motor listrik

18
Pengaturan Putaran Motor Listrik (2) 21:44 h6194v No comments Motor Dahlander (Sumber :http://www.lucas-nuelle.com/images/axilon/NEUBILD/Artikelbilder/SE/ 26/SE2672-3K.jpg ) Pada tulisan sebelumnya yang berjudul Pengaturan Putaran Motor Listrik (1) disebutkan tentang cara-cara pengaturan putaran motor listrik DC, dan pada tulisan ini akan melanjutkan pembahasan sebelumnya akan tetapi akan membahas pengaturan putaran motor listrik AC. 2. Mengatur putaran motor AC a. Mengatur arah putar motor AC 1 phase Pengaturan arah putaran pada motor listrik AC 1 phase pinsipnya sama dengan pada motor DC yaitu dengan mengubah arah medan putarnya. Untuk mengubah arah putaran motor AC 1 Phase dapat dengan mengubah posisi sambungan kumparan bantu motor 1 Phase.

Upload: kurniawan-saputra

Post on 04-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Motor Listrik

Pengaturan Putaran Motor Listrik (2)21:44  h6194v  No comments

Motor Dahlander

(Sumber :http://www.lucas-nuelle.com/images/axilon/NEUBILD/Artikelbilder/SE/26/SE2672-

3K.jpg)

Pada tulisan sebelumnya yang berjudul Pengaturan Putaran Motor Listrik (1)disebutkan tentang

cara-cara pengaturan putaran motor listrik DC, dan pada tulisan ini akan melanjutkan

pembahasan sebelumnya akan tetapi akan membahas pengaturan putaran motor listrik AC.

2. Mengatur putaran motor AC

a. Mengatur arah putar motor AC 1 phase

Pengaturan arah putaran pada motor listrik AC 1 phase pinsipnya sama dengan pada motor DC

yaitu dengan mengubah arah medan putarnya. Untuk mengubah arah putaran motor AC 1

Phase dapat dengan mengubah posisi sambungan kumparan bantu motor 1 Phase.

Page 2: Motor Listrik

(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html)

Pada gambar diatas ada dua konfigurasi rangkaian yang pertama putar CW (clockwise) dan

yang kedua CCW (counter clockwise).

Pada gambar diatas kumparan utama U1-U2 dan kumparan bantu Z1-Z2. Pada gambar

pertama kumparan bantu Z1 terhubung dengan NOL dan ujung Z2 terhubung dengan kapasitor

yang terhubung dengan phasa, sedang pada gambar kedua kumparan bantu Z1 terhubung

dengan kapasitor yang terhubung pada phasa dan Z2 terhubung dengan NOL. Pergantian

tersebut akan menimbulkan arah medan putar yang berbeda sehingga arah putaran motor

dapat berubah.

b. Mengatur kecepatan putar motor AC 1 phase

Kecepatan putar motor AC dapat dihitung dengan rumus :

Dari persamaan di atas maka untuk mengubah-ubah nilai Ns dapat dilakukan dengan

mengubah nilai frekuensi (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p), selain itu juga dapat

dengan cara mengatur tegangan yang masuk ke motor akan tetapi cara ini jarang dilakukan

karena jika tegangan berkurang maka torsinya juga berkurang jika dalam kondisi berbeban.

Cara yang paling banyak digunakan adalah dengan mengubah-ubah nilai frekuensi arus AC

yang masuk, hal ini semakin mudah dilakukan dengan bantuan alat inferter yang mampu

memanipulasi frekuensi dan tersedia untuk beragam daya motor.

c. Mengatur Arah Putar Motor AC 3 Phase

Pengaturan arah putaran pada motor AC 3 Phase dilakukan dengan menukar urutan dua dari

tiga phase yang masuk ke motor. Maksudnya adalah, misalnya urutan phase yang masuk

adalah R-S-T, untuk merubah arah putarannya phase masukan diubah menjadi T-S-R atau S-

R-T atau R-T-S.

Page 3: Motor Listrik

(Sumber : http://aank123.files.wordpress.com)

Pada gambar di atas, jika MC1 yang bekerja maka phase yang masuk ke motor adalah R-S-T

maka motor akan berputar searah jarum jam (Clockwise) akan tetapi jika MC2 yang bekerja

maka urutan phase yang masuk ke motor adalah R-T-S perubahan urutan phase ini akan

menyebabkan perubahan arah putaran motor dari Clockwise menjadi Counter Clockwise

(Berlawanan arah jarum jam). Jadi dengan merubah urutan phase yang masuk ke motor maka

arah putaran motor dapat diubah.

d. Mengatur Kecepatan Putar Motor AC 3 Phase

Pengaturan kecepatan motor 3 phase dapat dilakukan dengan menggunakan motor Dahlander,

pada prinsipnya sama dengan menambah jumlah kutub motor listrik. Pada motor dahlander tiap

kumparan memiliki dua ujung, atau masing-masing kumparan memiliki center tap. Jadi dengan

mengubah sambungan pada center tap atau ujung kumparan maka jumlah kutubnya akan

berubah sehingga kecepatan dapat diubah karena faktor pembaginya berubah. Sambungan

kumparan-kumparan pada motor dahlander dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 4: Motor Listrik

Konfigurasi diatas adalah untuk sambungan motor kecepatan rendah dimana antar jala-jala

terdapat 2 kumparan sehingga tahanannya lebih besar sehingga arus yang masuk menjadi

berkurang sehingga kecepatan motor berkurang. Untuk kecepatan tinggi konfigurasi

sambungan dapat dibentuk menjadi:

Pada gambar di atas tempat masuknya sumber L1-L2-dan L3 diubah kemudian ujung-ujung

kumparan lain dihubung-singkatkan. Jika dicermati dan ditarik maka akan menjadi rangkaian

bintang yang diparalel sebagai berikut:

Gambar sambungan dahlander Y-Y

Page 5: Motor Listrik

Sambungan di atas akan membuat arus yang masuk menjadi besar karena hambatan

kumparan yang diparalel semakin kecil sehingga kecepatan motor menjadi lebih tinggi dari

sambungan segitiga.

Contoh rangkaian kontrol pengendali motor dahlander dua kecepatan:

(Sumber : http://www.8ung.at/elektrotechnik/bilder/schaltungen/fz_dahlander.gif)

Pada gambar di atas jika tombol S2 ditekan maka K1 bekerja dan menghubungkan U1-V1-W1

pada sumber R-S-T sehingga motor pada sambungan delta. Saat tombol S3 ditekan, maka K1

akan terputus dan akan mengaktifkan K2 dan K3 yang akan mengubah sambungan menjadi

sambungan Star, sehingga kecepatan motor akan berubah.

Page 6: Motor Listrik

2Arah putaran (REV – For)Teori  dasar

a.       Cara menghubungkan motor  3 fasa

Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan

segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus

dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut,

misalnya 220V/380V.

Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan

adalah sebagai berikut :

a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan

bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V

a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan

segitiga (∆).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi berikut :

Gambar hubungan bintang (Y)

Gambar hubungan segitiga (∆)

Page 7: Motor Listrik

b.      Pada motor 3 fasa pembalikan putaran dilakukan dengan cara menukar hubungan dua fasa

sementara fasa salah satunya tetap. Lihat ilustrasi berikut :

 

Motor berputar searah jarum jam : pada gambar 1 untuk motor (Y) dan gambar 3 untuk motor

(∆)

Motor berputar berlawanan jarum jam : pada gambar 2 untuk motor (Y) dan gambar 4 untuk

motor (∆)

Untuk dapat mengendalikan dengan dua arah putar diperlukan minimal 2 buah magnetic

kontaktor.

1.       Rangkaian Motor Listrik 3 Phasa Dua Arah Putar dengan Menggunakan Selektor

1.a. Rangkaian Kontrol

Page 8: Motor Listrik

 1b. Rangkaian Utama

  

2.       Rangkaian Motor Listrik 3 Phasa Dua Arah Putar dengan Menggunakan Tombol Tekan

2.a. Rangkaian Kontrol

 2b. Rangkaian Utama

Page 9: Motor Listrik

  

3.        Rangkaian Motor Listrik 3 Phasa Dua Arah Putar dengan Menggunakan Selektor dan Tombol

Tekan

3.a. Rangkaian Kontrol

3.b. Rangkaian Utama

Page 10: Motor Listrik

STAR-DELTA

9/19/2012 10:00:00 AM No comments

Teori  dasar

a. Cara menghubungkan motor  3 fasa

Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-

jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.

Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :

a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat

tegangan 220V

a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).

b.    Starting bintang segitiga dimaksudkan untuk mengurangi arus starting dari motor 3 fasa, karena pada motor yang berdaya besar, arus start berpengaruh

besar.

        Dengan starting ini dimaksudkan untuk menjaga agar lebih terkontrol, karena setelah beberapa detik kemudian akan terjadi perpindahan hubungan dari

bintang ke segitiga.

        Dengan dihubungkan segitiga, maka tegangan fase motor berkisar 58% dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya sekitar 1/3X arus start bila

motor dihubungkan langsung (DOL).

Adapun cara menghubungkan untuk formasi segitiga – bintang adalah sebagai berikut :

Page 12: Motor Listrik

Cara Kerja Rangkaian :

1. MCB F1 di ON kan

2. Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja,K2 bekerja lampu H1 menyala. Motor akan bekerja dengan formasi bintang.

3. Beberapa saat kemudian, timer K1 bekerja menyebabkan K2 padam, K3 bekerja. Motor akan bekerja dengan formasi segitiga

 1.B. Rangkaian Utama

DIRECT ON LINE ( DOL )

9/19/2012 09:56:00 AM No comments

Teori  dasar

a. Cara menghubungkan motor  3 fasa

Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-

jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.

Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :

a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat

tegangan 220V

a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).

Page 13: Motor Listrik

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi berikut :

Gambar hubungan bintang (Y)

Gambar hubungan segitiga (∆)

1. Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)

1.a. rangkaian Kontrol

Page 14: Motor Listrik

Cara Kerja Rangkaian :

1. MCB F1 di ON kan

2. Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala

3. Jika terjadi beban lebih, Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam, lampu H2 menyala

4. Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam

1b. Rangkaian Utama

Page 15: Motor Listrik

  

 2. Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan satu arah putar dikontrol dari dua tempat (remote)

2.a. Rangkaian Kontrol

2c. Rangkaian Utama