mte kelompok 1 (amd)

Upload: harsya-luthfi-anshari

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    1/12

    1. Klasifikasi

    Penyakit ini mencakup spektrum temuan klinis dan patologis yang luas

    yang dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok : non-eksudatif (kering) dan

    eksudatif (basah). Walaupun kedua tipe ini bersifat progresif dan biasanya

     bilateral, manifestasi, prognosis, dan penatalaksanaannya berbeda. Bentuk 

    eksudatif yang lebih berat merupakan penyebab hampir !" dari semua kasus

    akibat #$%.&

    AMD tipe non-eksudatif 

    #$% ditandai oleh atrofi dan degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen

    retina, membran Bruch, dan koriokapilaris dengan derajat ber'ariasi. %ari

     perubahan-perubahan di epitel pigmen retina dan membran Bruch yang dapat

    dilihat secara ofthalmoskopis, drusen  adalah yang paling khas. Drusen adalah

    endapan putih-kuning, bulat, diskret, dengan ukuran ber'ariasi di belakang epitel

     pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. eiring dengan aktu,

    drusen  dapat membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi, dan meningkat

     jumlahnya. ecara histopatologis, sebagian besar drusen  terdiri dari kumpulan

    lokal bahan eosinofilik yang terletak di antara epitel pigmen dan membran Bruch*

    drusen mencerminkan pelepasan fokal epitel pigmen. elain drusen, dapat muncul

    secara progresif gumpalan-gumpalan pigmen yang tersebar tidak merata di

    daerah-daerah depigmentasi atrofi di seluruh makula. %erajat gangguan

     penglihatan ber'ariasi dan mungkin minimal. #ngiografi fluoresens

    memperlihatkan pola hiperplasia dan atrofi epitel pigmen retina yang irreguler.

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    2/12

    Pada sebagian besar pasien, pemeriksaan elektrofisiologik memperlihatkan hasil

    normal.&,+

    ebagian besar pasien yang memperlihatkan drusen makula tidak pernah

    mengalami penurunan penglihatan sentral yang bermakna* perubahan-perubahan

    atrofik dapat menjadi stabil atau berkembang secara lambat. amun, stadium

    eksudatif dapat timbul mendadak setiap saat, dan selain pemeriksaan oftalmologik 

    yang teratur, pasien diberi  Amsler grid   untuk membantu memantau dan

    melaporkan setiap perubahan simtomatik yang terjadi.&,+

    AMD tipe eksudatif 

    Walaupun pasien dengan #$% biasanya hanya memperlihatkan kelainan

    noneksudatif, sebagian besar pasien yang menderita gangguan penglihatan berat

    akibat penyakit ini mengalami bentuk eksudat akibat terbentuknya

    neo'askularisasi subretina dan makulopati eksudat terkait. airan serosa dari

    koroid di baahnya dapat bocor melalui defek-defek kecil di membran Bruch,

    sehingga menimbulkan pelepasan-pelepasan lokal epitel pigmen. Peningkatan

    cairan tersebut dapat semakin menyebabkan pemisahan retina sensorik di

     baahnya, dan penglihatan biasanya menurun apabila fo'ea terkena. Pelepasan

    epitel pigmen retina dapat secara spontan menjadi datar, dengan bermacam-

    macam akibat dari penglihatan, dan meninggalkan daerah geografik depigmentasi

    di bagian yang terkena.&,+

    %apat terjadi pertumbuhan pembuluh-pembuluh baru ke arah dalam yang

    meluas dari koroid sampai ruang subretina dan merupakan perubahan

    histopatologik terpenting yang memudahkan timbulnya pelepasan makula dan

    2

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    3/12

    gangguan penglihatan sentral irre'ersible pada pasien dengan drusen. Pembuluh-

     pembuluh baru ini tumbuh dalam konfigurasi roda pedati dasar atau  sea-fan

    menjauhi tempat mereka masuk ke dalam ruang subretina. elainan klinis aal

     pada neo'askularisasi subretina bersifat samar dan sering terabaikan* selama

    stadium pembentukan pembuluh baru yang samar ini, pasien asimtomatik, dan

     pembuluh-pembuluh baru tersebut mungkin tidak tampak baik secara

    oftalmoskopis maupun angiografis.&,+

    Walaupun sebagian membran neo'askular subretina dapat mengalami

    regresi spontan, perjalanan alamiah neo'askularisasi subretina pada #$%

    mengarah ke gangguan penglihatan sentral yang irre'ersible dalam selang aktu

    yang ber'ariasi. /etina sensorik mungkin rusak akibat edema kronik, pelepasan,

    atau perdarahan di baahnya. elain itu, pelepasan retina hemoragik dapat

    mengalami metaplasia fibrosa sehingga terbentuk suatu massa subretina yang

    disebut jaringan parut disiformis. $assa fibro'askular yang meninggi dan

    ukurannya yang ber'ariasi ini mencerminkan stadium akhir #$% eksudatif.

    $assa ini menimbulkan gangguan penglihatan sentral yang permanen.&,+

    3

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    4/12

    Gambar Makula Normal, ARMD Non Eksudatif & ARMD Eksudatif 

    Gambar Drusen pada ARMD non Eksudatif 

    4

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    5/12

    2. Geala Klinis

    0ejala-gejala klinik yang biasa didapatkan pada penderita degenerasi

    makula antara lain:1,2

    • %istorsi penglihatan, obyek-obyek terlihat salah ukuran atau bentuk 

    • 0aris-garis lurus mengalami distorsi (membengkok) terutama dibagian

     pusat penglihatan

    • ehilangan kemampuan membedakan arna dengan jelas

    • #da daerah kosong atau gelap di pusat penglihatan

    •esulitan membaca, kata-kata terlihat kabur atau berbayang

    • ecara tiba-tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan fungsi

     penglihatan tanpa rasa nyeri

    Gambar !kotoma !entral pada "asien den#an ARMD

    5

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    6/12

    Gambar Distorsi "en#li$atan "enderita ARMD pada Amsler Grid

    %. Dia#nosis

    ehilangan penglihatan pada #$% dapat didiagnosis ketika pasien atrofi

    korioretina makula geografik berumur di atas 3! tahun. Penemuan klinik lainnya

    seperti drusen, gumpalan /P4, hilangnya /P4 dapat menolong sebagai

    konfirmasi diagnosis, tetapi penemuan tersebut bisa muncul tanpa kehilangan

     penglihatan.3

    5ntuk mendiagnosis dapat juga ditegakkan dengan test #msler grid,

    dimana pasien diminta untuk melihat suatu halaman uji yang mirip kertas

    milimeter grafis pada jarak 1!cm untuk memeriksa titik sentral yang terganggu

    fungsi penglihatannya. emudian retina diteropong melalui lampu senter kecil

    dengan lensa khusus. Pemeriksaan lainnya dengan test penglihatan arna, untuk 

    melihat apakah penderita masih dapat membedakan arna.2

    6

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    7/12

    Gambar Amsler Grid

    Pemeriksaan klinik biasanya cukup untuk mendiagnosis. ecara klinik,

    abnormalitas makula hampir tidak terlihat, cairan subretina, sebaiknya dideteksi

    dengan stereoscopic slit-lamp biomicroscopic dengan menggunakan lensa kontak.

    6arak antara permukaan retina atau pembuluh-pembuluh retina dan /P4 akan

    meningkat.3

    #ngiografi fluoresein dapat sangat menolong pasien yang dicurigai telah

    mengalami neo'askularisasi khoroid untuk menegakkan indikasi pengobatan.

    Pemeriksaan ini bukan untuk test screening untuk mata yang mempunyai drusen

    atau atrofi geografik, yang tidak memiliki gejala baru atau tidak adanya

    neo'askularisasi.3

    Pengaruh dari kehadiran dan e'aluasi dari luas dan komposisi lesi

    neo'askularisasi khoroid menyulitkan indikasi fotokoagulasi. 6ika lesi tersebut

     berbatas baik, lokasinya dipengaruhi oleh lokus minoris 7ona a'askular fo'ea.

    8okasi lesi diklasifikasikan.3

    • 49trafo'eal

    • 6u9tafo'eal

    • ubfo'eal

    7

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    8/12

    Gambar De#enerasi Makular

    . Dia#nosis 'andin#

    %iagnosis banding untuk #$% tipe non-eksudatif :

    • Periferal drusen (drusen terlokasi di luar dari area makula)

    • %egenerasi miopik (khususnya miopia tinggi dengan karakteristik 

     peripapilar mengalami perubahan, drusen tidak terlihat)

    • orioretinopati serous sentral (pelepasan /P4, atrofi /P4, tanpa drusen,

     biasanya pada pasien di baah 3! tahun)

    • /iayat distrofi retina sentral pada keluarga (contoh : penyakit targardt)

    • /etinopati toksik (contoh : keracunan klorokuin) (bercak-bercak 

    hipopigmentasi dengan cincin hiperpigmentasi (bull;s eye maculopathy)

    tanpa drusen)

    • $akulopati inflamasi (contoh : multifokal khoroiditis, rubella)

    %iagnosis banding untuk #$% tipe eksudat :

    • $iopia tinggi

    • /uptur khoroid traumatik 

    • erusakan membran Bruch (drusen saraf optik, tumor khoroid, scar 

    fotokoagulasi)

    8

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    9/12

    • $akroneurisma

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    10/12

    diberikan dengan harapan mencegah terbentuknya neo'askularisasi pada pasien

    #/$% tipe eksudatif. &

    #pabila tidak ada neo'askularisasi retina, tidak ada terapi medis atau dapat

    dilakukan pembedahan untuk pelepasan epitel pigmen retina serosa yang terbukti

     bermanfaat. Pemakaian interferon alfa parenteral, misalnya, belum terbukti efektif 

    untuk penyakit ini. amun, apabila terdapat membran neo'askular subretina

    ekstrafo'ea yang berbatas tegas, diindikasikan fotokoagulasi laser. %engan

    angiografi dapat ditentukan dengan tepat lokasi dan batas-batas membran

    neo'askular yang kemudian diablasi secara total oleh luka-luka bakar yang

    ditimbulkan oleh laser. @otokoagulasi juga menghancurkan retina di atasnya tetapi

     bermanfaat apabila membran subretina dapat dihentikan tanpa mengenai fo'ea.

    @otokoagulasi laser krypton terhadap neo'askularisasi subretina a'askular fo'ea

    dianjurkan untuk pasien nonhipertensif. etelah fotokoagulasi membran

    neo'askular subretina berhasil dilakukan, neo'askularisasi rekuren di dekat atau

     jauh dari jaringan parut laser dapat terjadi pada separuh kasus dalam + tahun.1,?

    /ekurensi sering disertai penurunan penglihatan berat sehingga

     pemantauan yang cermat dengan #msler 0rid, oftalmoskopi dan angiografi perlu

    dilakukan. Pasien dengan gangguan penglihatan sentral di kedua matanya

    mungkin memperoleh manfaat dari pemakaian berbagai alat bantu penglihatan

    kurang. elain itu terapi juga dapat dilakukan di rumah berupa pembatasan

    kegiatan dan follo up pasien dengan menge'aluasi daya penglihatan yang

    rendah. elain itu, dengan mengkonsumsi multi'itamin dan antioksidan (berupa

    'itamin 4, 'itamin , beta caroten, asam cupric dan 7inc), karena diduga dapat

    10

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    11/12

    memperbaiki dan mencegah terjadinya degenerasi makula. ayuran hijau terbukti

     bisa mencegah terjadinya degenerasi makula tipe non-eksudatif. elain itu

    dilakukan juga pembatasan merokok dan pengendalian tekanan darah tinggi.1,?

    ). "ro#nosis

    Bentuk degenerasi makula yang progresif dapat menyebabkan kebutaan

    total sehingga akti'itas dapat menurun. Prognosis dari #$% tipe eksudat lebih

     buruk daripada #$% tipe noneksudat. Prognosis dapat didasarkan pada terapi,

    tetapi belum ada terapi yang bernilai efektif sehingga kemungkinan untuk sembuh

    total sangat kecil.?

     

    11

  • 8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)

    12/12

    DA*+AR "!+AKA

    &) nternational 8=%. &.

    ) ohen 6. =he ills 4ye $anual, 1rd  4d. hapter &+. Philadelphia,

    Pennysyl'ania : %epartment of Aphthalmology 6efferson $edical ollege.

    &.

    ?) 8iesegang =6., kuta 08., antor 8B., /etina and