modul sarana bencana 1
DESCRIPTION
finishTRANSCRIPT
TOPIK/MODUL V.
PENYIAPAN SARANA KORBAN BENCANA
10 JP @ 45 MENIT
OLEH : DRS. DARMAWI RANI, M.Si
A. PENGANTAR.
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, gunung
berapi, dikelilingi oleh lautan yang luas dan dengan jumlah penduduk yang besar
serta memiliki kondisi geografis, sehingga memungkinkan terjadinya bencana atau
rawan bencana.
Kerawanan bencana ini mengakibatkan gempa bumi, tsunami, letusan gunung
berapi, tanah longsor, banjir, kebakaran, lingkungan, kerugian harta benda, korban
jiwa dan dampak psikologis lainnya yang dalam keadaan tertentu dapat
menghambat pembangunan nasional.
2. Dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana
disebutkan, bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan
tanggungjawab pemerintah pusat dan daerah yang dilaksanakan secara terencana,
terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh pada tahapan pra bencana, tanggap darurat
dan pasca bencana. Dalam pasal 6 UU No. 24 Tahun 2007, bahwa tanggung jawab
pemerintah terhadap penanggulangan bencana antara lain; pengurangan resiko
bencana dan pemaduan pengurangan resiko dengan program pembangunan,
perlindungan masyarakat penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi
yang terkena bencana secara adil dan pemulihan kondisi dari dampak bencana.
3. Berdasarkan masalah diatas, maka salah satu program prioritas oleh Kementerian
Sosial adalah membuat penampungan sementara (shelter) bagi korban bencana.
Pengungsi yang tinggal di shelter perlu dilengkapi dengan penyiapan sarana yang
sangat berguna dan dapat memenuhi kebutuhan hidup secara fisik dan sosial ,
perlindungan, rasa tenang secara psikologis, pengurangan rasa kehilangan,
ketakutan, kekecewaan, trauma, depresi sehingga mereka dapat kembali
melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan dan penghidupan di masyarakat
pasca bencana.
4. Melihat permasalahan tersebut di atas, maka dalam modul ini akan membahas
materi yang terkait dengan penyiapan sarana yang berisikan; pengertian sarana,
tujuan sarana, jenis sarana, mekanisme penyiapan sarana yang berisikan; kegiatan
identifikasi penyiapan sarana, perencanaan dan pengadaannya serta dilakukan
pencatatan dan pelaporan secara baik, sehingga penanggulangan bencana dalam
penampungan sementara ( shelter )dapat mencapai hasil maksimal sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
B. LANGKAH. 1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Kompetensi Dasar (keberhasilan)
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk
memahami tentang penyiapan sarana pada tahap tanggap darurat dalam
penampungan sementara ( shelter )dengan baik dan maksimal
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu untuk :
a. Memahami penyiapan sarana, yang meliputi aspek :
1) Pengertian Sarana
2) Tujuan penyiapan sarana
3) Jenis sarana
b. Memahami mekanisme penyiapan sarana, meliputi :
1) Identifikasi penyiapan sarana
2) Perencanaan penyiapan sarana
3) Pengadaan sarana dan pengeluarannya.
c. Memahami pencatatan dan pelaporan, meliputi :
1) Pencatatan dan
2) Pelaporan.
C. POKOK BAHASAN ( SKEMA PELATIHAN ).
Langkah 1:
Kompetensi Dasar dan
Indikator Keberhasilan (IJP)
1. Memahami Kompetensi Dasar yang akan dicapai
oleh peserta
2. Memahami indikator keberhasilan yang akan
dicapai
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Presentasi / pemaparan
2. Tanya jawab
3. Curah pendapat
4. Diskusi
5. Penugasan
6. Kolase / pameran
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Lcd / laptop
2. Spidol
3. Kertas plano
4. Majalah
5. Kertas meta plan
Langkah .2.
Penyiapan Sarana (3 JP)
1. Memahami pengertian sarana
2. Memahami tujuan penyiapan sarana
3. Memahami jenis-jenis sarana
Langkah .3.
Mekanisme Penyiapan
Sarana (4JP)1. Memahami identifikasi penyiapan sarana2. Memahami perencanaan penyiapan sarana3. Memahami pengadaan sarana dan
penyalurannya.
Langkah . 4.
Pencatatan dan Pelaporan
( 2 JP )
1. Memahami dan melakukan pencatatan.
2. Memahami dan dapat menyusun laporan
6. Gunting
7. Dll
F. PROSES PEMBELAJARAN
1. LANGKAH . 1. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KEBERHASILAN( 1 JP )/45 MENIT
a. Deskripsi
Topik ini mengemukakan bahwa kompetensi dasar yang harus di capai oleh
peserta setelah selesai mengikuti semua proses pembelajaran yang diterima
dari fasilitator. Dalam topik ini juga membahas penjelasan indikator
keberhasilan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta hingga selesai
pembelajaran. Setelah memahami dan mengerti tentang kompetensi dasar
dan indicator keberhasilan pembelajaran, diharapkan peserta dapat lebih
aktif dalam proses pembelajaran yang diikuti.
b. Tujuan pembelajaran
Tujuan yang dicapai peserta setelah mengikuti proses pembelajaran, yakni :
1) Memahami kompetensi dasar yang akan dicapai peserta
2) Memahami indikator keberhasilan yang akan dicapai peserta
c. (Proses pembelajaran) .
Langkah-langkah yang dilakukan fasilitator dalam menyampaikan materi ini,
yakni :
1) Fasilitator membuka/memulai dengan mengucapkan salam
keselamatan dan selamat datang kepada peserta diklat (± 5 menit)
2) Fasilitator melakukan perkenalan diri (ditampilkan dalam slide,
kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dari peserta diklat (± 15
menit)
3) Fasilitator menyampaikan topik materi pembelajaran dan
memaparkan dengan penjelasan tentang kompetensi dasar dan
indikator keberhasilan yang akan dicapai oleh peserta. Fasilitator
memaparkan dan menjelaskan tentang skema modul serta metode
dan media pembelajaran yang digunakan secara rinci melalui slide.
4) Fasilitator memberikan waktu kepada peserta untuk bertanya tentang
materi dan penjelasan yang disampaikan dan menjawab pertanyaan
peserta (± 25 menit)
d. Ringkasan kegiatan
1) Peserta diajak untuk mampu memahami dan melakukan bagaimana
belajar dengan baik dalam mencapai indikator-indikator keberhasilan
pembelajaran sesuai harapan
2) Peserta dibekali dengan pengetahuan tentang kiat-kiat mencapai
keberhasilan didalam melakukan hal-hal terkait dengan materi
penyiapan sarana
3) Referensi
Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana Bakornas PB
Pedoman teknis bantuan pemulihan dan penguatan sosial
korban bencana alam, Ditjen Pelinjamsos kemensos RI tahun
2012
Website tahun 2015
2. LANGKAH. 2. PENYIAPAN SARANA ( 3 JP ) 135 menit
a. Deskripsi
Dalam materi ini akan dibahas tentang pengetahuan yang terkait dengan apa
itu sarana, apa tujuan penyiapan sarana, mengenal berbagai jenis sarana.
Diharapkan melalui pembelajaran ini para peserta dapat memahami dan
menjelaskan terkait dengan penyiapan sarana korban bencana ditempat
penampungan sementara( Shelter ).
b. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah mengikuti topik ini adalah :
1) Memahami tentang pengertian sarana
2) Memahami tujuan penyiapan sarana
3) Memahami jenis-jenis sarana yang diperlukan
c. Proses pembelajaran : 3 JP ( 135 menit ).
Langkah-langkah yang digunakan fasilitator dalam menyampaikan materi ini,
yakni :
1) Fasilitator melakukan yell-yell untuk memacu semangat belajar.
Apabila fasilitator mengatakan “sarana “, maka peserta menjawab
“maksimalkan Penyiapannya “sambil mengepalkan tinju ke udara
dalam posisi berdiri ( 5 menit )
2) Fasilitator menjelaskan secara lisan tentag pengertian sarana, dibantu
dengan penayangan slide PPT.5.1.1.dan kemudian peserta diberi
kesempatan untuk tanya jawab ( 20 menit )
3) Fasilitator melakukan dialog dengan mengajukan pertanyaan kepada
peserta tentang apa tujuan dari penyiapan sarana dalam shelter
( penampungan sementara ). Setelah dialog, fasilitator
menyempurnakan tujuan sarana yang dibantu dengan tayangan slide
PPT 5.1.2 dan ( 25 menit)
4) Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan penugasan
untuk mendiskusikan tentang jenis-jenis sarana yang dibutuhkan
dalam penampungan sementara ( shelter ). Dan kemudian masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
dan kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan untuk
penyempurnaan hasil yang didiskusikan kelompok ( 60 menit)
5) Fasilitator mengulas atau mengomentari hasil diskusi kelompok dan
ikut memberikan masukan untuk kesempurnaan hasil diskusi ( 15
menit )
d. Ringkasan kegiatan
Sarana merupakan sesuatu alat terkait dengan fasilitas evakuasi,
kesehatan, pendidikan, penerangan, evakuasi kit, transportasi, keamanan,
kebersihan seperti tenda dapur umum, velbet, matras, genset, mobil water
closet dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan
program. Pengadaan sarana besar kegunaannya dalam pelaksanaan kegiatan
penyelamatan korban jiwa, terpenuhinya kebutuhan dasar fisik dan psikis,
perlindungan, , kenyamanan, keamanan dan lainnya, sehingga terciptanya
pemulihan kembali kegiatan perekonomian, sosial budaya serta segala aspek
kehidupan diwilayah bencana.
Dalam kegiatan ini ditekankan keaktifan peserta untuk menyampaikan
ide-ide mereka dan keberanian berkomunikasi efektif dan efisien serta
pendalaman materi, sehingga bertambahnya wawasan dan cakrawala
pengetahuan serta pemikiran yang terbuka dari peserta.
e. Penugasan
1) Membaca buku-buku dan modul terkait dengan penyiapan sarana
dalam penanggulangan bencana guna pendalaman materi
2) Membuat ringkasan pengertian sarana, tujuan sarana dan jenis
sarana dengan harapan lebih memantapkan pemahaman akan materi
ini.
f. Referensi :
1) Web site
2) Pedoman umum perlindungan sosial korban bencana alam, Ditjen
Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2012
3) Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan logistic bencana
alam Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2014
4) Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan
bencana, BAKORNAS Penanggulangan bencana, Jakarta
5) Himpunan perundang-undangan tentang penanggulangan bencana,
BNBP, Jakarta 2008
3. Langkah. 3. MEKANISME PENYIAPAN SARANA ( 4 JP ) 180 menit
a. Deskripsi
Materi ini membahas tentang bagaimana cara melakukan identifikasi
penyiapan sarana, melakukan perencanaan, pengadaan sarana dan
penyalurannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Komponen inilah
yang menjadi acuan atau pedoman bagi petugas yang dibebankan tugas
untuk melakukan penyiapan sarana yang akan dipergunakan dalam
membantu penyelamatan, pemulihan kembali kehidupan dan penghidupan
para korban bencana.
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta mengikuti materi ini,
yakni peserta mampu untuk :
1) Memahami, menjelaskan dan dapat melakukan identifikasi penyiapan
sarana
2) Memahami, menjelaskan dan dapat membuat perencanaan
penyiapan sarana
3) Memahami, menjelaskan dan dapat melakukan prosedur dalam
pengadaan sarana
4) Memahami, menjelaskan dan dapat melakukan penyaluran sarana
c. Proses Pembelajaran ( 4 JP ) 180 menit
Langkah-langkah yang diterapkan fasilitator dalam menyampaikan materi ini,
yakni :
1) Fasilitator memandu peserta menyanyikan lagu “disini senang disana
senang” untuk mencegah rasa kantuk (10 menit)
2) Fasilitator bertanya kepada peserta untuk mengemukakan
pendapatnya tentang hakekat identifikasi dalam penyiapan sarana
( 10 menit )
3) Fasilitator selanjutnya menjelaskan dengan penayangan P.P.T 5.2.1
tentang hakekat identifikasi dan pengkajian kebutuhan penyiapan
sarana (10 menit)
4) Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan penugasan
untuk berdiskusi tentang cara-cara melakukan identifikasi kebutuhan
sarana pada tahap tanggap darurat di shelter dengan menggunakan
formulir yang disediakan( form tabel 1 ) mencakup jenis sarana,
jumlah sarana yang dibutuhkan dan jumlah korban yang
membutuhkan. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan di
depan kelas dan mendapat tanggapan dari kelompok lain (35 menit)
5) Fasilitator menjelaskan dengan bantuan bahan tayang (P.P.T 5.2.2)
tentang hakekat perencanaan sarana. Kemudian fasilitator mengajak
peserta untuk melakukan curah pendapat (10 menit)
6) Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan tugas
merumuskan tujuan perencanaan dan mekanisme melakukan
perencanaan penyiapan sarana. Hasil diskusi kelompok
dipresentasikan di kelas dan mendapat masukan dari kelompok
lainnya. Selesai diskusi, fasilitator memberikan komentar untuk
penyempurnaan hasil diskusi (40 menit)
7) Fasilitator menjelaskan dengan tayangan P.P.T 5.2.3 tentang cara-cara
pengadaan sarana dan diselingi dengan curah pendapat ( 15 menit )
8) Fasilitator selanjutnya memberikan tugas kepada 3 kelompok untuk
praktek melakukan prosedur penerimaan barang/sarana dari Dinso
Kab/Kota kepada penanggung jawab posko shelter dengan
menggunakan formulir penerimaan barang yang ada di tabel 2 (40
menit)
9) Fasilitator menjelaskan dengan P.P.T 5.2.5 tentang prosedur
pengeluaran barang/sarana dari pengelola Dinas Sosial Kabupaten/
Kota untuk diberikan kepada shelter berdasarkan permintaan
penanggung jawab shelter, diselingi tanya jawab (15 menit)
d. Ringkasan Kegiatan
Mekanisme dalam penyiapan sarana meliputi; identifikasi, perencanaan
pengadaan, penyimpanan, pengeluaran, pelaporan dan pengawasan barang.
1) Identifikasi kebutuhan sarana merupakan langkah awal untuk
mengetahui jenis sarana apa yang dibutuhkan, siapa yang
membutuhkan, jumlah sarana yang dibutuhkan dan mengetahui
kondisi korban bencana yang ditangani
2) Perencanaan akan kebutuhan sarana terhimpun melalui koordinasi
secara terpadu dengan Instansi atau pihak terkait, dari laporan-
laporan, pemberitaan media massa, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan
lainnya
3) Tujuan dilakukannya perencanaan penyiapan sarana dalam kaitannya
dengan bantuan korban bencana di penampungan sementara antara
lain; untuk mengetahui jumlah korban yang membutuhkan, jumlah
sarana yang di butuhkan, jenis sarana yang dibutuhkan dan
sebagainya.
4) Pengadaan sarana harus disesuaikan dengan fakta dilapangan yang
pendanaannya bersumber dari pemerintah Pusat, Daerah, Dunia
usaha dan masyarakat, serta bantuan luar negeri.
5) Apabila disatu Daerah terkena bencana, sedangkan peralatan/sarana
yang tersedia tidak mencukupi, maka dapat meminta bantuan kepada
Daerah terdekat di propinsi sendiri, propinsi lain dan pemerintah
Pusat.
6) Penyaluran sarana ke posko penampungan sementara (shelter) dapat
dilakukan berdasarkan permintaan suatu posko shelter dan sudah
disetujui oleh pejabat yang berwenang dari Dinas Sosial Kabupaten/
Kota setempat dengan berpedoman pada prosedur yang telah
ditetapkan
7) Kegiatan disini lebih diutamakan untuk melatih peserta bagaimana
cara pengisian form , mengidentifikasi, membuat perencanaan,
mengetahui prosedur pengadaan sarana dan penyaluran sarana ke
posko shelter dengan baik.
e. Penugasan
1) Mendalami lagi materi mekanisme penyiapan sarana ini dengan
membaca bahan bacaan yang ada pada modul serta buku lainnya
yang ada keterkaitannya
2) Peserta diajak untuk praktek pengisian formulir identifikasi kebutuhan
sarana, merumuskan kegiatan dengan cara bekerja secara
berkelompok diskusi, sehingga mereka saling mengisi, tukar pikiran ,
menyatukan persepsi dan memupuk rasa kebersamaan, sehingga
peserta dapat melakukannya dengan baik.
f. Referensi
1) Petunjuk teknis bantuan pemulihan sosial bagi korban bencana sosial,
Ditjen Dinjamsos Kemensos RI, Jakarta 2015
2) Pedoman pelayanan sosial lanjut usia dalam situasi darurat, Ditjen
Rehabilitasi Sosial, Kemensos RI, Jakarta 2013
3) Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan logistik bencana
alam Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2014
4. LANGKAH 4. PENCATATAN DAN PELAPORAN ( 2 JP )/ 90 MENIT.
a. Deskripsi
Materi ini menjelaskan tentang pengertian pencatatan dan
pelaporan, fungsi dan tujuan pencatatan dan pelaporan, langkah – langkah
pencatatan dan pelaporan serta jenis – jenis laporan terkait dengan
penerimaan dan pengeluaran barang/ sarana.
b. Tujuan Pembelajaran
Dalam Pembelajaran ini yang akan dicapai peserta setelah selesai
mengikuti materi pencatatan dan pelaporan tersebut, yakni peserta mampu
untuk:
1) Memahami dan dapat melakukan pencatatan sarana sebagai kegiatan
administrasi
2) Memahami dan dapat menyusun laporan secara professional
d. Proses Pembelajaran ( 2 JP / 90 menit ).
Langkah-langkah yang diterapkan dalam penyampaian materi ini, yakni :
1) Fasilitator menjelaskan hakekat pencatatan dan pelaporan dengan
tayangan slide PPT 5.3.1 (10 menit) dan di selingi tanya jawab.
2) Fasilitator menugaskan kepada 3 kelompok peserta untuk menuliskan
tujuan “Pencatatan dan Pelaporan” pada kertas meta plan, kemudian
ditempelkan pada kertas plano. Masing-masing kelompok membuat
stand pameran/ kolase hasil diskusi dengan menempelkan pada
tembok ruang kelas. Kemudian masing-masing kelompok membagi
peran yakni ; sebagian menjaga stand dan sebagian lagi mengunjungi
stand kelompok lain. Selanjutnya masing-masing kelompok, misalnya
saling meminta penjelasan dan memberikan saran untuk
penyempurnaan hasil diskusi (45 menit)
3) Fasilitator mengomentari hasil pameran diskusi kelompok (5 menit)
4) Fasilitator menjelaskan langkah – langkah pencatatan dan pelaporan
dengan dibantu dengan penayangan slide PPT 5.3.2 diselingi tanya
jawab (20 menit).
5) Fasilitator meminta kepada peserta untuk menuliskan tentang jenis-
jenis laporan pada kertas meta plan dan hasilnya ditempelkan pada
kertas plano yang sudah ada pada dinding ruang kelas dengan
catatan; peserta perempuan menggunakan kertas meta plan warna
merah jambu dan laki-laki warna kuning. Kemudian untuk
penyempurnaan nya, Fasilitator menjelaskan jenis – jenis laporan
tersebut dengan menayangkan slide PPT 5.3.3 (15 menit)
6) Fasilitator menutup pembelajaran dengan menyampaikan kesimpulan
materi dan mengucapkan terima kasih dan salam
e. Ringkasan Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan merupakan suatu komponen pelayanan
sosial yang penting sebagai kegiatan administrasi. Pencatatan dan pelaporan
yang professional harus dibuat lengkap, ringkas dan dapat dibaca dengan
akurat.
Tujuan pencatatan dan pelaporan, antara lain; sebagai
pertanggungjawaban atas hal-hal yang dilakukan, menyediakan data untuk
melayani permintaan dan penyebaran informasi, penelitian, kebijakan
pimpinan dalam pengambilan keputusan guna penyempurnaan program
selanjutnya.
Laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
penyiapan sarana harus dibuat secara periodik sesuai dengan format yang
telah ditentukan.
f. Penugasan
1) Untuk lebih memaksimalkan pengetahuan tentang pencatatan dan
pelaporan, perlu membaca dan mempelajari buku-buku yang terkait
serta membaca modul “penyiapan sarana”
2) Menerapkan modul yang telah dipelajari ini secara professional.
3) Penugasan dengan diskusi kelompok dan dipresentasikan melalui
kolase/pameran dimaksudkan agar peserta lebih mempertajam
analisis dan menggali potensi peserta, sehingga pelaksanaan
pencatatan dan pelaporan dapat disajikan dengan cepat, tepat,
akurat, serta mudah dimengerti oleh pimpinan.
g. Referensi
1) Petunjuk teknis bantuan pemulihan sosial bagi korban bencana sosial,
Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2015
2) Petunjuk teknis bantuan pemulihan dan penguatan sosial korban
bencana alam, Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2012
3) Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pengelolaan logistik bencana
alam Ditjen Linjamsos, Kemensos RI, Jakarta 2014
h. Bahan Tayang
i. Sumber Kerja
j. Bahan Bacaan
k. Referensi