morfologi aneurisma

Upload: nurul-falah-kaloko

Post on 27-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    1/12

    Morfologi, Hemodinamik, dan Klinis Faktor Resiko Independen

    pada Aneurisma Arteri Komunikans Anterior

    Latar Belakang dan TujuanPatogenesis dari aneurisma serebral masih

    menimbulkan beberapa kontroversi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    mengidentifikasi morfologi, hemodinamik, dan klinis faktor resiko independen

    pada pembentukan aneurisma arteri komunikans anterior (ACoA).

    MetodePemeriksaan Computed tomography angiography dan transcranial

    color-coded sonographydilakukan pada 77 pasien dengan aneurisma ACoA non

    perdarahan dan pada 7 kontrol. !imetri dari arteri serebral anterior segmen A",

    berada di antara segmen A" dan A#, berliku$liku, diameter, mean velocity (%m),

    indeks pulsatilitas, dan nilai aliran volume pada kedua segmen A" telah

    dipastikan. !elanjutn&a, semua partisipan penelitian men&elesaikan sebuah survei

    pada ri'a&at medis mereka. Analaisa pemunduran logistik retrospektif multivariat

    dilakukan untuk mengidentifikasi faktor resiko untuk pembentukan aneurisma

    ACoA.

    Hasilerokok, hipertensi, segmen A" &ang asimentris, sudut antara segmen A"

    dan A#, %m, indeks pulsatilitas, dan nilai aliran volume menjadi berkaitan dengan

    kejadian aneurisma ACoA pada analisa univariat. Analisa multivariat

    mengidentifikasi merokok (rasio odd, #.*+ - interval keper/a&aan, ".##7$

    .#0-), asimetri dari segmen A" 10 (rasio odd, #.-#0+ - interval

    keper/a&aan, ".#7-$0.*), indeks pulsatilitas (rasio odd, .0+ - interval

    keper/a&aan, #.#07$.*27) sebagai faktor resiko independen &ang kuat untukpembentukan aneurisma ACoA.

    Kesimpulan3esiko dari pembentukan aneurisma A/oA tergantung oleh

    beberpa faktor klinis, morfologis, serta hemodinamik &ang independen. 4aktor

    resiko independen &ang terkuat termasuk merokok, asimetris dari segmen A" 1

    0, pulsatilitas laju darah &ang rendah, serta sudut antara segmen A" dan A#

    &ang 5 "o. (Stroke. 2!"#"$%2&'(2&!!).

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    2/12

    Kata Kun)i6 arteri serebral anterior hemodinamik aneurisma intrakranial

    multidetector computed tomography faktror resiko ultrasonografi, doppler,

    transkranial

    8erdasarkan pengetahuan sebelumn&a, aneurisma serebral merupakan lesi

    degeneratif didapat &ang mun/ul akibat stress hemodinamik. Penelitian pada

    he'an /oba &ang dihubungkan oleh 9ashimoto dkk dan 9a:ama dkk se/ara jelas

    menunjukkan bah'a paparan terhadap stress hemodinamik dihubungkan dengan

    sebuah peningkatan aliran darah &ang mengakibatkan perubahan degeneratif pada

    lamina elastis dan muskularis media pada dinding arteri se/ara /epat berdekatan

    dengan apeks bifurkasi dan pembentukan aneurisma. 8agaimanapun, kami masih

    tidak mengetahui kenapa aneurisma intrakranial berkembang terutama pada arteri

    bifurkasi tertentu, &aitu pada arteri karotid internal (;CA)

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    3/12

    Metode

    *opulasi *enelitian, Kriteria Inklusi dan +ksklusi

    Penelitian ini terdiri atas pasien konsekutif &ang didiagnosa dengan

    aneurisma ACoA berdasarkan pada temuan computed tomography angiography

    (CTA) dan juga kontrol &ang tidak menunjukkan adan&a kelainan patologis pada

    pemeriksaan CTA. >riteria eksklusi untuk penelitian ini adalah (") berusia kurang

    dari "2 tahun atau berusia lebih dari 7- tahun, (#) kehamilan, () adan&a kelainan

    patologis pada sistem saraf pusat, seperti tumor otak atau malformasi

    serebrovaskuler selain aneurisma ACoA, (0) pen&akit jaringan konektif, seperti

    sindroma ?hlers$=anlos dan sindroma arfan atau keadaan lain &ang mendasari

    berkembangn&a aneurisma serebral, seperti pen&akit ginjal polikistik dominan

    autosom, (-) kelainan sistemik parah &ang lain, sebagai /ontoh, pen&akit

    neoplastik &ang aktif, gagal jantung parah, atau kegagalan multi$organ, (*)

    stenosis karotid ekstrakranial &ang signifikan se/ara hemodinamik, atau

    perdarahan subaraknoid, dan (2) ri'a&at keluarga dengan aneurisma serebral.

    @ntungn&a, seban&ak "- pasien &ang sesuai dengan kriteria di atas

    berhasil dikumpulkan antara ktober #7 dan Bovember #", di antaran&a 77

    pasien dengan aneurisma ACoA (- laki$laki dan 0# perempuan) dan 7 kontrol

    (# laki$laki dan 00 perempuan). 8aik pasien maupun kontrol diarahkan untuk

    pemeriksaan CTA pas/a pemeriksaan CT konvensional, untuk men&ingkirkan

    keberadaan aneurisma ACoA, untuk menjalani pemeriksaan medis dari gejala

    minor pada otak, seperti sakit kepala atau vertigo, atau untuk skrining tanpa

    adan&a indikasi medis &ang jelas. !etelah mendapatkan informed consenttertulis,

    semua partisipan melengkapi survei &ang meliputi usia, jenis kelamin, tinggi

    badan dan berat badan (untuk perhitungan indeks massa tubuh), status merokok,

    dan faktor komorbid (hipertensi, diabetes mellitus, pen&akit jantung, dan

    hiperkolesterolemia). >eberadaan faktor komorbid ini dapat dikonfirmasi

    berdasarkan analisa dokumentasi klinis. 9ipertensi dipertimbangkan bila pasien

    mendapat terapi anti$hipertensif atau memiliki ri'a&at hipertensi &ang tidak stabil

    dan hipertensi &ang tidak diterapi dengan tekanan darah sistolik 5 "0 mm 9g

    atau tekanan darah diastolik 5 mm 9g. 9iperkolesterolemia dipertimbangkan

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    4/12

    bila pasien sedang diterapi dengan agen antihiperlipidemik atau memiliki level

    kolesterol total 5 ## mg

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    5/12

    lika$liku dari segmen A", kurvatura terbesar dari segmen A" dan A# &ang terletak

    di dekat ACoA, dan sirkumferensi dari segmen A" di titik kurvatura terbesar dari

    A". =iameter segmen A" (d) dikalkulasikan berdasarkan rumur untuk menghitung

    sirkumferensi dari sebuah lingkaran6 dHC!, dimana C adalah sirkumferensi.

    Permukaan potong lintang (s) dikalkulasikan dengan rumus6 S" IE(d#)#.

    >oefisien ketidaksimetrisan vaskuler (%AC) digunakan untuk menilai

    kesimetrisan, asimetri, dan hipoplasia dari segmen A". %AC menunjukkan

    perbedaan antara diamter rata$rata dari segmen pembuluh darah, digambarkan

    sebagai persentase dari pembuluh darah &ang lebih lebar dengan respek terhadap

    diameter ma&or. >etika %AC J ", segmen A" diklasifikasikan sebagai simetris,

    ketika %AC 1" dan J 0, segmen A" diklasifikasikan sebagai asimetris dan

    ketika %AC 10, segmen A" diklasifikasikan sebagai hipoplastik. >emudian

    garis tengah pembuluh darah dikirim ke aplikasi #-matic, dimana sudut antara

    segmen A" dan A# dikalkulasikan. Penjuluran dari sudut digambarkan melalui

    titik dari kurvatura terbesar dari A" dan A#, &ang terletak di dekat ACoA, dan

    verteks dari sudut ditempatkan pada titik terdapatn&a hubungan garis tengah

    segmen A" dan A# (Dambar "). =alam kasus aplasia dari segmen A", penilaian

    ini diaplikasikan han&a untuk segmen A" &ang lebih besar (dominan). !emua

    penilaian morfologis dilakukan oleh penulis &ang sama (P..).

    *rotokol Transcranial Color-Coded Sonography

    !etelah prosedur, semua pasien disubjekan terhadap transcranial color-coded

    sonographydengan %ivid Pro (D?Helathcare, Pittsburgh, PA) &ang dilengkapi

    dengan pemeriksaan transkranial multifrekuensi (".-$.* 9:), berdasarkan

    standar &ang telah digambarkan sebelumn&a. !emua pemeriksaan sonograficolor-coded transkranial &ang dilaksanakan oleh pemeriksa &ang sama (F.>.).

    >oreksi sudut dari %elositas aliran darah rata$rata ($m) telah diukur untuk kedua

    segmen A" pada ACA. ;ndeks pulsatilitas (P;) pada tiap$tiap pembuluh darah

    telah dikalkulasikan sebagai %psK%ed

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    6/12

    bagian ujung distal dari segmen A" (Dambar #). >e/epatan aliran volume (%43)

    dikalkulasikan berdasarkan rumus6 %43H$m%S. >edua penulis, baik (F.>.) &ang

    melakukan pemeriksaan sonografi color-codedtranskranial dan mengkalkulasikan

    parameter hemodinamik dan juga peneliti (P..) &ang melakukan kalkulasi

    morfologis tidak mengetahui hasil akhirn&a.

    +tika

    Panel lembaga peninjau (&he Medical 'nversity of Silesia,!osno'ie/, Polandia)

    men&etujui protokol pemeriksaan pada pasien &ang dilibatkan pada penelitian ini.

    -tatistik

    =istribusi normal dari variabel berkelanjutan telah diuji dan homogenitas dari

    perbedaan tiap$tiap sampel telah diverifikasi dengan tes evine. >arakteristik

    statistikal dari variabel berkelanjutan ditampilkan sebagai rata$rata aritmetik dan

    standar deviasi (!=) atau nilai median serta rentang interLuartal. Student t test dan

    Mann-(hitney ' testdigunakan untuk perbandingan antar kelompok. =istribusi

    dari parameter kualitatid pada kelompok penelitian dibandingkan dengan tes M#

    atau tes pasti 4isher. 9ubungan antara pasangan dari variabel$variabel &ang adatelah ditentukan pada dasar nilai dari koefisien !pearmen dari korelasi ranking

    ()).

    !emua variabel demografis (usia, jenis kelamin), tinggi dan berat badan,

    ri'a&at merokok, ri'a&at medis pasien, dan variabel morfologik serta

    hemodinamik dinilai sebagai faktor resiko potensial untuk pembentukan

    aneurisma ACoA. Analisis univariat pertama kali dilaksanakan untuk menilai

    variabel mana &ang berhubungan dengan kejadian aneurisma ACoA. >orelasi

    antara parameter &ang diidentifikasi sebagai suatu hal &ang penting pada analisa

    univariat &ang diperiksa menggunakan uji korelasi Pearson. %ariabel &ang

    membedakan antara pasien dengan ACoA dan kontrol dengan nilai P univariat

    N." dimasukkan dalam analisa regresi retrospektif multivariat untuk

    mengidentifikasi faktor resiko independen untuk keberadaan atau ketiadaan

    aneurisma ACoA (luaran dichotomous). 4aktor resiko dengan nilai P N.-

    dipertimbangkan se/ara statistik signifikan. >alkulasi dan analisa statistikal

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    7/12

    dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Statistica". (!tat!oft, Tulsa,

    >).

    Hasil

    >arakteristik klinis dan morfologis dari pasien dengan aneurisma ACoA dan

    kontrol ditampilkan dalam Tabel ". Pada kelompok &ang terdiri atas pasien

    (0) didiagnosa dengan aneurisma ACoA dan hipoplasia pada salah satu segmen

    A". >elompok ini terdiri atas pasien dengan aplasia pada salah satu segmen A".

    =iantara # pasien (0") dengan segmen A" asimetris (%AC 1" dan J0),

    terdapat " dan * orang, se/ara respektif, dengan sebuah aneurisma ACoA pada sisi

    dari segmen A" &ang lebih ke/il (non dominan). 9an&a " pasien dari kelompok

    kontrol &ang menunjukkan aplasia pada salah satu segmen A".

    Parameter morfologik dan hemodinamik dari pasien dengan aneurisma

    serta kontrol ditampilkan dalam Tabel #. Pada kasus dimana pasien dengan

    aneurisma ACoA, hasil dari pengukuran fungsi morfologis dan hemodinamik dari

    segmen A" munvul pada kedua sisi &ang berkaitan dengan aneurisma dan pada

    sisi kontralateral. Pada kelompok kontrol, hasil dari pengukuran morfologis dantemuan hemodinamik diklasifikasikan sebagai sesuatu &ang berkaitan dengan

    segmen A" &ang lebih besar dan segmen A" &ang lebih ke/il.

    Analisa ni/ariat dan Multi/ariat

    angkah pertama adalah untuk mengidentifikasi faktor &ang berkaitan dengan

    keberadaan maupun ketiadaan aneurisma ACoA pada analisa univariat. Analisa

    meliputi variabel demografik pada kelompok penelitian dan kontrol, sebagaimana

    variabel morfologis dan hemodinamis6 untuk segmen A" pada sisi aneurisma pada

    kelompok dari pasien dengan aneurisma ACoA dan pada kontrol dengan segmen

    A" &ang dominan. Pilihan dari sisi segmen A" &ang dominan pada keompok

    kontrol didikte oleh perhatian akan ke/o/okan dari kontrol terhadap kelompok

    penelitian dalam bahasan morfologi dari segmen A". Pada kelompok pasien

    dengan aneurisma ACoA, semua ke/uali 7 aneurisma terletak pada sisi dari

    segmen A" &ang dominan. erokok, hipertensi, asimetri dari segmen A", sudut

    antara segmen A" dan A", diameter segmen A", $m, P;, dan %43 pada segmen A"

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    8/12

    berubah se/ara signifikan berkaitan dengan keberadaan aneurisma ACoA pada

    analisa univariat (Tabel ). >orelasi antara faktor &ang terbukti signifikan pada

    analisa univariat telah diuji menggunakan uji Pearson. >orelasi signifikan &ang

    kuat, telah didokumentasikan antara diameter segmen A" dan %43, sebagaimana

    antara $mdan P;. !elanjutn&a, han&a %43 dan P; &ang termasuk dalam analis

    regresi logistik retrospektif multivariat. Parameter &ang tersisa digunakan dalam

    model multivariat dan karakteristikn&a ditampilkan dalam Tabel 0. erokok

    (rasio odd, #.*+ - interval keper/a&aan, ".#77$.#0-), asimetri dari segmen

    A" 1 0 (rasio odd, #.-#0+ - interval keper/a&aan, ".#7-$0.*), P; (rasio

    odd, .0+ - interval keper/a&aan, .$."#0), dan sudut antara segmen A"

    dan A# J"o(rasio odd, 0.**-+ - interval keper/a&aan, #.#07$.*27) berubah

    menjadi faktor resiko independen terkuat pada pembentukan aneurisma ACoA.

    *em0a1asan

    9ipertensi dan merokok sangat dikenal sebagai salah satu faktor resiko &ang dapat

    dimodifikasi pada pembentukan aneurisma. 9ashimoto dkk menunjukkan bah'a

    peningkatan aliran darah akibat dari hipertensi arterial &ang diinduksi se/ara

    eksperimen berakibat pada pembentukan aneurisma serebral dari jalur sirkulasi

    kolateral. !tress hemodinamik berakibat pada degradasi dari lamina elastis

    internal &ang diikuti oleh penipisan pada lamina media akibat penurunan dari sel

    otot halus medial. erokok dapat memi/u respon inflamasi endotelial pada sel

    otot halus vaskuler dan kemudian mengikuti terbentukn&a formasi aneurisma.

    %lak dkk mendemonstrasikan bah'a resiko sendi pada kebiasaan merokok dan

    hipertensi pada pembentukan aneurisma adalah lebih besar daripada jumlah dari

    resiko lain.

    Tekanan hemodinamik, terutama *all shear stress (F!!) &ang tinggi,

    memainkan peran &ang krusial dalam menginisiasi pembentukan aneurisma.

    Alfano dkk menunjukkan bah'a hubungan &ang signifikan antara bifurkasi

    pembuluh darah dimana aneurisma sering terjadi (sebagai /ontoh, kompleks

    ACoA, bifurkasi arteri serebral tengah, dan junction dari arteri komunikans

    posterior

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    9/12

    terhadap sudut bifurkasi dan asimetri dari diameter /abang. ;ngebrigtsen dkk

    menganalisa "7 kasus bifurkasi pada arteri serebral medial, ;CA distal, dan arteri

    basilar, rekonstruksi &ang didasarkan pada angiografi substraksi digital = dan

    demonstrasi dimana sudut /abang pada bifurkasi dengan aneurisma se/ara

    signifikan lebih besar daripada &ang tanpa aneurisma. !udut berubah menjadi

    satu$satun&a prediktor independen pada kejadian aneurisma pada analisa regresi

    logistik. 8or dkk membandingkan gambaran dari CTA orisinil

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    10/12

    u dkk menggunakan model simulasi numerik = dari kompleks ACoA

    untuk mendemonstrasikan bah'a F!! pada daerah A"$ACoA dominan

    meningkat se/ara proporsional untuk menurunkan diameter dari segmen A" &ang

    tidak dominan. 8erdasarkan teori aliran tinggi, F!! &ang tinggi beraksi se/ara

    langsung pada endotelium vaskuler men&ebabkan pelemahan pada dinding

    pembuluh darah dan membentuk aneurisma. >ami nenunjukkan bah'a $m, %43,

    diameter segmen A", dan asimetri dari segmen A" se/ara signifikan berkaitan

    dengan keberadaan aneurisma ACoA (Tabel ). 9iplopasia atau aplasia dari salah

    satu segmen A" berubah menjadi salah satu faktor resiko independen terkuat

    untuk kejadian aneurisma ACoA (Tabel 0).

    ?fek pulsatilitas pada bentuk gelombang aliran darah diperkirakan

    memiliki peran penting dalam pembentukan serta rupturn&a aneurisma.

    9ol:s/huh dkk menemukan bah'a P; pada arteri intrakranial di pasien dengan

    sindroma ?hlers$=anlos dan sebuah aneurisma arteri serebral medial lebih rendah

    daripada P; pada kelompok rujukan. ereka menghipotesiskan bah'a P; &ang

    rendah berkaitan dengan resiko &ang tinggi dari pembentukan aneurisma. Pada

    analisa dinamika /airan komputerisasi, e dkk menemukan bah'a nilai F!!

    &ang tinggi pada daerah leher dari aneurisma sakuler berhubungan se/ara erat

    pada rendahn&a pulsatilitas bentuk gelombang aliran dalam pembuluh darah. Pada

    P; &ang rendah, variasi temporal F!! dapat se/ara lokal menghambat tinggin&a

    frekuensi dari osilasi dan gradien temporal besar, men&ebabkan kerusakan sel

    endotelial dan pembentukan aneurisma. Bilai P; ditentukan oleh beberapa faktor,

    &akni aliran darah pada pembuluh darah terkait, resistensi perifer, elastisitas pada

    dinding pembuluh darah, dan kaliber dari pembuluh darah. Pembuluh darah

    hipoplastik ditandai oleh tinggin&a P;. >ami menemukan bah'a P; &ang rendah

    adalah sebuah faktor resiko independen untuk pembentukan aneurisma (Tabel 0).

    Bilai P; pada segmen A" berkaitan dengan aneurisma ACoA berubah menjadi

    lebih rendah se/ara signifikan daripada nilai P; pada segmen A# pada sisi non

    aneurisma dan se/ara signifikan lebih rendah pula dari nilai P; pada segmen A"

    &ang dominan dan non dominan dari pasien kontrol (Tabel #). =iameter dari

    segmen A" berkaitan dengan aneurisma ACoA &ang se/ara signifikan lebih tinggi

    dariada diameter dari segmen A" pada sisi non aneurisma dan diameter dari

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    11/12

    segmen A" pada kelompok kontrol (Tabel #). >emudian, kami menemukan bah'a

    diameter dari segmen A" dapat mempengaruhi perbedaan nilai P;.

    >ami /ukup 'aspada bah'a bias seleksi dapat membentuk limitasi prinsippada penelitian ini. >ami men/oba untuk menghalau bias ini untuk menganalisa

    semua pasien konsekutif &ang dirujuk untuk pemeriksaan CTA oleh karena alasan

    &ang ragam. Penggunaaan kriteria eksklusi bertujuan untuk mengeliminasi

    pembias potensial, seperti pen&akit &ang mempengaruhi sirkulasi serebral ataupun

    ri'a&at keluarga dengan aneurisma intrakranial. Penting untuk diingat bah'a

    daftar dari indikasi untuk CTA tidak termasuk diantaran&a tiap$tiap faktor resiko

    untuk pembentukan aneurisma &ang dianalisa dalam penelitian kami (seperti,

    hiperkolesterolemia). >emungkinan ini men/egah representasi &ang berlebihan

    dari individu dengan faktor resiko ini di sampel penelitian kami. !atu pembatasan

    potensial mungkin dikaitkan dengan fakta bah'a aneurisma ke/il tidak dapat

    dideteksi dengan CT konvensional &ang merupakan satu$satun&a pemeriksaan

    &ang dilakukan pada pasien &ang sebelumn&a telah memenuhi s&arat. >emudian,

    tidak dapat dikesampingkan bah'a beberapa individu dengan aneurisma ke/il

    tetap tidak dapat diidentifikasi sehingga tidak terdaftar. Akar pembatasan lanjutan

    dari fakta bah'a kelompok penelitian terdiri atas pasien &ang telah didiagnosa

    dengan aneurisma ACoA. !elanjutn&a, parameter hemodinamik pada saat inisiasi

    aneurisma dapat berbeda tipis daripada &ang didapat ketika memulai penelitian

    ini. !elebihn&a, keberadaan aneurisma dapat mempengaruhi morfologi dari

    kompleks ACoA. 8agaimanapun, pembatasan terakhir ini terlihat menjadi kurang

    signifikan ketika aneurisma ACoA pada pasien kami relatif ke/il (0.7Q#. mm+

    rentang, #.$"". mm). Pembatasan potensial lain men&inggung fakta bah'a

    parameter reologis dan humoral tidak termasuk dalam penelitian kami.

    8erbeda dari protokol standar dan membutakan peneliti dengan tetap

    menghormati pasien, juga se/ara relatif, ukuran &ang besar serta homogenitas dari

    kelompok subjek dengan aneurisma ACoA, &ag sufisien untuk tujuan dari analisis

    resiko multivariat, seharusn&a dipertimbangkan sebagai kekuatan dari penelitian

    ini. ebih lanjut, harus di/atat bah'a kelompok$kelompok &ang dibandingkan

    tidak berbeda se/ara signifikan dalam ukuran karakteristik statistik dari usia dan

  • 7/25/2019 Morfologi Aneurisma

    12/12

    jenis kelamin, sehingga memun/ulkan bias dari penelitian hemodinamik serebral.

    Falaupun hal ini bukan konsekuensi dari tindakan bertujuan kami, namun

    ketimbang menghasilkan seleksi &ang simultan dari pasien dan kontrol &ang

    berasal dari area pengumpulan &ang sama, hal ini se/ara meragukan

    meningkatkan reliabilitas dari temuan &ang ada. Akhirn&a, aturan prospektif dari

    data klinis dan imaging&ang telah berhasil dikumpulkan membuat kami mampu

    menghindari bias seleksi potensial &ang lain, &akni eksklusi dari pasien &ang

    aneurisman&a diterapi dengan embolisasi maupun kliping.

    !ebagai kesimpulan, penelitian kami menghasilkan poin a'al untuk

    analisa lanjutan dalam keterkaitan antara F!!, faktor resiko &ang mendasari

    pembentukan aneurisma, dan dengan ini mendiskusikan faktor hemodinamik dan

    morfologis.

    *eng1argaan

    >ami ingin berterima kasih pada Arkadius: 8ad:inski untuk

    pendampingan dalam persiapan serta penerjemahan artikel ini.