motor control

19
Motor Control Skill Acquisition

Upload: ditak

Post on 14-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

teory

TRANSCRIPT

Motor Control Skill Acquisition

NAMA KELOMPOK :

1.Arief AnggriantoP27226013122

2.Ayu Retno KinasihP27226013124

3.Funtty A OxtypamuliP27226013132

4. Norma Risty P27226013149 5.Wulan Dita Suci

P27226013156

Motor skill acquisition adalah proses di mana seorang

anak belajar untuk mengendalikan dan mengintegrasikan

aktivasi postur, gerak, dan otot yang memungkinkan

individu untuk terlibat dalam berbagai perilaku motor

yang dibatasi oleh berbagai persyaratan tugas (Newell ,

1991).

Definisi

Akuisisi motor-keterampilan mengikuti pola di mana

pembelajaran terakumulasi dengan praktek. Pembelajaran yang disertai dengan praktek

dapat menghasilkan hasil yang lebih efektif.

AKUSISI MOTOR KETRAMPILAN

1. Menurut Fitts and Posner (1997)

Kebanyakan teori Motor Control acquisition telah memeluk konseptualisasi tahap pembelajaran,

mengusulkan tiga tahapan proses pembelajaran motor yang tergabung, yaitu tahap kognitif, tahap asosiatif, dan tahap otonom

Proses tahap pembelajaran teori akuisisi

Tahap Kognitif

Tahap Otonom

Tahap Asosiasi

Adalah Tahap ketrampilan dimana usaha untuk memahami suatu gerakan atau jenis latihan yang telah di sampaikan seorang terapis agar mudah di terima oleh pasien namun tantangan bagi seorang terapi agar lebih sabar mengajari/melatih pasien.

Exp : Seorang terapis dapat memodivikasi dengan play terapi , yaitu latihan sambil bermain , fleksi ekstensi shoulder dengan cara melempar bola .

Tahap Kognitif

Pada tahap ini individu mulai memodifikasi bagaimana gerakan dilakukan setelah individu memilih strategi gerakan,dan benar-benar melakukan aktivitasnya

Tingkat keuntungan dari belajar di tahap asosiatif dipengaruhi oleh sifat hubungan antara rangsangan lingkungan dan tanggapan bermotor berkembang. Kompatibilitas stimulus-respon mengacu pada sejauh mana asosiasi atau "kealamian" antara stimulus dan respon.

Tahap Asosiasi

Tahap otonom muncul setelah belajar dan latihan yang ekstensif ,berulang dan penuh dengan kesabaran.

Ditandai dengan gerakan motorik yang dilakukan secara otomatis dan membutuhkan kapasitas kurang attentional untuk menyelesaikan keterampilan atau gerakan tersebut.

Tahap Otonom

2. Hipotesis Adam

Adams (1971) adalah salah satu peneliti pertama yang menekankan peran yang kognisi bermain di akuisisi keterampilan

Teori awal akuisisi keterampilan motorik dipengaruhi oleh pandangan psikolog perilaku yang dikonsep belajar dalam hal hubungan antara rangsangan dan tanggapan.

3. Teori Schmidt menjelaskan bagaimana keterampilan motorik dipelajari.  Sebuah program bermotor umum tergantung pada

empat jenis informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek:

1.Informasi tentang kondisi awal sebelum gerakan (varians dalam posisi tungkai atau objek ukuran / berat),

2. Parameter ditugaskan untuk program bermotor umum (kekuatan, waktu),

3. Ditambah umpan balik tentang gerakan ,

4.Umpan balik sensoris (bagaimana gerakan merasa, tampak, terdengar) (Schmidt & Lee, 2005).

4. Teori Henry dan Rogers

menyimpulkan bahwa pola saraf untuk tindakan motorik tertentu terkoordinasi dengan baik yang dikendalikan oleh program yang telah tersimpan dan ketika akan digunakanprogran tersebut mengarahkan semua kinerja neuromotor (Henry & Rogers, 1960).

Tujuan Dari artikel yang memuat tentang Motor skill acquisition

Terhadap Pasien

a. pelajar menjadi mandiri,

b. dapat meningkatkan aktualisasi diri,

c. mampu memecahkan masalah yang kompeten dalam mencapai tujuannya.

Peran terapis

a.untuk membantu Individu memahami, mengumpulkan, dan menyempurnakan kemampuan yang dimilikinya yang berfungsi sebagai "bahan baku" ekspresi keterampilan dan pembelajaran,

b. Gerakan yang efektif tergantung pada kemampuan untuk mengontrol alokasi spasial dan temporal kekuatan internal dan eksternal mendasari produksinya dan belajar, Belajar adalah proses dimana individu memperoleh keterampilan motorik.

Kaitan Motor Skill Acquisition

Pada akhirnya sebagai terapis , fisioterapi sangatn tertarik dalam pengembangan kompetensi , yaitu :

Bagaimana individu/pasien menjadi efektif pemacahan masalah dalam setiap titik /kondisi mereka.

Bagaimana tingkat kompetensi individu/pasien adalah tercermin dalam perilaku yang mempengaruhi fungsi mereka.

Bagaimana keterampilan sebagai aplikasi dari sumber daya agar mencapai tujuan.

Untuk memahami rangka dalam pembelajaran di konteks ini , seorang fisioterapis melihat pasien sebagai dari segi :

1.Alam

2.Problem Solving

3.Kapasitas

4.Tingkat efektivitas

 

Keterangan dari video Ketrampilan akuisisi adalah bagaimana kita belajar dan

melakukan ketrampilan .ketrampilan ini adalah disiplin ,sub olahraga ilmu .hal ini terutama berkaitan dengan akuisisi , mengembangkan dan meningkatkan kinerja terampil. Ketrampilan dapat didefinisikan sebagai “belajar kegiatan terkoordinasi yang mencapai tujuan”. Keterampilan motorik halus atau kasar diklasifikasikan berdasarkan jumlah gerak yang dibutuhkan untuk menyelaesaikan keterampilan. Keterampilan motorik halus membutuhkan lebih presisi dalam pengendalian otot kecil seperti tertulis melempar anak panah, menggambar dan menjahit. Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh atau seluruh tubuh. Mereka juga tubuh membutuhkan kurang presisi,misalnya melakukan jungkir balik atau menanggulangi dalam sepak bola.

 

K E T R A M P I L A N

Kelompok kami tidak bisa menjelaskan secara spesifik interverensi fisioterapi pada motor control skill acquisition , pada dasarnya merupakan teori baru yang sulit untuk di temukan literaturnya .

TERIMAKASIH