modul mpkt a buku 1-instruksi_2012.doc

21
Instruksi Kegiatan Simulasi dan Permainan Instruksi Kegiatan untuk subkompetensi 1.2 1. Kebiasaan Mencermati Informasi: Menggambar pemandangan Durasi: 45 menit Kegiatan: Setiap peserta mengerjakan kegiatan menggambar pemandangan. Tujuan dan sasaran hasil belajar - Peserta memahami bahwa seringkali manusia menerima begitu saja segala informasi atau kebiasaan tanpa mencermati terlebih dahulu. - Peserta dapat memahami adanya kecenderungan orang untuk berpikir dan berespon secara otomatis berdasarkan kebiasaan dan latar belakang pengalamannya. - Peserta dapat memahami perlunya untuk memahami makna sebuah konsep secara menyeluruh bukan hanya makna menurut kebiasaan. - Peserta memahami bahwa kecenderungan menerima begitu saja informasi atau kebiasaan dapat mengarahkan manusia kepada pengambilan keputusan yang salah atau tidak tepat.

Upload: raymond-h-martin

Post on 11-Aug-2015

381 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

penjelasan modul

TRANSCRIPT

Instruksi Kegiatan Simulasi dan Permainan

Instruksi Kegiatan untuk subkompetensi 1.2

1. Kebiasaan Mencermati Informasi: Menggambar pemandangan Durasi: 45 menit Kegiatan: Setiap peserta mengerjakan kegiatan menggambar pemandangan. Tujuan dan sasaran hasil belajar - Peserta memahami bahwa seringkali manusia menerima begitu saja segala informasi atau kebiasaan tanpa mencermati terlebih dahulu. - Peserta dapat memahami adanya kecenderungan orang untuk berpikir dan berespon secara otomatis berdasarkan kebiasaan dan latar belakang pengalamannya. - Peserta dapat memahami perlunya untuk memahami makna sebuah konsep secara menyeluruh bukan hanya makna menurut kebiasaan. - Peserta memahami bahwa kecenderungan menerima begitu saja informasi atau kebiasaan dapat mengarahkan manusia kepada pengambilan keputusan yang salah atau tidak tepat. - Peserta memahami bahwa kelenturan pikiran dan kehati-hatian dalam mencermati sesuatu dapat membantu manusia menyelesaikan masalah lebih baik. Alur Kegiatan - Peserta diberikan kertas kosong dan alat untuk tulis. Lalu mereka masing-masing diminta untuk menggambar pemandangan dengan instruksi Gambarlah sebuah pemandangan. - Fasilitator tidak boleh memberitahu pemandangan apa yang harus digambar. Katakan saja Gambar pemandangan. Jika ada peserta yang bertanya boleh gambar ini atau itu? jawab dengan jawaban terserah.

- Setelah peserta selesai menggambar, tanyakan pada mereka siapa yang menggambar: gunung, awan, pohon, jalan, laut, sawah dan benda-benda lain yang biasanya ada dalam gambar pemandangan konvensional (pemandangan alam dengan situasi pegunungan). Catat berapa banyak yang menggambar benda-benda tersebut. Lalu tanyakan siapa yang menggambar benda-benda lain (misalnya pemandangan jalan raya, kelas, kantin, langit di malam hari, api, sepatu, dan sebagainya). - Tanyakan pada mereka Apakah yang tergolong pemandangan hanya pemandangan alam di pegunungan? Jika jawabannya tidak, tanya lagi Mengapa Anda menggambar pegunungan? Jadi kejadian ini sebagai pengantar diskusi untuk memperoleh sebagian tujuan dan sasaran hasil belajar. - Arahkan diskusi pada kecenderungan manusia untuk menerima begitu saja informasi dna kebiasaan serta melakukan tindakan mekanik/otomatis tanpa memikirkan terlebih dahulu tepattidaknya tindakan itu. - Setelah diskusi, bagikan kertas yang berisi daftar kata. Instruksikan pada peserta untuk mengerjakan kegiatan sesusai dengan instruksi yang tertera pada kertas itu yaitu menghubungkan kata-kata itu mas8ing-masing dengan sebanyak-banyaknya kata lain. Mereka juga diminta menjelaskan hubungan apa yang mungkin antara kata yang terberi pada kertas dengan kata yang mereka pilih. Hubungan itu bisa saja hubungan logis yang menunjukkan sebab-akibat, hubungan analogi, hubungan perumpamaan, hubungan korelasional dan sebagainya. - Diskusikan hasil kerja mereka dan kaitkan dengan tujuan dan sasaran hasil belajar yang ingin diperoleh dalam kegiatan ini.

2. Simulasi Kategori Durasi: 45 menit Kegiatan: - Peserta diberi daftar kata dan diberi instruksi:

Anda diminta untuk mengelompokkan kata-kata yang ada dalam daftar kata dengan dasar dan kriteria pengelompokkan yang jelas. Buatlah kelompok sebanyak mungkin. Semakin banyak kelompok kata yang Anda buat, semakin tinggi nilai Anda. Satu kata bisa masuk dalam lebih dari satu kelompok sejauh kata itu memenuhi kriteria kelompok. Contoh: rumah dapat masuk dalam kelompok tempat tinggal dan kelompok benda-benda buatan manusia.

Tujuan - Peserta memahami hubungan antar benda dan adanya kesamaan ciri dari benda-benda. Perserta juga diharapkan mendapat insight tentang perlunya berpikir menggunakan kerangka yang jelas. - Peserta memahami bahwa setiap konsep memiliki hubungan dengan konsep-konsep lain berdasarkan kategori-kategori tertentu.

Sasaran Pembelajaran: Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu memahami bahwa setiap konsep memiliki pengertian dan cakupan gejala yang diwakilinya. Ketika diberi sebuah kata maka peserta dapat memasukkannya dalam kategori tertentu.

Daftar Kata Karunia adat rumah kartu konsep sepatu lilin marah bermain mangkuk batu sedih pemarah koin sifat kail karakter ide sandal penjelasan surabaya miskin kokoh akhlak oposisi syukur suku gelas logika indah lebah terang kekuatan malas komputer kayu lingkungan patriot tangis divisi proposisi kerangka celana upah tugas filsafat berani setia koma inkonsistensi teguh huruf kata jala buku lalat demam mahasiswa ambisi mobil pohon tetangga semangat kera kalimat penalaran kesal lampu cermin makmur anak jujur konflik logis penyimpulan kreatif kopi ikan moral kuku radio kaku keutamaan usaha hotel malu motif malang jujur rumus jangka rajin deduksi kemauan bahagia paman kertas kebebasan benar induksi motor kategori baju tas nafas kaki seni susu tangan rambut makan lari dermawan kuda malam sabar asbak keras laut suka lembut bab yoyo kudanil riang tawa definisi lagu argumen adil istilah putusan nilai nurani kritis silogisme kenyataan gelap bahaya suami anugrah etika norma dilema bangsa silogisme hipotesis kepribadian salah universitas

Instruksi kegiatan untuk subkompetensi 1.3.

Menanggapi Surat dari Orang Tua Murid Durasi: 90 menit Kegiatan: Peserta diberikan salinan surat dari orang tua murid dan diminta untuk menanggapi pernyataan-pernyataan dalam surat itu, serta menilai penyimpulan-penyimpulan yang dilakukan si pengirim surat.

Tujuan: Peserta memperoleh pemahaman tentang perlunya berpikir logis untuk menghindari sesat pikir dan kesalahan-kesalahan dalam berpikir sehingga pikiran dapat menghasilkan kesimpulan yang sahih dan kuat. Sasaran Pembelajaran: Peserta dapat mengindentifikasi kesalahan-kesalahan berpikir yang terkandung dalam surat dari orang tua murid dan menjelaskan mengapa penyimpulan-penyimpulan yang terkandung dalam surat itu salah.

Bahan Diskusi Surat Dari Orang Tua Murid Suatu hari Kepala Sekolah menerima sebuah surat dari orang tua murid yang bernama Pak Jeje, ayah dari Anto. Surat itu berisi ketidaksetujuan Pak Jeje terhadap nilai-nilai yang diberikan guru kepada Anto. Anto mendapat 3 angka merah di raportnya. Kepala Sekolah menunjukkan surat itu kepada guru-guru. Anda sebagai seorang guru juga ikut membacanya. Isi dari surat itu sebagai berikut. Jakarta, 19 Oktober 2012 Kepada Yth. Kepala Sekolah SD Makmur Di tempat Dengan hormat, Dengan surat ini, saya Jeje R., orang tua dari Anto R., menyampaikan ketidak setujuan saya terhadap angka-angka yang terdapat di dalam raport Anto. Raport anak saya itu menurut saya terlalu jelek dibandingkan dengan ayang seharusnya ia dapatkan. Ia mendapatkan 3 angka merah dan hanya memiperoleh 2 angka 7. Sisanya angka 6 semua. Menurut saya, hasil raport tersebut bukanlah hasil Anto yang sebenarnya. Saya yakin ada kesalahan penilaian dari guru. Saya memiliki alasan mengapa saya yakin ada kesalahan penilaian. Alasan saya adalah sebagai berikut: 1. Anto anak yang baik. Ia tidak pernah membantah orang tua. Kalau ibu atau bapaknya memintanya mengerjakan sesuatu, ia menurut. Saya dan istri saya sering menyuruhnya belajar dan karena ia penurut ia pasti belajar. Karena ia belajar maka ia pintar. Sebagai anak pintar hasil raportnya pun seharusnya bagus. Aneh rasanya, ada anak pintar yang nilai raportnya jelek. 2. Anto mendapat angka 5 pada pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia. Aneh rasanya, karena saya sebagai ayahnya adalah seorang ahli matematika. Saya telah mengajarkannya berbagai macam teori dan rumus matematika yang dipelajarinya di sekolah. Bahkan saya mengajarinya pelajaran matematika yang lebih tinggi dari yang diajarkan di sekolah. Sebagai seorang ahli matematika, tidak mungkin saya punya anak yang tidak bisa mengerti matematika. 3. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tidak mungkin Anto mendapatkan nilai 5 karena ia sangat lancar menggunakan bahasa tersebut dalam kegiatan sehari-hari. Ia juga rajin membaca dan bacaannya semua dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, ibu Anto, meskipun sekarang hanya menjadi ibu rumah tangga, adalah lulusan perguruan tinggi dan sangat menguasai tata Bahasa Indonesia. Ketika ibunya

kuliah, ia selalu mendapat nilai tertinggi dalam mata kuliah Bahasa Indonesia. Jadi, bagaimana mungkin nilai Bahasa Indonesia Anto bisa jelek. 4. Anto tidak pernah memiliki masalah dengan guru dan sekolah. Ia tidak pernah terlamabat dan tidak pernah bolos. Ia juga rajin mengerjakan PR. Setiap ada permintaan sumbangan dari sekolah, Anto ikut menyumbang. Bahkan kami pernah menyumbang dalam jumlah terbesar dibanding orang tua murid yang lain. Hal ini berarti, Anto tidak pernah punya masalah dengan sekolah. Oleh karena itu tidak selayaknya ia mendapat nilai yang jelek. 5. Yang terakhir, Anto adalah anak yang saleh. Ia selalu berdoa dan sembahyang kepada Tuhan. Ia juga berdoa agar nilainya bagus. Jadi bagaimana mungkin orang sesaleh Anto bisa memperoleh nilai-nilai yang jelek. Itulah alasan atas ketidaksetujuan saya. Saya kira memang ada kesalah dalam penilaian sehingga Anto mendapat niali yang jelek. Menurut saya, sekolah perlu mengusut hal ini. Sekolah harus meneliti di mana letak kesalahan penialaian itu. Untuk itu, saya meminta Anda sebagai kepala sekolah untuk melakukan tindakan yang tegas dalam pengusutan ini. Sekali lagi pengusutan ini perlu karena saya tidak segan-segan mengangkat masalah ini ketingkatan hukum yang lebih tinggi, yaitu ke pengadilan. Hal ini saya lakukan karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting di keluarga kami. Kakeknenek, ibu-bapak dan paman-bibi Anto semuanya adalah orang yang terpelajar dan berpendidikan tinggi. Karena itu Anto adsalah orang yang pasti mampu sekolah dengan baik karena berasal dari keluarga terpelajar. Saya yakin akan menang di pengadilan, karena alasan-alasan saya kuat. Terima kasih atas perhatian Anda. Saya tunggu tindak lanjut Anda. Hormat saya, Jeje R. Demikian surat dari Pak Jeje. Dalam memutus tindakan apa yang harus diambilnya, Kepala Sekolah meminta Anda untuk memberikan pendapat terhadap surat ini. Menurut Anda, apakah keberatan dan alasan-alasan Pak Jeje dapat diterima atau harus ditolak? Bantulah Kepala Sekolah untuk memutuskannya.

Instruksi kegiatan untuk subkompetensi 14.b. Aktivitas: Bermain Peran dan Diskusi Kasus KKN Durasi: 120 menit Kegiatan Peserta yang dibagi ke dalam kelompok mengerjakan soal (bahan diskusi 2) yang berisi bermain peran sebagai Anggota Tim Penyelidik Kasus KKN. (Lihat instruksi bahan diskusi 2). Tujuan - Peserta dapat membedakan mana fakta yang mendukung sebuah dugaan, mana yang melemahkan, dan mana yang tidak relevan dengan dugaan. Sasaran Pembelajaran - Peserta dapat membedakan asumsi dan fakta. - Peserta memahami bahwa kegiatan pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta-fakta yang relevan dengan masalah/tema/topik yang sedang dibahas. - Peserta memahami bahwa untuk berpikir kritis, seseorang harus mampu mempertanyakan asumsi, kepercayaan (belief), nilai (value) dan prasangka-prasangka lainnya. - Peserta memahami bahwa dalam kegiatan pengambilan keputusan sangat mungkin terjadi kesalahan penyimpulan karena menggunakan informasi yang tidak relevan. - Peserta memahami bahwa kegiatan pengambilan kesimpulan secara tidak kritis sangat besar kemungkinannnya membawa manusia pada kesimpulan yang menyesatkan. Alur kegiatan - Peserta dibagi ke dalam 4-6 kelompok yang masing-masing berisi 5-6 orang. - Kepada peserta dibagikan lembaran soal (bahan diskusi 2) yang berisi cerita untuk bermain peran sebagai sebagai wakil mahasiswa dalam komite pemberantasan KKN di kampusnya. Lalu

mereka diminta memberi jawaban sesuai dengan instruksi yang ada dalam bahan diskusi 2 dalam waktu maksimal 25 menit (tawarkan 15 menit dahulu). - Setelah selesai mengerjakan soal, setiap kelompok diminta mempresentasikan tanggapan mereka secara jelas dalam waktu yang singkat (3-5 menit). - Bandingkan tanggapan masing-masing kelompok. Diskusikan perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka. Gali kemungkinan-kemungkinan sesat pikir (fallacy), penalaran semu (pseudo reasoning) dan cara berpikir yang cenderung mendasarkan keputusan pada asumsi. (Untuk fasilitator: Lihat materi penalaran semu dan sesat pikir). Tunjukkan kesalahankesalahan penalaran yang ditampilkan oleh peserta. Tunjukan inkonsistensi pikiran yang ditampilkan peserta. - Berikan ceramah singkat yang disimpulkan dari diskusi dan dikaitkan dengan tujuan kegiatan ini. Lalu lanjut ke ceramah penutup seluruh sesi berpikir kritis.

Bahan diskusi Komite Pemberantasan KKN

Bayangkanlah situasi berikut ini. Anda adalah salah satu wakil dari senat mahasiswa dalam komite pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Fakultas Anda. Tugas komite ini adalah mengidentifikasi adanya KKN yang selama ini dicurigai terjadi di Fakultas. Hasil identifikasi akan dilaporkan kepada pihak kepolisian. Anda dan anggota komite lainnya diharuskan menyertakan bukti dan fakta dalam laporan Anda. Untuk itu komite melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan awal, ada kecurigaan bahwa dosen Ajun telah melakukan kolusi dengan beberapa mahasiswa. Ajun mau memberikan nilai yang tinggi kepada mahasiswa dengan imbalan sejumlah uang. Diduga Ajun telah menerima suapan sejumlah uang dari 6 orang mahasiswa, Awa, Bawa, Cawa, Dawa, Ewa, dan Fawa. Berdasarkan hasil penyelidikan awal ini dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Dari hasil penyelidikan anggota-anggota komite diperoleh sejumlah informasi. Masing-masing anggota komite menyampaikan informasi yang diperolehnya untuk dikumpulkan dan dianalisa. Informasi-informasi itu akan dikemukakan di bawah ini. Masing-masing anggota komite, termasuk Anda, diminta untuk memberi pendapat terhadap masing-masing informasi. Anda diminta untuk menilai apakah informasi itu memperkuat, memperlemah. atau tidak relevan dengan dugaan bahwa Ajun melakukan kolusi.

Instruksi: Anda diminta untuk mendiskusikan dengan teman sekelompok Anda. Setiap kelompok harus menentukan keputusan bersama untuk masing-masing informasi. Penetapan keputusan kelompok dapat dilakukan dengan musyawarah-mufakat atau dengan voting. Yang penting, setiap anggota kelompok harus ikut terlibat dalam penentuan tanggapan kelompok. Tandai dengan A jika kelompok Anda menganggap informasi memperkuat dugaan

bahwa Ajun melakukan kolusi.

Tandai dengan B jika kelompok Anda menganggap informasi memperlemah dugaan

bahwa Ajun melakukan kolusi.

Tandai dengan C jika kelompok Anda menganggap informasi tidak relevan dengan

dugaan bahwa Ajun melakukan kolusi.

Berikut ini adalah informasi-informasi yang telah ditemukan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ajun memiliki mobil mewah dan rumah seluas 450 m2. Ajun jarang datang ke kampus pada hari-hari ia tidak mengajar. Bawa pernah dua kali datang ke rumah Ajun. Ajun akrab dengan karyawan-karyawan fakultas. Sebelum menjadi pengajar Fakultas, Ajun tidak memiliki mobil dan rumah. Hubungan Ajun dengan Fawa terlihat akrab. Nilai-nilai Ajun ketika mahasiswa pas-pasan. Ajun taat menjalankan kewajibannya sebagai pemeluk agama. Ada kuitansi yang menyatakan Ajun telah menerima uang sebesar Rp. 1.000.000,- yang ditemukan di laci kerja Ajun. Nama pemberi uang dikuitansi itu tidak dapat terbaca dengan jelas. Hanya huruf awal namanya adalah B.

10. Soal-soal yang diberikan Ajun waktu ujian sulit-sulit. 11. Ajun hampir selalu tepat waktu pada saat mengajar 12. Dalam agenda harian Ajun tercatat Ajun pernah mengadakan pertemuan di luar jam kuliah dengan Cawa, Dawa, dan Ewa. Ajun pernah dua kali bertemu dengan Cawa, 3 kali bertemu dengan Dawa, dan dua kali bertemu dengan Ewa. 13. Menurut 6 orang teman seangkatannya, Awa mendapat nilai B dan Fawa mendapat nilai A, meskipun Awa dan Fawa sering tidak mengumpulkan tugas yang diberikan Ajun. 14. Ajun memiliki hubungan yang akrab dengan orang tua Cawa dan Fawa. 15. Salah seorang mahasiswa Ajun, Reis, menyatakan bahwa Ajun pernah berkata padanya: Kamu bisa dapat nilai bagus kalau kamu bisa membuat saya senang. 16. Ajun sangat suka menawar harga barang-barang yang akan dibelinya. 17. Ajun pernah menawarkan les tambahan 2 kali seminggu kepada mahasiswanya. Untuk les kolektif mahasiswa yang mau ikut harus membayar uang sebesar Rp. 40.000,- per bulan. Untuk les privat biayanya Rp. 100.000,- per bulan. 18. Dua orang tetangga Ajun menyatakan bahwa Ajun memiliki istri muda.

19. Ajun bekerja paruh waktu sebagai konsultan penelitian di sebuah perusahaan swasta. 20. Seorang teman dekat Ajun yang bekerja di Departemen Penerangan diduga terlibat kasus korupsi. (Waktu untuk diskusi: 30 menit).

Instruksi untuk kegiatan subkompetensi 15.a.

Game dan diskusi Asosiasi Negara Penghasil Minyak Durasi: 180 menit Rincian:-

Peserta dibagi dalam empat kelompok. Mereka diajak bermain game Asosiasi Pengusaha Tanah. Kepada peserta diberikan instruksi sebagai berikut: o Bayangkan kelompok anda adalah salah satu negara penghasil minyak yang tergabung dalam Asosiasi Negara Penghasil Minyak (ANPM). o Berdasarkan kesepakatan seluruh negara anggota ANPM, telah dipatok harga minyak per barel. o Jika, setiap negara anggota ANPM mematuhi kesepakatan, maka setiap negara akan mendapatkan untung perbulan sebesar $ 2 juta. Jika, ada yang tidak mematuhi kesepakatan maka perhitungan keuntungan akan berbeda: ada yang untung dan ada yang rugi. o Buatlah pertimbangan sematang-matangnya agar kelompok anda dapat membuat keputusan yang tepat dan menguntungkan. o Tujuan Permainan: Membuat keputusan yang menguntungkan kelompok masingmasing dengan menentukan pilihan S atau T. Kelompok bertugas untuk mendapat untung sebesar-besarnya.

-

-

Pemain terdiri dari empat kelompok. Permainan terdiri dari dua sesi

Sesi I: Setiap kelompok diminta untuk menentukan keputusan memilih S (sepakat) atau T (melanggar kesepakatan) Perhitungan nilai:o o o o o o

SSSS: nilai S = $ 2 juta SSST: nilai S = 0; T = $ 3 juta SSTT: nilai S = $ 1 juta; T= $ 1 juta STTT: nilai S = $ - 1 juta; T = $ 1 juta TTTT: nilai T = $ - 2 juta Sebelum mengambil keputusan, kelompok diberi kesempatan diskusi. Antar kelompok dilarang berkomunikasi dalam bentuk apapun.

Sesi II: Secara umum aturan dan perhitungan nilainya sama dengan Sesi I, tetapi pada sesi dua setiap pengambilan keputusan didahului dengan perundingan antarkelompok.-

Setelah permainan selesai, peserta diajak mendiskusikan permainan yang baru mereka ikuti. Fasilitator mengaitkan permainan dengan kehidupan bersama, trust, kerjasama dan kesejahteraan bersama.

-

Setelah diskusi, Nara Sumber memaparkan materinya tentang Etika yang dikaitkan dengan permainan yang baru saja diikuti peserta.

Catatan: Instruksi diberikan melalui slide power point.

Instruksi untuk kegiatan subkompetensi 15.b.

Penalaran Moral dan Diskusi Etika Kepedulian Durasi: 60 menit Kegiatan: Peserta diberi tiga kasus yang mengandung dilema moral. Mereka diminta untuk menanggapi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan tiga kasus itu. Diskusikan jawaban mereka. Kaitkan dengan tahap perkembangan moral Kohlberg dan giligan, serta etika kepedulian dari Gilligan (lihat slide).

b. Tujuan dan sasaran pembelajaran Peserta diharapkan mendapat pemahaman tentang dilema moral yang menuntut penalaran moral untuk menyelesaikannya. Peserta juga diperkenalkan dengan etika kepedulian dan diharapkan dapat mendapat insight perlunya etika ini dalam kerja sama dan kegiatan pengembangan komunitas, juga dalam kegiatan pendampingan psikologis.

Soal Dilema Moral 1. Ambil kasus perilaku fotocopy buku untuk kuliah. Tentukan apakah perilaku itu bermoral/etis atau tidak? Diskusikan dengan teman sekelompok. 2. Tuti adalah seorang perempuan berusia 18 tahun yang hamil di luar nikah. Tuti belum berencana untuk menikah. Keluarga Tuti adalah keluarga terpandang dan akan mendapat malu besar jika orang-orang tahu salah satu dari anggota keluarganya hamil di luar nikah. Menurut Anda dimintai apa yang seharusnya dilakukan Tuti. Apa yang Anda sarankan? 3. Anda adalah penumpang sebuah kapal yang karam. Berdua dengan seorang penumpang lain Anda berhasil keluar dari kapal dengan berpegang pada sebatang kayu. Namun di tengah laut itu Anda berdua menyadari bahwa batang kayu itu hanya mampu menahan satu orang saja.

Jika dua orang yang berpegangan maka keduanya pasti tenggelam. Batang kayu itu adalah satu-satunya alat untuk menyelamatkan diri. Siapakah yang berhak berpegangan pada kayu? Bagaimana menentukannya?

Tambahan kegiatan: Pada setiap minggu peserta diminta membuat jurnal pribadi berupa catatan yang menjelaskan pengalaman hariannya mencakup apa yang ia pelajari, sejuah mana ia mendapatkan pengetahuan baru, manfaat dari kegiatan pelatihan serta perkembangan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya. Jurnal pribadi di tulis di akhir kegiatan setiap harinya. Setiapa minggu jurnal pribadi dikumpulkan.