mte kelompok 1 (amd)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
1/12
1. Klasifikasi
Penyakit ini mencakup spektrum temuan klinis dan patologis yang luas
yang dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok : non-eksudatif (kering) dan
eksudatif (basah). Walaupun kedua tipe ini bersifat progresif dan biasanya
bilateral, manifestasi, prognosis, dan penatalaksanaannya berbeda. Bentuk
eksudatif yang lebih berat merupakan penyebab hampir !" dari semua kasus
akibat #$%.&
AMD tipe non-eksudatif
#$% ditandai oleh atrofi dan degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen
retina, membran Bruch, dan koriokapilaris dengan derajat ber'ariasi. %ari
perubahan-perubahan di epitel pigmen retina dan membran Bruch yang dapat
dilihat secara ofthalmoskopis, drusen adalah yang paling khas. Drusen adalah
endapan putih-kuning, bulat, diskret, dengan ukuran ber'ariasi di belakang epitel
pigmen dan tersebar di seluruh makula dan kutub posterior. eiring dengan aktu,
drusen dapat membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi, dan meningkat
jumlahnya. ecara histopatologis, sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan
lokal bahan eosinofilik yang terletak di antara epitel pigmen dan membran Bruch*
drusen mencerminkan pelepasan fokal epitel pigmen. elain drusen, dapat muncul
secara progresif gumpalan-gumpalan pigmen yang tersebar tidak merata di
daerah-daerah depigmentasi atrofi di seluruh makula. %erajat gangguan
penglihatan ber'ariasi dan mungkin minimal. #ngiografi fluoresens
memperlihatkan pola hiperplasia dan atrofi epitel pigmen retina yang irreguler.
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
2/12
Pada sebagian besar pasien, pemeriksaan elektrofisiologik memperlihatkan hasil
normal.&,+
ebagian besar pasien yang memperlihatkan drusen makula tidak pernah
mengalami penurunan penglihatan sentral yang bermakna* perubahan-perubahan
atrofik dapat menjadi stabil atau berkembang secara lambat. amun, stadium
eksudatif dapat timbul mendadak setiap saat, dan selain pemeriksaan oftalmologik
yang teratur, pasien diberi Amsler grid untuk membantu memantau dan
melaporkan setiap perubahan simtomatik yang terjadi.&,+
AMD tipe eksudatif
Walaupun pasien dengan #$% biasanya hanya memperlihatkan kelainan
noneksudatif, sebagian besar pasien yang menderita gangguan penglihatan berat
akibat penyakit ini mengalami bentuk eksudat akibat terbentuknya
neo'askularisasi subretina dan makulopati eksudat terkait. airan serosa dari
koroid di baahnya dapat bocor melalui defek-defek kecil di membran Bruch,
sehingga menimbulkan pelepasan-pelepasan lokal epitel pigmen. Peningkatan
cairan tersebut dapat semakin menyebabkan pemisahan retina sensorik di
baahnya, dan penglihatan biasanya menurun apabila fo'ea terkena. Pelepasan
epitel pigmen retina dapat secara spontan menjadi datar, dengan bermacam-
macam akibat dari penglihatan, dan meninggalkan daerah geografik depigmentasi
di bagian yang terkena.&,+
%apat terjadi pertumbuhan pembuluh-pembuluh baru ke arah dalam yang
meluas dari koroid sampai ruang subretina dan merupakan perubahan
histopatologik terpenting yang memudahkan timbulnya pelepasan makula dan
2
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
3/12
gangguan penglihatan sentral irre'ersible pada pasien dengan drusen. Pembuluh-
pembuluh baru ini tumbuh dalam konfigurasi roda pedati dasar atau sea-fan
menjauhi tempat mereka masuk ke dalam ruang subretina. elainan klinis aal
pada neo'askularisasi subretina bersifat samar dan sering terabaikan* selama
stadium pembentukan pembuluh baru yang samar ini, pasien asimtomatik, dan
pembuluh-pembuluh baru tersebut mungkin tidak tampak baik secara
oftalmoskopis maupun angiografis.&,+
Walaupun sebagian membran neo'askular subretina dapat mengalami
regresi spontan, perjalanan alamiah neo'askularisasi subretina pada #$%
mengarah ke gangguan penglihatan sentral yang irre'ersible dalam selang aktu
yang ber'ariasi. /etina sensorik mungkin rusak akibat edema kronik, pelepasan,
atau perdarahan di baahnya. elain itu, pelepasan retina hemoragik dapat
mengalami metaplasia fibrosa sehingga terbentuk suatu massa subretina yang
disebut jaringan parut disiformis. $assa fibro'askular yang meninggi dan
ukurannya yang ber'ariasi ini mencerminkan stadium akhir #$% eksudatif.
$assa ini menimbulkan gangguan penglihatan sentral yang permanen.&,+
3
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
4/12
Gambar Makula Normal, ARMD Non Eksudatif & ARMD Eksudatif
Gambar Drusen pada ARMD non Eksudatif
4
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
5/12
2. Geala Klinis
0ejala-gejala klinik yang biasa didapatkan pada penderita degenerasi
makula antara lain:1,2
• %istorsi penglihatan, obyek-obyek terlihat salah ukuran atau bentuk
• 0aris-garis lurus mengalami distorsi (membengkok) terutama dibagian
pusat penglihatan
• ehilangan kemampuan membedakan arna dengan jelas
• #da daerah kosong atau gelap di pusat penglihatan
•esulitan membaca, kata-kata terlihat kabur atau berbayang
• ecara tiba-tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan fungsi
penglihatan tanpa rasa nyeri
Gambar !kotoma !entral pada "asien den#an ARMD
5
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
6/12
Gambar Distorsi "en#li$atan "enderita ARMD pada Amsler Grid
%. Dia#nosis
ehilangan penglihatan pada #$% dapat didiagnosis ketika pasien atrofi
korioretina makula geografik berumur di atas 3! tahun. Penemuan klinik lainnya
seperti drusen, gumpalan /P4, hilangnya /P4 dapat menolong sebagai
konfirmasi diagnosis, tetapi penemuan tersebut bisa muncul tanpa kehilangan
penglihatan.3
5ntuk mendiagnosis dapat juga ditegakkan dengan test #msler grid,
dimana pasien diminta untuk melihat suatu halaman uji yang mirip kertas
milimeter grafis pada jarak 1!cm untuk memeriksa titik sentral yang terganggu
fungsi penglihatannya. emudian retina diteropong melalui lampu senter kecil
dengan lensa khusus. Pemeriksaan lainnya dengan test penglihatan arna, untuk
melihat apakah penderita masih dapat membedakan arna.2
6
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
7/12
Gambar Amsler Grid
Pemeriksaan klinik biasanya cukup untuk mendiagnosis. ecara klinik,
abnormalitas makula hampir tidak terlihat, cairan subretina, sebaiknya dideteksi
dengan stereoscopic slit-lamp biomicroscopic dengan menggunakan lensa kontak.
6arak antara permukaan retina atau pembuluh-pembuluh retina dan /P4 akan
meningkat.3
#ngiografi fluoresein dapat sangat menolong pasien yang dicurigai telah
mengalami neo'askularisasi khoroid untuk menegakkan indikasi pengobatan.
Pemeriksaan ini bukan untuk test screening untuk mata yang mempunyai drusen
atau atrofi geografik, yang tidak memiliki gejala baru atau tidak adanya
neo'askularisasi.3
Pengaruh dari kehadiran dan e'aluasi dari luas dan komposisi lesi
neo'askularisasi khoroid menyulitkan indikasi fotokoagulasi. 6ika lesi tersebut
berbatas baik, lokasinya dipengaruhi oleh lokus minoris 7ona a'askular fo'ea.
8okasi lesi diklasifikasikan.3
• 49trafo'eal
• 6u9tafo'eal
• ubfo'eal
7
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
8/12
Gambar De#enerasi Makular
. Dia#nosis 'andin#
%iagnosis banding untuk #$% tipe non-eksudatif :
• Periferal drusen (drusen terlokasi di luar dari area makula)
• %egenerasi miopik (khususnya miopia tinggi dengan karakteristik
peripapilar mengalami perubahan, drusen tidak terlihat)
• orioretinopati serous sentral (pelepasan /P4, atrofi /P4, tanpa drusen,
biasanya pada pasien di baah 3! tahun)
• /iayat distrofi retina sentral pada keluarga (contoh : penyakit targardt)
• /etinopati toksik (contoh : keracunan klorokuin) (bercak-bercak
hipopigmentasi dengan cincin hiperpigmentasi (bull;s eye maculopathy)
tanpa drusen)
• $akulopati inflamasi (contoh : multifokal khoroiditis, rubella)
%iagnosis banding untuk #$% tipe eksudat :
• $iopia tinggi
• /uptur khoroid traumatik
• erusakan membran Bruch (drusen saraf optik, tumor khoroid, scar
fotokoagulasi)
8
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
9/12
• $akroneurisma
•
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
10/12
diberikan dengan harapan mencegah terbentuknya neo'askularisasi pada pasien
#/$% tipe eksudatif. &
#pabila tidak ada neo'askularisasi retina, tidak ada terapi medis atau dapat
dilakukan pembedahan untuk pelepasan epitel pigmen retina serosa yang terbukti
bermanfaat. Pemakaian interferon alfa parenteral, misalnya, belum terbukti efektif
untuk penyakit ini. amun, apabila terdapat membran neo'askular subretina
ekstrafo'ea yang berbatas tegas, diindikasikan fotokoagulasi laser. %engan
angiografi dapat ditentukan dengan tepat lokasi dan batas-batas membran
neo'askular yang kemudian diablasi secara total oleh luka-luka bakar yang
ditimbulkan oleh laser. @otokoagulasi juga menghancurkan retina di atasnya tetapi
bermanfaat apabila membran subretina dapat dihentikan tanpa mengenai fo'ea.
@otokoagulasi laser krypton terhadap neo'askularisasi subretina a'askular fo'ea
dianjurkan untuk pasien nonhipertensif. etelah fotokoagulasi membran
neo'askular subretina berhasil dilakukan, neo'askularisasi rekuren di dekat atau
jauh dari jaringan parut laser dapat terjadi pada separuh kasus dalam + tahun.1,?
/ekurensi sering disertai penurunan penglihatan berat sehingga
pemantauan yang cermat dengan #msler 0rid, oftalmoskopi dan angiografi perlu
dilakukan. Pasien dengan gangguan penglihatan sentral di kedua matanya
mungkin memperoleh manfaat dari pemakaian berbagai alat bantu penglihatan
kurang. elain itu terapi juga dapat dilakukan di rumah berupa pembatasan
kegiatan dan follo up pasien dengan menge'aluasi daya penglihatan yang
rendah. elain itu, dengan mengkonsumsi multi'itamin dan antioksidan (berupa
'itamin 4, 'itamin , beta caroten, asam cupric dan 7inc), karena diduga dapat
10
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
11/12
memperbaiki dan mencegah terjadinya degenerasi makula. ayuran hijau terbukti
bisa mencegah terjadinya degenerasi makula tipe non-eksudatif. elain itu
dilakukan juga pembatasan merokok dan pengendalian tekanan darah tinggi.1,?
). "ro#nosis
Bentuk degenerasi makula yang progresif dapat menyebabkan kebutaan
total sehingga akti'itas dapat menurun. Prognosis dari #$% tipe eksudat lebih
buruk daripada #$% tipe noneksudat. Prognosis dapat didasarkan pada terapi,
tetapi belum ada terapi yang bernilai efektif sehingga kemungkinan untuk sembuh
total sangat kecil.?
11
-
8/17/2019 Mte Kelompok 1 (Amd)
12/12
DA*+AR "!+AKA
&) nternational 8=%. &.
) ohen 6. =he ills 4ye $anual, 1rd 4d. hapter &+. Philadelphia,
Pennysyl'ania : %epartment of Aphthalmology 6efferson $edical ollege.
&.
?) 8iesegang =6., kuta 08., antor 8B., /etina and