modul p2 pencahayaan buatan 2016

Upload: nike-besta-sari

Post on 01-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    1/8

    PERCOBAAN P-2

    PRAKTIKUM S-1 FISIKA BANGUNAN

    SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA RUANGAN

    1. Latar Belaka!

    Cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang (berasal dari benda yang bersinar,

    seperti lampu, matahari, dll) yang memungkinkan mata menangkap bayangan disekitarnya.

    Sedangkan pencahayaan adalah sebuah proses untuk memberikan cahaya. Dalam

    pengaplikasiannya, tingkat pencahayaan atau intensitas penerangan menjadi komponen utama

    dalam merancang sistem pencahayaan buatan suatu gedung.

    Intensitas penerangan di tempat kerja dimaksudkan untuk memberikan penerangan

    kepada benda benda yang merupakan obyek kerja, peralatan atau mesin dan proses produksi

    serta lingkungan kerja. !ntuk itu diperlukan intensitas penerangan yang optimal. Selain

    menerangi obyek kerja, penerangan juga diharapkan cukup memadai menerangi keadaan

    sekelilingnya.

    Salah satu standar untuk menentukan sistem pencahayaan di tempat kerja adalah S"I

    #$%&'#. Standar ini memuat prosedur, penentuan titik dan peralatan pengukuran

    intensitas penerangan yang digunakan. Intensitas penerangan merupakan aspek penting di

    tempat kerja, karena berbagai masalah akan timbul ketika kualitas intensitas penerangan di

    tempat kerja tidak memenuhi standar yang ditetapkan. *eraturan +enteri *erburuhan "o. '

    ahun -% tentang Syarat Syarat Kesehatan, Kebersihan serta *enerangan dalam empat

    Kerja, telah menetapkan ketentuan penting intensitas penerangan menurut si/at pekerjaan.

    Kualitas penerangan yang tidak memadai bere/ek buruk bagi /ungsi penglihatan. +aka dari

    itu, diperlukan pengetahuan lebih seperti praktikum agar mahasis0a eknik 1isika IS dapat

    mengetahui dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari hari.

    2. T"#"a Per$%&aa

    ujuan yang ingin dicapai setelah melaksanakan praktikum ini diantaranya sebagai

    berikut2

    a. +ahasis0a mampu menge3aluasi nilai iluminansi ratarata (4 ratarata) ruangan dengan

    metode pengukuran manual sesuai S"I #$%&'#.

    b. +ahasis0a mampu merancang pencahayaan buatan suatu ruangan sesuai S"I #$

    %&'# menggunakansoftwareDI56u7.

    1

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    2/8

    2

    c. +ahasis0a mampu menghitung daya pencahayaan maksimum dari lampu pada

    suatu ruangan berdasarkan hasil pengukuran manual dan simulasi.

    '. Da(ar Te%r)

    Cahaya merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan kenyamanan saat

    melakukan pelbagai akti3itas. Dalam perkuliahan, tingkat pencahayaan yang cukup saat

    berada di kelas membuat proses kegiatan berlajarmengajar menjadi kondusi/. 8leh karena

    itu, perlu diadakan sebuah riset tentang bagaimana pencahayaan di dalam ruang kuliah agar

    mahasis0a nyaman untuk belajar. Besaranbesaran yang perlu diperhatikan dalam

    pencahayaan yaitu2

    a. 1luks cahaya, dide/inisikan sebagai energi cahaya9 seluruh jumlah cahaya yang

    dipancarkan dalam 0aktu satu detik. 1luks cahaya memiliki satuan lumen.

    b. Iluminansi, ialah /luks cahaya yang datang pada suatu permukaan per satuan luas,

    memiliki satuan lumen per meter kuadrat atau lu7.

    c. Intensitas cahaya, yaitu jumlah /lu7 cahaya persatuan sudut cahaya yang

    dipancarkan ke arah tertentu, memiliki satuan kandela.

    d. 6uminansi, merupakan intensitas cahaya per satuan luas permukaan terproyeksi,

    memiliki satuan kandela per meter kuadrat.

    '.1 I(t)la*-)(t)la* +ala, Pe$a*aaa B"ata

    Berikut adalah beberapa istilah yang sering muncul ketika membahas mengenai

    pencahayaan buatan.

    a. Ar,at"r, yaitu rumah lampu yang digunakan untuk mengendalikan dan

    mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang didalamnya,

    dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu dan peralatan pengendali

    listrik.

    b. Bala(t, ialah alat yang dipasang pada lampu 6 dan lampu pelepasan gas untuk

    membatasi arus listrik dalam pengoperasian lampulampu tersebut. Sedangkan rugi

    rugi balast bisa diartikan sebagai rendemen atau kehilangan daya listrik (dalam 0att)

    akibat pemasangan balast.

    c. K%e)()e +e/re()a() 0k+ ata" k%e)()e r"!)-r"!) $a*aa, merupakan

    perbandingan antara tingkat pencahayaan setelah jangka 0aktu tertentu dari instalasi

    pencahayaan digunakan terhadap tingkat pencahayaan pada 0aktu instalasi baru.

    Besarnya koe/isien depresiasi dipengaruhi oleh beberapa /aktor seperti misalnya

    kebersihan dari

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    3/8

    3

    lampu dan armatur, kebersihan dari permukaanpermukaan ruangan, dan lain

    sebagainya.

    d. K%e)()e /e!!"aa 0k/, merupakan perbandingan antara /luks cahaya yang

    sampai di bidang kerja terhadap /luks cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu.

    Besarnya koe/isien penggunaan dipengaruhi oleh beberapa /aktor diantaranya

    distribusi intensitas cahaya dari armatur, dimensi ruangan, dan lain sebagainya.

    e. Re+era() ara, adalah e/ek psiko/isik suatu sumber cahaya atau lampu terhadap

    0arna obyekobyek yang diterangi, dinyatakan dalam suatu angka indeks yang

    diperoleh berdasarkan perbandingan dengan e/ek 0arna sumber cahaya re/erensi

    pada kondisi yang sama.

    '.2 T)!kat Pe$a*aaa

    '.2.1 Per*)t"!a T)!kat Pe$a*aaa

    ingkat pencahayaan (iluminansi) pada suatu ruangan umumnya dide/inisikan sebagai

    tingkat pencahayaan ratarata pada bidang kerja, maksud dari bidang kerja disini adalah

    bidang horisontal imajiner yang terletak #,'& meter di atas lantai pada seluruh ruangan.

    ingkat pencahayaan ratarata (4ratarata) dapat diketahui melalui persamaan2

    Eratarata=Ftotalx kpx kd

    A ($.)

    dimana,

    4ratarata: ingkat pencahayaan ratarata (lu7).

    1total : 1luks cahaya total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen).

    kp : Koe/isien penggunaan.

    kd : Koe/isien depresiasi.

    5 : 6uas bidang kerja (m).

    Besarnya nilai kpuntuk sebuah armatur diberikan dalam bentuk tabel yang dikeluarkan oleh

    pabrik pembuat armatur yang berdasarkan hasil pengujian dari instansi terkait. Sedangkan

    besarnya nilai kd biasanya ditentukan berdasarkan estimasi. !ntuk ruangan dan armatur

    dengan pemeliharaan yang baik pada umumnya koe/isien depresiasi diambil sebesar #,;.

    Selanjutnya untuk mengetahui jumlah armatur yang ada pada suatu ruangan, terlebih

    dahulu dihitung 1totalmelalui persamaan ($.). Sedangkan nilai "armaturdapat dihitung melalui

    persamaan ($.)2

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    4/8

    4

    Ftotal=E x A

    kpx kd

    ($.)

    Narmatur= FtotalF1x n ($.$)

    dimana,

    "armatur :

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    5/8

    5

    3.2 Pr%(e+"r Per$%&aa

    Berikut ini adalah prosedur yang dilakukan dalam percobaan sistem pencahayaan

    buatan pada ruangan, meliputi pengukuran manual dan simulasi.

    3.2.1 Pe!"k"ra Ma"al

    *engukuran manual dilakukan pada sebuah ruang kelas di jurusan eknik 1isika IS

    dengan langkahlangkah sebagai berikut.

    a. Dimensi ruangan diukur yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi.

    b. Grid dibuat sesuai dengan standar Lighting Assesment in the Workplace. (!ntuk

    ruangan dengan luas permukaan kurang dari mdibuat grid sebanyak % petak,

    kurang dari ## m

    dibuat grid sebanyak & petak, sedangkan jika lebih dari ## m

    dibuat grid sebanyak $% petak).

    c. 6u7 meter dinyalakan, lalu dikalibrasi terlebih dahulu dengan menutup sensor

    hingga display menunjukkan nilai #.

    d. 6u7 meter diba0a ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan.

    e. Sensor pada lu7 meter diarahkan ke sumber cahaya (lampu) dengan jarak #,'& meter

    dari tanah.

    /. "ilai yang ditampilkan pada displayditunggu beberapa saat sehingga didapat angka

    yang stabil.

    g. >asil pengukuran dicatat pada lembar hasil pencatatan untuk tiaptiap petak.

    h. Setelah semua petak diukur, lu7meter dimatikan.

    3.2.2 S),"la() Software

    8bjek yang sudah diukur secara manual kemudian disimulasikan semirip mungkin

    dengan ruangan sebenarnya dengan menggunakansoftwareDI56u7 melalui langkahlangkah

    sebagai berikut.

    a. SoftwareDI56u7 beserta luminaire (katalog lampu)diinstall.

    b. DI56u7 yang sudah berada di desktop dibuka.

    c. Dimensi ruangan diatur pada roomfloor plan.

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    6/8

    6

    Ga,&ar 1. ampilan roomfloor planpada DI56u7.

    d.

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    7/8

    7

    Ga,&ar '. ampilan pemilihan material objek pada workplane DI56u7.

    g. 6ampu yang akan digunakan untuk simulasi dimasukkan ke dalam workplanedengan

    cara katalog dari merk lampu yang akan digunakan didownload terlebih dahulu.

    Setelah itu dipilih spesi/ikasi lampu yang sesuai.

    Ga,&ar 3. ampilan pemilihan lampu dari katalog pada workplane DI56u7.

    h. Workplane disimulasikan, kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan hasil

    pengukuran manual.

    Ta&el 1. Standar *enerangan ?uangan

  • 7/25/2019 Modul P2 Pencahayaan Buatan 2016

    8/8

    8

    Ta&el 2. Daya listrik maksimum untuk pencahayaan yang dii@inkan