muhamad syarif nim 30601201256 program studi …

62
i AUDIT ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Tugas Akhir Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1 pada Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Sulatan Agung Semarang OLEH: MUHAMAD SYARIF NIM 30601201256 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2018

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

AUDIT ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI

INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Tugas Akhir

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

S1 pada Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Sulatan Agung

Semarang

OLEH:

MUHAMAD SYARIF

NIM 30601201256

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2018

ii

iii

iv

v

vi

PRAKATA

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga

tesis yang berjudul “Membangun Model Kemitraan Bisnis Antara Pengrajin Dan Toko-

Toko Mebel Di Solo Raya” ini dapat diselesaikan. Hal tersebut tidak lepas dari dukungan

berbagai pihak sehingga proses penulisan bisa berjalan lancar.

Penulisan tesis ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Magister Manajemen Program Studi Magister Manajemen Pasca Sarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak diantaranya:

1. Kepada kedua orang tua dan kakak saya yang selalu memberi semangat, doa, dan

dukungan yang tidak terkira, terutama dalam penulisan tesis ini.

2. Prof. Dr. Asri Laksmi Riani, M.Si. selaku ketua Program Studi Magister

Manajemen Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin dalam penelitian ini.

3. Dr. Ahmad Ikhwan Setiawan, SE, MT., selaku pembimbing yang sabar dan selalu

memberi masukan dalam penulisan tesis ini.

4. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Sultan Agung

yang telah bersedia berbagi ilmu, sehingga menambah wawasan penulis dalam

penyusunan tesis ini serta bekal dalam menjalani hidup di masa depan.

5. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam menjalan

proses perkuliahan.

6. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan, dan bantuan yang

tidak dapat disebutkan satu persatu dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini

Penulis berharap tesis ini bisa memberikan kontribusi dan referensi bagi ilmu

manajemen, khususnya manajemen pemasaran.

Semarang,

Muhamad Syarif

vii

MOTO

“Midaadul „Ulama Khoirun min Dimaa‟iasy-Syuhada” (Tinta Ulama lebih utama dari

darah para syuhada)

-Nabi Muhammad SAW-

“Tidak ada kebanggaan kecuali bagi ahli ilmu, sesungguhnya mereka di atas petunjuk,

dan mereka penunjuk orang yang minta petunjuk.”

-Imam Ali bin Abi Thalib R.A-

“Give you‟re all, the sweetness of life will be tasted after the struggles.”

-Imam Syafi’i-

For my mother, father, and sister,

Thank you.

viii

Persembahan

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, tesis ini saya

persembahkan untuk:

1. Ayah dan ibu saya yang telah berjuang dalam memberi doa dan

semangat bagi kehidupan anak-anaknya.

2. Kakak saya yang selalu memberi dukungan.

3. Teman-teman di teknik elektro Universitas Islam Sultan Agung.

4. Almamater.

ix

ABSTRAK

AUDIT ENERGI GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan energi listrik dan nilai intensitas

konsumsi energi di gedung FTI Unissula Semarang pada bulan Januari 2018. Masalah utama yang

disoroti adalah penggunaan listrik pada universitas yang terkadang kurang efisien sehingga biaya

rekening listrik menjadi membengkak.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengumpulan

data historis. Selanjutnya, dilakukan pengamatan dan pencatatan seluruh peralatan listrik setiap

jam dengan mengamati masing-masing ruangan dan mencatat satu per satu peralatan listrik yang

ada di setiap ruangan. Kemudian, dilakukan perhitungan jumlah kWh total selama 1 bulan. Data-

data listrik yang digunakan adalah data peralatan listrik yang terpasang di FTI Unissula Semarang.

Data per peralatan dihitung pada saat peralatan tersebut sedang menyala. Pengamatan peralatan

menyala dilakukan setiap jam, mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Sedangkan, untuk lampu

jalan, menyala selama 12 jam, mulai pukul 18.00-06.00 WIB. Langkah selanjutnya adalah

dilakukan perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada ruangan ber-AC dan ruangan tidak

ber-AC.

Berdasarkan hasil pengamatan, nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) FTI Unissula

Semarang termasuk dalam kategori “efisien” (10,490 kWh/m2/bulan) karena standardnya sebesar

7,92 – 12,08kWh/m2/bulan untuk ruangan ber-AC dan “cukup efisien” untuk ruangan tidak ber-

AC (1,981 kWh/m2/bulan) dengan standardnya sebesar 1,67-2,5 kWh/m

2/bulan.

Kata Kunci: Audit Energi, Intensitas Konsumsi Energi, Fakultas Teknologi Industri, Univeritas

Islam Sultan Agung

ABSTRACT

AUDIT ENERGY IN INDUSTRIAL TECHNOLOGY FACULTY OF SULTAN AGUNG

ISLAMIC UNIVERSITY SEMARANG

This research aimed to know the electrical energy used and the value of energy

consumption intensity in Industrial Technology Faculty of Sultan Agung Islamic University

Semarang in January 2018. The main problem observed was the use of electrical used in the

faculty that sometimes inefficient. This made the electrical payment gets more and more

expensive.

The steps were collecting historical data. Next, it was observed and written to all the

electrical tools in every hour by observing each room and write one by one the electrical tools in

each room. Then, the measurement of total kWh in a month was counted. The data used are the

installed electrical tools in the faculty. Each tool was measured when it was on. The observation

was conducted every hour, from 08.00 until 21.00 WIB. However, street lamps were counted 12

hours, from 18.00 until 21.00 WIB. The next step was measuring the Energy Consumption

Intensity for room with and without AC.

Based on the observation of energy consumption intensity, this was in the level of

“efficient” (10,490 kWh/m2/month) since its standard was 7,92 – 12,08kWh/m

2/month for room

with AC and “sufficient efficient” to non-AC rooms (1,981 kWh/m2/month) with its standard was

1,67-2,5 kWh/m2/month.

Key Words: Audit Energy, Energy Consumption Intensity, Industrial Technology Faculty, Sultan

Agung Islamic University Semarang

x

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .............................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... iv

MOTO .................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .. ....................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 3

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................... 4

xi

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 5

2.2 Manajemen Energi ......................................................................................... 7

2.3 Audit Energi .................................................................................................. 9

2.3.1 Audit Energi Awal ..................................................................... 10

2.3.2 Audit Energi Rinci ..................................................................... 10

2.4 Intensitas Konsumsi Energi ........................................................................... 10

2.5 Air Conditioner .............................................................................................. 13

2.5.1 Kapasitas AC Ruangan ............................................................. 13

2.6 Pencahayaan .................................................................................................. 14

2.6.1 Macam-Macam Lampu Listrik ............................................................. 15

2.7 Tarif Listrik.................................................................................................. 16

2.7.1 Biaya Awal ........................................................................................... 16

2.7.2 Biaya Bulanan....................................................................................... 17

2.8 Tabel Harga Listrik PLN ................................................................................. 18

2.9 Cara Menghitung Energi ................................................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Langkah-Langkah Penelitian ......................................................................... 21

3.2 Flow Chart ..................................................................................................... 23

3.3 Cara Mendapatkan Data ................................................................................ 24

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1 Data Pembayaran Listrik ............................................................................... 25

4.2 Data Pengukuran kWh Meter ........................................................................ 26

xii

4.3 Perhitungan Biaya Listrik .............................................................................. 27

4.4 Luas Bangunan .............................................................................................. 28

4.5 Perhitungan Daya AC .................................................................................... 30

4.6 Perhitungan Konsumsi Energi Setiap Hari Selama Bulan Januari 2018 ....... 31

4.7 Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Ruangan Ber-AC ............... 34

4.8 Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Ruangan Tidak Ber-AC ..... 35

4.9 Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Selama 1 Tahun ................. 36

4.10 Pembahasan…..............................................................................................38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 39

5.2 Saran .............................................................................................................. 40

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 41

Lampiran-lampiran ................................................................................................ 43

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Standardisasi IKE pada Bangunan Gedung….................................................11

2.2 Konsumsi Energi Listrik dalam kWh/m2/bln ................................................. 11

2.3 Kriteria IKE Bangunan Gedung ber-AC ......................................................... 12

2.4 Kriteria IKE Bangunan Gedung tidak ber-AC ................................................ 13

2.5 Kapasitas AC Ruangan ................................................................................... 14

2.8.1Tarif Dasar Listrik Rumah Tangga RI….......................................................18

2.8.2 Tarif Dasar Listrik Bisnis B1…....................................................................18

2.8.3 Tarif Dasar Listrik Sosial…..........................................................................18

2.8.4 Tarif Dasar Listrik Industri….......................................................................19

2.8.5 Tarif Dasar Listrik Publik….........................................................................19

4.1 Tabel data pembayaran rekening listrik beberapa bulan terakhir ................... 25

4.2 Tabel hasil pengukuran kwh meter bulan Januari 2018 pada gedung Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung ....................................... 26

4.3 Tabel komposisi luas bangunan gedung ......................................................... 28

4.4 Daya AC .......................................................................................................... 30

4.5 Tabel daya total bulan Januari 2018 ruangan ber-AC ..................................... 32

4.6 Tabel daya total bulan Januari 2018 ruangan tak ber-AC ............................... 33

4.7 IKE ruangan ber-AC ....................................................................................... 34

4.8 IKE ruangan tidak ber-AC .............................................................................. 35

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Diagram alur penelitian ................................................................................... 23

4.1 Diagram Pembayaran Rekening Listrik pada Gedung FTI Unissula .............. 26

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Single Line Diagram

2.1 Instalasi Listrik FTI Lantai 1

2.2 Instalasi Listrik FTI Lantai 2

2.3 Instalasi Listrik FTI Lantai 3

2.4 Instalasi Listrik Lab Elektro Lantai 1

2.5 Instalasi Listrik Lab Elektro Lantai 2

2.6 Instalasi Listrik Lab Industri Lantai 1

2.7 Instalasi Listrik Lab Industri Lantai 2

3 Data Beban Terpasang FTI

4.1 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 9 Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

4.2 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 9 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

4.3 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 10 Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

4.4 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 10 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

4.5 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 11Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

xvi

4.6 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 11 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

4.7 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 12 Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

4.8 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 12 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

4.9 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 13 Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

4.10 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 13 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

4.11 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 14 Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

4.12 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 14 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

4.13 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 15 Januari 2018 FTI

UNISSULA (ber-AC)

4.14 Rekapitulasi Dan Perhitungan Konsumsi Energi 15 Januari 2018 FTI

UNISSULA (tidak ber-AC)

5.1 Hasil Perhitungan Kwh Selama 1 Bulan (ruang ber AC)

5.2 Hasil Perhitungan Kwh Selama 1 Bulan (ruang tidak ber AC)

6.1 Urutan IKE Per Ruangan Dari Terboros Hingga Terhemat (ruang ber-AC)

6.2 Urutan IKE Per Ruangan Dari Terboros Hingga Terhemat (ruang tidak ber

AC)

xvii

7 Foto-foto

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dapat memanfaatkan sumber daya di sekitarnya untuk membantu

kehidupannya. Sumber daya ini dapat digunakan untuk melakukan usaha (kerja)

atau melakukan suatu perubahan. Hal ini sering disebut energi (Sasrawan, H.;

2016). Menurut hukum Termodinamika Pertama, “Energi bersifat kekal, Energi

tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan, tetapi dapat berubah bentuk

(konversi) dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain” (Djafar,

2013). Ada berbagai macam jenis energi yang digunakan sehari-hari, misalnya

energi listrik, panas, kimia, gerak, dan lain sebagainya. Salah satu energi vital

yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari adalah energi listrik.

Jenis energi ini berasal dari muatan listrik yang menimbulkan medan listrik statis

atau bergeraknya elektron pada konduktor ( pengantar listrik ) atau ion (positif

atau negatif ) pada zat cair atau gas (Bitar,2016). Di Indonesia sendiri, kebutuhan

energi listrik disalurkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui penggerak

turbin sebagai pembangkitnya. Energi listrik ini bisa ditemukan dimana-mana,

termasuk pada rumah tangga, ruang publik, sosial, perkantoran, dan industri.

Dalam operasional sehari-hari, universitas adalah salah satu lembaga yang

sangat membutuhkan banyak energi guna mendukung aktivitas-aktivitasnya,

terutama energi listrik. Hal ini terbukti dari kebutuhan universitas akan

penggunaan lampu, pendingin ruangan, dan sebagainya untuk kenyamanan proses

belajar mengajar. Akan tetapi, masalah yang sering timbul adalah kurang efisien

dan ekonomisnya penggunaan listrik yang ada pada universitas. Hal ini

sebenarnya tidak hanya mempengaruhi biaya yang membengkak pada

pembayaran rekening listrik tetapi juga berkontribusi lebih luas pada kerusakan

lingkungan, seperti efek rumah kaca dan hujan asam. Oleh sebab itu, sangatlah

penting dilakukan pengukuran yang akurat terhadap penggunaan energi yang ada

pada universitas

2

sehingga dapat diketahui dengan pasti tingkat efisiensi penggunaan energinya.

Pengukuran ini dapat dilakukan dalam bentuk audit energi.

Audit energi itu sendiri diperlukan untuk mengidentifikasi besarnya konsumsi

energi di suatu area dan diharapkan akan mampu memberikan data yang akurat

untuk pengambilan kebijakan penghematan energi untuk kedepannya. Audit

energi adalah pencatatan sistematis dan berkesinambungan dari penggunaan

energi di suatu area. Direktorat Pengembangan Energi, Departemen Pertambangan

dan Energi Republik Indonesia sendiri telah memiliki penetapan petunjuk

konservasi energi pada beberapa bangunan gedung yang memiliki konsumsi

energi yang cukup besar, salah satunya pada bangunan universitas, yang bertujuan

untuk mengurangi terjadinya pemborosan energi listrik.

Gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung,

Semarang didirikan pada tahun 1999. Menurut Persyaratan Umum Instalasi

Listrik (PUIL); (2011), instalasi listrik suatu bangunan disyaratkan untuk diganti

setiap 10 tahun sekali. Gedung ini termasuk salah satu gedung yang sibuk di

Universitas Islam Sultan Agung, Semarang dengan jumlah mahasiswa 1.386 dan

jumlah dosen dan karyawan sebanyak 65 orang. Hal ini, menyebabkan konsumsi

listrik yang besar yang mencapai kurang lebih 45.000 kWh/ bulan. Hal ini

dikarenakan kebutuhannya yang juga besar. Namun, dari konsep pemahaman

yang seharusnya dimiliki oleh seluruh anggota Fakultas Teknologi Industri yang

notabene mengetahui pentingnya penghematan energi menjadi hal yang menarik

untuk diketahui. Sejauh mana kesadaran anggota Fakultas Teknologi Industri,

baik dosen, staff, dan mahasiswanya, untuk menggunakan energi listrik yang ada

dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Hal ini diangkat karena adanya

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alrosjad (2016) yang hasilnya

menunjukan tingkat konsumsi energi listrik di Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung Semarang masih berada di level boros untuk

ruangan ber-AC maupun yang tidak ber-AC. Oleh sebab itu, peneliti tertarik

untuk melakukan audit energi gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Sultan Agung Semarang pada Januari 2018 ini untuk mengetahui

3

penggunaan energi listrik pada gedung Fakultas Teknologi Industri pada saat ini.

Hal ini,

3

diharapkan akan dapat dijadikan pedoman sebagai bentuk penghematan di masa

yang akan datang.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan energi listrik dan nilai Intensitas Konsumsi

Energi (IKE) Listrik di gedung Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung Semarang selama bulan Januari 2018?

1.3 Batasan Masalah

Dari fenomena diatas, batasan masalah yang akan dibuat adalah:

1. Audit energi listrik hanya dilakukan pada Fakultas Teknologi Industri

Univresitas Islam Sultan Agung Semarang.

2. Pada penelitian ini, audit energi dilakukan pada seluruh peralatan

listrik terpasang di gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Sultan Agung Semarang seperti AC, lampu, kipas angin, kulkas,

komputer, fingerprint, proyektor, televisi, dan pompa air.

3. Data pengukuran dilakukan selama 1 bulan, yaitu pada bulan Januari

2018.

4. Audit energi ini berpedoman pada SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur

Audit Energi pada Bangunan Gedung.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui penggunaan energi listrik dan nilai Intensitas Konsumsi

Energi (IKE) Listrik di gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Sultan Agung Semarang selama bulan Januari 2018.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya audit energi listrik pada gedung Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang diharapkan memberikan

manfaat antara lain:

1. Mengetahui besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik pada

gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Semarang.

4

2. Mencegah pemborosan tanpa mengurangi kenyamanan penghuni

gedung.

3. Memberikan masukan pada universitas tentang jumlah energi yang

dibutuhkan dan digunakan oleh suatu gedung sehingga dapat dilihat

tingkat penggunananya dengan tepat.

4. Sebagai pembelajaran tentang audit energi dan dapat dijadikan dasar

untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini dibagi menjadi lima bab. Bab pertama membahas tentang latar

belakang masalah,perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan untuk penelitian ini.

Bab kedua adalah mengenai kajian literatur pada penelitian. Hal ini terdiri dari

kajian pada penelitian sebelumnya yang sejenis, teori mengenai manajemen

energi, teori mengenai audit energi, dan teori mengenai Intensitas Konsumi Energi

(IKE).

Pada bab ketiga akan dibahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari

pengumpulan data dan langkah-langkah untuk menganalisis data tersebut.

Bab keempat akan membahas analisis data yang diperoleh. Pada bab ini, akan

disajikan pula perhitungan dan analisis dari data yang tersaji tersebut.

Pada bab kelima akan disajikan kesimpulan dan saran yang dapat dilakukan

agar konsumsi energi di Fakultas Teknologi Industi Unissula lebih baik lagi.

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Alajmi (2011) melakukan penelitian di area gedung pendidikan dengan total

luas bangunan sebesar 7020 m2

di negara Kuwait. Teknik audit energi ini

dilakukan oleh tim audit energi untuk mengidentifikasi peluang penghematan.

Audit energi ini dilakukan dalam 2 tahap, tahap 1 dilakukan dengan observasi

awal dengan mengitari bangunan gedung dan di tahap 2 dilakukan survei dan

analisis data. Ditemukan bahwa bangunan gedung dan sistem kelistrikannya tidak

dijaga dengan baik dan tidak dioperasikan dengan baik. Berdasarkan penilaian ini,

peluang penghematan dapat diklasifikasikan menjadi 2, peluang penghematan

tanpa biaya dan yang mengeluarkan biaya. Penghematan tanpa biaya dapat

menghemat hingga 6,5% konsumsi energi gedung, sedangkan yang mengeluarkan

biaya dapat menghemat konsumsi energi gedung sebesar 49,3%. Sehingga, total

penghematan sebesar 52% yang dihitung dengan menggunakan software

DesignBuilder. Analisis biaya dari audit ini dapat menunjukan bahwa dengan

melakukan rekomendasi peluang penghematan ini, pengembalian investasi dalam

bentuk penghematan energi ini dapat dilakukan dalam 6 bulan, baik dengan

melakukan penghematan tanpa biaya dan yang mengeluarkan biaya.

Sait (2012) melakukan penelitian tentang konsumsi energi listrik di bangunan

gedung pendidikan di kota Rabigh, Arab Saudi. Audit energi rinci dilakukan

dengan melihat material bangunan yang digunakan, konsumsi energi, pendingin

ruangan, dan pencahayaan. Dari hasil audit yang dilakukan, dapat diketahui

distribusi suhu yang ada dalam bangunan gedung tersebut sehingga dapat

diidentifikasi kebocoran udara dari atau ke dalam gedung. Berdasarkan analisis

audit ini, beberapa rekomendasi untuk mengurangi konsumsi energi dapat

dilakukan karena akan menghemat hingga 35,5% penggunaan energi. Efisiensi

6

AC juga dapat dilakukan sehingga mampu menghemat 31% konsumsi energi.

Hasil penelitian ini dapat

6

6

dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan dan operasional serta bagian

pemeliharaan gedung untuk pengelolaan penggunaan energi listrik di gedung

tersebut dan dapat mengurangi biaya listrik.

Pasisarha (2012) melakukan evaluasi IKE melalui audit energi di kampus

Polines. Audit energi listrik ini dilakukan dengan mengacu pada standard audit

energi listrik SNI 03-6196-2000. Pola pemakaian energi listrik dalam kegiatan

pendidikan vokasional dikenali berdasarkan histori pemakaian energi dan

pengukuran besaran listrik. Metode deskriptif kasuistik disertai bantuan uji

statistik digunakan untuk mengevaluasi profil pemakaian listrik dan intensitas

konsumsi energi (IKE) listrik kampus Politeknik Negeri Semarang selama kurun

2005 sampai dengan 2010. Hasil evaluasi menunjukkan intensitas konsumsi

energi (IKE) listrik Kampus Politeknik Negeri Semarang ternyata masih

memenuhi syarat hemat energi listrik dan tergolong sangat efisien. Beberapa

langkah penghematan penggunaan energi listrik dapat dilakukan demi

meningkatkan efisiensi operasional penyelenggaraan pendidikan.

Hardiputra (2007) melakukan penelitian audit energi pada bangunan gedung

rumah sakit Dr. Karyadi Semarang. Penelitian ini berpedoman pada SNI 03-6196-

2000 tentang prosedur audit energi pada bangunan gedung. Proses audit energi

dimulai dengan perhitungan tingkat pencahayaan dan kapasitas AC terpasang

kemudian dihitung daya penggunaannya yang kemudian dibandingkan dengan

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik. Hasil penelitian ini menunjukan nilai

IKE tergolong sangat efisien.

Alrosjad (2016) yang melakukan penelitian di gedung Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung. Ia menyatakan bahwa intensitas

konsumsi energi pada ruangan ber-AC di gedung Fakultas Teknologi Industri ini

bernilai 22,97 Kwh m2

/bulan. Bila merujuk pada Standard ASEAN-USAID,

maka hasil ini berada di angka antara 19,17-23,75 Kwh m2

/bulan. Jadi, dapat

dikatakan bahwa hasil ini menunjukan hasil yang boros. Untuk ruangan tidak ber-

AC, didapatkan hasil sebesar 3,31 Kwh m2

/bulan yang standard dari ASEAN-

USAID untuk gedung tidak ber-AC berada di rentang 2,5-3,34. Hal ini

menunjukan bahwa penggunaan energi listrik untuk ruangan tidak ber-AC di

7

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung ini termasuk dalam

kategori boros.

Melihat berbagai penelitian terdahulu yang telah dilakukan diatas, penelitian

ini akan menguji penggunaan energi listrik di Fakultas Teknologi Industri selama

bulan Januari 2018. Hal ini dilakukan karena sudah adanya beberapa perubahan

instalasi listrik yang terjadi di gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Sultan Agung. Pembaharuan yang dilakukan dalam penelitian ini dari

penelitian-penelitian sebelumnya adalah:

a. Pada penelitian terdahulu perhitungan peralatan listrik hanya berdasarkan

asumsi selama jam kerja saja, yaitu kurang lebih selama 13 jam dan pada

hari Minggu semua dianggap mati. Namun, pada kenyataanya, berbeda

dengan apa yang sehari-hari terjadi dilapangan. Sehingga, penelitian ini

akan mengukur beban listrik yang menyala di gedung Fakultas Teknologi

Industri selama 24 jam selama 1 bulan penuh.

b. Penelitian terdahulu hanya mengukur AC dan lampu saja. Penelitian ini

akan mengukur berbagai peralatan listrik, mulai dari lampu, AC, proyektor,

komputer, fingerprint, pompa air, kulkas, dan kipas angin.

2.2 Manajemen Energi

Manajemen energi adalah suatu pendekatan sistematis dan terpadu dalam

melaksanakan pemanfaatan sumber daya energi secara efektif, efisien dan rasional

tanpa mengurangi kuantitas maupun kualitas fungsi utama gedung. Jadi, dapat

dikatakan bahwa manajemen energi sendiri adalah suatu cara penggunaan suatu

energi agar dapat seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan dari kegiatan

pengguna energi sendiri. Manajemen energi sangat diperlukan karena akan

mempengaruhi finansial dan lingkungan pengguna energi. Secara finansial,

penerapan manajemen energi yang tepat akan membawa pada pemahaman

penggunaan energi seminimal mungkin untuk memperoleh keuntungan

semaksimal mungkin. Hal ini juga diharapkan akan lebih menghemat biaya.

Selain itu, bagi lingkungan, penerapan manajemen energi dapat membantu

mengurangi efek pemanasan global. Hal ini karena semakin sedikit konsumsi

8

energi, tentu akan semakin mengurangi polusi dan mengurangi pula penggunaan

AC yang sangat berakibat pada kualitas lingkungan.

Manajemen energi memiliki prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi agar

penerapannya dapat dengan baik dilaksanakan. Tahapan-tahapan rinci manajemen

energi adalah:

1. Perencanaan (Planning)

Tahap ini adalah perumusan tujuan kegiatan dalam melaksanakan

manajemen energi. Perencanaan ini meliputi perwujudan tujuan yang

direncanakan sebagai kegiatan dasar pengolahan energi. Dalam sistem

manajemen energi, perencanaan dilakukan mulai dari pengolahan energi

primer, pemanfaatan energi, hingga pengelolaan energi sehingga

penggunaan energi dapat dicapai semaksimal mungkin.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah kegiatan pengaturan pelaksanaan manajemen

energi. Tujuan pengorganisasian dengan diterapkannya pengaturan yang

tepat ini adalah untuk penghematan energi sehingga dapat diketahui energi

yang dibutukan dan energi yang tidak dibutuhkan sehingga energi tidak

terbuang sia-sia.

3. Pengarahan (Directing)

Pengarahan adalah suatu pengelolaan meningkatkan efektivitas dan

efisiensi energi. Dengan pengarahan yang tepat, energi dapat dikelola dan

dimanfaatkan dengan tepat.

4. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian dalam manajemen energi adalah suatu pengaturan

pemakaian energi. Pengendalian dilakukan dengan memonitoring

pemakaian energi. bentuk pengendalian energi ini misalnya dengan

pembatasan penggunaan energi tertentu, konversi energi, dan lain

sebagainya agar energi yang ada akan selalu terjaga kelestarianya

(Muhtadien, 2012).

9

Jadi, manajemen energi dapat dikatakan bertujuan mencapai keefektifitasan

dan efisiensi segala sumber daya energi yang dimiliki organisasi tanpa

mengurangi manfaat dan kenyamanan penggunaan energi.

2.3 Audit Energi

Audit energi merupakan langkah awal manajemen energi. Audit energi dapat

didefinisikan sebagai cara menghitung besarnya konsumsi energi pada suatu

bangunan dan menganalisis cara penghematan yang mungkin dilakukan.Audit

energi sendiri meliputi analisis profil penggunaan energi, mengidentifikasi

pemborosan energi dan menyusun langkah pencegahan yang diperlukan. Jadi,

dengan kata lain, audit energi adalah satu usaha pengamatan yang dilakukan

secara berkala atau rutin untuk memberikan informasi atau profil penggunaan

energi listrik pada proses atau alat tertentu.

Di Indonesia sendiri, ada standar nasional yang disebut SNI yang dijadikan

acuan dalam melakukan audit energi. SNI untuk bangunan gedung adalah SNI03-

6196-2000 mengenai Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung.

Audit energi dibagi kedalam 3 tahapan, yaitu: audit energi awal, audit rinci,

dan implementasi & monitoring. Audit energi awal dapat dilihat dari rekening

pembayaran yang telah dikeluarkan. Sedangkan, audit energi rinci dilakukan bila

audit energi awal memberi gambaran besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

lebih besar daripada target nilai yang telah ditentukan.

Tujuan audit energi di bangunan gedung adalah untuk dijadikan pedoman

semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan

gedung agar peningkatan efisiensi penggunaan energi dapat dilakukan sehingga

penekanan biaya akibat penggunaan energi dapat tercapai. Jadi, audit energi pada

bangunan gedung perlu dilakukan untuk mengetahui penggunaan energi pada

gedung secara riil dan menemukan langkah-langkah untuk meningkatkan

penghematan penggunaan energi yang ada di gedung tersebut.

2.3.1 Audit Energi Awal

10

Audit energi awal adalah pengumpulan data tentang dimana, bagaimana,

berapa dan jenis energi apa yang digunakan oleh suatu gedung. Data ini diperoleh

dari pengukuran dan pencatatan historis, maksudnya adalah pada tahun-tahun atau

bulan-bulan sebelumnya, pada bangunan dan sistem kelengkapannya. Kegiatan

yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan dan penyusunan data energi bangunan gedung.

Data-data tersebut adalah:

- Pembayaran rekening listrik bulanan

- Denah bangunan gedung

- Denah instalasi pencahayaan bangunan

- Kurva satu garis

b. Menghitung besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) gedung

(Salpanio, 2007).

2.3.2 Audit Energi Rinci

Audit energi rinci dilakukan jika nilai IKE lebih besar dari nilai target yang

ditentukan. Kegiatan audit energi rinci ini dapat dilakukan dengan langkah-

langkah berikut:

a. Penelitian konsumsi energi

b. Pengukuran energi

c. Identifikasi peluang hemat energi

d. Analisis peluang hemat energi. (Salpanio, 2007).

2.4 Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) adalah suatu besaran energi yang digunakan

pada suatu bangunan gedung per luas area yang dikondisikan dalam satu bulan

atau satu tahun. Sehingga, dapat dikatakan bahwa Intensitas Konsumsi Energi

(IKE) adalah suatu acuan penggunaan energi yang digunakan di suatu gedung dan

melihat potensi penghematan yang mungkin dilakukan.

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dapat dirumuskan sebagai berikut:

IKE=

................................. (2.1)

11

IKE sendiri akan berbeda-beda di setiap jenis bangunan gedung. Besaran IKE

telah di standardisasikan oleh ASEAN-USAID tahun 1992. Besarannya adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Standardisasi IKE pada Bangunan Gedung

(ASEAN-USAID, 1992)

Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi nilai IKE dari suatu

bangunan gedung dapat digolongkan dalam dua kriteria, yaitu untuk bangunan

ber-AC dan bangunan tidak ber-AC.

Tabel 2.2 Konsumsi Energi Listrik dalam kWh/m2/bln

(Salpanio, 2007)

No Jenis Gedung IKE (kWh/m2/tahun)

1. Perkantoran (komersial) 240

2. Pusat Perbelanjaan 330

3. Hotel dan Apartemen 300

4. Rumah Sakit 380

Kriteria

Konsumsi Energi Listrik Bulanan

(kWh/m2/bln)

Ber-AC Tidak ber-AC

Sangat efisien 4,71 - 7,92

Efisien 7,92 - 12,08 0,84 - 1,67

Cukup efisien 12,08 - 14,58 1,67 - 2,5

Agak boros 15,58 - 19,17

Boros 19,17 - 23,75 2,5 - 3,34

Sangat boros 23,75 - 37,5 3,34 - 4,17

Sumber: Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi Dan Pengawasan Di Lingkungan

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006

12

Penjelasan lengkap mengenai kriteria IKE pada gedung ber-AC dan tidak ber-AC

pada tabel-tabel di bawah ini:

Tabel 2.3 Kriteria IKE Bangunan Gedung ber-AC

Kriteria Keterangan

Sangat Efisien

(4,71 - 7,92) kWh/m2/bulan

a. Desain gedung sesuai standar dan tata

cara perencanaan teknis konservasi

energi.

b. Pengoperasian perlatana energi dilakukan

dengan prinsip-prinsip manajemen

energi.

Efisien

(7,92 - 12,08) kWh/m2/bulan

a. Pemeliharaan gedung dan peralatan

energi listrik dilakukan sesuai prosedur.

b. Efisiensi penggunaan energi listrik masih

mungkin untuk ditingkatkan melalui

penerapan sistem manajemen energi

terpadu.

Cukup efisien

(12,08 - 14,58) kWh/m2/bulan

a. Audit energi cukup efisien melalui

pemeliharaan bangunan dan peralatan

energi masih memungkinkan.

b. Pengoperasian dan pemeliharaan gedung

belum mempertimbangkan prinsip

konservasi energi.

Agak boros

(15,58 - 19,17) kWh/m2/bulan

a. Audit energi perlu dipertimbangkan

untuk menentukan perbaikan efisiensi

yang dapat dilakukan.

b. Desain bangunan maupun pemeliharaan

dan pengoperasian gedung belum

memepertimangkan konservasi energi.

Boros

(19,17 - 23,75) kWh/m2/bulan

a. Audit energi perlu dipertimbangkan

untuk menentukan langkah-langkah

perbaikan sehingga pemborosan eenrgi

dapat dihindari.

b. Instalasi peralatan dan desain

pengoperasian dan pemeliharaan tidak

mengacu pada penghematan energi.

Sangat boros

(23,75 - 37,5) kWh/m2/bulan

a. Agar ditinjau ulang atas semua

instalasi/peralatan energi serta penerapan

manajemen energi dalam pengelolaan

13

Tabel 2.4 Kriteria IKE Bangunan Gedung tidak ber-AC

Kriteria Keterangan

Efisien

(0,84 - 1,67) kWh/m2/bulan

a. Pengelolaan gedung dan peralatan energi

dilakukan dengan prinsip konservasi

energi.

b. Pemeliharaan peralatan energi dilakukan

sesuai prosedur.

c. Efisiensi penggunaan energi masih

mungkin ditingkatkan melalui penerapan

sistem manajemen energi terpadu.

Cukup Efisien

(1,67 - 2,5) kWh/m2/bulan

a. Penggunaan energi cukup efisien namun

masih memiliki peluang konservasi energi.

b. Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan

bangunan dan peralatan energi masih

dimungkinkan.

Boros

(2,5 - 3,34) kWh/m2/bulan

a. Audit energi perlu dilakukan untuk

menentukan langkah-langkah perbaikan

sehingga pemborosan energi dapat

dihindari.

b. Desain bangunan maupun pemeliharaan

dan pengoperasian gedung

mempertimbangkan konservasi energi.

Sangat Boros

(3,34 - 4,17) kWh/m2/bulan

a. Instalasi peralatan, desain pengoperasian

dan pemeliharaan tidak mengacu pada

penghematan energi.

b. Agar dilakukan peninjauan ulang atas

semua instalasi/peralatan energi serta

penerangan manajemen energi dalam

pengelolaan bangunan.

c. Audit energi rinci adalah langkah awal

yang perlu dilakukan.

2.5 Air Conditioning (AC)

Air Conditioning (AC) atau sistem tata udara adalah usaha mengelola udara

untuk mengendalikan temperatur ruangan, kelembaban, kualitas udara dan

penyegarannya untuk menjaga kenyamanan penghuni ruangan.

2.5.1 Kapasitas AC Ruangan

bangunan.

b. Audit energi adalah langkah awal yang

perlu dilakukan.

14

Cara menghitung dan menyesuaikan daya AC dengan mengkonversikan PK

menjadi BTU/h. Konversi satuan PK adalah sebagai berikut:

1PK= 9.000-10.000 BTU/h

1m2= 600 BTU/h

1m= 3.33 kaki

Daya pendingin AC berdasarkan PK AC dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.5 Kapasitas AC Ruangan

Daya AC Kapasitas AC (BTU/h)

AC ½ PK ± 5.000

AC 3/4 PK ± 7.000

AC 1PK ± 9.000

AC 1½ PK ± 12.000

AC 2 PK ± 18.000

(Joto,2013)

Untuk menghitung kebutuhan BTU/h, digunakan persamaan sebagai berikut:

BTU/h = (L x W x H x I x E)/60..........................................................

(2.2)

Keterangan:

L= Panjang ruangan (dalam feet)

W= Lebar ruangan (dalam feet)

H= Tinggi ruangan (dalam feet)

I= Nilai 10 jika ruangan berinsulasi (berada dalam batas bawah atau

berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi

(dilantai atas).

E= Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara, nilai 17 jika

menghadap timur, nilai 18 jika menghadap selatan, dan nilai 20 jika

menghadap barat.

1 PK= 746 Watt

2.6 Pencahayaan

Pencahayaan ada dua jenis, pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan

alami bersumber dari sinar matahari. Terkadang, pencahayaan alami ini kurang

efektif karena matahari tidak dapat memberi intensitas cahaya yang tetap. Untuk

15

pencahayaan alami diperlukan jendela-jendela besar, dinding kaca, dan dinding

yang banyak dilubangi. Sedangkan, pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang

bersumber selain dari cahaya alami, misalnya lampu.

2.6.1 Macam-macam Lampu Listrik

Lampu menjadi kebutuhan primer saat ini karena lampu adalah sumber cahaya

yang digunakan untuk menerangi suatu ruangan ketika ruangan tersebut

kekurangan cahaya atau dalam keadaan tidak mempunyai cahaya sama sekali.

Lampu terdiri dari berbagai macam jenis berdasarkan bentuk dan elemen yang

terdapat di dalamnya. Berikut ini macam-macam lampu listrik:

1. Lampu pijar

Lampu pijar adalah lampu yang menghasilkan cahaya yang menghasilkan

cahaya dengan pemanasan listrik dari kawat filamennya pada temperatur yang

tinggi. Temperatur ini memberi radiasi pada daerah tampak dari spektrum

radiasi yang dihasilkan.

2. Lampu Flourensen Tabung

Lampu ini adalah lampu yang sebagian besar cahayanya dihasilkan oleh

bubuk flourensen pada dinding bola lampu yang diaktifkan oleh energi

ultraviolet dari pelepasan energi elektron. Umumnya lampu ini berbentuk

panjang dan mempunyai elektroda pada kedua ujungnya bersisi uap merkuri

pada tekanan rendah dan gas iner untuk penyalaanya.

3. Lampu halogen

Lampu halogen adalah lampu pijar biasa denan filamen bertempratur

tinggi dan menyebabkan partikel tungsten akan menguap serta berkondensasi

pada dinding bola lampu yang akan mengakibatkan penghitaman. Lampu

halogen berisi gas halogen (iodine, chlorine, chromine) yang dapat mencegah

penghitaman lampu.

16

4. Lampu pelepasan gas

Lampu ini bekerja berdasarkan pelepasan elektron terus menerus yang

bekerja di dalam uap yang diionisasi. Lampu pelepasan gas mempunyai

tekanan gas tinggi atau tekanan gas rendah. Gas yang dipakai adalah merkuri

atau natrium. Salah satu lampu pelepas gas bertekanan rendah dan memakai

merkuri adalah lampu TL (Tube Lamp).

5. Lampu LED

Lampu LED adalah sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya

ketika dialiri listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan

(dibakar) atau lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED

memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan

banyak panas sehingga ruangan terasa tidak sepanas apabila menggunakan

lampu pijar. Lampu LED juga memiliki warna sinar yang beragam, yaitu

putih, kuning, dan warna-warna lainnya. Lampu LED juga bisa bertahan

sangat lama hingga 20an tahun. Bila dibandingkan dengan menggunakan

lampu pijar, maka dalam 20 tahun harus membeli atau mengganti sekitar

60an lampu pijar.

2.7 Tarif Listrik

Tarif listrik adalah harga jual listrik yang dikenakan pemerintah untuk

pelanggan PLN. PLN memiliki golongan tarif pelanggan subsidi dan nonsubsidi.

2.7.1 Biaya Awal

Biaya awal merupakan biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk

mendapatkan suplai listrik dari penyedia layanan listrik pada waktu awal yang

terdiri dari biaya penyambungan dan jaminan listrik.

17

2.7.2 Biaya Bulanan

Rekening listrik merupakan biaya wajib yang harus dibayarkan oleh pelanggan

setiap bulan. Ada beberapa komponen dalam menghitung pembayaran rekening

listrik:

1. Biaya Beban

Biaya beban memiliki besaran yang tetap dan dihitung berdasarkan

daya kontrak. Pada golongan H-3, I-4, dan tanur busur dan I-5, biaya

beban dihitung berdasarkan Kva Max.

2. Biaya Pemakaian (kWh)

Biaya pemakaian adalah biaya pemakaian energi yang dihitung

berdasarkan jumlah pemakaian energi yang diukur dalam kWh. Untuk

golongan tarif tertentu, pemakaian energi ini dipilih dari dua golongan,

yaitu:

- Pemakaian WBP (waktu beban puncak) dan pemakaian LWBP

(Luar Waktu Beban Puncak).

- Untuk golongan tarif R-2, biaya pemakaian dihitung berdasarkan

sistem blok.

3. Biaya Kelebihan Pemakaian (kVARh)

Biaya ini adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan golongan tarif

S-3, B-3, I-2, I-3,I-4, P-2.

4. Biaya Pemakaian Trafo

Jenis biaya ini dikenakan untuk pelanggan tertentu yang tidak

memiliki trafo sendiri.

5. Biaya Pajak Penerangan Jalan Umum

Biaya ini dipungut oleh pemerintah daerah (PERDA) berdasarkan

peraturan daerah. Besarnya pajak ditentukan oleh peraturan daerah

18

juga. Komponen ini disetorkan ke kas pemda dan masuk sebagai

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2.8 Tabel Harga Listrik PLN

Menurut PLN (listrik.org) , tarif dasar listrik dibagi pada golongan subsidi

dan non subsidi. Tarif ini dibagi menjadi 5 kriteria, yaitu rumah tangga, sosial,

bisnis, industri, dan publik. Tarifnya masing-masing adalah sebagai berikut:

a. Tarif Dasar Listrik Rumah Tangga R1

Tabel 2.8.1 Tarif Dasar Listrik Rumah Tangga R1

Golongan Tarif/Daya Keterangan Tarif (Rp /kWh) Golongan

Tarif/Daya

R-1/450 VA Subsidi 415 R-1/450 VA

R-1/900 VA Subsidi 586 R-1/900 VA

R-1/900 VA-RTM (Rumah

Tangga Mampu) Non-Subsidi 1352

R-1/900 VA-RTM

(Rumah Tangga

Mampu)

R-1/1300 VA Non-Subsidi 1467,28 R-1/1300 VA

R-1/2200 VA Non-Subsidi 1467,28 R-1/2200 VA

R-2/3500 VA, 4400 VA,

5500 VA Non-Subsidi 1467,28

R-2/3500 VA, 4400

VA, 5500 VA

R-3/6600 VA ke atas Non-Subsidi 1467,28 R-3/6600 VA ke atas

(listrik.org)

b. Tarif Dasar Listrik Bisnis B1 (Subsidi)

Tabel 2.8.2 Tarif Dasar Listrik Bisnis B1

Golongan Tarif/Daya Tarif (Rp /kWh)

B-1/450 VA 535

B-1/900 VA 630

B-1/1300 VA 966

B-1/2200 VA 1100

B-1/3500 VA 1100

B-1/4400 VA 1100

B-1/5500 VA 1100

(listrik.org)

c. Tarif Dasar Listrik Sosial (Subsidi)

19

Tabel 2.8.3 Tarif Dasar Listrik Sosial

Golongan Tarif/Daya Tarif (Rp /kWh)

S-1/220 VA -

Golongan Tarif/Daya Tarif (Rp /kWh)

S-2/450 VA 325

S-2/900 VA 455

S-2/1300 VA 708

S-2/2200 VA 760

S-2/3500 VA s.d 200 Kva 900

S-3/ di atas 200 Kva -

(listrik.org)

d. Tarif Dasar Listrik Industri (Subsidi)

Tabel 2.8.4 Tarif Dasar Listrik Industri

Golongan Tarif/Daya Tarif (Rp /kWh)

I-1/450 VA 485

I-1/900 VA 600

I-1/1300 VA 930

I-1/2200 VA 960

I-1/3500 VA s.d 14 kVA 1112

I-2/14 kVA s.d 200 kVA -

(listrik.org)

e. Tarif Dasar Listrik Publik (Subsidi)

Tabel 2.8.5 Tarif Dasar Listrik Publik

Golongan Tarif/Daya Tarif (Rp /kWh)

P-1/450 VA 685

P-1/900 VA 760

P-1/1300 VA 1049

P-1/2200 VA 1076

P-1/3500 VA 1076

P-1/4400 VA 1076

P-1/5500 VA 1076

(listrik.org)

2.9 Cara Menghitung Energi

Rumus menghitung energi adalah sebagai berikut:

E= P x t.................................................................................................. (2.3)

20

E= V x I x t............................................................................................ (2.4)

E= I2 x R x t........................................................................................... (2.5)

Keterangan:

E= energi (Wh)

P= daya (watt)

t= waktu (jam)

V= tegangan (Volt)

I= Arus (Ampere)

R= hambatan (Ω)

Untuk menjadikan energi tersebut dalam satuan Kwh, maka akan digunakan

rumus berikut:

Kwh=

............................................................................................. (2.6)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengumpulan Data Historis

Data historis yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pembayaran rekening listrik beberapa bulan terakhir milik Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

b. Melakukan pengumpulan dokumentasi bangunan gedung, berupa:

- Denah bangunan gedung untuk mengukur luas masing-masing

ruangan di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan

Agung Semarang..

- Kurva satu garis Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Sultan Agung Semarang.

- Denah instalasi AC dan lampu pada gedung Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

c. Mengamati dan mencatat seluruh peralatan listrik gedung Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang setiap

jam. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan hal ini adalah

dengan mengamati masing-masing ruangan dan mencatat satu per satu

peralatan listrik yang ada di setiap ruangan.

2. Pengolahan Data

Dalam pengambilan data penelitian ini, dilakukan pengukuran dan pencatatan

pada kWh Meter Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Semarang yang kemudian menghitung jumlah kWh totalnya dalam 1 bulan, yaitu

selama tanggal 1-31 Januari 2018.

Selain itu, dilakukan pula perhitungan biaya pemakaian listrik pada Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang selama bulan

Januari 2018. Pada penelitian ini, data-data listrik yang digunakan adalah data

22

peralatan listrik yang terpasang di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Sultan Agung Semarang, seperti AC, lampu, kipas angin, kulkas, komputer,

fingerprint, proyektor, televisi, dan pompa air. Data per peralatan dihitung pada

saat peralatan tersebut sedang menyala. Pengamatan peralatan menyala dilakukan

setiap jam, mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Sedangkan, untuk lampu jalan,

menyala selama 12 jam, mulai pukul 18.00-06.00 WIB.

3. Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik adalah pembagian antara konsumsi

energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung.

Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi, nilai IKE dari suatu bangunan

gedung digolongkan dalam dua kriteria, yaitu: untuk bangunan ber-AC dan

bangunan tidak ber-AC. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dapat dirumuskan

sebagai berikut:

IKE=

....................................................(3.1)

Dari hasil perhitungan nilai IKE ini, dapat dilihat tingkat konsumsi energi di

gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang

dan dapat dikatakan efisien jika sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.

23

3.2 Flow Chart

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

3.3 Cara Mendapatkan Data

Cara mendapatkan data dari tugas akhir ini di gedung Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang adalah sebagai berikut:

1. Data pembayaran rekening listrik

Data pembayaran rekening listrik gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Sultan Agung Semarang didapatkan dari gedung biro rekor Universitas

Islam Sultan Agung Semarang.

2. Hasil Pengukuran kWh Meter bulan Januari 2018

24

Data ini didapatkan berdasarkan pengukuran pada Kwh meter gedung Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

3. Luas Bangunan

Data luas bangunan ini didapatkan dari bagian pembangunan gedung biro rektor

Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

4. Daya AC

Data ini didapatkan berdasarkan arus dan cos ϕ dari masing-masing jenis AC

yang kemudian dikalikan dengan tegangan sebesar 220 volt.

5. Daya Total Bulan Januari

Data ini didapatkan berdasarkan pengamatan dan pencatatan setiap hari beban

yang menyala yang ada di setiap ruangan di gedung Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

6. IKE per ruangan

Data ini didapatkan berdasarkan perhitungan dari pembagian antara Kwh ruangan

selama 1 bulan dengan luas ruangan tersebut.

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pembayaran Listrik

Dalam melaksanakan audit energi listrik di gedung Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang dengan golongan tarif S2 dan

daya sebesar 131.000VA, maka data sekunder mengenai konsumsi energi diambil

dari rekening listrik selama beberapa bulan terakhir, dari bulan Agustus 2016-

Agustus 2017. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tabel Data Pembayaran Rekening Listrik Beberapa Bulan

Terakhir

No Bulan Tagihan PLN

1 Agustus 2016 Rp. 20.949.100

2 September 2016 Rp. 36.560.500

3 Oktober 2016 Rp. 42.495.100

4 November 2016 Rp. 39.735.700

5 Desember 2016 Rp. 42.986.500

6 Januari 2017 Rp. 39.055.300

7 Februari 2017 Rp. 38.073.100

8 Maret 2017 Rp. 29.416.300

9 April 2017 Rp. 46.955.500

10 Mei 2017 Rp. 38.072.500

11 Juni 2017 Rp. 49.733.460

12 Juli 2017 Rp. 29.084.794

13 Agustus 2017 Rp. 32.233.902

Biaya rata-rata per bulan Rp. 37.334.781

26

Gambar 4.1 Diagram Pembayaran Rekening Listrik pada Gedung FTI

Unissula

4.2 Data Pengukuran kWh Meter

Gedung Fakultas Teknologi Industri adalah salah satu gedung yang berada di

lingkungan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Dilakukan pengukuran

pada kWh meter untuk pemakaian energi listrik di gedung Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang selama bulan Januari 2018,

datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengukuran kWh Meter bulan Januari 2018 pada

Gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung

Tanggal Kwh Meter

1 51744,26

2 51765,17

3 51805,40

4 51848,45

5 51892,32

6 51933,51

7 51962,93

8 51985,11

9 52026,73

10 52066,60

11 52110,82

0

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

Agust-16 Sep-16 Okt-16 Nop-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17 Agust-17

Tagihan PLN

27

Tanggal Kwh Meter

12 52149,02

13 52190,29

14 52223,44

15 52248,97

16 52290,21

17 52330,71

18 52369,33

19 52407,05

20 52450,74

21 52477,37

22 52503,32

23 52537,61

24 52578,27

25 52618,10

26 52662,69

27 52699,23

28 52728,44

29 52753,83

30 52793,66

31 52832,92

4.3 Perhitungan Biaya Listrik

Selanjutnya adalah untuk menghitung biaya listrik selama bulan Januari 2018

sebagai berikut ini:

Pemakaian Kwh Total= (nilai Kwh Akhir – nilai Kwh awal) x FKM

Keterangan:

FKM: Faktor Kali Kwh Meter = 40

Nilai pemakaian Kwh Total = (52832,92 - 51744,26) x 40

= 1.088,66 x 40

= 43.546,40 Kwh

Selanjutnya menghitung biaya pemakaian energi listrik selama satu bulan.

Gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas Sultan Agung Semarang

28

termasuk dalam kategori subsidi sosial dengan golongan tarif S-2/3500VA s.d.

2000kVa. Biaya per kVa-nya adalah Rp.900,-.

Biaya pemakaian Listrik (Rp) = Pemakaian Kwh 1 bln x TDL

(Rp) = 43.546,40 x Rp.900,-

(Rp) = 39.191.760,-

Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) sebesar (5%) =

x Rp 39.191.760,-

= Rp 1.959.588,-

Biaya tagihan rekening listrik PLN = Biaya pemakaian Listrik + PPJU

= Rp 39.191.760,- + Rp 1.959.588,-

= Rp 41.151.348,-

Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui seberapa besar jumlah

biaya energi listrik yang digunakan digedung Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung Semarang selama bulan Januari 2018.

4.4 Luas Bangunan

Sebelum menghitung tingkat konsumsi energi di Fakultas Teknologi Industri

(FTI) Universitas Islam Sultan Agung Semarang, penting untuk mengetahui luas

masing-masing ruangan yang ada di lokasi ini. Berikut adalah luas ruangannya:

Tabel 4.3 Tabel Komposisi Luas Bangunan Gedung

NO. RUANGAN LUAS (m2)

1 R. Sidang 30,24

2 R. Dekan 59,84

3 R. Wakil Dekan 72,4

4 R. BAP 68,4

5 R.Seminar 72,4

6 R. Dosen Informatika 59,84

7 R.Dosen Industri 67,44

8 R. Dosen Elektro 55,84

29

NO. RUANGAN LUAS (m2)

9 R. Magister Teknik Elektro 38,56

10 Perpustakaan 94,4

11 R. Rapat 67,44

12 Lobi dan Jalan Lantai 1 221,76

13 R. Rumah Tangga 30,24

14 Kamar Mandi 78,3

15 Laboratorium IT A 67,44

16 Laboratorium IT B 55,84

17 Pengelola IT 25,2

18 Pengelola Kelas Mitra 25,2

19 R. Kelas 202 59,84

20 R. Kelas 203 55,84

21 R. Kelas 204 67,44

22 R. BSI 90,08

23 Lobi dan Jalan Lantai 2 271,36

24 Kamar Mandi 78,3

25 R. Kelas 302 59,84

26 R. Kelas 303 72,4

27 R. Kelas 304 68,4

28 R. Kelas 305 72,4

29 Aula 263,52

30 R. Kelas 307 55,84

31 R. Kelas 308 67,44

32 Lobi dan Jalan Lantai 3 323,92

33 Kamar Mandi 39,15

34 Lab Tenaga 88

35 Lab Dasar Pengukuran 88

36 Lab Kendali 88

37 R. Robotik 67

38 R. Mini Produksi 36

39 Lab Telekomunikasi 36

40 R. Dosen Lab Elektro 36

41 R. Tim Robotik 67

42 Lobi dan Jalan Lab Elektro 287,6

43 Lab Mikroprosesor 154

44 R. Kelas Lab Elektro 120,96

45 R. Tazmania 36

46 R. BEM 25

30

NO. RUANGAN LUAS (m2)

47 R. Laboran Industri 36

48 R. Lab Komputer Industri 36

49 R.Kelas Lab Industri 43,2

50 Lab Ergonomi dan Fisika 43,2

51 R. HMJ 18

52 R. Mahapati 18

53 Lobi dan Jalan Lab Industri 355,2

54 Lab Komputer A 72

55 Lab Komputer B 62,72

56 Lab Komputer C 92,8

57 Laboran Teknik Informatika 18

TOTAL 4761,23

4.5 Perhitungan Daya AC

Daya AC dapat dihitung dengan cara menggunakan rumus sebagai berikut:

P = V x I x Cos ϕ

Sebagai contoh perhitungan daya AC Mitsubishi (E) seperti berikut:

P= V x I x Cos ϕ

= 220 x 4,84 x 0,97

= 1031,8 Watt

Untuk daya pada keseluruhan jenis AC yang ada di Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung dengan tegangan sebesar 220V dan Cos ϕ

sebesar 0,97 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Tabel Daya AC

NO. JENIS AC ARUS

(Ampere)

DAYA

(Watt)

1 AC MITSHUBISHI (E) 4,84 1031,8

2 AC MITSHUBISHI (HD) 4,96 1058,2

3 AC PANASONIC 3,97 847

4 AC TCL 4,77 1018,6

31

NO. JENIS AC ARUS

(Ampere)

DAYA

(Watt)

5 AC NASIONAL 4,31 919,6

6 AC DAIKIN 8,23 1755,6

7 AC CHANG HONG 3,70 789,6

8 AC MIDEA 4,36 930,6

4.6 Perhitungan Konsumsi Energi Setiap Hari selama Bulan Januari 2018

Untuk waktu operasional gedung Fakultas Teknologi Industri Universitas

Islam Sultan Agung Semarang per peralatan dihitung pada saat peralatan tersebut

sedang menyala. Pengamatan peralatan menyala dilakukan setiap jam, mulai

pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Sedangkan, untuk lampu jalan, menyala selama

12 jam, mulai pukul 18.00-06.00 WIB. Peralatan listrik yang menyala dan

perhitungan setiap ruangan per harinya dapat dilihat di lampiran 4.

Diambil sebagai contoh perhitungan adalah Ruang Sidang pada tanggal 12

Januari 2018. AC TCL: menyala selama 10 jam (08.00-13.00WIB dan 17.00-

20.00WIB). Sedangkan, untuk lampu TL 18W, 6 buah yang menyala selama 6

jam ( 08.00-13.00WIB) dan 4 buah menyala selama 4 jam (17.00-20.00WIB).

untuk penggunaan proyektor adalah selama 10 jam (dari jam 08.00-13.00 dan

17.00-20.00 WIB). Sedangkan untuk fingerprint menyala selama 24 jam. Maka,

konsumsi energi Ruang Sidang pada tanggal 12 Januari 2018 (lihat lampiran 4)

sebagai berikut:

Wh = [(daya AC TCL x 10 Jam)] + [(daya lampu TL 18W x 6 buah x 6 jam)

+(daya lampu TL 18W x 4 buah x 4 jam)] + (daya proyektor x 10 jam) +

(fingerprint x 24 jam)

= [(1018,6 x 10)] + [(18 x 6 x 6) + (18 x 4 x 4)] + (307.30 x 10) + (72,56 x 24)

= 10186 + (648+ 288) +3073 + 1741,44

= 15936,44 wh atau 15,94 kWh

32

Jadi, konsumsi energi di ruang sidang pada tanggal 12 Januari 2018 sebesar 15,94

kWh.

Untuk konsumsi energi selama bulan Januari 2018 pada seluruh ruangan yang

ada di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang

dapat dilihat pada lampiran 5.

Tabel 4.5 Tabel Daya Total Bulan Januari 2018 Ruangan ber-AC

No Nama Ruang Ber-AC Kwh 1 Bulan

1 R. Sidang 157,98

2 R. Dekan 505,78

3 R. Wakil Dekan 849,77

4 R. BAP 773,51

5 R. Seminar 527,80

6 R. Dosen Informatika 412,89

7 R. Dosen Industri 519,15

8 R. Dosen Elektro 532,73

9 R. Magister Teknik Elektro 629,21

10 Perpustakaan 1102,02

11 R. Rapat 421,39

12 Laboratorium IT A 1321,92

13 Laboratorium IT B 1442,79

14 Pengelola IT 343,85

15 Pengelola Kelas Mitra 615,15

16 R. Kelas 203 673,14

17 R. Kelas 204 672,96

18 R. Kelas 202 694,66

19 R. BSI 4948,28

20 R. Kelas 302 625,81

21 R. Kelas 303 814,53

22 R. Kelas 304 699,46

23 R. Kelas 305 666,30

24 Aula 781,12

25 R. Kelas 307 537,12

26 R. Kelas 308 651,59

27 Lab Tenaga 372,72

28 Lab Dasar Pengukuran 312,73

29 Lab Kendali 189,13

30 R. Robotik 468,95

31 R. Mini Produksi 144,36

33

No Nama Ruang Ber-AC Kwh 1 Bulan

32 Lab Telekomunikasi 349,98

33 R. Dosen Lab Elektro 313,94

34 Lab Mikroprosesor 243,93

35 R. Kelas Lab Elektro 1250,49

36 R. Tazmania 585,57

37 R. BEM 324,49

38 R. Laboran Industri 356,84

39 R. Lab Komputer Industri 931,95

40 R. Kelas Lab Industri 437,99

41 Lab Ergonomi dan Fisika 276,82

42 R. Laboran Informatika 508,87

43 Lab Komputer B 1120,61

44 Lab Komputer C 1091,86

45 Lab Komputer A 746,23

Total 31947.77

Tabel 4.6 Tabel Daya Total Bulan Januari 2018 Ruangan Tak ber-AC

No Nama Ruang Tak Ber-Ac Kwh 1 Bulan

1 Lobi dan Jalan Lantai 1 407,72

2 R. Rumah Tangga 391,24

3 Kamar Mandi 928,23

4 Lobi dan Jalan Lantai 2 141,70

5 Kamar Mandi 9,99

6 Lobi dan Jalan Lantai 3 54,47

7 Kamar Mandi 10,02

8 R. Tim Robotik 11,85

9 Lobi dan Jalan Lab Elektro 252,74

10 R. HMJ 9,24

11 R. Mahapati 27,74

12 Lobi dan Jalan Lab Industri 1299,12

Total 3544,05

34

4.7 Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Ruangan ber-AC

Langkah berikutnya yaitu menghitung intensitas konsumsi energi (IKE) pada

ruangan ber-AC. Data yang dibutuhkan yaitu daya pemakaian energi selama 1

bulan dan luas gross ruangan ber-AC.

Tabel 4.7 Tabel IKE Ruangan ber-AC

No Nama Ruang Ber-AC Kwh 1 Bulan Luas (m2) IKE

(KWH/m2/BULAN)

1 R. Sidang 157,98 30,24 5,22

2 R. Dekan 505,78 59,84 8,45

3 R. Wakil Dekan 849,77 72,4 11,74

4 R. BAP 773,51 68,4 11,31

5 R. Seminar 527,8 72,4 7,29

6 R. Dosen Informatika 412,89 59,84 6,90

7 R. Dosen Industri 519,15 67,44 7,70

8 R. Dosen Elektro 532,73 55,84 9,54

9 R. Magister Teknik Elektro 629,21 38,56 16,32

10 Perpustakaan 1102,02 94,4 11,67

11 R. Rapat 421,39 67,44 6,25

12 Laboratorium IT A 1321,92 67,44 19,60

13 Laboratorium IT B 1442,79 55,84 25,84

14 Pengelola IT 343,85 25,2 13,64

15 Pengelola Kelas Mitra 615,15 25,2 24,41

16 R. Kelas 203 673,14 55,84 12,05

17 R. Kelas 204 672,96 67,44 9,98

18 R. Kelas 202 694,66 59,84 11,61

19 R. BSI 4181,42 90,08 46,42

20 R. Kelas 302 625,81 59,84 10,46

21 R. Kelas 303 814,53 72,4 11,25

22 R. Kelas 304 699,46 68,4 10,23

23 R. Kelas 305 666,3 72,4 9,20

24 Aula 781,12 263,52 2,96

25 R. Kelas 307 537,12 55,84 9,62

26 R. Kelas 308 651,59 67,44 9,66

27 Lab Tenaga 372,72 88 4,24

28 Lab Dasar Pengukuran 312,73 88 3,55

29 Lab Kendali 189,13 88 2,15

30 R. Robotik 468,95 67 7,00

31 R. Mini Produksi 144,36 36 4,01

32 Lab Telekomunikasi 349,98 36 9,72

33 R. Dosen Lab Elektro 313,94 36 8,72

34 Lab Mikroprosesor 243,93 154 1,58

No Nama Ruang Ber-AC Kwh 1 Bulan Luas (m2) IKE

35

(KWH/m2/BULAN)

35 R. Kelas Lab Elektro 1250,49 120,96 10,34

36 R. Tazmania 585,57 36 16,27

37 R. BEM 324,49 25 12,98

38 R. Laboran Industri 356,84 36 9,91

39 R. Lab Komputer Industri 931,95 36 25,89

40 R. Kelas Lab Industri 437,99 43,2 10,14

41 Lab Ergonomi dan Fisika 276,82 43,2 6,41

42 R. Laboran Informatika 508,87 18 28,27

43 Lab Komputer B 1120,61 62,72 17,87

44 Lab Komputer C 1091,86 92,8 11,77

45 Lab Komputer A 746,23 72 10,36

Total 31947.77 2972,4 10,74

Jadi, IKE ruang ber-AC adalah:

IKE=

=

= 10.74 kWh/m2/bulan

Jadi, dari hasil perhitungan ini diketahui konsumsi energi listrik di Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada bulan Januari

2018 untuk ruangan ber-AC adalah sebesar 10,74 kWh/m2/bulan. Sehingga, dapat

dikatakan konsumsi energinya berada di kategori “efisien” (7,92 – 12,08

kWh/m2/bulan).

4.8 Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Ruangan Tidak ber-AC

Selanjutnya adalah menghitung intensitas konsumsi energi (IKE) untuk

ruangan tidak ber-AC. Data yang dibutuhkan yaitu daya pemakaian energi selama

1 bulan dan luas gross ruangan ber-AC.

Tabel 4.8 Tabel IKE Ruangan Tak ber-AC

No Ruang Tidak Ber-AC Kwh Per Bulan Luas(m2)

IKE

(KWH/m2/BULAN)

1 Lobi dan Jalan Lantai 1 407,72 221,76 1,84

No Ruang Tidak Ber-AC Kwh Per Bulan Luas(m2) IKE

36

(KWH/m2/BULAN)

2 R. Rumah Tangga 391,24 30,24 12,94

3 Kamar Mandi 928,23 78,3 11,85

4 Lobi dan Jalan Lantai 2 141,7 271,36 0,52

5 Kamar Mandi 9,99 78,3 0,13

6 Lobi dan Jalan Lantai 3 54,47 323,92 0,17

7 Kamar Mandi 10,02 39,15 0,26

8 R. Tim Robotik 11,85 67 0,18

9 Lobi dan Jalan Lab Elektro 252,74 287,6 0,88

10 R. HMJ 9,24 18 0,51

11 R. Mahapati 27,74 18 1,54

12 Lobi dan Jalan Lab Industri 1299,12 355,2 3,66

Total 3544,06 1788,83 1,981

Nilai Intensitas Konsumsi Energi untuk ruang tidak ber-AC adalah:

IKE=

=

= 1,981 kWh/m2/bulan

Dari hasil perhitungan diatas, konsumsi energi listrik di Fakultas Teknologi

Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada bulan Januari 2018 untuk

ruangan tidak ber-AC adalah sebesar 1,981 kWh/m2/bulan. Sehingga, dapat

dikatakan konsumsi energinya berada di kategori “cukup efisien”(1,67-2,5

kWh/m2/bulan).

4.9 Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Selama 1 Tahun

Untuk menghitung intensitas konsumsi energi pada gedung Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang adalah dengan cara

sebagai berikut:

Total nilai kwH per bulan = kWh ruangan ber-AC + kWh ruangan tidak ber-AC

= 31947,77 + 3544,06

37

= 34725,57 kWh

Nilai kWh per tahun = nilai kWh 1 bulan x 12 bulan

= 35491,82 x 12

= 425901,84 kWh

Luas total Bangunan Gedung= Luas bangunan ber-AC + Luas banguna tak ber-

AC.

= 2972,4 + 1788,83

= 4761,23 m2

Maka, nilai IKE gedung selama 1 tahun =

=

= 89,45 kWh/m2/tahun

Jika melihat pada standard IKE ASEAN-USAID, nilai IKE diatas masih

berada di bawah batas standard 240 kWh/m2/tahun untuk Gedung Perkantoran

(Komersial). Maka, dapat dikatakan nilai IKE selama 1 tahun ini masih termasuk

dibawah batas standard.

Jadi, penggunaan listrik per orang di gedung Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada bulan Januari 2018 dengan

jumlah anggota FTI meliputi mahasiswa, dosen, dan karyawan sebanyak 1.451

orang adalah sebagai berikut:

=

=

= Rp. 28.360

38

Jadi, biaya per orang per hari adalah

=

= Rp. 913,-

4.10 Pembahasan

Meskipun perhitungan IKE untuk ruangan ber-AC dan tidak ber-AC masih

pada kategori efisien dan cukup efisien, ditemukan ada beberapa ruangan yang

berada di kategori agak boros, boros, dan sangat boros. Ruangan-ruangan tersebut

adalah:

Pada ruangan ber-AC:

a. Ruang Magister Teknik Elektro: 16,32 (Agak boros)

b. Laboratorium IT A: 19,60 (Boros)

c. Laboratorium IT B: 25,84 ( Sangat Boros)

d. Pengelola Kelas Mitra: 24,41 (Sangat Boros)

e. Ruang BSI: 54,93 (Sangat Boros)

f. Ruang Tazmania: 16,27 (Agak Boros)

g. Ruang Lab Komputer Industri: 25,89 (Sangat Boros)

h. Ruang Laboran Informatika: 28,27( Sangat Boros)

i. Ruang Lab Komputer B: 17,87 ( Agak Boros)

Pada ruangan tidak ber-AC:

a. Ruang Rumah Tangga: 12,94 (Sangat Boros)

b. Kamar Mandi Lantai 1: 11,85 (Sangat Boros)

c. Lobi dan Jalan Lab Industri: 3,66 (Sangat Boros)

Ruangan-ruangan tersebut masuk dalam kategori agak boros, boros, dan sangat

boros karena beberapa alasan:

- Luas ruangan yang terlalu kecil dibandingkan dengan peralatan yang

mempunyai daya yang besar dalam ruangan tersebut, dan

39

- Penggunaan daya pada ruangan tertentu memang cukup besar

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari seluruh tahap penelitian yang telah dilaksanakan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan energi listrik di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Sultan Agung Semarang pada bulan Januari 2018 adalah sebesar

31.947,77 kWh untuk ruangan ber-AC dan 3.544,05 kWh untuk ruang

tidak ber-AC.

2. Berdasarkan hasil pengamatan pada Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang

termasuk dalam kategori “efisien” (10,490 kWh/m2/bulan) karena

standardnya sebesar 7,92 – 12,08kWh/m2/bulan untuk ruangan ber-AC dan

“cukup efisien” untuk ruangan tidak ber-AC (1,981 kWh/m2/bulan)

dengan standardnya sebesar 1,67-2,5 kWh/m2/bulan.

3. Untuk nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) selama satu tahun, nilainya

sebesar 87,520 kWh/m2/tahun yang artinya masih dibawah standard

ASEAN-USAID yaitu sebesar 240 kWh/m2/tahun untuk Gedung

Perkantoran (Komersil).

4. Masih ada beberapa ruangan ber-AC yang berada di kategori agak boros,

seperti: ruang magister teknik elektro, ruang Tasmania, dan ruang lab

komputer B. Yang termasuk kategori boros adalah ruang laboratorium IT

A. Sedangkan ruangan yang termasuk dalam kategori sangat boros adalah

ruang laboratorium IT B, ruang pengelola kelas mitra, ruang BSI, ruang

komputer industri, dan ruang laboran informatika. Untuk ruang tidak ber-

AC, yang termasuk dalam kategori sangat boros adalah ruang rumah

tangga, kamar mandi lantai 1, dan lobi dan jalan lab industri. Hal ini perlu

dijadikan perhatian penting untuk diperbaiki kedepannya dengan cara

40

mengurangi konsumsi energi di ruangan tersebut dan menyesuaikan

penggunaan energi dengan luas ruangannya.

5.2 Saran

Meskipun masih berada di kategori efisien pada ruangan ber-AC dan cukup

efisien untuk ruangan tidak ber-AC, berbagai tindakan juga perlu dilakukan agar

penggunaan energi listrik di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan

Agung Semarang dapat terus dijaga dengan baik. Beberapa saran yang dapat

dilakukan untuk menjaga konsumsi energi agar tetap stabil adalah sebagai berikut:

1. Mematikan AC dan lampu bila ruangan tidak digunakan.

2. Memilih AC hemat energi dengan daya (PK) yang sesuai dengan besarnya

ruangan dan kapasitas orang didalamnya.

3. Menghidupkan jumlah lampu sesuai kebutuhan.

4. Mengganti jenis lampu ke yang lebih hemat energi seperti LED.

5. Mengatur suhu AC secukupnya sehingga tidak perlu menyalakan AC

terlalu dingin.

6. Menutup pintu dan jendela ketika menggunakan AC sehingga udara panas

dari luar tidak masuk ke dalam.

7. Membersihkan saringan AC secara berkala.

41

DAFTAR PUSTAKA

Alajmi, A. (2012). Energy audit of an educational building in a hot summer

climate. Energy & Buildings, 47, 122–130.

http://doi.org/10.1016/j.enbuild.2011.11.033

Alrosjad, Harun. 2016. Analisa Pemakaian Energi Listrik di Fakultas Teknologi

Industri Unissula Semarang . Tugas akhir Teknik Elektro FTI Unissula

ASEAN-USAID. 1992. Building Energy Conservation Project. ASEAN-

Lawrence Barkeley Labolatory

Bitar, 2016. Pengertian, Rumus, dan Satuan Energi Listrik Beserta Contoh

Soalnya Lengkap. Online. http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-rumus-

dan-satuan-energi-listrik-beserta-contoh-soalnya-lengkap/ (diakses 14 Mei

2018)

Djafar, M.R.S.,2013. Pengertian dan Jenis-jenis Energi serta Potensi Energi di

Indonesia. Online. http://rasydinsjatry.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dan-

jenis-jenis-energi-serta.html (diakses 14 Mei 2018)

Eltek, J. (2013). ENERGI AIR CONDITIONER INVERTER DENGAN AIR

CONDITIONER, 11(01), 110–121.

Hardiputra, H.R. 2007. Audit Energi pada Bangunan Gedung Rumah Sakit dr.

Karyadi Semarang. Jurnal Ilmiah pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro

http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/ (diakses 12 Mei 2018)

http://ohmlistrik.blogspot.co.id/2010/11/sistem-distribusi-tenaga-listrik.html

(diakses 12 September 2017)

Indonesia, S. N., & Nasional, B. S. (2000). Prosedur audit energi pada bagunan

gedung.

Muhtadien, Sabilal. 2012. Manajemen Energi. Online.

http://antara191.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-energi.html (diakses 14

September 2017)

42

Pasisarha, D. S. (2010). Evaluasi IKE Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik

di Kampus Polines, 1–7.

Persyaratan Umum Instalasi Listrik. 2011. Online.http://www.esdm.go.id/siaran-

pers/55-siaran-pers/7074-pemberlakuakn-sni-puil.html

Sait, H. H. (2013). Auditing and analysis of energy consumption of an educational

building in hot and humid area. Energy Conversion and Management, 66, 143–

152. http://doi.org/10.1016/j.enconman.2012.10.005

Salpanio, R. 2007. Audit Energi Listrik pada Gedung Kampus UNDIP Pleburan

Semarang. Tugas Akhir. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro.

Sasrawan, H., 2016. Pengertian Energi. Online.

https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-energi-artikel-

lengkap.html (diakses 14 Mei 2018)