modul perkuliahan metodologi peneltian teknologi...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Kontrak Perkuliahan Riset, Metode Ilmiah, Tipe Penelitian
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
01 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Kontrak Perkuliahan Riset, Metode Ilmiah, Tipe Penelitian
Mengetahui kontrak perkuliahan Mampu memahami konsep dasar penelitian dan dapat membedakan dengan yang bukan penelitian Mampu memahami metode ilmiah Memahami tipe-tipe penelitian
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 1
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan,
dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka
peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk
menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek tertentu, dan
biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari
kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti
harfiah "menyelidiki secara tuntas".
Sebuah riset yang baik akan menghasilkan:
1. Produk atau inovasi baru yang dapat langsung dipakai oleh industri (bukan hanya
sebatas purwarupa)
2. Paten
3. Publikasi di jurnal internasional
Definisi Metode menurut para ahli:
(Rothwell & Kazanas; Titus ; Macquarie; Wiradi ; Agus M. H. )
1. Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2. Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan
bidang keilmuan.
3. Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan
rencana tertentu.
4. Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara
sistematis (urutannya logis).
5. Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang
digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk
menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong
penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di
antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing.
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa
penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk
mengetahui sesuatu.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Prinsip metodologi
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:
A. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda,
ada 6 prinsip metodologi yaitu:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat
(common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya,
namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam
aktivitas ilmiah maupun penelitian.
Descartes mengajukan 4 langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang
dimaksud yaitu:
(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai
pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari
kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan
apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas
sehingga tidak perlu diragukan lagi.
(b) Pecahkanlah setiap kesulitan menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang
dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(c) Arahkan pemikiran secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan
paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke
pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di
antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan
tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang
ketinggalan.
Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis
dalam memperoleh kebenaran yang pasti.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode
sebagai berikut :
(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang
diajarkan sejak masa kanak-kanak.
(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang
paling meragukan.
(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita
memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah, namun kita tidak dapat
membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan
kebenaran pendapat lain.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu
RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-
Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih
baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa
secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.
B. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip
metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu
proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan
2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima
pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai
pernyataan yang mengandung makna
3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan
metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak
bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.
C. Karl Raimund Popper
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi
berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada.
K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan
kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan
sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh
teori lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi)
secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu
akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya
hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat
mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi
hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa
sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan
empiris.
3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA
BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya
sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada
ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan
bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor
angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah
pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha
penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh.
Karakteristik penelitian
1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai
pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan.
2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-
metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah.
Paradigma kuantitatif
a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan
angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.
Paradigma kualitatif
a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.
Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-
asumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi
strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi tsb di antaranya adalah sbb :
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan
bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas
pada dimensi tunggal, bebas nilai. Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif,
penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti, sehingga lebih bersifat subyektif, tidak
bebas nilai.
2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan
pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif
dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori
melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.
2003
2. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
3. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
4. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations
Systems. SAGE Publications. London. 2002
5. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
6. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Riset
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_penelitian
1
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Teknik identifikasi dan perumusan masalah penelitian Kriteria pemilihan masalah penelitian Kesalahan umum perumusan masalah Masalah Penelitian Teknologi Informasi Beberapa trending topics di masyarakat
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
02 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Teknik identifikasi dan perumusan masalah penelitian, Kriteria pemilihan masalah penelitian Kesalahan umum perumusan masalah, Masalah Penelitian Teknologi Informasi Beberapa trending topics di
Mampu mengidentifikasi masalah penelitian Mampu membuat perumusan masalah penelitian
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat
Modul 2
Karakteristik Tugas Akhir
1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah
satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh
mahasiswa yang bersangkutan.
2. Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu.
3. Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data
sekunder.
4. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi
bahasa asing.
Judul
Judul penelitian berisi pernyataan yang secara spesifik mencerminkan isi penelitian yang
akan dilakukan (mencerminkan konsep atau hubungan antar konsep dari gejala/fenomena
yang diteliti).
BAB I: Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Penelitian
Mengemukakan hal-hal yang menjadi latar belakang pemilihan topik penelitian,
termasuk mensignifikasikan pemilihan topik penelitian tersebut. Penelitian dapat
diangkat dari gejala empiris atau permasalahan praktis dan/atau permasalahan
teoritis.
Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta
keilmuan yang menjadi perhatian peneliti, menunjukkan penelitian-penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh peneliti (dan peneliti-peneliti lain) yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan.
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
1.2. Rumusan Masalah atau Identifikasi Masalah
Merumuskan masalah penelitian (research problem) dan mengemukakan pernyataan
masalah (problem statement).
1.3. Tujuan Penelitian
Mengemukakan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Pada penelitian deduktif–hipotetikal, tujuan penelitian lazimnya adalah untuk
menjelaskan/mengukur hubungan (asosiasi atau kausalitas) antarvariabel yang
menjadi perhatian dalam studi.
1.4. Kegunaan Penelitian atau Manfaat Penelitian
Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai dari:
Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat
dicapai dari masalah yang diteliti.
Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat
dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian ini.
Bab II: Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Bab ini menyajikan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis. Tentang hipotesis,
lihat penjelasan pada butir 2.3. Hipotesis.
2.1. Kajian Pustaka
Melakukan kajian kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian. Pada bagian ini
dilakukanlah kajian/diskusi mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literatur
yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah.
Kajian pustaka berfungsi untuk membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi.
2.2. Kerangka Pemikiran
Pada dasarnya kerangka pemikiran diturunkan dari (beberapa) konsep/teori yang relevan
dengan masalah yang diteliti, sehingga bisa memunculkan asumsi-asumsi dan/atau
proposisi, yang dapat ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran, yang kemudian dapat
dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2.3. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentatif tentang hubungan (asosiasi/kausalitas) antara
beberapa variabel. Pada penelitian kuantitatif, hipotesis lazim dituliskan dalam subbab
tersendiri (lihat penjelasan tentang Kerangka Pemikiran).
BAB III: Metodologi
Adalah menguraikan paradigma/pendekatan/metode yang akan dipergunakan pada
penelitian. Uraian mencakup, tapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut:
Uraian tentang rancangan penelitian yang dipilih.
Prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis.
Sumber dan teknik pengumpulan data serta instrumen penelitian.
Pengolahan dan analisis data termasuk (uji) validitas data yang sesuai dengan
rancangan penelitian yang diusulkan.
Lokasi dan waktu penelitian.
Pada beberapa disiplin ilmu-ilmu eksakta, bab ini dapat diberi judul “BAHAN/OBJEK DAN
METODE PENELITIAN”. Sesuai dengan judul tersebut, uraian pada bab ini dimulai dengan
uraian tentang bahan, subjek, dan objek penelitian di dalam bagian yang diberi sub-judul
“Bahan/Objek Penelitian”, kemudian dilanjutkan dengan uraian yang diberi sub-judul
“Metode Penelitian”; uraian memuat butir-butir seperti pada
paradigma/pendekatan/metode di atas.
Daftar Pustaka
Adalah daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan/dirujuk dalam teks. Cara
penulisannya bisa dilihat pada BAB III tentang Teknik Penulisan Tesis dan Disertasi
dalam buku pedoman ini.
Lampiran
Berisi lampiran tentang hal-hal yang relevan dengan Usulan Penelitian, misalnya
angket/kuesioner, pedoman wawancara, dan peta lokasi.
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
9. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.
2003
10. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
11. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
12. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations
Systems. SAGE Publications. London. 2002
13. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
14. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
15. http://id.wikipedia.org/wiki/Tesis
16.
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Kriteria Pustaka untuk Peneliti
Tipe Perpustakaan, Teknik
Penulisan sitiran dan Daftar
Pustaka, Beberapa Jurnal Ilmiah
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
03 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Kriteria Pustaka untuk Peneliti Tipe perpustakaan Teknik penulisan sitiran dan Daftar Pustaka
Mampu menelusuri dan mereview pustaka ilmiah
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa Jurnal Ilmiah
Modul 3
Sistem penulisan referensi Harvard membahas format untuk penulisan dan
pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan
author-date system —sistem penulis-tanggal— (Curtin University, 2007: 1), dan
parenthetical referencing —penulisan referensi dalam kurung—(Perelman, Barrett &
Paradis, 2000).
Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam
kurung di dalam teks dari suatu artikel, dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan
abjad di bawah judul "Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar Acuan" di bagian akhir.
Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti
tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h.
1) atau (Smith 2005:1). Kemudian dalam bagian Referensi, kutipan lengkap diberikan:
Smith, John. (2005). Playing nicely together. St. Petersburg, FL (USA): Wikimedia
Foundation.
Sistem penulisan referensi Harvard adalah gaya penulisan yang lebih disukai oleh British
Standards Institution (1990), American Psychological Association (APA Style 2001). Gaya ini
merupakan salah satu dari beberapa sistem yang direkomendasikan oleh Council of Science
Editors (Scientific Style and Format 2006, intro)[1] dan Chicago Manual of Style (2003).
Menurut makalah tahun 1896 tentang bibliografi oleh Charles Sedgwick Minot dari Harvard
Medical School, asal mula dari sistem penulisan referensi Harvard adalah dari makalah
karya Edward Laurens Mark, Hersey profesor anatomi dan direktur laboratorium zoologi di
Harvard University, yang mungkin menyalinnya dari sistem katalog yang digunakan pada
saat itu sampai sekarang oleh perpustakaan Musium Zoologi Komparatif Harvard.[2] Pada
tahun 1881, Mark menulis makalah tentang kelahiran embrio siput taman, yang
menyertakan kutipan jenis penulis-tanggal dalam kurung di halaman 194, contoh pertama
dari referensi demikian (Mark 1881, p.194). Sampai saat itu, menurut Eli Chernin yang
menulis dalam British Medical Journal, referensi muncul dalam gaya yang tidak konsisten
dalam catatan kaki, yang dirujuk dalam teks menggunakan beragam simbol pencetak,
termasuk tanda bintang dan tanda salib.[2]
Chernin mencatat bahwa suatu tulisan penghargaan (festschrift) pada tahun 1903
didedikasikan pada Mark oleh 140 mahasiswa, termasuk Theodore Roosevelt,
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
mengkonfirmasikan bahwa penulisan referensi sistem Harvard dimunculkan oleh Mark.
Tulisan tersebut memberikan penghormatan pada makalah Mark tahun 1881, tulisan yang
"memperkenalkan pada zoologi kutipan yang lengkap dan akurat serta metoda yang
menyenangkan dan seragam untuk penulisan referensi dari teks ke bibliografi."[2]
Menurut catatan editorial dalam British Medical Journal tahun 1945, anekdot yang belum
terkonfirmasi menyatakan bahwa istilah "sistem Harvard" diperkenalkan oleh pendatang dari
Inggris ke perpustakaan Harvard University, yang terkesan dengan sistem kutipan itu, dan
menamainya "sistem Harvard" saat kembali ke Inggris.[2]
Ciri yang aneh dari 'sistem Harvard' adalah bahwa menurut pustakawan Harvard sendiri,
"Sistem Harvard adalah suatu kesalahan penamaan (Bourneuf n.d.)". Di Inggris dan negara-
negara persemakmuran, sebelumnya disebut persemakmuran Inggris, nama 'sistem
Harvard' banyak digunakan, tapi tidak di universitas yang dijadikan nama sistem tersebut.
Pernah dikatakan oleh profesor di Harvard bahwa, "(Sistem) itu seperti apa yang kita sebut
Sistem Ilmu Sosial".
Penggunaan[sunting | sunting sumber]
Sistem Harvard digunakan terutama dalam ilmu sosial, dengan versi pertama dari tuntunan
gaya APA yang sudah diterbitkan pada tahun 1929 (Roediger 2004).
Jenis penulisan referensi yang sama, dikenal beragam seperti nomor-penulis, urutan-
kutipan, atau Sistem Vancouver, telah digunakan oleh jurnal medis Inggris dan Badan Editor
Biologi Amerika Serikat (sekarang Badan Editor Ilmiah). Sarjana dalam bidang seni dan
sastra secara tradisional lebih menyukai sistem "documentary-note". Selama tahun 1980an,
kemudahan penulisan referensi mulai mengalahkan tradisi dan kutipan dalam teks mulai
muncul dalam bidang sastra, dalam Chicago Manual of Style dan MLA Handbook. Dalam
dekade-dekade terakhir, kebanyakan organisasi sarjana dan profesional telah mengadopsi
sistem penulisan referensi Harvard.[3]
Cara pengutipan[sunting | sunting sumber]
Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun
penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh
Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.
Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan
bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis: "Jones (2001) merevolusi bidang
bedah trauma."
Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata "dan" atau tanda "&":
(Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau
lebih penulis dikutip menggunakan et al. (Deane et al. 1992).
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak
ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p.
90).
Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun dari buku
pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua
sebagai 2005b.
Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di
akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan
segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan
itu sendiri.
Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian setelah teks,
biasanya ditandai sebagai "Referensi", "Daftar rujukan", atau "Daftar acuan."
Perbedaannya dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka
dan bibliografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam
teks.
Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.
Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari
sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs
utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul
dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku
sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak
tercetak.
Contoh[sunting | sunting sumber]
Contoh dari rujukan buku adalah:
Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.
Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research
Foundation.
Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah dikenal secara internasional (seperti
London atau New York) dikutip hanya kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara
internasional, negaranya (atau provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.
Contoh dari rujukan jurnal adalah:
Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 639–40.
Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks tapi dihilangkan dalam bagian "Daftar
rujukan". Contoh pengutipan surat kabar formal adalah:
Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests halt online auction to shoot stag", The
Guardian. Diakses 7 Februari 2006.
Bila publikasinya offline:
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The
Guardian.
Catatan isi[sunting | sunting sumber]
Suatu catatan isi umumnya berisi informasi dan penjelasan yang tidak masuk ke dalam teks
utamanya sendiri, tapi berguna untuk memberikan penjelasan tambahan tentang informasi
dalam teks atau informasi yang dirujuk. Catatan isi umumnya diberikan sebagai catatan kaki
atau catatan akhir. Catatan isi ini bisa mengandung sistem penulisan referensi Harvard,
seperti halnya teks utama.
Pro dan kontra dengan sistem penulisan referensi lain[sunting | sunting sumber]
Pro[sunting | sunting sumber]
Kelebihan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa seorang
pembaca yang mengenal bidang itu besar kemungkinan akan dapat mengenali
kutipan itu tanpa perlu melihat bagian daftar rujukan.
Kelebihan lain adalah bahwa bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali,
bahkan pembaca biasa yang tidak mengenal penulis akan mengingat namanya. Bila
banyak kutipan dalam teks untuk halaman berbeda dari sumber yang sama
digunakan, sistem penulisan referensi Harvard dapat menjadikannya lebih
sederhana bagi pembaca dibanding harus bolak-balik ke catatan kaki dan catatan
akhir penuh dengan kutipan "ibid".
Dengan sistem penulisan referensi Harvard, tidak ada kesukaran pemberian ulang
nomor bila kutipan dalam teks diubah, yang akan menjadi momok dari sistem catatan
akhir bernomor bila dikatakan bahwa kutipan pertama tidak pernah muncul dalam
urutan penomoran. (Perangkat lunak manajemen penulisan referensi bisa
mengotomasi aspek sistem penomoran ini [seperti sistem catatan akhir Microsoft
Word]; tapi banyak orang yang tidak memilikinya atau tidak bisa menggunakannya).
Sistem penulisan referensi Harvard menghilangkan masalah penomoran ulang ini.
Penulisan referensi sistem penulis-tanggal bekerja baik saat dikombinasikan dengan
catatan kaki substantif. Bila catatan kaki digunakan dengan catatan akhir, diperlukan
dua sistem yang berbeda dalam penandaan catatan: biasanya nomor untuk kutipan
sumber, dan simbol lain, seperti tanda bintang dan salib, untuk catatan substantif.
Pendekatan demikian akan menyulitkan dalam keadaan bagimanapun; untuk materi
yang tidak bernomor halaman akan menghasilkan dua rangkaian paralel catatan
akhir, yang dapat memusingkan pembaca. Penggunaan sistem penulis-tanggal untuk
sumber kutipan dapat menghindarkan masalah ini(Chicago Manual of Style 2003,
16.63–16.64).
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Kontra[sunting | sunting sumber]
Kekurangan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa sistem ini
memakan tempat.
Aturan dapat menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi non-akademik, khususnya
bila penulis pribadi tidak diketahui, seperti dalam dokumen atau standar masalah
pemerintahan.
Bila menghapus kalimat yang dikutip, editor harus mengecek bagian daftar rujukan,
untuk melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di tempat lain dalam artikel, dan
bila tidak, menghapus referensi itu. Hal tersebut menjadi pekerjaan manual yang
rumit, sehingga artikel yang menggunakan sistem penulisan referensi Harvard dapat
berakhir dengan referensi yang sebetulnya tidak digunakan dalam artikel.
Sistem ini mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi pembaca umum, yang tidak
terbiasa dengan artikel jurnal. Bagaimanapun, adalah mudah untuk mengabaikan
kutipan dalam kurung, bila pembaca tidak yakin maknanya.
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
17. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.
2003
18. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
19. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
20. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations
Systems. SAGE Publications. London. 2002
21. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
22. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Teknik Perumusan Tujuan dan
Manfaat Penelitian
Tenik Penentuan Judul
Penelitian
Pengembangan Hipotesis
Etika Penelitian
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
04 87018 Tim Dosen
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Abstract Kompetensi
Teknik Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian Tenik Penentuan Judul Penelitian Pengembangan Hipotesis Etika Penelitian
Mampu merumuskan Tujuan, Manfaat, Judul Penelitian, Hipotesis, dan Memahami Etika Penelitian
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 4
Tujuan Penelitian
Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa
penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk
mengetahui sesuatu.
Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Prinsip metodologi
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:
A. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda,
ada 6 prinsip metodologi yaitu:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat
(common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya,
namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah..
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam
aktivitas ilmiah maupun penelitian.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Descartes mengajukan 4 langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang
dimaksud yaitu:
(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak
mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan
cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan
jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang
terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi.
(b) Pecahkanlah setiap kesulitan menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang
dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(c) Arahkan pemikiran secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana
dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi
setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu
urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan
tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun
yang ketinggalan.
Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis
dalam memperoleh kebenaran yang pasti.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode
sebagai berikut :
(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang
diajarkan sejak masa kanak-kanak.
(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang
paling meragukan.
(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita
memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah, namun kita tidak dapat
membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan
kebenaran pendapat lain.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu
RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-
Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih
baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa
secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.
Kriteria penelitian ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan dengan sejelas-jelasnya,
2. Menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan,
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis atau berdasarkan
pengungkapan data,
4. Telah mempunyai kemampuan untuk diuji ulang,
5. Memilih data dengan tepat sehingga hasilnya dapat dipercaya,
6. Menarik kesimpulan secara obyektif,
7. Melaporkan hasil secara parsimony,
8. Hasil penelitian dapat digeneralisasi
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa parameter untuk evaluasi masalah penelitian
(Ronny Kountur, 2007; Moh. Nazir, 2003), sbb :
1. Menarik.
Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.
2. Bermanfaat.
Penelitian diharapkan membawa manfaat baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan
maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian juga
diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar yaitu
nasional/internasional.
3. Hal Yang Baru.
Penelitian yang kita lakukan adalah sesuatu yang baru, solusi yang kita berikan adalah
solusi baru yang apabila kita bandingkan dengan solusi lain, dapat dibandingkan dalam hal
lebih efektif, murah, cepat, dsb.
4. Dapat Diuji (Diukur).
Supaya proses penelitian menjadi sempurna, masalah penelitian beserta variabel-
variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris. Kalau kita
melakukan penelitian korelasi, maka korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga
harus diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter.
5. Dapat Dilaksanakan.
Masalah yang baik dan berkualitas, jadi menjadi naif kalau akhirnya secara teknik penelitian
tidak bisa dilakukan. Penelitian ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan data,
kecukupan waktu dan dana.
6. Merupakan Masalah Yang Penting.
Ini agak sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran bahwa tidak perlu melakukan
penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting.
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
7. Tidak Melanggar Etika.
Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada
obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek
penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan
data.
Daftar pertanyaan (research question) yang bersumber dari fokus masalah yang telah
dipilih, karena masalah yang ditemukan dapat dijadikan inisiasi pembuatan pertanyaan
terhadap masalah yang akan diteliti. Karakteristik “research question” yang baik adalah
sebagai berikut :
(1) feasible
(2) Clear
(3) Significant
(4) Ethical
Manfaat Penelitian :
• Peneliti
• masyarakat umum
• masyarakat industri
• pengembangan ilmu pengetahuan
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
23. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.
2003
24. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
25. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
26. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations
Systems. SAGE Publications. London. 2002
27. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
28. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Perbedaan antara penelitian
sosial dan eksakta
Metode Penelitian Sosial
Perancangan Percobaan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
05 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Perbedaan antara penelitian social dan eksakta Metode Penelitian
Mampu mendisain penelitian sosial dan eksperimental
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Sosial Perancangan Percobaan
Modul 5
A. Jenis Penelitian Berdasarkan Bidang Ilmu
Menurut Prof. Dr. Suharismi Arikunto, ragam penelitian ditinjau dari bidang ilmu antara
lain penelitian terhadap pendidikan, ekonomi, kesehatan, keteknikan, ruang angkasa,
pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan dan lain sebagainya (Arikunto, 2006:
9).
Drs. Cholid Narbuko dengan mengutip pendapat Prof. Sutrisno Hadi, MA
menggolongkan jenis penelitian menurut bidang ilmu meliputi misalnya penelitian
pendidikan, penelitian pertanian, peneltian hukum, penelitian ekonomi, dan penelitian
agama (Narbuko dan Abu, 2005: 41).
Lebih lanjut, Iqbal Hasan, MM, menjelaskan ragam penelitian ditinjau dari bidang
ilmunya antara lain:
1. Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti hal-
hal sebagai berikut.
- Akunting, seperti prosedur, praktek dan pengendalian anggaran, metode pembiayaan
inventori, depresiasi, transfer pricing dan sebagainya.
- Keuangan, seperti operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan
akuisisi, dan sebagainya.
- Manajemen, seperti sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen
produksi/operasi, perumusan strategi, system informasi, dan sebagainya
- Pemasaran, seperti citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga, kemasan,
preferensi konsumen, pengembangan produk baru, dan sebagainya
2. Penelitian Komunikasi
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi,
seperti komunikasi massa, komunikasi bisnis, kehumasan dan periklanan.
3. Penelitian Hukum
Penelitian hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti
hukum perdata, hukum pidana, hukum tatanegara dan hukum internasional.
4. Penelitian Pertanian
Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian,
seperti agribisnis, budidaya tanaman, hama tanaman dan agronomi
5. Penelitian Ekonomi
Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, seperti
ekonomi mikro, ekonomi makro dan ekonomi pembangunan (Hasan, 2000: 12-13).
B. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan
Jika ditinjau dari sudut pandang tujuan penelitian dilaksanakan, maka dapat digolongkan
menjadi 3 bentuk, yaitu penelitian eksploratif, penelitian developmental, dan penelitian
verifikatif (Narbuko dan Abu, 2005: 41). Namun Prof. Dr. Suharismi Arikunto menambah
bentuk yang ke empat yaitu penelitian kebijakan dan menjelaskan seluruh bentuk
penelitian tersebut sebagi berikut :
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilaksanaakan untuk menggali secara luas
tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Sebagai
contoh, penelitian yang dilakukan oleh tim dokter terhadap kejadian misterius yang
menimpa suatu desa yang mengakibatkan kematian penduduk secara berturut-turut.
2. Penelitian Developmental
Penelitian developmental adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan mutu dengan percobaan dan penyempurnaan. Contohnya, pada tahun
1970 pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ingin
mencoba metode pengajaran berprograma sebagai metode penyampaian pembelajaran.
Maka disusunlah seri buku berprograma dan mulai digunakan di sekolah.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
3. Penelitian Verifikatif
Penelitian verifiktif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengecek kebenaran hasil
penelitian lain. Contoh, pada tahun 1970 diadakan penelitian tentang rasa solidaritas
rakyat pedesaan dan dihasilkan suatu kesimpulan. Dua tahun kemudian, peneliti lain
mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan mengecek kebenaran hasil penelitian
sebelumnya
4. Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan adalah penelitian yang dilakukan oleh suatu lembaga atau institusi
untuk mengambil sebuah kebijakan dalam bidang tertentu. Sebagai contoh, sebuah
lembaga pemerintahan menagadakan upaya untuk meningkatkan disiplin karyawan.
Setelah ditemukan strategi yang diperkirakan paling tepat, lembaga tersebut
menyebarkan angket kepada para karyawan untuk menayakan usul-usul guna
mengefektifkan strategi yang dimaksud. Hasil yang didapatkan dari pengolahan data
angket tersebut digunakan oleh lembaga pemerintahan untuk menentukan kebijakan
yang akan diambil untuk meningkatkan disiplin karyawan (Arikunto, 2006: 7-8).
C. Jenis Penelitian Berdasarkan Sifat
Sesuai dengan buku Metodologi Penelitian terbitan Dirjen Perguruan Tinggi Depdikbud
dan Pengantar Penelitian; Dasar, Metode dan Teknik oleh Prof. Dr. Winarno Surachmad,
M.Sc,(Ed), sebagaimana yang dikutip oleh Drs. Cholid Narbuko, bahwa penelitian
berdasarkan sifat-sifat masalah dapat digolongkan menjadi sembilan macam yaitu :
1. Penelitian Historis (Historical Research)
Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, dan meverifikasikan, serta
mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkaan fakta dan memperoleh kesimpulan
yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada masa lampau dan proyeksi masa depan.
Contoh, studi mengenai praktek dukun bayi di daerah pedasaan di Aceh, yang
bermaksud memahami dasarnya di masa lampau serta relevansinya untuk masa kini.
Penelitian ini mempunyai ciri:
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
a. Penelitian historis lebih tergantung pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri.
Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang menganalisis keautentikan,
ketetapan dan pentingnya sumber-sumber
b. Penelitian historis haruslah tertib ketat, sistematis dan teratur.
c. Penelitian historis tergantug dua data, yaitu data primer, ialah data yang diperoleh
secara langsung oleh peneliti dan sumber primer (sumber asli), dan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber sekunder jadi (bukan asli).
d. Penelitian historis menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data. Ada dua
macam kritik. Pertama, kritik eksternal menanyakan apakah data itu autentik artinya
datanya asli atau tiruan dan apabila apabila autentik apakah relevan serta akurat.
Kedua, kritik internal yaitu kritik yang menguji motif, objektifitas, dan kecermatan peneliti
terhadap data yang diperoleh. Dengan kritik ini penelitian historis akan lebih ketat,
sistematis, dan objektif.
e. Penelitian historis menggunakan pendekatan yang lebi utama dan dapat menggali
informasi yang lebih tua dibanding penelaahan pustaka.
2. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Peneltian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini juga menyajikan
data, menganalisis dan menginterpretasi. Dan juga bersifat komparatif dan korelatif.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan factual
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Contohnya, survey mengenai sikap
masyarakat petani terhadap program KB.
Ciri-ciri penelitian ini antara lain :
a. Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan hipotesis
atau tidak.
b. Merancang cara pendekatannya, hal ini meliputi macam datanya, penentuan
sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya, melatih tenaga lapangan, dan
sebagainya.
c. Mengumpulkan data
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
d. Menyusun laporan
3. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)
Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pula dan perurutan pertumbuhan
atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contohnya, studi longitudinal mengenai
pertumbuhan anak yang secara langsung mengukur sifat-sifat pertumbuhan anak
(individu) yang diteliti.
Penelitian perkembangan menpunyai cirri :
a. Memusatkan perhatian pada studi tentang variable-varibel dan perkembangannya
selama beberapa waktu (bulan atau tahun). Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-
pertanyaan bagaimanakah pola-pola pertumbuhan, lajunya, arahnya dan berbagai factor
yang mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu.
b. Dalam studi-studi cross setcional, biasanya dapat mencakup subjek yang lebih
banyak akan tetapi hanya akan memotret factor yang lebih sedikit dibanding studi
longitudinal. Dalam metode cross section ini biasanya sulit mengambil sampel antara
lain karena umumnya yang beragam.
c. Dalam studi longitudinal biasanya sulit dalam masalah sampling sebab subjeknya
terbatas studi longitudinal ini menuntuk kontiniutas, waktu yang panjang, biaya yang
banyak, dan penelitian yang ulet.
d. Studi-studi kecenderungan mengandung kelemahan bahwa factor-faktor tang tidak
diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau membuat kecenderungan yang
berdasarkan masa lampau menjadi tidak sah. Pada umumnya ramalan untuk masa yang
panjang adalah hanya educated guess, sedangkan ramalan untuk waktu yang pendek
lebih reliabel dan lebih valid
4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research)
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungna suatu unit
social, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Contohnya, studi lapangan yang
tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok masyarakat terpencil.
Ciri-ciri penelitian ini adalah :
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
a. Penelitian kasus adalan penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang
hasilnya gambaran lengkap dan tetorganim mengenai kasus itu. Penelitian ini antara lain
mencakup keseluruhan siklus kehidupan, kadang-kadang hanya meliputi segmen-
segmen tertentu pada factor-faktor kasus.
b. Studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variable-
variabel dan kondisi yang besar jumlahnya.
5. Penelitian Korelasional (Correlasional Research)
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada
suatu factor berkaitan dengan varisi-variasi pada satu atau lebih factor lain berdasarkan
koefesien korelasi. Contohnya, studi yang mempelajari hubungan antara skor pada tes
masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi.
Penelitian ini mempunyai ciri-ciri :
a. Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya
secara serentak dalam keadaan realistiknya.
b. Penelitian ini menunjukkkan taraf tinggi hendaknya saling hubunhan bukan ada atau
tidaknya saling hubungan tersebut.
c. Penelitian cocok bila variabel-variabel bebas akibatnya kurang tertib dan kurang ketat.
d. Sering mengunakan data yang tanpa pilih-pilih.
6. Penelitian Kausal Komparatif (Causal Comparative Research)
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembai fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Contohnya, penelitian untuk
menentukan cirri-ciri yang efektif dengan menggunakan data yang mengenai sejarah
pekerjaan selengkap mungkin.
Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facta artinya dikumpulkan setelah semua
kejadian diperoleh berlansung atau lewat. Penelitian mengambil satu atau lebih akibat
dan menguji data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-
sebab, saling hubungan, dan maknamya.
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
7. Penelitian Eksperimental Sungguhan (True Experimental Research)
Penelitian eksperimental sungguhan mempunyai tujuan untuk menyelidiki kemungkinan
sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental,
satu atau lebih kondisi perlakukan dari membandingkan hasilnya denagn satu atau lebih
kelompok control yang tidak dikenal kondisi perlakuan. Contoh, penelitian untuk
menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di
suatu daerah dengan memperhatikan keadaan social ekonomi orang tua dan taraf
intelegensinya.
Ciri-ciri ekperimental desain yaitu :
a. Menurut aturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimen secara tertib dan
ketat, baik dengan control atau manipulasi lansung maupun randomisasi.
b. Secara khas menggunakan kelompok control sebagai garis dasar untuk dibandingkan
dengan kelompok yang dikenai perlakuan ekperimental.
c. Memusatkan usaha pada pengontrolan varian
d. Rancangan ini menuntuk interval validaty yang merupakan tujuan pertama metode
eksperimen. Apakah manipulasi eksperimen pada penelitian ini benar-benar
menimbulkan perbedaan.
e. Rancangan ini juga menuntut interval validty yaitu seberapa respresentatifkah
penemuan-penemuan penelitian ini dan sebarapa jauhkah hasilnya dapat disimpulkan.
f. Kemajuan dalam metodologi penelitian, misalnya rancangan factorial dan analisis
varian telah memungkinka peneliti untuk memanipulasikan atau membiarkan bervariasi
lebih dari satu variabel dan sekaligus menggunakan lebih dari satu kelompok
eksperimen.
8. Penelitian Eksperimental Semu (Quesi Experimental Research)
Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengan jelas kompromi-kompromi apa yang
ada pada validitas interval dan validitas eksternal. Rancangannya dan berbuat dengan
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
keterbatasan-keterbatasan tersebut. Contohnya, berbagai penelitian mengenai berbagai
problem social seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita jantung, dan
sebagainya, yang didalamnya control dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan
Cirri-ciri penelitian ini antara lain ;
a. Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang di
dalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali
beberapa variabel saja. Penelitian ini ditandai oleh metode control parsial berdasar atau
identifikasi secara hati-hati mengenai factor yang mempengaruhi factor internal dan
aktor eksternal.
b. Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguh dan semu sangat kecil terutama
kalau yang dipergunakan subjek adalah manusia.
9. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan atau cara
pendekatan baru dan untuk memecakan masalah dengan penerapan lansung di dunia
kerja atau dunia actual yang lain. Contohnya, program inservice training untuk melatih
para orthopaedagog bekerja untuk menangani anak-anak yang mengalami kesulitan
belajar di sekolah, untuk menyusun program penjajagan perencanaan dan pelaksanaan
terpadu.
Penelitian ini bercirikan :
a. Praktis dan lansung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja
b. Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitian
dan mengorbankan control untuk kepentingan on the spat experimentation dan inovasi.
c. Cara penelitin ini juga empiris bahwa penelitian ini mendasarkan diri pada observasi
actual dan data mengenai tingkah laku, tidak berdsarkan pada pendapat subjektif yang
didasarkan pada pengalaman masa lampau.
d. Penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah karena validitas internal dan
eksternalnya yang lemah, tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan kurang
respresentatif serta control variabel bebasnya kecil (Narbuko dan Abu, 2005: 41-57).
2013 10
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
D. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat danWaktu
Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada
responden.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan
literature (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari
peneliti terdahulu.
3. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)
Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu
(laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan (Hasan, 2000: 11).
E. Perbedaan Penelitian Ilmu Sosial dengan Ilmu Alam
Penelitian ilmu social yaitu penelitian yang khusus meneliti bidang social seperti
ekonomi, pendidikan, hokum dan sebagainya. Sedangkan peneltian ilmu alam (eksakta)
yaitu penellitian yang khusus meneliti bidang eksakta seperti bidang kimia, fisika, biologi
dan sebagainya (Hasan, 2000: 11)
Perbedaan yang mendasar antara penelitian ilmu social dengan ilmu alam anatara lain :
1. Peneliti dalam bidang ilmu alam merupakan pengamat yang imparsial di luar alam,
meniliti proses alam tersebut dan mencoba menyempitkan proses ke dalam hubungan
yang sederhana. Peneliti ilmu alam tidak mengharapkan dapat mengubah alam,
walaupun peneliti mengetahui jika ia mengerti lebih baik tentang proses alam, manusia
akan sanggup mengunakan alam secara lebih baik. Sebaliknya peneliti dalam bidang
social tidak dapat menjadikan dirinya sebagai pengamat yang imparsial, ia tidak dapat
meniliti dan memperoleh pandangan tentang proses social itu sendiri. Akan tetapi,
perhatiannya, penilaiannya, tujuannya selalu berada dalam proses social itu sendiri.
Peneliti-peneliti ilmu social berpendapat bahwa dalam batas-batas tertentu, proses
dalam masyarakat tidak kaku, fleksibel, dan dapat diubah. Tujuan serta hasil penelitian
2013 11
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
digunakan untuk melayani keperluan masyarakat itu sendiri yang menjurus kepada
modifikasi dari pengaturan-pengaturan social yang telah ada.
2. Penelitian ilmu social, walaupun berhadapan dengan fenomena-fenomena yang tidak
kompleks, banyak dari fenomena tersebut relative kompleks dibanding dengan
fenomena ilmu alam. Lebih lanjut, perubahan-perubahan yang terjadi atas objek yang
diteliti secara relative dapat mengubah diri si peneliti sendiri dalam waktu yang lebih
cepat, sedangkan perubahan itu tidak mempunyai pengaturan yang lebih nyata
regulasinya. Dalam ilmu alam, walaupun fenomena-fenomenanya juga kompleks dan
sulit diteliti, tetapi peneliti ilmu alam mempunyai alat-alat yang ampuh serta metode yang
teruji dalam memechkan masalah dengan membagi-bagi fenomena menjadi bagian-
bagian yang wajar untuk dipecahkan satu per satu.
3. Dengan kelahirannya yang lebih awal, peneliti-peneliti ilmu alam telah mempunyai unit
ukur yang lebih sempurna dibandingkan dengan unit-unit pengukur yang digunakan
dalam penelitian-penelitian ilmu social. Penggunaan metode kuantitatif yang telah lazim
pada penelitian-penelitian ilmu alam, belu lagi cukup berkembang dalam penelitian-
penelitian ilmu social.
4. Peneltian ilmu social tidak memungkinkan melakukan ekperimentasi yang jelas
terhadap fenomena-fenomena social, dalam arti bahwa percobaan dalam ilmu social
tidak memunkinkan dilakukannya percobaan denganreplikasi serta control yang cukup
terjamin ketepatannya. Sedangkan dalam penelitian ilmu alam, variabel-variabel serta
fenomena-fenomena dapat diatur dalam bentuk percobaan dan dapat dibandingkan
dengan variabel control secara akurat (Nazir, 1988: 31-33)
5. Sikap masyarakat juga berbeda dalam merespon perekembangan ilmu alam dan ilmu
social. Masyarakat jauh lebih tertarik oleh perkembangan ilmu alam dari pada ilmu
social. Mereka mau meyediakan dana yang jauh lenih besar kepada riset-riset ilmu
alam, tetapi tidak demikian halnya kepada riset-riset ilmu social. Masyarakat tidak
segan-segan menyaksikan dan mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi,
tetapi berskap sebaliknya terhadap perkembangan-perkembangan lembaga-lembaga
social (Hadi, 1981: 26).
Dengan demikian, seorang peneliti ilmu social merupakan pengamat yang berada dalam
objek dan fenomena social itu sendiri, variabel-variabel fenomena social sulit diukur, dan
sulit dilakukan percobaan yang akurat. Sedangkan peneliti ilmu alam merupakan
pengamat yang imparsial, variabel-variabel fenomena mempunyai alat ukur yang
2013 12
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
sempurna sehingga dengan mudah dilakukan percobaan yang tepat. Di sisi lain
masyarakat juga lebih respek terhadap perkembangan ilmu-ilmu alam dari pada
perkembangan ilmu-ilmu social.
Daftar Pustaka
29. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.
2003
30. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
31. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
32. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations
Systems. SAGE Publications. London. 2002
33. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
34. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Perancangan dan Pengujian
Model
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
06 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Perancangan dan Pengujian Model.
Mampu mendisain penelitian pemodelan
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 6
Perancangan Model
Menggunakan Model Konseptual untuk Panduan Penelitian
1. Mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang panduan konten dan
penelitian model konseptual
2. Meninjau penelitian yang ada dipandu oleh model konseptual
3. Buatlah sebuah struktur konseptual-teoritis-empiris
4. Secara jelas mengkomunikasikan struktur konseptual-teoritis-empiris dalam proposal
tertulis dan laporan penelitian
5. Menyimpulkan laporan temuan penelitian dengan evaluasi kecukupan empiris teori
jarak menengah dan legitimasi model konseptual
Mengkonseptualisasikan Desain Penelitian
Sebuah fitur yang sangat penting dari penelitian ini adalah penggunaan metode ilmiah.
Penelitian melibatkan sistematis, terkontrol, valid dan ketat pembentukan asosiasi dan
penyebab yang memungkinkan prediksi yang akurat dari hasil di bawah kondisi tertentu .
Hal ini juga melibatkan mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan, verifikasi apa
yang sudah diketahui dan identifikasi kesalahan masa lalu dan keterbatasan.
Validitas apa yang ditemukan sebagian besar terletak pada bagaimana itu ditemukan.
Fungsi utama dari desain penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana menemukan
jawaban atas pertanyaan penelitian.
Sebuah desain penelitian harus mencakup sebagai berikut :
- desain studi dan pengaturan logistik yang diusulkan
- prosedur pengukuran, strategi sampling,
- kerangka analisis dan
- kerangka waktu .
Untuk penyelidikan , pemilihan desain penelitian yang tepat adalah penting dalam
memungkinkan untuk tiba pada temuan yang valid, perbandingan dan kesimpulan.
Kesalahan dalam desain dan temuan menyesatkan akan mengakibatkan membuang-buang
sumber daya manusia dan keuangan .
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Di kalangan ilmiah, kekuatan investigasi empiris terutama dievaluasi dari desain penelitian
yang digunakan .
Ketika memilih desain penelitian adalah penting untuk memastikan bahwa itu valid, dapat
dikerjakan dan dikelola .
Ada berbagai variasi desain studi dan harus kenal dengan beberapa yang paling umum .
Pilih atau mengembangkan desain yang paling cocok.
harus memiliki alasan yang kuat untuk memilih desain tertentu,
harus dapat membenarkan pilihan Anda, dan harus menyadari kekuatan , kelemahan dan
keterbatasan .
Selain itu, perlu untuk menjelaskan rincian logistik yang diperlukan untuk melaksanakan
desain yang disarankan .
Rumuskan RESEARCH QUESTION
Research question yang biasa dipakai adalah:
- What
- When
- Where
- Who
- Why
- Which
- How
Rumuskan hipotesa dan luaran yang diharapkan
Penelitian yang merumuskan dan menguji hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif pada tahap tertentu mungkin baru bisa
menemukan hipotesis, yang selanjutnya hipotesis yang telah ditemukan diuji oleh peneliti
yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Hipotesis penelitian yang dirumuskan
berdasarkan teori-teori yang relevan dinamakan hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif.
Ingkaran atau negasi dari hipotesis alternatif disebut hipotesis nol atau hipotesis statistik.
Hipotesis nol perlu dirumuskan secara statistik karena dalam pengujian statistik yang diuji
adalah hipotesis nol. Kesimpulan mengenai hipotesis penelitian adalah implikasi logis dari
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
hasil pengujian terhadap hipotesis nol. Artinya, jika hipotesis nol ditolak maka hipotesis
penlitian diterima atau dianggap benar dengan taraf kepercayaan 1 - α .
Prosedur Pengujian Hipotesis
1. Tentukan parameter yang akan diuji
2. Tentukan Hipotesis (H0)
3. Tentukan Hipotesis alternatif (H1)
4. Tentukan (α)
5. Pilih statistik yang tepat
6. Tentukan daerah penolakan
7. Hitung statistik uji
8. Keputuskan apakah Hipotesis (H0) ditolak atau tidak
Prinsip Pengujian (Davis) :
1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan.
2. Pengujian harus direncanakan sebelum pengujian itu dimulai.
3. Menggunakan Diagram Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Diagram
Pareto mengimplikasikan 80% dari semua kesalahan yg ditemukan selama pengujian
sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
4. Pengujian harus mulai "dari yang kecil" menuju ke pengujian "yang besar".
5. Pengujian yg mendalam tidak mungkin.
6. Paling efektif, pengujian dilakukan oleh pihak ketiga yg independen.
TESTABILITAS
Testabilitas perangkat lunak adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat
diuji. Karena pengujian sangat sulit, perlu diketahui apa yg dapat dilakukan untuk
membuatnya menjadi mudah.
Karakteristik perangkat lunak yang diuji, yaitu :
- OPERABILITAS
Semakin baik PL bekerja semakin efisien perangkat lunak dapat diuji.
- OBSERVABILITAS
Apa yang diamati adalah apa yang diuji.
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
- KONTROLABILITAS
Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak, semakin banyak pengujian
yang dapat diotomatisasi dan dioptimalkan.
- DEKOMPOSABILITAS
Mengontrol ruang lingkup pengujian menjadi lebih cepat mengisolasi masalah dan
melakukan pengujian kembali.
- KESEDERHANAAN
Semakin sedikit yg diuji semakin cepat pengujian.
Pendekatan pengujian ada dua macam, yaitu :
1. Black Box Testing
2. White Box Testing
1. Black Box Testing
Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara
beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang
diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga
kemutakhirannya.
Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak,
dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program
dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
Metode pengujian berdasarkan grafik mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah
laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas
data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai
batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang
dapat diterima.
Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara
beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang
diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga
kemutakhirannya.
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak,
dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program
dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
Metode pengujian berdasarkan grafik mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah
laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas
data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai
batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang
dapat diterima.
2. White Box Testing
Adalah meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya logikal path
(jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan
mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara
sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk
mendapatkan program yang benar secara 100%.
Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan
untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling
tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji.
Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks
grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear
yang akan memastikan cakupan.
Pengujian berbasis model
Yaitu teknik pengujian kotak hitam yang menggunakan informasi yang termuat dalam
model persyaratan sebagai dasar bagi pembuatan test case.
Untuk perancangan test case diperlukan lima langkah sebagai berikut :
1. Menganalisa model perilaku yang sudah ada untuk perangkat lunak atau
membuatnya jika belum ada
2. Jelajahi model perilaku dan tentukan masukan yang akan memaksa perangkat
lunak untuk melakukan transisi dari keadaan satu ke keadaan lainnya
3. Lakukan peninjauan terhadap model perilaku dan perhatikan keluaran yang
diharapkan ketika perangkat lunak membuat transisi dari satu keadaan ke
keadaan lainnya.
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
4. Jalankan test case
5. Bandingkan hasil actual dan hasil yang diharapkan dan ambil tindakan korektif
saat diperlukan
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
35. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta.
2003
36. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
37. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
38. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations
Systems. SAGE Publications. London. 2002
39. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
40. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
41. Pressman, Roger S., Software Engineering : A Practitioner’s Approach, 7th edition,
McGraw-Hill International, 2006
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Format dan Isi Proposal
Penelitian.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
07 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Format dan Isi Proposal Penelitian.
Mampu membuat proposal Penelitian
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 7
Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Laporan Ilmiah
yaitu laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah
tertentu.
Jenis-jenis Laporan Ilmiah
1) Laporan Lengkap
2) Artikel Ilmiah.
3) Laporan Ringkas
4) Laporan untuk Pembuat Keputusan dan Administrator.
• Laporan Lengkap
adalah laporan hasil penelitian lengkap yang berisi :
1) proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan
pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.
2) teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
3) menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya
tentang peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
4) menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
• Artikel Ilmiah
yaitu inti sari dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan
disesuaikan dengan template yang disediakan dalam proceeding atau jurnal-jurnal
ilmiah.
• Laporan Ringkas
yaitu laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-
studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah
dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat
temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai
dalam melakukan penelitian.
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
• Laporan untuk Pembuat Keputusan & Administrator
yaitu laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan
oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak
administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
Syarat-syarat Penulisan Laporan
• Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan
• Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti semua
kegiatan penelitian
• Penulis harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan
minat pembaca laporan tidaklah sama
• Laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam proses kemajuan ilmu
pengetahuan
Format isi Laporan Penelitian
Bagian Pendahuluan
a. Halaman judul
b. Abstrak
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Daftar tabel
e. Daftar gambar
Isi Laporan
Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Indeks
d. Biodata
e. Publikasi
• Bagian Pendahuluan
Halaman Judul :
Judul yang sesuai dapat diambil setelah penelitian selesai. Perbedaan antara judul
dengan tema, yaitu : biasanya tema mempunyai arti yang lebih luas. Sedangkan
judul secara tidak langsung, bisa merupakan kesimpulan dari penelitian.
Tema ditentukan di awal.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Penelitian yang terpaku pada judul, dapat menyebabkan penelitian menjadi sempit,
kaku dan tidak berkembang.
Judul dalam proposal dapat diubah setelah penelitian berakhir, sehingga penelitian
akhir dapat menentukan judul.
Judul penelitian sebaiknya jelas, ringkas, dan menggambarkan isi.
Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan uraian pendek dari penulis tentang penelitiannya.
Daftar Isi
Daftar isi berisi gambaran menyeluruh tentang isi laporan
Daftar tabel, gambar, dan grafik
Abstrak
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah
representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat.
Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-
bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
• Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
– Conciseness
– Significance
• Fungsi / Tujuan abstrak:
– Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan
informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca
seluruh isi dokumen
– Menghemat waktu pembaca
– Melanjutkan membaca atau tidak ?
– Menghindari terjadi duplikasi tulisan
– Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
• Tujuan (Purpose)
– Apa alasan penulis ?
– Apa ide utama (main idea) dari penulis ?
• Cakupan (Scope)
– Apa yang menjadi fokus penulis ?
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
– Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?
• Metode (Method)
– Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?
– Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya
?
• Hasil (result)
– Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?
• Rekomendasi (recommendations)
– Apa solusi yg ditawarkan penulis ?
– Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?
• Kesimpulan (conclusions)
– Apakah penulis menggambarkan hubungan ―cause & effect‖ ?
– Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya ?
• Descriptive Abstract
– Berisi informasi yang terdapat pada tulisan
– Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan
– Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi
– Biasanya sangat pendek
– Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan
Isi Laporan
BAB I. PENDAHULUAN
a. Permasalahan
b. Rumusan permasalahan
c. Tujuan penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Penemuan yang lalu
b. Teori yang mendasari
c. Ringkasan dan kerangka pikir penelitian
d. Hipotesis
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
a. Pemilihan subjek
b. Disain dan pendekatan penelitian
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN
a. Validasi Instrumen
b. Pengumpulan dan penyajian data
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
c. Analisis data
d. Hasil analisis
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Daftar Pustaka
1. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
2. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
3. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
4. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
5. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
6. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
MODUL PERKULIAHAN
Rekayasa Perangkat Lunak
Analisis kebutuhan perangkat
lunak. Teknik komunikasi dan
prinsip-prinsip analisis. Pembuatan
model prototype perangkat lunak.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
08 87011 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Pemodelan data (Object Data dan
Entity Relationship Diagram).
DFD, ERD, spesifikasi proses dan Data Dictionary.
Mampu memahami dan menjelaskan pemodelan data
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 8
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD juga merupakan suatu tingkatan
logis tanpa harus mempertimbangkan lingkungan fisik tempat data disimpan (disket).
Dalam DFD terdapat empat symbol yaitu : (process, data flow, data store dan external
entity) masing-masing direpresentasikan dengan symbol yg berbeda. Ada dua jenis symbol
yang paling sering digunakan, satu set dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson
dan set lainnya oleh Tom Demarco dan Ed Yourdan
1. Simbol dalam Data Flow Diagram (DFD)
Berikut merupakan ke-empat symbol dari DFD :
A. Terminator / kesatuan luar (external entity)
Setiap system pasti mempunya batas system (boundary) yang memisahkan system
dari lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di
lingkungan luar system, orang yang berada di luar akan memberikan input atau
menerima output.
Satu kesatuan luar dapat di notasikan dengan symbol :
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam
organisasi.
B. Proses (process)
Suatu proses kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau computer dan hasil
suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan
keluar dari prises. Symbol :
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
Proses harus memiliki input dan output.
Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data
store atau proses melalui alur data.
Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh
profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.
C. Arus Data (data flow)
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity).
Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil
dari proses sistem.
Arus data dapat berbentuk sebagai berikut :
Formulir atau atau dokumen yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
Laporan tercetak yang yang dihasilkan sistem sistem
Output dilayar komputer
Masukan untuk komputer
Komunikasi ucapan
Surat atau memo
Data yang dibaca atau atau direkam di file
Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda
Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain
D. Simpanan Data (data store)
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file
atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja
seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat
disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Tingkatan dalam DFD
Tingkatan pertama disebut dengan Diagram Konteks (Context Diagram), yang
menggambarkan mengenai sistem secara global. Dalam hal ini ditetapkan Entitas-entitas
eksternal yang terlibat dalam proses, baik sebagai sumber maupun tujuan.
Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Diagram level nol (Zero Diagram/overview
diagram), yakni memberikan gambaran mengenai proses-proses apa saja yang akan
dilakukan dan melibatkan entitas-entitas eksternal yang ada serta data store - data store
tertentu.
Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang ada pada diagram
level nol, secara khusus. Dimungkin akan muncul proses-proses detilnya.
Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang baru muncul pada
diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini juga dimungkinkan akan muncul proses-
proses detilnya.
Tingkatan berikutnya akan kita definisikan sesuai dengan keadaan dari level sebelumnya,
dengan harapan diagram ini akan memberikan pemahaman secara detil atau rinci mengenai
sistem yang sedang akan dikerjakan
Kelebihan dan Kelemahan DFD
Berdasarkan uraian sebelumnya, bahwa DFD menggambarkan hal-hal sebagai berikut :
• Adanya pembagian sistem ke dalam sub-sub sistem alur data pada sistem
• Adanya data store dan alur data (masuk atau keluar) pada sistem
• Adanya unsur-unsur eksternal, yaitu sumber dan tujuan dari sistem
Operator Logika dalam DFD
Dengan menggunakan beberapa operator relasional, kemampuan DFD dapat ditingkatkan.
Oprator yang dimaksud yaitu :
• Operator * : menunjukkan hubungan logik AND (baik a maupun b)
• Operator : menunjukkan hubungan XOR (hanya a atau b)
• Operator : menunjukkan hubungan inklusif OR (a atau b atau keduanya)
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Alasan Utama Penggunaan DFD
1. Diagram alur data dapat membantu para analis sistem untuk :
– meringkas informasi tentang sistem
– mengetahui komponen kunci tentang sistem dan membantu dalam menentukan
fungsi-fungsi yang dapat dipakai kembali
– membantu perkembangan aplikasi secara efektif
2. DFD sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dengan analis sistem
sehingga sangat mudah untuk melakukan kaji ulang secara terus menerus pada
perkembangan aplikasi tersebut.
3. DFD menunjukkan syarat-syarat pengaturan waktu dari berbagai macam proses
Contoh DFD :
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relation Diagram (ERD) merupakan model data
berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan
antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk
mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan
konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram
hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a
Unified of Data.
1. Simbol pada ERD
A. Entitas
Entitas adalah suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu
yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.
Entitas kuat
Entitas yang mempunyai atribut kunci. Entitas ini bersifat mandiri, keberadaanya tidak
bergantung pada entitas lainnya. Percepatan entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang
unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik
dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).
Entitas lemah
Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan dengan
menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah atribut dari entitas
lemah. Tipe entitas lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut
identifying owner dan relasi yang menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut
identifying relationship.
B. Atribut
Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendekripsikan
karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu entitas
dimana properti atau karakteristik itu bermakna atau berarti bagi organisasi atau
perusahaan, misalnya untuk pencatatan data pegawai di suatu instansi, entitas pegawai
mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai, nama, alamat, nomor telepon, gaji
pokok dan lainnya. Atribut digambarkan dalam bentuk elips.
C. Hubungan Relasi
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas yang
lainnya. Pada penggambaran diagram hubungan entitas, relasi adalah perekat yang
menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang
berarti antara suattu entitas dengan entitas lainnya.. Hubungan dibedakan antar bentuk
hubungan antar entitas dengan isi. Misalnya kasus hubungan antara entitas pegawai dan
entitas bagian adalah jam kerja, sedangkan isi hubungannya dapat berupa total jam kerja,
gaji lembur. Relasi digambarkan dalam bentuk intan.
2. Model Rasional
Model relasional adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan
data serta hubungan antara data-data. Setiap tabel memiliki sejumlah kolom, setiap kolom
memiliki nama yang unik.
Contoh ERD : Notasi Chen
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Contoh ERD : Notasi Crow
Contoh ERD : Students & teachers
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
42. Belini, Enrique, Software Engineering and Development, Nova Science Publisher,
2009
43. Pressman, Roger S., Software Engineering : A Practitioner’s Approach, 6th edition,
McGraw-Hill International, 2006
44. Somerville, I., 1995, Software Engineering, Addison Wesley, Edisi 4.
45. Wang, Yingxu, Software Engineering Foundations, Auerbach Publication, 2008
46. http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_hubungan_entitas
47. http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
48. http://www.conceptdraw.com/samples/software-ERD
49.
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Pengertianvariabeldandefinisioperasional
Jenishubunganvariabel
Pengukuranvariabel
proposal penelitiankelompok.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
08 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Pengertian variable dan definisi operasional Jenis hubungan variabel
Mampu menentukan variable dan teknik pengukuran variable penelitian
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Pengukuran variabel proposal penelitian kelompok
Modul 8
PENGERTIAN VARIABEL
• Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir).
• Suatu objek, sifat, atribut, atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai
bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti
dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
• Variabel harus dapat diukur, karena penelitian pada dasarnya proses mengukur
suatu variabel.
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2007)
Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variabel sebagai berikut :
Hatch & Farhady (1981)
Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara
satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang Lain.
Kerlinger (1973)
· Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dll.
· Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda
(different values).
Dengan demikian, variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Kidder (1981)
Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya.
Bhisma Murti (1996)
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai.
Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Sudigdo Sastroasmoro
Variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke
subyek lainnya.
Dr. Ahmad Watik Pratiknya(2007)
Variabel adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.
Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut
sebagai variabel.
Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Kegunaan Variabel Penelitian :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian yang bagus :
• Relevan dengan tujuan penelitian,
• Dapat diamati dan dapat diukur.
• Untuk kepentingan penelitian, konsep bisa diubah menjadi variabel.
• Misalnya saja konsep tentang konsumsi, bisa diubah menjadi variabel makanan
ringan, makanan berlemak, makanan berserat, dan lain-lain.
Sifat Variabel
1) Variabel Statis
Adalah Variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya.
Contoh : Jenis kelamin, golongan darah, dsb.
2) Variabel Dinamis
Adalah Variabel yang dapat diubah keberadaannya yang berupa
Peningkatan, Penurunan atau Pengubahan.
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Contoh : Tingkat Pengetahuan, Perilaku, Kedisiplinan, Keterampilan, dsb.
Berdasarkan hubungan, variabel penelitian dapat dibedakan menjadi :
1. Independent Variable
Variable ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel
Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variabel Bebas.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan
Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat).
2. Dependent Variable
Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel
Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel
dependen disebut juga sebagai Variabel Indogen.
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel
independent.
3. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat dan Memperlemah)
hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat.
Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.
Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam
menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila
peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
5. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan,
melalui penelitian eksperimental.
4. Variabel Intervening
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan
Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur
harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang.
Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya
Lingkungan Tempat Tinggal.
Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb
• Pengukuran Variabel Observeb
– Langsung dilakukan pengukuran berdasarkan nilai skala yang ditunjukkan
oleh alat ukur tersebut.
• Pengukuran Variabel Unobserved
– Dilakukan dengan melaui indikator (indikasi) yang dapat digunakan untuk
menggambarkan variabel tersebut.
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Perbedaan Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb
• Pengukuran Observeb
– Panjang
– Tinggi
– Berat
– Luas
– Pendapatan
• Pengukuran Unbserveb
– Loyalitas Pelanggan
– Kepuasan Kerja
– Motivasi Kerja
– Komitmen Karyawan
– Kepercayaan
Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran,
yaitu :
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Ratio
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Nominal
yaitu variabel yang merupakan simbol atau lambang dan tidak ada
perbedaan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Contoh : warna, negeri, golongan darah, gender/jantina, dll.
Ordinal
yaitu variabel dapat juga dibezakan dan diurutkan nilainya dari data
besar ke kecil dan sebaliknya, tetapi tidak bisa diketahui seberapa besar
tingkat perbedaannya.
Contoh :
o Tarap Pendidikan, seperti Sekolah Rendah, Sekolah Menengah,
Universiti.
o Kinerja Pegawai : seperti Sangat Baik, Baik, Memuaskan, Kurang,
Sangat Kurang.
o Mengukur Kepuasaan Customer
o Tingkat Kegagalan
o Tingkat Keberhasilan/Kesuksesan
Interval
yaitu variabel yang selain memiliki urutan juga memiliki selisih nilai yang
memiliki arti tersendiri, tetapi nilai nol tidak mutlak
Contoh :
Ukuran termometer Celcius, seperti :
10 C – 5 C = 15 C – 10 C
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
O C = -32 K
Rasio
yaitu variabel yang memiliki pengukuran paling tinggi, selain memiliki
sifat-sifat sebagai skala interval juga memiliki nilai nol mutlak yang
memiliki arti khusus.
Contoh :
o Ukuran berat : ton, kwintal, kg, gram
o Ukuran panjang : km, meter, cm
o 30 meter = 1,5 kali lebih panjang dari 20 meter.
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
7. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
8. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
9. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
10. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
11. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
12. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Pengertian populasi Sampling : Pengertian
dan Manfaat Metode sampling : probability
dan non probability Penentuan jumlah
sample Proposal Penelitian Kelompok
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
09 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Pengertian populasi Sampling : Pengertian dan Manfaat Metode sampling : probability dan non probability Penentuan jumlah sample Proposal Penelitian Kelompok
Mampu menentukan populasi dan menggunakan teknik pengambilan sample
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 9
Populasi
keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti.
Sampel
sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu dan diharapkan
dapat mewakili suatu populasi.
Parameter
suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu populasi
Statistik
suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu sample.
Survei
suatu penelitian yang dilakukan terhadap sample.
Sensus
suatu penelitian yang dilakukan pada semua individu dalam populasi.
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian
yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya
lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal
peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah
meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa alasan mengapa peneliti tidak melakukan sensus antara lain, yaitu :
(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh
elemen diteliti;
(b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti
harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian;
(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel
daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya
maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga
banyak terjadi kekeliruan.
(d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen
dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk
dari satu pohon jeruk
SAMPEL YANG BAIK
Pengambilan sample yang tepat diharapkan mampu mewakili seluruh anggota populasi dan
mampu memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang diteliti. Informasi yang
diperoleh dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Agar informasi
yang diperoleh dapat memenuhi tujuan maka dibutuhkan ketepatan data yang dikumpulkan.
Syarat data sample yang baik, yaitu:
1. Obyektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya)
2. Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya)
3. Memiliki variasi yang kecil
4. Tepat Waktu dan Relevan
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode pengambilan sample yang tepat agar
sample yang diambil dapat diperoleh statistic yang dapat digunakan sebagai penduga bagi
parameter populasi. Statistik yang diperoleh akan menjadi penduga yang baik jika
memenuhi syarat berikut:
1. Unbiased
Suatu penduga dikatakan unbiased apabila nilai yang diharapkan sama dengan nilai
parameter atau dilambangkan dengan E .
2. Efisien
Suatu penduga dikatakan efisien apabila penduga tersebut memiliki standard error yang
terkecil dibandingkan dengan standard error penduga yang lain.
3. Konsisten
Suatu penduga dikatakan konsisten apabila peluang untuk memperoleh perbedaan
antara statistik dengan parameter mendekati nol jika jumlah sample bertambah. Artinya
jika sample diperbesar maka suatu nilai satstistik akan semakin mendekati nilai
parameter yang diestimasi.
PENGERTIAN DASAR SAMPLING
Dalam Sampling ada beberapa istilah yang sering digunakan dan berkaitan dengan
estimasi, sebagai berikut:
Elemen : unit yang digunakan untuk mendapatkan informasi.
Unit Observasi : unit dimana informasi diperoleh baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Unit Sampling : unit yang dijadikan dasar dalam penarikan sample
Daftar Unit : daftar yang digunakan sebagai dasar penarikan sample.
Kerangka Sampel : kumpulan seluruh unit dalam populasi yang dijadikan dasar dalam
penarikan sample.
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
METODE SAMPLING
Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling
dan Non Probability Sampling.
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan
menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase
2. Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak
menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball
Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample.
Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu:
1. Simple Random Sampling (SRS)
2. Probability Proportional to Size (PPS)
3. Systematic (Sistematik)
KEUNTUNGAN METODE SAMPLING
Keuntungan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Menghemat Biaya
Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi.
Karena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat
biaya percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.
2. Mempercepat Hasil Survei
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan
segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan
lapangan dan pengolahan tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.
3. Cakupan Materi Lebih Besar
Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak mungkin
dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan melalui sensus
lengkap biasanya sangat terbatas. Variable yang dicakup sangat dibatasi pada
variable dasar saja.
4. Akurasi Lebih Tinggi
Pada sensus jumlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan tingkat
kesalahan yang juga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan oleh teknik
sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling Error dapat
diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualifikasi petugas yang baik, kuesioner yang kurang
baik, konsep dan definisi yang kurang tepat, jawaban responden yang salah,
maupun kesalahan dalam proses pengolahan..
KELEMAHAN METODE SAMPLING
Kelemahan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Penyajian Wilayah Kecil
Penyajian wilayah kecil seperti kecamatan dan desa dengan sample terbatas tidak
dapat dipenuhi. Pada umumnya jumlah sample yang digunakan sesuai dengan
tingkat ketelitian yang dikehendaki.
2. Penyajian Variable Proporsi Kecil
Survei sample tidak dapat menyajikan variable yang kejadiannya kecil dalam
populasi(proporsi kecil).
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
3. Trend Data
Apabila data diperlukan secara berkala untuk mengukur perubahan yang sangat
kecil dari satu period ke periode berikutnya, kemungkinan sample diperlukan cukup
besar.
4. Tidak Tersedianya Kerangka Sampel
Tidak tersedianya kerangka sample sehingga persyaratan probabilita sampling tidak
terpenuhi. Biaya untuk pembentukan kerangka sample cukup tinggi sehingga
memiliki pengaruh besar terhadap total biaya.
2.1.5 PRINSIP KEGIATAN SURVEI
Dalam kegiatan survei perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Obyek dan tujuan dari survei
2. Populasi dari survei
3. Data yang akan dikumpulkan
4. Tingkat ketelitian yang dikehendaki
5. Kerangka Sampel dan cara penarikan sample
6. Target populasi yang disajikan (estimasi)
7. Inferensial yang berupa kajian dan analisis
METODE SAMPLING
METODE PROBABILITY SAMPLING
Metode Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi
dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling, pemilihan
sample tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sample yang terpilih tidak didasarkan
pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan sample yang terpilih dapat
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Yang termasuk Metode
Probabilita Sampling adalah sebagai berikut:
1. Simpel Random Sampling (SRS)
2. Sistematik
3. Stratified
4. Cluster
5. Probability Proportional to Size (PPS)
6. Multistage
7. Multiphase
Konsep Dasar
Multiphase sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan informasi yang
diperoleh pada fase pertama yang digunakan sebagai informasi tambahan untuk
memperoleh estimasi yang akurat pada fase berikutnya
Multiphase sampling yang biasa digunakan adalah double sampling (two phase
sampling)
Double sampling mencakup pemilihan sampel sebesar n tidak secara langsung dari
populasi berukuran N, tetapi melalui pemilihan sampel sebelumnya sebesar n’.
N n’ n
Informasi yang diperoleh dari n’
digunakan untuk meningkatkan
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
keakuratan estimasi sampel akhir.
Perbedaan multiphase dan multistage
o Pada multiphase, tiap unit sampel yang diambil pada fase yang berbeda
adalah sama, hanya karakteristik yang diukur berbeda
o Pada multistage, tiap unit sampel yang diambil pada tiap stage berbeda.
Double sampling biasanya digunakan bersama-sama dengan stratified sampling
dan ratio estimate.
2013 10
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
13. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
14. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
15. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
16. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
17. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
18. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
19. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
20. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=8&cad=r
ja&ved=0CFcQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads
%2Ffiles%2F10796%2FTeknik%2BSampling.pdf&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg
=AFQjCNGzh3sNC7R4t6ZVI7IB7RNWSBV2KQ&bvm=bv.57155469,d.bmk
21. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=2&cad=r
ja&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLI
NG.doc&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg=AFQjCNE4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2k
rzrdMA&bvm=bv.57155469,d.bmk
22.
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Pengumpulan data Sekunder
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
10 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Sumber data : Primer, Skunder Pengumpulan data: pengumpulan data primer aktif, pengumpulan data primer pasif, interview dan metode lain, jurnal : ilustrasi pengumpulan
Mampu menentukan populasi dan menggunakan teknik pengambilan sample
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 10
Sumber Data
Menurut Sugiarto (2004, p 14-17), jenis data yang digunakan dalam penelitian ada dua,
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu :
Sumber data primer
adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dan individu maupun perseorangan
dengan penyebaran kuisioner dan hasil wawancara.
Sumber data sekunder
adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis
yang relevan dengan penelitian buku-buku, majalah, internet dan media lainnya.
Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau
pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file.
Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu yang
dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai saran mendapatkan informasi
ataupun data. (Jonathan Sarwono,2006:129)
Selain definisi diatas ada juga definisi dari ahli lain untuk menguatkan definisi diatas menurut
Hanke dan Reitsch data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan
yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad
Kuncoro,2003:127)
Pengertian Data Primer Dan Data Sekunder
• Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan
penelitian tersebut.
• Data sekunder data yang dikumpulkan oleh pihak lain untuk beberapa tujuan
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Perbedaan Data Primer dan Sekunder
Data Primer Data Sekunder
Tujuan Langsung untuk masalah. Tidak langsung untuk masalah.
Proses Keterlibatannya tinggi Keterlibatannya rendah
Biaya Tinggi Relative murah
Waktu Lama Singkat
Manfaat Data Sekunder
• Mengidentifikasi masalah.
• Menentukan masalah menjadi lebih tepat.
• Mengembangkan pendekatan terhadap masalah.
• Menformulasikan riset desain dengan tepat (mengidentfikasikan variabel kunci).
• Menjawab pertanyaan penelitian dan pengujian hipotesis.
• Melakukan interpretasi data primer lebih jelas.
Kelemahan Data Sekunder
• Karena data sekunder dikumpulkan bukan untuk kepentingan langsung perneliti,
maka:
o Seringkali tidak relevan.
o Seringkali tidak akurat.
• Tujuan, variabel, metode yang digunakan seringkali tidak tepat dengan situasi
sekarang.
Kriteria Evaluasi Data Sekunder
• Spesifikasi dan Metodologi
• Metode Pengumpulan Data
• Respon Rate
• Sample Teknik
• Ukuran Sampel
• Analisis Data
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Kriteria Evaluasi Data Sekunder
• Ketepatan
o Menguji tingkat kesalahan
o Desain Penelitian
o Sampel
o Analisis Data
o Pelaporan
• Kemutahiran
o Jeda waktu antara pengumpulan dan publikasi.
o Frekuensi data di update
• Tujuan
o Mengapa data di kumpulkan ?
• Dasar/Isi Data
o Definisi variabel kunci.
o Unit pengukuran.
o Kategori penggunaan.
• Kemandirian
o Keahlian
o Kredibility.
o Reputasi.
Data Sekunder Internal
• Data sekunder yang berasal dari dalam perusahaan.
• Lebih murah dan mudah didapatkan.
• Data Base Marketing
o Penjualan berdasarkan produk line
o Penjualan berdasarkan departemen
o Penjualan berdasarkn toko tertentu
o Penjualan berdasarkan daerah geogarfis
o Penjualan kas dan kredit
o Penjualan berdasarkan periode waktu
o Penjualan berdasarkan jumlah pembelian
• Siap untuk digunakan.
• Harus diolah terlebih dahulu.
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Data Sekunder Internal
• Siap untuk digunakan.
• Harus diolah terlebih dahulu.
• Data sekunder yang berasal dari luar perusahaan seperti dari pemerintah, organisasi
non profit, asosiasi perdagangan, organisasi profesional, comersial publisher,
perusahaan pialang investasi, profesional marketing researchs.
• Sumber data Eksternal
o Publish Material
o Computer database
o Syndicate service
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mencatat, mempelajari text book dan buku–buku atau referensi, seperti jurnal, media cetak
lainnya di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik, internet berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
Studi kepustakaan berfungsi untuk mendapatkan informasi bersifat teoritis yang akan diteliti
sehingga penelitian memiliki landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.
Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
secara langsung pada konsumen atau penonton program televisi yang menjadi objek
penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini
adalah data primer.
Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung baik dari perusahaan maupun
responden yang menjadi objek penelitian.
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Cara memperoleh data ini adalah:
- Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data dimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara
langsung berhadapan dengan yang diwawancarai,
dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada
kesempatan lain.
Salah satu metode yang dipakai dalam pengumpulan data melalui data primer adalah
wawancara, berikut ini adalah 2 definisi dari wawancara menurut para ahli. Definisi dari
wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara
bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.
(Ardianto,2011:178)
- Kuesioner
Salah satu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut.
dari Kamus besar Bahasa indonesia wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat
kabar, disiarkan melalui radio, atau di tayangkan pada layar televise.(2003:1270)
Observasi
Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan
yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan
membaca Koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain,
kegiatan obsevasi (lapangan,pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami
lingkungan. (Ardianto ,2011:179)
• Definisi diatas juga dibenarkan oleh definisi dari Elizabeth yang mengatakan
observasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui
hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.
(Ardianto,2011:165)
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
• Bila ditelaah mengenai definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan observasi
adalah kemampuan seseorang didalam kegiatannya dan menggunakan
pengamatanya melalui hasil kerja panca indra mata dan juga panca indra lainnya.
Berikut jenis data penelitian :
1. Data berdasarkan sumbernya = berdasarkan sumbernya, data penelitian bisa
dikelompokkan ke dalam 2 jenis yakni data primer serta data sekunder.
· Data primer merupakan data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti dengan cara
langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang
mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib
mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data
primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.
· Data sekunder merupakan data yang didapat / dikumpulkan
2. Data berdasarkan sifatnya = berdasarkan sifat dan bentuknya, data penelitian bisa
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu data kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat
) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ). Data kuantitatif bisa dikelompokkan
berdasarkan teknik mendapatkannya yakni data diskrit serta data kontinum. Data
berdasarkan sifatnya, data kuantitatif tersusun atas data nominal, data interval, data rasio
dan data ordinal.
•Data kualitatif = data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat bukan berbentuk
angka. Data kualitatif didapat melalui berbagai jenis cara pengumpulan data seperti analisis
dokumen, wawancara, diskusi terfokus, / observasi yang sudah dituangkan ke dalam
catatan lapangan / transkrip. Bentuk lain dari data kualitatif adalah foto yang didapat melalui
pemotretan / rekaman video.
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
•Data kuantitatif = merupakan data yang berbentuk angka / bilangan. Sesuai dengan
kriterianya, data kuantitatif bisa diolah / dianalisis memakai teknik perhitungan statistika /
matematika.
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
23. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
24. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
25. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
26. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
27. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
28. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
29. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
30.
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Pengumpulan data Primer
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
11 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Sumber data : Primer, Skunder Pengumpulan data: pengumpulan data primer aktif, pengumpulan data primer pasif, interview dan metode lain, jurnal : ilustrasi pengumpulan
Mampu menentukan populasi dan menggunakan teknik pengambilan sample
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 10
Sumber Data
Menurut Sugiarto (2004, p 14-17), jenis data yang digunakan dalam penelitian ada dua,
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu :
Sumber data primer
adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dan individu maupun perseorangan
dengan penyebaran kuisioner dan hasil wawancara.
Sumber data sekunder
adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis
yang relevan dengan penelitian buku-buku, majalah, internet dan media lainnya.
Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau
pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file.
Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu yang
dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai saran mendapatkan informasi
ataupun data. (Jonathan Sarwono,2006:129)
Selain definisi diatas ada juga definisi dari ahli lain untuk menguatkan definisi diatas menurut
Hanke dan Reitsch data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan
yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad
Kuncoro,2003:127)
Data menurut Sumber Pengambilan
Data Primer
1. Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Disebut juga
data asli atau data baru
2. Data Sekunder
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
dari sumber-sumber yang telah ada.
Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan , laporan-laporan. Disebut juga data
yang tersedia
Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data berkala (time series)
Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk menggambarkan
perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
2. Kertas Lintang (cross section)
Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran
perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu
Data Menurut Sifatnya
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berbentuk tidak bilangan
2. Data Kuantitatif
Adalah data yang berbentuk bilangan
Data Menurut Tingkat Pengukurannya
1. Data Nominal
Adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori
tertentu, yang perbedaanya hanyalah menunjukan perbedaan kualitatif
2. Data ordinal
Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang disusun menurut besarnya,
dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak atau rentang
yang tidak harus sama
3. Data Interval
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan berdasar suatu
atribut tertentu, dimana jarak antara tiap obyek atau kategori adalah sama. Paada
data ini, tidak terdapat angka nol mutlak
4. Data Rasio
Adalah data yng menghimpun semua ciri data ordinal dan data interval dan
dilengkapi titik nol absolut dengan makna empiris. Angka pada data ini, menunjukan
ukuran yang sebenarnya dari obyek /kategori yang diukur
Pengumpulan Data
Adalah pencatatan peristiwa –peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau
karakteristik-karakteristik sebagian atau keseluruhan elemen populasi yang akanmenunjang
datau mendukung penelitian.
Pengumpulan data berdasarkan caranya :
1. Angket (Kuesioner)
Adalah pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan
untuk diisi oleh responden
Responden adalah orang yang memberikan tanggapan/ respon atau menjawab atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
Untuk dapat menggunakan teknik ini diisyaratkan reseponden harus memiliki tingkat
pendidikan yang memadai
2. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh
pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau
direkam.
Keuntungan teknik Angket
1. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim lewat pos
2. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah
3. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh
responden itu sendiri
Kerugian teknik Angket
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
1. Jika dkirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif rendah
2. Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca dan menulis
3. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden
Komponen Angket agar efektif
• Ada Subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian
• Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta
mengisi secara aktif dan obyektif
• Ada petunjuk pengisian angket, yang mudah dimengerti dan tidak bias
• Ada pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban baik secara
tertutup, semi tertutup maupun terbuka
• Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaan terbuka atau tertutup
ataupun kombinasi antara terbuka dan tertutup
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernyataan :
• Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan
• Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda
• Responden harus mampu menjawab
• Pertanyaan atau pernyataan harus relevan
• Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek
• Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif
Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan ada tiga jenis yaitu :
a. Angket terbuka (Opened Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan
kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan
keinginan mereka
b. Angket tertutup (Closed Questionare)
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan
kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai
dengan keinginan mereka
c. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare)
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan kebebasan
kepada responden, untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan
jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keinginan mereka
Kelebihan Teknik Wawancara :
• Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis
• Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskan
• Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan
mengajukan pertanyaan pemabanding, atau dengan melihat wajah atau gerak gerik
responden
Kekurangan Teknik Wawancara :
• Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian
pengumpul data
• Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil
• Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden
Teknik Wawancara
a. Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara menggunakan /
mempersiapkan daftar pertanyaan atau daftara isian sebagai pedoman saat
melakukan wawancara
b. Wawancara tidak berstruktur
Merupakan teknik wawancara dimana pewawancara tidak menggunakan daftar
pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses saat melakukan
wawancara
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara :
• Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dpat memberikan kesan apakah
pewawancara dapat dipercaya atau tidak
• Sikap dan tingkah laku
• Identitas, pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan kalua perlu menunjukan
tanda pengenal atau surat tugas
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
• Kesiapan materi, dalam arti pewawancara memahami dan menguasai apa yang
akan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila diperlukan
• Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka bersedia
untuk diajak wawancara
• Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat pembuka atau
kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara gunakan bahasa yang baik dan
benar
• Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun seperlunya agar
ia tidak mengalami banyak kesulitan dalam menjawab atau mengemukan pendapat
OBSERVASI
• Adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian prilaku dan
suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan empiris
• Pemilihan, Menunujukan pengamat mengedit dan memfokuskan pengamatan secara
sengaja atau tidak
• Pengubahan, menunjukan bahwa observasi boleh mengubah prilaku atau tanpa
mengganggu kewajarannya
• Pencatatan, menunjukan upaya merekam kejadian-kejadian dengan menggunakan
catatan lapangan, sistem kategori dan metode-metode lainnya
• Pengodean, menunjukan proses penyederhanaan catatan-catatan itu melalui metode
reduksi data
• Rangkaian prilaku dan suasana, menunjukan bahwa observasi malakukan
serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai prilaku dan suasana
• In situ, menunjukan bahwa pengamatan kejadian terjadi melalui situasi alamiah
walaupun tidak berarti tanpa menggunakan manipulasi eksperimental
• Tujuan Empiris, menunjukan bahwa observasi memiliki bermacam-macam fungsi
dalam penelitian , deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis, atau menguji teori atau
hipotesis
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mencatat, mempelajari text book dan buku–buku atau referensi, seperti jurnal, media cetak
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
lainnya di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik, internet berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
Studi kepustakaan berfungsi untuk mendapatkan informasi bersifat teoritis yang akan diteliti
sehingga penelitian memiliki landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.
Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
secara langsung pada konsumen atau penonton program televisi yang menjadi objek
penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini
adalah data primer.
Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung baik dari perusahaan maupun
responden yang menjadi objek penelitian.
Cara memperoleh data ini adalah:
- Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data dimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara
langsung berhadapan dengan yang diwawancarai,
dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada
kesempatan lain.
Salah satu metode yang dipakai dalam pengumpulan data melalui data primer adalah
wawancara, berikut ini adalah 2 definisi dari wawancara menurut para ahli. Definisi dari
wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara
bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.
(Ardianto,2011:178)
- Kuesioner
Salah satu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut.
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
dari Kamus besar Bahasa indonesia wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat
kabar, disiarkan melalui radio, atau di tayangkan pada layar televise.(2003:1270)
Observasi
Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan
yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan
membaca Koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain,
kegiatan obsevasi (lapangan,pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami
lingkungan. (Ardianto ,2011:179)
• Definisi diatas juga dibenarkan oleh definisi dari Elizabeth yang mengatakan
observasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui
hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya.
(Ardianto,2011:165)
• Bila ditelaah mengenai definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan observasi
adalah kemampuan seseorang didalam kegiatannya dan menggunakan
pengamatanya melalui hasil kerja panca indra mata dan juga panca indra lainnya.
Berikut jenis data penelitian :
1. Data berdasarkan sumbernya = berdasarkan sumbernya, data penelitian bisa
dikelompokkan ke dalam 2 jenis yakni data primer serta data sekunder.
· Data primer merupakan data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti dengan cara
langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang
mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib
mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data
primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.
2013 10
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
· Data sekunder merupakan data yang didapat / dikumpulkan
2. Data berdasarkan sifatnya = berdasarkan sifat dan bentuknya, data penelitian bisa
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu data kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat
) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ). Data kuantitatif bisa dikelompokkan
berdasarkan teknik mendapatkannya yakni data diskrit serta data kontinum. Data
berdasarkan sifatnya, data kuantitatif tersusun atas data nominal, data interval, data rasio
dan data ordinal.
•Data kualitatif = data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat bukan berbentuk
angka. Data kualitatif didapat melalui berbagai jenis cara pengumpulan data seperti analisis
dokumen, wawancara, diskusi terfokus, / observasi yang sudah dituangkan ke dalam
catatan lapangan / transkrip. Bentuk lain dari data kualitatif adalah foto yang didapat melalui
pemotretan / rekaman video.
•Data kuantitatif = merupakan data yang berbentuk angka / bilangan. Sesuai dengan
kriterianya, data kuantitatif bisa diolah / dianalisis memakai teknik perhitungan statistika /
matematika.
2013 11
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
31. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
32. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
33. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
34. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
35. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
36. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
37. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
38.
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Data Penelitian
Program SPSS
Statistika Deskriptif
Analisis Kualitas Data
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
11 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Data Penelitian Program SPSS Statistika Deskriptif Analisis Kualitas Data
Mampu menentukan dan melakukan metode analisis data Statistik Deskriptif dan Analisis Kualitas Data
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 11
Modul-modul SPSS
IBM Analytical Decision Management
IBM SPSS Collaboration and Deployment Services
IBM SPSS Data Collection
o IBM SPSS Data Collection Author
o IBM SPSS Data Collection Author Professional
o IBM SPSS Data Collection Data Entry
o IBM SPSS Data Collection Data Model
o IBM SPSS Data Collection Interviewer
o IBM SPSS Data Collection Paper
o IBM SPSS Data Collection Phone Interviews
o IBM SPSS Data Collection Remote Administration
o IBM SPSS Data Collection Survey Reporter
o IBM SPSS Data Collection Survey Reporter Developer Kit
o IBM SPSS Data Collection Survey Reporter Professional
o IBM SPSS Data Collection Web Interviews
IBM SPSS Modeler
o IBM SPSS Modeler Premium
o IBM SPSS Modeler Professional
o IBM SPSS Modeler Server
IBM ShowCase
o IBM ShowCase Query and Report Writer
o IBM ShowCase Warehouse Builder
o IBM ShowCase Warehouse Manager
IBM SPSS Statistics
o IBM SPSS Advanced Statistics
o IBM SPSS Advantage for Microsoft Excel
o IBM SPSS Amos
o IBM SPSS Bootstrapping
o IBM SPSS Categories
o IBM SPSS Complex Samples
o IBM SPSS Conjoint
o IBM SPSS Custom Tables
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
o IBM SPSS Data Preparation
o IBM SPSS Decision Trees
o IBM SPSS Direct Marketing
o IBM SPSS Exact Tests
o IBM SPSS Forecasting
o IBM SPSS Missing Values
o IBM SPSS Neural Networks
o IBM SPSS Regression
o IBM SPSS SamplePower
o IBM SPSS Statistics Base
o IBM SPSS Statistics Campus
o IBM SPSS Statistics Developer
o IBM SPSS Statistics Faculty Pack
o IBM SPSS Statistics GradPack
o IBM SPSS Statistics Premium
o IBM SPSS Statistics Professional
o IBM SPSS Statistics Programmability Extension
o IBM SPSS Statistics Server
o IBM SPSS Statistics Standard
o IBM SPSS Text Analytics for Surveys
o IBM SPSS Visualization Designer
Release History :
SPSS 15.0.1 - November 2006
SPSS 16.0.2 - April 2008
SPSS Statistics 17.0.1 - December 2008
PASW Statistics 17.0.3 - September 2009
PASW Statistics 18.0 - August 2009
PASW Statistics 18.0.1 - December 2009
PASW Statistics 18.0.2 - April 2010
PASW Statistics 18.0.3 - September 2010
IBM SPSS Statistics 19.0 - August 2010
IBM SPSS Statistics 20.0 - August 2011
PASW = Predictive Analytics SoftWare
Operating system : Windows, zlinux, Linux/Unix & Mac
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Statistik yang meliputi SPSS Base, yaitu :
Descriptive statistics: Cross tabulation, Frequencies, Descriptives, Explore,
Descriptive Ratio Statistics
Bivariate statistics: Means, t-test, ANOVA, Correlation (bivariate, partial, distances),
Nonparametric tests
Prediction for numerical outcomes: Linear regression
Prediction for identifying groups: Factor analysis, cluster analysis (two-step, K-
means, hierarchical), Discriminant
Membuat dan Mengedit Data File
Untuk menganalisis data: mengetik data ke komputer. Nama variabel tercantum di kolom
atas, kasus atau subyek dan nomor yang tercantum di sepanjang baris kiri dan sel-sel di
tengah tersedia untuk memasukkan data.
Ketika memasuki SPSS, layar Anda sekarang harus terlihat seperti ini. Elemen-elemen
penting yang penting untuk entri data diberi label.
Data View Screen
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Variable View Screen
Dua layar melayani tujuan yang berbeda dan saling melengkapi:
• Data view Layar dirancang untuk memasukkan data setelah file data telah dibuat.
Tempat memasukkan data
Columns: variables
Rows: records
• Variable View Layar ini dirancang untuk nama, label, dan menentukan spesifikasi masing-
masing variabel.
Tempat memasukan variables
Menampilkan
Karakteristik dari semua variable
Data type that is compatible with SPSS :
The types of data files that can be received or transformed for
analysis using SPSS for Windows are :
- Data files developed by using the SPSS Data Editor
(data files in the format. SAV)
- Data files developed by using the SPSS syntax
(file format. SPS)
- Data files developed by using the SPSS Viewer
(the file format. SPO)
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Output Facilities in SPSS :
Edit – Options
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
ANTARA MUKA SPSS
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 10
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 11
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 12
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 13
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
39. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
40. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
41. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
42. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
43. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
44. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
45. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
46. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=8&cad=r
ja&ved=0CFcQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads
%2Ffiles%2F10796%2FTeknik%2BSampling.pdf&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg
=AFQjCNGzh3sNC7R4t6ZVI7IB7RNWSBV2KQ&bvm=bv.57155469,d.bmk
47. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=2&cad=r
ja&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLI
NG.doc&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg=AFQjCNE4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2k
rzrdMA&bvm=bv.57155469,d.bmk
48.
MODUL PERKULIAHAN
Metodologi Peneltian Teknologi Informasi
Data Penelitian
Program SPSS
Uji Beda
Uji Lanjut
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Inforrmassi
12 87018 Tim Dosen
Abstract Kompetensi
Data Penelitian Program SPSS Uji Beda Uji Lanjut
Mampu menentukan dan melakukan metode analisis data Uji Beda
2013 2
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Modul 12
Uji Hipotesis
Langkah-langkah Uji Mean dan Varians :
1. Tentukan Hipotesis H0 dan H1
2. Tentukan Taraf Signifikansi, misalnya α=0.05
3. Tentukan Statistik Uji
4. Keputusan
Tolak H0, jika nilai sig < α
One-Way ANOVA Test
Purpose To perform a hypothesis test to compare means k ...21
Assumptions
1. Simple random samples
2. Independent samples
3. Normal populations
4. Equal population standard deviations
STEP 1 The null and alternative hypothesis are
43210 : H
:AH Not all the means are equal
STEP 2 Decide on the Significance level, α
STEP 3 Obtain the three sums of squares, SST, SSTR, and SSE
STEP 4 Construct a one way ANOVA table to obtain the value of the F-statistic. Denote that
value Fo
2013 3
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Source Df SS MS=SS/df F-statistic
Treatment k-1 SSTR MSTR=SSTR/(k-1) F=MSTR/MSE
Error n-k SSE MSE=SSE/(n-k)
Total n-1 SST
Analisis Perbaningan Min
Procedure Compare Means>Means
2013 4
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 5
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Report
Markah Ujian2
Jenis Kel Mean N Std. Deviation
Laki-laki 70.29 17 9.557
Perempuan 69.69 13 13.244
Total 70.03 30 11.094
2013 6
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Prosedur One-Sample T Test
2013 7
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Prosedur Independent-Sample T Test
One-Sample Test
4.954 29 .000 10.033 5.89 14.18Markah Pos Ujian
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Test Value = 60
2013 8
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 9
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Prosedur Paired-Sample T Test
Group Statistics
17 70.29 9.557 2.318
13 69.69 13.244 3.673
Jantina
Lelaki
Perempuan
Markah Pos Ujian
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Independent Samples Test
1.314 .261 .145 28 .886 .602 4.158 -7.916 9.119
.139 20.967 .891 .602 4.343 -8.432 9.635
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Markah Pos Ujian
F Sig.
Levene's Test for
Equality of Variances
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
t-test for Equality of Means
2013 10
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
2013 11
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Paired Samples Statistics
57.67 30 11.859 2.165
70.03 30 11.094 2.025
Markah Pra Ujiam
Markah Pos Ujian
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
2013 12
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Paired Samples Correlations
30 .950 .000Markah Pra Ujiam &
Markah Pos Ujian
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
-12.367 3.709 .677 -13.752 -10.982 -18.262 29 .000Markah Pra Ujiam -
Markah Pos Ujian
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
2013 13
Pengantar Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Tim Doseni http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
49. Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi.Erlangga. Jogjakarta. 2003
50. Jogiyanto, Metodologi Penelitian: Sistem Informasi. Penerbit Andi Jogyakarta. 2008
51. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2002
52. Myers, Michael D dan David Avison. Qualitative Research In Informations Systems.
SAGE Publications. London. 2002
53. Creswell, John W. Research Design. KIK Press. Jakarta. 2002
54. Materi Pelatihan UNISTAFF, Uni Kassel 2009, Research Management
55. Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
56. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=8&cad=r
ja&ved=0CFcQFjAH&url=http%3A%2F%2Fpeni.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads
%2Ffiles%2F10796%2FTeknik%2BSampling.pdf&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg
=AFQjCNGzh3sNC7R4t6ZVI7IB7RNWSBV2KQ&bvm=bv.57155469,d.bmk
57. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&frm=1&source=web&cd=2&cad=r
ja&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fhome.unpar.ac.id%2F~hasan%2FSAMPLI
NG.doc&ei=P3yaUr3RE86FrAfdooG4Dg&usg=AFQjCNE4sHD6FDZIfGyuRV3cOA2k
rzrdMA&bvm=bv.57155469,d.bmk
58.