modul sop revisi koperasi

19
REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 1 APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI TUJUAN PEMBELAJARAN 1. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN Diharapkan peserta mengerti dan memahami tentang penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur Usaha Simpan Pinjam Koperasi dengan tepat dan benar. 2. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN Setelah membaca modul ini , peserta mampu : a. Menjelaskan arti , tujuan dan sasaran Standar Operasional Prosedur usaha simpan pinjam koperasi. b. Menjelaskan ruang lingkup Standar Operasional Prosedur usaha simpan pinjam koperasi. c. Standar Operasional Prosedur usaha simpan pinjam koperasi, khususnya pada penilaian kesehatan usaha simpan pinjam. POKOK BAHASAN 1. PENGERTIAN Undang - undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan Koperasi sehingga dapat lebih menjamin kehidupan Koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33 Undang Undang Dasar 1945. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, maka semakin jelas bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Koperasi, kegiatan Usaha Simpan Pinjam perlu ditumbuh kembangkan agar Koperasi Simpan Pinjam dan atau Unit Simpan Pinjam pada Koperasi dapat melaksanakan fungsinya untuk menghimpun Simpanan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi, serta

Upload: dedy-setiawan

Post on 05-Feb-2016

162 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Modul Sop Revisi koperasi

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 1

APLIKASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI

DALAM PENILAIAN KESEHATAN

KSP/ USP – KOPERASI

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Diharapkan peserta mengerti dan memahami tentang penyusunan dan penerapan

Standar Operasional Prosedur Usaha Simpan Pinjam Koperasi dengan tepat dan

benar.

2. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Setelah membaca modul ini , peserta mampu :

a. Menjelaskan arti , tujuan dan sasaran Standar Operasional Prosedur usaha

simpan pinjam koperasi.

b. Menjelaskan ruang lingkup Standar Operasional Prosedur usaha simpan pinjam

koperasi.

c. Standar Operasional Prosedur usaha simpan pinjam koperasi, khususnya pada

penilaian kesehatan usaha simpan pinjam.

POKOK BAHASAN

1. PENGERTIAN

Undang - undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disusun untuk

mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan Koperasi sehingga

dapat lebih menjamin kehidupan Koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33

Undang – Undang Dasar 1945.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, maka semakin jelas

bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Koperasi, kegiatan

Usaha Simpan Pinjam perlu ditumbuh kembangkan agar Koperasi Simpan Pinjam

dan atau Unit Simpan Pinjam pada Koperasi dapat melaksanakan fungsinya untuk

menghimpun Simpanan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi, serta

Page 2: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 2

memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggotanya serta Koperasi lain

dan/atau anggotanya.

Persyaratan penting yang perlu dimiliki oleh KSP/USP Koperasi sebagai lembaga

keuangan ialah harus menjaga kredibilitas atau kepercayaan dari anggota pada

khususnya dan/atau masyarakat luas pada umumnya. Namun demikian untuk

melaksanakan perannya sebagai lembaga keuangan, KSP dan Unit Usaha Simpan

Pinjam Koperasi masih dihadapkan pada berbagai kendala yang disebabkan oleh

hal – hal sebagai berikut :

a. Belum adanya kesamaan sistem dan prosedur dalam operasional manajemen

kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan.

b. Belum adanya standar sistem dan prosedur dalam operasional manajemen

kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen keuangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka KSP/USP Koperasi perlu memiliki

Pedoman Standar Operasional Prosedur Usaha Simpan Pinjam. Diharapkan

Pedoman Standar Operasional Prosedur tersebut dapat digunakan sebagai salah

satu acuan dalam pengelolaan usaha simpan pinjam oleh Koperasi, sehingga usaha

simpan pinjam pada KSP/USP Koperasi dapat ditangani secara profesional.

Dengan demikian yang dimaksud dengan Standar Operasional Prosedur , yaitu

merupakan pedoman yang berisi prosedur – prosedur standar yang ada didalam

suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan,

langkah atau tindakan dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan

oleh orang – orang didalam organisasi telah berjalan secara efektif, konsisten,

standar dan sistimatis.

2. TUJUAN DAN SASARAN

a. TUJUAN

Pedoman Standar Operasional Prosedur ini bertujuan untuk memberikan

panduan bagi pengelola KSP/USP Koperasi dalam menjalankan kegiatan

operasional usaha simpan pinjam secara profesional, transparan dan akuntabel

baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal KSP/USP Koperasi.

Page 3: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 3

b. SASARAN

Sasaran penyusunan Pedoman Standar Operasional Proseduri adalah sebagai

berikut:

1) Terwujudnya pengelolaan KSP/USP Koperasi yang sehat dan mantap melalui

sistem pengelolaan yang profesional sesuai dengan kewajiban usaha simpan

pinjam.

2) Terwujudnya pengelolaan KSP/USP Koperasi yang efektif dan efisien

3) Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain

dan atau anggotanya.

4) Tersedianya landasan yang sistematis sebagai salah satu landasan kerja

pengawasan dan pengendalian KSP/USP koperasi yang efektif baik bagi

kepentingan pengendalian internal maupun pengawasan dari pihak eksternal.

3. RUANG LINGKUP SOP

Standar Operasional Prosedur ini merupakan panduan untuk mengoperasional kan

berbagai Kebijakan dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan usaha simpan

pinjam oleh KSP/USP Koperasi, berisikan prosedur rinci yang dijabarkan dari

Standar Operasional Manajemen (SOM).

Standar Operasional Prosedur ini secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) bagian

yang terdiri dari:

a. Standar Operasional Prosedur Kelembagaan KSP/USP Koperasi.

b. Standar Operasional Prosedur Usaha KSP/USP Koperasi.

c. Standar Operasional Prosedur Keuangan KSP/USP Koperasi.

4. PENERAPAN PENILAIAN KESEHATAN

SOP PENILAIAN KESEHATAN

SOP penilaian kesehatan usaha simpan pinjam koperasi merupakan bagian dari

SOP keuangan KSP/ USP Koperasi.

Penilaian Kesehatan KSP dan USP yaitu merupakan suatu kegiatan yang dialkukan

untuk menentukan kondisi atau keadaan Koperasi yang dinyatakan sehat, cukup

sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Adapun acuan yang digunakan dalam penilaian kesehatan usaha simpan pinjam

koperasi adalah Peraturan Menteri (PERMEN) Nomor 14 tahun 2009 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Page 4: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 4

Menengah Nomor 20 tahun 2008 tentang Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Untuk mempertahankan dan menjaga eksistensi usaha KSP tersebut, dalam

menjalankan usahanya pengelola wajib memperhatikan aspek permodalan,

likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga kesehatan usaha dan menjaga

kepentingan semua pihak terkait :

a. Aspek permodalan meliputi :

1) Modal sendiri KSP tidak boleh berkurang jumlahnya dan harus ditingkatkan.

2) Setiap pembentukan jaringan pelayanan, harus disediakan tambahan modal

sendiri.

3) Antara modal sendiri dengan modal pinjaman dan modal penyertaan harus

berimbang.

b. Aspek likuiditas, meliputi :

1) Penyediaan aktiva lancar yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek.

2) Rasio antara pinjaman yang diberikan dengan dana telah dihimpun.

c. Aspek solvabilitas, meliputi :

1) Penghimpunan modal pinjaman dan modal penyertaan didasarkan pada

kemampuan membayar kembali.

2) Rasio antara modal pinjaman dan modal penyertaan dengan kekayaan harus

berimbang.

d. Aspek rentabilitas, meliputi :

1) Rencana perolehan SHU ditentukan dalam jumlah yang wajar untuk dapat

memupuk permodalan pengembangan usaha, pembagian jasa anggota

dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan.

2) Rasio antara SHU atau keuntungan dengan aktiva harus wajar

Page 5: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 5

Penilaian kesehatan usaha KSP, melalui pendekatan kuantitatif dengan menilai :

a. Aspek permodalan

Penilaian terhadap aspek permodalan dilakukan dengan mengukur rasio :

1) Rasio modal sendirit erhadap total asset;

2) Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

3) Rasio kecukupan modal sendiri

b. Aspek kualitas aktiva produktif

Penilaian terhadap aspek kualitas aktiva produktif didasarkan pada :

1) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman;

2) Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan;

3) Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.

4) Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.

c. Aspek manajemen

Penilaian aspek manajemen meliputi komponen manajemen umum,

kelembagaan, manajemen permodalan, manajmen aktiva dan manajemen

likuiditas yang disusun dalam bentuk pertanyaan sebanyak 38 pertanyaan.

d. Aspek efisiensi

Penilaian terhadap aspek efisiensi didasarkan pada rasio :

1) Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto.

2) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor.

3) Rasio efisiensi pelayanan.

e. Aspek likuiditas

Penilaian terhadap aspek likuiditas didasarkan pada rasio :

1) Rasio kas

2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

Page 6: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 6

f. Kemandirian dan pertumbuhan

Penilaian aspek kemandirian dan pertumbuhan , meliputi :

1) Rentabilitas asset.

2) Rentabilitas modal sendiri.

3) Kemandirian operasional pelayanan.

g. Jatidiri koperasi

Penilaian jatidiri koperasi , didasarkan pada rasio :

1) Rasio partisipasi bruto.

2) Rasio promosi ekonomi anggota.

PROSEDUR PENILAIAN KESEHATAN USAHA SIMPAN PINJAM

a. PERMODALAN

1) Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari tingkat

pertumbuhan asset.

Mintalah laporan keuangan yang isinya terdiri dari neraca dan

perhitungan hasil usaha yang telah disahkan RAT tahun buku yang dinilai

dan tahun sebelumnya.

Lakukan cara penilaian dengan cara perhitungan sebagai berikut:

a) Jumlahkan komponen modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok,

simpanan wajib, hibah, dan cadangan untuk tahun buku yang dinilai

dan tahun sebelumnya, bandingkan komponen modal sendiri tahun

buku yang dinilai dengan tahun sebelumnya.

b) Bandingkan antara total asset tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya.

c) Bandingkan kenaikan atau penurunan atas modal sendiri dengan total

asset.

2) Tingkat pertumbuhan modal sendiri berasal dari anggota sekurang –

kurangnya sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Carapenilaian:

Apabila pertumbuhan modal sendiri tahun berjalan dibandingkan dengan

modal sendiri tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan 10 (sepuluh)

% atau lebih, maka nilainya positif.

Selain diatas nilainya negatif.

Page 7: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 7

3) Penyisihan Cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 25% SHU tahun

berjalan.

Lihat SHU tahun tutup buku yang dinilai.

Lakukan perbandingan antara penyisihan cadangan balk cadangan umum

maupun cadangan resiko tahun buku yang dinilai dengan tahun

sebelumnya.

Apabila perbandingan tersebut dihasilkan nilai yang sama atau dihasilkan

25% dari SHU maka nilainya adalah positif sedangkan apabila lebih dari

50% atau kurang dari 25% maka nilainya adalah negatif.

4) Simpanan ( Simpanan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi )

meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya.

Lakukan penjumlahan simpanan dan simpanan koperasi tahun buku yang

dinilai dengan tahun sebelumnya.

Bandingkan jumlah simpanan dan simpanan tahun buku yang dinilai

dengan tahun sebelumnya.

Apabila hasilnya meningkat minimal 10% maka nilainya positif dan apabila

kurang dari 10% hasilnya negatif.

5) Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai

dengan modal sendiri.

Mintalah Neraca KSP atau USP yang bersangkutan, apabila modal sendiri

bagi KSP dan modal tetap bagi USP lebih besar dari harta tetap dan

inventaris (Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu,

KantorKas) maka dinilai positif, dan sebaliknya bila lebih kecil maka dinilai

negatif.

Dalam arti bahwa nilai positif diberikan apabila harta tetap dan inventaris

KSP atau USP dibiayai dari modal sendiri KSP atau modal tetap USP dan

sebaiknya dinilai negatif apabila harta tetap dan inventaris KSP atau USP

dibiayai juga dari modal pinjaman/ modal tidak tetap.

KSP dan USP yang membiayai harta tetap dan inventaris dengan modal

pinjaman/ modal tidak tetap dapat berpengaruh negatil terhadap

kelangsungan hidupnya.

Page 8: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 8

b. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

1) Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang diberikan

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola daftar jumlah pinjaman yang

diberikan kepada anggota berdasarkan tingkat kolektibilitas yang terdiri

dari pinjaman lancar, pinjaman kurang lancar, pinjaman diragukan dan

pinjaman macet.

Cara Penilaian :

a) apabila jumlah pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman

yang diberikan, maka nilainya positif.

b) apabila jumlah pinjaman lancar kurang dari 90% dari pinjaman yang

diberikan, maka dinilai negatif.

2) Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama

atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola, bukti agunan terhadap

pinjaman yang diberikan yang nilainya sama atau lebih besar dari

pinjaman yang diberikan.

Lakukan pengecekan untuk setiap pinjaman dengan agunannya

Bandingkan antara setiap pinjaman dengan masing – masing agunannya

apabila agunannya berupa phisik, namun apabila dengan bentuk

nonphisik (avalis, tanggung renteng) maka teliti keabsahannya.

Cara penilaian :

Apabila nilai agunan sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan,

maka dinilai positif.

Apabila dana cadangan penghapusan pinjaman lebih kecil dari pinjaman

macet, maka nilainya negatif.

3) Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari pinjaman

macet.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola, laporan keuangan berupa

neraca dan perhitungan hasil usaha KSP atau USP yang bersangkutan.

Hitung berapa jumlah dana cadangan penyisihan penghapusan pinjaman

dari cadangan resiko tahun berjalan.

Hitung jumlah pinjaman macet.

Page 9: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 9

Cara penilaian :

Apabila dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar

dari pinjaman macet, maka nilainya positif.

Apabila dana cadangan penghapusan pinjaman lebih kecil dari pinjaman

macet, maka nilainya negatif.

4) Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang – kurangnya sepersepuluh.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola jumlah pinjaman macet tahun

lalu.

Bandingkan pinjaman macet tahun buku yang dinilai dengan pinjaman

macet tahun sebelumnya.

Cara penilaian :

apabila besar penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai sekurang

– kurangnya sepersepuluh (10%) dari pinjaman macet tahun

sebelumnya, maka nilainya positif.

apabila besarnya penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai lebih

kecil dari seper sepuluh pinjaman macet tahun sebelumnya, maka nilainya

negatif.

5) Koperasi senantiasa memantau agar prosedur pinjaman dilaksanakan

dengan balk.

Teliti apakah prosedur pemberian pinjaman yang telah ditetapkan oleh

Koperasi dilaksanakan atau tidak.

Cara penilaian :

Apabila pemantauan prosedur pinjaman telah dilaksanakan dengan baik

maka nilainya positif.

Apabila pemantauan prosedur belum dilaksanakan, maka nilainya negatif.

c. MANAJEMEN

1) Memiliki Rencana Kerja Jangka Pendek (Tahunan) yang meliputi :

Penghimpunan

Pendanaan

Pendapatandanbiaya

Personil.

Page 10: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 10

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola mengenai rencana kerja jangka

pendek (tahunan) kegiatan simpan pinjam.

Cara penilaian :

Apabila rencana kerja tersebut ada lengkap memuat :

a) Rencana penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman.

b) rencana pendanaan yaitu rencana peningkatan modal sendiri atau

modal tetap serta modalpinjaman.

c) Rencana pendapatan dan biaya.

d) Rencana peningkatan personil (sumberdayamanusia) dilihat secara

kuantitatif dan atau kualitatif, maka dinilai POSITIF.

Apabila rencana kerja tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap

muatannya maka dinilai NEGATIF.

2) Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang

tanggung jawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola atau bagian Personalia mengenai

bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggung

jawab setiap unit kerja dan disiplin organisasi. Bagan Organisasi tidak harus

dibuat pada papan yang besar tetapi dapat juga di atas kertas lembaran.

Cara penilaian :

Apabila bagan tersebut ada dan lengkap, maka dinilai positif.

Apabila bagan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap maka

dinilai negatif.

3) Mempunyai sistem dan prosedur mengenai pengendalian intern tentang

pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap, dan harta likuid

lainnya.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengawas atau Pengelola mengenai

ketentuan yang memuat sistem dan prosedur tertulis mengenai

pengendalian/ pengawasan intern tentang pengamanan asset KSP/USP yang

mencakup kas, harta likuid dan harta tetap.

Cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan lengkap dinilai positif

Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap dinilai

negatif.

Page 11: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 11

4) Mempunyai program pendidikan latihan bagi pegawai dan anggota.

Mintalah kepada Pengurus atau Pengelola mengenai program pendidikan

dan latihan bagai pegawai dan anggota.

Cara penilaian :

Apabila program tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

Apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan

seluruhnya atau sebagian besar maka dinilai negatif.

5) Mintalah kepada Pengurus, mengenai kebijaksanaan tertulis yang

ditandatangani oleh Pengurus yang mengatur bahwa Pengurus dan

pengawas tidak diperbolehkan memanfaatkan posisi dan kedudukannya

untuk kepentingan pribadi.

Cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan dinilai positif.

Apabila ketentuan tersebutdi atas tidak adadan atau ada tetapi tidak

dilaksanakan maka dinilai negatif.

d. EFISIENSI

1) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan tertulis tentang

penyisihan penghapusan piutang/pinjaman diberikan berupa cadangan resiko

yang disisihkan dari pendapatan atau SHU untuk menutup kerugian yang

diperkirakan karena macet.

Cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan dinilai positif.

Apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan

seluruhnya atau sebagian besar maka dinilai negatif.

3) Mintalah kepada pengurus dan pengelola mengenai ketentuan yang

menyatakan bahwa semua pengeluaran harus didukung dengan bukti – bukti

yang dapat dipertanggungjawabkan.

Bukti – bukti pengeluaran dapat berupa bukti yang berasal dari intern (dalam)

atau bukti yang berasal dari ekstern (luar).

Cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan

maka dinilai negatif.

Page 12: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 12

3) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan bahwa prinsip

pemberian pinjaman didasarkan atas penilaian kelayakan dan kemampuan

pemohon pinjaman dan tidak bersifat spekulatif

Cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan

maka dinilai negatif.

4) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan yang

mengatur bahwa pemberian pinjaman kepada anggota baru dimulai dengan

jumlah yang relatif terbatas, dengan maksud untuk mengurangi resiko macet

karena belum diketahui performancenya.

Cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan

maka dinilai negatif.

5) Amati, apakah keputusan pemberian pinjaman didasarkan atas kelayakan dan

kemampuan peminjam untuk mengembalikan pinjaman.

Cara penilaian :

Apabila ya, maka dinilai positif.

Apabila tidak, maka dinilai negatif.

e. LIKUIDITAS

1) Mintalah kepada pengelola, ketentuan tertulis mengenai pengendalian

likuiditas, dengan maksud agar kebutuhan likuiditas setiap hari dapat

tersedia, dengan cara penilaian :

Apabila ketentuan tersebut ada dan dilaksanakan maka dinilai positif.

Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi sering kekurangan

likuiditas maka dinilai negatif.

2) Tanyakan kepada pengurus atau pengelola apakah ada kerjasama tertulis

dengan bank, lembaga keuangan atau pihaklainnya, bahwa lembaga tersebut

bersedia memberikan pinjaman untuk mengatasi bila kekurangan likuiditas.

Cara penilaian :

Apabila ada kerjasama dinilai positif.

Apabila tidak ada kerjasama dinilai negatif.

Page 13: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 13

3) Mintalah kepada pengurus atau pengelola administrasi untuk memantau

kewajiban KSP/USP yang jatuh tempo.

Cara penilaian :

Apabila ada, dinilai positif.

Apabila tidak ada, dinilai negatif.

4) Mintalah kepada pengurus atau pengelola ketentuan tertulis mengenai jumlah

pemberian pinjaman yang dapat disalurkan dikaitkan dengan jumlah dana

yang ada.

Cara penilaian :

Apabila ada dan dilaksanakan, dinilai positif.

Apabila tidak atau ada tetapi tidak dilaksanakan, dinilai negatif.

5) Amati, apakah KSP/USP yang bersangkutan memiliki sistim informasi

manajemen/ formulir atau catatan likuiditas untuk memantau likuiditas.

Cara penilaian :

Apabila ada, dinilai positif.

Apabila tidakada, dinilai negatif.

Dari kelima aspek tersebut diatas ( permodalan, kualitas aktiva produktif,

manajemen, efisiensi dan likuiditas ) merupakan beberapa aspek yang dinilai

dalam penilaian kesehatan menurut Keputusan Menteri Koperasi , Usaha

Kecil dan Menengah RI Nomor 194 tahun 1998 tentang Penilaian Kesehatan

Usaha Simpanan Pinjam Koperasi.

Selanjutnya aturan terbaru tentang penilaian kesehatan usaha simpan

koperasi, yaitu Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RI

Nomor 14 tahun 2009, menambahkan 2 (dua) aspek, sebagai berikut :

f. KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN

Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana KSP/USP koperasi mampu mampu memperoleh :

1) Keuntungan dari pengelolaan asset yang ada , penghitungannya sebagai

berikut :

Mintalah laporan keuangan pada pengurus / pengelola , dan tentukan

berapa jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya operasional yang

dikeluarkan.

Page 14: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 14

Mintalah daftar asset pada pengurus / pengelola , dan tentukan jumlah

asset yang dimiliki koperasi.

Bandingkan antara selisih pendapatan dengan biaya operasional dengan

total asset yang dimiliki koperasi dan kalikan 100%.

2) Keuntungan dari pengelolaan modal sendiri.

Mintalah kepada pengurus/ pengelola laporan keuangan yang isinya

terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha yang telah disahkan RAT

tahun buku yang dinilai dan tahun sebelumnya.

Hitunglah SHU bagian anggota sesuai komposisi dalam pembagian SHU

koperasi.

Jumlahkan komponen modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok,

simpanan wajib, hibah, dan cadangan untuk tahun buku yang dinilai.

Bandingkan antara SHU bagian anggota dengan total modal sendiri.

3) Kemandirian dalam operasional pelayanan.

Tentukan jumlah partisipasi neto, yaitu kontribusi anggota terhadap hasil

usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan

harga pokok pelayanan.

Tentukan jumlah beban usaha bagi anggota.

Tentukan jumlah beban perkoperasian, yaitu beban sehubungan dengan

gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.

Bandingkan antara jumlah partisipasi neto dengan penjumlahan antara

beban usaha dan beban perkoperasian.

g. JATIDIRI KOPERASI

Sedangkan penilaian pada aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur

keberhasilan KSP/USP koperasi dalam mewujudkan tujuannya, yaitu mempromo

sikan ekonomi anggota, melalui :

1) Rasio Partisipasi Bruto

Tentukan jumlah partisipasi bruto, yaitu merupakan nilai transaksi

pelayanan koperasi kepada anggota, yang pengukurannya berdasarkan :

kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan barang

dan jasa kepada anggota, atau pendapatan koperasi yang timbul dari

transakasi dengan anggota, atau pada dasarnya nilai penjualan barang

dan jasa kepada anggota.

Page 15: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 15

Tentukan jumlah pendapatan, yaitu hasil transaksi bisnis atau penjualan

barang dan jasa koperasi kepada non anggota.

Bandingkan antara partisipasi bruto dengan penjumlahan antara

partisipasi brutodan pendapatan.

2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Tentukan jumlah promosi ekonomi anggota, yaitu merupakan manfaat

ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.

Tentukan jumlah simpanan pokok yang ada pada neraca.

Tentukan jumlah simpanan wajib yang ada pada neraca.

Bandingkan antara promosi ekonomi anggota dengan penjumlahan antara

simpanan pokok dan simpanan wajib.

Dengan ditambahnya 2 (dua) aspek dalam penilaian kesehatan usaha

simpan pinjam koperasi sebagaimana tersebut diatas, maka secara otomatis

bobot, aspek dan komponen dalam penilaian kesehatan dimaksud ada

perubahan.

KOMPONEN DAN BOBOT PENILAIAN

NO KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Permodalan

Kualitas Aktiva Produktif

Manajemen

Efisiensi

Likuiditas

Kemandirian dan Pertumbuhan

Jatidiri koperasi

15

25

15

10

15

10

10

J U M L A H = 100

Page 16: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 16

ASPEK DAN KOMPONEN YANG DINILAI

No Aspek yg

Dinilai

Komponen

Bobot

Penilaian

1 Permodalan 15

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

6

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yg berisiko

6

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

3

2 Kualitas Aktiva Produktif 25

a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman diberikan

10

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang

Diberikan

5

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Cadangan Risiko

----------------------------- X 100%

Pinjaman Bermasalah

5

d. Rasio Pinjaman yg Beresiko terhadap Pinjaman yg diberikan

Pinjaman Yang Beresiko X 100 % Pinjaman Yang Diberikan

5

Pinjaman bermasalah 100% x

Pinjaman yg diberikan

Modal Sendiri Tertimbang ------------------------------------- X 100% ATMR

Page 17: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 17

3 Manajemen: 15

a. Manajemen Umum

b. Kelembagaan,

c. Manajemen permodalan

d. Manajemen Aktiva

e. Manajemen Likuiditas.

3

3

3

3

3

4 Efisiensi 10

a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

Beban Operasi Anggota -------------------------------- X 100% Partisipasi Bruto

Catatan : Beban operasi anggota adalah beban pokok + dengan beban usaha

bagi anggota + beban perkoperasian.

Untuk USP Koperasi , beban perkoperasian dihitung secara

proporsional

4

b. Rasio Beban Usaha terhadap Partisipasi Netto

Beban Usaha

X 100 %

SHU Kotor

4

c. Rasio efisiensi pelayanan

Biaya Karyawan

X 100 %

Volume Pinjaman

2

5. Likuiditas 15

a. Rasio Kas

10

b. Rasio Pinjaman yg diberikan terhadap dana yang diterima

Pinjaman Yang Diberikan

X 100 %

Dana Yang Diterima

Catatan : Dana yang diterima adalah total pasiva selain hutang

biaya dan SHU belum dibagi

5

Page 18: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 18

6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10

a. Rentabilitas aset

SHU Sebelum Pajak

X 100 %

Total Asset

3

b. Rentabilitas Modal Sendiri

3

c. Kemandirian Operasional Pelayanan

Partisipasi Neto -------------------------------------------------- X 100% Beban Usaha + Beban Perkoperasian

Catatan : Beban Usaha adalah beban usaha bagi anggota

4

7. Jatidiri Koperasi 10

a. Rasio partisipasi bruto

Partisipasi bruto

X 100 %

Partisipasi bruto + pendapatan

7

b. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)

PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota

3

Jumlah 100

Page 19: Modul Sop Revisi koperasi

REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010 19

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara

Republik Indonesi TAHUIN 1992)

2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 , Tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.

3. KeputusanMenteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

Nomor : 96/Kep/M.KUKM/IX/2004. Tentang Pedoman standar Operasional

Manajemen Koperasi Simpan Pinjam Koperasi

3. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 15/Per/M.KU/M/XII/2009. Tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor :

19/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Simpan Pinjam oleh Koperasi

4. Peraturan Menteri Negara Koperasai dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia Nomor 14/Per/M.KUM/XII/2009. Tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor :

20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentangf Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi

Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi

5. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah Nomor :

21/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.