mosi debat kontra hak kolektif
DESCRIPTION
penjelasan mengenai hak kolektif sebagai salah satu hak asasi manusia, khususnya praktik hak kolektif di indonesia.TRANSCRIPT
HUKUM HAK ASASI MANUSIA
KONTRA HAK KOLEKTIF
Oleh :
Jemmy Khaerunnisa M 110110110199
Vega Nidia A 110110110202
Dinda Sabrina 110110110230
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2013
Mosi: Hak Kolektif (Berorganisasi)
Kontra:
Hak Asasi Manusia (HAM), menurut Pasal 1 ayat (1) Undang – Undang Nomor 1999
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh Negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dewasa ini, kita membedakan tiga generasi hak asasi. Generasi Pertama adalah hak
sipil dan politik yang sudah lama dikenal dan selalu diasosiasikan dengan pemikiran di
Negara – Negara barat. Generasi Kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan budaya yang gigih
diperjuangkan oleh Negara – Negara komunis. Generasi Ketiga adalah hak atas perdamaian
dan hak atas pembangunan (development) yang terutama diperjuangkan oleh negara – Negara
dunia ketiga. Mengenai hak asasi generasi pertama, khususnya hak politik merupakan hak
yang dimaksudkan untuk melindungi individu dari penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak
penguasa karena Negara sedikit banyak dianggap sebagai ancaman bagi manusia.
Selain ketiga generasi hak asasi di atas, terdapat pula kelompok hak asasi yang
dikelompokkan berdasarkan sifat dan arahnya masing – masing, diantaranya adalah hak – hak
asasi negative atau liberal yang merupakan kelompok hak asasi yang diperjuangkan oleh
liberalisme, yang berusaha melindungi kehidupan pribadi manusia terhadap campur tangan
negara dan kekuatan-kekuatan sosial lainnya. Hak-hak asasi ini ditetapkan berdasarkan
kebebasan dan hak inividu untuk mengurus diri sendiri dan oleh karena itu juga disebut hak-
hak kebebasan. Termasuk disini adalah hak atas hidup, keutuhan jasmani, kebebasan
bergerak, kebebasan untuk memilih jodoh, perlindungan terhadap hak milik, hak untuk
mengurus kerumahtanggaan sendiri, untuk memilih pekerjaan, dan tempat tinggal, hak atas
kebebasan beragama, kebebasan untuk mengikuti suara hati sejauh tidak mengurangi
kebebasan serupa pada orang lain, kebebasan berpikir, kebebasan untuk berkumpul dan
berserikat, hak untuk tidak ditahan secara sewenang-wenang dll.
Hak-hak ini disebut negatif dalam arti logis. yang dimaksud adalah perumusan dengan
memakai kata "tidak". Misalnya, kebebasan seseorang untuk menyatakan pendapat tidak
boleh dihambat. Dasar etis hak-hak asasi ini adalah tuntutan agar otonomi setiap manusia atas
dirinya sendiri dihormati. Tidak boleh lembaga atau pihak manapun yang begitu saja
menentukan bagaimana orang lain harus mengurus diri-sendiri. Bagaimanapun otonomi
manusia atas dirinya merupakan dasar dari segala usaha lain. Karena itu hak-hak asasi negatif
atau liberal ini tetap merupakan inti hak-hak asasi manusia.
Apabila kita berbicara mengenai realita hidup, memang benar setiap manusia tidak
dapat hidup sendiri melainkan butuh bantuan orang lain untuk memenuhi setiap
kebutuhannya sebagaimana dijelaskan oleh Aristoteles dalam artian Zoon Politicon. Karena
saling membutuhkan itulah yang membuat manusia berkumpul membentuk suatu organisasi
sehingga memiliki hak kolektif di setiap perjalanan hidupnya. Namun sadarkah setiap
manusia bahwasanya manusia sendiri pun memiliki kehidupan pribadinya yang bersifat
privasi yang sehingga muncul hak-hak individu beserta kewajibannya sebagai individu yang
tak dapat diganggu oleh manapun termasuk organisasi itu sendiri?
Hak perorangan adalah hak yang dimiliki masing-masing individu sejak ia dilahirkan.
Hak asasi perorangan mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek
kehidupan. Ruang lingkup hak asasi perorangan itu sendiri diantaranya:
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat
dan hak miliknya.
2. Setiap orang berhak atas pengakuan didepan hukum sebagai manusia pribadi dimana
saja ia berada.
3. Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi didalam tempat kediamannya.
4. Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi
melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas printah hakim atau kekuasaan
lain yang sah sesuai undang-undang.
5. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, diasingkan atau
dibuang sewenang-wenang.
6. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai,
aman, dan tentram yang menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi
manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Di samping hak individu terdapat pula hak kolektif yang merupakan hak yang
diperuntukan bersama ataupun golongan dan kelompok. Hak kolektif merupakan hak yang
berasal dari hak individu, sehingga hak kolektif juga termasuk dalam hak asasi manusia.
Dalam konsep ini, hak – hak kelompok dianggap secara otomatis terlindungi apabila hak –
hak individu telah terlindungi. Menurut teori klasik, hanya hak – hak yang dimiliki oleh
manusia individu saja yang dapat disebut sebagai hak asasi.
Seperti kita ketahui bahwa batas hak asasi setiap manusia adalah hak asasi orang lain.
Terkadang ketika kita berorganisasi / berkumpul banyak sekali hak-hak individu yang
terlupakan. Padahal perlu diketahui individu memiliki hak untuk bebas / hidup tanpa tekanan
dari pihak manapun. Maksud dari individu bersifat bebas disini yaitu bebas yang bertanggung
jawab. kita dapat melakukan apapun yang kita inginkan dengan berdasarkan tanggung jawab.
Definisi tanggung jawab sendiri berdasarkan KBBI adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya).
Jadi jelaslah, apabila ada seseorang yang melakukan sesuatu karena merasa bebas tetapi
ternyata mengganggu hak orang lainnya maka ia dapat diperkarakan, dan orang tersebut
wajiblah bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan. Bebas yang bertanggung jawab disini
seperti halnya ia dapat menentukan sendiri apa yang ingin ia lakukan, dapat mengambil sikap
untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekirar dan dapat mengembangkan pikirannya untuk
mencapai tujuannya tersebut. Ia bebas menentukan pilihan. Kebebasan ini merupakan paham
individualisme yang dahulu kala tumbuh didunia barat dan dikembangkan oleh beberapa
filsuf, diantaranya Jean Jacques Rousseau.
Dibidang politik, individualisme melahirkan ideologi liberal yang sangat menekankan
betapa pentingnya hak-hak individu dalam mempertahankan hidupnya. Sedangkan dibidang
ekonomi, individualisme melahirkan kapitalisme, yang dimana sistem perekonomian
individualis yang diusahakn oleh pihak swasta untuk mencapai untung setinggi-tingginya.
Adanya persaingan bebas antar individu menjadi modal utama untuk meraup keuntungan
tersebut.
Ketika seseorang dengan seseorang lainnya berkumpul/berorganisasi sadarkah mereka
bahwasanya mereka telah memunculkan rasa primordialisme dalam bathin mereka yang
mungkin dapat mengganggu hak individu orang lain? Primordialisme adalah rasa yang
muncul dalam diri manusia terhadap apa yang ia cintai secara berlebih. Dengan adanya rasa
primordialisme ini membuat mereka yang berorganisasi mementingkan kepentingan
organisasinya baik yang dirasa positif maupun negatif seperti misalnya, FPI (Front Pembela
Islam). FPI adalah sebuah organisasi massa Islam yang dideklarasikan sejak 17 Agustus 1998
yang memiliki tujuan utama yaitu menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Mereka
berorganisasi, mereka memiliki misi dan visi yang hendak dicapai dengan mengatasnamakan
Islam, mereka lakukan apapun demi kepentingan organisasinya sampai akhirnya apa yang
mereka lakukan menghasilkan kontroversi. Aksi brutal yang dilakukannya sangat
mengganggu hak asasi setiap manusia yang ingin hidup aman, nyaman dan damai. Adanya
aksi yang dilakukan oleh setiap organisasi pastilah karna dukungannya terhadap organisasi
yang ia cintai.
Selain FPI, masih ingatkah kita semua kepada geng motor yang sering berkeliaran di
sekitar Bandung, Jawa Barat yang cukup meresahkan warga sekitar? Banyak aksi-aksi negatif
yang dilakukan geng motor yang dirasa mengganggu ketenangan jiwa dan bathin warga
Bandung. Untuk menjadi anggota dari geng motor itu sendiri pun dapat dilakukan dengan
kekerasan. Mereka yang ingin menjadi anggota geng motor mesti rela bertarung nyawa demi
mendapat pengakuan dari anggota geng motor lainnya bahwasanya mereka layak menjadi
anggota geng motor. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ternyata kebebasan
berorganisasi banyak disalahgunakan dengan melakukan aksi – aksi yang lebih banyak
bersifat negative sehingga pada akhirnya kebebasan berorganisasi tersebut lebih banyak
menekan hak – hak individu.
Mengenai hak kolektif memang telah diatur dalam Undang – Undang Dasar 1945,
yakni dalam pasal 28C ayat (2). Lebih lanjut mengenai kebebasan berserikat dan berkumpul
juga diatur dalam Undang – Undang Nomor 39 Tahun 2000 Tentang Hak Asasi Manusia.
Walaupun telah diatur secara eksplisit dalam peraturan perundang – undangan, dalam pasal
28I ayat (2) Undang – Undang Dasar 1945 diatur pula bahwa dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang
– undang dengan maksud semata – mata menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai – nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis. Dengan demikian, berdasarkan pasal 28I ayat (2) tersebut dapat
dikatakan bahwa dalam melaksanakan kebebasannya, setiap organisasi juga harus tunduk
terhadap undang – undang yang mengaturnya karena selain mempunyai hak, setiap organisasi
juga memiliki kewajiban yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Pembatasan terhadap kebebasan berorganisasi yang kerap kali disalahgunakan salah
satunya dilakukan melalui pengesahan RUU – ORMAS. Walaupun menuai berbagai
kontroversi karena dikhawatirkan akan menimbulkan pelanggaran hak asasi, pada akhirnya
RUU Ormas tersebut disahkan dengan alasan :
1. Sebagai dasar untuk menindak pelaku kekerasan oleh kelompok ormas
2. Kecurigaan terhadap bantuan asing untuk tindakan terorisme atau pencucian
uang atau menyetir ormas yang akan mengakibatkan terganggunya NKRI atau
dengan kata lain untuk menjaga stabilitas NKRI.
Alasan yang digunakan dalam mengesahkan ruu ormas tersebut memang masuk di
akal karena seperti yang kita lihat saat ini ada beberapa ormas yang melakukan aksi anarkis
yang kemudian mendapat akibatnya adalah individu. Untuk itulah sudah seharusnya
kebebasan berorganisasi itu dibatasi agar tidak terjadi penyalahgunaan dan menekan hak –
hak individu.
Berkaitan dengan hak perorangan yang dimiliki setiap individu sejak ia dilahirkan
salah satunya adalah hak untuk hidup bebas dari tekanan pihak manapun. Sebetulnya, banyak
sisi negatif kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di sekitar kita dan sesungguhnya kita sadari
namun cenderung menutup mata seperti misalnya perpeloncoan, kontak fisik dengan
kekerasan yang berkedok kegiatan kaderisasi, bahkan tidak jarang perlakuan-perlakuan itu
menimbulkan rasa dendam yang berlanjut pada generasi di bawahnya sehingga menjadi turun
temurun
Berdasarkan uraian yang dipaparkan diataslah yang menjadi alasan kami kontra
terhadap hak kolektif atau hak organisasi. Mereka selalu mengatasnamakan organisasi untuk
dapat berkumpul meluapkan emosinya tetapi mereka lupa dengan hak individu yang
seharusnya diperjuangkan demi kebaikan individu setiap manusia karena perlu diingat bahwa
pada hakikatnya salah satu cara untuk memperoleh hak kolektif adalah dengan
mengumpulkan hak – hak individu dan ketika sebuah kelompok atau organisasi mendapatkan
hak kolektifnya, mereka akan cenderung menyalahgunakan hak – hak tersebut dan merugikan
hak – hak individu.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikata.com/arti-353251-tanggung+jawab.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Front_Pembela_Islam
http://dera1792.blogspot.com/2012/11/taman-pintar_27.html
http://ambriomimpiku.blogspot.com/2011/12/deskripsi-mengenai-hak-perorangan-dan.html