modul 1 manaj agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/modul-1_manaj... ·...

6
MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan Manual OLEH : Syahrul Kurniawan Christanti Agustina JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MARET, 2010

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 1 Manaj Agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/Modul-1_Manaj... · 2011. 10. 25. · MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan

MODUL 1 PRAKTIKUM

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan Manual

OLEH : Syahrul Kurniawan Christanti Agustina

JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MARET, 2010

Page 2: Modul 1 Manaj Agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/Modul-1_Manaj... · 2011. 10. 25. · MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan

I. TUJUAN

· Mengenalkan peta dan teknik pemetaan kepada mahasiswa

· Mahasiswa mampu melakukan teknik pemetaan secara manual

· Mahasiswa mampu membuat peta situasi (peta lahan) secara manual

II. DASAR PENGETAHUAN

Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-

kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda

angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan

diperkecil/diskalakan (International Cartographic Association, 1973). Data-data

di muka bumi terdiri dari dua bentuk, yaitu :

a. Data non spasial, biasanya diujudkan dalam bentuk tabel, grafik, dsb

b. Data spasial, biasanya diujudkan dalam bentuk peta

Peta merupakan suatu basis data, sehingga perlu dimengerti atau dipahami

penggunaannya. Prinsip peta terdiri atas lima hal, yaitu :

1. data asli yang diperkecil jumlahnya, atau diklasifikasikan agar mudah

dipahami dan dapat mewakili tempat-tempat yang dipetakan, sehingga

beberapa detil lokal sering tersaring dan hilang

2. digambar dengan sangat teliti dan menyajikan berbagai obyek,

utamanya tema-tema yang kompleks, sehingga sangat jelas

3. Informasi yang sedikit dapat digambar pada beberapa lembar peta,

4. Sekali data dimasukkan dalam peta, sulit untuk mendapatkannya

kembali dalam usaha mengkombinasikan dengan data spasial yang

lainnya, dan

5. Cetakan peta merupakan dokumen yang statis

Peta sebagai sarana dalam interpretasi muka bumi memiliki beberapa fungsi,

yaitu :

¡ Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam

hubungannya dengan tempat lain di muka bumi),

Page 3: Modul 1 Manaj Agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/Modul-1_Manaj... · 2011. 10. 25. · MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan

¡ Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak di

atas permukaan bumi),

¡ Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua, negara, gunung,

dll), sehingga dimensi-nya dapat terlihat dalam peta, dan

¡ Mengumpulkan dan menseleksi data dari suatu daerah dan

menyajikannya di atas peta (dalam penyajiannya, menggunakan simbol

sebagai wakil dari data tersebut, dimana kartografer berharap simbol

tersebut dapat dimengerti oleh si pemakai peta)

Peta menyajikan data-data posisi suatu bentukan di muka bumi. Posisi-

posisi bentukan alam dimuka bumi disajikan dalam suatu titik koordinat. Dalam

penggambaran peta dikenal dua sistem koordinat, yaitu koordinat geografi dan

koordinat proyeksi. Koordinat yang paling umum terdapat di peta-peta dunia

adalah koordinat geografi. Koordinat geografi diperlukan untuk menentukan

posisi suatu titik di muka bumi / peta, menggunakan lintang (latitude) dan

bujur (longitude).

Suatu peta memiliki unsur-unsur penting yang harus ada dan memberikan

informasi dasar dalam pembacaan peta. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai

berikut :

¡ Judul peta

¡ Skala peta : berkaitan dengan ukuran geometri bumi.

¡ Simbol : gambaran dari kenampakan di permukaan bumi.

¡ Sistem koordinat : berkaitan dengan posisi

¡ Arah utara : orientasi peta sebagai petunjuk arah utara

Dalam melakukan penggambaran peta diperlukan suatu ilmu, yaitu ilmu

kartografi (tehnik penggambaran peta). Cara membuat peta dapat dilakukan

secara manual dan digital. Pembuatan peta secara manual yaitu tehnik

pembuatan peta dengan menggunakan peralatan sederhana, misalnya teodolit,

kompas bidik, dan meteran. Sedangkan pembuatan peta secara digital adalah

Page 4: Modul 1 Manaj Agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/Modul-1_Manaj... · 2011. 10. 25. · MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan

tehnik pembuatan peta dengan menggunakan perangkat keras (PC) dan

perangkat lunak (program pemetaan : misalnya, ArcView).

III. TEHNIK PEMETAAN MANUAL

Pemetaan manual merupakan tehnik penggambaran peta menggunakan

alat sederhana. Dalam pelaksanaan pemetaan manual ini diperlukan suatu

syarat, yaitu : a). dibutuhkan paling sedikit 3 orang (pembaca arah, pembawa

meteran, dan pencatat); b). Membawa kompas bidik, meteran, dan tongkat

sebagai penanda.

Secara ringkas, tehnik pemetaan secara manual diuraikan sebagai

berikut :

ü Pembaca arah berada pada titik awal bersama pencatat, sedangkan pembawa meteran berada di titik tujuan dengan membawa tongkat,

ü Pembaca arah membidik kompas ke tongkat di titik tujuan dan menentukan arah kompas berada pada berapa derajat dari arah utara.

ü Pembaca meteran menarik ujung meteran dari titik awal ke titik tujuan yang pangkalnya dibawa oleh pencatat.

ü Pencatat menuliskan arah kompas dan berapa jarak dari titik awal ke titik tujuan.

ü Apabila lokasi yang dipetakan berlikuk-likuk, maka pembacaan arah dan jarak di lahan harus lebih detail (dengan jarak yang berdekatan). Setelah didapatkan hasilnya kemudian dipetakan dengan menggambarkannya pada milimeter blok dengan perbandingan skala

ü Hasil akhir digambar ulang di atas kertas kalkir.

Page 5: Modul 1 Manaj Agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/Modul-1_Manaj... · 2011. 10. 25. · MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan

FORM ISIAN PEMETAAN MANUAL LOKASI : HARI/TANGGAL : SURVEYOR :

Titik Pengamatan

Titik Bidik

Sudut Azimut (αo)

Jarak (d

meter) Sketsa

IV. CARA PENGGAMBARAN : 1. Alat dan bahan :

§ Kertas milimeter blok, ukuran A0 § Penggaris § Busur derajat (bentuk lingkaran penuh) § Alat tulis

2. Langkah – langkah :

§ Tetapkan skala yang akan digunakan (1:200) Misal : jika kertas milimeter A4 memiliki ukuran 20 cm x 15 cm, sedangkan panjang dan lebar daerah yang dipetakan 3 x 2 km2. maka :

§ Tempatkan titik awal pengukuran dengan memperhatikan kesesuaian

antara bidang kertas dan sketsa yang ada. § Untuk sudut azimut dari titik A ke titik B, impitkan busur pada 0o

dengan garis yang menunjukkan arah utara (sejajar dengan garis tepi peta yang vertikal). Sedangkakn pusat busur derajat tepat berada di titik A (lihat gambar di slide berikutnya).

Page 6: Modul 1 Manaj Agroekstm - medha baskaramedha.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/Modul-1_Manaj... · 2011. 10. 25. · MODUL 1 PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM DASAR PEMETAAN Tehnik Pemetaan

§ Jarak dari titik A ke titik B (dAB) dikonversi dengan skala untuk bisa

digambarkan di atas peta. dAB meter di lapangan menjadi

meter di peta § Begitu seterusnya untuk penggambaran sudut dan jarak hasil

pengukuran di lapangan

3. Kesalahan pengukuran jarak yg diperkenankan :

§ Lapangan datar : S1 = 0,008√D + 0,0003D + 0,05

§ Lapangan berlereng : S1 = 0,010√D + 0,0004D + 0,05

§ Lapangan curam : S1 = 0,012√D + 0,0005D + 0,05

Keterangan : S1 : kesalahan pada lap datar S2 : kesalahan pada lap berlereng S3 : kesalahan pada lap curam D : panjang pengukuran (m)