modul sarana bencana 1

18
TOPIK/MODUL V. PENYIAPAN SARANA KORBAN BENCANA 10 JP @ 45 MENIT OLEH : DRS. DARMAWI RANI, M.Si A. PENGANTAR. 1. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, gunung berapi, dikelilingi oleh lautan yang luas dan dengan jumlah penduduk yang besar serta memiliki kondisi geografis, sehingga memungkinkan terjadinya bencana atau rawan bencana. Kerawanan bencana ini mengakibatkan gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, kebakaran, lingkungan, kerugian harta benda, korban jiwa dan dampak psikologis lainnya yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. 2. Dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana disebutkan, bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab pemerintah pusat dan daerah yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh pada tahapan pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Dalam pasal 6 UU No. 24 Tahun 2007, bahwa tanggung jawab pemerintah terhadap penanggulangan bencana antara lain; pengurangan resiko bencana dan pemaduan pengurangan resiko dengan program pembangunan, perlindungan masyarakat penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena

Upload: just4taeny

Post on 12-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

finish

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Sarana Bencana 1

TOPIK/MODUL V.

PENYIAPAN SARANA KORBAN BENCANA

10 JP @ 45 MENIT

OLEH : DRS. DARMAWI RANI, M.Si

A. PENGANTAR.

1. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, gunung

berapi, dikelilingi oleh lautan yang luas dan dengan jumlah penduduk yang besar

serta memiliki kondisi geografis, sehingga memungkinkan terjadinya bencana atau

rawan bencana.

Kerawanan bencana ini mengakibatkan gempa bumi, tsunami, letusan gunung

berapi, tanah longsor, banjir, kebakaran, lingkungan, kerugian harta benda, korban

jiwa dan dampak psikologis lainnya yang dalam keadaan tertentu dapat

menghambat pembangunan nasional.

2. Dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana

disebutkan, bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan

tanggungjawab pemerintah pusat dan daerah yang dilaksanakan secara terencana,

terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh pada tahapan pra bencana, tanggap darurat

dan pasca bencana. Dalam pasal 6 UU No. 24 Tahun 2007, bahwa tanggung jawab

pemerintah terhadap penanggulangan bencana antara lain; pengurangan resiko

bencana dan pemaduan pengurangan resiko dengan program pembangunan,

perlindungan masyarakat penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi

yang terkena bencana secara adil dan pemulihan kondisi dari dampak bencana.

3. Berdasarkan masalah diatas, maka salah satu program prioritas oleh Kementerian

Sosial adalah membuat penampungan sementara (shelter) bagi korban bencana.

Pengungsi yang tinggal di shelter perlu dilengkapi dengan penyiapan sarana yang

sangat berguna dan dapat memenuhi kebutuhan hidup secara fisik dan sosial ,

perlindungan, rasa tenang secara psikologis, pengurangan rasa kehilangan,

ketakutan, kekecewaan, trauma, depresi sehingga mereka dapat kembali

Page 2: Modul Sarana Bencana 1

melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan dan penghidupan di masyarakat

pasca bencana.

4. Melihat permasalahan tersebut di atas, maka dalam modul ini akan membahas

materi yang terkait dengan penyiapan sarana yang berisikan; pengertian sarana,

tujuan sarana, jenis sarana, mekanisme penyiapan sarana yang berisikan; kegiatan

identifikasi penyiapan sarana, perencanaan dan pengadaannya serta dilakukan

pencatatan dan pelaporan secara baik, sehingga penanggulangan bencana dalam

penampungan sementara ( shelter )dapat mencapai hasil maksimal sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan.

B. LANGKAH. 1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Kompetensi Dasar (keberhasilan)

Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk

memahami tentang penyiapan sarana pada tahap tanggap darurat dalam

penampungan sementara ( shelter )dengan baik dan maksimal

2. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu untuk :

a. Memahami penyiapan sarana, yang meliputi aspek :

1) Pengertian Sarana

2) Tujuan penyiapan sarana

3) Jenis sarana

b. Memahami mekanisme penyiapan sarana, meliputi :

1) Identifikasi penyiapan sarana

2) Perencanaan penyiapan sarana

3) Pengadaan sarana dan pengeluarannya.

c. Memahami pencatatan dan pelaporan, meliputi :

1) Pencatatan dan

2) Pelaporan.

C. POKOK BAHASAN ( SKEMA PELATIHAN ).

Langkah 1:

Kompetensi Dasar dan

Indikator Keberhasilan (IJP)

1. Memahami Kompetensi Dasar yang akan dicapai

oleh peserta

2. Memahami indikator keberhasilan yang akan

dicapai

Page 3: Modul Sarana Bencana 1

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Presentasi / pemaparan

2. Tanya jawab

3. Curah pendapat

4. Diskusi

5. Penugasan

6. Kolase / pameran

E. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Lcd / laptop

2. Spidol

3. Kertas plano

4. Majalah

5. Kertas meta plan

Langkah .2.

Penyiapan Sarana (3 JP)

1. Memahami pengertian sarana

2. Memahami tujuan penyiapan sarana

3. Memahami jenis-jenis sarana

Langkah .3.

Mekanisme Penyiapan

Sarana (4JP)1. Memahami identifikasi penyiapan sarana2. Memahami perencanaan penyiapan sarana3. Memahami pengadaan sarana dan

penyalurannya.

Langkah . 4.

Pencatatan dan Pelaporan

( 2 JP )

1. Memahami dan melakukan pencatatan.

2. Memahami dan dapat menyusun laporan

Page 4: Modul Sarana Bencana 1

6. Gunting

7. Dll

F. PROSES PEMBELAJARAN

1. LANGKAH . 1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KEBERHASILAN( 1 JP )/45 MENIT

a. Deskripsi

Topik ini mengemukakan bahwa kompetensi dasar yang harus di capai oleh

peserta setelah selesai mengikuti semua proses pembelajaran yang diterima

dari fasilitator. Dalam topik ini juga membahas penjelasan indikator

keberhasilan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta hingga selesai

pembelajaran. Setelah memahami dan mengerti tentang kompetensi dasar

dan indicator keberhasilan pembelajaran, diharapkan peserta dapat lebih

aktif dalam proses pembelajaran yang diikuti.

b. Tujuan pembelajaran

Tujuan yang dicapai peserta setelah mengikuti proses pembelajaran, yakni :

1) Memahami kompetensi dasar yang akan dicapai peserta

2) Memahami indikator keberhasilan yang akan dicapai peserta

c. (Proses pembelajaran) .

Langkah-langkah yang dilakukan fasilitator dalam menyampaikan materi ini,

yakni :

1) Fasilitator membuka/memulai dengan mengucapkan salam

keselamatan dan selamat datang kepada peserta diklat (± 5 menit)

2) Fasilitator melakukan perkenalan diri (ditampilkan dalam slide,

kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dari peserta diklat (± 15

menit)

3) Fasilitator menyampaikan topik materi pembelajaran dan

memaparkan dengan penjelasan tentang kompetensi dasar dan

indikator keberhasilan yang akan dicapai oleh peserta. Fasilitator

memaparkan dan menjelaskan tentang skema modul serta metode

dan media pembelajaran yang digunakan secara rinci melalui slide.

Page 5: Modul Sarana Bencana 1

4) Fasilitator memberikan waktu kepada peserta untuk bertanya tentang

materi dan penjelasan yang disampaikan dan menjawab pertanyaan

peserta (± 25 menit)

d. Ringkasan kegiatan

1) Peserta diajak untuk mampu memahami dan melakukan bagaimana

belajar dengan baik dalam mencapai indikator-indikator keberhasilan

pembelajaran sesuai harapan

2) Peserta dibekali dengan pengetahuan tentang kiat-kiat mencapai

keberhasilan didalam melakukan hal-hal terkait dengan materi

penyiapan sarana

3) Referensi

Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang

penanggulangan bencana Bakornas PB

Pedoman teknis bantuan pemulihan dan penguatan sosial

korban bencana alam, Ditjen Pelinjamsos kemensos RI tahun

2012

Website tahun 2015

2. LANGKAH. 2. PENYIAPAN SARANA ( 3 JP ) 135 menit

a. Deskripsi

Dalam materi ini akan dibahas tentang pengetahuan yang terkait dengan apa

itu sarana, apa tujuan penyiapan sarana, mengenal berbagai jenis sarana.

Diharapkan melalui pembelajaran ini para peserta dapat memahami dan

menjelaskan terkait dengan penyiapan sarana korban bencana ditempat

penampungan sementara( Shelter ).

b. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah mengikuti topik ini adalah :

1) Memahami tentang pengertian sarana

2) Memahami tujuan penyiapan sarana

3) Memahami jenis-jenis sarana yang diperlukan

c. Proses pembelajaran : 3 JP ( 135 menit ).

Page 6: Modul Sarana Bencana 1

Langkah-langkah yang digunakan fasilitator dalam menyampaikan materi ini,

yakni :

1) Fasilitator melakukan yell-yell untuk memacu semangat belajar.

Apabila fasilitator mengatakan “sarana “, maka peserta menjawab

“maksimalkan Penyiapannya “sambil mengepalkan tinju ke udara

dalam posisi berdiri ( 5 menit )

2) Fasilitator menjelaskan secara lisan tentag pengertian sarana, dibantu

dengan penayangan slide PPT.5.1.1.dan kemudian peserta diberi

kesempatan untuk tanya jawab ( 20 menit )

3) Fasilitator melakukan dialog dengan mengajukan pertanyaan kepada

peserta tentang apa tujuan dari penyiapan sarana dalam shelter

( penampungan sementara ). Setelah dialog, fasilitator

menyempurnakan tujuan sarana yang dibantu dengan tayangan slide

PPT 5.1.2 dan ( 25 menit)

4) Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan penugasan

untuk mendiskusikan tentang jenis-jenis sarana yang dibutuhkan

dalam penampungan sementara ( shelter ). Dan kemudian masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

dan kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan untuk

penyempurnaan hasil yang didiskusikan kelompok ( 60 menit)

5) Fasilitator mengulas atau mengomentari hasil diskusi kelompok dan

ikut memberikan masukan untuk kesempurnaan hasil diskusi ( 15

menit )

d. Ringkasan kegiatan

Sarana merupakan sesuatu alat terkait dengan fasilitas evakuasi,

kesehatan, pendidikan, penerangan, evakuasi kit, transportasi, keamanan,

kebersihan seperti tenda dapur umum, velbet, matras, genset, mobil water

closet dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan

program. Pengadaan sarana besar kegunaannya dalam pelaksanaan kegiatan

penyelamatan korban jiwa, terpenuhinya kebutuhan dasar fisik dan psikis,

perlindungan, , kenyamanan, keamanan dan lainnya, sehingga terciptanya

Page 7: Modul Sarana Bencana 1

pemulihan kembali kegiatan perekonomian, sosial budaya serta segala aspek

kehidupan diwilayah bencana.

Dalam kegiatan ini ditekankan keaktifan peserta untuk menyampaikan

ide-ide mereka dan keberanian berkomunikasi efektif dan efisien serta

pendalaman materi, sehingga bertambahnya wawasan dan cakrawala

pengetahuan serta pemikiran yang terbuka dari peserta.

e. Penugasan

1) Membaca buku-buku dan modul terkait dengan penyiapan sarana

dalam penanggulangan bencana guna pendalaman materi

2) Membuat ringkasan pengertian sarana, tujuan sarana dan jenis

sarana dengan harapan lebih memantapkan pemahaman akan materi

ini.

f. Referensi :

1) Web site

2) Pedoman umum perlindungan sosial korban bencana alam, Ditjen

Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2012

3) Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan logistic bencana

alam Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2014

4) Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan

bencana, BAKORNAS Penanggulangan bencana, Jakarta

5) Himpunan perundang-undangan tentang penanggulangan bencana,

BNBP, Jakarta 2008

3. Langkah. 3. MEKANISME PENYIAPAN SARANA ( 4 JP ) 180 menit

a. Deskripsi

Materi ini membahas tentang bagaimana cara melakukan identifikasi

penyiapan sarana, melakukan perencanaan, pengadaan sarana dan

penyalurannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Komponen inilah

yang menjadi acuan atau pedoman bagi petugas yang dibebankan tugas

untuk melakukan penyiapan sarana yang akan dipergunakan dalam

membantu penyelamatan, pemulihan kembali kehidupan dan penghidupan

para korban bencana.

b. Tujuan Pembelajaran

Page 8: Modul Sarana Bencana 1

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta mengikuti materi ini,

yakni peserta mampu untuk :

1) Memahami, menjelaskan dan dapat melakukan identifikasi penyiapan

sarana

2) Memahami, menjelaskan dan dapat membuat perencanaan

penyiapan sarana

3) Memahami, menjelaskan dan dapat melakukan prosedur dalam

pengadaan sarana

4) Memahami, menjelaskan dan dapat melakukan penyaluran sarana

c. Proses Pembelajaran ( 4 JP ) 180 menit

Langkah-langkah yang diterapkan fasilitator dalam menyampaikan materi ini,

yakni :

1) Fasilitator memandu peserta menyanyikan lagu “disini senang disana

senang” untuk mencegah rasa kantuk (10 menit)

2) Fasilitator bertanya kepada peserta untuk mengemukakan

pendapatnya tentang hakekat identifikasi dalam penyiapan sarana

( 10 menit )

3) Fasilitator selanjutnya menjelaskan dengan penayangan P.P.T 5.2.1

tentang hakekat identifikasi dan pengkajian kebutuhan penyiapan

sarana (10 menit)

4) Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan penugasan

untuk berdiskusi tentang cara-cara melakukan identifikasi kebutuhan

sarana pada tahap tanggap darurat di shelter dengan menggunakan

formulir yang disediakan( form tabel 1 ) mencakup jenis sarana,

jumlah sarana yang dibutuhkan dan jumlah korban yang

membutuhkan. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan di

depan kelas dan mendapat tanggapan dari kelompok lain (35 menit)

5) Fasilitator menjelaskan dengan bantuan bahan tayang (P.P.T 5.2.2)

tentang hakekat perencanaan sarana. Kemudian fasilitator mengajak

peserta untuk melakukan curah pendapat (10 menit)

6) Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan tugas

merumuskan tujuan perencanaan dan mekanisme melakukan

Page 9: Modul Sarana Bencana 1

perencanaan penyiapan sarana. Hasil diskusi kelompok

dipresentasikan di kelas dan mendapat masukan dari kelompok

lainnya. Selesai diskusi, fasilitator memberikan komentar untuk

penyempurnaan hasil diskusi (40 menit)

7) Fasilitator menjelaskan dengan tayangan P.P.T 5.2.3 tentang cara-cara

pengadaan sarana dan diselingi dengan curah pendapat ( 15 menit )

8) Fasilitator selanjutnya memberikan tugas kepada 3 kelompok untuk

praktek melakukan prosedur penerimaan barang/sarana dari Dinso

Kab/Kota kepada penanggung jawab posko shelter dengan

menggunakan formulir penerimaan barang yang ada di tabel 2 (40

menit)

9) Fasilitator menjelaskan dengan P.P.T 5.2.5 tentang prosedur

pengeluaran barang/sarana dari pengelola Dinas Sosial Kabupaten/

Kota untuk diberikan kepada shelter berdasarkan permintaan

penanggung jawab shelter, diselingi tanya jawab (15 menit)

d. Ringkasan Kegiatan

Mekanisme dalam penyiapan sarana meliputi; identifikasi, perencanaan

pengadaan, penyimpanan, pengeluaran, pelaporan dan pengawasan barang.

1) Identifikasi kebutuhan sarana merupakan langkah awal untuk

mengetahui jenis sarana apa yang dibutuhkan, siapa yang

membutuhkan, jumlah sarana yang dibutuhkan dan mengetahui

kondisi korban bencana yang ditangani

2) Perencanaan akan kebutuhan sarana terhimpun melalui koordinasi

secara terpadu dengan Instansi atau pihak terkait, dari laporan-

laporan, pemberitaan media massa, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan

lainnya

3) Tujuan dilakukannya perencanaan penyiapan sarana dalam kaitannya

dengan bantuan korban bencana di penampungan sementara antara

lain; untuk mengetahui jumlah korban yang membutuhkan, jumlah

sarana yang di butuhkan, jenis sarana yang dibutuhkan dan

sebagainya.

Page 10: Modul Sarana Bencana 1

4) Pengadaan sarana harus disesuaikan dengan fakta dilapangan yang

pendanaannya bersumber dari pemerintah Pusat, Daerah, Dunia

usaha dan masyarakat, serta bantuan luar negeri.

5) Apabila disatu Daerah terkena bencana, sedangkan peralatan/sarana

yang tersedia tidak mencukupi, maka dapat meminta bantuan kepada

Daerah terdekat di propinsi sendiri, propinsi lain dan pemerintah

Pusat.

6) Penyaluran sarana ke posko penampungan sementara (shelter) dapat

dilakukan berdasarkan permintaan suatu posko shelter dan sudah

disetujui oleh pejabat yang berwenang dari Dinas Sosial Kabupaten/

Kota setempat dengan berpedoman pada prosedur yang telah

ditetapkan

7) Kegiatan disini lebih diutamakan untuk melatih peserta bagaimana

cara pengisian form , mengidentifikasi, membuat perencanaan,

mengetahui prosedur pengadaan sarana dan penyaluran sarana ke

posko shelter dengan baik.

e. Penugasan

1) Mendalami lagi materi mekanisme penyiapan sarana ini dengan

membaca bahan bacaan yang ada pada modul serta buku lainnya

yang ada keterkaitannya

2) Peserta diajak untuk praktek pengisian formulir identifikasi kebutuhan

sarana, merumuskan kegiatan dengan cara bekerja secara

berkelompok diskusi, sehingga mereka saling mengisi, tukar pikiran ,

menyatukan persepsi dan memupuk rasa kebersamaan, sehingga

peserta dapat melakukannya dengan baik.

f. Referensi

1) Petunjuk teknis bantuan pemulihan sosial bagi korban bencana sosial,

Ditjen Dinjamsos Kemensos RI, Jakarta 2015

2) Pedoman pelayanan sosial lanjut usia dalam situasi darurat, Ditjen

Rehabilitasi Sosial, Kemensos RI, Jakarta 2013

3) Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan logistik bencana

alam Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2014

Page 11: Modul Sarana Bencana 1

4. LANGKAH 4. PENCATATAN DAN PELAPORAN ( 2 JP )/ 90 MENIT.

a. Deskripsi

Materi ini menjelaskan tentang pengertian pencatatan dan

pelaporan, fungsi dan tujuan pencatatan dan pelaporan, langkah – langkah

pencatatan dan pelaporan serta jenis – jenis laporan terkait dengan

penerimaan dan pengeluaran barang/ sarana.

b. Tujuan Pembelajaran

Dalam Pembelajaran ini yang akan dicapai peserta setelah selesai

mengikuti materi pencatatan dan pelaporan tersebut, yakni peserta mampu

untuk:

1) Memahami dan dapat melakukan pencatatan sarana sebagai kegiatan

administrasi

2) Memahami dan dapat menyusun laporan secara professional

d. Proses Pembelajaran ( 2 JP / 90 menit ).

Langkah-langkah yang diterapkan dalam penyampaian materi ini, yakni :

1) Fasilitator menjelaskan hakekat pencatatan dan pelaporan dengan

tayangan slide PPT 5.3.1 (10 menit) dan di selingi tanya jawab.

2) Fasilitator menugaskan kepada 3 kelompok peserta untuk menuliskan

tujuan “Pencatatan dan Pelaporan” pada kertas meta plan, kemudian

ditempelkan pada kertas plano. Masing-masing kelompok membuat

stand pameran/ kolase hasil diskusi dengan menempelkan pada

tembok ruang kelas. Kemudian masing-masing kelompok membagi

peran yakni ; sebagian menjaga stand dan sebagian lagi mengunjungi

stand kelompok lain. Selanjutnya masing-masing kelompok, misalnya

saling meminta penjelasan dan memberikan saran untuk

penyempurnaan hasil diskusi (45 menit)

3) Fasilitator mengomentari hasil pameran diskusi kelompok (5 menit)

4) Fasilitator menjelaskan langkah – langkah pencatatan dan pelaporan

dengan dibantu dengan penayangan slide PPT 5.3.2 diselingi tanya

jawab (20 menit).

5) Fasilitator meminta kepada peserta untuk menuliskan tentang jenis-

jenis laporan pada kertas meta plan dan hasilnya ditempelkan pada

Page 12: Modul Sarana Bencana 1

kertas plano yang sudah ada pada dinding ruang kelas dengan

catatan; peserta perempuan menggunakan kertas meta plan warna

merah jambu dan laki-laki warna kuning. Kemudian untuk

penyempurnaan nya, Fasilitator menjelaskan jenis – jenis laporan

tersebut dengan menayangkan slide PPT 5.3.3 (15 menit)

6) Fasilitator menutup pembelajaran dengan menyampaikan kesimpulan

materi dan mengucapkan terima kasih dan salam

e. Ringkasan Kegiatan

Pencatatan dan pelaporan merupakan suatu komponen pelayanan

sosial yang penting sebagai kegiatan administrasi. Pencatatan dan pelaporan

yang professional harus dibuat lengkap, ringkas dan dapat dibaca dengan

akurat.

Tujuan pencatatan dan pelaporan, antara lain; sebagai

pertanggungjawaban atas hal-hal yang dilakukan, menyediakan data untuk

melayani permintaan dan penyebaran informasi, penelitian, kebijakan

pimpinan dalam pengambilan keputusan guna penyempurnaan program

selanjutnya.

Laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

penyiapan sarana harus dibuat secara periodik sesuai dengan format yang

telah ditentukan.

f. Penugasan

1) Untuk lebih memaksimalkan pengetahuan tentang pencatatan dan

pelaporan, perlu membaca dan mempelajari buku-buku yang terkait

serta membaca modul “penyiapan sarana”

2) Menerapkan modul yang telah dipelajari ini secara professional.

3) Penugasan dengan diskusi kelompok dan dipresentasikan melalui

kolase/pameran dimaksudkan agar peserta lebih mempertajam

analisis dan menggali potensi peserta, sehingga pelaksanaan

pencatatan dan pelaporan dapat disajikan dengan cepat, tepat,

akurat, serta mudah dimengerti oleh pimpinan.

Page 13: Modul Sarana Bencana 1

g. Referensi

1) Petunjuk teknis bantuan pemulihan sosial bagi korban bencana sosial,

Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2015

2) Petunjuk teknis bantuan pemulihan dan penguatan sosial korban

bencana alam, Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2012

3) Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan logistik bencana

alam Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2014

h. Bahan Tayang

i. Sumber Kerja

j. Bahan Bacaan

k. Referensi