musrenbang panduan 2013.pdf

88
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18-A TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 TAHUN 2012

Upload: ethe-carol

Post on 31-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Musrenbang panduan 2013.pdf

WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18-A TAHUN 2012

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

TAHUN 2012

Page 2: Musrenbang panduan 2013.pdf

ii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Buku “PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013” ini telah disusun melalui tahapan penyempurnaan dan legalisasi.

Buku ini merupakan pedoman umum untuk pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2013. Penyempurnaan telah dilakukan secara optimal dengan merujuk pada peraturan perundangan yang berlaku, best practise pelaksanaan Musrenbang, aspirasi dan masukan unsur Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat maupun stakeholders kota serta hasil evaluasi pelaksanaan Musrenbang tahun 2012 oleh Fasilitator Kelurahan dan Tim Monitoring dan Evaluasi DPK se-Kota Surakarta. Penyempurnaan Pedoman Penyelenggaraan Dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2013 dititik beratkan pada optimalisasi penyelenggaraan Musyawarah Lingkungan (RT/RW) dan partisipasi Forum Anak Kelurahan dalam Musrenbangkel, sehingga diharapkan Musrenbang dapat menghasilkan kegiatan inovatif di lingkungan masyarakat dengan mengembangkan potensi wilayah.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa upaya optimal yang telah kami lakukan belum bisa menjadi jaminan bahwa buku ini terhindar dari kekurangan, namun kami percaya hal tersebut tidak akan mengurangi makna dan kualitas pelaksanaan dan hasil Musrenbang Kota Surakarta dan akan memacu kita semua untuk lebih baik ke depan dengan kearifan, kecerdasan, improvisasi, dan inovasi dari semua pelaku pembangunan di Kota Surakarta.

Semoga Buku ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya pada kegiatan Musrenbang Kota Surakarta.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, 25 September 2012

KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA

Drs. ANUNG INDRO SUSANTO, M.M. Pembina Utama Muda

NIP. 19611109 198802 1 001

Page 3: Musrenbang panduan 2013.pdf

iii

DAFTAR ISI

Halaman

1 Lembar Judul ................................................................................. i

2 Kata pengantar ............................................................................... ii

3 Daftar Isi ......................................................................................... iii

4 Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musrenbangkel, Musrenbangcam, Forum SKPD dan Musrenbangkot ...............................................................................

1

5 Lampiran I Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Persiapan Pelaksanaan Musrenbang ................................................

16

6 Lampiran II Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musrenbangkel .......................

19

7 Lampiran III Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musrenbangcam .....................

31

8 Lampiran IV Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Forum SKPD ...........................

38

9 Lampiran V Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musrenbangkot .......................

44

10 Lampiran VI Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Bagan Mekanisme Persiapan Pelaksanaan Musrenbang ........

49

11 Lampiran VII Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Bagan Mekanisme Musrenbangkel .........................................

50

12 Lampiran VIII Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Bagan Mekanisme Musrenbangcam .......................................

51

13 Lampiran IX Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Bagan Mekanisme Forum SKPD ............................................

52

14 Lampiran X Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2012: Bagan Mekanisme Musrenbangkot ........................................

53

15 Kelengkapan Teknis

Jadwal Proses Perencanaan Tahunan Daerah ................................. 54

Alur Form ....................................................................................... 55

Form-Form ...................................................................................... 45

Indikator DSP ................................................................................. 72

Pembidangan Sidang Komisi ........................................................... 74

Perubahan Juknis Musrenbang Kota Surakarta Tahun 2013 ........... 75

Paparan Sosialisasi ......................................................................... 86

Page 4: Musrenbang panduan 2013.pdf

1

W A L I K O T A S U R A K A R T A

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

NOMOR 18-A TAHUN 2012

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

WALIKOTA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Kota Surakarta sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional perlu dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Tahun 2013;

b. bahwa pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Tahun 2013 diharapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Tahun 2013;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomot 45);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 NOMOR 69

Page 5: Musrenbang panduan 2013.pdf

2

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan

Page 6: Musrenbang panduan 2013.pdf

3

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4741);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

Page 7: Musrenbang panduan 2013.pdf

4

22. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E Nomor 1);

24. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta tahun 2008 Nomor 4);

25. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta 2008 Nmor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14 tahun 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 14);

26. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2009 Nomor 5);

27. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 2);

28. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 7);

29. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 12);

30. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 11 Tahun 2011 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2011 Nomor 9);

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Page 8: Musrenbang panduan 2013.pdf

5

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelimpahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota kepada Lurah;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN

PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kota Surakarta. 2. Walikota adalah Walikota Surakarta. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah DPRD Kota Surakarta. 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disingkat

BAPPEDA adalah BAPPEDA Kota Surakarta. 5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah. 6. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dalam

wilayah kerja Kecamatan. 7. Camat adalah Kepala Kecamatan. 8. Lurah adalah Kepala Kelurahan. 9. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah

Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan, dan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan barang daerah.

10. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, yang selanjutnya disingkat PNPM Mandiri adalah program nasional dalam bentuk kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa

Page 9: Musrenbang panduan 2013.pdf

6

dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

11. Lembaga Keswadayaan Masyarakat, yang selanjutnya disingkat LKM adalah lembaga pimpinan kolektif masyarakat warga/penduduk suatu kelurahan yang terdiri dari tokoh masyarakat yang disepakati bersama dan dapat mewakili masyarakat dalam berbagai kepentingan khususnya terkait pelaksanaan PNPM Mandiri.

12. Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKK adalah LPMK, TP PKK Kelurahan, RW, RT, Karang Taruna dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

13. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, yang selanjutnya disebut LPMK adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.

14. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan, yang selanjutnya disingkat TP PKK Kelurahan adalah lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK.

15. Rukun Warga, yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja Lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Lurah.

16. Rukun Tetangga, yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Lurah.

17. Karang Taruna adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.

18. Lembaga Kemasyarakatan lainnya adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Lurah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat, di luar LPMK, TP PKK Kelurahan, RW, RT dan Karang Taruna.

19. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pemangku kepentingan pembangunan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah.

20. Fasilitasi adalah fungsi pendampingan masyarakat dalam proses perencanaan partisipatif/Musrenbang Kelurahan yang dilakukan oleh LPMK dan pihak-pihak lain yang memiliki kapasitas dan kemampuan pendampingan.

21. Fasilitator Kelurahan adalah pihak yang melakukan pendampingan masyarakat atau tenaga terlatih/berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandu diskusi kelompok/konsultasi publik yang memiliki kualifikasi dan kompentesi teknis serta keterampilan dalam penerapan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang proses perencanaan partisipatif/Musrenbang Kelurahan.

22. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta Musrenbang untuk bahan pengambilan keputusan dalam proses Musrenbang.

Page 10: Musrenbang panduan 2013.pdf

7

23. Pemangku Kepentingan Pembangunan adalah pihak yang berkepentingkan untuk mengatasi permasalahan dan langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah, meliputi unsur masyarakat dan kelompok-kelompok didalamnya.

24. Komunitas sektoral adalah kumpulan orang yang mengikatkan diri atas dasar kepentingan dan kegiatan yang sejenis dan atau sama, yang berbasis wilayah administrasi kota.

25. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang selanjutnya disingkat SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

26. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta tahun 2010-2015.

27. Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode satu tahun dan merupakan bagian dari SPPN.

28. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah sesuai masing-masing tugas pokok dan fungsi dari SKPD.

29. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu tahun, mengacu pada Renstra SKPD.

30. Persiapan Pelaksanaan Musrenbang adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kota.

31. Diskusi Kelompok Terbatas (focus group discussion), yang selanjutnya disingkat DKT adalah musyawarah antara SKPD dengan komunitas sektoral/pihak – pihak yang terkait langsung dengan fungsi SKPD untuk menyepakati Rancangan Awal Renja SKPD, kecuali Kecamatan dan Kelurahan.

32. Musyawarah Lingkungan, yang selanjutnya disingkat Musling adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan di tingkat kelurahan yang dilaksanakan secara demokratis di tingkat RT dan atau RW untuk menyepakati rencana kegiatan pembangunan.

33. Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan, yang selanjutnya disingkat MLK adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan di tingkat kelurahan yang dilaksanakan secara demokratis oleh Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, di luar RT dan RW, berdasarkan unsur/jenisnya, untuk menyepakati rencana kegiatan pembangunan.

34. Musrenbang Kelurahan, yang selanjutnya disingkat Musrenbangkel adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan di tingkat kelurahan yang dilaksanakan secara demokratis antara Pemangku Kepentingan Pembangunan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya, yang dilaksanakan secara demokratis berbasis masyarakat kelurahan.

35. Musrenbang Kecamatan, yang selanjutnya disingkat Musrenbangcam adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan di tingkat kecamatan yang dilaksanakan secara demokratis antara Pemangku Kepentingan Pembangunan untuk menyusun rumusan

Page 11: Musrenbang panduan 2013.pdf

8

kegiatan pembangunan dari kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas kelurahan dalam wilayah kecamatan disinergikan dengan Rancangan awal Renja SKPD.

36. Forum SKPD adalah Forum musyawarah antara Pemangku Kepentingan Pembangunan untuk membahas rumusan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangcam dan rumusan kegiatan komunitas sektoral/Pemangku Kepentingan Pembangunan dalam rangka menyepakati Daftar Skala Prioritas Kegiatan dalam Rancangan Renja SKPD.

37. Musrenbang Kota, yang selanjutnya disingkat Musrenbangkot adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan yang dilaksanakan secara demokratis antara Pemangku Kepentingan Pembangunan dalam rangka menyempurnakan rancangan awal RKPD Kota.

38. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD adalah APBD Kota Surakarta.

39. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, yang selanjutnya disingkat APBD Provinsi adalah APBD Provinsi Jawa Tengah.

40. Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional, yang selanjutnya disingkat APBN adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja yang bersumber dari Pemerintah Pusat.

41. Kerangka regulasi SKPD adalah rencana kegiatan melalui pengaturan yang mendorong partisipasi masyarakat maupun lembaga terkait lainnya untuk mencapai tujuan pembangunan kota.

42. Kerangka Anggaran SKPD adalah rencana kegiatan pengadaan barang maupun jasa yang perlu dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota untuk mencapai tujuan pembangunan kota.

43. Dana Pembangunan Kelurahan, yang selanjutnya disingkat DPK adalah hibah Pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta ditujukan kepada masyarakat melalui Panitia Pembangunan Kelurahan untuk digunakan membiayai kegiatan pembangunan kelurahan, sesuai prioritas yang ditetapkan dalam Musrenbangkel tahun sebelumnya, meliputi Biaya Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya Operasional Kegiatan.

44. Panitia Pembangunan Kelurahan, yang selanjutnya disingkat PPK adalah panitia pengelola DPK di tingkat kelurahan yang dipilih pada Sidang Musrenbangkel, meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Tim Kegiatan Pembangunan, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama antara Lurah dan Ketua LPMK.

45. Bantuan Langsung Masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, yang selanjutnya disingkat BLM PNPM Mandiri adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka pelaksanaan PNPM Mandiri.

46. Coorporate Social Responsibility, yang selanjutnya disingkat CSR adalah dana yang bersumber dari dana sosial perusahaan/organisasi masyarakat, diperuntukkan bagi masyarakat.

47. Rencana Strategis Masyarakat, yang selanjutnya disingkat Renstra Masyarakat adalah dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah di tingkat Kelurahan, mengacu pada RPJM Daerah, yang pendanaannya bersumber dari dana DPK/SKPD/BLM PNPM Mandiri/CSR/Swadaya Masyarakat.

48. Pagu indikatif pendanaan adalah perkiraan alokasi pendanaan kegiatan yang bersumber dari anggaran pemerintah untuk setiap urusan

Page 12: Musrenbang panduan 2013.pdf

9

pemerintahan daerah/SKPD atas dasar perhitungan yang rasional dan bersifat tidak kaku.

49. Daftar Skala Prioritas Kegiatan adalah Daftar Rancangan Kegiatan yang diurutkan menurut bobot dan atau tingkat kepentingannya sesuai indikator yang disepakati bersama oleh peserta musrenbang.

50. Rumusan Kegiatan Pembangunan adalah usulan kegiatan untuk menangani permasalahan pembangunan yang akan diusulkan dalam rancangan Renja SKPD.

51. Kegiatan unggulan adalah kegiatan berbasis potensi lokal yang berkarakter khusus, berdampak positif bagi kegiatan produktif masyarakat dan atau memberikan penguatan pada pencitraan kota, yang pelaksanaannya didukung dengan alokasi biaya pelaksanaan kegiatan DPK secara rasional dan proporsional.

BAB II KEDUDUKAN DKT, MUSRENBANGKEL, MUSRENBANGCAM, FORUM SKPD,

DAN MUSRENBANGKOT

Bagian Kesatu DKT

Pasal 2

DKT berkedudukan sebagai forum sinkronisasi aspirasi dan usulan komunitas sektoral dan atau Pemangku Kepentingan Pembangunan dengan rancangan awal Renja SKPD.

Bagian Kedua Musrenbangkel

Pasal 3

Musrenbangkel berkedudukan sebagai forum tahunan Pemangku Kepentingan Pembangunan di tingkat kelurahan dalam penyusunan dan penetapan rumusan kegiatan serta Daftar Skala Prioritas kegiatan pembangunan yang sesuai dengan RPJM Daerah dan disinkronkan dengan Prioritas Pembangunan Daerah, sebagai rujukan bahan penyelenggaraan Musrenbangcam dan kegiatan pembangunan tahun berikutnya.

Bagian Ketiga

Musrenbangcam

Pasal 4 Musrenbangcam berkedudukan sebagai forum tahunan Pemangku Kepentingan Pembangunan di tingkat kecamatan dalam penetapan pengelompokan prioritas permasalahan dan Daftar Skala Prioritas yang sesuai dengan RPJM Daerah dan disinkronkan dengan Prioritas Pembangunan Daerah, sebagai rujukan bahan penyelenggaraan Musrenbangkot dan kegiatan pembangunan tahun berikutnya.

Page 13: Musrenbang panduan 2013.pdf

10

Bagian Keempat Forum SKPD

Pasal 5

Forum SKPD dan atau Forum Gabungan SKPD berkedudukan sebagai forum sinkronisasi dan sinergitas antara rancangan Renja SKPD dengan prioritas permasalahan dan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangcam serta diikuti komunitas sektoral dan atau Pemangku Kepentingan Pembangunan.

Bagian Kelima Musrenbangkot

Pasal 6

Musrenbangkot berkedudukan sebagai forum musyawarah Pemangku Kepentingan Pembangunan di tingkat kota dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD berdasarkan prioritas dan kebijakan pembangunan kota.

BAB III

TUJUAN DKT, MUSRENBANGKEL, MUSRENBANGCAM, FORUM SKPD, DAN MUSRENBANGKOT

Bagian Kesatu

DKT

Pasal 7

DKT bertujuan untuk memaduserasikan aspirasi dan usulan kelompok sektoral dan atau Pemangku Kepentingan Pembangunan dengan rancangan awal Renja SKPD.

Bagian Kedua

Musrenbangkel

Pasal 8

Musrenbangkel bertujuan untuk menyusun dan menetapkan Daftar Skala Prioritas Kegiatan Pembangunan maupun kegiatan unggulan tahunan tingkat kelurahan. Hasil Musrenbangkel akan dibiayai dengan alokasi anggaran dalam DPK, BLM PNPM Mandiri, swadaya dan atau CSR, serta rumusan kegiatan pembangunan yang akan diajukan untuk dibahas pada Musrenbangcam yang sesuai dengan RPJM Daerah dan disinkronkan dengan Prioritas Pembangunan Daerah.

Bagian Ketiga

Musrenbangcam

Pasal 9 Musrenbangcam bertujuan untuk menyusun dan menetapkan Daftar Skala Prioritas Pembangunan tingkat Kecamatan berdasarkan hasil Musrenbangkel yang sesuai dengan RPJM Daerah dan disinkronkan dengan Prioritas Pembangunan Daerah.

Page 14: Musrenbang panduan 2013.pdf

11

Bagian Keempat Forum SKPD

Pasal 10

Forum SKPD bertujuan untuk menyusun dan menetapkan Daftar Skala Prioritas kegiatan dalam Rancangan Renja SKPD melalui proses sinkronisasi prioritas pembangunan hasil Musrenbangcam dan hasil DKT, dengan memperhatikan RPJM Daerah, Prioritas Pemerintah Atasan (Pusat dan Provinsi Jawa Tengah), Evaluasi Kinerja SKPD tahun sebelumnya, Pokok-Pokok Pikiran DPRD dan Pagu indikatif pendanaan masing-masing urusan pemerintahan daerah yang akan dituangkan dalam rancangan RKPD.

Bagian Kelima Musrenbangkot

Pasal 11

Musrenbangkot bertujuan untuk menyempurnakan rancangan awal RKPD yang memuat Prioritas dan garis besar kebijakan pembangunan daerah, merumuskan rancangan kebijakan pengalokasian DPK serta menginformasikan usulan kegiatan untuk didanai dengan APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBN.

BAB IV TAHAPAN MUSRENBANG

Bagian Kesatu

Persiapan Pelaksanaan Musrenbang

Pasal 12

Persiapan Pelaksanaan Musrenbang dilakukan sebelum dijalankannya seluruh tahapan Musrenbang pada semua tingkatan.

Bagian Kedua Musrenbangkel

Pasal 13

Musrenbangkel terdiri atas Musling, MLK, Musrenbangkel dan pasca Musrenbangkel.

Bagian ketiga

Musrenbangcam

Pasal 14

Musrenbangcam terdiri atas Musrenbangcam dan pasca Musrenbangcam.

Page 15: Musrenbang panduan 2013.pdf

12

Bagian Keempat Forum SKPD

Pasal 15

Forum SKPD terdiri atas DKT Tingkat Kota, Persiapan Forum SKPD dan Forum SKPD.

Bagian Kelima Musrenbangkot

Pasal 16

Musrenbangkot terdiri atas Persiapan Musrenbangkot, Musrenbangkot dan Pasca Musrenbangkot.

BAB V

KEPANITIAAN DAN PENYELENGGARAAN

Bagian Kesatu Kepanitiaan

Pasal 17

(1) DKT diselenggarakan oleh SKPD. (2) Musrenbangkel, Musrenbangcam, dan Musrenbangkot diselenggarakan

oleh kepanitiaan di tingkatan masing-masing yang terdiri dari : a. Panitia Pengarah (Steering Committee); b. Panitia Pelaksana (Organizing Committee).

(3) Forum SKPD diselenggarakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala BAPPEDA.

(4) Pembentukan panitia di masing-masing tingkatan dilaksanakan pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang.

Bagian Kedua

Penyelenggaraan

Pasal 18

Persiapan Pelaksanaan Musrenbang, Musrenbangkel, Musrenbangcam, Forum SKPD, dan Musrenbangkot diselenggarakan pada masing-masing tingkatan dengan berpedoman pada Peraturan Walikota ini.

BAB VI

PESERTA DKT, MUSRENBANGKEL, MUSRENBANGCAM, FORUM SKPD, DAN MUSRENBANGKOT

Bagian Kesatu Peserta DKT

Pasal 19

(1) Peserta DKT adalah komunitas sektoral dan atau Pemangku Kepentingan

Pembangunan yang berkepentingan langsung dengan kegiatan SKPD.

Page 16: Musrenbang panduan 2013.pdf

13

(2) Keterlibatan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam DKT dilakukan dengan cara mendaftar kepada dan atau diundang oleh SKPD.

(3) Peserta DKT memiliki hak suara mengusulkan dan menyepakati rancangan awal Renja SKPD melalui pembahasan bersama.

Bagian Kedua

Peserta Musrenbangkel

Pasal 20

(1) Peserta Musrenbangkel meliputi perwakilan semua unsur masyarakat yang berdomisili di kelurahan setempat.

(2) Keikutsertaan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mendaftar kepada dan atau diundang oleh Panitia Pelaksana.

(3) Tata cara pendaftaran dan undangan calon peserta ditetapkan oleh Panitia Pelaksana.

(4) Peserta Musrenbangkel memiliki hak pengambilan keputusan dalam Musrenbangkel melalui pembahasan yang disepakati bersama.

Bagian Ketiga

Peserta Musrenbangcam

Pasal 21

(1) Peserta Musrenbangcam meliputi delegasi Musrenbangkel dan organisasi kemasyarakatan maupun pengusaha yang operasional kegiatannya pada lingkup kecamatan setempat, anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan setempat.

(2) Keikutsertaan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mendaftar kepada dan atau diundang oleh Panitia Pelaksana.

(3) Tata cara pendaftaran dan undangan calon peserta ditetapkan oleh Panitia Pelaksana.

(4) Peserta Musrenbangcam memiliki hak pengambilan keputusan dalam Musrenbangcam melalui pembahasan yang disepakati bersama.

Bagian Keempat

Peserta Forum SKPD

Pasal 22

(1) Peserta Forum SKPD terdiri dari SKPD, delegasi Musrenbangcam, perwakilan komunitas sektoral, dan atau Pemangku Kepentingan Pembangunan yang telah ditetapkan dalam DKT.

(2) Keikutsertaan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mendaftar kepada dan atau diundang oleh Panitia Pelaksana.

(3) Tata cara pendaftaran dan undangan calon peserta ditetapkan oleh Panitia Pelaksana.

(4) Peserta Forum SKPD memiliki hak pengambilan keputusan dalam forum melalui pembahasan yang disepakati bersama.

Page 17: Musrenbang panduan 2013.pdf

14

Bagian Kelima Peserta Musrenbangkot

Pasal 23

(1) Peserta Musrenbangkot adalah SKPD, delegasi dari Musrenbangcam,

delegasi DKT, delegasi dari Forum SKPD dan Pemangku Kepentingan Pembangunan lainnya.

(2) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengikuti Musrenbangkot berdasarkan undangan dari Panitia Pengarah.

(3) Tata cara mengundang peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Panitia Pengarah.

(4) Peserta Musrenbangkot memiliki hak pengambilan keputusan dalam Musrenbangkot melalui pembahasan yang disepakati bersama.

BAB VII PEMBIAYAAN DKT, MUSRENBANGKEL, MUSRENBANGCAM, FORUM SKPD,

DAN MUSRENBANGKOT

Pasal 24

(1) DKT dibiayai melalui APBD Kota Surakarta yang dialokasikan pada rekening Anggaran SKPD masing-masing.

(2) Musrenbangkel dibiayai melalui APBD Kota Surakarta yang dialokasikan pada rekening Anggaran Kelurahan, Partisipasi Masyarakat, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

(3) Musrenbangcam dibiayai melalui APBD Kota Surakarta yang dialokasikan pada rekening Anggaran Kecamatan, Partisipasi Masyarakat, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

(4) Forum SKPD dan Musrenbangkot dibiayai melalui APBD Kota Surakarta yang dialokasikan pada rekening Anggaran SKPD BAPPEDA dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VIII PELAPORAN DAN INFORMASI

Pasal 25

(1) Lurah wajib melaporkan hasil Musrenbangkel kepada Walikota melalui

BAPPEDA dengan tembusan kepada Camat, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan kegiatan.

(2) Camat wajib melaporkan hasil Musrenbangcam kepada Walikota Surakarta melalui BAPPEDA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan kegiatan.

(3) Kepala BAPPEDA wajib melaporkan hasil Musrenbangkot kepada Walikota Surakarta selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan kegiatan.

(4) Kepala BAPPEDA menginformasikan RKPD yang telah ditetapkan Walikota kepada SKPD dan masyarakat melalui kelurahan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diundangkan.

Page 18: Musrenbang panduan 2013.pdf

15

BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 26

Petunjuk Teknis Persiapan Musrenbang, Musrenbangkel, Musrenbangcam, Forum SKPD dan Musrenbangkot sebagaimana tercantum dalam Lampiran peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari peraturan ini.

BAB X KETENTUAN PENUTUP

Pasal 27

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Surakarta Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kota Surakarta Tahun 2012 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 28

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Surakarta.

Ditetapkan di Surakarta pada tanggal 27 September 2012

WALIKOTA SURAKARTA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Surakarta Pada tanggal 1 Oktober 2012

SEKRETARIS DAERAH KOTA SURAKARTA

BUDI SUHARTO

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 NOMOR 69

Page 19: Musrenbang panduan 2013.pdf

16

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012 TENTANG : PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

PERSIAPAN PELAKSANAAN MUSRENBANG

A. ORGANISASI PENYELENGGARA Organisasi penyelenggara Persiapan Pelaksanaan Musrenbang

adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) bersama SKPD lain dan Pemangku Kepentingan Pembangunan terkait.

B. KEGIATAN PERSIAPAN MUSRENBANG

1. Penetapan agenda pelaksanaan Musrenbang; 2. Sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan,

kebijakan, dan teknis pelaksanaan kegiatan oleh BAPPEDA untuk ditindaklanjuti oleh masyarakat;

3. Penyampaian Surat Edaran Kepala BAPPEDA kepada SKPD dan Pemangku Kepentingan Pembangunan tentang persiapan pelaksanaan Musrenbang, selambat-lambatnya minggu ke-IV bulan Oktober 2012;

4. Penyampaian Surat Edaran Lurah kepada RT/RW/Pemangku Kepentingan Pembangunan Kelurahan tentang pelaksanaan Musling dan MLK yang selambat-lambatnya harus sudah diselenggarakan pada minggu ke-I bulan Nopember 2012;

5. Penyampaian Surat Edaran Kepala BAPPEDA kepada Lurah, Camat dan LPMK tentang Prioritas Pembangunan serta arahan kegiatan tahun berikutnya, selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Desember 2012;

6. Pembentukan Panitia Musrenbang (Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana) pada masing-masing tingkatan sebelum pelaksanaan tahapan Musrenbang, dengan ketentuan sebagai berikut: a. pembentukan Panitia Musrenbangkel, difasilitasi oleh

Pemerintah Kelurahan, LPMK, dan Fasilitator Kelurahan, serta ditetapkan dengan Keputusan Lurah;

b. pembentukan Panitia Musrenbangcam, difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan dan dibantu oleh perwakilan LPMK di wilayah kecamatan setempat dan ditetapkan dengan Keputusan Camat;

c. pembentukan Panitia Musrenbangkot, difasilitasi oleh BAPPEDA dibantu Pemangku Kepentingan Pembangunan tingkat kota dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota Surakarta;

Page 20: Musrenbang panduan 2013.pdf

17

7. Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD oleh masing-masing SKPD, mengacu pada Renstra SKPD;

8. Pengiriman Rancangan Awal Renja SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam) kepada BAPPEDA, sebagai bahan Musrenbangcam selambat-lambatnya akhir bulan Januari 2013;

9. Identifikasi komunitas sektoral dan lembaga/organisasi sesuai jenis kegiatan dan spesifikasinya yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan SKPD, dilakukan masing-masing SKPD kecuali Kecamatan dan Kelurahan, selambat-lambatnya akhir bulan Desember 2012;

10. Pengiriman hasil identifikasi komunitas sektoral dan lembaga/organisasi sesuai pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan), dilakukan masing-masing SKPD kepada BAPPEDA selambat-lambatnya minggu ke-I bulan Januari 2013;

11. Penyampaian Surat Edaran Kepala SKPD kepada Pemangku Kepentingan Pembangunannya oleh masing-masing SKPD dengan tembusan Kepala BAPPEDA tentang pelaksanaan DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi selambat-lambatnya akhir bulan Desember 2012;

12. DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi menurut pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan), untuk merumuskan dan menyiapkan usulan kegiatannya selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Januari 2013;

13. Komunitas sektoral mengirimkan dan atau mengkoordinasikan hasil DKT sebagaimana dimaksud pada angka 11 (sebelas) kepada SKPD pelaksana terkait, dengan tembusan kepada BAPPEDA, selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Januari 2013.

C. KELUARAN/OUTPUT

1. Jadwal Pelaksanaan Musrenbang pada setiap tingkatan; 2. Panitia Musrenbang (SC/OC) pada setiap tingkatan; 3. Panitia Forum SKPD; 4. Rancangan awal Renja SKPD sebagai bahan Musrenbangcam

dan DKT Tingkat Kota; 5. Usulan kegiatan komunitas sektoral dan lembaga/organisasi

hasil DKT internal sebagaimana tersebut dalam huruf B angka 11 (sebelas).

Page 21: Musrenbang panduan 2013.pdf

18

D. JADWAL PENYELENGGARAAN Persiapan Musrenbang dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-II bulan Januari 2013.

WALIKOTA SURAKARTA,

JOKO WIDODO

Page 22: Musrenbang panduan 2013.pdf

19

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012 TENTANG : PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANGKEL

A. ORGANISASI PENYELENGGARA Musrenbangkel diselenggarakan oleh Panitia Ad Hoc yang ditetapkan dengan Keputusan Lurah, pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang. Panitia Musrenbangkel terdiri dari: 1. Panitia Pengarah (Steering Committee/SC)

a. Susunan Keanggotaan Susunan keanggotaan Panitia Pengarah terdiri dari unsur LPMK, unsur tokoh masyarakat, unsur Pemerintah Kelurahan dan Fasilitator yang telah dilatih oleh BAPPEDA. Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30 % dari jumlah keanggotaan panitia.

b. Tugas dan Fungsi Panitia Pengarah Panitia Pengarah mempunyai tugas dan fungsi untuk: 1) mengikuti pelaksanaan agenda persiapan Musrenbang

yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota; 2) menyusun dan menetapkan jadwal, agenda, rancangan

tata tertib, dan tempat Musrenbangkel; 3) mengarahkan proses Musrenbangkel agar

pelaksanaannya berjalan lancar dan dapat mencapai sasaran dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku;

4) memimpin Persiapan Musrenbangkel II; 5) memimpin Sidang Pleno Musrenbangkel; dan 6) menyerahkan hasil Musrenbangkel kepada Panitia

Pelaksana. 2. Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC)

a. Susunan Keanggotaan Susunan keanggotaan Panitia Pelaksana terdiri dari

anggota masyarakat selain yang telah duduk di Panitia Pengarah (Steering Committee). Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah panitia.

b. Tugas dan Fungsi Panitia Pelaksana Panitia Pelaksana mempunyai tugas dan fungsi untuk: 1) melaksanakan proses Musrenbangkel sesuai dengan

arahan Panitia Pengarah; 2) mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda dan

tempat Musrenbangkel paling lambat 4 (empat) hari sebelum kegiatan Musrenbangkel dilaksanakan;

Page 23: Musrenbang panduan 2013.pdf

20

3) menerima pendaftaran dan atau mengundang peserta Musrenbangkel.

B. NARASUMBER

1. Unsur Narasumber Narasumber terdiri dari: Lurah (selaku kepala wilayah dan kepala SKPD), Unsur LPMK, Camat dan aparat kecamatan, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, Pejabat Instansi yang ada di Kelurahan, LKM, dan LSM.

2. Tugas Narasumber: a. menyampaikan dan memberikan informasi yang perlu

diketahui peserta sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan Musrenbangkel, meliputi potensi kelurahan, analisa prioritas permasalahan dan evaluasi pembangunan kelurahan tahun sebelumnya;

b. Lurah selain menyampaikan hal yang sebagaimana dimaksud pada huruf a, juga menyampaikan program/kegiatan prioritas dari Rancangan Renja Kelurahan (khususnya kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah).

C. FASILITASI

1. Pelaksana fungsi fasilitasi adalah Fasilitator yang telah dilatih oleh BAPPEDA dan dibantu pihak-pihak lain yang ditetapkan oleh Lurah.

2. Tugas Fasilitator: a. membantu Panitia Pengarah Musrenbangkel dalam

mengarahkan proses musrenbangkel; b. memfasilitasi dan memberikan asistensi kepada

masyarakat dan peserta sidang dalam proses pelaksanaan Musrenbangkel;

c. membantu kompilasi hasil eksplorasi kebutuhan dasar di tingkat RW dan melaporkannya kepada BAPPEDA;

d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan musyawarah di tingkat RW;

e. melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan Musrenbangkel dan melaporkannya kepada BAPPEDA;

f. Menginformasikan hasil Musrenbangkel kepada masyarakat, jika diperlukan.

D. PENDAMPINGAN

Pendampingan untuk tahapan pelaksanaan Musrenbang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, dengan kegiatan antara lain: 1. memberikan asistensi terkait proses Musrenbang;

Page 24: Musrenbang panduan 2013.pdf

21

2. memberikan penjelasan hal-hal yang diperlukan terkait Prioritas Pembangunan Daerah;

3. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Musrenbang.

E. PESERTA 1. Peserta Persiapan Musrenbangkel

Peserta Persiapan Musrenbangkel terdiri dari unsur: a. Pemerintah Kelurahan; b. Panitia; c. LPMK; d. LKM; e. Perwakilan Pengurus RT/RW; f. Tokoh Masyarakat; g. Tokoh Agama; h. Perwakilan Organisasi Kemasyarakatan tingkat kelurahan

(pemuda, perempuan, anak, dan lainnya); i. Pelaku usaha.

2. Peserta Musrenbangkel Peserta musrenbangkel terdiri dari unsur: a. Pemerintah Kelurahan; b. LPMK; c. Pengurus RT dan RW (utusan yang mewakili unsur ini

dibekali surat tugas serta berita acara hasil musyawarah perencanaan pembangunan setempat);

d. TP PKK; e. Karang Taruna; f. LKM; g. Tokoh Masyarakat/agama; h. Wakil Organisasi Sosial/Kesenian/Olahraga/Kerohanian/

Pemuda/Perempuan dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya di Tingkat Kelurahan;

i. Wakil Pengurus Forum Anak Kelurahan; j. Pelaku usaha.

3. Keterwakilan unsur perempuan diupayakan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah peserta.

F. DELEGASI MUSRENBANGKEL

1. Delegasi Musrenbangkel ke Musrenbangcam, dipilih dalam Musrenbangkel dan disahkan oleh Pimpinan Sidang Pleno sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang, (diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah delegasi), terdiri dari: a. Unsur Pimpinan Sidang Pleno (SC); b. Perwakilan Sidang Komisi;

Page 25: Musrenbang panduan 2013.pdf

22

c. Ketua Tim Penyempurna Rumusan. 2. Tugas Delegasi Musrenbangkel:

a. mewakili Kelurahan dalam Musrenbangcam; b. mengikuti Musrenbangcam; c. menyampaikan Prioritas Kegiatan Pembangunan

Kelurahan pada forum Musrenbangcam. G. MEKANISME MUSRENBANGKEL

1. Musyawarah Lingkungan a. Musyawarah RT

1) Musyawarah RT dipimpin oleh Ketua RT. 2) Dalam Musyawarah RT dilakukan kegiatan sebagai

berikut: a) mengidentifikasi dan mencatat permasalahan tingkat

RT beserta cara pemecahan masalahnya; b) penggalian swadaya masyarakat; c) membuat daftar hadir peserta.

3) Musyawarah RT dilaksanakan pada pertemuan warga tingkat RT, selambat-lambatnya akhir bulan Nopember 2012.

4) Keluaran (output) dari Musyawarah RT adalah: a) Daftar Permasalahan Tingkat RT (Form I); b) Berita Acara Musyawarah RT yang ditanda tangani

oleh Ketua Musyawarah dan perwakilan peserta musyawarah RT sebanyak 2 (dua) orang dengan diketahui Ketua RT.

b. Musyawarah RW 1) Musyawarah RW dipimpin oleh Ketua RW. 2) Dalam Musyawarah RW dilakukan kegiatan sebagai

berikut: a) Membahas hasil identifikasi permasalahan tingkat

RT; b) Melakukan eksplorasi kebutuhan dasar, yang

meliputi: Pendidikan (PAUD), Kesehatan (PHBS), Pemukiman dan Sanitasi, Ekonomi Masyarakat, Infrastruktur (Jalan/Saluran), serta Kebudayaan dan Kesenian;

c) Merumuskan Daftar Skala Prioritas Tingkat RW sebanyak –banyaknya 6 (enam) usulan;

d) membuat daftar hadir peserta. 3) Musyawarah RW dilaksanakan pada pertemuan warga

tingkat RW, selambat-lambatnya akhir bulan Desember 2012.

4) Keluaran (output) dari Musyawarah RW adalah: c) Daftar Skala Prioritas Tingkat RW (Form II);

Page 26: Musrenbang panduan 2013.pdf

23

d) Berita Acara Musyawarah RW yang ditanda tangani oleh Ketua Musyawarah dan perwakilan peserta musyawarah RW sebanyak 2 (dua) orang dengan diketahui Ketua RW.

2. Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan (MLK) a. Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan di tingkat

Kelurahan dipimpin oleh Ketua Kelompok Masyarakat. b. MLK dilaksanakan oleh LPMK, TP PKK, Karang Taruna dan

Lembaga Kemasyarakatan Lainnya di tingkat kelurahan, antara lain Forum Anak Kelurahan, Kelompok Keagamaan, Paguyuban Kuliner.

c. Dalam Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan dilakukan kegiatan sebagai berikut: 1) mengidentifikasi prioritas permasalahan dan potensi

pemecahan masalahnya; 2) perumusan Daftar Skala Prioritas Pemangku

Kepentingan Pembangunan sesuai kebutuhan utamanya;

3) membuat daftar hadir peserta. d. Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan dilaksanakan pada

Pertemuan Rutin Kelompok/lembaga, selambat-lambatnya Minggu kedua bulan Desember 2012.

e. Keluaran (output) dari Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan adalah: 1) Daftar Skala Prioritas Pemangku Kepentingan

Pembangunan (Form III); 2) Berita Acara Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan di

tingkat kelurahan ditanda tangani oleh Ketua Musyawarah dan perwakilan peserta musyawarah sebanyak 2 (dua) orang dengan diketahui Ketua Kelompok/Lembaga.

3. Persiapan Musrenbangkel I a. Persiapan Musrenbangkel I dipimpin oleh Lurah bersama

LPMK. b. Dalam Persiapan Musrenbangkel I dilakukan kegiatan

sebagai berikut: 1) Membentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana

Musrenbangkel; 2) Membagi tugas panitia Musrenbangkel; 3) menyusun anggaran Musrenbangkel; 4) menetapkan jadwal, agenda, dan tempat

Musrenbangkel. c. Persiapan Musrenbangkel I dilaksanakan selambat-

lambatnya minggu ke-I bulan Januari 2013;

Page 27: Musrenbang panduan 2013.pdf

24

d. Panitia Pelaksana mengumpulkan Daftar Skala Prioritas Tingkat RW dan Pemangku Kepentingan Pembangunan (kelompok masyarakat) selambat– lambatnya 1 (satu) minggu setelah kepanitiaan terbentuk;

e. Keluaran (output) dari Persiapan Musrenbangkel I adalah Kepanitiaan, jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel.

4. Persiapan Musrenbangkel II a. Persiapan Musrenbangkel II dipimpin oleh Panitia

Pelaksana. b. Dalam Persiapan Musrenbangkel II dilakukan kegiatan

sebagai berikut: 1) menyusun/merevisi konsep tata tertib Musrenbangkel; 2) menyampaikan hasil Evaluasi pelaksanaan

pembangunan DPK tahun sebelumnya beserta rekomendasinya secara tertulis oleh Tim Monitoring dan Evaluasi;

3) menyampaikan hasil Evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya dan tahun berkenaan serta perencanaan tahun berikutnya program PNPM Mandiri oleh LKM;

4) mengkompilasi hasil Musyawarah Lingkungan dan Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan serta merumuskan sumber pendanaannya;

5) penyusunan Prioritas Musrenbangkel, terdiri dari: a) Rumusan Kegiatan pembangunan untuk diusulkan

ke Musrenbangcam dan akan dilaksanakan oleh SKPD termasuk Kelurahan;

b) Prioritas Kegiatan pembangunan kelurahan yang akan didanai oleh: (1) Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) dan atau

swadaya masyarakat; (2) BLM PNPM Mandiri didukung swadaya

masyarakat; (3) CSR/Sumber dana lainnya selain dana

sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan (2). 6) mengumumkan jadwal Musrenbangkel 4 (empat) hari

sebelum pelaksanaan; 7) membuka pendaftaran dan atau mengundang calon

peserta Musrenbangkel. c. Keluaran (output) dari Persiapan Musrenbangkel II adalah

Bahan Musrenbangkel (Isian rencana kegiatan pada: Form IV A, Form IVB, Form IVC dan Form IV D), termasuk didalamnya rancangan kegiatan unggulan Kelurahan.

5. Musrenbangkel a. Musrenbangkel diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana.

Page 28: Musrenbang panduan 2013.pdf

25

b. Penyelenggaraan Musrengbangkel diupayakan dilaksanakan pada waktu dan tempat yang memungkinkan semua peserta dapat terlibat secara optimal.

c. Persidangan dalam Musrenbangkel meliputi: Sidang Pleno dan Sidang Komisi. 1) Sidang Pleno I

Dalam sidang pleno I dilakukan kegiatan: a) Penetapan Panitia Pengarah sebagai Pimpinan

Sidang Pleno; Dalam hal forum Musrenbangkel berkehendak atau

sepakat untuk memilih pimpinan sidang secara langsung dari peserta, maka hal tersebut harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) dari jumlah peserta yang hadir.

b) Penyampaian tata tertib oleh Pimpinan Sidang Pleno; c) Lurah memaparkan materi sebagai berikut:

(1) analisa permasalahan dan potensi kelurahan; (2) Penetapan sasaran pembangunan tahunan

Kelurahan; (3) prioritas pembangunan dan Rancangan kegiatan

unggulan Kelurahan; (4) Rancangan Renja Kelurahan (khususnya

Kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah). d) Pembentukan Panitia Pembangunan Kelurahan Tahun

2014; e) Penetapan Tata Cara penyeleksian rumusan kegiatan

pembangunan dan DSP kegiatan; f) Pembagian sidang komisi menurut pengelompokan

urusan pemerintahan daerah atau pengelompokan SKPD. 2) Sidang Komisi

Dalam sidang komisi dilakukan kegiatan, penyusunan, validasi, dan rekapitulasi: 1) DSP kegiatan yang akan didanai dengan alokasi

anggaran dalam Dana Pembangunan Kelurahan (DPK), BLM PNPM Mandiri, swadaya masyarakat serta sumber dana lainnya/CSR.

2) Rumusan kegiatan pembangunan yang akan diusulkan pada Musrenbangcam untuk ditangani SKPD (termasuk Kelurahan).

3) Sidang Pleno II Dalam sidang pleno II dilakukan kegiatan: a) paparan hasil sidang komisi; b) tanggapan;

Page 29: Musrenbang panduan 2013.pdf

26

c) penetapan kegiatan unggulan kelurahan; d) pengesahan hasil Sidang Pleno II; e) pembentukan Tim Penyempurna Rumusan; f) penentuan delegasi ke Musrenbangcam sebanyak-

banyaknya 7 (tujuh) orang, yang terdiri dari unsur: (1) Pimpinan Sidang Pleno; (2) Perwakilan Sidang Komisi; (3) Ketua Tim Penyempurna Rumusan.

g) penetapan dan pengesahan perubahan kegiatan yang bersifat khusus untuk pengalihan alokasi DPK Tahun Anggaran 2013 (mekanisme diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota tentang Pedoman Teknis Pengelolaan DPK Tahun Anggaran 2013);

h) penandatanganan Berita Acara hasil Musrenbangkel, diwakili oleh Pimpinan Sidang Pleno dan Ketua Sidang Komisi;

i) penyerahan hasil Musrenbangkel kepada Panitia Pengarah untuk diteruskan kepada Panitia Pelaksana.

d. Pimpinan Sidang 1) Pimpinan sidang terdiri dari Pimpinan Sidang Pleno dan

Pimpinan Sidang Komisi. 2) Pimpinan Sidang Pleno

Pimpinan Sidang pleno adalah Panitia Pengarah, kecuali forum berkehendak/sepakat untuk memilih pimpinan sidang secara langsung dari peserta Musrenbangkel. Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari: a) Ketua; b) Sekretaris; c) Anggota. Tugas pimpinan sidang pleno: a) memimpin sidang pleno; b) mengesahkan tata tertib; c) memimpin pemilihan pimpinan sidang komisi; d) mengesahkan hasil keputusan sidang; e) menyerahkan hasil Musrenbangkel kepada panitia

Pelaksana; f) menetapkan delegasi Musrenbangkel untuk

mengikuti Musrenbangcam; g) menetapkan Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan; h) menetapkan Panitia Pembangunan Kelurahan tahun

berikutnya yang disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kelurahan dan LPMK;

Page 30: Musrenbang panduan 2013.pdf

27

i) menyusun Berita Acara hasil Musrenbangkel yang minimal memuat daftar prioritas kegiatan yang disepakati dan daftar nama delegasi yang terpilih;

j) mengesahkan Berita Acara Musrenbangkel. 3) Pimpinan Sidang Komisi

Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari: a) Ketua; b) Sekretaris; c) Anggota. Tugas pimpinan sidang komisi: a) memimpin sidang komisi; b) memfasilitasi perumusan dan validasi dalam rangka

penyusunan DSP dan rumusan kegiatan pembangunan;

c) menetapkan hasil sidang komisi. e. Keluaran (output ) dari Musrenbangkel adalah:

1) Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Kelurahan yang berisi: a) Rumusan Kegiatan pembangunan untuk diusulkan

ke Musrenbangcam dan akan dilaksanakan oleh SKPD (Form IVA);

b) Rancangan Renja Kelurahan (Form IVB); c) DSP kegiatan Pembangunan skala kelurahan yang

akan didanai oleh alokasi Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) (Form IVC) Termasuk di dalamnya kegiatan unggulan Kelurahan;

d) DSP kegiatan Pembangunan skala kelurahan yang akan didanai oleh alokasi BLM PNPM Mandiri (Form IVD);

e) Prioritas kegiatan pembangunan kelurahan yang akan diusulkan untuk didanai dengan sumber dana lainnya/CSR selain dana sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, 3, dan 4 (Form IV E).

2) Susunan Keanggotaan Panitia Pembangunan Kelurahan Tahun 2014;

3) Daftar delegasi untuk mengikuti Musrenbangcam; 4) Susunan Keanggotaan Tim Penyempurna Rumusan

Kegiatan; 5) Jika ada, perubahan kegiatan yang bersifat khusus

untuk pengalihan alokasi DPK Tahun Anggaran 2013 6) Berita Acara Musrenbangkel.

H. PANITIA PEMBANGUNAN KELURAHAN (PPK) Panitia Pembangunan Kelurahan yang akan mengelola kegiatan DPK tahun 2014 ditetapkan dalam sidang pleno I Musrenbangkel,

Page 31: Musrenbang panduan 2013.pdf

28

terdiri dari Ketua, Sekretaris Bendahara, Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan, Seksi Pelaksana Kegiatan Pembangunan, dan Seksi Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Ketua

a. tugas utama Ketua adalah menerima pencairan dan bertanggungjawab atas penggunaan DPK serta melaporkannya kepada Lurah dengan tembusan kepada Camat dan Kepala Bagian Pemerintahan Umum;

b. merupakan unsur LPMK atau masyarakat. 2. Sekretaris

a. tugas utama sekretaris adalah melaksanakan penatausahaan administrasi untuk mendukung kelancaran kegiatan DPK;

b. merupakan unsur masyarakat atau Pemerintah Kelurahan. 3. Bendahara

a. tugas utama Bendahara adalah melaksanakan penatausahaan dan bukti sah pendukung pertanggungjawaban keuangan DPK;

b. merupakan unsur masyarakat. 4. Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan

a. tugas utama Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan adalah merencanakan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangkel tahun 2013 yang akan dibiayai dan dilaksanakan dengan Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) dan atau swadaya masyarakat tahun 2014;

b. anggota Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan terdiri dari unsur: 1) LPMK; 2) Masyarakat; 3) Pemerintah Kelurahan;

c. keterwakilan unsur perempuan dalam tim diupayakan sebesar 30% (tiga puluh persen).

5. Seksi Pelaksana Kegiatan Pembangunan a. tugas Seksi Pelaksana Kegiatan Pembangunan antara lain:

3) melaksanakan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangkel tahun 2013 yang dibiayai dengan DPK 2014 berdasarkan rencana kegiatan yang ditetapkan oleh Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan;

4) melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan kepada Lurah.

b. anggota Seksi Pelaksana Kegiatan Pembangunan terdiri dari unsur: 1) masyarakat; 2) pemangku Kepentingan Pembangunan Kelurahan.

Page 32: Musrenbang panduan 2013.pdf

29

c. keterwakilan unsur perempuan dalam tim diupayakan sebesar 30% (tiga puluh persen).

6. Seksi Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan a. tugas Seksi Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan

antara lain: 1) menerima dan menyimpan hasil Musrenbangkel Tahun

2013 sebagai salah satu bahan Monitoring dan Evaluasi DPK Tahun 2014;

2) melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan sejak Perencanaan hingga pelaksanaan DPK Tahun 2014 hasil Musrenbangkel Tahun 2013;

3) mengawasi pelaksanaan kegiatan hasil Musrenbangkel Tahun 2013 yang akan dibiayai dengan Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) Tahun 2014, yang rencana kegiatannya ditetapkan oleh Tim Perencana Kegiatan Pembangunan;

4) menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan hasil Musrenbangkel Tahun 2013 yang akan dibiayai dengan Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) Tahun 2014;

5) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kepada Lurah. b. anggota Seksi Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

Pembangunan terdiri dari unsur: 1) LPMK; 2) Masyarakat yang telah dilatih Monitoring dan Evaluasi

DPK oleh BAPPEDA; 3) Masyarakat yang faham dan memiliki pengalaman dan

komptensi dalam pelaksanaan pembangunan Kelurahan; 4) Pemerintah Kelurahan.

c. Keterwakilan unsur perempuan dalam tim diupayakan sebesar 30% (tiga puluh persen).

7. Personal yang ditetapkan dalam PPK tidak diperkenankan merangkap jabatan di dalam struktur kepanitiaan tersebut.

I. TIM PENYEMPURNA RUMUSAN KEGIATAN 1. Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan ditetapkan dalam sidang

pleno II Musrenbangkel. 2. Tugas utama Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan adalah:

a. menyempurnakan rumusan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangkel dan DSP meliputi editing bahasa, sinkronisasi kegiatan dan penyempurnaan tata naskah.

b. mengirimkan hasil Musrenbangkel ke Kecamatan dan BAPPEDA.

3. Anggota Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan terdiri dari unsur: a. Pimpinan Sidang Pleno;

Page 33: Musrenbang panduan 2013.pdf

30

b. Pimpinan Sidang Komisi; c. LPMK; d. Pemerintah Kelurahan; e. Fasilitator; f. Seksi Perencana Kegiatan Pembangunan; g. LKM.

4. Tugas Tim Penyempurna Rumusan Kegiatan dijalankan pada tahapan Pasca Musrenbangkel.

J. KEGIATAN PASCA MUSRENBANGCAM: 1. Penyempurnaan Rumusan Kegiatan Pembangunan hasil

Musrenbangkel; 2. Mengirimkan hasil Musrenbangkel kepada Kecamatan dengan

tembusan kepada BAPPEDA.

K. JADWAL PENYELENGGARAAN Musrenbangkel dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-III bulan Januari 2013.

WALIKOTA SURAKARTA,

JOKO WIDODO

Page 34: Musrenbang panduan 2013.pdf

31

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012 TENTANG : PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANGCAM A. ORGANISASI PENYELENGGARA

Musrenbangcam diselenggarakan oleh Panitia Ad Hoc yang ditetapkan oleh Camat, pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang. Panitia Musrenbangcam terdiri dari: 1. Panitia Pengarah (Steering Committee/SC)

a. Susunan Keanggotaan Susunan keanggotaan Panitia Pengarah terdiri dari unsur

LPMK, unsur Pemerintah Kecamatan dan Fasilitator yang telah dilatih oleh BAPPEDA. Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah panitia.

b. Tugas dan Fungsi Panitia Pengarah Panitia Pengarah mempunyai tugas dan fungsi untuk: 1) menyusun jadwal agenda dan tempat Musrenbangcam; 2) mengarahkan proses Musrenbangcam agar

pelaksanaannya berjalan lancar dan dapat mencapai sasaran dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku;

3) memimpin Persiapan Musrenbangcam II dan Sidang Pleno Musrenbangcam;

4) merangkum berita acara hasil Musrenbangcam yang sekurang-kurangnya memuat: a) rumusan kegiatan pembangunan yang disepakati; b) daftar delegasi yang akan mengikuti Forum SKPD dan

Musrenbangkot. 5) menyampaikan informasi hasil Musrenbangcam kepada

anggota DPRD dari wilayah pemilihan kecamatan yang bersangkutan;

6) membantu delegasi kecamatan dalam menjalankan tugasnya di Forum SKPD dan Musrenbangkot.

2. Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) a. Susunan Keanggotaan Susunan keanggotaan Panitia Pelaksana terdiri dari

anggota masyarakat selain yang telah duduk di Tim Pengarah (Steering Committee). Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggota panitia.

Page 35: Musrenbang panduan 2013.pdf

32

b. Tugas dan Fungsi Panitia Pelaksana: 1) Panitia Pelaksana mempunyai tugas dan fungsi untuk

melaksanakan Musrenbangcam sesuai dengan arahan Panitia Pengarah;

2) mengumumkan secara terbuka: jadwal, agenda dan tempat Musrenbangcam, paling lambat 4 (empat) hari sebelum kegiatan Musrenbangcam dilaksanakan;

3) menerima pendaftaran dan atau mengundang peserta Musrenbangcam;

4) memimpin pelaksanaan Persiapan Musrenbangcam I.

B. NARASUMBER 1. Unsur Narasumber

Narasumber terdiri dari: Camat, Kepala Kepolisian Sektor, Komandan Rayon Militer, LSM, LKM, para ahli/profesional yang dibutuhkan, BAPPEDA, perwakilan SKPD kota, kepala cabang SKPD di wilayah kecamatan, dan anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan kecamatan bersangkutan.

2. Tugas Narasumber: a. menyampaikan dan memberikan informasi yang perlu

diketahui peserta sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan hasil Musrenbangcam;

b. Camat menyampaikan program/kegiatan prioritas Renja Kecamatan (Khususnya Kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah).

C. PENDAMPINGAN

1. Pendampingan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta. 2. Tugas pendamping antara lain:

a. memberikan penjelasan hal-hal yang diperlukan terkait pelaksanaan Musrenbang dan Prioritas Pembangunan Daerah;

b. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Musrenbang.

D. PESERTA

1. Peserta Persiapan Musrenbangcam, terdiri dari unsur: a. Pemerintah Kecamatan; b. Pemerintah Kelurahan; c. BAPPEDA; d. LPMK; e. Perwakilan Organisasi/Komunitas di tingkat Kecamatan; f. Tokoh Masyarakat; g. Tokoh Agama; h. Tokoh Perempuan;

Page 36: Musrenbang panduan 2013.pdf

33

i. Organisasi Pemuda; j. Fasilitator Kelurahan; k. Forum LKM Kecamatan.

2. Peserta Musrenbangcam, terdiri dari unsur: a. SKPD Pemerintah Kota Surakarta; b. Pejabat struktural Kecamatan; c. Kelurahan; d. LPMK; e. TP PKK Kecamatan; f. Karang Taruna Kecamatan; g. Forum Komunikasi Antar LKM kecamatan; h. Delegasi Kelurahan hasil Musrenbangkel; i. Wakil Organisasi Sosial/Kesenian/Olahraga/Kerohanian/

Pemuda/Perempuan dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya Tingkat Kecamatan;

j. Wakil Pengurus Forum Anak Kecamatan; k. Fasilitator Kelurahan; l. Pengusaha Tingkat Kecamatan.

3. Keterwakilan perempuan diupayakan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah peserta.

E. DELEGASI MUSRENBANGCAM

1. Delegasi Musrenbangcam dipilih dalam Musrenbangcam dan disahkan oleh Pimpinan Sidang Pleno sebanyak-banyaknya 11 (sebelas) orang, diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah delegasi.

2. Tugas Delegasi Musrenbangcam: a. mewakili kecamatan di Forum SKPD dan Musrenbangkot; b. memperjuangkan rumusan kegiatan (prioritas)

Musrenbangcam dalam forum SKPD; c. mengambil inisiatif untuk membahas perkembangan usulan

kecamatan dengan delegasi dari kelurahan dan kelompok masyarakat di tingkat kecamatan;

d. mendiskusikan hasil Musrenbangcam dengan anggota DPRD dari daerah pemilihan kecamatan yang bersangkutan.

F. MEKANISME MUSRENBANGCAM

1. Persiapan Musrenbangcam, terdiri dari: a. Persiapan Musrenbangcam I,

dipimpin oleh Ketua Panitia Pelaksana dan Camat, dengan kegiatan sebagai berikut: 1) pembagian tugas panitia Musrenbangcam; 2) pengumpulan data/materi dari hasil Musrenbangkel; 3) penetapan jadwal, agenda, dan tempat Musrenbangcam; 4) penyusunan rancangan tata tertib Musrenbangcam;

Page 37: Musrenbang panduan 2013.pdf

34

5) inventarisasi permasalahan tingkat kecamatan. b. Persiapan Musrenbangcam II,

dipimpin oleh Panitia Pengarah, dengan kegiatan sebagai berikut: 1) penyusunan rekapitulasi dan kompilasi hasil

Musrenbangkel yang dikelompokkan menurut urusan pemerintah daerah untuk disinkronkan dengan Rancangan Awal Renja SKPD;

2) paparan prioritas, kebijakan dan strategi pembangunan tahun berikutnya oleh BAPPEDA;

3) penyampaian Rancangan Awal Renja SKPD tahun berikutnya (dalam bentuk program, khususnya kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah) yang telah disetujui Kepala SKPD, 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Musrenbangcam oleh BAPPEDA.

c. Keluaran (output) Persiapan Musrenbangcam adalah Materi Musrenbangcam (Form VA, VB dan VI).

2. Musrenbangcam Musrenbangcam diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana dan pelaksanaannya diupayakan pada waktu dan tempat yang memungkinkan semua peserta dapat terlibat secara optimal. Dalam Musrenbangcam dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. materi Musrenbangcam disampaikan kepada peserta paling

lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Musrenbangcam. b. persidangan Musrenbangcam terdiri dari Sidang Pleno dan

Sidang Komisi. 1) Sidang Pleno I

Dalam sidang pleno dilakukan kegiatan sebagai berikut: a) penetapan Panitia Pengarah sebagai Pimpinan Sidang

Pleno; Dalam hal forum Musrenbangcam berkehendak/

sepakat untuk memilih pimpinan sidang secara langsung dari peserta, maka hal tersebut harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) dari jumlah peserta yang hadir;

b) penyampaian tata tertib oleh Pimpinan Sidang Pleno; c) paparan Camat, meliputi:

(1) Prioritas permasalahan tingkat kecamatan; (2) Kegiatan unggulan masing-masing kelurahan; (3) Rancangan Awal Renja Kecamatan (Khususnya

Kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah). d) pembagian sidang komisi terdiri dari 4 (empat) bidang,

sebagai berikut: (1) Bidang Pemerintahan Umum;

Page 38: Musrenbang panduan 2013.pdf

35

(2) Bidang Ekonomi; (3) Bidang Sosial Budaya; (4) Bidang Infrastruktur.

e) pengelompokan SKPD disesuaikan sebagaimana dimaksud pada huruf d) di atas.

2) Sidang Komisi Dalam sidang komisi dilakukan kegiatan sebagai berikut: a) pemilihan Pimpinan Sidang Komisi; b) sinkronisasi dan validasi program/kegiatan yang telah

dikompilasi pada Persiapan Musrenbangcam II dengan Prioritas, Kebijakan dan strategi pembangunan kota tahun berikutnya;

c) menyusun Daftar Skala Prioritas Permasalahan tingkat kecamatan;

d) menyusun Rumusan Kegiatan Pembangunan sesuai urusan pemerintah daerah berdasarkan kriteria dan prioritas yang telah disepakati;

e) merekomendasikan Usulan Lintas Bidang; f) perumusan hasil sidang komisi; g) penetapan hasil sidang komisi.

3) Sidang Pleno II Dalam sidang pleno II dilakukan kegiatan: a) paparan hasil sidang komisi; b) tanggapan; c) pengesahan hasil sidang pleno II; d) pembentukan Tim Penyempurna Rumusan; e) penentuan delegasi ke Forum SKPD dan

Musrenbangkot sebanyak-banyaknya 11 (sebelas) orang, terdiri dari unsur: (1) Panitia Pengarah; (2) Panitia Pelaksana; (3) Pimpinan Sidang Pleno Musrenbangcam; (4) Perwakilan Sidang Komisi; (5) Tim Penyempurna Rumusan.

f) penandatanganan Berita Acara hasil-hasil Musrenbangcam diwakili oleh Pimpinan Sidang Pleno dan Ketua Sidang Komisi;

g) penyerahan hasil Musrenbangcam kepada Panitia Pengarah untuk diteruskan kepada Panitia Pelaksana.

c. Pimpinan Sidang 1) Pimpinan sidang terdiri dari Pimpinan Sidang Pleno dan

Pimpinan Sidang Komisi. 2) Pimpinan Sidang Pleno

Page 39: Musrenbang panduan 2013.pdf

36

Pimpinan Sidang pleno adalah Panitia Pengarah, kecuali forum berkehendak/sepakat untuk memilih pimpinan sidang secara langsung dari peserta Musrenbangcam. Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari: a) Ketua; b) Sekretaris; c) Anggota. Tugas pimpinan sidang pleno: a) memimpin sidang pleno; b) mengesahkan tata tertib; c) mengesahkan hasil keputusan sidang; d) menetapkan Tim Penyempurna Rumusan; e) menetapkan Delegasi Musrenbangcam untuk

mengikuti Forum SKPD dan Musrenbangkot; f) menyerahkan hasil Musrenbangcam kepada panitia

Musrenbangcam; g) menyusun Berita Acara hasil Musrenbangcam yang

memuat Daftar Prioritas kegiatan yang disepakati dan daftar nama delegasi yang terpilih;

h) mengesahkan Berita Acara Musrenbangcam; i) menyampaikan Berita Acara hasil Musrenbangcam

kepada Camat; j) menyampaikan hasil Musrenbangcam kepada anggota

DPRD dari wilayah pemilihan kecamatan yang bersangkutan, sebagai referensi pembahasan Panitia Anggaran DPRD.

3) Pimpinan Sidang Komisi, terdiri dari: a) Ketua; b) Sekretaris; c) Anggota. Tugas pimpinan sidang komisi: a) memimpin sidang komisi; b) memfasilitasi perumusan dan validasi dalam rangka

penyusunan Rumusan Kegiatan Pembangunan; c) menetapkan hasil sidang komisi.

d. Keluaran (output) Musrenbangcam adalah: 1) prioritas Permasalahan tingkat kecamatan tiap Bidang; 2) rumusan Kegiatan Pembangunan menurut urusan

pemerintahan daerah yang telah disinkronkan dengan Prioritas, Kebijakan dan strategi pembangunan kota tahun berikutnya (Form VII);

3) rekapitulisasi kegiatan pembangunan kelurahan di wilayah kecamatan yang akan diusulkan untuk didanai dengan CSR/sumber dana lainnya (Form V B);

Page 40: Musrenbang panduan 2013.pdf

37

4) daftar nama delegasi kecamatan untuk mengikuti Forum SKPD dan Musrenbangkot;

5) Berita Acara Musrenbangcam.

G. KEGIATAN PASCA MUSRENBANGCAM: 1. Penyempurnaan Rumusan Kegiatan Pembangunan hasil

Musrenbangcam; 2. Mengirimkan hasil Musrenbangcam kepada BAPPEDA.

H. JADWAL PENYELENGGARAAN

Musrenbangcam dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-III bulan Pebruari 2013.

WALIKOTA SURAKARTA,

JOKO WIDODO

Page 41: Musrenbang panduan 2013.pdf

38

LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012 TENTANG : PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN FORUM SKPD A. ORGANISASI PENYELENGGARA

Panitia Penyelenggara Forum SKPD ditetapkan oleh Sekretaris Daerah, pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang. 1. Susunan keanggotaan Panitia Penyelenggara, meliputi:

a. Unsur pimpinan SKPD Pemerintah Kota Surakarta; b. BAPPEDA Kota Surakarta.

2. Tugas Panitia: a. merekapitulasi hasil Musrenbangcam dan DKT Tingkat

Kota; b. mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda pembahasan,

dan tempat penyelenggaraan Forum SKPD selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan;

c. membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Forum SKPD;

d. mempersiapkan bahan/materi dan peralatan serta notulen untuk Forum SKPD;

e. bersama SKPD menyusun hasil pemutakhiran rancangan Renja SKPD berdasarkan hasil Musrenbangcam, DKT Tingkat Kota dan Forum SKPD;

f. merangkum Berita Acara Forum SKPD yang sekurang-kurangnya memuat: 1) prioritas kegiatan yang disepakati; 2) daftar delegasi yang akan mengikuti Musrenbangkot.

g. memimpin Sidang Pleno; h. menyampaikan tata tertib persidangan kepada peserta; i. melaporkan kepada Kepala BAPPEDA hasil pemutakhiran

rancangan Renja SKPD (khususnya kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah).

B. NARASUMBER 1. Narasumber

Narasumber terdiri dari: Kepala SKPD, pejabat BAPPEDA, Unsur Badan Anggaran DPRD dan Unsur komisi yang terkait dengan masing-masing SKPD, Instansi Vertikal, LSM yang memiliki bidang kerja sesuai dengan fungsi SKPD, ahli/profesional baik dari kalangan praktisi maupun akademisi.

Page 42: Musrenbang panduan 2013.pdf

39

2. Tugas Narasumber: menyampaikan dan memberikan informasi yang perlu diketahui peserta untuk proses pengambilan keputusan hasil Forum SKPD;

3. Tugas SKPD: a. menyelenggarakan DKT Tingkat Kota sesuai dengan

pengelompokan komunitas sektoral dan lembaga/organisasi terkait;

b. mengikuti Forum SKPD sampai selesai; c. menyampaikan evaluasi pelaksanaan kegiatan SKPD tahun

sebelumnya serta usulan dan perubahan kebijakan Pemerintahan Kota yang belum terealisasi mengacu hasil musrenbang tahun sebelumnya;

d. menjelaskan program/kegiatan prioritas sesuai bidang urusan yang menjadi kewenangannya.

C. PESERTA Peserta pada tahapan Forum SKPD sebagai berikut: 1. DKT Tingkat Kota, terdiri dari unsur:

a. SKPD, kecuali Kelurahan dan Kecamatan; b. Komunitas sektoral dan lembaga/organisasi organisasi yang

memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan SKPD. 2. Persiapan Forum SKPD, terdiri dari unsur:

a. SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta; b. Pejabat BAPPEDA.

3. Forum SKPD, terdiri dari unsur: a. DPRD (Pimpinan dan Komisi); b. BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah; c. SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta; d. Delegasi Musrenbangcam; e. Komunitas sektoral dan lembaga/organisasi yang

merupakan delegasi DKT Internal; f. Perwakilan Fasilitator Kecamatan; g. Forum Anak tingkat Kecamatan; h. Pelaku usaha.

D. DELEGASI FORUM SKPD KE MUSRENBANGKOT 1. Delegasi Forum SKPD yang akan mengikuti Musrenbangkot

dipilih dalam Forum SKPD dan disahkan oleh Kepala BAPPEDA. Diupayakan keterwakilan perempuan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah delegasi.

2. Tugas Delegasi Forum SKPD: a. merumuskan Daftar Skala Prioritas dan Rekomendasi

Kerangka Regulasi SKPD Hasil Forum SKPD;

Page 43: Musrenbang panduan 2013.pdf

40

b. memaparkan Hasil Forum SKPD sebagaimana dimaksud huruf a pada Sidang Musrenbangkot;

c. mendiskusikan Berita Acara hasil Forum SKPD dengan komisi DPRD yang terkait.

E. MEKANISME FORUM SKPD

1. Forum SKPD bertujuan untuk menyusun dan menetapkan Daftar Skala Prioritas kegiatan dalam Rancangan Renja SKPD melalui proses sinkronisasi prioritas pembangunan hasil Musrenbangcam dan hasil DKT, dengan memperhatikan RPJM Daerah, Prioritas Pemerintah Atasan (Pusat dan Provinsi Jawa Tengah), Evaluasi Kinerja SKPD tahun sebelumnya, Pokok-Pokok Pikiran DPRD dan Pagu indikatif pendanaan masing-masing urusan pemerintahan daerah yang akan dituangkan dalam rancangan RKPD

2. DKT Tingkat Kota a. Setiap SKPD di tingkat Kota wajib melakukan DKT Tingkat

Kota. b. DKT Tingkat Kota, dipimpin oleh Kepala SKPD masing-

masing, dengan kegiatan sebagai berikut: 1) penyampaian hasil DKT Internal komunitas sektoral dan

lembaga/organisasi; 2) mengidentifikasi realisasi usulan hasil Musrenbangcam

dan hasil DKT Tahun 2012 pada APBD Tahun Anggaran 2013;

3) paparan Rancangan Renja SKPD; 4) verifikasi dan sinkronisasi Rancangan Renja SKPD dan

Usulan DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi;

5) menetapkan Delegasi ke Forum SKPD, meliputi: a) Perwakilan komunitas sektoral sejenis yakni:

komunitas Becak, Pasar, PKL, Parkir, Buruh, Difabel sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang, dengan ketentuan 1 (satu) orang mewakili 1 (satu) bidang usulan.

b) Perwakilan stakeholders lainnya selain komunitas tersebut pada huruf a masing-masing 2 (dua) orang untuk setiap DKT Tingkat Kota.

c. Keluaran (Output): 1) Rumusan Usulan Hasil DKT Tingkat Kota; 2) Rancangan Renja SKPD yang telah memuat Hasil DKT

Tingkat Kota; 3) Daftar hasil Musrenbangcam dan DKT Tahun 2012 yang

tidak terealisasi dengan alasannya;

Page 44: Musrenbang panduan 2013.pdf

41

4) Materi sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, dan 3 dikirimkan ke BAPPEDA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Forum SKPD;

5) Delegasi DKT Tingkat Kota ke Forum SKPD dan Musrenbangkot.

d. Jadwal DKT DKT dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-I bulan Pebruari 2013.

3. Persiapan Forum SKPD a. Persiapan Forum SKPD, dipimpin oleh Kepala BAPPEDA,

dengan kegiatan sebagai berikut: 1) penetapan tata cara penyelenggaraan Forum SKPD,

meliputi: jadwal, tempat, peserta, agenda pembahasan, dan keluaran Forum SKPD yang akan dibahas dalam Musrenbangkot;

2) merekapitulasi realisasi usulan hasil Musrenbangcam dan hasil DKT Tahun 2012 pada APBD Tahun Anggaran 2013;

3) mengidentifikasi dan merekapitulasi rumusan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangcam dan hasil DKT;

4) mengumpulkan dan menyusun Rancangan Renja SKPD (khususnya kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah) di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta yang dipilah menurut sumber dananya.

b. Keluaran (output): 1) Rekapitulasi Rumusan Usulan Hasil DKT Tingkat Kota

(Form III); 2) Rekapitulasi Rumusan Kegiatan Hasil Musrenbangcam

(Form VII); 3) Rancangan Renja (Form VIII); 4) Rekapitulasi daftar hasil Musrenbangcam dan DKT

Tahun 2012 yang tidak terealisasi dengan alasannya sebagai bahan musrenbangkot.

c. Jadwal Persiapan Forum SKPD Persiapan Forum SKPD dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-II bulan Pebruari 2013.

4. Forum SKPD Dalam Forum SKPD dilakukan kegiatan: a. Persidangan:

1) Sidang Pleno I Dalam sidang pleno dilakukan kegiatan sebagai berikut: a) paparan prioritas kegiatan provinsi oleh pejabat

BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah; b) penyampaian Pokok-Pokok pikiran DPRD untuk

RKPD;

Page 45: Musrenbang panduan 2013.pdf

42

c) penyampaian tata tertib persidangan; d) penjelasan teknis dan Pembagian Peserta dalam

sidang komisi. 2) Sidang Komisi

Dalam sidang komisi, yang diawali pembahasan dalam sidang sub komisi, dilakukan kegiatan sebagai berikut: a) paparan SKPD yang meliputi:

(1) evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun sebelumnya serta usulan dan perubahan kebijakan Pemerintahan Kota yang belum terealisasi mengacu hasil musrenbang tahun sebelumnya;

(2) analisa permasalahan, kebijakan dan strategi pembangunan tahun berikutnya;

(3) Rancangan Renja SKPD yang telah mengakomodir Hasil Musrenbangcam dan DKT Tingkat Kota.

b) verifikasi dan sinkronisasi rumusan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangcam, hasil DKT, dan pelaku usaha, untuk memastikan Daftar Skala Prioritas kegiatan yang tercantum dalam Rancangan Renja SKPD (khususnya kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah);

c) sinkronisasi Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dan Pokok-Pokok Pikiran DPRD dalam Rancangan Renja SKPD (khususnya kegiatan Urusan Pemerintahan Daerah);

d) menyusun rekomendasi untuk kerangka regulasi SKPD;

e) perumusan hasil sidang komisi; f) penetapan hasil sidang komisi.

3) Sidang Pleno II Dalam sidang Pleno II dilakukan kegiatan sebagai berikut: a) paparan hasil sidang Komisi; b) tanggapan; c) pengesahan hasil sidang; d) penetapan juru bicara sebanyak 2 (dua) orang untuk

setiap Bidang sebagai delegasi Forum SKPD; e) penandatanganan Berita Acara hasil Forum SKPD

diwakili oleh Perwakilan DPRD, SKPD dan delegasi Forum SKPD.

b. Pimpinan Sidang Pleno 1) Pimpinan sidang adalah Sekretaris Daerah didampingi

Kepala BAPPEDA. 2) Tugas pimpinan sidang pleno:

Page 46: Musrenbang panduan 2013.pdf

43

a) memimpin sidang pleno; b) mengesahkan hasil keputusan sidang; c) menetapkan Delegasi ke Musrenbangkot; d) mengesahkan Berita Acara Forum SKPD; e) menyerahkan hasil Forum SKPD kepada panitia

Forum SKPD. c. Pimpinan Sidang Komisi

1) Pimpinan sidang Komisi adalah Kepala SKPD terkait, Kepala Bidang di BAPPEDA, dan perwakilan Pemangku Kepentingan.

2) Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari: a) Ketua; b) Sekretaris; c) Anggota.

3) Tugas pimpinan sidang komisi: a) memimpin sidang komisi; b) memfasilitasi perumusan DSP; c) menetapkan hasil sidang komisi; d) menyusun Berita Acara Penyelenggaraan Forum

SKPD. d. Hasil keluaran (output) dari Forum SKPD adalah:

1) DSP kegiatan yang disusun dalam rancangan Renja SKPD yang telah memuat Hasil DKT Tingkat Kota dan hasil Musrenbangcam, berdasarkan bidang urusan kewenangan pemerintahan daerah dan menurut sumber pendanaannya, baik dalam kerangka anggaran maupun kerangka regulasi (Form VII dan Form VIII);

2) Berita Acara Forum SKPD; 3) Delegasi ke Musrenbangkot.

F. JADWAL FORUM SKPD

Forum SKPD dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-I bulan Maret 2013.

WALIKOTA SURAKARTA,

JOKO WIDODO

Page 47: Musrenbang panduan 2013.pdf

44

LAMPIRAN V : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012 TENTANG : PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANGKOT A. ORGANISASI PENYELENGGARA

Musrenbangkot diselenggarakan oleh Panitia Ad Hoc yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta, pada tahapan Persiapan Pelaksanaan Musrenbang. Panitia Musrenbangkot terdiri dari: 1. Panitia Pengarah (Steering Committee/SC)

a. Susunan Keanggotaan Susunan keanggotaan Panitia Pengarah terdiri dari unsur Pemerintah Kota dan Pemangku Kepentingan Pembangunan Pembangunan Tingkat Kota. Diupayakan keterwakilan perempuan minimal 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggota panitia.

b. Tugas dan Fungsi Panitia Pengarah Tim Pengarah mempunyai tugas dan fungsi untuk: 1) menyusun jadual dan agenda Musrenbangkot; 2) menyusun rancangan tata tertib Musrenbangkot; 3) merancang tahapan kegiatan yang dibutuhkan untuk

menyelenggarakan Musrenbangkot; 4) menentukan mekanisme Musrenbangkot; 5) membagi tugas Panitia Musrenbangkot; 6) mengumumkan secara terbuka jadwal, agenda

pembahasan, dan tempat penyelenggaraan Musrenbangkot selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan;

7) mengundang calon peserta Musrenbangkot; 8) memimpin Sidang Pleno Musrenbangkot; 9) mengarahkan proses Musrenbangkot agar

pelaksanaannya berjalan lancar dan dapat mencapai sasaran.

2. Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) a. Keanggotaan

Keanggotaan Panitia Pelaksana (OC) terdiri dari unsur Pemerintah Kota Surakarta.

b. Tugas dan Fungsi Panitia Pelaksana Panitia Pelaksana mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan Musrenbangkot sesuai dengan arahan Panitia Pengarah.

Page 48: Musrenbang panduan 2013.pdf

45

B. NARASUMBER 1. Unsur Narasumber

Narasumber terdiri dari: SKPD Kota, LSM yang bekerja dalam skala kota, Korkot PNPM, perguruan tinggi, perwakilan BAPPEDA Provinsi, Instansi Vertikal, Tim penyusun RKPD, Tim Anggaran Pemerintah Daerah maupun Pimpinan Badan Anggaran DPRD.

2. Tugas Narasumber: menyampaikan dan memberikan informasi yang perlu diketahui peserta untuk proses pengambilan keputusan hasil Musrenbangkot.

C. PESERTA 1. Peserta Persiapan Musrenbangkot

Peserta Persiapan Musrenbangkot terdiri dari unsur: a. Pemerintah Kota; b. Tokoh masyarakat; c. Pemangku Kepentingan Pembangunan Tingkat Kota.

2. Peserta Musrenbangkot terdiri dari: Peserta, terdiri dari unsur: a. Delegasi Musrenbangcam; b. Delegasi DKT; c. Delegasi Forum SKPD; d. SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota; e. Pemangku Kepentingan Pembangunan lainnya, seperti:

1) LSM; 2) Perguruan Tinggi; 3) Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda; 4) Komunitas Sektoral; 5) Pelaku Usaha; 6) Tokoh Agama; 7) Budayawan; 8) Tokoh Masyarakat; 9) Organisasi Profesi; 10) Organisasi Perempuan; 11) DPRD; 12) Perwakilan Partai Politik; 13) LPMK; 14) TP PKK Kota; 15) Karang Taruna Kota; 16) Forum Komunikasi Antar LKM kota; 17) Perwakilan Fasilitator Kecamatan; 18) Forum Anak tingkat Kota.

3. Proporsi keterwakilan Perempuan diupayakan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah Peserta.

Page 49: Musrenbang panduan 2013.pdf

46

D. MEKANISME MUSRENBANGKOT 1. Persiapan Musrenbangkot

a. Dalam Persiapan Musrenbangkot dilakukan kegiatan: 1) mengumpulkan dan mengkompilasi hasil pemutakhiran

Rancangan Renja SKPD; 2) pembagian tugas Panitia Musrenbangkot; 3) penentuan mekanisme/detail teknik Musrenbangkot; 4) perancangan tahapan kegiatan yang dibutuhkan untuk

penyelenggaraan Musrenbangkot; 5) penyusunan rancangan tata tertib Musrenbangkot; 6) merumuskan susunan acara Musrenbangkot; 7) perumusan prioritas permasalahan, kebijakan umum

dan strategi pembangunan kota tahun berikutnya oleh BAPPEDA.

b. Keluaran (output) dari Persiapan Musrenbangkot adalah Rancangan tata tertib Musrenbangkot serta prioritas umum hasil forum SKPD dan isu strategis/kebijakan pembangunan kota.

2. Musrenbangkot Musrenbangkot diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana dan pelaksanaannya diupayakan pada waktu dan tempat yang memungkinkan semua peserta dapat terlibat secara optimal. Pelaksanaan Musrenbangkot meliputi: a. Pembukaan

1) laporan Kepala BAPPEDA; 2) sambutan Ketua DPRD; 3) sambutan Walikota Surakarta dilanjutkan pembukaan.

b. Sidang Pleno Sidang pleno dipimpin oleh Panitia Pengarah, dengan kegiatan sebagai berikut: 1) penyampaian susunan acara sidang pleno oleh

pimpinan sidang; 2) penyampaian dan pengesahan Tata Tertib; 3) paparan prioritas dan kebijakan pembangunan untuk

RKPD Kota Surakarta oleh Kepala BAPPEDA Kota Surakarta;

4) Paparan kebijakan keuangan beserta pagu indikatif Urusan Pemerintahan Daerah tahun berikutnya oleh Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta;

5) Paparan umum hasil Forum SKPD per bidang oleh Juru Bicara Forum SKPD;

6) paparan kebijakan DPK tahun berikutnya oleh Asisten Pemerintahan Sekda Kota Surakarta;

Page 50: Musrenbang panduan 2013.pdf

47

7) tanggapan forum dalam rangka kompilasi dan penyempurnaan prioritas, kebijakan RKPD dan hasil Forum SKPD serta perumusan isu strategis kota;

8) pengesahan hasil sidang; 9) pembentukan Tim Perumus, dalam rangka

menyempurnakan Rancangan awal RKPD; 10) penandatanganan Berita Acara Musrenbangkot oleh

Ketua Sidang Pleno, perwakilan per bidang dari Forum SKPD, perwakilan pemerintah kota dan Perwakilan DPRD Kota Surakarta;

11) penyerahan hasil Musrenbangkot kepada Panitia Pelaksana.

c. Pimpinan Sidang 1) Pimpinan sidang dilaksanakan oleh Panitia Pengarah. 2) Pimpinan Sidang Pleno

Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari: a) Ketua; b) Sekretaris; c) Anggota.

3) Tugas pimpinan sidang pleno: a) memimpin sidang pleno; b) menyampaikan dan mengesahkan tata tertib

persidangan; c) mengesahkan hasil keputusan sidang; d) menetapkan Tim Perumus; e) menyerahkan hasil Musrenbangkot kepada

Pemerintah Kota. d. Keluaran (output) Musrenbangkot adalah:

1) kompilasi dan penyempurnaan prioritas pembangunan daerah berdasar urusan pemerintahan daerah serta isu strategis kota dan pemilahan Prioritas kegiatan menurut sumber pendanaannya (APBD Kota, APBD Provinsi dan APBN);

2) rancangan program/kegiatan RKPD; 3) rancangan kebijakan alokasi DPK tahun berikutnya.

e. Dokumen keluaran Musrenbangkot, oleh Pemerintah Kota disampaikan kepada: 1) DPRD Kota; 2) SKPD; 3) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD); 4) LPMK se-Kota Surakarta; 5) Delegasi DKT. f. Informasi keluaran Musrenbangkot disampaikan kepada

masyarakat melalui Kelurahan dan LPMK.

Page 51: Musrenbang panduan 2013.pdf

48

3. PASCA MUSRENBANGKOT Kegiatan Pasca Musrenbangkot meliputi: a. penyempurnaan rumusan hasil Musrenbangkot; b. menginformasikan hasil Musrenbangkot.

E. JADWAL PELAKSANAAN

Musrenbangkot dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-III bulan Maret.

WALIKOTA SURAKARTA,

JOKO WIDODO

Page 52: Musrenbang panduan 2013.pdf

49

BAGAN MEKANISME PERSIAPAN PELAKSANAAN MUSRENBANG

KEGIATAN 1. Sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan, kebijakan, dan teknis pelaksanaan kegiatan oleh

Bappeda untuk ditindaklanjuti oleh masyarakat; 2. Penyampaian Surat Edaran Kepala Bappeda kepada SKPD dan Pemangku Kepentingan Pembangunan tentang

persiapan pelaksanaan Musrenbang, selambat-lambatnya minggu ke-IV bulan Oktober 2012; 3. Penyampaian Surat Edaran Lurah kepada RT/RW/Pemangku Kepentingan Pembangunan Kelurahan tentang

pelaksanaan Musling dan MLK yang selambat-lambatnya harus sudah diselenggarakan pada minggu ke-I bulan Nopember 2012;

4. Penyampaian Surat Edaran Kepala Bappeda kepada Lurah, Camat dan LPMK tentang Prioritas Pembangunan serta arahan kegiatan tahun berikutnya, selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Desember 2012;

5. Pembentukan Panitia Musrenbang (Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana) pada masing-masing tingkatan sebelum pelaksanaan tahapan Musrenbang.

6. Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD oleh masing-masing SKPD, mengacu pada Renstra SKPD; 7. Pengiriman Rancangan Awal Renja SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 6 (enam) kepada Bappeda,

sebagai bahan Musrenbangcam selambat-lambatnya akhir bulan Januari 2013; 8. Identifikasi komunitas sektoral dan lembaga/organisasi sesuai jenis kegiatan dan spesifikasinya yang memiliki

keterkaitan langsung dengan kegiatan SKPD, dilakukan masing-masing SKPD kecuali Kecamatan dan Kelurahan, selambat-lambatnya akhir bulan Desember 2012;

9. Pengiriman hasil identifikasi komunitas sektoral dan lembaga/organisasi sesuai pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan), dilakukan masing-masing SKPD kepada Bappeda selambat-lambatnya minggu ke-I bulan Januari 2013;

10. Penyampaian Surat Edaran Kepala SKPD kepada Pemangku Kepentingan Pembangunannya oleh masing-masing SKPD dengan tembusan Kepala Bappeda tentang pelaksanaan DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi selambat-lambatnya akhir bulan Desember 2012;

11. DKT Internal komunitas sektoral dan lembaga/organisasi menurut pengelompokan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan), untuk merumuskan dan menyiapkan usulan kegiatannya selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Januari 2013;

12. Komunitas sektoral mengirimkan dan atau mengkoordinasikan hasil DKT sebagaimana dimaksud pada angka 11 (sebelas) kepada SKPD pelaksana terkait, dengan tembusan kepada Bappeda, selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Januari 2013.

OUT PUT 1. Jadwal Pelaksanaan

Musrenbang pada setiap tingkatan;

2. Panitia Musrenbang (SC/OC) pada setiap tingkatan;

3. Panitia Forum SKPD; 4. Rancangan awal Renja SKPD

sebagai bahan Musrenbangcam dan DKT Tingkat Kota;

5. Usulan kegiatan komunitas sektoral dan lembaga/organisasi hasil DKT internal.

LAMPIRAN VI : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012

Page 53: Musrenbang panduan 2013.pdf

50

MUSRENBANGKEL

LAMPIRAN VII : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012 BAGAN MEKANISME MUSRENBANGKEL

SIDANG PLENO I 1. Penetapan Panitia Pengarah sebagai Pimpinan; 2. Penyampaian Tata Tertib; 3. Paparan Kepala Kelurahan; 4. Pembentukan Panitia Pembangunan Kelurahan; 5. Penetapan tata cara penyeleksian prioritas; 6. Pembagian sidang komisi.

SIDANG KOMISI 1. Penyusunan, validasi dan rekapitulasi

DSP kegiatan SKPD Kelurahan, BLM PNPM Mandiri, swadaya masyarakat serta sumber dana lain/CSR;

2. Rumusan kegiatan pembangunan yang akan diusulkan ke Musrenbangcam.

SIDANG PLENO II 1. Paparan hasil sidang komisi; 2. Tanggapan; 3. Penetapan kegiatan unggulan kelurahan; 4. Pengesahan hasil Sidang Pleno II; 5. Pembentukan Tim Penyempurna Rumusan; 6. Penentuan Delegasi ke Musrenbangcam; 7. penetapan dan pengesahan perubahan kegiatan

yang bersifat khusus untuk pengalihan alokasi DPK Tahun Anggaran 2013

8. Penandatanganan BA. Hasil Musrenbangkel; 9. Penyerahan hasil Musrenbangkel kepada Panitia

Pengarah untuk diteruskan kepada Panitia Pelaksana.

OUTPUT 1. Rumusan Kegiatan Pembangunan (Form IVA); 2. Renja SKPD Kelurahan (Form IVB); 3. DSP Kegiatan DPK serta kegiatan unggulan

(Form IVC); 4. DSP Kegiatan PNPM Mandiri (Form IV D); 5. Daftar kegiatan untuk sumber dana lainnya

(Form IV E); 6. Daftar Delegasi Ke Musrenbangcam; 7. Tim Penyempurna Rumusan; 8. Panitia Pembangunan Kelurahan; 9. Rekomendasi.

PERSIAPAN MUSRENBANGKEL I 1. Membagi tugas panitia Musrenbangkel; 2. Menyusun anggaran Musrenbangkel; 3. Mengumpulkan Daftar Skala Prioritas

Tingkat RW dan Pemangku Kepentingan Pembangunan (kelompok masyarakat);

4. Menetapkan jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel.

PASCA MUSRENBANGKEL 1. Penyempurnaan rumusan

Rumusan Kegiatan Pembangunan & DSP;

2. Pengiriman Hasil Musrenbangkel ke Kecamatan & Bappeda

PERSIAPAN MUSRENBANGKEL II

1. Menyusun/merevisi konsep tata tertib Musrenbangkel;

2. menyampaikan hasil Evaluasi pelaksanaan pembangunan DPK tahun sebelumnya beserta rekomendasinya secara tertulis oleh Tim Monitoring dan Evaluasi;

3. Menyampaikan hasil Evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya dan tahun berkenaan serta perencanaan tahun berikutnya program PNPM Mandiri oleh LKM;

4. Mengkompilasi hasil Musyawarah Lingkungan dan Musyawarah Lembaga Kemasyarakatan serta merumuskan sumber pendanaannya;

5. Penyusunan Prioritas Musrenbangkel; 6. Mengumumkan jadwal Musrenbangkel 4

(empat) hari sebelum pelaksanaan; 7. Membuka pendaftaran dan atau

mengundang calon peserta Musrenbangkel.

OUTPUT Bahan Musrenbangkel (Form IVA, IVB, IVC dan IVD)

MUSYAWARAH LINGKUNGAN

MUSYAWARAH RT 1. Mengidentifikasi dan mencatat permasalahan tingkat RT beserta cara pemecahan

masalahnya; 2. Melakukan penggalian swadaya masyarakat; 3. Membuat daftar hadir peserta.

MUSYAWARAH RW 1. Membahas hasil identifikasi permasalahan tingkat RT; 2. Melakukan eksplorasi kebutuhan dasar, yang meliputi : Pendidikan (PAUD), Kesehatan

(PHBS), Pemukiman dan Sanitasi, Ekonomi Masyarakat, Infrastruktur (Jalan/Saluran), serta Kebudayaan dan Kesenian;

3. Merumuskan Daftar Skala Prioritas Tingkat RW sebanyak –banyaknya 6 (enam) usulan; 4. Membuat daftar hadir peserta.

OUTPUT Daftar Permasalahan Tingkat RT (Form I)

OUTPUT Daftar Skala Prioritas Tingkat RW (Form II)

MUSYAWARAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN (MLK)

1. Mengidentifikasi prioritas permasalahan dan potensi pemecahan masalahnya;

2. perumusan Daftar Skala Prioritas Pemangku Kepentingan Pembangunan sesuai kebutuhan utamanya

3. Membuat daftar hadir peserta.

OUTPUT Daftar Skala Prioritas Pemangku Kepentingan (Form III)

Page 54: Musrenbang panduan 2013.pdf

51

PASCA MUSRENBANGCAM 1. Penyempurnaan Rumusan Kegiatan

Pembangunan; 2. Mengirimkan hasil Musrenbangcam

ke Bappeda.

BAGAN MEKANISME MUSRENBANGCAM

LAMPIRAN VIII : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012

MUSRENBANGCAM

SIDANG PLENO II 1. Paparan hasil sidang komisi; 2. Tanggapan; 3. Pengesahan hasil sidang pleno II; 4. Pembentukan Tim Penyempurna Rumusan; 5. Penentuan delegasi ke Forum SKPD dan

Musrenbangkot sebanyak-banyaknya 11 orang;

6. Penandatanganan Berita Acara hasil Musrenbangcam;

7. Penyerahan hasil Musrenbangcam kepada Panitia Pengarah diteruskan kepada panitia pelaksana.

SIDANG KOMISI 1. Pemilihan Pimpinan Sidang Komisi; 2. Sinkronisasi dan validasi program/kegiatan

yang telah dikompilasi pada persiapan Musrenbangcam II;

3. Menyusunan DSP Permasalahan tingkat kecamatan;

4. Menyusun rumusan kegiatan pembangunan sesuai urusan pemerintah daerah;

5. Merekomendasikan Usulan Lintas Bidang; 6. Perumusan hasil sidang komisi; 7. Penetapan hasil sidang komisi.

OUTPUT 1. Prioritas permasalahan tingkat

kecamatan tiap bidang; 2. Form VII; 3. Form VB; 4. Rancangan Renja SKPD Kecamatan; 5. Delegasi ke Forum SKPD &

Musrenbangkot; 6. BA. Musrenbangcam.

PERSIAPAN MUSRENBANGCAM

1. Persiapan Musrenbangcam I a. Pembagian tugas panitia Musrenbangcam; b. Pengumpulan data/materi dari hasil

Musrenbangkel; c. Penetapan jadwal, agenda, dan tempat

Musrenbangcam; d. Penyusunan rancangan Tata Tertib

Musrenbangcam; e. Inventarisasi permasalahan tingkat kecamatan.

2. Persipan Musrenbangcam II

a. Penyusunan rekapitulasi dan kompilasi hasil Musrenbangkel yang dikelompokkan menurut urusan pemerintah daerah untuk disinkronkan dengan Rancangan Awal Renja SKPD;

b. Paparan prioritas, kebijakan dan strategi pembangunan tahun berikutnya oleh Bappeda;

c. Penyampaian Rancangan Awal Renja SKPD tahun berikutnya.

OUTPUT Materi Musrenbangcam (Form VA, Form VB dan Form VI)

SIDANG PLENO I 1. Penetapan Panitia Pengarah sebagai

pimpinan Sidang Pleno; 2. Penyampaian tata tertib; 3. Paparan Camat; 4. Pembagian sidang komisi (4 bidang,

meliputi : pemerintahan umum, ekonomi, sosial budaya dan infrastruktur);

5. Pengelompokan SKPD disesuaikan sebagaimana dimaksud pada angka 4 di atas.

Page 55: Musrenbang panduan 2013.pdf

52

BAGAN MEKANISME FORUM SKPD

LAMPIRAN IX : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012

FORUM SKPD

OUTPUT 1. DSP kegiatan

dalam Rancangan Renja SKPD;

2. BA. Forum SKPD; 3. Delegasi ke

Musrenbangkot.

DKT TINGKAT KOTA 1. SKPD wajib melaksanakan DKT Tingkat Kota; 2. Penyampaian hasil DKT internal komunitas

sektoral/lembaga atau organisasi; 3. mengidentifikasi realisasi usulan hasil

Musrenbangcam dan hasil DKT Tahun 2012 pada APBD Tahun Anggaran 2013

4. Paparan Rancangan Renja SKPD; 5. Verifikasi dan Sinkronisasi Rancangan Renja SKPD

dan Usulan DKT internal komunitas sektoral/lembaga atau organisasi;

6. Penetapan delegasi ke forum SKPD.

OUTPUT 1. Rumusan usulan hasil DKT tingkat Kota; 2. Rancangan Renja SKPD yang telah memuat hasil DKT

tingkat kota; 3. Daftar hasil Musrenbangcam dan DKT Tahun 2012

yang tidak terealisasi dengan alasannya 4. Delegasi DKT tingkat kota ke Forum SKPD dan

Musrenbangkot

SIDANG PLENO I 1. Paparan prioritas kegiatan provinsi oleh Pejabat Bappeda Provinsi Jateng; 2. Penyampaian pokok-pokok pikiran DPRD untuk RKPD; 3. Penyampaian tata tertib persidangan; 4. Penjelasan teknis dan pembagian peserta dalam sidang komisi.

SIDANG KOMISI 1. Paparan SKPD; 2. Verifikasi dan sinkronisasi prioritas hasil Musrenbangcam, hasil DKT dan pelaku usaha untuk memastikan

DSP program/kegiatan dalam Rancangan Renja SKPD; 3. Sinkronisasi kebijakan Provinsi Jateng dan Pokok-Pokok pikiran DPRD dalam Rancangan Renja SKPD; 4. Penyusunan rekomendasi untuk kerangka regulasi SKPD; 5. Perumusan hasil sidang komisi; 6. Penetapan hasil sidang komisi.

SIDANG PLENO II 1. Paparan hasil sidang komisi; 2. Tanggapan; 3. Pengesahan hasil sidang; 4. Penetapan Juru Bicara Ke Musrenbangkot sebanyak 2 orang untuk

setiap bidang; 5. Penandatanganan Berita Acara hasil Forum SKPD oleh perwakilan

DPRD, SKPD dan delegasi Forum SKPD.

Persiapan Forum SKPD 1. Penetapan tata cara penyelenggaraan Forum SKPD; 2. merekapitulasi realisasi usulan hasil Musrenbangcam

dan hasil DKT Tahun 2012 pada APBD Tahun Anggaran 2013

3. Mengidentifikasi dan rekapitulasi rumusan kegiatan pembangunan hasil Musrenbangcam dan hasil DKT;

4. Pengumpulan dan penyusunan Rancangan Renja SKPD.

OUTPUT 1. Bahan Forum SKPD (Form III, Form VII, Form VIII) 2. Rekapitulasi daftar hasil Musrenbangcam dan DKT

Tahun 2012 yang tidak terealisasi dengan alasannya sebagai bahan musrenbangkot

Page 56: Musrenbang panduan 2013.pdf

53

BAGAN MEKANISME MUSRENBANGKOT

LAMPIRAN X : PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

NOMOR : 18-A Tahun 2012 TANGGAL : 27 September 2012

PERSIAPAN MUSRENBANGKOT

Kegiatan 1. Pengumpulan dan kompilasi hasil pemuktahiran

Rancangan Renja SKPD; 2. Pembagian tugas Panitia Musrenbangkot; 3. Penentuan mekanisme/detail teknik

Musrenbangkot; 4. Perancangan tahapan kegiatan yang dibutuhkan

untuk penyelenggaraan Musrenbangkot; 5. Menyusun Tata Tertib Musrenbangkot; 6. Merumuskan susunan acara Musrenbangkot; 7. Perumusan prioritas permasalahan, kebijakan

umum dan strategi pembangunan kota tahun berikutnya.

OUTPUT 1. Rancangan tata tertib Musrenbangkot; 2. Prioritas Umum hasil Forum SKPD; 3. Isu strategis/kebijakan pembangunan kota.

MUSRENBANGKOT

OUTPUT 1. Kompilasi dan penyempurnaan prioritas pembangunan daerah berdasar

urusan pemerintah daerah serta isu strategis kota dan pemilahan prioritas kegiatan menurut sumber pendanaan (APBD kota/provinsi, APBN);

2. Rancangan program/kegiatan RKPD; 3. Rancangan kebijakan alokasi DPK tahun berikutnya.

Kegiatan 1. Pembukaan, meliputi : Laporan Kepala Bappeda, Sambutan Ketua DPRD dan Sambutan

Walikota Surakarta); 2. SIDANG PLENO

Sidang Pleno dipimpin oleh Panitia pengarah dengan kegiatan sebagai berikut: a. Penyampaian susunan acara Sidang Pleno oleh pimpinan sidang; b. Penyampaian dan pengesahan Tata Tertib; c. Paparan prioritas dan kebijakan pembangunan untuk RKPD oleh Kepala BAPPEDA; d. Paparan kebijakan Keuangan beserta pagu indikatif UPD tahun berikutnya oleh Kepala

DPPKA; e. Paparan umum hasil Forum SKPD per bidang oleh Juru Bicara Forum SKPD; f. Paparan kebijakan DPK tahun berikutnya oleh Asisten Pemerintahan Sekda Kota

Surakarta; g. Tanggapan forum dalam rangka kompilasi dan penyempurnaan prioritas, kebijakan

RKPD dan hasil Forum SKPD serta perumusan isu strategis kota; h. Pengesahan hasil sidang; i. Pembentukan Tim Perumus, dalam rangka menyempurnakan Rancangan Awal RKPD; j. Penandatanganan Berita Acara Musrenbangkot oleh Ketua Sidang Pleno, perwakilan

per bidang dari Forum SKPD, perwakilan pemerintah kota dan Perwakilan DPRD Kota Surakarta;

k. Penyerahan hasil sidang Musrenbangkot kepada Panitia Pelaksana.

Pasca Musrenbangkot 1. Penyempurnaan rumusan hasil Musrenbangkot; 2. Menginformasikan hasil Musrenbangkot.

Page 57: Musrenbang panduan 2013.pdf

KET.

PERSIAPAN MUSRENBANGRANCANGAN AWAL RKPDMUSYAWARAH RTMUSYAWARAH RWMUSYAWARAH LEMBAGA KEMASYARAKATAN TK. KELURAHANPERSIAPAN MUSRENBANGKEL 1PERSIAPAN MUSRENBANGKEL 2MUSRENBANGKELPASCA MUSRENBANGKELPERSIAPAN MUSRENBANGCAM 1PERSIAPAN MUSRENBANGCAM 2MUSRENBANGCAMPASCA MUSRENBANGCAMDISKUSI KELOMPOK TERBATAS TK. KOTAPERSIAPAN FORUM SKPDFORUM SKPDPERSIAPAN MUSRENBANGKOTMUSRENBANGKOTRUMUSAN HASIL MUSRENBANGKOT

6 PENETAPAN RKPD7 KUA & PPAS8 RKA SKPD9 PENYAMPAIAN RAPERDA APBD10 KEPUTUSAN BERSAMA RAPBD11 EVALUASI RAPBD12 APBD

KUA-PPPAS-P

14 PENYAMPAIAN RAPERDA APBDP15 KEPUTUSAN BERSAMA RAPBDP16 EVALUASI RAPBDP17 APBDP

KETERANGAN:= PERENCANAAN TAHUN DEPAN

= PERUBAHAN PERENCANAAN TAHUN

5

13

NOV2012

1

2

3

4

URAIAN KEGIATANNO DESMEI JUNI JULI AGST SEPT2013

JADWAL PROSES PERENCANAAN TAHUNAN DAERAH(UU 25/2004 - PERMENDAGRI 13/2006 - PERMENDAGRI 54/2010)

DES JAN PEB MAR APRIL OKT NOV

54

Page 58: Musrenbang panduan 2013.pdf

Persiapan Panitia RT RW Musrenbangkel I & II Musrenbangkel

FORM I FORM II Panitia FORM IVA FORM IVA Hasil MusrenbangkelFORM II + FORM III FORM IVB FORM IVB FORM IVA

MLK Rancangan Usulan FORM IVC FORM IVC FORM IVBFORM III FORM IVA, IVB, IV, & IVD FORM IVD FORM IVD FORM IVC

FORM IVE FORM IVE FORM IVDFORM IVE

DKT INTERNAL DKT TK. KOTAKELP. SEKTORAL SKPD & SEKTORAL

FORM III FORM IIIRanc. RENJA (F.VIII)

PERSIAPAN Panitia PersiapanFORUM SKPD FORUM SKPD Musrenbangcam Tim Musrenbangcam I & II

BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA Penyempurna PanitiaFORM VIII FORM VII Hasil Musrenbangcam FORM VI FORM VI FORM IVA + FORM IVE

Rancangan RENJA FORM VB FORM VII FORM VII FORM VA + FORM VB(FORM VIII) FORM VII Ranc. DSP (FORM VI)

FORM III

Persiapan MUSRENBANGKOTMUSRENBANGKOT BAPPEDA

BAPPEDA FORM IXFORM VIII FORM X

Rancangan isianFORM IX

ALUR FORM MUSRENBANG

Musrenbangkel Tim Penyempurna

Musrenbangcam

BAPPEDAFORM IVA, FORM IVB,

FORM IVC, FORM IVD, & FORM IV E

55

Page 59: Musrenbang panduan 2013.pdf

RT : 03RW : XIKELURAHAN : PAJANG

NO ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH VOLUME SATUAN

1 3 4 51 Perbaikan jalan 500 m2 Pembangunan Fasilitas belajar di kampung 1 unit3 Pemberian Modal 2 usaha4

Cara Pengisian :Kolom 1 Kolom 2

Kolom 3

Kolom 4Kolom 5

Cara penulisannya bisa dimulai dengan kata : kurangnya …, rendahnya ..., menurunnya …, belum ..., tidak ….., banyaknya … tingginya atau menggambarkan diisi dengan alternatif pemecahan masalah yang diharapkan.

diisi dengan volume atau besaran/ jumlah sasaran pemecahan masalah.

FORM IDAFTAR PERMASALAHAN TINGKAT RT TAHUN 2013

Surakarta, Nopember 2012KETUA RT 03 / RW XI

(_________________)

diisi dengan satuan dari volume

Rusaknya jalan kampungMinimnya fasilitas bimbingan belajarKuarangnya Akses permodalan tanpa agunandst

PERMASALAHAN

2

cukup jelasdiisi dengan permasalahan yang penting untuk ditangani. Masalah adalah kesenjangan antara hal yang diharapkan dengan keadaan yang senyatanya atau hal yang tidak diharapkan.

CONTOH

56

Page 60: Musrenbang panduan 2013.pdf

KELURAHAN :

LOKASI

KELURAHAN

SKPD KOTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15=9+10+11+12+13+14

1 Rusaknya jalan kampung

01 - 04 Perbaikan jalan Betonisasi jalan 950 x 3 m2 7.000.000 3.000.000 10.000.000

2 Minimnya fasilitas bimbingan belajar

Pembangunan Fasilitas belajar di kampung

Pembangunan Taman cerdas

1 unit 150.000.000 150.000.000

3 Kuarangnya Akses permodalan tanpa agunan

Pemberian Modal Bantuan Modal bergulir

10.000.000 Rp 10.000.000 10.000.000

4 dst .

Cara Pengisian :Kolom 1 cukup jelasKolom 2 diisi dengan permasalahan yang penting untuk ditangani.

Masalah adalah kesenjangan antara hal yang diharapkan dengan keadaan yang senyatanya atau hal yang tidak diharapkan.

Kolom 3 cukup jelas.Kolom 4 Kolom 5 dan 6 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah, dengan melakukan eksplorasi kebutuhan dasar, sebanyak - banyaknya 6 (enam) usulanKolom 7 diisi dengan volume atau besaran/ jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatanKolom 8 diisi dengan satuan dari volumeKolom 9 diisi dengan besarnya Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan Kolom 10 diisi dengan besarnya dana BLM PNPM Mandiri yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan.Kolom 11 diisi dengan besarnya dana kemampuan masyarakat dalam berswadaya.Kolom 12 diisi dengan besarnya dana CSR/sumber dana lain yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan.Kolom 13 diisi dengan besarnya dana SKPD Kelurahan, sesuai KewenangannyaKolom 14 diisi dengan besarnya dana jika kegiatan diusulkan untuk ditangani oleh SKPD Tingkat Kota, melalui proses MusrenbangcamKolom 15

PNPMDPKNON FISIKCSR/SUMBER DANA

LAIN SWADAYA

FORM IIRUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN (PRIORITAS) TINGKAT RW TAHUN 2013

diisi dengan jumlah biaya yang dibutuhkan

USULAN KEGIATAN

FISIK

ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAHRT

(_________________)

Cara penulisannya bisa dimulai dengan kata : kurangnya …, rendahnya ..., menurunnya …, belum ..., tidak ….., banyaknya … tingginya atau

APBD

diisi dengan alternatif pemecahan masalah yang diharapkan.

Surakarta, Desember 2012KETUA RW XI

SATUANVOLUMEPRIORITAS PERMASALAHANNO

ANGGARAN (Rp)

JUMLAH

57

Page 61: Musrenbang panduan 2013.pdf

KELURAHAN

SKPD KOTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Kurangnya modal

usahaSimpan Pinjam RW

Bantuan Modal bergulir

10 Pedagang 20.000.000 20.000.000

2 Belum adanya tempat berdagang

Lahan kosong Pengembangan tempat usaha informal mandiri

10 Pedagang 50.000.000 50.000.000

Cara Pengisian :1 Kolom 1 cukup jelas2 Kolom 2 diisi dengan permasalahan yang penting untuk ditangani.

Masalah adalah kesenjangan antara hal yang diharapkan dengan keadaan yang senyatanya atau hal yang tidak diharapkan.

3

456789101112

Kolom 10 diisi dengan besarnya dana CSR/sumber dana lain yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan.

Kolom 7 diisi dengan satuan dari volume

Cara penulisannya bisa dimulai dengan kata : kurangnya …, rendahnya ..., menurunnya …, belum ..., tidak ….., banyaknya … tingginya atau menggambarkan keadaan negatif.

Kolom 12 diisi dengan besarnya dana jika kegiatan diusulkan untuk ditangani oleh SKPD Tingkat Kota, melalui proses Musrenbangcam

(_____________________)

Surakarta, Desember 2012

KETUA LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

NON FISIK

Kolom 13 diisi dengan besarnya biaya yang akan diperlukan untuk melakukan kegiatan yang diusulkan.

Kolom 8 diisi dengan besarnya Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan

Kolom 3 diisi dengan data potensi yang ada di kota yang bersifat spesifik, mempunyai asas manfaat, digunakan orang banyak dan harus bisa digunakan atau ada hubungannya untuk memecahkan masalah.

Kolom 9 diisi dengan besarnya dana BLM PNPM Mandiri yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan.

Kolom 11 diisi dengan besarnya dana SKPD Kelurahan, sesuai Kewenangannya

VOLUME

Kolom 4 dan 5 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.Kolom 6 diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan, bukan besarnya dana.

FISIK

POTENSI PEMECAHAN

MASALAH

PRIORITAS PERMASALAHAN PNPMSATUAN CSR/SL

FORM IIIDAFTAR SKALA PRIORITAS PEMANGKU KEPENTINGAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013

LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN : ……………………………………………..

ANGGARAN (Rp)

JUMLAHNo DPK

USULAN KEGIATAN APBD

CONTOH

58

Page 62: Musrenbang panduan 2013.pdf

FISIK NON FISIK1 2 3 4 5 6 7 81 Keterbatasan kemampuan

permodalan dalam Simpan Pinjam

LKP (Lembaga Keuangan Perempuan)

Bantuan permodalan LKP untuk pengembangan usaha bagi anggota

1 Organisasi 23 kelompok

115.000.000 Dinkop dan UMKM

2 Keterbatasan ketrampilan usaha lanjutan

19 kelompok (523 PUK/anggota)

Pelatihan ketrampilan : Handycraf : ramah lingkungan. Teknologi Pangan : Olahan bahan lokal dan modifikasi aneka masakan/makanan

@ 2 orang untuk 19 kelompok (523 PUK/anggota)

46.000.000 Dinas Sosial Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

3 Tidak tersedianya tempat yang menetap untuk kesekretariatan

1 Organisasi 23 kelompok 523 anggota

Bantuan Gedung kosong asset negara

1 unit 100.000.000 DPPKA

Cara Pengisian :1 Kolom 1 cukup jelas2 Kolom 2 diisi dengan permasalahan yang betul-betul penting untuk ditangani.

Masalah adalah kesenjangan antara hal yang diharapkan dengan keadaan yang senyatanya atau hal yang tidak diharapkan.

3

4567

JUMLAH BIAYA (Rp)

SKPD

(_____________________)

Kolom 8 cukup jelas.

Cara penulisannya bisa dimulai dengan kata : kurangnya …, rendahnya ..., menurunnya …, belum ..., tidak ….., banyaknya … tingginya atau menggambarkan keadaan negatif.Kolom 3 diisi dengan data potensi yang ada di kota yang bersifat spesifik, mempunyai asas manfaat, digunakan orang banyak dan harus bisa digunakan atau ada hubungannya untuk memecahkan masalah.Kolom 4 dan 5 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.

Kolom 7 diisi dengan besarnya biaya yang akan diperlukan untuk melakukan kegiatan yang diusulkan.Kolom 6 diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan, bukan besarnya dana.

FORM IIIRUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN (PRIORITAS) KELOMPOK SOSIAL/SEKTORAL TAHUN 2013

KELOMPOK SOSIAL : Jarpuk Ngudi Lestari

Surakarta, Januari 2013KETUA KELOMPOK SOSIAL

No PRIORITAS PERMASALAHAN

POTENSI PEMECAHAN

USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME

CONTOH

59

Page 63: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME JUMLAH BIAYA

(Rp) LOKASI (RW) SKPD PELAKSANA

1 2 3 4 5 61 Aspal hotmix jalan 2.000 m x 6 m 210.000.000 III, IV, XI, XII, XIV, XV, XVI DPU

Mengetahui,KEPALA KELURAHAN

..................

(............................)NIP. .......................

Cara Pengisian :1 Kolom 1 cukup jelas2

3

456

FORM IV ARUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN UNTUK DIUSULKAN KE MUSRENBANGCAM TAHUN 2013

KELURAHAN : PAJANG

Surakarta, 2013

BIDANG : INFRASTRUKTUR

YANG DIBIAYAI DARI ALOKASI SKPD DALAM APBD KOTA SURAKARTA

Kolom 5 cukup jelas.Kolom 6 diisi dengan SKPD yang akan melaksanakan, sebagaimana daftar pembagian bidangnya

KETUA MUSRENBANGKEL 2013

KELURAHAN .............................

(....................................................)

Kolom 2 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalahan/menangani masalah berdasarkan potensi yang adaKolom 3 diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan, bukan besarnya dana.Kolom 4 diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan.

CONTOH

60

Page 64: Musrenbang panduan 2013.pdf

KELURAHAN : PAJANG

BIDANG : INFRASTRUKTUR

NO USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME JUMLAH BIAYA (Rp) LOKASI

1 2 3 4 51 Betonisasi jalan 950 m x 3 m x 0.07 m 72.500.000 RW I – X 2 Paving jalan 500 m x 3 m 32.500.000 RW II

Mengetahui,KEPALA KELURAHAN

......................

(.....................................)NIP. ..............................

Cara Pengisian :

1 Kolom 1 cukup jelas.

2

345

KETUA MUSRENBANGKEL 2012

FORM IV BDAFTAR SKALA PRIORITAS USULAN MUSRENBANGKEL TAHUN 2013

YANG DIBIAYAI DARI ALOKASIKAN DALAM SKPD KELURAHAN

Surakarta, 2013

Kolom 3 diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan, bukan besarnya dana.Kolom 4 diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan.Kolom 5 cukup jelas.

Kolom 2 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.

KELURAHAN .............................

(....................................................)

CONTOH

61

Page 65: Musrenbang panduan 2013.pdf

: PAJANG

BIDANG : INFRASTRUKTUR

NO

USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME SWADAYA

(Rp) DPK (Rp) JUMLAH BIAYA (Rp) LOKASI

1 2 3 4 5 6 = (4+5) 71 Betonisasi jalan 950 m x 3 m x 0.07 42.500.000 30.000.000 72.500.000 RW I – X 2 Paving jalan 500 m x 3 m 15.000.000 27.500.000 42.500.000 RW II

Mengetahui,KEPALA KELURAHAN

..................

(.....................................NIP. ..........................

Cara Pengisian :1 Kolom 1 cukup jelas.2 Kolom 2 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.3 Kolom 3 diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan, bukan besarnya dana.4 Kolom 4 diisi dengan besarnya dana kemampuan masyarakat dalam berswadaya.5 Kolom 5 diisi dengan besarnya DPK yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan.6 Kolom 6 diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan.7 Kolom 7 cukup jelas.

Catatan : Sumber dana : Swadaya (Rp) + Dana Pembangunan Kelurahan/DPK (Rp) = Rp…….

KELURAHAN ...............................

(....................................................)

FORM IV CDAFTAR SKALA PRIORITAS USULAN MUSRENBANGKEL TAHUN 2013

YANG DIBIAYAI DARI DANA PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN SWADAYA

Surakarta, 2013KETUA MUSRENBANGKEL 2013

KELURAHAN

CONTOH

62

Page 66: Musrenbang panduan 2013.pdf

KELURAHAN : PAJANG

BIDANG : INFRASTRUKTUR

NO

USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME SWADAYA

(Rp)BLM PNPM

MANDIRI (Rp)JUMLAH BIAYA

(Rp)1 2 3 4 5 6 = (4+5) 71 Betonisasi jalan 950 m x 3 m x 0.07 42.500.000 30.000.000 72.500.000 RW I – X 2 Paving jalan 500 m x 3 m 15.000.000 27.500.000 42.500.000 RW II

Mengetahui,KEPALA KELURAHAN

..................

(.....................................NIP. ..........................

Cara Pengisian :

1 Kolom 1 cukup jelas.2 Kolom 2 diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.3 Kolom 3 diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan, bukan besarnya dana.4 Kolom 4 diisi dengan besarnya dana kemampuan masyarakat dalam berswadaya.5 Kolom 5 diisi dengan besarnya BLM PNPM MANDIRI yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan.6 Kolom 6 diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan.7 Kolom 7 cukup jelas.

FORM IV DDAFTAR SKALA PRIORITAS USULAN MUSRENBANGKEL TAHUN 2013

YANG DIBIAYAI DARI BLM PNPM MANDIRI

(............................................................)

Surakarta, 2013KETUA MUSRENBANGKEL 2013

KELURAHAN ......................................

LOKASIBIAYA (Rp)

CONTOH

63

Page 67: Musrenbang panduan 2013.pdf

KELURAHAN : PAJANGBIDANG : INFRASTRUKTUR

NO USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME JUMLAH BIAYA

(Rp) LOKASI SUMBER PENDANAAN

1 2 3 4 5 61 Kolam Budidaya Ikan 10 x 5 x 0.5 40.000.000 PAJANG PKP2 Pavingisasi jalan 750 m x 3 m 63.750.000 RW V dan IX CSR BI

Mengetahui,KEPALA KELURAHAN

(.....................................)NIP. ..........................

Cara Pengisian :

123456

(_________________)

KETUA MUSRENBANGKEL 2013KELURAHAN ………….

FORM IV EPRIORITAS USULAN MUSRENBANGKEL TAHUN 2013

YANG DIBIAYAI DARI SUMBER DANA LAIN

Surakarta, 2013

Kolom 5 : cukup jelasKolom 6 : diisi dengan sumber pendanaan lain yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan

Kolom 1 : cukup jelasKolom 2 : diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan Kolom 3 : diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan dan besarnya Kolom 4 : diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan

CONTOH

64

Page 68: Musrenbang panduan 2013.pdf

KECAMATAN : LAWEYANBIDANG : INFRASTRUKTUR

NO USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME JUMLAH BIAYA (Rp) USULAN

MUSRENBANGKEL SKPD

1 2 3 4 5 61 Aspal hotmix 8.000 x 5 x 0,08 950.000.000 LAWEYAN DPU

Mengetahui,CAMAT …………

(______________)

Cara Pengisian :Kolom 1 : cukup jelasKolom 2 : diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.Kolom 3 : diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan dan besarnya dana.Kolom 4 : diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkanKolom 5 : cukup jelasKolom 6 : diisi dengan SKPD yang melaksanakan

KETUA MUSRENBANGCAM 2013KECAMATAN ………….

(_________________)

FORM V ARUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PADA MUSRENBANGCAM TAHUN 2013

KOTA SURAKARTA

Surakarta, 2013

CONTOH

65

Page 69: Musrenbang panduan 2013.pdf

KECAMATAN : LAWEYANBIDANG : INFRASTRUKTUR

NO USULAN KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME JUMLAH BIAYA (Rp) USULAN

MUSRENBANGKEL SUMBER PENDANAAN

1 2 3 4 5 61 Kolam Budidaya Ikan 10 x 5 x 0.5 40.000.000 PAJANG PKP

2 Pavingisasi jalan 750 x 3 63.750.000 PAJANG CSR BI

Mengetahui,CAMAT …………

(______________)

Cara Pengisian :Kolom 1 : cukup jelas

Kolom 5 : cukup jelasKolom 4 : diisi dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan

Kolom 6 : diisi dengan sumber pendanaan lain yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan

KETUA MUSRENBANGCAM 2013KECAMATAN ………….

(_________________)

FORM V BREKAPITULASI USULAN MUSRENBANGKEL TAHUN 2013

YANG DIBIAYAI DARI SUMBER DANA LAIN

Surakarta, 2013

Kolom 2 : diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk memecahkan/menangani masalah berdasarkan potensi yang ada.Kolom 3 : diisi dengan volume atau besaran/jumlah sasaran kegiatan untuk usulan kegiatan dan besarnya dana.

CONTOH

66

Page 70: Musrenbang panduan 2013.pdf

S J S J S J S J S J S J S J S J1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 23

1. Penyus. Perda ttg Produk Unggulan Daerah

5 ### 4 72 3 48 4 52 4 44 2 18 2 14 3 18 366

2. Penyus. Perda ttg obyek wisata

4 80 3 54 3 48 4 52 4 44 2 18 4 28 3 18 342

3. Penyus. Perda ttg Tatib Kebersihan

5 ### 3 54 5 80 3 39 3 33 4 36 3 21 2 12 375

Cara Pengisian :

Catatan :A, B, C, D, E, F, G, H adalah Indikator masing-masing bidang20; 18; 16; 13; 11; 9; 7; 6 adalah bobot nilai dari masing-masing Indikator bidangS adalah skor (1 s.d. 5)J adalah jumlah perkalian antara bobot indikator bidang dengan skor

1 1.20.xx.26Program Penataan Peraturan Perundang -

1.20.xx.26.02Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang - undangan

No

5. Kolom 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22 diisi dengan Jumlah masing – masing Indikator (contoh: A=20; S=5; sehingga J=20x5=100).

PERMENDAGRI 13/2006

1. Kolom 2 diisi dengan program dari Permendagri 13/2006.2. Kolom 3 diisi dengan Kegiatan berdasarkan Permendagri 13/2006.3. Kolom 4 diisi dengan Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan/menangani masalah.4. Kolom 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21 diisi dengan Skore masing – masing Indikator bidang (A, B, C, D, E, F, G, H), dapat dilihat dalam Lembar Indikator DSP tahun 2010.

C=16USULAN KEGIATAN

OPERASIONALINDIKATOR

B=18 E=11 F=9 G=7 H=6A=20

6. Kolom 23 diisi dengan menjumlahkan Jumlah semua Indikator ( JA + JB + JC + JD + JE + JF + JG + JH).

D=13

FORM VIBAHAN PENYUSUNAN USULAN MUSRENBANGCAM TAHUN 2013

Kecamatan : ……………………………………………..

JUMLAH

TOTALPROGRAM

BIDANG :PEMERINTAHAN UMUM

KEGIATAN

CONTOH

67

Page 71: Musrenbang panduan 2013.pdf

SKPD : DINAS PARIWISATA, SENI & BUDAYA

PERMENDAGRI 13/2006KODE & SEBUTAN KEGIATAN KEGIATAN

OPERASIONALVOLUME

1 2 3 4 5 61 2.04.XX.16.01

Pengembangan objek pariwisata unggulan

1. Penyusunan perda tentang wisata unggulan daerah

1 perda 400.000.000 PASAR KLIWON

2. Penyusunan perda tentang retribusi objek wisata

1 perda 100.000.000

Cara Pengisian :1 Kolom 1 cukup jelas.

2 Kolom 2 diisi dengan program dari Permendagri 13/2006.

3 Kolom 3 diisi dengan Kegiatan berdasarkan Permendagri 13/2006.

4 Kolom 4 diisi dengan Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan/menangani masalah.

5 Kolom 5 diisi dengan besarnya biaya/pagu indikatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan.

6 Kolom 6 diisi dengan asal usulan Musrenbangcam.

KETUA PANITIA PELAKSANA MUSRENBANGCAM

(...............................................................)

NoKELUARAN USULAN

MUSRENBANGCAM

FORM VIIRUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN HASIL MUSRENBANGCAM TAHUN 2013

SEBAGAI BAHAN FORUM SKPD KOTA SURAKARTA

Surakarta, 2013

PAGU INDIKATIF

(Rp.)

CONTOH

68

Page 72: Musrenbang panduan 2013.pdf

SKPD : BAPPEDA

KODE & SEBUTAN KEGIATAN KEGIATAN OPERASIONAL

VOLUME TAHUN 2013 TAHUN 20141 2 3 4 5 6

1.06.xx.21.09Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Penyelenggaraan FGD,

Forum SKPD danMusrenbangkot 2009

3 kegiatan 350.000.000 400.000.000

Cara Pengisian :1.     Kolom 1 cukup jelas.

2.  Kolom 2 diisi dengan program dari Permendagri 13/2006.

3.  Kolom 3 diisi dengan Kegiatan berdasarkan Permendagri 13/2006.

4.     Kolom 4 diisi dengan Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan/menangani masalah.

5.     Kolom 5 diisi dengan besarnya dana yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan tahun 2012.

6.     Kolom 6 diisi dengan besarnya pagu indikatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan tahun 2013.

FORM VIIIUSULAN KEGIATAN OPERASIONAL SKPD TAHUN 2013

NoPERMENDAGRI 13/2006 KELUARAN ALOKASI (Rp.) PAGU INDIKATIF

(Rp.)

Surakarta, 2012

KEPALA SKPD ...............................

(………………………………………....)NIP. ........................................

1

SEBAGAI BAHAN FORUM SKPD KOTA SURAKARTA CONTOH

69

Page 73: Musrenbang panduan 2013.pdf

KODE & SEBUTAN KEGIATAN

KEGIATAN OPERASIONAL VOLUME TAHUN 2013 TAHUN 2014

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 6 8 91.06.xx.21.09Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

Penyelenggaraan FGD,Forum SKPD danMusrenbangkot 2009

3 kegiatan

350.000.000 400.000.000 400.000.000 BAPPEDA Kegiatan Operasional SKPD

2.04.xx.16.01 1. Penyusunan Perdatentang objek wisataunggulan daerah.

400.000.000 400.000.000

Pengembangan objek pariwisata unggulan

2. Penyusunan Perdatentang retribusi obyekwisata

100.000.000 100.000.000

Mengetahui, Surakarta, 2013PANITIA PELAKSANA MUSRENBANGKOT

Ketua, Ketua,

(………………………………..)NIP. ………………….. (…………………………….)

Cara Pengisian :1.     Kolom 1 cukup jelas.2.  Kolom 2 diisi dengan program dari Permendagri 13/2006.3.  Kolom 3 diisi dengan Kegiatan berdasarkan Permendagri 13/2006.4.     Kolom 4 diisi dengan Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan/menangani masalah.5.     Kolom 5 diisi dengan besarnya dana yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan tahun 2012.6.     Kolom 6 diisi dengan besarnya pagu indikatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan tahun 2013.7.     Kolom 7 diisi dengan besarnya prediksi pagu indikatif yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan tahun 2014.8.     Kolom 8 diisi dengan SKPD yang melaksanakan.9.  Kolom 9 diisi dengan asal usulan Musrenbangcam/operasional SKPD.

NoPERMENDAGRI

13/2006PAGU INDIKATIF (Rp.)

DISPARSENIBUD

Pasar Kliwon2

TIM PENYEMPURNA RUMUSAN MUSRENBANGKOT

1

KELUARAN ALOKASI (Rp)

FORM IXHASIL MUSRENBANGKOT KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

SKPDUSULAN

MUSRENBANGCAM/OPERASIONAL

SKPD

CONTOH

70

Page 74: Musrenbang panduan 2013.pdf

: BAPPEDA

Indikator

Kinerja Program /Kegiatan Lokasi

Target Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif

(Rp)

Sumber Dana Target

Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/ Pagu

Indikatif (Rp)2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

                 01  06  16 Program Kerjasama

PembangunanMendukung kegiatan pro kemiskinan, berkeadilan, dan mencapai tujuan pembangunan milenium1. Operasional Pokja & Website MDG's (60jt)2. Pelaporan Renc. Aksi Pencapaian Inpres No 3 Tahun 2010 (20jt)

 01  06  16 Program Kerjasama Pembangunan

Terpeliharanya kerjasama antar daerah1. FEDEP (eks 2POA 75jt - APBD 15jt)2. Pendampingan KKMB (65jt)

Surakarta, 2013KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Cara Pengisian : (………………………………....)123

456789

101112

Prioritas KegiatanPrioritas Pembangunan Kota sesuai Tahapan RPJMDTarget kinerja capaian program/kegiatan untuk perkiraan tahun berikutnya sesudah tahun rencanaJumlah dana yang dibutuhkan untuk mendanai program/kegiatan sesudah tahun rencana

Indikator Kinerja Kegiatan (output ) : sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan

KolomKolom

Sumber Pendanaan : APBN/APBD Prov Jateng/APBD KotaCatatan atas program/kegiatan yang diusulkan

Kolom

Kode Program/Kegiatan Permendagri 13/2006Program/Kegiatan Permendagri 13/2006Indikator Kinerja Program (outcome ) : sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan pada jangka menengah dalam satu program (Sasaran Misi dalam RPJMD)

Lokasi kegiatan untuk tahun rencana (untuk kegiatan infrastruktur agar mencantumkan lokasi kelurahan)Target kinerja capaian program/kegiatan pada tahun rencanaJumlah dana yang dibutuhkan untuk mendanai program/kegiatan pada tahun rencanaKolom

KolomKolomKolomKolom

 01  06  16

Kolom

80.000.000

 03 Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga

Kota Surakarta

2 Keg 190.000.000

Kota Surakarta

2 Keg

2 Keg

APBD

BP.2APBD Prov

BP.4 A 2 Keg

B

Rencana Tahun 2014 Prakiraan Maju Rencana

90.000.000

KolomKolom

 01  06  16  04 Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah

200.000.000

Kolom

1

Catatan Penting

FORM X

SKPD

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2014 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2015KOTA SURAKARTA

Kode

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

71

Page 75: Musrenbang panduan 2013.pdf

72

INDIKATOR PENYUSUNAN DAFTAR SKALA PRIORITAS (DSP) KEGIATAN PADA MUSRENBANG TAHUN 2013

NO INDIKATOR BOBOT SKOR

I BIDANG PEMERINTAHAN UMUM, sejalan dengan

Tema Pembangunan RPJMD Tahun 2010-2015:

Sangat Tinggi : 5

Tinggi : 4

Cukup : 3

Rendah : 2

Sangat Rendah : 1

A. Meningkatkan kemudahan/kualitas pelayanan

kepada masyarakat

20 B. Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin.

18

C. Memberikan kemudahan akses informasi. 16

D. Menunjang upaya peningkatan keamanan dan

ketertiban

13

E. Tidak menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan.

11

F. Mendukung kesetaraan gender dan

memperhatikan Kebutuhan Anak.

9

G. Memenuhi kebutuhan orang banyak dan

memenuhi rasa keadilan.

7

H. Mendorong peningkatan swadaya masyarakat. 6 100

II BIDANG EKONOMI, sejalan dengan Tema

Pembangunan RPJMD Tahun 2010-2015:

Sangat Tinggi : 5

Tinggi : 4

Cukup : 3

Rendah : 2

Sangat Rendah : 1

A. Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin.

20

B. Memberi nilai tambah ekonomi. 18

C. Tidak menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan.

16

D. Didukung peluang pasar. 13

E. Mendukung pemgembangan industri kecil dan

menengah.

11

F. Memenuhi kebutuhan orang banyak dan

memenuhi rasa keadilan.

9

G. Mendukung kesetaraan gender dan

memperhatikan Kebutuhan Anak.

7 H. Mendorong peningkatan swadaya masyarakat. 6

100

Page 76: Musrenbang panduan 2013.pdf

73

NO INDIKATOR BOBOT SKOR

III BIDANG SOSIAL BUDAYA, sejalan dengan Tema

Pembangunan RPJMD Tahun 2010-2015:

Sangat Tinggi : 5

Tinggi : 4

Cukup : 3

Rendah : 2

Sangat Rendah : 1

A. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin

dan menciptakan lapangan kerja.

20

B. Mendukung kesetaraan gender dan

memperhatikan Kebutuhan Anak.

18

C. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. 16

D. Menjaga kelestarian nilai-nilai budaya 13

E. Tidak menimbulkan dampak negatif bagi

lingkungan.

11

F. Meningkatkan kemudahan pelayanan. 9

G. Memenuhi kebutuhan orang banyak dan

memenuhi rasa keadilan.

7 H. Mendorong peningkatan swadaya masyarakat. 6

100

IV BIDANG INFRASTRUKTUR, sejalan dengan Tema

Pembangunan RPJMD Tahun 2010-2015:

Sangat Tinggi : 5

Tinggi : 4

Cukup : 3

Rendah : 2

Sangat Rendah : 1

A. Sejalan dengan RTRW Kota.

20

B. Mendukung pengembangan wilayah dan

memanfaatkan sumber daya lokal.

18

C. Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin.

16

D. Penanggulangan banjir dan bencana alam. 13

E. Memberikan aksesibilitas pada diffable. 11

F. Mendukung kesetaraan gender dan

memperhatikan Kebutuhan Anak.

9

G. Memenuhi kebutuhan orang banyak dan

memenuhi rasa keadilan.

7 H. Mendorong peningkatan swadaya masyarakat 6

100

Page 77: Musrenbang panduan 2013.pdf

74

DALAM SOTK PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

NO BIDANG SKPD PENGENDALI PERENCANAAN

1 PEMERINTAHAN UMUM

1. Bappeda 2. BKD 3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset. 4. Sekretariat DPRD 5. Inspektorat 6. Bagian Organisasi dan Kepegawaian 7. Bagian Hukum dan HAM 8. Bagian Kerjasama 9. Bagian Administrasi Pembangunan

Kabid. Penelitian dan

pengembangan

10. Bagian Pemerintahan Umum 11. Kecamatan (5) 12. Kelurahan (51)

Kabid. Data dan Pelaporan

2 EKONOMI 1. Bappeda Kabid. Ekonomi 2. Badan Penanaman Modal dan

Perizinan Terpadu 3. Dinas Koperasi dan UMKM 4. Dinas Pertanian 5. Dinas Perindustrian dan

Perdagangan 6. Dinas Pengelolaan Pasar 7. Kantor Ketahanan Pangan 8. Bagian Perekonomian

3 INFRASTRUKTUR 1. Bappeda Kabid. Penataan Ruang dan

Prasarana Kota 2. Dinas Tata Ruang Kota

3. Badan Lingkungan Hidup 4. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 5. Dinas Pekerjaan Umum 6. Dinas Perhubungan, Komunikasi,

dan Informatika

4 SOSIAL dan BUDAYA

1. Bappeda Kabid. Sosial Budaya

2. Satpol PP 3. Dispenduk dan Capil 4. Bagian Humas dan Protokol 5. Bagian Umum 6. Kantor Kesbang dan Politik dalam

negeri 7. Bagian Kesejahteraan Rakyat 8. Badan Pemberdayaan Masyarakat,

PP, PA, dan KB 9. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi 10. Dinas Kesehatan Kota 11. Rumah Sakit Umum Daerah 12. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 13. Dikpora 14. Kantor Arsip dan Perpusda

Page 78: Musrenbang panduan 2013.pdf

PERUBAHAN PERWALI PEDOMAN

PENYELENGGARAAN & JUKNIS MUSRENBANG

KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

75

Page 79: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

1 Peraturan Walikota Surakarta Nomor 27 A Tahun 2010 tentang PedomanPenyelenggaraan dan PetunjukTeknis PelaksanaanMusyawarah PerencanaanPembangunan Kota Surakarta Tahun 2012 dicabut dandinyatakan tidak berlaku lagi

Ketentuan Umum Peraturan Walikota Surakarta Nomor 15 Tahun 2011 tentang PedomanPenyelenggaraan dan Petunjuk TeknisPelaksanaan Musyawarah PerencanaanPembangunan Kota Surakarta Tahun2012 dicabut dan dinyatakan tidakberlaku lagi

2 Sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan, kebijakan, dan teknis pelaksanaan kegiatan

Kegiatan Persiapan Musrenbang

Sosialisasi ketentuan peraturanperundang-undangan, kebijakan, danteknis pelaksanaan kegiatan olehBappeda untuk ditindaklanjuti olehmasyarakat

3 Penyampaian Surat EdaranKepala Bappeda kepada SKPD dan Pemangku KepentinganPembangunan tentang persiapanpelaksanaan Musrenbang, selambat-lambatnya minggu ke-II bulan Desember 2011

Kegiatan PersiapanMusrenbang

Penyampaian Surat Edaran KepalaBappeda kepada SKPD dan PemangkuKepentingan Pembangunan tentangpersiapan pelaksanaan Musrenbang, selambat-lambatnya minggu ke-IV bulanOktober 2012

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

76

Page 80: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

4 Penyampaian Surat EdaranLurah kepadaRT/RW/PemangkuKepentingan Pembangunan Kelurahan tentangpelaksanaan Musling dan MLK yang selambat-lambatnyaharus sudah diselenggarakanpada minggu ke-V bulanDesember 2011

Kegiatan PersiapanMusrenbang

Penyampaian Surat Edaran Lurah kepadaRT/RW/Pemangku KepentinganPembangunan Kelurahan tentangpelaksanaan Musling dan MLK yang selambat-lambatnya harus sudahdiselenggarakan pada minggu ke-I bulanNopember 2012

5 - Kegiatan Persiapan Musrenbang

Penyampaian Surat Edaran KepalaBappeda kepada Lurah, Camat dan LPMK tentang Prioritas Pembangunan sertaarahan kegiatan tahun berikutnya, selambat-lambatnya minggu ke-II bulanDesember 2012;

6 Tugas Fasilitator :Mendampingi pelaksanaanmusyawarah di tingkat RW

Petunjuk TeknisPelaksanaanMusrenbangkel

Tugas Fasilitator :1. melakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan musyawarah di tingkat RW2. Menginformasikan hasil Musrenbangkel

kepada masyarakat, jika diperlukan

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

77

Page 81: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

7 - PesertaMusrenbangkel

TP PKK , Karang Taruna dan WakilPengurus Forum Anak Kelurahan

8 mengidentifikasi prioritaspermasalahan tingkat RT danpotensi pemecahanmasalahnya

KegiatanMusyawarah RT

1. mengidentifikasi dan mencatat permasalahan tingkat RT beserta cara pemecahan masalahnya

2. Musyawarah RT dilaksanakan pada pertemuan warga tingkat RT, selambat-lambatnya akhir bulan Nopember 2012

9 Daftar Skala Prioritas Tingkat RT (Form I):

Keluaran (output) dari MusyawarahRT

a. Daftar Permasalahan Tingkat RT (Form I);

b. Berita Acara Musyawarah RT yang ditanda tangani oleh KetuaMusyawarah dan perwakilan pesertamusyawarah RT sebanyak 2 (dua) orang dengan diketahui Ketua RT

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

78

Page 82: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

10 a) Mengumpulkan DaftarSkala Prioritas Tingkat RT;

c) Merumuskan Daftar SkalaPrioritas Tingkat RW sebanyak –banyaknya 5 (lima) usulan;

KegiatanMusyawarah RW

a) Membahas hasil identifikasi permasalahan tingkat RT;

b) Merumuskan Daftar Skala PrioritasTingkat RW sebanyak –banyaknya 6 (enam) usulan;

c) Musyawarah RW dilaksanakan padapertemuan warga tingkat RW, selambat-lambatnya akhir bulanDesember 2012

11 Keluaran (output) dariMusyawarah RW adalah DaftarSkala Prioritas Tingkat RW (FORm II)

MekanismeMusrenbangkel

Keluaran (output) dari Musyawarah RW adalah :a) Daftar Skala Prioritas Tingkat RW

(Form II);b) Berita Acara Musyawarah RW yang

ditanda tangani oleh KetuaMusyawarah dan perwakilan pesertamusyawarah RW sebanyak 2 (dua) orang dengan diketahui Ketua RW.

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

79

Page 83: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

12 a. Musyawarah LembagaKemasyarakatan dipimpin olehKetua Kelompok Masyarakatdalam Pertemuan RutinKelompok

MusyawarahLembaga

Kemasyarakatan(MLK)

a. Musyawarah LembagaKemasyarakatan di tingkat Kelurahandipimpin oleh Ketua KelompokMasyarakat.

13 - b. Lembaga Kemasyarakatan Lainnya ditingkat kelurahan, antara lain Forum Anak Kelurahan, KelompokKeagamaan, Paguyuban Kuliner danunsur MLK lain di tingkat Kelurahan.

14 -d. Musyawarah Lembaga

Kemasyarakatan dilaksanakan padaPertemuan Rutin Kelompok / lembaga, selambat-lambatnya Minggukedua bulan Desember 2012.

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

80

Page 84: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

15 Daftar Skala PrioritasPemangku KepentinganPembangunan (Form III):

Keluaran (output) dari Musyawarah

LembagaKemasyarakatan

1) Daftar Skala Prioritas PemangkuKepentingan Pembangunan (Form III);

2) Berita Acara Musyawarah LembagaKemasyarakatan di tingkat kelurahanditanda tangani oleh KetuaMusyawarah dan perwakilan pesertamusyawarah sebanyak 2 (dua) orangdengan diketahui Ketua Kelompok / Lembaga

16 Persiapan Musrenbangkel I dipimpin oleh Ketua Pelaksana

PersiapanMusrenbangkel I

Persiapan Musrenbangkel I dipimpin oleh Lurah bersama LPMK

17 1) Membagi tugas panitiaMusrenbangkel;

2) Menyusun anggaranMusrenbangkel;

3) Mengumpulkan Daftar SkalaPrioritas Tingkat RW danPemangku KepentinganPemangunan (KelompokMasyarakat)

Kegiatan Persiapan Musrenbangkel I

1) Membentuk Panitia Pengarah danPanitia Pelaksana Musrenbangkel;

2) Membagi tugas panitiaMusrenbangkel;

3) Menyusun anggaran Musrenbangkel;

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

81

Page 85: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

18 - Kegiatan Persiapan Musrenbangkel I

c. Persiapan Musrenbangkel I dilaksanakan selambat-lambatnyaminggu ke-I bulan Januari 2013;

19 - Kegiatan Persiapan Musrenbangkel I

d. Panitia Pelaksana mengumpulkanDaftar Skala Prioritas Tingkat RW danPemangku KepentinganPembangunan (kelompokmasyarakat) selambat– lambatnya 1 (satu) minggu setelah kepanitiaanterbentuk;

21 - e. Keluaran (output) dari Persiapan Musrenbangkel I adalah Kepanitiaan, jadwal, agenda dan tempat Musrenbangkel

22 menyampaikan hasil Evaluasipelaksanaan pembangunanDPK tahun sebelumnya olehTim Monitoring dan Evaluasi

PersiapanMusrenbangkel II

menyampaikan hasil Evaluasipelaksanaan pembangunan DPK tahunsebelumnya beserta rekomendasinyasecara tertulis oleh Tim Monitoring danEvaluasi

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

82

Page 86: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

23 - Sidang Pleno IIMusrenbangkel

Penetapan dan pengesahan perubahankegiatan yang bersifat khusus untukpengalihan alokasi DPK Tahun Anggaran2013 (mekanisme diatur lebih lanjutdalam Peraturan Walikota tentangPedoman Teknis Pengelolaan DPK TahunAnggaran 2013)

24 h)menetapkan PembentukanPanitia Pembangunan Kelurahan tahun berikutnya.

Tugas PimpinanSidang Pleno

h) menetapkan Panitia Pembangunan Kelurahan tahun berikutnya yang disahkan berdasarkan SuratKeputusan Kelurahan dan LPMK

25 - Keluaran (output ) dari Musrenbangkel

Jika ada, perubahan kegiatan yang bersifat khusus untuk pengalihan alokasi DPK Tahun Anggaran 2013

26 Musrenbangkel dilaksanakanselambat-lambatnya padaminggu ke-I bulan Februari2012

JadwalPenyelenggaraanMusrenbangkel

Musrenbangkel dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-III bulanJanuari 2013

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

83

Page 87: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU27 LKM Peserta

Musrenbangcama. TP PKK Kecamatan;b. Karang Taruna Kecamatan;c. Forum Komunikasi Antar LKM kecamatand. Wakil Pengurus Forum Anak Kecamatan

28 - Peserta Forum SKPD a. Perwakilan Fasilitator Kecamatan;b. Forum Anak tingkat Kecamatan

29 - Mekanisme Forum SKPD

1. Forum SKPD bertujuan untuk menyusun danmenetapkan Daftar Skala Prioritas kegiatandalam Rancangan Renja SKPD melalui prosessinkronisasi prioritas pembangunan hasilMusrenbangcam dan hasil DKT, denganmemperhatikan RPJM Daerah, PrioritasPemerintah Atasan (Pusat dan Provinsi JawaTengah), Evaluasi Kinerja SKPD tahunsebelumnya, Pokok-Pokok Pikiran DPRD danPagu indikatif pendanaan masing-masingurusan pemerintahan daerah yang akandituangkan dalam rancangan RKPD

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

84

Page 88: Musrenbang panduan 2013.pdf

NO LAMA BAGIAN BARU

30 DSP kegiatan yang disusundalam rancangan RenjaSKPD berdsasarkan bidangurusan kewenanganpemerintahan daerah danmenurut sumberpendanaannya, baik dalamlerangka anggaran maupunkerangka regulasi (Form VII dan Form VIII)

Hasil keluaran(output) dariForum SKPD

DSP kegiatan yang disusun dalam rancanganRenja SKPD yang telah memuat Hasil DKT Tingkat Kota dan hasil Musrenbangcam, berdasarkan bidang urusan kewenanganpemerintahan daerah dan menurut sumberpendanaannya, baik dalam kerangkaanggaran maupun kerangka regulasi (Form VII dan Form VIII)

31 Forum SKPD dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-I bulan Maret 2012

Forum SKPD Forum SKPD dilaksanakan selambat-lambatnya pada minggu ke-I bulan Maret2013

32 Forum Fasilitator Tingkat Kota

PesertaMusrenbangkot

1) TP PKK Kota;2) Karang Taruna Kota;3) Perwakilan Fasilitator Kecamatan;4 ) Forum Anak tingkat Kota

DaftarDaftar PerubahanPerubahan JuknisJuknis MusrenbangMusrenbang TahunTahun 20132013

85