monthly market update - hfis-smf.co.id · persentase npl kpr syariah pada januari 2017 mengalami...

17
RESEARCH TEAM Monthly Market Update Maret 2017

Upload: dangnga

Post on 18-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RESEARCH TEAM

Monthly Market Update

Maret 2017

Market Update Maret 2017

1

RINGKASAN

Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah

dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,

pertumbuhan ekspor dan impor sudah menunjukkan sinyal positif. Hal ini disebabkan oleh

membaiknya harga komoditas dunia. Namun demikian, pertumbuhan PDB tahunan 2016

mengalami penurunan dibanding PDB di tahun 2015 yaitu dari sebesar 5,02% menjadi 4,8%.

Pada bulan Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,02% (mom) dari inflasi Februari 2017 sebesar

0,23% (mom). Deflasi pada bulan Maret ini disebabkan karena adanya panen raya di berbagai

daerah di Indonesia, sehingga harga-harga komoditas utama seperti cabai, bawang putih, dan

beras mengalami penurunan.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Maret 2017 memutuskan untuk

mempertahankan BI 7-days Repo Rate di level 4,75%, dengan suku bunga Deposit Facility dan

Lending Facility masing-masing sebesar 4,00% dan 5,50%.

Rupiah tercatat terapresiasi sebesar 0,12% dari level Rp13.338/US$ pada akhir bulan Februari

2017 ke level Rp13.322/US$ pada Maret 2017.

Pergerakan yield SUN selama bulan Maret 2017 diwarnai fase bullish, ditandai dengan

penurunan yield rata-rata sebesar 18,81bps dibandingkan bulan lalu.

Pada Maret 2017, rata-rata suku bunga dasar (SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR

di Indonesia mencapai 10,34%, mengalami penurunan dari rata-rata SBDK bulan lalu. SBDK

KPR tertinggi yang ditawarkan sebesar 10,75% yakni Bank Permata, sedangkan SBDK KPR

terendah sebesar 9,75% yaitu Maybank. Suku bunga dasar KPR diproyeksikan mencapai 9,8 –

10,2% di tahun 2017.

Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan outstanding KPR per bulan Januari 2017

sebesar Rp347,7 triliun, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebesar 1,66% (mom).

Outstanding KPR Januari 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 6,75% dibandingkan periode

yang sama tahun 2016 (yoy). Porsi KPR terbesar adalah bank pemerintah sebesar 57%.

Sedangkan total outstanding KPR dan KPA per bulan Januari 2017 sebesar Rp360,64 triliun.

Pertumbuhan KPR dan KPA diproyeksikan berada di kisaran 6,0%-8,3% yoy di tahun 2017

(Sumber: Statistik Perbankan Indonesia).

Outstanding KPR Syariah per bulan Januari 2017 sebesar Rp51,38 triliun, mengalami kenaikan

dari bulan sebelumnya sebesar 0,36% (mom) atau sebesar 17,59% dibandingkan periode yang

sama tahun 2016 (yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah per bulan Desember 2016

sebesar Rp52,71 triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada Januari 2017 mengalami kenaikan

Market Update Maret 2017

2

menjadi 2,42% dibandingkan periode Desember 2016 yakni sebesar 2,19%.

SMF Building Permit Index (SMF-BPI) Total kembali menunjukkan sinyal perlambatan. Pada

bulan Februari 2017, SMF-BPI Total melambat 3,3% mom (-10,7% yoy) dari level 279,5 ke

level 270,4. Berbeda dengan SMF-BPI Total, SMF Building Permit Index Residential (SMF-BPI

Residential) justru menunjukkan perbaikan. Pada bulan Februari 2017, SMF-BPI Residential

tumbuh 14,4% (mom) (103,6% yoy) ke level 608,4 dari level 531,9.

Harga properti residensial pada triwulan IV-2016 meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks

Harga Properti Residensial pada triwulan IV-2016 berada pada level 194,54 atau tumbuh

0,37% (qtq), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (0,36%, qtq). Secara

tahunan, harga properti residensial tumbuh melambat di level 2,38% (yoy), melambat

dibandingkan 2,75% (yoy) pada triwulan III-2016.

Data Survey Harga Properti Residensial BI menyebutkan bahwa pada triwulan IV-2016,

fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti.

Sebagian besar konsumen (77,22%) memilih fasilitas KPR dalam transaksi pembelian properti,

kemudian berturut-turut adalah tunai bertahap (15,91%) dan tunai (6,88%).

Market Update Maret 2017

3

DAFTAR ISI

RINGKASAN ......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

MAKROEKONOMI ....................................................................................................... 4

Produk Domestik Bruto ............................................................................................................. 4

Inflasi .......................................................................................................................... 5

BI 7-days Reverse Repo Rate .................................................................................................. 6

NilaiTukar USD-IDR .................................................................................................................. 7

PASAR SURAT UTANG ................................................................................................. 8

INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN ............................................................................. 10

Outstanding KPR .................................................................................................................... 10

Non Performing Loan (NPL) KPR ........................................................................................... 11

Outstanding KPR Syariah ....................................................................................................... 12

Loan to Funding Ratio Perbankan .......................................................................................... 13

Suku Bunga Dasar KPR ......................................................................................................... 14

SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI) ........................................................................... 15

INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL ............................................................................ 16

Pertumbuhan Harga Properti Residensial ............................................................................... 16

Market Update Maret 2017

4

MAKROEKONOMI

Produk Domestik Bruto

Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% di Q4 2016

Market Comment

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDB kuartal

keempat sebesar 4,94% (yoy). Angka ini lebih

rendah dibandingkan PDB pada kuartal

sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada

kuartal terakhir ini, pertumbuhan ekspor dan impor

sudah menunjukkan sinyal positif. Hal ini

disebabkan oleh membaiknya harga komoditas

dunia. Namun demikian, pertumbuhan belanja

pemerintah tercatat melambat sebesar -4,05%

(yoy) dan perlambatan ini lebih besar

dibandingkan kuartal ketiga 2016 yaitu sebesar -

2,95% (yoy). Komponen inilah yang menyebabkan

PDB pada kuartal ini mengalami perlambatan.

Selain itu, tercatat pula bahwa pertumbuhan PDB

di tahun 2017 mengalami penurunan dibanding

PDB di tahun 2016 yaitu dari sebesar 5,17% (yoy)

menjadi 4,94% (yoy).

Prospek:

Proyeksi pertumbuhan di tahun 2017 masih akan

dipengaruhi oleh dua hal utama yaitu harga

komoditas dunia dan juga belanja pemerintah.

Prospek di tahun 2017 memperkirakan bahwa

harga komoditas akan mulai membaik. Menurut

data yang diperoleh dari Bloomberg, terjadi

peningkatan indeks komoditas sebesar 13,4%

(yoy) pada Januari 2017. Hal ini dapat mendorong

nilai ekspor terus meningkat dan akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu,

belanja pemerintah pun diharapkan dapat

terealisasi dengan baik di tahun 2017 mengingat

pada kuartal keempat 2016 pengeluaran

pemerintah masih minim.

Market Update Maret 2017

5

Inflasi

Maret 2017: (-0,02% mom, 3,61% yoy)

Inflasi 2012 4,36%

Inflasi 2013 8,08%

Inflasi 2014 8,36%

Inflasi 2015 3,35%

Inflasi 2016 3,02%

Grafik Inflasi

Sumber : Badan Pusat Statistik (2017)

Bulan Maret 2017 terjadi sebesar 0,02% mom dari

bulan sebelumnya yang inflasi sebesar

0,23%(mom). Inflasi tahunan juga mengalami

penurunan menjadi 3,61%(yoy) dari 3,83% (yoy)

pada bulan Februari. Sumbangan deflasi paling

besar diberikan oleh bahan makanan yang dengan

share 0,14. Hal ini dikarenakan adanya panen

raya di berbagai daerah di Indonesia, sehingga

harga komoditas utama seperti beras, cabai, dan

bawang putih mengalami penurunan.

Prospek:

Proyeksi inflasi pada April 2017 diperkirakan akan

ada kenaikan inflasi mengingat bulan depan sudah

memasuki bulan puasa dan terjadi kenaikan bahan

makanan. Namun, karena sifatnya musiman,

inflasi tahun 2017 diperkirakan masih tetap stabil

di kisaran 4%.

Market Update Maret 2017

6

BI 7-days Reverse Repo Rate

Data 7-days Reverse Repo

Oktober 2016 4,75%

November 2016 4,75%

Desember 2016 4,75%

Januari 2017 4,75%

Februari 2017 4,75%

Maret 2017 4,75%

Sumber : Bank Indonesia (2017)

Rilis siaran pers Bank Indonesia (BI) pada Maret

2017 mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur

menyatakan bahwa BI 7-day Repo Rate (7-day

RR) dipertahankan pada level 4,75%, dengan

suku bunga Deposit Facility tetap sebesar

4,00% dan Lending Facility tetap sebesar

5,50%.

Keputusan Bank Indonesia tidak lepas dari

indikator makro dalam negeri yang mendukung,

antara lain surplusnya neraca perdagangan

Indonesia dan meningkatnya cadangan devisa.

Prospek:

Pada bulan berikutnya, BI diperkirakan akan

tetap mempertahankan suku bunga acuannya.

Bahkan, apabila inflasi terjaga, masih ada ruang

moneter bagi Bank Indonesia untuk menurunkan

sekali lagi suku bunga acuan selama tahun

2017.

Market Update Maret 2017

7

Nilai Tukar USD-IDR

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar

(Sumber: Bloomberg)

Pada Maret 2017, rupiah mengalami apresiasi

sebesar 0,12% (mom) dari Rp13.338/US$ pada

akhir Februari 2017 menjadi sebesar

Rp13.322/US$ pada akhir Maret 2017. Secara

rata-rata, selama tiga bulan terakhir nilai tukar

rupiah cenderung stabil dengan tren menguat di

kisaran Rp13.300/US$.

Penguatan rupiah utamanya didorong oleh

ketidakpastian kebijakan AS yang memunculkan

sentimen negative terhadap dollar AS (eksternal),

serta sentiment positif terhadap perbaikan

pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 dan

peningkatan sovereign credit rating Indonesia dari

stable menjadi positive dari S&P.

Prospek:

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperkirakan

akan cenderung stabil seiring dengan tren

menguat didasari oleh fundamental

perekonomian yang membaik. BI mencatat

bahwa cadangan devisa terus meningkat dan hal

inilah yang mendorong kestabilan nilai tukar

Rupiah terhadap Dolar AS.

Market Update Maret 2017

8

PASAR SURAT UTANG Pergerakan yield SUN bulan Maret 2017 diwarnai fase bullish

dengan penurunan rata-rata sebesar 18,81bps (mom)

dibanding bulan sebelumnya.

Rata-rata Maret 2017

Tenor SUN Premium Pasar

CB AAA CB AA+

1 6,08 161 194

2 6,66 162 200

3 6,94 162 201

5 7,16 163 206

7 7,31 166 206

10 7,54 168 193

*CB : CorporateBonds (Obligasi Korporasi)

Sumber : IBPA, diolah

Pergerakan yield SUN selama bulan Maret 2017

diwarnai fase bullish, ditandai dengan penurunan

yield rata-rata sebesar 18,81bps dibandingkan

bulan lalu.

Pasar obligasi di bulan Maret 2017 berlanjut

positif meskipun pada pekan ketiga bulan Maret

terdapat kenaikan Fed Funds Rate sebesar

25bps menjadi 0,75%-1%. Namun, karena

kenaikan FFR tersebut sudah diprediksi oleh

pelaku pasar sebelumnya, dampak kenaikan FFR

tersebut tidak berpengaruh terhadap pasar

obligasi domestik. Positifnya kinerja pasar

obligasi domestik lebih ditopang oleh fundamental

ekonomi dalam negeri yang kuat yang

meningkatkan kepercayaan investor pasar modal,

antara lain terkendalinya level inflasi Indonesia,

surplusnya neraca perdagangan, meningkatnya

ekspor, dan meningkatnya cadangan devisa.

Selain itu, optimisme pemerintah terhadap

kenaikan rating oleh S&P Mei mendatang

direspon positif pelaku pasar.

Prospek:

Terjaganya fundamental ekonomi domestik mulai

dari inflasi, nilai mata uang rupiah, hingga inflow

asing diperkirakan menjadi katalis positif pasar

selama sebulan kedepan. Namun, perlu

diwaspadai juga tekanan eksternal seperti rilis

GDP Tiongkok dan risiko politik pemilu di Uni

Eropa yang dapat menjadi sentimen negatif

pasar.

Rata – rata Yield SUN pada Maret 2017 mengalami penurunan

sebesar 18,81bps mom

Market Update Maret 2017

9

Credit Spread Obligasi rating AAA mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun credit spread obligasi

rating AA+ mengalami kenaikan.

Sumber: IBPA, diolah

Market Update Maret 2017

10

INFORMASI PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Outstanding KPR

Outstanding KPR mengalami penurunan

Volume outstanding KPR mengalami penurunan pada Januari 2017

Proporsi Penyaluran KPR (Januari 2017)

Porsi KPR terbesar adalah Bank Pemerintah sebesar 57%

Data statistik perbankan Indonesia mencatatkan

outstanding KPR per bulan Januari 2017 sebesar

Rp347,7 triliun, mengalami penurunan dari bulan

sebelumnya sebesar 1,66% (mom). Outstanding

KPR Januari 2017 mengalami pertumbuhan

sebesar 6,75% dibandingkan periode yang sama

tahun 2016 (yoy). Porsi KPR terbesar adalah

bank pemerintah sebesar 57%. Sedangkan total

outstanding KPR dan KPA per bulan Januari

2017 sebesar Rp360,64 triliun. Pertumbuhan

KPR dan KPA diproyeksikan berada di kisaran

6,0%-8,3% yoy di tahun 2017. (Sumber: Statistik

Perbankan Indonesia).

Proyeksi Outstanding KPR & KPA 2017

Periode Proyeksi KPR & KPA (Rp Miliar)

Q1-2017 365.377,18

Q2-2017 373.219,35

Q3-2017 383.109,26

Q4-2017 390.650,78

Market Update Maret 2017

11

Non Performing Loan (NPL) KPR

Persentase NPL KPR mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya

Kelompok BPD mengalami kenaikan NPL terbesar

Bank Indonesia mencatat persentase NPL

KPR pada Januari 2017 mengalami kenaikan

dari periode sebelumnya, yakni dari 2,45%

menjadi sebesar 2,76%. Secara volume, NPL

KPR Januari 2017 naik sebesar Rp941 miliar.

Kelompok BPD masih memiliki NPL terbesar

sebesar 6,33%. Dengan asumsi pertumbuhan

ekonomi mencapai 5,24% dan pertumbuhan

likuiditas M0 mencapai 9,0-12%, rasio NPL

diprediksi melandai dengan kisaran 2,51 –

2,67% di tahun 2017.

(Sumber: Statistik Perbankan Indonesia)

Proyeksi Rasio NPL KPR

Periode Proyeksi RasioNPL KPR (%)

Q1-2017 2,67

Q2-2017 2,51

Q3-2017 2,58

Q4-2017 2,51

Market Update Maret 2017

12

Outstanding KPR Syariah

Outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan

Volume outstanding KPR Syariah mengalami kenaikan pada Januari

2017

Persentase NPL KPR Syariah meningkat dibandingkan dengan bulan

sebelumnya

Outstanding KPR Syariah per bulan Januari

2017 sebesar Rp51,38 triliun, mengalami

kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar

0,36% (mom) atau sebesar 17,59%

dibandingkan periode yang sama tahun 2016

(yoy). Total outstanding KPR dan KPA Syariah

per bulan Desember 2016 sebesar Rp52,71

triliun. Persentase NPL KPR Syariah pada

Januari 2017 mengalami kenaikan menjadi

2,42% dibandingkan periode Desember 2016

yakni sebesar 2,19%.

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah).

Market Update Maret 2017

13

Loan to Funding Ratio Perbankan

TabelLoan to Funding Ratio

Penyalur KPR LFR

Bank BTN 94,99%

Bank Danamon 91,74%

Bank CIMB Niaga 94,77%

Bank Permata 80,45%

Bank BRI 84,85%

Bank Panin 86,81%

Bank Maybank 86,77%

Bank BNI 88,96%

Bank Mandiri 85,53%

Bank BCA 78,52%

Average 87,34%

Posisi LFR (Loan to Funding Ratio) per Desember 2016 menunjukkan

rata-rata posisi di bawah batas atas LFR yang ditetapkan Bank

Indonesia

Posisi rata-rata LFR 10 (sepuluh) bank

penyalur KPR per Desember 2016 adalah

sebesar 87,34%. Dilihat dari tabel menunjukan

bahwa Bank BTN (94,99%) dan Bank CIMB

Niaga (94,77%) memiliki LFR yang melewati

batas atas dari LFR yang ditetapkan BI, yaitu

92%.

Sumber: Laporan Triwulan (Q4) 2016 masing-masing bank, diolah

Market Update Maret 2017

14

Suku Bunga Dasar KPR

Tabel Suku bunga dasar KPR

Penyalur KPR SBDK (KPR)

Bank BRI 10,25%

Bank BCA 10,00%

Bank CIMB Niaga 10,50%

Bank Mandiri 10,25%

Bank BNI 10,50%

Bank Maybank 9,75%

Bank Panin 10,68%

Bank BTN 10,25%

Bank Danamon 10,50%

Bank Permata 11,75%

Average 10,34%

Sumber: Website masing-masing bank, Maret 2017

Pada Maret 2017, rata-rata suku bunga dasar

(SBDK) KPR dari 10 besar Bank Penyalur KPR

di Indonesia mencapai 10,34%, mengalami

penurunan dari rata-rata SBDK bulan lalu. SBD

KPR Bank Permata mengalami penurunan

dibandingkan bulan lalu dari sebesar 11,25%

menjadi sebesar 10,75%. Sedangkan Bank

Panin mengalami kenaikan SBD KPR dari

10,55% menjadi 10,68%. SBD KPR terendah

sebesar 9,75% yaitu Maybank. Dengan asumsi

BI 7-Day RR tetap pada level 4,75% dan

pertumbuhan likuiditas M2 mencapai 8,0 –

10,1%, maka suku bunga dasar KPR

diproyeksikan mencapai 9,8 – 10,2% di tahun

2017.

Proyeksi Suku Bunga Dasar KPR

Periode Proyeksi Suku Bunga Dasar

KPR (%)

Q2-2017 10,02

Q3-2017 9,87

Q4-2017 9,85

Market Update Maret 2017

15

SMF BUILDING PERMIT INDEX (SMF-BPI)

SMF Building Permit Index

Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah

SMF Building Permit Index Residential

Source: PTSP Kota & Kanupaten, diolah

SMF Building Permit Index (SMF-BPI) Total

kembali menunjukkan sinyal perlambatan. Pada

bulan Februari 2017, SMF-BPI Total melambat

3,3% mom (-10,7% yoy) dari level 279,5 ke

level 270,4.

Berbeda dengan SMF-BPI Total, SMF Building

Permit Index Residential (SMF-BPI Residential)

justru menunjukkan perbaikan. Pada bulan

Februari 2017, SMF-BPI Residential tumbuh

14,4% (mom) (103,6% yoy) ke level 608,4 dari

level 531,9. Hal ini menginterpretasikan bahwa

pertumbuhan residensial nasional meningkat 6

kali daripada posisi awal tahun 2009.

SMF Building Permit Index (SMF-BPI) dibangun

berdasarkan data IMB dari 22 wilayah

kota/kabupaten di Indonesia, dan diolah secara

statistik. SMF-BPI merupakan salah satu

leading indicator penting yang bermanfaat

untuk memonitor arah perkembangan ekonomi

Indonesia, termasuk sektor perumahan.

Cepatnya pertumbuhan IMB nasional, menjadi

salah satu indikasi akselerasi permintaan

domestik dan ekonomi dalam 6-12 bulan

mendatang.

Market Update Maret 2017

16

INDEKS HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Pertumbuhan Harga Properti Residensial

Harga properti residensial pada triwulan IV-2016

meningkat dari triwulan sebelumnya. Indeks Harga

Properti Residensial pada triwulan IV-2016 berada

pada level 194,54 atau tumbuh 0,37% (qtq), sedikit

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (0,36%,

qtq). Secara tahunan, harga properti residensial

tumbuh melambat di level 2,38% (yoy), melambat

dibandingkan 2,75% (yoy) pada triwulan III-2016.

Data Survey Harga Properti Residensial BI

menyebutkan bahwa pada triwulan IV-2016, fasilitas

KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan

transaksi pembelian properti. Sebagian besar

konsumen (77,22%) memilih fasilitas KPR dalam

transaksi pembelian properti, kemudian berturut-turut

adalah tunai bertahap (15,91%) dan tunai (6,88%).

(Sumber: Survey Harga Properti Residensial)

Pertumbuhan indeks harga properti residensial pada

triwulan IV-2016 mengalami peningkatan dari triwulanan

sebelumnya