motor listrik
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Rabu, 20 Februari 2013
Peralatan Industri Pertanian Golongan : P1
Dosen : Ir. Ade Iskandar, M.Si
Asisten Praktikum:
1. Famulla Royaldi (F34090099)
2. Elva Surya Al Ghifary (F34090103)
3. Dziqi Hanifulloh K. (F34090137)
MOTOR LISTRIK DAN BOILER
Disusun Oleh :
Fachru Reza Rochili (F34110012)
Ita Nurkhosiyah (F34110021)
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri-industri baik besar maupun kecil, tidak akan terlepas dari adanya pembangkit tenaga
untuk menjalankan mesin-mesin produksi maupun mesin-mesin penunjang yang akan digunakan.
Salah satu pembangkit tenaga yang sangat populer dan paling banyak digunakan untuk industri skala
besar yakni mesin boiler. Mesin boiler banyak dipakai untuk industri skala besar karena menghasilkan
tenaga yang besar dibanding dengan pembangkit listrik. Dilihat dari aspek ekonomis lebih murah
dibandingkan dengan pembangkit tenaga yang lain, karena bahan bakar dapat disesuaikan dengan
bahan bakar yang tersedia. Boiler terbagi menjadi dua macam yaitu boiler pipa api dan pipa air.
Pemakainnya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Dunia industri berkembang dengan pesat, hal tersebut diikuti dengan perkembangan mesin-
mesin industri serta sistem kendalinya. Sistem kendali diperlukan agar mesin dapat bekerja secara
otomatis sehingga meminimalkan kendali dari manusia. Pada mesin industri komponen yang sangat
berperan antara lain motor listrik. Motor listrik difungsikan sebagai penggerak alat-alat berat,
conveyor, dan lain-lain. Motor listrik kadang pula disebut “kuda kerja”-nya industri, sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan fungsi, prinsip kerja, cara kerja serta bagian-
bagian dari motor listrik dan boiler.
II. PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil pengamatan terlampir
B. Pembahasan
Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dasar kerja
motor listrik hampir sama dengan alat pengukur listrik, yaitu perputaran kumparan berarus listrik
dalam suatu medan magnet. Alat yang dapat melakukan perubahan arah aliran dinamakan komutator
yang terpasang pada poros motor. Komponen utama dari motor listrik yaitu sebuah magnet yang
berbentuk U dengan ruang berbentuk silinder diantara kutub-kutubnya, sebuah kumparan yang dapat
berputar diantara kutub magnet, dua buah sikat , dan dua buah cincin belah.
Motor listrik merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi mulai
dari aplikasi di lingkungan rumah tangga sampai aplikasi di industri-industri besar. Motor listrik dapat
ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, dan penyedot
debu. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki berbagai keunggulan disbanding dengan
motor listrik yang lain, yaitu diantaranya karena harganya yang relatif murah, konstruksinya yang
sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang baik. Bentuk motor listrik dan bagian-bagiannya
dapat divisualisasikan dalam bentuk gambar seperti pada Gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1. Motor Listrik
Prinsip kerja motor listrik adalah, pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga
mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet yang senama akan
tolak menolak dan kutub-kutub yang yang tak senama akan tarik menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar,
dan magnet yang lain pada kedudukan yang tetap.
Secara umum motor listrik terbagi menjadi dua buah, yaitu motor satu fasa dan motor tiga fasa.
Secara prinsip kerja, kedua jenis motor ini memiliki prinsip kerja yang sama karena adanya induksi,
yaitu adanya medan putar pada lilitan utama (stator), medan putar tersebut akan memotong batang-
batang rotor, sehingga timbul induksi pada rotor (Susila 2004).
Satu fasa adalah sumber tenaga listrik yang terdiri dari hanya satu fasa penggunaanya pada
daya-daya ringan misalkan dalam alat-alat rumah tangga, lampu, dan sebagainya. Alat-alat rumah
tangga yang menggunakan motor listrik satu fasa biasanya menggunakan motor induksi satu fasa,
motor split fasa, motor kapasitor, motor shaded pole, dan motor universal. Sedangkan jenis peralatan
rumah tangga yang biasanya menggunakan motor listrik satu fasa adalah seperti fan, blender, mixer,
vacuum cleaner, hair dryer, mesin cuci pakaian, mesin cuci piring, dan lain-lain.
Penggunaan motor induksi satu fasa sendiri sangat banyak, antara lain pada pompa air, mesin
jahit, kipas angin, kompresor, AC, dll. Motor induksi satu fasa banyak digunakan karena mempunyai
beberapa keuntungan antara lain biaya investasi awal yang murah, serta perawatannya yang murah
dan mudah. Perancangan motor induksi sebagai usaha untuk mendapatkan hasil perancangan yang
mempunyai unjuk kerja yang baik. Dalam industri mesin listrik, suatu produk tidak hanya mempunyai
unjuk kerja yang baik, akan tetapi produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pasar.
Motor induksi satu fasa sering disebut dengan motor asinkron atau motor tak serempak, karena
medan perputaran statornya tidak sama dengan putaran medan rotor. Putaran medan stator selalu
mendahului atau lebih cepat daripada putaran medan rotor. Putaran medan stator dihasilkan karena
adanya medan putar (fluks yang berputar) yang dihasilkan oleh kumparan stator atau rotor dari motor.
Medan putar akan terjadi bila kumparan stator atau rotor dialiri arus listrik dengan fase banyak.
Misalnya dua fasa, tiga fasa, dan sebagainya.
Motor listrik tiga fasa biasanya dipakai untuk daya-daya besar misalnya mesin pemanas, dll.
Penghantarnya terdiri dari tiga kawat bermuatan fasa semua. Motor induksi tiga fasa banyak
digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat
diperoleh dalam pengendalian motor-motor induksi tiga fasa yaitu, struktur motor induksi lebih ringan
(20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah DC dengan daya yang sama, harga satuan relatif
lebih murah, dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih hemat. Pada penggunaan motor induksi
sering dibutuhkan proses menghentikan putaran motor dengan cepat, terutama aplikasi untuk
konveyor (Warsito 2006).
Bagian-bagian motor 3 fasa yaitu stator, rotor, dan celah udara. Stator yaitu bagian yang diam
(statis), rotor yaitu bagian yang bergerak/ berputar (rotasi), dan celah udara yaitu bagian yang
menyalurkan udara ke motor dan menyalurkan panas. Keuntungan motor 3 fasa adalah konstruksinya
yang kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sanglar, harganya relatif murah dan
kehandalannya tinggi. Efisiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi
gesekan kecil, dan pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan sehingga biaya pemeliharaannya
sangat kecil.
Prinsip kerja induksi motor tiga fasa adalah sebagai berikut : apabila sumber tegangan 3 fasa
dipasang pada kumparan stator tersebut akan memotong batang-batang konduktor pada bagian rotor.
Akibatnya pada bagian rotor akan timbul tegangan induksi (ggl). Karena pada rotor timbul tegangan
induksi, dan rotor merupakan rangkaian yang tertutup sehingga pada rotor akan timbul arus. Adanya
arus di dalam medan magnet, akan menimbulkan gaya pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan
oleh gaya pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, maka rotor akan berputar searah
dengan medan putar stator. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tegangan induksi timbul karena
terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi,
diperlukan adanya perbedaan antara kecepatan medan putar stator dengan kecepatan berputar rotor.
Apabila kecepatan medan putar stator sama dengan kecepatan berputar rotor, tegangan tidak akan
terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikin tidak dihasilkan
kopel (Susila 2004).
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang
dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian
saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut saklar
mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga
api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena gerakannya seperti itu, saklar
harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor
listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini
digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil (Maryono 2011).
Salah satu saklar manual adalah cam switch (saklar putar cam). Saklar ini adalah salah satu
jenis dari sakelar manual. Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian
control. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor
listrik 3 fasa. Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran (Maryono 2011).
Beberapa keuntungan penggunaan motor listrik adalah : pemakaian uap dalam pabrik lebih
hemat, secara keseluruhan dalam pabrik diperoleh efisiensi lebih tinggi, pemeliharaan motor listrik
lebih mudah dan lebih murah, lingkungan kerja lebih bersih dan teratur, biaya operasional rendah,
kecelakaan relatif lebih sedikit, uap bekas terbebas dari minyak, mengurangi penggunaan bahan bakar
sehingga dapat mengurangi biaya operasi, mengurangi emisi bahan bakar sehingga dapat menjaga
kelestarian lingkungan. Sedangkan kerugiannya adalah : membutuhkan biaya investasi besar untuk
pemasangan awal, membutuhkan double transformasi untuk energi, ekstra staging untuk reduction
gear, bila terjadi kerusakan lebih serius, membutuhkan tenaga ahli yang khusus.
Perbedaan motor AC dan motor DC yang paling utama adalah motor DC memiliki komutator
sedangkan motor AC pada umumnya tidak. Biasanya motor AC menggunakan slippring. Komutator
berfungsi sebagai jembatan arus antara supply dengan rotor. Seperti namanya DC = Direct Current,
jadi timbulnya arus pada rotor adalah langsung diperoleh dari sumber. Supply motor AC dengan
sumber AC (Alternating Current) sedangkan motor DC di supply dengan sumber DC (Direct
Current). Motor AC biasanya digunakan untuk torsi rendah (misal motor, pompa, kompresor dll)
sedangkan motor DC untuk penyalaan torsi tinggi (misal derek, katrol, mesin bubut, drills dll).
Kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan (perlu inverter) jika kecepatan menurun pasokan daya
juga menurun. Sedangkan motor DC lebih mudah dikendalikan tanpa mempengaruhi kualitas pasokan
daya (pengaturan tegangan dan arus medan (gulungan shunt).
Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air
panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas ke suatu proses. Air adalah suatu media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sebesar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik. (UNEP 2006)
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan
laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal
tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan
temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari
sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu
mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi
kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem tersebut, yang memanfaatkan
tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dari
keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan dalam proses industri dengan bantuan heat
recovery boiler (Febriantara 2008).
Perlu diketahui beberapa komponen penyusun boiler yang mendukung terciptanya steam yaitu
antara lain :
- Furnace : komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge
and discharge door.
- Steam Drum : komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkit
steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam)
- Superheater : komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap dan menjalankan proses
industri.
- Air Heater : komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisir udara lembab yang akan masuk
ke dalam tungku pembakaran.
- Economizer : komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
- Safety valve : komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam
- Blowdown valve : komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan
yang ada di dalam pipa steam.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air
umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan stem. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar
untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang dibutuhkan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang akan digunakan.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air
umpan adalah kondensat dan air make up. Kondensat adalah steam yang mengembun dan kembali dari
proses yang sudah dilewati, sedangkan air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus
diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih
tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada
gas buang.
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem boiler,
perlu diketahui keanekaragaman jenis boiler. Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti
kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas
buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang aka dihasilkan.
Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan :
- Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam
yang rendah.
Cara kerja : proses pengapian terjadi di dalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan
dihantarkan langsung ke dalam boiler yang berisi air, besar dan konstruksi boiler
mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan oleh boiler tersebut. Gambar 2.2
menunjukkan boiler tipe pipa api
Gambar 2.2 Fire Tube Boiler
- Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakterstik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam
yang lebih tinggi.
Cara kerja : proses pengapian terjadi di luar pipa, kemudian panas yang dihasilkan
memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu
melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di
dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater, baru steam dilepaskan ke pipa utama
distribusi. Di dalam pipa air, air yang mengalir harus dalam dikondisikan terhadap mineral
atau kandungan lainnya yang larut dalam air tersebut. Hal ini merupakan faktor utama
yang harus diperhatikan terhadap pipa jenis ini. Berikut merupakan visualisasi boiler pipa
air yang dijelaskan oleh gambar 2.3.
Gambar 2.3 Water Tube Boiler
Dari kedua jenis boiler tersebut tentunya memiliki beberapa keuntungan dan kerugian apabila
suatu industri menggunakan jenis boiler tersebut yang dijelaskan dalam tabel 2.1 sebagai berikut :
No
. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1. Fire Tube
Bentuknya lebih compact dan portable Tekanan operasi steam terbatas untuk
tekanan rendah 18 bar
Investasi awal boiler ini murahKapasitas steam relatif kecil 13,5 TPH,
jika dibandingkan dengan water tube
Proses pemasangan mudah dan cepat,
tidak membutuhkan setting khusus
Tempat pembakarannya sulit terjangkau
untuk dibersihkan, diperbaiki, dan
diperiksa kondisinya
Tidak memerlukan area yang besar
untuk HP Boiler
Efisiensinya rendah, karena banyak
energi kalor yang terbuang langsung
menuju stack
2. Water Tube Kapasitas steam besar sampai 450 TPH Proses konstruksi lebih detail
Tekanan operasi mencapai 100 bar Investasi awal relatif lebih mahal
Tungku mudah dijangkau untuk
melakukan pemeriksaan, pembersihan,
dan perbaikan
Penanganan air yang masuk ke dalam
boiler harus dijaga, karena lebih sensitive
untuk sistem ini, perlu komponen
pendukung untuk hal ini
Nilai efisiensinya relatif tinggi Konstruksinya dibutuhkan area yang luas
Tabel 2.1 Keuntungan dan kerugian berdasarkan tipe pipa
Berdasarkan bahan bakar yang digunakan, tipe boiler dibagi menjadi :
- Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif
lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai
efisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara pencampuran bahan bakar padat
(batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
- Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling
mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai efisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara pencampuran bahan bakar cair
(solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
- Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku paling murah
dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai efisiensi dari tipe ini lebih baik jika
dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat pencampuran bahan bakar gas (LNG) dengan
oksigen dan sumber panas.
- Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah
dibandingkan dengan bahan baik cair. Nilai efisiensi dari tipe ini paling rendah jika
dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas
Perbedaan keuntungan dan kerugian pemakaian masing-masing jenis boiler berdasarkan
pembagian bahan bakarnya dijelaskan dalam tabel 2.2 sebagai berikut :
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1. Solid FuelBahan baku mudah didapatkan Sisa pembakaran susah dibersihkan
Murah konstruksinya Sulit mendapatkan bahan baku yang baik
2. Oil Fuel
Sisa pembakaran mudah dibersihkan
dan lebih mudah dibersihkanHarga bahan baku paling mahal
Bahan bakunya mudah didapatkan Mahal konstruksinya
3. Gaseous Fuel
Harga bahan bakar paling murah Mahal konstruksinya
Paling baik nilai efisiensinyaSusah mendapatkan bahan bakunya, harus
ada jalur distribusi
4. Electric Paling mudah perawatannya Paling buruk nilai efisiensinya
Mudah didapatkan sumber dan Temperatur pembakaran paling rendah
perawatannya
Tabel 2.2 Keuntungan dan kerugian jenis boiler berdasarkan bahan bakar
Berdasarkan kegunaan boiler, dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
- Power Boiler
Tipe ini memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam sebagai
pembangkit listrik, dan sisa steam digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan dari boiler ini menggunakan tipe water tube boiler, hasil
steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar
steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.
- Industrial Boiler
Tipe ini memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas
untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan dari boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas dan tekanan yang sedang.
- Commercial Boiler
Tipe ini memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas
sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan dari boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas dan tekanan yang rendah.
- Residential Boiler
Tipe ini memeiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas
bertekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan dari menggunakan tipe boiler pipa api, hasil steam yang
dihasilkan memliki kapasitas dan tekanan yang rendah.
- Heat Recovery Boiler
Tipe ini memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas
yang tidak terpakai. Hasil steam ini digunakan untuk menjalankan proses industri
Cara kerja : steam yang dihasilkan dari boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas dan tekanan yang besar.
Perbedaan kerugian dan keuntungan dari masing-masing penggunaan boiler yang jenisnya
dibedakan menurut tujuan dijelasan dengan tabel 2.3 berikut :
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1. Power BoilerDapat menghasilkan listrik Konstruksi awal relatif mahalSisa steam dapat menjalankan proses industri dan bertekanan tinggi
Perlu diperhatikan faktor safety
2. Industrial BoilerPenanganan boiler lebih mudah Steam bertekanan rendahKonstruksi awal relatif murah
3.Commercial Boiler
Konstruksi awal relatif murah Steam bertekanan rendahPenanganan boiler lebih mudah
4. Residential Penanganan boiler lebih mudah Steam bertekanan rendah
Boiler Konstruksi awal relatif murah
5.Heat Recovery Boiler
Konstruksi awal relatif murah Steam bertekanan rendahPenanganan boiler lebih mudah
Tabel 2.3 Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaannya
Berdasarkan konstruksinya, boiler dapat dibedakan menjadi :
- Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik pembuat,
pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
- Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di tempat kan
berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.
Perbedaan keuntungan dan kerugian dari jenis boiler yang dibedakan terhadap konstruksinya
dijelaskan dengan tabel 2.4 berikut :
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1. Package Boiler
Mudah pengirimannya Terbatas tekanan dan kapasitas kerja
Dibutuhkan waktu yang singkat untuk
mengoperasikan setelah pengiriman
Komponen-komponen boiler
tergantung pada produsen
2.Site Erected
Boiler
Tekanan dan kapasitas kerjanya dapat
disesuaikan keinginan
Sulit pengirimannya memakan biaya
yang mahal
Komponen-komponen boiler dapat
dipadukan dengan produsen lain
Perlu waktu yang cukup lama sampai
boiler berdiri, setelah pengiriman
Tabel 2.4 Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksinya
Berdasarkan tekanan kerjanya, boiler dibedakan menjadi :
- Low Pressure Boiler
Tipe ini memiliki karakteristik : boiler ini memiliki tekanan steam operasi kurang dari 15 psig
atau menghasilkan air panas dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 2500F.
Tekanannya yang rendah menyebabkan boiler ini tidak dapat membangkitkan energy listrik.
Penanganannya tidak terlalu rumit dan area yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan biaya
konstruksinya lebih murah.
- High Pressure Boiler
Tipe ini memiliki karakteristik : boiler ini memiliki tekanan steam operasi lebih dari 15 psig
atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160 psig atau temperatur diatas 2500F.
Tekanannya yang tinggi menyebabkan boiler ini dapat membangkitkan energy listrik dan
sisanya dapat didaur ulang untuk mengoperasikan proses industri. Penanganannya perlu
diperhatikan aspek keselamatan, biaya lebih mahal dengan area yang lumayan besar
Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar, boiler dapat dibedakan sebagai berikut :
- Stoker Combustion
Tipe ini memiliki karakteristik : memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan
pembakaran, melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus
ditangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
- Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill sehingga batu
bara memiliki ukuran kurang dari 1mm. Kemudian batu bara berupa bubuk ini disemprotkan
ke dalam ruang pembakaran.
- Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara memiliki
ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara
akan langsung membara jika mengenai pasir.
- Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : memanfaatkan bahan bakar cair, padat dan gas untuk
melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fuel dimasukkan ke dalam
ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran
diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.
Tabel 2.5 menjelaskan perbedaan keuntungan dan kerugian penggunaan masing-masing jenis
boiler berdasarkan pembakarannya.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1.Stoker Combustion
Konstruksinya relatif sederhanaLimbah yang diproduksi lebih banyak dan efisiensi rendahPanas yang dihasilkan kurang merata jika tidak ada komponen pendukung
2. Pulverized CoalEfisiensi relatif tinggi
Konstruksinya rumit dan investasi mahal
Proses pembakaran lebih merata
3. Fluidized CoalEfisiensi relatif tinggi
Konstruksinya rumit dan investasi mahal
Suhu pembakaran tidak mencapai 1000 C dan tidak menimbulkan NOx
4.Firing Combustion
Limbah yang diproduksi sedikit Konstruksinya rumit dan perlu nozzleEfisiensi baik dengan panas merata
Tabel 2.4 Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakarannya
Berdasarkan material penyusun boiler, boiler dibedakan menjadi :
- Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat dari steel
pada daerah steam. Kuat dan tahan lama dengan biaya relatif mahal, konstruksu lebih rumit
dan dapat dialiri steam bertekanan tinggi.
- Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat dari
besi pada daerah steam. Rentan dan mudah rusak, biaya relatif murah dan konstruksi lebih
sederhana namun hanya bisa dialiri oleh steam bertekanan terbatas.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dasar kerja
motor listrik hampir sama dengan alat pengukur listrik, yaitu perputaran kumparan berarus listrik
dalam suatu medan magnet. Alat yang dapat melakukan perubahan arah aliran dinamakan komutator
yang terpasang pada poros motor. Komponen utama dari motor listrik yaitu sebuah magnet yang
berbentuk U dengan ruang berbentuk silinder diantara kutub-kutubnya, sebuah kumparan yang dapat
berputar diantara kutub magnet, dua buah sikat , dan dua buah cincin belah.
Motor listrik merupakan motor yang paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi mulai
dari aplikasi di lingkungan rumah tangga sampai aplikasi di industri-industri besar. Prinsip kerja
motor listrik adalah, pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Secara umum motor listrik terbagi menjadi dua buah, yaitu motor satu fasa dan motor tiga fasa.
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air
panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas ke suatu proses. Air adalah suatu media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sebesar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak.
Berdasarkan tipe pipa, mesin boiler terbagi menjadi dua, yaitu boiler pipa air dan boiler pipa
api. Yang dimaksud dengan boiler pipa air adalah air berada dalam pipa dan di luar pipa dikelilingi
oleh api serta menghasilkan tekanan steam yang tinggi. Sedangkan pada boiler pipa api, api berada
dalam pipa dan disekeliling luar pipa diisi oleh air dan menghasilkan tekanan steam yang rendah.
Aplikasi nyata penggunaan boiler pada industri pembangkit listrik adalah kemampuan
bekerjanya suatu boiler dalam suatu sistem pembangkit listrik. Sebagai contohnya adalah sistem pada
PLTU Paiton khususnya PT. YTL Jawa Timur.
B. Saran
Untuk kenyamanan praktikum, harapannya disediakan fasilitas yang layak agar pelaksanaan
kegiatan praktikum dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Febriantara, A. 2008. Klasifikasi Mesin Boiler. Jakarta : Penerbit Grafindo.
Maryono. 2011. Saklar Manual dalam Pegendalian Mesin [terhubung berkala].
http://maryonoam.files.com/2011/09/sakalar-manual-dalam-pengendalian-mesin.pdf (diakses
pada tanggal 2 Maret 2013)
Susila, A. 2004. Perancangan Motor Induksi Satu Fasa Jenis Rotor Sangkar (Sqirrel Cage)
[terhubung berkala]. http:/eprints.undip.ac.id/25610/ML2F399366.pdf (diakses pada tanggal 3
Maret 2013)
Warsito. A. 2006. Pengereman Dinamik pada Motor Induksi Tiga [terhubung berkala].
http://eprints.undip.ac.id/231/1/1_aw_facta.pdf (diakses pada tanggal 3 Maret 2013)