msds

28
MAKALAH DISKUSI “Bahan Berbahaya dan Beracun: Material Safety Data Sheet (MSDS)” Disusun Oleh: Kholisotul Hikmah NIM. 20111320149 0

Upload: kholisotul-hikmah

Post on 27-Dec-2015

194 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

Material Safety Data Sheet B3

TRANSCRIPT

Page 1: MSDS

MAKALAH DISKUSI

“Bahan Berbahaya dan Beracun:

Material Safety Data Sheet (MSDS)”

Disusun Oleh:

Kholisotul Hikmah

NIM. 20111320149

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D-IV

2014

0

Page 2: MSDS

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)

A. Pengertian MSDS

Material Safety Data Sheet atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87

/M-IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan Bahan

(LDKB) adalah lembar petunjuk yang berisi informasi bahan

kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara

penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat, pembuangan dan

informasi lain yang diperlukan.

B. Tujuan MSDS

Menurut OSHA, tujuan pengadaan MSDS adalah untuk meminimalkan

bahaya yang berhubungan dengan bahan kimia yang digunakan dan

dibuat oleh pihak manufaktur yang memproduksi bahan tersebut.

C. Penanggungjawab MSDS

Menurut OSHA, yang bertanggung jawab membuat MSDS adalah pihak

manufaktur yang memproduksi bahan kimia tersebut dan semua pihak-

pihak yang berkaitan dengan aliran distribusi bahan kimia tersebut

bertanggung jawab menyampaikan MSDS tersebut sampai ke pengguna.

Bahkan MSDS tersebut harus selalu menyertai bahan kimia tersebut

sepanjang pendistribusiannya.

Pembuatan MSDS adalah kewajiban pembuat bahan kimia dan pengguna

bahan kimia memiliki hak untuk memperoleh MSDS dari pihak pemasok,

meskipun pihak pemasok bukan pembuat atau manufaktur bahan kimia

tersebut, namun pihak pemasok berkewajiban menyediakan MSDS dari

1

Page 3: MSDS

bahan kimia yang didistribusikan yang dia peroleh dari pihak manufaktur.

Pihak perusahaan sebagai pengguna berkewajiban menyediakan MSDS

ditempat kerja atau area yang mudah dijangkau atau diketahui

oleh pekerja. Pihak perusahaan juga berkewajiban memberikan training

kepada pekerja agar mereka dapat membaca dan memahami MSDS

tersebut.

D. Fungsi MSDS

Beberapa fungsi dari MSDS menurut OSHA adalah sebagai berikut.

1. Data dari MSDS sangat penting dalam penyimpanan, penanganan,

pemakaian, pembuangan zat kimia

MSDS atau LDKB merupakan sumber informasi yang sangat penting

mengenai sifat-sifat bahaya bahan kimia yang diggunakan, misalnya

sifat mudah terbakar,beracun, korosive, mudah meledak, bersifat

reaktif, bahan sensitive dan lain-lain

2. Mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja

MSDS juga merupakan sumber informasi cara penanganan jika

terjadi kecelakaandengan bahan kimia tersebut seperti tumpah,

keracunan, terkena pada tubuh pekerja dan terhisap serta informasi alat

pelindung diri (APD) yang diperlukan saat penanganan atau

penggunaan bahan kimia tersebut seperti kacamata

safety, respirator dan sarung tangan (glove). Semua informasi tersebut

sangatlah penting bagi pengguna untuk menghindari terjadi kecelakaan

bahan kimia yang bisa berakibat fatal bagi pengguna.

2

Page 4: MSDS

E. Simbol MSDS

Pada MSDS simbol dikelompokkan menjadi 4, yaitu bahaya dari segi

kesehatan, kemudahan terbakar, reaktivitas bahan dan bahaya khusus dan

digunakan simbol belah ketupat yang terdiri empat bagian. Masing-masing

bagian akan terisi dengan angka skor tertentu dengan nilai 0, 1, 2, 3 atau 4

tergantung dari tingkat bahaya bahan kimia. Skore 0 mengindikasikan

bahan kimia tidak berbahaya, sedangkan skore 1 menunjukkan bahaya

pada level rendah dan skore 4 menunjukkan bahan tersebut termasuk

sangat berbahaya. Untuk MSDS yang dibuat dalam file teks, maka tanda

bahaya dituliskan dalam bentuk 4 atau 3 angka berurutan, sebagai berikut

[4,1,1,0] atau [4,1,1].

Gambar 1. Simbol MSDS

Arti dari simbol tersebut adalah :

1. Bagian sebelah atas berwarna merah menunjukkan skala kemudahan

kebakaran

3

2

Page 5: MSDS

a. Bahan yang masuk dalam kategori 4 adalah bahan dengan titik

nyala di bawah ini 730 F (220 C) dan titik didih di bawah 1000 F.

b. Bahan yang masuk dalam kategori 3 adalah bahan dengan

flashpoint di bawah 730 F dan titik didih yang lebih besar dari

atau sama dengan 1000 F (380 C) atau titik nyala di atas 730 F dan

kurang dari 1000 F.

c. Bahan yang masuk dalam kategori 2 adalah bahan dengan

flashpoint di atas 1000 F, namun tidak melebihi 2000 F (93,30 C).

d. Bahan yang masuk dalam kategori 1 adalah bahan dengan

flashpoint atas 2000 F.

e. Bahan yang masuk dalam kategori 0 adalah bahan yang biasanya

tidak akan membakar

2. Bagian sebelah kiri berwarna biru menunjukkan skala bahaya

kesehatan

a. Bahan yang masuk dalam kategori 4 adalah bahan dengan LD50

oral kurang dari atau sama dengan 5 mg / kg.

b. Bahan yang masuk dalam kategori 3 adalah bahan dengan LD50

lisan di atas 5, tapi kurang dari 50 mg / kg.

c. Bahan yang masuk dalam kategori 2 adalah bahan dengan LD50

lisan di atas 50, tapi kurang dari 500 mg / kg.

d. Bahan yang masuk dalam kategori 1 adalah bahan dengan LD50

lisan di atas 500, tetapi kurang dari 2000mg/kg.

e. Bahan yang masuk dalam kategori 0 adalah bahan dengan LD50

lisan atas 2000mg/kg.

3. Bagian sebelah kanan berwarna kuning menunjukkan skala reaktivitas

4

Page 6: MSDS

a. Bahan yang masuk dalam kategori 4 adalah bahan material mampu

ledakan atau detonasi pada suhu dan tekanan normal.

b. Bahan yang masuk dalam kategori 3 adalah bahan mampu

ledakan, tetapi membutuhkan sumber prakarsa yang kuat, atau

bahan bereaksi dengan air.

c. Bahan yang masuk dalam kategori 2 adalah bahan mengalami

perubahan kimia kekerasan pada suhu tinggi dan tekanan.

d. Bahan yang masuk dalam kategori 1 adalah bahan yang stabil,

tetapi dapat menjadi tidak stabil pada suhu yang tinggi.

e. Bahan yang masuk dalam kategori 0 adalah bahan Biasanya stabil.

4. Bagian sebelah bawah berwarna putih menunjukkan skala bahaya

khusus lainnya

a. Water reactive

b. Ox oxidizer

c. COR Korosif

d. Radiasi

F. Persyaratan MSDS

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

B3 pasal 11 yang berbunyi setiap orang yang memproduksi B3 wajib

menyediakan MSDS. Pada pasal 12 menyatakan setiap penanggung jawab

pengangkutan, penyimpanan, dan pengedaran B3 wajib menyertakan

Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet).

MSDS harus mengandung informasi semua sifat bahaya  yang terkandung

didalam bahan kimia tersebut, tidak boleh menyembunyikan dengan

5

Page 7: MSDS

sengaja salah satu atau lebih sifat bahaya yang terkandung didalamnya.

Bahkan MSDS juga harus mencantumkan ingredient pembentuk produk

tersebut, meskipun diijinkan untuk menyembunyikan salah satu atau lebih

ingredient (trade secret) yang dianggap penting untuk melindungi

kepentingan bisnis perusahaan. Namun pihak perusahaan harus membuka

trade secret tersebut kepada pihak pengguna jika dalam keadaan

emergency, seperti ada pekerja yang kerancunan dan perlu diketahui bahan

apa yang merancuninya berdasarkan permintaan dari dokter yang

menanganinya.

Beberapa persyaratan MSDS menurut OSHA adalah sebagai berikut.

1. Bahwa MSDS diperlukan untuk setiap bahan kimia

2. Membutuhkan teknisi laboratorium

3. MSDS bahan kimia berbahaya harus di tempat kerja

4. Karyawan harus mampu menginterpretasikan informasi MSDS

5. MSDS mungkin dalam bentuk cetakan atau tersedia secara elektronik

6. MSDS yang hilang harus diganti dalam waktu 30 hari

7. Bahan kimia berbahaya tidak dapat digunakan jika MSDS tidak

tersedia

8. MSDS harus tersedia untuk ditinjau oleh karyawan

G. Isi MSDS

a. Informasi umum

Informasi umum di dalam MSDS memuat hal-hal sebagai berikut.

1) Tanggal pembuatan

2) Alamat produsen atau supplier

6

Page 8: MSDS

3) Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)

4) Nama kimia

5) Nama perdagangan dan sinonim

6) Nama kimia lainnya

7) Rumus struktur dan rumus kimia

8) Tanda bahaya bahan kimia

Gambar 2. Isi MSDS yang memuat informasi umum

b. Informasi tentang komponen berbahaya

Informasi tentang komponen berbahaya di dalam MSDS memuat

hal-hal sebagai berikut.

1) Batas paparan tiap komponen

2) Komposisi

3) Persen berat

7

Page 9: MSDS

Gambar 3. Isi MSDS yang memuat informasi tentang komponen

berbahaya

c. Informasi data fisika

Informasi data fisika di dalam MSDS memuat hal-hal sebagai

berikut.

1) Titik didih

2) Tekanan uap

3) Kerapatan uap

4) Titik beku atau titik leleh

5) Kerapatan cairan

6) Persen penguapan

7) Kelarutan

8) Penampakan fisik dan bau

Gambar 4. Isi MSDS yang memuat informasi data fisika

d. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan

Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan di dalam

MSDS memuat hal-hal sebagai berikut.

8

Page 10: MSDS

1) Titik nyala

2) Batas kemampuan terbakar

3) Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan

4) Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan

5) Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman

6) Prosedur khusus untuk pemadaman

Gambar 5. Isi MSDS yang memuat informasi tentang data

kemudahan terbakar dan ledakan

e. Informasi tentang data reaktivitas

Informasi tentang data reaktivitas di dalam MSDS memuat hal-hal

sebagai berikut.

1) Stabilitas bahan

2) Pengaturan lokasi penempatan bahan

3) Produk dekomposisi yang berbahaya

4) Produk polimerisasi yang berbahaya

9

Page 11: MSDS

Gambar 6. Isi MSDS yang memuat informasi tentang data

reaktivitas

f. Informasi tentang bahaya kesehatan

Informasi tentang bahaya kesehatan di dalam MSDS memuat hal-

hal sebagai berikut.

1) Efek terkena paparan yang berlebihan

2) Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akbiat

kecelakaan

3) Kontak pada mata

4) Kontak pada kulit

5) Terhirup pada pernafasan

10

Page 12: MSDS

Gambar 7. Isi MSDS yang memuat informasi tentang bahaya

kesehatan

g. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan

limbah

Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan

limbah di dalam MSDS memuat hal-hal sebagai berikut.

1) Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan

limbah

2) Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan

3) Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium

4) Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

Gambar 8. Isi MSDS yang memuat informasi tentang prosedur

pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah

h. Informasi perlindungan bahan kimia

Informasi perlindungan bahan kimia di dalam MSDS memuat hal-

hal berikut.

1) Perlindungan respiratory

11

Page 13: MSDS

2) Ventilasi

3) Sarung tangan pelindung

4) Pelindung mata

5) Peralatan pelindung lainnya

6) Pengawasan perlindungan

Gambar 9. Isi MSDS yang memuat informasi tentang perlindungan

bahan kimia

i. Informasi penanganan awal khusus

Informasi penanganan awal khusus berisi tindakan pencegahan

yang harus diambil untuk penanganan dan penyimpanan B3.

Gambar 9. Isi MSDS yang memuat informasi penanganan awal

khusus

12

Page 14: MSDS

j. Data transportasi

Data transportasi di dalam MSDS (Material Safety data Sheet)

memuat hal-hal sebagai berikut.

1) Nama dan jenis transportasi

2) Tanda kelas bahaya bahan

3) Tanda label

4) Tanda merk

5) Prosedur darurat akibat kecelakaan

6) Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama

tranportasi

Gambar 11. Isi MSDS yang memuat informasi tentang data

transportasi

13

Page 15: MSDS

H. Aplikasi MSDS

Aplikasi penggunaan MSDS dapat diterapkan dalam berbagai bidang,

yaitu sebagai berikut.

1. Bidang kimia dan farmasi

Dalam bidang kimia, penelitian dapat dilakukan untuk keperluan

sintesis, analisis, pengujian atau kajian eksperimental kimia lainnya.

Demikian juga dalam bidang farmasi, penelitian yang dilakukan akan

menggunakan bahan kimia misalnya untuk sintesis obat, isolasi bahan

obat, pengujian farmakologi dan lain-lain. Secara umum, MSDS yang

harus diperhatikan meliputi bahan kimia yang memiliki potensi bahaya

cukup besar seperti berbagai pelarut (karena potensi kemudahan untuk

terbakar), bahan organik sangat toksik misal sianida, gas-gas beracun

atau mudah terbakar, garam-garam beracun seperti arsen, merkuri atau

selenium, dan lain-lain

2. Bidang pertanian

Beberapa penelitian di bidang pertanian melibatkan pemakaian bahan

kimia dalam jumlah cukup intensif seperti pemakaian pupuk dan

pestisida seperti insektisida, herbisida, fungisida, nematisida,

rodentisida serta bahan pemberantas hama dan obat penyakit tanaman

lainnya. MSDS dari jenis bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari

buku-buku khusus yang diterbitkan oleh produsen bahan kimia tersebut

atau dari situs internet khusus yang dikelola oleh produsen bahan kimia

tersebut. MSDS sendiri dapat dimintakan ke produsen dengan

permintaan langsung atau melalui situs-situs internet seperti Zeneca

14

Page 16: MSDS

Agricultural Product, Crop Data Management System, EXTOXNET,

Norvartis Crop Protection, DuPont Agricultural Products dan lain-lain.

3. Bidang kedokteran

Beberapa penelitian di bidang kedokteran seringkali menggunakan

pemakaian bahan kimia meskipun seringkali hanya dalam jumlah kecil.

Akan tetapi untuk keperluan pembiusan atau keperluan lain akan

menggunakan gas-gas tertentu seperti oksigen, khlor etilen, ether dan

lain-lain. Mahasiswa dapat mempelajari sifat, tatacara penanganan,

bahaya dan takaran yang diperbolehkan dari gas-gas tersebut dengan

menggunakan MSDS.

4. Bidang pangan

Riset dalam bidang pangan menggunakan bahan kimia seperti bahan

yang berfungsi untuk aditif, pengawet, emulgator, bahan pewarna,

bahan pemberi rasa atau aroma, bahan pengatur tekstur dan lain-lain.

Riset tentang pembuatan bahan pangan dengan menggunakan bahan-

bahan tersebut dapat dikaji terlebih dahulu dengan mempertimbangkan

kandungan bahaya dari setiap bahan yang dilibatkan. Hal itu dapat

dipelajari menggunakan informasi yang terdapat di dokumen MSDS.

5. Bidang teknik

Untuk rekayasa dalam bidang kimia yang melibatkan riset kajian

produksi dan instalasi proses produksi maka dokumen MSDS dapat

membantu sebagai bahan pertimbangan aspek kesehatan dan

keselamatan kerja. Sifat korosi bahan dapat dipelajari dari MSDS yang

memuat keterangan reaktivitas bahan-bahan kimia yang digunakan.

Hal ini cukup membantu untuk mahasiswa teknik mesin, sipil atau

15

Page 17: MSDS

perencana jaringan pipa. Penelitian dalam bidang tambang, geologi

dan pengolahan hasil tambang maka kebutuhan pengetahuan tentang

bahan kimia yang terlibat dapat dipenuhi dari MSDS. Hal ini

bermanfaat untuk mengetahui efek toksik terhadap para penambang

atau pekerja lainnya.

6. Bidang lingkungan

Untuk riset di bidang lingkungan dokumen MSDS sangat penting dan

membantu khususnya untuk pengumpulan dan pengelolaan buangan

bahan kimia serta pemusnahan limbah. Detail prosedur pengelolaan

limbah termuat pada MSDS dengan lengkap terutama pada MSDS

yang dibuat oleh atau mengacu pada Environmental Protection Agency

(EPA). Dengan menggunakan MSDS ini mahasiswa dapat mengetahui

bahaya, mengantisipasi ancaman bahaya terhadap lingkungan serta

meminimalkan risiko kerusakan lingkungan.

I. Penggunaan dan Penyimpanan MSDS

1. Sebagian besar MSDS berbahasa Inggris terutama MSDS bahan kimia

yang diimport dari Negara lain, meskipun dalam peraturan pemerintah

sudah ditetapkan bahwa semua MSDS harus menggunakan bahasa

Indonesia, ini berarti para pemasok dan importir bertanggung jawab

menterjemahkan MSDS tersebut kedalam bahasa Indonesia.

Penggunaan MSDS dalam bahasa Indonesia memang lebih tepat

mengingat sebagian besar pengguna bahan kimia dilapangan (para

pekerja) tidak bisa berbahasa Inggris. Jika MSDS yang disediakan

dilapangan berbahasa Inggris dan para pekerja tidak memahaminya

16

Page 18: MSDS

maka MSDS tersebut menjadi tidak berguna. Maka sebaiknya pihak

perusahaan meminta kepada pihak pemasok untuk menyediakan

MSDS dalam bahasa Indonesia, jika tidak mungkin maka perusahaan

sebaiknya menterjemahkan sendiri MSDS tersebut kedalam bahasa

Indonesia sebelum diberikan kepada pengguna dilapangan.

2. Para pekerja atau pengguna MSDS juga harus diberi training

bagaimana menggunakan, membaca, memahami dan

menginterpretasikan kandungan MSDS tersebut agar tidak terjadi

kesalahan dalam tindakan karena ketidak pahaman terhadap isi MSDS.

Tidak semua pekerja memilki latar belakang pendidikan Kimia atau

sejenisnya, sehingga banyak sekali pekerja yang tidak memahami

istilah-istilah kimia seperti titik didih (boiling point), titik nyala

(ignition point), LD50, pH, dan lain-lain.

3. MSDS juga harus ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau atau

diketahui oleh semua pekerja, dan sebaiknya dekat dengan tempat

penggunaan bahan kimia tersebut, misalnya di gudang penyimpanan,

area produksi dan laboratorium. MSDS yang digunakan juga harus

dipastikan mutakhir, maka sebaiknya ditanyakan secara berkala kepada

pemasok untuk memastikan tidak ada perubahan, dan jika ada

perubahan MSDS tersebut maka harap segera diminta yang mutakhir

(revisi terakhir).

4. Selama transportasi atau pengiriman bahan kimia juga harus disertai

dengan MSDS, misalnya pada saat bahan kimia tersebut dikirim

dengan menggunakan truk container maka MSDS bahan kimia harus

dibawa oleh sopir truk bersamaan dengan dokumen pengiriman

17

Page 19: MSDS

lainnya. Jangan sekali-kali menyimpan MSDS didalam container atau

packaging bahan kimia yang dikirim karena akan sulit untuk diambil

jika terjadi kecelakaan.

5. Jangan mengirimkan MSDS kepada pengguna atau pembeli dengan

cara memasukkan MSDS tersebut kedalam kemasan bahan kimia,

tetapi dapat dikirim melalui email, fax atau system database

menggunakan internet.

18

Page 20: MSDS

DAFTAR PUSTAKA

Surat Keputusan Menteri Perindustrian No 87/M-IND/PER/9/2009 Tentang Material Safety Data Sheet

Annisa; Dwi; Eka. 2011. Material Safety Data Sheet. Diunduh dari http://www.slideshare.net/AnnisaPelangilova/msds-6572513. 9 April 2014

Ismail. 2011. Material Safety Data Sheet. Diunduh dari http://healthsafetyprotection.com/material-safety-data-sheet-msds/. 9 April 2014

Nugroho, Adi. 2010. Material Safety Data Sheet. Diunduh dari http://sigitsafety.wordpress.com/2010/07/19/material-safety-data-sheet-msds/. 10 April 2014

19