muslimat nu: sejarah dan respon terhadap...

107
MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Studi kasus: Muslimat NU Jakarta Selatan Periode 2010-2015) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: SYIFA FAUZIYAH NIM: 1111022000044 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: dangdien

Post on 16-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON

TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA

(Studi kasus: Muslimat NU Jakarta Selatan Periode 2010-2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

SYIFA FAUZIYAH

NIM: 1111022000044

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON

TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA

(Studi kasus: Muslimat NU.Iakarta Selatan Periode 2010-2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

SYIF'A FAUZIYAHNIM: 1111022000044

Pembimbing

Dwafr/ :Dr. H. Abd. Wahid Hasyim. M.A

NIP: 19560817 198603 1006 ,

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436H/2015M

Page 3: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

PENCESAH AN PAn- ITI A UJ I AN

Skripsi berjudul MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON

TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (STUDI KASUS:

MUSLIMAT NU JAKARTA SELATAN PERIODE 2010-2015) telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 29 Februari 2016. Skipsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarj ana Humaniora (S.Hum) pada program

studi Seiarah dan Kebudayaan Islam.

Iakarta, 29 Februari 2016

SIDANG MUNAQASYAH

Anggota

Penguji I

Imam Subchi, MANIP: 19670810 200003 1001

Es.H.M. Ma'ruf Misbah. MANIP: 19591222 199103 1 003

Pembimbing

Dr. H. Abd. Wahid Hasvim. M.ANIP: 19560817 198603 1 006

H. Nurliasan. MANIP: 19690724199703 1 001 197s0417 200501 2 007

Page 4: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KEMENTERIANAGAMAUNIYERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

.ll. lr. H..luanda No.95, Ciputat 15412, Jakarta, lndonesia

lo21) 7493364Telp. {021) 7443329, Fax.

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : SYIFA FAUZIYAH

NIM : L11707)OO0044

Program Studi : Sejarah dan Kebudayaan lslam

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi

dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi

baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian

hari menjacii tanggung jawab saya.

Jakarta, 12 Feb ruari 2015

SYIFA FAU

@,ZIYAH

Page 5: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

i

RINGKASAN

Nama : Syifa Fauziyah

NIM : 1111022000044

Judul : Muslimat NU: Sejarah dan Respon Terhadap Program Keluarga

Berencana (Studi Kasus: Muslimat NU Jakarta Selatan Periode 2010-

2015)

ABSTRACT

This research discusses history and response of Muslimat NU to the government policy

of family planning programs. The purpose of this research to determine the NU's response to

the government policy of family planning programs.

The method used in this research is descriptive qualitative, data collection techniques

while done through documentation study, observation and interviews with some respondents

included with the board PP Muslimat NU, PW of Jakarta, PC of South Jakarta Period 2010-

2015 and Analysis section relations with Non-Governmental Organization that is the

National Family Planning Coordinating Board (BKKBN) Jakarta area as well as distributing

questionnaires to twenty Muslimat NU board and the community in some districts in South

Jakarta.

The findings of this study the differences of opinion between Muslimat NU society

with the government's policy on Family Planning (KB). There are some people who are not

family planning. Meanwhile, Muslimat NU showed a positive response with the support of

family planning programs.

The results obtained from this study said that the government through the BKKBN

institutions with Muslimat NU cooperation for the success of the family planning program

(KB) with the aim of welfare of the people, especially women, by maintaining spacing

instead of limiting births.

It can be concluded that the program has reaped a pretty good reaction in the

community. Despite their differences of opinion on some people however, many people who

follow the family planning program for various reasons relating to population problems such

as economic instability, poverty and in terms of reproductive health for women and mothers.

Keywords: Muslimat NU at West Jakarta, Respond, Family Planning

Skripsi ini membahas sejarah

dan respon Muslimat NU terhadap

kebijakan pemerintah tentang

program Keluarga Berencana.

Tujuan penulisan skripsi ini untuk

mengetahui respon Muslimat NU

terhadap kebijakan pemerintah

tentang program Keluarga

Berencana.

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, sedangkan teknik

pengumpulan datanya dilakukan

Page 6: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

ii

melalui studi dokumentasi, observasi

dan wawancara dengan beberapa

narasumber di antaranya dengan para

pengurus Muslimat NU Pimpinan

Pusat, Pimpinan Wilayah DKI

Jakarta, Pimpinan Cabang Jakarta

Selatan Periode 2010-2015 dan

bagian Analisis Hubungan dengan

Lembaga Non Pemerintah yaitu

pihak Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN)

wilayah DKI Jakarta serta

menyebarkan kuesioner kepada dua

puluh pengurus Muslimat NU dan

masyarakat Jakarta Selatan di

beberapa kecamatan.

Temuan dari penelitian ini

adanya perbedaan pendapat antara

masyarakat dengan Muslimat NU

mengenai kebijakan pemerintah

tentang program Keluarga Berencana

(KB). Ada sebagian masyarakat yang

tidak ber-KB. Sedangkan, Muslimat

NU menunjukkan respon positif

dengan mendukung dan ikut serta

dalam mensukseskan program

Keluarga Berencana.

Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini menyebutkan, bahwa

pemerintah melalui lembaga

BKKBN menjalin kerjasama dengan

Muslimat NU untuk mensukseskan

program Keluarga Berencana (KB)

dengan tujuan mensejahterakan

rakyat terutama kaum perempuan,

dengan cara menjaga jarak kelahiran

bukan membatasi kelahiran.

Demikian dapat disimpulkan

bahwa program tersebut menuai

reaksi yang cukup baik di kalangan

masyarakat. Meskipun adanya

perbedaan pendapat dari sebagian

orang akan tetapi, banyak juga

masyarakat yang mengikuti program

KB dengan berbagai alasan yang

menyangkut masalah kependudukan

seperti ketidakstabilan ekonomi,

tingkat kemiskinan serta kesehatan

dalam hal reproduksi bagi kaum

perempuan dan ibu.

Kata kunci: Muslimat NU

Jakarta Selatan, Respon, Keluarga

Berencana.

Page 7: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah memberikan petunjuk dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang selalu

bersyukur. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasul yakni

Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para

pengikutnya hingga akhir zaman. Syukur Alhamdulillah dengan do’a dan usaha

akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, walaupun tentunya

banyak kendala dan kesulitan yang penulis hadapi.

Penulis menyadari skripsi yang berjudul “MUSLIMAT NU: SEJARAH

DAN RESPON MUSLIMAT NU TERHADAP PROGRAM KELUARGA

BERENCANA (Muslimat NU Jakarta Selatan periode 2010-2015)”, ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak, baik dukungan moril maupun

materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Syukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. H. Nurhasan, MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Solikhatus Sa’diyah, M.Pd, Selaku sekretaris Jurusan Sejarah dan

Kebudayaan Islam yang dengan sabar memberikan pelayanan terkait

administrasi yang penulis butuhkan.

Page 8: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

iv

5. Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, M.A, selaku Dosen Pembimbing sekaligus

Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan dan masukan

kepada penulis selama proses menyelesaikan skripsi.

6. Imam Subchi, MA, selaku dosen penguji I, terima kasih atas masukan dan

arahannya.

7. Drs. H.M. Ma’ruf Misbah, MA, selaku dosen penguji II, terima kasih telah

memberikan masukan dan arahannya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh dosen jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah

membekali penulis ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

9. Kedua orang tua penulis, ibunda tercinta Nurhayati dan ayahanda

Muhammad Guntur yang selalu memberi kasih sayang, tak henti-hentinya

mendo’akan, serta ikhlas dalam membimbing dan memberikan motivasi

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-

Nya kepada kedua orang tuaku. Amin.

10. Kepada kakak-kakak tersayang, Ahmad Fauzi dan Nur Atiqoh yang telah

memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

11. Kepada Muhamad Septian Maulana selaku suami tercinta yang senantiasa

menemani dan mendampingi penulis mencari sumber-sumber yang

dibutuhkan dalam penulisan skripsi. Terima kasih juga kepada kawan-

kawan jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam angkatan 2011 yang telah

Page 9: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

v

sama-sama berjuang selama perkuliahan. Semoga kita menjadi orang yang

sukses dan bermanfaat bagi bangsa, negara dan agama. Amin.

12. Kepada seluruh narasumber yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan oleh penulis,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 10: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 6

1. Pembatasan Masalah .................................................... 6

2. Rumusan Masalah ........................................................ 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 7

E. Studi Terdahulu ................................................................. 8

F. Kerangka Teori ................................................................. 10

1. Pengertian Respon ...................................................... 10

2. Teori Stimulus-Respon ............................................... 11

3. Macam-macam Respon ............................................... 13

4. Faktor-faktor Terbentuknya Respon ........................... 14

G. Metode Penelitian ............................................................. 15

H. Sistematika Pembahasan ................................................... 18

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSLIMAT

NU JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ............................... 20

B. Visi dan Misi Muslimat NU ................................................. 29

C. Aktivitas Muslimat NU ....................................................... 30

1. Bidang Dakwah .............................................................. 31

2. Bidang Pendidikan ........................................................... 32

3. Bidang Kesehatan ............................................................ 36

Page 11: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

ivi

BAB III KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM

KELUARGA BERENCANA

A. Dasar Penerapan Program KB ........................................... 39

1. Sejarah KB .................................................................... 40

2. Undang-Undang Tentang KB ........................................ 43

B. Dampak Kebijakan Pemerintah Tentang Program KB ...... 48

BAB IV RESPON MUSLIMAT NU JAKARTA SELATAN TERHADAP

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM KB

A. Pandangan Muslimat NU ..................................................... 51

1. Agama .............................................................................. 51

2. Sosial .............................................................................. 54

B. Respon Muslimat NU .......................................................... 56

C. Respon Masyarakat .............................................................. 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 70

B. Saran .................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 73

LAMPIRAN

Page 12: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Muslimat Nahdlatul „Ulama (Muslimat NU) hadir di tengah-tengah

masyarakat sebagai salah satu organisasi perempuan Islam yang berada di bawah

naungan Nahdlatul „Ulama. Lahirnya Muslimat NU tidak terlepas dari usaha yang

dilakukan oleh almarhum Bapak KH. A Wahab Hasbullah dan almarhum Bapak

KH. M Dahlan yang dengan ketekunan-ketekunan dan dorongan beliau maka,

Muslimat Nahdlatul „Ulama dapat berdiri di samping NU.1 Ahlusunnah wal

Jama‟ah sebagai paham keagamaan yang dikembangkan di tengah warga NU agar

terciptanya satu kesatuan budaya dan paham keagamaan.2

Salah satu alasan terbentuknya Muslimat NU adalah keterbelakangan

kaum perempuan Indonesia, sehingga membuat perempuan NU tergerak untuk

membentuk sebuah wadah bagi kaum perempuan agar dapat menuntut ilmu serta

mengabdikan diri untuk kemashlahatan keluarga dan hal tersebut sangat

dibutuhkan oleh kaum perempuan di Indonesia. Berangkat dari persoalan tersebut,

dapat dikaitkan dengan ungkapan William Graham Sumner bahwa, lahirnya

sebuah lembaga yang hadir di tengah-tengah masyarakat merupakan sebuah

perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan, bersifat kekal serta

1Saifuddin Zuhri, dkk, Sejarah Muslimat Nahdlatul Ulama, (Jakarta: P.P Muslimat NU,

1979), h. 46. 2Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama , Negara dan

Bangsa, (Jakarta: Pucuk Pimpinan Muslimat NU, 1996), h. 21.

Page 13: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

2

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.3 Berdasarkan

ungkapan William dapat diketahui bahwa hadirnya Muslimat NU sebagai ormas

Islam merupakan salah satu yang berperan aktif dalam merespon kebutuhan

masyarakat khususnya kaum perempuan.

Pada 29 Maret 1946, bertepatan pada tanggal 26 Rabiul Akhir 1365 H,

terbentuklah organisasi wanita NU dan disepakati pada Muktamar ke-16 di

Purwokerto.4 Muslimat NU akhirnya diakui dan didirikan dengan Pimpinan Pusat

Muslimat Nahdlatul „Ulama sebagai induknya. Pimpinan Pusat Muslimat NU

kemudian mengadakan rapat pleno pertamanya pada tanggal 12 dan 13 Januari

1953 di Jakarta (sesudah Kongres di Palembang), dengan menghasilkan beberapa

keputusan antara lain sebagai berikut:

1. Melengkapi dan memperbaharui formasi Pimpinan Pusat Muslimat NU,

dengan Ny. Chasanah Mansur sebagai Penulis II dan Ny. Hasbullah

sebagai Bendahari II.

2. Kedudukan kepengurusan Pimpinan Pusat Muslimat NU berada di

Jakarta.5

Muslimat NU terus melebarkan sayapnya dengan membentuk tingkat

Pimpinan serta memiliki struktur yang kuat. Di antaranya adalah Pimpinan Pusat,

Pimpinan Wilayah, Pimpinan Koordinator Daerah, Pimpinan Cabang, Pimpinan

Anak Cabang, Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak Ranting di berbagai wilayah

salah satunya adalah Pimpinan Cabang Jakarta Selatan.

3Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 171.

4Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa,,

h. 20. 5Saifuddin Zuhri, dkk, Sejarah Muslimat Nahdlatul Ulama, h. 153-154.

Page 14: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

3

Muslimat NU Jakarta diresmikan pada Muktamar ke-16 NU kongres

Muslimat NU 29 Maret 1946 di Porwokerto yang membahas mengenai

kepengurusan cabang-cabang Muslimat NU di seluruh wilayah Indonesia.

Muslimat NU mulai membentuk beberapa cabang di wilayah DKI Jakarta

termasuk di Jakarta Selatan.

Muslimat NU sangat memberikan dampak yang positif terhadap

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi kaum perempuan

Indonesia. Melalui program-program yang dilakukan oleh Muslimat NU, salah

satunya adalah program kesehatan dengan melakukan penyuluhan program

Keluarga Berencana (KB). Muslimat NU sangat merespon positif dan ikut serta

mensukseskan program Keluarga Berencana akan tetapi, penulis melihat di

lapangan bahwa sampai saat ini masih ada sebagian masyarakat yang tidak ber-

KB. Untuk itu studi ini ingin menjawab pertanyaan mengapa Muslimat NU

merespon program tersebut dengan positif.

Muslimat NU adalah badan otonom yang berada di bawah Nahdlatul

Ulama.6 Sejak menjadi badan otonom pada tahun 28 Mei 1952, Muslimat NU

menjadi lebih bebas bergerak dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan

cita-cita nasional secara mandiri.7 Kaum perempuan sangat perlu wadah untuk

mengembangkan potensinya secara aktif dalam bidang organisasi kemasyarakatan

dan keagamaan, sehingga mereka dapat memiliki kepekaan sosial serta nilai-nilai

yang Islami.

6Jajat Burhanudin, Ulama Perempuan Indonesia, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

dan PPIM IAIN Jakarta, 2002), h. 126. 7Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa, h.

24.

Page 15: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

4

Dalam hal ini Muslimat NU memiliki tujuan yang harus dicapai dengan

cara melakukan usaha di berbagai aspek kehidupan masyarakat, melalui program-

program kerjanya yang telah ditetapkan. Seiring berjalannya waktu program kerja

Muslimat NU semakin berkembang, di antaranya: bidang organisasi, bidang

pendidikan, bidang dakwah, bidang ekonomi dan koperasi, bidang kesehatan dan

kependudukan, dan Muslimat NU juga menjalin kerjasama dengan beberapa pihak

dari lembaga pemerintahan maupun swasta.

Contoh konkret dari upaya Muslimat NU adalah merespon dengan positif

dan mendukung kebijakan pemerintah tentang program Keluarga Berencana (KB)

serta menjalin kerjasama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) pada tahun 1973, karena program tersebut yang dianggap dapat

mengendalikan tingkat penduduk, kesehatan dan keselamatan ibu dan anak agar

mencapai kemaslahatan keluarga dan kesejahteraan umat.

Indonesia mengalami situasi yang sulit, di mana semakin melonjaknya

jumlah penduduk yang signifikan, sehingga mempengaruhi aspek kehidupan

seperti ketidakstabilan ekonomi negara. Untuk itu pemerintah mengupayakan

suatu kepedulian terhadap masyarakat dalam bentuk program Keluarga Berencana

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pemerintah mempunyai kepedulian yang besar terhadap

masalah kependudukan. Langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu

dengan membentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) pada tahun

1968 yang merupakan lembaga semi pemerintah dan berfungsi mengembangkan

Page 16: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

5

program Keluarga Berencana dan mengelola segala jenis bantuan Keluarga

Berencana di Indonesia.

Pada tahun 1970 dengan Surat Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1970,

LKBN ditingkatkan statusnya menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) yang berstatus sebagai lembaga pemerintah non-departemen.

Dengan ini masalah-masalah yang berhubungan dengan Keluarga Berencana

sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah dan dilaporkan secara langsung

kepada Presiden RI.8 Dengan demikian pihak pemerintah melakukan pendekatan

kepada beberapa tokoh agama termasuk ulama dari Nahdlatul Ulama dan kepada

Muslimat NU dengan cara menjelaskan maksud dan tujuan dari program Keluarga

Berencana sampai pada akhirnya Muslimat NU merespon dengan positif program

tersebut karena bertujuan mensejahterakan rakyat khususnya kaum perempuan.

Penelitian ini dianggap unik karena penulis ingin mengetahui, bagaimana

respon dan tindakan kaum perempuan yang mempunyai pengaruh besar dalam

masyarakat dengan kelompoknya, yaitu Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta

Selatan. Diambilnya obyek di kota Jakarta, karena kota tersebut adalah contoh

terbaik dari program pemerintah dengan berbagai permasalahannya. Oleh

karenanya penulis mengangkat penulisan ini melalui judul “MUSLIMAT NU:

SEJARAH DAN RESPON MUSLIMAT NU TERHADAP PROGRAM KB

(MUSLIMAT NU JAKARTA SELATAN PERIODE 2010-2015)”.

8Badan Keluarga Berencana Nasional, Dua Dasawarsa Gerakan KB Nasional,

(Jakarta:BKKBN, 2005). hal. 5-6.

Page 17: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut: 1. Respon Muslimat NU terhadap program yang

dicanangkan oleh pemerintah yaitu Keluarga Berencana 2. Upaya Muslimat NU

Cabang Jakarta Selatan mensosialisasikan program KB.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka perlu adanya pembatasan masalah

pada skripsi ini. Terdapat dua batasan, yaitu spasial dan temporal. Penulis

memfokuskan pembahasan terhadap organisasi Pimpinan Cabang Muslimat NU

Jakarta Selatan sebagai batasan spasial. Muslimat NU Jakarta Selatan dalam

penelitian ini adalah bagian dari Pimpinan Pusat Muslimat NU yang terletak di

Jakarta. Penelitian ini menjadi sangat penting karena ingin melihat bagaimana

kontribusi dari Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan dalam mendukung

program pemerintah salah satunya adalah Keluarga Berencana.

Adapun batasan temporal dalam penelitian ini adalah tahun 2010 hingga

2015. Periodisasi tersebut menjadi batasan temporal penelitian agar pembahasan

tidak terlalu meluas, maka penulis hanya membahas satu Periode saja karena masa

kepengurusan Muslimat NU tiap Periodenya adalah lima tahun. Pimpinan Cabang

Muslimat Nahdlatul „Ulama Jakarta Selatan mendukung dan ikut serta

menyukseskan program pemerintah yaitu Keluarga Berencana. Pada saat di mana

masih ada sebagian masyarakat yang tidak ber-KB, Muslimat NU mengupayakan

Page 18: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

7

agar program KB berjalan dengan sukses, dengan begitu antara tahun 2010 hingga

2015 akan terlihat bagaimana dinamika perkembangannya.

2. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah-masalah dalam bentuk pertanyaan riset (mayor research question),

sebagai berikut:

a. Bagaimana sejarah dan perkembangan Muslimat NU Jakarta Selatan?

b. Bagaimana kebijakan pemerintah tentang program Keluarga Berencana?

c. Bagaimana respon Muslimat NU Jakarta Selatan terhadap program Keluarga

Berencana?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

a. Sejarah Muslimat NU Jakarta Selatan dan perkembangannya.

b. Kebijakan pemerintah tentang program Keluarga Berencana dan dampaknya

bagi masyarakat khususnya kaum perempuan.

c. Respon Muslimat NU Jakarta Selatan terhadap program Keluarga Berencana

dan upaya yang dilakukannya.

2. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

Page 19: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

8

a. Diharapkan hasil penelitian mengenai respon organisasi perempuan yaitu,

Muslimat NU terhadap kebijakan pemerintah tentang program Keluarga

Berencana, dapat digunakan sebagai tinjauan pemikiran agar pemerintah lebih

meningkatkan kepedulian terhadap masalah kependudukan di Indonesia.

b. Menambah khazanah penelitian bagi Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi Muslimat NU

untuk lebih meningkatkan upayanya menjalankan berbagai program kerja

seperti dalam bidang kesehatan yaitu mensosialisasikan program Keluarga

Berencana kepada masyarakat dan semakin mempererat kerjasama dengan

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

E. Studi Terdahulu

Sebagai upaya untuk mengupas sejarah Muslimat NU, banyak karya telah

ditulis. Kebanyakan karya yang telah ditulis, hanyalah sebuah karya pengantar

dan buku induk yang sangat sedikit memberikan penjelasan tentang penelitian

yang akan dilakukan. Sangat sedikit karya-karya tentang Muslimat NU berbentuk

buku yang dapat ditemukan, tulisan tentang Muslimat NU dalam karya lain yang

adapun, penjelasannya hanya sepotong-sepotong, itupun hanya terbatas pada

organisasi yang lebih besar, yaitu Pimpinan Pusat Muslimat NU dan belum

adanya karya tentang Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan dalam

merespon suatu kebijakan pemerintah mengenai program Keluarga Berencana.

Page 20: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

9

Adapun karya-karya yang ada di antaranya, buku 50 Tahun Muslimat NU

Berkhidmat Untuk Agama, Negara dan Bangsa,9 yang disusun oleh Pimpinan

Pusat Muslimat NU Jakarta. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan,

adalah masalah spasial dan temporal. Pemaparan dalam buku ini masih bersifat

umum, yaitu semua bentuk aktivitas Muslimat NU seluruh Indonesia, dalam

masyarakat baik dalam bidang politik, sosial, agama, pendidikan, ekonomi dan

lain-lain. Selain itu juga pemaparannya tidak memfokuskan pada satu wilayah

saja, tetapi lebih bersifat nasional. Periode dalam buku tersebut juga terlalu

panjang dari tahun 1946-1995. Perbedaan buku tersebut dengan penelitian yang

peneliti lakukan lebih memfokuskan di satu wilayah saja yaitu Jakarta, Periode

2010 hingga 2015.

Sejarah Muslimat Nahdlatul ‘Ulama10

yang disusun oleh Pimpinan Pusat

Muslimat NU, adalah sebuah karya dari kumpulan arsip dan dokumentasi lisan

tentang proses berdirinya Muslimat NU serta kegiatan yang telah ditorehkan para

pengurus dan anggota Muslimat NU. Faktor pembeda dari penelitian ini, adalah

terutama tentang batasan spasial dan temporal. Karya ini memang banyak memuat

kontribusi Muslimat NU. Batasan temporal juga sangat panjang dan tidak terfokus

pada satu tema dan titik tertentu.

Karya lain dalam bentuk skripsi di UIN Sunan Kalijaga, yaitu tulisan dari

Emmy Kusumastuti, Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang

9Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa,

(Jakarta: Pucuk Pimpinan Muslimat NU, 1996). 10

Saifuddin Zuhri, dkk, Sejarah Muslimat Nahdlatul Ulama, (Jakarta: P.P Muslimat NU,

1979).

Page 21: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

10

berjudul “Gerakan Muslimat NU di Yogyakarta 1998-2002”.11

Karya tersebut

berisi kegiatan yang dilakukan oleh Muslimat NU di Yogyakarta secara

keseluruhan pada masa Orde Baru. Perbedaan dari penulisan ini, adalah faktor

spasial dan temporal. Penulisan yang penulis lakukan adalah memfokuskan pada

respon Muslimat NU Jakarta Selatan dalam mendukung program pemerintah yaitu

Keluarga Berencana.

Skripsi di UIN Sunan Kalijaga, yaitu tulisan dari Nusrokh Diana, Fakultas

Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul

“Kelahiran Muslimat NU”.12

Perbedaan dari penulisan ini, adalah membahas

upaya perempuan NU mendirikan organisasi perempuan yang bernama Muslimat

NU secara mendalam. Sedangkan dalam penulisan yang penulis lakukan adalah

lebih memfokuskan kepada kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang

Muslimat NU Jakarta Selatan dan responnya terhadap program yang dicanangkan

pemerintah yaitu Keluarga Berencana dan sebelumnya ada karya yang

mengangkat judul .

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Respon

Respon adalah suatu jawaban, tanggapan, balasan.13

Ditinjau secara

etimologi pengertian respon berasal dari bahasa inggris yaitu, respons yang

11

Emmy Kusumastuti, “Gerakan Muslimat NU di Yogyakarta 1998-2002” (Skripsi S1

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009). 12

Nusrokh Diana, “Kelahiran Muslimat NU” (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015). 13

Mas‟ud Khasan Abdul Qadir, Kamus Istilah Pengetahuan Populer, (Gresik: CV.

Bintang Pelajar, 1990), h. 216.

Page 22: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

11

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai tiap-tiap tindakan atau perubahan

kondisi yang dibangkitkan oleh stimulus atau jawaban.14

Respon juga dapat

diartikan sebagai tanggapan atau reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.15

Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan

(reaction).16

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa respon

adalah tanggapan, reaksi, atau jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang

terjadi.17

Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah

reaksi terhadap tibanya suatu rangsangan, ada yang bersifat otonomis seperti

reflex dan reaksi emosional langsung, adapula yang bersifat terkendali.18

Respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap

orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Komunikasi menampakkan

jalinan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi akan

berjalan secara efektif dan efisien apabila di dalamnya terdapat unsur-unsur

terhadap keteraturan.

2. Teori Stimulus-Respon

Teori Stimulus-Respon, atau biasa disebut teori S-O-R singkatan dari

Stimulus-Organism-Response, semula berasal dari psikologi, yang muncul antara

tahun 1930 dan 1940. Kalau kemudian juga menjadi teori komunikasi, hal ini

dikarenakan objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu

14

Komarudin, Kamus Riset, (Bandung: Angkasa, 1982), h. 234. 15

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1984), h. 27. 16

M. John Echils dan Shadily Hassan, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.

Gramedia, 2003), cet. Ke-27, h. 481. 17

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3 (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h. 585. 18

D. Save Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: lembaga Pengkajian dan

Kebudayaan Nusantara, 1997), cet. Ke-1, h. 964.

Page 23: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

12

manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku,

kognisi, afeksi, dan konasi.19

Teori Stimulus-Respon, menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada

pihak pertama (receiver) sebagai akibat dari komunikasi. Menurut teori ini

dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya

merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus (rangsangan) tertentu. Dengan

demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut

terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus.20

Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek

“how” bukan “what” dan “why”. Dalam hal ini how to change the attitude,

bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak

bahwa sikap dapat berubah, tetapi jika stimulus yang menerpa benar-benar

melebihi semula.

Mar‟at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”,

mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kalley yang sebagaimana dikutip oleh

Onong Uchjana Effendi, menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada

tiga variable penting, yaitu: perhatian, pengertian, dan penerimaan.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin

diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung bila ada perhatian

dan komunikan.21

Proses berikutnya adalah komunikan mengerti, kemampuan

komunikan inilah yang melanjutkan proses selanjutnya. Setelah komunikan

19

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2003), cet. Ke-3, h. 254. 20

Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),

cet. Ke-9, h. 324. 21

Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 255.

Page 24: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

13

mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah

sikap.22

3. Macam-macam Respon

Respon dapat berarti efek atau tanggapan, yang berasal dari perkembangan

penelitian efek komunikasi massa. Menurut Steven M. Chaffee, dalam Onong

Uchjana Effendy ada tiga pendekatan dalam melihat efek media massa,

pendekatan yang pertama yaitu kecenderungan melihat efek media massa, baik

yang berkaitan dengan pesan maupun media itu sendiri, sedangkan pendekatan

yang kedua ialah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak

komunikasi massa, baik itu dalam hal penerimaan informasi, perubahan perasaan

atau sikap, dan perubahan perilaku; atau dengan istilah lain, perubahan kognitif,

afektif, dan konatif. Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi yang dikenai

efek komunikasi massa, seperti individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau

bangsa.23

Perubahan kognitif, afektif, dan konatif disebut juga sebagai respon

kognitif, respon afektif, dan respon konatif. Berikut adalah penjelasan dari jenis-

jenis respon tersebut:

a. Respon Kognitif, ialah respon yang berhubungan dengan pikiran atau

penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak

mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas.24

Atau terjadi bila ada

perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipercayai, atau

22

Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 256. 23

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja, 2004), cet. Ke-21,

h. 218.

24Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 318.

Page 25: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

14

dipersepsi khalayak. Hal ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan,

keterampilan, kepercayaan, atau informasi.

b. Respon Afektif, ialah respon yang berkaitan dengan perasaan, timbul bila

ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak.

Hal ini berkaitan dengan emosi, sikap, atau nilai.25

c. Respon Konatif, ialah respon yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat

diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan

berperilaku.26

4. Faktor-faktor Terbentuknya Respon

Respon yang dilakukan seseorang dapat terjadi bila faktor penyebabnya

terpenuhi. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan dapat

menanggapi dengan baik, pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan

tidak hanya dari stimulus yang timbul oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus

itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang

ada penyesuaian atau yang menarik dirinya. Dengan demikian maka akan

ditanggapi oleh individu selain tergantung pada stimulus juga bergantung pada

keadaan individu itu sendiri. Dengan kata lain, stimulus akan mendapatkan

pemilihan dan individu akan bergantung pada dua faktor, yaitu:

a. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia

terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang

mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh

eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila terganggu salah satu unsur saja maka

25

Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 219. 26

Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 219.

Page 26: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

15

akan melahirkan hasil tanggapan yang berbeda intensitasnya pada diri individu

yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara satu

orang dengan orang lain. Unsur jasmani atau pisiologis meliputi keberadaan,

keutuhan dan cara bekerjanya alat indera, urat saraf dan bagian-bagian tertentu

pada otak. Unsur-unsur rohani dan pisiologis yang meliputi keberadaan, perasaan

(feeling) akal, fantasi, pandangan jiwa, mental pikiran, motivasi dan sebagainya.

b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada pada lingkungan (faktor pisis).

Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan

faktor stimulus. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya, menyatakan bahwa

faktor pisis berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus dan stimulus

mengenai alat indera.27

Seseorang yang melakukan tanggapannya satu waktu menerima bersama-

sama stimulus. Agar stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup

kuat, apabila stimulus tidak cukup kuat bagaimanapun besarnya perhatian dari

individu, stimulus tidak akan ditanggapi atau disadari oleh individu yang

bersangkutan, dengan demikian ada batas kekuatan yang minimal dari stimulus,

agar dapat memindahkan kesadaran pada individu.28

G. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan jenis penelitian

kepustakaan (library research) adalah penelitian yang mengacu pada sumber

tertulis dan lapangan (field research) adalah untuk mendapatkan data berupa

27

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: UGM, 1996), h. 55. 28

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 185.

Page 27: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

16

sumber lisan dari para pelaku sejarah dan untuk mengetahui dampak yang terjadi

dari fakta-fakta yang ada.

Ada lima tahapan dalam penelitian sejarah, yaitu: pemilihan topik dan

tema, pengumpulan sumber atau heuristik, verifikasi atau kritik, interpretasi data

dan terakhir adalah historiografi.29

Langkah pertama dalam proses penelitian adalah pemilihan tema. Tema

yang dipilih adalah tema tentang gerakan feminisme Islam, dengan sebuah topik

berupa sebuah reaksi dari sebuah kelompok gerakan feminisme Islam (Pimpinan

Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan), akan sebuah sistem yaitu program

pemerintah (program KB).

Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data atau sumber. Data yang

digunakan dalam penelitian ini, berupa data primer dan data sekunder. Data

sumber tertulis yang bersifat primer yaitu, berupa arsip dan laporan-laporan

kegiatan. Sumber primer intern yang sedang peneliti jalani dan lihat, sangat buruk

keadaannya, baik kerusakan, tercecer, tidak lengkap dan keadaan buruk lainnya,

yang menyebabkan sumber primer tertulis ini kurang tergali dengan baik, untuk

menutupi keadaan tersebut, penulis berusaha menutupi kekurangan data primer

yang ada, dengan melakukan wawancara kepada pelaku dan saksi dari batasan

temporal yang telah digariskan dalam penelitian ini. Untuk data sekunder, peneliti

dapatkan dari berbagai tulisan di media cetak, elektronik dan audio-visual, berupa

buku, artikel di internet di masa tersebut.

29

Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media,

1999), h. 64.

Page 28: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

17

Tempat yang peneliti kunjungi untuk mendapatkan data primer tertulis

berupa arsip, yaitu di Sekretariat Pimpinan Pusat Muslimat NU, Sekretariat

Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Sekretariat Pimpinan Cabang

Muslimat NU Jakarta Selatan. Sedangkan untuk data sumber lisan, peneliti

mengunjungi para pelaku dan saksi dalam tema penelitian ini. Sumber lisan

peneliti pilih dengan mewawancarai para pelaku seperti para pengurus Muslimat

NU Jakarta dan para saksi, yaitu orang yang menjadi audiens tempat penyuluhan

dan kegiatan pengurus Muslimat NU, penulis membuat beberapa kuesioner

kemudian dibagikan kepada para pengurus Muslimat NU dan masyarakat umum

yang bertujuan mengetahui respon tentang program Keluarga Berencana (KB).

Perpustakaan yang peneliti kunjungi untuk mencari sumber sekunder,

yaitu: Perpustakaan PBNU Jakarta, Perpustakaan Daerah DKI Jakarta,

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora, dan Perpustakaan Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional yang terletak di Jakarta Timur.

Selanjutnya peneliti melakukan verifikasi sumber-sumber yang telah

didapat, dengan menggunakan kritik intern dan ekstern. Kritik intern terutama

dilakukan terhadap sumber sekunder berupa tulisan, yaitu terutama berkaitan

dengan isi dari tulisan tersebut. Kritik ekstern dilakukan terutama berkaitan

dengan penulis tulisan-tulisan yang didapat, apakah sesuai ataukah sama sekali

bertolak belakang.

Tahap selanjutnya adalah interpretasi, yaitu berupa penafsiran data yang

telah didapat, untuk kemudian diambil sebagai pembentuk fakta penelitian yang

Page 29: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

18

dituangkan dalam tulisan. Tahap terakhir adalah historiografi, yang merupakan

proses penulisan, yang disesuaikan dengan kaidah dalam penelitian dan penulisan

dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.30

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan, adalah sebuah usaha untuk menjabarkan penelitian

agar lebih mudah untuk dipahami dan harus sesuai dengan logika pemikiran.

Sistematika ini terbagi dalam tiga bagian utama, yaitu: pendahuluan, isi dan

kesimpulan. Semua bagian tersebut dapat dibagi menjadi bab dan sub-bab yang

tidak mengikat jumlahnya.31

Penulis menyusun sistematika penulisan ini kedalam

lima bab beserta bibliografi dengan urutan sebagai berikut:

BAB I Berisikan pendahuluan, atau dalam kata lain berupa proposal

penelitian, di dalamnya berisikan latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah,

tujuan penulisan dan manfaat penelitian, studi terdahulu, kerangka

teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Berupa gambaran umum, merupakan bagian pengantar untuk

melihat berbagai keadaan yang umum di sekitar tema yang dipilih

Muslimat NU. Bagian ini adalah bagian pengantar untuk menuju

bagian selanjutnya yang lebih khusus. Sejarah dan perkembangan

Muslimat NU Jakarta Selatan, visi dan misi Muslimat NU,

30

Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, h. 73-76. 31

Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, h. 78.

Page 30: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

19

aktivitas Muslimat NU dalam tiga bidang yaitu, bidang dakwah,

pendidikan, kesehatan.

BAB III Berisikan ulasan tentang latar belakang secara khusus, berupa

kebijakan pemerintah terhadap program Keluarga Berencana, dasar

penerapan program KB terdiri dari beberapa sub yaitu, sejarah

singkat program KB, keputusan pemerintah berupa Undang-

Undang dan dampak yang terjadi dari sebuah kebijakan. Masing-

masing sub-bab dalam bagian ini adalah berisi penjelasan dasar

hukum dari kebijakan yang dibuat.

BAB IV Merupakan bab untuk melihat respon Muslimat NU Jakarta Selatan

terhadap program KB dan pandangan Muslimat NU terhadap

kebijakan pemerintah tentang program Keluarga Berencana dilihat

dari sisi agama dan sosial. Bab ini terutama untuk menganalisa

respon dari setiap golongan dan personal dalam lingkup keadaan

tersebut, yaitu dalam menyikapi program Keluarga Berencana.

BAB V Merupakan bab terakhir, yang berupa kesimpulan dan saran

terhadap hasil penelitian. Bab ini merupakan proses akhir

penelitian, yang merangkum seluruh isi tulisan tersebut di atas.

Page 31: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

20

BAB II

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSLIMAT NU JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya

Kebangkitan perempuan Islam adalah kenyataan sejarah yang terjadi

dalam keadaan masa sekarang di seluruh dunia Islam, ideologi feminisme telah

memasuki dan mempengaruhi pikiran NU muda, laki-laki maupun perempuan.1

Kepemimpinan perempuan dalam beberapa kegiatan diperbolehkan seperti yang

diungkapkan oleh Musdah Mulia. Sebagai aktivis muda NU dan sebagai sarjana

Islam, Musdah dengan jelas menempatkan kedudukannya dalam wacana tentang

hak-hak perempuan untuk aktif dalam politik. Menurutnya, tak ada ayat atau

hadits yang melarang perempuan untuk aktif dalam politik. Lain halnya Al-Quran

dan Hadits yang memberikan isyarat tentang kemungkinan perempuan melakukan

kegiatan tersebut.2

Proses terbentuknya Muslimat Nahdlatul „Ulama merupakan

perkembangan lanjut dari keberadaan kaum perempuan di lingkungan Nadhlatul

„Ulama, sebagai anggota Jama‟ah Ahlussunnah wal-Jama‟ah. Dikatakan anggota

Jama‟ah, karena kehadiran kaum ibu dalam forum-forum muktamar NU, belum

memiliki hak suara untuk memilih atau dipilih. Hak yang diberikan kepada warga

Jama‟ah perempuan itu hanya hak mendengarkan dan memberikan saran atau

1Djohan Effendi, Pembaharuan Tanpa Membongkar Tradisi-Wacana Keagamaan di

Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gus-Dur, (Jakarta: Kompas, 2010), h. 225 2Djohan Effendi, Pembaharuan Tanpa Membongkar Tradisi-Wacana Keagamaan di

Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gus-Dur, h. 257.

Page 32: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

21

pemikiran. Hak tersebut baru diberikan hingga saat berlangsung Muktamar NU

ke-19 di Palembang tahun 1952.3

Gerakan sosial merupakan akibat dari berbagai proses dalam masyarakat.

Begitu pula dengan pergerakan perempuan di Indonesia, datangnya tidak

mendadak tetapi terbentuk karena terdorong oleh kejadian-kejadian sebelumnya.4

Hal ini menjadi menarik karena masih ada sebagian orang yang mempunyai

pandangan tentang perempuan bahwa kehidupan mereka tidaklah seperti sekarang

tetapi kehidupan perempuan masih dibatasi oleh adat istiadat timur yang

menempatkan kedudukan mereka tidak sama dengan kedudukan kaum laki-laki.

Mereka ditempatkan di belakang dan sebagian orang masih menganggap anak

perempuan tidak perlu bersekolah. Kemudian mereka bangkit dalam gerakan-

gerakan atas kemauan dan inisiatif sendiri, adalah bukti bahwa sebenarnya mereka

tidak mau menerima nasib begitu saja.5

Dalam hal ini “kemajuan” berarti mencapai derajat yang lebih tinggi,

sosial maupun spiritual, serta mendapat penghargaan dan perlakuan yang lebih

baik terutama dari pihak penjajah. Khusus bagi kaum perempuan, kemajuan

berarti hilangnya hambatan-hambatan agar mendapatkan kesempatan

mengembangkan jiwanya, mendapatkan pendidikan di sekolah dan bekerja di luar

rumah tangga dalam bidang-bidang yang sesuai dengan bakatnya.6 Pada saat

3Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa,

(Jakarta: Pucuk Pimpinan Muslimat NU, 1996), h. 18. 4Sukanti Suryochondro, Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, (Jakarta: CV. Rajawali,

1984), h. 67. 5Sri Moertiningsih Adoetomo, dkk, “10 Tahun Demografi Indonesia-Mengubah Nasib

Menjadi Harapan”, (Jakarta:BKKBN, 2009), h. 48. 6Sukanti Suryochondro, Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, hal. 76.

Page 33: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

22

itulah muncul organisasi-organisasi perempuan termasuk dari golongan Islam

seperti Muslimat Masyumi, dan Muslimat Nahdlatul Ulama.7

Gagasan awal perlunya NU membentuk bagian perempuan sebenarnya

sudah muncul, bahkan melahirkan peredebatan sengit pada muktamar NU ke-13

di Menes, Banten pada tahun 1938. Pada Muktamar NU Menes itu kaum

perempuan yang aktif menganjurkan berorganisasi, yaitu Ny. R Djuaesih dan Ny.

Siti Syarah. Ide tentang Muslimat NU semakin lebih jelas ketika berlangsung

Muktamar NU ke-14 di Magelang tahun 1939. Pada mukhtamar ke-15 di

Surabaya tahun 1940, yakni dengan diterimanya rumusan tersebut lengkap,

dengan Anggaran Dasar dan Pengurus Besarnya. Meskipun begitu, hal tersebut

belum mendapat pengakuan resmi dari peserta Muktamar.8 Akhirnya pada tanggal

29 Maret 1946 pada Muktamar ke-16 NU di purwokerto terbentuklah lembaga

bidang wanita dengan nama Nahdlatul Oelama Muslimat, disingkat NOM. Pada

Muktamar NU XIX, 28 Mei 1952 di Palembang, NOM menjadi badan otonom

dari NU dengan nama baru yaitu Muslimat Nahdlatul „Ulama (Muslimat NU).9

Dalam konferensi selalu melibatkan istri para Kyai Nadhlatul Ulama,

bermula dari forum keinginan untuk memenuhi kebutuhan di berbagai bidang

seperti, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dakwah, maka muncul sebuah ide

dari para isteri untuk membantu tugas para suami dalam kegiatan di forum maka

terpikirlah bahwa perlu adanya wadah bagi perempuan NU. Karena banyak hal

7Sukanti Suryochondro, Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, h. 101.

8Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa,

(Jakarta: Pucuk Pimpinan Muslimat NU, 1996), h. 19. 9http://www.muslimat-

nu.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=67&Itemid=56 (akses, 02 Maret 2016,

pukul: 18.21 WIB).

Page 34: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

23

yang lebih diketahui oleh perempuan dalam melakukan beberapa kegiatan di

berbagai bidang ketimbang dengan para suami. Sehingga terjadi musyawarah

mengenai peran perempuan di segala bidang.10

Dalam hal ini sangat dibutuhkan

suatu proses untuk membentuk suatu wadah perempuan NU yang bernama

Muslimat Nahdlatul Ulama.

Muslimat NU adalah badan otonom Nahdlatul Ulama yang senantiasa

meneruskan dan mencerminkan perjuangan Ulama Nahdlatul Ulama.11 Namun,

Muslimat NU juga memiliki AD/ART tersendiri. Seperti halnya Aisyiyah dari

Muhammadiyah dan Persistri dari Persis mengarahkan kegiatannya antara lain

untuk memberi bimbingan keagamaan bagi para perempuan anggotanya, selain itu

tentu saja sejumlah kegiatan sosial lain. Pola yang sama juga bisa dilihat di

kalangan perempuan anggota Nahdlatul Ulama yang berdiri pada tahun 1926.12

Mereka mendirikan Muslimat NU, satu organ yang khusus dirancang untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perempuan yang

tergabung di NU pada tanggal 29 Maret 1946.

Terbentuknya Muslimat NU bertujuan ingin membentuk perempuan-

perempuan yang mar’atus sholihah atau perempuan yang memiliki akhlak dan

adab yang baik, selain itu menciptakan perempuan yang dirintis NU yaitu

Ahlusunnah wal Jama‟ah, dan juga menjadikan perempuan agar mempunyai peran

aktif di lingkungan masyarakat dalam kegiatan apapun dengan tujuan

10

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Pimpinan Pusat Muslimat NU, Wawancara Pribadi,

Jakarta, 11 Desember 2015, pukul: 14.22 WIB. 11

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muslimat NU, (Jakarta : PP Muslimat

NU, periode 2011-2016). h. 19. 12

Jajat Burhanuddin dan Oman Fathurahman, Tentang Perempuan Islam: Wacana Dan

Gerakan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama IKAPI, 2004), h. 22.

Page 35: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

24

kesejahteraan perempuan.13 Untuk itu, diperlukan suatu wadah untuk perempuan

NU agar dapat ikut serta dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dan

mengembangkan kemampuan kaum perempuan di segala bidang. Perempuan

ingin menunjukkan bahwa mereka tidak tertinggal dari ilmu pengetahuan,

perempuan dapat mengikuti pendidikan yang layak dalam bidang apapun demi

mencapai masyarakat yang sejahtera.

Muslimat NU Jakarta terbentuk pada 29 Maret 1946 saat Muktamar ke-16

NU di Purwokerto. Setelah Muktamar tersebut kemudian memunculkan ide untuk

mengembangkan organisasi Muslimat NU dengan cara membentuk beberapa

cabang yang bergerak dalam upaya untuk membangun kesadaran baru dalam

konteks berbangsa dan bernegara.

Pada awal perkembangan Muslimat NU sebagai sebuah organisasi, tidak

terlepas dari berbagai macam persoalan yang dihadapi, salah satunya adalah

ketidaksetujuan para Ulama NU yang menganggap perempuan belum saatnya

berperan aktif dalam berorganisasi. Akan tetapi, hal ini tidak membuat Sholihah

A. Wahid Hasyim yang sejak di Jombang sudah aktif di Muslimat NU14

dan

Chadijah Dahlan berkecil hati untuk terus berjuang dalam mengembangkan

Muslimat NU. Adapun upaya yang dilakukan keduanya agar Muslimat NU terus

berkembang dengan cara membagi tingkatan organisasi yang terdiri dari beberapa

bagian, yaitu Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan Cabang

(PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Ranting (PR), Pimpinan Anak

13

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.23 WIB. 14

Jajat Burhanuddin, Ulama Perempuan Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

dan PPIM IAIN, 2002), h. 126

Page 36: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

25

Ranting (PAR), salah satunya adalah Pimpinan Cabang Jakarta Selatan. Untuk

meningkatkan kualitas Muslimat NU dalam mengelola organisasi dengan

mengadakan Kongres setiap lima tahun sekali. Biasanya dalam Kongres tersebut

membahas program kerja, struktur kepengurusan Muslimat NU, dan pemilihan

ketua Pimpinan yang disahkan dengan keputusan Anggaran Dasar pasal 10 dan

Anggaran Rumah Tangga pasal 10 dan pasal 21 tentang Pimpinan Cabang

Muslimat NU Jakarta Selatan.15

Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan dibentuk setelah

berdirinya Muslimat NU pada tanggal 29 Maret 1946. Namun, berdasarkan hasil

wawancara dengan Ibu Hj. Fatimah Bishri selaku ketua Pimpinan Cabang

Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015 mengenai awal pengesahan

Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan tidak diketahui secara pasti kapan

pembentukkannya. Akan tetapi, terbentuknya tidak jauh berbeda dengan

berdirinya Pimpinan Pusat Muslimat NU.16

Pimpinan Cabang Muslimat NU

Jakarta Selatan diperkirakan sudah berusia kurang lebih 60 tahun.17

Latar

belakang terbentuknya Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan

berdasarkan perintah dari Pimpinan Pusat agar Muslimat NU lebih berkembang di

seluruh wilayah Indonesia. Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan

15

Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, SK Pengesahan periode 2010-2015,

Jakarta, 2011. 16

Fatimah Bishri, ketua PC Muslimat Jakarta Selatan periode 2005-2010 dan 2010-2015,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB. 17

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.46 WIB.

Page 37: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

26

berpedoman kepada Al-Quran, Hadist, dan Ijma‟ Qiyas. Ideologi Muslimat NU

adalah Ahlusunnah Wal Jama‟ah (Aswaja).18

Muslimat NU Jakarta Selatan sebagai organisasi memerlukan adanya

struktur organisasi dan hal tersebut sudah tertera dalam AD/ART Pasal 10. Pada

tahun 2011 Pimpinan Pusat Muslimat NU mengirimkan Surat Keputusan kepada

Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan No. 487/SK/A/PPM/I/2011

tentang SK Kepengurusan Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan untuk

periode 2010-2015.

Anggota Muslimat NU ialah anggota perempuan yang berasal dari

Nahdlatul Ulama dan sudah berpengalaman dalam berorganisasi. Profesi Jama‟ah

Muslimat NU Jakarta Selatan rata-rata adalah ibu rumah tangga dan tentu saja dari

Nahdlatul Ulama.19 Stuktur Pimpinan Cabang Jakarta Selatan berbeda dengan

struktur Nahdlatul Ulama sesuai dengan AD/ART yang dimiliki oleh Muslimat

NU, urutannya adalah Pimpinan Pusat (PP), Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan

Cabang (PC), Pimpinan Cabang Istimewa (PCI), Pimpinan Anak Cabang (PAC),

Pimpinan Ranting (PR), Pimpinan Anak Ranting (PAR).20 Masing-masing

jenjang pimpinan melakukan kewajiban dan tugas yang telah ditentukan dalam

organisasi.

Keanggotaan Muslimat NU terdiri dari tiga macam golongan, pertama

anggota biasa yaitu, perempuan Islam yang berusia 30 tahun dan atau sudah

18

Fatimah Bishri Ketua Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB. 19

Fatimah Bishri Ketua Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB. 20

Fatimah Bishri Ketua Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB.

Page 38: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

27

menikah, kedua anggota kehormatan adalah tokoh perempuan Islam yang

bersimpati dan berkomitmen serta berkontribusi kepada Muslimat NU, dan yang

ketiga anggota istimewa adalah perintis dan mantan pengurus yang berjasa kepada

Muslimat NU.21

Susunan Pengurus Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan

Periode 2010-2015, sebagai berikut:

Dewan Penasehat : Hj. Aisyah Mardani Sidiq Fauzi

Hj. Saidah Said

Hj. Romlah Adnan

Hj. Aisyah Ahmad

Hj. Umamah

Pimpinan Harian :

Ketua : Hj. Fatimah Bishri, BA

Ketua I : Dra. Chaeroni AR

Ketua II : Dra. Ida Mas‟amah

Sekretaris : Fatmah, S.Pd

Sekretaris I : Hj. Marwani

Bendahara : Tsana Pujiati Sidiq

Bendahara I : Hj. Rosani

Bidang-Bidang :

1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan : Dra. Hj. Husnah

Hj. Habibah

Hj. Nunung

Hj. Asiah, S.Ag

21

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Muslimat NU, (Jakarta: Pimpinan

Pusat Muslimat NU, 2012), h. 19.

Page 39: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

28

2. Bidang Pendidikan dan Kaderisasi : Dra. Hj. Aenah

Hj. Busyroh

Dra. Umi Zakia

Yuni Handayani

3. Bidang Sosial, Kependudukan : Umroti

dan Lingkungan Hidup

Ismiati

Hj. Muntamah

Hj. Badriah

4. Bidang Kesehatan : Ida Amalia

Hj. Aminah, S.Ag

Dra. Hj. Umanah

Zurqoh

Mulyati

5. Bidang Dakwah : Hj. Marzukoh

Hj. Masroh

Hj. Anis Khoirunnisa

Dra. Hj. Sahlah

6. Bidang Ekonomi, Koperasi dan : Hj. Nining

Agrobisnis Hj. Miskiah

Jamilah

Hj. Hasuro

7. Bidang Tenaga Kerja : Fauziah

Maryati

Hj. Ida Farida, S.Ag

Hj. Munaya, S.Pd

Page 40: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

29

B. Visi dan Misi Muslimat Nahdlatul Ulama

Muslimat NU merupakan organisasi yang bertujuan menyadarkan para

perempuan Islam Indonesia akan kewajibannya, supaya menjadi ibu yang sejati,

sehingga mereka dapat turut memperkuat dan membantu pekerjaan NU dalam

menegakkan agama Islam. Oleh karena itu misi Muslimat NU adalah mewujudkan

masyarakat Indonesia yang bertaqwa, berbangsa dan bernegara, khususnya

perempuan yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai pribadi, anggota

masyarakat sesuai ajaran Islam. Visi didirikannya Pimpinan Cabang Muslimat NU

Jakarta Selatan, ialah sebagaimana yang ada di dalam Anggaran Dasar Muslimat

NU pada Bab IV Pasal 6, yaitu menjiwai ajaran Islam Ahlusunnah wal Jama‟ah

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di ridhai Allah SWT untuk

terwujudnya masyarakat yang sejahtera berkualitas.

Sesuai Firman Allah SWT yang menjadi landasan organisasi Muslimat

NU dan Ayat tersebut sekaligus telah menjadi motto dari organisasi Muslimat

NU, yaitu dalam surat an-Nahl: 97 sebagai berikut:

“barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami berikan mereka suatu hayaatan-

thoyyibah dan akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang

lebih baik daripada apa yang telah mereka lakukan” (an-Nahl/16: 97).

Seseorang telah resmi dinyatakan sebagai anggota Muslimat NU apabila

menyetujui pedoman, aqidah dan asas serta Visi Misi Muslimat NU serta selalu

aktif melaksanakan tugas dan meneruskan perjuangan, sehingga tujuan yang

Page 41: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

30

diamanatkan dalam kongres Muslimat NU dapat terwujud dengan baik. Setiap

anggota memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:

1. Berpartisipasi dalam usaha dan kegiatan yang diselenggarakan Muslimat NU.

2. Menjaga nama baik organisasi.

3. Membangun, mengembangkan dan memelihara Ukhuwah Islamiyah.

4. Membayar iuran anggota setiap bulan.

Muslimat NU terdapat dalam AD/ART BAB II pasal 2 disebutkan

Muslimat NU berpedoman pada Al-Qur‟an, As-sunnah, Al-Ijma‟ dan Al-Qiyas.

Organisasi Muslimat NU memiliki ciri khas yaitu nilai-nilai yang ditanamkan

kepada semua anggotanya, berupa nilai-nilai moral untuk membina masyarakat

dengan tujuan kesejahteraan bangsa khususnya kaum perempuan. Ikhlas dalam

bertugas di berbagai bidang seperti sosial, pendidikan, kesehatan, agama. Spesifik

dari Muslimat yaitu membentuk perempuan-perempuan yang bermar‟atus

sholihah.22 Muslimat berusaha menjadikan para anggotanya sebagai manusia yang

bermanfaat bagi bangsa dan negara.

C. Aktivitas Muslimat NU

Muslimat NU memiliki potensi yang sangat besar di beberapa bidang,

maka sebagai organisasi Muslimat NU menjalankan berbagai kegiatan yang

meliputi bidang-bidang yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan

masyarakat, seperti dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan kesehatan dan lain

sebagainya. Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta memiliki perhatian besar

22

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.39 WIB.

Page 42: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

31

yang tengah berkembang menjadi isu penting di lingkungan masyarakat, sehingga

banyak hal yang diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.23

Muslimat NU memilki komitmen terhadap peningkatan kualitas perempuan

Muslimah yang istiqomah24

, untuk itu program kerja dibuat dan dibagi dalam

beberapa bidang termasuk bekerjasama dengan instansi lain untuk lebih

meningkatkan kualitas program kerja. Berikut bidang-bidang yang digeluti oleh

Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan.

1. Bidang Dakwah

Dakwah adalah sistem yang paling efektif untuk menyampaikan informasi

kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan tugas sebagai hamba Allah untuk

beramar ma‟ruf nahi munkar. Dalam bidang keagamaan atau dakwah, kegiatan

tersebut sangat erat di kalangan Muslimat NU. Maka, Muslimat NU mempunyai

susunan program kerjanya dalam bidang dakwah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT dengan bentuk mempelajari

serta mengamalkan pemahaman keagamaan (Islam Ahlisunnah Wal Jama‟ah)

kepada umat terutama pada pribadi-pribadi Muslimat NU.

2. Menyelenggarakan pelatihan teknis-teknis dakwah, guna meningkatkan

kualitas dan profesionalitas da‟iyah sesuai kebutuhan zaman (dakwah bil lisan

dan bil hal).

3. Mengadakan istigosah secara bergilir (Majelis Dzikir Annisa).

23

Fatimah Bishri Ketua Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB. 24

Direktorat Bina Hubungan Antar Lembaga, Profil Mitra Kerja Program Kependudukan

dan Keluarga Berencana Nasional, (Jakarta: BKKBN, 2011), h. 107.

Page 43: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

32

4. Mengadakan pelatihan dakwah bekerjasama dengan lembaga dakwah dan

instansi terkait.

5. Bekerjasama dengan lembaga-lembaga dakwah lainnya dalam rangka

memperluas jaringan dakwah dan saling tukar informasi dan pengalaman.

Kegiatan dakwah diadakan rutin di setiap Cabang Muslimat termasuk

Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan. Mengadakan pengajian di

kalangan masyarakat NU dan juga masyarakat pada umumnya. Dalam bidang

dakwah Muslimat NU tidak jauh berbeda dengan Ta‟lim lainnya, pertemuan

rutinnya per dua bulan sekali diisi dengan masalah kemushlimatan dan aswaja, itu

untuk tingkat cabang. Membahas berbagai persoalan agama dan siraman rohani

dengan cara lisan. Biasanya diadakan di tempat pengurus yang mempunyai

lembaga karena Muslimat NU tidak mempunyai Sekretariat Muslimat NU.25

Pembahasan dalam Ta‟lim yang diadakan Muslimat NU Jakarta Selatan

yaitu ceramah mengenai kehidupan sehari-hari, peran perempuan dalam ajaran

Islam serta mengenai hal lainnya. Dalam Ta‟lim Muslimat NU juga mengadakan

penyuluhan KB, memberikan manfaat dan efek dari penggunaan KB kepada ibu-

ibu dan kami juga bekerja sama dengan Pimpinan Pusat Muslimat untuk

memberikan pengarahan tentang Keluarga Berencana karena itu juga termasuk

program inti dari Muslimat NU.26

2. Bidang Pendidikan

25

Fatimah Bishri, Ketua PC Muslimat NU Jakarta Selatan. Wawancara Pribadi, Jakarta

26 November 2015, pukul: 11.00-12.00 WIB. 26

Fatimah Bishri, Ketua PC Muslimat NU Jakarta Selatan. Wawancara Pribadi, Jakarta

26 November 2015, pukul: 11.00-12.00 WIB.

Page 44: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

33

Pendidikan adalah kebutuhan pokok dari suatu bangsa, untuk itu Muslimat

NU sebagai figur seorang ibu merasa terpanggil dan kewajiban untuk

mencerdaskan bangsa dengan berkiprah di masyarakat baik sebagai anggota

masyarakat atau sebagai pribadi seorang ibu. Dalam Jami‟yah NU, ada lembaga

tersendiri yang menangani bidang pendidikan, yaitu Lembaga Pendidikan Ma‟arif

NU. Melalui lembaga otonom ini kegiatan pendidikan di kalangan warga NU

dikelola. Muslimat NU secara fungsional dan organisasional memiliki bidang

yang disebut Bagian Pendidikan. Salah satu yang dilakukan Muslimat adalah

mempertinggi kecerdasan kaum wanita tentang ajaran Islam dan lain-lainnya.27

Dalam bidang lain yang menjadi konsentrasi Muslimat NU adalah

pendidikan, khususnya untuk kaum perempuan dan anak-anak. Bahkan bidang ini

merupakan konsentrasi utama Muslimat, yang memang secara sosial-budaya

berbasis masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, Muslimat NU kemudian berusaha

menggerakan seluruh Pimpinan Wilayah dan Cabang untuk sama-sama

mendirikan lembaga pendidikan, dalam rangka memberi pelayanan pendidikan

khususnya untuk warga Muslimat.28

Muslimat NU telah mendirikan “Yayasan Pendidikan Muslimat”.

Programnya meliputi pendidikan formal dan pendidikan non formal. Muslimat

NU mendirikan Sekolah Taman Kanak-kanak di setiap ranting. Muslimat NU

memandang Taman Kanak-Kanak adalah lembaga pendidikan yang pertama

membimbing dan membina rohani dan jasmani untuk perkembangan anak di

27

Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa,

(Jakarta: Pucuk Pim[inan Muslimat NU, 1996), h. 30-31. 28

Jajat Burhanuddin dan Oman Fathurahman, Tentang Perempuan Islam: Wacana Dan

Gerakan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama IKAPI & PPIM IAIN Jakarta, 2004), h. 104.

Page 45: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

34

bawah tujuh tahun secara sistematis. Karena peran guru TK sangat diperlukan

pada saat itu, dirasa perlu mencetak guru TK Muslimat NU yang memenuhi syarat

untuk dapat menjangkau perkembangan TK selanjutnya. Pada tahun 1951,

Pimpinan Pusat Muslimat NU mengadakan kursus Pendidikan Guru Taman

Kanak-Kanak bertempat di Surakarta, Jawa Tengah dan diikuti oleh Cabang-

Cabang yang berminat, dengan tugas belajar selama satu tahun.29

Kegiatan dalam

bidang pendidikan yaitu pembinaan guru, dan pembinaan itu berkaitan dengan

kurikulum yang berhubungan dengan kemuslimatan, sering juga mengadakan

lomba-lomba untuk tingkat PAUD.30

Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan

Muslimat merencanakan program sebagai berikut:

1. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan pendidikan di lingkungan

Muslimat NU dengan memanfaatkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh

Muslimat NU baik secara moril maupun materil.

2. Mengelola dan mengembangkan pendidikan yang dikelola Muslimat NU,

dengan bentuk menanamkan sejak dini kepada para pengelola dan guru tentang

aswaja dan pengetahuan-pengetahuan yang lain terutama pada lembaga

pendidikan pra sekolah (TK/RA, TPA/TPQ).

3. Mengadakan pelatihan kader tingkat cabang dan ranting.

4. Mengadakan penataran metode iqro untuk guru-guru TPA/TPQ.

5. Mengadakan penataran guru-guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

29

http://jejakislam.net/Muslimaat NU: Dedikasi untuk Negeri, (Akses, 12 Januari 2016,

pukul: 10.16 WIB). 30

Fatimah Bishri, Ketua PC Muslimat NU Jakarta Selatan. Wawancara Pribadi, Jakarta

26 November 2015, pukul: 11.00-12.00 WIB.

Page 46: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

35

6. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, di bidang pendidikan baik

intern Muslimat NU, Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU dan instansi-instansi

lembaga terkait.

Pengurus dan anggota Muslimat NU Jakarta Selatan masing-masing

memiliki kurang lebih berjumlah 30 lembaga pendidikan di Jakarta Selatan,

berikut adalah sebagian data yayasan pendidikan dan Majelis Ta‟lim yang

tercatat:

Nama Lembaga Alamat Lembaga Kepemilikian /

Penanggungjawab

Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

Bintang Harapan Jl. H. Kamang P.

Labu Jak-Sel

Hj. Rubiati

Babul-Khoirot Jl. Lebak Bulus I

Cilandak Jak-Sel

Yuyun Yunita

Taman Kanak-Kanak (TK)

TK Islam Amanah Jl. H. Kamang P.

Labu Jak-Sel

Hj. Nurhayris M.Pd

Raodhotul Athfal (RA)

RA. An-Ni‟mah Jl. Fatmawati P.

Labu Cilandak Jak-

Sel

Hj. Fatimah Bishri

RA. Al-Hurriyah Jl. Telormas

Cilandak Jak-Sel

Hj. Munayah S.Pd

RA. Nurul Huda Jl. Karang Tengah

Raya Cilandak Jak-

Sel

Dra. Saidah

Tarbiyatul Islamiyah Pancoran Hj. Miskiyah S.Pd

RA. Al – Hasanah Jl. Gandaria IV

Jagakarsa

Hj. Khoriyah S.Pd

RA. Al – Makmur Jl. Kahfi I Jagakarsa

Jak-Sel

-

RA. Al – Amin Jl. K. Asembaris

Tebet

Dra. Hj. Latifah

Himpunan Majelis Ta’lim

Page 47: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

36

MT. Al – Karimi Jl. Karang Tengah

No. 9 Rt005/04

Hj. Muronih

MT. An – Nur Jl. Pertanian

Rt005/04

Hj. Mahyanih

MT. Al - Hasanah Jl. Gandaria IV

Jagakarsa Jak-Sel

Hj. Khoiriyah S.Pd

MT. Al – Amin Jl. K. Asem Baris

Tebet

Dra. Hj. Latifah

MT. Nurur Rahmah Jl. Tebet Timur I No.

16

Siti Aminah S.Pd

3. Bidang Kesehatan

Kepedulian sosial kondisi sehat rohani dan jasmani adalah kebutuhan

pokok serta kondisi yang harus selalu dipelihara dan diperhatikan, untuk

merealisasikan pemerataan pelayanan kepada masyarakat perlu dilaksanakan dan

dikembangkan pemahaman serta pelayanan perbaikan gizi, lingkungan yang sehat

dan bersih. Muslimat NU berperan aktif di lingkungan masyarakat berkaitan

dengan pembinaan gerakan program Keluarga Berencana.

Muslimat NU membentuk Yayasan Kesejahteraan Muslimat pada 11 Juni

1963. Yayasan ini telah mengelola rumah bersalin/BKIA/Klinik KB dan panti

asuhan yatim piatu.31

Pada 1967 Muslimat NU mengadakan sosialisasi dengan

cara melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh agama, Ulama melakukan

training menjelaskan program ini dari sisi agama, dan sosial. Muslimat NU

mengadakan pengajian sekaligus memberikan motivasi tentang program Keluarga

31

http://jejakislam.net/Muslimaat NU: Dedikasi untuk Negeri, (12 Januari 2016, pukul:

10.06 WIB).

Page 48: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

37

Berencana kepada anggotanya di Majelis Ta‟lim.32 Muslimat NU memberikan

infomasi manfaat menggunakan alat KB. Muslimat NU berupaya membangun

keluarga mashlahah dengan ikut serta menyukseskan program Keluarga

Berencana. Bagi Muslimat NU program ini termasuk dalam masalah

kemasyarakatan yang menyangkut kepentingan bersama. Program Keluarga

Berencana yang dicanangkan pemerintah tahun 1957, memperoleh tanggapan

positif dari Muslimat NU pada tahun 1968. Kegiatan Muslimat NU yang tercatat

dalam rancangan program kerja Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan

2010-2015 adalah mengadakan penyuluhan tentang Keluarga Berencana kepada

masyarakat maupun Jama‟ah Muslimat NU.

Muslimat NU menjalin kerjasama dengan Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) pada 1 Juni 1973 adalah salah satu cara untuk

menyukseskan program Keluarga Berencana. Pimpinan Cabang Muslimat NU

Jakarta Selatan Melakukan penyuluhan KB berdasarkan rancangan program kerja

yang dikeluarkan Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta. Secara umum

Jama‟ah Muslimat NU mendukung program KB, dan ikut serta menyukseskan

program tersebut.33

Bentuk kegiatan Muslimat NU DKI dalam mendukung program Keluarga

Berencana adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan pelatihan pada penyuluh Keluarga Berencana.

2. Mengikuti kegiatan BKKBN.

32

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.54 WIB. 33

Fatimah Bishri, Ketua PC Muslimat NU Jakarta Selatan. Wawancara Pribadi, Jakarta

26 November 2015, pukul: 11.00-12.00 WIB.

Page 49: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

38

3. Muslimat juga menjadi tenaga penyuluh ke lapangan.

4. Mempelajari materi yang diberikan oleh BKKBN.

5. Memberi arahan cara menggunakan KB dan disampaikan kepada masyarakat.

6. Penataran tentang pengetahuan program KB.34

Dengan demikian Muslimat NU menjalankan semua program kerja yang

telah tersusun dengan baik, untuk mencapai tujuan yang murni dan mulia yaitu

menyadarkan para perempuan Indonesia akan hak dan kewajibannya agar menjadi

ibu sejati, ibu yang shalihah, sehingga dapat memperkuat dan membantu NU

dalam menegakkan syariat Islam.

34

Hizbiyah Rochim, Ketua Muslimat NU DKI Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10

September 2015, pukul: 11.10-12.00 WIB.

Page 50: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

39

BAB III

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM KELUARGA

BERENCANA

A. Dasar Penerapan Program KB

Kebijakan kependudukan yang menyangkut kelahiran, negara-negara di

dunia dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok pronatalis dan kelompok

antinatalis. Kelompok pronatalis merupakan kelompok negara yang mendukung

fertilitas tinggi dari penduduk mereka. Hal ini baik karena anggapan bahwa

penduduk mereka kurang banyak dibandingkan dengan sumber daya alami yang

perlu dikelola. Sebaliknya, kelompok antinatalis merupakan kelompok negara

yang mendukung fertilitas rendah atau yang sedang berupaya menurunkan

fertilitas dari penduduk mereka. Negara-negara berkembang dari kelompok inilah

yang mempunyai dan sedang menjalankan program nasional Keluarga

Berencana.1 Oleh karena itu, negara Indonesia adalah salah satu negara yang

pemerintahnya membuat kebijakan tentang kependudukan dan Keluarga

Berencana yang bertujuan untuk membangun dan mensejahterakan bangsa.

Program kependudukan merupakan bagian yang integral dari

pembangunan sosial, ekonomi, budaya dan politik dalam segala aspek kehidupan.

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan bangsa

Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia dalam keseluruhan.

Pelaksanan program Keluarga Berencana merupakan tugas nasional pemerintah

RI yang cukup besar, berhasil atau tidaknya pelaksanaan program Keluarga

1Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan, (Bogor: LP3ES, 2012), h. 193-194.

Page 51: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

40

Berencana ini menentukan pula berhasil atau tidaknya perwujudan cita-cita

nasional, yaitu kesejahteraan bangsa Indonesia.2

Kebijakan kependudukan yang menyeluruh dan terpadu perlu dilanjutkan

dan makin ditingkatkan serta diarahkan untuk menunjang peningkatan taraf hidup

kesejahteraan dan kecerdasan bangsa serta tujuan-tujuan pembangunan lainnya.

Kebijakan dan program-program kependudukan yang meliputi antara lain adalah

pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian ibu dan anak, tenaga kerja

yang seimbang perlu ditingkatkan. Program Keluarga Berencana bertujuan ganda,

ialah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga

kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat

sejahtera dengan pengendalian kelahiran dan untuk mengendalikan pertumbuhan

penduduk Indonesia.3

1. Sejarah KB

Pemerintah Indonesia memberi perhatian terhadap masalah kependudukan

telah dimulai sejak ditandatanganginya deklarasi mengenai kependudukan oleh

para pemimpin dunia termasuk Presiden Soeharto pada tahun 1967. Dalam

deklarasi tersebut dinyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk yang tinggi

merupakan masalah yang harus ditanggulangi karena mengecilkan arti

pembangunan dalam bidang ekonomi. Untuk melaksanakan kebijakan

kependudukan, pemerintah telah mencanangkan berbagai program salah satunya

2Amrah Muslimin, Keluarga Berencana (Pantangan Berkala) Aspek masalah

Kependudukan, (Jakarta: CV. Akademika Pressindo, 1986), h. 24-25. 3Amrah Muslimin, Keluarga Berencana (Pantangan Berkala) Aspek masalah

Kependudukan, h. 26.

Page 52: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

41

adalah program Keluarga Berencana (KB).4 Keluarga Berencana dimulai dari

suatu organisasi yang murni berstatus swasta pada tahun 1957, kemudian menjadi

organisasi semi pemerintah pada 1968 dan tahun 1970 menjadi organisasi resmi

pemerintah sebagai pelaksana dan pengelola program KB nasional sampai dengan

era baru saat ini.5 Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan KB telah dimulai

pada tahun 1957 oleh kelompok swadaya bernama Perkumpulan Keluarga

Berencana Indonesia yang bekerja di bawah naungan International Planned

Parenthood Federation (IPPF). PKBI memberikan pelayanan dan konsultasi

mengenai pengaturan kelahiran, di samping perawatan kesehatan ibu dan anak.

Program Keluarga Berencana berkembang pesat sejak dibentuk Lembaga

Keluarga Berencana Nasional (LKBN) pada tahun 1968 berdasarkan Inpres No.

26/1968. Kemudian pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) dilakukan pada tahun 1970 dengan dikeluarkannya Keppres

No. 8/1970.6 Setelah pembentukkan BKKBN, pemerintah mempunyai komitmen

yang kuat dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana, dan berpartisipasi

dengan pemuka agama dan masyarakat menyusun berbagai program untuk

mensosialisasikan Keluarga Berencana di Indonesia.7

BKKBN berfungsi sebagai koordinator atas penyelenggaraan program KB

nasional, sedangkan pelaksanaan program dilaksanakan oleh unit-unit pelaksana

yang mempunyai tugas menjalankannya, mengembangkan usaha-usaha KB sesuai

4BKKBN & Kementrian Kesehatan, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012,

(Jakarta: BKKBN, 2013), h. 3. 5BKKBN, Informasi Dasar; Era Baru Program keluarga Berencana Nasional,

(Jakarta:BKKBN, 2001). h. 2. 6Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan, (Bogor: LP3ES, 2012), h. 200.

7BKKBN&Kementrian Kesehatan, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 201, h. 3

Page 53: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

42

dengan garis-garis kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam ruang

lingkup serta bidangnya masing-masing, dan wajib menyampaikan laporan-

laporan berkala tentang kegiatan-kegiatan kepada ketua BKKBN.8

Proses-proses kependudukan tidak berlangsung dalam kevakuman sosial.

Kelahiran, kematian dan perpindahan merupakan bagian dari berfungsinya

manusia yang peka terhadap pola struktur sosial dan mempengaruhi sifat

kehidupan sosial.9 Melangkah diluar hubungan mekanis antara unsur-unsur

modernisasi, proses-proses kependudukan dan memisahkan mekanisme khusus

yang menyebabkan perubahan kependudukan, manusia mungkin dapat

menghindari perubahan-perubahan struktur sosial untuk mempengaruhi dan

mengendalikan proses kependudukan secara langsung. Faktor utama dalam

hubungan antara pendidikan dan penurunan fertilitas selama modernisasi adalah

mendapatkan pengetahuan kontrasepsi.10

Program Keluarga Berencana diyakini telah berkontribusi terhadap

penurunan tingkat kelahiran dan tingkat kematian, yang selanjutnya

mengakibatkan penurunan tingkat pertumbuhan penduduk terutama di negara-

negara berkembang, termasuk Indonesia. Selanjutnya di negara-negara dengan

tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi, akses terhadap informasi dan

pelayanan KB dianggap penting, dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan,

8BKKBN, Profil Perkembangan Pelaksanaan Program KB di Indonesia 2000-2005,

(Jakarta: BKKBN, 2006), h. 53. 9Calvin Goldscheider, Populasi, Modernisasi, Dan Struktur Sosial, (Jakarta: CV.

Rajawali, 1971), h. 115. 10

Calvin Goldscheider, Populasi, Modernisasi, Dan Struktur Sosial, h. 124.

Page 54: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

43

terutama tujuan penurunan kemiskinan dan penurunan kematian ibu dan anak usia

balita.11

2. Undang-Undang Tentang KB

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga tidak luput dari

kendala kependudukan. Berbagai program pembangunan telah dan sedang

dilaksanakan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut. Pemerintah

berupaya dalam perkembangan kependudukan dan pembangunan Keluarga

Sejahtera yang telah ditetapkan dalam Pasal 3 ayat 1 dan Pasal 4 ayat 1 UU No.

10/1992 yang masing-masing menyatakan hal berikut:

“Perkembangan kependudukan diarahkan pada pengendalian kualitas

penduduk, pengembangan kualitas penduduk serta pengarahan mobilitas

penduduk sebagai potensi sumber daya manusia agar menjadi kekuatan

pembangunan bangsa dan ketahanan nasional serta dapat memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk dan mengangkat harkat dan

martabat manusia dalam segala matra kependudukannya. Perkembangan

kependudukan bertujuan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan antara kualitas, kuantitas, persebaran penduduk dengan

lingkungan hidup.”12

Untuk mewujudkan pembangunan Keluarga Sejahtera, pemerintah

menetapkan kebijaksanaan upaya penyelenggaraan Keluarga Berencana.

Penegasan dalam Pasal 16 ayat 1 UU No. 10 Tahun 1992, dalam penjelasannya

dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan upaya penyelenggaraan Keluarga

Berencana adalah upaya untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera.

Pembangunan keluarga kecil sejahtera mempunyai tahapan, baik menyangkut

11

Sri Moertiningsih Adioetomo dan Omas Bulan Samosi, Tim Penulis Lembaga

Demografi UI, Dasar-Dasar Demografi, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 175. 12

Thomas Soebroto, Tanya Jawab (UU No. 10 Tahun 1992) Tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, (Semarang: Dahara Prize, 1993), h. 31.

Page 55: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

44

sasaran, maupun kegiatan dan dimensi waktu. Kebijaksaan yang dimaksud

berhubungan dengan penetapan, mengenai jumlah ideal anak, jarak kelahiran, usia

ideal perkawinan dan usia ideal untuk melahirkan.13

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang

hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Antara lain melalui program Keluarga Berencana yang berusaha untuk

mengendalikan pertumbuhan penduduk.14

Tertera pula dalam Pasal I yaitu

Keluarga Berencana adalah suatu upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan usia

ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan

sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Oleh

karena itu, pemerintah memutuskan mengambil alih menjadi program pemerintah

dan menetapkan program KB sebagai program pembangunan nasional yang

termasuk dalam program pembangunan lima tahunan.

Untuk melaksanakan dan mengelola program Keluarga Berencana

nasional pemerintah membentuk BKKBN dengan pertimbangan bahwa program

perlu ditingkatkan. Pelaksanaan program perlu mengikutsertakan seluruh

masyarakat dan pemerintah secara maksimal serta diselenggarakan secara teratur,

terencana dan terarah demi terwujudnya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Keppres Nomor 8 Tahun 1970 wilayah program meliputi enam

13

Thomas Soebroto, Tanya Jawab (UU No. 10 Tahun 1992) Tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, h. 44. 14

Badan keluarga Berencana Nasional, Dua Dasawarsa Gerakan KB Nasional,

(Jakarta:BKKBN, 2005). h. 8.

Page 56: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

45

propinsi di Jawa dan Bali. Berikut adalah Keputusan Presiden mengenai

pelaksanan prgram Keluarga Berencana: 15

1. BKKBN berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 33 Tahun 1972,

dalam Keppres ini BKKBN menjadi Lembaga Pemerintah Non-

departemen yang berkedudukan langsung di bawah Presiden dengan

fungsi membantu presiden dalam menetapkan kebijaksanaan pemerintah di

bidang program KB nasional dan mengkoordinasikan pelaksanaan

program KB nasional.

2. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 38 Tahun 1978, kedudukan

BKKBN tetap sebagai lembaga pemerintah nondepartemen yang berada di

bawah dan betanggung jawab kepada Presiden dengan tugas pokok

mempersiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan pelaksanaan

program KB nasional dan program Kependudukan.

3. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 64 Tahun 1983, program

KB nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak

serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, dengan cara

mengendalikan kelahiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk

Indonesia.

4. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 109 Tahun 1993,

kebijaksanaan umum pengelolaan program dan mengkoordinasikan

pelaksanaan mengembangkan dan memantapkan peranserta masayarakat

dan istitusi masyarakat, serta menyelenggarakan pelaksanaan

kebijaksanaan kependudukan secara terpadu bersama institusi terkait unit

pelaksana dan pelaksana.

5. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2000, BKKBN

mempunyai tugas merumuskan kebijakan pengelolaan dan koordinasi

pelaksanaan program KB nasional, Pembangunan Keluarga Sejahtera,

mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat, meningkatkan

kualitas program KB nasional dan pembangunan KS serta pemberdayaan

perempuan secara terpadu bersama instansi terkait.

6. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 166 Tahun 2000, dalam

rangka pengelolaan Program KB nasional dan Pembangunan KS dapat

berlangsung secara komprehensif, efektif dan efisien pada berbagai

tingkatan wilayah, maka dipandang perlu untuk meneruskan,

mempertahankan dan meningkatkan upaya-upaya yang telah dilakukan

dengan lebih memantapkan peranserta semua pihak, pemerintah dan

masyarakat.

7. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001, dalam

Keppres ini dikukuhkan kembali bahwa BKKBN tetap mempunyai tugas

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Keluarga Berencana dan

15

Badan keluarga Berencana Nasional, Informasi Dasar-Era Baru Program Keluarga

Berencana Nasional, (Jakarta:BKKBN, 2001), h. 3.

Page 57: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

46

Keluarga Sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terbagi dalam dua macam

yaitu, kebijakan umum dan kebijakan khusus. Kebijakan umum yang ditetapkan

dalam program Keluarga Berencana nasisonal adalah usaha mewujudkan keluarga

yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan bantuan untuk mewujudkan

hak-hak reproduksi, serta memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan KB dan

kesehatan produksi yang berwawasan gender melalui peningkatan partisipasi pria

dalam meningkatkan derajat kesehatan reproduksi remaja serta upaya

pemberdayaan keluarga dan peningkatan peran serta masyarakat.16

Sedangkan

kebijakan khusus adalah upaya meningkatkan program Keluarga Berencana

dengan tujuan terwujudnya keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera.

BKKBN memulai kerjasama dengan Muslimat NU pada tanggal 1 Juni

1973 melalui surat kesepakatan bersama yang telah ditandatangani dalam jangka

lima tahun oleh kedua belah pihak Nomor: 001/KSM/G2/1973 tentang

peningkatan program kependudukan dan KB nasional melalui fasilitas Muslimat

Nahdlatul Ulama.17

Tujuan dari kesepakatan tersebut adalah meningkatkan

kualitas pelayanan program Kependudukan dan KB Nasional terutama bagi

Keluarga Pra Sejahtera dan KS-I melalui fasilitas Muslimat Nahdlatul Ulama dan

fasilitas program lainnya. Kegiatan dalam kesepakatan bersama tersebut

mencakup ruang lingkup sebagai berikut:

16

Badan keluarga Berencana Nasional, Informasi Dasar-Era Baru Program Keluarga

Berencana Nasional, h. 14. 17

Risfan Suyedi, dept. Analisis Hubungan dengan Lembaga Non Pemerintah, Wawancara

Pribadi, 20 Agustus 2015 Pukul: 11.20 WIB.

Page 58: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

47

1. Kegiatan Advokasi, Konseling, Komunikasi, Informasi dan Edukasi

(KIE), serta Promosi Program Kependudukan dan KB Nasional.

2. Kegiatan pengembangan Institusi Masyarakat pengelola program

Kependudukan dan KB Nasional.

3. Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB bagi pengelola Muslimat

Nahdlatul Ulama.

4. Penyediaan sarana pelayanan program Kependudukan dan KB Nasional

melalui Fasilitas Muslimat NU, termasuk alat/obat kontrasepsi untuk Keluarga Pra

Sejahtera dan KS-I.

5. Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas bagi

masyarakat.

6. Pengembangan program pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan

ketahanan keluarga dan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR)

di lingkungan Muslimat NU.

7. Pengembangan program pendidikan kependudukan melalui peran lembaga

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan Muslimat NU dalam rangka

mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan.

Kerjasama tersebut berisi tentang tugas dan tanggung jawab kedua belah

pihak, BKKBN bertugas menyediakan dan memfasilitasi program yang akan

dilaksanakan, sedangkan Muslimat NU bertugas menyelenggarakan program yang

telah dipersiapkan oleh BKKBN. Tugas dan tanggung jawab tersebut bertujuan

agar program berjalan dengan baik dan dapat menciptakan masyarakat yang

sejahtera.

Page 59: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

48

B. Dampak Kebijakan Program KB

Perkembangan kebijakan bidang kependudukan dan Keluarga Berencana

pasca pemerintahan Orde Baru mengalami perubahan di mana masalah

kependudukan dan Keluarga Berencana tidak lagi mendapat prioritas utama dalam

pembangunan nasional sehingga banyak kebijakan dan aturan berubah. Dampak

dari UU N0 32 Tahun 2004, maka sebagian urusan pemerintahan di bidang KB

diserahkan kepada pemerintah tingkat Kabupaten/Kota. Oleh Karena itu,

kelembagaan dan sumber daya (personil, peralatan dan pembiayaan) menjadi

tanggung jawab pemerintah daerah.

Kepadatan penduduk yang semakin tinggi di suatu daerah akan berakibat

tinggi pula tekanan penduduk terhadap sumber daya di daerah yang bersangkutan.

Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Dampak buruk bagi Negara Indonesia apabila terjadi kepadatan penduduk adalah

jumlah penduduk miskin yang semakin meningkat. Oleh karena itu, dengan

adanya program Keluarga Berencana diharapkan dapat menekan angka kepadatan

penduduk.

Keberhasilan program Keluarga Berencana di Indonesia bukanlah sesuatu

yang dilebih-lebihkan. Hal itu terbukti dari pengakuan masayarakat maupun

lembaga-lembaga internasional melalui penghargaan yang mereka berikan. Lebih

dari itu, sumbangan gerakan ini kepada pembangunan secara keseluruhan juga

tidak dapat dikecilkan. Program Keluarga Berencana sejak awal telah

mencanangkan beberapa tujuan yang terbukti mampu mengubah arti penduduk

sebagai beban menjadi aset sumber daya manusia bagi pembangunan. Dengan

Page 60: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

49

menekan pertumbuhan, menyeimbangkan persebaran, mengurangi kepadatan dan

menyelaraskan struktur umur penduduk, gerakan Keluarga Berencana telah

memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberlangsungan proses

pembangunan.18

Pembangunan di bidang Keluarga Berencana dan kependudukan ditujukan

untuk pembangunan sumber daya manusia, baik masa kini maupun masa

mendatang. Pola pembangunan Indonesia dalam Pasal 33 UUD 1945 yang

memberi arah bahwa pembangunan ekonomi untuk menuju kesejahteraan sosial.

Kata kunci pembangunan di Indonesia adalah kualitas SDM. Namun kenyataan

menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang dikembangkan selama ini tidak

berdampak positif terhadap kualitas SDM.19

Kemajuan suatu bangsa dimuka bumi ini sangat ditentukan oleh warga

negara atau penduduknya. Banyak negara yang wilayahnya cukup luas dengan

penduduk sedikit, ternyata kondisi penduduknya rata-rata hidup dalam

kesejahteraan yang rendah. Sebaliknya ada negara yang wilayahnya sempit,

dengan penduduk yang banyak/padat, namun merupakan bangsa yang maju dan

kondisi penduduknya rata-rata hidup dalam tingkat kesejahteraan yang tinggi.

Pada kenyataan lain yang banyak ditemui adalah negara yang berpenduduk padat,

baik wilayahnya luas atau sempit, yang kondisi kesejahteraan hidup penduduknya

18

Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 25 Tahun Gerakan Keluarga Berencana,

(BKKBN, Jakarta, 1995), h.103. 19

Suandi, Kajian Keterkaitan Sosio Demografi Dan Program Keluarga Berencana

Dengan Kesehatan Reproduksi Untuk Mewujudkan Pembangunan Kependudukan Berkelanjutan,

(Jurnal: Pusat Penelitian Kependudukan – Universitas Jambi dan BKKBN, 2011), h. 1.

Page 61: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

50

cenderung rendah.20

Kondisi seperti itu tentu berdampak besar pada bidang

kehidupan lainnya.

Program Keluarga Berencana diyakini telah berkontribusi terhadap

penurunan tingkat kelahiran dan kematian, yang selanjutnya dapat menekan

tingkat pertumbuhan penduduk, terutama di negara-negara berkembang termasuk

Indonesia. Program Keluarga Berencana merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan daerah. Keberhasilan program tersebut juga

berdampak pada demografi Indonesia, karena memungkinkan menurunnya jumlah

penduduk. Pada tingkat keluarga, dengan jumlah anak lebih sedikit karena ber-

KB, keluarga lebih mampu untuk menabung dan orang tua mampu bekerja lebih

produktif serta mengalokasikan pendapatan untuk kesehatan dan pendidikan yang

berkualitas untuk anak-anak mereka. Pada tingkat wilayah, hal ini dapat

meningkatkan perekonomian.21

Muslimat NU sangat menyadari bahwa menjaga jarak kelahiran bertujuan

untuk kesehatan, kesejahteraan, serta agar orang tua dapat membina keluarga

dengan baik dan benar. Dampak positif program Keluarga Berencana terhadap

anak yakni dari segi pendidikan, kesehatan, agama, sehingga dapat menciptakan

keluarga yang sejahtera dunia dan akhirat.22

20

Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Manusia Berkualitas, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1994), h. 12. 21

Sri Moertiningsih Adioetomo, dan Omas Bulan Samosir, Tim Penulis Lembaga

Demografi UI, Dasar-Dasar Demografi, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 175-176. 22

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.57 WIB.

Page 62: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

51

BAB IV

RESPON MUSLIMAT NU JAKARTA SELATAN TERHADAP

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PROGRAM KB

A. Pandangan Muslimat NU

1. Agama

Islam memberikan perhatian besar pada penataan keluarga. Mayoritas

Ulama berpendapat hukum program Keluarga Berencana harus dikembalikan

kepada hukum asal sesuai dengan kaidah fiqih yang berlaku bahwa pada dasarnya

segala sesuatu/ atau perbuatan adalah boleh kecuali ada dalil yang menunjukkan

keharamannya.1 Ulama mengatakan program Keluarga Berencana menurut yang

menerimanya, merupakan salah satu bentuk usaha manusia dalam mewujudkan

keluarga yang sejahtera dan bahagia guna menghasilkan generasi yang kuat di

masa yang akan datang.2 Keluarga Berencana merupakan pemenuhan dari seruan

QS: an-Nisa: 9 yang berbunyi:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa

kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. (an-

Nisa/4 :9)

Dalam perspektif Islam Keluarga Berencana itu dibolehkan, tetapi ada

batasan dalam hal tersebut boleh atau tidaknya dilakukan. Ada dua istilah dalam

islam tentang KB yaitu “Tahdidun Nasl” dan “Tandzimul Nasl”.

1Aminudin Yakub, KB Dalam Polemik-Melacak Pesan Substantif Islam, (Jakarta: PBB

UIN dan KAS, 2003), h. 11. 2Aminudin Yakub, KB Dalam Polemik-Melacak Pesan Substantif Islam, h. 15.

Page 63: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

52

1. Tahdidun Nasl ( النسل تحديد ) artinya membatasi keturunan, metode yang

dilakukan dengan cara mengurangi jumlah kelahiran anak sesuai dengan kondisi

dan situasi dari suami istri.

Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan

berkata, “nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah

beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan

para nabi pada hari kiamat” (HR. Ibnu Hibban 9/338, dishahihkan oleh

syaikh Al-Albani dalam Irwa‟ no. 1784).

2. Tandzimul Nasl ( النسل تنظيم ) artinya mengatur keturunan, metode ini

menitik beratkan tanggung jawab orang tua untuk membentuk kehidupan rumah

tangga yang aman, tentram, damai, dan sejahtera walaupun bukan dengan cara

membatasi jumlah anggota keluarga. Dalam Islam yang diperbolehkan adalah

Tandzimul Nasl yaitu mengatur keturunan atau memberi jarak kelahiran.3 Hal ini

bertujuan menghindari resiko buruk yang dapat terjadi kepada kaum perempuan

apabila melahirkan tidak dengan cara mengatur jarak kelahiran dengan baik,

seperti dalam Firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah: 195 sebagai berikut:

“janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan

berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat

baik” (al-Baqarah/2: 195).

Dalam hal ini Muslimat NU tidak bertentangan karena program Keluarga

Berencana bermaksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan

melahirkan keturunan yang baik untuk mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya.

Muslimat NU memandang program Keluarga Berencana adalah tidak membatasi

3Yani‟ah Wardani, Ketua VI Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 08 Oktober

2015, Pukul: 11.35 WIB.

Page 64: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

53

atau mencegah tetapi mengatur jarak kelahiran (Tandzimul Nasl) agar lebih

teratur, karena apabila membatasi termasuk dosa dalam Islam maka, Muslimat

NU mengupayakan agar kehidupan menjadi lebih baik dan mencerdaskan

keturunan manusia, jadi tugas tersebut adalah sangat mulia.4

Proses sosialisasi program Keluarga Berencana sejak awal telah

melibatkan para pemuka agama. Mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama

Islam, maka otomatis proses itu juga melibatkan individu atau tokoh yang

beragama Islam. Pada awal tahun 1970-an, sejumlah tokoh Islam dan Ulama

mulai berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Dari pihak NU, tercatat nama Ny.

H. Wahid Hasyim, isteri mantan Menteri Agama pada awal tahun lima puluhan.

Keterlibatan tokoh agama ini sangat besar artinya, pada masa-masa awal hal itu

belum mendatangkan hasil yang maksimal, khususnya jika dilihat dari sudut

kesediaan masyarakat luas untuk mengikuti KB. Akan tetapi, secara perlahan

keterlibatan mereka secara langsung telah mulai mengubah pandangan masyarakat

Islam tentang Keluarga Berencana. Sejak itulah, pada tingkat konsepsional

sesungguhnya dukungan masyarakat Islam terhadap program Keluarga Berencana

sudah mulai mengalir, akan tetapi manfaat lebih strategis dari dukungan mereka di

masa-masa awal adalah terbukanya wacana masyarakat Islam tentang Keluarga

Berencana. Di mana masalah KB sering menjadi bahan pembicaraan kalangan

pemuka agama terlepas dari dimensi pro dan kontra.5

4Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.52 WIB. 5Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 25 Tahun Gerakan Keluarga Berencana,

(BKKBN, Jakarta, 1995), h. 96-97.

Page 65: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

54

Pimpinan Cabang Muslimat Jakarta Selatan ikut serta menyukseskan

program Keluarga Berencana karena Muslimat NU suatu Jama‟ah yang ruang

lingkupnya dakwah, menyampaikan ajaran Islam. Misi agama Islam yang tertera

dalam Al-Quran menciptakan umat yang berkualitas, jadi dengan jumlah keluarga

yang tidak terlalu besar akan lebih mudah membina menjadi keluarga yang

berkualitas. Namun, Muslimat NU tidak menghalangi hak manusia untuk

mengurangi jumlah anak tetapi Muslimat NU berusaha memberikan gambaran

bahwa program Keluarga Berencana adalah sesuatu yang bermanfaat bagi

kehidupan.6

2. Sosial

Berdasarkan kemampuan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan dasar,

kebutuhan psikologis, kemampuan memenuhi ekonominya, dan aktualisasinya di

masyarakat, serta memperhatikan perkembangan negara Indonesia menuju

terwujudnya keluarga sejahtera7, maka perencanaan memiliki jumlah anak penting

bagi keberlangsungan sebuah keluarga. Keluarga yang berencana memungkinkan

keluarga untuk dapat meningkatkan kualitas hidup. Bahkan program Keluarga

Berencana dapat dipandang sebagai upaya memotong rantai kemiskinan.

Kebutuhan seorang anak sangat banyak, selain pendidikan dan pengasuhan

yang baik, anak juga membutuhkan asupan gizi yang cukup, tempat tinggal yang

layak, dan jaminan kesehatan yang memadai. Oleh karena itu, orang tua tentu

harus merencanakannya sejak awal, sebab semua kebutuhan itu tidak bisa

6Fatimah Bishri Ketua Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB. 7Setiadi, Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.

18.

Page 66: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

55

dipenuhi secara tiba-tiba, karena berimplikasi terhadap kemampuan ekonomi dan

tingkat pemahaman orang tua terhadap pola pendidikan dan pengasuhan anak.8

Muslimat NU dengan pemerintah kemudian saling mendukung untuk

menyukseskan program Keluarga Berencana melalui kerjasamanya dengan

BKKBN, karena program tersebut menekan angka kepadatan penduduk,

menstabilkan perekonomian bangsa dan menciptakan keluarga yang sejahtera.9

Untuk melepaskan diri dari kesulitan kemudharatan ekonomi karena jumlah anak

yang banyak, dan untuk berhati-hati terhadap pemaksaan diri dalam mencari

rezeki.10

Muslimat NU memandang program Keluarga Berencana suatu upaya

untuk mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya kaum perempuan. Muslimat

NU tergerak karena ketika orang tua memiliki banyak anak tentu akan sulit

mengatur segala kebutuhan anak dalam rumah tangga. Untuk itu, Muslimat NU

bekerjasama dengan BKKBN dalam upaya mengatur jarak kelahiran anak antara

satu dengan yang lain. Dalam hal ini Muslimat NU berpendapat bahwa proses

kelahiran tidak boleh dibatasi melainkan berharap orang tua mampu mengatur

jarak kelahiran anak agar terhindar dari resiko-resiko yang mengancam nyawa

kaum perempuan dalam hal reproduksi seperti pendarahan bahkan kematian

maka, Muslimat NU tergerak untuk memperjuangkan kaum perempuan.11

Menjauhkan resiko kesehatan bagi para ibu dan anak akibat kehamilan yang

8Khairunnas, Panduan Konseling Pranikah; Menyiapkan Generasi Emas, (Jakarta:

BKKBN, 2014), h. 65. 9Fatimah Bishri Ketua Muslimat NU periode 2005-2010 dan 2010-2015, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 5 Desember 2015, pukul: 09.49 WIB. 10

„Abd Al-Rahim „Umran, Islam & KB, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997), h. 206. 11

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.52 WIB.

Page 67: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

56

berlebihan adalah alasan yang sangat wajar untuk menggunakan alat

kontrasepsi.12

Upaya Muslimat NU dalam menyukseskan program Keluarga Berencana

dengan cara melakukan penyuluhan dan tugas tersebut tertulis dalam program

kerja Muslimat NU. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya baik bagi anak, tetapi

dapat menjauhkan ibu dan calon janinnya dari berbagai resiko, karena apabila

tidak menjaga jarak kelahiran akan berdampak buruk.13

Program Keluarga Berencana dapat mengendalikan tingkat kepadatan

penduduk bahkan perekonomian negara Indonesia yang disebabkan oleh beberapa

indikator sosial seperti tingkat pengangguran, tingkat kriminalitas, perkiraan usia

harapan hidup, indeks status kesehatan, tingkat partisipasi sekolah, tingkat

kesertaan dalam pemilu, kepuasan hidup.14

Maka Muslimat NU bersama dengan

BKKBN berupaya menyukseskan program KB dengan tujuan kesejahteraan

rakyat Indonesia.

B. Respon Muslimat NU

Masalah kependudukan utama yang dihadapi di Indonesia adalah tingkat

pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi dan kurang seimbangnya

penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian ini

telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat yang

12

„Abd Al-Rahim „Umran, Islam & KB, h. 208. 13

Khairunnas, Panduan Konseling Pranikah; Menyiapkan Generasi Emas, (Jakarta:

BKKBN, 2014), h. 69. 14

Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan, h. 206

.

Page 68: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

57

pada akhirnya dapat memperlambat tercapainya tujuan pembangunan nasional

yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Peranan tokoh masyarakat atau pemimpin informal sangat penting terutama dalam

mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakan keterlibatan seluruh warga

masyarakat di lingkungannya guna mendukung keberhasilan program.15

Masyarakat tidak langsung merespon dengan positif program Keluarga

Berencana yang dicanangkan pemerintah pada tahun 1957. Hal ini dilihat dari segi

sosial, seperti kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai program KB, sehingga

dalam pelaksanaannya sering menimbulkan masalah karena kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang manfaat program tersebut. Namun, seiring

perkembangannya program Keluarga Berencana dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat, terutama di kalangan Muslimat NU. Mereka memandang bahwa

program Keluarga Berencana diperbolehkan dalam agama dengan ketentuan dan

persayaratan tertentu dan program KB bukanlah suatu perbuatan untuk membatasi

kelahiran melainkan sebagai salah satu upaya untuk mengatur jarak kelahiran dan

menekan tingkat kematian kaum ibu dan anak.16

Program Keluarga Berencana di Indonesia dilaksanakan oleh pemerintah

dengan partisipasi aktif masyarakat dan sektor swasta. Sebagai salah satu bagian

dari organisasi NU, Muslimat NU cukup aktif dalam melaksanakan program

tersebut. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Muslimat NU yang banyak

tersebar di desa-desa dan menghimpun jutaan kaum ibu. Oleh sebab itu, Muslimat

15

Eka Yuliana, Peranan Kepala Adat dalam Sosialisasi Program KB di Pampang

Kelurahan Sungai Siring Samarinda, (eJournal Ilmu Komunikasi, 2013), h. 96. 16

Asmah Sjahruni, dkk., 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama dan Bangsa,

(Jakarta: Pucuk Pimpinan Muslimat NU, 1996), h. 86-87.

Page 69: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

58

NU tergerak untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan program

Keluarga Berencana kepada masyarakat luas. Hal ini terlihat dari fatwa yang

dikeluarkan oleh PB Syuriah NU pada tanggal 25 September 1969 tentang

Keluarga Berencana, sebagai berikut:

1. Keluarga Berencana harus diartikan sebagai pengaturan penjarakan

kehamilan untuk kesejahteraan, bukan pencegahan kehamilan untuk

pembatasan keluarga.

2. Keluarga Berencana harus didasarkan atas kepentingan kesejahteraan ibu

dan anak bukan karena ketakutan akan kemiskinan, kelaparan dan

sebagainya.

3. Keluarga Berencana tidak boleh dilakukan dengan penguguran

kandungan.

4. Tidak boleh merusak atau menghilangkan bagian tubuh suami maupun

istri yang bersangkutan.

5. Keluarga Berencana merupakan masalah perseorangan (suka rela) dan

bukan merupakan gerakan massal dengan ketetapan yang dipaksakan.

6. Keluarga Berencana harus mendapat persetujuan suami dan istri yang

bersangkutan.

7. Keluarga Berencana harus tidak bertentangan dengan hukum-hukum

agama dan kesusilaan.

8. Supaya dijaga benar jangan sampai disalah gunakan untuk kepentingan

maksiat atau tindakan amoral lain.

Fatwa tersebut menunjukkan bahwa Muslimat NU sangat mendukung dan

berperan aktif untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan keluarga yang

sejahtera. Selain itu, Muslimat NU tergerak karena menginginkan terciptanya

umat yang berkualitas.17

Akan tetapi, pelaksanaan program Keluarga Berencana

(KB) jangan hanya dibebankan kepada kaum perempuan, namun juga laki-laki.

peran laki-laki sebagai ayah sangat besar pula untuk membentuk karakter anak

sehingga tidak hanya kaum perempuan yang dibebani tugas sebagai ibu rumah

17

Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Muslimat NU, Wawancara Pribadi, Jakarta, 11

Desember 2015, pukul: 14.52 WIB.

Page 70: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

59

tangga untuk mengurus anak.18

Dalam hal ini, orang tua bekerjasama

meningkatkan kehidupan yang lebih baik.

Muslimat NU mendukung program Keluarga Berencana yaitu terbukti

dengan mengadakan rapat kerja mengenai pelatihan penyuluhan Keluarga

Berencana melalui surat keputusan yang dikeluarkan oleh Pimpinan Wilayah

Muslimat NU DKI Jakarta. Muslimat NU Jakarta Selatan melakukan kegiatan

penyuluhan tersebut berdasarkan perintah atau Surat Keputusan dari Pimpinan

Wilayah. Pelaksanaan penyuluhan Keluarga Berencana yang dilakukan oleh

Muslimat NU, dibagi menjadi dua angkatan yaitu angkatan I dan II dengan waktu

yang berbeda, hal ini bertujuan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik

dan kondusif.19

Muslimat NU berkontribusi dalam mensosialisasikan program Keluarga

Berencana. Dalam hal ini, penulis melakukan survei lapangan mengenai respon

Muslimat NU terhadap program Keluarga Berencana. Dapat diketahui dari hasil

sample bahwa Muslimat NU sangat mendukung serta ikut serta mensukseskan

program Keluarga Berencana dengan tujuan kesejahteraan umat. Pada umumnya

kaum perempuan Muslimat NU merespon positif mengenai program Keluarga

Berencana yang dicanangkan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari kondisi negara

pada saat itu, di mana mulai melonjaknya jumlah penduduk, tidak stabilnya

ekonomi negara yang mengakibatkan kurangnya lapangan pekerjaan, dan

18

http://www.muslimat-nu.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=613:-

khofifah-kb-jangan-hanya-beban-perempuan&catid=38:warta-utama&Itemid=76. (Akses 12

Januari 2016, pukul: 9.56 WIB). 19

Untuk mengetahui kontribusi Muslimat NU dalam mensosialisasikan program Keluarga

Berencana terdapat data peserta dari berbagai Pimpinan Cabang yang diadakan oleh Pimpinan

Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, lihat lampiran.

Page 71: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

60

meningkatnya angka kematian pada ibu dan anak. Oleh sebab itu, Muslimat NU

menjalin kerjasama dengan BKKBN untuk ikut serta mendukung dan

mensukseskan program Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah,

tetapi tetap mengacu kepada Al-Quran dan Hadits.

Respon masyarakat terhadap kebijakan kependudukan sangat beragam.

Sebagian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif dan kelembagaan

memberikan dukungan penuh atas gerakan ini. Sebagian lainnya, karena alasan

sosiologis, ekonomis, atau agama, menunjukkan tingkat resistensi yang agak

tinggi.20 Dari hasil responden yang penulis dapatkan di lapangan bahwa terdapat

respon yang berbeda di kalangan masyarakat. Terjadi perbedaan pendapat

mengenai program Keluarga Berencana.

Respon yang didapat adalah masih ada sebagian masyarakat yang tidak

ber-KB. Namun demikian, pada kenyataannya Muslimat NU tetap gigih

mensosialisasikan program tersebut dengan cara menjelaskan kepada masyarakat

bahwa KB yang dimaksud bukanlah suatu upaya untuk mencegah atau

membatasi kelahiran melainkan hanya menjaga jarak kelahiran demi kebaikan

bersama.

20

Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 25 Tahun Gerakan Keluarga Berencana,

(BKKBN, Jakarta, 1995), h. 35.

Page 72: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

61

C. Respon Masyarakat

Masyarakat merespon dengan positif bahkan mereka adalah pengguna

program Keluarga Berencana, memiliki alasan yang berbeda-beda seperti

berpendapat bahwa program KB merupakan suatu upaya untuk menekan angka

kelahiran, merencanakan masa depan anak, mengatur jarak kelahiran antara anak

pertama dengan yang selanjutnya, untuk mengurangi angka kepadatan penduduk,

menciptakan umat yang berkualitas, serta menjauhkan dari resiko yang dapat

membahayakan kaum ibu dan anak.

Masyarakat berpendapat positif tentang program KB, karena bagi mereka

program tersebut sangat baik sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap

masyarakat, dengan upaya BKKBN bersama Muslimat NU melakukan kegiatan

penyuluhan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat sehingga mereka dapat

mengerti manfaat dari program Keluarga Berencana. Program tersebut diharapkan

dapat menekan angka kelahiran, menekan kepadatan penduduk yang semakin

melonjak setiap tahunnya, mengurangi beban masyarakat akibat ketidakstabilan

ekonomi, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat tidak dengan cara membatasi

melainkan mengatur jarak kelahiran.

Untuk meningkatkan kualitas keluarga, maka perlu dilakukan pengaturan

jarak kelahiran melalui keikutsertaan dalam program Keluarga Berencana. Hal ini

dapat dilihat dari peserta yang mengikuti program Keluarga Berencana di

beberapa Kecamatan, Kota Administrasi Jakarta Selatan. Penulis mengambil data

dari Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan berjumlah empat Kecamatan yang

menjadi Anak Cabang dari Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan yang

Page 73: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

62

aktif menggunakan KB. Di bawah ini adalah data pengguna KB dari empat

Kecamatan yaitu Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru,

Jagakarsa dalam kurun waktu lima tahun 2010-2015.

1. Mampang Prapatan

Pada tahun 2013 metode kontrasepsi paling diminati adalah KB suntikan

sebesar 34,79 persen dan disusul oleh pengguna KB Pil 23,89 persen serta KB

IUD dan KB lainnya, masing-masing 22,62 dan 18,69 persen.21

Dilihat dari

metode kontrasepsi peserta KB aktif, tercatat pada tahun 2010-2013 jumlah

peserta meningkat dengan persentase sebagai berikut:

Persentase Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi, 2010-2013

Metode Kontrasepsi

Tahun IUD PIL SUNTIK LAINNYA

(1) (2) (3) (4) (5)

2010 21,93% 25,11% 37,58% 15,38%

2012 21,84% 26,14% 33,95% 18,08%

2013 22,62% 23,89% 34,79% 18,69%

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan

21

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Mampang Prapatan 2015, Koordinator

Statistik Kecamatan Mampang Prapatan, (Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV Nario Sari,

2015), h .5.

Page 74: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

63

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE

KONTRASEPSI di KELURAHAN MAMPANG PRAPATAN (2014)

Metode Kontrasepsi

Kelurahan/ Village IUD/

IUD

PIL/

Tablets

Suntikan/

Injections

Lainnya/

Others

Jumlah/

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Bangka 425 519 705 278 1.927

2. Pela Mampang 1.077 1.508 1.551 646 4.782

3. Tegal Parang 543 500 1.372 665 3.080

4. Mampang

Prapatan

503 334 562 379 1.778

5. Kuningan Barat 361 209 268 450 1.297

Jumlah / Total 2.909 3.070 4.467 2.418 12.864

Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Mampang Prapatan

2. Kebayoran Lama

Program yang dicanangkan oleh pemerintah adalah menekan angka

kematian ibu dan bayi. Dalam upaya pencapaian ini, maka perlu dilakukan

peningkatan kualitas kesehatan ibu. Dilihat dari metode kontrasepsi presentase

peserta KB aktif, tercatat 2012 di Kecamatan Kebayoran Lama peserta tertingi

menggunakan alat kontrasepsi suntik sebesar 37 persen, disusul pengguna IUD

Page 75: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

64

sebesar 28 persen, pil sebesar 24 persen, dan yang lainnya sebesar 11 persen.22

Di

bawah ini adalah presentase peserta KB yang aktif.

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE

KONTRASEPSI di KELURAHAN KEBAYORAN LAMA (2012)

Metode Kontrasepsi

Kelurahan/ Village IUD/

IUD

PIL/

Tablets

Suntikan/

Injections

Lainnya/

Others

Jumlah

/ Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pondok Pinang 1.445 1.153 1.692 512 4.802

2. Kby. Lama Selatan 1.186 1.013 1.392 454 4.045

3. Kby. Lama Utara 996 482 1.781 369 3.628

4. Cipulir 1.390 1.231 1.355 264 4.240

5. Grogol Selatan 1.135 927 1.435 396 3.893

6. Grogol Utara 1.352 1.326 1.485 854 5.017

Jumlah / Total 7.208 5.682 9.057 2.753 24.700

Sumber: PLKB Kecamatan Kebayoran Lama

3. Kebayoran Baru

Pada tahun 2014 di Kecamatan Kebayoran Baru terdapat 10.613 peserta

KB aktif. Alat/cara KB yang paling banyak digunakan oleh peserta di Kecamatan

Kebayoran Baru adalah KB IUD dengan jumlah peserta sebanyak 3.891 PUS

22

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Kebayoran Lama 2015, Koordinator

Statistik Kecamatan Kebayoran Lama, (Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV Nario Sari,

2015), h. 5.

Page 76: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

65

(Pasangan Usia Subur). Alat KB berikutnya yang juga banyak digunakan adalah

suntik sebanyak 2.558 peserta, dan alat KB lainnya sebanyak 1.487 peserta.23

Seperti grafik di bawah ini:

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE

KONTRASEPSI di KELURAHAN KEBAYORAN BARU (2013)

Metode Kontrasepsi

Kelurahan/ Village IUD/

IUD

PIL/

Tablets

Suntikan/

Injections

Lainnya/

Others

Jumlah/

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Gandaria Utara 1.319 684 984 305 3.292

2. Cipete Utara 2.036 624 1.104 485 4.249

3. Pulo 304 92 208 50 654

4. Petogongan 327 435 433 129 1.324

5. Melawai 86 19 41 33 179

6. Kramat Pela 375 416 511 131 1.433

7. Gunung 373 166 209 264 1012

8. Selong 109 101 96 50 356

9. Rawa Barat 123 99 145 93 460

10. Senayan 54 28 125 13 220

Jumlah / Total 5.106 2.664 3.856 1.553 13.179

2012 3.883 2668 3.856 1.541 11.954

2011 3.891 2.558 3.682 1.487 10.618

Sumber: Laporan Kecamatan Kebayoran Baru

23

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Kebayoran Baru 2015, Koordinator Statistik

Kecamatan Kebayoran Baru, (Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV Nario Sari, 2015), h. 5.

Page 77: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

66

4. Jagakarsa

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah keberhasilan

program Keluarga Berencana. Hal yang dapat dipantau sebagai salah satu

indikatornya adalah banyak peserta KB aktif. Peserta KB Jagakarsa pada tahun

2014 mengalami penurunan. Jika dilihat berdasarkan metode kontrasepsi tercatat

bahwa pada tahun 2014 peserta KB aktif terbanyak menggunakan KB suntikan

yaitu sebesar 14.334 PUS (Pasangan Usia Subur) disusul oleh KB Pil sebesar

7.436 PUS. Sementara metode MOP (Metode Operatif Pria) dan MOW (Metode

Operatif Wanita) belum begitu diminati oleh PUS peserta KB aktif. Hal ini

terlihat pada penggunaan metode MOP hanya sebanyak 84 PUS pada tahun 2014.

PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE KONTRASEPSI

TAHUN 2013-2014

Tahun

Metode Kontrasepsi 2013 2014

(1) (2) (3)

1. IUD 6.108 5.194

2. MOP 81 84

3. MOW 902 890

4. SUSUK 1.237 1.058

5. SUNTIK 13.846 14.334

6. PIL 7.628 7.436

7. KONDOM 1.135 1.104

JUMLAH 30.937 30.100

Sumber: Kantor KB Kota Administrasi Jakarta Selatan

Page 78: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

67

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE

KONTRASEPSI di KELURAHAN JAGAKARSA (2014)

Metode Kontrasepsi

Kelurahan/

Village

PUS IUD/

IUD

PIL/

Tablets

Suntikan/

Injections

Lainnya

/ Others

Jumlah/

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Cipedak 5.338 794 1.041 1.837 540 4.121

2. Srengseng

Sawah

7.524 1.140 1.496 2.642 776 6.054

3. Ciganjur 6.223 930 1.220 2.155 633 4.938

4. Jagakarsa 7.518 1.123 1.472 2.601 765 5.961

5. Lenteng

Agung

6.365 949 1.246 2.200 647 5.042

6. Tanjung

Barat

5.349 779 1.048 1.853 545 4.245

Jumlah / Total 38.317 5.735 7.523 13.288 3.906 30.452

2010 37.194 6.089 8.976 11.678 2.746 29.489

2011 38.317 6.282 8.111 13.965 3.357 31.715

Sumber: PLKB Kecamatan Jagakarsa

Dampak yang dirasakan oleh Muslimat NU dan masyarakat setelah

melakukan penyuluhan dan mengikuti program KB kaum ibu merasakan berbagai

perubahan dalam kehidupan sehari-hari yang mereka jalankan seperti, merasa

lebih mudah mengatur kebutuhan dalam keluarga terutama dalam hal

membesarkan anak secara baik dan benar, pendidikan lebih dapat diperhatikan,

dan orang tua dapat mengawasi tumbuh kembang anak mereka dengan baik

apabila dapat mengatur jarak kelahiran dengan mengikuti program Keluarga

Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah. Pemerintah harus peka dan

Page 79: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

68

mengetahui apa saja kebutuhan masyarakatnya, oleh karena itu peran dan program

pemerintah sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat baik dalam

kehidupan sosial maupun kesehatan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional terus

memperkuat kemitraan dengan sejumlah pihak guna menyukseskan program

Keluarga Berencana. Kemitraan tersebut merupakan potensi besar yang dapat

meningkatkan pencapaian program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan

Pembangunan Keluarga (KKBPK).24

Salah satunya adalah menjalin kerjasama

dengan pihak Muslimat NU agar lebih mudah mensosialisasikan program tersebut

kepada masyarakat khususnya kepada kaum perempuan di Indonesia.

Keluarga Berencana adalah salah satu upaya dan bukan satu-satunya cara

untuk mencapai kesejahteraan.25

Bersamaan dengan krisis ini kebutuhan akan

modal usaha menjadi sangat tinggi sebagai respon atas banyaknya korban

pemutusan hubungan kerja dan macetnya usaha yang selama ini dijalankan.

Dengan demikian, sasaran dari program peningkatan kesejahteraan yang dikelola

BKKBN semakin banyak jumlahnya.

Kewenangan kependudukan merupakan langkah nyata kebangkitan

pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana di Tanah Air. BKKBN yang

nantinya akan menyingkronkan kebijakan kuantitas penduduk Indonesia.26

Tingginya partisipasi masyarakat terhadap program KB merupakan hasil dari

24

http://sp.beritasatu.com/home/bkkbn-perkuat-kemitraan-untuk-sukseskan-program-

kb/99549 (Akses, 14 Januari 2016, Pukul: 15.52). 25

Faturochman, dkk, Dampak Kb Terhadap Kesejahteraan: Mitos Dan Kenyataan,

(Jurnal: 1998), h. 12. 26

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/10/13/nddmop-bkkbn-kembali-

pegang-kendali-kependudukan (Akses, 14 Januari 2016, Pukul: 15.11).

Page 80: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

69

upaya BKKBN yang telah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak termasuk

Muslimat NU.

Peran BKKBN sebagai fasilitator telah terlaksana sehingga memudahkan

usaha Muslimat NU mensosialisasikan program Keluarga Berencana hingga

mendapat respon yang baik. Dibutuhkan perantara yang tepat agar pesan tersebut

dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Muslimat NU melakukan pelatihan

penyuluhan KB kemudian terjun langsung ke masyarakat. Dengan harapan dapat

menghasilkan pemahaman yang baik tentang program tersebut.

Dapat disimpulkan dari observasi yang penulis lakukan di lapangan

tentang program KB adalah sebagai berikut:

1. Pada umumnya sebagian besar masyarakat Indonesia merespon dengan positif

program KB.

2. Menekan kepadatan penduduk yang semakin melonjak setiap tahunnya.

3. Sebagai upaya menjadikan umat yang berkualitas.

4. Terhindar dari resiko yang dapat membahayakan kaum ibu dan anak.

5. Mengurangi beban masyarakat akibat ketidakstabilan ekonomi.

6. Meningkatkan kesejahteraan rakyat tidak dengan cara membatasi akan tetapi

mengatur jarak kelahiran.

Page 81: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis paparkan

dalam skripsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa Muslimat NU sangat merespon

baik program Keluarga Berencana dan gigih dalam upaya mensosialisasikan

program tersebut dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat. Muslimat

NU memberikan contoh dan melibatkan diri ke lingkungan masyarakat guna

mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana.

1. Muslimat NU Jakarta Selatan dibentuk setelah berdirinya Muslimat NU pada

tanggal 29 Maret 1946. Muslimat NU Jakarta Selatan diketuai oleh Ibu Hj.

Fatimah Bishri pada Periode 2010-2015. Pada awal perkembangan Muslimat

NU sebagai sebuah organisasi, tidak terlepas dari berbagai macam persoalan

yang dihadapi, salah satunya adalah ketidaksetujuan para Ulama NU yang

menganggap perempuan belum saatnya berperan aktif dalam berorganisasi.

Sayangnya, hal ini tidak membuat Sholihah A. Wahid Hasyim yang sejak di

Jombang sudah aktif di Muslimat NU1 dan Chadijah Dahlan berkecil hati untuk

terus berjuang dalam mengembangkan Muslimat NU. Sampai akhirnya hingga

kini Muslimat NU semakin berkembang dan memiliki Cabang di seluruh

Indonesia.

1Jajat Burhanuddin, Ulama Perempuan Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

dan PPIM IAIN, 2002), h. 126

Page 82: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

71

2. Pemerintah menetapkan kebijakan tentang program Keluarga Berencana yang

terbagi dalam dua macam yaitu, kebijakan umum dan kebijakan khusus.

Pemerintah telah mencanangkan berbagai program kebijakan kependudukan

salah satunya adalah program Keluarga Berencana (KB). Pemerintah

membentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada

tahun 1970 dengan dikeluarkannya Keppres. Pemerintah mempunyai

komitmen yang kuat dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana, dan

berpartisipasi dengan pemuka agama dan masyarakat dalam menyusun

berbagai program untuk mensosialisasikan Keluarga Berencana di Indonesia.

BKKBN menjalin kerjasama dengan Muslimat NU pada 1 Juni 1973 dengan

mengikutsertakan seluruh masyarakat dan pemerintah secara maksimal serta

diselenggarakan secara teratur, terencana dan terarah demi terwujudnya tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan.

3. PP Muslimat NU termasuk PC Muslimat NU Jakarta Selatan merespon dengan

positif program Keluarga Berencana dan mengikutsertakan seluruh anggotanya

dalam upaya mensosialisasikan program tersebut kepada masyarakat, meskipun

menghadapi kesulitan dalam upaya tersebut karena masih ada sebagian

masyarakat yang tidak ber-KB, atas usaha yang gigih dan dengan berbagai

pertimbangan tentang manfaat program Keluarga Berencana, Muslimat NU

bersama BKKBN berhasil mencapai tujuannya untuk menciptakan umat yang

berkualitas.

Page 83: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

72

B. Saran

Penulis memahami betul bahwa dalam tulisan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat

dibutuhkan agar tulisan/karya ini menjadi lebih baik.

Demikianlah kesimpulan ini dibuat dengan harapan agar tulisan ini dapat

bermanfaat dan dapat membantu bagi penulis selanjutnya dalam menulis skripsi

dengan tema yang sama.

Page 84: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

73

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abdurahman, Dudung, Metodologi Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar Ruzz

Media, 1999.

Adoetomo, Sri Moertiningsih, dkk, 10 Tahun Demografi Indonesia-Mengubah

Nasib Menjadi Harapan, Jakarta:BKKBN, 2009.

Adioetomo, Sri Moertiningsih dan Omas Bulan Samosir, Tim Penulis Lembaga

Demografi UI, Dasar-Dasar Demografi, Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muslimat NU, Jakarta: PP

Muslimat NU, periode 2011-2016..

Burhanudin, Jajat, Ulama Perempuan Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama dan PPIM IAIN Jakarta, 2002.

Direktorat Bina Hubungan Antar Lembaga, Profil Mitra Kerja Program

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta: BKKBN,

2011.

Djuarsa, Sasa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, cet. ke-9, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2005.

Effendi, Djohan, Pembaharuan Tanpa Membongkar Tradisi-Wacana Keagamaan

di Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gus-Dur, Jakarta:

Kompas, 2010.

Fathurahman, Oman, dan Jajat Burhanuddin, Tentang Perempuan Islam: Wacana Dan

Gerakan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama IKAPI, 2004.

Goldscheider, Calvin Populasi, Modernisasi, Dan Struktur Sosial, Jakarta: CV.

Rajawali, 1971.

Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1991.

John, M. Echils dan Shadily Hassan, Kamus Bahasa Inggris Indonesi, cet. ke-27,

Jakarta: PT. Gramedia, 2003.

Khairunnas, Panduang Konseling Pranikah; Menyiapkan Generasi Emas, Jakarta:

BKKBN, 2014.

Page 85: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

74

Komarudin, Kamus Riset, Bandung: Angkasa, 1982.

Khasan, Mas’ud Abdul Qadir, Kamus Istilah Pengetahuan Populer, Gresik: CV.

Bintang Pelajar, 1990.

Muslimin, Amrah, Keluarga Berencana (Pantangan Berkala) Aspek masalah

Kependudukan, Jakarta: CV. Akademika Pressindo, 1986.

Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 25 Tahun Gerakan Keluarga

Berencana, BKKBN, Jakarta, 1995.

Nawawi, Hadari dan Mimi Martini, Manusia Berkualitas, Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 1994.

Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, SK Pengesahan periode 2010-2015,

Jakarta, 2011.

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, Jakarta:

Balai Pustaka, 2002.

Rusli, Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, Bogor: LP3ES, 2012.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, cet. ke-21, Bandung: PT. Remaja,

2004.

Setiadi, Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008.

Save, D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, cet. ke-1, Jakarta: lembaga

Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997.

Suryochondro, Sukanti, Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, Jakarta: CV.

Rajawali, 1984.

Sjahruni, Asmah, dkk, 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat Untuk Agama, Negara

dan Bangsa, Jakarta: Pucuk Pimpinan Muslimat NU, 1996.

Soebroto, Thomas, Tanya Jawab (UU No. 10 Tahun 1992) Tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,

Semarang: Dahara Prize, 1993.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Umran, ‘Abd Al-Rahim, Islam & KB, Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997.

Page 86: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

75

Uchjana, Onong Effendi, Ilmu Komunikasi dan Praktek, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1984.

Uchjana, Onong Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, cet. ke-3,

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003.

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: UGM, 1996.

Yakub, Aminudin, KB Dalam Polemik-Melacak Pesan Substantif Islam, Jakarta:

PBB UIN dan KAS, 2003.

Zuhri, Saifuddin, dkk, Sejarah Muslimat Nahdlatul Ulama, Jakarta: P.P Muslimat

NU, 1979.

Skripsi:

Emmy, Kusumastuti, Gerakan Muslimat NU di Yogyakarta 1998-2002, Skripsi S1

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

Nusrokh, Diana, Kelahiran Muslimat NU, Yogyakarta: Skripsi S1 Fakultas Adab

dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Arsip:

BKKBN & Kementrian Kesehatan, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

2012, Jakarta: BKKBN, 2013.

BKKBN, Informasi Dasar; Era Baru Program keluarga Berencana Nasional,

Jakarta: BKKBN, 2001.

BKKBN, Profil Perkembangan Pelaksanaan Program KB di Indonesia 2000

2005, Jakarta: BKKBN, 2006.

BKKBN, Dua Dasawarsa Gerakan KB Nasional, Jakarta:BKKBN, 2005.

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Mampang Prapatan 2015, Koordinator Statistik

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV

Nario Sari, 2015.

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Kebayoran Lama 2015, Koordinator Statistik

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV

Nario Sari, 2015.

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Kebayoran Baru 2015, Koordinator Statistik

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV

Nario Sari, 2015.

Page 87: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

76

Hasil laporan statistik Daerah Kecamatan Jagakarsa 2015, Koordinator Statistik

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta: BPS Kota Adm. Jakarta Selatan, CV

Nario Sari, 2015.

Jurnal :

Faturochman, dkk, Dampak Kb Terhadap Kesejahteraan: Mitos Dan Kenyataan,

Jurnal: 1998.

Suandi, Kajian Keterkaitan Sosio Demografi Dan Program Keluarga Berencana

Dengan Kesehatan Reproduksi Untuk Mewujudkan Pembangunan

Kependudukan Berkelanjutan, Jurnal: Pusat Penelitian Kependudukan

Universitas Jambi dan BKKBN, 2011.

Yuliana, Eka Peranan Kepala Adat dalam Sosialisasi Program KB di Pampang

Kelurahan Sungai Siring Samarinda, eJournal: Ilmu Komunikasi, 2013.

Wawancara :

Ibu Hj. Machfudhoh Aly Ubaid Ketua I Pimpinan Pusat Muslimat NU.

Ibu DR. Hj. Yani’ah Wardani. MA, Ketua VI Pimpinan Pusat Muslimat NU.

Ibu Hj. Hizbiyah Rochim, Ketua Muslimat NU Pimpinan Wilayah DKI Jakarta.

Ibu Hj. Fatimah Bishri, ketua Muslimat Pimpinan Cabang Jakarta Selatan periode

2005-2010 dan 2010-2015.

Bapak Dr. Risfan Suyedi, dept. Analisis Hubungan dengan Lembaga Non

Pemerintah.

Sumber Website:

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/10/13/nddmop-bkkbn-

kembali-pegang-kendali-kependudukan

http://sp.beritasatu.com/home/bkkbn-perkuat-kemitraan-untuk-sukseskan-

program-kb/99549

http://www.muslimat-nu.or.id/

http://jejakislam.net/

Page 88: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 89: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

NomorLampiranHal

PIMPINAN PUSAT MUSLIMAT NAHDLATUL'ULANIA:1 -r Jl. Pengadegan Timur Raya No. 2 Pancoran - Jakarta Selatan 12270

Telp. (021) 7945532. 7902648,7991464 Fax. (021) 7945s1zWebsite:httpJ/www.muslimai-nu.or.idi Email :[email protected]

| 2314lAlPPMNU/l/2011: 1(satu) Berkas: ,Pengiriman SK

Yang Terhormat :

Pimpinan Cabang Muslimat NUJakarta Se/afanDi -

Tempat

Assa lam u'a laiku m Wr. Wb.

Jakarta, B Januari 2011

Salam silaturrahim kami sampaikan semoga lbu dalam melaksanakan tugassehari-hari senantiasa mendapat rahmat dan inayah dari Aliah SWT. Amin.

Bersama ini kami kirimkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muslimat NUNo. 487lSl(A/PPMlll2011 tentang SK Kepengurusan Pimpinan CabangMuslimat NU Jakarta Selatan, agar dapat diterima dengan baik.

Kami mengucapkan selanrat bekerja pada lbu-lbu yang tersebut dalamsusunan Pengurus Pimpinan Cabang Muslimat NU Jakarta Selatan.Semoga dapat menjaga kekompakan dan selalu aktif, ikhlas serta ridhodalam melaksanakan tugas dan meneruskan perjuangan, sehingga tujuanyang diamanatkan dalam Kongres XV lr4uslimat NU dapat terwujud denganbaik.

Kami harapkan agar kegiatan Pimpinan Cabang M8$ttiat NU JakartaSelatan dapat dilaporkan secara rutin ke Pimpinan Pusat Muslimai NUsetiap 3 (tiga) bulan sekali.

Atas perhatian lbu kami sampaikan terimakasih.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thorieq.Wassalamu'alaiku m

SATL'ULAMA

Hi. Khofifah lndar ParawansaKetua Umum

Tembusan:1. PB Nahdlatul 'Ulama2. PW Muslimat NU DKI Jakarta3. PC NU Jakarta Selatan4. Arsip

PLT ris Umum

Page 90: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

PIMPI}.[A.N PUSAT MUSLIMAT NAHDLATUL'ULAMAJl. pengadegan Timur Raya No. 2 Panco?n - Jakarta Selatan 12770

retp. (021 ) 7945532, 7 902648, 7991 464 Fax. (021 ) 7945532WebsitB : httpJ/wwwmuslimat-nu.or.id; Email : [email protected]

KEPUTUSANPIMPINAN PUSAT MUSLIMAT NAHDLATUL'ULAMA

Nomor : 487/SKAJPPM NU/l/2011

Tentang

SUSUNAN PENGURUSPIMPINAN CABANG MUSLIMAT NU JAKARTA SELATAN

PERTODE 20't0 - 2015

Bismillahirrohmanirrohiem

Pimpinan Pusat Musiimat Nahdlatul 'Ulama setelah :

MENIMBANG

MEMPERHATIKAN : Surat dari Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI JakartaNo. 501/AJPWMNU-DK|/X|y2010 tentang Rekomendasi PimpinanCabang Muslimat NU iakarta Selatan.

MENGINGAT

MENETAPKANPertama

Kedua

Ketiga

: Untuk meningkatkan kualitas pengabdian dan profesionalitasPengurus Muslimat NU dalarn mengelola manajemen organisasiserta melaksanakan program hasil Kongres XV Muslimat NU perludibentuk pengurus yang disahkan dengan keputusan.

: Anggaran Dasar Pasal 10 dan Anggaran Rumah Tangga Pasal 10dan Pasal 21

MEMUTUSKAN

Mengesahkan Pengurus Baru Pimpinan Cabang Muslimat NUJakarta Selatan Periode 2010-2015, sebagaimana terlampir.Menunaikan hLgas dengan sebaik-baiknya, dan yang berpedomanpada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muslimat

!3[1 "lil;l',ffi"',iin o3l,?*, sejak tangsar ditetapkan biramana ]

dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan iniakan d iadaka n perbaikan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal :8 Januari 2011

PUSAMUSLIth^^+-

Hi. Khofifah lndar ParawansaKetua Umum

TUL'ULAMA q

Page 91: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

PIMPINAN WILAYAH MUSLIMAT] NUDAERAH PROPINSI DKI JAKARTASekretariat:l l(ayu Mill is l Bar\r No. 9 Rf001,/RW.02 lakarta Timur 13130 Telp./Fax. 0,']1-8514656

SURAT KEPUTUSANPIMPINAN WILAYAH MUSLIMAT NU OKI Jakarta

Nomor: 258/SK/Pan-Pel.Penyuluh XB/PwMNU'DKl/Vlll/2012

TentJngiPengesalran Panitia Pelatihan Penyuluh Keluarga Berencana

--- Jr ._+ jl ,lt *\'- ) - ) \'

Pimpinan Wilayah Muslimat NtJ DKI Jakarta setelah :

Menimbang

Memperhatikan

MenBingat

Dengan senantiasa bertawakal kepada Allah svr'I seraya Merrohon taufiq dan hidayah-Nya:

: Rapat Harian PW Muslimat Nu tanggal 13 Agustus 2012 tentang Panitia

Pelatihan Penyuluh KelLarSa Berencana di Kantor PW Muslimat NU DKI Jakarta

ll. Kayu [,4anis I Baru No.9lakaria Timur

: B.,hwa Personalia yang dipertimbangkan sudah memenuhi kriteria, kelayakan

dan ketentuan organisasi untuk rnenjadi Panitia Pelatlhan Penyuluh Keluirr8aBerencana Pw Mustimat NU DKlJakarta

: Keputusan KONPERWIL x Pimpinan Wilayah Muslinrat NU DKI jakarta tahun2011

MEMUTUSKAN

: Mengesahkan Panitia Pelatihan Penyuluh Keluarga Serencana Pw MuslimatNU DKI dengan susunan sebaBaimana terlampir

: Menugaskan kepada oersonalla Panltla tersebut dlatas untuk melaksanakan

wewenang dan tugas kepanitiaan derBan sebaik^baiknya.

tr4enetapkanPertdma

Keclua

Surat Keputusan ini berlaku sejak tangSal dl tetapkannya sampal berakhlrnya masa PelaksanaanKegiatan. Apabila dalam penetapannya terdapat perubahan atau Kekeliruan, Surat (eputusan ini akendial(lr kembali sebagaimana rnestinya-

Ditetapkan : diJakartaPada tanggal : 14 Agustus 20I2

q),tvr--5 u '---

Marhflroh. S.Ar.M,SlSekretarlt

&r/-Hi, Hirbivalr Rochlm. MA

Ketua

PIMPINAN WIIAYAHIvIUSLIMAT NU PROVINSI DKI JAKARTA

Page 92: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

PIMPXNAN WTT-AYAH MUSL[M,q"H" NUDAERAFX PIBOPINSI DKT JAKARTASekretariat : ll. Kayu Manis I Baru No 9 RT.Oo1/RW 02 .la ka rta Timur 13130 Telp /Fax 0:11-8514656

LamPiran Surat KePutusan No' :

25 8/S KlP an-Pe t.P enva hth K B /PITMIIU-DKLM II/2 0 I 2

Tertanggal: 14 Agustus 2012

SUSUNANPANITIA

PELATIHAN PEI\M]LUH KB ANGKATAN II

PW MUSLI\4AT NU PP.OVINSI DKI JAKARTA

""1""

Sekretaris

Bendahara

Anggota

Dra. Yayah RuchYati

Ita Rahmawati, SE, MSi

Dra. Tri APritasari

Hj. Endang Dahliyati

Heni Nuraini

Page 93: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

DAFTAR HADIR PESERTA

PELATTHAN PENYUTUH XB AN6I(ATAN 1 MUSLIMAT NI} DXI.IAKARTA

lakarta, 5 SePtenrber 2012

NO NAMN UTUSAN rarudA/nrucrtl

1 /.t; lq un4qoA- fuh garLur-7 Y/ /

2 Dtn Nn,y*nq"l/ ,(_&ff

3rtuqoy,ofi ['Qf Pral>a 1,>51 , Wul

4

--.--

p1, nun/ono /t 7,t,tnJe+nn .,'iY'{'7ea tJ-lUc) I

5

./4l,.L.,te o i'a h ,-L ^ ./., ,

6 J. /2.2P-lr,-f e/t .j-JZb/ /

7

(._/

Suir-r 0@Lh .J Ak t0. L , 4rfiu)B flt.i,4ot- Np.ff^o^6, n , f^L

qr\, 1

/Vlt, rrt Otdlt4 5 t..1 PC' Gnqb.d,$\7u' ,. aTD10 ,4/; **- r\A -*t/4lln,-- 10

11. *r 71",1,*-r,** 1rr-b k! 11 /lt4-..- ('/

-.

It2 t&u *i/44-/ /t3 ' I a^-(-"^:*0-t" 'l l1--

,n,13 r-h/4

,n I MvLt*tt' ,o l4'rt

.u I tJ.r Xt"rnnnnr4 ,t -NlL4rK$ ,.^.Y

n I 3h Ak-i t-M t4)

)'9 l+v\- Tl ttr ,, ot':\[b'b/

B | ^!,

,-r; Da" m ' ,tr

,-'L r-),r.tt"lul /-' I

',.0 I lrlat /cttnct I la tLc+* \4'=L,, /-/7a,n ll"u, tA.to*.1-? a.&[, r Itir' 'ftc,

"-, lq l" ?r^

r1lL,, n \

2L l l,bo "

,, I X.lrphto,or )z,kz1 la. -fuknf ,, (flw.-_

Page 94: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

l+1 t,x.rtturv -t d-<- l.\aJ(-' '13fu=-24

;4*.-*, P.r,*",, Q*.,a*- A-^-=.*2.t A<-*C-/tl

25SLID t *lARzzrt P,rt rrur#n "|ffis$-

26 .t'f A-.|-I/LL a- L4 1 i:hdL

27

Utni ?r4ap.irr,.-^[,' IoL-\,; ,,\TJTM4 u1

)a f alint*Q \PV -Lt-- 28x/l U,\29

l.{lttahuc Jcarrrll ?asan;rzrph*4rl-

30Awc,tl it'ttn6ttLt l_ ..-.

3o n 1

31 Dahy+xa 31 l,4flKhoa,'rns 'yu& w

33 *, /)f/ +nr-a.---33 ,-7 , '-,{-2,*7

34 t't^*w-- 34 .r,1b1/<,

15

t1) h ru iAnttar 3s D/nqMaK\r11, ,,,ttr a\ X.-QzUr*- '" *(q,,

1lM n L, a-i"' " 6fS

3B.Nr-I ANLWL..|\ saV Vu S n" /WtL

3S tt' RocAav,r b' J 0llDU (ze|/ /JW

40Cu r--nr'!'i^7^ ,l 40

L)I

4T

[* U /t'--tr-t/+ a+r -tuc at74!{-t*.,/ \i --r o

42

iU'-tnr n letoo h.uttzc' ,-><(\ 42

41

Kr,A* t ,lbd - c,.la?,2"-a8a{':=

A4

4/ e ar, .Do,+,Lr. -\r{r.- ''.t n

*Dr\-_l\r <_I

45

fl/14/L?/ az.<4 -ds ff\

Page 95: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

46

fsvvraffa^' JAK7U\ot att*''

47 ILU rna,,n tn rA .-t ' 4? Bhzz!-

4a lh Pan si vo ( * .J//7\-/ '/L --

49 i{"" h^ (t 4e 4W4 -

50 Al* Halat*l ldL'4.tiU '" l/l/,51 Vil/"re"r^ M!rdr"- f 'Thnz1s2

!o4-\1auu t tn^t'f,'t-*'f

53 )lrn t4'e;- h'1," '/ (l)r.-)( 'L:--/^54 Juvun Ebontcdh J ?k?u s s4 duya,wu'-55 /41" /rtoka.do,wt'

55 ..') ^ \4r

DKI lakarta

Page 96: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

OAFTAR PENERIMA ATK PESERTA

PETATITIAN PENYULUH KB ANGKATAN II MUSLIMAT NU OKI JAKARTAJakarta, 5 Septenrber 2O12

NO NAMA UTUSAN TANDA TANGAN

-I lli,hunlom</ a<n -,k-L ,O6r'AY2 f atn-r-a-Q n-lH t i> :-J

2 \-4//L) r4-

3 it*u tt*tt .--tt'--F , *3n'4 lh-(r *,-^ n-4 ^

('1,,,-"

5 I or,L,'( - ..1 <{1u66 ,(lu u a.n ,lu&7 , (hn8 R.uqcrvnh + / t- ,6@'1,9 titri,r".u , $"$

10 kr,ftl, Ye n 10U11 lrtwha,ut tri-/^ ,,<!/4fu1.2 V f ni gvtu?ri a,rr.ui^ JaP- t1m ,, Grnnq,

13 +dI/":;4, ,,kk,,./-, \rl4 14 l*+ahuu

'1 anah PZSan€rakn ,o 4,L

15 F,wat nrn6si h ,. -LL?'15 fsa hyrot a dn^ 16

17 KAotu n / 7 t+t |al. ,r-L/P>( /,-M-,r-p-,-l Jt tsl18 / l<__,

19 tr'no.^i-,-' tfu'qsa s (-F1-20

'ko. Doroooh

( t, ('n ,,')

21 DM ,l,nn,, 2L e4

22 H Mqr{^/rrAa aL ldLAz ou ,, X4.

Page 97: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

23

h') n lt r-l .>-{<' . l-4 -lak bar ")z ^///-Y{h'-'

14 ,v,Ltu KNI-.vl L-lh 161Vla S ,a, qrLlu-

iL. P o,-,Lr-tDaV aoppLi( 'w/ A26- C/.".; su^ilxa -t1 -

['\l ,UA 2

27

Q'-.u r1r ^

27yl (/W #*

2A l,r ju q J0k9a L tlza..\-->

29(z,h too,L -t4 '?3^rtuz

30fu/ €t+,.t b aqrn .Jcrku t-

r]

* TbqL31 fZo"* o.-r.u-"

,rh F32 +ll d-r-t*L 17aL ^ au t>72)7*33 trni Nu+y"-.*'

,,(N*uch,- utz*' (N, -{r/- 34df.W-

a5flt-a-y'rfvr-A , 9- g-2,/a - b^r zs (to )

l---;t'

a6lvV* 'M -4 ,w,/,,,f/

370'^A -k[o" '' AYtul7

38 l\tr-,r' D-^-.*-^; --*38 ( ) n[l'

3g/h*-'*-'r,^---z ' n',Le - Lr{ ,

3e -<-,4///,/Z

404-/.-LL/z

-t^4,<r*

41 l-t -11 fuL - r".: " l'{*-,-

4)z--t/\=-> ^LW lo,'-,1-'r()-

43 fti _ lPlu1ur ^ Ao4<. h a4'44 Lnni (umal ni -14 ^

(

/'-I^' a:\tl4 / {)-----lllr-

45 tttdi Hor-:a+,-

L4- * ^\-4 ru$t

Page 98: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

46fsvn au,a-$,' JOk Pr,r I 'u dltj.

47V.y'-* ut*ou tr"I'

o' 3fuL48 lht Pon e i v:a f aa /-g!/

V lLl --.49 t?* fu, u 3^k--sel 4e ffi_

,!/^, l)ilr,*oi50,/

vl/.a tYh,^z-4

/ /ul/

51 .N rtoV.n,Y-d.\M '%t d'r,

52 sc+Vald titrla '1*,453 -ffi^ V"* '1""h

st' ( lYl-J/ :J454 Judui r$onaoh uo cd'L-55 fa-" tLatLadewi- "@

Page 99: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KETUA I MUSLIMAT NU PIMPINAN PUSAT

Page 100: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KETUA MUSLIMAT NU PIMPINAN WILAYAH DKI JAKARTA

Page 101: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KETUA MUSLIMAT NU PIMPINAN CABANG JAKARTA SELATAN

PERIODE 2005-2010 DAN 2010-2015

Page 102: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KEGIATAN MUSLIMAT NU DALAM BIDANG DAKWAH

Page 103: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah
Page 104: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KEGIATAN MUSLIMAT NU DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Page 105: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah
Page 106: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah

KEGIATAN MUSLIMAT NU DALAM BIDANG KESEHATAN

(PENYULUHAN KB) BEKERJA SAMA DENGAN BKKBN

Page 107: MUSLIMAT NU: SEJARAH DAN RESPON TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31768/1/SYIFA... · pencesah an pan- iti a uj i an skripsi berjudul muslimat nu: sejarah