strategi dakwah muslimat nu, fatimiyah, dan...

107
STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN AISYIYAH DALAM MENGEMBANGKAN UKHUWAH ISLAMIYAH DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Ayu Isnaini 081211048 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: nguyenkhanh

Post on 02-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN

AISYIYAH DALAM MENGEMBANGKAN UKHUWAH

ISLAMIYAH DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Ayu Isnaini

081211048

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012‏

Page 2: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 5 (lima) ekslampar

Hal : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada

Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarang

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana

mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari:

Nama : Ayu Isnaini

NIM : 081211048

Fak. / Jur. : Dakwah / KPI

Judul Skripsi : STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU,

FATIMIYAH, DAN AISYIYAH DALAM

MENGEMBANGKAN UKHUWAH ISLAMIYAH

DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 25 Juni 2012

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi dan Tata Tulis

Dr. H. M. Nafis, M. A Drs. H. Najahan Musyafak, M. A

NIP.1960 1106 198703 1 002 NIP. 1970 1020 199503 1 001

Page 3: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

iii

PENGESAHAN

SKRIPSI

STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH DAN

AISYIYAH DALAM MENGEMBANGKAN UKHUWAH

ISLAMIYAH DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

Disusun oleh

Ayu Isnaini

081211048

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 29 Juni 2012

Dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji/

Dekan/ Pembantu Dekan Sekretaris Dewan Penguji

Drs. H. Nurbini, M. S. I Drs. H. Fahrur Rozi, M.Ag NIP. 19680918 199303 1 004 NIP. 19690501 199403 1 001

Penguji I Penguji II

Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.Pd H. M. Alfandi, M. Ag

NIP. 19660209 199303 2 003 NIP. 19710830 199703 1 003

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. M. Nafis, M.A Drs. H. Najahan Musyafak, M. A

NIP.1960 1106 198703 1 002 NIP. 1970 1020 199503 1 001

Page 4: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga

pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun

yang belum / tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan

daftar pustaka.

Semarang, 29 Juni 2012

Ayu Isnaini

NIM: 08211048

Page 5: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah yang

diberikan kepada setiap makhluk-Nya. Sholawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, inspirator umat yang tiada pernah

kering untuk digali ilmunya.

Keberhasilan dalam penyusunan skripsi dengan judul “Strategi

Dakwah Muslimat NU, Fatimiyah, Dan Aisyiyah Dalam Mengembangkan

Ukhuwah Islamiyah Di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara”

tidak terlepas dari bantuan, semangat, dan dorongan baik material maupun

spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.A selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Dr. M. Sulthon, M. Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Dr. H. M. Nafis, M.A dan. Drs. H. Najahan Musyafak, M.A. selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II atas kesabarannya dalam

membimbing dan memberikan arahan kepada penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini.

4. H. M. Alfandi, M.Ag. dan Ahmad Faqih, S.Ag., M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

5. Para dosen dan staf karyawan di lingkungan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang atas arahan, pengetahuan, dan bantuan yang

diberikan.

6. Ayah dan ibu tercinta yang telah bersusah payah demi membahagiakan

ingin keilmuanku.

7. Kakak-kakakku dan seluruh kerabat yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu yang telah memberi warna dalam hidup penulis.

8. Sedulur-sedulur KSK Wadas yang selalu memberi motivasi saat penulis

sedang bersedih hati.

Page 6: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

vi

9. Kawan-kawan senasib seperjuangan atas semangat dan canda tawa yang

kalian diberikan.

Kepada mereka semua penulis tidak bisa memberikan balasan apapun

hanya untaian ucapan “Jazakumullahu Khoirul Jaza`” terimakasih, dan

permohonan maaf, semoga budi baik serta amal shaleh mereka diterima serta

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menantikan kritik

dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya peneliti berharap semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan

kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Amiin.

Semarang, Juni 2012

Penulis

Page 7: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah wa syukurillah.....

Dengan rendah hati karya sederhana hasil pergulatan-pergulatan pikiran yang

berjalan bersama dengan kesabaran dan do’a, kupersembahkan kepada:

o Ayah dan ibuku tercinta, kiranya karya ini tiada akan pernah ada tanpa kasih

sayang engkau berdua. Keringat, doa dan airmata yang tertumpah untukku

telah menjelma ke dalam setiap huruf yang tersusun dalam karya ini.

o Untuk Kakak-kakakku, semoga karya ini mampu menjadi sampan yang

menyatukan kerinduan yang telah lama terpenggal oleh ego dan inginku hingga

peranku padamu tak terasa seperti layaknya.

o Segenap keluarga besar KSK WADAS yang telah memberikan pengajaran

hidup dalam setiap pengalaman

Page 8: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

viii

MOTTO

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah

kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena

nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

(Q.S. Ali Imran ayat 103)

Page 9: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

ix

ABSTRAKSI

Penelitian yang berjudul Strategi Dakwah Muslimat NU, Fatimiyah, Dan

Aisyiyah Dalam Mengembangkan Ukhuwah Islamiyah Di Desa Bangsri

Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dilatarbelakangi oleh adanya pluralitas

umat Islam yang terjadi di Desa Bangsri. Perbedaan sudut pandang tentang ajaran

Islam tidak jarang menimbulkan konflik antar organisasi Islam yang ada di

masyarakat. Namun, hal tersebut tidak berlaku di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara. Keberadaan organisasi NU, Syiah dan Muhammadiyah

di desa tersebut ternyata urung menimbulkan konflik. Hal ini akan lebih

mengejutkan manakala pada lingkungan organisasi wanitanya yakni Muslimat

NU, Fatimiyah dan Aisyiyah malah tercipta hubungan persaudaraan yang kuat

antar anggota organisasi dengan organisasi lainnya. Keberhasilan mewujudkan

ukhuwah Islamiyah tersebut tentunya tidak terjadi begitu saja melainkan

membutuhkan strategi dakwah. Oleh sebab itulah penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian terkait dengan strategi dakwah ketiga organisasi wanita

Islam di Desa Bangsri dalam upaya mengembangkan ukhuwah Islamiyah.

Harapan dari penelitian ini adalah adanya masukan yang berarti untuk dapat

dijadikan percontohan bagi wilayah yang masih rawan konflik, khususnya konflik

internal Islam.

Untuk itu diajukan rumusan masalah bagaimana strategi dakwah Muslimat

NU, Fatimiyah dan Aisyiyah dalam mengembangkan Ukhuwah Islamiyah di Desa

Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Rumusan masalah tersebut akan

memusatkan pada aspek strategi ketiga organisasi serta penilaian komunikasi

dakwah terhadap strategi yang diterapkan oleh ketiga organisasi dalam

mengembangkan ukhuwah Islamiyah.

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,

dokumentasi dan observasi. Sedangkan analisis penelitian ini menggunakan

analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa taktik atau strategi dakwah yang

dilaksanakan oleh ketiga organisasi wanita Islam di Desa Bangsri memiliki

kesamaan antara satu dengan yang lainnya yakni dengan menggunakan strategi

dakwah internal dan eksternal. Meskipun terkesan terdapat dua lingkup strategi,

namun pada dasarnya relevansi strategi dakwah organisasi wanita Islam di Desa

Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dalam upaya pengembangan

ukhuwah Islamiyah internal umat Islam tidak dapat dilepaskan dari strategi yang

berorientasi pada pembangunan pemahaman yang terpadu sehingga menciptakan

perasaan se-Islam dan berakhir dengan perilaku (psikomotorik) ukhuwah

Islamiyah dalam perbedaan sudut pandang mengenai Islam yang positif.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari keteladanan dai yang menjadi kunci

efektifitas komunikasi dakwah sehingga mampu mewujudkan tujuan esensi

dakwah dengan terciptanya feedback berupa perilaku ukhuwah Islamiyah dalam

perbedaan di lingkungan organisasi keislaman wanita di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara.

Page 10: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. viii

ABSTRAKSI........... ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI........... ................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1.Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2.Rumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7

1.4.Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8

1.5.Metode Penelitian ........................................................................ 11

1.6.Sistematika Penulisan ................................................................. 18

BAB II STRATEGI DAKWAH DAN UKHUWAH ISLAMIYAH

2.1.Tinjauan Umum tentang Dakwah ................................................ 19

2.1.1. Pengertian Dakwah dan Dasar Hukumnya ........................ 19

2.1.2. Unsur-Unsur Dakwah......................................................... 26

2.1.3. Strategi Dakwah ................................................................. 30

2.2.Ukhuwah Islamiyah ..................................................................... 34

BAB III ORGANISASI MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN

AISYIYAH DAN STRATEGI DAKWAHNYA

3.1.Profil Desa Bangsri ...................................................................... 38

3.2. Deskripsi Ukhuwah Islamiyah di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara ........................................................... 44

Page 11: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

xi

3.3. Strategi Dakwah Muslimat NU, Fatimiyah, Dan Aisyiyah ......... 50

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT

NU, FATIMIYAH, DAN AISYIYAH DALAM

MENGEMBANGKAN UKHUWAH ISLAMIYAH DI DESA

BANGSRI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA ..... 69

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 86

5.1.Kesimpulan ................................................................................. 87

5.2.Saran ............................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pluralitas adalah salah satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah

(sunnatullah). Indikator sederhana dari ketetapan Allah mengenai pluralitas

dalam kehidupan dunia terlihat dari pluralitas penciptaan manusia (Thoha,

2005: 206). Hal tersebut sesuai dengan ayat al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat

13:

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (Duta Ilmu, 2002: 847).

Ayat di atas selain menegaskan tentang adanya perbedaan yang

menjadi ketetapan Allah, juga terkandung esensi tujuan dijadikannya

perbedaan dalam kehidupan manusia, yakni tujuan untuk saling mengenal satu

sama lain. Aspek pengenalan terhadap pluralitas dalam kehidupan yang

dialami manusia merupakan dasar utama untuk melahirkan sikap-sikap toleran

antar manusia. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya saling mengenal

sehingga memunculkan sikap saling memahami dalam rangka meminimalisir

Page 13: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

2

potensi perselisihan. Umat manusia diperintahkan agar tidak bercerai berai

sebagaimana firman-Nya dalam Q.S.Ali Imron ayat 103

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, …(Duta Ilmu, 2002: 79)

Meskipun demikian umat manusia tidak semuanya dapat memahami

perbedaan sebagai anugerah untuk saling memahami. Tidak sedikit konflik

antar golongan, suku dan agama terjadi yang disebabkan oleh perbedaan

dalam kehidupan yang plural. Di antara contoh konflik yang terjadi di

masyarakat adalah pada tahun 1999 di Desa Dongos Kecamatan Pecangaan

Kabupaten Jepara, atau juga perselisihan antar kelompok ormas keagamaan

yang terjadi akibat adanya beberapa perbedaan penerimaan dan pemahaman

tentang ajaran Islam yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW yang

berujung pada tuduhan bid’ah.

Tidak selamanya konsep pluralitas dapat menimbulkan konflik dalam

kehidupan sosial. Hal tersebut dapat terlihat dalam kehidupan beragama di

Kelurahan Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, di mana

masyarakatnya terdiri oleh umat Islam dengan pandangan yang berbeda-beda.

Ada tiga kelompok organisasi keagamaan dominan, yakni Muslimat dari

Nahdlatul Ulama (NU), Fatimiyah dari Syiah dan Aisyiyah dari

Muhammadiyah. Meskipun memiliki perbedaan pandangan mazhab, latar

belakang budaya dan pemahaman nilai-nilai keagamaan, namun hal itu tidak

menimbulkan permasalahan bagi kehidupan sosial keagamaan mereka, bahkan

Page 14: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

3

dalam kehidupan keseharian telah tercipta kebersamaan. Kebersamaan

tersebut diwujudkan melalui saling menghormati dan mengikuti aktivitas

keagamaan organisasi lainnya serta memberikan bantuan kepada salah satu

kelompok organisasi keagamaan ketika membutuhkan.

Salah satu contoh dari kebersamaan tersebut, menurut Ibu Muzaro’ah

(2012) salah satu pengurus Aisiyah, adalah dukungan yang diberikan oleh

Muslimat NU dan Fatimiah Syiah kepada Aisiyah Muhammadiyah ketika

terjadi penyusupan yang berpotensi menimbulkan perpecahan di Aisiyah pada

tahun 2009. Penyusupan yang dialami oleh Muhammadiyah dilakukan oleh

beberapa orang yang datang dari luar Bangsri dengan tujuan untuk memecah

belah Muhammadiyah. Dukungan tersebut diwujudkan dengan ikut terlibat

aktif dalam proses pembersihan Aisiyah dari penyusup yang mencoba untuk

memecah belah Muhammadiyah. Penyusup yang masuk melalui lembaga

pendidikan Muhammadiyah yang menyebar fitnah tersebut berhasil

“diamankan” oleh Muhammadiyah dengan dibantu oleh warga NU dan Syiah.

Selain itu, wujud kebersamaan antar organisasi keislaman wanita tersebut

terlihat dari kegiatan PKK dan tahlil yang dilakukan oleh anggota ketiga

organisasi tersebut. Meskipun berbeda pandangan tentang tahlil, namun

organisasi Aisiyah dan Fatimiah tidak melarang anggotanya untuk mengikuti

kegiatan PKK.

Fenomena yang terjadi di Kelurahan Bangsri merupakan wujud dari

pemahaman terhadap nilai-nilai Islam yang diajarkan dan diperintahkan oleh

Allah dalam kehidupan yang plural sebagaimana tersebut dalam Q.S. al-

Page 15: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

4

Hujurat ayat 13. Selain firman Allah, sikap positif untuk saling memahami

dan menghormati perbedaan yang dilakukan oleh kelompok organisasi

keagamaan di Kelurahan Bangsri juga sama dengan keteladanan Nabi

Muhammad SAW saat melaksanakan dakwah di Madinah. Melalui deklarasi

Piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW menyatukan perbedaan yang terjadi

di antara penduduk dalam satu kesatuan Madinah. Hasilnya adalah terciptanya

kesatuan, persaudaraan dan pemahaman penduduk yang berbeda agama dan

suku bangsa dalam pemerintahan Madinah. Implikasi dari kesatuan ini adalah

adanya sikap saling menghormati serta saling memberi bantuan manakala

salah satu kelompok suku atau agama membutuhkan bantuan, termasuk umat

Islam manakala mendapat serangan dari suku Quraisy (Muhyidin dan Safei,

2002: 107).

Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan

pemerintahan Madinah idealnya menjadi contoh bagi umat Islam dalam

merespons perbedaan yang dialami dalam kehidupan yang plural. Sebagai

agama penyempurna dan pemersatu, bukan berarti Islam tidak memiliki

perbedaan. Dalam salah satu haditsnya, Nabi telah menjelaskan bahwa umat

Islam terpecah ke dalam 73 golongan dan yang akan selamat adalah umat

Islam yang menjadi ahli sunnah dan menjaga persatuan. Ironisnya, tidak

sedikit umat Islam yang terjebak dalam perbedaan dan bahkan harus terlibat

dalam perselisihan atau pertengkaran antar kelompok akibat adanya perbedaan

tersebut.

Page 16: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

5

Potensi perselisihan yang mengancam umat Islam di Indonesia

cenderung besar dikarenakan adanya latar belakang yang berbeda-beda berupa

suku bangsa, politik maupun status sosial (Khadziq, 2009: 117). Kebersamaan

yang terwujud dalam kehidupan plural umat Islam di Kelurahan Bangsri

sebuah fenomena kehidupan masyarakat umat Islam Indonesia dalam

menyikapi perbedaan Islam. Perbedaan yang dimiliki oleh umat Islam apabila

tidak dipahami dan disikapi secara bijak dapat mengancam persatuan umat

Islam bahkan dapat mengganggu stabilitas kenegaraan.

Realitas kehidupan umat Islam di Desa Bangsri tersebut dapat

terwujud. Tentu ada strategi-strategi yang dilaksanakan oleh ketiga organisasi

wanita tersebut dalam upaya menjaga dan mengembangkan ukhuwah

Islamiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Figur peran

wanita tidak dapat dilepaskan dari perjalanan sejarah Kota Ukir (nama lain

Jepara). Sejarah telah mencatat paling tidak dua tokoh wanita yang telah

mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam melakukan suatu perubahan,

yakni Ratu Kalinyamat dan R.A. Kartini. Nama yang disebut terakhir sangat

fenomenal karena mampu memberikan perubahan tentang paradigma

pendidikan bagi warga pribumi, khususnya kaum wanita. Hal ini seolah

mengindikasikan adanya peluang peranan wanita dalam memberikan

perubahan dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Jepara.

Peranan wanita dalam berkehidupan social di Jepara salah satunya

dapat terlihat di Desa Bangsri sebagaimana telah dijelaskan di atas. Meskipun

pada organisasi NU, Syiah dan Muhammadiyah terdapat organisasi-organisasi

Page 17: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

6

dari remaja namun pada kenyataannya kehidupan ukhuwah Islamiyah lebih

hidup di kalangan organisasi wanitanya. Jika di tingkatan remaja atau pemuda

dari ketiga organisasi keagamaan yang ada di Desa Bangsri tidak ada ikatan

yang terlihat formal dalam rangka menjalin ukhuwah Islamiyah, maka tidak

demikian dengan organisasi wanita. Berbagai kegiatan social telah menjelma

menjadi perwujudan ukhuwah Islamiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih

jauh dengan melakukan penelitian terkait dengan persaudaraan Islam yang

dipraktekkan secara baik oleh organisasi keagamaan yang ada di Desa Bangsri

Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dengan judul “Strategi Dakwah

Muslimat NU, Fatimiyah, Dan Aisyiyah Dalam Mengembangkan Ukhuwah

Islamiyah Di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara“

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi

dakwah Muslimat NU, Fatimiyah dan Aisyiyah Dalam Mengembangkan

Ukhuwah Islamiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dakwah

organisasi Muslimat NU, Fatimiyah dan Aisyiyah dalam mengembangkan

Ukhuwah Islamiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Page 18: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

7

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan untuk pengembangan

ukhuwah Islamiyah dalam masyarakat plural.

b. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi media pembanding dalam

khazanah keilmuan di bidang komunikasi dan penyiaran Islam,

khususnya berkaitan dengan komunikasi dakwah antar organisasi

keagamaan dalam rangka menciptakan dan menjaga ukhuwah

Islamiyah.

2. Manfaat praktis

a. Penelitian ini dapat menjadi sarana penulis dalam mempraktekkan

ilmu-ilmu pengetahuan.

b. Hasil peneliitian ini diharapkan menjadi acuan dalam upaya

menciptakan ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan plural di Jawa

Tengah bahkan Indonesia.

1.4 Kajian Pustaka

Untuk menghindari plagiasi dalam penelitian ini, maka berikut ini

disajikan beberapa hasil penelitian yang memiliki kesamaan dengan obyek

penelitian.

Pertama, hasil penelitian yang dilakukan oleh Subekan (2005),

mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Walisongo dengan judul penelitian Peran

Forum Komunikasi Antar Umat Beragama Dalam Mentablighkan Kerukunan

Hidup Antar Umat Beragama Di Kabupaten Boyolali. Penelitian yang

memusatkan pada forum komunikasi antar umat beragama ini menitikberatkan

pada bagaimana peran forum komunikasi antar umat beragama dalam

Page 19: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

8

menciptakan dan menjaga kerukunan umat beragama. Penelitian ini

menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi dalam

mengumpulkan data dan analisanya menggunakan analisa kualitatif. Hasil dari

penelitian ini menjelaskan bahwa forum komunikasi umat beragama sangat

memiliki peran dalam menjaga kerukunan umat beragama. Peran tersebut

lebih terlihat manakala terdapat umat beragama minoritas dalam suatu wilayah

di Boyolali. Melalui keberadaan forum komunikasi antar umat beragama,

berbagai persoalan yang berkaitan dengan perbedaan ajaran agama yang tidak

jarang berdampak pada sosialisasi masyarakat dapat diselesaikan dengan baik.

Selain itu, forum komunikasi antar umat beragama juga berperan sebagai

organisasi yang mensosialisasikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan

perbedaan agama.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ghufroni (1994) dengan judul

Metode dan Strategi Perkembangan Agama Islam Pada Lembaga Di

Kotamadia Semarang. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif

ini menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi ini

memusatkan permasalahan pada penerapan metode sebagai media

mengembangkan Islam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa metode

yang digunakan oleh Lembaga Dakwah di Kotamadia Semarang

menggunakan metode diskusi antar kelompok lembaga dakwah. Melalui

diskusi ini segala persoalan, khususnya yang berhubungan dengan perbedaan

pandangan kelompok umat Islam, dapat diselesaikan dengan solusi yang baik.

Page 20: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

9

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Solihah (2002) dengan judul

Kebijakan Dakwah Islam dalam Membina Kerukunan Hidup Antar Umat

Beragama di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan

memusatkan pada permasalahan metode yang digunakan dalam membina

kerukunan umat beragama. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam

menciptakan kerukunan di masyarakat yang beragam bisa terwujud dengan

menggunakan metode dialog antar umat beragama. Dengan adanya metode

dialog tersebut, segala macam permasalahan dapat dibicarakan untuk dicari

solusinya.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Mujahidin (1991) yang

berjudul Studi tentang Strategi Dakwah Kodama (Korp Dakwah Mahasiswa

Islam) Di Yogyakarta. Penelitian yang memfokuskan pada analisis strategi

dakwah ini dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menyebutkan

bahwa strategi dakwah yang dilakukan oleh Kodama lebih terpusat pada

penyusunan program kerja yang dapat menunjang pelaksanaan dakwah dalam

masyarakat yang plural.

Kelima, penelitian yang dilakukan Faisal (2010) dengan judul Strategi

Dakwah K.H. Maemoen Zubair dalam Mengembangkan Akhlaq Masyarakat

Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang. Hasil penelitian yang dilakukan

secara kualitatif ini adalah bahwa penggunaan strategi dakwah yang dilakukan

oleh K.H.Maemoen Zubair memiliki kesesuaian dengan budaya mad’u.

Penggunaan bahasa Jawa Ngoko dalam ceramah dapat dengan mudah

dipahami oleh masyarakat yang sangat kental dengan tradisi dakwah klasik

Page 21: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

10

(ceramah). Meskipun beragam karakter, masyarakat dapat menyatu dalam

kharismatik K.H. Maemoen Zubair.

Kelima penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian ini,

yakni dakwah Islam dalam masyarakat plural sebagai tema penelitian. Di sisi

lain, kelima penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian yang penulis

laksanakan. Perbedaan tersebut terletak pada aspek lokasi dan pusat kajian.

Dari kelima penelitian yang telah dilaksanakan, tidak ada satupun yang

mengkaji dakwah sebagai upaya penjaga perdamaian dalam peluang konflik.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

menyangkut cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran

penelitian. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini

adalah:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan

yang bersifat kualitatif yaitu penelitian yang datanya diperoleh dari

lapangan, baik berupa data lisan maupun data tertulis (dokumen).

Sedangkan maksud dari kualitatif adalah penelitian bersifat

mengembangkan teori, untuk menemukan teori baru dan tidak dilakukan

dengan menggunakan kaidah statistik (Moleong, 2002: 75). Dalam hal ini,

penelitian diarahkan pada pengamatan secara langsung di lapangan

terhadap fakta sosial tentang pengembangan ukhuwah Islamiyah antara

Page 22: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

11

organisasi keagamaan yang berbeda yang terjadi di Desa Bangsri

Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.

2. Definisi Konseptual

a. Strategi

Strategi secara bahasa berasal bahasa Yunani yakni dari kata

strategia yang memiliki kesamaan dengan kalimat the art of general

yang artinya seni seorang panglima. Secara umum, strategi memiliki

makna cara untuk mencapai tujuan dengan menggunakan kekuatan dan

sumber daya yang ada (Sumarsono, 2001: 139). Sedangkan menurut

Syahidin (2003: 168) memberikan arti strategi sebagai usaha untuk

merumuskan dan menetapkan berbagai pilihan kebijakan, aksi dan

solusi yang paling tepat dan relevan.

Dalam aspek komunikasi, pemilihan strategi komunikasi harus

memperhatikan hal-hal: (1) alternatif pilihan strategi, (2) kondisi

prioritas dan penunjang komunikasi pembangunan, (3) sasaran

komunikasi, (4) konsekuensi dari filosofi kegiatan. dan (5) upaya

meningkatkan dampak ganda dari kegiatan yang dilakukan. Untuk

melakukan hal itu, Van De Ban dan Hawkins (1998) menawarkan

adanya tiga strategi yang dapat dipilih, yaitu rekayasa sosial,

pemasaran sosial dan partisipasi sosial.

Sedangkan dalam aspek organisasi sebagai pelaksana

komunikasi strategi organisasi, sebagaimana dikutip dalam Media

Trust, strategi tersebut harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

Page 23: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

12

1) Tujuan

2) Sasaran

3) Pesan Instrumen dan kegiatan Sumber daya

4) Skala waktu Evaluasi dan perbaikan

(http://www.mediatrust.org/training-events/training-resources/online-

guide)

b. Ukhuwah Islamiyah

Menurut Nata (2001: 236) secara umum ukhuwah Islamiyah

memiliki arti persaudaraan orang-orang Islam. Pengertian ini sama

dengan yang dinyatakan oleh Wahyudin dkk (2009: 92-93) yang

mengartikan ukhuwah Islamiyah sebagai ukhuwah yang bersifat Islami

atau yang diajarkan oleh Islam. Ukhuwah Islamiyah merupakan salah

satu dari empat jenis ukhuwah, yaitu:

1) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan

kepada Allah.

2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia

adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah

dan ibu.

3) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam

keturunan dan kebangsaan.

4) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antar sesama Muslim.

Page 24: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

13

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ukhuwah

Islamiyah secara garis besar dapat dilakukan dengan dasar sesama

muslim dan sesama makhluk Allah.

3. Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini terbagi

menjadi 2 macam:

a. Sumber data primer

Data primer adalah data utama yang berkaitan dengan pokok

masalah penelitian yang mana data tersebut diambil dari sumber data

utama (Azwar, 1998: 91). Dalam penelitian ini yang menjadi data

primer adalah data yang berhubungan dengan ukhuwah Islamiyah

antar organisasi keagamaan wanita di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara. Sumber data primer dalam penelitian ini

adalah program kerja strategi dakwah ketiga organisasi dan hasil

wawancara dengan pengurus ketiga organisasi keagamaan wanita yang

menjadi obyek penelitian, yakni Muslimat, Fatimiyah dan Aisyiyah di

Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dari buku-buku,

dokumen-dokumen atau literatur-literatur yang mempunyai relevansi

terhadap pembahasan skripsi ini. Dalam penelitian ini data sekunder

diperoleh dari beberapa buku, kitab, hadits dan lainnya yang berkaitan

dengan tema penelitian.

Page 25: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

14

4. Metode Pengumpulan Data

Salah satu tahap yang penting dalam proses penelitian ini adalah

tahap pengumpulan data. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data

yang penulis gunakan adalah:

a. Metode Interview

Interview adalah suatu metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan menggunakan percakapan dengan sumber informasi

secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh keterangan yang

relevan dengan penelitian ini (Koentjaraningrat, 1981: 162). Metode

ini penulis gunakan untuk mencari data sebagai berikut:

1) Konsep ukhuwah Islamiyah dalam organisasi keagamaan wanita

yakni Muslimat, Fatimiyah dan Aisyiyah.

2) Strategi Dakwah Muslimat NU, Fatimiyah, dan Aisyiyah dalam

mengembangkan Ukhuwah Islamiyah Di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara.

Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini sebanyak 11

orang dengan perincian sebagai berikut:

1) Pengurus Muslimat NU Anak Cabang Bangsri yang terdiri dari 4

informan

2) Pengurus Pimpinan Cabang Aisyiyah Bangsri yang terdiri dari 3

informan.

3) Pengurus Fatimiyah Bangsri yang terdiri dari 6 informan.

Page 26: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

15

b. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berupa

sumber data tertulis (yang berbentuk tulisan). Sumber data tertulis

dapat dibedakan menjadi: dokumen resmi, buku, majalah, arsip,

ataupun dokumen pribadi dan juga foto (Sudarto, 2002: 71).

Dokumen-dokumen yang dijadikan arsip dalam penelitian ini meliputi:

1) Profil Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.

2) Profil organisasi Muslimat NU, Aisyiyah dan Fathimiah.

3) Dokumentasi kegiatan dakwah dalam mengembangkan ukhuwah

Islamiyah antar organisasi keagamaan Muslimat NU, Aisyiyah dan

Fatimiyah.

c. Observasi

Observasi adalah proses pengumpulan data dengan cara

mengamati kegiatan. Hasil pengamatan kemudian dibuat catatan

sebagai data dalam penelitian. Obyek observasi dalam penelitian ini

meliputi:

1) Kegiatan keagamaan masing-masing organisasi

2) Kegiatan keagamaan masyarakat

5. Metode Analisis Data

Menurut Daymon dan Holloway (2008, 369)Analisis data kualitatif

secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:

Page 27: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

16

a. Proses reduksi

Proses reduksi adalah proses mengolah data dari data yang

tidak atau belum tertata menjadi data yang tertata. Dalam proses

reduksi ini terkandung aspek pengeditan, pemberian kode dan

pengelompokan data sesuai dengan kategorisasi data.

Proses reduksi bertujuan untuk mengolah data yang diperoleh

melalui pengumpulan data agar menjadi data yang dapat dipahami dan

tersusun secara sistematis. Hasil dari proses reduksi adalah data yang

tersusun dalam Bab II dan Bab III.

b. Proses interpretasi (penafsiran)

Setelah data selesai disusun secara sistematis, tahap berikutnya

yang ditempuh adalah tahap analisa. Pada tahap ini data yang berkaitan

dengan permasalahan yang diajukan ditafsirkan sedemikian rupa

sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat

dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam

penelitian.

Adapun metode analisis data yang penulis gunakan adalah

deskriptif kualitatif, yaitu proses analisis yang didasarkan pada kaidah

deskriptif dan kualitatif. Kaidah deskriptif merupakan proses analisis

terhadap seluruh data yang telah didapatkan dan diolah, kemudian

hasil analisa tersebut disajikan secara keseluruhan. Sedangkan kaidah

kualitatif adalah proses analisis yang ditujukan untuk mengembangkan

teori bandingan dengan tujuan untuk menemukan teori baru, berupa

Page 28: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

17

penguatan terhadap teori lama, maupun melemahkan teori yang telah

ada tanpa menggunakan rumus statistik (Danim, 2002: 41). Analisa

deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

perbandingan (komparasi), yaitu data-data lapangan yang diperoleh

dianalisa dengan membuat perbandingan antar data organisasi dan juga

perbandingan antara data lapangan dengan konsep ukhuwah Islamiyah.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan hasil laporan penelitian ini akan disajikan dalam tiga bagian,

yakni bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Penjelasan mengenai ketiga

bagian tersebut adalah sebagai berikut:

Bagian awal isinya meliputi halaman cover, halaman persetujuan

pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,

halaman pernyataan, halaman abstrak, kata pengantar dan daftar isi.

Bagian isi yang merupakan bagian utama dari laporan penelitian.

Bagian ini terdiri dari lima bab dengan penjelasan sebagai berikut:

Bab I adalah Pendahuluan yang isinya adalah latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah kajian teori mengenai Dakwah dan Ukhuwah Islamiyah.

Bab ini terdiri dari dua sub bab yakni Strategi Dakwah dan Ukhuwah

Islamiyah.

Bab III adalah bab yang berisikan Deskripsi Muslimat NU, Fatimiyah,

Dan Aisyiyah dan Strategi Dakwahnya. Bab ini terdiri dari tiga sub bab yakni

Page 29: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

18

Profil Desa Bangsri, Deskripsi Ukhuwah Islamiyah Di Desa Bangsri dan

Strategi Dakwah Muslimat NU, Fatimiyah, Dan Aisyiyah Dalam

Mengembangkan Ukhuwah Islamiyah.

Bab IV yakni Analisis terhadap Strategi Dakwah Muslimat NU,

Fatimiyah, Dan Aisyiyah Dalam Mengembangkan Ukhuwah Islamiyah Di

Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Dalam bab ini dibahas

analisa penulis tentang relevansi strategi dakwah Muslimat NU, Fatimiyah dan

Aisyiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dalam

mengembangkan ukhuwah islamiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara.

Bab V adalah penutup yang isinya meliputi kesimpulan, saran dan

penutup.

Sedangkan bagian akhir dari penulisan hasil penelitian ini isinya

meliputi daftar pustaka, lampiran, dan daftar riwayat hidup.

Page 30: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

19

19

BAB II

STRATEGI DAKWAH DAN UKHUWAH ISLAMIYAH

2.1. Tinjauan Umum tentang Dakwah

2.1.1 Pengertian Dakwah dan Dasar Hukumnya

Kata “dakwah” merupakan kata saduran dari kata دعا, يدعو, دعوة

(bahasa Arab) yang mempunyai makna seruan, ajakan, panggilan,

propaganda, bahkan berarti permohonan dengan penuh harap atau dalam

bahasa Indonesia biasa disebut berdo’a (Tim Penyusun Kamus Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990). Ahmad Syafi’i Ma’arif

(1994: 101) menyimpulkan makna dakwah di dalam al-Qur'an tidak hanya

sebagai menyeru, akan tetapi ucapan yang baik, tingkah laku yang terpuji

dan mengajak orang lain ke jalan yang benar ,itu sama halnya dengan

kegiatan dakwah.

Menurut A. Wahab Suneth dan Safrudin Djosan (2000: 8), dakwah

merupakan kegiatan yang dilaksanakan jama’ah muslim atau lembaga

dakwah untuk mengajak manusia masuk ke dalam jalan Allah (kepada

sistem Islam) sehingga Islam terwujud dalam kehidupan fardliyah, usrah,

jama’ah, dan ummah, sampai terwujudnya tatanan khoiru ummah. Hal ini

sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah dalam surat ali-Imran ayat 110,

Page 31: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

20

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang

munkar…. (Q.S. Ali Imran : 110)

Berdasarkan firman tersebut, sifat utama dakwah Islami adalah

menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, hal ini dilakukan

seorang da’i dalam upaya mengaktualisasikan ajaran Islam. Kedua sifat ini

mempunyai hubungan yang satu dengan yang lainnya yaitu merupakan satu

kesatuan yang tidak boleh dipisahkan, seorang da’i tidak akan mencapai

hasil da’wahnya dengan baik kalau hanya menegakkan yang ma’ruf tanpa

menghancurkan yang munkar.

Secara terminologi, kata dakwah berbentuk sebagai “isim

masdhar” (Syukir, 1983 : 1), yang berasal dari bahasa Arab da'â ( دعاا )

yad'û (ياادعو ) da'watan (دعااوة), yang artinya seruan, ajakan, panggilan.

Kemudian kata da’watan yang artinya panggilan atau undangan atau ajakan

(Tasmara, 1997 : 31). Dengan kata lain dakwah memiliki makna persuasif

yaitu ajakan atau himbauan.

Secara konseptual, banyak pendapat tentang definisi dakwah,

antara lain: menurut Ya'qub (1973: 9), dakwah adalah mengajak umat

manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan

RasulNya. Menurut Anshari (1993: 11) dakwah adalah semua aktifitas

manusia muslim di dalam usaha merubah situasi dari yang buruk pada

situasi yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT dengan disertai kesadaran

dan tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan terhadap

Allah SWT. Menurut Umar (1985: 1) dakwah adalah mengajak manusia

Page 32: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

21

dengan cara bijaksana menuju pada jalan yang benar sesuai dengan perintah

Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.

Definisi lainnya dikemukakan Umary (1980: 52) dakwah adalah

mengajak orang kepada kebenaran, mengerjakan perintah, menjauhi

larangan agar memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan yang akan

datang. Menurut Sanusi (tth: 11) dakwah adalah usaha-usaha perbaikan dan

pembangunan masyarakat, memperbaiki kerusakan-kerusakan, melenyapkan

kebatilan, kemaksiatan dan ketidak wajaran dalam masyarakat. Dengan

demikian, dakwah berarti memperjuangkan yang ma'ruf atas yang munkar,

memenangkan yang hak atas yang batil. Esensi dakwah adalah terletak pada

ajakan, dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang

lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran untuk

keuntungan pribadinya sendiri, bukan kepentingan juru dakwah/juru

penerang (Arifin, 2000: 6).

Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu

proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban

dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan

Allah, dan secara bertahap menuju perikehidupan yang Islami (Hafidhuddin,

2000: 77). Dakwah adalah setiap usaha rekonstruksi masyarakat yang masih

mengandung unsur-unsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais,

1999: 25). Oleh karena itu Zahrah (1994: 32) menegaskan bahwa dakwah

Islamiah itu diawali dengan amar ma'ruf dan nahi munkar, maka tidak ada

penafsiran logis lain lagi mengenai makna amar ma'ruf kecuali mengesakan

Page 33: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

22

Allah secara sempurna, yakni mengesakan pada zat sifat-Nya. Lebih jauh

dari itu, pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani

(teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia

beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur

untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia

pada dataran kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka

mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan

dengan menggunakan cara tertentu (Achmad, 1983: 2).

Amar ma’ruf nahi munkar tidak dapat dipisahkan, karena dengan

amar ma’ruf saja tanpa nahi munkar akan kurang bermanfaat, bahkan akan

menyulitkan amar ma’ruf yang pada gilirannya akan menjadi tidak

berfungsi lagi apabila tidak diikuti dengan nahi munkar. Demikian juga

sebaliknya nahi munkar tanpa didahului dan disertai amar ma’ruf maka

akan tipis bahkan mustahil dapat berhasil (Sanwar, 1985 : 4 )

Berdasarkan pendapat-pendapat para tokoh tersebut dapat

disimpulkan bahwa dakwah pada dasarnya adalah usaha dan aktifitas yang

dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam

baik dilakukan secara lisan, tertulis maupun perbuatan sebagai realisasi

amar ma’ruf nahi munkar guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Pelaksanaan dakwah merupakan perintah Allah dan memiliki dasar

hukum yang dijelaskan dalam firman Allah surat Ali Imran ayat 104

Page 34: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

23

Artinya: “Dan jadilah kamu segolongan umat yang mengajak kepada

kebaikan, menyuruh kepada berbuat baik dan mencegah atau

melarang orang berbuat tidak baik dan mereka itulah orang-orang

yang beruntung”

Surat Ali Imran ayat 104 tersebut secara implisit menerangkan

bahwasanya harus ada sebagian dari umat Islam yang mampu dan mau

menjadi pengajak umat lain, baik umat Islam maupun non Islam, kepada

kebaikan dan mencegah berbuat yang tidak baik. Adapun di kalangan para

ulama, terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum dakwah.

Sebagian ulama berpendapat bahwasanya hukum dakwah adalah

fardlu ain yang merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam tanpa

terkecuali di mana apabila seseorang tidak melaksanakannya, maka ia akan

mendapat sanksi berupa dosa individu. Pendapat ini dikuatkan dengan

argumentasi sebagai berikut:

a. Kata dalam surat an-Nahl adalah bentuk amar (perintah) dari kata أدع

dasar Oleh karena berbentuk amar maka sudah selayaknya dan . دعا

secara otomatis setiap orang terkenai hukum fardlu (wajib). Sehingga

pada akhirnya wajib pulalah perintah dakwah bagi seluruh umat Islam.

b. Bahwasannya kata dalam surat al-Imran merupakan bayaniyah منكم

(penegasan) atau littaukid (menguatkan) terhadap kata “waltakun”.

Sehingga nantinya arti surat itu adalah “Hendaklah kamu menjadi satu

umat yang menyeru …..”. Makna ini menegaskan bahwa umat Islam

adalah umat yang satu dalam berdakwah, sehingga tidak ada sistem

Page 35: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

24

perwakilan di mana setiap orang harus mampu menjadi pendukung

pelaksanaan dan terlaksananya dakwah Islam.

c. Berdakwah tidak hanya terbatas pada perbuatan-perbuatan tertentu

seperti ceramah, khutbah, dan pengajian saja yang memerlukan

keahlian khusus dan hanya dapat dilakukan oleh beberapa orang saja,

tetapi meliputi segala kegiatan yang dapat memberikan dorongan

kepada orang lain untuk berbuat kebajikan dan memperlihatkan syi’ar

Islam. Oleh karenanya fardlu (wajib) bagi seluruh umat Islam untuk

menyampaikan dan menyebarkan syi’ar Islam sebatas pada

kemampuannya (Ma'ruf, 1981; 7-8).

Sedangkan sebagian lain berpendapat bahwa hukum dakwah

merupakan fardlu kifayah di mana apabila telah ada kelompok atau

golongan yang telah mewakili dalam berdakwah, maka yang lain tidak

diwajibkan berdakwah. Namun apabila tidak ada wakil dari suatu umat

untuk melakukan dakwah, maka seluruh umat tersebut akan dikenakan

sanksi hukuman. Pendapat ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai

berikut:

a. Kata “minkum” dalam surat al-Imran berfungsi sebagai littab’idh

(menerangkan tentang yang sebagian atau segolongan) yang memiliki

kesamaan dengan kata “ba’dhukum”. Sehingga mereka menganggap,

berdasar dalil surat al-Imran : 104, bahwa kegiatan dakwah merupakan

kewajiban bagi sebagian dari umat Islam saja. Sehingga jika telah ada

Page 36: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

25

perwakilan yang melaksanakan dakwah, maka tidak wajib bagi

sebagian lain untuk melaksanakannya.

b. Kegiatan dakwah bukanlah kegiatan yang bersifat sembarangan yang

dapat dilakukan oleh sembarang orang pula. Apabila dakwah yang

merupakan tugas suci dilakukan oleh sembarang orang maka

dikhawatirkan nantinya akan terjadi penyimpangan-penyimpangan

yang dapat menimbulkan berbagai kerusakan bagi umat Islam (Ma'ruf,

1981; 7).

Perbedaan dalam dua pendapat para ulama tersebut, sebenarnya

dapat diambil titik temu yang lebih bijak di mana dakwah akan memiliki

sifat wajib bagi setiap orang manakala seseorang tersebut memiliki

pengetahuan, wawasan, dan kemampuan berkaitan dengan nilai ajaran Islam

dan lingkungan di sekitarnya memerlukan “pencerahan” dakwah Islam.

Selain itu, nilai wajib dakwah Islam bagi setiap individu juga didasarkan

pada kenyataan bahwa dakwah Islam juga harus dilaksanakan oleh individu

kepada dirinya sendiri (introspeksi diri). Sedangkan dakwah dipandang

memiliki nilai fardlu kifayah (kewajiban perwakilan) manakala ada

sekelompok atau beberapa orang yang memiliki pengetahuan, wawasan, dan

kemampuan yang lebih dibandingkan dengan beberapa atau kelompok orang

yang lain.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan,

dakwah adalah suatu usaha atau proses untuk mengajak umat manusia ke

Page 37: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

26

jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik dalam rangka mencapai

tujuan tertentu, yakni hidup bahagia sejahtera di dunia maupun di akhirat.

2.1.2 Unsur-unsur Dakwah

Konsep dakwah itu sendiri memiliki unsur-unsur yang tidak dapat

ditinggalkan. Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang selalu

ada dalam setiap kegiatan dakwah, yang tiap-tiap unsur saling

mempengaruhi antar satu dengan yang lain. Dengan kata lain unsur-unsur

dakwah merupakan sinergitas yang saling terkait untuk mewujudkan tujuan

dakwah tersebut.

Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Dai (subyek dakwah)

Yang dimaksud dai adalah orang yang melaksanakan dakwah

baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu,

kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga (Aziz, 2004 : 76).

Oleh karena itu terdapat syarat-syarat psikologis yang sangat kompleks

bagi pelaksana yang sekaligus menjadi penentu dan pengendali sasaran

dakwah. Salah satu syarat yang paling penting bagi seorang dai adalah

masalah moral atau akhlak, budi pekerti (Aziz, 2004 : 77).

2. Mad’u (obyek dakwah)

Unsur dakwah yang kedua adalah mad’u yaitu manusia yang

menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara

individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam

maupun tidak atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.

Page 38: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

27

Ada beberapa bentuk sasaran dakwah ditinjau dari segi

psikologisnya, yaitu :

a. Sasaran dakwah yang menyangkut kelompok masyarakat di lihat dari

segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, perkotaan,

kota kecil, serta masyarakat di daerah marjinal dari kota besar.

b. Sasaran dakwah di lihat dari struktur kelembagaan, ada golongan

priyayi abangan dan santri, terutama pada masyarakat jawa.

c. Sasaran dakwah di lihat dari tingkatan usia, ada golongan anak-anak,

remaja dan golongan orang tua.

d. Sasaran dakwah di lihat dari segi profesi, ada golongan petani,

pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri.

e. Sasaran dakwah di lihat dari segi tingkatan sosial ekonomis, ada

golongan kaya, menengah dan miskin.

f. Sasaran dakwah di lihat dari segi jenis kelamin, ada golongan pria

dan wanita.

g. Sasaran dakwah di lihat dari segi khusus ada masyarakat tunasusila,

tunawisma, tunakarya, narapidana dan sebagainya (Aziz, 2004 : 91)

3. Materi Dakwah

Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah adalah materi

dakwah: materi dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang

disampaikan da'i pada mad’u. materi-materi yang disampaikan dalam

dakwah tentu saja tidak leas dari dua unsur utama ajaran Islam, al-Qur'an

dan sunnah Rasul SAW atau hadits Nabi. Tekanan utama materi dakwah

Page 39: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

28

tidak lepas dari aqidah, syari’ah dan akhlak. Dari bidang akidah meliputi

keimanan atau kepercayaan kepada Allah, tauhid. Dari bidang syari’ah

meliputi ibadah, muamalah, hukum perdata, hukum pidana. Dan dari

bidang akhlak meliputi akhlak terhadap khalik, akhlak terhadap makhluk

(Aziz, 2004 : 94-95 ).

4. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah

untuk menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam). Dalam

menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangatlah penting

peranannya, suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat

metode yang tidak benar, pesan bisa saja ditolak oleh si penerima pesan.

Pedoman dasar atau prinsip penggunaan metode dakwah Islam

sudah termaktub dalam al-Qur'an .Prinsip-prinsip dakwah ini disebutkan

dalam surat an-Nahl ayat 125 sebagai berikut:

(٥٢١)

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu: bil hikmah,

mau’izatul hasanah dan mujadalah billati hiya ahsan (Aziz, 2004 : 123)

Page 40: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

29

5. Media Dakwah

Media dakwah yaitu peralatan yang dipergunakan untuk

menyampaikan materi dakwah kepada mad’u (Bachtiar, 1997 : 35) . Di

era sekarang dakwah akan lebih efektif jika menggunakan media yang

berkembang selama ini, khususnya dalam bidang komunikasi. Dakwah

seperti ini bisa melalui televisi, radio, surat kabar dan berbagai macam

media yang lain. Kelebihan dari pemakaian media ini adalah mudahnya

menjangkau khalayak di berbagai tempat, sehingga lebih efektif. Para

mubaligh, aktivis dan umat Islam pada umumnya selain tetap harus

melakukan dakwah bil lisan (ceramah, tabligh dan khotbah) dapat pula

harus mampu memanfaatkan media massa untuk melakukan dakwah bil

qalam (melalui pena atau tulisan) di media cetak, melalui rubrik kolom,

opini yang umumnya terdapat di surat kabar harian, mingguan, tabloid,

majalah-majalah atau buletin internal masjid .

Pada dasarnya dakwah tidak hanya melalui lisan, tulisan ataupun

sejenisnya. Dakwah pada era sekarang telah tersusun rapi dalam sbuah

institusi dan jam’iyyah. Metode dan media dakwah ini dirasa memiliki

efisiensi dan efektifitas yang relatif bagus. Berbagai lembaga dakwah

dan organisasi kemasyarakatan Islam yang memiliki tujuan mengajak

manusia ke arah yang lebih baik bisa dikategorikan sebagai media

dakwah.

Page 41: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

30

2.1.3 Strategi Dakwah

Seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya strategi

merupakan istilah yang sering diidentikkan dengan “taktik” yang secara

bahasa dapat diartikan sebagai respon dari sebuah organisasi terhadap

tantangan yang ada. Sementara itu, secara konseptual strategi dapat

dipahami sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan. Strategi juga dapat dipahami sebagai segala

cara dan daya untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu

agar memperoleh hasil yang di harapkan secara maksimal. Dengan

demikian, strategi dakwah dapat diartikan sebagai proses menentukan cara

dan daya upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan

kondisi tertentu guna mencapai tujuan dakwah secara optimal. (Pimay,

2005: 50). Dengan kata lain strategi dakwah adalah siasat, taktik atau

manuver yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan dakwah.

Strategi dakwah Islam sebaiknya dirancang untuk lebih memberikan

tekanan pada usaha-usaha pemberdayaan umat, baik pemberdayaan

ekonomi, politik, budaya maupun pendidikan. Karena itu menurut Syukir

strategi dakwah yang baik harus memperhatikan beberapa azas sebagai

berikut :

1. Azas filosofis: azas ini terutama membicarakan masalah yang erat

hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses

atau dalam aktifitas dakwah.

2. Azas kemampuan dan keahlian Da`i (achievement and professional).

Page 42: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

31

3. Azas sosiologis: azas ini membahas masalah-masalah yang berkaitan

dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Misalnya politik

pemerintahan setempat, mayoritas agama di daerah setempat, filosofis

sasaran dakwah. Sosiokultural sasaran dakwah dan sebagainya.

4. Azas psychologis: azas ini membahas masalah-masalah yang erat

kaitannya dengan hubungannya dengan kejiwaan manusia. Seorang Da`i

adalah manusia, begitupun sasaran dakwahnya yang memiliki karakter

(kejiwaan) yang unik yakni berbeda satu sama lainnya. Apalagi masalah

agama, yang merupakan masalah idiologi atau kepercayaan tak luput

dari masalah-masalah psychologis sebagai azas (dasar) dakwahnya.

5. Azas efektifitas dan Efisiensi: azas ini maksudnya adalah di dalam

aktifitas dakwah harus berusaha menseimbangkan antara biaya, tenaga

dan waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian

hasilnya, bahkan kalau bisa waktu, biaya dan tenaga sedikit dapat

memperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Dengan kata lain

ekonomis biaya, tenaga dan waktu tapi dapat mencapai hasil yang

semaksimal mungkin atau setidak-tidaknya seimbang antara keduanya.

(Syukir, 1983 : 32-33)

Menurut Miftah Faridh (2001: 48) strategi dakwah yang sesuai

dengan perkembangan zaman adalah sebagai berikut:

1. Strategi Yatluu Alaihim Aayaatih (strategi komunikasi) adalah strategi

penyampaian pesan-pesan (al-Qur’an) kepada umat memiliki

konsekuensinya. Terpeliharanya hubungan insani secara sehat dan

Page 43: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

32

bersahaja, sehingga dakwah tetap memberikan fungsi maksimal bagi

kepentingan hidup dan kehidupan. Disinilah proses dakwah perlu

mempertimbangkan dimensi-dimensi sosiologi. Agar komunikasi yang

didahuluinya dapat berimplikasi pada peningkatan kesadaran iman.

2. Strategi Yuzakkihim (strategi pembersih sikap dan perilaku) adalah

strategi pembersihan dimaksudkan agar terjadi perubahani individu

masyarakat sesuai dengan watak Islam sebagai agama manusia karena

itu dakwah salah satunya adalah mengemban misi memanusiakan

manusia sekaligus memelihara keutuhan Islam sebagai agama Rahmatan

Lilalamin.

3. Strategi Yu’alimu Humul Kitaaba Wa Hikmah (strategi pendidikan).

Adalah strategi pembebasan manusia dari berbagai penjara kebodohan

yang seringkali melihat kemerdekaan dan kreatifitas. Karena pendidikan

adalah proses pencerahan untuk menghindari keterjebakan hidup dalam

pola jahiliyah yang sangat tidak menguntungkan, khususnya bagi masa

depan umat.

Berkaitan dengan perubahan masyarakat di era globalisasi, maka

perlu dikembangkan strategi dakwah Islam sebagai berikut. Pertama,

meletakkan pardigma tauhid dalam dakwah. Pada dasarnya dakwah

merupakan usaha menyampaikan risalah tauhid yang memperjuangkan

nilai-nilai kemanusiaan yang universal (egaliter, keadilan, dan

kemerdekaan). Dakwah berusaha mengembangkan fitrah dan kehanifan

manusia agar mampu memahami hakekat hidup yang berasal dari Allah dan

Page 44: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

33

akan kembali kepada-Nya. Dengan mengembangkan potensi atau fitrah dan

kehanifan manusia, maka dakwah tidak lain merupakan suatu proses

memanusiakan manusia dalam proses transformasi sosio-kultural yang

membentuk ekosistem kehidupan. Karena itu, tauhid merupakan kekuatan

paradigmatis dalam teologi dakwah yang akan memperkuat strategi dakwah.

(Pimay, 205 : 52)

Kedua, perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan

paradigmatik pemahaman agama. Dakwah sebagai gerakan transformasi

sosial sering dihadapkan pada kendala-kendala kemapanan keberagamaan

seolah-olah sudah merupakaan standar keagamaan yang final sebagaimana

agama Allah. Pemahaman agama yang terlalu eksetoris dalam memahami

gejala-gejala kehidupan dapat menghambat pemecahan masalah sosial yang

dihadapi oleh para juru dakwah itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan

pemikiran inovatif yang dapat mengubah kemapanan pemahaman agama

dari pemahaman yang tertutup menuju pemahaman keagamaan yang

terbuka.

Ketiga, strategi yang imperatif dalam dakwah. Dakwah Islam

berorientasi pada upaya amar ma`ruf dan nahi munkar. Dakwah tidak

dipahami secara sempit sebagai kegiatan yang identik dengan pengajian

umum atau memberikan ceramah di atas podium, lebih dari itu esensi

dakwah adalah segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur amar

ma`ruf dan nahi munkar. (Pimay, 205 : 52)

Page 45: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

34

2.2. Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah dapat juga dimaknai sebagai kerukunan intern

umat Islam yang juga disebut dengan ukhuwah Islamiyah. Istilah ukhuwah

islamiyah terdiri dari dua kata yakni ukhuwah dan Islamiyah. Ukhuwah

secara bahasa berarti persaudaraan. Sedangkan Islamiyah adalah kelompok

orang-orang Islam. Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa ukhuwah

Islamiyah berarti persaudaraan yang terjadi di lingkungan orang-orang

Islam. Menurut Nata (2001: 236) secara umum ukhuwah Islamiyah

memiliki arti persaudaraan orang-orang Islam. Pengertian ini sama dengan

yang dinyatakan oleh Wahyudin dkk (2009: 92-93) yang mengartikan

ukhuwah Islamiyah sebagai ukhuwah yang bersifat Islami atau yang

diajarkan oleh Islam.

Ukhuwah Islamiyah dapat disebut juga dengan kerukunan umat

seagama. Kerukunan umat seagama dalam konteks Indonesia di era sekarang

semakin menjadi perhatian yang serius para elit pemerintah maupun para elit

agama. Kerusuhan yang sering terjadi antara umat seagama muncul biasanya

diakibatkan faktor ekonomi, politik dan lainnya. misalnya konflik di

Kalimantan antara masyarakat Madura dengan penduduk setempat yang

menelan banyak nyawa. Kerusuhan umat seagama ini menjadi pekerjaan elit

agama masing-masing guna mencapai kalimatun sawa, yang menjadi

pijakan manusia beragama dalam melakukan dialog. Dialog agama mencari

persamaan untuk ditindaklanjuti menuju kerjasama yang lebih positif untuk

kemajuan bangsa.

Page 46: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

35

Kerukunan umat seagama menjadi hal yang tidak mudah untuk

direalisasikan, bagaimana tidak sejak sejarahnya Islam sendiri mengalami

beberapa kali perpecahan yang kebanyakan didasari tendensi politik.

Berawal dari meninggalnya Rasulullah siapa penggantinya yang kemudian

menimbulkan fitnatu al-kubr dan yang menjadi isu “abadi” antara Sunni dan

Syi’ah (Nasution, 1998: 1-10). Yang masih menjadi perdebatan ideologis

mana yang paling Islam dan pada akhirnya mana yang awal masuk

surga/selamat (Muthahhari, 1992: 278). Demikian pula di Indonesia

perseteruan antara ormas-ormas Islam yang berbeda dan tentunya ada

prinsip-prinsip yang dianggap beda penafsirannya yang berakhir pada klaim

kebenaran masih saja terjadi.

Ukhuwah Islamiyah dapat dilaksanakan dengan empat tahapan awal

yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ta’aruf (pengenalan)

Tahap pengenalan merupakan tahap pertama yang dapat membuka

peluang terciptanya suatu hubungan persaudaraan (ukhuwah). Pada tahap

ini, masing-masing pihak akan memperkenalkan diri dengan segala

karakter yang melekat dalam dirinya. Tujuan dari perkenalan adalah agar

orang atau pihak lain mengetahui atribut yang dimiliki oleh seseorang

atau satu pihak sehingga akan dapat melahirkan upaya untuk saling

memahami.

Page 47: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

36

2. Tafahum (saling memahami)

Setelah saling mengenal, maka pihak-pihak atau orang-orang akan

berupaya untuk saling memahami. Proses saling memahami menjadi

bagian penting untuk mewujudkan persaudaraan. Perkenalan tanpa

ditindaklanjuti dengan upaya pemahaman akan dapat merusak hubungan

yang telah ada. Ketidakmampuan memahami orang atau pihak lain akan

dapat memicu konflik menjadi pertentangan yang besar hingga nantinya

akan menimbulkan pertikaian atau bahkan perpecahan.

3. Ta’awun (saling menolong)

Dalam persaudaraan, aspek saling menolong juga dapat membuat

semakin eratnya persaudaraan. Dengan adanya sikap saling menolong

akan semakin memperbesar rasa persaudaraan yang telah terjalin.

4. Takaful (saling menanggung)

Apabila seseorang telah terikat dalam persaudaraan, rasa saling

menanggung akan dapat memperkuat persaudaraan yang telah ada.

Perasaan senasib sepenanggungan mungkin dapat menjadi landasan

dalam aspek ini. Sejarah juga telah membuktikan bahwa kuatnya aspek

sepenanggungan akan memperkuat rasa persaudaraan sehingga akan

semakin mengokohkan kekuatan suatu kelompok persaudaraan

sebagaimana telah terbukti dalam pergerakan perubahan, baik dalam

sejarah syiar Islam maupun dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Page 48: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

37

5. Tasamuh (toleransi)

Tahap kelima ini merupakan hasil akhir dari keempat tahap sebelumnya.

Artinya, apabila umat Islam yang hidup dalam kemajemukan dapat

menjalankan dan melewati keempat tahapan sebelumnya dengan baik

dan sukses akan tercipta suatu budaya toleransi antar mereka. Hal ini

tidak berlebihan karena dalam toleransi sangat diperlukan pemahaman

antar kelompok majemuk (plural).

Page 49: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

38

38

BAB III

DESKRIPSI MUSLIMAT NU, FATIMIYAH DAN AISYIYAH SERTA

STRATEGI DAKWAHNYA

3.1.Profil Desa Bangsri

3.1.1. Letak Geografis

Desa Bangsri merupakan salah satu wilayah dari beberapa

desa ada di wilayah administrasi Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara. Luas wilayah Desa Bangsri adalah 748.978 ha. Sedangkan

batas-batas wilayahnya adalah: sebelah utara dengan Kedungleper,

selatan dengan Tengguli/Jambu, sebelah barat dengan Jeruk Wangi,

serta sebelah timur dengan Banjaran. Jarak desa ini dari pusat

pemerintahan kecamatan adalah 0,5 Km, dengan Kabupaten Jepara

17 Km, dengan Propinsi Jawa Tengah 87 Km, dengan Ibu Kota

Negara 600 Km (Data Monografi Desa Bangsri, 2011)

Jumlah pemerintahan adminstrasi di bawah desa: RT 72,

RW 18. Jumlah pegawai pelayanan masyarakat: pelayanan umum 10

orang, kependudukan 1 orang, legalisasi 1 orang. Jumlah wajib pajak

desa Bangsri: 5215 orang. Jumlah anggota Lembaga Musyawarah

Desa 15 orang.

Page 50: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

39

3.1.2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk desa Bangsri adalah 16.428 jiwa dengan

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 8035 jiwa dan penduduk

perempuan sejumlah 8393. Sedangkan jumlah kepala keluarga

adalah 3586 orang. Untuk status kewarganegaraannya, seratus persen

WNI atau 16428 orang WNI dan 0 orang untuk WNA.

Berikut ini adalah pembagian penduduk berdasarkan

beberapa klasifikasi.

a. Jumlah Penduduk Menurut Usia

Jumlah penduduk berdasarkan usia dapat dijelaskan

pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Desa Bangsri Kabupaten Jepara Menurut Usia

Keterangan Data Prosentase

00 – 06 tahun 1103 6.7

07 – 12 tahun 2023 12.3

13 – 18 tahun 1993 12.2

19 – 24 tahun 2229 13.6

25 – 55 tahun 8213 49.9

56 tahun ke atas 867 5.3

Jumlah 16428 100

Sumber: Monografi Desa Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2011

Dari tabel 3.1 tersebut dapat diketahui jumlah penduduk

di Desa Bangsri Kabupaten Jepara yang paling banyak adalah

penduduk dengan usia 25 sampai dengan 55 tahun yaitu

berjumlah 8213 orang dari jumlah keseluruhan penduduk 16.428

Page 51: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

40

orang, dengan prosentase sebesar 49,9 %. Sedangkan jumlah

penduduk tersedikit adalah kelompok usia 56 tahun ke atas yang

hanya berjumlah 867 atau sekitar 5,3%. Data di atas

menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Bangsri adalah

penduduk yang berada pada fase usia produktif.

b. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Jumlah penduduk Desa Bangsri Kabupaten Jepara

berdasarkan usia kerja yakni usia 17 tahun sampai 60 tahun adalah

sebanyak 25.141 jiwa dengan berbagai jenis mata pencahariannya.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jumlah penduduk Desa

Bangsri Kabupaten Jepara (usia kerja) berdasarkan mata pencarian

dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Desa Bangsri Kabupaten Jepara (Usia Kerja)

Berdasarkan Mata Pencaharian

Sektor Data Prosentase

Karyawan 964 31.7

Wiraswasta 693 22.8

Tani 141 4.6

Tukang 619 20.4

Buruh Tani 369 12.1

Pensiunan 93 3.1

Nelayan 4 0.1

Pemulung 3 0.1

Jasa 153 5.1

Jumlah 3039 100

Sumber: Monografi Desa Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2011

Page 52: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

41

Berdasarkan data table di atas, mata pencaharian

mayoritas penduduk Desa Bangsri adalah karyawan dengan

jumlah sebesar 31,7% atau 964 orang. Mata pencaharian terbesar

kedua adalah wiraswasta dengan jumlah 693 orang atau 22,8%.

Sebagai wilayah pedesaan mata pencaharian dari lahan pertanian

di Desa bangsri juga tidak dapat diremehkan. Dengan jumlah

sebanyak 510 atau 16,7% menempati posisi keempat sebagai

mata pencaharian di bawah mata pencaharian tukang

(pertukangan) yang ditekuni oleh 619 orang (20,4%) penduduk

Bangsri.

Tempat kelima diduduki oleh mata pencaharian jasa

dengan jumlah 153 orang (5,1%) yang kemudian disusul dengan

pensiunan sebanyak 93 orang (3,1%). Meskipun berada agak

jauh dari garis pantai, penduduk Desa Bangsri ada yang

menggantungkan pendapatannya dari laut dengan menjadi

nelayan. Sebanyak 4 orang (0,1%) bermatapencaharian nelayan.

Jumlah tersebut terpaut 1 orang lebih banyak dari jumlah mata

pencaharian pemulung. Sebanyak 3 orang penduduk Desa

Bangsri (0,1%) memilih untuk menjadi pemulung.

3.1.3. Pola Keberagamaan Penduduk

Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara

termasuk kelompok desa dengan agama yang plural. Komposisi

pemeluk agama di sana adalah: jumlah penganut Islam 16.402 orang,

Page 53: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

42

Kristen 11 orang, Katolik 15 orang yang dapat ditabulasikan sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Desa Bangsri Menurut Agama

Keterangan Data Prosentase

Islam 16.402 99.8

Kristen 11 0. 1

Katholik 15 0.1

Jumlah 16.428 100

Sumber: Monografi Desa Bangsri Kabupaten Jepara Tahun 2011

Berdasarkan table 3.3 di atas, agama Islam merupakan

agama mayoritas penduduk Desa Bangsri dan dipeluk hampir

seluruh masyarakat. Dari prosentase 100%, penduduk yang tidak

beragama Islam hanya 0,2% atau sejumlah 36 orang. Sedangkan

sebanyak 16.402 orang (99,8%) adalah muslim. Untuk memenuhi

kebutuhan peribadatan, di Desa Bangsri terdapat sarana peribadatan

yang meliputi masjid sebanyak 15 buah, mushola 33 buah, gereja 3

buah.

Meskipun Desa Bangsri merupakan daerah yang majemuk,

penduduk di wilayah Desa Bangsri Kabupaten Jepara yang

mayoritas beragama Islam dapat hidup dengan harmonis dan

menjaga kerukunan antar umat beragama di Desa Bangsri Kabupaten

Jepara. Selain kemajemukan dalam hal agama yang berbeda, di

lingkungan internal umat Islam juga terjadi kemajemukan. Hal ini

Page 54: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

43

dibuktikan dengan keberadaan tiga organisasi keagamaan yang

berbeda yang ada di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara. Ketiga organisasi tersebut adalah Nahdlatul Ulama (NU),

Syiah dan Muhammadiyah. NU menjadi organisasi dengan jumlah

anggota terbanyak yang mencapai 50% dari jumlah masyarakat Desa

Bangsri. Muhammadiyah berada di urutan kedua dengan jumlah

30% sedangkan sisanya sebanyak 20% adalah anggota Syiah.

Meskipun memiliki perbedaan sudut pandang dalam pelaksanaan

ajaran Islam, namun ketiga anggota organisasi keagamaan tersebut

dapat hidup rukun dan berdampingan dalam figura ukhuwah

Islamiyah.

Kerukunan internal umat Islam tersebut ditandai dengan

tidak adanya pertikaian akibat adanya konflik. Bahkan sebaliknya,

perbedaan sebagai dasar konflik mampu diolah menjadi landasan

motivasi dalam menggalang persaudaraan. Meskipun pada awal

perkembangan organisasi keislaman tersebut sempat terjadi sedikit

gesekan, namun pada akhirnya gesekan tersebut dapat dihilangkan

tanpa adanya pertikaian atau bahkan perpecahan. Gesekan tersebut

timbul antara warga Muhammadiyah dengan warga NU pada saat

awal syiar Muhammadiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara.

Page 55: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

44

3.2.Deskripsi Ukhuwah Islamiyah Desa Bangsri

Desa Bangsri merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan

Bangsri. Sebagai pusat pemerintahan, Desa Bangsri tidak hanya dimanfaatkan

oleh pemerintahan kecamatan untuk aktifitas pemerintahan melainkan juga

dimanfaatkan oleh organisasi non pemerintahan. Hal ini seperti dilakukan oleh

organisasi NU, Muhammadiyah dan Syi’ah. Ketiga organisasi tersebut

seringkali memusatkan kegiatan keagamaan di Desa Bangsri. Kegiatan

peringatan ulang tahun ketiga organisasi senantiasa mengambil lokasi di Desa

Bangsri.

Meskipun berbeda latar belakang dan sudut pandang tentang ajaran

Islam, ketiga organisasi tidak saling menyerang atau menjatuhkan melainkan

malah saling memelihara ukhuwah Islamiyah di antara mereka. Beberapa

kegiatan yang dapat menjadi simbol (tanda) adanya ukhuwah Islamiyah yang

terjalin dalam perbedaan yang terjadi di Desa Bangsri dapat dipaparkan

dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) masing-masing organisasi

Peringatan ulang tahun atau milad yang diperingati oleh masing-

masing organisasi satu kali setiap tahun tidak pernah diperingati secara

internal. Meskipun dilaksanakan di tempat masing-masing organisasi

namun perayaan tersebut tidak bersifat internal. Acara yang disusun dan

dilaksanakan juga tidak seluruhnya bersifat internal organisasi melainkan

ada beberapa acara yang dibuat dan dilaksanakan untuk masyarakat luas

dengan tidak memandang perbedaan organisasi keagamaan. Berikut ini

Page 56: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

45

gambaran kegiatan milad yang dilaksanakan oleh NU, Syiah dan

Muhammadiyah:

a) Milad NU

Milad NU dipusatkan di MTs Hasyim Asy’ari Bangsri dan juga di

Gedung Serbaguna NU Bangsri. Kegiatan internal dalam peringatan

milad diwujudkan dengan mengadakan perlombaan antar pengurus

ranting dan anak cabang. Sedangkan acara yang bersifat umum

diwujudkan dalam bentuk pengajian umum dan juga pelayanan

kesehatan. Acara pengajian umum terbuka untuk seluruh masyarakat

dan juga turut mengundang para pengurus Syiah dan Muhammadiyah.

Begitupula acara pelayanan kesehatan murah juga diperuntukkan bagi

masyarakat luas dan bukan hanya dari kalangan NU. Sosialisasi

pelayanan kesehatan murah juga disosialisasikan kepada Syiah dan

Muhammadiyah.

b) Milad Syiah

Milad Syiah dipusatkan di masjid Syiah, tepatnya di RW 9 Desa

Bangsri. Acara milad ini diawali dengan acara yang bersifat internal

bagi kalangan Syiah. Setelah itu kemudian diselenggarakan pengajian

umum bagi masyarakat yang juga mengundang tokoh-tokoh dari NU

dan Muhammadiyah. Acara kemudian berlanjut dengan donor darah

dan pembagian santunan bagi anak yatim di Desa Bangsri, baik dari

kalangan NU maupun di luar NU.

Page 57: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

46

c) Milad Muhammadiyah

Milad Muhammadiyah dilaksanakan bertempat di SMP

Muhammadiyah Desa Bangsri. Pada perayaan tahun ini, perayaan

dilaksanakan dengan mengadakan perlombaan baca puisi antar SMP

Muhammadiyah. Selain lomba baca puisi, dalam perayaan milad juga

diberikan bantuan santunan kepada kaum dhuafa di Desa Bangsri yang

bukan hanya dari kalangan Muhammadiyah semata.

2. Perayaan Idul Fitri

Perbedaan dalam penentuan hari raya tidak jarang terjadi antara

NU dan Muhammadiyah tidak menjadikan sumber permasalahan.

Sedangkan hari raya Idul Fitri bagi Syiah sama dengan NU.

Muhammadiyah yang lebih dahulu merayakan Idul Fitri melaksanakan

takbiran secara lirih dan berpusat di SMU Muhammadiyah. Pihak NU dan

Syiah tidak mempermasalahkan. Meski telah mendahului dalam

merayakan Idul Fitri, silaturrahmi Muhammadiyah dilaksanakan

menunggu perayaan Idul Fitri NU dan Syiah sehingga dapat dilakukan

bersama-sama.

Anggota Muhammadiyah dan Syiah juga diberikan kebebasan

untuk melaksanakan shalat Idul Fitri bersama dengan NU. Jadi meskipun

masing-masing organisasi telah memiliki tempat untuk pelaksanaan shalat

Idul Fitri, para anggota tidak dilarang untuk mengikuti shalat Idul Fitri

dengan organisasi lainnya.

Page 58: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

47

3. Pembagian Zakat

Zakat pada esensinya adalah untuk para mustahik yang berasal dari

umat Islam maupun umat non Islam. Dasar inilah yang dijadikan landasan

NU, Syiah dan Muhammadiyah dalam melaksanakan pembagian zakat.

Zakat yang diterima oleh ketiga organisasi keagamaan tersebut dibagikan

ke masyarakat tanpa adanya pembedaan kelompok organisasi. Meski

demikian, prosentase pembagian masih berpihak pada kelompok satu

organisasi. Maksudnya, pembagian terbesar masih untuk kelompok sendiri

dan sebagian lainnya untuk kelompok organisasi lain.

4. Pembagian hewan kurban

Sama halnya dengan zakat, dalam pembagian hewan kurban juga

dilaksanakan dengan pembagian untuk kalangan sendiri dan juga anggota

organisasi lain. Pembagian ke pihak eksternal disamakan ukurannya

dengan kalangan internal. Jadi, tidak ada pembedaan bagian pembagian

hewan kurban antara kalangan internal dengan eksternal sebuah organisasi.

5. Solidaritas kenyamanan dan keamanan

Hal ini terjadi pada tahun 2009 saat lembaga pendidikan

Muhammadiyah yang dikelola oleh Aisyiyah dimasuki penyusup yang

mencoba untuk memecah belah Muhammadiyah. Pihak NU (termasuk di

dalamnya Muslimat NU) dan pihak Syiah (termasuk di dalamnya

Fatimiyah) memberikan respon bantuan kepada pihak Muhammadiyah

dalam menangani permasalahan yang dialami Muhammadiyah. Penyusup

Page 59: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

48

tersebut kemudian secara missal diusir dari Desa Bangsri sehingga

Muhammadiyah kembali nyaman dan aman.

6. Tahlil Kematian

Pada saat ada kematian, pembacaan tahlil dan surat Yasin adalah

suatu tradisi yang tidak dapat dihilangkan di masyarakat Desa Bangsri.

Tradisi yang lebih cenderung pada organisasi NU tersebut ternyata tidak

hanya diikuti oleh warga nadliyin saja tetapi juga diikuti oleh warga Syiah

dan Muhammadiyah. Bahkan dalam tahlil tidak jarang pula orang yang

menjadi imam tahlil berasal dari Muhammadiyah dan Syiah. Dari

kalangan Muhammadiyah yang biasa memimpin tahlil adalah Bapak

Marsito (alm), dari Syiah biasanya Bib Ali dan Bib Husein sedangkan dari

NU adalah H. Multazam.

Ukhuwah Islamiyah yang tercipta di Desa Bangsri tidak hanya

terlaksana di lingkungan kepengurusan pusat. Di kalangan organisasi yang

menjadi bagian dari NU, Syiah dan Muhammadiyah juga terjalin ukhuwah

Islamiyah yang direalisasikan oleh para wanita yang tergabung dalam

organisasi wanita dari Muslimat (NU), Fatimiyah (Syiah) dan Aisyiyah

(Muhammadiyah). Wujud ukhuwah Islamiyah tersebut terlacak dalam

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan PKK

Kegiatan PKK yang diselenggarakan di Desa Bangsri dilaksanakan sesuai

dengan pihak yang menjadi tuan rumah. Jika pihak yang menjadi tuan

rumah adalah anggota Muslimat NU, maka dalam acara PKK disertakan

Page 60: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

49

pembacaan tahlil. Hal ini tidak ditolak oleh anggota lain yang berasal dari

Fatimiyah maupun Aisyiyah. Bahkan mereka juga ikut serta melantunkan

bacaan tahlil tersebut. Sebaliknya, jika acara PKK bertempat di rumah

anggota Fatimiyah maupun Aisyiyah yang tidak menyertakan tahlil, maka

anggota PKK yang dari Muslimat NU juga tidak melakukan protes dan

bisa menerima keadaan tersebut.

2. Pengajian Kemisan (Malam Jum’at)

Pengajian yang dilakukan setiap Kamis malam Jum’at selepas maghrib

diikuti oleh warga dari ketiga organisasi wanita Islam di Bangsri.

Pelaksanaan pengajian juga menerapkan system rotasi. Maksudnya adalah

orang yang ditunjuk sebagai pemimpin pengajian dan pemberi materi

ceramah tidak hanya dari Muslimat NU tetapi juga dari pihak Fatimiyah

dan Aisyiyah.

3. Pembagian Bantuan Sosial

Pembagian bantuan social dilakukan pada saat perayaan ulang tahun

organisasi. Pada acara ini sama halnya dengan ulang tahun NU, Syiah dan

Muhammadiyah pada umumnya yakni diisi dengan manual acara yang

bersifat internal dan eksternal. Kegiatan yang bersifat eksternal terbuka

dan diperuntukkan bagi masyarakat umum berupa pemberian bantuan

social.

Selain pada acara ulang tahun, pemberian bantuan social juga dilakukan

pada saat ada anggota masyarakat yang terkena musibah. Dalam hal ini

Page 61: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

50

masyarakat akan memberikan bantuan dengan tanpa membedakan

organisasi yang diikuti oleh warga yang terkena musibah tersebut.

Keberhasilan terwujudnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

dalam koridor ukhwah dalam pluralitas tidak terlepas dari kebebasan yang

diberikan oleh organisasi kepada anggotanya dalam melakukan interaksi

social.

3.3.Strategi Dakwah Muslimat NU, Aisyiyah dan Fatimiyah

3.2.1. Strategi Dakwah Muslimat NU dalam Mengembangkan Ukhuwah

Islamiyah

a. Profil Muslimat Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara

Muslimat NU merupakan wadah keorganisasian yang ada

di lingkungan NU yang keberadaannya diperuntukkan bagi

kader-kader wanita (muslimat). Oleh sebab itulah nama

organisasi ini kemudian menggunakan nama “muslimat” yang

tidak lain bermakna kaum muslim wanita.

Organisasi Muslimat NU adalah organisasi keagamaan

sosial yang mana gerak organisasinya merupakan perwujudan

peran aktifitas dan partisipasi dari kaum perempuan NU dalam

bidang sosial. Realisasi kinerja Muslimat NU berada di tangan

pengurus yang dipilih setiap lima tahun sekali. Periode terbaru

kepengurusan adalah periode 2009 hingga 2014 dengan

kepengurusan sebagai berikut:

Page 62: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

51

Pelindung dan Penasehat : Ibu Hj. Aizzah Amin Sholeh

Ibu Hj. Shufiyati

Ketua I : Ibu N. Zahroh

Ketua II : Ibu Dra. Hj. Sujiningsih

Sekretaris I : Ibu Sri Rahayu Ekoningsih

Sekretaris II : Ibu Endang Kesi

Bendahara I : Ibu Hj. Siti Sa’adah

Bendahara II : Ibu Hj. Mu’awanah

Bidang-Bidang

1. Bid. Pendidikan dan

Kaderisasi : Ibu Shofi Afifah

Ibu Sri Alimah

2. Bid. Organisasi dan

Keanggotaan : Ibu Alimi

Ibu Hety Sulistiyani

3. Bid. Kesehatan : Ibu Kustinah

Ibu Suyati

4. Bid. Dakwah dan

Penerangan : Ibu Siti Khodijah

Ibu Hj. Zulfah

5. Bid. Sosial dan Humas : Ibu Kastani

Ibu Sonah

Ibu Muslimah

Ibu Umayzah

Gerakan sosial yang dilakukan bukan sekedar terpusat

pada salah satu aspek kehidupan sosial saja namun mencakup

aspek-aspek kehidupan yang lain. Meskipun terdiri dari lima

bidang, namun ruang lingkup gerakan kerja Muslimat NU

meliputi 6 (enam) bidang yakni bidang keanggotaan, bidang

pendidikan dan kaderisasi, bidang sosial kependudukan dan

lingkungan hidup, bidang kesehatan, bidang ekonomi dan

Page 63: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

52

koperasi serta bidang dakwah. Berikut ini pemaparan keenam

bidang tersebut secara lebih jelas:

1) Bidang Organisasi dan Keanggotaan

Bidang ini bertanggung jawab dalam ruang lingkup kerja

yang berhubungan dengan ideologisasi, konsolidasi dan

komunikasi antar anggota organisasi. Program kerja bidang

organisasi dan keanggotaan meliputi:

a) Pengkaderan

b) Melengkapi sarana dan prasarana organisasi

c) Membangun system komunikasi internal

d) Memperluas jaringan komunikasi dengan pemerintah

2) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi

Bidang ini bertanggung jawab atas kaderisasi melalui proses

pendidikan. Obyek kerja bidang ini identik dengan lembaga

pendidikan yang dimiliki oleh Muslimat NU, yakni TK dan

TPQ. Program kerja bidang pendidikan dan kaderisasi

meliputi:

a) Peningkatan kualitas guru TK dan TPQ melalui

pemantauan dan pembinaan

b) Inventarisasi TK dan TPQ

c) Konsolidasi lembaga pendidikan melalui perlombaan

setiap Hari Ulang Tahun (HUT) Muslimat NU.

Page 64: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

53

3) Bidang Sosial, Kependidikan dan Lingkungan Hidup

Jalinan hubungan sosial merupakan obyek vital dari bidang

sosial, kependudukan dan lingkungan hidup. Hubungan

sosial yang dimaksud dapat dibedakan menjadi dua jenis

hubungan, yakni:

a) Hubungan sosial internal, yakni hubungan yang dijalin

antar anggota Muslimat NU. Upaya yang ditempuh oleh

bidang sosial, kependudukan dan lingkungan hidup untuk

merekatkan hubungan internal adalah dengan

memberikan penggantian transport bagi ranting saat

pembinaan di Anak Cabang dan silaturrahmi ke ranting

yang terkena musibah.

b) Hubungan sosial eksternal, yakni hubungan antara

anggota Muslimat NU dengan masyarakat tempat

tinggalnya yang berbeda organisasi. Program kerja

tersebut direalisasikan dengan memberikan santunan

kepada yatim dan dhuafa serta mengupayakan

pemahaman dan kesadaran kepada anggota Muslimat NU

akan pentingnya pemeliharaan dan perlindungan terhadap

lingkungan hidup melalui kegiatan-kegiatan pengajian

maupun dalam lingkup pendidikan.

Page 65: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

54

4) Bidang Kesehatan

Bidang kesehatan di Muslimat NU Desa Bangsri hanya

memiliki program kerja sekali dalam setahun, yakni

mengupayakan pelayanan kesehatan murah saat HUT

Muslimat NU.

5) Bidang Ekonomi dan Koperasi

Program kerja bidang ekonomi dan koperasi mengedepankan

upaya partisipasi anggota Muslimat NU dalam keanggotaan

Koperasi Muslimat NU “Annisa” dan juga membuat jaringan

kerja dengan KSU NU MWC Bangsri.

6) Bidang Dakwah

Program kerja bidang dakwah meliputi penyebaran informasi

yang berhubungan dengan kegiatan dakwah Muslimat NU

dan juga mengadakan pengajian umum setiap Jum’at Pon.

Program kerja tiga bidang yang berhubungan dengan

masyarakat umum yakni bidang sosial, bidang pendidikan dan

bidang dakwah telah terealisasikan di lingkungan Desa Bangsri

dalam bentuk kegiatan-kegiatan maupun pendirian lembaga-

lembaga yang mendukung program tersebut. Dalam bidang

pendidikan, Muslimat NU mendirikan TK dan TPQ yang

bertujuan untuk mewujudkan pencerdasan generasi bangsa yang

beriman dan berke-Tuhanan yang Maha Esa.

Page 66: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

55

Pada bidang sosial, Muslimat NU mewujudkan

kegiatannya melalui program santunan anak yatim piatu yang

diselenggarakan setiap bulan Muharom serta santunan warga

masyarakat yang terkena musibah, baik dari anggota Muslimat

maupun bukan. Sedangkan kegiatan dakwah diwujudkan dengan

kegiatan-kegiatan pengajian dan juga pengumpulan shadaqah

jariyah yang dilakukan di sela-sela pengajian dan di luar

pengajian (N. Zahroh, wawancara, 15 Mei 2012).

b. Strategi Dakwah Muslimat NU dalam Mengembangkan

Ukhuwah Islamiyah

Pluralitas yang terjadi di lingkungan masyarakat Islam

sangat diakui oleh Muslimat NU. Hal ini sebagaimana

disampaikan oleh Ibu Siti Khodijah (16 Mei 2012) berikut ini:

Keberadaan organisasi keislaman wanita di Desa Bangsri

merupakan sunnatullah yang tidak dapat dihindari oleh

siapapun. Meskipun demikian, Islam tetaplah Islam yang

memang telah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW

akan terpecah ke dalam 73 golongan. Oleh sebab itu

sangat tidak masuk akal jika orang Islam tidak menyadari

perbedaan dalam Islam sebagai rahmat dari Allah.

Masih menurut beliau, hal itu pasti akan berpeluang

menimbulkan konflik di antara anggota organisasi jika tidak ada

penyadaran dan kesadaran akan pentingnya ukhuwah. Ini tidak

berlebihan karena pada awal mula kehadiran Muhammadiyah

pernah terjadi tidak adanya pemahaman akan perbedaan dalam

Islam. Dampaknya ada beberapa orang NU yang menganggap

Page 67: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

56

Muhammadiyah sebagai organisasi yang tidak Islami. Namun hal

itu kemudian dapat diselesaikan dengan memberikan

pemahaman kepada orang-orang tersebut.

Untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa, maka

Muslimat NU berinisiatif menjadikan ukhuwah Islamiyah

sebagai ruh sekaligus tujuan dari dakwah. Untuk mencapai

tujuan tersebut, Muslimat NU melakukan hal-hal sebagai berikut

(S. Khodijah dan Zulfah, 16 Mei 2012):

1) Menjadikan materi ukhuwah Islamiyah sebagai bahan kajian

dan semangat dalam pengajian-pengajian yang dilaksanakan

dan diselenggarakan oleh Muslimat NU.

Hal ini tidak berarti bahwa setiap pengajian materinya selalu

tentang ukhuwah. Maksud dari ukhuwah sebagai semangat

pengajian adalah dalam setiap pengajian, meskipun

materinya bukan tentang ukhuwah Islamiyah, para

mubalighat maupun mubaligh tetap diarahkan untuk

menyemangati umat Muslimat tentang pentingnya ukhuwah

Islamiyah.

2) Memberikan pemahaman dan kebebasan kepada anggota

Muslimat NU untuk bergaul dengan siapa saja tanpa adanya

asumsi negative terhadap organisasi selain Muslimat maupun

NU.

Page 68: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

57

Status anggota Muslimat NU sebagai bagian dari masyarakat

yang plural menjadi landasan dalam memberikan kebebasan

warga Muslimat NU untuk bergaul. Hal ini juga dilandaskan

pada ajaran Islam yang menegaskan bahwa kehidupan

manusia sudah ditakdirkan oleh Allah berbeda-beda dengan

tujuan untuk saling mengenal. Dengan adanya kebebasan

tersebut maka anggota Muslimat NU akan lebih dapat

mengenal anggota masyarakat lainnya yang mungkin saja

bukan hanya berasal dari jamaah Muslimat.

3) Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan organisasi

keislaman wanita lain dalam acara-acara keagamaan dan

sosial

Jalinan kerjasama dan koordinasi dengan organisasi

keislaman wanita lain di Desa Bangsri terwujud ketika

sedang ada hajatan Islam umum seperti Isra’ Mi’raj, Nuzulul

Qur’an dan yang lainnya serta dalam acara-acara khusus

seperti haul Fatimah yang diselenggarakan oleh Fatimiyah

maupun kegiatan kelembagaan Muhammadiyah seperti acara

ulang tahun Muhammadiyah. Dalam kerjasama ini tidak ada

pembedaan perilaku antar organisasi. “Siapapun yang

membutuhkan bantuan dan kerjasama, maka Muslimat NU

siap untuk menjadi pihak yang diajak untuk bekerjasama”

jelas Ibu Zaulfah (Wawancara, 16 Mei 2012).

Page 69: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

58

4) Pemberian santunan kepada pihak yang membutuhkan

Pemberian santunan ini dilakukan kepada siapa saja yang

membutuhkan bantuan. Tidak ada pembedaan dalam

pemberian santunan.

“Santunan diberikan sesuai dengan kebutuhan pihak

yang berhak menerimanya. Tidak lantas karena dia

warga Muslimat NU maka dia dapat lebih atau harus

didahulukan melainkan diperlakukan sesuai dengan

kebutuhan dan prioritas.” (S. Khodijah, 12 Mei 2012).

Pemberian santunan tersebut juga melibatkan anggota-

anggota Muslimat NU. Dengan demikian mereka akan lebih

dapat berperan aktif dalam upaya perwujudan ukhuwah

Islamiyah karena mereka akan merasa menjadi bagian dalam

upaya tersebut.

3.2.2. Strategi Dakwah Fatimiyah dalam Mengembangkan Ukhuwah

Islamiyah

a. Profil Fatimiyah Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara

Syiah merupakan organisasi yang cukup disegani di Desa

Bangsri. Namun pada awal perkembangan syiarnya tidak

menggunakan nama ataupun istilah Syiah. Ulama yang berperan

dalam syiar Syiah adalah ustadz Abdul Kadir Bafaqih yang sejak

tahun 1979 mensyiarkan nilai-nilai ajaran ahl al-bait, sebutan

untuk kelompok Syiah. Penyampaian ajaran Syiah dilakukan

beliau di Pondok Pesantren yang telah didirikannya semenjak

Page 70: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

59

tahun 1949. Kharisma beliau telah memberikan kemudahan bagi

syiar ajaran Syiah (Itrah, 2012: 48).

Meski telah disyiarkan pada tahun 1979, organisasi

wanita Syiah baru terbentuk pada tahun 1995 dengan nama

Fatimiyah. Nama ini sekaligus sebagai bentuk penghormatan

kepada Fatimah sebagai tokoh wanita yang menjadi figur Syiah.

Pada mulanya organisasi ini didirikan sebagai media untuk

menyambung tali silaturrahmi dengan sesama wanita Syiah.

Namun pada perkembangannya, organisasi ini juga menjadi

media dalam mengatasi peluang permasalahan yang timbul

dalam kehidupan sosial sekaligus sebagai media dakwah untuk

menciptakan persatuan Islam (Khodijah, 2012).

Kepengurusan Fatimiyah yang memiliki tanggung jawab

untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan organisasi memiliki

perbedaan dalam ruang lingkup wilayah dengan kepengurusan

Muslimat NU. Kepengurusan Fatimiyah tidak sampai pada

tingkat desa melainkan hanya sampai pada tingkat kecamatan.

Meski demikian, Desa Bangsri menjadi pusat kegiatan dan

beberapa sesepuh dari Fatimiyah maupun Syiah seperti Khodijah

Alatas (Fatimiyah) serta Ust. Miqdad dan Ust. Abdullah (Syiah).

Sedangkan susunan kepengurusan Fatimiyah adalah sebagai

berikut:

Pembina : K. Muznah

K. Ema

Page 71: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

60

K. Ijah

Ketua : Ust. Khodijah Firdaus

Wakil : Ummu Hanik

Bendahara : Nurul

Sekretaris : Ummi Salamah

Seksi Pendidikan : dr. Eny Dyah Kurniawati

Zaenab

Fathimah

Seksi Acara : Zahro’

Nafisah

Ummi Kulsum

Mien

Seksi Humas : Sri Hartatik

Rofik

Zahro’

Tatik

Seksi Sosial : Rohmah

Erli

Hj. Fathimah

Hj. Tutik

Kegiatan Fatimiyah meliputi dua ruang lingkup, yakni

kegiatan internal dan kegiatan eksternal yang berlandaskan aspek

sosial keagamaan. Kegiatan internal berhubungan dengan

kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk para anggota Fatimiyah

Syiah seperti kegiatan pendidikan dan kegiatan-kegiatan acara

Syiah. Sedangkan kegiatan eksternal lebih ditujukan untuk

membangun persatuan Islam dengan mengoptimalkan kegiatan-

kegiatan sosial dan hubungan kemasyarakatan (humas)

(Khodijah, 2012).

Page 72: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

61

b. Strategi Dakwah Fatimiyah dalam Mengembangkan Ukhuwah

Islamiyah

Strategi dakwah yang dilakukan oleh Fatimiyah dalam

upaya mengembangkan Ukhuwah Islamiyah adalah sebagai

berikut:

1) Pemberian bantuan sosial

Pemberian bantuan sosial ini dilakukan oleh Fatimiyah Syiah

melalui kelembagaan maupun perorangan.

“Kami tidak pernah melakukan pelarangan kepada para

anggota Fatimiyah yang ingin melakukan shadaqah sosial

kepada siapa saja. Bahkan hal itu sangat kami anjurkan

karena keluarga Nabi juga melakukan hal itu. Secara

kelembagaan sendiri kami melakukannya pada saat-saat

tertentu serta pada saat terjadi musibah yang menimpa warga

masyarakat Desa Bangsri” (H. Fathimah, 18 Mei 2012).

Informasi yang diberikan oleh H. Fathimah dibenarkan oleh

para anggota Fatimiyah. Bahkan kebiasaan itu dilakukan oleh

para “petinggi” Syiah seperti yang dilakukan oleh K.

Muznah, K. Ijah serta H. Fathimah sendiri (Erly, 17 Mei

2012).

2) Pemberian materi tentang ukhuwah Islamiyah

Pada acara-acara silaturrahmi yang diselenggarakan oleh

Fatimiyah untuk lingkungan internal seringkali anggota

ditekankan untuk memahami perbedaan yang ada di

masyarakat. Perbedaan tersebut tidak lantas dijadikan sebagai

sebab tidak bersatunya masyarakat Islam. Dalam upaya ini,

Page 73: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

62

pihak Fatimiyah senantiasa mengajak anggota-anggotanya

untuk melaporkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh

masyarakat sekitar mereka sehingga dapat dibantu oleh

Fatimiyah.

“Acara silaturrahmi anggota Fatimiyah selain untuk

memperdalam pengetahuan dan ideologi anggota tentang

Fatimiyah juga digunakan untuk tukar informasi terkait

permasalahan yang terjadi di masyarakat, khususnya

permasalahan yang memerlukan bantuan” (H. Fathimah, 18

Mei 2012).

Bantuan yang diberikan tidak hanya terpusat pada musibah

semata namun juga mencakup bidang pendidikan seperti

penanggungan biaya sekolah bagi keluarga yang kurang atau

tidak mampu.

3) Pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan organisasi lain

Pada saat Fatimiyah melangsungkan acara-acara besar seperti

Milad Fatimiyah, organisasi lain yang ada di Bangsri

dilibatkan dalam acara tersebut. Hal ini juga mendapat

tanggapan positif dari organisasi lain dengan ikut

berpartisipasi dalam acara tersebut. Bahkan dalam

penyusunan kepanitiaan dilakukan secara heterogen dengan

menjadikan anggota organisasi lain maupun warga

masyarakat sebagai panitia.

4) Menghadiri kegiatan yang diselenggarakan organisasi lain

serta mengundang organisasi lain untuk berpartisipasi dalam

kegiatan Fatimiyah

Page 74: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

63

Selain mengundang dan melibatkan organisasi lain dalam

kegiatan Fatimiyah, organisasi Fatimiyah juga mendatangi

acara-acara yang diselenggarakan organisasi lain. Hal ini

dilakukan untuk semakin menguatkan hubungan antar

organisasi Islam. Dalam mendatangi acara-acara tersebut,

Fatimiyah tidak hanya diwakili oleh para pengurusnya saja

melainkan juga mengikutsertakan anggota-anggota yang lain

(Zaenab dan Hj. Tutik, 18 Mei 2012).

3.2.3. Strategi Dakwah Aisyiyah dalam Mengembangkan Ukhuwah

Islamiyah

a. Profil Aisyiyah Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara

Organisasi Aisyiyah didirikan pada tahun 1962 seiring

dengan masuknya Muhammadiyah di Desa Bangsri. Meskipun

sempat mengalami tekanan dari beberapa warga masyarakat yang

kurang bisa menerima kehadiran Muhammadiyah, kegiatan yang

dapat mendukung program Muhammadiyah untuk Aisyiyah tetap

dijalankan dengan mendirikan lembaga pendidikan TK pada

tahun 1964 (Nafisah, 2012).

Sama halnya dengan Fatimiyah, kepengurusan terendah

Aisyiyah juga terhenti di wilayah Kecamatan. Dalam menyusun

kepengurusannya, Aisyiyah membagi rata kepengurusan

berdasarkan desa yang ada di Kecamatan Bangsri. Seperti halnya

Page 75: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

64

Fatimiyah, Aisyiyah juga memusatkan kegiatan di Desa Bangsri.

Kepengurusan Aisyiyah adalah sebagai berikut:

Ketua I : Muzaro’ah, A.Ma

Ketua II : Muntamah

Ketua III : Hj. Ma’murotun

Sekretaris : Hj. Muzdalifah

Sekretaris II : Hj. Sofiatun, BA

Bendahara : Masrifah, S.Pd

Bendahara II : Hj. Nafisah, S.Ag

Majelis-Majelis dan Koordinator:

Tabligh : Zaenah

Dikdasmen : Hj. Umi Kulsum, S.Pd

Kesehatan dan LH : Zairina, S.E

Kesejahteraan Sosial : Farisatin

Ekonomi dan Ketenaga -

kerjaan : Hj. Rumisih

Pembina Kader : Hj. Adi Rahayu, S.Pd

LHOHA : Sri Jumiyati

Program kerja Aisyiyah lebih mengedepankan aspek

pendidikan dan pembangunan perekonomian anggota dan

masyarakat luas. Hal ini diindikasikan dengan adanya prioritas

program kerja yang berorientasi pada pengembangan gedung TK

ABA dan juga Koperasi Serba Usaha (KSU) Aisyiyah.

Meskipun prioritas kegiatan pada aspek pendidikan dan

perekonomian, bukan berarti Aisyiyah tidak memiliki program

kerja atau kegiatan-kegiatan di luar dua hal di atas. Kegiatan-

kegiatan Aisyiyah selain di bidang pendidikan dan ekonomi

Page 76: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

65

mencakup kegiatan sosial keagamaan. Kegiatan-kegiatan

keagamaan yang dilaksanakan mencakup kegiatan yang

berkaitan dengan Aisyiyah maupun kegiatan untuk masyarakat di

luar anggota Aisyiyah. Hal ini didasarkan pada visi Aisyiyah

untuk mewujudkan masyarakat utama yang berkeadilan dengan

jalan menegakkan syari’at Islam secara istiqomah dan bersikap

aktif melalui dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

b. Strategi Dakwah Aisyiyah dalam Mengembangkan Ukhuwah

Islamiyah

Strategi dakwah Aisyiyah dilaksanakan dalam ruang

lingkup, yakni strategi dakwah untuk anggota internal dan

strategi dakwah eksternal. Penjelasan mengenai strategi dakwah

Aisyiyah dapat dipaparkan sebagai berikut (Farisatin, 19 Mei

2012):

1) Strategi dakwah internal

Strategi dakwah internal ditujukan untuk anggota Aisyiyah.

Strategi dakwah ini diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a) Memaksimalkan pencerahan kepada para anggota

Aisyiyah tentang ideology Muhammadiyah dan tujuan

pendirian Muhammadiyah

Page 77: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

66

b) Memberikan pemahaman kepada anggota Aisyiyah

tentang toleransi dan penghormatan kepada organisasi

lain sebagaimana diteladankan oleh H. Ahmad Dahlan.

Dengan memberikan materi dan kegiatan di atas, diharapkan

warga Aisyiyah lebih dapat memahami ideology Aisyiyah

dan Muhammadiyah sekaligus dapat berperan serta dalam

kegiatan sosial.

2) Strategi dakwah eksternal

Strategi dakwah eksternal diwujudkan dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

a) Menghadiri kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh

organisasi lain

Sebagai konsekuensi keberadaan organisasi lain di Desa

Bangsri, Aisyiyah perlu melakukan silaturrahmi dengan

organisasi lain melalui kehadirannya dalam kegiatan-

kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi lain. Hal

ini juga sebagai wujud keinginan serta implementasi dari

Aisyiyah terhadap toleransi sebagaimana diajarkan oleh

Islam yang dinyatakan juga oleh H. Ahmad Dahlan.

b) Menjalin kerjasama dengan organisasi lain dalam

kegiatan sosial

Wujud toleransi berikutnya adalah menjalin kerjasama

sosial dengan organisasi lain dalam kegiatan-kegiatan

Page 78: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

67

sosial Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh

Aisyiyah seperti dalam Milad Aisyiyah yang juga

melibatkan Fatimiyah dan Muslimat. Selain itu, ketika

terjadi musibah yang menimpa warga masyarakat,

Aisyiyah juga melakukan koordinasi dengan organisasi

Fatimiyah dan Muslimat untuk menyalurkan bantuan

sosial.

c) Memberikan bantuan sosial kepada masyarakat

Pemberian bantuan sosial ini tidak hanya untuk warga

Aisyiyah ataupun Muhammadiyah saja melainkan juga

untuk masyarakat Islam di luar Aisyiyah atau

Muhammadiyah. Pemberian bantuan sosial ini dilakukan

dengan beberapa jalan seperti pembagian zakat serta

penyaluran infaq dan shadaqah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa strategi dakwah

yang dilakukan oleh ketiga organisasi wanita Islam di Desa Bangsri

Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara memiliki kharakteristik sebagai

berikut:

1. Strategi sosial yang berhubungan dengan penggunaan metode hal (harta

benda) dengan jalan pemberian bantuan sosial

2. Strategi sosial yang berhubungan dengan penggunaan metode silaturrahmi

dengan jalan memberikan kebebasan kepada anggota masing-masing

Page 79: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

68

organisasi untuk bermasyarakat serta turut serta dalam kegiatan-kegiatan

organisasi lainnya.

3. Strategi pemahaman materi Islam yang berlandaskan pada nilai-nilai

ukhuwah Islamiyah yang diberikan kepada anggota melalui kegiatan-

kegiatan internal organisasi.

Page 80: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

69

BAB IV

ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU,

FATIMIYAH, DAN AISYIYAH DALAM MENGEMBANGKAN

UKHUWAH ISLAMIYAH DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

Strategi merupakan suatu keniscayaan yang harus ada dalam suatu

perencanaan untuk pencapaian suatu tujuan. Menurut Pimay (2005: 30-31)

strategi merupakan istilah yang sering diidentikan dengan “taktik” yang secara

bahasa sering diartikan sebagai “corcerning the movement of organisms in

respons to external stimulus”. Sementara itu, secara konseptual strategi dapat

dipahami sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan. Strategi juga bisa dipahami sebagai segala cara dan

daya untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh

hasil yang diharapkan secara maksimal. Jadi suatu proses untuk mencapai suatu

tujuan tidak akan mungkin terlaksana tanpa adanya sebuah strategi.

Dakwah sebagai suatu proses penyampaian risalah kebenaran menuju

kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat yang berdasarkan jalan Allah

(Islam) juga merupakan suatu hal yang pelaksanaannya sangat bergantung dengan

strategi. Menurut Asmuni Syukir strategi dakwah adalah merupakan cara atau

siasat yang dipergunakan di dalam usaha dakwah untuk mencapai tujuan dakwah.

Tujuan utama dan tertinggi dari usaha dakwah hanya semata-mata mengharap dan

mencari ridla Allah swt. Sedangkan secara materiil arah tujuan usaha dakwah

Page 81: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

70

antara lain menyadarkan manusia akan arti hidup yang sebenarnya dan

mengeluarkan manusia dari kegelapan/kesesatan menuju ke alam yang terang

benderang di bawah sinar petunjuk Ilahi. (Anshari, 1993: 142).

Strategi dakwah tidak hanya diperuntukkan bagi para da’i perorangan yang

mentablighkan ajaran Islam melainkan juga diperlukan oleh organisasi atau

lembaga ke-Islam-an dalam upaya menjadikan dirinya (organisasi/lembaga)

sebagai alat dakwah yang efektif dan efisien. Strategi dakwah yang baik adalah

strategi dakwah yang mampu mengikuti perkembangan zaman sekaligus juga

mampu menjadi solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Organisasi atau lembaga keislaman dituntut untuk memiliki strategi

dakwah yang tepat dalam pelaksanaan dakwahnya dengan tidak melupakan aspek

ukhuwah Islamiyah. Hal ini penting karena dengan adanya ketepatan strategi

dakwah yang berlandaskan ukhuwag Islamiyah, suatu organisasi keislaman tidak

hanya dapat mencapai tujuan dakwah secara organisatoris saja tetapi juga akan

dapat menciptakan serta menjaga kerukunan antar umat Islam. Keharusan ini tidak

hanya berlaku bagi organisasi Islam di Indonesia semata tetapi juga berlaku bagi

organisasi Islam di dunia internasional. Sebab tanpa adanya azas ukhuwah

Islamiyah dikhawatirkan akan dapat menimbulkan perpecahan di kalangan umat

Islam yang secara kenyataannya memang terdapat perbedaan di lingkup internal

Islam.

Berkenaan dengan strategi dakwah yang berazaskan ukhuwah Islamiyah,

tiga organisasi wanita Islam di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara telah dapat membuktikan keefektifannya. Pelaksanaan dakwah dengan

Page 82: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

71

berdasarkan strategi dakwah berazas ukhuwah Islamiyah telah mampu

menjadikan ketiga organisasi ini sebagai saudara yang hidup berdampingan dalam

perbedaan pandangan dan budaya Islam mereka. Ketiga organisasi tersebut adalah

Muslimat Nu, Fatimiyah dan Aisyiyah.

Taktik atau strategi dakwah yang dilaksanakan oleh ketiga organisasi

keislaman di Desa Bangsri, sebagaimana telah dijelaskan pada Bab III, memiliki

kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Strategi dakwah ketiga organisasi

tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Strategi dakwah internal organisasi

Strategi dakwah internal organisasi adalah strategi dakwah yang

dikhususkan bagi anggota masing-masing organisasi. Dalam hal ini, strategi

internal organisasi cenderung dilaksanakan dengan memberikan pengarahan

kepada anggota organisasi akan hakekat Islam. Ketiga organisasi keislaman di

Desa Bangsri pada umumnya melandaskan pemahaman anggota-anggota

mereka dengan sunnatullah terkait dengan perbedaan yang ada dan dialami

oleh umat Islam.

Pemahaman yang diberikan kepada para anggota tersebut tidak hanya

terbatas pada aspek teoritis saja namun juga diwujudkan dalam tindakan nyata.

Para anggota masing-masing organisasi tidak dilarang untuk mengikuti

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang tidak jarang di dalamnya terdapat

pelaksanaan ”ritual ibadah” suatu organisasi. Misalkan saja anggota Fatimiyah

dan Aisyiyah ikut serta dalam acara tahlil yang dilakukan di kediaman anggota

Page 83: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

72

Muslimat NU maupun anggota Muslimat NU ikut dalam kegiatan-kegiatan

Aisyiyah maupun Fatimiyah.

Pemahaman yang diberikan oleh organisasi keislaman juga

menyangkut sikap mengalah. Hal ini ditunjukkan oleh organisasi

Muhammadiyah yang mana pada awal kemunculannya di Desa Bangsri

Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara sempat mendapatkan ”pengasingan”

dari kelompok NU. Perlakuan yang diberikan oleh organisasi NU tersebut

diterima dengan lapang dada dan disertai dengan usaha pendekatan sosial

secara terus menerus. Para anggota Muhammadiyah diberikan pemahaman

akan pentingnya kesabaran dalam upaya membangun ukhuwah Islamiyah di

dalam perbedaan. Usaha ini akhirnya berhasil dengan adanya penerimaan

warga NU terhadap keberadaan Muhammadiyah.

Selain kedua lingkup di atas, penanaman pemahaman juga dilakukan

dengan jalan memberikan perhatian kepada para anggota organisasi yang

sedang mengalami kesulitan serta menjalin silaturrahmi antar anggota.

Penanaman pemahaman ini sangat memiliki nilai penting dalam upaya

pelaksanaan strategi dakwah. Disebut memiliki nilai penting karena dengan

adanya pemahaman yang tidak hanya berbentuk ”paksaan” tetapi juga disertai

dengan pemberian perhatian, maka seorang anggota akan lebih merasa bukan

hanya sebagai subyek kegiatan organisasi semata namun juga akan merasa

sebagai bagian dari keluarga organisasi.

Page 84: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

73

2. Strategi dakwah eksternal

Strategi dakwah eksternal dilaksanakan oleh ketiga organisasi

keislaman di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri dengan cara menjalin

silaturrahmi antar anggota organisasi. Silaturrahmi yang dijalin tidak hanya

dilaksanakan dalam rangkaian acara keagamaan melainkan juga dalam

kegiatan-kegiatan sosial. Bahkan kegiatan-kegiatan sosial telah mampu

menjadikan ikatan persaudaraan antara anggota ketiga organisasi keislaman

tersebut. Kegiatan-kegiatan sosial tersebut dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Kegiatan sosial perorangan

Kegiatan sosial perorangan yang membantu dalam mewujudkan upaya

ukhuwah Islamiyah adalah kegiatan-kegiatan hajatan perorangan. Melalui

undangan yang disebar tanpa membedakan antar organisasi telah mampu

menumbuhkan rasa persaudaraan. Hajatan yang diselenggarakan tidak

hanya berkaitan dengan acara-acara penting dalam kehidupan namun juga

menyangkut hajat-hajat lainnya seperti pembangunan rumah maupun ikut

membantu dalam pindah rumah dan lain sebagainya.

b. Kegiatan sosial kelembagaan

Sama halnya dengan kegiatan sosial perorangan, kegiatan sosial

kelembagaan juga dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk

kegiatan sosial kelembagaan yang telah dapat menunjang strategi dakwah

menuju terciptanya ukhuwah Islamiyah dalam perbedaan di Desa Bangsri

adalah sebagai berikut:

Page 85: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

74

1) Kegiatan sosial dalam bidang ekonomi

Kegiatan sosial di bidang ekonomi ini dilaksanakan dalam waktu-

waktu tertentu dan juga dalam waktu yang tidak tertentu. Kegiatan

ekonomi yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu adalah

pembagian zakat yang dilaksanakan oleh organisasi keislaman di Desa

Bangsri dengan tidak membeda-bedakan golongan atau kelompok

organisasi maupun pemberian hadiah (makanan atau uang) kepada

anak-anak kecil pada saat lebaran dengan tidak membedakan

kelompok atau golongan. Selain itu, kegiatan sosial juga diwujudkan

dengan jalan memberikan bantuan ekonomi kepada masyarakat yang

membutuhkan tanpa memandang perbedaan.

2) Kegiatan sosial dalam bidang pendidikan

Kegiatan sosial dalam bidang pendidikan adalah dengan memberikan

sumbangan-sumbangan yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan

maupun pemberian beasiswa hingga keterbukaan sekolah-sekolah yang

dikelola oleh salah satu organisasi keislaman bagi anak-anak dari

organisasi keislaman lainnya. Bukan suatu pemandangan yang aneh

manakala ada bantuan yang diberikan oleh salah satu anggota

organisasi keislaman kepada lembaga pendidikan yang dikelola oleh

organisasi keislaman yang tidak sama dengan pihak pemberi bantuan.

3) Kegiatan sosial dalam bidang keamanan dan kenyamanan

Kegiatan sosial dalam bidang ini diwujudkan dengan adanya

pernyataan bersama untuk saling memberikan bantuan manakala salah

Page 86: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

75

satu organisasi mengalami ancaman dari pihak luar. Hal ini pernah

dibuktikan manakala pihak Muhammadiyah mengalami gangguan dari

pihak Islam ”luar” maka pihak NU dan Syiah bahu membahu

membantu Muhammadiyah dan memaksa orang yang mengganggu

lembaga pendidikan Muhammadiyah untuk angkat kaki dari Desa

Bangsri.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa strategi dakwah

yang dilakukan oleh ketiga organisasi keislaman di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara pada dasarnya mengacu pada tiga wilayah yang sangat

berhubungan dengan pembentukan perilaku manusia, yakni wilayah penanaman

pemahaman (kognitif), pembangunan dan pembentukan perasaan (afektif) serta

perbuatan (psikomotorik). Ketiga wilayah ini memiliki hubungan keterkaitan yang

mana apabila salah satu tidak ada, maka akan dapat menimbulkan perilaku atau

perbuatan yang tidak menyenangkan dalam menghadapi perbedaan yang terjadi

secara internal pada umat Islam.

Dalam istilah lain, ketiga aspek di atas dapat dianalogikan dengan strategi

dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman yang menurut Faridh (2001:

48) adalah sebagai berikut:

1. Strategi Yatluu Alaihim Aayaatih (strategi komunikasi) adalah strategi

penyampaian pesan-pesan (al-Qur’an) kepada umat memiliki konsekuensinya.

Terpeliharanya hubungan insani secara sehat dan bersahaja, sehingga dakwah

tetap memberikan fungsi maksimal bagi kepentingan hidup dan kehidupan.

Disinilah proses dakwah perlu mempertimbangkan dimensi-dimensi sosiologi.

Page 87: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

76

Agar komunikasi yang didahuluinya dapat berimplikasi pada peningkatan

kesadaran iman.

2. Strategi Yuzakkihim (strategi pembersih sikap dan perilaku) adalah strategi

pembersihan dimaksudkan agar terjadi perubahani individu masyarakat sesuai

dengan watak Islam sebagai agama manusia karena itu dakwah salah satunya

adalah mengemban misi memanusiakan manusia sekaligus memelihara

keutuhan Islam sebagai agama Rahmatan Lilalamin.

3. Strategi Yu’alimu Humul Kitaaba Wa Hikmah (strategi pendidikan). Adalah

strategi pembebasan manusia dari berbagai penjara kebodohan yang seringkali

melihat kemerdekaan dan kreatifitas. Karena pendidikan adalah proses

pencerahan untuk menghindari keterjebakan hidup dalam pola jahiliyah yang

sangat tidak menguntungkan, khususnya bagi masa depan umat.

Jika disandarkan pada teori yang dinyatakan oleh Faridh di atas aspek

kognitif yang identik dengan pemahaman berhubungan dengan strategi

pendidikan, aspek afektif berhubungan dengan strategi pembersihan sikap dan

perilaku dan aspek psikomotorik berhubungan dengan strategi komunikasi.

Meskipun memiliki keterkaitan, menurut penulis, ketiga wilayah yang

disebutkan di atas (kognitif, afektif, dan psikomotorik) berdasar pada wilayah atau

aspek kognitif (pemahaman). Aspek pemahaman menjadi landasan dasar dan

berperan penting dalam terbentuknya aspek afektif dan terlebih lagi psikomotorik.

Dijadikannya pemahaman sebagai landasan dasar sangatlah rasional. Logika

sederhananya, mana mungkin ada orang yang dapat menyimpulkan perasaan

secara benar serta berperilaku secara baik tanpa adanya pemahaman terlebih

Page 88: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

77

dahulu. Jadi setelah adanya proses memahamkan yang hasilnya ditunjukkan

dengan adanya pemahaman, barulah kemudian akan terbentuk aspek afektif

(perubahan sikap) dan psikomotorik (komunikasi perilaku) yang berkesesuaian

dengan pemahaman.

Pemahaman memang merupakan suatu landasan yang sangat penting

dalam kehidupan umat manusia. Bahkan seorang Nabi pun dalam mensyiarkan

risalah Allah juga diawali dengan landasan pemahaman. Hal ini sebagaimana

terlihat dalam wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yakni

Q.S. al-Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

Artinya: 1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.

Berdasarkan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi – sebagaimana

tersebut di atas – terkandung esensi bahwa pengajaran merupakan suatu media

bagi umat manusia untuk dapat mengetahui segala sesuatu. Artinya, dari proses

pengajaran akan didapat pengetahuan atau pemahaman sebagai hasilnya. Secara

tidak langsung firman di atas juga menandakan bahwa melalui wahyu-wahyu

yang diterima, Nabi Muhammad SAW memiliki pemahaman tentang ajaran Islam

yang harus disyiarkan kepada umat manusia.

Page 89: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

78

Pemahaman juga menjadi landasan dalam pelaksanaan dakwah. Sebuah

proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik dengan berdasar agama Allah

yang menjadi tujuan dakwah akan sangat tidak mungkin tercapai tanpa adanya

suatu pemahaman dari umat manusia. Pemahaman akan tercipta dari adanya

proses pemberian pengetahuan tentang suatu hal yang dapat dilakukan dengan

jalan pengajaran. Akan tetapi tidak selamanya proses pengajaran akan

menghasilkan pemahaman.

Pemahaman yang terbentuk dalam lingkungan anggota organisasi wanita

Islam di Desa Bangsri bukanlah bentuk pemahaman yang biasa saja atau

cenderung pada pemahaman secara teoritis semata. Pemahaman yang dimiliki

oleh para anggota organisasi keislaman merupakan pemahaman yang utuh, yakni

memahami secara teoritis dan memahami secara tindakan. Hal ini tidak lepas dari

upaya penanaman pemahaman yang dilakukan oleh organisasi wanita Islam Desa

Bangsri kepada para anggota.

Upaya penanaman pemahaman dilakukan dengan dua alur yakni

pemberian penjelasan tentang nilai-nilai ajaran Islam tentang ukhuwah Islamiyah

dan juga teladan dalam sikap yang ditunjukkan oleh pengurus organisasi. Dua hal

ini sangat penting dan merupakan satu kesatuan pembentukan pemahaman yang

tidak dapat dipisahkan dalam proses dakwah sebagai upaya pembelajaran umat

(tarbiyah). Materi pembelajaran yang terbaik dalam upaya menciptakan

pembelajaran yang transformative adalah menemukan antara materi yang

berbentuk teori dengan pengalaman-pengalaman yang tertuang dalam tindakan

dan perilaku. Melalui penyatuan teori dan tindakan yang selaras, maka akan lebih

Page 90: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

79

memudahkan terwujudnya transformasi (perpindahan) nilai pengajaran teori

menuju praktek karena pada dasarnya sumber pembelajaran yang terbaik adalah

pelibatan pengalaman-pengalaman praktis dari teori-teori yang telah disampaikan

(Rembangy, 2010: 157).

Selain dari sudut pandang dakwah sebagai proses pembelajaran, dalam

konteks dakwah sebagai upaya pembangunan opini publik tentang suatu nilai

ajaran Islam, perpaduan antara penyampaian teori dakwah yang diikuti dengan

realisasi dalam tindakan nyata merupakan aspek yang mampu mewujudkan

pembangunan opini public tersebut. Pemberian penjelasan mengenai teori secara

tidak langsung terkandung harapan-harapan akan nilai-nilai yang berhubungan

dengan teori ajaran Islam yang disampaikan dalam proses dakwah yang mana

dalam hal ini adalah teori tentang ukhuwah Islamiyah. Realisasi harapan yang

diwujudkan dengan perilaku ukhuwah yang dilakukan oleh para pengurus

organisasi wanita Islam di Desa Bangsri menjadi media penguat bagi para

anggota. Dengan adanya realisasi tersebut maka nilai-nilai dalam teori ukhuwah

Islamiyah yang sebelumnya hanya terbatas pada wacana telah berubah menjadi

kenyataan. Bahkan, pelibatan anggota – sebagai obyek dakwah – dalam praktek

ukhuwah Islamiyah dengan tidak membedakan mereka dalam memberikan

bantuan dan silaturrahmi menurut penulis akan semakin memaksimalkan proses

tersebut. Pelibatan anggota, baik sebagai obyek penerima bantuan maupun sebagai

subyek yang dilibatkan dalam memberikan bantuan secara fisik akan semakin

mematangkan pemahaman mereka bahwa ukhuwah Islamiyah dapat diwujudkan

dalam perbedaan yang dialami oleh umat Islam di Desa Bangsri. Kematangan

Page 91: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

80

pemahaman inilah yang kemudian dapat disebut sebagai keyakinan atau

kepercayaan public terhadap realisasi materi dakwah.

Kepercayaan dari masyarakat inilah yang kemudian akan berperan dalam

proses pembentukan asosiasi. Pengertian asosiasi dalam aspek komunikasi yang

disandarkan pada ranah psikologi adalah sangkut paut tanggapan-tanggapan yang

saling mereproduksi (Sujanto, 1995: 35). Pernyataan Sujanto tersebut secara tidak

langsung terkandung makna bahwa manakala asosiasi yang terbentuk bersifat

negatif, maka reproduksi yang dihasilkan juga negative. Begitu pula sebaliknya,

manakala asosiasi yang terbentuk adalah positif, maka reproduksi yang dihasilkan

juga akan bernilai positif. Terkait dengan reproduksi dari tanggapan yang terjadi

di organisasi-organisasi wanita Islam di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara maka dapat dinyatakan bahwa reproduksi tanggapan yang

dihasilkan dari adanya strategi dakwah tentang ukhuwah Islamiyah adalah bernilai

positif.

Menurut Nimmo (2000:10), harapan-harapan, pemenuhan nilai-nilai dalam

harapan serta terciptanya kepercayaan public akibat adanya realisasi dari harapan

dan pemenuhan nilai tersebut merupakan aspek terpenting dalam penciptaan dan

pembangunan opini public. Apabila opini public telah terbentuk secara positif,

maka esensi tujuan dari strategi dakwah telah terwujud. Dalam hal ini tidak

mengherankan jika kemudian dampak dari terbangunnya opini public adalah

terciptanya perilaku positif oleh para anggota organisasi dalam menanggapi

perbedaan sudut pandang Islam dalam kehidupan guna mengembangkan ukhuwah

Islamiyah di antara mereka.

Page 92: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

81

Dukungan realisasi dari teori kepada para anggota memang sangat

diperlukan dan sangat penting. Dengan adanya realisasi sebuah teori, maka teori

bukan hanya sebatas wacana yang harus diberikan kepada umat Islam secara turun

temurun. Tidak jarang terjadi sebuah teori keagamaan yang tidak didukung oleh

adanya realisasi secara tindakan hanya menjadi pengetahuan, sementara dalam

praktek yang terjadi sangat tidak sesuai dengan teori ajaran Islam. Beberapa bukti

dapat ditemukan terkait dengan tidak selarasnya teori nilai ajaran Islam dengan

perilaku maupun tindakan umat Islam akibat kurangnya realisasi seperti nilai yang

terkandung dalam firman Allah Q.S. al-Kafirun ayat 1-6 yang berbunyi sebagai

berikut:

Artinya: 1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu

sembah,

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan

yang aku sembah.

6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Nilai yang terkandung dalam firman di atas jelas sekali menunjukkan

bahwa Islam sangat menghargai dan menghormati keberadaan agama lain dan

memberikan toleransi kepada umat selain Islam. Namun karena kurangnya

realisasi dari substansi nilai ajaran Islam dalam firman di atas, maka tidak

mengherankan jika kemudian terjadi pergesekan antara umat Islam dengan umat

Page 93: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

82

non Islam dengan berbagai penyebab awal. Hal ini seperti terlihat pada kerusuhan

Poso maupun Ambon yang sangat sarat dengan “aroma” agama.

Selain terkait dengan hubungan antara umat Islam dengan umat yang lain,

ada juga permasalahan yang berkaitan dengan hubungan antar umat Islam sendiri.

Perselisihan antar kelompok umat Islam yang terjadi di beberapa wilayah di

Indonesia menjadi sedikit bukti rendahnya implementasi nilai-nilai persaudaraan

lingkup internal Islam. Hal itu bisa terjadi karena tidak selarasnya teori nilai

ajaran Islam yang disampaikan dengan realisasi perilaku dari para penyampai nilai

ajaran tersebut.

Dari sudut pandang komunikasi dakwah, strategi yang diterapkan oleh

Muslimat NU, Fatimiyah dan Aisyiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara merupakan suatu proses komunikasi dakwah dua arah yang

efektif. Keefektifan tersebut terindikasikan dengan tercapainya tujuan

penyampaian pesan dengan adanya umpan balik (feedback) yang positif dari

mad’u (penerima pesan). Terwujudnya ukhuwah Islamiyah dalam perbedaan

adalah hasil dari proses strategi komunikasi dakwah Muslimat NU, Fatimiyah dan

Aisyiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.

Keberhasilan dalam memunculkan feedback yang berkesesuaian dengan

tujuan pesan dakwah dalam strategi dakwah tidak lepas dari peran para da’i.

Sebagai sumber informasi pesan berupa nilai ajaran Islam, mereka (para da’i)

tidak hanya mengandalkan satu metode melainkan juga mem-back up-nya dengan

metode lain. Metode pengajaran secara lisan (ceramah) yang lazim digunakan

oleh para mubaligh tidak berdiri sendiri dan sebagai metode tunggal dalam

Page 94: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

83

strategi dakwah Muslimat NU, Fatimiyah dan Aisyiyah di Desa Bangsri

Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Metode tersebut didukung dengan metode

keteladanan dengan menjadikan diri da’i sebagai contoh dalam praktek keseharian

terkait dengan materi pesan dakwah tentang ukhuwah Islamiyah. Metode

keteladanan merupakan salah satu metode yang sangat Islami dan mendapat

“pengakuan” dari Allah sebagaimana disebutkan dalam Q.S. an-Nahl ayat 125

berikut ini:

(٥٢١)

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Wujud keteladanan dalam ayat di atas terkandung dalam pelajaran yang

baik. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, pembelajaran yang baik adalah adanya

keterpaduan antara teori dengan praktek. Keteladanan pula lah yang juga menjadi

metode Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan Islam. Nabi tidak pernah

hanya memberikan wacana ajaran Islam secara teoritis semata kepada umatnya

namun juga memberikan contoh bagaimana penerapan teori ajaran Islam dalam

kehidupan keseharian. Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan bahwa

sosok keteladanan dai menjadi aspek vital dalam keberhasilan tercapainya tujuan

dakwah.

Page 95: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

84

Keteladanan yang telah ditunjukkan oleh para dai secara otomatis akan

semakin menguatkan hegemoni tentang materi pesan dakwah. Penguatan

hegemoni dapat terjadi karena dalam aspek keteladanan ada unsur penjelas

mengenai teori perilaku yang dapat dicontoh oleh mad’u. Maksudnya, dengan

adanya praktek atau keteladanan yang ditunjukkan oleh para dai akan membuat

mad’u semakin yakin bahwasanya ukhuwah Islamiyah bukan hanya semata-mata

sebatas pengetahuan yang hanya perlu untuk diketahui saja melainkan juga

merupakan bentuk pengetahuan yang dapat dilaksanakan. Hal ini dikarenakan

ukhuwah Islamiyah dalam konteks sebagai pesan dakwah merupakan pesan yang

tidak hanya perlu disebarluaskan secara teoritis. Ukhuwah Islamiyah memerlukan

aplikasi yang jelas dan tepat sehingga dengan adanya aplikasi tersebut akan

semakin memperjelas bagaimana mempraktekkan ukhuwah Islamiyah.

Terlebih lagi jika mengacu pada realitas kedudukan dai di lingkungan

masyarakat Indonesia yang begitu kuat dalam alur kehidupan social. Keberadaan

dai atau ulama yang berada di “puncak kasta” social Islam telah menjadikan dai

atau ulama sebagai tokoh yang sangat didengar dan ditunggu fatwanya oleh

masyarakat. Maksudnya, masyarakat akan begitu patuh kepada tokoh ulama –

meski tidak seluruhnya demikian – manakala mereka memberikan suatu stimulus

dalam perilaku social. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya peran ulama dalam

membentuk opini public sangat kuat di lingkungan masyarakat Islam Indonesia.

Beberapa kasus yang melibatkan umat Islam dengan isu agama maupun

perbedaan sudut pandang keislaman tidak dapat dilepaskan dari peran ulama di

belakangnya.

Page 96: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

85

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa relevansi strategi

dakwah Muslimat NU, Fatimiyah dan Aisyiyah di Desa Bangsri Kecamatan

Bangsri Kabupaten Jepara dalam upaya pengembangan ukhuwah Islamiyah

internal umat Islam tidak dapat dilepaskan dari strategi yang berorientasi pada

pembangunan pemahaman yang terpadu sehingga menciptakan perasaan se-Islam

dan berakhir dengan perilaku (psikomotorik) ukhuwah Islamiyah dalam

perbedaan sudut pandang mengenai Islam yang positif. Keberhasilan tersebut

tidak lepas dari keteladanan dai yang menjadi kunci efektifitas komunikasi

dakwah sehingga mampu mewujudkan tujuan esensi dakwah dengan terciptanya

feedback berupa perilaku ukhuwah Islamiyah dalam perbedaan di lingkungan

Muslimat NU, Fatimiyah dan Aisyiyah di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara.

Page 97: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

86

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan bahwa taktik atau strategi dakwah yang dilaksanakan oleh

ketiga organisasi wanita Islam di Desa Bangsri memiliki kesamaan antara

satu dengan yang lainnya yakni dengan menggunakan strategi dakwah

internal dan eksternal. Meskipun terkesan terdapat dua lingkup strategi,

namun pada dasarnya relevansi strategi dakwah organisasi wanita Islam di

Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dalam upaya

pengembangan ukhuwah Islamiyah internal umat Islam tidak dapat

dilepaskan dari strategi yang berorientasi pada pembangunan pemahaman

yang terpadu sehingga menciptakan perasaan se-Islam dan berakhir dengan

perilaku (psikomotorik) ukhuwah Islamiyah dalam perbedaan sudut

pandang mengenai Islam yang positif. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari

keteladanan dai yang menjadi kunci efektifitas komunikasi dakwah sehingga

mampu mewujudkan tujuan esensi dakwah dengan terciptanya feedback

berupa perilaku ukhuwah Islamiyah dalam perbedaan di lingkungan

organisasi keislaman wanita di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten

Jepara.

Page 98: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

87

5.2. Saran-saran

Ada beberapa saran yang – dengan penuh kerendahan hati – ingin

penulis sampaikan terkait dengan hasil penelitian ini, yakni:

1. Perlu adanya pertimbangan untuk menjadikan kehidupan berorganisasi

di Desa Bangsri sebagai percontohan dalam melaksanakan dan

mengembangkan ukhuwah Islamiyah sebagai tujuan dan esensi dakwah

Islam.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan yang berkaitan dengan ukhuwah

Islamiyah sebagai pembanding hasil penelitian yang telah penulis

laksanakan dengan tujuan untuk semakin memperluas dan menambah

khasanah keilmuan khususnya terkait dengan strategi dakwah dan

ukhuwah Islamiyah.

5.3. Penutup

Demikian skripsi yang dapat penulis susun. Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

menyempurnakan kekurangan sebatas kesempurnaan manusia karena “tak

ada gading yang retak”. Akhirnya, di balik kekurangan dan

ketidasempurnaan, terbersit harapan semoga karya ini mampu menjadi

setitik pengetahuan dalam samudera ilmu. Amin

Page 99: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Amrullah, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta : Prima

Media, 1983.

Azwar, Saifudin, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Ali, Moh. Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2004.

Anshari, Hafi, Pemahaman dan Pengamatan Dakwah, Surabaya, Al-Ikhlas, 1993.

Arifin M. H., Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar Studi. Jakarta : Bumi Aksara,

2000.

Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Wacana Ilmu,

1997.

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia,

2002.

Daymon, C dan Holloway, Immy, Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public

Relation dan Management Communication, terj. Cahya W, Yogyakarta:

Bentang, 2008.

Departemen Agama RI. 2002. Al-Qur’an dan terjemahannya. Surabaya: CV. Duta

Ilmu

Faisal, M., “Strategi Dakwah K.H. Maemoen Zubair dalam Mengembangkan

Akhlaq Masyarakat Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang”, Skripsi,

Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Dakwah, Tidak Dipublikasikan,

2010.

Faridh, Miftakh, Refleksi Islam, Bandung : Pusdi Press, 2001.

Ghufroni, “Metode dan Strategi Perkembangan Agama Islam Pada Lembaga Di

Kota Semarang,” Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Dakwah,

Tidak Dipublikasikan, 1994

Jamil, M. Mukhsin, Mengelola Konflik dan Membangun Damai: Teori, Strategi

dan Implementasi Resolusi Konflik, Semarang: WMC: Cet.1 2007.

Hafidhuddin, Didin, Dakwah Aktual, Jakarta, Gema Insani, 2000.

Khadziq, Islam dan Budaya Lokal: Belajar Memahami Realitas Agama dalam

Masyarakat, Yogyakarta: Sukses Offset, 2009.

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1981.

Page 100: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

Ma'arif, Syamsul, Pendidikan Pluralisme Di Indonesia, Yogyakarta: Logung

Pustaka, 2005.

Moloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2002.

Muhyidin, Asep dan Safei, Agus Ahmad, Metode Pengembangan Dakwah,

Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Mujahidin, “Studi tentang Strategi Dakwah Kodama (Korp Dakwah Mahasiswa

Islam) Di Yogyakarta”, Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo Fakultas

Dakwah, Tidak Dipublikasikan, 1991.

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid 1 dan II, Jakarta:

UI Press, 1985.

Nata, Abuddin, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2001.

Pimay, Awaludin, Metodologi Dakwah : Kajian Teoritis dari Khazanah al-

Qur’an. Semarang: RaSAIL, 2005.

Sanusi, Shalahuddin, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam,

Semarang: CV Ramadhani, t.th.

Sanwar, Aminuddin, Pengantar Studi Da’wah. Semarang: Fakultas Da’wah IAIN

Walisongo Semarang, 1985.

Soemarsono, Pendidikan kewarganegaraan, Jakarta: Gramedia, 2001.

Solihah, Maftuhatus, “Kebijakan Dakwah Islam dalam Membina Kerukunan

Hidup Antar Umat Beragama di Indonesia”, Skripsi, Semarang: IAIN

Walisongo Fakultas Dakwah, Tidak Dipublikasikan, 2002.

Subekan, “Peran Forum Komunikasi Antar Umat Beragama Dalam

Mentablighkan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Di Kabupaten

Boyolali”, Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo Fakultas Dakwah, Tidak

Dipublikasikan, 2005.

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Suneth, A. Wahab, dan Syaeruddin Djosan, Problematika Dakwah dalam Era

Indonesia Baru, Jakarta: Bina Rena Pariwara, t.th

Syahidin, Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid, Bandung: Alfabel Alfabetha,

2003.

Syafi'i, A. Ma'arif, Membumikan Islam, Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 1995.

Page 101: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.

Thoha, Anis Malik Tren Pluralitas Agama: Tinjauan Kritis, Jakarta: Gema Insani,

2005.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1997.

Umar, Thoha Yahya, Islam dan Dakwah. Jakarta: Al Mawardi Prima, 1985.

Umary, Barmawie, Azas-Azas Ilmu Da’wah, Surakarta: Ramadhani, 1984.

Van den Ban A.W. dan H.S. Hawkins, Penyuluhan Pertanian, Yogyakarta:

Kanisius, 1998.

Wahyudin dkk, Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Grasindo,

2009.

Ya'qub, Hamzah, Publisistik Islam Seni dan Teknik Dakwah, Bandung: CV

Diponegoro, 1973.

Zahrah, Abu, Dakwah Islamiah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994.

Wawancara dengan pengurus Muslimat NU:

1. Ibu Zahrah

2. Ibu Siti Khodijah

3. Ibu Zulfah

Wawancara dengan pengurus Aisiyah:

1. Ibu Muzaro’ah

2. Ibu Nafisah

3. Ibu Farisatin

Wawancara dengan pengurus Fatimiyah:

1. Ibu Khotijah Firdaus Alam

2. Ibu Hj. Fatimah

Page 102: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

3. Ibu Erli

4. Ibu Zainab

5. Ibu Tutik

http://www.mediatrust.org/training-events/training-resources/online-guide

Page 103: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Penelitian : STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN

AISYIYAH DALAM MENGEMBANGKAN UKHUWAH

ISLAMIYAH DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

Lokasi Penelitian : Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara

Peneliti : Ayu Isnaini

Status : Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang

NIM : 081211048

Jenis Wawancara : Semi Struktural

Responden : Pengurus Muslimat NU Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kab.

Jepara

Pengurus Fatimiyah Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kab. Jepara

Pengurus Aisyiyah Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kab. Jepara

Page 104: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

Responden: Pengurus Muslimat NU Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kab. Jepara

Daftar Pertanyaan

1. Apakah organisasi Muslimat NU itu? Dan mengapa menggunakan nama Muslimat?

2. Apa saja kegiatan Muslimat NU?

3. Kegiatan apa saja yang terlaksana dengan baik di lingkungan Muslimat NU?

4. NU dikenal sebagai organisasi yang peduli terhadap pendidikan umat, apa saja yang

dilakukan oleh Muslimat NU terkait dengan bidang pendidikan?

5. Bagaimana pandangan Muslimat NU tentang keberadaan organisasi wanita Islam selain

Muslimat di Desa Bangsri Kec. Bangsri Kab. Jepara yakni Fatimiyah dari Syiah dan

Aisyiyah dari Muhammadiyah?

6. Bagaimana pandangan Muslimat NU tentang kemungkinan konflik akibat adanya

perbedaan sudut pandang Islam dari organisasi-organisasi tersebut?

7. Pernahkah perbedaan antar organisasi menyebabkan pertikaian antar organisasi? Jika

pernah, bagaimana Muslimat NU menanggapinya?

8. Bagaimana pandangan Muslimat NU tentang ukhuwah Islamiyah?

9. Bagaimana cara Muslimat NU menyampaikan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah kepada

anggota-anggotanya?

10. Apakah Muslimat NU memberikan larangan kepada para anggotanya dalam melakukan

interaksi sosial dengan anggota organisasi wanita lainnya?

11. Bagaimana strategi dakwah Muslimat NU dalam menanggapi perbedaan organisasi,

khususnya yang berkaitan dengan hubungan Muslimat NU dengan organisasi-organisasi

lainnya?

12. Jika ada anggota masyarakat yang terkena musibah namun bukan dari Muslimat NU,

bagaimana Muslimat NU menanggapi hal tersebut?

Page 105: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

Responden: Pengurus Fatimiyah Desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kab. Jepara

Daftar Pertanyaan

1. Apakah organisasi Fatimiyah itu?

2. Bagaimana sejarah kemunculan Fatimiyah di Desa Bangsri Kec. Bangsri Kab. Jepara?

3. Apa saja kegiatan Fatimiyah?

4. Bagaimana pandangan Fatimiyah tentang adanya organisasi Islam wanita yang berbeda di

Desa Bangsri?

5. Pernahkah anggota Fatimiyah terlibat konflik hingga bertikai dengan anggota organisasi

lainnya?

6. Bagaimana pandangan Fatimiyah tentang ukhuwah Islamiyah?

7. Bagaimana cara Fatimiyah dalam mensosialisasikan ukhuwah Islamiyah kepada para

anggotanya?

8. Apakah Fatimiyah mengundang organisasi lain ketika ada hajat / acara?

9. Apabila Fatimiyah diundang oleh salah satu organisasi wanita Islam di acaranya, apakah

Fatimiyah menghadiri undangan tersebut?

10. Apakah Fatimiyah juga memiliki program sosial berorientasi pada ukhuwah Islamiyah?

Jika ada, jelaskan seperti apakah kegiatan tersebut?

11. Bagaimana pandangan Fatimiyah tentang peluang konflik hingga pertikaian akibat

perbedaan yang ada di Desa Bangsri?

Page 106: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

Responden: Pengurus Aisyiyah Desa Bangsri Kec. Bangsri Kab. Jepara

Daftar Pertanyaan

1. Kapankah Aisyiyah berdiri dan apakah sebenarnya organisasi Aisyiyah itu?

2. Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang peduli dengan pendidikan dan ekonomi,

sebagai bagian dari Muhammadiyah, apakah kegiatan-kegiatan Aisyiyah di bidang

pendidikan?

3. Menurut cerita, pada awal kehadiran Muhammadiyah pernah terjadi sambutan yang

kurang menyenangkan dari warga masyarakat, bagaimana Muhammadiyah mengatasi hal

itu?

4. Bagaimana pula pandangan Aisyiyah terhadap peristiwa tersebut terkait dengan adanya

perbedaan di antara organisasi wanita Islam di Desa Bangsri Kec. Bangsri Kab. Bangsri?

5. Bagaimana Aisyiyah memandang tentang ukhuwah Islamiyah?

6. Bagaimana cara Aisyiyah memberikan pemahaman ukhuwah Islamiyah kepada para

anggotanya?

7. Bagaimana Aisyiyah menanggapi undangan dari organisasi lain?

8. Bagaimana sikap Aisyiyah jika ada anggotanya dalam berinteraksi dengan anggota

organisasi lainnya?

9. Bagaimana sikap Aisyiyah dalam merespon undangan dari organisasi lain?

10. Bagaimana sikap Aisyiyah dalam merespon musibah yang menimpa warga yang bukan

anggota Aisyiyah?

Page 107: STRATEGI DAKWAH MUSLIMAT NU, FATIMIYAH, DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain... · Nama : Ayu Isnaini NIM : 081211048 Fak. / Jur. : Dakwah / KPI Judul Skripsi

BIODATA PENULIS

Nama : Ayu Isnaini

Tempat, Tgl Lahir : Jepara, 27 Pebruari 1989

Alamat : Jl. Seroja RT. 01 RW 09 Bangsri Kecamatan Bangsri

Kabupaten Jepara

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan:

MI Hasyim Asy’ari lulus tahun 2001

MTs Wahid Hasyim lulus tahun 2004

MA Wahid Hasyim lulus tahun 2007

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 2012