modul pembelajaran gizi dalam kesehatan...
TRANSCRIPT
MODUL PEMBELAJARAN
GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
OLEH :
Inna Sholica, SST.,M.Kes
PRODI DII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggung
jawaban”. (Q.S. Al-Isra’ :36)
VISI : Pada tahun 2036 menjadi program studi kebidanan diploma unggul dan berdaya saing
global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai islami dan berjiwa
entrepreneur
MISI : 1.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu kebidanan yang terkini
2.Melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kebidanan dan kesehatan
3.Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan dibidang kebidanan
4.Menyelenggarakan perkuliahan Al Islam Kemuhammadiyahan
TUJUAN : 1. Menghasilkan lulusan Kebidanan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan
keterampilan dibidang kebidanan dan kesehatan yang terkini
2. Menghasilkan karya ilmiah dan tanggap kepada kebutuhan masyarakat dalam
bidang Kebidanan dan kesehatann dengan mengamalkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bentuk pengabdian masyarakat
3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa entrepreneur dibidang Kebidanan dan
Kesehatan
4. Mampu Mengamalkan nilai- nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam
Kehidupan
VISI MISI DAN TUJUAN
KATA PENGANTAR
Pembelajaran Praktikum merupakan metode pembelajaran yang di lakasanakan di
laboratorium. Modul ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan
pembelajran mata kuliah Gizi dalam Kespro. Pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada tim penulis modul ini atas dedikasi
dan kerja keras yang telah diwujudkan hingga selesainya penulisan modul ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian modul ini. Modul ini masih jauh dari
sempurna, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan demi kesempurnaan modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka mewujudkan pembelajaran di
perguruan tinggi yang berkualitas.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
VISI MISI ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
MODUL 1 KONSEP DASAR GIZI ................................................................................
LATIHAN ...............................................................................................................
TES 1 .......................................................................................................................
MODUL 2 GIZI DALAM SIKLUS HIDUP MANUSIA .................................................
LATIHAN .................................................................................................................
TES 2 ........................................................................................................................
MODUL 3 MASALAH GIZI ..........................................................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES 3 ........................................................................................................................
MODUL 4 PELAYANAN GIZI KELUARGA ...............................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES 4 ........................................................................................................................
MODUL 5 TEKHNIK PENGOLAHAN MAKANAN ....................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES 5 ........................................................................................................................
MODUL 6 STATUS GIZI ..............................................................................................
LATIHAN ................................................................................................................
TES 6 ........................................................................................................................
PRAKTIKUM PEMBUATAN MP ASI .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
Diskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini meliputi mata kuliah teori dan praktek dengan memberikan konsep
peran nutrisi dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak
Tata tertib Praktikum
Mahasiswa WAJIB:
1. Datang 15 menit sebelum pembelajaran praktik laboratorium dimulai.
2. Berlaku tertib, dan jujur selama kegiatan praktik laboratorium berlangsung.
3. Menjaga kebersihan dan kerapian alat yang ada di laboratorium tempat praktikum.
4. Berpakaian sopan dan bersepatudan menggunakan skort laboratorium (putih).
5. Meletakkan Jaket dan tas di tempat yang telah disediakan.
6. Melepas sepatu saat masuk laboratorium meletakkan di rak sepatu.
7. Membina kerjasama dengan instruktur/tutor, laboran, dan peserta.
8. Menjaga peralatan/phantom laboratorium (dilarang mencoret-coret).
9. Merapikan, membersihkan peralatan yang digunakan dalam praktikum dan
mengembalikannya ke dalam kotak alat praktikum laboratorium.
10. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap peralatan
dan kegiatan selama praktikum dan di ruang laboratorium.
Mahasiswa DILARANG:
1. Merokok, makan dan minum, membuat kericuhan selama kegiatan praktikum dan di
dalam ruang laboratorium.
2. Duduk/tidur di bed yang ada dilaboratorium.
3. Menyentuh, menggeser/memindahkan dan menggunakan peralatan di laboratorium
yang tidak sesuai dengan acara praktikum mata kuliah yang diambil.
4. Menggunakan laboratorium untuk kegiatan selain praktikum tanpa seijin petugas
laboratorium.
5. Menggunakan handphone untuk pembicaraan dan/atau SMS selama kegiatan
praktikum.
Panduan Praktikum
Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran di mana mahasiswa belajar di
laboratorium yang di dampingi oleh seorang pembimbing. Pembeljaran praktikum
memperkenalkan mahasiswa tentang kasus melalui skenario kasus dan memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan fisik serta tindakan kebidanan
secara mandiri. Praktikum kebidanan juga memberikan pengalaman dalam berkomunikasi,
bekerja tim, problem solving, belajar mandiri, sharing informasi serta etika profesi.
A. Strategi Kegiatan
1. Setiap praktikum dimulai dengan “Pre Confrence” laporan pendahuluan yang harus
sudah dibuat mahasiswa.
2. Laporan Pendahuluan meliputi konsep teori sistem persepsi sensori dan asuhan
kebidanan.
3. Melakukan tindakan kebidanan sesuai standar operasional prosedur
4. Memahami penerapan berbagai konsep dasar dalam merawat kasus tersebut :
a. Teori kebidanan
b. Komunikasi terpeutik
c. Etika kebidanan
B. Tugas Mahasiswa
1. Wajib mematuhi tata tertib laboratorium.
2. Membuat laporan pendahuluan sesuai ketentuan
3. Mengikuti Pre Confrence.
4. Mendiskusikan skenario kasus
5. Setiap mahasiswa melakukan tindakan kebidanan secara mandiri.
C. Metode Penilaian
Penilaian selama studi kasus merupakan nilai kumulatif dari :
1. Observasi Penampilan Kerja
Penampilan kerja praktikan dinilai oleh pembimbing praktik dengan
menggunakan penilaian sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang meliputi :
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien dan lingkungan
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
2. Penilaian laporan pendahuluan yang terdiri dari :
a. Konsep teori
b. Diagnosa kebidanan
c. Intervensi kebidanan
d. SOP
3. Kemampuan kognitif dan afektif saat ”Conference” dan melakukan tindakan
kebidanan mandiri
D. Metode Pembelajaran Klinik
1. Melakukan ”pre confrence”.
2. Mengobservasi dan membimbing praktikan dalam melakukan tindakan kebidanan.
3. Memberikan bedside teaching (BST)
4. Mendiskusikan/memberi contoh tentang hal-hal/tindakan kebidanan yang tidak
sesuai dan yang benar.
5. Berdiskusi dengan praktikan masalah yang dialami pasien pada skenario kasus
tersebut dan apa tindakan yang sudah dan akan dilakukan termasuk penerapan
berbagi konsep
6. Penilaian penampilan dilakukan terhadap praktikan meliputi :
a. Komunikasi (pendekatan)
b. Ketrampilan dasar
c. Perilaku profesional
E. Evaluasi
Penilaian/evaluasi meliputi :
1. Penilaian kinerja mandiri : 30%
2. Penilaian Laporan Pendahuluan :20%
3. Penilaian penampilan: 25%
4. Kognitif : 25%
KONSEP DASAR GIZI
Gizi : Berasal dari bahasa arab : Ghidza yang berarti makanan yang bermanfaat atau sari
makanan.
A. Gizi: Istilah untuk manusia (Human Nutrition)
B. Nutrisi : Istilah untuk hewan ( Animal Nutrition)
C. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh
D. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan
E. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energy
F. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
G. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
H. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
A. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam
tubuh).
B. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas
kerja.
1. Makanan lengkap adalah Susunan hidangan pada suatu waktu makan (misal pagi,
siang, malam) yang terdiri makanan pokok, sayur, lauk pauk, buah serta air
2. Makanan selingan adalah Makanan yang dimakan diantara dua waktu makan misalnya
jajanan
3. Menu adalah Susunan hidangan yang terdiri dari olahan beberapa macam resep
makanan yang dipadukan serasi dan disajikan pada waktu tertentu
Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
a. Berdiri tahun 1926 Mary Swartz Rose (profesor ilmu gizi di Universitas Columbia,
New York, AS).
b. Pada zaman purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup.
c. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan
bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh
makan
Beberapa penelitian yg menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu :
A. Pernafasan dan Kalorimetri – Antoine Lavoisier (1743-1794) penggunaan energi
makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. awal abad 20 :
pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok.
B. Penemuan Mineral dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 : kalsium. Tahun 1808,
Boussingault : zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990): cairan
tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, Loeb : pengaruh konsentrasi
garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup
C. Penemuan Vitamin –Tahun 1887-1905 : makanan yang dimurnikan dan makanan
utuh, hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi
utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Tahun 1912,
Funk memberi nama vitamine. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan
diakui sebagai zat esensial
D. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular –tahun 1955 : struktur sel yang rumit serta
peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel.
Tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara
zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan
pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
E. Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan
terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku,
kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi.
F. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi
bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan,
dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan
batas keracunan).
Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan:
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat
esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh.Karbohodrat (hidrat
arang), lemak, protein, vitamin dan mineral
A. Makronutrien
Golongan makronutrien terdiri dari :
a. Karbohidrat – Glukosa; serat.
b. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
c. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin;
valin; histidin; nitrogen nonesensial.
d. Mineral: Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi;
selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon,
arsen, boron; vanadium, molibden.
e. Vitamin: Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol);
vitamin K; tiamin; riboflavin; niacin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12;
asam pantotenat; vitamin C.
f. Air
Fungsi Zat Gizi
a. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan
organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk
melakukan kegiatan/aktivitas.
b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral
dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang
rusak.
c. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Mineral dan
vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot
serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan
pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/
ekskresi dan lain-lain proses tubuh
Akibat Gangguan Gizi pada Fungsi Tubuh
A. Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)menyebabkan
gangguan pada proses-proses:
a. Pertumbuhan
b. Produksi tenaga
c. Pertahanan tubuh
d. Struktur dan Fungsi Otak
e. Perilaku
B. Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi
disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan adalah salah satu faktor
terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes melitus, jantung koroner,
hati dan kandung empedu.
LATIHAN :
1. Jelaskan pengertian Status gizi !
2. Apa perbedaan gizi dan nutrisi ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Ilmu gizi ?
4. Sebutkan pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan !
5. Apa perbedaan makronutrien dan mikronutrien ?
TES 1 :
1. Gizi berasal dari bahasa arab yaitu.....
A. Ghidza
B. Gizi
C. Ghadzi
D. Gidzii
2. Bahan makanan adalah.....
A. makanan dalam keadaan yang baik
B. makanan yang sudah siap dihidangkan
C. makanan dalam keadaan mentah
D. makanan yang sudah disiapkan
3. Pada tahun berapa Mineral dalam tulang dan gigi ditemukan...
A. Pada tahun 1808
B. Pada tahun 1987
C. Pada tahun 1980
D. Pada tahun 1999
4. Pengertian gizi terbagi secara...
A. Modern dan sekarang
B. Tradisional dan modern
C. Klasik dan tradisional
D. klasik dan masa sekarang
5. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)
menyebabkan gangguan pada proses-proses kecuali...
A. Pertahanan tubuh
B. Produksi tenaga
C. Pertumbuhan
D. Pengeluaran
GIZI DALAM SIKLUS HIDUP MANUSIA
GIZI IBU HAMIL
a. IMT normal 18,5-25 tambah : 11,5-16 kg
b. IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg
c. IMT overweight/ob >25 tambah : 7-11,5 kg
Kenaikan berat badan disebabkan oleh :
1. berat badan janin 3,5-4 kg
2. plasenta 0,5-1 kg
3. cairan amnion 1 kg
4. buah dada 0,5 kg
5. ikhterus 1 kg
6. penambahan volume darah 1,5 kg
7. lemak tubuh > 2,5 kg
8. penambahan jaringan otot & cairan 2-3,5 kg
Kalori
Energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan
payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II &
III, kalori tambahan 300 kalori /hr , akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori > kalori
sebelum hamil.
Protein
Protein : 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari
kebutuhan wanita yang tidak hamil ( fx : membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan
janin, pertumbuhan dan diferensiasi sel
KEBUTUHAN GIZI
1. Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.
Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir
trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung
persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama.
Karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin
dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama
hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
3. Vitamin dan mineral
Vitamin membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin,
dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel
darah merah. Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino. Kebutuhan
vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama
magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari
jaringan lunak.
Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk
pertumbuhan dan metabolisme energi, Disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya
anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
Dampak kurang gizi
1. Kekurangan asupan gizi pada trimester I : bayi lahir prematur, kematian janin, dan
kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
2. Kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III : Menghambat pertumbuhan janin
atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya.
3. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada
bayi, dan keguguran.
4. Ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan
vitamin A dan D dosis tinggi penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam
bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak
terjamin.
5. Kenaikan BB 3 minggu pertama = 1-2 kg selanjutnya ¼-1/2 kg per minggu
Menu sehari ibu hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil.
KELOMPOK BAHAN MAKANAN PORSI
Roti, serealia, nasi dan mi
6
Sayuran
3
Buah
4
Susu, yoghurt, keju
2
Daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan
3
Gula
2
Lemak, minyak
5
1. 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah
besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram),
jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135
gram)
2. 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong
sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur
ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram)
dan lainnya.
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
Di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan
lainnya.
4. 1 potong buah
Seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis
(110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1
buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95
gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji
besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2
buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram),
dan lainnya.
5. 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan
kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok
makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
6. 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil
keju (35 gram), dan lainnya.
7. Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
Alpukat 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
8. Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:
1 sendok makan madu (15 gram)
Perhitungan kebutuhan gizi
1) Kebutuhan energi :
a. Metode harrist benedict
b. Penambahan kalori + 180 kkal …. Trimester 1
+ 300 kkal …. T2 & T3
2) Kebutuhan protein :
a. 1 gr/kg BB/ hari
b. Penambahan protein + 17 gram…. T1-T3
3) Kebutuhan lemak :
25-30% dari total kebutuhan energi
GIZI IBU MENYUSUI DAN ASI
Apa yang Ibu makan akan mempengaruhi ASI. Makanan yang mungkin perlu Ibu hindari
Berikut adalah jenis makanan/minuman yang dapat mempengaruhi bayi melalui ASI:
A. Makanan pedas dan berbumbu tajam dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
B. Kafein yang ada dalam minuman Ibu, bukan hanya membuat Ibu terjaga tapi juga
membuat bayi sulit tidur sehingga waktu istirahat Ibu pun berkurang Padahal Ibu
butuh istirahat untuk kembali mengurus bayi esok harinya.
C. Produk olahan susu, bawang bombay, kubis mungkin membuat bayi Ibu kembung dan
kolik
D. Apakah bayi Ibu alergi terhadap sesuatu yang baru Ibu makan?
Bila bayi Ibu mengalami gangguan pencernaan atau ruam setelah disusui, ia mungkin
alergi terhadap sesuatu yang baru Ibu makan. Susu sapi, kacang, gandum, ikan dan
telur adalah beberapa makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Perhitungan kebutuhan gizi
1. Kebutuhan energi :
a. Metode harrist benedict
b. Penambahan kalori + 500 kkal …. 6 bulan pertama
+ 550 kkal …. 6 bulan kedua
2. Kebutuhan protein :
a. 1 gr/kg BB/ hari
b. Penambahan protein + 17 gram
3. Kebutuhan lemak :
25-30% dari total kebutuhan energi
GIZI PADA BAYI & BALITA
Kebutuhan gizi bayi 0-1 tahun
ASI memberikan gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan umur 0-6 bulan = ASI
eksklusif . Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi
dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI.
Makanan bayi umur 6-12 bulan
1. ASI harus tetap diberikan
2. Makanan lumat 2x sehari 1x buah lumat, 1x bubur susu nasi tim saring
3. Berikan ASI terlebih dahulu, setelah itu makanan pendamping
a. Teruskan pemberian ASI/ MP-ASI
b. Berikanlah makanan lembek dengan frekuensi sesuai umur
c. Perkenalkan aneka ragam bahan makanan
d. Beri makanan sesuai jumlah kebutuhan kalorinya agar tidak terjadi kegemukan /
kurang gizi
Kebutuhan gizi bagi bayi….
A. Kalori : 100-120 per kilogram berat badan.
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal
B. Protein : 1,5-2 gram per kilogram berat badan
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4
gram
C. Karbohidrat : 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram
D. Lemak : 20 persen dari total kalori
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram
Takaran nasi tim yang diperlukan
1. 6 bulan 6 sdm
2. 7 bulan 7 sdm
3. 8 bulan 8 sdm
4. 9 bulan 9 sdm 1x/hari diperkenalkan makanan selingan
5. 10 bulan secara bertahap diperkenalkan dengan makanan yang lebih kental
Kebutuhan gizi balita (umur 1-5 tahun)
Beda orang dewasa dengan balita :
a. Gula & Garam - lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi. Kalau pun ia
sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita
tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
Cermati makanan balita Ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok
untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan
mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.
b. Porsi Makan - Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka
membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil
namun sering.
c. Kebutuhan Energi & Nutrisi - Bahan makanan sumber energi seperti
karbohidrat,protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak
setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.
d. Susu Pertumbuhan – Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi
balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu Pertumbuhan dari Nutricia
merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12
bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu buah hati ibu.
Pola makan balita
1) Pukul 06.00 : Susu
2) Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
3) Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
4) Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim
5) Pukul 14.00 : Susu
6) Pukul 16.00 : Makanan selingan
7) Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim
8) Pukul 20.00 : Susu.
Bahan makanan yang harus dihindari
1. Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya
dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk
balita.
2. Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah
sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli
makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
3. Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Ibu bisa membuat sendiri „jajanan‟ untuk balita hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
4. Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu
tidak jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur
sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
5. Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan
kacang bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.
Kebutuhan gizi balita
Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan
sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100
kkal. Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah
lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.
GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH
Pola makan anak usia taman kanak-kanak :
Anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah sudah bisa memilih
makanan yang disukainya. Perlu ditanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada
usia dini dan di sekolah diarahkan pula oleh gurunya dengan praktik mengkonsumsi
makanan yang sehat secara rutin. Program makan bersama di sekolah sangat baik
dilaksanakan karena ini merupakan modal dasar bagi pengertian anak supaya mereka mau
diarahkan pada pola makan dengan gizi yang baik
Pola makan anak umur 7-9 tahun & 10-12 tahun :
1. Pada usia 7-9 tahun anak pandai menentukan makanan yang disukai krn sudah kenal
lingkungan . Banyak anak menyukai makanan jajanan yang nafsu makan anak . Perlu
pengawasan supaya tidak salah memilih makanan karena pengaruh lingkungan
2. Pada anak usia 10-12 tahun kebutuhan sudah dibagi dalam jenis kelaminnya:
a. Anak laki2 lebih banyak aktivitas fisik sehingga memerlukan energi yang banyak
dibandingkan anak perempuan
b. Anak perempuan sudah mengalami masa haid sehingga lebih banyak banyak
protein, zat besi dari usia sebelumnya
3. Perlu diperhatikan pula adalah pentingnya sarapan pagi supaya konsentrasi belajar
tidak terganggu
GIZI USIA REMAJA
A. Masa remaja awal : 10-13 tahun
B. Masa remaja tengah : 14-16 tahun
C. Masa remaja akhir : 17-19 tahun
Prinsip gizi remaja status gizi remaja harus dinilai secara perorangan berdasarkan data
antopometri, biokimia, pemeriksaan fisik & klinis, dietary, psikososial
Kebutuhan gizi remaja
1. Wait, dkk kebutuhan energi dapat dihitung menurut TB U 11-18 tahun = 13-23
kkal/cm (laki-laki); 10-19 kkal/cm (perempuan)
2. Makanan harus seimbang memenuhi menu gizi seimbang
3. Kebutuhan energi remaja putra 3470 kkal/hr (U 16 th); putri 2550 kkal/hr (U 12 th)
4. Kebutuhan protein 0,29-0,32 g/cm (putra); 0,27-0,29 g/cm (putri)(U 11-18 th)
5. Mineral Fe & Ca 800-1200 mg/hr
GIZI PADA MANULA
Batasan lansia :
1. Menurut Durmin : Young ederly (65-75 th), older ederly (75 th)
2. Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia 75-84 th dan 85 th
3. M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th
4. Menurut usia pensiun : usia diatas 56 th
5. WHO : usia pertengahan(45-59), usia lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia sangat
tua(>90)
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lansia
a. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gizi (ompong)
b. Berkurangnya indera pengecapan penurunan cita rasa
c. Kerongkongan mengalami pelebaran
d. Rasa lapar menurun asam lambung menurun
e. Gerakan usus / gerakan peristaltik lemah & biasanya menimbulkan konstipasi
f. Penyerapan makanan di usus menurun
Masalah gizi lansia
1. Gizi lebih
2. Gizi kurang
3. Kekurangan vitamin
Status gizi lansia
a. Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung
mengalami kegemukan/obesitas
b. Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya cenderung
kegemukan/obesitas
c. Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya cenderung
kegemukan/obesitas
d. Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu
makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang energi protein yang
kronis)
e. Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat (sayur,
daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini
menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitas
f. Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini mengganggu
penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-zat gizi
mikro
g. Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia
menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemia
h. Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu
makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati
i. Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan
makanan sendiri dan menjadi kurang gizi
j. Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan
menurun dan menjadi kurang gizi
k. Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya
menjadi kurang gizi
l. Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat
menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi
Kebutuhan gizi lansia
1. Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang
berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas.
Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya.
Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan
sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal,
sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan,
maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas.
Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh
akan menjadi kurus
2. Protein
Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1
gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan
tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena
pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang
(disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian
merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-
14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan
hewani dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang
dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi)
dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga
dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly
unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik,
sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.
4. Karbohidrat dan serat makanan
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah
BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat
menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-
buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat
(yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang
dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap
tubuh. Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya
dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang
berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.
5. Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A,
B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama
disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan
mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang
menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan
vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi
yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin,
mineral dan serat.
LATIHAN :
1. Bagaimana takaran IMT Ibu hamil ?
2. Apa saja Kebutuhan gizi Ibu hamil ?
3. Makanan apa saja yang perlu dihindari Ibu Hamil ?
4. Makanan apa saja yang diberikan pada umur 6 bulan – 1 tahun ?
5. Buatlah pola makan balita usia 4 Tahun !
TES 2 :
1. Berapa tambahan kalori pada TM II dan III......
A. 300 kalori per hari
B. 400 kalori per hari
C. 700 kalori per hari
D. 500 kalori per hari
2. Kenaikan BB pada ibu hamil disebabkan oleh ...
A. Banyaknya makanan yang dikonsumsi
B. Terlalu banyaknya tidur disiang hari
C. Berat badan janin, plasenta, dan cairan amnion
D. Ibu terlalu banyak mengkonsumsi minuman yang manis
3. Berikut ini makanan yang dapat mempengaruhi bayi melalui ASI adalah ...
A. Produk susu rendah lemak
B. Kacang-kacangan
C. Makanan pedas dan berbumbu tajam
D. Daging sapi tanpa lemak
4. Berapa takaran nasi TIM pada bayi usia 7 bulan ..
A. 5 sdm
B. 6 sdm
C. 7 sdm
D. 8 sdm
5. Berikut ini masalah gizi pada lansia, kecuali
A. Gizi lebih
B. Gizi kurang
C. Kekurangan vitamin
D. Semakin tajam nya indera penglihatan
MASALAH GIZI
1. MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL
Ibu hamil sehat dengan status gizi baik:
1) LiLA ≥ 23,5 cm.
2) IMT Pra hamil (18,5 - 25,0).
3) Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan.
4) Kadar Hb normal > 11 gr/dL
5) Tekanan darah Normal (Sistol < 120 mmHg dan Diastol < 80 mmHg).
6) Gula darah urine negatif.
7) Protein urine negatif.
GIZI KURANG
KEK
A. Asupan energi (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
B. Penapisan Ibu hamil risiko KEK dilakukan dengan pengukuran lingkar lengan atas
(lila).
C. Lila < 23,5 cm maka ibu hamil berisiko KEK.
D. Digunakan indeks massa tubuh (IMT) pada trimester I.
E. Jika IMT pada trimester I < 18,5 Maka ibu hamil didiagnosa KEK.
F. Ibu hamil KEK akan berdampak pada janin, dan anak yang akan berlanjut sampai
pada usia dewasa, antara lain:
1) Gangguan pertumbuhan janin (Intrauterine Growth Retardation)
2) Risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
3) Risiko bayi lahir dengan kelainan kongenital (Defect Neural Tube, bibir
sumbing, celah langit-langit dll)
4) Risiko bayi lahir stunting sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit
tidak menular (PTM) pada usia dewasa seperti Diabetes Melitus, Hipertensi,
Jantung Koroner.
5) Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang akan berpengaruh
pada kecerdasan anak
Penanganan
a. Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia kehamilan
mencapai 16 minggu
b. Pemberian makanan tambahan yang Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dan dipadukan
dengan penerapan Porsi Kecil tapi Sering
c. Penambahan 200 – 450 Kalori dan 12 – 20 gram protein dari kebutuhan ibu adalah
angka yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi janin
ANEMIA
Penyebab timbulnya anemia pada ibu hamil antara lain:
a. Makanan yang dikonsumsi kurang mengandung protein, zat besi, vitamin B12 dan
asam folat.
b. Meningkatnya kebutuhan tubuh selama hamil akan zat-zat gizi karena perubahan
fisiologis ibu hamil dan pertumbuhan serta perkembangan janin.
c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan akut dan kronis.
Anemia dapat diatasi dan dicegah :
a. Memperbaiki pola makan, yaitu mengonsumsi makanan kaya zat besi.
b. Makanan kaya zat besi dapat bersumber dari makanan hewani dan nabati, seperti
yang dijelaskan di bagian sebelumnya.
c. Minum suplemen yang berisi 250 mg zat besi dalam bentuk sulfas ferrosus (atau
setara dengan 60 mg besi elemental) dan 400 microgram asam folat.
Penanganan Anemia Pada Bumil Lebih Lanjut
a. Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral,
dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa
kehamilannya tua
b. Transfusi darah
c. Konsumsi nutrisi Sayur, protein hewani
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis dapat diatasi dengan :
a. Mengatur pola makan yang baik.
b. Perhatikan porsi makan dan jenis makanan yang sekiranya memancing rasa mual
muntah, kemudian hindari makanan tersebut.
c. Makanlah dalam porsi kecil tetapi sering.
d. Makan makanan kering, seperti biskuit atau roti bakar, dapat membantu menyerap
asam lambung.
e. Makanan berkarbohidrat tinggi bisa dijadikan pilihan agar energi yang terbuang
akibat muntah bisa tergantikan.
f. Jangan ragu untuk mengonsumsi makanan dan minuman berkadar air tinggi seperti
sayuran, jus buah, dan sejenisnya untuk mengganti cairan yang terbuang lewat
muntah.
KONSTIPASI
a. Cara mengatasi dan mencegah :
b. Pola makan bergizi seimbang
c. Mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti sayur-sayuran,
buahbuahan, dan jenis karbohidrat yang mengandung serat (roti gandum atau whole
wheat, kentang, dan ubi).
d. Pilihan buah hendaknya yang berwarna oranye atau kuning tua
e. Banyak minum kira-kira 3 liter per hari
DIABETES GESTATIONAL
a. Diet untuk mempertahankan kadar gula dalam darahnya di berikan sekitar 25
Kkal/kg-hari biasanya kalori ini di bagi sebagai berikut:
a) 10% untuk sarapan pagi
b) 30%untuk makan siang
c) 30%untuk makan malam
d) 30%untuk snak
b. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
c. Lakukan pula aktivitas ringan dapat memperlancar peredaran darah, mempertahankan
kadar gula darah.
d. Ibu hamil : memeriksakan gula darahnya
e. Bila gemuk, tapi taksiran berat janin terlalu kecil untuk umur kehamilan maka kalori
ditambah, Bila taksiran berat janin terlalu besar, meskipun ibunya kurus maka kalori
dikurangi.
HIPERTENSI
a. Diet rendah garam, terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari),
menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).
b. Menjaga rasa makanan sealami mungkin
c. Konsumsi sayu & buah
d. Kalsium dan magnesium adalah dua jenis mineral yang baik bagi penderita hipertensi
Terdapat pada susu, ikan laut, rumput laut, kacang, kol, kacang almond kering,
bayam, alpukat, pisang, kismis dan kacang mede
2. MASALAH GIZI PADA BAYI
ALERGI
a. Bahan makan yang dapat bersifat alergen untuk bayi terutama pada tahun pertama
kehidupannya antara lain kacang-kacangan, mentega, telur, susu sapid an kacang-
kacangan
b. Bayi yang alergi terhadap susu sapi dapat diberikan susu kedelai atau soya
GIZI LEBIH (OBESITAS)
a. Makan banyak makanan kaya serat
b. Makan diet rendah lemak dan tidak meningkatkan lemak dan /atau asupan kalori
c. Berikan sarapan dan bekal untuk anak
d. Perbaiki teknik mengolah makanan
e. Tetapkan aturan makan
f. Berikan anak kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik
KARIES GIGI
Pemberian makanan dan atau minuman manis untuk bayi melalui botol 3 kali/hr
atau lebih dari 1 jam saat makan/minum dapat menjadi penyebab kondisi ini
DIARE
Diare sering terjadi karena infeksi saluran cerna, bila hal ini sering terjadi akan
mengakibatkan dehidrasi sehingga memerlukan pengganti cairan dan elektrolit yaitu
dengan rehidrasi oral atau bila kondisi berlanjut lebih parah dimungkinkan pemberian
rehidrasi parenteral
PENANGANAN
a. Pada bayi yang telah mendapat susu formula, susu formula bebas laktosa hanya
diberikan kepada bayi yang mengalami dehidrasi berat dan bayi yang secara klinis
memperlihatkan intoleransi laktosa berat dan diarenya bertambah pada saat diberikan
susu. Susu tersebut dapat diberikan selama 1 minggu.
b. Memberikan nutrisi yang cukup
c. Makanan yang harus dihindarkan adalah makanan dengan kandungan tinggi, gula
sederhana yang dapat memperburuk diare .
d. Tinggi lemak yang sulit ditoleransi karena menyebabkan lambatnya pengosongan
lambung.
e. Pemberian susu rendah laktosa atau bebas laktosa diberikan pada penderita yang
menunjukkan gejala klinik dan laboratorium intoleransi laktosa.
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
a. Kekurangan yodium berakibat pada rendahnya tingkat intelegensia anak dan proses
tumbuh kembangnya, yaitu menjadi kerdil atau kretin, gangguan pendengaran/tuli,
retardasi mental, gangguan neuromotor, dan sebagainya.
b. Penyebab GAKY antara lain kurangnya asupan yodium, tingginya konsumsi makanan
goitrogenik, air minum kotor dan genetic
3. MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI
a. Anemia zat gizi besi
b. Asupan folat
c. Sumber makanan yang mengandung zat besi yang mudah diabsopsi tubuh manusia
adalah sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur, dsb. Sayuran seperti daun
singkong, kangkung dan bayam juga mengandung zat besi akan tetapi lebih sulit
absorpsinya di dalam tubuh
KEKURANGAN VITAMIN A
Menambah asupan makanan yang mengandung vitamin A diantaranya adalah wotel,
pepaya, tomat. Sumber vitamin A lain juga bisa didapatkan dengan suplementasi vitamin A
200.000 SI oleh tenaga kesehatan setelah melahirkan dan kedua selambat-lambatnya 6
minggu setelah mengonsumsi tablet yang pertama
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (GAKY)
a. Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari.
b. Yodium dapat di peroleh dari makanan yang mengandung yodium. Makanan yang
c. mengandung yodium tinggi terdapat pada makanan laut. Selain dari makakn laut
yodium di
d. peroleh dari mengkonsumsi garam yang mengandung yodium
4. MASALAH GIZI PADA REMAJA
OBESITAS
a. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan
berat badan
b. Kurang energi kronis
c. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energei
d. Biasakan makan pagi
ANEMIA
a. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan
b. Mengubah kebiasaan pola makanan dan hidup bersih dan pencegahan infeksi cacing
c. Suplementasi zat besi
LATIHAN :
1. Bagaimana yang dikatakan ibu hamil dengan status gizi baik ?
2. Sebutkan macam-macam masalah kurang gizi pada ibu hamil !
3. Bagaimana cara mencegah anemia pada ibu hamil ?
4. Apa saja masalah gizi pada bayi ?
5. Apa akibat kekurangan Vit A pada ibu menyusui ?
TES 3:
1. Berapa normal LILA ibu hamil
A. Kurang dari 23,5 cm
B. Kurang dari 21,5 cm
C. Kurang dari 20,5 cm
D. Kurang dari 23,0 cm
2. Hiper emesis gravidarum dapat diatasi dengan ..
A. Terapi
B. Transfusi darah
C. Konsumsi nutrisi
D. Mengatur pola makan yang baik
3. Berikut masalah gizi pada bayi kecuali..
A. Alergi
B. Gizi lebih (obesitas)
C. Karies gigi
D. Perkembangan dan pertumbuhan yang baik
4. Berikut masalah gizi pada remaja yaitu ..
A. Alergi
B. Anemia
C. Karies gigi
D. Menurunnya indera penglihatan
5. KEK pada ibu hamil TM I, jika IMT kurang dari ...
A. 18,5
B. 17,5
C. 20,0
D. 15,5
PELAYANAN GIZI KELUARGA
1. ASI EKSKLUSIF
a. Pengertian
b. Manfaat Pemberian ASI
c. Cara Pemberian ASI kepada Bayi untuk Ibu Bekerja
2. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
a. Pengertian
b. Cara menilai, interpretasi dan Manfaat Menatau Pertumbuhan dan Perkembangan
Balita
c. Pencegahan dan Penanggulangan Balita Tinggi Badan pendek dan Defisit Intelegensia
(Stunting)
d. Praktek Pemberian Makan bayi dan Anak
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. (Pasal 1
PP 33 Tahun 2012) . Kecuali obat ,vitamin, mineral tetes… Hari-hari pertama setelah
melahirkan :
Bagaimana AGAR Bayi Mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan ??
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Kunci Sukses Pemberian ASI Eksklusif
Apa Itu IMD ?
Tindakan segera setelah lahir, bayi diberi kesempatan untuk mulai (inisiasi) menyusu
sendiri dengan meletakkan bayi menempel di dada atau perut Ibu; bayi dibiarkan merayap
mencari puting, kemudian menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung dalam satu jam
pertama sejak bayi lahir
Manfaat IMD Bagi Bayi
A. Suhu kulit dada ibu yang melahirkan akan menyesuaikan dengan suhu tubuh bayi.
Jika bayi kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan bayi
sehingga dapat mencegah risiko kedinginan (hypothermia). Jika bayi kepanasan, suhu kulit
ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayi.
B. Kontak kulit ke kulit meningkatkan ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan bayi.
Kontak kulit dalam 1-2 jam pertama ini sangat penting, karena setelah itu biasanya bayi
tertidur.
C. Ibu dan bayi akan menjadi lebih tenang sehingga pernapasan dan detak jantung bayi
akan menjadi lebih stabil dan membuat bayi tidak rewel.
D. Meningkatkan keberhasilan menyusu
Produksi ASI menjadi lancar. Bayi dapat memperoleh kolostrum dan ASI eksklusif
selama 6 bulan serta tetap menyusu sampai anak berusia 2 tahun
Manfaat IMD bagi Ibu
Proses IMD merangsang pengeluaran hormon oksitosin , yaitu hormon yang :
A. Membuat ibu merasa tenang, rileks, mencintai bayi dan merasa bahagia
B. Merangsang refleks pengeluaran ASI
C. Merangsang kontraksi rahim yang mencegah perdarahan usai persalinan serta
membantu proses pengeluaran plasenta
Manfaat Menyusui
A. BAGI BAYI
B. BAGI IBU
C. BAGI KELUARGA
D. BAGI NEGARA
MANFAAT MENYUSUI
A S I
a. Zat-zat gizi yang lengkap
b. Mudah di cerna, diserap secara efesien
a. Melindungi terhadap infeksi
b. Biaya lebih rendah dibanding asupan buatan
MENYUSUI
c. Membantu bonding dan perkembangan
d. Membantu menunda kehamilan baru
e. Melindungi kesehatan Ibu
Manfaat Memberikan ASI pada Keluarga
a. Ekonomis
b. Psikologis
c. Kemudahan
Manfaat Memberikan ASI pada Negara
a. Menurunkan AKB
b. Mengurangi Beban Negara untuk Biaya RS
c. Mengurangi Import Sufor
d. Meningkatkan Kualitas Generasi
Informasi Penting Seputar Menyusui untuk Keluarga :
a. Memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan.
b. Pemberian ASI akan melindungi bayi/anak dari penyakit dan menumbuhkan tali kasih
sayang ibu dan anak.
c. Bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI dan senantiasa dekat dengan ibunya.
d. Semakin sering ibu memberikan ASI, maka akan semakin banyak ASI diproduksi.
e. Seorang wanita yang bekerja dapat melanjutkan pemberian ASI.
Menopang Payudara
PELEKATAN MENYUSUI YANG BAIK DAN KURANG BAIK
Cara Lain Posisi Duduk Saat Menyusui
ASI pada Ibu Bekerja
Ibu bekerja dapat melanjutkan menyusui bayinya dan memerah ASInya bila mereka terpisah
Bagaimana Memerah ASI?
1. Letakkan tangan di pinggir areola seperti huruf C. Posisi ibu jari dan telunjuk
berlawanan
2. Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan jari-jari, pijat areola kearah depan
(menggulung).Menekan dan menggulung dilakukan secara berkesinambungan.
Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu. Kemudian ditekan ke arah
dada
3. Lanjutkan dengan gerakan kedepan memijat jaringan di bawah areola sehingga
memerah ASI dalam saluran ASI. Lakukan gerakan ini sampai pancaran ASI
berkurang
ASI PERAH
ASI dapat disimpan dengan ketahanan sebagai berikut:
a. 8 jam dalam temperatur ruangan
b. 24 jam di cooler bag dengan es batu atau ice pack
c. 3 hari di lemari es
d. 1-2 minggu di freezer pada lemari es satu pintu
e. 3 bulan di freezer pada lemari es dua pintu
Pzemberian ASI Perah
a. ASI beku dapat dicairkan dengan cara memindahkan dari freezer ke lemari es (chiller)
b. ASI dapat diberikan pada bayi dengan cara merendam botol ASI dalam wadah yang
berisi air hangat. Tidak diperbolehkan menghangatkan ASI dengan cara dipanaskan
diatas kompor
c. ASI dapat diberikan menggunakan cangkir
Bahaya Pemberian Susu Formula
a. Lebih mudah diare dan infeksi saluran pernafasan
b. Lebih mudah alergi dan keadaan tidak tahan terhadap protein susu formula
(intoleransi)
c. Meningkatnya risiko terkena beberapa penyakit kronis
d. Kurang ikatan kasih sayang antara ibu dengan bayinya
e. Potensi bahaya bila susu terkontaminasi atau kadaluarsa
f. Memiliki resiko kematian lebih besar dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI
g. Bila susu terlalu encer, menyebabkan kekurangan gizi, bila susu terlalu kental atau
terlalu banyak diberi dapat mengakibatkan kelebihan berat badan
h. Cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah
i. Memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli susu dan peralatannya
Pemberian ASI Pada Saat Bencana
Pemberian ASI harus dilindungi, dan bantuan sufor dalam pengawasan nakes. Stress
menurangi produksi ASI dan sumbangan Sufor melimpah.
INGAT !!!
a. Bila ASI tidak keluar hari pertama, bayi jangan diberi susu formula Dari hari pertama
kelahiran sampai 3 x 24 jam bayi masih bisa bertahan tanpa asupan
makanan/minuman
b. ASI yang pertama keluar (kolostrum) tidak boleh dibuang karena bukan susu basi
c. Tidak benar kandungan gizi pada ASI sama dengan susu formula
d. Tidak benar ASI diatas satu tahun tidak ada manfaatnya
e. Tidak benar bila menyusui membuat gemuk atau sulit menurunkan berat badan
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
Manfaat Memantau Pertumbuhan
a. Mengetahui status pertumbuhan anak.
b. Mendeteksi secara dini bila terjadi masalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan untuk segera ditangani.
Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan
\
Bagaimana Mengetahui Status Pertumbuhan ?
Menghitung umur anak
Dihitung berdasarkan bulan penuh. 1 bulan = genap 30 hari. Didapat dengan
menghitung selisih tanggal lahir dengan tanggal kunjungan
Kasus I
Pada tanggal 30 Juni 2006, Nyonya Ismail membawa putranya Edi ke Pusat Ke sehatan
Masyarakat karena menderita sakit telinga. Edi dilahirkan tanggal 12 September 2004.
Berapa umur Edi pada kunjungan tersebut ?
Kasus II
Pada tanggal 19 April 2006, Dian anak perempuan mendatangi Pusat Kesehatan Masyarakat
untuk pemeriksaan kesehatan. Neneknya mengatakan bahwa KMS Dian hilang tetapi ia ingat
Dian akan berulang tahun yang pertama tanggal 1 Mei tahun 2006 ini. Tanggal berapakah
Dian lahir? Berapakah umur Dian saat kunjungan tersebut?
Kasus III
Pada tanggal 20 Agustus 2006, seorang bayi laki-laki bernama Tri dibawa ke Puskesmas
untuk imunisasi. Catatan kelahirannya menyebutkan Tri dilahirkan pada tanggal 26 Mei
2006. Berapakah umur Tri pada kunjungan tersebut?
Tindak Lanjut Hasil Penentuan Status Pertumbuhan
Apa yang Harus Dilakukan???
Berat badan naik (N):
Memberi pujian kepada Ibu dan tetap mengingatkan tentang pentingnya memantau
pertumbuhan, agar Ibu selalu rajin datang ke Posyandu
Berat badan tidak naik 1 kali
a. Memberikan pujian kepada Ibu yang telah membawa balitanya ke Posyandu
b. Menanyakan kepada ibu apa yang mungkin menjadi penyebab berat badan anak tidak
naik
c. Segera berkoordinasi dengan TPG setempat untuk mendatangi sasaran sebagai
langkah tindak lanjut
Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah (BGM)
a. Tetap memuji Ibu karena telah membawa anak ke Posyandu sehingga bisa ketahuan
anak BGM atau tidak naik 2 kali berturut-turut
b. Mengingatkan apakah anak sudah dirujuk oleh Kader dan dibawa ke Puskesmas ?
c. Segera berkoordinasi dengan TPG setempat untuk langkah tindak lanjut
Bagaimana dengan anak yang gemuk? bila mencurigai anak yang terlihat gemuk, cek
pada KMS-nya. bila status pertumbuhan anak berada diatas garis hijau muda pada KMS,
perlu tindak lanjuti oleh petugas kesehatan.
Algoritma Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Rujukan Usia 0-24 bulan
dari Posyandu ke Puskesmas
(bila tidak terdapat sumber daya untuk melakukan pengukuran tinggi badan)
BB/U
BB/U >+1
atau < -2
-2 = BB/U = +1
Rujuk ke Puskesmas
Ukur PB
Weight Velocity <P5
(Tidak Naik)
Weight Velocity =P5
(Naik)
Rujuk ke Puskesmas
Ukur PB
Kembali ke
Posyandu
bulan berikutnya
Balita perlu dikonsultasikan ke petugas kesehatan bila : Berat Badan Tidak Naik, Berada
di Bawah Garis Merah (BGM), Kelebihan Berat Badan
Periode Dan Pertumbuhan Anak Balita Menurut Umur Dan Aspek Kemampuan
Apa yang harus dilakukan untuk melihat perkembangan balita di dalam keluarga?
Bila menemukan Balita dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan ciri-ciri diatas,
maka perlu menghubungi petugas kesehatan untuk tindak lanjut segera
STUNTING
APA ITU STUNTING ?????
A. Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis
Algoritma Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Rujukan Anak Usia 0-24 bulan
dari Posyandu ke Puskesmas
(dengan sumber daya untuk melakukan pengukuran tinggi badan)
Sumber : Algoritma Damayanti Rusli Sjarif dan Klara Yuliarti, 2015
Catatan : Anak 3 – 5 tahun tanpa melihat batas kenaikan dengan persentil
TB/U BB/PB
< -2 < -2 atau > +1 antara -2 sampai +1
BB/U (lihat table WHO weight increments) Rujuk ke Puskesmas
Kenaikan BB = P5 Kenaikan BB < P5
Evaluasi rutin bulan depan Waspada
Rujuk ke Puskesmas
B. muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan,
perilaku pola asuh yang tidak tepat, sering menderita penyakit secara berulang karena
higiene dan sanitasi yang kurang baik
1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami stunting (pendek) (RISKESDAS 2013)
USIA SEKOLAH (ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR DENGAN TINGGI
BADAN BERBEDA)
Dampak Stunting
a. Anak menjadi mudah sakit
b. Kemampuan Bersaing Rendah
c. Produktivitas Rendah
Masa Emas dan Kritis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Nasihat Singkat untuk Anggota Keluarga
Pada Ibu Hamil
a. Gizi Seimbang
b. Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
kehamilan.
c. Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.
d. PHBS
Pesan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
a. Biasakan mengkonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak (1 porsi/ 1 piring
lebih banyak)
b. Mengatasi rasa mual dan muntah anjurkan makan dalam porsi kecil dan sering
c. Batasi mengkonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
d. Minumlah air putih lebih banyak (2-3 liter air perhari/ 8-12 gelas perhari
Pada Bayi Baru Lahir
a. Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih
b. Begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
c. Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif)
d. PHBS
Pada Anak 6 bln sampai 2 Tahun
a. Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
b. Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih.
c. Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, imunisasi dasar lengkap.
d. PHBS
Pada Balita
a. Gizi seimbang
b. Suplementasi Kapsul Vitamin A
c. PMT
d. PHBS
Hanya ASI saja
Mulai mendapat MP-ASI
Secara Bertahap Bertambah Jumlah dan kekentalan
BERIKAN MAKANAN DAN MINUMAN SECARA BERTAHAP SATU PERSATU
INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN GIZI
ASI EKSKLUSIF
Pertayaan yang diajukan adalah :
“Apakah bayi ini pada waktu usia 0-6 bulan hanya diberi ASI EKsklusif?
a. Pertanyaan ini ditujukan untuk anggota keluarga usia 7- 23 bulan
b. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, tanpa
diberikan makanan/minuman lain, termasuk air putih (kecuali obat-obatan dan vitamin
atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan
c. Isikan satu kode jawaban sesuai jawaban responden ke dalam kotak yang tersedia.
d. Y jika “Ya”, atau T jika “Tidak
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
Pertayaan yang diajukan adalah :
“Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan balita?
a. Pertanyaan ini ditujukan untuk anggota keluarga usia 2 – 59 bulan
b. Pertumbuhan balita adalah bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur. Deteksi dini tumbuh kembang balita juga
ditempuh dengan pemeriksaan fisik rutin.
Pertumbuhan balita dapat dipantau dengan:
a. Pertumbuhan Berat Badan
b. Pertumbuhan Tinggi Badan
Cek bukti yang ada, misalnya catatan penimbangan di KMS dalam buku KIA
Isikan satu kode jawaban sesuai jawaban responden ke dalam kotak yang tersedia.
Y jika “Ya”, atau T jika “Tidak
LATIHAN :
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Asi Ekslusif ?
2. Apa itu IMD beserta manfaatnya ?
3. Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar ?
4. Apa bahaya pemberian susu formula pada bayi ?
5. Bagaimana cara mengetahui ststus pertumbuhan ?
TES 4 :
1. Berikut manfaat dari menyusui, kecuali
A. Membantu bounding dan perkembangan
B. Membentu menunda kehamilan barau
C. Melindungi kematian ibu
D. Membuat ibu tidak nyaman
2. Apa manfaat memberikan ASI pada negara ...
A. Ekonomis
B. Psikologis
C. Mudah
D. Menurunkan AKB
3. ASI dapat disimpan denagn ketahanan sebagai berikut kecuali....
A. 8 jam
B. 24 jam
C. 3 bulan
D. 1 tahun
4. Bahaya pemberian susu formula yaitu ..
A. Menambah ikatan antara ibu dan bayi
B. Lebih sehat
C. Memiliki kecerdasan yang tinggi
D. Potensi bahaya bila susu terkontaminasi dan kadaluarsa
5. Pertumbuhan balita dapat dipantau dengan ...
A. Pertumbuhan berat badan
B. Terapi
C. Pengukuran
D. Pemeriksaan fisik
TEKHNIK PENGOLAHAN MAKANAN
Prinsip-prinsip Food Hygiene
A. Pemilihan Bahan Makanan
B. Penyimpanan Bahan Makanan
C. Pengolahan Makanan
D. Penyimpanan Makanan Masak
E. Pengangkutan Makanan
F. Penyajian Makanan
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
A. Fasilitas pencucian
B. Pembuangan kotoran air
C. Pengumpulan & pembuangan sampah
D. Penyimpanan bahan mentah
E. Penyimpanan makanan jadi
PENGELOLA MAKAN
Orang yang mengelola makanan dari persiapan sampai penyajian Pengolahan Makanan
Semua kegiatan pengolahan makanan mulai dari :
1. Penyusunan menu
2. Bahan makanan
3. Menyimpan
4. Memasak
5. Mengangkut
6. Menyajikan
Penyusunan Menu
Siklus 5-10 hari
1. Variasi dan kombinasi bahan makanan dapat diatur
2. Makanan yang disajikan dapat disusun sesuai dengan kebutuha
3. Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia gizi
4. Waktu dan tenaga yang tersedia
TEMPAT
Tempat pengolahan makanan dimana makanan itu diolah menjadi makanan siap saji
PERALATAN
Peralatan pengolahan makanan terbuat dr bahan yg baik, permukaan halus, tdk terbuat
dr bahan beracun. Letak peralatan dipisahkan sesuai fungsinya
LINGKUNGAN
Terdiri dari penyediaan air bersih, pembuangan limbah, sampah, serta pengendalian
terhadap binatang spt lalat, kecoa, dll
SYARAT PENGELOLAAN MAKANAN
PENGELOLAAN MAKANAN
a. Peralatan harus utuh, tidak cacat, & mudah dibersihkan
b. Lapisan permukaan alat tidak mudah larut asam/ basa/ garam yang dipakai dlm proses
pemasakan
c. Tutup wadah harus menutup sempurna
d. Kriteria kebersihan ditentukan dengan angka kuman maksimum100/cm & bebas dr
E.coli
PENGELOLA MAKANAN
a. Kondisi badan sehat secara fisik
b. Tidak berpenyakit menular
c. Tidak berpenyakit kulit
d. Berperilaku, bersikap, berpengetahuan yg mendukung penyehatan makanan
PERSYARATAN PERALATAN
a. Peralatan harus ut uh, tidak cacat, mudah dibersihkan
b. Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dlm asam/basa/garam
c. Tutup wadah harus menutup rapat
d. Kriteria kebersihan ditentukan dengan angka kuman max 100/cm & bebas E.coli
LATIHAN :
1. Apa saja prinsip food hygiene ?
2. Bagaimana tempat pengolahan makanan yang baik ?
3. Bagaimana syarat pengolahan makanna ?
4. Apa saja persyaratan peralatan makanan yang baik dan benar ?
5. Bagaimana langkah pengelolaan makanan ?
TES 5 :
1. Dibawah ini urutan pengelolaan makanan yang benar adalah ..
A. Penyusunan menu- bahan makanan- menyimpan-memasak-mengangkat-
menyajikan
B. Memasak-menyimpan-mengangkat-bahan makanan-penyusunan menu
C. Bahan makanan-memasak-menyajikan-menyimpan-mengangkat-menyajikan
D. Menyajikan-menyimpan-memasak-mengangkat-bahan makanan
2. Apa saja persyaratan peralatan..
A. Peralatan tidak utuh, cacat, sulit dibersihkan
B. Tidak tertutup
C. Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dalam asam dan basa
D. Tidak berpenyakit menular
3. berapa hari siklus penyusunan menu ..
A. 5-10 hari
B. 2-4 hari
C. 4-8 hari
D. 10-15 hari
4. Apa saja prinsip food hygience
A. Pemilihan bahan makanan
B. Fasilitas pencucian
C. Pembuangan
D. Pengumpulan
5. Berikut tempat pengelolaan makanan, kecuali ..
A. Fasilitas pencucian
B. Pembuangan kotoran
C. Penyimpanan bahan mentah
D. Penyimpanan makanan masak
PENILAIAN STATUS GIZI
Status Gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan atau perwujudan dari nutriture
dalam bentuk variabel tertentu.
ANTROMETRI
Definisi
Ukuran tubuh manusia berdasarkan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh &
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi
2 macam ukuran antropometri
1. Massa jaringan ukuran yang menunjukkan pertumbuhan massa jaringan aktif (
lemak,tanpa lemak) BB, LILA, TLBK
2. Linier ukuran yang menunjukkan pertumbuhan otot, tulang, rangka TB, LK,
LD
Parameter antropometri
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Umur
d. Lingkar kepala
e. Lingkar lengan atas
f. Lingkar dada
Indeks antropometri
a. BB/U, BB/TB, TB/U
b. LLA/U
c. LK/U
Cara Penilaian Status Gizi
1. Nilai-nilai indeks antropometri ( bb/u, tb/u, bb/tb) dibandingkan dengan nilai rujukan
who-nchs
2. Menggunakan cut off points untuk masing-2 indeks -status gizi seseorang dapat
ditentukan
3. Istilah status gizi dibedakan untuk setiap indeks yg digunakan agar tdk terjadi
kerancuan dalam interpretasi.
Cara Menghitung
Nilai Persen Terhadap Median Rujukan
% MEDIAN = (Xi / Med.rujukan) x 100 %
Xi = BB atau TB anak yg diperiksa
Med.rujukan = Nilai median BB atau TB rujukan pd. Umur yg. Sesuai dan jenis kelamin
anak yg. Diperiksa
CONTOH :
a. ANAK LAKI-2 UMUR 12 BULAN, BB = 8,5 KG, BB MEDIAN=10,2
JAWAB % MEDIAN = (8,5 /10,2) X 100 % = 83,3 %
ANAK LAKI-2 UMUR 18 BULAN, BB = 12,0 KG, BB MEDIAN = 11,5
b. JAWAB % MEDIAN = (12,0 /11,5) X 100 % = 104,3 %
ANAK PEREMPUAN UMUR 12 BULAN, BB = 8,5 KG, BB MEDIAN = 9,5
c. JAWAB % MEDIAN = (8,5 /9,5) X 100 % =89,47 %
KLASIFIKASI STATUS GIZI( PERSEN THD. MEDIAN )
STATUS GIZI
BB/U TB/U
BB/TB
a. GIZI BAIK
> 80 %
> 90 %
> 90 %
b. GIZI SEDANG 71 –80 % 81 –90 %
81 –90 %
c. GIZI KURANG 61 –70 % 71 –80 %
71 –80 %
d. GIZI BURUK <= 60%
<= 70%
<= 70%
CUT OFF POINTS DAN ISTILAH STATUS GIZIUNTUK INDEKS BB/U, TB/U DAN
BB/TB( Berdasar Hasil Kesepakatan Pakar Gizi, Januari 2000)
Indeks BB/U
a. Gizi Baik bila Z_ Score terletak dari >=-2 SD s/d +2 SD
b. Gizi Kurang bila Z_ Score terletak dari >=-3 SD s/d <-2 SD
c. Gizi Buruk bila Z_ Score terletak dari <-3 SD
d. Gizi Lebih bila Z_ Score terletak dari > +2 SD
Indeks TB/U
a. Normal bila Z_Score terletak >= -2 SD
b. Pendek bila Z_Score terletak < -2 SD
Indeks BB/TB
a. Normal bila Z_ Score terletak dari >=-2 SD s/d +2 SD
b. Kurus bila Z_ Score terletak dari >=-3 SD s/d <-2 SD
c. Sangat Kurus bila Z_ Score terletak dari <-3 SD 1
d. Gemuk bila Z_ Score terletak dari > +2 SDNormal
e. Pertimbangan dalam menetapkan Cut Off Point Status Gizi didasarkan pada asumsi
risiko kesehatan
f. Antara –2 sd s/d + 2 sd tdk memiliki atau berisiko paling ringan menderita masalah
kesehatan
g. Antara –2 sd s/d –3 sd atau antara + 2 sd s/d + 3 sd memiliki atau berisiko cukup
tinggi ( “mode-rate”) menderita masalah kesehatan
h. Dibawah –3 sd atau diatas + 3 sd memiliki atau berisiko paling tinggi menderita
masalah kesehatan
i. Suatu masyarakat disebut tdk mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila 95 %
balita berstatus gizi baik ( antara –2sd s/d + 2sd)
j. Suatu masyarakat disebut tdk mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya
ada 2,0 % balita berada antara –2 sd dan –3 sd atau + 2 sd dan + 3 sd
k. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya
ada 0,5 % balita berada di bawah –3 sd , atau diatas + 3 sd
KLASIFIKASI STATUS GIZI MENURUT WATERLOW
Kategori Stunting
( Tinggi Menurut Umur )
Wasting
( Berat menutut tinggi )
0 >95% > 90
%
1 95 – 90 % 90 – 80 %
2 89 – 85 % 80 – 70 %
3 < 85 % < 70 %
KLASIFIKASI CARA WHO
KATEGORI CUT OFF POINT
a. GIZI LEBIH
> 120 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS
b. GIZI BAIK
80 -120 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS
c. GIZI SEDANG
70 –79,9 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCH
d. GIZI KURANG
60 –69,9 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS
e. GIZI BURUK
< 60 % MEDIAN BB/U BAKU WHO-NCHS
KLASIFIKASI W.H.O
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)(USIA 18 TAHUN KEATAS)
a. RUMUS BB NORMAL =
= (TB –100) –10 % (TB-100) ATAU
= 0,9 X (TB-100)
b. RUMUS IMT ( BMI )
Berat Badan (Kg)
= ---------------------
TB (m) x TB (m)
KLASIFIKASI IMT
IMT( indeks massa tubuh) = berat badan (kg) / tinggi badan (m)
Contoh : Berat badan X = 52 kg, tinggi 160,5 cm. maka IMT = 52/1,6052 = 20,19
Ket : normal
Menghitung berat badan ideal Rumus : (Tinggi badan – 100) – 10%
Contoh: tinggi badan X : 160,5 cm berat badan ideal X : (160,5 – 100) – 6,05 = 54,45 kg
Menghitung jumlah kalori minimal/basal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup
BB ideal (kg) x 25 kalori/kg
Contoh: Berat badan ideal M adalah 54,45. kebutuhan kalori dalam sehari 54,45 x 25 = 1361
kalori.
Menghitung jumlah kalori sesuai keadaan Penyesuaian:
a. Untuk yang berumur di atas 40 th : - 5 % x kalori minimal
b. Untuk yang aktivitasnya ringan : + 10 % x kalori minimal.
c. Untuk yang aktivitasnya sedang : + 20 % x kalori minimal (misalnya kuliah, kerja di
lab)
d. Yang aktivitasnya berat : + 30 % x kalori minimal (atlet)
e. BB Overweight: - 10 % x kalori
f. Obesitas: - 20 % x kalori minimal
g. Under weight : + 20 % x kalori minimal
h. Sakit : + (10 – 30 % ) x kalori minimal (harus ditambah 10 sampai 30 persen dari
kebutuhan minimal)
KEBUTUHAN KALORI IBU HAMIL
a. Hamil trimester I&II kalori minimal ditambah 300 kalori . Hamil trimester III &
laktasi kalori minimal ditambah 500 kalori (karena kebutuhan lemak akan lebih
tinggi) Contoh:
Kebutuhan kalori minimal Ny X = 1361
Aktivitas sedang2 saja, belum 40 tahun, tdk sakit, tdk hamil
kebutuhan kalori Ny X dalam sehari = 1361 + (20% x 1361) = 1633 kalori
b. Hamil trimester I&II kalori minimal ditambah 300 kalori
Hamil trimester III & laktasi kalori minimal ditambah 500 kalori (karena kebutuhan
lemak akan lebih tinggi).
BBI = 90 % ( TB – 100 )
Penambahan berat badan yang diharapkan untuk usia kehamilan ibu.
Hitung kebutuhan energy seperti :
a. Perhitungan sama dengan orang dewasa
b. Penambahan energy yaitu : 285 kal / hari
c. Penambahan protein sebesar 10 gram / hari
c. Teori RBW (teori berat badan relatif)
a. RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 %
b. BB = Berat badan
c. TB = Tinggi badan
Dimana dengan ketentuan:
a. Kurus jika RBW < 90 %
b. Normal jika RBW = 90-100 %
c. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 %
d. Obesitas ringan RBW 120-130 %
e. Oesitas sedang RBW > 130-140 %
f. Obesitas berat RBW > 140 %
Kebutuhan kalori (energi) perhari
a. Orang kurus BB x 40-60 kalori
b. Orang normal BB x 30 kalori
c. Orang gemuk BB x 20 kalori
d. Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori
Penyediaan makanan seimbang untuk ibu menyusui dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Dicari BB ideal : (TB-100) ± 10 % ·
b. Hitung total kebutuhan energy / hari, dengan menggunakan rumus atau metode
c. Menyusun menu sehari sesuai perhitungan ( faktor-faktor yang perlu diperhatikan dan
analisis energy dan zat gizinya ). ·
Kebutuhan karbohidrat : 50-70 % : dari total energy
Kebutuhan protein : 10-15 % dari total energy
Kebutuhan lemak : 20-35 % dari total energy
KLINIS
Didasarkan perubahan yg terjadi b/d ketidak cukupan zat gizi. dapat dilihat pada
jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau
pada organ-organ yg dekat dg permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid
BIOKIMIA
A. DEFINISI
Pemeriksaan spesimen laboratoris pada jaringan tubuh / berkaitan dengan laboratorium.
ex: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
B. PENGGUNAAN
a. Dapat menentukan keadaan malnutrisi
b. Dapat membuktikan pemeriksaan tk sub –klinis
c. Sebagai pemeriksaan pelengkap
BIOFISIK
A. DEFINISI
metode melihat kemampuan fs (khususnya jaringan ) dan melihat perubahan
struktur dari jaringan.
B. PENGGUNAAN
a. Mengukur kemampuan fungsi jaringan biologis
b. Pemeriksaan Perubahan Struktur aringan
LATIHAN :
1. Apa yang anda ketahui tentang status gizi ?
2. Apa yang anda ketahui tentang Antopometri ?
3. Bagaimana cara penilaian ststus gizi ?
4. Bagaimana klasifikasi status gizi ( Persen terhadap Median )
5. Apa yang anda ketahui tentang biofisik dan bagaiamana penggunaannya ?
TES 6 :
1. Status gizi adalah ..
A. Ekspresi dari keadaan keseimbangan
B. Gambaran keadaan
C. Perwujudan keseimbangan
D. Variable keadaan
2. Dibawah ini yang termasuk dalam metode penilaian status gizi ,kecuali...
A. Antropometri
B. Klinis
C. Biofisik
D. Survei
3. Dibawah ini yang termasuk indeks antropometri adalah ..
A. BB/U, BB/TB, TB/U
B. Lingkar lengan atas
C. Lingkar dada
D. Umur
4. Berapa kebutuhan kalori TM I dan III ..
A. 400 kalori
B. 300 kalori
C. 500 kalori
D. 200 kalori
5. Penyediaan makanan seimbang untuk ibu menyusui dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut kecuali ...
A. Dicari BB ideal
B. Hitung total kebutuhan energi/ hari
C. Menyusun menu sehari sesuai perhitungan
D. Dapat menentukan keadaan malnutrisi
PRATIKUM PEMBUATAN MP ASI
A. PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan pratikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, dan melakukan kontrak waktu dengan responden dan dosen pembimbing untuk
pelaksanaan waktu praktik.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat yang digunakan memasak MP ASI
2. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan MP ASI
3. Alat tulis
C. PETUNJUK PELAKSANAAN PRATIKUM
1. Tempat pelaksaan pratikum sesuai dengan tempat yang telah disediakan
2. Mahasiswa dibagi kelompok sesuai dengan tempat kerjanya
3. Mahasiswa melakukan pratikum pembuatan MP ASI sesuai SOP
4. Buatlah laporan tentang pratikum tersebut
5. Pelaksanaan pratikum akan dinilai oleh dosen pembimbing
D. PETUNJUK PELAKSANAAN LAPORAN PRATIKUM
1. Penulisan laporan pratikum
Laporan pratikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai berikut.
a. Pendahuluan, memuat latar belakang dan tujuan pratikum
b. Tinjauan pustaka, memuat teori pratikum
c. Hasil dan pembahasan, berisikan hasil observasi yang diperoleh, kesesuaian
dengan peraturan dan hambatan yang ditemukan
d. Kesimpulan
e. Daftar pustaka
2. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengajar atau
instruktur
E. TUGAS
Membuat MP ASI yang sesuai dengan usia bayi dan memenuhi kebutuhan gizi
KUNCI JAWABAN
Tes 1
1. A
2. C
3. A
4. D
5. D
Tes 2
1. A
2. C
3. C
4. C
5. D
Tes 3
1. A
2. D
3. D
4. B
5. A
Tes 4
1. D
2. D
3. D
4. D
5. A
Tes 5
1. A
2. C
3. A
4. A
5. D
Tes 6
1. A
2. D
3. A
4. B
5. D
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak. 2011. Keputusan Menteri
Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementrian Kesehatan RI : Direktorat Bina
Gizi.
Mardalena, ida. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Baru.
Marmi. 2014. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Minantyo, Hari. 2011. Dasar-Dasar Pengolahan Makanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sandra, Fikawati. 2015. Gizi ibu dan Bayi. Jakarta : rajawali pers.
Sucipto, Cecep Dani. 2016. Keamanan Pangan Untuk Kesehatan Manusia. Yogyakarta : Gosyen
Publishing