molekul organik dalam tumbuhan
DESCRIPTION
ini tugas fistum kuTRANSCRIPT
dapat dirombak oleh enzim tertentu, sepertihalnya yang terjadi pada proses
pemasakan buah.
Benang-benang sitoplasma yang halus disebut plasmodesmata (tunggal
plasmodesmata) menembus dinding sel yang berdekatan melalui bidang
noktah primer, menghubungkan protoplasma sel yang berdampingan.
Plasmodesmata ini merupakan kanal yang membatasi oleh membran sel dari
sel yang berdampingan dan diisi oleh benang retikul;um endoplasma yang
berdiameter sekitar 40 nm. Plasmodesmata dianggap penting karena
menyatukan banyak sel dalam jaringan atau tumbuhan kedalam satu fungsi
secara keseluruhan. Bahan-bahan dinding sekunder tidak diendapkan pada
bidang noktah primer, sehingga kanal-kanal yang menghubungkan sel tetap
terperlihara.
(b). Protoplas
Protoplas terdiri dari 4 bagian utama yaitu sitoplasma, inti sel (nukleus),
vakuola dan bahan ergastik.
Sitoplasma sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan
cair yang mengandung banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi
koloid dan didapatkan juga organel-organel yang bermembran. Pada mulanya
istilah sitoplasma menunjukkna matriks yang mengelilingi inti, tetapi nkarena
kemajuan dalam pengembangan mikroskop electron dan diketemukannya
organel-organel, maka istilah sitoplasma tidak tepat lagi. Sekarang digunakan
istilah sitosol untuk matriks dimana organel-organel sitoplasma
tersuspensikan. Sitoplasma dan inti sel secara bersama-sama disebut
protoplasma. Karena fungsi kimia sebagian besar terjadi pada dinding sel dan
bahkan dalam vakuola. Beberapa sel tumbuhan memilki zat-zat murni yang
11
tidak hidup seperti kalsium oksalat, bahan-bahan protein, resin yang secara
keseluruhan disebut bahan ergastik.
Setiap macam organe dalam sitoplasma merupakan tempat terjadinya
proses-proses kimia spesifik. Mereka juga melakukan aktifitas yang
berlawanan seperti melakukan proses sintesis dan perobakan molekul yang
sama, pada sel yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Organel
tumbuh, membelah, berubah bentuk, mengandung enzim yang mengkatalis
ribuan reaksi metaboli, dan mengeluarkan bahan-bahan melalui membran,
mereka mengambil bagian dari pertumbuhan dan spesialisasi sel dan terlibat
dalam banyak aktivitas yang vital.
Membran sel eukariota dan prokariota adalah sama, keduanya
mengatur aliran zat-zat yang terlarut masuk dan keluar sel, mengatur aliran
air melalui osmosis. Kloroplas dan mitokondria dikelilingi oleh dua lapis
membran. Membran sebelah dalam bentuknya sangat rumit dan banyak
melakukan aktivitas metabolismeserta mengatur lalulintas molekul keluar
masuk organel. Dua lapis membrane ini juga dijumpai mengelilingi inti sel.
Membrane yang mengelilingi vakuola dikenal sebagai membrane vakuola
atau tonoplas terdiri dari satu lapis membrane dan sangat penting bagi
tumbuhan dan fungi.
Sitoplasma eukariotika mengandung mikrotubul yang tersusun oleh
molekul protein yang bundar yang disebut tubulin dan diduga berperan
dalam pembentukan dinding sel. Melalui mikroskop electron, sitoplasma
terlihat berisi satu system dua lapis membrane (a double-membrane system)
yang kadang-kadang terlihat seperti kantung
12
13
kempis yang berlipat-lipat dan disebut sebagai reticulum endoplasma ( ER =
Endoplasmic Retikulum) (Gambar 1-3). Retikulum endoplasma membentuk sistem
angkutan untuk berbagai macam molekul didalam sel dan bahkan antar sel melalui
plasmodesmata. Banyak aktivitas biokimia berasosiasi dengan retikulum endoplasma,
salah satu aktivitasnya adalah sintesis protein yang terjadi pada sejumlah ribosom
(diameter antara 15-25 nm) yang seri8ng berasosiasi dengan ER. ER dengan ribosom
yang melekat padanya disebut ER kasar sedang yang tidak mengandung ribosom
disebut ER halus. Ribuan terdapat bebas dalam sitosol tidak terikat oleh membran
apapun. Seringkali ribosom ini tersusun seperti rantai, dan struktur ini disebut
polifibosom atau polisom dan setiap ribosom secara bersama-sama diikat oleh
suatu pita mesenger RNA (mRNA), suatu informasi genetik yang selanjutnya akan
dijabarkan dalam bentuk protein. Ribosom yang ukurannya lebih kecil (kurang lebih 15
nm) dijumpai pada mitokondria dan kloroplas, dan mereka mensintesis protein dalam
organel tersebut, tetapi dapat juga disintesis pada ribosom sitoplasma yang
selanjutnya diangkut keorganel. Inti sel memperoleh proteinnya dari sitoplasma.
Disamping berpartisipasi dalam sintesis protein, ER mensintesis sterol dan fosfolipida
yang merupakan bagian dari membran.
Dengan mikroskop elektron, badan Golgi terlihat sebagai tumpukan cairan
yang beronga dengan pinggiran yang memutar dan dikelilingi oleh badan-badan
berbentuk bola (Gambar 1-4). Struktur badan Golgi terus berubah, karena beberapa
cakram berongga (cisternae) tumbuh, sementara yang lain mengkerut dan
menghilang. Tumbuh dan menghilangnya cisternae membantu menjelaskan asal-usul
maupun fungsi pokok badan Golgi. Badan Golgi berperan dalam pembentukan
membran plasma dan mengangkut enzim yang harus dibuat dalam sel, yang akan
menentukan reaksi kimia yang terjadi dan menentukan struktur dan fungsi sel. Sistem
14
kontrol merupakan informasi genetik yang dikandung dalam pita-pita DNA yang
panjang, berkombinasi dengan protein membentuk suatu materi yang dinamakan
kromatin. Bahan ini akan berduplikasi sebelum sel membelah melalui proses kimia.
Selama pembelahan inti berjalan, serat kromatin menjadi padat dengan menggulung
menjadi suatu bidang yang memanjang, berwarna gelap yang disebut kromosom,
dan dapat terlihat dengan mikroskop biasa. Inti sel mengandung cairan, suatu larutan
berenzim yang dikenal dengan nama nukleoplasma, dengan kromatin atau kromsom
beserta butir inti berada didalamnya. Inti dikitari oleh dua lapis membran paralel yang
bersama-sama disebut salut inti (nuclear envelope). Membran dalam terletak 20-30
nm disebelah dalam membran luar. Salut in berpori memungkinkan hubungan antara
inti dengan sitoplasma. Membran dalam dan luar berhubungan satu sama lain
membentuk pinggiran pori, menghasilkan suatu kanal (saluran). Membran luar salut
inti sering menyambung dengan retikulum endoplasma.
Vakuola Karakteristik sel tumbuhan disamping memiliki dinding sel dan plastida
adalah adanya vakuola. Bentuk dan kekakuan yang dimiliki oleh jaringan-jaringan
yang hanya memiliki dinding primer (seperti pada daun dan batang muda), disebabkan
oleh air dan zat terlarut didalamya, yang menimbulkan tekanan didalam vakuola.
Tekanan ini timbul akibat adanya tekanan osmosis, yang akan dibahas kemudian.
Konsentrasi bahan terlarut didalam vakuola cukup tinggi, kira-kira setinggi konsentrasi
garam dalam air laut. Ratusan macam bahan terlarut didalamnya termasuk garam-
garam, molekul-molekul organik kecil, beberapa protein (enzim) dan molekul-molekul
lainnya. Beberapa vakuola mengandung konsentrasi pigmen yang tinggi, yang
menimbulkan warna pada banyak bunga dan daun. Pada beberapa bagian tumbuhan,
vakuola dapat mengandung bahan-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
Umumnya vakuola sedikit bersifat asam, dengan pH berkisar antara 5-6.
15
BAB II. MOLEKUL ORGANIK DALAM TUMBUHAN
Dalam benda hidup terdapat bermacam –macam molekul organi,k,
namun hanya beberapa macam senyawa yang umum bagi tumbuhan, hewan
dan mikroorganisme. Senyawa-senyawa tersebut adalah protein, nukleotida,
lipid, karbohidrat dan protein. Protein adalah suatu polimer yang terdiri atas
banyak molekul monomer yaitu asam amino. Nukleotida dapat membangun
asam nukleat, dan karbohidrat dapat berupa monomer (monosakkarida) atau
polimer (polisakkarida). Di dalam tumbuhan unit-unit monomer dapat sebera
dimetabolisme atau diangkut ketempat-tempat yang memerlukan dan oleh
reaksi-reaksi tertentu diubah menjadi polimer struktural (misalnya , selulosa,
protein), bahan cadangan (misalnya, pati), enzim (protein) atau untuk
membangun sel, jaringan, organ dan akhirnya menjadi tumbuhan multisel
yang lengkap.
Lipid, porfirin, lignin, kutin dan suberin tidak mempunyai hubungan
monomer-polimer seperti yang terdapat pada protein, asam nukleat dan
karbohidrat. Molekul-molekul itu tersusun oleh bahan-bahan pembangun yang
jenisnya relatif sedikit.
Semua asam amino mengandung karbon, hidogen, oksigen, dan
beberapa mengandung sulfur. Nukleotida mengandung nitrogen dan fosfor
selain karbon, hidrogen, dan oksigen, tetapi pada yang lain juga terdapat
nitrogen dan fosfor. Porfirin terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan unsur-unsur lain.
16
2.1. PROTEIN
Protein adalah polimer biologi yang paling penting yang berperan dalam
hampir semua sifat kehidupan. Protein terdiri atas satu atau lebih rantai
polipeptida biasanya dibangun oleh ratusan asam amino. Komposisi dan
ukuran tiap protein bergantung pada jumlah asam aminonya. Umumnya 18
hingga 20 macam asam amino yang berbeda terdapat pada protein, tetapi
sebagian besar protein mempunyai lengkap 20 macam asam amino yang
berbeda. Selain itu tumbuhan mengandung 20 hingga 40 asam amino
tambahan yang terdapat bebas dalam ekstrak tumbuhan tetapi jarang
terdapat pada protein.
Dalam protein yang berbeda jumlah keseluruhan asam amino sangat
bermacam-macam hingga berat molekul protein juga berbeda. Sebagai
makromolekul yang besar, berat protein berkisar dari beberapa ribu hingga
beberapa juta. Protein yang mempunyai berat molekul 5000 mengandung
kira-kira 50 asam amino, sedangkan protein dengan berat molekul 100.000
dapat terdiri atas 1000 asam amino. Sebagian besar protein tumbuhan berat
molekulnya kira-kira 40.000, namun feredoksin yaitu protein yang terlbat
dalam fotosintesis berat molekulnya 11,5 dan ribulosa bifosfat karboksilase,
satu enzim fotosintesis yang lain mempunyai berat molekul lebih dari 500.
rumus umum asam amino adalah :
H
R C C O atau RCHN2COOH
NH2 OH
17
Dari struktur asam itu - NH2 adalah gugus amino dan –COOH gugus
karboksil. Kedua gugus tersebut umum untuk semua asam amino dengan
sedikit modifikasi pada gugus amino adalah prolin. R menunjukkan sisa dari
molekul, yang berbeda untuk setiap macam asam amino. Gambar 2-1
memperlihatkan struktur keduapuluh asam amino yang umum terdapat pada
protein. Gugus R menyebabkan asam-asam amino yang sangat berbeda
dalam sifat-sifat fisiknya, misalnya kelarutan dalam air. Asam amino alifatik
dan aromatik kurang larut dalam air (lebih hidrofobik) daripada asam amino
tipe basa, asam dan terhidroksilasi (lebih hidrofobik).
Struktur dua amida yaitu glutamin dan asparagin yang terdpat dalam
sebagian besar protein tercantum dalam gambar 2-1. Secara teknis, amida
adalah asam amino karena amida mempunyai struktur umum asam amino.
Asam amino tersebut dinamakan amida karena bagian R dari asam amino
mempunyai suatu gugus amino yang berhubungan dengan karbon dan
karbonil. Glutamin dan asparangin masing-masing dibentuk dari asam
glutamat dan aspartat, dua asam amino mempunyai gugus karboksil
tambahan sebagai bagian dari R. Amida merupakan bagian struktural dari
sebagian besar protein. Amida juga penting sebagai bentuk senyawa nitrogen
yang diangkut dari suatu bagian ke bagian lain tumbuhan.
Gabungan asam-asam amino dan amida menjadi rantai polipeptida
dari protein dan terjadi melalui ikatan ikatan peptida yang dibentuk dari gugus
karboksil satu asam amino dengan gugus asam amino berikutnya, seperti
terlihat pada reaksi berikut ini :
NH2 H H
18
HOOC CH2 C C H + HN C COOH
H O H
NH2 H H
HOOC CH2 C C N C COOH
H O H
Panah vertikal menunjukkan ikatan peptida.
Jika asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing
mempunyai dua gugus karboksil membentuk ikatan peptida dengan asam
yang lain, hanya gugus karboksil dekat dengan gugus amino yang mengambil
bagian. Gugus karboksil lain tetap bebas dan memberikan asam pada
protein. Jika lisin dan arginin, yang masing-masing mempunyai dua gugus
amino, membentuk ikatan peptida, gugus amino terjauh dari gugus karboksil
selalu bebas.
Kedudukan protein dalam proses biologi telah banyak diketahui.
Beberapa protein dalam jumlah yang banyak terdapat dalam organ
penyimpan, seperti endosperma dan kotiledon. Glutelin dari gandum dan zein
dari jagung merupakan contoh protein yang disimpan. Selama
perkecambahan , protein yang disimpan itu dihidrolisis oleh enzim menjadi
asam-asam amino yang memberi
19
Gambar 2-1 Struktur 20 asam amino yang terdapat dalam sebagian besar
protein
20
bahan pertumbuhan bagi embrio selama awal perkembangannya. Beberapa
protein berperan sebagai unit-unit struktural seperti yang terdapat pada
kutikula dan beberapa serat. Protein lain seperti glikoprotein (protein dengan
karbohidrat) bersama-sama dengan glikolipid (lipid dengan karbohidrat)
terdapat pada permukaan membran dan ikut serta dalam organisasi dan
fungsi membran.
Nukleoprotein (asam nukleat dengan protein) terdapat dalam inti yang
penting dalam transmisi informasi selama pembelahan sel dan dalam sintesis
protein.
Peran protein yang terkenal adalah sebagai enzim dalam proses
katabolisme dan anabolisme. Mengenai enzim akan dibahas dalam bab
tersendiri.
2.2. ASAM NUKLEAT
Di dalam sel terdapat dua macam asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Kedua asam nukleat
ini merupakan makromolekul yang besar; berat molekul DNA dapat mencapai
2 milyar sedangkan RNA terdapat dalam beberapa bentuk, ukurannya
bermacam-macam dengan berat molekul 25000 hingga 25 juta. Asam nukleat
adalah suatu polimer terdiri atas banyak monomer nukleotida. Tiap nukleotida
dibangun oleh suatu basa nitrogen, satu gula pentosa dan satu asam fosfat.
Kombinasi satu basa nitrogen dengan satu gula pentosa tanpa asam fosfat
disebut satu nukleosida (Gambar 2-2). Perbedaan komposisi nukleotida DAN
dan RNA ditunjukkan dalam Tabel 2-1. Dalam DNA dan RNA dikenal 2
macam basa nitrogen yaitu purin dan pirimidin. Baik DNA maupun RNA
21
mengandung 2 purin yaitu adenin dan guanin serta 1 pirimidin yaitu sitosin.
Pirimidin lain yaitu timin terdapat dalam DNA, tetapi RNA mengansung
pirimidin lain yaitu urasil (Gambar 2-2). Kedua asam nukleat itu juga berbeda
dalam komponen gula pentosanya; DNA mengandung deoksiribosa sedang
dalam RNA terdapat ribosa. DNA dan RNA mengandung asam fosfat. Basa
nitrogen, gula dan asam fosfat tersusun dalam satu rantai linier seperti terlihat
pada Gambar 2-2.
Gambar 2-2 Struktur komponen asam nukleat
22
TABEL 2-1 KOMPOSISI DNA DAN RNA
Unit molekul DNA RNA
Purin Adenin (A) Adenin (A)
Guanin (G) Guanin (G)
Pirimidin Sitosin (S) Sitosin (S)
Timin (T) Urasil (U)
Gula Pentosa Deoksiribosa Ribosa
Fosfat Fosfat Fosfat
(1). Asam deoksiribonukleat (DNA)
Seperti terlihat dalam Tabel 2-1, DNA terdiri atas purin yaitu adenin
dan guanin; pirimidin yaitu sitosin dan timin; deoksiribosa dan asam fosfat.
Molekulo DNA merupakan struktur beruntai- dua. Purin dan pirimidin
berpasangan didalam kedua untai DNA karena bentuk dan ukurannya,
sehingga timin (T) berpasangan dengan Adenin (A) sedangkan Sitosin (S)
berpasangan dengan guanin (G). selanjutnya untai ganda DNA itu membelit
sehingga tiap untai DNA mengambil struktur heliks seperti terlihat dalam
Gambar 2-3. Kedua untai ditahan oleh ikatan-ikatan hidrogen yang terbentuk
antar pasangan-pasangan basa nitrogen.
23
Pada saat pembelahan sel kedua untai molekul DNA itu memisah dan
kemudian masing-masing untai berperan sebagai cetakan (“tempelate”) untuk
pembentukan suatu untai baru yang disintesis dari nukleotida-nukleotida yang
24
Gambar 2-3 Molekul DNA
Terdapat didalam sel. Sntesis nukleotida dan pembentukan untai DNA baru
memerlukan kerja sejumlah enzim
(2) Asam ribonuleat (RNA)
Molekul RNA juga dibangun oleh nukleotida membentuk satu rantai
polinukleotida beruntai tunggal yang panjang. Sebagian polinukeotida dapat
melipat sedemikian sehingga terbentuk segmen-segmen beruntai dua dengan
basa-basa berpasangan seperti molekul DNA. Segmen-segmen lain dari
molekul RNA tetap sebagai untai tunggal. Berbeda dengan DNA, pada RNA
komposisi basa nitrogen adalah basa urasil (U) menggantikan timin; selain itu
gula pentosanya ribosa (Tabel 2-2 )
Pola penyebaran RNA dalam sel juga berbeda dengan DNA. Dalam ini
terdapat sejumlah kecil RNA, sebagian besar terdapat dalam sitoplasma yaitu
RNA duta/ messenger (mRNA), RNA transfer atau RNA dapat larut (tRNA)
25
dan RNA ribosom (rRNA). Semua baentuk RNA tersebut terlibat dalam
sintesis protein.
(3). Nukleotida penting lain
Selain nukleotida yang ada dalam DAN dan RNA, beberapa nukleotida
lain terdapat di dalam sel. Istilah nukleotida ini sangat luas dan termasuk
basa-basa nitrogen lain seperti purin dan pirimidin. Sebagian besar
nuklkeotida itu terdapat dalam jumlah sedikit didalam sel dan biasanya
berfungsi dalam metabolisme sebagai gugus prostetik atau koenzim dari
suatu enzim.
a. Adenin trifosfat (ATP)
Adenin trifosfat adalah suatu nukleotida yang dibangun oleh adenin, ribosa
dan tiga gugus fosfat seperti terlihat pada Gambar 2.4. ATP merupakan
senyawa didalam sel yang penting dan berperan dalam reaksi katabolik dan
anabolik. Gugus fosfat (satu atau dua gugus fosfat terkahir) bernteraksi dalam
proses-proses metabolisme. Sebagai contoh :
Glukosa + ATP enzim
Glukosa-6-fosfat + ADP
26
Asam amino + ATP enzim
asam amino difosfat + AMP
Glukosa dan asam amino bebas tidak aktif dalam metabolisme, tetapi melalui
interaksinya dengan ATP, glukosa dan asam amino itu terfosforilasi dan
mampu ikut serta dalam reaksi-reaksi katabolik dan anabolik.
b. Nukleotida trifosfat lain
Selain adenin maka purin dan pirimidin lain juga dapat membentuk difosfat
dan trifosfat seperti halnya ADP dan ATP. Jadi sel mengandung guanosin
trifosfat (GTP), uridin tifosfat (UTP) dan lain-lain. Nukleotida-nukleotida itu
berperan sebagai sumber sebagai gugus fosfat seperti pada ATP.
Misalnya UTP terutama ikut serta dalam biosintesis sukrosa dan pati, GTP
penting dalam sintesis selulosa CTP diperlukan untuk biosintesis lemak.
27