modul penyuluhan zakat - bengkulu.kemenag.go.id · bab it peraturan perundang-undangan tentang...

137

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum
Page 2: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKATISLAM

DIREKTORAT PEMBERDAYAANZAKATTAHUN 2013

MODULPENYULUHAN ZAKAT

Page 3: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

AssalamualikumWr.Wh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atassegala rahmat dan karunia-Nya, sehingga DirektoratPemberdayaanZakatDitjen Bimas Islam KementerianAgamaRepublik Indonesia dapat melakukan berbagai upaya gunameningkatkan dan memperluas serta memberikan informasiseputar masalah zakat. Dalam catatan sejarah, pelaksanaanzakat di Indonesia mulanya dipahami berdasarkan pahamkeagamaan yang dianut secara turun menurun. Misalnya,pernbayaran zakat hanya dipercayakan kepada seseorang(tokoh agama atau tokoh masyarakat) atau lembaga tertentu,tanpa adrninistrasi yang sah, Selain itu, pelaksanaan zakat barudipandang sebagai ibadah ritual, tanpa sedikitpun melirik,bahwazakatjugamemiliki nilai sosiaIdanekonomi.Kemudianhartayangdikeluarkanzakatnyamasih sebataszakatfitrahyangperuntukannya hanya terbatas pada konsumtif belaka.

Seiring dengan perkembangan zaman dan pergeseranwaktu, pemahaman zakat semakin berkembang. Zakat tidaklagi hanya dipandangsebagai ibadahritual tetapijuga memilikinilai-nilai sosiall. Dalam kajian fiqh zakat kontemporer hartayang dapat dizakatkan tidak hanya kepada obyek zakat klasikseperti zakat emas/perak, zakat pertanian, zakat petemakan,zakat perdagangan, dan zakat rikaz, namun juga harta yangdapat dizakatkan berkembang sesuai dengan perkembanganekonomi modern seperti adanya zakat pendapatan/profesi,zakat saham, zakat tabungan dan sebagainya. Kemudian,pelaksanaan zakat seperti zakat profesi tidak harus menunggusatu tahun melainkan dapat ditunaikan sebulan sekali dengananalogizakat pertanianyaitu ditunaikan saatpanen/hasil.Zakatprofesi ditunaikan saat orang yang bekerja mendapatkan gaji/

111

KATA PENGANTAR

Page 4: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

IV

Drs. H.Haroka, M.AgNaP 195712311979011004

Ttd.

Jakarta, Juni 2013Direktur Pemberdayaan Zakat

hasil tiap bulan dan cukup nishab.

Pendistribusian dan pendayagunaan zakatjuga tidak hanyaterbatas konsumtif namun juga bisa diproduktifkan denganmemberikan bantuan modal usaha, dan lain-lain daJam rangkameningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaanekonomi. Paradigma baru seputar zakat tersebut perludisosialisasikan kepada masyarakat dalam rangka memberikanpencerahan dalam pelaksanaan zakat. Dalam kaitan denganpermasalahan tersebut, maka Penyuluh Agama yangmerupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Agamamemiliki peran penting dalam mensosialisasikan segala sesuatuyang terkait dengan zakat. Karenanya, periu disiapkan pedomandasar sebagai pegangan bagi para Penyuluh Agama sekaligusreferensi dalam menjalankan sosialisasi zakat tersebut. Denganharapan, berbagai hal yang berkaitan dengan sosialisasi zakattersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan,tentunya tetap berpedoman dan berpegang pada ketetapan danketentuan syariat dan undang-undang yang berJaku.

Semoga kehadiran Modul Penyuluhan Zakat ini, dapatmenjadi pedoman dasar bagi Penyuluh Agama. Semoga niatbaik kita semua menjadi amal jariah yang kelak menggiringkita ke pintu surgaNya Amin.

Page 5: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

v

BAB TIl SEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT ......... 18A. Sejarah Pengelolaan Zakat di Zaman

Rasulullah SAW dan Para Sahabat ......... 181. Pengelo]aan Zakat di Zaman

Rasulullah SAW 192. Pengelolaan Zakat di Zaman

Khulafa' Al-Rasyidin 213. Pengelolaan Zakat Pasca Khulafa'

Al-Rasyidin 24B. Sejarah Pengelolaan Zakat di beberapa

Negara Timur Tengah 261. Pengelolaan Zakat di Arab Saudi 262. Pengelolaan Zakat di Aljazair 293. Pengelolaan Zakat di Sudan 33

BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANTENTANG PENGELOLAAN ZAKAT ......... 8

BAB I FIQIHZAKAT 1A. Pengertian Zakat .. 1B. Dasar Hukum Zakat 2C. Kedudukan Zakat 4D. Hikmah Zakat 5E Hukuman bagi orang yang tidak bayar

.zakat ,............................... 7

Daftar lsi v

Kata Pengantar 111

Hal

DAFTARISI

Page 6: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

vi

BAB V STRATEGINASIONALPENGELOLAAN.ZAKAT 65A. Riset Zakat Dan Kemiskinan 66B. Strategi Pengelolaan Zakat 66

1. Sosialisasi dan Edukasi 672. Regulasi........... 68

BAB IV ZAKATDAN PEMBERDAYAANEKONOMI UMAT 58

4. Pengelolaan Zakat di Pakistan 365. Pengelolaan Zakat di Kuwait 386. Pengelolaan Zakat di Yordania 40

C. Sejarah Pengelolaan Zakat di Negara-negara AsiaTenggara 411. Sejarah Pengelolaan Zakat di

Malaysia 412. Sej arah Pengelolaan Zakat di

Singapura 433. Sejarah Pengelolaan Zakat di

Brunai Darussalam 46D. SejarahPengelolaanZakat di Indonesia... 49

1. Sejarah Pengelolaan Zakat padaZaman Penjajahan :...... 49

2. Sejarah Pengelolaan Zakat sebelumlahirnyaUndang-undangNo 38Tahun1999tentang Pengelolaan Zakat ....... 50

3. Pengelolaan Zakat setelah JahirnyaUndang-undang Nomor 38 Tahun1999 tentang Pengelolaan Zakat.. ..... 53

4. Pengelolaan Zakat Pasca Undang­undang Nomor 23 Tahun 2011Tentang Pengelolaan Zakat............... 56

Page 7: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Vll

BABVII ZAKATPENGHASILANIPROFESI 92A. Pendahuluan 92B. Pengertian Dan Syarat HartalKekayaan

YangDikenai Zakat 94l. Pengertian Zakat 942. Syarat Harta yang Dikenai Zakat...... 95

C. Pengertian Penghasilan 96D. Dasar Hukum Zakat Penghasilan/

Profesi 101E. Fatwa Tentang Zakat Penghasilan/

Profesi 106F Penghitungan Zakat Penghasilan/

Profesi 108

BAB VI AMILPROFESIONAL 71A. Pengertian Amil Zakat 71B. Visi dan Misi Amil Zakat........................ 71C. Hak dan Kewajiban Ami! Zakat 71

l. Hak Ami] Zakat 712. Kewajiban Ami1Zakat.. :...... 73

D. Tugas dan Fungsi 74E. Pengembangan Sumber Daya Manusia 75F. Pengembangan Manajemen Pengelolaan

Zakat :......................... 79G. Pengembangan Sarana dan Prasarana

Kerja........................................................ 84H. Membangun Kepercayaan Masyarakat 851. Membangun Dukungan Pemerintah 881. Akreditasi 90

3. Manajemen 694. SDM 70

Page 8: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

viii

DAFfAR PUSTAKA 126

BAB VIII ZAKAT DAN·PAJAK ............................. 114A. Pendahuluan ..................................... 114B. Dasar Hukum Pembayaran Zakat

YangDapat Dikurangkan Dari l'eng-hasilan Bruto (untuk menentukanbesamya penghasilan kena pajak) .... 117

C. Penghitungan Pembayaran ZakatDapat Dikurangkan dari PenghasilanBruto (untuk menentukan besarnyaPenghasilan Kena Pajak) .................. 121

BABIV PENUTUP............................................... 125

Page 9: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

1

A. Pengertian Zakat

Zakat mernpunyai berbagai makna, berasal dari katazaka, para ulama mernberikan makna yang berbeda­beda:

Pertama,zakat berarti at-thahuru (membersihkan ataumensucikan), dernikian juga menurut Abu Hasan Al­Wahidi dan Imam Nawawi. Artinya, orang yang selalumenunaikan zakat karena Allah dan karen a bukan dipujimanusia, Allah akan membersihkan dan mensucikan baikhartanya maupunjiwanya.

Kedua. zakat bermakna al-barakatu (berkah). Artinya,orang yang selalu membayar zakat, hartanya akan selaludilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT. Keberkahan iniakan berdampak pada keberkahan hidup karena harta yangkita gunakan adalah harta yang bersih, karena sudahdibersihkan dati kotoran dengan membayar zakat.

Ketiga, zakat bermakna an-Numuw yang artinyatumbuh an berkembang. Makna ini menegaskan bahwaorang yang selalu menunaikan zakat, hartanya akan selaJuterus tumbuh dan berkembang, hal ini disebabkan olehkesucian dan keberkahan harta yang telah ditunaikankewajiban zakatnya.

Keempat, zakat bermakna as-shalahu (beres danbagus). Artinya, orang yang selalu. menunaikan zakat,hartanya akan selalu bagus dalam arti tidak bermasalahdan terhindar dari masalah. Orang yang selalu ditimpamusibah atau masalah, misalnya kebangkrutan, kecurian,hilang dan lain sebagainya boleh jadi karen amereka selalumelalaikan kewajiban zakat.

BABIFIQIHZAKAT

Page 10: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

2

B. Dasar Hukum Zakat

Zakat sebagai rukun Islam ketiga memiliki rujukandan dasarhukumyangkuat yaituAI-Qur' andanAl-Hadits.Ayat-ayat AI-Qur' an tentang zakat ada yang turun diMakkah dan ada yang turun di Madinah. Ayat-ayat Al­Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAWtentang zakatsemuahadir dalambentuk umum/global. lni menunjukkankeinginan Allah SWT agar zakat itu selalu dinamis,senantiasa variatif dan produktif sepanjang zaman. AllahSWT hanya memberi rambu-rambu umum agar manusiamemiliki ruang gerak yang cukup untuk berfikir danberkreasi menciptakan peluang untuk mengembangkanzakat untuk pemberdayaan ekonomi umat.

Diantaranya ayatAI-Qur' an tentang zakat dan sejenis­nya sebagai berikut (disebutkan artinya dan rujukan ayatdan suratnya):a. Perumpamaan orang-orang yangmenafkahkan harta­

nya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yangmenumbuhkan tujuh butir pada tiap-tiap butir (AI­Baqarah : 2,261).

b. Allahmemerintahkan agar orang-orang yang beriman

Menurut istilah, zakat bermakna mengeluarkansebagian harta (tertentu) yang telah diwajibkan Allah SWTuntuk diberikan kepada orang-orang yang berhak meneri­manya, dengan kadar, haul tertentu dan memenuhi syaratdan rukunnya. Zakat merupakan ibadah yang memilikinilai ganda, hablum minallah (vertikal) dan hablumminannas (horizontal), dimensi ritual dan sosial. Artinya,orang yang selalu menunaikan zakat akan meningkatkankeimanandan ketaqwaan kepadaAllah SWTdan menum­buhkanrasakepeduliansosial,sertamembangunhubungansosial kemasyarakatan.

Page 11: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

3

mengeluarkan sebagian harta bendanya untuk kebaik­an dari harta bendanya yang baik-baik, bukan yangburuk-buruk (Al-Baqarah : 2,267).

c. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku' Jahbeserta orang-orang yang ruku' (AI-Baqarah : 2,43).

d. Zakat mempunyai fungsi sosiaJ dalam masyarakat.Keserakahan da kedzaJiman seseorang tidak bisaditolerir apabila ia telah memakan dan menguasai hartaanak yatim (An-Nisaa' : 4,10).

e. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerja­kan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikanzkat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidakada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak merekabersedih hati (AI-Baqarah : 2,277).

f. Banyak lagi ayat-ayat AI-Qur'an yang menjeJaskantentang zakat dan sejenisnya.

Diantaranya ayat Hadits Nabi Muhammad SAWtentang zakat sebagai berikut (disebutkan artinya) :1. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ber­

tanya: Bagaimanakahjika seorang laki-laki mem­berikan zakat hartanya ? Jawab Rasulullah : Ba­rang siapa memberikan zakat hartanya, makahilanglah kejelekannya (AI-Hadits).

2. Rasulullah sewaktu mengutus sahabatMu'adz binJabal ke Negeri Yaman (yang telah ditaklukkanoleh Islam) bersabda : Engkau datang kepadaAhliKitab, ajaklah mereka kepada syahadat, bersaksibahwa sesngguhnya tidak ada Tuhan selain Allahdan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utus­anAllah. Jika mereka telah taat untuk itu, beritahu­kanlah kepada mereka bahwa mewajibkan merekamelakukan shalat waktu dalam sehari serna]am.Jika mereka telah taat untuk itu, beritahukanlah

Page 12: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

4

C. Kedudukan Zakat

Manusia diberi hak hidup bukan untuk hidup semata,melainkan ia diciptakan oleh Allah SWT untuk mengabdikepadaNya. Dalam kerangka pengabdian inilah, manusia

kepada mereka bahwa Allah mewajibkan merekamenzakati kekayaan mereka. Yang zakat itudiambil dari yang kaya dan dibagi-bagikan kepadafakir miskin, ..... (Al-Hadits).

3. Rasulullah bersabda :Barang siapa diberikan olehAllah kekakayaan tetapi tidak menunaikanzakatya, maka hari kiamat nanti kekayaan itu kandirupakan ular jantan yang botak kepalanya yangmempunyai titik hitam di atas matanya, dan ularitu akan membelit orang tersebut kemudian ularitu memegang kedua pipinya sambiJ berkata :Akulah kekayaanmu dan akulah harta bendamu(AI-Hadits).

4. Kemiskinan dekat/mudah menjadikan orangmenjadi kafir (lupa akan kebenaran.

5. Seorang laki-Iaki datang kepada Rasulullah danbertanya : Wahai Rasulullah saya mempunyaikekayaan banyak dan mempunai famili dan paratamu, beritahukanlah aku bagaimana aku harusberbuat dan membelanjkan kekayaan itu ? JawabRasulullah :Keluarkanlah zakat dari kekayaanmu,maka zakat itu merupakan kesucian yang mensuci­kan kamu, dan dengan zakat itu kamu dapatmenyambung sanak kerabatmu dan dapat menge­tahui hak orang miskin, tetangga dan pengemis(AI-Hadits).

6. Banyak Jagi AI-Hadits yang menjelaskan tentangzakat dan sejenisnya.

Page 13: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

5

D. Hikmah Zakat

Dalam kehidupan ini, manusia telah diberikan rizki

dibebani berbagai taklif (beban-beban syariat) yang eratkaitannya dengan ikhtiar beserta sarana-sarananya dankemampuan manusia sendiri.

Pensyari' atan zakat mengandung dimensi vertikal(ketuhanan) dan dimensi horizontal (sosial). Dengan katalain, zakat tidak semata-mata dilakukan dalarn rangkamembangun hubungan manusia dengan Tuhannya dantidak pula semata-mata untuk menjalin hubungan antarmanusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan dan hajathidupnya, tetapi lebih jauh dari itu, zakat mengjangkaukedua dirnensi tersebut. Zakat membangun nilai-nilaipengabdian kepada Allah SWT sekaligus untuk memba­ngun hubungan harmonis antar man usia.

Dalam bangunan Agama Islam zakat ditempatkansebagai satu pilar penting yang tidak terpisahkan dari pi­lar-pilar yang Jainnya. Bahkan dalam penyebutannya didalam Al-Quran selalu digandengkan dengan pilar shalat.Oleh karena itu, merupakan kekeliruan yang nyata dan takternafikan jika dalam kenyataannya umat Islam sering me­misah-misahkan antara kewajiban shalat dengan kewajibanberzakat tersebut.

Zakat sebagai kewajiban tidak boleh diartikan sebagaisalah satu bentuk kebaikan orang kaya (muzakki) tehadaporang miskin (rnustahik). Jika zakat merupakan kebaikandari muzakki terhadap mustahik maka tidak mustahil akanmenimbulakan perasaaan rendah diri pada mustahik karenamenganggap dirinya sebagai tangan dibawah. Jika imageini terjadi, maka tujuan pensyari' atan zakat untuk mem­bangun dan mempertahankan derajat dan martabat kema­nusiaan tidak tercapai.

Page 14: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

6

dan mata pencaharian oleh Allah SWT. Kemudian melaluiayat-ayatNya, Allah memerintahkan kepada umat Islamuntuk melaksanakan kewajiban membayar zakat.Adapun hikmah mengeluarkan zakat, sebagai berikut :1. Menghindarkan muzakki dati sifat kikir. Manusia pada

umumnya merniliki kecenderungan untuk bersifatkikir, baik 'kikir pada diri sendiri maupun kikir terhadaporang lain. Allah SWT berfirman yang artinya : Se­sungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesahlagi kikir, Ayat ini menunjukkan bahwa tidak mustahilbahwa semakin kaya seseorang maka ia akan semakinkikir,

2. Membangun harrnonisasi hubungan antara orang kayadan orang miskin. Membangun hubungan baik sesamamanusia khususnya sesama muslim merupakan salahsatu dati ajaran Islam yang harus diwujudkan. Menum­buhkan rasa cinta dan kasih serta simpati dan empatidi dalam hati nurani merupakan salah satu caramembangun hubungan baik tersebut. Dati rasa simpatidan empati, rasa cinta dan kasih seman gat kesetiaka­wanan dan kepedulian sosial akan terdorong dan rasasakit hati, iri dan dengki akan terkikis dati dindinghati orang miskin. Dengan demikian, baik orang kayamaupun orang miskin akan terintegrasi dalam sebuahkomunitas yang harmonis penuh kepedulian.

3. Membersihkan harta. Di dalam harta yang dikum­pulkan melalui berbagai usaha dan upaya dati beragamsumber tidak tertutup kemungkinan terjadi pencernar­an pada harta yang diperoleh.

Pencemaran itu mungkin terjadi karena :1. Ketika dalam proses pengumpulan harta ada sesuatu

yang subhat yang tidak disadari/diketahui oleh yangbersangkutan. Sehingga terdapat sekelumit harta yang

Page 15: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

7

E. Hukuman bagi orang yang tidak bayar zakat.Orang yang semestinya telah berkewajiban zakat,

karena telah mencukupi syarat rukunnya, akan tetapi iamembangkang tidak mau berzakat, maka ia berdosa besar.Abu Bakar sebagai Khalifah Pertama telah menindakpembangkang zakat, dengan ucapan : "Demi Allah sayaakan memerangi orang yang memisahkan dian tara shalatdan zakat, karen a zakat itu keharusan atas kekayaan. DemiAllah jika mereka tidak menyerahkan zakat unta kepadakuyan biasa mereka serahkan kepada Rasulullah sungguhmereka akan saya perangi".

DalamAl-Qur'an dan Al-Hadits terdapat ayat-ayat dansabda Nabi yang mengecarrr dan menakut-nakuti orangyang tidak menunaikan zakat.

tidak halal di dalam tumpukan yang halal. Dalam kasussemacam ini maka zakat diharapkan menjadi pensuciharta tersebut.

2. Ada kemungkinan di dalam harta yang berhasil dikum­pulkan itu terdapat hak -hak pihak lain, seperti hak fakirmiskin, yang seharusnya diserahkan kepada mereka.

3. Menumbuhkan keberkahan pada harta yang dizakati.Harta merupakan fasilitas yang seharusnya mendu­kung eksistensi manusia dan mempermudah dirinyamenjalankan tugas dan amanat yang dibebankankepadanya. Akan tetapi di dalam realita kehidupansehari -hari tidak selamanya harta berlipah clapat men­jamin pemiliknya merasa cukup, tenteram dan bahagiaseseorang. Ia sibuk mencari dan mengamankan harta­nya, sehingga kepentingan dirinya sendiri terkadangterabaikan. Keadaan semacam ini mungkin sebagaiakibat dati ketidakberkahan harta yang dimilikinya,

Page 16: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

8

A. Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 mengaturrambu-rambu tentang pengelolaan zakat di Indonesia, lebihjelas sebagai berikut:1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelak­

sanaan, dan pengkoordinasian dalam pengumpulan,pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

2. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh se­orang muslim atau badan usaha untuk diberikankepada yang berhak menerimanya sesuai dengansyariat Islam.

3. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorangatau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatanumum.

4. Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkanoleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untukkemaslahatan umum.

5. Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yangberkewajiban menunaikan zakat.

6. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.7. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut

BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelo­laan zakat secara nasional.

8. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disebut LAZadalah Lembaga yang dibentuk masyarakat yang me­miliki tugas mernbantu pengumpulan, pendistribusiandan pendayagunaan zakat.

9. Unit Pengumpul Zakat yang selanjutnya disebut UPZadalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS

BAB IIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

Page 17: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

9

E. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)1. Untuk rnelaksanakan pengelolaan zakat, Pemerintah

membentuk BAZNAS.

D. Zakatmeliputi zakat mal dan zakat fitrah. Zakat mal meJi­puti : emas, perak, dan logam mulia lainnya, uang dansurat berharga lainnya, pemiagaan, pertanian, perkebunandan kehutanan, petemakan dan perikanan, pertambangan,perindustrian, pendapatan dan jasa dan rikaz; Zakat malmerupakan harta yang dimiliki oleh muzaki perseoranganatau badan usaha. Syarat dan tata cara penghitungan zakatmal dan zakat fitrah dilaksanakan sesuai dengan syariatIslam.

C. Pengelolaan zakat bertujuan:1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan

dalam pengelolaan zakat.2. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kese­

jahteraan masyarakat dan penanggulangan kerniskin­an.

B. Pengelolaan zakat berasaskan syariat Islam, amanah,kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi danakuntabilitas.

untuk membantu mengumpulkan zakat.10. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan

hukum.11. HakAmiI adalah bagian tertentu dari zakat yang dapat

dimanfaatkan untuk biaya operasional dalam penge­lolaan zakat sesuai dengan syariat Islam.

12. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urus­an pemerintahan di bidang agama.

Page 18: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

10

2. BAZNAS berkedudukan di ibukota negara.3. BAZNAS merupakan lembaga pemerintah non­

struktural yang bersifat mandiri dan bertanggungjawab kepada Presiden melalui Menteri.

4. BAZNAS merupakan lembaga yang berwenangmelakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional.

5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi:a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat; dand. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan

pengelolaan zakat.

6. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZN ASdapat bekerjasama dengan pihak terkait sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

7. BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnyasecara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dankepada Dewan PerwakiJan Rakyat Republik Indone­sia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

8. BAZNAS terdiri atas 11 (sebelas) orang anggota.9. Keanggotaan BAZNAS terdiri atas 8 (delapan) orang

dari unsur masyarakat dan 3 (tiga) orang dari unsurpemerintah.

10. Unsur masyarakat terdiri atas unsur ulama, tenagaprofesional, dan tokoh masyarakat Islam.

11. Unsur Pemerintah dapat ditunjuk dari kementerianlinstansi yang berkaitan dengan pengeloJaan zakat.

12. BAZNAS dipimpin oleh seorang ketua dan seorangwakil ketua.

Page 19: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

13. Masa kerja anggota BAZNAS dijabat selama 5 (lima)tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kalimasa jabatan.

14. Anggota BAZNAS diangkat dan diberhentikan oJehPresiden atas usul Menteri.

15. Anggota BAZNAS dari unsur masyarakat diangkatoleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapatpertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia.

16. Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS dipilih oleh anggota.17. Persyaratan untuk dapat di angkat sebagai anggota

BAZNAS sebagaimana dimaksud daJam Pasal 10 pal­ing sedikit harus:a. warga negara Indonesia;b. beragama Islam;c. bertakwa kepada Allah SWT:d. berakhlak mulia;e. berusia minimal 40 (empat puluh) tahun;f. sehatjasmani dan rohani;g. tidak menjadi anggota partai politik;h. memiliki kompetensi di bidang pengeJolaan zakat;

dan1. tidak pernah dihukum karen a melakukan tindak

pidana kejahatan yang diancam dengan pidanapenjara paling singkat 5 (lima) tahun.

18. Anggota BAZNAS diberhentikan apabila:a. meninggaI dunia;b. habis masa jabatan;c. mengundurkan diri;d. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga)

bulan secara terus rnenerus; ataue. tidak memenuhi syarat lagi sebagai anggota.

19. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibantu

11

Page 20: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

12

F. Lembaga Amil Zakat (LAZ)1. Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan

pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaanzakat, masyarakat dapat membentuk LAZ.

2. Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri ataupejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

oleh sekretariat.20. Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan zakat pad a

ti ngk at provinsi dan kabupaten/kota dibentukBAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.

2l. BAZNAS provinsi dibentuk oJeh Menteri atas usulGubemur setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

22. BAZNAS kabupaten/kota dibentuk oleh Menteri ataupejabat yang ditunjuk atas usul bupati/walikota setelahmendapat pertimbangan BAZNAS.

23. Dalam hal gubernur atau bupati/walikota tidakmengusulkan pembentukan BAZNAS provinsi atauBAZNAS kabupaten/kota, Menteri atau pejabat yangditunjuk dapat membentuk BAZNAS provinsi atauBAZNAS kabupaten/kota setelah mendapatpertimbangan BAZNAS.

24. BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kotamelaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS di provinsiatau kabupaten/kota masing-masing.

25. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS,BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota dapatmembentuk UPZ di instansi pemerintah, badan usahamilik negara, badan usaha milik daerah, perusahaanswasta, dan perwakilan Republik Indonesia di luarnegeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkatkecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempatlainnya.

Page 21: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

13

G. Pengumpulan Zakat1. Dalarn rangka pengumpul an zakat, muzaki melakukan

penghitungan sendiri atas kewajiban zakatnya.2. Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban

zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan BAZNAS.3. Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepadaBAZNAS

atau LAZ, dikurangkan dari penghasilan kena pajak.4. BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran

zakat kepada setiap muzaki.5. Bukti setoran zakat digunakan sebagai pengurang

penghasilan kena pajak.6. Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh

BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupa­tenlkota diatur dengan Peraturan Pemerintah.

3. Izin sebagaimana hanya diberikan apabila memenuhipersyaratan paling sedikit:a. terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam

yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dansosial;

b. berbentuk lembaga berbadan hukum;c. mendapat rekomendasi dari BAZNAS;d. memiliki pengawas syariat;e. memiliki kemampuan teknis, administratif dan

keuangan untuk rnelaksanakan kegiatannya;f. bersifat nirlaba;g. memiliki program untuk mendayagunakan zakat

bagi kesejahteraan urnat; danh. bersedia diaudit syariah dan diaudit keuangan

secara berkala.4. LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telahdiaudit kepada BAZNAS secara berkala.

Page 22: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

14

I. Laporan1. BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan

laporan secara berkala atas pelaksanaan pengelolaanzakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaanlainnya kepada BAZNAS provinsi dan pemerintahdaerah secara berkala.

2. BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporanpelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dandana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS danpemerintah daerah secara berkala.

H.. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat.1. Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai

syariat Islam.2. Pendistribusian zakat dilakukan berdasarkan skala

prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan,keadilan, dan kewilayahan.

3. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktifdalam rangka pemberdayaan fakir miskin danpeningkatan kualitas umat.

4. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktifdilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telahterpenuhi.

5. Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapatmenerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaanlainnya.

6. Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah,dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuaidengan syariat Islam dan dilakukan sesuai denganperuntukan yang diikrarkan oJeh pemberi.

7. Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosialkeagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuantersendiri .

Page 23: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

15

K. Pembinaan dan Pengawasan1. Menteri melaksanakan pembinaan dan pengawasan

terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNASkabupatenlkota, dan LAZ.

2. Gubernur dan Bupati/Walikota melaksanakanpembinaan dan pengawasan terhadap BAZNASprovinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ sesuaidengan kewenangannya.

3. Pembinaan meliputi fasilitasi, sosialisasi, dan edukasi.

1. Pembiayaan1. Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai

dengan anggaran pendapatan dan belanja negara danHakAmil.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS provinsidan BAZNAS kabupaten/kota dibiayai dengananggaran pendapatan dan belanja daerah dan HakAmi!.

3. Selain pembiayaan BAZNAS provinsi dan BAZNASkabupaten/kota dapat dibiayai dengan anggaranpendapatan belanja negara.

4. LAZ dapat menggunakan hak amil untuk membiayaikegiatan operasional.

3. LAZ wajib menyampaikan laporan peJaksanaanpengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosialkeagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintahdaerah secara berkala.

4. BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaanpengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosialkeagamaan lainnya kepada Menteri secara berkala.

5. Laporan neraca tahunan BAZNAS diumumkanmelalui media cetak atau media elektronik.

Page 24: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

16

M. Larangan1. Setiap orang dilarang melakukan tindakan memiliki,

menjaminkan, menghibahkan, rnenjual, dan/ataumengalihkan zakat, infak, sedekah, dan/atau danasosial keagamaan lainnya yang ada dalampengelolaannya.

2. Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selakuamil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian,atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yangberwenang.

3. Setiap orang yang dengan sengaja melawan hukumtidak melakukan pendistribusian zakat dikenai sanksipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ataupidana denda paling banyak Rp500.000.000,OO (limaratus juta rupiah).

L. PelanggaranPelanggaran dikenai sanksi administratif berupa:1. peringatan tertulis;2. penghentian sementara dati kegiatan; dan/atau3. pencabutan izin.

4. Masyarakat dapat berperan serta dalam pembinaan danpengawasan terhadap BAZNAS dan LAZ.

5. Pembinaan dilakukan dalam rangka meningkatkankesadaran masyarakat untuk menunaikan zakatmelalui BAZNAS dan LAZ dan memberikan saranuntuk peningkatan kinerja BAZNAS dan LAZ.

6. Pengawasan dilakukan dalam bentuk akses terhadapinformasi tentang pengelolaan zakat yang dilakukanoleh BAZNAS dan LAZ dan penyampaian informasiapabila terjadi penyimpangan dalam pengeloJaan zakatyang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ.

Page 25: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

17

N. Ketentuan Peralihan1. Badan Ami! Zakat Nasional yang telah ada sebelurn

Undang-Undang ini berlaku tetap rnenjalankan tug asdan fungsinya sebagai BAZNAS berdasarkan Undang­Undang ini sarnpai terbentuknya BAZNAS yang bamsesuai dengan Undang-Undang ini.

2. Badan Ami! Zakat Daerah provinsi dan Badan AmilZakat Daerah kabupaten/kota yang telah ada sebelumundang-undang ini berlaku tetap menjalankan tugasdan fungsi sebagai BAZNAS provinsi dan BAZNASkabupaten/kota berdasarkan Undang-Undang inisampai terbentuknya kepengurusan baru berdasarkanUndang-Undang ini.

3. LAZ yang telah dikukuhkan oleh Menteri sebelumundang-undang ini berlaku dinyatakan sebagai LAZberdasarkan Undang-Undang ini.

4. LAZ wajib rnenyesuaikan diri paling lambat 5 (lima)tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundang­kan.

4. Setiap orang yang dengan sengaja dan melawanhukum melanggar ketentuan dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidanadenda paling banyak Rp500.000.000,OO (lima ratusjuta rupiah).

5. Setiap orang yang dengan sengaja dan melawanhukum melanggar dipidana dengan pidana kurunganpaling lama 1 (satu) tahun danlatau pidana denda pal­ing banyak Rp50.000.000,OO (lima puluhjuta rupiah).

Page 26: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

18

Menurut Abu Ubaid dalam kitabnya "Kitab Al-Amwal"bahwa dalam sejarah perkembangan Islam, zakat menjadisumber penerimaan negara dan berperan sangat penting sebagaisarana syiar agama Islam, pengembangan dunia pendidikandan kebudayaan, pengembangan i lmu pengetahuan,pembangunan infrastruktur, penyediaan layanan kesejahteraansosial seperti santunan Fakir, Miskin dan layanan sosiallainnya.Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, ada­lah Negara yang memiliki potensi zakat sangat besar jumlah­nya. Potensi ini adalah merupakan sumber pendanaan yangsangat potensial dan akan menjadi sebuah kekuatan pember­dayaan ekonomi, pemerataan pendapatan dan bahkan lebih jauhlagi akan dapat meningkatkan perekonomian bangsa.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 ten tangPengelolaan Zakat disebutkan bahwa tujuan pengelolaan zakatadalah meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam me­nunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama, meningkatnyafungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya mewu­judkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, sertameningkatkan hasil guna dan daya guna zakat, sebagaimanatelah dilakukan dalam sejarah Islam. Untuk itu semua pihakyang terlibat dalam kegiatan pengelolaan zakat, harusmemahami sejarah pengelolaan zakat.

BAB IIISEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT

Page 27: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

19

1. Pengelolaan Zakat di Zaman RasuluUah SAWBanyak ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa

Allah SWT secara tegas memberi perintah kepada

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para seja­rawan Islam tentang waktu persyariatan zakat. Ada yangmenyatakan pada tahun kedua hijrah yang berarti satutahun sebelum persyariatan puasa tetapi ada juga yangberpedapat bahwa zakat disyariatkan pada tahun ketigahijrah yakni satu tahun setelah persyariatan puasa yangdisyariatkan satu tahun setelah hijrah. Terlepas dari per­bedaan pendapat terse but yang jelas Nabi MuhammadSAW menerima perintah zakat setelah beliau hijrah keMadinah.

Persyariatan zakat tampak seiring dengan upayapembinaan tatanan sosial yang baru dibangun oleh NabiMuhammad SAW setelah beliau berada di Madinah. Se­dangkan selama berada di Mekkah bangunan keislamanbanya terfokus pada bidang aqidah, qashash dan akhlaq.Baru pada periode Madinah, Nabi melakukan pernba­ngunan dalam segala bidang, tidak saja dalam bidangaqidah dan akhlaq, akan tetapi juga telah mernperlihatkanbangunan mu'amalat dengan konteksnya yang sangat luasdan menyeluruh. Termasuk bangunan ekonoml sebagaisalah satu tulang punggung bagi pembangunan ummatIslam bahkan ummat manusia secara keseluruhan.

Nabi Muhammad SAW tercatat membentuk BaitulMaal yang melakukan pengumpulan dan pendistribusianzakat dengan amil sebagai pegawainya. Dengan lembagaini, pegumpulan zakat dilakukan secara wajib bagi orangyang sudah mencapai batas minimal zakat.

A. SEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT DI ZAMANRASULULLAH SAW DAN PARA SAHABAT

Page 28: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Nabi SAW untuk mengambil zakat. Al-Quran jugamenegaskan bahwa zakat harus diambil oleh parapetugas yang dikhususkan untuk melakukan haltersebut. Ayat-ayat yang turun di Madinah menegaskanzakat itu wajib dalam bentuk perintah yang tegas daninstruksi pelaksanaan yang jelas. Juga terdapat ber­bagai bentuk pertanyaan dan ungkapan yang menegas­kan wajibnya zakat.

Hal inilah yang diterapkan pada periode awalIslam, di mana pengumpulan dan pengelolaan zakatdilakukan secara terpusat dan ditangani sepenuhnyaoleh Negara lewat Baitul Maal. Nabi SAW sebagaipemimpin Negara menunjuk beberapa sahabatnyauntuk mengumpulkan zakat dari masyarakat muslimyang telah teridentifikasi layakmemberikan zakat sertamenentukan bagian dari zakat yang terkurnpul sebagaipendapatan dari ami I.

Ulama berpendapat bahwa adanya porsi zakatyang diperuntukkan bagi Amil merupakan suatu indi­kasi bahwa zakat sewajarnya dikelola oleh lembagakhusus zakat atau yang disebut dengan Amil bukanoleh individu muzakki sendiri. Rasulullah SAW per­nah mempekerjakan seorang pemuda dari Suku Asad,yang bernama Ibnu Lutaibah, untuk mengurus urusanzakat Bani Sulaim. Pernah pula mengutus Ali bin AbiThalib ke Yaman untuk menjadi amil zakat. Muaz binJabal pemah diutus Rasulullah SAW pergi ke Yaman,disamping bertugas sebagai da'i, juga mempunyaitugas menjadi amil zakat. Menurut Yusuf Al-Qardawi,Nabi SAW telah mengutus lebih dari 25 Amil keseluruh pelosok Negara dengan memberi perintahuntuk pengumpuJan sekaJigus mendistribusikan zakatsampai habis sebelum kembali ke madinah.

20

Page 29: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

21

2. Pengelolaan Zakat di Zaman Khulafa' AI-RasyidinSetelah RasuLullah SAW wafat, banyak kabilah­

kabilah yang menolak untuk membayar zakat denganalasan bahwa zakat merupakan perjanjian an taramereka dan Nabi SAW, sehingga setelah beliau wafatmaka kewajiban tersebut menjadi gugur. Abu Bakaryang menjadi khalifah pertama penerus Nabi SAWmemutuskan untukmemerangi mereka yang rnenolakmembayar zakat dan menganggap mereka sebagaiorang murtad. Perang ini kemudian terkenal dengansebutan Harbu Riddah atau perang melawan pemur­tadan. Perang ini tercatat sebagai perang pertama didunia yang dilakukan sebuah Negara demi me~belahak kaum miskin atas orang kaya.

Pembukuan zakat juga dipisahkan dari pendapatanNegara lainnya, pencatatan zakat juga dibedakanantara pemasukan dan pengeluaran, di mana keduanyaharus terinei dengan jelas, meskipun tanggal peneri­maan dan pengeluaran sarna. Selain itu, Nabi SAWberpesan pada para amil agar berlaku adil dan ramah,sehingga tidak mengambil lebih dari apa yang sudahditetapkan dan tidak berlaku kasar baik pada muzakkimaupun rnustahiq. Secara garis besar dapat dikatakanbahwa pada zaman Nabi SAW pengelolaan zakatbersifat terpusat dan ditangani secara terpusat, namundemikian pengelolaan zakat pada saat itu secara insti­tusional dapat dianggap sederhana dan masih terbatasdengan sifatnya yang teralokasi dan sementara, dirnanajumlah zakat yang terdistribusi akan tergantungpada jumlah zakat yang terkumpul pada daerah ataukawasan tertentu, dan uang zakat yang terkumpullangsung didistribusikan kepada para mustahiq tanpasisa.

Page 30: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Setelahwafatnya Abu Bakar dan dengan perluasanI

wilayah Negara Islam yang mencakup dua kerajaanbesar pada masa tersebut yaitu sebagian kerajaanRomawi (Syria, Palestina, dan Mesir) dan seluruhkerajaan Persia terrnasuk Irak, ditambah denganmelimpahnya kekayaan Negara pada masa khilafah,telah memicu adanya perubahan pada systempengelolaan zakat. Kedua faktor tersebut mengharus­kan terjadinya institusionalisasi yang lebih tinggi darisystem pengelolaan zakat. Perubahan ini tercerrninsecara jelas pada masa Khalifah Umar bin Khattab.Umar mencontoh sistem adrninistrasi yang diterapkandi Persia, di mana sistem administrasi pemerintahandibagi menjadi delapan provinsi, yaitu Mekkah,Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina danMesir. Umar kemudian mendirikan apa yang disebutdengan Al-Dawawin yang sarna fungsinya denganBaitul Maal pada zaman Nabi SAW di mana ia meru­pakan sebuah badan audit Negara yang bertanggungjawab atas pembukuan pemasukan dan pengeluaranNegara. Al-Dawawin juga diperkirakan mencatatzakat yang didistribusikan kepada para mustahiqsesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pen gem­bangan yang dilakukan Umar terhadap Baitul Maalmerupakan kontribusi Umar kepada dunia Islam. Padamasa Umar pula system pemungutan zakat secaralangsung oleh Negara, yang dimulai dengan pemerin­tahan Abdullah bin Masud di Kufah di mana porsizakat dipotong dari pembayaran Negara. Meskipunhal ini pemah diterapkan pada Khalifah Abu Bakar,namun pada masa Umar proses pengurangan tersebutmenjadi lebih tersistematis.

22

Page 31: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

23

Pada masa Usman bin Affan, meskipun kekayaanNegara Islam mulai rnelimpah dan jumlah zakatjugalebih dari mencukupi kebutuhan para mustahiq, namunadministrasi zakatjustru mengalami kernunduran. Halini justru dikarenakan kelimpahan tersebut, di manaUsman memberi kebebasan kepada Amil dan individuuntuk mendistribuskan zakat kepada siapapun yangmereka nilai layak menerimanya. Zakat tersebut adalahyang tidak kentara seperti zakat perdagangan, emas,perak dan perhiasan lainnya. Keputusan Usman inijuga dilatarbelakngi oleh keinginannya untuk memini­maJkan biaya pengelolaan zakat di mana beliau meni­lai bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mengumpul­kan dana zakat tersebut akan tinggi dikarenakan sifat­nya yang tidak mudah diketahui oleh aparat Negara.

Namun mekanisme seperti ini temyata memicubeberapa peremasalahan mengenai transparansi distri­busi zakat, di mana para Amil justru membagikanzakat tersebut kepada keluarga dan orang-orang dekatmereka. Seiring dengan penurunan kepercayaan ma­syarakat kepada pemerintah dan berbagai konflikpolitik lainnya yang rnemecahkan kesatuan NegaraIslam dengan wafatnya Usman dan naiknya Ali binAbi Thalib sebagai penggantinya, maka semakinmarak pula praktek pengelolaan zakat secara indi­vidual. Hal ini ditandai dengan fatwa Sa'id bin Jubairdi mana pada saat beliau bercerarnah di mesjid adayang bertanya pada beliau, apakah pembayaran zakatsebaiknya diberikan kepada pemerintah ? Sa'id binJubair mengiyakan pertanyaan tersebut. Namu~ padasaat pertanyaan tersebut ditanyakan secara persona]kepada beliau, iajustru menganjurkan penanya untukmernbayar zakat secara langsung kepada ashnafnya.

Page 32: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

24

3. Pengelolaan Zakat Pasca Khulafa' Al-RasyidinSetelah era Khulafa' Al-Rasyidin, dimulailah era

dinsti kerajaan Islam, yang ditandai dengan berdirinyaDinasti Umawiyah. Di era ini, walau system pengelo­laan zakat semakin baik seiring kemajuan Negara danperadaban, namun kinerjanya justru mengalami ke­munduran, kecuali pad a masa Umar bin Abdul Aziz.Pada Dinasti Abbasiah, masyarakat mulai tidak mem­bayar zakat akibat beban pajak kharaj dan ushr yangterlalu tinggi. Pada masa Dinasti Andalusia, pengelo­loan zakat mcnjadi rebutan anlara kepala-kepala suku,sehingga zakat yang didistribusikan tidak mencukupikebutuhan fakir miskin. Keadaan tersebut tidak ber­ubah pada masa Dinasti Fatirniyah, di mana Khalifahmeminta dari setiap kepala wilayah untuk mengum­pulkan zakat yang kemudian disetor kepadanya tanpaadanya pencatatan pengeluaran atau penerimaan.

Pelajaran terpenting di era ini adalah bahwa deter­minan utama dari kinerja zakat adalah kepercayaanpublik dan kepatuhan membayar zakat. Rendahnyakinerja zakat terlihatjelas berkorelasi dengan keperca­yaan publik dan kepatuhan membayar zakat.

Administrasi pemerintahan Abbasiyah memilikibirokrasi yang modern dan rasional, menggantikanadministrasi pemerintahan Umayyah yang berkarakterkeluarga. Urusan pemerintahan menjadi urusan rutindan terdapat tiga jenis pelayanan atau biro. Pertama,Diwan Al-Rasa'il, kantor korespondensi dan arsipumum. Kedua, biro untuk pengumpulan pajak seperti

Jawaban yang bertentangan ini menunjukkan bahwakondisi pemerintah pada saat itu tidak stabil atau tidakdapat dipercaya, sehingga kepercayaan masyarakatkepada pemerintah pun mulai menurun.

Page 33: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

25

Diwan Al-Kharaj. Ketiga, biro untuk pembayaran gajipegawai negeri, dan yang terpenting adalah Diwan Al­Jaysy, biro ten tara.

Untuk mempertahankan rentang kendali terhadapbirokrasi, dibentuk mekanisme pengawasan internal.Urusan keuangan diawasi oleh Diwan Al-Azimma,yang awalnya bagian dari setiap Diwan namunkemudian menjadi biro anggaran yang independen.Korespondensi harus melalui badan pembuat naskah,Diwan Al-Tawqi' untuk pertimbangan pengesahan, dankhatam, penjaga stempel. Khalifah mendapat nasihatdan pertimbangan dari Mazalim, pengadilanadministrasi khusus. Barid, kurir resmi dan pelayananinformasi, rnengawasi bagian pemerintahan lainnya.Kantor Wazir dibangun untuk koordinasi, pengawasandan evaluasi dari operasional birokrasi.

Namun terlepas dari system administrasipemerintahan yang sangat baik ini, kinerja zakatjustrumenurun. Pemasukan Negara bersumber dari zakatdanJay' yang terdiri dati kharaj, pajak dari bangsa lain,uang tebusan, jizyah, dan bea masuk barang impordari Negara non -muslim (Ushr). Pemasukan Negarasaat itu yang sangat besar memperlihatkan tingkatkemakmuran perekonomian, dan memungkinkankelompok elit untuk hidup mewah. Namun seiringkorupsi dan gaya hidup mewah pegawai pemerintah,pendapatan Negara Abbasiyah ini memperlihatkan trenpenurunan dari waktu ke waktu. Kecenderungan inisecarajelas mencerminkan penurunan tingkat kepatuh­an rnembayar pajak seiring jatuhnya kepercayaanpublik dan kondisi perekonomian dari masa kejayaanhingga keruntuhan Dinasti Abbasiyah.

Page 34: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

26

B. SEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT DI BEBERAPANEGARA TlMUR TENGAH

1. Pengelolaan Zakat di Arab SaudiPenerapan zakat berdasarkan Undang-undang di

Arab Saudi berlaku mulai tahun 1951 M. Sebelumnyapenunaian zakat tidak diatur oleh undang-undang.Penerapan zakat oleh pemerintah Arab Saudi berdasar­kan pada Keputusan Raja (Royal Court) No. 17/2/28/8634 tertanggal 7 April 1951 M (29/6/1370 H) yangmenetapkan sistem wajib zakat (zakat syar'i). Dalamkeputusan tersebut zakat diwajibkan sesuai denganketentuan syariah Islamiyah diwajibkan kepada indi­vidu dan perusahaan yang memiJiki kewarganegaraanArab Saudi.

Dalam perkembangan peraturan berikutnya peme­rintah Arab Saudi juga memperbolehkan bagi muzakkiindinvidu untuk menyalurkan sendiri zakatnya maksi­mal setengah dari pembayaran zakatnya, dan sisanyalagi harus disetorkan ke Departemen Keuangan.Sedangkan untuk muzakki perusahaan harus menyetorsemua kewajiban zakatnya ke Departemen Keuangan.

Kewenangan penghimpunan zakat di Arab Saudisemuanya berada pada kendali Menteri Keuangan dan

Dengan melemahnya keadaan Negara Islam sete­lah masa khilafah, kepercayaan masyarakatjuga sema­kin rnelemah terhadap pemerintah. Zakat menjadi ter­marjinalkan dari ranah publik. Namun perlu dicatatbahwa hingga runtuhnya kekuasaan Kerajaan IslamUsmani, sentralisasi system pengelolaan zakat masihterus dilakukan. Pemerintah menyiapkan rekeningkhusus untuk pencatatan penerimaan dan pengeluaranzakat.

Page 35: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

27

Perekonomian Nasional dari mulai kebijakan sampaidengan hal teknis. Sehingga peraturan-peraturan zakatyang dibuat di Departemen Keuangan terfokus hanyapada aspek penghimpunan. Untuk aspek pendistribusi­an zakat, kewenangan ada di Departemen Sosial danKetenagakerjaan terutama di bawah Dirjen JaminanSosia1.

Sesuai dengan Keputusan Raja, Zakat hanyadiwajibkan kepada warga Arab Saudi saja dan sebelumkeputusan tersebut dikeluarkan, sebelumnya telah adakeputusan tentang zakat, yaitu keputusan Raja ten tangpajak pendapatan bagi bukan warga Arab Saudi. Halini berarti bahwa bagi warga non Arab Saudi tidakmembayar zakat tetapi diwajibkan membayar pajakpendapatan. Sementara itu untuk warga Arab Saudimereka hanya diwajibkan membayar zakat. Oleh kare­na itu, untuk mengurus penerimaan tersebut Departe­men KeuanganArab Saudi membentuk bagian khususyang disebut Kantor Pe]ayanan Zakat dan PajakPendapatan. Hal ini kemudianjuga berirnplikasi rnun­culnya pandangan warga Arab Saudi yang meng­identikkan zakat dengan pajak. Karena system yangdibangun untuk penghimpunan tersebut identik de­ngan system penghimpunan pajak penghasilan.

Pad a awalnya antara nilai pembayaran zakat yangdibayarkan seseorang dengan nilai pajak pendapatanmasih lebih tinggi nilai pernbayaran zakat, karenaawaInya pajak hanya sekedar formalitas saja. Sehinggakarena relative besarnya pembayaran zakat tersebut,akhirnya muncul kebijakan dibolehkannya zakatindividu disalurkan sendiri maksimaI 50 persen.

Pada perkembangan berikutnya terjadi perubahanperaturan pajak pendapatan yang ditetapkan peme-

Page 36: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

rintah Arab Saudi. Pajak pendapatan mengacu padalaba yang dihasilkan, selain itu prosentase pajak pen­dapatan juga dinaikkan. Hal ini kemudian mengakibat­kan ni lai pembayaran pajak pendapatan Iebih tinggidisbanding nilai pembayaran zakat. Hal ini mendorongwarga Muslim yang bermukim di sana dan kebanyakanmereka adalah warga Teluk, mengajukan permohonankepada pemerintah Arab Saudi agar mereka pundiwajibkan membayar zakat saja sebagai penggantipajak pendapatan. Akhirnya hal tersebut disepakatioleh pernerintah Arab Saudi dengan Keputusan Rajayang kemudian ditetapkan bahwa zakat diwajibkankepada warga Arab Saudi dan warga Teluk yangbermukim di Negara tersebut.

Penghimpunan zakat di Arab Saudi diterapkanpada semua asset atau kekayaan. Zakat temak misalnyadikelola oleh komisi bersama antara Departemen Ke­uangan dan Departemen Dalam Negeri yang disebutdengan "AI-A 'wamil" yaitu komisi khusus yangtugasnya adalah melakukan pemungutan zakat temakke pelosok-pelosok daerah yang kemudian meng­himpun semua hasilnya ke Departemen Keuangan.

Demikian halnya dengan zakat pertanian, zakatperdagangan, zakat simpanan uang, dan zakat pen­dapatan. Yang termasuk dalam kategori zakat pen­dapatan tersebut adalah pendapatan dokter, kontraktor,pengacara, akuntan, an para pegawai termasuk jugaseniman, penghasilan hotel dan biro travel. Semuajenis asset dan pendapatan tersebut akan dipotong dariaccountnya masing-masing jika telah mencapainishab. Cara penghitungannya berdasarkan padalaporan keuangan masing-masing.

Sedangkan untuk penyalurannnya, pemerintah

28

Page 37: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

29

Arab Saudi lebih berfokus pada penyediaan jarninansosial bagi warganya. Hal ini didukung juga adanyakewenangan pendistribusian zakat yang berada padaKementerian Sosial dan Tenaga Kerja di bawah DirjenJaminan Sosia1. Penentuan mustahiq ditentukan olehkajian yang telah dilakukan oleh Departemen tersebutdengan nilai santunan kurang lebih 6 ribu reyal atausekitar Rp. 15 juta per tahunnya.

Kebijakan yang menarik dan inspiratif adalahadanya penetapan zakat atas perusahaan pemerintah,yang pada dasarnya tidak ada zakat untuk perusahaanpemerintah, karena semua hasil perusahaan tersebutadalah untuk kepentingan umum dan Negara. Tapikemudian hal itu juga diperkuat keputusan MajelisTinggi Qhadhi yang memfatwakan bahwa perusahaanpatungan antara pemerintah dan swasta juga harusmembayar zakat. Hal ini dilandasi oleh pertimbanganbahwasanya perusahaan tersebut merupakan satukesatuan badan hukum (syakhsiyyah i'tibariyyah)

2. Pengelolaan Zakat di Aljazair.Aljazair menjadi kasus yang menarik terkait

rencana perubahan system pengelolaan zakat diNegara terse but. Kementerian Agama dan Zakat diAljazair berencana meresmikan undang-undang yangmengatur system pengelolaan zakat serta standarisasiharta wajib zakat dan mekanisme pelaporan danakuntansi lembaga zakat secara nasional. Inisiatifpemerintah ini dilatarbelakangi oleh gagasan pendirianbadan pemerintan independen untuk pengelolaan zakatatau Dewan Zakat Nasional yang bekerja di bawahnaungan Kementerian Urusan Agama dan Zakat.Rencana ini mencuat akibat ketidakpuasan berbagaikalangan masyarakat atas system pengelolaan zakat

Page 38: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

di negeri itu. Sistern yang sekarang diterapkan, yaituKotak Zakat Nasional yang merupakan sebuahorganisasi sukarela yang didirikan oleh civil societydianggap tidak dapat mengakomodir perkembangankegiatan dan visi badan tersebut.

Wacana pendirian badan khusus yang menanganipengelolaan zakat ini teJah dirintis mulai tahun 1990dengan inisiatif Menteri Urusan Agama pada saat ituDr. Sa'id Syaiban untuk mendirikan badan khususyang menangani zakat secara nasional berikut dengankerangka perundang-undangannya. Rekomendasi inimendapat dukungan yang besar dari kalangan pemukaagama dan akademisi. Mereka menilai bahwa adanyabadan akan mengurangi tingkat kesenjangan penda­patan dan hilangnya kalangan menengah akibat per­pindahan dari rezim sosialis ke rezim kapitalistis padasaat itu. Namun wacana ini tidak mendapatkan per­hatian yang semestinya sampai pada tahun 2002, dimana Menteri Urusan Agama pada saat itu meng­hidupkan kembali wac ana tersebut dengan rnengada­kan berbagai workshop yang dihadiri oleh akademisi,ulama serta petinggi Negara untuk mengembangkandan mempersiapkan badan zakat tersebut.

Meskipun kerangka undang-undang yang meng­atur pengelolaan zakat belum jelas, namun KotakZakat Aljazair resmi didirikan pada tahun 2003 denganbersandar pada Konstitusi Negara Pasal 2 yangmenyatakan bahwa agama Islam merupakan agamaresmi Aljazair, dan undang-undang Mesjid No. 81-91Tahun 1991 yang diantara wewenangnya adalahmengumpulkan dan mendistribusikan zakat dilakukanoleh masjid, dan yang terakhir Keputusan PresidenNo. 89-99 Tahun 1989 yang menyatakan bahwa salah

30

Page 39: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

31

satu tugas Mentel; Urusan Agama dan Zakat adalahmendirikan ritual agama, dan zakat termasuk diantara­nya. Sebagai pilot test, pada tahun pertama, KotakZakat hanya berjalan di dua wilayah yaitu Innabah sibagian timur dan Bil'abas di bagian barat Aljazair.Kotak Zakat berhasil mengumpulkan 5 milyar sentimpada tahun pertamanya. Hal ini menunjukkan tinggi­nya tingkat kesadaran dan kepercayaan masyarakatterhadap Kotak Zakat, dank arena keberhasilan inilah,maka Kotak Zakat kemudian diterapkan secara nasio­nal pada tahun berikutnya sehingga dapat mencakupseluruh wilayah Aljazair, yang semuanya berjumlah48 wilayah. Dengan adanya kebijakan ini, kinerjaKotak Zakat terlihat semakin meningkat dengancakupan yang lebih luas. Hal ini tercennin dari pening­katan dana zakat yang disalurkan masyarakat kepadaKotak Zakat. Dari segi distribusi, Kotak Zakat jugarnenunjukkan performa yang cukup rnemuaskan dimana dana zakat yang terkumpul pada ahun 2007melonjak menjadi 56 milyar sentimo

Secara organisasi, Kotak Zakat rnerupakan orga­nisasi sukarela (voluntary organization), yang berdiridi bawah naungan Kementerian Urusan Agama danZakat, di mana tugas kementerian ini terbatas padapemantauan. Dari segi struktur, Kotak Zakat terdiridari tiga tingkatan, yaitu Dewan Nasional, yangmengatur distribusi, administrasi, sosialisasi, danpengawasan dari Kotak-kotak Zakat secara nasionaJ.Dewan Wilayah, di mana setiap wilayah rnemilikiKantor Ekskutif dan Dewan Perundingan. Sentra/ba­sis yang berfungsi untuk menghitung, mengurnpulkan,mendistribusikan, mengawasi serta sosialisasi zakatdi daerah masing-masing.

Page 40: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Semenjak berdirinya Kotak Zakat pada tahun2003, organisasi ini telah berhasil menarik lebih dari90.000 aktivis zakat dan dengan dernikian menjadiorganisasi sukarela terbesar di Aljazair dengan 84dewan wiJayah, lebih dari 500 sentra, dan 14.000 unitmesjid. Untuk peningkatan pengelolaan zakat, KotakZakat menggandeng beberapa mitra strategis spertiBank Al-Barakah Aljazair, Persatuan Pedagang danProfesinal, serta Persatuan Himpunan Petani. Pengum­pulan zakat dilakukan melalui dua mekanisme.Pertama, melalui rekening Koran khusus di mana paramuzakki dapat secara langsung mentransfer danazakatnya. Kedua, melalui Kotak zakat yang terletakdi seluruh masjid, yang dihitung setiap hari secararesrni, kemudian disalurkan kepada rekening koranKotak Zakat.

Untuk pendistribusian dana zakat, unit-unit masjidmengajukan permohonan yang berisi estimasi jumlahfakir miskin kepada Sentra, yang jika disetujuikemudian akan dikirim ke Dewan Wi]ayah yang padagililrannya akan mentransfer kembali jumlah uangyang dibutuhkan ke masjid yang bersangkutan, dengancatatan bahwa jumlah yang dibutuhkan tidak bolehmelebihijumlah zakat yang dikumpulkan oleh masjidtersebut.

Kemitraan Kotak zakat dengan mitra-rnitrastrategis sperti Bank Al-Barakah Aljazair, PersatuanPedagang dan Profesional, serta Persatuan HimpunanPetani, telah melahirkan sejumlah inovasi dalampendayagunaan zakat. Contoh, kerjasama denganBank Al-Barakah melahirkan Kotak Investasi zakat,di mana dana zakat yang terkumpul baik dari nasabahbank ini atau pihak luar yang menyetor ke rekening

32

Page 41: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

33

3. Pengelolaan Zakat di Sudan.Sistem wajib zakat di Sudan berjalan setelah

disahkannya Undang-undang Wajib Zakat denganberbagai kelengkapan ataurannya tahun 1990.Penge­lolaan zakat sebelumnya dikelola secara sukareladimulai dengan diuandangkannyapembentukanZakatFund tahun 1980. Tetapi karena hasil perolehan darihasil evaluasidirasakankurang maksimalmaka kemu­dian lahirlah Undang-undang WajibZakat tersebut.

Harta wajib zakat yang ditetapkan dalam undang­undang tersebut adalah emas, perak perdagangan,pertanian, buah-buahan, dan binatang ternak. Untuknishab dan tariff zakatnya mengikuti zakat emas.Sudan juga memperluas subyek harta wajib zakatkhususnya harta penghasilan dari mustaghillat.Penghasilan dari mustaghillat meliputi penghasilanbersih dad hasil penyewaan atau kontrakan,penghasilan dari pertanian, penghasilan dari binatangtemak dan penghasilan bersih dari jasa transportasi.

zakatnya akan diinvestasikan untuk membiayai usahakeeil yanh bertujuan untuk mengurangi tingkatpengangguran.

Untuk biaya operasional pengelolaan zakat, KotakZakat menyisihkan 12,5 persen dari se luruhpendapatan zakat untuk digunakan dalam berbagaikegiatan yang dilakukan Kotak Zakat, termasuksosialisasi di media massa, dengan uraian sebagaiberikut : 4,5 persen disalurkan untuk menutupi biayaoperasional Dewan Wilayah, 6 persen untuk biayaoperasional sentra-sentra, dan 2 persen sisanyadisisihkan untuk membiayai kegiatan Kotak Zakatdalam skala nasional.

Page 42: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Undang-undang zakatjuga mewajibkan zakat ataspenghasilan dari profesi mencakup gaji para pegawaidan profesinal serta penghasilan sampingan lainnya.Pembayaran zakat dilakukan di saat penerirnaan peng­hasilan tersebut dengan prasyarat penghasilan tersebutmelebihi kebutuhan pokok minimal, dan zakat yangdikeluarkan tarifnya 2,5 persen. Standar kebutuhanpokok sendiri ditetapkan oleh Majlis Fatwa.

Kewajiban zakat di Sudan ditetapkan berbasispada kewarganegaraan dan berdornisili di Sudan.Kewajiban zakat tergantung pada kewarganegaraandan agama seseorang, karena itu zakat hanya diwa­jibkan atas seluruh warga Negara Sudan yang ber­agama Islam dan memiliki harta yang cukup, baikmereka di dalam negeri atau di luar negeri. Dornisilijuga ditetapkan sebagai basis penentuan wajib zakat.Zakat dapat dibayarkan oleh penanggungjawab hartaatau orang yang mendapatkan kuasa. Ketika wajibzakat meninggaJ dunia, maka zakat dapat diambil dariharta peninggalannya apabila ada wasiat untuk haltersebut.

Kebijakan menarik Jainnya yang ditetapkan peme­rintah Sudan adalah membolehkan rnuzakki rnernbagi­kan sebagian dana zakat secara langsung. Undang­undang Zakat Sudan memberikan hak kepada muzakkiuntuk membagikan kepada mustahiq dari keJuargadekat sebesar 20 persen dari dan wajib zakat, danselebihnya 80 persen disalurkan ke Dewan Zakat. Halini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menjagahubungan baik antara masyarakat Sudan satu sarnalainnya.

Untuk menjaga kepatuhan syariah dan mencipta­kan kepercayaan publik, dibentuk Dewan Pengawas

34

Page 43: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

35

dan Dewan Syuro di seluruh jenjang Lembaga Zakat.Di tingkat pusat yang termasuk Dewan ini dalahMenteri Urusan Zakat dengan anggota maksimal 14orang yang terdiri dari para professional, ulama, tokohmasyarakat mewakili para muzakki, dan perwakilaneksekutif. Tugas para ulama adalah menentukan lang­kah-langkah operasional yang betul-betul sesuai sesuaidengan syari' ah. Adapun tugas para tokoh yang me­wakili muzakki adaJah memantau kinerja para ekse­kutif lembaga zakat dan memberikan masukan­masukan dalam pengembangan pengeloJaan zakat.Untuk memperkuat posisi Majelis Tinggi dalam men­jalankan tugas-tugas di atas dibantu oleh para menteri.

Dalam Undang-undang Zakat Sudan tersebut jugadijeJakan sanksi bagi orang yang menolak, meng­hindari kewajiban dan berkelit dari pembayaran zakatdengan denda maksimal dua kali lipat zakat yang harusditunaikan apabila penolakan tersebut secara sengajadan melawan hukum, sedangkan hukuman kurungansatu tahun bagi yang menolak dengan sengaja pengisi­an laporan yang diajukan oleh Dewan Zakat kepadamuzakki.

Penghimpunan zakat di Sudan satu atap denganpenghimpunan pajak. Pada mulanya hal ini berimpli­kasi adanya pekerjaan baru bagi para pegawai pajaktersebut yang selama ini tidak dilakukan yaitu penya­luran zakat. Tetapi kemudian Dewan Zakat men­delegasikan pendistri busian zakat kepada DepartemenKeuangan dan Departemen Perencanaan EkonomiNasional. Pendistribusian zakat pada awalnya telahdiputuskan bahwa zakat hanya dibagikan kepada limaashnaf, yaitu fakir, miskin, arnil, ibnu sabil dan gharim,sedangkan tiga lainnya tidak dimasukkan. Akan tetapi

Page 44: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

36

kemudian Majelis Fatwa memfatwakan bahwa semuaashnaf menjadi target pendistribusian zakat.Pendistribusian zakat juga mencakup para pekerjayang mengalami pemutusan hubungan kerja, parakorban bencana, anak yatim, parajanda, keluarga parapidana dan keluarga yang ditinggal oleh kepalakeluarga yang tanpa informasi.

4. Pengelolaan Zakat di Pakistan.Sejak tahun 1950 Pakistan menjalankan sejumlah

upaya untuk mengelola zakat dengan basis sukarela.Upaya ini dimulai setelah 3 tahun Pakistan merdekapada 14 Agustus 1947. Baru pada tahun 1979 kemu­dian pengelolaan zakat diundangkan yang disebutsebagai Undang-undang Zakat dan Ushr. Ushr adalahzakat k11USUS untuk sektor pertanian. Undang-undangtersebut kemudian disempumakan pada tahun 1980.Adapun struktur organisasi pengelolaan zakat dibuatberjenjang.

Secara umum pengelolaan zakat di Pakistanbersifat tersentralisasi pada Central Zakat Fund (CZF)dengan 16 anggota pengurus pusat yang dipimpinsecara kolektif oleh Hakim Agung Pakistan, delapananggota non-official di mana tiga diantaranya adalahdari ulama, dan tujuh lainnya official yaitu Ketua ZakatFund, Sekretaris Federal, Menteri Keuangan, MenteriUrusan Agama, dan 4 Kepala Zakat Provinsi. CentralZakat Fund (CZF) memiliki kewenangan menentukanberbagai kebijakan dan pengawasan hal-hal yangberkaitan dengan zakat.

Penghimpunan zakat diwajibkan kepada setiapmuslim warga Negara Pakistan yang hartanya telahmencapai nishab. Zakat tidak langsung dipotong dari

Page 45: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

37

seluruhjenis asset yang menjadi subyek zakat. Zakattidak langsung dipotong dari seluruh jenis asset yangmenjadi subyek zakat. Tetapi diklasifikasi menjadidua. Pertama, asset yang langsung dikeluarkan zakat­nya berdasarkan undang-undang terdiri dari 11 jenisasset, yaitu Bank Savings Accounts, Notice DepositAccounts, Fixed Deposit Accounts, Savings Certifi­cates, NIT Units, ICP Certificates, Government Se­curities, Shares of Companies, Annuities, Life Insur­ance Policies dan Provident Funds. Atas seluruh jenisasset tersebutpemerintah atau lembaga keuangan yangmemiliki legitimasi dapat langsung memotongpembayaran zakat tanpa harus mendapat persetujuandari pemilik.

Pembatasan atas kesebelas asset ini didasari olehupaya untuk menghasilkan system yang kokoh, secaraoperasionallayak, administrasinya mudah, dan jugadapat diterima secara sosial dalam kerangka ekonomi.Sedangkan atas harta Jainnya yang secara syariahmerupakan subyek zakat maka diserahkan kepadamuzakki untuk menunaikannya. Jenisnya meliputiuang tunai, emas, perak, surat berharga, perdagangan,industry, dan sebagainya.

Tahun zakat di Pakistan ditentukan oleh peme­rintah yaitu awal Ramadhan dan waktu pemotonganzakat dilakukan pada hari yang sarna untuk kelompokasset pertama di atas, sedangkan atas harta yanglainnya diserahkan kepada muzakki sesuai denganjatuh temponya zakat tersebut. Instansi yan berwenanguntuk memotong langsung adalah bank dan institusikeuangan lainnya yang ada di Pakistan yang kemudiandisalurkan ke CZP. Dana zakat yang terhimpundipisahkan account-nya dari account perbendaharaan

Page 46: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

38

5. Pengelolaan Zakat di KuwaitMengenai perkembangan pengelolaan zakat di

Kuwait bisa dijelaskan menjadi tiga tahap utama,sesuai dengan perkernbangan zaman dan tuntutannya.Pertama, aktivitas individu, di mana zakat dikelolasecara sukarela dan besifat pribadi atas insiatif paradermawan dalam membantu mereka yang membutuh­kan. Kedua, aktivitas kelompok, di mana pada tahapini berJangsung bersamaan dengan berkembangnyamasyarakat Kuwait dan tuntutan kebutuhan-kebutuh­annya seiring dengan perkembangan perdaganganyang merupakan sumber penting bagi pemasukannasional. Ketiga, aktivitas lembaga (organisasi), mun­culnya cikal bakaI pengelolaan zakat daJam bentuklembaga yang terorganisir di awal 20 dan cikalbakalnya adalah Perhimpunan Kebajikan Arab padatahun 1913 M. Seiring dengan perkembangan penge­lolaan zakat dalam bentuk kelembagaan ditetapkan dibawah arahan dan pengawasan Negara yang diwakiliKementerian Waqaf dan Urusan Islam yang tugasnyamengarahkan kerja Baitu Zakat Kuwait dan Kemente­rian Soial dan Tenaga Kerja yang bertugas mengurusilembaga zakat swasta milik lembaga kebajikan.

pernerintah, dan pengelolaannya adalah wewenangmutlak CZF.

Penyaluran zakat di Pakistan didistribusikan kedelapan ashnaf dengan memperhatikan skala prioritassebagaimana ditetapkan dalam undang-undang.Prioritas utama adaJah diberikan kepada fakir miskinterutama para janda, anak eaeat baik melalui penya­luran langsung at au tidak langsung melalui programpendidikan sekolah resmi, pendidikan keahlian, rumahsakit, klinik dan lain sebagainya.

Page 47: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

39

Pada tahun 1982 di Kuwait telah diundangkanundang-undang tentang pembentukan Baitu ZakatKuwait. Undang - undang tersebut mengatur ten tanghal-hal yang berkenaan dengan sumber Baitu Zakatyang mencakup dana zakat, hibah, sumbangan,shadaqah perorangan ataupun perusahaan juga bantuanpemerintah yang harus disalurkan oleh Baitu Zakat.

Undang-undang Zakat di Kuwait tidak wajib tapisukarela, namun peranan pemerintah sangat menun­jang majunya penge]olaan zakat oleh Baitu Zakat.Undang-undang mengamanatkan agar Baitu Zakatmengupayakan pemberdayaan SDM yang tidakproduktif menjadi produktif melalui dana-dana yangdihimpunnya. Ada beberapa bentuk pendayagunaanzakat yang dilakukan oleh Baitu Zakat adalah bantuanbulanan, bantuan temporer, bantuan keluarga miskin,pinjaman lunak, kotak pelajar, proyek kantong pelajar,dana pelajar ilmu terapan, bantuan dana bea siswaperguruan tinggi, penyantunan orang sakit, bantuankeluarga napi, proyek pengadaan sandang anak yatim,proyek pengadaan buka puasa bersama, proyek zakatfitrah, proyek kurban, proyek tamu Allah (haji) proyektolak bala' , kotak shadaqah dan wasiat, proyek dermadalam bentuk barang, dan bantuan koperasi/yayasan.

Strategi Baitu Zakat Kuwait dalam penggalangan,pengumpulan dan pendistribusian dana zakat dari paradonatur :

Pertama, Mengembangkan sumber-sumber zakatdan dana-dana kebajikan.

Kedua, Mendistribusikan dana zakat dan danakebajikan sesuai dengan ashanaf yang telah diaturdalam syariat Islam dengan pelayanan dan cara-carayang terus berkembang.

Page 48: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

40

Ketiga, Mengadakan penyuluhan kesadaranberzakat dan menampilkan peran Baitu Zakat di me­dia.

Keempat, Mengadakan koordinasi dan kerja sarnadengan lernbaga-lembaga sosial baik dalam negerimaupun luar negeri dalam aktivitas kebajikan.

Kelima, Mengembangkan infastruktur lembagadan meningkatkan kemampuan profesi amilin.

6. Pengelolaan Zakat di YordaniaKerajaan Hasyimite Yordania telah menetapkan

undang-undang khusus tentang pemungutan zakatpada tahun 1944 M dan merupakan Negara Islampertamayangmelahirkanundang-undangyangmewa­jibkan pemungutan zakat. Kemudian pada tahun 1988ditetapkan undang-undang tentang Shunduq Zakat,yang memberikan kekuatan hukum kepada ShunduqZakat dan diberi hak untuk mengeluarkan berbagaimacam aturan, juknis, juklak untuk semakin meng­efektifkan kegiatan penghimpunan zakat.

Kegiatan Shunduq Zakat difokuskan pada ke­giatan-kegiatan :a. Menjaring para dermawandan lembagakebajikan

Iainnya.b. Mengadakankerjasarnadengan lembaga-lembaga

kebajikanlainnya, baik dalamnegerimaupun luarnegen.

c. Mengintegrasikan semua kegiatan zakat dengankegiatan lainnya.

d. Membuat pembukuan secara transparan semuakegiatan yang dilakukan.

e. Kegiatannya diarahkan untuk seluruh wilayahYordania, khususnya dalam membantu daerahyang sangat miskin.

Page 49: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

41

c. SEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT DI NEGARA­NEGARA ASIA TENGGARA

1. Sejarah Pengelolaan zakat di MalaysiaMalaysia merupakan salah satu contoh unik

dalam sistem pengelolaan zakat, di mana otoritaspengumpulan dan pendistribusian zakat berada padasetiap wilayah. Menurut konstitusi wilayah, semuapermasalahan agama termasuk pengelolaan zakatdiserahkan kepada yurisdiksi masing-masing dari 14wilayahyang dikelola olehMajlisAgama Islam setiapwilayah tersebut. Dengan dernkian, setiap wilayahmemiliki undang-undang pengelolaan zakat yangberbeda dari wilayah lainnya. Hal ini ternyatamenimbulkanbeberapapermasalahankoordinasi antarwilayahdimana terdapat perbedaanpenentuannishab,harta wajib zakat, dan bahkan definisi dari deJapanashnaf mustahiq. Meskipun dernikian, secara yuridisperundangan zakat diMalaysia merupakan salah satuyang terbaik dari segi kejelasan dan kerincian menge­nai berbagai metode dan prosedur yang harus ditem­puh dalam pengelolaan zakat.

Dana zakat yang terkumpul didistribusikan untukbantuan sesaat, bantuan anak yatim, program persiapanSDM Produktif. Kemudian model program yangdigulirkan adalah :a. Program pertanian dan peternakan.b. Program small industry dan kerajinan tangan.c. Program Pelatihan Keahlian.d. Program santunan orang sakit.e. Dan lain-lain.

Page 50: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Sebelum tahun 1980, zakat hanyadiwajibkan atashasil tani seperti beras, meskipun berat nishab yangditetapkan tidak seragam di semua wilayah persekutu­an. Pada tahun 1989, Rumah Zakat pertama didirikanbagi pemerintahan daerah 14 wilayah persekutuan.Pada tahun 1986, undang mengenai implernentasizakat diterbitkan dan menjadi landasan pengelolaanzakat bagi seluruh wilayah persekutuan Malaysia.

Kemudian Malaysia mendirikan Pus at PungutanZakat (PPZ) pada tahun 1991 dalam rangka mensosi­alisasikan zakat untuk menumbuhkan kesadaranmasyarakat akan pentingnya dan dampak dari zakat.Hasilnya mengesankan, di mana penerimaan zakatmelonjak enam kali lipat dari jumlah yang dikumpul­kan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pen de­katan yang digunakan sangat efektif. Sebelum adanyaPPZ, masyarakat menganggap bahwa kewajibanpembayaran zakat sudah lunas dengan pembayaranzakat fitrah.

Setelah adanya kampanye dan sosialisasi zakatsecara intensif, tingkat pengumpualan zakat hartameningkat. Meskipun demikian, banyak yang menilaibahwa mekanisme penalti masih harus diterapkan.Seeara umum, undang-undang mengenakan penaltisebesar 1000 ringgit dan/atau penjara selama enambulanjika terbukti adanya penyelewengan pembayaranzakat. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwamasyarakat lebih cenderung memilih mernbayarpenalti ataupun dibandingkan membayar zakat seearaperiodik. Hal ini tentu perlu diatasi dengan berbagaikerangka kebijakan dan penegakan hukum yang lebihefektif. Oleh karen a itu, pada tahun 2004, Malaysiameresmikan Departemen Zakat, Zakat dan Haji

42

Page 51: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

43

(JAWHAR) yang bernaung di bawah DepartemenPerdana Menteri. Departemen ini didirikan untukmemastikan proses perencanaan, koordinasi, danimplementasi kebijakan dan program pengembanganzakat, Zakat, dan haji agar selalu efektif dan dapatdimonitor dengan baik.

Sistem pengelolaan zakat di Malaysia dapatdikategorikan dalam tiga jenis. Pertama, sistemkorporasi, di mana pengumpuJan dan pendistribusinzakat dikelola oleh sebuah korporasi. Sistem iniditerapkan di wilayah Selangor, Sarawak, dan Penang.Kedua, sistem semi korporasi, di mana perusahaanhanya mengeloia proses pengumpuJan zakat,sedangkan proses distribusi ditangani oleh pernerintahnegara bagian. Mekanisrne ini diterapkan di Malaka,Negeri Sembilan, Pahang, dan wilayah federal. Ketiga,pengelolaan zakat secara penuh oleh pemerintahnegara bagian atau MajJis Agama Islam, yangditerapkan pada wilayah lainnya. Dalam beberapatahun terkahir, wilayah Selangor, Sarawak, dan Pahangmenunjukkan perbaikan dan peningkatan berbagaiaspek yang menyangkut pengelolaan zakat. Hal inimenunjukkan bahwa sistem pengelolaan zakat secarakorporasi lebih berhasil di Malaysia.

2. Sejarah Perngeiolaan Zakat di SingapuraSingapura merupakan negara di mana ummat Is­

lam jumlahnya rninoritas. Semenjak tahun 1974kesadaran masyarakat muslim Singapura akankewajiban membayar zakar mulai tumbuh dan secarasukarela pengumpuJan zakat fitrah secara kolektifpertama kali diterapkan. Sebagai negara non muslim,Singapura tidak merniliki undang-undang yang jeJasyang mengatur sistem pengeloJaan zakat, sehingga

Page 52: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

ditangani secara penuh oleh MUIS (Majelis UgamaIslam Singapura).

MUIS mewajibkan zakat pada lima jenis assetyaitu tabungan, saham yang dimiliki, zakat tidakdiwajibkan pada saham yang dibeli dengan uangpinjaman, emas, zakat profesi dan zakatt atas sirnpananCentral Provident Fund (CPF) yang merupakankontribsui dari pekerja yang akan disimpian sebagaitabungan dan tidak dapat digunakan sampai jangkawaktu tertentu. Namun meskipun karakteristis jenistabungan ini tidak memenuhi syarat yang ditetapkanoleh syara' tentang kepemilikan sempuma, MUISmengeluarkan fatwa bahwa tabungan CFP wajibdibayar zakatnya apabila mencapai nishab danmelebihi haul.

Zakat dapat dikumpulkan melalui enam rnetode,yaitu secara tunai, melalui internet banking atau yangdikenal dengan e-nets, melalui cek di mana terdapatformulir khusus untuk pembayaran zakat dengan cek,dengan kartu khusus (cash card) yangmendebitjumlahzakat yang akan dibayar, tabungan wadi 'ah dengansistem auto deduction dan melalui gerai-gerai yangterse bar di berbagai masjid di Singapura denganmenggunakan sebuah kartu khusus (es-link card).

Zakat yang dikumpulkan oleh MUIS tersebutdisalurkan kepada para mustahiq melalui empatskema. Sekema pertama adalah MAGRA.sS (MUISAnnual Grant for Social Services) yang merupakandonasi yang diberikan MUIS setiap tahun kepadaorganisasi-organisasi kemasyarakatan dan mmesjid­masjid agar digunakan untuk melaksanakan program­pro gam yang dapat rneningkatkan kemadiriankalangan yang kurang mampu. Skema kedua, adalah

44

Page 53: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

45

ETSS (Education anad Training Support Schema)yang memberikan kesempatan bagi fakir msikin untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan merekadengan berbagai program edukatif. Skema ketigaadalah EPS (Empowermwnt Partnership Scheme)yang merupakan skema dengan paket menyeluruhbagi keluraga yang meghadapi berbagai tantangan.Sekema ini menyediakan berbagai program pernber­dayaan baik dari segi ekonomi, sosial, dan religi yangdikelola oleh seorang profesional ahli yang dipilih olehkeluarga itu sendiri. Skema terakhir adalah MFAS(MUIS Finacial Assitence Scheme) di mana bentukbantuan kemudian dibagikan menjadi enam kategori,yaitu bantuan finansial, beasiswa, pembayarn hutang,bantuan tanggap darurat, kupon/vocher makanan, danprogram-progam peningkatan keterampilan.

Semenjak tahun 2000, MUIS telah menerapkansistem i-Zakat yang berbasis internet. Sistem ini diran­cang utnuk membantu para Amil dalam proses peman­tauan berbagai pus at pengumpulan zakat di Singapuradengan memiliki informasi yang update mengenaijumlah zakat yang telah terkumpul. Sistem ini jugamernfasilitasi proses distribusi zakat, di mana semuainformasi mengenai para penerima zakat di Singapuratelah ditampung. Sistem ini juga dilengkapi dengankemampuan meng-update informsi mengenai seluruhpenduduk muslim di Singapura, sehingga jika terjadikematian, kelahiran, pemecatan, dan sebagainya, paraAmi] akan dapat lebih tanggap terhadap kondisi rnusta­hiq. Informasi mengenai cara ini juga dilaporkankepada beberapa institusi lainnya, seperri KementerianPengembangan Masayarakat, Pemuda dan Olahragadan Majelis Pengembangan Masyarakat. Hal ini

Page 54: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

46

3. Sejarah Pengelolaan Zakat di Brunei DarussalamNegara Brunei Darussalam di bawah pimpinan

seorang raja sebagai ketua negara dan ketua ugamayaitu Kebawah Duli Yang Maka Mlllia Paduka SeriBaginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddinWaddaulah Sultan Dan Yang Dipertuan Negara BruneiDarussalam sangat memperhatikan dan serius terhadappengelolaan zakat.

Sebelum terwujudnya pengelolaan zakat yanglebih teratur dan berdasarkan undang-undang dalamtahun 1955, masyarakat Brunei telah melaksanakankewajiban berzakat itu dan secara tradisinya merekamengeluarkan zakat kepada orang-orang yangberpengaruh dan disegani dalam masyarakat kampungatau mukirn seperti pegawai-pegawai masjid, guru­guru agama, guru-guru Al-Qur' an, bidan-bidankampung dan orang-orang tua. Keadaan sepertiberlangsung secara turun temurun.

Majlis Ugama Islam Brunei adalah Badan yangbertanggung jawab dalam pengelolaan kutipan danagihan zakat di Negara Brunei Darussalam. Badan inidibentuk berdasarkan uundang-undang No. 20/1955yaitu Undang-ungang Ugama dan Mahkamah­mahkamah Kadi Penggal 1995. Antara tugas danperanan Majlis Ugama Islam iatah membantu danmenasihat Sultan sebagai Ketua Agama dalam segaiahaJ yang berkaitan dengan agama resmi Negara BruneiDarussalam yaitu Agama Islam.

dilakukan agar jenis bantuan yang diperlukan paramustahiq dapat teri terindentifikasi dengan benar dantidak terjadi tumpang tindih antara tugas masing­masing instansi.

Page 55: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

47

Akta Majlis Ugama Islam dan Mahk arn a­mahkamah Kadi Penggal 77 telah mempcruntukkankuasa Majlis Ugama untuk mengelola dan memungutzakat dan fitrah di Negara Brunei Darussalam menuruthukum syara. Peruntukan ini jelas disebutkan dalambab-bab 114 hingga 121 Akta Majlis Ugarna Islamdan Mahkarnah-mahkarnah Kadi Panggal 77 yangmenggariskan perkara-perkara zakat secara umurnumpamanya kuasa Majlis menyediakan senarai jumlahtaksiran dan orang-orang berzakat, bahagian-bahagianzakat, cara-cara mengel uarkan zakat, ami I-arni Ipemungut zakat dan sebagainya.

Walaupun Akta Majlis Ugama Islam telah ber­kuasa-kuasa, tetapi pengelolaan zakat berdasarkanundang-undang belum juga dapat dilaksanakansehingga satu peraturan zakat dan fitrah dibuatdibawah Akta Majlis Ugama Islam dan Mahkamah­rnahkamah Kadi Penggal 77.

Peraturan zakat dan fitrah 1969 itu telah mengga­riskan tarif ashnaf zakat, pelantikan lawatankuasaZakat dan Fitrah dan tugas-tugasnya sebagai pemandudasar mengenai kutipan dan agihan zakat, perlantikanamil-amil dan tugas-tugasnya, jenis-jenis zakat dankadar yang wajib dikeluarkan dan lain-lain.

Dengan wujudnya Peraturan Zakat dan Fitrah1969 itu pemusatan aktivitas pengutipan danpengagihan zakat, telah mulai dilaksanakan dn bawahkuasa dan kawalan Majlis Ugama Islam, Mulai saatitu pentadbiran dan pengurusan zakat dan fitrah dapatdilaksanakan dengan teratur dan sempurna.

Majlis Ugama Islam Negara Brunei Darussalammempunyai sebuah bagian yang dinamakan JabatanMajlis UgamaIslam, yang dibawahnya terdapat bagian

Page 56: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

urusan pengumpulan dan pendistribusian zakat diNegara Brunei, yang bertugas :a. Mengutip, menerima, menyimpan dan menyalur­

kan zakat,b. Menyediakan urusan-urusan agihan zakat harta/

fitrah kepada mustahiq zakat.c. Melaksanakan keputusan-keputusan Majlis

Ugama Islam yang berhubungan denganpengumpulan zakat.

d. Lain-lain.Amil-amil Zakat di Negara Brunei Darussalam

dilantik oleh Sultan pada setiap tahun pada bulanRamadhan berdasarkan Peraturan Zakat dan Fitran1969. Mereka adalah kalangan pegawai masjid, yangterdiri dari takmir masjid, para imam dan bilal.Terdapatjuga para amil dari kalangan Penghulu, Ketuakampung, Guru Agama, beberapa orang dati kalanganAngkatan Bersenjata, Polisi dan Pasukan Bomba danPenyelamat di Negara Brunei Darussalam. .

Tata cara pengumpulan zakat di Negara BruneiDarussalam, sebagai berikut :a. Zakat Fitrah.

Zakat fitrah dikurnpulkan melalui para ami! dikawasan masing-masing yaitu di masjid, surau,balai ibadat dan Pejabat Kutipan dan AgihanZakat. .

b. Zakat Barta.Zakat harta dikumpulkan melalui para amil

di kawasan masing-masing yaitu di masjid, surau,balai ibadat, dan Institusi Keuangan Islam Jeniszakat harta yang dikumpulkan adalah zakat uangsimpanan, uang pemiagaan, zakat emas dan perakserta zakat tanaman padi.

48

Page 57: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

49

D. SEJARAH PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONE­SIA

1. Sejarah Pengelolaan Zakat pada Zaman Penja­jahan

Nilai-nilai filantropi Islam telah membawa per­ubahan pada masyarakat Indonesia dan zakat berperanbesar di sini, karena bagaimanapun masyarakat Indo­nesia mengharapkan bahwa Islam akan membawaperubahan. Dalam konteks Indonesia, zakat merupa­kan suatu unsur penting dari tata hukum yang ada baikhukum positif ataupun moralitas umum.

Wacana keislaman pada masa penjajajan tidak bisamengesarnpingkan nama Dr. C. Snouck Hurgronyeyang merupakan Penaseha Urusan Pribumi dan Islam.Data rnengenai praktek filantropi Islam sebagin besardidapat tulisan dan surat-surat Snouck yang ditujukankepada Gubemul Jenderal atau pejabat daerah (Bupati,Residen, Asisten Residen) di bawah Hindia Belanda.Dengan nasehat-nasehatnya, Sonuck adalah tokoh

Di Negara Brunei Darussalam hanya terdapatenam ashnaf yaitu fakir, miskin, amil, muallaf,gharim, musafir (ibnu sabil), sedangkan duaashnaf tidak ada yaitu riqab dan fi sabilillah.Adapun bentuk-bentuk santunan zakat adalahsantunan bulanan, santunan tahunan, perlindungan(memperbaiki rumah), pendidikan (bea siswa,pakaian sekolah, buku-buku sekolah), modalusaha, serta merta (ditimpa musibah kebakarandan bencana alam), bantuan kesehatan, bantuankepada muallaf, bagian untuk Amil, bantuankepada gharimin dan bantuan kepada ibnu sabil(musafir).

Page 58: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

50

yang paling berpengaruh dalam memutuskankebijakan kolonial terhadap bentuk pengelolaan kasmasjid yang didapatkan melalui zakat dan biayapemikahan serta Zakat.

Dalam pelaksanaan ajaran agama Islam (termsukzakat) diatur dalam Ordanantie Pemerintah HindiaBelanda. Nomor 6200 tanggal 28 Pebruari 1905.Dalam peraturan ini pemerintah tidak mencampurimasalah pengelolaan zakat dan menyerahkansepenuhnya kepada umat Islam dan bentukpelaksanaannya sesuai syari'ah Islam. PemerintahHindia Belanda mengedarkan larangan tegastertanggal 18 Agustus 1866 nomor 216 untukmenghapus semua campur tangan pemerintah daerahatas pungutan sukarela keagamaan.

2. Sejarah Pengelolaan Zakat sebelum lahirnyaUndang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, pengelolaanzakat tidak diatur pemerintah dan masih menjadiurusan masyarakat. Kemudian pada tahun 1951barulah Kementerian Aagama mengeluarkan SuratEdaran Nomor : A/VIV 17367 tanggal 8 Desember1951 tentang Pelaksanaan Zakat Fitrah. Pada tahun1964 Kementerian Agarna menyusun RancanganUndang-undang tentang Pelaksanaan Zakat danRancanganPeraturan PemerintahmenggantiUndang­undang tentang Pelaksanaan Pengurnpulan danPembagian Zakat serta Pembentukan Baitul Maal,tetapi kedua perangkat peraturan tersebut belumsempat diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyatmaupun kepada Presiden.

Page 59: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

51

Pada masa Orde Bam Menteri Agama menyusunRancarigan' Lj~'d~~g_-Undang tentang Zakat dandisarnpaikan "kepada Dewan' Perwakilan RakyatGotong Royong dengan Surat Nornor MA/09S11967,RUU tersebut disampaikanjuga kepada Menteri Sosialselaku penanggungjawab masalah-rnasalah sosia1 danMenteri Keuangan selaku pihak yang mempunyaikewenangan dan wewenang dalam bidang pernu­ngutan. Menteri Keuangan dalam jawabannyamenyarankan agar masalah zakat ditetapkan denganPeraturan Menteri Agama.

Pada tahun 1964 dikeluarkan Peraturan MenteriAgama Nomor 4 Tahun 1964 tentang PembentukanBadan Amil Zakat dan Peraturan Menteri AgamaNomor 5 Tahun 1964 tentang Pembentukan BaitulMaal. Kedua Peraturan Menteri Agama ini mempunyaikaitan sangat erat karen a Baitul Maal berfungsi sebagaipenerima dan penarnpung zakat dan kemudian disetorkepada Badan Amil Zakat untuk disalurkan yangberhak. Peraturan Menteri Agama tersebut tidaksernpat berjalan karena tidak mendapat dukukungandari Presiden Soeharta yang baru terpilih, yang saatitu lebih rnemilih rnernusatkan pengeloJaan zakat padadirinya sendiri sebagai amil nasional personal, namuntidak berhasil. Setelah mengundurkan diri sebagaiamil nasional pacta pertengahan 1970, kemudian padatahun 1982 Presiden Suharto kemudian mendirikanYayasanAmal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) yangmenarik dana shadaqah, bukan zakat dari pegawainegeri dengan eara memotong langsung bagian keeildari gaji bulanan mereka. Dana yang dihimpunYayasan ini digunakan untuk membangun ribuanmasjid di seluruh Indonesia.

Page 60: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Yang menarik terJepas dari ketidakjelasan kebi­jakan nasionaI tentang pengelo1aan zakat, maka rnun­cullah beberapa lembaga pengelola zakat yang dikenaldengan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah(BAZIS) terutama setelah munculnya Presiden sebagaiamil nasional. Beberapa BAZIS yang terbentuk adalahBAZIS DKI Jakarta (1968), BAZIS Kalimantan Timur(1972), BAZIS Sumatera Barat (1973), BAZIS JawaBarat (1974), BAZIS Sumatera Selatan (1975), BAZISIrian Jaya (1978), BAZIS Sulawesi Utara (1985),BAZIS Sulawesi Selatan (1985) dan BAZIS Bengkulu(1989).

Pada tahun 1984 dikeluarkan Instruksi MenteriAgarna Nomor 3 Tahun 1984 tanggal 3 Maret 1984tentang Infaq Seribu Rupiah selama bulan Ramadhanyang pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Direk­tur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor 19Tahun 1984 tanggal 30April 1984. Dalam aturan terse­but disebutkan bahwa setiap pegawai negeri sipil yangberagama Islam harus berinfaq Rp. 1.000,- yang pe­ngelolaannya dilakukan pegawai Departemen Agama.

Pada tahun 1989 dikeluarkan Instruksi MenteriAgama Nomor 16 Tahun 1989 tentang PembinaanZakat, Infaq dan Shadaqah yang menugaskan sernuajajaran Departemen Agarna untuk membantu lembaga­lembaga keagamaan yang mengadakan pengelolaanzakat, infaq dan shadaqah agar menggunakan danazakat untuk kegiatan pendidikan Islam dan lain-lain.. Pada tahun 1991 telah dikeluarkan KeputusanBersama Menteri Agama dan Menteri Dalam NegeriNomor 29 dan 47 tentang Pembinaan Badan AmilZakat Infaq dan Shadaqah. Dalam SKB tersebutdijelaskan bahwa pengelo1aan zakat dilakukan Badan

52

Page 61: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

'53

3. Pengelolaan Zakat setelah lahirnya Undang­UndangNomor 38 Tahun 1999 tentang PengelolaanZakat.

Kelahiran Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999ten tang Pengelolaan Zakat menjadi sejarah pentingdalam sejarah pengelolaan zakat di Indonesia.Undang-undang ini menjadi tonggak kebangkitanpengelolaan zakat di Indonesia setelah sekian puluhtahun termarjinalkan dan titik balik terpenting duniazakat nasional. Jatuhnya rezirn Orde Baru telah mem­buka peluang dan rnembangkitkan kernbali keinginanDeparternen Agama untuk meregulasi zakat di Indo­nesia. Upaya ini sebenamya berakar panjang sejaktahun 1967 di mana draft RUU Zakat pertarna kalidisampaikan Departernen Agama ke parlemen.

Pada tahun 1999, DPR hanyamerekornendasikanlegislasi UU Haji, namun Departemen Agama rnelihat

Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah yang disingkatBAZIS yang dibentuk di tingkat provinsi sampaitingkat desa/kelurahan.

SKB tersebut ditindaklanjuti dengan InstruksiMenteri Agama Nornor 5 Tahun 1991 tentang Pede­man Pembinaan Teknis Badan Amil Zakat, Infaq danShadaqah. Instruksi ini ditujukan kepada jajaran De­partemen Agama untuk membina secara teknis tugas­tugas BadanAmil Zakat, Infaq dan Shadaqah. Kemu­dian SKB tersebut juga ditindaklanjuti dengan Ins­truksi Menteri Dalam Negeri 7 Tahun 1998 tentangPembinaan Umum Badan Amil Zakat, Infaq dan Sha­daqah. Instruksi ini ditujukan kepada jajaran Depar­temen Dalam Negeri untuk membina secara umumtugas-tugas Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah.

Page 62: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

peluang untuk mengajukan lengislasi UU Zakat padasaat bersamaan. Menteri Agama pertama kalimengajukan surat izin prakarsa RUU Zakat kePresiden setelah UU Haji ditandatangani PresidenHabi bie. Departemen Agama menyelesaikan draft Ul.IZakat dan mengirimkan ke Sekretariat Negara padaApril 1999dan kemudian mendapatkan izin prakarsadariPresiden padaMei 1999.Draft UUZakat tersebutdisampaikan kepada DPR pada Juni 1999 dan mulaidibahas pada Juli 1999. Pada tanggal 23 September1999 Draft UU Zakat disahkan menjadi Undang­undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang PengelolaanZakat. Ini artinya, bahwa zakat secara resmi masukke dalam hukum positif di Indonesia. Sebagai aturanpelaksanaan UU ini , maka telah dikeluarkanKeputusan Menteri Agama Nomor 581 Tahun 1999kemudiandiubah menjadi KeputusanMenteriAgamaNomor 373 Tahun 2003, kemudian secara teknisditindaklanjutidenganKeputusanDirjenBimas Islamdan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000.

Dalam pelaksanaan pengumpulan zakat tidakdapatdilakukanpaksaanterhadapmuzakki,melainkanmuzakki melakukan penghitungan sendiri hartanyadan kewajiban zakatnya berdasarkan hukum Islam.Dalam hal muzakki tidak dapat menghitung sendirizakathartanya,makamuzakki dapatmemintabantuankepada Badan Amil Zakat dan atau Lembaga AmilZakat.

Guna tercapainyatujuanyang lebihoptimaldalampengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat, makadalam Undang-Undang disebutkan bahwa LembagaPengelola Zakat tidak hanya mengelola zakat, tetapijuga mengelola infaq, shadaqah, hibah, wasiat, warisdan kafarat.

54

Page 63: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

55

Pendayagunaan zakat diperuntukkan khusus bagimustahiq deJapan asnaf. Sesuai dengan penjelasanUndang-Undang Pengelolaan Zakat, mustahiq delapanasnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim,sabilillah dan ibnu sabi1yang dalam aplikasinya dapatmeliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secaraekonomi, seperti ana,k yatim, orang jompo, penyan­dang eacat, orang yang menuntut ilmu, pondok pe­santren, anak terlantar, orang yang terlilit utang,pengungsi yang terlantar dan korban bencana alamo

Pola penyaluran dan pendayagunaan zakat antaralain:a. Distribusi dan pendayagunaan untuk delapan

asnaf.b. Mernprioritaskan asnaf faki'r miskin.c. Untuk memenuhi keperluan pokok, seperti

makan dan tempat tingga1.d. Bantuan makanan luang dapat dilakukan berkala

atau han besar Islam.e. Untuk keperluan desa binaan bagi pengentasan

kemiskinan.f. Bantuan pendidikan berupa beasiswa.g. Bantuan pemberdayaan ekonomi umat, dll.

Pendayagunaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat,waris dan kafarat diutamakan untuk usaha yang pro­duktif agar dapat meningkatkan kesejahteraan masya­rakat urnum. Prosedumya ditetapkan sebagai berikuta. Melakukan studi kelayakan.b. Menetapkan usaha produktif.c. Melakukan bimbingan dan penyuluhan.d. Melakukan pemantauan, pengendalian dan

pengawasan.e. Mengadakan evaluasi.f. Membuat laporan.

Page 64: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

56

4. Pengelolaan Zakat Pasca Undang-Undang Nomor23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Kelahiran Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011tentang Pengelolaan Zakat menjadi sejarah pentingdaJam sejarah pengelolaan zakat di Indonesia sebagairevisi UU pengelolaan zakat sebelumnya. Undang­undang ini menjadi tonggak kebangkitan pengelolaanzakat di Indonesia setelah sekian puluh tahun termarji­nalkan dan titik balik terpenting dunia zakat nasional.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun2011 bahwa pengelolaan zakat dilakukan Badan ArnilZakat Nasional (BAZNAS) dan LembagaAmil Zakat(LAZ). BadanArnil ZakatNasional (BAZNAS) adalahlembaga pengelola zakat yang dibentuk olehpemerintah, dari tingkat nasional sampai kecamatan.Untuk tingkat nasional dibentuk BAZNAS, tingkatprovinsi dibentuk BAZNAS Provinsi, tingkatkabupaten/kota dibentuk BAZNAS Kabupaten/Kotadan tingkat kecamatan dibentuk BAZNAS Keca­matan. Organisasi BAZNAS di semua tingkatanbersifat koordinatif, konsu]tatif dan informatif.

Guna tercapainya tujuan yang lebih optimal dalampengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat, makadalam Undang-Undang disebutkan bahwa LembagaPengelola Zakat tidak hanya mengelola zakat, tetapijuga mengelola infaq, shadaqah, hibah, wasiat, warisdan kafarat.

Pendayagunaan zakat diperuntukkan khusus bagimustahiq delapan asnaf. Sesuai dengan penjelasanUndang- Undang Pengelolaan Zakat, mustahiq delapanasnaf ialah fakir, miskin, amiJ, mualJaf, riqab, gharim,sabilillah dan ibnu sabiI yang dalam aplikasinya dapatmeliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secara

Page 65: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

57

ekonomi, seperti anak yatim, orang jompo,penyandang cacat, orang yang menuntut ilmu, pondokpesantren, anak terlantar, orang yang terlilit utang,pengungsi yang terlantar dan korban bencana alamo

Pola penyaluran dan pendayagunaan zakat antaralain:1. Distribusi dan pendayagunaan untuk delapan

asnaf.2. Memprioritaskan asnaf fakir miskin.3. Untuk memenuhi keperluan pokok, seperti

makan dan tempat tinggal.4. Bantuan makanan luang dapat dilakukan berkala

atau hari besar Islam.5. Untuk keperluan desa binaan bagi pengentasan

kemiskinan.6. Bantuan pendidikan berupa beasiswa.7. Bantuan pemberdayaan ekonomi umat, dll.

Pendayagunaan infaq, shadaqah, hibah, wasiat,waris dan kafarat diutamakan untuk usaha yangproduktif agar dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat umum. Prosedumya ditetapkan sebagaiberikut1. Melakukan studi kelayakan.2. Menetapkan usaha produktif.3. Melakukan bimbingan dan penyuluhan.4. Melakukan pemantauan, pengendalian dan

pengawasan.5. Mengadakan evaluasi.6. Membuat laporan.

Page 66: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

58

A. Zakat untuk pemberdayaanSejarah membuktikan bahwa zakat bisa

rnember-dayakan ekonomi umat. Sahabat Mu'adz binJabal, yang bertugas sebagai hakirn dan pemungut zakatdi Yarnan pada masa Khalifah 'Umar bin Khattab berhasilmengentaskan kemiskinan di Yarnan , sehingga tidakditemui lagi orang-orang yang berhak menerima zakat disana. Demikian pula yang terjadi pada zaman Khalifah

Zakat merupakan tema yang selalu aktual penting untukdikaji dari berbagai sisinya. Karena sebagai rukun Islam ketiga,zakat adalah ibadah maliyah. ijtima'iyali (ekonomi-sosial) yangmemilki posisi strategis dalam pembangunan ekonomi umat.Zakat memiliki misi redistribusi aset, sirkulasi kekayaan yangseimbang, menghilangkan monopoli, serta pada akhirnya me­wujudkan pemerataan ekonomi. Apalagi saat ini angkakemiskinan dan pengangguran di Indonesia masih sangattinggi, padahal kebanyakannya adalah umat Islam. Makapesoalan zakat sangat mendesak untuk ditegaskan kembali.

Semua Japisan umat bertanggung jawab untuk terusberusaha merumuskan dan mengupayakan agar fungsi zakatmenjadi semakin optimal dan dampaknya semakin besar.Meski pihak pemerintah selama ini telah mengeluarkankebijakan dan program untuk membantu dan memberdayakanmasyarakat yang tidak marnpu, namun jangkauan danefektifitasnya masih sangat terbatas jika dibanding kondisi dankebutuhan yang ada. Disinilah, gerakan pemberdayaan umatmelalui zakat, infaq dan shadaqah harus bisa mengambil peranyang lebih besar.

BABIVZakat dan Pemberdayaan Ekonomi Umat

Page 67: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

59

Umar bin Abdul Aziz. Yahya bin Sa'id yang saat itubertugas di Afrika Utara berkata, "Sungguh Khalifah Umarbin Abdul Aziz telah membuat orang Afrika menjadi kaya,sehingga tidak ada lagi orang fakir yang mau mengambilzakat."

Tujuan dan fungsi zakat dalam al-Qur'an sangatlahjelas, yaitu untuk membantu orang-orang yang kekurangansecara ekonomi, atau kelompok yang: membutuhkanpertolongan karena kondisi tertentu. Allah berfirman,"Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-or­ang fakir, orang-orang miskin, pen gurus- pengurus zakat,para muallafyang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)para budak, orang-orang yang berutang, untuk jaJan Al­lah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan,sebagai suatu ketetapan yang diwa jibkan Allah, dan Al­lah Maha Mengetalmi lagi Maha Bijaksana!' (QS At­Taubah: 60)

Bila dipetakan sesuai kondisi umat saat ini, delapangolongan penerima zakat tersebut bisa dirinei sebagaiberikut. Fakir rniskin dan gharim mewakili umat yangkekurangan secaraekonomi; muallafmenunjukkan orangyang mengalami krisis keagamaan; budak meski sekarangtidak ada mewakili kelas bawah yang terpinggirkan danterampas hak-haknya; sabilillahmencerminkan pertahanandan keamanan negara; sedangkan ibnu sabil menunjukpada orang-orang yang mengalami kesusahan insidentaldi tengah mobilitas mereka dalam kebaikan.

Untuk rnenjadikan zakat sebagai sebuah kekuatanpemberdayaan umat, maka perIu strategi, tafsir, dan ijtihadyang sungguh-sungguh. Diantaranya adalah terkaitperlunya distribusi dana zakat untuk pemberdayaanekonomi yang produktif dan berjangka panjang, yangmenekankan pada kemandirian ekonomi para mustahiq

Page 68: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

60

(penerima zakat), Oleh karena itu, model pernberian danazakat konvensional yang bersifat penyantunan denganmemberikan sembako dan pakaian, apalagi hanya di waktutertentu seperti di bulan Ramadhan, harus mulai dikurangi,Sebab, zakat bukan hanya santunan konsumtif ternporerbagi orang miskin, melainkan mempunyai tujuanpermanen untuk mengentaskan kemiskinan itu sendiri.

Hal ini selaras dengan dorongan al-Qur ' an untukmelakukan jual beli (bisnis) yang halal, sebab praktikekonomi ribawi tidak akan mernacu pertumbuhan,sebaliknya justru zakat akan menimbulkan pertumbuhan(QS ar-Ruum: 39). Dengan dernikian, kegiatan ZIS (zakat,infak, dan sedekah) akan menggalakkan industri mikro,serta memperkecil kegiatan ekonomi yang bersifat ribawi.Rakyat miskin akan memiliki penghasilan tetap, dapatmenyisihkan penghasilan untuk menabung, sertameningkatkan taraf kehidupan mereka yang selama inikekurangan.

Menurut Svaikh Yusuf al-Qaradhawi, memberi modalusaha kepada mustahiq yang disertai bimbingan adalahpenting, karena bekerja merupakan perintah Allah. Merekaharus diyakinkan dengan potensi yang dimilikinya dantidak boleh terus-menerus bergantung pada bantuan or­ang lain. Artinya, pendekatan ini harus mampu mengikismental miskin yang terdapat pada sebagian mustahiq.Pro­gram-program seperti ini lah yang memungkinkan zakatbisa menyentuh masalah mendasar kerniskinan, selain akanmengangkat martabat para mustahiq. Hal ini tentu sajatidak bermaksud menafikan pemberian zakat tunai dalamkondisi tertentu yang mendesak, seperti makanan dan biayapengobatan.

Ide menjadikan zakat sebagai media pemberdayaanumat, pada hakekatnya tidak hanya menyangkut masalah

Page 69: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

61

ekonomi semata. Tetapi secara lebih komprehensif berartiakan menciptakan kehidupan masyarakat yang bersih danseimbang secara lahir dan batin. Ini merupakan hikmahprinsip Islam yang mencegah akumulasi harta padagolongan tertentu, dan mendorong distribusi yang merata,sebagaimana firrnan Allah, "Agar harta itu tidak hanyaberedar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu."(QS aJ-Hasyr: 7)

Ini juga berarti, ketika para aghniya' (kaum kaya)menunaikan kewajiban hartanya, sejatinya dia tidak hanyamemberdayakan saudaranya yang fakir miskin, tetapi jugamemberdayakan mereka sendiri, baik secara spiritualataupun ekonomi .. Dalam riwayat Imam Bukhari, NabiSAW menjelaskan bahwa Allah akan menerima sedekahyang baik dengan tangan kanan-Nya, lalu mengembangkanbuat pemiliknya, sebagaimana orang yangmengembangkan hewan temaknya, sehingga hartanya akanbertambah besar seperti sebuah gunung. AI-Qur' anmenegaskan, "Allah mernusnahkan riba dan menyuburkansedekah." (QS al-Baqarah: 276).

Sebaliknya, kekikiran yang membuat orang miskinmenderita akan mendatangkan azab Allah, "Orang-orangyang kikir dan menyuruh orang Jain berbuat kikir, danmenyembunyikan karuniaAllah yang telah diberikan- Nyakepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk or­ang-orang kafir itu siksa yang menghinakan." (QS an­Nisa: 37).

Salah satu problematika elementer umat Islam yangmenyumbang keterpurukan umat dalam berbagai bidangadalah lemahnya kesadaran dalam menunaikan zakat. Padatataran persepsi, bisa jadi telah menjadi hal yang aksiomatispada kebanyakan kaum muslimin. Namun, pada tataranaplikasi, realitanya masih jauh panggang dari api.

Page 70: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

62

Padahal zakat merupakan salah satu dati lima rukunIslam yang sangat berpengaruh pada kokoh dan rapuhnyabangunan keislaman seseorang. Tidak sedikit umat Islamyang melaksanakan shalat, tapi tidak banyak dari merekayang menunaikan zakat. Padahal di dalam al-Qur' an, katazakat disebut berdampingan dengan shalat dalam 82 ayat.

Hadis di atas adalah salah satu dari sekian banyak hamsyang menyinggung ten tang zakat. Zakat menjadi salahtema sentral yang menghiasi lernbaran-lembaran kitabhadis. Tidak ada satu pun kitab hadis yang tidak membahasmasalah zakat. Di dalam kitab Shahih al- Bukhari,misalnya, terdapat satu pembahasan khusus ten tang zakat(Kitab at-Zakah) yang terdiri dari 78 bab dengan jumlahkeseluruhan hadisnya sebanyak 117 hadis, yakni dari hadisnomor 1395 sampai nomor 1512.

Semen tara dalam kitab Shahih Muslim, terdapat sekita231 hadis seputar zakat yang tersebar dalam 56 bab, yaknimulai dari hadis nomor 2263 hingga hadis nomor 2494Jika ditambah dengan hadis-hadis yang terdapat dalan Ku­tub as-Sunan dan kitab hadis lain, makajumlah hadis yangmenyinggung tentang zakat tentu bisa mencapai ribuan.

Hadis di atas, meski tidak terdapat dalam Kutu as­Sittah (enam kitab induk hadis), bahkan juga tidakdiriwayatkan dalam Kutub at-Tis'ak (sernbilan kita indukhadis), namun validitas dan orisinalitasnya tidak perludiragukan. Karena telah diteliti oleh para ulama dan masukdalam kriteria hadis shahih. dengan katagoi hasan,sebagaimana terJihat pada takhrij hadis tersebut.

Oleh karena itu, jelas zakat hadir untuk mensejah­terakan umat dan mewujudkan keadilan. "Ia (zakat)diambil dari orang-orang kaya kaum muslimin dandidistribusikan kepada kaum fakir dan miskin di kalanganmereka," sabda Nabi SAW, sebagairnana diriwayatkan

Page 71: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

63

Bukhari dan Muslim. Maka, kesadaran berzakat dapatmemberantas segal a bentuk ketidakadilan, kesenjangan,eksploitasi, tirani, dan perbuatan-perbuatan tercela. Inimerupakan esensi ajaran Islam yang hadir sebagai solusi.Pelbagai sistem distribusi pendapatan dan kekayaan yangdikenalkan Islam, seperti zakat, bertujuan untukmemenuhikebutuhan pokok dan mendasar seluruh masyarakatse-hingga mereka menjadi makmur dan sejahtera.

Dalam sistern ekonomi modem, peran zakat sangatlahbesar untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antaragolongan kaya dan miskin. Zakat juga dapat menstimulasituntutan ekonomi kaum miskin dengan meningkatkan output dan lapangan pekerjaan. Jadi, apabila zakat ditunaikansesuai syariat, kemiskinan dapat dihilangkan denganmengurangi jumlah orang miskin.

Selain rnanfaat di atas, masih ban yak lagi manfaat dandampak positif dari zakat, di antaranya:

Pertama: Zakat memicu turunnya rahmat Allahkepada hamba-hamba-Nya, "Dan orang-orang yangberiman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Merekamenyuruh (mengetjakan) yang rna'ruf, rnencegah dari yangrnunkar, rnendirikan shalat, rnenunaikan zakat dan rnerekataat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberirahrnat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana." (QS at-Taubah: 71)

Kedua:Zakat merupakan penyebab masuk surga. AbuAyyub RAmenuturkari, bahwa seseorang pemah bertanyakepada Nabi SAW, "Beritahu aku tentang arnalan yangdapat memasukkanku kedalarn surga'.' Nabi rnenjawab,"Sembahlah Allah dan jangan engkau sekutukan Diadengan sesuatu apa pun, dirikan shaiat, tunaikan zakat dansambung silaturahim." (RR Bukhari).

Page 72: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

64

Juga ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya,"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu beradadalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambilmenerima segal a pernberian Rabb mereka. Sesungguhnyamereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yangberbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktupagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hakuntuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yangtidak mendapat bagian," (QS adz-Dzariyat: 15-19)

Ketiga: Dengan menunaikan zakat, bumi menjadisubur dan terhindar dari kekeringan. Sebaliknya, menolakmenunaikan zakat dapat menghalangi turunnya hujan. NabiSAW bersabda,"Tidak]ah mereka enggan dan menolakmenunaikan zakat harta mereka kecuali mereka terhalangdari turunnya hujan dari langit. Seandainya tidak ada bina­tang ternak, niscaya betul-betul hujan itu tidak akan pernahturun' (HR Ahmad. Sanadnya dinyatakan shahih oleh al­Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 106).

Dengan banyaknya keistimewaan yang dimiliki zakatdi atas, seharusnya kaum Muslim tidak lagi engganmernbayar zakat. Tapi kenyataannya berbeda. Zakat kaumMuslim Indonesia, sebagai negara dengan jumlah Mus-·lim terbesar di dunia, rnenurut catatan Forum ZakatNasional pada tahun 2011, baru terhimpun sekitar 1,5triliun rupiah. Padahal potensi zakat di Indonesia setiaptahunnya, menurut prediksi Badan Amil Zakat Nasional.(Baznas) dan ADB (Asian Development Bank), jika diakumulasi dapat mencapai 217 triliun rupiah. Sebuahangka yang sangat fantastis, yangjika betul-betul tercapaitentu dapat menyejahterakan, setidaknya, umat Islam diIndonesia. Sebuah harapan yang semoga bisa menjadikenyataan di kemudian hari.

Page 73: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

65

Perturnbuhan dan perkembangan pengelolaan zakat di In­donesia semakin menggembirakan dari waktu ke waktu,walaupun masih terdapat berbagai kendala dan kekurangan.Jika dilihat dari sisi penghimpunan, dalam kurun waktu 2002-2008, zakat mengalami pertumbuhan sebesar 1.260 persen(Dari Rp 63 rnilyar tahun 2002 sampai Rp 820 milyar padatahun 2008). Meski demikian, pertumbuhan penghimpunanzakat tersebut masih kurang dari 5 persen total potensi yangada (potensi zakat sebesar Rp 19,3 trilyun berdasarkan hasilpenelitian PBB DIN Jakalta).

Sedangkan dan sisi pendayagunaan, seluruh dana tersebuttelah disalurkan pada mustahiq zakat, sejalan dengan firmanAllah SWT dalam Q..S. At-Taubah: 60. BAZ/LAZ telahmembuat berbagai program terobosan yang kreatif dan inovatif.Misalnya, BAZNAS telah menyusun 5 program unggulanpendayagunaan, yaitu Indonesia Makmur (tekanannya padazakat produktif agar mustahik menjadi mandiri dan nantinyadiharapkan menjadi muzakki), Indonesia Sehat (tekanannyapada penanganan kesehatan mustahig, misalnya denganmendirikan rumah sehat gratis dhuafa dan memberikanpelayanan kesehatan gratis di kantong-kantong kemiskinan),Indonesia Cerdas (misalnya dengan program SKSSISatuKeluarga Satu Sarjana dan pernberian beasiswa bagi parapelajar dan mahasiswa), Indonesia Peduli (tekanannya padapenanganan daerah-daerah musibah, mulai dati tahap daruratsampai pembangunan kernbali) dan Indonesia Taqwa(tekanannya pada kegiatan dakwah di berbagai daerah dankaderisasi da'i/ulama bekerjasama dengan ormas-ormas Islam).

BABVSTRATEGI NASIONALPENGELOLAAN ZAKAT

Page 74: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

66

Masa depan zakat sangat tergantung dari hal-hal strategisyang dipersiapkan dan dilakukan sejak masa sekarang. Jikatelah memiliki perencanaan dan penelaahan yang matang, maka

B. STRATEGI PENGELOLAAN ZAKAT

Pada tataran empirik, riset-riset tentang zakat masihsangat terbatas. Oleh karena itu, di masa mendatang perluada kemauan dan keinginan yang kuat, serta kerja kerasdari para praktisi dan peneliti yang concern di bidang zakat,untuk terus berupaya melakukan penelitian-penelitian,yang tujuannya adalah untuk lebih bisa menghidupkansyiar zakat, bisa semakin diperhatikan oleh pemerintah danmasyarakat, dan secara empirik mampu membuktikanbahwa jika zakat dikelola dengan baik, akan mampumenanggulangi atau mengurangi masalah kemiskinan diIndonesia.

Sebagai contoh, Beik (2009) rnenemukan bahwapengelo1aan zakat di DKI Jakarta melalui ProgramPemberdayaan Ekonomi merniiiki dampak, yaitu marnpumengurangi angka kemiskinan mustahiq sebesar 14,29%;mengurangi kesenjangan kemiskinan sebesar 15,08% danrnengurangi kesenjangan pendapatan sebesar 16,22%.

A. RISET ZAKAT DAN KEMISKlNAN

Walaupun dengan jumlah dana ZIS yang terbatas, namunkinerja pendayagunaan mampu mereduksi angka kemiskinandan kesenjangan pendapatan, meski belum terlalu besar. Darisisi kelembagaan, saat ini terdapat BAZNAS, 33 BAZDAProvinsi, 240 BAZDA KotaIKabupaten, dan 18 LAZNAS.

Upaya sosialisasi dan pengelolaan, serta pendayagunaanzakat secara lebih baik harus terus-menerus dilakukan, disamping melihat potensi zakat di Indonesia yang cukup besar.

Page 75: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

67

1. Sosialisasi dan Edukasia) Sesuai dengan maqashid asy-Syariah, yaitu

tah.diibul fard (edukasi indi vidu ), rnakadiharapkanmasyarakat akan paham kenapa harusberzakat, yang digarnbarkan daJarn hikrnah dantujuan ZIS sebagairnana tersebut di atas.

b) Prinsipbahwamenyalurkanzakat secara langsungkepadamustahiq adalah lebih afdhal kurang tepat.Alasannyaadalahbahwasatu-satunyaibadah yangsecara eksplisit disebutkan ada perugasnyadalarnAlquran adalab zakat (QS.At-Taubah [9] ayat 60dan 103).

c) Urgensi berzakat melalui amil (apalagi yangmempunyai kekuatan hukum formal danterpercaya, serta profesional) akan memiiikibeberapa keuntungan, antara lain:Pertama, lebih sesuai dengan petunjuk Alquran,sunnah Rasul, para sahabat dan para tabiin.Kedua, untuk menjamin kepastian dan disiplinpembayar zakat. Ketiga, untukmenjaga perasaanrendah diri para rnustahiq zakat apabilaberhadapan langsung untuk menerima zakat daripara rnuzakki.Keempat, untukmencapai efisiensidan efektivitas, serta sasaran yang tepat dalampenggunaan harta zakat menurut skala prioritasyang ada pada suatu tempat. Kellma, untukmemperlihatkan syiar Islam dalarn semangat

zakat akan semakin applicable dalam memasyarakat.Berdasarkan sudut pandang tersebut, setidaknya ada empatpilar strategis penentu masa depan pengelolaan zakat, yaitu:Sosialisasi dan Edukasi, Regulasi, ManajemenlPengelolaan,dan SDM.

Page 76: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

68

2. ReguJasi .a) Rektrukturisasi kelembagaan. Harus ada kejelasan

lembaga yang menjadi regulator, pengawas, danpeJaksana (BAZNAS, BAZDA, LAZ Tk. Pusat,LAZ Tk. Provinsi dan Kementerian Agarna).

b) Arnandemen UU 38/1999, yang ditandai denganadanya integrasi zakat kepada kebijakan fiskalnegara (integrasi NPWP dan NPWZ).

c) Zakat pengurang pajak, baik pada level individualmaupun korporasi.

d) Penguatan peran zakat sebagai instrumenpengentasan kemiskinan.

e) Dukungan politik dari berbagai lembaga negaraterhadap pengembangan pengelolaan zakat.

penyelenggaraan pemerintahan yang islami.Keenam, sesuai dengan prinsip modem dalamindirectfinancial system.Sebaliknya, jika zakat diserahkan secara langsungdari muzakki kepada mustahiq, meskipun secarahukum syariah adalah sah, akan tetapi eli sampingakan terabaikannya keenam tersebut, juga hikmahdan fungsi zakat, terutama yang berkaitan dengankesejahteraan umat, akan sulit diwujudkan.

d) Zakat sebagai life style, Zakat, infaq dan sedekahadalah ibadah elibidang harta yang memiliki peransosial yang sangat penting daJam membangunkesejahteraan masyarakat, penangguJangankemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat.Karena itu, berzakat, berinfaq dan bersedekahhaws dijadikan sebagai gaya hidup (life style)sekaligus kebutuhan bagi "orang-orang yangberiman. ." .

Page 77: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

69

3. Manajemena) Transparansi dan akuntabilitas. Contoh:

I. BAZNAS mendapat penghargaan sebagailembaga yang memiliki Laporan KeuanganTerbaikLembaga Pemerintah Non Strukturalversi Departemen Keuangan 2008;

II. BAZNAS telah menerima sertifikatManajemen Mutu ISO 9001 : 2000 untuksemua divisi, yaitu Divisi Penghimpunan,Divisi Pendayagunaan, Divisi Keuangan,Divisi Support Organisasi, dan DivisiCorporat Secretary;

Ill. BAZNASmendapatkanpenghargaansebagaiThe Best Quality Management dari KarimBusiness Consulting tahun 2009; dan

IV. Pada tanggal 10 Desember 2009, BAZNAStelah menerima Sertifikat Manajemen MutuISO 9001-2008 untuk semua divisi.

V. BAZNAS selalu memberikan laporan setiaptahun kepada Presiden RI, DPR- Rl, danMenteri Agama Rl.

b) Profesionalitas dan peningkatan kualitas penge­lolaan zakat.

c) Pengembangan indikator makro dan mikrokeberhasilan program penghimpunan danpendayagunaan zakat.

d) Standarisasi institusi Amil.e) Melaksanakan sinergi, ta'awun, kerjasama serta

koordinasi antar berbagai Badan/Lembaga AmilZakat,ormasIslam,MUI,Masjid-masjid,Majelis­majelis Ta'lim, Pesantren, Lembaga KeuanganSyariah, dan sebagainya.

Page 78: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

70

4. SDM1. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM zakat.2. Urgensi program studi dan pusat riset/kajian

ekonomi syariah di Perguruan Tinggi.Jika ini sernua dilakukan secara sinergis dan

bersarna-sarna, akan menghasi lkan sesuatu yangmaksimal. Diharapkan pula, zakat akan menjadiinstrumen penting di dalam upaya meningkatkankesejahteraan masyarakat.

Page 79: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

C. Hak dan Kewajiban Amil Zakat1. Hak Amil Zakat

Orang-orang atau golongan yang berhakmenerima zakat telah diatur dalam ajaran Islam, yakni,

71

B. Visi dan misi Amil ZakatVisi Amil Zakat adalah menjadi Amil Zakat yang

amanah, profesionaJ dan bertanggungjawab yang mampumengembangkan dan megoptimalkan pengelolaan potensizakat untuk pemberdayaan ekonomi umat dan masyarakat.Misi AmiJ Zakat adalah:a. Mengelola potensi zakat tidak hanya dalam bentuk

konsumtif, tapi juga dalam bentuk produktif untukkesejahteraan umat dan masyarakat.

b. Mendorong pertumbuh an ekonorni umat danmasyarakat, sehingga terwujud kemakmuran.

c. Memberikan kontribusi terhadap kesejehateraanumat dan masyarakat, sehingga tercipta pemerataandan keadilan.

A. Pengertian Amil ZakatAmil Zakat adalah orang atau sekelompok orang atau

institusi yang bertugas mengumpulkan, rnendistribusikandan dan mendayagunakan zakat. Dalam Undang-undangNomor 21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yangdimaksud dengan Ami1 Zakat adalah Badan Amil Zakat(BAZ) yang dibentuk pemerintah dari tingkat pusat sampaitingkat kecamatan dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yangdibentuk masyarakat dan dikukuhkan pemerintah.

BABVIAMIL PROFESIONAL

Page 80: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

..

ada deJapan golongan. Ketentuan ini diatur dalam Al­Qur'an Surah At-Tau bah ayat 60. Delapan golongantersebut adalah fakir, miskin, Amil, muallaf, riqab,gharim, sabilillah, dan ibnu sabil. Jadi Amil berhakmendapat seperdelapan dari dana zakat yangterkumpul. Dana seperdelapan tersebut tidak hanyauntuk gaji Ami1, tapi juga untuk biaya operasionalAmil termasuk biaya sosialisasi dan penyuluhan sertabiaya sarana dan prasarana kerja.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun2011 tentang Pengelolaan Zakat bahwa Amil Zakatyang terdiri dari BadanAmiI Zakatdan LembagaAmilZakat dalam melaksanakan tugas mengumpulkan,mendistribusikan dan mendayagunakan zakat berhakmendapat pembinaan. perlindungan (advokasi) dandukungan fasilitas. Pembinaan Amil Zakat meliputipengembangan SDM Amil Zakat yang bertujuan untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan sertapengembangan manajemen pengeloJaan zakat yangbertuj uan untuk agar pengadministrasian pengelolaanzakat lebih rapi dan transparan.

Amil Zakat sebagaimana dijelaskan di atas ber­tugas rnengumpulkan, mendistribusikan dan mendaya­gunakan zakat dimungkinkan terjadinya kekeliruankarena lalai atau sebagainya. Dalam Bab SanksiUndang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat dijelaskan bahwa Amil Zakatkarena kelalaiannya dalam mencatat dana zakat dapatdikenakan sanksi berupa sanksi uang, kurunganbahkan dapat diancam dengan sanksi pidana. Untukitu, para Amil Zakat berhak mendapat perlindungandalam bentuk pembelaan atau bantuan hukum.Kemudian, para Amil Zakat berhakjuga mendapatkan

72

Page 81: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

73

2. Kewajiban Amil ZakatDalam AI-Qur' an perintah untuk mengelola zakat

ditujukan kepada Amil Zakat. Pada zaman Rasulullahdan para sahabat yang bertindak sebagai Amil Zakatadalah pemerintah dalam hal ini Rasulullah sendiridan para sahabat. Jadi RasuluIlah dan para sahabatpada waktu itu, mengelola dana zakat untuk keuangannegara dan kesejahteraan umat.

Untuk Indonesia dimana pemerintah tidak menge­lola dana zakat, yang bertindak sebagai Amil Zakatdalam pengelolaan zakat dilakukan Badan Amil Zakatdan Lembaga Amil Zakat yang dibentuk dandikukuhkan oleh pemerintah. Ami! Zakat adalahmereka yang membantu pemerintah di Negara-negaraIslam atau mayoritas berpenduduklslam dan mendapatizin atau yang dipilih oleh pihak Pemerintah ataumasyarakat Islam untuk mengumpulkan, mendistri­busikan dan mendayagunakan zakat serta urusan lainyang berhubungan dengan zakat, seperti penyuluhankepada masyarakat tentang hukum zakat, mendatamuzakki dan mustahiq.

Agar dapat melaksanakan kewajiban sebagai AmilZakat, maka Amil Zakat harus memenuhi ketentuandan syarat-syarat yaitu Islam,jujur, mengetahui hukumzakat, dan persyaratan lainnya. Seorang Amil Zakatharus mempunyai etika keislaman secara umum,seperti penyantun dan ramah kepada para wajib zakatdan selalu mendoakan mereka begitu juga terhadappara mustahiq, dapat menjelaskan permasalahan zakatdan urgensinya dalam masyarakat Islam, menyalurkan

fasilitas kerja, biaya operasional dan dukungankebijakan dari pemerintah.

Page 82: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

74

D. Tugas dan Fungsi

Secara historis, dana zakat pernah dijadikan sebagai

zakat sesegera mungkin. Kemudian seorang AmilZakat harus jujur dan bertanggungjawab terhadapdana zakat yang dikelolanya dan bertanggungjawabdan mengganti kehilangan dana zakat yang terjadiakibat kecerobohan dan kelalaiannya.

Perkembangan dan pertumbuhan pengelolaanzakat, dalam beberapa tahun terakhir ini cukup maju,diantaranya ditandai dengan tumbuhnya organisasidan lembaga pengelola zakat, baik yang dibentukpemerintah maupun masyarakat. Tetapi pertumbuhanorganisasi dan lembaga pengelola zakat tersebut, tidakdiimbangi dengan kewajiban yang hams dilaksanakan.Hal tersebut karena adanya permasalahan danhambatan, diantaranya:Pertama, kurang profesional para pengurus LembagaPengeJola Zakat. Selain minimnya tenaga profesional,para Lengelola Pembaga Zakat tidak sedikit yanghanya separuh waktu, sehingga hasiJnya kurangmaksimal.Kedua, kelembagaan Lembaga Pengelola Zakat masihlemah ditambah lagi dengan persoalan amanah yangkurang dimiliki oleh pengurus, sehingga kepercayaanpublik terhadap Lembaga Pengelola Zakat berangsur­angsur menghilang dan bahkan hilang sarna sekali.Ketiga, perbenturan kepentingan antar organisasiLembaga Pengelola Zakat yang menimbulkankekhawatiran terjadinya persaingan yang kurang sehat,perasaan akan lahannya terganggu dan lain sebagainya.Akibatnya, organisasi itu terkesan berjalan sendiri­sendiri dan kurang berkoordinasi.

Page 83: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

75

E. Pengembangan Sumber Daya Manusia.PengeloJaan zakat di Indonesia dalam perkembang­

annya teJah mengaJami kemajuan yang cukup signifikan,meski masih dihadapkan pada berbagai permasalahan,antara lain masih belum optimalnya pengumpulan zakatoleh Lernbag a PengeJola Zakat. Ada tiga faktorpermasalahan utarna yang menyebabkan renclahnyarealisasi potensi zakat, karena faktor kelernbagaan, faktormasyarakat, dan faktor sistim yang dipakai dalam

salah satu instrumen penerirnaan negara pada masaRasulullah SAW. Dengan dana tersebut, pemerintah dapatmembangun pernerintahnya dengan baik clan rnensejah­teraan umat dan masyarakat, Jika pacla mas a sekarang ini,acla upaya untuk menyelesaikan masalah kemiskinandengan menggunakan instrumen zakat, maka perludifungsikan kembali Lembaga Pengelola Zakat.

Tugas dan fungsi Amil Zakat adalah mengelola danazakat clan sebagai lernbaga pelayanan bagi masyarakatyang akan berzakat dan bagi orang yang membutuhkanbantuan. Pelayanan terhadap masyarakat yang akanberzakat dapat berupa konsultasi, penghitungan zakat yangakan dikeluarkan, dan penerimaan zakat. Adapun amanahatau tanggungjawab yang dibebankan kepadaAmil ZakatadaJah memperbaiki keadaan dan taraf perekonomianmasyarakat. OJeh karena itu sudah saatnya para Ami! Zakatberupaya rnemaksimalkan tugas dan fungsi dalampengelolaan zakat yaitu memberdayakan kaum duafa.

Akan tetapi berdasarkan pengalaman seJama inipenghimpunan dana zakat dilakukan oleh banyak orangatau berbagai Jembaga yang tidak optimal dalammelaksanakan tugas dan fungsinya yang mengakibatkanpengelolaan zakat tidak rnaksimal.

Page 84: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

76

pengelolaan zakat. Masih rendahnya kepercayaanmasyarakat kepada Lembaga Pengelola Zakat. Manajemenpengelolaan zakat belum dilakukan secara terpadu, masihdikelola secara parsial belum secara komprehensif dansinergi.

Sumber daya manusia merupakan aset yang palingberharga karena sangat menentukan keberhasilan suatupekerjaan, termasuk pengelolaan zakat. Pengelolaan zakatyang saat ini mengalami perubahan dari paradigmatradisional menuju paradigma modern sesuai tuntutanperubahan zaman, membutuhkan sumber daya manusiayang profesional. Paradigma tradisional dengan ciri-ciriantara lain sebagai pekerjaan sampingan, pekerjaan paruhwaktu, pengelolaan tidak digaji, kualitas pengelolaseadanya dan seterusnya, agaknya sudah harusditinggalkan dan diubah menjadi paradigma moderndengan ciri-ciri antara lain sebagai suatu pekerjaan penuhwaktu, sebagai profesi, memiliki tingkat kualitas tertentu,digaji secara layak dan seterusnya sehingga dapatmencurahkan segala potensi dan waktunya untukmengelola zakat secara profesional. Jika kita mengacu kezaman Rasulullah SAW, orang yang dipilih dan diangkatsebagai Amil Zakat merupakan orang-orang pilihan danmemiliki kualifikasi tertentu, seperti muslim, amanah, danpaham fiqih zakat.

Persyaratan seseorang untuk menjadi Ami! Zakatmenjadi perhatian serius dalam ajaran Islam. Dalam kaitanini, DR. Yusuf al- Qaradhawi dalam bukunya Fiqih Zakat,menyatakan bahwa seseorang yang ditunjuk sebagai Ami}Zakat, harus memiliki beberapa persyaratan sebagaiberikut:

Pertama, beragama Islam. Zakat adalah salah satuurusan utama kaum muslimin yang termasuk rukun Islam.

Page 85: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

77

Oleh sebab itu, pengelolaan zakat harus diurus oleh orangyang beragama Islam.

Kedua, mukallaf, yaitu orang dewasa yang sehat akalpikirannya yang siap menerima tanggung jawab dalampengelolaan zakat.

Ketiga, Memiliki sifat amanah atau jujur. Sifat inisangat penting, karena berkaitan dengan kepercayaan umatartinya para muzakki akan dengan rela menyerahkanzakatnya melalui Amil Zakat, jika lembaga ini memangpatut dan layak dipercaya. Keamanahan ini diwujudkandalam bentuk transparansi dalam menyampaikan laporanpertanggungjawaban secara berkala dan juga ketepatanpenyalurannya sejalan dengan ketentuan agama. Di dalamAl Qur'an dikisahkan sifat utama Nabi Yusuf AS yangmendapatkan kepercayaan menjadi bendaharawan negeriMesir ketika dilanda paceklik sebagai akibat dati kemarauyang panjang. Beliau berhasil membangun kembalikesejahteraan masyarakat, karena kemampuannya menjagaamanah dan karena profesionalitas yang dimilikinya.Sesuai firman-Nya dalam QS.Yusuf ayat 55. BerkataYusuf, ladikannlah aku Bendaharawan Negara (Mesir),sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjagaamanah lagi berpengetahuan.Demikian pula sifat keamanahan yang sangat menonjo]dari para petugas zakat di zaman Rasulullah SAW. Danpada zaman Khalifah Ar-Rasyidin yang empat,·menyebabkan Baitul Maal tempat menampung zakat selalupenuh terisi dengan harta zakat, untuk kemudian seger adisalurkan kepada orang yang berhak menerimanya.

Keernpat, rnengerti dan memahami hukum zakatsehinggamampu menjelaskan kepada masyarakat berbagaihal yang berkaitan dengan masalah zakat dan juga dapatmenimbulkan kepercayaan masyarakat. Dengan

Page 86: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

78

pengetahuan tentang zakat, para Amil Zakat diharapkandapat terhindar dari kesalahan dan kekeliruan yangdiakibatkan dari ketidaktahuan tentang masalah zakat.

Kelirna, memiliki kemampuan dan keterampiJan untukmelaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Amanah danjujur merupakan syarat yang sangat penting, akan tetapiharus juga ditunjang oleh kemampuan dalammelaksanakan tugas. Perpaduan antara amanah dankemampuan inilah yang akan menghasilkan kinerja yangoptimal dalam pengelolaan zakat.

Keenam, Syarat yang tidak kalah pentingnya, adalahkesungguhan Amil Zakat dalam melaksanakan tugasnya.Amil Zakat yang baik adalah Amil Zakat yang bekerjasecara penuh dan total, penuh waktu, pikiran, tenaga dansegalanya dalam melaksanakan tugas pengelolaan zakat.Bekerja tidak asal-asalan dan tidak pula sebagai sarnbilan.Banyaknya Amil Zakat yang bekerja sebagai sambilanmenyebabkan amil zakat tersebut pasif dan hanyamenunggu kedatangan muzakki untuk membayar zakatnyapada waktu-waktu tertentu seperti pada bulan Ramadhansaja. Kondisi semacam ini, tidak mendukung programoptimalisasi pengelolaan zakat.

Untuk mendapatkan para Amil Zakat yang memenuhipersyaratan sebagaimana dijelaskan di atas, maka dalamperaturan perundang-undangan pengelolaan zakat diaturtentang tata cara proses seleksi menjadi pengurus BadanAmil Zakat. Proses seleksi tersebut sebagai berikut:a. Calon pengurus badan amil zakat di semua tingkatan

terdiri alas unsur masyarakat yang memenuhi syaratdan kriteria tertentu, antara lain memiliki sifat amanah,mempunyai visi dan misi , adil , berdedikasi,profesional dan merniliki integritas.

b. Calon pengurus badan amil zakat diseleksi melalui

Page 87: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

79

b. Memiliki manajemen terbukaKarena Organisasi Pengelola Zakat tergolong

lembaga publik, maka sudah seJayaknya menerapkanmanajemen terbuka. Maksudnya ada hubungan timbalbalik antara amil zakat selaku pengelola denganmasyarakat. Dengan ini maka akan terjadi system con­trol yang melibatkan unsur luar, yaitu melibatkan unsurluar, yaitu masyarakat itu sendiri.

F. Pengembangan Manajemen Pengelolaan ZakatOrganisasi Pengelola Zakat harus memiliki system

pengelolaan yang baik. Unsur-unsur yang harusdiperhatikan adalah:a. Memiliki system, prosedur dan aturan yang jelas

Sebagai sebuah lembaga, sudah seharusnya jika semuakebijakan dan ketentuan dibuat aturan mainnya secarajelas dan tertulis. Sehingga keberlangsungan lembagatidak bergantung kepada figure seseorang, tetapikepada system. Jika terjadi pergantian SDM sekalipun,aktifitan lembaga tidak akan terganggu karenanya

tahapan sebagai berikut:1) membentuk tim seleksi yang terdiri atas unsur

ulama, cendekia, tenaga professional, praktisipengelola zakat dan lembaga swadaya masyarakatdan unsur pemerintah.

2) menyusun kriteria calon pengurus badan amilzakat.

3) mempublikasikan rencana pembentukan badanamil zakat dan calon pengurusnya secara luaskepada masyarakat,

4) Menyeleksi calon pengurus badan amil zakatsesuai dengan keahliannya.

Page 88: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

80

g. Melakukan publikasiSemua yang telah dilakukan harus disampaikan

f. Laporan diauditSebagai bagian dari penerapan prinsip transpa­

ransi, Lembaga Pengelola Zakat harus diaudit sudahmenjadi keniscayaan. Baik oleh auditor internaldiwakili oleh Komisi Pengawas atau internal dapatdiwakili oleh kantor Akuntan Publik atau lembagaaudit independen lainnya.

e. Memiliki sistim akuntansi dan manajernenkeuangan.

Sebagai sebuah lembaga public yang mengeloladana masyarakat, Organisasi Pengelola Zakat harusmemiliki system akuntansi dan manajemen keuanganyang baik. Manfaatnya adalah akuntabilitas dantransparansi lebih mudah dilakukan dan keamanandana relative lebih terjamin serta efisiensi danefektivitas relativ lebih mudah dilakukan.

d. Memiliki Komite PenyaluranAgar dapat tersalur kepada yang benar-benar

berhak, maka harus ada suatu mekanisme sehinggatujuan tersebut dapat tercapai. Salah satunya adalahdibentuknya Komite Penyaluran.

c. Mempunyai rencana kerjaRencana kerja disusun berdasarkan kondisi

lapangan dan kemampuan sumber daya lembaga.Dengan dimilikinya rencana kerja, maka aktifitasOrganisasi Pengelola Zakat akan terarah. Bahkan dapatdikatakan dengan dimilikinya rencana kerja yang baikberarti 50 % target telah tercapai.

Page 89: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

81

Manajemen zakat adalah proses kegiatan melaluikerjasama orang lain dalam rangka pendayagunaan zakatsebagai pilar kekuatan ekonomi dan sarana peningkatankesejahteraan dan pencerdasan umat Islam. Dengandemikian yang menjadi tujuan bagi manajemen zakatadalah untuk memperoleh suatu tehnik yang baik dan tepatagar dapat dapat mempermudah dan mempercepat prosespencapaian tujuan secara efektif dan efesien.

Berhasilnya suatu usaha bukan ditentukan oleh tujuansemata tetapi juga karena adanya sarana yang tepat. Sarana­sarana manajemen yang tepat yaitu :a. Man, yaitu tenaga kerja atau sumber daya manusiab. Money, yaitu uang yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan kerjasamac. Methode, yaitu cara atau tehnik dari pelaksanaan

dalam rangka mencapai tujuand. Materials, yaitu bahan -bahan yang dipergunakan

dalam pencapaian tujuan.e. Maechinedlis, yaitu peralatan mesin-rnesin yang

dipergunakanf. Market, yaitu pasar tempat kemana hasil-hasli

produksi itu dijual.

h. Mengadakan perbaikan terus-menerusUntuk kebaikan dan peningkatan kinerja Lembaga

Pengelola Zakat, maka yang harus dilakukan adalahmengadakan evaluasi dan perbaikan yang dilakukansecara secara terus-rnenerus tanpa henti.

kepada public sebagai bagian dari pertanggung­jawaban dan transparannya pengelola. Caranya dapatmelalui media massa seperti surat kabar,majalah.bulletin dan lain-lain.

Page 90: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

82

b. Fungsi OrganisasiOrganisasi adalah wadah menentukan bentuk

a. FungsiPlannlng atau PerencanaanAdalah mempersiapkan tindakan -tindakan dalam

rangka mencapai tujuan, di dalam suatu perencanaanterkandung perumusan dati persoaJan tentang apa yangakan dikerjakan, bagairnana pelaksanaannya, mengapamesti diusahakan, bilaman dan dimana diselenggara­kan dan oleh siapa kegiatan tersebut dilaksanakan.

Fungsi rnanajernen zakat pada dasarnya mengikutiprinsip yang telah dikemukakan di atas, untuk kepentinganuraian ini akan dipedomani fungsi-fungsi manajemen yangdikemukakan oleh George R. Terry, sebagai berikut:

Dalam rangka rnenajemen zakat pasar atau pemasaranadalah berkaitan dengan upaya-upaya peningkatanpenyadaran muzakki menyetor zakatnya pada Badan atauLembaga Amil Zakat melalui berbagai kegiatan sosialisasiseperti melalui media dakwah, media massa cetak maupunelektronik, program unggulan, penciptaan even dll.

Fungsi manajemen dapat dikemukakan dari berbagaiahli sebagaimana disebutkan oleh Drs.S.P. Siagian MPAdalam filsafat Administrasi :a. Menurut Henry Fayol meliputi POCCC ( Planing,

Organizing, Coman ding, Coordinating, Controlling).b. Menurut Luhter Gullic POSDCRB ( Planing, Orga­

nizing, Staffing, Dereeting, Refprting dan Budgeting).c. MenurutHarold Coontz dan 0' Donne) POSDC (Pan­

ning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling).d. Menurut George R.Terry POAC (Planning,

Organizing, Actuating, Controling).

Page 91: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

83

d. Controlling atau PengawasanPengawasan adalah meliputi penelitian, pengen­

dalian dan pengarnatan dan pemeriksaan. Tujuan daripengawasan ialah untuk mengetahui sampai sejauhmana usaha kerjasama itu dapat diselenggarakan,apakah pelaksanaan kegiatannya itu sesuai dengan

c. Actuating atau PenggerakanActuating sebagai salah satu fungsi dari pada

manajemen adalah merupakan fungsi penggerak.Untuk keperluan ini dibutuhkan orang-orang yangrnenggerakkan,pihak-pihak inilah yangmembimbingkegiatan-kegiatan dalam rangka kerjasama itu akanberjalan secara tidak terkendali sehingga tidak sesuaidengan maksud dan tujuan dari pada organisasi. Agarmaksud di atasdapat dicapai diperlukan adanyaLead­ershipyangmencakuppembimbingan,pembinaandanpenggerakan. Dalam segi external, kepemimpinantergantungpada suatu kelompok kepada siapapejabatitu harus bertanggungjawab. Karena pada dasarnyakelompok itulah yang menugaskannya sebagaipimpinan, sehinggadengandemikian ia harus taat danbertanggungjawab kepada kelompok yang menentu­kannya. Ia harus berusaha agar kehendak tadi dapatdilaksanakandengan efektif dan efesien kearah tujuanyang telah ditetapkan.

rnanejemen bersifat dinamis sebab merupakankegiatan di dalam batas wadah di mana kegiatanberada. Kegiatan itu bias berupa pembagian pekerjaansiapa melakukan apa, di mana, bagaimana, kapan, biasjuga berupa pengaturan wewenang penentuan cara­cara bekerja.

Page 92: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

84

G Pengembangan Sarana dan Prasarana kerja

Upaya penyempumaan system pengelolaan zakat perluterus ditingkatkan agar pelaksanaan pengelolaau zakatlebi h berhasi 1 guna dan berdayaguna serta dapatdipertanggungjawabkan. Peningkatan pembinaan fasilitaskerja antara lain tercakup dalam penyediaan sarana kerjayang meliputi perencanaan penentuan kebutuhan,penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,pemeliharaan dan penghapusan.

Dalam menciptakan hasil kinerja yang baik, lancer dantertib sebagai upaya keberhasilan oleh BAZ dan LAZsebagai pelaku pengelola zakat harus memiliki kantorsebagai pusat peJayanan kepada masyarakat denganditunjang penyediaan sarana dan prasarana atau fasi1itaskerja yang cukup, sesuai dengan kebutuhan, jenis,waktupengadaan dan tepat gun a pada setiap satuan organisasidan satusn kerja.

Untuk rnenunjang pelaksanaan tugas sehari-hari makaperlu adanya peralatan dan perlengkapan yang harus

perencanaannya dengan pelaksanaannya.Memang adakalanya kesalahan itu perlu dicari,

tetapi sifatnya adalah investigatif dan bertujuan untukmendapatkan cara pencegahan yang tepat agardikernudian hari kesalahan itu tidak terulang Jagi.Selanjutnya kalau diperhatikan maka tujuan daripadapengawasan itu adalah untuk mencapai efesiensidalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pencocokanantara rencana dengan pelaksanaan dan hasilnya harussegera dilaporkan agar dapat segera diambillangkahyang perlu sesuai dengan kebutuhannya. Disampingitu juga untuk mencegah meluasnya perbuatan yangmenyimpan dan pemborosan

Page 93: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

85

H. Membangun kepercayaan masyarakat

Kemiskinan dengan segal a dimensinya merupakanpermasalahan yang harus diatasi secara bersama melaluiprogram pemerintah dan partisipasi sernua elemenmasyarakat. Miskin adalah keadaan seseorang yang serbakekurangan bahkan melarat dan kaya adalah keadaanseseorang yang berkecukupan dan berkemampuan.Memperhatikan dua kutub yang berbeda ini, dimanaseorang muslim harus berada disalah satunya, maka adalahsesuatu hal yang mudah dipahami jika zakat merupakansalah satu dari kebijakan strategis yang ditetapkan AllahSWT bagi hambanya. Ada dua hal rnengapa kewajiban ini

dipenuhi sebagai saran a kerja. Standar sarana LembagaPengelola Zakat ini dimaksudkan sebagai suatu rumusantentang penentuan jenis, kualitas dan kuantitas yangmeliputi jenis, ukuran yang diperlukan untuk kepentinganstandar keseragaman. Ruang lingkup standar sarana danprasarana organisasi pengelola zakat meliputi ruang kerja,ruang tamu, perabot kantor, barang rnekanik, kendaraandan lain sebagainya.

Di samping menentukan standar sarana / prasarana,hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana meningkat­kan pembinaan fasilitas kerja yang antara lain tercakupdalam penyediaan sarana kerja yang meliputi perencanaan,penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyim­panan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan.Adapun prasarana kerja perkantoran dan sarana kerjabanyak macamnya, seperti ruang kerja, ruang rapat, ruangcounter, meja kursi, komputer, kendaraan dan lain-lain.

Kemudian juga sarana kepustakaan yang terkaitdengan zakat dan formulir-formulir dan blankopengelolaan zakat dan untuk pernbuatan laporan.

Page 94: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

86

dibebankan kepada orang muslim yang berkecukupan(kaya), yaitu agar perbedaan atau jarak antara dua kutubtersebut tidak semakin jauh dan melebar dan dalam rangkamendukung pelaksanaan tugas kehkalifahan manusia dimuka bumi yang telah diterima sebagai tugas primordial

Zakat dapat dikatakan sebagai suatu fasilitas yang akanmemberikan kesuksesan bagi manusia dalam mengembanamanat kekhalifahannya dan menjaga kemuliaan sertamemelihara kehormatannya. Sebab semakin jauh jurangpemisah antara kelompok yang kaya dan miskin. Adalahkeyakinan bagi seseorang yang baik bahwa zakat adalahkewajiban yang yang tidak akan membuat orang jatuhmiskin, bahwa zakat akan membawa bermanfaat bagi dirisendiri dan orang lain. Namun demikian, keyakinan ituseolah-olah hanya tinggal keyakinan. Betapa banyak orangyang kaya tapi tidak menunaikan kewajibannya berzakat.Oleh karena itu,berbagai pertimbangan dalam menarikperhatian dan keinginan berzakat harus dilakukan dengansungguh-sungguh agar tidak menimbulkan kesan apalagiperasaan tidak nyarnan atau merugikan bagi para muzakki.

Untuk memberikan pemahaman yang memadaikepada para muzakki seyogyanya pada pengelola zakatmelakukan beberapa langkah sebagai berikut :

a. Sosialisasi dan penyuluhanSosialisasi dan penyuluhan masih sangat diperlu­

kan karena beragamnya tingkat pengetahuan dankesadaran masyarakat mengenai zakat. Merupakanrealita bahwa zakat dan permasalahannya masih sangatkurang dibicarakan dan dibahas dalam berbagaipertemuan, baik di lembaga pendidikan formalmaupun non formal. Sebagai contoh, tema dan materikhutbahjumat dalam setahun yang berjumlah 52 kali,hanya berapa tema yang mengenai zakat.

Page 95: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

87

c. KomunikasiKomunikasi merupakan sarana efektif untuk

b. Menumbuhkan motivasiKesuksesan mendorong orang yang kaya untuk

menunaikan kewajiban berzakatnya banyak ditentukanoleh kemampuan kita membangun motivasi pada diriyang bersangkutan. Langkah dan teknis memotivasipara calon muzakki harus mempertimbangkan masing­masing individu, karen amereka berbeda dalam banyakhal, seperti budaya dan pendidikan.

Program sosialisasi dan penyuluhan zakat perluterus dikembangkan ke semua kalangan masyarakat,baik di kota maupun di desa dan juga melibatkansemua komponen masyarakat, seperti pejabat peme­rintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi,profesional dan prakatisi.

Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan zakat dapatmenggunakan berbagai metode langsung dan tidaklangsung. Metode langsung seperti ceramah, seminar,diskusidan dan di berbagai kesempatan lainnya.Kemudian metode tidak langsung seperti melaluimedia, baik media cetak dan media elektronik. Mediacetak meliputi buku, majalah, Koran, leaflet, brosur,spanduk, billboard, dan lain-lain. Media elektronikmeliputi televisi, radio, audio visual dan lain-lain.

Materi - materi kegiatan sosialisasi dan penyu­luhan zakat meliputi harta yang wajib dizakati, siapayang wajib berzakat, berapa kadar yang harus dizakati,untuk apa zakat diwajibkan, dan kemana sebaiknyapara muzakki itu menyerahkan zakatnya, bagaimanapentingnya zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat.

Page 96: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

88

I. Membangun Dukungan PemerintahPad a awal Islam yaitu pada masa Rasulullah SAW dan

e. TransparansiKepercayaan adalah kunci suksesnya pen gum­

pulan, pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat.Untuk mernbangun kepercayaan masyarakat terutamapara rnuzakki terhadap Lembaga Pengelola Zakat,rnaka pengelolaan zakat perlu dilakukan secara trans­paran. Bentuk nyata transparansi pengelolaan zakatadalah dengan membuat Iaporan secara terbuka kepadamasyarakat luas, mernbuka kesempatan kepada ma­syarakat untuk mengetahui dana zakat yang dikelola,melaksanakan audit pelaporan dana zakat dan lain­lain.

d. Membangun SilaturrahimMenjalin hubungan silaturrahim dengan para mu­

zakki dengan cara atau mengadakan peltemuan ber­kala dan berkelompok antara pengeJola dengan semuakomponen masyarakat, seperti tokoh agama, tokohmasyarakat, pejabat pemerintah, akademisi, praktisi,para muzakki atau mustahiq. Silaturrahim dilak­sanakan dalam rangka meminta masukan pernikirandan saran untuk pengembangan zakat ke depan. Daripara muzakki, diharapkan mendapat informasi tentangmustahiq yang tidak terjangkau oleh Amil Zakat.

melakukan upaya sosialisasi dan memotivasi. Untukmengkomunikasikan zakat dapat menggunakan bera­gam media yang tersedia. Model komunikasi yangdikembangkan lebih tepat persuasif, bukan informatifatau koersif. ·ft

Page 97: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

89

para Khulafa' Ar-Rasyidin, pengumpulan zakat dilakukanoleh pemerintah. Pemerintah bertindak sebagai AmilZakat. Allah SWT memerintahkan kepada RasululIahSAW untuk mengarnbil atau memungut zakat dari orang­orang yang mampu secara ekonomi dan memenuhi syarattertentu. Ketika itu Rasulullah SAW disamping berkedu­dukan sebagai kepala pemerintahan,juga diberi wewenanguntuk memungut zakat dari warganya yang berkemampuanekonomi dan memenuhi syarat-syarat yang telahditetapkan.

Di dalam prakteknya, Rasulullah SAW memberikantugas kepada peminpin-peminpin di daerah untukmemungut zakat. Dalam perkembangannya, di negara­negara Islam atau negara berpenduduk rnayoritas beragamaIslam, pemerintah tidak semuanya mengelola zakat. Adayang berperan sebagai pengelola zakat dan banyak jugayang hanya berperan sebagai pembina, regulator, motiva­tor dan koordinator, sedangkan sebagai pelaksanapengelola zakat adalah para Amil Zakat yang diangkat olehpemerintah. Dari uraian di atas, bahwa pengelolaan zakattidak pernah lepas dari peran pemerintah. Ini berarti parapengelola zakat adalah perpanjangan tangan daripemerintah. Dengan demikian, dapat diketahui betapabesamya peranan pemerintah daJam pengelolaan zakat.

Beberapa Ulama berpendapat bahwa idealnyapengelolaan zakat dilakukan lembaga yang dibentuk olehpemerintah, dengan beberapa alasan sebagai berikut:a. Lebih sesuai dengan petunjuk AI-Qur' an dan As­

Sunnah.b. Untuk rnenjamin kepastian dan disiplin membayar

zakat.c. Untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahiq

apabi la berhadapan langsung untuk menerima zakat

Page 98: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

90

J. Akreditasi

Guna meningkatkan hasil pengolaan zakat danberdasarkan pada perundang-undangan dan peraturan yangberlaku kiranya perlu diadakan akreditasi (penilaian)

dan muzakkid. Untuk mencapai efesiensi dan efektifitas serta sasaran

yang tepat dalam pendayagunaan zakat, menurut skalaprioritas yang ada pada suatu tempat.

e. Untuk memperlihatkan syiar Islam dalam semangatpenyelenggaraan pemerintah yang Islami.Dalam kebijakan Pemerintah Indonesia, bahwa

pemerintah tidak dalam kapasitas mengelola dana zakat.Pemerintah hanya berperan sebagai regulator, motivator,faslitator dan koordinator, sedangkan yang mengelola zakatadalah Badan Amil Zakat dan Lembaga Ami IZakat yangdibentuk dan dikukuhkan oleh pemerintah. Sebagai regu­lator, pemerintah membuat peraturan dan kebijakan yangterkait dengan pengelolaan zakat serta memberikanlegalitas kepada BAZ dan LAZ. Sebagai motivator, peme­rintah melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentangpentingnya membayar zakat, kemudian sebagai fasilitator,pemerintah memberikan bantuan SDM, sarana kerja, biayaoperasional. Sebagai koordinator, pemerintah mengkoor­dinasikan pengumpulan, pendistribusian dan pendaya­gunaan zakat agar lebih tepat sasaran dan tepat guna.

Untuk mendapat dukungan pemerintah, perludijelaskan program optimalisasi pengelolaan zakat adalahprogram membantu pemerintah dalam pengentasankerniskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat danpemberdayaan ekonomi umat dan masyarakat. Kemudianmelibatkan unsur pemerintah dalam kepengurusanLembaga Pengelola Zakat.

Page 99: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

91

terhadap Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) TingkatProvinsi dengan maksud dan tujuan untuk memperolehdata yang benar dan akurat, pelaksanaan pengelolaan zakat,menilai hasil kerja dan sebagai bahan pertimbanganpimpinan dalam mengambil kebijakan.

Page 100: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

92

Zakat adalah ibadah maliyyali ijtima'iyyah yangmemiliki posisi sangat penting dan strategis, baik dilihatdari ajaran Islam maupun dari sisi pembangunankesejahteraan umat. Hal ini telah dibuktikan bahwa dalamsejarah perkembangan Islam, zakat menjadi sumber peneri­maan negara dan berperan sangat penting sebagai saranasyiar Islam, pengembangan pendidikan dan kebudayaan,pengembangan ilrnu pengetahuan, dan penyediaan layanankesejahteraan sosia1.

Dalam Undang-Undang Republik Indoensia Nomor21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, disebutkanbahwa tujuan pengelolaan zakat adalah meningkatnyapelayanan bagi masyarakat dalam men unaikan zakat sesuaidengan tuntunan agama, meningkatnya fungsi dan perananpranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahte­raan masyarakat dan keadilan sosial, serta meningkatkanhasil guna dan daya guna zakat.

Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragamaIslam adalah negara yang merniliki potensi zakat sangatbesar jumlahnya. Potensi ini merupakan surnber danapotensial dan menjadi kekuatan pemberdayaan ekonomi,pemerataan pendapatan dan bahkan lebih jauh 1agi akandapat meningkatkan perekonomian bangsa. Para akade­misi, lembaga kajian, pengamat, peneliti dan praktisi zakattelah mengungkapkan potensi zakat yang begitu besar,'Perhitungan yang dilakukan selama ini baru terhadap zakatpenghasilan (zakat profesi). Belum termasuk jenis zakat

A. PENDAHULUAN

BAB VIIZakat PenghasilaniProfesi

Page 101: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

93

Berdasarkan penelitian PIRAC (Public Interest Research and Ad,'o­cacy Center), tahun 2004. potensi zakat sebesar Rp 6.132 triliun perfa/tun. MenUI'Ll!perhitungan Kementerian Agama, potensi zakatsebesar Rp. 37 triliun per tahun. Menurut perhitungan Forum Zakat,potensi zakat sebesar Rp J7,5 triliun per tahun. Menurut perhitunganPusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, potensizakat sebesar Rp 19.3 triliun per tahun.Data yang ada pada Kementerian Agama, BAZNAS dan ForumZakat (FOZ), zakat yang berhasil dihimpun oleh Lembaga PengelolaZakat (BAZ dan LAZ) selama tahun 2000 sampai 2010 sebagaiberikut: Tahun 2000 sebesar Rp 41,6 miliar; tahun 2001 sebesar Rp62,3 miliar; tahun 2002 sebesar Rp 78,5 miliar, tahun 2003 sebesarRp 85,3 miliar; tahun 2004 sebesar Rp 148,8 miliar, taliun 2005sebesar Rp 335,3 niiliar; tahun 2006 sebesar Rp 382, 5 miliar; tahun2007 sebesar Rp. 800 miliar; tahun 2008 sebesar Rp. 900IlliiiQ/; tahun2009 sebesar 1 triliun dan tahun 2010 sebesar 1,3 triliun.

2

yang lain seperti zakat pertanian, zakat perdagangan, zakatuang, zakat harta simpanan emas, zakat perusahaan, danlain-lain. Perhitungan selama ini juga belum memasukkandana infaq, shadaqah dan sumber dana sosial kcagamaanIslam lainnya. Jika dana infaq, shadaqah dan sumber danasosial keagamaan Islam lainnya juga dihitung, makajumlah dana untuk pemberdayaan fakir miskin akanbertambah jumlahnya. Potensi zakat yang besar tersebutsampai sekarang belum dihimpun secara optimal.'

Page 102: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

94

B. PENGERTIAN DAN SYARAT HARTAIKEKAYAANYANG DlKENAI ZAKAT

1. Pengertian ZakatZakat mempunyai berbagai makna, berasal dari

kata zaka, para ulama memberikan makna yangberbeda-beda :Pertama, zakat berarti at-thahuru (membersihkanatau mensucikan). Artinya, orang yang selalumenunaikan zakat karena Allah dan karena bukandipuji manusia, Allah akan membersihkan danmensucikan baik hartanya maupun jiwanya.Kedua, zakat bermakna al-barakatu (berkah). Artinya,orang yang selalu membayar zakat, hartanya akanselalu dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT.Ketiga, zakat bermakna an-numuw yang artinyatumbuh an berkembang. Makna ini menegaskanbahwa orang yang selalu menunaikan zakat, hartanyaakan selalu terus tumbuh dan berkembang.Keempat, zakat bermakna as-shalahu (beres danbagus). Artinya, orang yang selalu menunaikan zakat,hartanya akan selalu bagus dalam arti tidak bermasalahdan terhindar dari masalah.

Menurut istilah, zakat bermakna mengeluarkansebagian harta (tertentu) yang telah diwajibkan AllahSWT untuk diberikan kepada orang-orang yang berhakmenerimanya, dengan kadar, haul tertentu dan meme­nuhi syarat dan rukunnya. Zakat merupakan ibadahyang merniliki nilai ganda, hablum minallah (vertikal)dan hablum minannas (horizontal), dimensi ritual dansosial. Artinya, orang yang selalu menunaikan zakatakan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada

Page 103: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

95

Allah SWT dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial,serta membangun hubungan sosial kemasyarakatan.

2. Syarat Harta yang Dikenai Zakat.

Beberapa syarat harta/kekayaan yang wajibdizakati, sebagai berikut :Pertama, hartalkekayaan yang wajib dizakati adalahmilik penuh. Hartalkekayaan pada dasarnya adalahmilik Allah SWT. Istilah "milik penult" bahwakekayaan itu harus berada di bawah kekuasaannya ataukekayaan itu harus berada ditangannya.Kedua, hartalkekayaan yang wajib dizakati adalahberkembang. Syarat harta/kekayaan yang wajibdizakati adalah harta/kekayaan yang dapatdikembangkan dengan sengaja atau mempunyaipotensi untuk berkembang. Pengertian berkernbangmenurut bahasa adalah bahwa sifat hartalkekayaan itumemberikan keuntungan.Ketiga, hartalkekayaan yang wajib dizakati cukupsenishab. Ketentuan bahwa kekayaan yang terkenakewajiban zakat harus sampai senishab disepakati olehpara ulama, kecuali tentang hasil pertanian dan buah­buahan. Hikmah adanya ketentuan nishab itu jelassekali yaitu bahwa zakat merupakan kewajiban yangdikenakan atas orang kaya untuk membantu orang'miskin dan untuk ikut berpartisipasi bagi kesejahteraanIslam dan kaum muslimin, oleh karena itu zakattentulah harus dipetik dari kekayaan yang mampumemikul kewajiban itu.Keempat, hartalkekayaan yang wajib dizakati haruslebih dari kebutuhan biasa. Sebagian ulama ada yangmenambah ketentuan nishab kekayaan yang ber­kembang itu dengan lebihnya kekayaan itu dari kebu-

Page 104: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

96

Zakat atas penghasilan atau zakat atas profesi adalahistilah yang muncul dewasa ini. Kebanyakan ulamakonternporer berpendapat bahwa wajib dikeluarkan zakatpenghasilan/profesi berdasarkan dalil-dalil yang umurndan beberapa riwayat dari para sahabat Rasulallah SAWserta praktek para pernimpin Islam setelah kepemirnpinanRasulullah SAW sebagaimana yang dilakukan salahsatunya oleh Umar bin Abdul Aziz.

Dalam pembahasan ini, ketika kita mengistilahkan"penghasilan", maka pembahasan difokuskan padapenghasilan rutin yang diterima seseorang atas hasilkerjanya, yang disebut dengan gaji/pendapatan dandibayarkan tiap bulan, tiap jam atau setiap selesai bekerjasebagai imbalan atas kerja yang telah dilakukannya.

C. PENGERTIAN PENGHASILAN

tuhan biasa pemiliknya. Petunjuk lain yang dapat dija­dikan pegangan bahwa syarat wajib zakat adalah lebihdari kebutuhan rutin.Kelima, hartalkekayaan yang wajib dizakati harusbebas dari hutang. Pemilikan sempuma yang dijadi­kan persyaratan wajib zakat dan harus lebih darikebutuhan pokok, juga harus bebas dari hutang. Bilapemilik mempunyai hutang yang menghabiskan ataumengurangi jumlah senishab, zakat tidaklah wajib.Keenam, hartalkekayaan yang wajib dizakati harusberlalu setahun. Maksudnya adalah bahwa pemilikanyang berada di tangan si pemilik sudah berlalumasanya dua belas bulan Qamariyah. Persyaratansetahun ini hanya buat ternak, uang, harta dagang, yangsejenisnya, tetapi hasil pertanian, buah-buahan, madu,harta karun dan lain-lain yang sejenis, tidaklahdipersyaratkan satu tahun.

Page 105: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

97

2. Al-Ujrah (upah),Para ahli bahasa mengartikan Al-Ujrah dengan

balasanlimbalan atau upah atas kerja, dan menurutistilah adalah kompensasi yang jelas atas pekerjaantertentu dengan akad (transaksi). Dari definisi di atas,Al-Ujrah adalah konpensasi yang diperoleh seseorangdari kerja atau pelayanan yang dilakukannya dengansyarat bahwa kerja dan pelayanan yang diberikan harussesuai dengan ketentuan syari'ah.Dalam istiJah fiqih, ada dua macamAI-Ujrah, yaitu :a. Al-Ujrah Musamma yaituAl-Ujrah yang disebut­

kan atau diungkapkan saat akad berlangsung,misalnya seseorang bekerja dengan kontrak kerjayang disebutkan upahnya 4 juta perbulan. Angka4 juta disebut dengan Al-Ujrah Musamma.

Beberapa pengertian tentang penghasilan :Pertama, pengertian penghasilan dalam tinjauan

fiqih. Dalam ilmu fiqih, ada beberapa istilah yang berkaitandengan pengertian penghasilan :

1. Al-Kasab (usaha).Pengertian Al-Kasab adalah segal a bentuk usaha

untuk mencari rizki. Para ahli bahasa mendefisinikanbahwa makna Al-Kasab dalam bahasa Arab identikdengan mencari penghasilan dengan berbagai macambentuknya. Beberapa riwayat menyebutkan Rosulullah.SAW bersabda : "Tidak ada usaha seseorang yangpaling baikkecuali hasiljerih payah tangannya".Daripengertian di atas bahwa Al-Kasab adalah sesuatuyang mencakup berbagai macam bentuk usahatcrmasuk di dalamnya adalah usaha dengan tenaganya,pikirannya atau keahliannya.

Page 106: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

98

4. Al-Athoya (jatah ransum)AI-Athoya secara istilah adalah segal a sesuatu

yang diberikan, sedangkan menurut istilah para ahlifiqih menyamakan denngan istilah rizq yaitu jatahbulanan yang dikeluarkan baitul maal bagi setiapprajurit, dengan perbedaan kalau rizq setiap bulansedangkan AI-Athoya bisa tahunan atau semesteran.Dalam penjelasan lain Al-Athoya khusus untuk paraprajurit sedangkan rizq untuk fakir miskin. Kemudianjuga ada yang memberi pengertian bahwa rizq adalahapa yang dialokasikan dari baitul maal untuk paraprajurit setiap bulannya, sedangkan AI-Athoya adalahyang diberikan setiap tahun sekali atau dua kali. Dalamdefinisi lain disebutkan sesuatu yang diberikan olehImam dari baitul maal terhadap yang berhak padawaktu tertentu.

3. Al-Rawatib (gaji).Al-Rawatib atau ratib adalah sesuatu yang tetap.

Para ahli fiqih mengistilahkan kalimat ratib dalampoint mengeluarkan baitul maal dengan istilah penge­luaran atau pembelanjaan tetap lawan dari pengeluarantidak tetap. Selanjutnya, para ahli fiqih kontemporermengistilahkan kata-kata ratib atau rawatib denganupah yang ditetapkan pada seseorang dengan sifatpermanen. Istilah yang dipergunakan di masa laluuntuk rawatib ini adalah Al-U'maalah yaitu upah yangdidapatkan seseorang dari pekerjaannya, seperti gajipekerja atau karyawan di masa sekarang ini.

b. Al-Ujrali Mitsil, yaituAI-Ujrah yang tidak disebut­kan dalam akad berapa nilainya akan tetapi meng­ikuti pada standar yang berlaku.

Page 107: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

99

5. Mihan Hurrah (profesi).Mihan kalimat bahasaArab yang memiliki makna

"hasil kerja seseorang yang dihasilkan berdasarkankeahlianlprofesi tertentu yang dituntut daJam waktuyang tidak sebentar".

Ibnu Kholdun mengkategorikan keahlian/profesipada dua fokus kerja :a. Profesi keahlian yang berbasis pekerjaan fisiko

Contoh : dokter, bidan dan bidang-bidang teknik.b. Profesi keahlian yang berbasis pada pekerjaan

intelektual. Contoh : penuJis, pencipta karya seni(drama, puisi dan musik).

Keahlian/profesi menurut pengertian fiqih ialahkemahiran atau keahlian yang bertujuan mendapatkanhasil materi dari pelayanan yang diberi kannyaberdasarkan keahliannya dengan catatan bahwakeahlian yang dimilikinya adalah hasil pengalamanatau praktek yang berulang.

Dapat disimpulkan dari pernyataan Ibnu Kholdundan contoh-contoh yang diberikannya di atas danpengertian fiqih, bahwa hasil profesi yang munculdewasa ini adalah hasil yang diperoleh berdasarkankerja atau keahlian yang dimiliki seseorang, yang mo­delnya mungkin dapat dibagi menjadi dua kategori :a.. Bentuk langsung yaitu hasil yang diperoleh

langsung tanpa perantaraan orang lain atas dasarusaha atau keahlian yang dimilkinya, baikkeahlian yang bersifat pisik maupun pemikiran.Dalam hal ini mereka adalah orang yang mernilikiprofesi dokter, pengacara, konsultan, penjahit,pemborong dan yang semisalnya.

b. Penghasilan yang diperoleh dengan ikatan kese­pakatan dengan pihak lain berdasarkan keahlian

Page 108: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

100

yang dimilikinya, baik fisik maupun pemikiran,baik dengan pihak pemerintah maupun swasta.Dalam hal ini mereka adalah orang yang memilikikontrak kerja dan mendapatkan penghasilan TU­

tin bulanan (gaji).

Kedua, pengerti an penghasilan dalam tinjauanPeraturan Perundangan-undangan Indonesia

Penghasilan adalah kata yang umummencakup gaji,imbalan prestasi, imbalan profesi dan banyak macamnya.Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, bahwa peng­hasilan didefinisikan sebagai berikut : "Penghasilan yaitusetiap tambahankemampuan ekonomis yangditerirnaataudiperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesiamaupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untukkonsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajakyang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentukapapun".

Termasukpenggantianatau imbalanberkenaandenganpekerjaan ataujasa yang diterima atau diperoleh termasukgaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuklainnya, hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan,danpenghargaan;laba usaha,keuntungankarena penjualanataukarenapenga1ihanharta termasuk;keuntungankarenapengalihanharta kepadaperseroan,persekutuandanbadanlainnya; keuntungan karena likuidasi, penggabungan,peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihanusaha; keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah,bantuan atau sumbangan. Keuntungan karena selisih kursmata uang asing; selisih lebih karena penilaian kernbaliaktiva; dan prerni asuransi.

Dengan demikian zakat penghasilan I profesi ialah

Page 109: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

101

Kebanyakan ularna kontemporer berpendapat wajibdikeluarkan zakat dari penghasilan/profesi berdasarkandalil-dalil yang umum dan beberapa riwayat dari parasahabat serta praktik para, pemimpin Islam setelahkepemimipinan Rasullulah SAW sebagaimana yangdilakukan salah satunya oleh Umar bin Abdul Aziz.

Di antara dalil yang sifatnya urnurn adalah :1. Firman Allah SWT :

Artinya :"Danpada harta-harta mereka ada hak untuk orangmiskin yang meminta dan orang miskin yang tidakmendapat bagian" (Q.S. Adz Dzariyat : 19).

D. DASAR HUKUM ZAKAT PENGHASILANIPROFESI

zakat yang dikeluarkan dari penghasilan kita atau penda­patan yang didapatkan dari hasil kerja kita, Para ularnakontemporer dalam menentukan tarif zakat profesi jugaberbeda, pendapat yang masyhur adalah pendapatMuhammad Abu Zahrah, Abdurahman Hasan, AbdulWahhab Khollaf, Yusuf Qaradhawi, Syauqy Shahatah danyang lainnya sepakat bahwa tarif zakat penghasilan profesiadalah 2,5 %.

Zakat Profesi adalah zakat atas penghasilan karenasuatu profesi yang merupakan surnber pendapatan (kasb)yang tidak dikenal di masa salaj, seperti dokter, pengacara,konsultan, PNS, karyawan, dll. Pada prinsipnyapendapatan yang diperoleh dari profesi tersebut samadengan bentuk pendapatan yang diperoleh sebagairnanaperniagaan, pertanian dan perternakan, hanya belumdikenal pada rnasa salaf. Sehingga untuk keadilan rnakaprofesi yang ada sekarang selama bukan merupakan profesiyang haram dikenakan zakat profesi.

Page 110: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

102

I •

Ayat-ayat di atas merupakan dalil-dalil umum yangmenjadi Iandasan zakat penghasilan. Sedangkan rujukanfiqih yang sesuai untuk zakat penghasilan/profesi adalahdengan istilah maal almustafad.

DR. Yusuf Qardhawi dalam buku Fiqih Zakat dalampembahasan zakat penghasilan/profesi, memaparkandengan gamblang beberapa pendapat para sahabat r.a.seputar zakat maal mustafad yang di antaranya ten tangharta penghasilan/profesi. DR. Yusuf Qardhawi ber­pendapat bahwa kategori yang paling pas untuk peng­hasilan, upah dan profesi adalah menggolongkannya seba­gai maal mustafad, yaitu harta yang dimanfaatkan olehseseorang muslim dan dimilikinya sebagai kepemilikanbaru yang didapatkan dengan cara apapaun asaJ sesuaisyari'at.

Beberapa pendapat para Sahabat dan Tabi'in SeputarMaal Mustafad:1. Pendapat Ibnu Abbas ra :

Abu Ubaid bin Sallam meriwayatkan bari IbnuAbbas mengenai seseorang yang mendapatkanmanfaat harta, ia berkata, "ia mengeluarkan zakatnyapada hari ia mendapatkannya". Nampak jelas danriwayat tersebut tidak adanya persyaratan haul bagimaal mustafad dan itulah yang dipahami orang-or­ang dati perkataannya Ibnu Abbas.

2. Pendapat Ibnu Mas'ud ra :Abu Ubaid meriwayatkan dari Hubairah bin

2. Firman Allah SWT :Artinya :.,. Dan nafkahkanlah sebagaian dari hartamu yang

Allah telahmenjadikan kamu menguasainya ... (Q.S.Al Hadid : 7).

Page 111: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

103

Barim, ia berkata, "Ibnu Mas'ud memberi kami upahdalam kantong-kantong kecil berisi uang, kemudianmengambil zakat dariny a ", " Ibnu Mas'udmengeluarkan zakat dari pendapatan mereka dansetiap 1000 sebesar 25".

3. Pendapat Mu'awiyah bin Ab! Sufyan :Imam Malik meriwayatkan bahwa : "Orang

pertama yang mengambil zakat dari pendapatan (yangdiberikan baitul maal) adalah Mu'awiyah bin AbiSufyan. DR. Yusuf Qardhawi mengomentari hal itudengan mengatakan, "Tidak meragukan kalauMu' awiyah disebutkan orang pertama yangmengambil zakat dari pendapatan daJam skala daulanIslamiyah, sebab ia Khalifah bagi kaum muslimin danpemimpin mereka.

4. Pendapat Umar bin Abdul AzlzAbu Ubaid menyebutkan bahwa jika seseorang

memberi upah kepada Umar bin Abdul Aziz, beliaumengambil zakat darinya, dan apabila mengembalikanharta-harta yang pernah disita pemerintah, beliaumengambil zakatnya darinya, dan beliau jugamengambil zakatnya dari pendapatan yangdikeluarkan baitul maal setelah dicairkan kepada parapenerimanya.

5. Pendapat para Ahli FiqihDi antara para ahli Fiqih generasi tabi 'in ada yang

berpendapat zakat maal mustafad dikeluarkan ketikaitu juga saat diterima. Diriwayatkan dari Ahmad binHanbal, ketika beliau menfatwakan wajib zakat dalamusaha penyewaan rumah pada saat diterima uangsewanya.

6. Pendapat Ulama Kontemporer ten tang KewajibanZakat Penghasilan, Upah, dan Profesi

Page 112: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Para ulama kotemporer banyak yang telahmembahas tentang zakat penghasilan, upah dan profesiyang dianggapnya sebagai harta dalam kategori kasusbaru. Maksudnya, hal itu belum terjadi pada masaRasulullah SAW, apalagi hal itu juga masuk dalambab ijtihad, di mana tidak ada nash yang sharih dariAl Qur-an maupu as-SUJwr'.,Beberapa pendapat­pendapat mengenai hal tersebut .sebagai berikut:a. PendapatAbdurahman Hasan, Muhammad Abu

Zahrah dan Abdul Wahhab Kholaf• t 'Dalam paparanrnereka ten tang zakat pada

Muktamar Kajian Islam di kota Damaskus tahun1952, mereka rnewajibkan zakat atas penghasilanyang didapat dati profesi dengan dasar pemikiranyang diarnbi l oleh Abu .Hanif'ah dan duasahabatnya Abu Yusuf dan Muhammad, yangberpendapat bahwa perkiraan nishab dilihat diawal haul dan akhir haul tanpa terpengaruhdengan bertambah atau berkurangnya harta padamasa haul tersebut. Atas dasar pendapat tersebut,maka ketiga ulama di atasmenyimpulkan bahwazakat penghasilan wajib dikeluarkan setiaptahunya selama rnencapai nishab di awal dandiakhir haul.

b. Pendapat Dr. Yusuf QardhawiBeliau memaparkan pendapatnya ten tang

kewajiban mengeluarkan zakat maal rnustafadpada saat rnenerimanya sebagai berikut:1) Pendapat yang menyatakan adanya

persyaratan haul pada semua jenis maal,termasuk maal mustafad tidak ada satu nashpun dalam derajat shahih atau hasan yangdapat dijadikan landasan hukum syar'i.

104

Page 113: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

105

2) Para sahabat tabi'in r.a. bersiJang pendapatmengenai maal mustafad. Di antara merekaada yang berpendapat kewajiban mengeluar­kan zakatnya pada waktu seorang muslimmendapatkanya, jika mencapai nishab.

3) Kelompok yang tidak mensyaratkan adanyahaul dalam maal mustafad lebih mendekatikeumuman dan kemutlakan nash dari padayang berpendapat mensyaratkan adanya haul.Sebab nash-nash yang mewajibkan zakatdalam al-Quran dan as-Sunnah bersifat umummutlak. Hal itu diperkuat keumuman firmanAllah S'WT."Hai orang-orangyang beriman,nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian darihasil usahamu yang baik-baik."(Q.S. AlBaqarah : 267). Firman-Nya maa kasabtum (hasil usahamu) adalah lafazh umum yangmencakup semua jenis usaha; perdagangan,pekerjaan atau prafesi apa saja.

4) Mensyaratkan adanya haul dalam maalmustafad berarti sarna saja denganmengabaikan banyak orang dari kalangan parapegawai dan para professional kelas atas darikewajiban berzakat yang berarti membiarkanasset zakat masuk ke kantong-kantongmereka.

5) Pendapat yang menyatakan adanya persya­ratan haul daJam maal mustafad menggam­barkan adanya sesuatu yang bertentangandengan keadilan Islam dan hikmahnya dalamkewajiban berzakat. Analoginya, seorangpetani yang bercocok tanam di sebuah lahansewaan, maka 10% atau 5% dari hasil

Page 114: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

106

E. FATWA TENTANG ZAKAT PENGHASILANIPROFESI

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia telah menge­luarkan fatwa tentang zakat penghasilan/profesi dalamKeputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia No.3 Tahun2003 ten tang Zakat Penghasilan dengan keputusannyasebagai berikut :

panennya harus dikeluarkan untuk zakat.Adapun pemilik tanah sendiri yang dalam satujam bisa pendapatkan ratusan atau bahkanribuan dinar dari hasil penyewaan tanahnya,ia tidak dikenakan kewajiban zakatsedikitpun, karena berpegang pada fatwa yangterdapat pada beberapa madzhab yang berlakukarena mereka menyaratkan adanya haul bagiratusan bahkan ribuan dinar yang ada ditangannya itu. Demikian juga seorang dokter,insinyur, jaksa, pemilikjasa angkutan umumatau pemilik hotel-hotel dan lain-lain.

6) Sesungguhnya kewajiban mengeluarkan zakatmaal mustafad setelah mendapatkanya, spertipenghasi lan , upah, pendapatan ataukeuntungan modal selain perdagangan danyang semacamnya serta pendapatan para pro­fessional sangat berarti sekali bagi para fuqaradan mustahiq.

7) Sesungguhnya membiarkan pemasukan­pemasukan yang terus berkembang itu darikewajiban zakat karena menunggu haulmenjadikan banyak orang bekerja, lalu akanmenggunakan dan menikmati hasil usahanyaitu tanpa mengeluarkan bagiannya.

Page 115: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

107

Dari ketentuan diatas bahwa semua yang dianggappengahasilan baik rutin maupun tidak wajib dikeluarkanzakatnya dengan nishab senilai 85 gram emas denganpersentase 2,5 % bisa dilakukan pada saat menerimapenghasilan tersebutatau diakumulasikan pada saat akhirtahun.

Ketiga: Waktu Mengeluarkan Zakat1. Zakat penghasilan dapat dikeluarkan pada saat

rnenerima jika sudah cukup nisJzab.2. Jika tidak rnencapai nishab, maka semua penghasilan

dikurnpulkan selama 1 tahun, kemudian zakatdikeluarkan jika penghasilan bersihnya sudah cukupnishab.

Keempat: Kadar ZakatBesar zakat penghasilan adalah 2,5 %.

Kedua : Dasar HukumSemua bentuk penghasilan halal wajib di keluarkan

zakatnya dengan syarat telah rnencapai nishab dalam 1tahun, yakni senilai emas 85 gram.

Pertama: Ketentuan UrnurnDalam fatwa ini, yang dirnaksud dengan "penghasilan"

adalah setiap pendapatan seperti gaji, honorarium, upah,jasa, dan lain-lain yang diperoleh dengan cara halal, baikrutin seperti pejabat negara, pegawai atau karyawan,rnaupun tidak rutin seperti dokter, pengacara, konsultandan sejenisnya, serta pendapatan yang diperoleh daripekerjaan bebas lainnya.

Page 116: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

108

1. Haul dan Nishab Zakat PenghasilanIProfsei

Pendapat yang hampir disepakati di an tarapendapat ulama kotemporer adalah tidak berlakunyakaidah haul.dengan menganalogikan pendapatan yangdiperoleh dari hasil profesi tersebut pada hasilpertanian yang tidak menerapkan kaidah haul, yaituditunaikan atau dikeluarkan zakatnya ketika panen,untuk zakat penghasilan ditunaikan zakatnya ketikaditerima penghasilan profesinya. Namun merekajugamembolehkan penunainya diakumulasikan pada akhirtahun. Namun para ulama kotemporer tersebut berbedapaham mengenai rujukan nishab, hal tersebut karen ati dak ada riwayat yang menjelaskan haJ tersebut,apakah nishab zakat penghasilan tersebut dianalogikanpada ni lai emas, atau hasil pertanian atau nishabbinatang temak.

Atas dasar hal tersebut di atas, rnaka para ulamakotemporer berbeda pendapat mengenai nishab.Keba­nyakan ulama kotemporerlebih cenderung menjadikanni lai emas menjadi standar nishab untuk zakatpenghasi lanl profesi, sementara ulama lainnyaberpendapat senilai hasil pertanian.

Kemudian ada pendapat yang membedakan antarapenghasiJan yang didapat dari gaji atau upah denganpenghasi Ian seperti dokter, pengacara, artis, dansemisalnya. Jika penghasilan tersebut berasal dari gajiatau upah maka nishab-nya adalah dianalogikan padanisliab emas dengan kaidah haul,dengan alasan karenamereka menerimanya dalam bentuk uang. Adapunkelompok kedua yang mendapatkan penghasilan dari

F. PENGHITUNGAN ZAKAT PENGHASILANIPROFESI

Page 117: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

109

profesi dianalogikan pada pertanian dengan tidakmenggunakan kaidah hauL.

2. Tarif (Kadar) Zakat Penghasilan/Profesi

Para ulama kotemporer ada yang berpendapatbahwa tarif zakat penghasilan/profesi adalah 2,5%. Dr.Yusuf Qardhawi menegaskan, penghasilan yangdidapatkan dari pekerjaan seperti penghasilan parapegawai atau orang yang rnemilki profesi tertenturnaka zakat yang wajib dikeluarkannya adalah 2,5%,hal tersebut berdasarkan pada keumuman nash yangmewajibkan zakat untuk uang 2,5%. Tidak dibedakanapakah penghasilan itu didapatkan sebagai maalmustafad yang didapatkan seketika setelah selesaipekerjaan atau yang mengikuti kaidah haul (sepertigaji atau upah prinsipnya adaJah gaji tahunan).

Meskipun telah ada fatwa Majelis Ulama Indo­nesia mengenai ketentuan nishab, namun untuk kasusIndonesia ada beberapa pendapat yang munculmengenai nishab dan kadar zakatpenghasilan/ profesi,diantaranya:a. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di

atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupunkadar zakatnya. Dengan demikian, nishab-nyaadalah seniali dengan hasil pertanian yaitu 653kg gabah, tarifnya 5% dan dikeluarkan setiapmenerima hasil tersebut.

b. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori diatas dengan zakat emas. Nishab-nya 85 gramemas. Kadar zakatnya 2,5% dan dikeluarkan setiapmenerima atau penghitungannya diakumulasikandibayar di akhir tahun, sebagaimana fatwa MajelisUlama Indonesi a.

Page 118: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

110

c. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gajidengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab-nyasenialai 653 kg gabah dan dikonversi ke dalammakanan pokok, yatiu beras dengan penyusutan20% dari gabah. Dari penyusutan ini diperkirakanhasilnya menjadi 529 kg beras. Sedangkan, kadarzakatnya dianalogikan dengan emas yakni 2,5%.

3. Zakat Penghasilan/Profesi Dihitung Dari Netto atauBruto

Masalah yang menjadi perdebatan dalampenunaian zakat adalah "apakah zakat ditunaikan daripenghasilan netto (bersih) atau bruto (kotor)? Pemba­hasan ini, sebenamya tidak lepas dalam pembahasannishab, bukan masalah yang berdiri sendiri. Salah satusyarat wajib zakat adalah harta yang wajib dikeluarkanzakatnya dalah apabila harta tersebut mencapai nishabseteJah dikurangi kebutuhan hidupnya. Kebanyakan .ulama berpendapat bahwa zakat ditunaikan setelah .dikurangi kebutuhan hidup stan dar, atau kebutuhanhidup pokok meliputi sandang, pangan dan papan,bukan kebutuhan pokok bukan kebutuhan secaraumum.

Dr Yusuf Qaradhawi menjelaskan argumentasipara ulama mengapa zakat secara umum ditunaikandengan dengan syarat dikurangi kebutuhan pokok ?Beliau mengungkapkan dahl yang diriwayatkan olehImam Ahmad yang dishahihkan oleh Ahmad Syakirdalam takhrij-nya, "Shodaqoh itu (zakat) hanyadibebankan kepada orang yang memiliki kecukupanharta". Dalam riwayat lain, "Tidak ada shadaqah(rakat) kecuali dibebankan kepada orang yangmemiliki kecukupan harta. "

Page 119: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

III

Dengan demikian jumlah harta orang terse but, sbb :1. Tabungan: Rp 50.000.0002. Uang tunai: Rp 20.000.000

Rp 50 jutaRp 20 juta100 gramRp 15 juta

TabunganUang tunai (di luar kebutuhan pokok)Perhiasan emas (berbagai bentuk)Utang yang harus dibayar (jatuh tempo)

CONTOH CARA MENGHITUNG ZAKATPROFESI/ PENGHASILAN

Harta wajib dizakati apabila (a) mencapai nishab; dan(b) mencapai satu tahun (haul). Cara perhitungan zakatprofesi menurut ulama ada dua model yaitu pertamaanalogi kepada emas/perak dan kedua kepada pertanian.a. Cara Menghitung Zakat Profesi analogi/qias Zakat

Emas dan PerakContoh 1:

Seseorang memiliki simpanan harta sebagaiberikut:

Dengan dernikian, harta yang wajib dizakatiadalah harta yang berlebih dari kebutuhan pokok, yaitukebutuhan dirinya keluarganya dan yang dia tanggungnafkahnya, dan kebutuhan dirinya harus lebihdidahulukan dari kebutuhan orang lain demikiankebutuhan keluarganya dan yang ditanggungnya.Mengingat bahwa hanya kebutuhan pokok yang dapatmengurangi penghasilan kena zakat, maka hutangyang dapat mengurangi zakat adalah hutang yangberkaitan dengan kebutuhan pokok, seperti hutangciciJan rumah sebagai tempat tinggal dan hutangcicilan kendaraan yang menjadi kebutuhan pokokpenunjang kinerjanya dalam mencari nafkah.

Page 120: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

112

Alternatif perhitungan, bila menggunakan penghasilanNetto dengan nishob dan tarif zakat Emas dan Perak.

Karena Harta melebihi Nishob maka.(wajib zakat)Zakat (2,5% x Rp.8.000.000,00) -dibayarkan perbulan Rp. 200.000,00

Catt: bonus tahunan, THR dan penghasilan tidak ru­tin lainnya dihitung saat diterima, sebagai penambahanpenghasilan bulan yang bersangkutan.

Rp. 2.600.000,00

Rp. 8.000.000,00Total Penghasilan yang wajibdizakatkanNishob Zakat 520 kg [email protected] per kg

Contoh 2:Maka Jika Bapak Ali punya gaji bulanan sebersar 5

juta, tunjangan dan bonus 2 juta, pendapatan lain-lain 1juta, maka perhitungan zakatnya adalah:l. Gaji Bulanan Rp. 5.000.000,002. Tunjangan dan Bonus Rp. 2.000.000,003. Pendapatan lain-lain Rp. 1.000.000,00

Besar zakat = 2,5% x Rp 75.000.000 = Rp 1.875.000,-

Saldo Rp 75.000.000

lumlah Rp 90.000.000Utang Rp 15.000.000

2. Perhiasan (100-60) tidak terpakai 40 gram @ Rp500.000: Rp 20.000.000

Page 121: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

113

Catt: kenaikan gaji, tunjangan, bonus bulan an atauperubahan Bonus Tahunan, THR dan pengasilan tidak tetaplainnya, bisa disesuaikan di akbir tahun.

Total Harta bersih yang wajibdizakatkan Rp. 172.000.000,00Nishob Zakat 85 gram [email protected],00 Rp. 42.500.000,00Karena Harta melebihi Nishobmaka (wajib zakat)Zakat (2,5% x Rp.172.000.000,00)Tahunan Rp. 4.300.000,00Zakat biJa dicicil per bulan(Rp.4.300.000,00 : 12) Rp. 358.333,33

(Rp. 24.000.000,00)K.IDv1 x 12

Rp. 196.000.000,00Total Harta yang wajibdizakatkan

100.000.000,00

60.000.000,0024.000.000,0012.000.000,00

Hila Bapak Ali mendapat Bonus Tahunan, THR danPenghasilan tidakrutin lainnya sebesar 100 juta, dan K.Hl\1perbulan 2 juta rupiah.1. Gaji Bulanan x 12 Rp.2. Tunjangan dan Bonus x 12 Rp.3. Pendapatan lain-lain x 12 Rp.4. Bonus; THR dan penghasilan

tidak tetap Tahunan Rp.

Contoh 3:

Page 122: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

114

A. PendahuluanZakat menurut para ahli fiqih ialah hak tertentu yang

diwajibkan terhadap harta kaum Muslim yang diperuntuk­kan untuk fakir miskin dan mustahiq lainnya sebagai tandasyukur atas nikmat Allah SWT dan untuk mendekatkandin kepadaNya serta untuk membersihkan diri dan harta­nya. Adapun pajak menurut ahli keuangan ialah kewajibanyang ditetapkan terhadap wajib pajak yang harus disetor­kan kepada negara sesuai dengan ketentuan. Pajak untukmembiayai pembangunan bidang ekonomi, sosial, politikdan tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai oleh negara.

Dari kedua pengertian zakat dan pajak tersebut di atas,jelas bahwa antara zakat dan pajak terdapat persamaandan perbedaan. Persamaan zakat dan pajak sebagai berikut:1. Unsur paksaan dan kewajiban merupakan cara untuk

mern- peroleh zakat dan pajak. Bila seorang Muslimtidak membayarzakat, pemerintah Islam akan memak­sanya, bahkan memerangi mereka. Demikianjuga, bilawarga negara tidak mau mernbayar pajak, maka negaraakan memaksanya dan akan memberikan sanksi.

2. Bila pajak harus disetorkan kepada negara, maka zakatdemikian juga, karen a pada dasarnya zakat itu harusdiserahkan kepada pernerintah sebagaimana disebutdalam Al-Qur 'an "al-aamiliina alaihaa".

3. Para wajib zakat tidak memperoleh imbalan atas pem­bayaran zakatnya. Ia membayar zakat selaku anggotamasyarakat Islam . .Ia wajib memberikan sebagianhartanya untuk menolong dan membantu masyarakat.Wajib zakat hanya memperoleh perlindungan,

BAB VIIIZAKAT DAN PAJAK

Page 123: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

115

Adapun perbedaan antara zakat dan pajak sebagaiberikut:1. Dari segi nama. Perbedaan zakat dan pajak terletak

pada arti dan kiasannya. Kata zakat menurut bahasa,berarti suci, tumbuh dan berkah. Islam mernilih katazakat untuk mengungkapkan arti dari bagian hartayang wajib dikeluarkan untuk fakir miskin dan paramustahik lainnya. Kata tersebut memiliki gambaranyang indah dalamjiwa, berbedadengangambarandarikata pajak. Sebab kata dharibah. (pajak) diambil dankata dharaba,yang artinya utang, pajak tanah atauupeti dan sebagainya. Yaitu sesuatu yang dibayar,sesuatu yang menjadi beban. Adapun kata zakat danmakna yang terkandungdi dalamnya, sepertikesucian,pertumbubandan berkah,mengisyaratkanbahwahartayang ditimbun dan dipergunakan untuk kesenangandirinya serta tidak dikeluarkan hak yang diwajibkanAl1ahatasnya,akanmenjadiharta yangkotor dannajis.

2. Dari segi hakikat dan tujuannya. Zakat adalah ibadahyang diwajibkan Allah kepada orang Islam, sebagai

penjagaan dan solidaritas dari masyarakatnya.Demikian juga wajib pajak, ia tidak mendapat imbalanatas pernbayaran pajaknya. 1a menyerahkan pajakselaku anggota masyarakat. Ia hanya memperolehberbagai fasilitas untuk dapat melangsungkan kegiatanhidupnya.

4. Pajak mempunyai tujuan kemasyarakatan, ekonomidan politik di samping tujuan keuangan, maka zakatmempunyai tujuan yang lebib jauhb dan jangkauanlebih luas pada aspek-aspek Jain yang sangat besarpengaruhnya terhadap kehidupan pribadi danmasyarakat.

Page 124: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

116

tanda syukur dan mendekatkan diri kepadaNya,Adapun pajak adalah kewajiban dari negara semata­mata yang tak ada hubungannya dengan makna ibadahdan pendekatan diri kepada Allah SWT.

3. Mengenai nishab dan ketentuannya. Zakat adalah hakyang ditentukan oleh Allah, sebagai pembuat syariat.Allah yang rnenentukan batas nishab bagi setiapmacam benda dan membebaskan kewajiban ituterhadap harta yang kurang dari senishab. Allah jugamemberikan ketentuan atas kewajiban zakat itu darisepelima, sepersepuluh, separuh sampai seperempatpuluh. Tak seorang pun tak boleh mengubah ataumengganti apa yang telah ditentukan syariat. Berbedadengan pajak yang tergantung pada kebijaksanaan dankekuatan penguasa bai kmengenai obyek, prosentase,harga dan ketentauannya. Bahkan ditetapkan ataudihapuskannya pajak itu tergantung pada penguasa,sesuai dengan kebutuhan.

4. Mengenai kelestarian dan kelangsungannya. Zakatadalah kewajiban yang bersifat tetap dan terus mene­rus. Kewajiban tersebut tak akan dapat dihapuskanoleh siapa pun. Seperti shalat, ia merupakan tiangagama dan pokok ajaran Islam. Adapun pajak, tidakmemiliki sifat yang tetap dan terus menerus, baikmengenai macam, prosentase dan kadamya. Tiappemerintah dapat mengurangi atau mengubah. Pajakakan tetap ada selagi diperlukan dan lenyap bila sudahtidak dibutuhkan lagi.

5. Mengenai pengeluarannya, hubungannya denganpenguasa dan maksud serta tujuan. Zakat mempunyaisasaran khusus yang ditetapkanAllah SWTdalamAl­Qur' an. Orang yang mengeluarkan zakat mempunyaihubungan langsung dengan Allah. Allah yang

Page 125: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

117

B. Dasar Hukum Pembayaran Zakat yang DapatDikurangkan dari Penghasilan Bruto (untukMenentukan Besarnya Penghasilan Kena Pajak)1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 38Tahun

1999 tentangPengelolaan Zakat, Pasal14 ayat (3) yangberbunyi : "Zakat yang telah dibayarkan kepada BadanAmil Zakat atau Lembaga Amil Zakat dikurangkandari labalpendapatan sisa kena pajak dari wajib pajakyang bersangkutan sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku H.

2. Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 36 Tahun2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang­Undang RI Nomor 7 Tahun 1983 tentang PajakPenghasilan, Pasal 9ayat (1) huruf g yang berbunyi:" zakat yang diterima oleh badan amil zakat ataulernbaga amiI zakat yang dibentuk atau disahkan olehpemerintah atau sumbangan keagamaan yang sifatnyawajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia,yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentukatau disahkan oleh pernerintah, yang ketentuannyadiaturdengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah".

mernberikan rizki dan Allah yang mewajibkanmengeluarkan zakat. Zakat memiliki spiritual danmoral yang lebih tinggi, yaitu membersihkan danmensucikan mereka, baik ji wa maupun harta.Sedangkan pajak dikeluarkan untuk membiayaipengeluaran-pengeluaran umum negara, sebagaimanaditetapkan pengaturannya oleh penguasa. Pajak selaluberhubungan antara wajib pajak dengan pemerintahyang berkuasa. Karena pemerintah yang mengadakan,maka pemerintah pula yang memungutnya danmembuat ketentuan pajak.

Page 126: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

118

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60Tahun 2010 tentang Zakat atau Sumbangan Keaga­maan yang Sifatnya Wajib yang dapat Dikurangkandari Penghasilan Bruto. Beberapa ketentuan yangdiatur dalam Peraturan Pemerintah tersebut adalah:a. Zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya

wajib yang dapat dikurangkan dati penghasilanbruto meliputi:1) Zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh

Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agamaIslam dan/at au oleh Wajib Pajak badan dalamnegeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Is­lam kepada badan amil zakat atau Jembagaami] zakat yang dibentuk oleh Pemerintah.

2) Sumbangan keagamaan yang sifatnya wajibbagi Wajib Pajak orang pribadi pemeluk aga­rna selain agama Islam dan/atau oleh WajibPajak badan dalam negeri yang dimiliki olehpemeluk agama selain Islam, yang diakui diIndonesia yang dibayarkan kepada lembagakeagamaan yang dibentuk atau disahkan olehPemerintah.

b. Zakat atau sumbangan keagamaan tersebut dapatberupa uang atau yang disetarakan dengan uang.

c. Apabila pengeluaran untuk zakat atau sumbangankeagamaan tersebut tidak dibayarkan kepadabadan ami] zakat atau Jernbaga ami! zakat, ataulembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkanPernerintah, maka pengeluaran tersebut tidakdapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254IPMK.03/2010 ten tang Tata Cara Pembebanan Zakat atauSumbangan yang Sifatnya Wajib yang Dapat

Page 127: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

119

Dikurangkan dari Penghasilan Bruto. Beberapaketentuan yang diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan tersebut adalah:a. Wanita yang telah kawin yang pengenaan

pajaknya berdasarkan penggabungan neto suamiisteri, dikurangkan dari penghasilan brutosuaminya dan diJaporkan dalam Surat Pernberita­hunan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan.

b. Wanita yang telah kawin dan telah berpisahdengan suaminya berdasarkan putusan hakim,dapat dikurangkan dari penghasilan bruto wanitabersangkutan dan dilaporkan dalam SuratPernbe­ritahunan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan.

c. Wanita yang telah kawin dan secara tertulis mela­kukan perjanjian pemisahan harta dan penghasil­an, dapat di kurangkan dari penghasilan bruto wa­nita bersangkutan dan dilaporkan dalarn SuratPemberitahunan (SPT) Tahunan Pajak Penghasil­an.

d. Wanita yang telah kawin dan memiJih untuk men­jaJankan hak dan kewajiban perpajakannya sen­did, dapat dikurangkan dad penghasilan brutowanita bersangkutan dan dilaporkan dalam SuratPemberitahunan (SPT) Tahunan Pajak Penghasil­an.

e. Anak yang belum dewasa, dapat dikurangkan daripenghasilan bruto orang tuanya dan dilaporkandalam Surat Pemberitahunan (SPT) TahunanPajak Penghasilan.

f. Pengeluaran zakat atau sumbangan keagarnaantersebut harus didukung oleh bukti-bukti yang sah.

5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-6/PJ/2011 tentang Pelaksanaan Pernbayaran dan Pembuatan

Page 128: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

Bukti Pembayaran atas Zakat atau Sumbangan yangSifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dari Peng­hasilan Bruto. Beberapa ketentuan yang diatur dalamPeraturan Direktur Jenderal Pajak tersebut adalah:a. Wajib Pajak yang melakukan pengurangan zakat

atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib,wajib melampirkan fotokopi bukti pembayaranpada Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PajakPenghasilan Tahun Pajak dilakukannya pengu­rangan zakat atau sumbangan keagamaan yangsifatnya wajib untuk menentukan penghasilanneto,

b. Bukti pembayaran dapat berupa bukti pernbayaransecara langsung, bukti pembayaran melalui trans­fer rekening bank dan bukti pembayaran melaluiAnjungan Tunai Mandiri (ATM).

c. Bukti tersebut paling sedikit memuat:1) Nama lengkap Wajib Pajak dan Nomor Pokok

Wajib Pajak (NPWP)2) Jumlah pembayaran3) TanggaJ pembayaran.4) Nama badan amil zakat, lembaga amil zakat,

atau lembaga keagamaan yang dibentuk ataudisahkan Pemerintah.

5) Tanda tangan petugas badan amil zakat,lembaga ami] zakat, atau lembaga keagamaanyang dibentuk atau disahkan Pemerintah dibukti pembayaran, apabila pembayaran secaraJangsung.

6) Validasi petugas bank pada bukti pembayaranapabila pembayaran melalui transfer rekeningbank.

120

Page 129: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

121

Rp. TRp. aRp. URp. bRp. VRp. cRp.WRp.X

Untuk mendapatkan Penghasilan Kena Pajak (PKP)diperoleh sebagai berikut:a. Wajib Pajak Orang Pribadi Pemeluk Agama Islam

(Karyawan) :Penghasilan bruto .- Biayajabatan .Penghasilan netto sebelum zakat .- Zakat penghasilan .Penghasilan netto setelah zakat (U-b) .Penghasilan Tidak Kena Pajak .Penghasilan Kena Pajak (V-c) .PPh Terutang : Rp. WX Tarif .

- tarif 10%- tarif 15%- tarif 15%- tarif 35%

Badan :PKP sid 50 juta>50 juta sid 100 juta>Rp 100 juta>Rp 200 juta

- tarif 5%- tarif 10%- tarif 15%- tarif 25%

Pribadi:PKP sid 25 juta>25 juta sid 50 juta>50 juta sid 100 juta>100 juta sid 200 juta

C. Penghitungan Pembayaran Zakat yang Dapat Diku­rangkan dari Penghasilan Bruto (untuk MenentukanBesarnya Penghasilan Kena Pajak)

Penghitungan Pajak Penghasilan adalah sebesarjumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) x PPh Pasal 17Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PerubahanKeempat Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983tentang Pajak Penghasilan yaitu (PKP dalam rupiah) :

Page 130: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

122

Contoh 2 :Imron memiliki usaha (toko) dengan penjualan tahun

2008 sebesar Rp. 50.000.000,-. Harga pokok penjualanRp, 30.000.000,- , biaya umum dan administrasi Rp.

b. Wajib Pcjak Orang Pribadi Pemeluk Agama Islamyang melakukan usaha/pekerjaan bebas danmenyelenggarakan pembukuanPenghasilan bruto Rp. A- Biaya mendapatkan penghasilan......... Rp. aPenghasilan netto (A-a) Rp. B- Zakat penghasilan Rp. bPenghasilan netto setelah zakat (B-b)....... Rp. CKompensasi kerugian Rp. DPenghasilan netto setelah kompensasi (C-D) Rp. EPenghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Rp. FPenghasilan Kena Pajak (E-F) Rp. GPPh Terutang : Rp.GX Tarif Rp. H

Penghiiungan zakainya :Penghasilan bruto 12 x Rp. 800.000,- '" Rp, 9.600.000,-Biaya Jabatan 5 % x Rp. 9.600.000,- Rp. 480.000,-Penghasilan netto sebeJum zakat Rp. 9.120.000,-Zakat Penghasilan,2.5 %xRp. 9.120.000,- .. Rp. 228.000,-Penghasilan netto setelah zakat Rp. 8.892.000,-Penghasilan Tidak Kena Pajak Rp. 8.640.000,-Penghasilan Kena Pajak Rp. 252.000,-PPh terutang 5 % x Rp. 252.000,- Rp. 12.600,-

Contoh I :Ahmad adalah karyawan yang menerima gaji sebesar

Rp. 800.000,-/ bulan. Ahmad mempunyai seorang isteridan 3 orang anak.

Page 131: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

123

Contoh 3 :PT. Barokah adalah perusahaan dagang dengan pen­

jualan tahun 2007 sebesar Rp. 70.000.000,-. Harga pokokpenjualan Rp. 50.000.000,- , biaya umum dan administrasiRp. 15.000.000,-.

Rp.K~Rp.LRp. bRp.MRp.N

Penghasilan Bruto .- Biaya mendapatkan penghasilan .Penghasilan netto sebelum zakat (K-a) ..- Zakat penghasilan .Penghasilan Kena Pajak (L-b) ..PPh Terutang : Rp.MX Tarif .

c. Wajib Pajak Badan yang dimiliki pemeluk agama Is­lam

10.000.000,-. Kompensasi kerugian tahun 2005 sid 2007sebesar Rp. 1.000.000,-. Imron mempunyai seorang isteridan 3 orang anak.Penghitungan zakatnya :Penghasilan brute Rp.50.000.000,-Harga pokok penjualan Rp. 30.000.000,-Laba bruto usaha Rp. 20.000.000,-Biaya umum dan administrasi Rp. 10.000.000,-Penghasilan netto sebelum zakat Rp. 10.000.000,-Zakat telah dibayar,2,5 % x Rp. 10.000.000,- Rp. 250.000,-Penghasilan netto setelah zakat Rp. 9.750.000,-Kompensasi kerugian Rp . 1.000.000.-Penghasilan netto setelahkompensasi kerugian Rp. 8.750.000,-Penghasilan Tidak Kcna Pajak Rp. 8.640.000,-Penghasilan Kena Pajak Rp. 110.000,-PPh terutang 5 %xRp. 110.000,- Rp. 5.500,-

Page 132: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

124

Penghitungan zakatnya :Penghasilan bruto Rp. 70.000.000,-Harga pokok penjualan Rp. 50.000.000,-Laba brute usaha Rp. 20.000.000,-Biaya umum dan adrninistrasi .,. Rp. 15.000.000,-Penghasilan netto sebelum zakat Rp. 5.000.000,-Zakat telahdibayar,2,5%xRp. srm. Rp. 125.000,-Penghasilan Kena Pajak............. Rp. 4.875.000,­PPh terutang 5% x Rp. 4.875.000,- Rp. 487.500,-

Page 133: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

125

Tidak sedikit orang yang mengerti, memahami, dan sadarber zakat. Oleh karen a itu, perlu mendapat perhatian seriusdalam penyuluhan dan sosialisasi sadar zakat, namun dernikian,masalah yang sering muncul adalah bagaimana kiat, danstrategi membelajarkan penyuluhan zakat.

Pembelajaran penyuluhan zakat yang akan diberikankepada audiens lebih cepat dan melekat pada ingatannya,bilamana penyuluh/pembimbing (pelatih, pengajar, penatar,instruktur, dan sejenisnya) menyiapkan materi dengan sebaik­baiknya dan untuk pembelajaran orang dewasa saatmemberikan penyuluhan penyuluh diharapkan tidak terlalumendominasi kelompok kelas, mengurangi ban yak bicara,narnun rnengupayakan agar audiens/peserta itu marnpumenemukan altematif-alternatif untuk mengembangkankepribadian mereka akan pemahaman materi zakat.

Pengalaman rnenunjukkan bahwa seringkali sebuah pro­gram memerlukan gabungan beberapa metoda untuk mencipta­kan efektivitas tertinggi. Namun demikian pada prinsipnya,metode pembeJajaran yang dapat digunakan dalam kegiatanbelajar, harus : (1) berpusat pada masalah, (2) menuntut danmendorong peserta untuk aktif, (3) mendorong peserta untukmengemukakan pengalaman sehari-harinya, (4) menumbuhkankerja sarna, baik antara sesama peserta, dan antara pesertadengan tutor, dan (5) lebih bersifat pernberian pengalaman,bukan rnerupakan transformasi atau penyerapan rnateri.

BABIXPENUTUP

Page 134: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

126

Abdurrasul, Ali, Al-Mabaz-di al-Lqtishaz-diyyiu fi> al-Islaz-mwa al-ibna> 'u al-Iqtishaz-diy li ad-Daulatil Isiaz-miyyah,(Cairo: Darul Fikr al-' Araby, 1980)

Abu Ubaid, Kitab AI-Amwal, (Beirut: Daar el-Kutub, 1986)Abu> Yuc-suf,Kita»b Al-Khara»j, (Beirut: Dar al-Ma'rifah,

1979)Ahmed, Habib, Role ofZakah and Awqafin Poverty Allevia­

tion. (Jeddah: IRTI-IDB, 2004)AI-Baladhuri, Ahmad ibn Yahya Ibn Jabir, Futu»n al-Buldaz-n,

(AI-Kutub al-t Arabiyyah, 1901)AI-Ghurfat al-Tijae-rat al-S }ina'iyat, Dalil Rija»! al- 'Aml fi»

az-Zaka>t, (Jeddah: Markaz al-Buhuth far'u Maslahat al­Zakat al-Dakhil, 1403 H)

Ali, Mohammad Daud, " Sistem Ekonomi Islam Zakat danZakat ", ill-Press, Jakarta, 1988

al-Jazairi, Abdurrahman, AI-Fiqh 'alal Madhai-hib al­'Arba'ah, (Mesir: Maktabah Tijariyyah, tt), Juz I

al-Qarad}awi, Yusuf, Fiqh az-Zaka»t, (Beirut: MuassahRisalah, 1969)

Al-Qathan, Manna', Tafsir Ayat Al-Ahkarn.juz II, eel. II, Kairo,Mathba'ah Al-Madaniy, 1964.

al-Quraisy, Yahya ibn Adam, Kita»b Al-Khara» j, (Beirut: Daral-Ma'rifah, 1979)

aI-Qurt}ubi, Tafsi>r Al-Ma>mi' li Ahka>m al-Qur'a>n,(Beirut: Dar el-Kutub ilmiyyah, 1993), jilid 9

al-Waqidi, Muhammad b. "Umar, Kitcc-b al-Riddah, ed. Yahyaal-Jubu ri (Beirut: Dar al-Gharb al-Tslami, 1990)

al-Zuhaily, Wahbah, AI-Fiqh al-Isla>my wa adillatuhu>,(Damaskus: Dar el-Fikr, 1997), juz 3

Ash-Shiddiqi, Hasbi, Prof., Dr., Hukum-hukum Fiqih Islam,

DAFTAR PUSTAKA

Page 135: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

127

Cet. V, Jakarta: Bulan Bintang, 1978Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspekti] Hukum Islam,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008)Az-Zabidi, Imam, Ringkasan Shahin Al-Bukhari. (Bandung:

Mizan, 2000), Cet. ke-4Bashi, Insaf M. I. Dallal, dan Ahmed Mansour dalam

penelitiannya "Using the Financial Position to CalculateZakat on Trade", (Jeddah: Journal of King 'Abdul azizUniversity. Islamic economics, 2005)

Daud Ali, Muhammad Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf,(Jakarta: UI Press, 1998), h. 68

Hafidhuddin, Didin, "Peran Zakat Untuk MewujudkanKeadilan Distribusi (Distributif Justice) Dan Penang­gulangan Kemiskinan" Disampaikan pada acara WorkshopEkonomi Syariah: "Ekonomi Syariah: Pilihan MasaDepanBangsa", Hotel Sofyan - Jakarta, Selasa - Rabu 02 - 03Dzul Qaidah 1428 Hl12 - 13 Nopember 2007

Hafiduddin, Didin, "Zakat dalam Perekonomian Modern",(Jakarta, Disertasi lAIN Jakarta, 2001)

Hasanuzzaman, The Economic Functions of the Early IslamicState, (Karachi: International Islamic Publisher, 1981)

Ibn Zanjawiyyah, Hamid, Kita»b Al-Amwa» l, (Riyad:Mamlakah al- 'arabiyyah As-Su'udiyyah, 1986) jilid 2

I1ham, Warren P, et.a!. Philantropy in The World's Tradition,(Indiana University, 1998)

Khaf, Monzer , "The Performance of The Institution of Zakahin Theory and Practice" , Kuala Lumpur, 1999

Mawdudi, Sayyid Abul A'la , "Zakat and Transfer of Owner­ship", (Lahore: Tarjuman al-Qur'an, Nov. 1954)

Qal'ahji, Muhammad Roas, Muamala>t al-Maz-Liat al­Mu'as-slirot fi djo'i al-Fiqh wa ash-Shariz-+ah, (Beirut:Dar An-Nafaes, 1999)

Rais, M. Amin Cakrawala Islam, (Bandung : Mizan, 1987)

;;.

Page 136: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum

128

Raqibuzzaman (ed.), Some Aspects of the Economics ofZakah(Gary, Indiana: Association of Muslim Social scienteits,1981)

Sabiq, Sayyid ,Fiqih Sunah, (Beirut: Daar Al-Fikr, 1983), CeLke-I

Yusuf, S. M. , Economic Justice in Islam, (Lahore: MuhammadAshraf, 1971)

Zahrah, Saikh Muhammad Abu>, "Az-Zaka>t", (Cairo: al­Mu'tamar Tsani IiMajma' al-Buhuth al-Islamiyah, 1965)

Zarqa, Must}ofaAhmad,AI-Fiqh al-Islas-my fi> Thawbihi al­Jade-d, (Damaskus: Jarni'ah Damskus, 1946)

Zen, Muhammad dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED,2005)

Zen, Muhammad, 24 Hours of Contemporary Zakat, (Jakarta: IMZ-Indosat, 2010)

Page 137: MODUL PENYULUHAN ZAKAT - bengkulu.kemenag.go.id · BAB IT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT..... 8 BAB I FIQIHZAKAT 1 A. Pengertian Zakat .. 1 B. Dasar Hukum