mte degenerasi makula.doc

Upload: najwa

Post on 02-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    1/15

    DEGENERASI MAKULA

    I. Pendahuluan

    Degenerasi makula adalah suatu keadaan dimana makula mengalami

    kemunduran sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan

    akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral. Makula adalah pusat dari

    retina dan merupakan bagian yang paling vital dari retina yang memungkinkan

    mata melihat detil-detil halus pada pusat lapangan pandang. Tanda utama dari

    degenerasi pada makula adalah didapatkan adanya bintik-bintik abu-abu atau

    hitam pada pusat lapangan pandang. Kondisi ini biasanya berkembang secara

    berlahan-lahan, tetapi kadang berkenbang secara progresif, sehingga

    menyababkan kehilangan penglihatan yang sangat berat pada satu atau kedua bola

    mata. 1,

    !erdasarkan "merican "cademy of #ftalmology penyebab utama penurunan

    penglihatan atau kebutaan di "$ yaitu umur yang lebih dari %& tahun. Data di

    "merika $erikat menunjukkan, 1% persen penduduk usia '% tahun keatas

    mengalami degenerasi makula. Terdapat dua jenis tipe dasar dari penyakit-

    penyakit tersebut yakni $tandar Macular Degenaration dan "ge (elated Macular

    Degenaration )"(MD*. !entuk yang sering terjadi adalah "(MD. +,

    Degenerasi makula terkait usia merupakan kondisi degeneratif pada makula

    atau pusat retina. Terdapat dua macam degenerasi makula yaitu tipe kering

    )atrofik* dan tipe basah )eksudatif*. Kedua jenis degenerasi tersebut biasanya

    mengenai kedua mata secara bersamaan. Degenerasi makula terjadi sebagai akibat

    dari kerusakan pada epitel retina. 1, ,+,

    Degenerasi makula menyebabkan kerusakan penglihatan yang berat tetapi

    jarang menyebabkan kebutaan total. englihatan pada tepi luar dari lapangan

    pandang dan kemampuan untuk melihat biasanya tidak terpengaruh, yang terkena

    1

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    2/15

    hanya penglihatan pada pusat lapangan pandang. ejala klinis biasanya ditandai

    terjadinya kehilangan fungsi penglihatan secara tiba-tiba ataupun secara berlahan

    tanpa rasa nyeri. Kadang gejala a/alnya berupa gangguan penglihatan pada salah

    satu mata, dinilai garis yang sesungguhnya lurus terlihat bergelombang. 1,+

    Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan

    mata. $ejauh ini belum ada terapi untuk degenerasi makula tipe kering. 0ntuk

    beberapa kasus basah, terapi laser bisa membersihkan pembuluh darah abnormal

    sehingga kekaburan penglihatan dapat dicegah. Tetapi, tidak semua kasus bisa di

    atasi dengan terapi laser. $aat ini sedang dikembangkan berbagai obat dan

    prosedur operasi baru antara lain terapi foto dinamik. ,+, ,%

    aktor resiko gangguan ini selain karena usis, juga ri/ayat keluarga, ras serta

    merokok.

    II. Anatomi dan Fisiologi Retina1. "natomi (etina(etina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor

    yang menerima rangsang cahaya. (etina berbatas dengan koroid dengan sel

    epitel pigmenretina terdiri atas lapisan 2 3,'

    1. 4apisan epitel pigmen. 4apisan fotoreseptor

    +. Membran limitan eksterna. 4apisan nucleus luar

    %. 4apisan pleksiform luar 3. 4apisan nucleus dalam'. 4apisan pleksiform dalam

    5. 4apis sel ganglion6. 4apis serabut saraf 1&. Membran limitan interna

    2

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    3/15

    ambar 1. "natomi mata. 1

    ambar . 4apisan retina

    (etina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan

    multilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata.

    (etina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan

    akhirnya di tepi ora serrata. ada orang de/asa, ora serrata berada sekitar 3,% mm

    di belakang garis $ch/albe pada system temporal dan %,' mm di belakang garis

    ini pada sisi nasal. ermukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan membran

    !ruch, khoroid, dan sclera. (etina menpunyai tebal &,1 mm pada ora serrata dan

    3

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    4/15

    &. + mm pada kutub posterior. Ditengah-tengah retina posterior terdapat makula.

    Di tengah makula terdapat fovea yang secara klinis merupakan cekungan yang

    memberikan pantulan khusus bila dilihat dengan oftalmoskop.+,5

    . isiologi (etina

    0ntuk melihat, mata harus berfungsi sebagai suatu alat optis, sebagai suatu

    reseptor kompleks, dan sebagai suatu transducer yang efektif. $el-sel batang dan

    kerucut di lapisan fotoreseptor mampu mengubah rangsangan cahaya menjadi

    suatu impuls saraf yang dihantarkan oleh lapisan serat saraf retina melalui saraf

    optikus dan akhirnya ke korteks penglihatan. Makula bertanggung ja/ab untuk

    ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk penglihatan /arna, dan sebagian

    besar selnya adalah sel kerucut. Di fovea sentralis, terdapat hubungan hampir 121

    antara fotoreseptor kerucut, sel ganglionnya, dan serat saraf yang keluar, dan hal

    ini menjamin penglihatan yang paling tajam. Di retina perifer, banyak fotoreseptor

    dihubungkan ke sel ganglion yang sama, dan diperlukan sistem pemancar yang

    lebih kompleks. "kibat dari susunan seperti itu adalah bah/a makula terutama

    digunakan untuk penglihatan sentral dan /arna )penglihatan fototopik* sedangkan

    bagian retina lainnya, yang sebagian besar terdiri dari fotoreseptor batang,

    digunakan terutama untuk penglihatan perifer dan malam )skotopik*.3,'

    III. Patofisiologi

    Degenerasi makula yang terkait usia tipe kering ditandai oleh adanya atrofi

    dan degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen retina, membran !ruch, dan

    koriokapilaris dengan derajat yang bervariasi. Dari perubahan-perubahan di epitel

    4

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    5/15

    pigmen retina dan membran !ruch yang dapat dilihat secara oftalmoskopi adalah

    drusen yang sangat khas. Drusen adalah endapan putih kuning, bulat, diskret,

    dengan ukuran bervariasi di belakang epitel pigmen dan tersebar di seluruh

    makula dan kutub posterior. $eiring dengan /aktu, drusen dapat membesar,

    menyatu, mengalami kalsifikasi dan meningkat jumlahnya. $ecara histopatologis

    sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan lokal bahan eosinifilik yang terletak

    di antara epitel pigmen dan membran !ruch7 drusen mencerminkan pelepasan

    fokal epitel pigmen. ,',6

    8alaupun pasien dengan degenerasi makula biasanya hanya memperlihatkan

    kelainan non eksudatif, sebagian besar pasien yang menderita gangguan

    penglihatan berat akibat penyakit ini mengalami bentuk eksudatif akibat

    terbentuknya neovaskularisasi subretina dan makulopati eksudatif terkait. 9airan

    serosa dari koroid di ba/ahnya dapat bocor melalui defek defek kecil di membran

    !ruch sehingga mengakibatkan pelepasan-pelepasan lokal epitel pigmen.

    eningkatan cairan tersebut dapat semakin menarik retina sensorik di ba/ahnya

    dan penglihatan biasanya menurun apabila fovea terkena. elepasan epitel pigmen

    retina dapat secara spontan menjadi datar dengan bermacam-macam akibat

    penglihatan dan meninggalkan daerah geografik depigmentasi pada daerah yang

    terkena. Dapat terjadi pertumbuhan pemubulu-pembuluh darah baru ke arah

    dalam yang meluas ke koroid sampai ruang subretina dan merupakan perubahan

    histopatologik terpenting yang memudahkan timbulnya pelepasan makula dan

    gangguan penglihatan sentral yang bersifat ireversivel pada pasien dengan drusen.

    embuluh pembuluh darah ini akan tumbuh dalam konfigurasi roda-roda pedati

    datar atau sea-fan menjauhi tempat masuk ke dalam ruang sub retina.,',6

    5

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    6/15

    IV. Etiologi

    Degenerasi makula dapat disebabkan oleh beberapa factor dan dapat

    diperberat oleh beberapa faktor, diantaranya 2 3,',5,6

    1. 0mur, meskipun degenerasi makula dapat terjadi pada orang muda,

    penelitian menunjukkan bah/a umur di atas 3& tahun beresiko lebih besar

    terjadi di banding dengan orang muda. : saja yang dapat menderita

    degenerasi makula pada orang muda, tapi resiko ini meningkat +&: pada

    orang yang berusia di atas '& tahun.

    . enetik

    +. Merokok

    . (as kulit putih )kaukasia* adalah sangat rentan terjadinya degenerasi

    makula dibanding dengan orang "frika atau yang berkulit hitam

    %. (i/ayat keluarga, resiko seumur hidup terhadap pertumbuhan degenerasi

    makula adalah %&: pada orang-orang yang mempunyai hubungan

    keluarga penderita dengan degenerasi makula, dan hanya 1 : pada

    mereka yang tidak memiliki hubungan dengan generasi makula.

    3. ;ipertensi dan diabetes, degenerasi makula menyerang para penderita

    penyakit diabetes, atau tekanan darah tinggi gara-gara mudah pecahnya

    pembuluh-pembuluh darah kecil )trombosis* sekitar retina. Trombosis

    mudah terjadi akibat penggumpalan sel-sel darah merah dan penebalan

    pembuluh darah halus.

    6

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    7/15

    '. aparan terhadap sinar 0ltraviolet

    5. #besitas dan kadar kolesterol tinggi

    V. Klasifi asi

    1. Degenerasi Makula tipe non-eksudatif )tipe kering*

    (ata-rata 6&: kasus degenerasi makula terkait usia adalah tipe kering.

    Kebanyakan kasus ini bisa memberikan efek berupa kehilangan penglihatan yang

    sedang. Tipe ini bersifat multipel, kecil, bulat, bintik putih kekuningan yang di

    sebut drusen dan merupakan kunci identifikasi untuk tipe kering. !intik tersebut

    berlokasi di belakang mata pada level retina bagian luar. "dapun lesi klasik yang

    bisa ditemukan adanya atrofi geografik. Terdapat endapan pigmen di dalam retina

    tanpa disertai pembentukan jaringan parut, darah atau perembesan cairan. 11,1 ,1+,1

    Degenerasi makula terkait usia noneksudatif ditandai oleh atrofi dan

    degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen retina, membran !ruch, dan

    koriokapilaris dengan derajat yang bervariasi. Dari perubahan-perubahan di epitel

    pigmen retina dan membran !ruch yang dapat dilihat secara oftalmoskopis,

    drusen adalah yang paling khas. Drusen adalah endapan putih kuning, bulat,

    diskret, dengan ukuran bervariasi di belakang epitel pigmen dan tersebar di

    seluruh makula dan kutub posterior. $eiring dengan /aktu, drusen dapat

    membesar, menyatu, mengalami kalsifikasi dan meningkat jumlahnya. $ecara

    histopatologis sebagian besar drusen terdiri dari kumpulan lokal bahan eosinifilik

    yang terletak di antara epitel pigmen dan membran !ruch7 drusen mencerminkan

    pelepasan fokal epitel pigmen. ',1&

    7

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    8/15

    ambar +. Degenerasi makula tipe kering. 13

    . Degenerasi Makula tipe eksudatif )tipe basah*

    Degenerasi makula tipe ini adalah jarang terjadi namun lebih berbahaya di

    bandingkan dengan tipe kering. Kira kira didapatkan adanya 1&: dari semua

    degenerasi makula terkait usia dan 6&: dapat menyebabkan kebutaan. Tipe ini

    ditandai dengan adanya neovaskularisasi subretina dengan tanda-tanda degenerasi

    makula terkait usia yang mendada atau baru mengalami gangguan penglihatan

    sentral termasuk penglihatan kabur, distorsi atau suatu skotoma baru. ada

    pemeriksaan fundus, terlihat darah subretina, eksudat, lesi koroid hijau abu-abu di

    makula.

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    9/15

    menghasilkan kehilangan pusat penglihatan. $car ini disebut dengan $car

    Disciform dan biasanya terletak di bagian sentral dan menimbulkan gangguan

    penglihatan sentral permanen.,',11,1%.

    ambar . Degenerasi makula tipe basah 13

    VI. Ge!ala Klinis

    ejala-gejala klinik yang biasa didapatkan pada penderita degenerasi

    makula antara lain2 1, ,5,6

    1. Distorsi penglihatan, objek-objek terlihat salah ukuran atau bentuk

    9

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    10/15

    . aris-garis lurus mengalami distorsi )membengkok* terutama dibagian

    pusat penglihatan.

    +. Kehilangan kemampuan membedakan /arna dengan jelas

    . "da daerah kosong atau gelap dipusat penglihatan

    %. Kesulitan membaca, kata-kata terlihat kabur atau membayang

    3. $ecara tiba-tiba ataupun secara perlahan akan terjadi kehilangan

    penglihatan tanpa rasa nyeri

    ambar %. emandangan mata dengan degenerasi makula 1

    VII. Diagnosis

    10

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    11/15

    Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan hasil

    pemeriksaan oftalmoskopi yang mencakup ruang lingkup pemeriksaan sebagai

    berikut 21, ,+, ,%

    1. Test "msler rid, dimana pasien diminta suatu halaman uji yang mirip

    dengan kertas milimeter grafis untuk memeriksa luar titik yang terganggu

    fungsi penglihatannya. Kemudian retina diteropong melalui lampu senter

    kecil dengan lensa khusus.

    ambar 3. Tes "msler rid. 1+.

    . Test penglihatan /arna, untuk melihat apakah penderita masih dapat

    membedakan /arna, dan tes-tes lain untuk menemukan keadaan yang

    dapat menyebabkan kerusakan makula.

    +. Kadang-kadang dilakukan angiografi dengan =at /arna fluoresein. Dokter

    spesialis mata menyuntikan =at /arna kontras ini ke lengan penderita yang

    kemudian akan mengalir kemata dan dilakukan pemotretan retina dan

    11

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    12/15

    makula. >at /arna ini memungkinkan melihat kelainan pembuluh darah

    dengan lebih jelas.

    VIII. Diagnosis "anding

    Degenerasi makula khususnya tipe eksudat dapat di diagnosis banding

    dengan 2

    1. Makroneurisme

    . ?askulopati koroid polipoid

    +. Korioretinopati serous sentral

    . Kasus inflamasi

    %. Tumor kecil

    I#. Penatala sanaan

    Tidak ada terapi khusus untuk "MD noneksudatif penglihatan dimaksimalkan

    dengan alat bantu penglihatan termasuk alat pembesar dan teleskop. asien

    diyakinkan bah/a meski penglihatan sentral menghilang, penyakit ini tidak

    menyebabkan hilangnya penglihatan perifer. @ni penting karena banyak pasien

    takut mereka akan menjadi buta total. , ,5,6

    Aika di dalam atau di sekeliling makula ditemukan pertumbuhan pembuluh

    darah baru, dilakukan fotokoagulasi laser untuk menghancurkannya.

    12

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    13/15

    $elain itu terapi juga dapat dilakukan di rumah berupa pembatasan kegiatan

    dan follo/ up pasien dengan mengevaluasi daya penglihatan yang rendah. $elain

    itu dengan mengkomsumsi multivitamin dan antioksidan ) berupa vitamin B ,

    vitamin 9, beta caroten, asam cupric dan =inc*, karena diduga dapat memperbaiki

    dan mencegah terjadinya degenerasi makula. $ayuran hijau terbukti bisa

    mencegah terjadinya degenerasi makula tipe kering. $elain itu kebiasaan merokok

    dikurangi dan dan pembatasn hipertensi. ,1%

    #. P$ognosis

    !entuk degenerasi makula yang progresif dapat menyebakan kebutaan

    total sehingga aktivitas dapat menurun. rognosis dari degenerasi makula dengan

    tipe eksudat lebih buruk di banding dengan degenerasi makula tipe non eksudat.

    rognosis dapat didasarkan pada terapi, tetapi belum ada terapi yang bernilai

    efektif sehingga kemungkinan untuk sembuh total sangat kecil. 1&

    13

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    14/15

    DAF%AR PUS%AKA

    1. Degenerasi Makula. Medicastore #nline.

    http2CC///.medicastore.comCmedCdetail pyk.phpE

    idFGiddtlF65+GidktgF13GidobatFG0@DF &&'&+&316 3 61 %.13 . %%.11%

    . Macular Degeneration. http2CCen./ikipedia.orgC.

    +. Degenerasi Makula. @D@ #nline-@ptek Kedokteran.

    http2CC///.idionline.orgCiptek-isi.phpEne/s idF3 +

    . 4iesegang TA., $kuta 4., 9antor 4!,. (etina and ?itreous. !asic and 9linical

    9ourse.$ection 1 . $an ransisco, 9alifornia 2 "merican "cademy of

    #phthalmology. &&5- &&6.

    %. $idarta @,. "natomi dan isiologi Mata. Dalam 2 @lmu enyakit Mata Bdisi

    kedua. Aakarta 2 ! - K0@. &&

    '. ;ardy (",. (etina dan Tumor @ntraokuler. Dalam 2 ?aughan D. , "sbury T.,

    (iordan B. , Bditor. #ftalmologi 0mum Bdisi 1 . Aakarta 2 8idya Medika. &&&.

    5. Degenerasi Makula dan Mata "nda. Klinik Mata

  • 8/11/2019 MTE Degenerasi Makula.doc

    15/15