modul pelatihan - otomotif smk yadika …€¦ · web view · 2016-01-08servis baterai, kontrol...
TRANSCRIPT
SERVIS DAN PERAWATAN RUTIN BATERAI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI( PPPGT / VEDC )
MALANG 2005
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
SERVIS DAN PERAWATAN RUTIN BATERAI
Penyusun :
Drs. Sidik Argana
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI( PPPGT / VEDC )
MALANG 2005
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
SAMBUTAN KEPALA PPPG TEKNOLOGI MALANG
Salah satu kendala yang dihadapi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang
menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi adalah terbatasnya modul
pembelajaran. Apalagi modul pembelajaran untuk bidang teknik mekanik otomotif
masih sulit ditemui di masyarakat, sementara antusias masyarakat untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan teknik mekanik otomotif berkembang sangat pesat seiring
dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin banyak di masyarakat.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, Pusat Pengembangan Penataran
Guru Teknologi Malang telah memprogramkan dan mengembangkan modul-modul
dalam berbagai bidang keahlian teknik baik untuk keperluan pendidikan dan
pelatihan di intern PPPGT / VEDC Malang maupun untuk keperluan sekolah dan
lembaga pendidikan dan pelatihan teknik yang ada di Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para Widyaiswara PPPGT / VEDC
Malang yang telah dapat merealisasikan terwujudnya program pengembangan
modul pembelajaran dalam bidang teknik mekanik otomotif, seperti modul
pembelajaran ini. Dan akhirnya kami berharap mudah-mudahan modul ini banyak
manfaatnya.
Malang, Februari 2005,
Kepala
PPPG Teknologi Malang,
Servis / Perwatan Rutin Baterai i
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
KATA PENGANTAR
Modul Servis / Perawatan Rutin Baterai ini merupakan salah satu modul yang
ada pada program paket kompetensi Teknik Mekanik Otomotif yang diselenggarakan
PPPG TEKNOLOGI MALANG.
Modul ini disusun sedemikian rupa dengan harapan peserta didik dapat
mempelajari secara mandiri dengan baik. Penjelasannya disertai dengan gambar-
gambar sehingga akan membantu mempermudah peserta didik dalam memahami
permasalahan dalam modul.
Peran Widyaiswara/Instruktur tetap sangat penting dalam membimbing dan
mengawasi peserta didik dalam mempelajari modul. Apalagi untuk pembelajaran
praktik yang kompleks dan berisiko terjadi kesalahan bahkan mungkin kecelakaan,
Widyaiswara/Instruktur diharapkan benar-benar dapat membimbing dan mengawasi
kegiatan peserta didik.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran-saran yang konstruktif untuk perbaikan modul ini sangat diharapkan.
Akhirnya penyusun mengharapkan agar modul ini bermanfaat banyak untuk mendukung pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan kompetensi yang diharapkan.
Malang, Februari 2005
Penyusun,
Servis / Perwatan Rutin Baterai ii
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
DAFTAR ISI
HalamanHalaman JudulSambutan Kepala PPPG Teknologi MalangKata PengantarDaftar Isi
i
ii
iii
PENDAHULUAN1. Prosedur keselamatan kerja dan lingkungan
2. Fungsi dan kostruksi baterai
3. Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai
4. Pengisian dan Pengosongan Baterai dengan Sendirinya
PETUNJUK PRAKTIS SERVIS/PERAWATAN BATERAI1. Pendahuluan
2. Servis / Perawatan Rutin
3. Pengukuran Berat Jenis
4. Pengisian Secara Normal
5. Pengisian Secara Cepat
6. Pengujian Baterai
1
1
5
12
14
17
18
21
26
31
35
38
DAFTAR PUSTAKA 44
Servis / Perwatan Rutin Baterai iii
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
PENDAHULUAN
1. Prosedur Keselamatan Kerja dan Lingkungan Baterai adalah penyimpan energi listrik. Hal itu dapat terjadi karena adanya proses
elektrokimia yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik saat terjadi
pembebanan/pemakaian demikian sebaliknya perubahan energi listrik menjadi
energi kimia saat pengisian baterai.
Baterai dibuat dalam berbagai variasi bentuk, ukuran, tegangan, dan kapasitas
untuk keperluan berbeda-beda.
Baterai yang sesungguhnya adalah baterai yang telah dirancang dengan
perawatan yang rendah atau tanpa perawatan yang telah dirancang dan dibentuk
untuk mengurangi sekecil mungkin kehilangan air. Pengurangan sekecil mungkin
kekurangan air dapat dicapai dengan mempergunakan bahan seperti calcium,
cadnium dan antimon, sebagai bahan plat grid dalam baterai. Bahan ini mampu
menyediakan kekuatan secara mekanik yang dibutuhkan, selain kemampuannya
mereduksi/mengkondensasi gas hidrogen dan pengaliran arus.
Baterai mobil dibuat dalam berbagai ukuran yang besarnya tergantung besarnya
kapasitas baterai. Baterai mengandung larutan elektrolit asam sulfat. Pada saat
mengerjakan baterai harus diperhatikan benar-benar tindakan-tindakan
keselamatan kerja untuk mencegah cidera dan kerusakan pada peralatan elektrik.
Seluruh pakaian atau peralatan pelindung termasuk sepatu dan pelindung mata
harus digunakan pada saat bekerja dengan baterai dan larutan asam sulfat di
sekitar anda.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 1
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Baterai harus dilepaskan dari sistem kelistrikan pada saat dilakukan pekerjaan
pada baterai. Pertama lepaskan terminal negatif dulu untuk mencegah hubungan
pendek pada saat menggunakan peralatan bengkel.
Gambar 1. Pelepasan terminal negatif baterai
• Jangan memakai jam tangan logam perhiasan dan gelang sewaktu bekerja
pada baterai
• Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisian
bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat
lokasi pengisian baterai
• Sebelum menghubungkan alat pengisian baterai, kedua terminal posistif dan
negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
• Pada saat melakukan pengisian baterai, dibutuhkan udara yang bersih dan
ventilasi yang cukup serta bebas dari bunga api yang dapat menimbulkan
baterai meledak.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 2
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Gambar 2. Area kerja anda harus berventilasi baik• Semaktu melakukan pengisian baterai bukalah tutup lubang penambahan
air accu agar gas hidrogen yang dihasilkan selama proses pengisian dapat
keluar.
• Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian
bekerja . ini akan menimbulkan bunga api yang dapat menyebabkan baterai
meledak.
• Asam sulfat merupakan bahan elektrolit aktif pada baterai, yang bersifat
sangat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan
yang dikenainya, dapat menyebabkan keracunan atau luka bakar yang
serius jika terkena pada kulit, dapat juga menyebabkan kebutaan jika
terkena mata.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 3
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Bila cairan asam baterai mengenai badan anda:
Basuhlah kulit anda dengan air mengalir yang bersih
Basuhlah berulang-ulang selama 5 menit, agar asam sulfat menjadi netral
Bila cairan asam mengenai mata basuhlah juga dengan air yang
mengalirselama 5 menit kemudian segera ke dokter
Larutan asam juga dapat merusakkan cat pada kendaraan, bila terjadi cat
terkena laurutan asam segera beri air yang mengalir.
Gambar 3. Pembasuhan dengan air apabila terkena elektrolit baterai
Servis / Perwatan Rutin Baterai 4
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
2. Fungsi dan kostruksi baterai Baterai adalah penyimpanan tenaga listrik. Hal ini terjadi dengan proses
elektrokimia Tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga kimia saat baterai diisi
arus dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik saat baterai dibebani.
Fungsi baterai :1. Menyimpan energi listrik dari alternator saat mesin hidup sehingga
baterai siap pakai
2. Menghidupkan mesin (elektrik starter)
3. Melayani kebutuhan energi listrik untuk peralatan listrik pada mobil
saat mesin mati
Gb. 4 Posisi baterai dalam mobil
Servis / Perwatan Rutin Baterai 5
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Konstruksi baterai
Berdasarkan prinsip kerja baterai terdiri dari beberapa sel. Setiap sel terdapat pelat
elektrode positip dan pelat elektrode negatip yang berada dalam elektrolit asam
sulfat, setiap sel menghasilkan tegangan 2 volt. Lewat pengabungan secara seri 6
sel baterai dapat menghasilkan tegangan 12 volt sesuai dengan tegangan spesifikasi
baterai pada umumnya.
Gb. 5 Konstruksi blok sel baterai
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Tegangan sel 2 volt
Pelat positip
Pelat negatip
Sebuah sel baterai terdiri dari pelat electrode
positip dan pelat electrode negatip. Pelat –
pelat elektrode terbuat dari pelat timbel
berpori, dengan maksud memepermudah
reaksi kimia pada permukaan perpori
tersebut. Bahan aktip pelat elektrode positip
adalah timbel dioksida (PbO2) berwarna coklat
dan untu7k pelat elektrode negatip adalah
timbel murni (Pb) berwarna abu-abu. Elektrolit
baterai terdiri dari kurang lebih 37 % Sulfat
(SO4) yang diencerkan dengan 63 % air (H2O)
Untuk memperbesar kapasitas baterai maka
setiap sel terdiri dari banyak pelat-pelat
elektrode baterai dimana plat negatip satu
lebih banyak dari pelat positip dengan tujuan
memperkuat proses elektro kimia sehingga
muatan listrik lebih banyak.
Diantara pelat-pelat elektrode dipisahkan atau
dibatasi dengan separator yang terbuat dari
serat-serat gelas dan lembaran ebonit berpori.
Elektrolit
6
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Gb. 6 Konstruksi blok baterai
Proses Elektro Kimia Pada Baterai
Kondisi baterai terisi penuh
Gb. 7 Kondisi plat-plat dan elektrolit baterai saat baterai penuh
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Blok-blok sel baterai disatukan secara seri
menjadi satu blok baterai untuk memperoleh
tegangan yang lebih tinggi. Secara umum
spesifikasi baterai adalah 12 volt sehingga
membutuhkan 6 blok sel yang masing-
masing bertegangan 2 volt.
Baterai berisikan air dan asam sulfat
dan sudah dalam keadaan diberi arus
penuh. Pada temperatur 20C, berat
jenis air baterai = 1,285 Kg/1. Dalam
keadaan ini, bahan aktif pelat positif
adalah timbel dioksid (PbO2) bewarna
coklat, sedang pelat negatif timbel (Pb)
berwarna abu-abu.
7
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Kondisi baterai saat dibebani
Gb. 8 Proses elektrokimia saat baterai dibebani
Kondisi baterai dalam keadaan kosong
Gb. 9 Kondisi baterai yang kosong
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Oksigen (O2) yang berada pada
pelat positif bereaksi dengan
hidrogen (H) dan membentuk air
(H2O). Pada waktu yang
bersamaan, timbel Pb pada pelat
positif bereaksi dengan sisa asam
(SO4) menjadi timbel sulfat
(PbSO4) juga pelat negatif bereaksi
dengan sisa asam (SO4) menjadi
timbel sulfat (PbSO4).
Bila reaksi berlangsung terus
menerus maka arus listrik akan
habis.
Asam sulfat terbagi menjadi dua
bagian, satu bagian membentuk air
(H2O) dan bagian lain bereaksi
dengan bahan pelat dan membentuk
timbel sulfat (PbO4). Berat jenis
elektrolit menurun 1,08 kg/l
8
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Kondisi baterai dalam keadaan diisi arus
Gb. 10. Proses elektro kimia saat pengisian arus
Kesimpulan :Keadaan elektroda – elektroda dan berat jenis elektrolit pada proses elektrokimia di
dalam baterai
Dengan mengukur berat jenis baterai, kita dapat mengetahui keadaan pengisian
baterai tersebut. Untuk mengetes ini digunakan Hydrometer
Keadaan Elektroda positif Elektroda negatif BJ. Elektrolit
Penuh
(terisi)
Kosong
(terpakai)
PbO2
(timbel dioksid)
PbSO4
(timbel sulfat)
Pb
(Timbel)
PbSO4
(Timbel sulfat)
2 H2SO4
BJ asam sulfat
1,285 kg/l
2 H20
BJ, air
1,08 kg/l
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Pada saat pengisian arus listrik,
keadaan terbalik .Oksigen dalam
asam baterai bereaksi dengan timbel
pada pelat positif. Sisa asam terurai
dari pelat – pelat dan bereaksi
dengan hidrogen di dalam asam
baterai. Hal ini akan menambah
besarnya berat jenis air baterai
Penambahan ini akan berlangsung
selama pengisian, sampai berat jenis
1,285 kg/l. Dan dalam keadaan ini
baterai telah terisi penuh
9
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Gb. 11. Konstruksi dan bagian-bagian baterai
Servis / Perwatan Rutin Baterai 10
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
3.Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai
A. Kapasitas baterai
Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam
baterai disebut kapasitas. Hal ini juga menentukan besar kecilnya ukuran
suatu baterai.
Kapasitas baterai tergantung pada: Jumlah massa aktip dalam plat – plat
baterai, jumlah elemen – elemen , Luas penampang pelat baterai yang
terendam dalam elektrolit baterai
Disingkat Q = I x t
Dimana :
Q = Kapasitas baterai (I x t) dalam AH
I = Arus pemakaian dalam ampere
T = Waktu pemakaian hingga tegangan 1,75 V setiap sel
Kapasitas spesifik
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norm), kapasitas spesifik ditentukan oleh
besarnya arus pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga tegangan sel turun
menjadi 1,75 volt.
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Kapasitas = Ampere x Jam ( AH )
11
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
B. Berat jenis elektrolit
Berat jenis elektrolit ( ) dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi
isian baterai. Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer.
Gb. 12 Pengukuran berat jenis dengan hidrometer
Jika dari hasil pengontrolan berat jenis antara sel yang satu dan yang lain
terdapat perbedaan lebih dari 0,025 Kg/I, maka hal itu disebabkan ketidak-
samaan tinggi elektrolitnya lagi.
Jika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau
baterai sudah tua atau terlalu kehabisan arus.
Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam
elektrolitnya, akibatnya semakin kecil / rendah berat jenis elektrolit tersebut.
Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka baterai harus
ditambah dengan air suling.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 12
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Pengukuran dengan hydrometer
Kondisi isian baterai
Penuh
Sedang
Kosong
B. J. Elektrolit ( = Kg/I )
1,26 – 1,28
1,20 – 1,25
1,08 – 1,19
Tegangan sel
2,12
1,75
C. Kerusakan sel akibat pensulfatan
Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal
sulfat yang halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah
kristal – kristal itu berubah menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang
demikian disebut pensulfatan.
Gb. 13 Kondisi plat baterai yang sudah terjadi pensulfatan
Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan
menghalang – halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan
pensulfatan ini baterai diisi dengan arus, maka baterai menjadi panas dan
tegangan tiba – tiba naik secara tajam
Servis / Perwatan Rutin Baterai 13
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
4.Pengisian dan Pengosongan Baterai dengan Sendirinya Pengisian BateraiBaterai hanya bisa diisi dengan arus searah . Pengisian baterai dapat dibedakan
antara pengisian normal dan pengisian cepat.
Pengisian normalBesar arus pengisian 10 % dari angka kapasitasnya.
Contoh :Baterai dengan kapasitas 44 Ah dapat diisi secara normal dengan arus
pengisian 4,4 Ampere.
Waktu pengisian : 12 – 15 jam, bila baterai 100 % kosong.
Pengisian CepatBaterai dapat diisi dengan besar arus pengisian 5 s/d 10 kali besar arus pengisian
normal sampai tegangan baterai mencapai tingkat terjadinya titik-titik gas (tegangan
sel 2,4 Volt)
Lama pengisian sampai satu jam. Pengisian seperti ini tidak merusak baterai.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 14
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Alat pengisi baterai
Gb. 14. Pengisi baterai sederhana
Pada alat ini, arus pengisian akan berkurang secara otomotis sejalan dengan
naiknya tegangan sel. Ini disebabkan perbedaan antara tegangan pengisian dan
tegangan baterai menjadi kecil
Skema alat pengisi baterai sederhana
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Trafo StepdownSakelar Pemindah Tegangan
Sekering termalAmpermeter
15
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Alat pengisi baterai bergulator (untuk pengisian cepat)Baterai diisi dengan arus pengisian yang besar dan konstan sampai tegangan sel
baterai 2,4 volt tegangan pada saat mulai terjadi pembentukan titik – titik uap. Pada
akhirnya, arus pengisian secara otomatis mengecil
Pengosongan baterai sendiri
Bila baterai dalam keadaan penuh tersimpan, maka akan terjadi proses kimia yang
menyebabkan baterai akhirnya kosong. Pengosongan baterai sendiri ini
menyebabkan kondisi isian berkurang antara 0,2 % - 1 % dari kapasitas spesifik tiap
hari. Untuk menghindari terjadinya pensulfatan, maka setiap dua – bulan baterai
yang tidak dipakai harus diisi arus.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 16
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
PETUNJUK PRAKTIS SERVIS / PERAWATAN BATERAI
Tujuan UmumJika anda selesai mempelajari petunjuk praktis servis/perawatan baterai diharapkan
dapat :
Memeriksa dan menyimpulkan kondisi isian baterai dengan hidrometer
Memeriksa dan menyimpulkan kondisi sel-sel baterai dengan sel tester
Melaksanakan servis baterai sesuai petunjuk servis baterai yang
direkomendasikan pabrik
Alat, Bahan dan alat bantu yang dibutuhkan Beberapa baterai dengan ukuran kapasitas yang berbeda
Corong plastik
Penyedot elektrolit
Air suling
Pembersih pol baterai (kertas gosok)
Bak Pencuci
Kain dan sikat pembersih
Hidrometer
Cell tester
Sarung tangan
Kaca mata
Servis / Perwatan Rutin Baterai 17
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
1. Pendahuluan
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Umur dari sebuah baterai sangat
tergantung pada pemakaian dan
perawatan baterai secara periodik
Saya berusia 3 tahun
Sangat dimungkinkan umur baterai
dapat mencapai lebih dari tiga
tahun jika pemakaian baterai
secara benar dan dilakukan
servis/perawatan baterai secara
teratur
18
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Umur saya hanya
bertahan satu tahun Bila baterai selalu bekerja berat dan
perawatan baterai tidak dilakukan
secara periodik maka dimungkinkan
baterai cepat tua atau rusak karena
terjadi pelepasan bahan aktif dari
plat-plat baterai saat kerja berat
atau terjadi pensulfatan pada plat-
plat baterai
Sistem pengisian dalam mobil yang
buruk (terjadi kelebihan tegangan atau
tidak terjadi pengisian) dapat juga
menyebabkan baterai menjadi kosong
yang akibatnya mengurangi umur
baterai
19
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Baterai yang dalam keadaan penuh
dapat kosong dengan sendirinya jika
dalam waktu lama tidak dilakukan
pengisian arus. Pengosongan baterai
sendiri ini menyebabkan kondisi isian
berkurang antara 0,2 % - 1 % dari
kapasitas spesifik. Bila dibiarkan terlalu
lama maka pada plat-plat baterai
terjadi pensulfatan yang dapat
memperpendek umur baterai
Baterai di daerah yang beriklim panas
(iklim tropis) akan lebih cepat terjadi
pengosongan sendiri dari pada di
daerah beriklim dingin
20
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
2. Servis/Perawatan Rutin
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Untuk mencegah terjadinya pensulfatan
maka seharusnya dilakukan pengisian
arus setiap 2 minggu sekali jika baterai
tidak digunakan dalam waktu lama
Jika permukaan elektrolit sudah
berkurang yang dapat dilihat lubang
pengisian atau tanda batas atas dan
bawah (upper / lower level) harus
ditambah air suling.
Secara periodic pemeriksaan baterai
sebaikanya dilakukan bersama
dengan perawatan rutin mesin
kendaraan di bengkel servis secara
profesional
21
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Untuk mempermudah dalam
perawatan baterai perlu dibuatkan
sebuah tabel jadwal perawatan baterai
sebagai tanda indikasi kondisi baterai.
Jadwal perawatan diisi saat
melaksanakan servis baterai
Dalam melaksanakan perawatan
baterai tidak selalu harus melepas
baterai dari kendaraan, tetapi harus
memperhatikan keselamatan kerja
untuk mencegah kerusakan atau
kecelakaan diri
Jika melaksakan perawatan baterai
dalam keadaan terpasang pada
kendaraan, pertama kali melepas tutup
pelindung baterai bila ada dan
memastikan kondisi permukaan baterai
dalam keadaan bersih. Jika tidak atau
penuh dengan kotoran jamur sulfat perlu
melepas baterai dari kendaraan untuk
dilakukan pembersihan. Kotoran jamur
sulfat terjadi karena ada kebocoran atau
kelebihan teganganyang menyebabkan
elektrolit keluar. Kotoran tersebut dapat
mempercepat pengosongan sendiri
22
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Pastikan tutup sel tertutup rapat
Tempatkan baterai di dalam kotak plastik.
Bersihkan permukaan baterai dengan air
soda atau air panas dan sabun cream
menggunakan kuas
Kemudian keringkan dengan lap kering
Bersihkan pol baterai dengan sikat pol
atau dengan kertas gosok
23
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Lepaskan tutup sel untuk melihat
tinggi permukaan elektrolit
Periksa ketinggian elektrolit
Untuk baterai yang terdapat tanda
permukaan elektrolit Upper / Lower
Level tinggi elektrolit harus segaris
dengan tanda Upper level
Untuk baterai tanpa tanda Upper /
Lower Level permukaan elektrolit dapat
dilihat dari tutup sel. Permukaan
elektrolit harus 6 s/d 8 mm diatas pelat-
pelat baterai
Bila elektrolit dalam setiap sel
berkurang tambahkan dengan air
suling hingga batas Upper level atau
sampai ketinggian 6 s/d 8 mm diatas
plat-plat baterai
24
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Jangan menambah cairan elektrolit
dengan air biasa
Bila penambahan elektrolit terjadi
kelibihan kurangi dengan alat penyedot
(pipet) hingga batas Upper level. Hasil
sedotan kelebihan elektrolit dinetralkan
dalam air biasa dalam bak air
Jangan memindahkan elektrolit dari
satu sel ke sel yang lain sebab dapat
menyebabkan kelebihan kandungan
sulfur. Kelebihan kandungan sulfur
dapat mengakibatkan mudahnya
terjadi pensulfatan
25
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
3. Pengukuran Berat Jenis Elektrolit
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Apabila pada pemeriksaan ketinggian
elektrolit pada setiap sel memenuhi
ketentuan maka dapat dilakukan
pengukuran berat jenis elektrolit untuk
mengetahui kondisi isian baterai
Jangan melakukan pengukuran berat
jenis elektrolit sesaat sesudah
penambahan air suling. Hal tersebut
akan menunjukkan hasil pengukuran
yang salah, untuk itu harus menunggu
setelah beberapa jam agar air suling
bercampur merata dalam elektrolit atau
setelah dilakukan pengisian arus
Pastikan kondisi hidrometer dalam
keadaan bersih
26
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Masukan ujung pipa hydrometer ke
dalam sel baterai. Tekan bola karet
penghisap pelan-pelan kemudian
lepas pelan-pelan hingga elektrolit
terhisap kedalam hydrometer dan
gelas pengukur berat jenis
mengapung
Posisi hidrometer harus tegak lurus
untuk dapat dibaca hasil pengukuran
dengan benar
27
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Jangan mengangkat hydrometer yang
terisi elektrolit dari lubang sel untuk
menghindari tumpahnya elektrolit
Pembacaan dilakukan dengan posisi
seperti pada gambar.
Catat hasil pembacaan pada kartu
rekaman pemeriksaan berat jenis
elektrolit setiap sel.
Pemeriksaan dilakukan berulang ulang
kemudian hasilnya di rata-rata
Catat hasil pembacaan berat jenis
pada kartu rekaman pemeriksaan
kemudian hasilnya dirata-rata untuk
menentukan kondisi isian baterai
28
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Bandingkan hasil pembacaan dengan tabel berikut ini :
Kondisi isian baterai Kondisi iklim Berat jenis pada temperatur ± 20°C (kg/l)
Baterai terisi penuh Normal
Tropis
1,28*
1,23*
Baterai setengah terisi
Normal
Tropis
1,20
1,16
Baterai kosong Normal
Tropis
1,12
1,08
*) Toleransi : ± 0,01 kg/l
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Jika hasil pembacaan antara sel satu
dengan yang lainnya tidak merata
seperti pada gambar. Ketidak samaan
berat jenis tersebut akibat ketidak
samaan tingkat keasaman atau terjadi
kerusakan pada plat-plat baterai.
Toleransi perbedaan berat jenis adalah
0,01 kg/l
Jika hasil pembacaan merata dan
hasilnya menunjukkan angka 1,28 kg/l
berarti baterai penuh tetapi jika
menunjukkan di bawah 1,20 kg/l berarti
baterai kosong dan perlu dilakukan
pengisian arus
29
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
1280
Pengukuran berat jenis dengan Hidrometer tidak
menunjukkan kondisi plat-plat baterai setiap sel.
Kondisi plat-plat baterai menunjukkan banyaknya
muatan listrik yang dapat disimpan atau
menunjukkan kemampuan penyimpanan energi
listrik. Kadang-kadang berat jenis menunjukkan
kondisi isian penuh tetapi energi listrik yang
tersimpan sedikit (kapasitas menurun). Hal tersebut
dapat terjadi karena kondisi baterai yang sudah tua
atau terjadi kerontokan bahan aktif pada plat-plat
baterai sehingga tidak mampu digunakan untuk
starter yang lama
30
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
4. Pengisian Baterai secara nomal
Kontrol tinggi air baterai. Tambah air
suling kalau perlu
Kontrol berat jenis air baterai
Hasil rata – rata :
Arus pengisian secara normal adalah :
Menentukan lama pengisian :
Contoh :
B.J. rata-rata 1,06
Prosen kekosongan ...........100........%
Lama pengisian .................10.............jam
B.J. rata-rata 1,14
Prosen kekosongan ...........60...............%
Lama pengisian .................6................jam
B.J. rata-rata 1,26
Prosen kekosongan .........0.................%
Lama pengisian .................0.....................jam
Servis / Perwatan Rutin Baterai
10% dari KAPASITAS
1 jam = 10%
31
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Contoh – contoh :
Tegangan ?............12 Volt...................
Kapasitas total ?.......60 AH.................
Arus pengisian ?.......6 amper....................
Tegangan ?.........12 Volt..................
Kapasitas total ?.. 60 x 3 =180 AH......
Arus pengisian ?..........18 amper..........
Tegangan ?..............24 Volt..........
Kapasitas total ?.......60 AH................
Arus pengisian ?..........6 amper............
Tegangan dan arus distel pada alat pengisian
Periode pengontrolan menurut lama pengisian
Bila baterai penuh, ditutup dan dibersihkan
Servis / Perwatan Rutin Baterai 32
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Petunjuk :
Lubang di dalam tutup baterai cukup
lebar supaya gas baterai dapat keluar
Untuk mengontrol berat jenis tutup
perlu dibuka
Letakkan tutup – tutup pada lubang –
lubang tanpa dibautkan sampai
baterai penuh
Selama mengisi baterai, buka jendela – jendela atau hidupkan ventilator !
Kalau arus pengisian tidak bisa distel teliti pilih posisi yang terdekat.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 33
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
5. Pengisian Baterai Secara Cepat
KESELAMATAN KERJA :
Dilarang merokok atau menyalakan api dekat pengisian baterai, karena gas
elektrolit baterai mudah meledak
Jangan melepaskan kabel – kabel selama proses pengisian berlangsung,
akibatnya timbul induksi sendiri pada alat pengisian yang akan menimbulkan
bunga api pada waktu kabel – kabel dilepas
Bila ingin melepas kabel, matikan dulu alat pengisian !!!!!!!!!
Cepat bersihkan dengan air, bila bagian tubuh anda terkena elektrolit !
Servis / Perwatan Rutin Baterai 34
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Periksa kapasitas baterai untuk
menentukan besar arus
pengisian secara cepat
Hubungkan baterai dengan alat
pengisian
Tempatkan termometer pada
salah satu sel baterai
Sesuaikan tegangan alat
pengisian dengan tegangan
baterai
Stel arus pengisian tidak lebih
dari 80% kapasitas baterai
Stel waktu pengisian dengan sakelar waktu, waktu pengisian ± 1 s/d 2 jam
Servis / Perwatan Rutin Baterai 35
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Bila elektrolit baterai sudah mulai
mengeluarkan gas, dan suhunya
sudah mencapai 55C, teruskan
pengisian secara normal
Hentikan pengisian baterai bila
elektrolit sudah mencapai berat
jenis 1,23 sampai 1,28
Matikan alat pengisian, lepaskan
kabel – kabel
Kontrol kembali tinggi rendah
elektrolit
Pasang kembali tutup lubang
baterai, bersihkan bekas –bekas
uap elektrolit dengan lap, beri
vet pada kedua terminal baterai
Servis / Perwatan Rutin Baterai 36
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Petunjuk :
Pengisian baterai secara cepat hanya dilakukan dalam keadaan yang
terpaksa !
Carilah sebab – sebab kekosongan baterai pada kendaraan, segera lakukan
perbaikan !
Pada merek baterai tertentu arus maksimum pengisian cepat adalah 50% dari
kapasitas baterai.
Baterai baru, yang baru diisi elektrolit tidak boleh diisi cepat !
Baterai yang sudah tua (sulfatisasi) tidak boleh diisi cepat.
Jika arus pengisian pada amper meter tidak mau naik lagi, meskipun kita
tambah, maka jangan mengisi baterai itu secara cepat.
Tegangan menguap elektrolit adalah 2,4 volt tiap sel.
Jangan stel sakelar waktu ke arah yang lebih kecil.
Gas elektrolit adalah oksigen dan hidrogen yang bersifat mudah meledak.
Servis / Perwatan Rutin Baterai 37
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
6. Pengujian Baterai Pengujian baterai terpasang pada mobil
KESELAMATAN KERJA
Pada waktu menstarter mobil, pastikan posisi gigi porsneling dalam keadaan
netral dan rem tangan bekerja
Langkah kerja :
Servis baterai, kontrol berat jenis elektrolit, isi baterai bila keadaan baterai tidak
terisi penuh (lihat jobsheet no. 63 31 15 10/15/20
Lepaskan kabel tegangan tinggi di tengah –tengah tutup distributordan
hubungkan ke massa
Rangkaikan volt dan ampermeter seperti gambar sebelah !
Keterangan :
1. Mesin 2. Motor Starter 3. Kunci Kontak
4. Ampermeter 5. Baterai 6. Voltmeter
Servis / Perwatan Rutin Baterai 38
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Starter mesin (untuk melihat besar arus pembebanan pada baterai)
Bila arus yang mengalir
kurang dari tabel pada
petunjuk, hitung besar arus
beban yang akan
ditambahkan. Sesuaikan
dengan beban yang ada
seperti : lampu kepala,
motor wiper dan lain – lain
Starter mesin selama 15 detik
Pada saat starter dilakukan
perhatikan besar arus yang
mengalir pada ampermeter
Catat tegangan baterai yang
paling kecil pada waktu starter
dilakukan !
Lakukan diagnosa kondisi
baterai sesuai petunjuk
Servis / Perwatan Rutin Baterai
VOLT METER AMPER
METER
39
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Pengujian Baterai Dengan Cell Tester
Keterangan
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Pengujian dengan cell tester
menunjukkan kondisi kesehatan plat-
plat baterai.
Cell tester merupakan pengujian
dengan beban dimana pada cell
tester terdapat resistor dan Volt meter
Untuk keamanan sebelum menggunakan
cell tester pastikan tutup sel tertutup rapat,
sebab sewaktu pengujian terjadi
penguapan hidrogen yang dapat
menyebabkan baterai meledak jika terjadi
percikan bunga api
40
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Lakukan pengujian baterai dengan cell tester seperti pada gambar di bawah ini
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Pengujian dengan cell tester adalah
sama dengan pengujian pada
kendaraan yaitu dengan pembebanan.
Pada cell tester pembebanan diberikan
oleh resistor yang terpasang pada cell
tester. Hanya kondisi plat –plat baterai
yang sehat dapat dibebani selama 3
menit dengan tegangan yang konstan.
Jika kondisi plat-plat baterai tidak sehat
tidak dapat menahan pembebanan
yang ditandai menurunnya tegangan
dengan cepat
41
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Sebagai alat ukur biasanya
dilengkapi dengan buku manual yang
berisi petunjuk pemakaian dan tabel
pengukuran/pembebanan untuk
berbagai ukuran baterai yang dapat
membantu mengevaluasi kondisi
baterai.
Beberapa Voltmeter mempunyai skala
pengukuran dengan tanda warna
“hijau” untuk kondisi baik dan tanda
warna “merah” untuk kondisi jelek
42
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
Servis / Perwatan Rutin Baterai
Pada baterai dengan kondisi kosong
tidak dapat diuji dengan cell tester
sebab akan menyebabkan kerusakan
plat-plat baterai menjadi rusak dan
dapat mempercepat terjadinya
pensulfatan.
Setelah pekerjaan pemeliharaan
baterai selesai dan baterai dalam
keadaan penuh terisi dan sehat maka
baterai dipasangkan kembali ke
kendaraan
43
SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP
DAFTAR PUSTAKA
Bosch Technical Instruction, Battery, Robert Bosch GMBH, Stuttgart, 1974
System Listrik dan Pemeriksaan Komponen-komponennya, Technical Service
Training, PT ASTRA INTERNATIONAL HONDA SALES OPERATION,
JAKARTA, 2000
Vocational Training Branch, Iternational Labour Office, Servicing the Battery
(lead Acid Type) 1980
Europa Lehrmittel, Fachkunde Kraftfarhrzeugtechnik, Verlag Europa Lehrmittel
Nourney, Volmer GmbH & CO. 1988
Autoelektrik-autoelektronik am Ottomotor, Robert Bosch GMBH, Stuttgart,
1987
Servis / Perwatan Rutin Baterai 44