modul praktikum sistem informasi pemasaran 2013 fileuntuk mengantisipasi perubahan tersebut maka...

33
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi Tim Asisten SIP 2013 untuk menyelesaikan Modul Sistem Informasi Pemasaran ini. Harapan kami Modul ini dapat memudahkan praktikan untuk memahami Sistem informasi Pemasaran dengan lebih baik dan mendukung penyerapan materi yang diberikan dosen di kelas. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan Modul ini dibuat dengan acuan tiga modul dari tahun-tahun sebelumnya, yang menurut kami, masing-masing telah dibuat dengan sempurna, pada tahun ini kami mencoba melakukan beberapa penyesuian susunan materi, penambahan bahasan dan pengurangan beberapa elemen yang dapat diminimalisir bahasannya. Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik dari kami, namun dengan segala keterbatasan pemahaman dan kemampuan yang kami miliki memungkinkan masih adanya beberapa kekurangan dalm modul ini. Oleh karena itu, segala saran dan masukan dari semua pihak selalu diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan modul SIP 2013 agar dapat dilakukan perubahan ke arah positif pada tahun yang akan datang yang mendukung kemajuan asistensi Sistem Informasi Pemasaran dan peningkatan kualitas mata kuliah Sistem Informasi Pemasaran di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran.

Upload: ledat

Post on 17-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi Tim Asisten SIP 2013

untuk menyelesaikan Modul Sistem Informasi Pemasaran ini. Harapan kami Modul ini dapat

memudahkan praktikan untuk memahami Sistem informasi Pemasaran dengan lebih baik dan

mendukung penyerapan materi yang diberikan dosen di kelas.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan

Modul ini dibuat dengan acuan tiga modul dari tahun-tahun sebelumnya, yang

menurut kami, masing-masing telah dibuat dengan sempurna, pada tahun ini kami mencoba

melakukan beberapa penyesuian susunan materi, penambahan bahasan dan pengurangan

beberapa elemen yang dapat diminimalisir bahasannya. Kami berusaha untuk memberikan

yang terbaik dari kami, namun dengan segala keterbatasan pemahaman dan kemampuan yang

kami miliki memungkinkan masih adanya beberapa kekurangan dalm modul ini. Oleh karena

itu, segala saran dan masukan dari semua pihak selalu diharapkan untuk perbaikan dan

penyempurnaan modul SIP 2013 agar dapat dilakukan perubahan ke arah positif pada tahun

yang akan datang yang mendukung kemajuan asistensi Sistem Informasi Pemasaran dan

peningkatan kualitas mata kuliah Sistem Informasi Pemasaran di Fakultas Ekonomi Universitas

Padjadjaran.

Tim Asisten SIP 2010

Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………….. 1

Daftar Isi…………………………………………………………………………………..................................... 2

Bagian 1 Pengantar SIP…………………………………………………………....................................... 3

Bagian 2 Analisis dan Desain SIP………………………………………………………………………………… 8

Bagian 3 Komponen Input SIP…………………………………………………………………………………….. 26

Bagian 4 Pengolahan SIP………………………………………………………....................................... 41

Bagian 5 SPSS…………………………………………………………….………………………………………………. 56

PENGANTAR SIP

1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 3

Pendahuluan

“Bumi telah berubah menjadi Venus”, adalah sebuah kutipan dari buku buku fenomenal

Marketing in Venus. Dalam buku ini dikatakan bahwa penduduk Bumi baik wanita ataupun

prianya telah berubah menjadi lebih emosional layaknya para penduduk venus. Dimana semua

bentuk sikap dan perilakunya telah berubah menjadi sangat emosional. Hal ini tentunya akan

sangat mempengaruhi pergeseran konsep marketing di “Venus” tersebut dari model klasik menjadi

sebuah model yang lebih modern. Jika perusahaan tidak peka dan tidak melakukan perubahan

strategi pemasarannya maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan hancur. Sekarang Bumi

mungkin telah berubah menjadi “Venus”, beberapa tahun lagi mungkin bumi berubah menjadi

“Mars” atau kembali menjadi “Bumi” seperti dulu lagi. Perusahaan yang hidup dari konsumennya

sudah pasti perlu untuk memahami benar tentang konsumennya, sedangkan akan terus terjadi

pergeseran sikap dan perilaku dari konsumennya tersebut tanpa perusahaan dapat mengontrolnya.

Untuk mengantisipasi perubahan tersebut maka perusahaan perlu untuk membuat sebuah sistem

yang dapat membantu perusahaan dalam memahami benar tentang konsumennya tersebut walau

dengan pergeseran sikapnya. Untuk itulah perusahaan perlu membuat sebuah sistem informasi

yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan pemasaran yaitu Sistem Informasi

Pemasaran.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 4

Pengertian SIP

Data : adalah bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu

yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang

diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau

pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau

citra. Dalam istilah pemograman, data dapat diartikan sebagai segala kejadian atau

kenyataan yang belum diolah / belum melalui proses (masih mentah).

Informasi : merupakan akumulasi data yang telah diolah dan dimanipulasi hingga mempunyai

suatu nilai pengetahuan ( knowledge ) yang akan bermanfaat untuk pengambilan

keputusan.

Proses: adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,

mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang

menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang

diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.

Sistem : Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah

suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan

/digabungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Jadi

System informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub system yang saling

berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang

berkaitan denga masalah pemasaran menjadi informasi pemasaran yang diperlukan oleh

manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 5

Subsistem informasi akutansi penjualan, subsistem informasi ini memeberikan data terperinci

dan berkaitan dengan masalah keuangan, baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar

perusahaan.

Subsistem informasi riset pemasaran, subsistem ini memberikan fasilitas untuk meranceng,

mengumpulkan, menganalisasi, dan melaporkan data hasil riset dibidang pemasaran secara

sistematis, data yang dikumpulkan dalamsubsistem dalam subsistem ini ada dua jenis, yaitu

data primer (diperoleh dari penyebaran kuesioner, survei, FGD, observasi, dsb) dan data

sekunder (diperoleh dari sumber intern seperti laporan rugi laba, neraca, laporan statistik :

buku, jurnal, masalah).

Subsistem informaso intelejen pemasaran, subsistem ini setiap hari mengumpulkandata dan

informasi yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan khusunya mengenai pesaing untuk

membantu para manjer mempersiapkan dan menyempurnakan rencana pemasarn.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 6

Subsistem output / pelaporan

Subsistem informasi produk, subsisetmpelaporan ini memberikan informasi apa saja

yang berkaitan dengan produk yang dujual oleh perusahaan misalnya siklus produk, harga

produk, status produk, spesifikasi produk dan sebagainya

Subsistem informasi harga, subsistem pelaporan ini memberikan informasi tentang harga

setiap produk yang dijual.

Subsistem informasi tempat, susbsistem ini memberikan informasi tentang bagaimana

produk didistribusikan kepada konsumen.

Susbsistem informasi promosi, subsistem ini memberikan informasi tentang komunikasi

pemasaran seperti apa yang paling efektif

Subsistem informasi baurang terpadu, merupakan penggabungan informasi dari ketiga

subsistem diatas, jadi system pelaporan dapat disajikan dalam tiga aspek terpisah bagi

pemakainya dan dapat juga dusajikan dalam satu aspek yang terintegrasi, tergantung

informasi yang diburuhkan oleh pemakai/user

Jadi sistem informasi pemasaran diawali dari proses input terlebih dahulu dimana pada

proses ini bersumber dari tiga jenis data subsistem informasi akutansi penjualan, susbsistem

intelejen pemasaran, subsistem riset pemasaran. Setelah itu hal data tersebut diproses sehingga

menjadikan sebuah informasi produk, subsistem informasi tempat, subsistem informasi harga,

subsistem informasi promosi dan subsistem bauran terpadu

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 7

OBJECTIVE

Praktikan mampu menganalisis keunggulan dan kelemahan system

Praktikan mampu menganalisis kebutahan system

Praktikam mampu mendesain system menggunakan UML

Analysis System

Adalah penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan danmengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahapan alisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap

ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.(seolah seperti membangun rumah

namun kita tidak menganalisa pondasi-pondasinya sehingga kemungkinan rumah tersebut kurang

sempurna atau bahkan tidak bias digunakan sama sekali)

Langkah-langkah dalam analisis sistem

Identify, yaitu mengudentifikasikan masalah

Mengidentifikasikan penyebab masalah

Mengidentifikasikan titik keputusan

Mengidentidikasikan personel-personel kunci

Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

Menentukan jenis penelitian

ANALISIS DAN DESAIN SIP

2

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 8

Merencanakan jadwal penelitian

Mengatur jadwal observasi

Mengatur jadwal pengambilan sampel

Membuat penugasan penelitian

Membuat agenda wawancara

Mengumpulkan hasil penelitian

Mengatur jadwal wawancara

Analyze, yaitu menganalisis sistem

Menganalisis kelemahan sistem

Menganalisis kebutuhan informasi pemakai/manajemen

Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Report, bertujuan :

Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan

Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis

oleh analis system tetapi tidak sesuai menurut manajemen

Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan

selanjutnya

Langkah analisis sistem

identifikasi masalah

memahami sistem

menganalisa

melaporkan

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 9

Perancangan Sistem

Pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional yang menggambarkan bagaimana

suatu system dibentuk, dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi.

Perancangan Sistem Dapat Dibagi dalam 2 bagian yaitu :

Perancangan sistem secara umum/perancangan konsprual, perancangan

logical/perancangan secara

Perancanga sistem terinci perancangan sistem secara fisik

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada

pemrogram computer dan ahli-ahli teknik lainya yang terlibat

Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem

Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

Persiapan untuk rancang bangun implementasi

Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi

Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak

dan perangkat keras dari suatu sistem

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 10

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SISTEM

Keunggulan System

Contoh:

Catatan konsumen sewa buku sudah dapat dibedakan/klasifikasikan menjadi dua:

(yaitu:antara member dan non member)

Minim terjadi kesalahan dalam pencatatan karena faktor pencatatan manual

Penggunaan sistem yang masih manual dapat mudah digunakan oleh siapapun

Kelemahan System

Dalam pencarian data member terkadang mengalami kendala data error atau hilang

Sistem pencarian data yang kurang sistematis sehingga membuat pendaftaran member baru

menjadi lama

Sistem pencarian laporan sangat sulit digunakan sehingga mengalami ketidakefisienan

waktu

Tampilan layar interface pada sistem POS sulit digunakan oleh petugas kasir 5.) Sering

terjadinya keterlambatan pemindahan data untuk pembuatan laporan karena masih

menggunakan pencatatan manual

KOMPONEN SISTEM (HARDWARE, SOFTWARE, BRAINWARE)

Brainware

Orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan komputer/ sistem pengolahan data.

Brainware merupakan sumber inspirasi utama bagi terbentuknya suatu sistem computer.

Brianware ini bisa mencakup orang-orang yang bekerja secara langsung dengan menggunakan

komputer sebagai alat bantu, ataupun orang-orang yang tidak bekerja secara langsung

menggunakan komputer, tetapi menerima hasil kerja dari komputer yang berbentuk laporan

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 11

Hardware

Perangkat Keras dapat didefinisikan sebagai peralatan dalam sistem komputer yang

dapat dilihat dan dapat dijamah secara fisik.

Software

Perangkat lunak, merupakan program-program komputer yang berguna untuk

menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan

bahasa khusus yang imengerti oleh komputer. Software berfungsi untuk mengolah segala proses

dan mengelola program-program di dalam computer

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 12

DESAIN SISTEM

Untuk mendesain system informasi pemasaran pada perusahaan dapat digunakan Unified

Modeling Language (UML) yang merupakan bahasa pemodelan system pada objek. Untuk

memudahkan pembuatan system maka dipilih dua diagram dari UML yaitu Use Case Diagram

dan Class Diagram yang penggunaannya relative mudah dipahami oleh kita sebagai user dan

tergolong diagram yang sederhana.

Analisis Desain Sistem Dengan UML (Unified Modelling

Language)

Pada awalnya bahasa pe-modelan suatu sistem hanya berorientasi pada proses (Process

Oriented) dan hingga akhirnya banyak para pemogram sistem menggunakan orientasi objek untuk

menggambarkan sistem yang ingin mereka buat. Namun hingga tahun 1994 bentuk pe-modelan

berdasarkan objek ini memiliki beda pemahaman, beda pe- notasian,dan beda fokus. Walaupun

demikian pada intinya memiliki kesamaan konsep. Pada tahun 1994 Grady Booch dengan James

Rumbaugh, dari Rational Software Corporation, mulai mengembangkan Unified Model untuk

menyatukan metode Booch dan OMT . Kedua metode ini digabungkan karena diantara metode

pe-modelan dengan basis objek, metode Booch dan OMT memiliki kelebihan, yaitu: Metode

Booch baik dalam memodelkan disain berdasarkan objek (object oriented design), sedangkan

Metode OMT baik untuk digunakan dalam menganalisa object oriented model tersebut. Tahun

1995 Ivan Jacobson bergabung dengan Rational Software Corporation.Ia

menambahkan elemen dari metodenya, OOSE, kedalam beberapa bagian dari Use-Case

Pengertian UML

unified Modelling Languange adalah salah satu bentuk permodelan sistem yang berdasarkan pada

objek atau “Objected Oriented)

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 13

Mengapa Menggunakan UML

Mudah digunakan karena penggambarannya berdasarkan pada penggambaran manusia dan

mesin yang terlibat kedalam sistem

Model yang sederhana ini memudahkan penggabungan konsep antara user, disainer, dan

programer;

dalam pengembanganya juga memudahkan dalam medesain sistem, karena UML dapat

digunakan di berbagai tahap pengembangan pengemabangan sistem;

Terstandarisasi : banyak alat yang tersedia untuk menggambarkan UML.

Penggambaran Sistem melalui berbagai prespektif

untuk mengetahui bagaiman cara menggambarakan suatu sistem dengan baik, maka kita

akan membaginya kedalam bebagai sudut pandang yang berbeda dari pembuat sistem tersebut.

Dalam membuat suatu sistem, maka akan terlibat setidaknya tiga golongan yang berbeda, yaitu:

1. User <pengguna sistem>

2. Disainer<perancang sistem>

3. Programer <pemogram sistem>

Ketiga golongan tersebut akan memiliki sudut pandang sebagai berikut :

The User – Konseptual:

Membutuhkan diagram yang menggambarkan objek-objek yang terlibat di dalam

sistem. Contoh: karyawan, mesin, tugas, dll/

The Designer-Spesifikasi:

Membutuhkan diagram yang menggambarkan konsep software. Contoh: window,

queue, list hash table, file.

The Programmer-Implementasi :

Memebutuhkan diagram, yang menggambambarkan pemograman di dalam

sistem.Contoh: Java Class, C++class

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 14

Dari perbedaan sudut pandang kebutuhan masing-masing golongan diatas, maka UML

menyediakan berbagai diagram dalam penggambaran / pe-modelan UML, yaitu:

o User requirements:

Use-case diagram – memperlihatkanhubunganantaraaktordengan use case

o Static aspects:

Class diagram, Package diagram – model-model class

structuredankontenmenggunakanelemen-elemendisain

o Dynamic aspects:

Sequence diagram, Collaboration diagram, Activity diagram, State diagram

o Implementation aspects:

Component diagram, Deployment diagram

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 15

Modelling dengan UML versi 2.0

Pemodelan dengan UML ada 13 diagram yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu:

Structure diagram

Menggambarkan elemen dari spesifikasi yang mengabaikan time

– Class diagram

– Object diagram – Component Diagram

– Deployment Diagram

– Composite structure diagram

–Package diagram

Behaviour Diagram

Menggambarkan ciri-ciri

– Use case Diagram – Activity Diagram

– State Machine Diagram

Interaction Diagram

Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan object interaction

– Communication

– Interaction Overview

– Sequence – Timing

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 16

UML

Use Case Diagram

Menggambarkan fungsionalitas dari suatu sistem, merepresentasikan interaksi antara actor

dengan sistem

Menekankan pada “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana”

Model elements:

o Actor: Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.

o Use case: memperlihatkan funsionalitas sistem secara keseluruhan atau dengan kata lain

menggambarkan proses bisnis yang melibatkan sistem.

Elemen-elemen dalam USE-CASE DIAGRAM

Sebuah diagram use-case memiliki dua buah elemen: satu mewakili peranan bisnis dan yang lain

sebagai perwakilan dari gambaran proses bisnis.

Actors: pada umumnya adalah gambaran sebuah entitas ataupun entitas-entitas yang memegang

peranan di dalam sistem / terlibat di dalam sistem.Contoh gambaran actor terlihat pada gambar

III.1.1 berikut ini

Use case: menggambarkan fungsi-fungsi bisnis yang terjadi di dalam sistem. Perlu untuk

diingat bahwa use case ini memperlihatkan ”apa” saja yang terjadi di dalam sistem bukan

”bagaimana” itu terjadi.(lihat gambar III.1.2).

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 17

System boundary / batas wilayah sistem :membatasiwilayah system untuk keseluruhan

system atau untuk suatu fungsionalitas tertentu . (lihatgambar III.1.3)

Relasi atau hubungan use-case yang ada di dalam system boudaries

Use case pada umumnya terhubung dari beragam hubungan. Untuk hubungan antara beberapa

use case terdapat beberapa bentuk hubungan, seperti:

Include: ketika sebuah use case memerlukan/membutuhkan pemakaian fungsionalitas

lain di dalam sistem, maka hubungan antara usecase tersebut dapat dikatakan sebagai

include relationship. Untuk mengidentifikasi include relationship maka dalam

penulisannya adalah "<<include>>".

Extend: Extend Relationship pada use case adalah suatu hubungan sebab akibat.Jika

fungsi induk mempunyai extend relationship maka dapat diartikan bahwa fungsi use case

induk tersebut dapat dilakukan jika fungsi extend dilakukan terlebih dahulu. Bentuk

penulisan extend relationship adalah sebagai berikut:"<<extend>>", seperti yang terdapat

pada gambar III.2.2

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 18

Generalizations: Generalisasi pada use case juga dapat dianggap sebagai hubung anantara bapak

dengan anak diantara use case. Maka dengan generalisasi dapat berarti suatu use case menjadi

bagian dari use case yang lain dan dianggap sama/mewakili. Tetapi hanya parent use case yang

dapat mewakili use case turunannya,

Tahapan dalam membuat use case

1. Tentukan elemen use case diagramnya 2. Tentukan relasi atau hunungan antara use case yang ada dalam sebuah sistem boundaries

3. Gambar use casenya

4. Dan yang terakhir, deskripsikan use casenya

Contoh UseCase:

Diketahui:

PT. Honda motor merupakan sebuah PT yang bergerak dalam bidang penjualan motor.

PT ini menjalankan sistem penjualan dengan menerapkan sistem pembayaran cash.

Proses awal pemesanan barang dapat secara langsung datang ke PT. Honda Motor. Dealer

dapat memesan barang sesuai dengan keinginan Dealer.

Lalu Dealer mengisi form yang disediakan oleh PT. Honda Motor dengan mencapai

kesepakatan dalam pemesanan barang maka PT. Honda Motor akan membuat

faktur,kwitansi dan surat jalan untuk Dealer. Setelah itu sopir mengantarkan barang kepada Dealer dengan membawa Faktur,Kwitansi

dan Surat Jalan.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 19

UML

-Class Diagram-

Membantu dalam visualisasi

struktur kelas-kelas dari suatu

system dan hubungan antar

kelas (inheritance,

aggregation, and association)

dan penjelasan detail tiap

kelas

(methode/function/behaviorda

natribut/property/data)

Diagram ini

merupakan fondasi untuk

component diagram dan deployment diagram

Diagram paling pentingpada object oriented analysis and design

Class digambarkan dengan sebuah kotak dengan 3 section : Entities, attributes,

relationships

Contoh:

Disarankan untuk tidak menggambar tanpa 3 section ini

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 20

Elemen Class Diagram:

1. Class adalah kategori yang membungkus informsi dan perilaku. Class name memiliki

huruf awalan kapital. Jika lebih dari satu kata, maka kedua kata tersebut awalannya huruf

kapital dan disatukan.

2. Interface adalah variasi dari kelas, yaitu untuk mendeklarasikan attributes dan operasi

atau methods.

3. Package menunjukkan kesatuan sekelompok class dan atau interfaces yang sama atau

berhubungan. Package ini lebih baik digunakan untuk class diagram yang kompleks,

sehingga akan mudah dibaca.

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI DALAM PEMBUATAN CLASS

DIAGRAM

Menemukan kelas

Hal terpenting sebelum membuat digram kelasa dalah bagaimana menemukan kelas-kelas

dalam sebuah sistem. Cara terbaik untuk menemukan kelas-kelas adalah dimulai dari

memperhatikan aliran ke jadian dari suatu use case.

Stereotype pada kelas

Stereotype adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengkategorikan kelas-

kelas. Misalnya, dapat dibuat stereotype form lebih dulu, kemudian menentukan kelas-

kelas di langkah selanjutnya. Fasilitas ini membantu kita untuk lebih memahami

tanggung jawab terhadap masing- masing kelas dalam model. Kelas-kelas dengan

stereotype ”form” bertanggung jawab menampilkan informs kepemakai dan menerima

informasi dari pemakai.

Penamaan kelas

Masing-masing kelas harus mempunyai nama unik. Sbegaian besar organisasi

pengembang perangkat lunak mempunyai konvensi penamaan sendiri untuk menamakan

kelas-kelas yang dibuatnya. Umumnya, kelas-kelas dinamakan menggunakan kata benda

tunggal.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 21

Nama kelas tidak menggunakan spasi, ini dilakukan karena alasan praktis, dimana bebrapa

alasan pemrograman tidak membolehkan adanya spasi. Hal lainnya yang perlu diperhatikan

adalah bahwa nama kelas hendaknya pendek. Misalkan, Daftar Pegawai Dalam Masa

Percobaan adalah cukup baik untuk menjelaskan apa yang kelas lakukan, tetapi ia

mungkin akan menjadikan kode tidak dapat dibaca, sehingga DaftarPegawai akan

menjadi lebih realistis.

Multiplicity

Multiplicity memberikan gambaran sejumlah instan yang akan ditampung dalam kelas.

Dengan mengindikasikan berapa banyak objek satu kelas terlasi ke objek tunggal di kelas

lainnya pada satu waktu.

Paket

Ada beberapa cara mengelompokkan kelas-kelas dalam paket, tetapi bagaimanapun juga

bkelas-kelas dapat dikelompokkan dalam paket yang samatergantung dari keinginan kita

sendiri. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah berdasarkan stereotypenya.

Dengan pendekatan ini kita dapat membuat satu oaket untuk beberapa kelas.

Menemukan Atribut

Atribut adalah sepenggal informasi yang berhubungan dengan kelas. Misalkan, kelas

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 22

Perusahaan bisa mempunyai atribut-atribut seperti Nama, Alamat, dan JumlahKaryawan.

Untuk menemukan atribut, kita dapat menggunakan beberapa sumber yang tersedia. Kita

dapat mulai dengan mengambil dokumentasi use case dan mencari kata benda dalam

aliran kejadian (flow of events). Beberapa kata benda tersebut dapat menjadi obyek atau

kelas, beberapa akan menjadi aktor, dan lainnya menjadi atribut. Misalkan, dalam aliran

kejadian disebutkan ”Pemakai memasukkan nama pegawai, alamat,

nomor KTP, dan nomor telepon”, hal tersebut membuat kita tahu bahwa,Kelas Pegawai

memiliki atribut sperti Nama, alamat, No.KTP, dan nmr Telepon. Selanjutnya memeriksa

struktur basis data. Apabila struktur basis data sudah didefinisikan, maka field/ atribut

dalam tabel akan menjadi ide yang baik untuk mendapatkan atribut-atribut apa saja yang

akan dipakai

berhati-hatilah dengan kelas yang memilki begitu banyak atribut. Jika kita menemukan

bahwa kelas tertentu mempunyai jumlah atribut yang banyak, hal ini menjadi indikasi

bahwa kelas tersebut sebaiknya dibagi menjadi dua kelas yang lebih kecil. Jika masih

memiliki sebuah kelas dengan jumlah atribut lebih dari 10 atau 15 atribut, ujilah sekali

lagi, pastikan bahwa atribut diperlukan dan benar-benar milik kelas tersebut. Sama

halnya, berhati-hatilah dengan kelas yang memiliki sangat sedikit atribut, mungkin juga

menjadi tanda bahwa dua atau lebih kelas sebaiknya digabungkan.

Penamaan Relasi\

Relasi dapat dipertegas dengan menggunkan nama relasi atau nama peranaan relasi.

Nama relasi biasanya adalah menggunakan kata kerja atau frase kata kerja yang

menjelaskan mengapa relasi tersebut ada. Nama relasi adalah opsional, dan biasanya

digunakan hanya ketika alasan untuk relasi bersangkutan tidak nampak. Nama relasi

ditunjukkan di atas garis relasi. Contoh, Relasi antara kelas Orang dan kelas Perusahaan.

Kita dapat memberinya nama relasi ”mempekerjakan” untuk menspesifikasikan mengapa

relasi tersebut ada.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 23

Hubungan Antar Kelas

No Hubungan simbol Deskripsi

1 Association

Asosiasi adalah koneksi yang saling

terkait antar kelas yang ada. Yang

digambarkan dalam suatu diagram

kelas dengan sebuah garis lurus.

Sebagai contoh: seorang mahasiswa

berlajar di kampus, association dapat

ditunjukan pada gambar disamping

2 multiplicity

Sebagai contoh untuk macam ini adalah banyak mahasiswa pada

kampus yang sama. Hubungan

tersebut ditunjukkan dengan

tanda bintang di kelas mahasiswa

(one to many, many to many,dll)

3 Directed

Association

Association antara kelas adalah

hubungan asosiasi dua arah

(bidirectional). Panah terbuka

menyatakan hubungan container

contained

4 Reflexive

Association

Tidak symbol yang

terpisah

Sebagai contoh karyawan di

kampus bias terdiri dari professor,

penjaga, atau asisten administrasi

5 Aggregation

Agregasi merupakan bentuk relasi

yang lebih kuat dari relasi asosiasi

sebuah kelas mungkin mempunyai

beberapa relasi agregasu dengan

kelas lainya. Bisa juga dikatakan

“mempunyai” hubungan

Composition

Komposisi sebuah variasi

hubungan agregasi, dapat

mengandung arti yang putaran

kehidupanya kuat

Inheritance/

Generalization

Digunakan memperlihatkan relasi

pewarisan sifat antara dua model

elemen (actor, Usecase, kelas, atau

paket). Pewarisan memperbolehkan

suatu kelas untuk mewarisi semua atau

sebagian atribut, operasi, relasi, dan

elemen model lain yang terkait

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 24

Realization

Realization digunakan untuk relasi

antara kelas dan interfacenya.

Suatu komponen dan interfacenya

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 25

PENCATATAN INTERNAL

Pencatatan internal ialah kumpulan laporan yang dimiliki perusahaan yang dapat berupa

Daftar pesanan data berapa banyak produk yang dipesan, siapa yang memesan, kapan

harus dibuat dan diserahkan pada konsumen.

Laporan penjualan data berapa banyak produk yang terjual dan dengan tingkat harga

berapa disertai beberapa informasi terkait

Daftar harga database yang menunujukan biaya variable, biaya tetap, biaya langsung dan

tidak langsung serta biaya total yang digunakan dalam proses suatu produksi

Laporan tingkat persediaan produk data dan informasu yangmenunjukan jumlah barang

yang tersedia.

Laporan penerimaan, laporan yang menunjukan jumlah pendapatan dan sumber-sumber

pendapatan tersebut

Laporan pembayaran, laporan yang menunjukan jumlah pengeluaran dan alokasi-alokasi

pengeluaran tersebut di perusahaan

Dan lain lain

Laporan-laporan tersebut dapat dibuat dengan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan atau

kepentingan perusahaan, misalnya :

Siklus pesanan sampai siklus pembayaran

Analisis penjualan

Database pemasok

Data penyimpanan di gudang

KOMPONEN INPUT SIP

3

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 26

Dalam SIP pencatatan internal relative lebih mudah didapatkan karena data-datanya sudah

tersedia didperusahaan, namun demkian pencataran internal harus terus diperbaharui agar tidak

menjadi informasi yang menyesatkan

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 27

INTELEJEN PEMASARAN

Webster mendefinisikan intelijen sebagai berita/kabar, informasi, atau bahkan

pengumpulan informasi "rahasia". Sedangkan Rosenberg mengartikannya sebagai kemampuan

untuk mendapatkan pengetahuan atau belajar dari pengalaman hidup.

Sistem intelijen pemasaran merupakan bagian dari sistem informasi pemasaran serta

sangat erat kaitannya dengan sistem catatan intern perusahaan dan riset pemasaran. Sementara

sistem laporan internal memberikan data hasil/result data, sistem intelijen pemasaran

memberikan data yang terjadi (happening data).

Kotler mendefinisikan sistem intelijen pemasaran sebagai seperangkat prosedur dan

sumber yang digunakan oleh para manajer untuk mendapatkan informasi sehari-hari tentang

perkembangan-perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan pemasaran. Informasi itu dapat

berasal dari dalam perusahaan sendiri, konsultan riset pemasaran, biro periklanan, pemasok,

pelanggan bahkan pesaing

Intelijen pemasaran sudah banyak dipakai secara profesional sebagai suatu alat diplomasi oleh

perusahaan yang bersaing. Persaingan menjadi dasar pengembangan intelijen pemasaran, baik

secara nasional maupun global.

Dalam kenyataannya, intelijen pemasaran tidak selalu berjalan mulus. Kebanyakan

kegagalan dipicu oleh perencanaan yang tidak akurat akibat kurang atau ketidaktepatan

informasi, dana yang tidak memadai, personil yang kurang cakap serta birokrasi yang tidak jelas,

terkadang interlejen pemasaran menjadi sebuah informasi yang sangat penting, karena

biasanya informasi yang diinginkan ini adalah sebuah informasi yang bersifat rahasiaatau dapat

juga bersifat tertutup sehingga sulit untuk diketahui tanpa pengamatan langsung.

Metode intelijen pemasaran bias sistematis atau tidak sistematis. Pertama manajer

pemasaran dapat melakukanya sendiri dengan membaca referensi, dengan interview atau

wawancara langsung dengan pelanggan, atau siapapun yang terkait. Kedua, melatih dan

memotivasi tenaga penjual sebagai mata-mata untuk mengumpulkan data dan informasi yang

diperlukan. Ketiga, membeli informasi dari luar. Keempat, bekerja sama dengan perantara agar

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 28

menyampaikan informasi yang diperlukan. Kelima, membentuk pusat informasi pemasaran

untuk menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya.

Dalam rangka melakukan pengamatan dan penyelidikan, manajer perusahaan dapat

menempuh 4 (empat) cara, yaitu :

1. Pengamatan Tanpa Arah (indirect Viewing)

Yaitu menyingkapkan informasi secara umum tanpa ada tujuan yang jelas.

2. Pengamatan Bersyarat (Conditioned Viewing)

Yaitu mengungkapkan informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan penelitian yang

aktif

3. Penyelidikan Tidak Formal (Informal Search)

Yaitu melakukan penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya sekadar

mengumpulkan informasi-informasi tertentu.

4. Penyelidikan Formal (Formal Search)

Yaitu melakukan penyelidikan secara teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur maupun

metodologi yang jelas.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 29

RISET PEMASARAN

Riset pemasaran adalah suatu pendekatan yang ditempuh secara sistematis dan objektif

untuk mendapatkan data/ informasi yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan

bidang pemasaran ( Kotler, Kinear, Taylor).

Riset pemasaran merupakan kegiatan yang sistematis, yang tercermin dalam tahap

perencanaan, pengumpulan, analisis & pelaporan. Riset pemasaran bersifat objektif, tidak bias,

dan merupakan penerapan metoda ilmiah dalam pemasaran.

Faktor Pendorong munculnya kebutuhan riset pemasaran diantaranya adalah :

Perluasan jangkauan pasar

Peralihan orientasi dari need pembeli ke want pembeli

Peralihan dari persaingan harga ke persaingan non harga

Beberapa Cara Riset Pemasaran

Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan tinggi local untuk

menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran

Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam bidang riset pemasaran

Melalui department atau bagian yang dibentuk oleh perusahan tersebut.

Asosiasi perusahaan yang memberikan pelauanan penelitian pemasaran

Riset pemasaran berbeda dengan intelijen pemasaran. Intelijen pemasaran adalah suatu

prosedur dan sumber daya yang digunakan oleh manajer pemasaran untuk memperoleh

informasi harian mengenai apa yang sedang terjadi di lingkungan perusahaan, dengan output

berupa happening data. Dan perlu diperhatikan bahwa riset pemasaran dan riset pasar adalah

sesuatu yang berbeda. Riset pasar – riset atas suatu pasar tertentu – hanyalah salah satu

komponen dari riset pemasaran.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 30

Ruang lingkup Riset Pemasaran

Penelitian untuk mengetahui karakteristik

Penelitian pengukuran potensial pasar

Analisa pangsa pasar

Analisa penjualan

Studi mengenai kecenderungan bisnis

Peramalan jangka pendek

Studi mengenai produk yang kompetitif

Peramalan jangka panjang

Studi mengenai harga

Tes terhadap penerimaan produk

Proses Riset Pemasaran

Proses riset pemasaran secara visual dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Langkah pertama yang harus dilakukan manajer pemasaran dan peneliti pemasaran

adalah menetapkan masalah secara cermat serta menentukan apa yang menjadi tujuannya.

Masalah yang diterapkan tersebut harus dibatasi dan begitu pula tujuannya serta secara

spesifik jelas arah sasarannya. Selanjutnya diteliti faktor- faktor yang mempengaruhinya.

2. Mengembangkanm prencanaan riset

Langkah kedua adalah mendesain riset pemasaran tersebut dan memperkirakan besarnya

biaya. Mendesain rencana penelitian meliputi :

Sumber data

Pertama, mengumpulkan informasi dan sumber data sekunder, yaitu

perumusan masalah

mengembangkan rencana riset

mengumpulkan data dan informasi

menganalisis data dan informasi

menyajikan penemuan

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 31

o Sumber internal : Laporan rugi laba perusahaan, neraca, laporan, kunjungan

wiraniaga, dan sebagainya

o Publikasi pemerintah : Kantor statistic dalam hal ini biro pusat statistic (BPS)

o Majalah dan Buku

o Data komersial : Pusat biro Indonesia yang dikelola swasta kedua dan yang

utama, mengumpulkan data primer. Data primer didapat dengan melakukan survei

ataupun bentuk lainnya. Ini memerlukan biaya yang cukup besar serta

perencanaan yang matang.

Pendekatan Riset

Terdapat empat metode pokok dalam mengumpulkan data yaitu observasi, kelompok

fokus, survei dan eksperimen.

Instrumen riset

Instrumen riset atau perangkat riset ada dua macam, yaitu :

o Kuesioner

o Peralatan Mekanis

Rencana Sampling

Rencana sampling menyangkut tiga keputusan, yaiitu :

o Unit sampling

o Besarnya sampel

o Prosedur sampling

3. Mengumpulkan informasi

Tahap ketiga dari proses riset pemasaran adalah mengumpulkan informasi. Bagaimana

teknik atau metode pengumpulan data dan informasi tersebut. Selain menggunakan

komputer serta alat elektronik lain, pada zaman modern sekarang banyak

mempergunakan jalur WATS, cathode-ray tubes (CRT), dan terminal masukan data

(data-entry terminals)

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 32

4. Menganalisis informasi

Tahap keempat adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul baik secara tabulasi

dan penjelasannya, maupun dengan analisa statistik.

5. Tahap terakhir dari proses riset pemasaran adalah bagaimana menyajikan hasil analisis

atau penemuan tersebut. Penyajian ini dilakukan baik berupa angka-angka ataupun

penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh manajer pemasaran guna

pengambilan suatu keputusan.

Karakteristik Riset Pemasaran yang baik

Metode ilmiah, artinya riset tersebut menggunakan metode ilmiah yang tepat.

riset Kreativitas riset, artinya riset pemasaran tersebut mengembangkan cara-cara inovatif

untuk memecahkan masalah

Metode beragam, artinya berusaha tidak hanya terikat pada satu metode, tetapi juga

diupayakan cara lain yang mendukung tingkat kepercayaan data dan informasi yang

dikumpulkan.

Model dan data yang saling bergantungan, artinya model dan data atau informasi-

informasinya saling mendukung dengan jelas.

Nilai dan biaya informasi, artinya nilai informasi yang diperoleh hendaklah sepadan dengan

biaya yang dikeluarkan.

Shiptisme yang sehat, sikap shiptisme yang sehat terhadap asumsi. Pemasaran yang

etis, yaitu menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelanggannya.

Riset Pemasaran sering tidak mampu dimanfaatkan secara baik dan benar karena beberapa

fator :

Konsep yang sempit tentang riset pemasaran

Kualitas penelitian pemasaran yang tidak memadai

Hasil yang diperoleh terlambat sampainya

Penemuannya kadang-kadang keliru atau salah tanggap.

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI

PEMASARAN 2013

Page | 33