modul praktikum tpt-lengkap - medha baskara · menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung,...

77
1 Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Upload: dohuong

Post on 02-Mar-2019

345 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

1

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Page 2: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

i

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

KATA PENGANTAR

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman (TPT) merupakan praktikum wajib

yang harus diambil oleh mahasiswa PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis Fakultas

Pertanian, Universitas Brawijaya. Mata kuliah dan praktikum TPT ini diberikan pada

semester ganjil di tiap tahun ajaran, sebanyak 6 sks yang terdiri dari 4 sks untuk kuliah

dan 2 sks untuk praktikum. Praktikum TPT merupakan kegiatan intra kuliah untuk

mengembangkan kemampuan dan ketrampilan budidaya/produksi berbagai jenis

tanaman. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang membentuk kemampuan

dasar mahasiswa pertanian, sehingga materi yang diberikan merupakan gabungan

dari Jurusan Budidaya Pertanian, Jurusan Tanah dan Jurusan Hama Penyakit

Tanaman. Dengan pemberian praktikum studio ini diharapkan setiap mahasiswa :

Merencanakan dengan terampil tata letak (layout) kebun untuk optimalisasi

kegiatan budidaya tanaman

Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan,

ubi-ubian, hortikultura (buah, sayur dan hias) dan perkebunan dan industri

dengan baik

Modul praktikum ini merupakan panduan mahasiswa untuk memenuhi

sebagian besar dari kebutuhan yang diinginkan sesuai dengan tujuan instruksional

umum (TIU) mata kuliah TPT. Diharapkan semua praktikum yang dilakukan dapat

memberikan acuan dan manfaat lebih besar bagi calon profesional pertanian. Untuk

menambah pengetahuan praktis dan ketrampilan dalam mata kuliah TPT ini

mahasiswa dianjurkan untuk mempelajari beberapa buku sumber yang disajikan

dalam daftar pustaka modul ini.

Bersama ini, Tim Penyusun mengucapkan terima kasih pada Jurusan

Budidaya Pertanian, Jurusan Tanah dan Jurusan Hama Penyakit Tanaman serta

Fakultas Pertanian atas kepercayaannya dalam penyusunan modul ini. Tim Penyusun

sangat mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan modul ini dimasa

mendatang sehingga dapat lebih bermanfaat dan sesuai sasaran yang diharapkan.

Terima kasih.

Malang, September 2009

Tim Penyusun

Page 3: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

ii

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

DAFTAR KOORDINATOR PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

1. Nur Azizah SP, MP.

Jurusan Budidaya Pertanian FP UB

2. Wiwin Sumiya D. SP, MP.

Jurusan Budidaya Pertanian FP UB

3. Medha Baskara SP, MT.

Jurusan Budidaya Pertanian FP UB

4. Sisca Fajriani SP, MP.

Jurusan Budidaya Pertanian FP UB

DAFTAR NAMA ASISTEN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

1. Ari Kiswanto

NIM : 0610420006

Alamat : Jl. Kertosentono No.12 Malang

Telp : 085648086101

E-mail : [email protected]

2. Aprinta Surya Ramadhani

NIM : 0610410003-41

Alamat : Jl.Intan No.2 Malang

Telp. : (0341) 552703/ 085646712218

E-mail : [email protected]

3. Candra Perdana Kusuma

NIM : 0610420010

Alamat : Jl.Bendungan Sutami 1C Malang

Telp : 085692512343

E-mail : [email protected]

4. Defi Ari Susanti

NIM : 0710420040

Alamat : Jl.Sumbersari Gg.3 No. 253 Malang

Telp : 081334252290/ 085732213659

E-mail : [email protected]

Page 4: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

iii

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

5. Dewi Puspita Sari

NIM : 0610420013

Alamat : Perum.Griya Asri

Jl.Batu Amaril N-9 Jambangan Malang

Telp : 085646352643

E-mail : [email protected]/ [email protected]

6. Erry Winda Dwi R

NIM : 0610423005

Alamat : Jl.Kertowaluyo No.15 Malang

Telp : (0341)561811/ 085746163774/ 081330470590

E-mail : [email protected]

7. Devisca Herdian Kurnia Sari

NIM : 0610420012

Alamat : Jl.Sumbersari Gg.IV 259 B Malang

Telp : (0341) 570142 / 085645113434

E-mail : [email protected]

8. F.Arie Dewi Astanti

NIM : 0610420017

Alamat : Jl.Sumbersari Gg 2a No.78 Malang

Telp : 085648339896/087859857749

E-mail : [email protected]

9. Fani Rakhmania

NIM : 0610410016

Alamat : Jl.Kertosari 15 Malang

Telp : (0341) 560308/ 085259299222

E-mail : [email protected]

10. Heny Novitasari

NIM : 0610420022

Alamat :Jl. Sumbersari Gg IV/55B Malang

Telp : 085233579966/085645875080

E-mail : [email protected]

11. Mety Fitria Ningrum

NIM : 0610410025

Page 5: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

iv

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Alamat : Jl.MT.Haryono Gg7 No 286B

Telp : 085649197120/ 085259369995

E-mail : [email protected]

12. Nano Dwi Prasetyo

NIM : 0610410029

Alamat : Jl.Kertosariro No.34

Telp : (0341)9265844/085649358444

E-mail : [email protected]

13. Muhammad Riduwan

NIM : 0610420029

Alamat : -

Telp : (0341)9341085/ 085259444069

E-mail : [email protected]

14. Retno Tri

Telp. :

15. Yunita Tri L.

Telp : 0857550400009

Page 6: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

v

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

DAFTAR ISI

I. Perencanaan tata letak kebun………………………………………………….. 1

II. Teknologi produksi tanaman padi…………………………………………….. 4

III. Produksi tanaman jagung………………………………………………………. 12

IV. Produksi tanaman kacang-kacangan………………………………………… 16

V. Produksi tanaman ubi-ubian…………………………………………………… 22

VI. Prroduksi tanaman buah………………………………………………………... 29

VII. Produksi tanaman sayuran…………………………………………………….. 32

VIII. Produksi tanaman perkebunan dan industry……………………………... 42

IX. Produksi tanaman hias…………………………………………………………. 56

Page 7: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

1

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

I. PERENCANAAN TATA LETAK (LAYOUT) KEBUN(Medha Baskara, SP.MT)

1.1 Pendahuluan

Penggunaan lahan pertanian umumnya terdiri dari persawahan, tegalan,

perkebunan, pekarangan, kebun campuran dan hutan. Setiap bentuk penggunaan

lahan pertanian mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga penerapan

perlakuan kegiatan budidaya di setiap jenis lahan juga berbeda. Sebagian lahan

pertanian memerlukan kegiatan budidaya yang intensif sedangkan bentuk lahan

pertanian yang lain dilakukan dengan tidak terlalu intensif. Keberhasilan budidaya

tanaman pertanian sangat tergantung dari berbagai faktor diantaranya faktor

lingkungan (cahaya, suhu, air dan zat hara dalam tanah) maupun faktor tanaman

budidaya sendiri. Khusus penggunaan lahan pertanian yang bersifat campuran,

pengaturan tata letak jenis tanaman budidaya menjadi sangat penting guna

memperoleh hasil budidaya yang maksimal.

Pengaturan tata letak (layout) kebun dapat dipengaruhi oleh beberapa

pertimbangan diantaranya adalah pertimbangan sifat tumbuh tanaman, efisiensi

kegiatan budidaya dan konservasi lahan. Pertimbangan sifat tumbuh tanaman

berkaitan dengan sifat ekologi tanaman yang berbeda-beda antar tanaman budidaya

terutama respon terhadap faktor lingkungan. Sebagian tanaman membutuhkan

penyinaran matahari penuh serta kebutuhan air yang tinggi di bagian atau keseluruhan

masa pertumbuhan, namun beberapa jenis tanaman lain membutuhkan naungan

untuk memperoleh hasil maksimal. Faktor lain yang mempengaruhi tata letak kebun

adalah aktivitas/kegiatan budidaya yang terdiri dari aktivitas pengolahan tanah,

penanaman, pemeliharaan (pemupukan, pengairan, penyiangan dll), pemanenan serta

kegiatan pasca panen. Disamping kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan di petak

kebun, diperlukan pula ruang tersendiri untuk aktivitas penunjang diantaranya jalur

sirkulasi, gudang penyimpanan sarana produksi, serta ruang lainnya. Oleh karena itu

pengenalan detail aktivitas budidaya sangat menentukan tata letak kebun.

Pertimbangan konservasi lahan merupakan pertimbangan penting lainnya

dalam pengaturan tata letak kebun. Kendala penggunaan lahan pertanian diantaranya

terjadinya erosi yang sangat berpengaruh pada keberlanjutan budidaya pertanian.

Terkikisnya lapisan subur tanah pertanian sampai bencana longsor besar lahan

Page 8: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

2

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

pertanian dapat mempengaruhi hasil pertanian secara keseluruhan. Bentukan-

bentukan erosi umumnya dipengaruhi oleh jenis penggunaan lahan, tanah, dan

kemiringan lereng. Tingkat kerentanan akan semakin besar jika penggunaan

lahannya tidak sesuai dengan kemampuan lahan termasuk tata letak tanaman.

1.2. Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Memahami hubungan tata letak tanaman dengan sifat tumbuh beberapa jenis

tanaman budidaya,

2. Menafsirkan program kegiatan/aktifitas kebun serta kebutuhan luas ruangnya dalam

struktur area kebun,

3. Merencanakan dengan terampil tata letak (layout) kebun dengan pertimbangan sifat

tumbuh tanaman, efisiensi dan optimalisasi kegiatan budidaya serta konservasi

lahan untuk mendapatkan hasil produk pertanian yang maksimal.

1.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum adalah semua kelompok dari masing-masing kelas A-G,

yaitu: kelompok A1-7, B1-7, C1-7, D1-7, E1-7, F1-7 dan G1-7.

2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan dalam praktikum ini meliputi : kertas A3 dan A4, pita

meter 50m, penggaris dan peralatan tulis

3. Metode pelaksanaan

Melaksanakan perencanaan tata letak (layout) kebun praktikum Ngijo yang

meliputi kegiatan pengamatan lapangan (survei lahan), perencanaan komoditi

tanaman budidaya, pembuatan tata letak ruang kegiatan dan penanaman, serta

pembuatan denah kebun Ngijo. Untuk menunjang kegiatan diatas dilakukan

metode:

a. Observasi dan kunjungan lapangan, dimaksudkan untuk memperoleh

gambaran, merasakan suasana dan mengenali kondisi lingkungan nyata kebun,

b. Menyusun program aktivitas/kegiatan kebun berdasarkan standar dan

persyaratan terkait hingga menghasilkan indikasi besaran luas ruang bersama-

sama pembimbing kelompok,

c. sketsa ide/gagasan tata letak kegiatan dan tanaman budidaya

d. merancang/desain kebun praktikum

Page 9: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

3

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

4. Pelaksanaan

Untuk pelaksanaan praktikum perencanaan tata letak (layout) kebun praktikum

Ngijo urutan yang harus dilakukan praktikan adalah sebagai berikut :

1. Lakukan inventarisasi berupa pengukuran untuk mencari dimensi panjang,

lebar, luas dan bentuk lahan, serta komponen-komponen eksisting kebun

seperti fasilitas aksesibilitas (jalan kendaraan, jalan setapak, jembatan, dll),

fasilitas pengairan (irigasi), bangunan, vegetasi (tata letak pohon eksisting) dll.

2. Lakukan perekaman informasi lahan di kertas kerja dengan symbol atau

ukuran-ukuran yang mudah dimengerti sesuai skala gambar.

3. Tentukan aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan dalam pengelolaan kebun

praktikum dari proses persiapan lahan (pengolahan tanah), penanaman,

pemeliharaan (pemupukan, pengairan, penyiangan dll), pemanenan serta

kegiatan pasca panen. Tambahkan pula aktivitas/kegiatan penunjang kegiatan

utama budidaya pertanian.

Ketentuan kebun Ngijo minimal terdapat fasilitas diantaranya :

Lahan parkir mobil (10 mobil, dan 150 motor)

Jalur service/pelayanan yang dapat dilewati Traktor ukuran sedang dan

mobil pik-up saat panen.

Bangunan gazebo (kapasitas 50 orang), pos penjaga, kantor kebun dan

gudang alat-bahan.

Lahan budidaya tanaman (komoditi sesuai praktikum TPT)

4. Cari informasi kebutuhan ruang masing-masing aktivitas/kegiatan pada butir c.

5. Gambarkan kebutuhan ruang masing-masing kegiatan dalam guntingan kertas

sesuai skala dan coba letakkan dalam peta kebun sampai mendapatkan tata

letak (layout) terbaik berdasarkan berbagai pertimbangan (lihat latar belakang).

6. Pindahkan tata letak pada butir e ke dalam kertas A3 dengan penggambaran

yang lebih rapi serta buat penjelasan berupa teks di kertas A4 yang diketik rapi.

1.4 Hasil Praktikum (Keluaran)

1. Gambar Rencana Kebun Ngijo Skala 1 :100 yang dilengkapi informasi tanaman

budidaya dan fasilitas kebun lainnya (kertas A3)

2. Penjelasan gambar rencana Kebun Ngijo berupa teks maksimal 800 kata (diketik

di kertas A4)

Page 10: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

4

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

II. TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)(Dr.Ir.Agus Suryanto, MS)

2.1 Pendahuluan

Tanaman padi (Oryza sativa L.) ditanam dalam tiga sistem utama budidaya

tanaman, yakni sistem budidaya lahan sawah sebagaimana banyak dilakukan petani

di pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Sulawesi, sistem budidaya lahan rawa pasang

surut yang dominan di pulau Kalimantan serta sistem budidaya lahan kering

sebagaimana dilakukan kebanyakan petani di Nusa Tenggara. Terdapat ratusan

varietas padi inbrida maupun hibrida dengan daya hasil tinggi yang telah dilepas oleh

Departemen Pertanian sejak tahun 1970 an. Di Jawa Timur saja saat ini terdapat 52

varietas padi unggul lokal yang masing-masing mempunyai keunggulan di habitatnya.

Namun varietas yang sangat populer sampai dengan saat ini dan ditanam pada area

lebih dari 6 juta ha adalah IR 64 dan belakangan ini, Ciherang (Suryanto, 2005).

Panjang fase pertumbuhan tanaman padi, dari perkecambahan hingga panen

berkisar 3 – 6 bulan tergantung varietas dan lingkungan pertumbuhan tanaman.

Secara agronomis, fase pertumbuhan tanaman padi terbagi menjadi dua, yakni fase

vegetatif dan generatif. Fase vegetatif dimulai dari perkecambahan benih hingga

inisiasi primordia malai. Pada fase ini ditandai dengan pertumbuhan anakan,

peningkatan tinggi tanaman dan perkembangan daun. Pada fase generatif, terbagi

menjadi dua, yaitu fase reproduktif dan pemasakan. Fase reproduktif dimulai dari

inisiasi primordia malai hingga pertumbuhan malai maksimal dan dilanjutkan fase

pemasakan yaitu awal pengisian butir gabah sampai butir gabah yang ada di malai,

penuh berisi. Pada varietas yang berumur 120 hari, panjang fase vegetatif berkisar

60 hari, fase reproduksi 30 hari dan fase pemasakan 30 hari (Yoshida, 1981 dan

Zeigler, 2005)

Dalam upaya peningkatan produksi, digunakan beberapa teknologi, yakni

perbaikan varietas dan teknik budidaya. Perbaikan varietas antara lain penggunaan

varietas unggul, varietas unggul baru, dan hibrida. Teknik budidaya antara lain

dengan TABELA (Tanam Benih Langsung), penggunaan jarak tanam, penanaman

jajar legowo, metode (SRI) System of Rice Intensification, pemupukan berimbang dan

pengedalian hama dan penyakit tanaman.

Page 11: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

5

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

2.2 Tujuan

Pengenalan dan pemahaman teknologi budidaya tanaman padi sawah

2.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas A – G,

yaitu kelompok A1, B1, C1, D1, E1, F1, dan G1.

2. Persiapan lahan dan pematang.

Lahan diolah dengan bajak singkal yang akan membalik tanah pada

kedalaman 30 cm. Bajak singkal digerakkan dengan hewan atau traktor (Gambar

1). Bersamaan dengan pengolahan lahan dilakukan juga perbaikan pematang.

Pematang yaitu tanah dipinggir lahan sawah yang berfungsi untuk menahan air di

lahan sawah agar tidak bocor keluar. Perbaikan tersebut antara lain membersihkan

pematang dari gulma, membongkar pematang untuk menutup lubang tikus

sekaligus membasmi tikus, dan akhirnya menutupi pematang dengan tanah yang

baru.

Gambar 1. Pengolahan lahan sawah dengan bajak singkal

3. Persemaian bibit

Padi ditanam dengan bibit. Bibit padi berasal dari benih yang disemai

terlebih dahulu. Pada sistem biasa (konvensional), persemaian dilakukan pada

suatu tempat (nursery). Tempat persemaian dibuat pada lahan, lebar 1 m, panjang

Page 12: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

6

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

sesuai kebutuhan dan tinggi disesuaikan dengan tinggi air pengairan. Persemaian

harus bisa digenangi air dengan ketinggian minimal 10 cm. tanah untuk

persemaian diolah dengan cangkul sampai halus dan berlumpur (Gambar 2).

Varietas yang digunakan Ciherang dan Hibrida Sembada. Benih direndam

dalam air garam untuk mengetahui benih bernas. Benih yang mengapung dibuang.

Benih selanjutnya direndam dalam air bersih selama 24 – 48 jam, kemudian benih

di kering anginkan selama 24 jam. Benih disebar di persemaian dengan rapat,

tetapi tidak bertumpukan. Benih siap dicabut untuk dipindahtanam ketika berumur

21 hari atau ketika telah berdaun 2 -4 helai.

Gambar 2. Tempat persemaian bibit padi sistem konvensional. Insert : bibit padi

berumur 21 hari berdaun 3 siap dipindahtanamkan

Pada metode SRI, persemaian dilakukan dengan menggunakan wadah

khusus, yakni dilakukan dalam wadah plastik (baki) berukuran 40 x 30 cm. Baki

diberi alas daun pisang yang telah dilemaskan, kemudian diisi media tanam, yaitu

tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1, setebal 4 cm. Benih ditebar

diatas media secukupnya atau sampai rata, kemudian ditutup tanah tipis. Bibit

dipindahtanam ke lahan ketika berumur 7 hari atau ketika berdaun 2.

Page 13: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

7

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Gambar 3. Tempat persemaian bibit padi sistem SRI dengan menggunakan wadah(baki).

4. Persiapan Lahan Tanam

Lahan sawah dilumpurkan dengan dibajak singkal ulang pada arah

berlawanan dengan saat bajak singkal pertama. Pelumpuran dapat dilakukan

dengan penggunaan rotary (dengan traktor) atau garu (bila menggunakan alat

bajak sapi) (Gambar 4 dan 5). Pada saat pengolahan lahan ini diperlukan air yang

menggenang agar proses pelumpuran berjalan dengan baik dan cepat. Sambil

dilumpurkan, lahan diratakan. Setelah rata, lahan dikeringkan 1 hari untuk

memudahkan penanaman. Sebelum tanam dibuat garis atau jejak jarak tanam

dengan alat pembuat jarak tanam (Gambar 6).

Alat pembuat jejak (garis) jarak tanam bisa berukuran 20 x 20 cm, atau 40 x

20 x 15 cm pada pola tanam jajar legowo 2 : 1. Alat ini ditari maju sehingga akan

menimbulkan bekas/jejak dalam garis horizontal dan vertikal untuk memandu jarak

tanam bibit.

Gambar 4. Pelumpuran dengan menggunakan garu (insert) yang ditarik sapi

Page 14: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

8

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Gambar 5. Pelumpuran dengan menggunakan rotary yang digerakkan dengantraktor

Gambar 6. Alat pembuat jejak jarak tanam jajar legowo 2 : 1

5. Pelaksanaan

a. Kelompok A1.

Varietas Ciherang, ditanam dengan teknologi konvensional. Jarak Tanam 20 x

20 cm. Jumlah bibit per lubang tanam 3 tanaman.

b. Kelompok B1

Varietas Hibrida Sembada, ditanam dengan teknologi konvensional. Jarak

Tanam 20 x 20 cm. Jumlah bibit per lubang tanam 2 tanaman

Page 15: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

9

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

c. Kelompok C1

Varietas Ciherang, ditanam dengan teknologi Jajar Legowo 2 : 1. Jarak Tanam

40 x 20 x 15 cm. Jumlah bibit per lubang tanam 3 tanaman

d. Kelompok D1

Varietas Ciherang, ditanam dengan teknologi Jajar Legowo 4 : 1. Jarak Tanam

40 x 20 x 15 cm. Jumlah bibit per lubang tanam 3 tanaman.

e. Kelompok E1

Varietas Hibrida Sembada, ditanam dengan teknologi Jajar Legowo 2 : 1. Jarak

Tanam 40 x 20 x 15 cm. Jumlah bibit per lubang tanam 2 tanaman

f. Kelompok F1

Varietas Ciherang, ditanam dengan teknologi SRI. Jarak Tanam 30 x 30 cm.

Jumlah bibit per lubang tanam 1 tanaman. Setiap 6 baris diberi jarak tidak

ditanami (legowo).

g. Kelompok G1

Varietas Hibrida Sembada , ditanam dengan teknologi SRI. Jarak Tanam 30 x

30 cm. Jumlah bibit per lubang tanam 1 tanaman. Setiap 6 baris diberi jarak

tidak ditanami (legowo).

6. Penanaman

Pada sistem konvensional dan jajar legowo, penanaman dilakukan dengan

bibit yang berumur 21 hari. Cabut bibit dari persemaian dengan hati-hati dan

usahakan akar terikut semua.

Penanaman dilakukan dengan menanam bibit pada pertemuan garis vertikal

dan horisontal. Bibit padi ditanam sedalam ± 5 cm. Jumlah bibit sesuai perlakuan

masing-masing kelompok. Penanaman dilakukan dengan berjalan maju.

Pada sistem SRI, penanaman dilakukan dengan mencabut bibit saat

berumur 7 hari. Wadah atau baki dibawah ke lahan kemudian bibit langsung

dicabut satu-satu dan ditanam.

Penanaman dilakukan dengan menanam bibit pada pertemuan garis vertikal

dan horisontal. Bibit padi ditanam dangkal dengan menempelkan bagian akar di

tanah, tepat di pertemuan garis vertikal dan horisontal. Bibit ditanam 1 tanaman per

lubang tanam. Penanaman dilakukan dengan berjalan maju.

7. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi : penyulaman, penyiangan, pemupukan,

pengairan dan pengendalian hama dan penyakit.

Page 16: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

10

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 1 minggu pada tanaman mati

atau pada lubang tanam yang tidak ada tanaman

2. Penyiangan

Penyiangan pada sistem konvensional dan jajar legowo dilakukan pada 14 dan

35 hst. Penyiangan dilakukan dengan alat penyiang (landak) dan bila masih

ada gulma yang tertinggal dilanjutkan dengan pencabutan.

Pada sistem SRI, penyiangan dilakukan pada 10, 20 dan 30 hst. Bila dirasa

perlu bisa dilakukan lagi pada 40 dan 50 hst.

3. Pemupukan

Pemupukan terdiri 3 tahap :

a. Pemupukan awal atau dasar

Dosis pupuk : 100 kg Urea/ha, 100 kg SP 36/ha dan 50 kg KCl/ha

Pada sistem konvensional dan jajar legowo diberikan setelah 7 hst. Pada

SRI diberikan setelah penyiangan 1 (10 hst).

b. Pemupukan susulan 1

Dosis pupuk 150 kg urea/ha. Pada sistem konvensional dan jajar legowo

diberikan setelah penyiangan 1 (14 hst). Pada SRI diberikan setelah

penyiangan 2 (20 hst)

c. Pemupukan susulan 2

Dosis pupuk 150 kg urea/ha. Pada sistem konvensional dan jajar legowo

diberikan setelah penyiangan 2 (35 hst). Pada SRI diberikan setelah

penyiangan 3 (30 hst)

4. Pengairan

Pengairan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pada SRI dilakukan

pengairan macak-macak dari tanam hingga 30 hst, kemudian dikeringkan 1-2

hari, diairi lagi macak-macak sampai 50 hst, dikeringkan 1 – 2 hari, dan diairi

lagi macak-macak hingga panen.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Disesuaikan dengan kondisi hama dan penyakit

2.4 Pengamatan

1. Pengamatan organ pertumbuhan vegetatif

a. Tinggi tanaman

b. Jumlah anakan

Page 17: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

11

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

c. Jumlah dan Luas daun

Pengamatan dilakukan sejak 21 hst hingga 56 hst. Interval pengamatan 14 hari

sekali.

2. Pengamatan organ generatif

a. Saat pembungaan

b. Persentase anakan produktif

c. Saat panen

d. Berat gabah kering per lubang tanam atau per tanaman

e. Berat 1000 butir gabah

Page 18: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

12

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

III. PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS(Wiwin Sumiya D.Y, SP, MP)

3.1 Pendahuluan

Jagung (Zea mays L.) ialah salah satu tanaman pangan dunia yang penting,

selain gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di Indoensia seperti di Madura

dan Nusa Tenggara juga menggunakan jagung sebagai tanaman pokok. Selain

sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan

maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat dari tepung (dari biji), dan

bahan baku industri. Tongkol jagung mengandung banyak pentosa, yang dipakai

sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika saat

ini juga ditanam sebagai bahan penghasil farmasi.

Jagung merupakan tanaman semusim yang mempunyai siklus hidup 80 – 150

hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh

kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Pada umumnya, satu tanaman hanya

dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah

bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol

produktif dan disebut sebagai varietas profilik. Bunga jantan jagung cenderung siap

untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri). Bunga

betina jagung berupa “tongkol” yang terbungkus oleh semacam pelepah daun dengan

“rambut”. Pada jagung manis kandungan gula relatif lebih tinggi daripada jagung

biasa.

3.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini aialah:

1. Mahasiswa bisa menerapkan prinsip teknologi produksi jagung manis

2. Mahasiswa dapat membandingkan produksi jagung manis yang di tanam

dengan jarak tanam dan kepadatan populasi yang berbeda

3. Mahasiswa dapat melakukan panen dan pasca panen tanaman jagung manis

3.3 Metode

1. Pelaksana Praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing – masing kelas A – G,

yaitu kelompok A2, B2, C2, D2, E2, F2 dan G2.

Page 19: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

13

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

2. Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan dengan membajak lahan menggunakan hand

traktor. Pada saat pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak

terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau

keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara tanah diolah terlebih dahulu

hingga gembur.

3. Pelaksanaan

a. Kelompok A2.

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 70 x 25 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 1 benih.

b. Kelompok B2

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 70 x 25 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 2 benih.

c. Kelompok C2

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 70 x 30 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 1 benih.

d. Kelompok D2

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 70 x 30 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 2 benih.

e. Kelompok E2

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 80 x 30 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 1 benih.

f. Kelompok F2

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 80 x 30 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 2 benih.

g. Kelompok G2

Menanam jagung manis dengan Jarak tanam 80 x 40 cm. Jumlah benih per

lubang tanam 1 benih.

4. Penanaman

Lubang tanam ditugal sedalam 5 cm dan benih dimasukkan ke dalam lubang

tanam.

5. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, pemupukan, pengairan,

penyiangan, pembubunan dan pengendalian hama dan penyakit.

Page 20: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

14

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

1. Penjarangan

Penjarangan dilakukan setelah 1 minggu setelah tanam, disisakan sesuai

dengan perlakuan.

2. Pemupukan

Pemupukan I : Pupuk dasar diberikan pada saat tanam, dengan dosis 100 – 150

kg /ha. Pupuk yang digunakan adalah NPK (Ponska).

Pemupukan II : Pupuk susulan I diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu

HST, dengan dosis 150 kg/ha

3. Pengairan

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali apabila tanah

telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang

tanaman berbunga, diperlukan air yang lebih banyak sehingga peril di alirkan air

pada parit=parit di antara bumbunan tanaman jagung.

4. Penyiangan

Penyiangan dilakukan setelah tanaman berusia 15 hari setelah tanamn dan

dilakukan setiap 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih

muda dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau bantuan alat.

Penyiangan diusahan tidak mengganggu perakaran tanaman.

5. Pembumbunan

Kegiatan pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk

memperkokoh posisi batang tanaman agar tidak mudah rebah dan menutup akar

yang bermunculan di atas tanah karena adanya aerasi. Pembumbunan

berikutnya dilakukan saat tanaman berusia 6 minggu setelah tanam, bersamaan

dengan kegiatan pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman

diuruk dengan cangkul kemudian ditimbun di barisan tanaman.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan hama dan penyakit

yang ada

6. Panen

Pemanenan dilakukan pada umur 60 hari setelah tanam. Jagung yang

sudah dapat di panen mempunyai kenampakan kelobot yang sudah berwarna

kuning, biji sudah cukup keras dan mengkilap, apabila biji di tusuk dengan kedua

ibu jari maka biji tersebut tidak berbekas dan mempunyai kadar air biji sekitar 25

%.

Page 21: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

15

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

3.4 Pengamatan

1. Pengamatan organ pertumbuhan vegetatif

a. Jumlah daun

b. Tinggi Tanaman

Pengamatan dilakukan mulai umur 14 hst sampai dengan 42 hst, dengan interval

pengamatan 7 hari

2. Pengamatan organ generatif

a. saat berbunga

b. jumlah tongkol per tanaman

c. bobot tongkol pertanaman

d. produksi per ha

Pengamatan dilakukan pada saat panen

Page 22: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

16

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

IV. PRODUKSI TANAMAN KACANG-KACANGAN(Sisca Fajriani, SP,MP)

4.1 Pendahuluan

Meskipun Indonesia sudah berswasembada beras, akan tetapi swasembada

pangan masih belum sepenuhnya tercapai. Salah satu komoditi yang masih belum

mencapai produksi yang optimal ialah kacang-kacangan. Upaya peningkatan

produktivitas kacang-kacangan tidak bisa hanya mengandalkan budidaya kacang-

kacangan pada lahan sawah saja, akan tetapi lahan kering dan tegalan juga

mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai lahan penghasil kacang-kacangan.

Indonesia sebagai Negara yang kaya akan plasma nutfah, juga mempunyai

banyak komoditi kacang-kacangan. Beberapa diantaranya ialah kacang kedelai,

kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang dan lain sebagainya. Hingga saat ini

masih dikembangkan berbagai macam teknologi produksi untuk tanaman kacang-

kacangan sehingga bisa diproduksi dengan optimal.

4.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat menerapkan teknologi produksi tanaman kacang tanah

2. Mahasiswa dapat menerapkan teknologi produksi tanaman kedelai

3. Mahasiswa dapat menerapkan teknologi produksi tanaman kacang hijau

4.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas A – G,

yaitu kelompok A3, B3, C3, D3, E3, F3 dan G3.

2. Persiapan lahan

Pengolahan lahan dilakukan dengan membajak tanah yang akan digunakan

sedalam 15 – 20 cm. Bedengan dibuat dengan lebar 3 m, dengan tinggi 30 cm

dan dibuatkan parit sedalam dan selebar 25 cm

3. Pelaksanaan

Pada praktikum ini digunakan 3 komoditas kacang-kacangan, yaitu: kacang

tanah, kedelai dan kacang hijau dengan pembagian kelompok sebagai berikut:

a. Kelompok A3 : menanam kedelai varietas wilisb. Kelompok B3 : menanam kedelai hitam

Page 23: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

17

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

c. Kelompok C3 : menanam kacang tanah varietas 1

d. Kelompok D3 : menanam kacang tanah varietas 2e. Kelompok E3 : menanam kacang hijau varietas 1

f. Kelompok F3 : menanam kacang hijau varietas 2g. Kelompok G3 : menanam kacang hijau varietas 2

4. Penanaman

a. Kacang tanah

Kacang tanah tidak perlu dibibitkan sebelum tanam. Penanaman

dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir biji per

lubang, kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis. Jarak tanam yang

digunakan ialah 40 x 10 cm

b. Kedelai

Benih yang akan ditanam pada lahan yang belum pernah ditanami

kacang-kacangan perlu mendapat perlakuan inokulum rhizobium. Pemberian

inokulum rhizobium (dapat berupa legin, rhizogen atau nitragin) dilakukan

dengan dosis 5 g/kg benih kedelai.

Benih kedelai terlebih dahulu dibasahi dengan air gula 30% hingga

lembab lalu campurkan inokulum rhizobium dengan benih kedelai hingga

merata kemudian benih dikeringanginkan. Proses pencampuran sebaiknya

dilakukan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Benih yang telah kering harus ditanam sesegera mungkin dan tidak boleh

ditunda lebih dari 6 jam.

Cara tanam benih kedelai dengan menggunakan sistem tugal. Lubang

tugal dibuat sedalam 3 cm, setiap lubang diisi 2 butir kemudian ditutup dengan

tanah halus dan tipis.

c. Kacang hijau

Benih yang akan ditanam perlu diperlakukan dengan Marshal 25STdengan takaran 10-15 g/kg benih dengan tujuan untuk mencegah serangan

lalat bibit dan semut. Benih ditanam secara tugal dengan memasukkan 3 bijiper lubang tanam dengan kedalaman 3 cm. Jarak tanam yang digunakan ialah

40 x 30 cm.5. Pemeliharaan

a. Kacang tanah

1. Pemupukan

Pemupukan perlu dilakukan untuk pemenuhan unsure hara yang

dibutuhkan oleh tanaman agar dapat berproduksi dengan optimal.

Page 24: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

18

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Pemupukan dilakukan pada usia 10-15 hari setelah tanam. Pemberian

pupuk dilakukan dengan cara disebar dalam larikan antara barisan. Dosis

pupuk yang diberikan sebanyak 50 kg Urea/ha, 100 kg SP-36/ha dan 50 kg

KCl/ha.

2. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Kegiatan

penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas

lubang tanam terdahulu.

3. Penyiangan dan pembumbunan

Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan

pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua

dilakukan pada umur 40 hari setelah tanam. Pada penyiangan kedua juga

dilakukan kegiatan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk

memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah sehingga

pertumbuhannya optimal.

4. Pengairan

Tanaman kacang tanah tidak menyukai air yang tergenang. Fase kritis

untuk tanaman kacang tanah ialah pada fase perkecambahan, fase

pertumbuhan dan fase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik ialah

pada pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan kondisi yang

terjadi di lahan.

b. Kedelai

1. Pemupukan

Pupuk dasar diberikan bersamaan dengan kegiatan tanam. Pupuk

dasar diberikan dengan cara memasukkan ke dalam lubang tugal di sisi

lubang tanam sejauh 5 cm lalu menutup kembali lubang agar tidak terjadi

penguapan ataupun erosi. Dosis yang diberikan ialah campuran dari 50

kg/ha urea, 75 kg/ha SP-36 dan 50 kg/ha KCl.

Pupuk susulan diberikan pada saat tanaman berumur 20 – 30 hari

setelah tanam. Pupuk yang diberikan hanya pupuk urea saja dengan dosis

50 kg/ha.

Page 25: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

19

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

2. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Kegiatan

penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas

lubang tanam terdahulu. Kegiatan penyulaman dilakukan pada 7 – 10 hari

setelah tanam.

3. Penyiangan dan pembumbunan

Penyiangan dilakukan pada usia 2 – 4 minggu setelah tanam

bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan. Penyiangan harus

dilakukan setelah proses permbungaan selesai agar tidak mengganggu

proses penyerbukan.

4. Pengairan

Kedelai termasuk tanaman yang tidak tahan terhadap kekeringan. Air

yang cukup dibutuhkan sejak fase awal pertumbuhan hingga periode

pengisian polong. Setelah periode pengisian polong yaitu periode polong

tua, petakan harus dikeringkan. Pemberian air dapat dilakukan dengan

petakan digenangi air selama 15 – 30 menit kemudian air dikeluarkan

kembali.

Pengairan dilakukan 1 minggu sekali atau melihat kondisi tanah.

Tanah tidak boleh terlalu becek, agar benih kedelai tidak busuk. Tanah

juga tidak boleh terlalu kering, karena dapat mengakibatkan gagal panen.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan kondisi yang

terjadi di lahan.

c. Kacang hijau

1. Pemupukan

Pemupukan pertama dilakukan pada 1 minggu setelah tanam dengan

dosis 25 kg urea, 60 kg SP-36 dan 50 kg KCl per hektar. Pupuk dicampur

dan diberikan secara larikan di samping baris tanaman. Pemupukan kedua

dilakukan pada usia 3 minggu setelah tanam dengan dosis 25 kg urea per

hektar yang juga diberikan secara larikan disamping tanaman.

2. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Kegiatan

penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas

lubang tanam terdahulu.

Page 26: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

20

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

3. Penyiangan dan pembumbunan

Selama masa pertumbuhan tanaman kacang hijau perlu dilakukan

penyiangan sebanyak 2 kali, yaitu pada umur 10 hari setelah tanam dan

pada umur 25 hari setelah tanam.

4. Pengairan

Kacang hijau termasuk tanaman yang toleran terhadap kekurangan

air, akan tetapi kelembaban tanah harus tetap terjaga. Pengairan terutama

perlu dilakukan pada periode kritis yaitu pada saat tanam, saat berbunga

dan saat pengisian biji.

5. Pengairan hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan kondisi yang

terjadi di lahan.

6. Panen

a. Kacang tanah

Panen tanaman kacang tanah dilakukan antar umur 100 – 110 hst.

Kacang tanah sudah dapat dipanen dengan ciri kulit polong mengeras dan

berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji tipis mengkilat dan tidak

berair serta sebagian daun telah rontok

b. Kedelai

Panen tanaman kacang kedelai dilakukan berdasarkan varietas, untuk

varietas wilis kedelai dipanen pada usia 88 hari setelah tanam sedangkan

varietas tengger dipanen pada usia 79 hari setelah tanam. Cirri-ciri umum

kedelai yang sudah dapat dipanen ialah polong secara merata sudah berwarna

kekuning-kecoklatan, batang-batangnya sudah kering dan sebagian daunnya

sudah kering dan rontok

c. Kacang hijau

Kacang hijau sudah dapat dipanen pada usia 55 hari setelah tanam.

4.4 Pengamatan

1. Pengamatan organ pertumbuhan vegetatif :

a. Tinggi tanaman

b. Jumlah daun

Pengamatan dilakukan mulai umur tanaman selama masa pertumbuhan vegetatif

dengan interval pengamatan 7 hari

Page 27: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

21

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

2. Pengamatan organ generatif :

a. Saat muncul bunga

b. Jumlah polong per tanaman

c. Jumlah biji per tanaman (pengamatan panen)

d. Produksi per petak, kemudian dikonversi per hektar (pengamatan dilakukan

saat panen)

Page 28: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

22

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

V. PRODUKSI TANAMAN UBI-UBIAN(Wiwin Sumiya D.Y, SP. MP)

5.1. Pendahuluan

5.1.1 Ubi jalar ( Ipomoea batatas )

Ubi jalar termasuk tanaman semusim. Tanaman ini cocok ditanam didaerah

dengan ketinggian 500 s/d 1.000 dpl dan suhu 21 s/d 27 derajat Celcius serta

mendapat sinar matahari 10 jam per-hari. Kelembapan udara ( RH ) 50% - 60%

dengan curah hujan 750 mm- 1.500 mm pertahun. Ubi jalar ideal ditanam ditanah

pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik dengan PH 5,5 - 7.

Tanaman ubi jalar sudah membentuk ubi saat berumur 3 minggu sejak tanam.

Varietas ubi jalar cukup banyak diantaranya mendut, kalasan, lampeneng, sawo,

cilembu, Rambo, gedang, tumpuk, klenang, Georgia, borobudur, dan lain-lain. Varitas

dikatakan unggul apabila berdaya hasil minimal 30 ton / hektar dan berumur pendek 3

s/d 4 bulan.

Teknologi yang dapat diterapkan pada penanaman ubi jalar ialah pengunaan

mulsa. Mulsa yang digunakan bisa berupa mulsa jerami. Dengan penggunaan mulsa

dapat meningkatkan produksi ubi jalar.

5.1.2 Ubi kayu ( Manihot utilissima Pohl )

Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi

kayu, singkong atau kasape. Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya dari

negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika,

Madagaskar, India, Tiongkok. Ketela pohon berkembang di negara-negara yang

terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852.

Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah

beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein

cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa

digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu

bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan

bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu

digunakan pula pada industri obat-obatan.

Page 29: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

23

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

5.1.3 Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott

Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk

dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih

dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa

nama umum yaitu Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan ‘Eddo (e)’. Di beberapa negara

dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India),

Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China).

Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China

dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa

pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa di

jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan

di atas 1000 m dpl., baik liar maupun di tanam.

Tanaman talas mengandung asam perusi (asam biru atau HCN). Sistim

perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi mempunyai jenis bermacam-macam. Umbi

dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk selinder atau bulat, berukuran 30 cm x 15

cm, berwarna coklat. Daunnya berbentuk perisai atau hati, lembaran daunnya 20-50

cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya, warna pelepah

bermacam-macam. Perbungaannya terdiri atas tongkol, seludang dan tangkai. Bunga

jantan dan bunga betina terpisah, yang betina berada di bawah, bunga jantan di

bagian atasnya, dan pada puncaknya terdapat bunga mandul. Buah bertipe buah buni.

Bijinya banyak, bentuk bulat telur, panjangnya ± 2 mm.

Berbagai jenis talas terdapat di daerah Bogor adalah Talas Sutera, Talas

Bentul dan Talas Ketan. Talas Sutera memiliki daun yang berwarna hijau muda dan

dan berbulu halus seperti Sutera. Di panen pada umur 5-6 bulan. Umbinya kecoklatan

yang dapat berukuran sedang sampai besar. Talas Bentul memiliki umbinya lebih

besar dengan warna batang yang lebih ungu di banding Talas Sutera. Talas Bentul

dapat dipanen setelah berumur 8-10 bulan dengan umbi yang relatif lebih besar dan

berwarna lebih muda kekuning-kuningan. Talas Ketan warna pelepahnya hijau tua

kemerahan. Di Bogor dikenal pula jenis talas yang disebut Talas Mentega (Talas

Gambir/Talas Hideung), karena batang dan daunnya berwarna unggu gelap.

5.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini ialah:

1. Mahasiswa bisa menerapkan prinsip teknologi produksi ubi jalar

2. Mahasiswa dapat menerapkan teknologi budidaya ubi kayu

Page 30: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

24

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

3. Mahasiswa dapat menerapkan teknologi budidaya talas bentul

5.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas A – G,

yaitu kelompok A4, B4, C4, D4, E4, F4 dan G4

2. Persiapan lahan

Persiapan lahan dilakukan dengan membajak lahan menggunakan hand

traktor. Pada saat pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak

terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau

keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara tanah diolah terlebih dahulu

hingga gembur, kemudian dibiarkan selama ±1 minggu. Tahap berikutnya, tanah

dibentuk bedengan (guludan).

3. Pelaksanaan

Komoditas yang digunakan ialah ubi jalar, ubi kayu dan talas, dengan pembagian

kelompok sebagai berikut:

a. Kelompok A4, menanam ubi jalar kuning varietas Prambanan

b. Kelompok B4, menanam ubi jalar ungu

c. Kelompok C4, menanam ubi jalar putih

d. Kelompok D4, menanam ubi kayu varietas Faroka

d. Kelompok E4, menanam ubi kayu kuning

e. Kelompok F4, menanam ubi kayu “mukibat”

f. Kelompok G4, menanam talas bentul

4. Persiapan bibit

a. Ubi jalar

Bahan tanam ubi jalar menggunakan stek batang atau stek pucuk.

Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya

rapat dan buku-bukunya tidak berakar.

Bahan tanam di buang sebagian daun-daunnya untuk mengurangi

penguapan yang berlebihan, kemudian disimpan pada tempat yang teduh ± 7

hari.

b. Ubi kayu

Syarat stek ubi kayu adalah:telah berumur 7-12 bulan, diameter 2,5-

3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar. Panjang stek 20 - 25 cm, bagian

Page 31: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

25

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

pangkal diruncingi, agar memudahkan penanaman, usahakan kulit stek tidak

terkelupas, terutama pada bakal tunas.

Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat di gunakan untuk ditanam

adalah 15- 20cm pada bagian pangkal batang dan 20 - 25 cm pada bagian

ujung atau pucuk tanaman.

c. Talas (bentul)

Pembibitan tanaman talas dapat dilakukan dengan tunas atau umbi. Bila

bibit diambil dari tunas, maka tunas itu diperoleh dari talas yang telah berumur

5–7 bulan, yaitu tunas kedua dan dan ketiga. Bila bibit berasal dari umbi,

sebaiknya dipilih bagian umbi yang dekat titik tumbuh, kemudian iris dan

tinggalkan satu mata bakal tunas. Umbi yang diiris dianginkan dulu dan waktu

disemaikan lapisan bagian dalam irisan dilapisi abu. Baru setelah berdaun 2-3

lembar, umbi siap ditanam.

5. Penanaman

a. Ubi jalar

Penanaman ubi jalar dapat dilakukan dengan cara pertama - tama

membuat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan

dengan cangkul sedalam 10 cm atau membuat lubang dengan tugal, jarak antar

lubang 30 cm. Kemudian bibit ubi jalar di tanam dalam lubang atau larikan

hingga pangkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian

padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit). Bibit sebaiknya ditanam mendatar

dan semua pucuk diarahkan ke satu jurusan.

b. Ubi kayu

Jarak tanam yang digunakan adalah 100 x 50 cm. Cara penanaman

adalah batang stek ditanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. Perlu

diperhatikan jangan sampai terbalik pada saat penanaman. Mata tunas berada

di atas, yang dibawah adalah bekas tangkai daun

c. Talas (bentul)

Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit talas tegak lurus di

tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan tanah agar dapat

berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang tanam tidak

seluruhnya tertutup oleh tanah.

Page 32: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

26

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

6. Pemeliharaan

a. Ubi jalar

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam. Cara

menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan

bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal stek ditimbun

tanah.

2. Pemupukan

Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-

200 kg urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg

K2O/ha (±100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan

(alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula dibuat

larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman,

sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk

3. Pengairan

Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal

pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Setelah

tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama

15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh

pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga

tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan

perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan

dikurangi atau dihentikan. Hal yang penting diperhatikan dalam kegiatan

pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air

menggenang).

4. Penyiangan dan pembumbunan

Kegiatan penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan,

yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan

tersebut.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

b. Ubi kayu

1. Penyulaman

Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Agar

tanaman dapat tumbuh baik dan optimal dilakukan dengan mengurangi mata

Page 33: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

27

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

tunas saat awal tunas itu muncul atau 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan

maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat dalam satu tanaman.

2. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan berimbang antara N,

P, K dengan dosis Urea=133–200 kg/ha; SP 36=60–100 kg/ha dan KCl=120–

200 kg/ha. Cara pemberian pupuk adalah:

a. Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCl dan seluruh dosis P (SP 36)

diberikan pada saat tanam

b. Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCl diberikan pada saat

tanaman berumur 3 - 4 bulan

3. Pengairan

Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai umur 4–5 bulan

hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah

yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang

terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara

menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. Sistem yang

baik digunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah

perakaran secara resapan.

4. Penyiangan dan pembubunan

Penyiangan dilakukan apabila sudah tumbuh gulma. Penyiangan kedua

dilakukan pada saat ubi kayu berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan

pembumbunan.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

c. Talas (bentul)

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan setelah 1 – 3 minggu setelah pindah tanam.

2. Pemupukan

Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah

yaitu mencampur sebanyak 1 ton pupuk kandang/hektar. Sedangkan

pemupukan pertama dilakukan 1 bulan setelah bibit di tanam, yaitu dengan

menggunakan sebanyak 100 kg urea dan 50 kg TSP per hektar.

3. Pengairan

Talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air.

4. Penyiangan dan pembubunan

Page 34: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

28

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Penyiangan dan pembumbunan dilakukan bersamaan pada umur 1 bulan

setelah tanam.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

7. Panen

a. Ubi jalar

Panen dilakukan pada umur 90 hst, dengan cara memangkas batang ubi jalar.

b. Ubi kayu

Kriteria ubi kayu yang optimal adalah pada saaat kadar pati optimal, ketika

tanaman berumur 6-9 bulan untuk konsumsi dan umur 10 bulan untuk produksi

tepung. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya yang rontok.

c. Talas (bentul)

Panen talas bentul dilakukan setelah tanaman berumur 8-10 bulan.

5.4 Pengamatan

1. Pengamatan organ pertumbuhan vegetatif

a. Tinggi tanaman

b. Jumlah daun

Pengamatan dilakukan mulai umur 21 hst sampai dengan 70 hst, dengan interval

pengamatan 7 hari

2. Pengamatan organ generatif (hanya untuk ubi jalar)

a. jumlah umbi pertanaman

b. bobot umbi

c. bobot umbi pertanaman

d. produksi per ha

Pengamatan dilakukan pada saat panen

Page 35: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

29

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

VI. PRODUKSI TANAMAN BUAH

(Sisca Fajriani, SP,MP)

6.1 Pendahuluan

Kontribusi tanaman hortikultura terhadap manusia tidak dapat dipandang

sebelah mata. Manfaat tanaman hortikultura tidak hanya sebagai sumber pangan dan

gizi akan tetapi juga sebagai pendapatan keluarga, mempunyai nilai estetika, terdapat

konservasi genetik yang sekaligus berperan sebagai penyangga kelestarian alam.

Idonesia yang dikenal sebagai Negara yang mempunyai beragam plasma nutfah, juga

termasuk di dalamnya mempunyai berbagai jenis tanaman hortikultura, yaitu buah-

buahan.

Tanaman hortikultura terutama buah-buahan dapat dikonsumsi dalam kondisi

segar, sehingga kandungan kadar air menentukan kualitas produk. Salah satu

tanaman buaha-buahan yang digemari masyarakat ialah semangka dan blewah.

Semangka dan blewah termasuk tanaman buah semusim yang tumbuh merambat.

Semangka dan blewah dibudidayakn untuk dimanfaatkan sebagai buah segar, namun

ada juga yang dimanfaatkan daun dan buah semangka mudanya untuk bahan sayur

mayur. Buah-buahan ini banyak ditanam di Indonesia.

6.2 Tujuan

1. Pengenalan dan pemahaman teknologi budidaya tanaman buah semangka2. Pengenalan dan pemahaman teknologi budidaya tanaman buah blewah

6.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas A – G,

yaitu kelompok A5, B5, C5, D5, E5, F5 dan G5.

2. Persiapan lahan

Pengolahan tanah dilakukan dengan membuat bedengan selebar 3 m dan

bagian yang diolah hanya pada 80 cm dari pinggir, sedangkan bagian tengahnya

cukup dibabat saja. Tanah yang diolah dibuat guludan dan pada pinggir guludan

dibuat saluran drainase dengan lebar 40 cm dan kedalaman 15 cm, yang nantinya

akan digunakan untuk pengairan.

3. Pelaksanaan

Komoditi yang digunakan adalah semangka dan blewah dengan pembagian

kelompok sebagai berikut:

Page 36: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

30

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

a. Kelompok A5

Menanam semangka menggunakan mulsa jerami, penjarangan buah denganmenyisakan 2 buah pertanaman.

b. Kelompok B5Menanam semangka menggunakan mulsa jerami, penjarangan buah denganmenyisakan 4 buah pertanaman.

c. Kelompok C5Menanam semangka menggunakan mulsa plastik, penjarangan buah dengan

menyisakan 2 buah pertanaman.d. Kelompok D5

Menanam semangka menggunakan mulsa plastik, penjarangan buah denganmenyisakan 4 buah pertanaman.

e. Kelompok E5

Menanam blewah menggunakan mulsa jeramif. Kelompok F5

Menanam blewah menggunakan mulsa plastikg. Kelompok G5

Menanam blewah tanpa menggunakan mulsa4. Persiapan bibit

Agar benih dapat tumbuh dengan baik, sehat dan cepat beradaptasi dengan

lingkungan maka perlu dilakukan beberapa kegiatan pembibitan sebagai berikut :

a. Benih direndam dalam larutan Dithane M-45 (0,5 gram/liter) selama 6 jam

b. Siapkan 3 lembar kertas Koran yang telah dibasahi, kemudian susun benih yang

telah direndam dan tutup dengan dengan 3 lembar kertas Koran yang telah

dibasahi. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari dan kertas Koran harus selalu

dalam kondisi lembab.

c. Setelah benih berkecambah, dapat dipindah ke polibag dengan media semai

terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1.

d. Persemaian ditempatkan pada tempat terbuka dan ternaungi dari sinar matahari

langsung.

e. Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, pengaturan naungan dan pengendalian

hama dan penyakit.

5. Penanaman

Bibit semangka siap dipindah apabila telah berdaun 4 lembar (berumur sekitar

14 hari). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disiapkan dengan menanam

2 bibit per lubang tanam. Bibit ditanam sebatas leher akar tanaman.

6. Pemeliharaan

Page 37: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

31

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

a. Pemupukan

Kegiatan pemupukan dapat dilihat pada tabel berikut

Jenis Pupuk

Dosis/lubang tanam

7 harisebelumtanam

Saattanam

14 harisetelahtanam

28 harisetelahtanam

42 harisetelahtanam

Pupuk kandang 2 – 3 kg - - - -

Urea - 10 g 10 g 10 g 10 g

SP - 36 - 10 g 10 g 10 g -

KCl - 10 g 10 g 10 g 10 g

b. Penyiraman

Kegiatan penyiraman dilakukan setiap 4 hari sekali dengan mengalirkan air

dari tendon air ke selokan dan dibiarkan sampai selokan penuh dan air meresap

ke petakan tanaman.

c. Penyiangan

Penyiangan dilakukan apabila gulma tumbuh di petakan lahan dan

sebaiknya dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan tanaman.

d. Pengendalian hama dan penyakit

e. Pemangakasan dan pemilihan buah

Dalam satu tanaman cukup dipelihara 1-2 buah saja, untuk mendapatkan

bush yang berukuran besar. Setiap tanaman dipilih dua cabang lateral ditambah

satu cabang utama. Bakal buah yang dipertahankan yaitu bakal bush yang

tumbuh pada jarak 1,5-2 m dari pangkal batang atau antara ruas 8 – 15.

6.4 Pengamatan

1. Saat muncul bunga

2. Jumlah bunga per tanaman

3. Jumlah buah per tanaman

4. Bobot buah (saat panen)

Pengamatan 1-3 dilakukan setiap minggu

Page 38: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

32

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

VII. PRODUKSI TANAMAN SAYURAN(Nur Azizah, SP,MP)

7.1 Pendahuluan

Tanaman sayuran ialah salah satu komoditas hortikultura yang bermanfaat

sebagai sumber vitamin dan mineral. Permintan sayuran terus meningkat, sejalan

dengan pertambahan jumlah penduduk,dan peningkatan kesadaran masyarakat akan

manfaat mengkonsumsi sayuran. Produk sayuran biasanya dikonsumsi dalam bentuk

segar, namun sifat dari komoditas ini adalah mudah rusak. Oleh karena itu dalam

produksi tanaman sayuran diperlukan penanganan khusus mulai dari proses budidaya

hingga panen dan pasca panen.

Tanaman sayuran dapat diklasifikasikan berdasarkan famili dan bagian yang

dikonsumsi. Berdasarkan famili, terdapat empat famili tanaman sayuran dari jenis

monokotil, yaitu:

1. Amaryllidaceae (famili amarylis), contoh: Allium cepa (bawang merah)dan Allium

sativum (bawang putih)

2. Araceae(famili arum), contoh: Colocasia esculenta

3. Gramineae (famili grass), contoh: Zea mays var praecox (jagung pop corn) dan

Zea mays var rugosa (jagung manis)

4. Liliaceae, contoh: Asparagus officinalis (asparagus)

Adapun famili tanaman sayuran dari golongan dikotil,antara lain:

1. Chenopodiaceae, contoh: Beta vulgaris (bit) dan Spinacia oleracea

2. Composite, contoh : Lactuca sativa

3. Convulaceae, contoh: Ipomea batata

4. Crucefera, contoh: Brassica oleraceae (kol), Brassica rapa (sawi pak-choi) dan

Raphanus satvus (Radish)

5. Cucurbitaceae, contoh: Cucumis sativus (timun) dan Cucurbita pepo (labu)

6. Leguminosae, contoh: Pisum sativum (buncis) dan Vigna radiate (ercis)

7. Malvaceae, contoh: Abelmoschus esculentus

8. Polygonaceae, contoh: Rheum rhabarbarum

9. Solanaceae, contoh: Capsicum annum (cabe besar), Capsicum frutescens (cabe

rawit), Lycopersicum esculentum (tomat), Solanum melongena (terung), Solanum

tuberosum (kentang)

10. Umbelliferae, contoh: Apium graveolens (seledri) dan Daucus carota (wortel)

Page 39: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

33

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Berdasarkan bagian yang dikonsumsi, pengelompokan tanaman sayuran

adalah sebagai berikut:

1. Sayuran daun, contoh: bayam, kangkung, selada dan kubis

2. Sayuran buah, contoh: tomat, cabe, mentimun, terung dan labu

3. Sayuran bunga, contoh: kembang kol dan brokoli

4. Sayuran batang, contoh: asparagus

5. Sayuran umbi, contoh: kentang, wortel dan bawang

6. Sayuran biji, contoh: kacang ercis dan buncis

7.2 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:

1. mengenal jenis-jenis tanaman sayuran

2. melakukan teknik budidaya tanaman sayuran sesuai jenisnya

7.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas A – G,

yaitu kelompok A6, B6, C6, D6, E6, F6 dan G6.

2 Pelaksanaan

Komoditas yang digunakan adalah kangkung darat, tomat, cabe, kubis bunga,

bawang merah, kacang panjang dan baby corn. Setiap kelompok melakukan satu

budidaya tanaman. Adapun pembagian kelompok adalah:

a. Kelompok A5: tanaman kangkung darat

b. Kelompok B5 : tanaman tomat

c. Kelompok C5 : tanaman cabe

d. Kelompok D5 : tanaman kubis bunga

e. Kelompok E5 : tanaman bawang merah

f. Kelompk F5 : tanaman kacang panjang

g. Kelompok G5 : tanaman kubis

a. Kelompok A5 : tanaman kangkung darat

1. Perlakuan : Bahan tanam

Menggunakan bahan tanam dengan stek batang

Menggunakan bahan tanam dari benih

2. Penanaman:

Page 40: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

34

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Jarak tanam 20 x 20 cm

Stek batang berasal dari tanaman kangkung yang mempunyai batang besar,

tua dan daun besar

Penanaman dengan benih, benih disebar dalam baris-baris berjarak 15x5 cm

3. Pemeliharaan

penyiraman : dua kali sehari pada pagi dan sore hari

Pemupukan : urea, SP-36 dan KCl

Penjarangan dan penyulaman

Penyiangan setiap 2 minggu sekali

Pembumbunan pada 2 MST (minggu setelah tanam)

Pengendalian hama dan penyakit tanaman

4. Panen

Panen dapat dilakukan beberapa kali. Panen pertama dapat dilakukan pada 27

hst (hari setelah tanam), dengan cirri-ciri panjang batang sekitar 20-25 cm.

Panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 2-3 minggu sekali.

5. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang per

rumpun tanaman (seminggu sekali)

b. Pengamatan panen

Perlakuan Panen ke Umur(hst)

Jumlahbatang/ tan

Bobot/tan(g)

Ket/Ciri-ciri

1

2

3

4

b. Kelompok B5 : tanaman tomat

1. Perlakuan : pewiwilan (pembuangan tunas liar)

Kontrol (tanpa pewiwilan)

Pewiwilan semua tunas air yang tumbuh di bawah cabang pertama (ketiak

daun)

2. Penyemaian benih

Benih tomat disemai dalam kantong plastik kecil yang sudah diisi media

tanah:pasir:kompos=1:1:1. Satu kantong plastik berisi 1 benih tomat

Page 41: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

35

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Persemaian juga dapat dilakukan dalam bedeng persemaian yang telah

diolah dan dicampur kompos atau pupuk kandang. Benih tomat ditanam

secara larikan dalam bedengan tersebut.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 3-4 minggu atau bibit telah

memiliki 3-5 helai daun

Jarak tanam yang dipakai adalah double row (dua baris tanaman) dengan

jarak 30 cm dan 70 cm jarak antar tanaman dalam barisan

Satu lubang tanam diisi satu bibit

4. Pemeliharaan

Penyulaman, dilakukan satu minggu setelah tanam

Pengajiran, dilakukan 3-4 minggu setelah tanam. Ajir terbuat dari bamboo

ukuran 2x100 cm, ditancapkan 10 cm dari tanaman

Pemupukan (urea, SP-36 dan KCl) pada awal tanam, 2, 5 dan 7 MST

Penyiangan

Penyiraman, dilakukan setiap hari. Pada saat berbunga penyiraman

dilakukan 2 hari sekali hingga saat berbuah

Pengendalian hama dan penyakit tanaman

5. Panen

Panen dapat dilakukan beberapa kali mulai 3 bulan setelah tanam. Panen

berikutnya dapat dilakukan seminggu sekali

Buah yang dipanen jangan terlalu masak supaya dapat disimpan lebih lama

6. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : tinggi tanaman, jumlah daun, umur tanaman saat

berbunga, jumlah bunga per tanaman, umur tanaman saat berbuah pertama

dan jumlah buah per tanaman (seminggu sekali)

b. Pengamatan panen

Perlakuan Panen ke Umur(hst)

Jumlahbuah/ tan

Bobot/tan(g)

Ket/Ciri-ciri

1

2

3

4

5

Page 42: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

36

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

c. Kelompok C5 : Tanaman Cabe

1. Perlakuan : mulsa

Kontrol (tanpa mulsa)

Mulsa perak

2. Penyemaian benih

Benih cabe disemai dalam kantong plastik kecil yang sudah diisi media

tanah:pasir:kompos=1:1:1. Satu kantong plastik berisi 1 benih tomat

Persemaian juga dapat dilakukan dalam bedeng persemaian yang telah diolah

dan dicampur kompos atau pupuk kandang. Benih cabe ditanam secara larikan

dalam bedengan tersebut.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 3-4 minggu atau bibit telah

memiliki 3-5 helai daun

Jarak tanam yang dipakai adalah double row (dua baris tanaman) dengan jarak

60 cm dan 50 cm jarak antar tanaman dalam barisan

Satu lubang tanam diisi satu bibit

4. Pemeliharaan

Penyulaman, dilakukan satu minggu setelah tanam

Pengajiran, dilakukan 3-4 minggu setelah tanam. Ajir terbuat dari bamboo

ukuran 2x100 cm, ditancapkan 10 cm dari tanaman

Pemupukan (urea, SP-36 dan KCl) pada awal tanam, 2, 4, 6 dan 8 MST

Penyiangan

Pewiwilan terhadap semua tunas air di bawah cabang pertama dan bunga I dan

II setelah cabang pertama

Penyiraman, dilakukan setiap hari. Pada saat berbunga penyiraman dilakukan 2

hari sekali hingga saat berbuah

Pengendalian hama dan penyakit tanaman

5. Panen

Panen dapat dilakukan beberapa kali mulai 3 bulan setelah tanam. Panen

berikutnya dapat dilakukan seminggu sekali

Buah yang dipanen jangan terlalu masak supaya dapat disimpan lebih lama

Page 43: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

37

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

6. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : tinggi tanaman, jumlah daun, umur tanaman saat

berbunga, jumlah bunga per tanaman, umur tanaman saat berbuah pertama dan

jumlah buah per tanaman (seminggu sekali)

b. Pengamatan panen

Perlakuan Panen ke Umur

(hst)

Jumlah

buah/ tan

Bobot/tan

(g)

Ket/

Ciri-ciri

1

2

3

4

5

d. Kelompok D5 : tanaman kubis bunga (cauliflower)

1. Perlakuan : Jarak tanam

Jarak tanam 50 x 50 cm

Jarak tanam 45 x 65 cm

2. Penyemaian benih

Benih kubis bunga disemai dalam polibag ukuran 7x10 cm yang sudah diisi

media tanah:pupuk kandang=2:1. Satu kantong plastik berisi 1 benih kubis

bunga

Tindakan yang dilakukan selama persemaian: penyiraman, pengaturan naungan,

penyiangan dan pemupukan larutan urea dengan konsentrasi 0.5 g per liter

3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 3-4 minggu atau bibit telah

memiliki 3-4 helai daun

Jarak tanam yang dipakai sesuai dengan perlakuan

Satu lubang tanam diisi satu bibit

4. Pemeliharaan

Penyulaman, dilakukan 1-2 minggu setelah tanam

Pengajiran, dilakukan 3-4 minggu setelah tanam. Ajir terbuat dari bambu ukuran

2x100 cm, ditancapkan 10 cm dari tanaman

Pemupukan (urea, SP-36 dan KCl) pada awal tanam, 2, 3 dan 7 MST

Penyiangan

Page 44: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

38

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Penyiraman, dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada saat tanaman pada fase

pertumbuhan awal dan pembentukan bunga

5. Panen

Panen dapat dilakukan pada 55-100 hst

6. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : jumlah daun dan umur tanaman saat berbunga,

(seminggu sekali)

b. Pengamatan panen

Perlakuan Umur panen(hst)

Diameterbunga (cm)

Bobotbunga/tan (g)

Ket/Ciri-ciri

e. Kelompok E5 : tanaman bawang merah

1. Perlakuan: ukuran umbi

Umbi besar

Umbi kecil

2. Penanaman

Umbi yang digunakan sebagai bibit telah disimpan minimal selama 2 bulan

Umbi bibit ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi

Jarak tanam yang digunakan adalah 20x20 cm

3. Pemeliharaan

Penyiraman, dilakukan sesuai dengan umur tanaman: umur 0-10 hst=2x (pagi

dan sore), umur 11-35 hst= 1x (pagi), umur 36-50 hst= 1x (pagi atau sore)

Pemupukan (urea, SP-36 dan KCl) pada awal tanam, 2 dan 5 MST

Penyiangan

Pengendalian OPT

4. Panen

Waktu Panen ditandai dengan 60-70% daun telah rebah

5. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : saat muncul tunas, tinggi tanaman, jumlah anakan

pertanaman (seminggu sekali)

Page 45: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

39

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

b. Pengamatan panen

Perlakuan Umurpanen(hst)

Bobot segarumbi per

tanaman (g)

Jumlahumbi pertanaman

Ket/Ciri-ciri

f. Kelompok F5: tanaman kacang panjang

1. Perlakuan : Jumlah benih per lubang tanam

1 benih per lubang tanam

2 benih per lubang tanam

2. Penanaman

Benih kacang panjang dapat langsung ditanam di bedengan tanpa persemaian

terlebih dahulu.

Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 4-5 cm. Jarak antar lubang tanam

sekitar 25-30 cm dan antar barisan 60-75 cm

3. Pemeliharaan

Penyulaman, dilakukan 1-2 minggu setelah tanam

Pengajiran, dilakukan 3-4 minggu setelah tanam. Ajir terbuat dari bambu yang

panjangnya 100-200cm, lebar 2-3 cm. Pemasangan ajir dilakukan pada umur 2

MST atau tanaman mencapai sekitar 25 cm,

Pemupukan (urea, SP-36 dan KCl) pada awal tanam dan 3 MST

Penyiangan

Penyiraman, dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada saat tanaman pada fase

pertumbuhan awal dan pembentukan bunga

Pemangkasan, bagian yang dipangkas adalah pucuk cabang sekitar 2-3 ruas.

Pemangkasan dilakukan satu kali sebelum tanaman berbunga atau saat

tanaman berumur 3-4 MST

4. Panen

Panen dapat dilakukan beberapa kali. Panen pertama dapat dilakukan setelah

tanaman berumur 45 hari

Polong muda kacang panjang dipanen sesudah terisi penuh dan warna

polongnya hijau merata atau hijau agak putih

Page 46: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

40

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

5. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : jumlah daun dan umur tanaman saat berbunga

pertama kali, jumlah bunga dan jumlah polong (seminggu sekali)

b. Pengamatan panen

Perlakuan Panen ke Umur(hst)

Jumlahpolong/

tan

Bobotpolong/tan

(g)

Panjangpolong

Ket/Ciri-ciri

1

2

3

4

5

g. Kelompok G5: tanaman kubis

1. Perlakuan : Kultivar

Kultivar 1

Kultivar 2

2. Penyemaian

Benih disemaikan dalam polibag yang ditata di bedengan penyemaian

Jarak antar barisan 10 cm

3. Penanaman

Bibit ditanam setelah berdaun 5-6 helai daun

Bibit dimasukkan dalam lubang tanam sehingga leher akar ikut sedikit terbenam

ke dalam tanah, supaya krop yang terbentuk tidak mudah roboh

Satu lubang tanam diisi satu bibit

4. Pemeliharaan

Penyulaman, dilakukan 1-2 minggu setelah tanam

Pemupukan (urea, ZA,SP-36 dan KCl) pada awal tanam, 2, 4 dan 8 MST

Penyiangan

Penyiraman, dilakukan sesaat setelah penanaman benih. Selanjutnya dilakukan

sehari sekali dalam minggu pertama. Penyiraman selanjutnya dilakukan pada 4

MST (saat pembentukan tongkol).

Page 47: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

41

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Pembuangan bunga jantan (detasseling), dilakukan pada 40 hst untuk dataran

rendah dan 55 hst untuk dataran tinggi. Caranya dengan membuang tangkai

bunga jantan

Pendangiran, dilakukan bersama dengan penyiangan

5. Panen

Panen dapat dilakukan pada umur 3-5 bulan

6. Pengamatan

a. Pengamatan pertumbuhan : jumlah daun, saat muncul krop(seminggu sekali)

b. Pengamatan panen

Perlakuan Umur(hst)

Bobot krop/tan(g)

Diameterkrop

Ket/Ciri-ciri

Page 48: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

42

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

VIII. PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DAN INDUSTRI(Bram Hadiwijaya, SP, MP, MSc.)

8.1 Pendahuluan

Indonesia memiliki luasan areal perkebunan lebih dari 16 juta hektar pada

tahun 2002 (Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan) yang ditanami tanaman

perkebunan semusim maupun tahunan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

maupun untuk kepentingan ekspor. Namun produktivitas perkebunan nasional masih

tertinggal dari perkebunan negara tetangga, khususnya Malaysia dan Thailand .

Produktivitas kelapa sawit misalnya di Malaysia rata-rata berkisar antara 18 – 21

ton/ha/tahun. Sementara produktivitas kelapa sawit di Indonesia baru berkisar 14 – 16

ton/ha/tahun. Produktivitas rata-rata karet di Thailand mencapai 1 – 2 ton/ha,

sementara di Indonesia berkisar antara 0,6 – 1 ton/ha (Drajat, 2004).

Potensi Indonesia untuk mengembangkan sektor perkebunan masih sangat

besar. Diperlukan penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman

perkebunan di Indonesia terutama tanaman perkebunan yang memiliki potensi seperti

tembakau, tebu, dan kenaf untuk tanaman perkebunan semusim serta jarak pagar,

kopi dan coklat untuk tanaman perkebunan tahunan.

8.1.1 Tanaman perkebunan semusim

a. Tembakau (Nicotiana tabaccum L.)

Tanaman tembakau masuk ke Indonesia seiring datangnya bangsa Portugis

dan Spanyol pada tahun 1550-an. Perkembangan penanaman tembakau di

Indonesia sangat pesat yang mengakibatkan muculnya berbagai jenis tembakau

lokal di Indonesia. Tembakau varietas lokal yang terkenal adalah tembakau Deli,

tembakau Madura, tembakau cerutu Besuki dan tembakau Temanggung.

Tembakau Madura banyak digunakan dalam industri rokok kretek ringan karena

kandungan nikotinnya yang rendah 2-3,5% dengan komposisi penggunaan dalam

racikan rokok kretek sebesar 25-30% (Suwarso, 2007). Sedangkan tembakau

Temanggung memiliki mutu yang sangat tinggi dan harganya lebih tinggi dibanding

tembakau rajangan jenis lain. Pada tembakau Temanggung jenis tembakau hitam

terdapat mutu khusus dan langka yang disebut “srintil” dengan mutu dan harga

tertinggi (Basuki et al., 2000).

Selain tembakau varietas lokal, di Indonesia juga berkembang tembakau

virginia yang mulai ditanam di Bojonegoro pada tahun 1928 oleh PT. British

Page 49: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

43

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

American Tobacco Ltd. dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tembakau pabrik

rokok putih di Indonesia. Dengan majunya industri rokok kretek ternyata tembakau

virginia dapat digunakan untuk bahan campuran rokok kretek. Kebutuhannya

diperkirakan 25 – 35 % dari kebutuhan tembakau secara keseluruhan (Rachman et

al., 1997).

Tiap varietas tembakau mempunyai perbedaan fisiologis yang cukup jelas

pada daun dan batang. Ukuran daun pada tembakau sangat bervariasi tergantung

jenisnya. Daun merupakan bagian terpenting dari tanaman, karena bagian tersebut

yang nantinya akan dipanen. Setiap tanaman biasanya mempunyai 24 helai daun,

bahkan pada kondisi yang baik mampu mencapai jumlah daun sebanyak 28-32

helai (Matnawi,1997). Selain kuantitas, produksi daun tembakau juga ditentukan

oleh kualitasnya. Kualitas daun tembakau ditentukan oleh curah hujan. Curah hujan

yang tinggi dapat menurunkan kadar nikotin dan gula yang terkandung di dalam

daun tembakau (Setiawan dan Trisnawati, 1993).

b. Tebu

Tanaman tebu (Saccharum officinarum) merupakan bahan baku pembuatan

gula. Tanaman ini merupakan famili rerumputan, Gramineae, yang memiliki batang

yang beruas-ruas. Tebu merupakan tanaman tropis yang tidak dapat beradaptasi

terhadap suhu dingin dan memerlukan sinar matahari untuk tumbuh dengan baik.

Pertumbuhan tanaman tebu merupakan hasil dari konversi energi radiasi dari

matahari menjadi serat dan gula dari tanaman. Tebu merupakan tanaman C4 yang

memiliki mekanisme fotosintesis yang memfiksasi CO2 menjadi gula (Barnes,

1974).

Umur panen tanaman tebu bervariasi tergantung varietasnya. Untuk varietas

genjah, masak optimalnya kurang dari 12 bulan. Varietas sedang masak optimalnya

antara 12 sampai 14 bulan. Sedangkan varietas dalam masak optimalnya lebih dari

14 bulan. Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke

ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan.

Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang

seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang. Tanaman

tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau

tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose

10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %. Proses kemasakan

tebu dapat terganggu oleh munculnya tunas-tunas muda yang muncul dari ruas

Page 50: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

44

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

bawah tanah akbat tanaman tebu roboh atau pada musim penghujan. Hal ini

dikarenakan gula akan dialokasikan untuk pembentukan sel-sel baru pada tunas

muda (Sutardjo, 1994)

c. Kenaf

Tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus L.) adalah salah satu jenis tanaman

serat sebagai bahan baku karung goni (Kangiden et al., 2000). Sebelumnya bahan

baku karung goni diperoleh dari tanaman rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Namun

tanaman rosela berumur 6-7 bulan sehingga kurang sesuai untuk dimasukkan

dalam pola tanam dengan tanaman pangan. Keunggulan tanaman kenaf dibanding

tanaman rosela adalah umurnya yang genjah (4 bulan), sehingga dapat

dimasukkan dalam pola tanam dengan tanaman pangan terutama tanaman jagung

(Heliyanto et al., 2000). Tumpang sari jagung + kenaf sangat ideal mengingat: a)

tidak perlu mengubah jarak tanam jagung sehingga populasi jagung tetap, b)

habitus jagung dan kenaf yang keduanya tidak bercabang sehingga tidak saling

mengganggu, c) jagung berakar serabut dan kenaf berakar tunggang. Akar kenaf

lebih dalam daripada akar jagung, sehingga efek kompetisinya kecil (Sastrosupadi

et al., 2000).

Kelebihan lain dari tanaman kenaf adalah tahan genangan sampai kedalaman

1-1,5 m, sehingga mampu ditanam di lahan banjir di sepanjang daerah aliran

sungai (Heliyanto et al., 2000). Namun demikian drainase pada stadia awal

pertumbuhan harus baik, dan baru pada stadia lanjut kenaf dapat tumbuh dalam

keadaan tergenang (Sastrosupadi et al., 2000).

Tanaman kenaf diambil batangnya yang mengandung serat, oleh karena itu

fase vegetatif dari pertumbuhan tanaman kenaf sangat penting dalam penentuan

mutu serat kenaf. Pada fase vegetatif, tanaman kenaf harus ditanam pada bulan-

bulan yang mempunyai fotoperiode yang panjang agar tanaman bisa berbatang

tinggi. Jika ditanam pada bulan-bulan dengan fotoperiode pendek maka tanaman

akan cepat berbunga, batang menjadi pendek dan produktivitas seratnya rendah.

Selain itu umur panen sangat mempengaruhi produktivitas dan kualitas serat.

Pembentukan sel-sel serat hanya terjadi pada fase vegetatif. Bila panen terlambat

atau kelewat masak, akan terjadi perombakan karbohidrat serat untuk dikirimkan ke

organ generatif (Sastrosupadi et al., 2000).

Page 51: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

45

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

8.1.2 Tanaman perkebunan tahunan

a. Jarak pagar (Jatropha curcas L.)

Tanaman jarak pagar merupakan salah satu komoditas sumber energi

terbarukan yang mudah dibudidayakan di kawasan pedesaan. Rendemen minyak

dalam biji jarak pagar 27,5-37% (Basuki dan Tirtosuprobo, 2008). Biji jarak pagar

merupakan sumber minyak nabati yang potensial untuk penghasil biodiesel karena:

a) relatif mudah dibudidayakan oleh petani kecil, dapat ditanam sebagai batas

kebun, dapat ditanam secara monokultur atau tumpang sari, cocok di daerah

beriklim kering, dan dapat ditanam sebagai konservasi lahan, b) tidak berkompetisi

dengan minyak makan atau industri oleokimia, sehingga harganya relatif stabil, c)

Crude jatropha oil dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sebagai

pengganti minya tanah dan pembakaran tungku boiler, d) Memiliki kurang dari 78%

emisi CO2 dibandingkan solar e) dapat mengurangi efek rumah kaca dengan

mengurangi kadar CO2 pada atmosfer dengan meningkatkan carbon sequestration

(Syakir et al., 2008; Thongbai et al., 2006; Wood, 2006; Heller, 1996).

Tinggi tanaman jarak pagar bisa mencapai 7 meter. Oleh karena itu

pemangkasan sangat diperlukan untuk menjaga agar tinggi tanaman tidak terlalu

tinggi. Selain itu dengan pemangkasan akan merangsang munculnya cabang baru

dengan menghambat hormon apikal dominan. Semakin banyak cabang yang

tumbuh maka diharapkan akan semakin banyak buah yang dihasilkan. Hal ini

disebabkan inflorescence tanaman jarak terdapat di tiap ujung cabang (Francis,

2007).

b. Kopi (Coffea sp.)

Pada awalnya ada 3 jenis tanaman kopi yang ditanam di areal perkebunan di

Indonesia, yaitu: a) Liberika (Coffea liberica), b) Arabika (Coffea arabica), dan c)

Robusta (Coffea canephora). Namun pada perkembangannya kebanyakan kopi

yang ditanam di Indonesia hanya Arabika dan Robusta. Kopi Liberika tidak begitu

diminati karena rasanya terlalu masam. Kopi Robusta sangat diminati karena

produtivitasnya yang tinggi, lebih tahan terhadap penyakit karat daun, dan memiliki

kadar kafein yang tinggi. Sedangkan kopi Arabika diminati karena memiliki kadar

keasaman yang rendah sehingga sangat cocok sebagai campuran kopi dari

Amerika tengah dan Afrika timur yang masam (Mulyana, 1982).

Faktor cahaya mempunyai peranan yang penting dalam budidaya tanaman

kopi, baik kualitas maupun intensitasnya. Pada umumnya tanaman kopi tidak

Page 52: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

46

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

menyukai sinar matahari langsung. Oleh karena itu tanaman kopi sangat

membutuhkan tanaman naungan. Untuk selama fase pembibitan, naungan 75%

memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap tinggi tanaman, diameter batang,

tingkat kehijauan daun dan luas sepasang daun (Yulianti et al., 2007).

c. Kakao (Theobroma cacao L.)

Tanaman kakao/coklat adalah tanaman yang memiliki sifat perkecambahan

secara epigeal. Epigeal artinya kotiledon terangkat dan membuka di atas tanah,

dan pertumbuhannya secara subterminal vertical, yang artinya pertumbuhan ke

atas dilakukan oleh tunas yang berkembang di bawah jorquette. Jenis tanaman

kakao pertama yang masuk ke Indonesia adalah jenis Criollo yang terkenal dengan

rasanya yang enak, tetapi produktivitasnya rendah dan rentan terhadap hama

penyakit (Heddy, 1990).

Penanaman kakao di Indonesia memerlukan naungan karena tanaman kakao

ditanam di tanah-tanah yang berasal dari konversi dari tanaman lain. Naungan

untuk tanaman kakao bisa ditiadakan asal ditanam di lahan yang subur dan

berlingkungan hutan. Berdasarkan fungsinya naungan dibedakan menjadi 2

macam, yaitu: a) naungan sementara, yang diperlukan pada masa-masa tanaman

kakao masih belum menghasilkan, dan b) naungan permanen, yaitu naungan yang

dipertahankan sepanjang hidup tanaman cokelat (Heddy, 1990).

Penerapan teknologi baik berupa perbaikan varietas dan teknik budidaya

untuk tanaman perkebunan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas

tanaman. Diciptakannya varietas tahan penyakit lanas untuk tembakau, varietas

yang tahan terhadap genangan dan toleran terhadap fotoperiodisitas untuk

tanaman kenaf, serta berbagai macam rekomendasi pemberian pupuk, jarak

tanam, pemberian naungan maupun metode penyiraman merupakan contoh

pengaplikasian teknologi untuk mendapatkan produksi tanaman perkebunan yang

lebih baik.

8.2 Tujuan

Pengenalan dan pemahaman teknologi budidaya tanaman perkebunan baik

tanaman perkebunan semusim khususnya tembakau, tebu, dan kenaf maupun

tanaman perkebunan tahunan khususnya jarak pagar, kopi dan kakao.

Page 53: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

47

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

8.3 Metode

1. Pelaksana praktikum

Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas A – G,

yaitu kelompok A7, B7, C7, D7, E7, F7, dan G7.

2. Pelaksanaan praktikum

Tiap kelompok bertugas menanam satu jenis tanaman perkebunan yang diatur

sebagai berikut:

a. Kelompok A7: Tembakau lokal

b. Kelompok B7: Tembakau virginia

c. Kelompok C7: Tebu

d. Kelompok D7: Kenaf

e. Kelompok E7: Jarak pagar

f. Kelompok F7: Kopi

g. Kelompok G7: Kakao

a. Kelompok A7: Tembakau lokal

1. Pengolahan lahan

Tanah diolah dengan mencangkul sedalam 30 cm. Setelah 3 minggu dilakukan

penggemburan dan pembuatan guludan.

2. Pembibitan

Persemaian dilakukan dengan sistem tray dengan menggunakan nampan

dengan kedalaman 4 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah yang

dicampur dengan pupuk kandang 25 % dari volume tanah. Untuk pencegahan

serangan hama dan penyakit maka dilakukan desinfektasi tanah dengan

menggunakan terusi (CuSO4) 2 % atau dengan fumigasi tanah yaitu penggunaan

metil bromida. Kemudian media tanam tersebut ditambahkan pupuk kimia ZA, SP-

36 dan ZK, dengan dosis setiap 5 kg adalah 15 gram.

Benih yang akan ditanam direndam terlebih dahulu dalam air hangat selama

20 menit. Benih ditanam pada setiap lubang tanam yang terdapat pada nampan

dengan kedalaman sekitar 0,5 cm dengan jarak tanam 5 x 5 cm. Setiap lubang

nampan diisi 2-3 benih tembakau. Nampan berisi benih harus dilindungi dari terik

cahaya matahari. Benih yang telah disemaikan di tempat persemaian setiap saat

disiram secukupnya agar tetap lembab sehingga benih tidak kekeringan.

Page 54: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

48

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

3. Penanaman

Pencabutan bibit untuk dipindahtanamkan ke dalam tanah dilakukan saat bibit

berumur 40 hari. Adapun jarak tanam yang digunakan adalah 60 x 70 cm.

4. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pupuk yang digunakan terdiri atas ZA, SP-36 dan ZK yang diberikan sesuai

dengan dosis rekomendasi dengan pengaplikasian sebagai berikut:

- Tahap I: pupuk SP-36 dengan dosis penuh, yaitu 6,3 g/tanaman saat dilakukan

penanaman (transplanting).

- Tahap II: pupuk ZA dan ZK diaplikasikan dengan jumlah 1/2 dari total dosis

pupuk yang harus diberikan. Pemupukan ini dilaksanakan saat tanaman

berumur 7 hari, adapun dosis pupuk ZA adalah 8,4 g/tanaman, sedangkan ZK

sebanyak 2,1 g/tanaman.

- Tahap III: pemberian 1/2 sisanya, dilaksanakan pada saat tanaman berumur 21

hari, dengan dosis pupuk ZA sebanyak 8,4 g/tanaman, sedangkan pupuk ZK

sebanyak 2,1 g/tanaman.

b. Penyiraman

Untuk tanaman umur 1-7 hari setelah tanam, penyiraman dilakukan setiap hari.

Setelah tanaman berumur 7 hari penyiraman dilakukan setiap 3-5 hari sekali,

dan tidak membutuhkan penyiraman pada saat tanaman berumur 40 hari

setelah tanam.

c. Penyulaman

Penyulaman dilaksanakan saat tanaman berumur 3 hari sampai tanaman

berumur 7 hari.

d. Pendangiran dan penyiangan

Pendangiran yang pertama. dilakukan pada waktu tanaman berumur 14 hari,

dan pendangiran selanjutnya dilakukan selang 2 minggu. Penyiangan juga

dilakukan bersamaan dengan pendangiran.

e. Pemangkasan pucuk

Pemangkasan dilakukan saat tanaman memasuki fase akhir vegetatif, yang

ditandai dengan mekarnya bunga pertama pada bagian pucuk tanaman dengan

cara menggunting 3 daun dari pucuk tanaman.

Page 55: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

49

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

f. Pewiwilan

Wiwil merupakan penghilangan tunas ketiak (tunas samping) tanaman

tembakau yang dilakukan dengan interval 5 hari sekali.

g. Pengendalian hama dan penyakit

b. Kelompok B7: Tembakau virginia

1. Pengolahan lahan

Tanah diolah dengan mencangkul sedalam 30 cm. Setelah 3 minggu

dilakukan penggemburan dan pembuatan guludan.

2. Pembibitan

Persemaian dilakukan dengan sistem tray dengan menggunakan nampan

dengan kedalaman 4 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah yang

dicampur dengan pupuk kandang 25 % dari volume tanah. Untuk pencegahan

serangan hama dan penyakit maka dilakukan desinfektasi tanah dengan

menggunakan terusi (CuSO4) 2 % atau dengan fumigasi tanah yaitu penggunaan

metil bromida. Kemudian media tanam tersebut ditambahkan pupuk kimia ZA, SP-

36 dan ZK, dengan dosis setiap 5 kg adalah 15 gram. Benih yang akan ditanam

direndam terlebih dahulu dalam air hangat selama 20 menit. Benih ditanam pada

setiap lubang tanam yang terdapat pada nampan dengan kedalaman sekitar 0,5

cm dengan jarak tanam 5 x 5 cm. Setiap lubang nampan diisi 2-3 benih tembakau.

Nampan berisi benih harus dilindungi dari terik cahaya matahari. Benih yang telah

disemaikan di tempat persemaian setiap saat disiram secukupnya agar tetap

lembab sehingga benih tidak kekeringan.

3. Penanaman

Pencabutan bibit untuk dipindah tanamkan ke dalam tanah dilakukan saat

bibit berumur 40 hari. Adapun jarak tanam yang digunakan adalah 90 x 70 cm.

4. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pupuk yang digunakan terdiri atas ZA, SP-36 dan ZK yang diberikan sesuai

dengan dosis rekomendasi dengan pengaplikasian sebagai berikut:

- Tahap I: pupuk SP-36 dengan dosis penuh, yaitu 9,45 g/tanaman saat

dilakukan penanaman (transplanting).

- Tahap II: pupuk ZA dan ZK diaplikasikan dengan jumlah 1/2 dari total dosis

pupuk yang harus diberikan. Pemupukan ini dilaksanakan saat tanaman

Page 56: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

50

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

berumur 7 hari, adapun dosis pupuk ZA adalah 12,6 g/tanaman, sedangkan

ZK sebanyak 3,15 g/tanaman.

- Tahap III: pemberian 1/2 sisanya, dilaksanakan pada saat tanaman berumur

21 hari, dengan dosis pupuk ZA sebanyak 12,6 g/tanaman, sedangkan

pupuk ZK sebanyak 3,15 g/tanaman.

b. Penyiraman

Untuk tanaman umur 1-7 hari setelah tanam, penyiraman dilakukan setiap hari.

Setelah tanaman berumur 7 hari penyiraman dilakukan setiap 3-5 hari sekali,

dan tidak membutuhkan penyiraman pada saat tanaman berumur 40 hari

setelah tanam.

c. Penyulaman

Penyulaman dilaksanakan saat tanaman berumur 3 hari sampai tanaman

berumur 7 hari.

d. Pendangiran dan penyiangan

Pendangiran yang pertama. dilakukan pada waktu tanaman berumur 14 hari,

dan pendangiran selanjutnya dilakukan selang 2 minggu. Penyiangan juga

dilakukan bersamaan dengan pendangiran.

e. Pemangkasan pucuk

Pemangkasan dilakukan saat tanaman memasuki fase akhir vegetatif, yang

ditandai dengan mekarnya bunga pertama pada bagian pucuk tanaman

dengan cara menggunting 3 daun dari pucuk tanaman.

f. Pewiwilan

Wiwil merupakan penghilangan tunas ketiak (tunas samping) tanaman

tembakau yang dilakukan dengan interval 5 hari sekali.

g. Pengendalian hama dan penyakit

c. Kelompok C7: Tebu

1. Pengolahan lahan

Lahan diolah dan kemudian membuat cemplongan/juringan berupa parit

dengan panjang 7,5 m dan kedalaman 35 cm. Setelah juringan terbentuk,

dilakukanlah pembuatan got malang, got mujur, got keliling, serta jalan kontrol. Got

keliling yaitu got yang mengelilingi lahan. Got ini mempunyai lebar 60 cm dengan

kedalaman 90 cm. Got mujur yaitu got yang posisinya sejajar dengan juringan.

Ukuran got mujur adalah lebar 60 cm, dan kedalaman 80 cm. Got terakhir adalah

Page 57: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

51

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

got malang. Posisi got ini tegak lurus dengan juringan. Lebar got malang 80 cm,

dan kedalamanya 70 cm. Tanah galian ditumpuk di atas larikan diantara lubang

tanam membentuk guludan, Jarak antar pucuk ke pucuk (PKP) sejauh 110 cm.

Kemudian dilakukan kebruk/turun tanah dengan memasukkan tanah guludan ke

cemplongan sebagai kasuran setebal 15 cm. Kasuran untuk bibit tebu harus halus

dan rata.

2. Penanaman

Tanah kasuran digaris dengan kedalaman 5 cm. Bibit dimasukkan ke dalam

aluran dengan jarak antar bibit 10 cm kemudian ditutup dengan tanah setebal 3 cm

dan disiram.

3. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pemupukan dilakukan 3 kali.

- Pemupukan pertama pada saat awal tanam pupuk yang diberikan ialah SP-36

dengan dosis 10 gram pertanaman yang ditambah dengan kompos.

- Pupuk kedua ialah ZA dengan dosis 10 gram pertanaman dan KCL dengan

dosis 15 gram pertanaman yang diberikan pada 3-7 hari setelah tanam.

- Pemupukan yang terakhir diberikan pada 30-37 hari setelah tanam (satu bulan

setelah pemupukan kedua) pupuk yang diberikan adalah ZA dengan dosis 10

gram pertanaman dan KCL dengan dosis 20 gram pertanaman.

b. Penyiraman

Penyiraman pertama dilakukan pada lahan tanam hingga agregat tanah menjadi

hancur, sehingga dapat digunakan sebagai alas pertumbuhan awal bibit tebu.

Kemudian dilakukan siram sirat yakni bersamaan dengan pemupukan kedua (3-7

hst) dan siram boyor yang dilakukan setelah pemupukan ketiga (30-37 hst).

Penyiraman juga dilakukan pada saat sebelum dilakukannya pembumbunan.

c. Penyiangan

Penyiangan terhadap tanaman penggangu (gulma) dilakukan jika gulma tersebut

dianggap telah menggangu pertumbuhan tanaman tebu.

d. Pembumbunan

Sebelum pembubunan tanah harus disirami sampai jenuh agar struktur tanah

tidak rusak. Pembumbunan pertama dilakukan pada waktu umur 3 minggu.

Tebal bumbunan tidak boleh lebih dari 5 cm secara merata. Ruas bibit harus

Page 58: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

52

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

tertimbun tanah. Pembumbunan ke dua dilakukan pada waktu umur 2 bulan.

Pembumbunan ke tiga dilakukan pada waktu umur 3 bulan.

e. Klentek

Daun-daun kering harus dilepaskan sehingga ruas-ruas tebu bersih dari daun

tebu kering dan menghindari kebakaran. Bersamaan dengan pelepasan daun

kering, anakan tebu yang tidak tumbuh baik dibuang. Perempalan dilakukan

pada saat 4 bulan setelah tanam.

f. Pengendalian hama dan penyakit

d. Kelompok D7: Kenaf (Hibiscus cannabinus L.)

1. Pengolahan lahan

Lahan yang akan ditanami dicangkul dan dibersihkan dari semak belukar.

Lahan tanam dicampur dengan kompos sebanyak 0.5 kg/m2 dan kemudian dibuat

lubang tanam sedalam 2,5 cm dengan jarak 20 x 20 cm.

2. Penanaman

Benih kenaf direndam dalam air selama 24 jam. Kemudian biji dimasukkan ke

dalam lubang tanam sebanyak 2-3 benih per lubang. Penjarangan dilakukan

hingga hanya terdapat 1 tanaman per lubang tanam.

3. Pemeliharaan

a. Pemupukan

- Pupuk SP-36 dengan dosis 0.5 g/tanaman dan KCl 0.5 g/tanaman diberikan

pada waktu tanam.

- Pupuk Urea dengan dosis 1 g/tanaman diberikan pada saat tanaman berumur

7 hari dan 35 hari.

b. Penyiraman

c. Penyiangan

d. Pengendalian hama dan penyakit

e. Kelompok E7: Jarak pagar (Jatropha curcas L.)

1. Pengolahan lahan

Lahan yang akan ditanami dicangkul dan dibersihkan dari semak belukar

terutama disekitar calon tempat tanam. Lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30

cm disiapkan satu bulan sebelum tanam.

Page 59: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

53

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

2. Pembibitan

Biji tanaman jarak disemaikan pada nampan berisi pasir yang diberi air hingga

keadaan jenuh dan kandungan air dalam nampan tetap dijaga agar tetap dalam

keadaan jenuh. Setelah bakal hipokotil muncul dari ujung biji, biji dapat dipindahkan

ke dalam polybag ukuran 15 x 25 cm yang berisi media tanah, pasir dan pupuk

kotoran sapi dengan rasio 1:1:1. Pembibitan tanaman jarak dilakukan di bawah

naungan.

3. Penanaman

Setelah bibit berusia 2 bulan,bibit dapat dipindah ke tanah dengan jarak tanam 2 x

2 m.

4. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Pada saat penanaman, tanaman jarak diberikan 3 kg pupuk kandang/tanaman.

Pupuk Urea 72 g/tanaman, SP-36 33 g/tanaman dan KCl 20 g/tanaman diberikan

pada saat penanaman dan pada saat 1,5 bulan setelah tanam.

b. Penyiraman

c. Penyulaman

Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 20 hari setelah tanam.

d. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman memiliki tinggi 1 m.

e. Pengendalian hama dan penyakit

f. Kelompok F7: Kopi (Coffea sp.)

1. Persiapan lahan

Lahan yang digunakan dicangkul sedalam 30 cm lalu dibersihkan dari sisa

akar maupun kerikil. Kemudian lahan dibuat bedengan dengan lebar 50 cm

dengan pembatas bambu di tiap pinggirannya. Di atas bedengan diberikan

naungan paranet 75%. Untuk lapisan tanah atas diberi pasir setebal 5 cm.

Sebelum menyemai benih, pasir harus diberi air hingga jenuh.

2. Penyemaian

Benih direndam dalam larutan Mankozeb 2 g/L selama 5 menit sebelum

disemaikan. Penyemaian benih dilakukan dengan membenamkan benih sedalam

0.5 cm dengan posisi permukaan benih yang rata menghadap ke bawah dengan

Page 60: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

54

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

jarak tanam 5 x 5 cm. Selanjutnya benih dipelihara dengan disiram tiap pagi dan

sore.

3. Pembibitan

Bibit yang telah memasuki fase serdadu ( ± 6 minggu) siap untuk dipindahkan

ke polybag. Sebelum dipindahkan ke polybag dilakukan pemotongan akar dengan

disisakan ± 6 cm. Selanjutnya bibit ditanam di dalam polybag berukuran 15 x 25

cm dengan menggunakan media tanah, pasir dan pupuk kandang dengan rasio

1:1:1. Lubang tanam diuat dengan diameter 5 cm sedalam 10 cm. Bibit kemudian

diletakkan di bawah naungan paranet 75%.

4. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Setiap 2 bulan bibit diberi pupuk ZA dengan dosis 2 g/tanaman, SP-36 dengan

dosis 1 g/tanaman dan KCl dengan dosis 1 g/tanaman.

b. Penyiraman

c. Penyiangan

d. Pengendalian hama dan penyakit

g. Kelompok G7: Kakao (Theobroma cacao L.)

1. Persiapan lahan

Lahan diolah sampai gembur dan bersih dari sisa akar dan gulma. Kemudian

dibuat bedengan untuk persemaian dengan berukuran 1 x 1 m dan di atasnya

dilapisi pasir dengan ketebalan ± 15 cm. Lahan persemaian diberi naungan.

2. Penyemaian

Biji kakao diletakkan dengan posisi radicle di sebelah bawah. Biji disusun

dengan jarak 3 x 1 cm. Biji dipendam secukupnya, sehingga hanya sebagian kecil

yang muncul di atas permukaan tanah. Bedengan disiram pagi dan sore.

3. Pembibitan

Keping biji dapat dipindahkan ke polybag berukuran 20 x 30 cm setelah biji

berumur ± 14 hari yang ditandai dengan tersembulnya keping biji ke atas. Polybag

diisi dengan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan rasio 1:1.

Polybag diletakkan di bawah naungan dengan jarak antar polybag 20 x 20 cm.

4. Pemeliharaan

a. Pemupukan

Page 61: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

55

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Seminggu setelah bibit dipindahkan ke polybag, diberikan ZA dengan dosis 2

g/tanaman, SP-36 dengan dosis 1 g/tanaman dan KCl dengan dosis 1

g/tanaman tiap bulan hingga bulan ke 3.

b. Penyiraman

c. Penyiangan

d. Pengendalian hama dan penyakit

8.4 Pengamatan

Pengamatan dilakukan dari awal pembibitan hingga akhir masa praktikum

dengan interval pengamatan 7 hari sekali. Adapun parameter yang diamati:

a. Tinggi tanaman

b. Jumlah daun

c. Diameter batang

d. Jumlah cabang (untuk tanaman jarak)

Page 62: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

Stimulasi Pembungaan

IX. PRODUKSI TANAMAN HIAS(Ir.Sitawati, MS dan Euis Elih Nurlailih, SP.MSi)

9.1 Pendahuluan

Tanaman hias adalah tanaman yang memiliki nilai estetika sehingga

dapat menjadi komoditi yang bernilai ekonomi. Indonesia yang kaya akan

keragaman plasma nutfah flora sangat potensial dalam pengembangan tanaman

hias. Beberapa tanaman hias Indonesia sudah diakui secara internasional

seperti berbagai jenis anggrek, bambu, anthurium, dan sebagainya.

Berdasarkan daya tariknya, tanaman hias terdiri dari tanaman hias bunga

dan tanaman hias daun. Berdasarkan umurnya, tanaman hias terdiri dari

tanaman hias tahunan dan semusim, sedangkan berdasarkan fungsinya

tanaman hias terdiri dari tanaman indoor (tanaman dalam ruang), tanaman

outdoor atau lanskap (tanaman untuk taman) dan tanaman hias potong (untuk

dekorasi dan rangkaian).

Kenikir/tahi kotok/telekan (Tagetes erecta) merupakan salah satu

tanaman hias semusim yang banyak digunakan baik sebagai tanaman dalam

taman maupun bunga untuk dekorasi. Warnanya yang cerah dan beragam

menjadi daya tarik utama tanaman ini. Sifat lain tanaman ini adalah baunya yang

khas sehingga tidak disukai serangga. Tanaman ini termasuk Familia:

Compositae (Asteracea) dengan ciri-ciri fisik sebagai berikut: Herba, tegak, tinggi

60 – 70 cm, lebih menyukai tempat tempat yang terkena sinar matahari, dan

lembab. Bunga berbentuk bonggol (flower head), yang dikelilingi daun pelindung.

Warna bunga kuning atau orange.

Beberapa ahli menemukan bahwa akar tanaman ini mengandung zat

alelopati yang dapat mengendalikan gulma tertentu sehingga dapat digunakan

dalam sistem ”companion planting”. Tagetes (Tagetes sp.) sebagai mulsa, dapat

menurunkan populasi nematoda parasit pada tanaman kopi. Tanaman tagetes

mengandung senyawa thiophenic yang memiliki resistensi tinggi terhadap

nematoda parasit (Wiryadiputra,1987).

9.2 Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan teknik budidaya tanaman kenikir (Tagetes erecta)

9.3 Metode

Page 63: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

57

57

Tanaman ini diperbanyak dengan biji. Biji benih berasal dari bunga

pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan penyemaian. Biji benih

diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah, ia mudah

berkecambah dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit, cukup

menggunakan pot sebagai wahana persemaian. Untuk skala besar, semaikan di

bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi bibit sekitar 15 - 20

cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup satu bibit. Jarak

tanam sekurang - kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan

berkembang dan bercabang. Besaran bunga pun akan mengecil, bahkan kerdil.

Tanaman sebaiknya ditanam pada tanah gembur. Di awal penanaman,

taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran ayam, kotoran kambing, kotoran lembu)

per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per batang.

Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per batang. Jangan lupa, perhatikan

saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa mendera. Umur 2 bulan,

bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti cabang - cabang di ruas - ruas

daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa menghasilkan 10 - 12 tangkai

bunga.

Untuk pemeliharaan lakukan penyiraman setidaknya sekali sehari.

Spesies pokok hiasan ini mampu menarik serangga yang turut membantu proses

pendebungaan untuk menghasilkan biji benih bagi pertumbuhan anak benih

baru.

A. STIMULASI PEMBUNGAAN

A.1 Latar belakang

Para pecinta tanaman (hobiis) tentu akan senang bila tanaman hiasnya

selalu berbunga. Tapi hal ini sering dikeluhkan karena tanamannya hanya

berbunga ketika baru beli, Kemudian hanya semakin rimbun dan tidak pernah

berbunga lagi. Hal tersebut sebenarnya dapat dihindari bila pemahaman tentang

teknik dan seni bubidaya THB (tanaman hias bunga) dikuasai dengan baik.

Banyak cara yang dilakukan untuk menstimulasi THB agar berbunga.

Salah satunya adalah ZPT. Penggunaan ZPT sangat tepat untuk mengatasi

THB yg membutuhkan pembungaan cepat khususnya bila ada moment tertentu.

Syarat umum untuk menstimulasi THB agar berbunga yaitu dengan

mengetahui jenis dan sifat THB tersebut. Selain itu syarat tumbuh THB juga

Page 64: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

58

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

harus diperhatikan.Diantaranya kebutuhan cahaya,suhu, RH, curah hujan dan

kesuburan media tanam.

A2. Langkah- langkah menstimulasi THB agar rajin berbunga

1. Pengaturan C/N ratio

Perimbangan C/N ratio akan menentukan perimbangan terjadinya

fase vegetatif dan generatif. C/N ratio tinggi akan lebih mudah masuk ke fase

generatif, dan sebaliknya C/N ratio rendah lebih ke fase vegetatif. Cara ini

dapat diaplikasikan pada metode pemangkasan. Contoh : mawar, lantana.

2. Efek Fotoperiodisme

Perlakuan ini berkolerasi dengan THB menurut panjang hari. Pada

THB hari pendek (short day plant) penambahan cahaya menghambat

pembungaan. Contoh : krisan, salvia. Sedangkan pada THB hari panjang

(long day plant) akan merangsang pembungaan. Dapat juga dengan cara

menempatkan THB pada penyinaran melebihi standar syarat tumbuh THB

tsb. Contoh Orchid.

3. Vernalisasi

Yaitu perlakuan dengan suhu rendah untuk mendorong pembungaan.

Diaplikasikan pada biji /umbi pada THB yang membutuhkan suhu rendah

untuk proses pembungaannya. Pada umumnya selama 6-8 minggu dengan

suhu 1-100 C. Contoh: Amarilis. Pada tanaman annual perlakuan ini tidak

memberikan efek pembungaaan.

4. Cekaman air (stress air)

Pembungaan THB biasanya didahului dengan stres air. Yaitu kondisi

kekurangan air dalam kurun waktu tertentu. Kondisi sters air selama

beberapa hari yang diikuti penyiraman apalagi pemupukan akan memacu

pertumbuhan tanaman ke arah generatif. Contoh : bugenvil

5. Pengaturan Kelembaban

Contohnya adalah rhododendron (azalea) ,tanaman ini membutuhkan

lingkungan tumbuh yang tingkat kelembabannya tinggi, dan juga sinar

matahari yang penuh. Kondisi ini biasanya didataran tinggi. Bila ditanam

didataran rendah tanaman ini tidak akan berbunga.

6. Pemupukan

Pemupukan dengan komposisi P dan K yang tinggi akan

mempercepat tanaman untuk memproduksi bunga. Secara khusus P

Page 65: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

59

59

merangsang produksi tunas bunga dan cocok diaplikasikan pada indoor

plants. Sedang K cocock untuk semua tanaman berbunga, umbi- umbian

(arifin,2002)

7. Aplikasi ZPT

Contohnya adalah retardan, yang berfungsi menstimulasi

pembungaan THB hari pendek seperti krisan, Euphorbia. Nama dagang

untuk retardan antara lain A-Rest, Paclobutrasol, B-nine(alar), yang juga

berfungsi untuk memendekkan tanaman. ACCEL merangsang percabangan

pada mawar, dieffenbachia. Sedangkan Giberelin juga dibutuhkan untuk

proses pembungaan.

Perhitungan ZPT

Beberapa contoh merk dagang dan bahan aktifnya :

Merk Dagang Bahan AktifPaclobutrazol 15 % PaclobutrazolCultar 40 % PaclobutazolAgrogibb 40 gram GA3 / literGrowtone 4,17 % ( 0,17 % NAA + IBA, 4 % Thiuram)

1. Cara perhitungan ZPT pada dasarnya hampir sama dengan cara perhitungan

pemupukan.

Contoh soal :

1. Berapa gram calcium nitrate Ca(NO3)2 yang perlu dilarutkan dalam drum

bervolume 100 L, agar larutan tersebut mengandung 300 ppm Ca(NO3)2?

1 ppm = 1 mg/L

300 ppm = 300 mg/L

Drum berisi 100 L

Ca(NO3)2 yang diperlukan = 100 x 300 mg = 30 gram

2. Berapa gram pupuk NPK ( 15 :15:15) yang harus dilarutkan dalam drum

bervolume 200 L, agar air yang digunakan mengandung 200 ppm NPK?

1 ppm = 1 mg/L

100 ppm NPK = 100 mg/L

1 ppm = 1 mg/L

Page 66: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

60

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Pupuk NPK (15:15:15) mengandung 15 % N, 15 % P, dan 15 % K

Jadi pupuk NPK yang diperlukan = 200 x 100 x 100 mg = 133,3 gram

15

A3. Tujuan

1. Mengetahui langkah / cara menstimulasi THB agar rajin berbunga

2. Mengetahui hubungan antara pola pertumbuhan tanaman dan aplikasi ZPT

3. Dapat menghitung besarnya kebutuhan ZPT untuk tanaman.

A4. Alat dan Bahan

Alat : Gunting pangkas / cutter, Bak plastik / pot tray, Hand sprayer,

Gelas Ukur, Timbangan

Bahan : Tanaman hias yang digunakan : Gardenia, Kembang Sepatu,

Soka, ZPT Paclobutrazol, Air bersih

A5. Metode

1. Lakukan pemangkasan pada ujung tanaman

2. Kemudian beri perlakuan ZPT yang disemprot (spray) pada tanaman dengan

konsentrasi ....ppm

3. Amati setiap minggu dan isi tabel pengamatan

4. Bandingkan hasil perlakuan ZPT disemprot (spray) dan dan yang dispray

dengan air, lanjutkan dengan pembahasan

Lembar Kerja

1. Pembahasan Pada tanaman tahunan (dengan melihat data pengamatan).

Apakah pemberian ZPT mempengaruhi pertumbuhan vegetaitif dan

generatif? Jelaskan!

Nama tanaman :

Tanggal Tanam :

Page 67: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

Modul Praktikum MK TEKNIK PRODUKSI TANAMAN – FAKULTAS PERTANIAN UNIBRAW – 2009

Penanganan Pasca panen Bunga Potong

Tabel Pengamatan

No. Tan SaatInisiasiBunga

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

TT ∑ Bunga TT ∑ Bunga TT ∑ Bunga TT ∑ Bunga

Pangkas + ZPT

1

2

3

4

5

Rata rata

Pangkas + tanpa ZPT

1

2

3

4

5

Rata-rata

Page 68: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

62

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

B. PENANGANAN PASCA PANEN BUNGA POTONG

(Teknik pasca panen untuk memperpanjang vaselife)

B1. Latar Belakang

Penanganan pasca panen terhadap bunga potong sangat berperan

penting terutama di dalam hal memperpanjang kesegaran dan vaselife dari

bunga potong. Hal yang sering menjadi permasalahan utama adalah, sesaat

setelah bunga dipanen, akan mengalami kelayuan, senescence (menguning,

coklat) dan absisi (gugur). Oleh karenanya, diperlukan suatu penanganan pasca

panen yang tepat untuk mempertahankan kesegaran bunga dan diharapkan

dengan adanya beberapa perlakuan khusus dapat memperpanjang vaselife dari

bunga potong tersebut.

Kerusakan bunga setelah dipanen dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan

asal tanaman bunga tersebut. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh

adalah suhu, kelembaban dan air, sedangkan dari tanamannya adalah makanan

(metabolit) dan hormon endogen. Hormon endogen yang sangat berpengaruh

terhadap bunga adalah etilen untuk senescence dan ABA ( Absisic Acid ) untuk

gugurnya bunga tersebut. Baik waktu masih berada di tanaman maupun pada

saat bunga berpisah dari induknya, hormon-hormon inhibitor menjadi lebih

dominan bekerjanya dibandingkan dengan promotor. Dalam hal ini, etilen dan

ABA bekerja cukup aktif bilamana tidak dikendalikan.

Berbagai macam perlakuan pasca panen dapat mengurangi waktu

kerusakan bunga setelah dipanen. Selain perlakuan bahan kimia, perlakuan

pengaturan lingkungan seperti suhu sangat berpengaruh terhadap lamanya

masa kesegaran bunga. Suhu rendah sekitar 4-50C dapat menunda kelayuan

bunga. Penyediaan karbohidrat sebagai sumber energi diperlukan sebagai bahan

formula pengawet. Demikian halnya dengan bahan penghambat kerjanya etilen,

dan bakterisida sebagai pencegah timbulnya penyakit yang sangat dibutuhkan

agar kesegaran bunga dapat diperpanjang waktunya.

Upaya penanggulangan secara kimia dengan menggunakan larutan

pengawet biasanya terdiri dari bahan-bahan sumber energi, penurun pH,

bakterisida, senyawa anti etilen. Sumber energi yang digunakan umumnya

sukrosa, tetapi glukosa, fruktosa juga efektif. Gula berperan dalam kesegaran

kuncup bunga karena menyediakan karbohidrat yang digunakan dalam

pertumbuhan dan pemekaran kuncup bunga.

Page 69: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

63

Keadaan pH yang rendah dapat menanggulangi bunga terhadap

serangan bakteri. Bahan penurun pH yang banyak digunakan adalah asam sitrat

karena tidak menurunkan pH terlalu rendah dan bekerjanya lebih cepat. Pada pH

3-4 penyerapan air baik, tidak terjadi embolism.Yang dimaksud dengan embolism

adalah terperangkapnya gelembung udara dalam xilem pada tangkai bunga.

Pemberian asam sitrat hingga pH mencapai 3-4 akan menyebabkan

berkurangnya perkembangbiakan bakteri, karena pH 3-4 bakteri tidak tahan

hidup.

Pada bunga sedap malam, Menurut Naidu dan Reid (1989), penggunaan

larutan 2 % sukrose sebagai pre treatment atau pulsing selama 15-20 jam atau

dengan 1,5 % larutan pengawet bunga, akan memperpanjang kesegaran bunga.

Penggunaan larutan penyegar yang terdiri dari 3% sukrose, 0,03 % 8-

hydroxyquinoline citrate dan 0,01 % silver nitrate yang dilarutkan dalam air

destilasi akan meningkatkan jumlah kucup yang membuka dan mengurangi

gugurnya bunga dan meningkatkan ketahanan bunga (Khondakar dan

Mazumdar, 1985 dalam Naidu and Reid, 1989). Larutan penyegar pulsing 1,5 %

gula + 200 ppm Sodium benzoat meningkatkan jumlah kuncup mekar dan

ketahanan bunga sampai 7 hari (Suyanti et al dalam Muhajir et al., 2001).

Sedangkan menurut Sunarmani et al., (1997), 300 ppm Na-benzoat sebagai

larutan holding efektif memperpanjang kesegaran bunga sampai 7,9 hari

demikian pula larutan holding 2 % gula+ 200 ppm AgNO3 mampu

mempertahankan kesegaran bunga sampai 9 hari ( Muhajir dam Tisnawati et al

dalam Muhajir et al., 2001).

Untuk bunga potong seperti Calla Lily, Mawar, Gerbera, Snapdragon,

untuk memperpanjang kesegaran bunga yaitu dengan ditambahkan 40 g

gula/liter dan 100 ppm 8-hydroxy quinoline citrate. Bunga yang dipanen dapat

segera dimasukkan ke dalam larutan tersebut selama 8-12 jam.

B2. Alat dan Bahan

Alat: gunting / cutter, 2. bak/ember plastik, 3. botol Aqua. Bahan: bunga

potong segar, air, gula, garam, cuka, asam sitrat, bayclin, zat preservative

buatan (Floralife/ Krysal)

Page 70: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

64

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

B3. Metode

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan

2. Gunting tangkai bunga potong yang masih segar di dalam air yang berada di

dalam ember

3. Masukkan tangkai bunga ke dalam masing-masing botol aqua sesuai dengan

perlakuan masing-masing.

4. Amati vaselife selama 2 hari sekali, untuk mengetahui sejauh mana tingkat

kesegaran bunga potong tersebut.

Lembar Kerja

Tabel Pengamatan

MacamBunga Potong

Perlakuan pHlar.

Waktu pengamatan1 2 3 4 5 6 7 8

Krisan KontrolGulaEkstrak sirihCukaAsam SitratBayclin

Anyelir KontrolGulaEkstrak sirihCukaAsam SitratBayclin

Mawar KontrolGulaEkstrak sirihCukaAsam SitratBayclin

Gladiol KontrolGulaEkstrak sirihCukaAsam SitratBayclin

Keterangan : Beri tanda V apabila kondisi bunga masih prima (tangkai tegak,petal bunga segar)

Page 71: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

65

Teknik Pewarnaan Bunga Sedap Malam

Karena bunga sedap malam di Indonesia hanya berwarna putih, maka

ada upaya untuk memanipulasi warna bunga agar didapat berbagai warna bunga

sesuai dengan keinginan.

Bunga sedap malam termasuk bunga yang mudah menyerap zat warna.

Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan pewarna makanan. Ada beberapa

cara untuk mewarnai bunga sedap malam, sebagai berikut :

Perlakuan 1 : Menggunakan pewarna makanan bentuk bubuk :

Tangkai bunga diletakkan berdiri di dalam wadah tanpa diberi air selama

minimal 2 jam. Setelah itu potong bagian pangkal batang sepanjang 5 cm, agar

air yang terkumpul di bagian bawah batang tidak menghalangi larutan pewarna

naik ke atas. Untuk 50 batang tangkai bunga diperlukan sekitar 25 gram bubuk

pewarna makanan yang dilarutkan ke dalam 2 liter air hangat. Aduk larutan

tersebut sampai rata, lalu masukkan tangkai bunga yang akan diwarnai, biarkan

1 jam dan warna bunga akan berubah sesuai dengan yang diinginkan.

Perlakuan 2 : Upaya pewarnaan bunga ini digunakan jenis pewarna makanan

dan campuran bahan-bahan lainnya :

Campuran bahan pewarna dan cara pembuatannya yaitu dengan 40 g

bahan pewarna + 150 g gula pasir + 500 mg asam sitrat+ 200 mg sodium

benzoat dan 1 liter air matang. Gula dilarutkan dalam air matang kemudian

ditambahkan asam sitrat sampai pH mencapai 3,5, selanjutnya bahan pewarna

dan sodium benzoat dicampurkan dalam larutan tadi dan siap digunakan. Cara

pewarnaan yaitu dengan memilih bunga yang bagus kemudian dihilangkan daun

yang menempel pada tangkai, bunga diseragamkan dan ujung tangkai dipotong

menyerong. Tangkai bunga direndam dalam larutan pewarna, lama perendaman

tergantung warna yang diinginkan, bila menghendaki warna terang cukup 30

menit, bila diinginkan warna yang lebih gelap,waktu yang dibutuhkan lebih lama.

Setelah warna yang diinginkan tercapai, tangkai bunga dibersihkan dengan dilap

dengan tissue atau dicuci dengan air, kemudian tangkai bunga dipotong

menyerong dan bunga siap dirangkai (Suyanti dalam Muhajir et al., 2001).

Page 72: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

66

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Tabel Pengamatan

Perlakuan Waktu Pengamatan (hari ke-)1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kontrol(Tidak Diwarnai )

Perlakuan 1

Keterangan : Pada kolom diisi sejauh mana tingkat kesegaran dan keawetan bunga potong tersebut setiap waktu pengamatan 2 harisekali

Page 73: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

67

C. ANGGREK

C1. Latar Belakang

Banyak yang berpendapat bahwa anggrek adalah tanaman yang sukar

ditumbuhkan, serta pemeliharaannya yang rumit. Tetapi sebenarnya sama saja

dengan pemeliharaan tanaman hias lainnya. Pada umumnya anggrek bersifat epifit,

yaitu tidak mengisap makanan dari tanaman induknya tetapi hanya numpang

menempel saja. Karena sifatnya ini, maka anggrek banyak diusahakan sebagai

tanaman pot.

Pemindahan anggrek dari botol (biasanya hasil kultur jaringan) disebut dengan

transplanting. Transplanting didefinisikan sebagai pemindahan bibit dari persemaian

untuk ditanam ke lahan ataupun pot. Untuk mendapatkan hasil yang optimal,

transplanting pada anggrek tidak hanya sekali dilakukan, tetapi beberapa kali

tergantung fase pertumbuhannya.

C.2 Tujuan

1. Mengetahui morfologi tanaman anggrek

2. Mengetahui syarat tumbuh tanaman anggrek.

3. Mengetahui cara transplanting tanaman anggrek dari botol ke compot.

4. Mengetahui pemeliharaan tanaman anggrek dengan baik dan benar.

C3. Metode

1. Alat dan Bahan

Alat: kawat yang ujungnya dibentuk U, bak, sprayer. Bahan yang diperlukan

adalah : anggrek botolan, compot, fungisida, air dan media pakis cacah

2. Alur Kerja

Praktikum dilakukan secara demonstrasi mengeluarkan anggrek dari botol ke

compot. (Baca petunjuk pelaksanaan pada gambar di bawah: keluarkan bibit anggrek

dari dalam botol dengan menggunakan alat bantu kawat lengkung, selanjutnya akar

bibit anggrek harus dibersihkan dari media agar dengan menggunakan air, hal ini

akan menentukan keberhasilan pertumbuhan bibit selanjutnya. Tanam bibit pada

compot yang telah ada media pakisnya)

Page 74: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

68

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

Lembar Kerja

1. Catat jenis anggrek yang digunakan, beserta nama latinnya.

2. Jelaskan morfologi anggrek tersebut

3. Catat syarat tumbuh dan media tanam anggrek yang digunakan

Page 75: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

69

4. Gambar dan jelaskan alur transplanting dari botol ke compot

5. Isi tabel pengamatan

Nama Anggrek :

Tanggal Tranplanting :

Jumlah awal :

∑ anggrek setelah transplanting

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

6. Pembahasan

- Bagaimana kondisi anggrek setelah ditransplanting dari botol ke compot dari

minggu ke minggu

- Jelaskan perlakuan dan pemeliharaan anggrek di compot selama aklimatisasi

Page 76: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

70

Modul Praktikum Teknologi Produksi Tanaman - 2009

DAFTAR PUSTAKA

Barnes, A.C. 1974. The Sugarcane. 2nd ed. Hill Books, London. 572 p.

Basuki, S., Rochman, F., dan Yurikah, S. 2000. Biologi Tembakau Temanggung.Monograf. Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat. Malang. pp. 1.

Basuki, T. dan Tirtosuprobo, S. 2008. Analisa Ekonomi Penggunaan Biji Jarak Pagaruntuk BBN Aplikatif. Prosiding Lokakarya Nasional IV Akselerasi InovasiTeknologi Jarak Pagar Menuju Kemandirian Energi. BALITTAS. Malang, 6Novermber 2008. pp. 287-290.

Drajat, B. 2004. Dinamika Lingkungan Nasional dan Global Perkebunan: ImplikasiStrategis Bagi Pembangunan Perkebunan. Diambil darihttp://www.ipard.com/art_perkebun/0040804DD.asp

Francis, G. 2007. Jatropha curcas: Prospects for Crop Management. Proceeding. TheInternational Workshop on the Feasibility of Non-edible Oil Seed Crops forBiofuel Production. May 25-27, 2007. Mae Fah Luang University. ChiangRai. pp. 119-128.

Heddy, S. 1990. Budidaya Tanaman Cokelat. Angkasa. Bandung.

Heliyanto, B., Sudjindro, dan Marjani. 2000. Pemuliaan Tanaman Kenaf dan Hasilnya.Monograf. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan PengembanganPertanian. BALITTAS. Malang. pp. 19.

Heller, J. 1996. Physic Nut (Jatropha curcas L.). Promoting the Conservation andUse of Underutilized and Neglected Crops I. Institute of Plant Genetics andCrop Plant Research. Rome and Germany.

Kangiden, D.I., Sudjindro, dan Setyo-Budi, U. 2000. Biologi Tanaman Kenaf.Monograf. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan PengembanganPertanian. BALITTAS. Malang. pp. 2.

Matnawi, H. 1997. Budidaya Tembakau Bawah Naungan. Kanisius. Yogyakarta.

Mulyana, W. 1982. Segi Praktis Bercocok Tanam Kopi. Aneka. Semarang.

Rachman, A., Kartamidjaja, M.A., dan Machfudz. 1997. Iklim dan Tanah untukTembakau Virginia. Monograf. Departemen Pertanian. Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. BALITTAS. Malang. pp. 22 – 34.

Sastrosupadi, A., Santoso, B., dan Sudjindro. 2000. Budi Daya Kenaf (Hibiscuscannabinus L.). Monograf. Departemen Pertanian. Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. BALITTAS. Malang. pp. 29-41.

Setiawan, A.I. dan Trisnawati, Y. 1993. Pembudidayaan, Pengolahan dan PemasaranTembakau. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suryanto, Agus. 2005. Perspektif Pangan Beras Indonesia Kedepan Ditinjau DariSumberdaya Lahan. Seminar Perhimpunan Agronomi Indonesia.Universitas Brawijaya. Malang

Sutardjo, E. 1994. Budidaya Tanaman Tebu. Bumi Aksara. Jakarta.

Suwarso. 2007. Akselerasi Alih Teknologi Tembakau Madura Rendah Nikotin. WartaPenelitian dan Pengembangan Pertanian. 29(3):10-11.

Page 77: MODUL PRAKTIKUM TPT-LENGKAP - Medha Baskara · Menerapkan teknik budidaya tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, hortikultura ... lahannya tidak sesuai dengan kemampuan

71

Syakir, M., Heliyanto, B., dan Hastono, A.D. 2008. Teknologi MendukungPengembangan BBN Berbasis Jarak Pagar. Prosiding Lokakarya NasionalIV Akselerasi Inovasi Teknologi Jarak Pagar Menuju Kemandirian Energi.BALITTAS. Malang, 6 Novermber 2008. pp. 291-298.

Thongbai, P., O’ Donnell, A.G., Wood, D., dan Syers, J.K. 2006. Biofuels Researchand Development at Mae Fah Luang University. Proceeding. the 2nd JointInternational Conference on Sustainable Energy Environment (SEE 2006).21-23 November 2006. King Mongkut University of Technology Thonburi.Bangkok. pp. 412–417.

Wood, D. 2006. The Future of Biofuels in Thailand. Biofuels Research andDevelopment at Mae Fah Luang University. Proceeding. the 2nd JointInternational Conference on Sustainable Energy Environment (SEE 2006).21-23 November 2006. King Mongkut University of Technology Thonburi.Bangkok. pp. 418–422.

Yoshida, Shouichi. 1981. Fundamental of Rice Crop Science. The IRRI. Philiphine.267 p.

Yulianti, D.F., Alnopri, dan Prasetyo. 2007. Penampilan Bibit Pre-Nursery 10 KopiArabusta Pada Beberapa Tingkat Naungan. Jurnal Ilmu-ilmu PertanianIndonesia. 1: 1-10.

Zeigler, Robert S. 2005. Rice Research and Development : Supply, Demand, Water,Climate and Research Capacity. IRRI. International Rice Conference 2005,Bali, Indonesia, September, 2005.