modulmediadanculturalstudiesgj1314tm3.pdf
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 ModulMediadanCulturalStudiesGJ1314TM3.pdf
1/3
MODUL PERKULIAHANMODUL PERKULIAHANMODUL PERKULIAHANMODUL PERKULIAHAN
MEDIA &MEDIA &MEDIA &MEDIA &
CULTURALCULTURALCULTURALCULTURAL
STUDIESSTUDIESSTUDIESSTUDIES
Landasan Filosofis Kajian Budaya
00003333
Deskripsi tentang sejarah dan pijakanfilosofis cultural studies di diBirmingham University.
Mahasiswa memahami sejarah danpijakan filosofis cultural studies,sertahakikat cultural studiesitu sendiri.
-
7/25/2019 ModulMediadanCulturalStudiesGJ1314TM3.pdf
2/3
menilai bahwa cultural studies adalah sebuah kritik yang khas Inggris terhadap
budaya kontemporer di dalam marxisme Barat, yang menampilkan kualitas dan intensitas
komitmen intelektual yang mengkritik dominasi ideologi dan kekuasaan politik. 1 Douglas
Kellner menyebutkan cultural studies sebagai sebuah proyek pendekatan budaya melalui
cara pandang kritis dan menggunakan banyak disiplin ilmu. Cultural studies Inggris
menempatkan budaya dalam teori produksi dan reproduksi sosial, memperjelas beragam
cara bentuk-bentuk budaya dapat berperan, baik untuk memajukan penguasaan sosial
maupun untuk membuat masyarakat mampu menolak dan berjuang melawan penguasaan
tersebut, jelas Kellner.2
Batasan-batasan yang dikemukakan Hardt dan Kellner menyebutkan beberapa
kesamaan (meski secara tersirat): pendekatan kritis, budaya kontemporer, serta dominasi
ideologi dan politik. Namun, Kellner memberikan penekanan juga pada pisau analisis
cultural studies berupa banyak disiplin ilmu atau lintas disiplin ilmu, serta target yangdiharapkan dari masyarakat.3 Budaya menjadi kata kunci penting dalam cultural studies.
Hardt jelas mempertautkan budaya dengan ideologi dan politik, sedangkan Kellner
memosisikan budaya dalam konteks teori produksi dan reproduksi sosial, yang cenderung
bersifat ekonomis dan sosiologis, serta sudah pasti politis.4
1Hardt, Hanno. 2005. Critical Communication Studies: Sebuah Pengantar Komprehensif Sejarah
Perjumpaan Tradisi Kritis Eropa dan Tradisi Pragmatis Amerika, Hlm. 251. Yogyakarta:Jalasutra.
2Kellner, Douglas. 2010. Budaya Media: Cultural Studies, Identitas, dan Politik: Antara Modern dan
Postmodern, Hlm. 41. Yogyakarta: Jalasutra.3Ibid, Hlm. 5. Tentang masalah ini, Kellner memperjelasnya dalam pernyataan ini, Sebuah cultural
studies kritis mengonseptualisasikan masyarakat sebagai medan dominasi dan resistensi,
dan ikut serta dalam membangun hubungan dominasi dan penindasan. Sebuah culturalstudieskritis peduli dengan kemajuan proyek demokratis, mengonseptualisasikan baik carabudaya media dapat menjadi hambatan besar dalam demokratisasi masyarakat, maupuncara budaya media dapat menjadi sekutu, memajukan prinsif kebebasan dan demokrasi.
4Ibid,Hlm. 48. Lengkapnya, Kellner mengatakan, Fokus cultural studiesInggris pada saat mana pun
ditengahi oleh berbagai pergulatan dalam kejadian politisnya masing-masing, dan karyautama mereka lantas diterima sebagai intervensi politik. Kajian mereka yang yang berfokusseputar ideologi, penguasaan, dan perlawanan, serta politik budaya, mengarahkan culturalstudies kepada analisis berbagai artefak, praktik, dan lembaga budaya dalam jejaringkekuasaan yang ada, dan untuk menunjukkan bagaimana budaya menyediakan baik perantipenguasaan maupun berbagai sumber daya bagi perlawanan dan perjuangan.
-
7/25/2019 ModulMediadanCulturalStudiesGJ1314TM3.pdf
3/3
Istilah budaya dalam cultural studies,menurut John Storey, lebih didefinisikan secara
politis ketimbang secara estetis. Objek kajian dalam cultural studiesbukanlah budaya yang
didefinsikan dalam pengertian yang sempit, yaitu sebagai keadiluhungan estetis (seni
tinggi); juga bukan budaya yang didefinisikan dalam pengertian yang sama-Pendekatan
cultural studiesmempertautkan berbagai sudut pandang dalam membongkar fenomena-
fenomena budaya popular, yakni ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, kulturalis, dan
strukturalis. Artinya, katakanlah ketika kita dihadapkan pada kegiatan penelitian dengan
pendekatan cultural studies, dengan sendirinya kita akan melakukan pembongkaran atas
objek penelitian dengan menggunakan enam sudut pandang tersebut dan metode-metode
yang dikembangkan dalam sudut pandang itu.
Misalnya, A tengah meneliti fenomena X dengan pendekatan cultural studies. Untuk
memperoleh jawaban penelitian secara ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, kulturalis,
dan strukturalis, maka ia mesti melakukan studi pustaka dan wawancara mendalam demi
memenuhi standar teknik pengumpulan data dan teknik analisis data dari sisi ideologis,
politis, ekonomis, sosiologis, kulturalis, dan strukturalis tentang fenomena X. Bahkan,
khusus untuk sisi struktural yang menguraikan sistem bahasa, ia juga mesti menggunakan
Gambar 2: Model Cultural Studies