modul metode riset bisnisstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...model dan hipotesis...

67
MODUL METODE RISET BISNIS Rachmadi Agus Triono FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM EKSTENSI UNIVERSITAS INDONESIA

Upload: ledan

Post on 17-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

MODUL

METODE RISET BISNIS

Rachmadi Agus Triono

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS – PROGRAM EKSTENSI

UNIVERSITAS INDONESIA

Page 2: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

DAFTAR ISI

BAB Halaman

1. Problem riset dan siklus penelitian 3-6 2. Desain riset kuantitatif 7-11

- Metode Riset - Desain Riset Kuantitatif

o Problem Riset o Model dan Hipotesis o Pengumpulan Data o Metode Analisis Data

3. Desain kualitatif 12-16 - Desain dan Metode Studi Kualitatif - Metode Pengumpulan Data

4. Literature review 17-18 - Objective and Methods - Jenis-Jenis Literatur Ilmiyah - Menilia Kualitas Jurnal Ilmiyah - Mencari Literatur On Line

5. Measurement scale 19-22 - Jenis-jenis Scale - Validitas dan Reliabilitas

6. Questionaire development 23-26 7. Presentasi proposal penelitian 27-28 8. Sampling 29-33 9. Desain eksperimental 34-38 10. Cleaning data statistics 39-46

- Data Editing - Test Validitas dan Reliabilitas

11. Regresi dan korelasi 47-50 12. Diskriminan dan anova 51-57 13. Analisis variabel intervening dan variabel 58-63

Moderating 14. Structural Equation Modelling (SEM) 64-67

Page 3: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 1 PROBLEM RISET DAN SIKLUS PENELITIAN Manajemen dihadapkan pada persoalan persoalan bisnis dan manajemen disetiap

harinya. Mereka harus membuat keputusan agar kegiatan bisnis dapat berjalan. Untuk

bisa mengambil keputusan dengan tepat mereka membutuhkan informasi yang terkait

dengan persoalan yang mereka hadapi.

Hal yang paling sukar adalah karena persoalan (problem) yang dihadapi

sesungguhnaya tidak langsung muncul ke permukaan. Dalam aktifitas sehari hari,

umumnya yang langsung nampak dan bisa dideteksi oleh pancaindera adalah Gejala

Permasalahan (Sympomps). Identifikasi terhadap problem membutuhkan pengetahuan

(knowledge) yang cukup yang membutuhkan telah literatur.

Sebagai contoh misalnya perusahaan teridentifikasi mengalami penggerusan terus

menerus terhadap Balas Jasa Investasi (Return On Investment). Jika hanya melihat

pada gejala ini, jalan keluarnya relatif sederhana, yaitu penghematan biaya besar

besaran (cost saving program) atau menjual Aset aset perusahaan. Mengurangi biaya

akan meningkatkan margin keuntungan dalam jangka pendek. Namun dalam jangka

panjang, margin keuntungan akan kembali tergerus dengan berkurangnya revenue

(Pendapatan). Revenue dalam sebuah rogram penghematan biaya akan berkurang

karena aktivitas marketing, lokomatif dari pendapatan, akan berkurang. Demikan juga

penjualan aset aset perusahaan, akan secara langsung meningkatkan ROI, namun

dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas

akibat terbatasnya aset yang dimiliki.

Menyembuhkan penyakit dengan mengobati gejala, tidak akan menghilangkan penyakit

yang diderita.Persis ketika seseorang meminum obat untung menghilangkan pusing,

maka rasa pusing akan hilang dalam jangka tertentu namun akan kembali lagi jika

penyakitnya tidak ditemukan dan diobati.

Untuk mengobati penyakit tergerusnya keuntungan, manajemen harus menemukan the

real problem yang diderita perusahaan, yang merupakan problem manajemen.

Dibutuhkan basis teori yang berasal dari literatur yang teruji. Sebagai contoh kita bisa

mendekati problem ini melalui teori Du Pont, yang mengatakan bahwa Return On

Investment adalah interaksi antara Total Asset Turn Over (TATO) dengan profit margin

(PM). Turunnya ROI bisa disebabkan karena Turunnya TATO ataupun Turunnya PM.

Page 4: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Turunnya TATO salah satunya disebabkan oleh turunnya penjualan. Penyebab turunnya

penjualan adalah menurunnya produktifitas. Sementara turunnya PM juga bisa

disebakna karena turunnya penjualan, yang memiliki akar sebab yang sama dengan

turunnya TATO, yaitu berkurangnya roduktifitas. Sehingga problem manajemen yang

ada dari timbulnya gejala menurunnya ROI adalah: menurunnya produktifitas.

Selanjutnya harus dicari apakah penyebab turunnya produktifitas? Menurut teori

turunnya produktifitas bisa disebabkan karena berkurangnya rasa aman dalam bekerja.

Sehingga problem manajemen kedua bisa dirumuskan sebagai: Berkurangnya rasa

aman dalam bekerja.

Kedua problem manajemen inilah yang harus dicari jawabannya dalam sebuah

penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk

mengambil keputusan agar ROI perusahaan dapat kembali ditingkatkan dalam jangka

panjang.

Tugas: Buatlah sebuah problem manajemen dari gejala

SIKLUS PENELITIAN

Page 5: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 2 DESAIN RISET KUANTITATIF

METODE RISET

Metode Riset adalah pendekatan yang digunakan dalam sebuah penelitian. Ada dua

pendekatan, yaitu pendekatan Kuantitatif dan pendekatan Kualitatif. Pendekatan

Kuantitatif merupakan proses pengujian sebuah hipotesis. Hasilnya adalah konfirmasi

sebuah teori, penolakan sebuah teori, atau sintesis dua atau lebih teori. Pendekatan

kuantitatif yang umum adalah Metode Survey dan Eksperimen. Metode survey bersifat

deskriptif sementara Eksperimen bersifat kausatif.

Sementara pendekatan Kualitatif adalah proses pemahaman yang menyangkut berbagai

fenomena dunia nyata hingga memiliki sebuah sudut pandang tertentu. Hasilnya

merupakan preposisi yang merupakan teori tentang hubungan berbagai variabel, yang

masih membutuhkan pengujian lebih lanjut. Pendekatan Kualitatif yang umum dilakukan

adalah Studi Naratif, Fenomenologi, Grounded Theory, Etnografi dan Studi Kasus.

DESAIN RISET KUANTITATIF

Desain Riset merupakan strategi yang mengintegrasikan berbagai komponen penelitian

untuk menghasilkan informasi dalam penelitian tersebut. Tujuannya untuk menjamin

bahwa bukti bukti penelitian yang dihasilkan memungknkan si peneliti memahami riset

problem yang telah dirumuskan.

Komponen desain riset kuantitatif adalah:

1. Problema Riset

2. Review literatur yang berkaitan dengan problema riset

3. Model dan Hipotesis

4. Pengumpulan Data

5. Metode analisis data.

Page 6: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Problem Riset

Problem riset diturunkan dari problem manajemen. Tujuannya adalah untuk mengetahui

bagaimana hubungan antar variabel yang ada dalam problem manajemen. Misalkan

problem manajemen yang telah disebutkan dalam Pertemuan Pertama:

- Turunnya Produktifitas

- Turunnya Rasa aman dalam bekerja

Pertanyaan risetnya kemudian adalah:

“ Apakah turunnya rasa aman dalam bekerja memiliki hubungan dengan produktifitas?”

Ini menjadi problem riset yang menuntut pembuktian bai secara deduktif maupun secara

empiris. Untuk menjadikannya sebuah hipotesis yang “sound” dibutuhkan telaah literatur

menyangkut arah dari hubungan antar konsep, dalam hal ini konsep produktifitas dan

konsep Rasa aman dalam bekerja. Yang harus dipahami adalah apakah ada landasan

yang cukup kuat mengenai hubungan dua konsep tersebut. Bagaimana penjelasannya

bahwa secara deduktif rasa aman dalam bekerja bisa mempengaruhi produktifitas.

Bagaimana pula secara empiris, penelitian penelitian terdahulu membuktikan hubungan

ini. Setelah hubungan tersebut memiliki penjelasan deduktif dan empiris yang cukup

kuat, peneliti bisa merumuskan sebuah model untuk menjelaskan hubungan tersebut,

misalnya seperti yang tergambar dalam gambar 2.1. di bawah ini.

Gambar 2.1 Hubungan antara Rasa Aman Dalam Bekerja dengan Produktifitas

Tugas: Buatlah problem riset berdasarkan problem manajemen yang telah anda buat.

Page 7: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Model dan Hipotesis

Model

Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih. Model

penelitian sederhana menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat sebagimana yang bisa dilihat pada gambar 2.1. di atas. Model yang lebih

kompleks memasukkan peran moderating variabel ke dalam model sederhana di atas.

Secara definitif, moderating variabel adalah variabel bebas yang lain di luar variabel

bebas yang ada, yang memoderasikan (memperkuat atau memperlemah) hubungan

antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Gambar 2.2. di bawah ini menunjukkan

bagimana intervensi variabel moderating ke dalam hubungan kausal dua variabel.

Gambar 2.2 Peran Variabel Moderasi

Tugas: Buatlah model problem riset anda dengan memasukkan Moderating Variabel

Model yang lebih kompleks lagi memasukkan variabel mediating atau variabel

intervening ke dalam model yang menjelaskan hubungan dua variabel. Secara definitif

variabel intervening adalah variabel yang menjelaskan bagaimana hubungan antara

independen variabel dan dependen variabel bisa terjadi. Gambar 2.3. di bawah ini

menjelaskan peran variabel intervening dalam hubungan variabel bebas dan tidak

bebas.

Dengan melihat pola hubungan antar variabel sebagaimana digambarkan dalam model,

dapat dirumuskan hipotesis penelitian yang merupakan sebuah pernyataan tentang

Page 8: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

hubungan antar dua variabel penelitian. Hipotesis juga merupakan jawaban sementara

bagi problem penelitian yang masih harus dibuktikan kebenaranya.

Gambar 2.3 Peran Variabel Intervening

Hipotesis

Hipotesis, dapat dirumuskan melalui salah satu dari 3 cara, yaitu deskriptif, asosiatif,

atau directional/non directional. Hipotesis deskriptif adalah pernyataan yang

menggambarkan variabel variabel penelitian, yaitu soal keberadaannya, hubungan antar

variabel variabel penelitian dan lain lain. Kausal hipotesis, adalah pernyataan tentang

hubungan antar dua variabel penelitian. Sedangkan Directional hypotesis merupakan

pernyataan tentang arah ketidak kesamaan dua variabel penelitian, sementara non

directional hypotesis merupakan pernyataan tentang ketidak saman dua variabel

penelitian tanpa menyebutkan arahnya.

Perumusan hipotesis ke dalam salah satu bentuk rumusan hipotesis di atas

mengandung konsekuensi metode analisis yang digunakan.

Page 9: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Hipotesis Deskriptif

“ Produktifitas dapat ditingkatkan dengan memberikan rasa aman dalam bekerja”

Hipotesis Asosiatif

“Semakin tinggi rasa aman dalam bekerja akan semakin tinggi pula prduktifitas”

Hipotesis Direksional

“Pada kelompok orang-orang yang merasa aman dalam bekerja akan ditemukan

produktifitas yang lebih tinggi dibanding dengan produktifitas pada kelompok orang-

ornag yang tidak merasa aman dalam bekerja”

Hipotesis Non Direksional

“Terdapat perbedaan produktifitas pada kelompok orang-orang yang merasa aman

dalam bekerja dengan kelompok orang-orang yang tidak merasa aman dalam bekerja.”

Tugas: Susunlah Hipotesis penelitian anda dalam bentuk deskriptif, asosiatif,

directional/non directional

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dengan penyusunan instrumen riset. Dalam penelitian

kuantitatif berbentuk survey, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan

dalam penelitian kuantitatif experimen, instrumen yang digunakan adalah prosedur

eksperimen. Pada dasarnya instrumen riset digunakan untuk mengukur variabel variabel

penelitian. Variabel penelitian digambarkan dalam hipotesis yang dirumuskan. Namun,

variabel penelitian yang disebutkan dalam hipotesis merupakan konsep yang tidak bisa

diukur. Secara definitif, konsep adalah pernyataan tentang sesuatu yang mengandung

definisi dengan abstraksi yang sangat tinggi. Definisi dengan tingkat abstarksi yang

tinggi inilah yang membuat konsep-konsep yang digunakan dalam hipotesis tidak bisa

Page 10: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

diukur. Oleh karena itu tingkat abstraksi konsep dalam hipotesis tersebut harus

diturunkan level abstraksinya agar bisa diukur. Inilah yang dinamakan operasionalisasi

variabel. Operasionalisasi variabel dilakukan dengan menjabarkan konsep ke dalam

dimensi variabel dan menjabarkan dimensi variabel ke dalam indikator penelitian.

Dimensi variabel

Merupakan sudut pandang dengan mana sebuah konsep di definisikan. Misalnya

konsep rasa aman dalam bekerja bisa dilihat dari sudut:

- Remunerasi

- Psikologis

- Kepastian Karir

Tugas: Apa saja Dimensi Variabel Penelitian anda?

Indikator penelitian

Merupakan penjabaran dimensi penelitian ke dalam variabel variabel yang bisa diukur.

Jadi indikator penelitian memiliki abstraksi yang sangat rendah. Dalam hal remunerasi,

dimensi rasa aman dalam bekerja dapat dijabarkan ke dalam indikator berikut:

1. Gaji yang diterima cukup untuk hidup satu bulan

2. Gaji yang diterima menggambarkan prestasi dalam bekerja

Dengan dijabarkannya konsep-konsep dalam hipotesis melalui operasionalisasi variabel,

maka konsep-konsep tersebut siap menjadi instrumen pengukur variabel melalui

penjabaran ke dalam bentuk bentuk pertanyaan yang memenuhi syarat sebuah

kuesioner. Kuesioner inilah yang nantinya digunakan sebagai instrumen pengumpulan

data di lapangan.

Tugas: Jabarkan dimensi dimensi penelitian anda ke dalam indiaktor indikator yang

benar

Page 11: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Metode Analisis Data

Dalam metodologi kuantitatif, metode analisis data mengikuti cara perumusan hipotesis

yang digunakan sebagaimana dapat diikuti pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Hubungan Antara Jenis Hipotesis dengan Metode Analisis Data

No Jenis Hipotesis Metode Analisis

1 Deskriptif Kai Kuadrat

2 Asosiatif Regresi

Korelasi Pearson

Kendals Thau

Spearman

3 Direksional/ Uji dua rata rata

Non Direksional ANOVA

MANOVA

Page 12: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 3 DESAIN KUALITATIF Beberapa bentuk desain kualitatif adalah fenomenologi, grounded theory, Etnografi, dan

Studi Kasus.

DESAIN DAN METODE STUDI KUALITATIF

Fenomenologi

Fenomenologi adalah studi tentang fenomena atau kejadian/pengalaman tentang

sesuatu hal yang muncul dalam masyarakat sebagaimana dilihat dari logika si peneliti,

dan pengaruhnya pada komunitas yang diteliti. Dalam hal ini kita memiliki kejadian dan

path (pengalaman peneliti) yang mengarahkan interpretasi atas sebuah fenomena dari

sudut seseorang atau sekelompok orang sebagaimana yang dipahami dari sudut

pandang peneliti.

Sebagai contoh, pendapat dan pengalaman informan atas berjalannya sebuah proses

Governance di sebuah BUMN menjadi data yang penting untuk memahami bagaimana

terbentuknya Governance di BUMN.

Grounded Theory

Dalam Grounded Theory, interpretasi secara kontinyu diturunkan dari data penelitian.

Teori atau story diturunkan dari data kualitatif secara terus menerus. Biasanya si peneliti

memulai dengan sebuah konsep untuk mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi

informasi melalui proses coding, yang selanjutnya digunakan untuk proses revisi

pertanyaan riset, dan variabel variabel yang digunakan, yang dilakukan secara berulang

ulang.

Sebagai contoh misalnya seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara pakaian

seragam dengan disiplin dan produktifitas para pegawai. Tidak seperti pada riset

kuantitatif yang memulai dengan hipotesis untuk akhirnya menyusun sebuah instrumen

riset, penelit meminta informan untuk menuliskan apa yang dia pikirkan tentang

pentingnya pakaian seragam. Juga meminta informan untuk menuliskan apa yang dia

pikirkan tentang produktifitas pegawai dan disiplin. Dari informasi yang terkumpul

peneliti kemudian mengembangkan tema dengan menggunakan serangkaian coding

Page 13: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

pada kasus kasus tertentu (misalnya pada kata kata yang frekuensinya banyak muncul

pada tulisan informan).

Lebih lanjut kemudian peneliti akan mencoba untuk menyimpulkan hubungan antar tema

dan kemudian dikonfirmasikan melalui literatur. Beberapa tema tentang seragam,

produktifitas, dan disiplin yang tidak muncul dalam info yang dihasilkan, dikonfirmasikan

dalam pengumpulan data berikutnya seperti dilakukan di atas, sementara tema tema

yang tidak terdapat pada literatur, yang muncul dalam proses pengumpulan data,

memperkaya tema yang dihasilkan penelitian tersebut.

Ethnografi

Etnografi adalah studi tentang budaya suatu kelompok yang dikembangkan oleh para

antropolog, dan pada perkembangannya juga diadopsi oleh periset bidang marketing.

Dalam ethnografi, peneliti masuk ke dalam suatu kelompok dan membaur sebagai

anggota kelompok, lantas mengumpulkan data tentang individu atau kelompok individu

dalam hal sifat, interaksi, leader pattern dan hal lain yang menggambarkan kelompok

tersebutsecara deskriptif, baik melalui pengamatan atau in depth interiew. Hasilnya

dianalisis dengan obyektifitas penuh dimana peneliti menyajikan informasi apa adanya,

bukan sesuai persepsinya.

Studi Kasus

Studi Kasus juga merupakan studi tentang kelompok tertentu, namun dikembangkan

oleh sosiolog, dalam mengamati orang, kejadian dan pola hubungan dalam kelompok

yang dipelajari, baik melalui pengamatan maupun indepth interview. Informasi yang

digali bukan saja tentang apa yang ada pada kelompok tersebut secara deskriptif namun

juga bagaimana kelompok tersebut bereaksi dan mempersepsikan fenomena yang

mereka hadapi. Hasilnya dianalisis dengan obyektifitas penuh tanpa judgement peneliti.

Kedua approach kualitatif Ethnografi dan Studi kasus menghasilkan tiga hal:

1. Catatan dan rekaman berupa deskripsi fisik tempat penelitian

(peta/sketsa/skema), orang orang yang diteliti (karakter, status, dan peran dalam

masyarakat), pola interaksi sosial yang terjadi (asosiatif/integratif/disintegratif),

dan jenis kegiatan (sosial, budaya, ekonomi, politik).

Page 14: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

2. Deskripsi hasil pembicaraan (verbatim) berupa kutipan langsung dari subyek

yang diteliti yang ditangkap melalui FGD maupun wawancara in depth.

3. Khusus Studi kasus dihasilkan juga reaksi dan persepsi masyarakat terhadap

fenomena fenomena tersebut di atas.

Sepintas lalu terdapat kemiripan tentang Ethnografi dan Studi Kasus. Perbedaannya

terletak pada:

1. Ethnografi fokus pada mendeskripsikan kultur sebuah masyarakat apa adanya

sementara Studi Kasus mendeskripsikan pola hubungan masyarakat yang diteliti

yang terkait dengan orang dan kejadian yang ada pada komunitas tersebut.

2. Ethnografi tidak menangkap persepsi anggota masyarakat yang diteliti

sedangkan studi kasus menangkap persepsi masyarakat yang diteliti

3. Pada Ethnografi peneliti menjadi bagian masyarakat yang diteliti sehingga dalam

proses pengumpulan data maupun analisis data, peneliti menggunakan sudut

pandang inward looking sebagai anggota masyarakat tersebut. Sementara

dalam Studi Kasus peneliti tetap berada di luar, tidak menjadi bagian masyarakat

yang diteliti sehingga dalam proses pengumpulan dan analisis data dia

menggunakan sudut pandang outward looking.

Menyangkut ke empat desain tersebut di atas, mengikuti taksonomi lugas metode dan

desain, dapat dikatakan bahwa Fenomenologi dan Grounded Theori adalah metodologi

riset kualitatif yang fokus pada approach studi semacam itu, yaitu one shot data

gathering (Fenomenolog) ataukah iterative data gathering (Grounded Theory)

sementara Ethnografi dan Studi Kasus merupakan desain atau strategi Riset Kualitatif

dalam mendekati pertanyaan riset.

METODE PENGUMPULAN DATA

Data kualitatif berupa data primer dan data sekunder. Ada 3 cara pengumpulan data

primer dalam riset kualitatif, yaitu: Focus Group Discussion, Indpeth Interview dan

Observasi. Sementara data sekunder berupa notulansi rapat, peraturan, naskah dan

sumber sumber kepustakaan.

Page 15: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Focus Group Discussion (FGD)

Adalah pembahasan tentang topik tertentu oleh sekelompok orang, dibawah arahan

seorang fasilitator. Hasilnya berupa catatan, dan rekaman audio visual tentang

pendapat, sanggahan, reaksi dan persepsi para peserta diskusi. Umumnya jumlah

peserta FGD berkisar antara 8 orang sampai maksimal 10 orang, yang memiliki status

yang sama atau beragam, baik dari segi usia, status pegawai, profesi, kelas ekonomi

dan lain lain.

Fasilitator mengarahkan diskusi berdasarkan fasilitator’s guidance, dan mengupayakan

agar semua partisipan terlibat aktif dalam mendiskusikan tema tema yang terdapat

dalam guidance fasilitator tersebut.

Tugas: Bagaimana bentuk Guidance untuk Fasilitator dalam memahami Brand Power

Pepsi Cola?

Indepth interview

Merupakan wawancara terbuka pada informan secara mendalam tentang topik dan

tema yang ada dalam pedoman wawancara. Tema tema yang ditanyakan merupakan

tema yang terkait dengan pokok permasalahan yang diteliti. Misalkan akan meneliti

dalam rangka menjawab pertanyaan:

“Mengapa ada masyarakat yang tidak mampu melakukan inovasi, dan bagaimana cara

membuat masyarakat tersebut mampu berinovasi?”

Untuk mampu memahami hal tersebut, pada tahap awal peneliti harus memahami lebih

dahulu berbagai konsep yang terkait dengan inovasi sebagai berikut:

Kemampuan Inovasi

- Knowledge

- Kreatifitas

Pertama harus dijabarkan dulu, konsep knowledge terkait dengan tema apa saja?

Page 16: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Knowledge

- Knowledge Transfer process

- Sikap terhadap knowledge transfer process

- Hambatan hambatan terhadap knowledge transfer process

……………

Setelah konsep knowledge dijabarkan secara lengkap, berikutnya adalah konsep

Kreatifitas. Tentu saja untuk memahami tema tema apa saja yang harus

dikembangkan dalam kaitannya dengan obyek penelitian, peneliti harus memulainya

dengan memahami konsep konsep yang diteliti dari sumber kepustakaan.

Tugas: Bagaimana menyusun pedoman wawancara in depth untuk memahami

consumer decision making dalam Cola War?

Observasi

Marshal dan Rossman (1989) mendefinisikan observasi sebagai deskripsi sistematis

dari suatu kejadian (event), perilaku (behavior) dan artifak dalam setting sosial yang

diteliti. Observasi memungkinkan peneliti mendskripsikan sitausi yang ada dengan

menggunakan 5 indera dengan melakukan pengamatan baik sesekali maupun

partisipasi penuh dalam aktifitas sehari hari subyek yang diteliti (Schensul, Schensul dan

LeCompte, 199).

Observasi berguna karena dapat menagkap reaksi, persepsi, dan ekspresi dari subyek

yang diamati, menentukan siapa berinteraksi dengan siapa, menggambarkan

bagaimana mereka berkomunikasi, dan menetukan waktu yang digunakan masyarakat

dalam melakukan sebuah kegiatan (Schumuck, 1997)

Page 17: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 4 LITERATURE REVIEW

THE OBJECTIVE AND METHOD OF LITERATURE REVIEW

Literature Review adalah evaluasi atas berbagai referensi dalam subyek penelitian yang

dipilih. Isinya adalah dokumentasi state of the art dalam konteks topik yang dipilih oleh

peneliti.

Literatur review dalam penelitian kuantitatif merupakan dasar bagi perumusan masalah

riset, dan pembentukan hipotesis. Literature Review juga sarana untuk memahami

bagaimana penelitian penelitian sebelumnya tentang obyek studi dihasilkan. Dengan

literatur review kta memahami konsep-konsep yang terkait dengan obyek penelitian, dan

bagaimana konsep konsep tersebut oleh peneliti sebelumnya dioperasionalisasikan.

Lebih lanjut, Literatur review juga membantu peneliti dalam memahami perilaku dan

hubungan antar variabel yang terkait dengan konsep-konsep yang digunakan dalam

penelitian.

Sementara, dalam penelitian kualitatif, literarture review dilakukan untuk memahami

perilaku subyek penelitian, dan menjadi pedoman awal dalam merumuskan tema tema

yang akan digunakan dalam memahami konsep-konsep yang terkait dengan obyek

penelitian. Hal ini sangat berguna terutama bagi mereka yang mengambil metodologi

Fenomenology. Tema tema yang menjadi dasar pertanyaan dan pengamatan dipahami

melalui literature review.

Dalam penelitian yang manapun, literatur review memuat pendapat peneliti-peneliti

sebelumnya tentang obyek/subyek penelitian, dari sudut pandang tertentu maupun yang

berseberangan. Dengan cara demikian, dimungkinkan seorang peneliti mengambil salah

satu sudut pandang dengan alasan-alasan yang masuk akal, atau bahkan membuat

sudut pandangnya sendiri. Dalam membahas hasil riset, literature review juga menjadi

dasar bahasan atas persamaan maupun perbedaan hasil riset dibanding riset riset

sebelumnya. Dalam hal adanya perbeaan maka peneliti seharusnya mampu

menjelaskan mengapa hasil penelitiannya berbeda, dengan dasar literatur review yang

sesuai.

Page 18: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dalam konteks sebuah penelitian yang pernah dilakukan di waktu waktu yang telah lama

berlalu, adalah penting untuk mengemukakan penelitian sejenis dalam kurun waktu

yang paling baru sehingga perkembangan hasil penelitian maupun teori yang digunakan

dapat dilihat perkembangannya. Lebih jauh, apakah terdapat gap penelitian yang perlu

diisi oleh sebuah penelitian lain?

JENIS JENIS LITERATUR ILMIYAH

Research Articles

Adalah hasil penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiyah, berisi temuan temuan

)yang ditulis oleh peneliti ilmiyah. Umumnya tulisan tulisan itu memaparkan metodologi

yang digunakan, hasil riset yang diperoleh dan arti dari temuan tersebut.

Review Articles

Review articles mensarikan dan mensitesakan berbagai riset dalam bidang

tertentu.sehingga tidak ada bagian yang disebut sebagai metodologi riset. Jika pada

research articles terdapat juga bagian yang mensintesakan berbagai artikel, maka pada

Review Articles sintesa tersebut dilakukan secara lebih ekstensif.

Trade Publication Articles

Trade Publication merupakan artikel yang dibuat oleh industri atas penemuannya dalam

bidang tertentu. Banyak dijumpai dalam bidang farmasi dan teknologi. Misalnya artikel

temuan tentang adanya gen anti kanker yang dapat di imitasi dengan dzat tertentu.

MENILAI KUALITAS JURNAL ILMIYAH

1. Terindeks oleh Scopus (www.elsevier.com)

2. Terindeks oleh Thomson Reuters (ip-science.thomsonreuters.com)

3. Terindeks SCImago (SJR-HI indeks)

MENCARI LITERATURE ONLINE

1. Cari di Google Scholar: https://scholar.google.com

2. Nilai Kualitas Jurnal yang ditemukan

Page 19: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 5 MEASUREMENT SCALE Variabel Latent dalam penelitian, agar dapat diukur harus dioperasionalkan ke dalam

indikator yang dapat diukur. Untuk mengukurnya dibutuhkan skala pengukuran. Ada

empat jenis skala dasar dalam pengukuran indikator, yaitu:

Skala Nominal

Merupakan skala yang bersifat kategorikal. Posisi nilai dalam skala tidak menunjukkan

perbedaan magnitude, melainkan menunjukkan kategori belaka. Misalnya variabel

gender, diukur dengan dua nilai:

1. Laki-laki

2. Wanita

Nilai 2 tidak dapat dikatakan lebih besar dari nilai 1, hanya menyatakan kategori 1 dan

kategori 2

Skala Ordinal

Merupakan skala yang menunjukkan orde/ urutan dimana orde 4 lebih besar daripada

orde 3 dan orde 3 lebih besar daripada orde 2, namun perbedaan orde tersebut tidak

bisa menunjukkan jarak perbedaannya.

Skala Rasio

Merupakan skala yang memilii jarak antar nilai dengan titik nol sejati, artinya betul-betul

dimulai dari titik nol, dan posisi nilai yang lebih tingga menyatakan rasio atas posisi nilai

yang lebih rendah. Misalkan variabel usia. Posisi usia 25 adalah lebih tinggi daripada

posisi usia 20 dengan rasio 5/4 atau dapat dikatakan usia 25 bukan saja lebih tinggi dari

usia 20 namun besarnya adalah 1,25 x usia 20

Skala Interval

Skala interval merupakan skala yang tidak memiliki titik nol sejati dan memiliki jarak

antar nilai, namun jarak tersebut tidak menyatakan rasio terhadap nilai yang lebih

rendah. Tidak memiliki titik nol sejati artinya skala ini bisa dimulai dari nilai berapa saja,

Page 20: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

bisa nol, bisa 6 atau 9. Seperti misalnya thermometer Celcius dimulai dari titik nol

namun termometer Fahrenheit dimulai dari nilai -32. Skala Interval dapat berbentuk:

Skala Likert

Skala Likert merupakan pengoperasionalan Skala Interval dalam pengukuran variabel

multidimensi, di dalamnya mengandung pernyataan tentang ketidak setujuan sampai

persetujuan tentang sesuatu hal yang dinyatakan secara kuantitatif. Skala Likert

dinyatakan secara simetris (bagian ketidak setujuan sama besarnya dengan bagian

persetujuan) dan balance (jarak nilai setiap titik penliaian adalah sama). Selain itu, skala

Likert yang bersifat multi dimensi itu, menterjemahkan operasionalisasi variabel

konseptual ke dalam indikator indikator pengukuran.

Bentuk Skala Likert yang mencakup ketidak setujuan sampai persetujuan atas Gaya

Leadership seorang atasan adalah sebagai berikut:

1 2 3 4 5

Melibatkan semua orang STS TS N S SS Mendukung bawahan mengambil STS TS N S SS Keputusan Memberi kepercayaan pada bawahan STS TS N S SS Untuk menyelesaikan pekerjaan Menghargai apa yang dilakukan bawahan STS TS N S SS

Pada dasarnya, skala Likert seperti itu sama dengan skala rating scale dengan

pertanyaan yang bersifat multi atribut.

Semantik Differential

Skala Likert juga bisa dibuat dalam bentuk Semantik diferensial sebagai berikut

Melibatkan Semua Orang 5 4 3 2 1 Tidak melibatkan semua orang Mendukung Bawahan mengambil Keputusan 5 4 3 2 1 Tidak mendukung bawahan Memberikan Kepercayaan pada bawahan 5 4 3 2 1 Tidak Memberi Kepercayaan Menghargai Bawahan 5 4 3 2 1 Tidak Menghargai Bawahan

Page 21: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Validitas dan Reliabilitas

Setiap kali orang mengoperasionalkan sebuah Variabel Latent ke dalam indikator, ada

dua risiko yang dihadapi orang tersebut. Pertama, indikator indikator yang digunakan

untuk mengukur konsep tersebut tidak seluruhnya digunakan (not fully exhausted), dan

kedua, indikator yang mengukur konsep tersebut tidak secara benar mengukur konsep

tersebut. Kedua hal ini ini merupakan masalah validitas pengukuran. Masalah yanag

pertama terkait dengan Content Validity, sedangkan masalah yang kedua merupakan

persoalan construck validity.

Content Validity

Jika sebuah Latent Variable bisa dioperasionalkan ke dalam semua indikator yang

dibutuhkan untuk itu, maka persoalan pengoperasionalan Latent Variable tersebut tidak

memiliki masalah pada content validity. Masalahnya berapa banyak indikator-indiator

tersebut harus dijadikan sebagai bagian pengukuran konsep yang digunakan? Itu bukan

persoalan yang mudah untuk dijawab. Oleh karena itu content validity hanya bisa di nilai

oleh seorang pakar dalam bidang tersebut, yang dibuktikan dari tulisannya dalam

sebuah jurnal ilmiyah yang menggunakan indikator indikator pengukur konsep yang

digunakan.

Construct Validity

Apakah konstruksi yang mengoperasionalkan sebuah Variable Latent benar-benar

mengukur konsep yang disebut dalam Variable Latent tersebut, harus memenuhi dua

buah syarat:

1. Secara Convergent, indikator indikator yang mengukur sebuah konsep harus

memiliki korelasi yang kuat sesamanya (Convergent Validity)

2. Secara Diskriminan, indikator-indikator yang mengukur sebuah konsep tidak

boleh memiliki hubungan yang kuat dengan konsep lain dalam penelitian

tersebut (Discriminant Validity)

Baik convergent validity maupun discriminant validity dapat diukur melalui Factor

Loading dalam analisis faktor, sebagai berikut.

Page 22: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

A B

Indikator 1

Indikator 2 > 0,5 < 0,5

Indikator 3

Indikator 4

Indikator 5 < 0,5 > 0,5

Indikator 6

VARIABEL LATENTINDIKATOR

Reliabilitas

Sebuah instrument penelitian (alat ukur variabel) haruslah memiliki konsistensi dalam

mengukur obyek yang sama. Sebuah termometer Celcius, ketika digunakan untuk

mengukur suhu air mendidih disebuah tempat harus menunjukkan nilai 100 derajad,

demikian juga ketika digunakan untuk mengukur air mendidih ditempat lain. Jika bacaan

nilai titik didih air di dua tempat tidak sama, maka termometer tersebut dikatakan

sebagai alat ukur suhu yang tidak reliabel.

Secara operasional, indikator-indikator yang mengukur sebuah konsep dikatakan

reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,5.

Page 23: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 6 QUESTIONAIRE DEVELOPMENT Personally Administerred Questionaire Ketika seorang periset menjumpai organisasi yang memiliki respons positip terhadap

penelitian dan bersedia mengorganisasi kelompok-kelompok responden, maka

menyerahkan sejumlah kuesioner pada organisasi tersebut untuk dibagikan pada para

anggotanya, merupkana cara yang efisien dalam mengumpulkan data primer. Cara ini

juga berlaku dalam survey online yang menggunakan formulir google.

Periset sebaiknya “hadir” untuk menjelaskan tujuan penelitian dan menjawab

pertanyaan pertanyaan yang menyangkut kejelasan pertanyaan dalam kuesioner

Direct Interview Direct Interview dilakukan dengan adanya pertanyaan langsung peneliti dan responden

satu demi satu. Memang menghabiskan waktu, namun risiko pertanyaan pertanyaan

dalam kuesioner diinterpretasikan secara berbeda oleh responden bisa diminimalisir.

Dalam survey yang menggunakan metode snowballing atau convenience, cara ini harus

dilakukan.

Isi Kuesioner

Isi kuesioner adalah indikator indikator yang merupakan operasionalisasi variabel laten

yang merupakan obyek penelitian, dengan wording yang tepat. Pengukuran melalui

skala interval, apabila akan mengukur hal yang bersifat subyektif ( misalnya persepsi

atas kepuasan, keterlibatan) disertakan pada indikator yang bersangkutan.

Untuk memudahkan proses pengolahan data sebaiknya variabel laten disertakan dan

diberikan nomor urut pertanyaan berdasarkan variabel laten. Nomor urut indikator

variabel laten mengikuti variabel laten nya. Jadi, misalkan nonor urut variabel laten

adalah 11, maka nomor urut indikatornya adalah 11.1; 11.2; 11.3….dst

Page 24: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Wording Pertanyaan dalam kuesioner seharusnya dikembangkan mengikuti tingkat bahasa

responden. Dalam penelitian yang melibatkan pekerja pabrik baiknya dihindari

pertanyaan dengan bahasa yang canggih karena akan sukar mereka pahami, atau

mereka pahami dalam pemahaman yang salah. Pertanyaan semacam: “Saya akan

menyimpan SMS LBA untuk referensi pembelian dimasa yang akan datang” mungkin

akan sukar dipahami. Lebih baik wordingnya diganti sbb: “ SMS dari PT. ABC akan saya

simpan. Jika suatu saat akan membeli jasa dari PT. ABC saya sudah memiliki bahan

untuk membandingkannya yaitu SMS tersebut….”

Positive and negative wording Untuk menghindari kecendrungan responden secara otomatis melingkari jawaban pada

sisi kanan/kiri skala, ada baiknya pembuat kuesioner menselang seling pertanyaan

dengan gaya positip dan pertanyaan dengan gaya negatip.

Pertanyaan dengan gaya positip misalnya: “Saya senang dengan cara meimpin boss

saya. Kami dilibatkan dalam proses pemecahan masalah”

Pertanyaan dengan gaya negatip: “Saya tidak senang dengan cara boss saya menegur

bawahan. Dia langsung memarahi bawahan ditempat, di depan teman temannya”

Yang harus diingat adalah bahwa pertanyaan positip dan negatip memiliki orde skala

yang berkebalikan pada skala likert. Jika pertanyaan positip memilik angka 1 untuk

pernyatan STS (Saya Tidak Setuju) dan angka 5 untuk pernyataan SS (Sangat Setuju)

maka pertanyaan negatip dimulai dengan 5 (untuk STS) dan diakhiri dengan1(untuk SS)

Double Barreled Question

Doubled barrel question adalah pernyataan yang memiliki dua arah dalam satu

pertanyaan. Misalnya: “ Saya senang dengan cara boss saya mempimpin dalam

menyelesaikan masalah dan memarahi anak buahnya”

Pernyataan tersebut jawabannya bisa mengandung kombinasi Senag dengan cara

memutuskan dan senang dengan cara memarahi bawahan; senang dengan cara

memutuskan namun tidak senang dengan cara memarahi bawahan; Tidak senang

dengan cara memutuskan namun senang dengan cara memarahi bawahan; atau….tidak

senang baik dalam memecahkan masalah maupun dalam memerahi bawahan.

Page 25: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Pertanyaan yang mengandung doubled barrel question tsb sukar untuk dijawab Tidak

Setuju atau Setuju, karena ambigue tidak setuju yang mana?

Leading dan Loading Question

Leading question adalah pertanyaan yang mengandung frasa yang mengarahkan

pembacanya sedangkan Loading Question adalah pertanyaan yang mengandung frasa

sentuhan emosional untuk berpihak.

Misalkan: “ Apakah menurut sdr dalam kondisi ekonomi resesi seperti sekarang, maka

menabung adalah tindakan yang bijaksana untuk dilakukan dibanding memperbanyak

belanja….”

Pertanyaan tersebut mengandung Leading Phrase: “dalam kondisi ekonomi resesi

seperti sekarang” dan Loading Phrase: Adalah tindakan yang bijaksana”

Leading Phrasenya mengarahkan jawaban ke arah SS dan Loading Phrasenya

membuat orang harus menunjukkan dirinya bijaksana dengan menjawab SS.

Urutan Pertanyaan

Pertanyaan diurutkan dari yang paling mudah sampai pada yang paling sulit, dan dari

yang paling netral sampai yang paling sensitif. Demikian pula urutan wording positip dan

negatip, sebaiknya tidak diselang seling pada indikator indikator yang berasal dari

variabel laten yang sama.

Informasi Personal

Informasi personal sepertu usia, status pernikahan, income, pekerjaan dll sebaiknya

tidak digali secara total. Dicukupkan untuk tujuan penelitian saja. Misalnya ingin

mengelaborasi hanya efek pekerjaan atau usia terhadap hubungan antar variabel, maka

pertanyaan yang menyangkut informasi personal dicukupkan hanya pada dua hal

tersebut saja.

Page 26: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Introduksi Mulailah kuesioner dengan menjelaskan pihak mana yang melakukan penelitian,

maksud penelitian dan manfat penelitian bagi responden. Juga janji untuk kerahasiaan

jawaban serta identitas responden harus dinyatakan.

Contoh:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Kampus Depok, Depok

Selamat pagi bp/ibu sekalian. Terimakasih telah bersedia menyediakan waktu mengikuti

survey kami. Penelitian ini ditujukan untuk memahami efek kegiatan menabung sejak

muda terhadap kesejahteraan di hari tua. Karena bp/ibu adalah orang yang kami

anggap bisa mewakili kalangan yang gemar menabung sejak muda maka kami berharap

bp/ibu bersedia menjawab sejumlah pertanyaan dalam kuesioner ini.

Kerahasiaan jawaban dan identitas bp/ibu menjadi concern kami yang utama sehingga

tidak perlu cemas bahwa identitas bp/ibu akan kami share di depan khalayak.

Kseimpulan dari penelitian ini akan kami kirimkan pada bp/ibu sekalian.

Terimakasih banyak telah bersedia membantu kami.

Hormat saya,

Amira Zahra Anindita, Ph.D

Instruksi dan petunjuk dalam kuesioner Ada baiknya untuk setiap jenis pertanyaan yang berbeda format diberikan petunjuk

sebelumya agar responden lebih mudah dalam menjawab sesuai permintaan.

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5

Pertanyaan  di  bawah  ini  menanyakan  bagaimana  kehidupan  kerja  anda.  Pikirkan  suasana 

pekerjaan anda se ap hari dan lingkari jawaban yang menggambarkan kehudpan kerja anda di 

sisi se ap item pernyataan dengan menggunakan skala di bawah ini 

Page 27: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Pretesting Untuk menjamin bahwa pertanaan pertanyaan di jawab sesuai dengan apa yang

dipahami peneliti secara baik oeh responden maka sebelum melakukan sebuah

penelitian yang ekstensif sebaiknya dilakukan pretesting pada sejumlah kecil responden

untuk melihat respons dan interpretasi meraka terhadap pertanyaan pertanyaan yang

ada dalam kuesioner

Page 28: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 7 PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN Format Format yang digunakan dalam membuat Proposal Penelitian adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN

- Latar Belakang Penelitian - Alasan bahwa penelitian ini penting - Tujuan Penelitian - Persoalan Riset

BAB 2 LITERATURE REVIEW

- Penjelasan variabel-variabel latent - Hipotesis Penelitian

BAB 3 METODOLOGI

- Model - Hipotesis Statistik - Operasionalisasi Variabel Latent

LAMPIRAN

- Bibliografi - Kuesioner

Presentasi Hal hal yang perlu diperhatikan dalam presentasi adalah:

1. Apakah Penjelasan mengapa hubungan antar variabel dalam model sudah

terjelaskan dengan baik?

2. Apakah Latar belakang penyusunan hipotesis penelitian telah didukung oleh

logika yang benar dan sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan?

3. Apakah variabel variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki Sampling

Unit yang sama?

4. Apakah bagi setiap hipotesis penelitian telah diturunkan hipotesis statistik yang

benar?

5. Apakah cara pengoperasionalan variabel latent telah didukung oleh literatur yang

memadai?

Page 29: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 8 SAMPLING

SAMPLING FRAME, SAMPLING UNIT DAN UNIT ANALISYS

Sampling Frame

X x x x x x

X x x x x x

X x x x x x

X x x x x x

X x x x x x

X x x x x x

Sampling Frame adalah daftar yang memuat keseluruhan kemungkinan anggota sampel

dalam populasi.

Sampling Unit Anggota Sampling Frame yang dijadikan unit penelitian. Bisa berupa:

- Individu

- Pasangan (dyad)

- Organisasi

Unit Analisis

Unit yang dianalisis dalam penelitian. Pada umumnya unit analisis samadengan

sampling unit. Bisa berbeda, misalnya dalam hal sampling unitnya individu, namun

Page 30: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

mereka ditanya persepsinya tentang karakteristik organisasi, sehingga unit analisisnya

organisasi, walaupun sampling unitnya individu

METODE SAMPLING

Metode Non Probabilistik

Metode non probabilistik bermacam macam, diantaranya convenience sampling,

Snowballing sampling, Purposive Sampling.

Convenience Sampling

Adalah metode yang memudahkan responden dalam penelitian dimana responden tidak

terganggu privacy nya, dan memudahkan peneliti dalam memilih respondennya. Peneliti

cukup datang ke pusat keramaian atau tempat manapun yang diperkirakan tersedia

responden dengan karakteristik yang dibutuhkan, lantas mewawancarai siapapun yang

bersedia untuk diwawancara, atau mengisi kuesioner secara self administerred.

Snowballing Sample

Merupakan metode sampling yang dengan berjalannya waktu jumlahnya semakin

membesar. Dilakukan dengan mencari seorang responden yang memiliki karakteristik

yang diperlukan dan bersedia di wawancarai atau mengisi kuesioner secara self

administerred , lantas meminta kepadanya referensi akan responden lain yang memiliki

karakteristik seperti dirinya. Demikian berlangsung seterusnya sampai jumlah responden

tercukupi. Snowballing Sampling bermanfaat dalam hal responden yang dibutuhkan

memiliki karakteristik khusus, misalnya orang yang berpendapatan di atas Rp 500.000

per bulan, namun keberadaan mereka tidak diketahui oleh peneliti.

Purposive Sampling

Purposive Sampling mirip dengan Snowballing dalam satu aspek, yaitu memilih

responden dengan karakteristik yang dibutuhkan, namun dengan perbedaan bahwa

pada Purposive Sampling peneliti telah mengetahui posisi responden yang diperlukan.

Page 31: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Metode Probabilistik

Terdiri dari Simple Random, Cluster Sampling,Stratified Random Sampling dan

Systematic Sampling.

Simple Random Sample

Simple random sample merupakan metode probabilistik dimana setiap responden

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, yang simpel dalam prosedur namun sukar

dalam implementasinya. Kesederhanaan prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Dapatkan daftar yang berisi sampling frame para responden. Nomori daftar itu

dari 1 sampa n

2. Dapatkan angka random sebanyak jumlah sampel yang dibutuhkan. Angka

random bisa diperoleh dengan program excel. Misalkan 15, 135, 2003, 70…..dst

3. Carilah responden pada sampling frame sesuai dengan angka random yang

diperoleh. Dalam hal ini lihatlah data responden nomor 15, 135, 2003, 70….dst

sesuai dengan angka random yang diperoleh.

Kesukaran implementasi Simple Random Sample adalah pada memperoleh daftar yang

berisi sampling Frame responden, dan menomori sampling fame tersebut dari 1 sampai

n. Bayangkan saja jika harus menemukan daftar misalnya seluruh murid SMA di Jakarta,

tentu bukan hal mudah.

Cluster Sample

Cluster Sample adalah cara mengatasi kerumitan yang terdapat pada simple random

sample yaitu menemukan dan menomori sampling frame, namun tetap mengikuti kaidah

random.

Cluster merupakan kelompok yang heterogen anggota di dalamnya, namun homogen

dalam karakteristik antar kelompok. Dalam sebuah kota, cluster bisa berwujud

Kelurahan, Kecamatan, Sekolah SMA, dan sebagainya. Dalam organisasi Pemerintah,

Kluster bisa berwujud Departemen. Klustering bisa dilakukan secara Single Stage atau

Multi Stage. Kluster Single Stage Dilakukan dengan memilih Kluster secara random,

lantas memilih anggota Kluster yang terpilih juga secara random. Multi Stage Cluster

Page 32: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

dilakukan minimal dalam dua tahap. Pertama meilih Kluster, lantas memilih sub kluster

dan diakhiri dengan memilih anggota sub kluster terplih. Semua dilskukan secara

random.

Prosedur Cluster Sampling adalah sebagai berikut:

1. Tentukan besarnya sampel, misalnya 200

2. Lakukan Clustering pada populasi yang dikehendaki, misalnya Kelurahan

3. Beri nomor kelurahan dari 1 sampai 200

4. Tentukan banyaknya sampel dalam sebuah kluster, misalnya 10. Berarti harus

dipilih sebanyak 20 Kelurahan untuk memperoleh responden sebanyak 200

5. Dapatkan bilangan random sebanyak 20 bilangan dari 1 sampai 200, misalnya 1,

15, 75, 187…..dst

6. Pilihlah Kelurahan dengan mencocokkan nomor kelurahan sesuai nomor random

yang dipilih. Jika multistage, maka dari kelurahan terpilih, dilakukan ulang

prosedur cluster sampling untuk memperoleh RW yang akan dipilih pada stage

kedua.

7. Dapatkan sampling frame pada tiap kelurahan, dan beri nomor urut. Lakukan

kembali prosedur random untuk memilih 10 responden dari tiap kelurahan

Stratified Sampling

Seringkali dalam populasi terdapat kelompok kelompok yang memiliki karakteristik

berbeda satu sama lain, misalnya kelompok umur, kelompok pendidikan dan

sebagainya. Ukuran relatif setiap kelompok diketahui dalam populasi.

Dalam situasi seperti itu maka satu satunya cara agar sample yang didapat memiliki

karakteristik mendekati populasi adalah dengan melakukan Stratified Sampling. Dalam

stratified sampling, sampel dipilih dengan stratifikasi yang sesuai dengan stratifikasi

yang ada pada populasi. Kemudian dilakukan proses pemilihan sampel secara random

pada masing masing stratifikasi sehingga diperoleh sample dengan proporsi yang sama

dengan stratifikasi populasi. Hal itu dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Dapatkan karakteristik kelompok dalam populasi, misalnya sebagai berikut:

Page 33: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

No Usia %

1 < 20 30%

2 21 ‐ 26 20%

3 27 ‐ 32 15%

4 33 ‐ 38 12%

5 39 ‐ 44 10%

6 45 ‐ 50 8%

7 >50 5%

2. Berikan nomor pada sampling fame pada masing masing kelompok.

3. Tentukan besarnya sampel, misalnya 200

4. Pilih secara random sampel dengan proporsi seperti pada populasi sehingga

menghasilkan jumlah sbb

No Usia Jumlah

1 < 20 60            

2 21 ‐ 26 40            

3 27 ‐ 32 30            

4 33 ‐ 38 24            

5 39 ‐ 44 20            

6 45 ‐ 50 16            

7 >50 10            

BESAR SAMPEL

Untuk memperoeh jumalh sampel yang tidak bias dibutuhkan Presisi, dan Keyakna

(Confident) . Presisi (e) menunjukkan seberapa dekat perkiraan yang dilakukan

mendekati karakteristik populasi. Misalnya dari sebuah sampel random terbatas

diperoleh nilai rata rata penghasilan responden adalah 5.000.000 ( X = 5.000.000) dan

standar deviasi sampel s sebesar 3.200.000. Dengan presisi ( e ) sebesar 10% ( +/-

500.000) maka estimasi rata rata populasi () adalah 5.000.000 +/- 500.000.

Rumus Slovin

Jika Populasi (N) terbatas dan diketahui, maka Rumus Slovin (Slovin dalam Sevilla,

Consuelo G.et.al (2007), Research Methods, Rex Printing Company Quezon City) dapat

digunakan untuk menghitung besarnya n yang dibutuhkan sebagai sampel dari populasi.

Page 34: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

N n = ------------- 1 + N(e)2

Misalkan N = 10.000 dan edalam persen adalah 10% maka N = 10.000/ 1+10.000 x 10%2

= 10.000/101

= 99

Rumus Data Kontinyu Cochran

Jika populasi merupakan data yang kontinue maka rumus Cochran (Cochran, William G

(1953), Sampling Techniques, John Willey & Son, Inc, London)

(Zx s

n = ------------------------

e2

Misalkan maka Z adalah 1,96 sedangkan s dari penelitian pilot ditemukan

sebesar 3200 dengan e dalam value sebesar 500 maka:

N = (1,962 x 32002) / 5002

= 157

Rumus Hair et.al

Rumus Hair berlaku bila metode analisis yang digunakan adalah SEM (Structural

Equation Modelling).

N = 5 x variabel penelitian

Page 35: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 9 DESAIN EKSPERIMENTAL Metode Survey dengan teknik pengolahan data regresi/korelasi menghasilkan sebuah

penelitian yang bersifat deskriptif yang bersifat asosiatif. Hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen bukanlah hubungan sebab akibat. Kejelasan

hubungan asosiatif antar variabel dalam penelitian seperti itu dijelaskan oleh teori yang

mendasari hubungan hubungan yang terjadi antar variabel variabel tersebut. Hal ini di

sebabkan karena:

1. Di lapangan, tidak ada kepastian bahwa variabel independen terjadi sebelum

variabel dependen. Padahal untuk mengatakan sebuah variabel timbul

disebabkan oleh variabel lain, di syaratkan bahwa variabel penyebab muncul

sebelum variabel yang disebabkan. Dalam penelitian survey, kedua variabel

dependen dan independen bisa saja muncul bersamaan, bahkan sangat

mungkin variabel dependen muncul sebelum munculnya variabel independen.

Oleh sebab itu peneliti hanya bisa mengukur derajad asosiatif keduanya, dan

tidak bisa mengatakan bahwa hubungan yang terjadi adalah hubungan kausal.

2. Variabel independen harus bersifat covary, dalam hal ini, jika nilai sebuah

variabel meningkat maka variabel lainnya harus naik (turun). Dalam penelitian

survey, pengukuran atas nilai variabel-variabel yang disurvey tidak selalu harus

bersifat covary

3. Tidak boleh ada variabel variabel di luar variabel dependen dan independen

yang berpotensi mempengaruhi hubungan keduanya. Dengan kata lain, variabel

di luar variabel dependen dan indepennden harus diisolasi keberadaannya. Hal

semacam ini tidak mungkin terjadi dalam sebuah penelitian survey. Berbagai

variabel keberadaannya bisa muncul dan saling berinteraksi tanpa bisa diisolasi.

SETTING PENELITIAN LABORATORIUM

Untuk menghasilkan hubungan yang pasti bersifat sebab akibat dari dua variabel, maka

pengaruh variabel lain di luar kedua variabel tersebut harus diisolasi. Sehingga ketika

nilai dependen variabel naik (turun) maka hal itu benar benar di sebabkan karena

naiknya nilai variabel independen, bukan karena adana kovariasi dengan variabel lain.

Page 36: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dengan kata lain, keberadaan variabel variabel di luar variabel independen dan

dependen harus dikontrol.

Dalam situasi terkontrol tersebut kemudian nilai variabel independen dimanipulasikan

untuk melihat sebesar apa perubahan yang terjadi pada variabel dependen.

Setting penelitian dimana peneliti mampu melakukan kontrol atas variabel, dan

memanipulasikan nilainya, disebut sebagai setting eksperimen laboratorium.

PENGENDALIAN (KONTROL) VARIABEL EKSOGEN

Variabel eksogen adalah variabel di luar variabel independen dan variabel dependen

yang berpotensi mempengaruhi hubungan keduanya. Misalnya seorang peneliti memilih

responden untuk mengukur pengaruh persepsi terhadap iklan pada keinginan membeli.

Maka jika tidak dilakukan pengendalian atas responden, bisa terjadi perbedaan intensi

membeli tidak saja disebabkan oleh persepsi responden terhadap iklan, namun juga

karena jenis kelaminnya atau tingkat pendidikannya.

Matching Group

Adalah proses menyamakan Control Group dan Experimen Group dari sisi

karakteristiknya. Misalnya ada 10 wanita dalam 60 responden yang akan dibagi kedalam

5 kelompok maka masing masing kelompok akan memperoleh 2 orang wanita sehingga

variasi jawaban antar kelmpok tidak disebabkan adanya bias gender. Begitu juga hal

lainnya seperti usia, pekerjaan, pendidikan, dan lain lain.

Randomization

Adalah proses untuk membagi anggota sampel ke dalam 5 kelompok secara random.

Dengan melakukan randomisasi diharapkan bahwa variasi jawaban antar kelompok

bukan disebabkan oleh adanya bias variabel pengganggu.

VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL

Eksperimen memiliki validitas internal yang tinggi karena naik turunnya variabel

independen benar benar menyebabkan naik turunnya nilai variabel dependen dengan

melakukan proses pengendalian variabel pengganggu.

Page 37: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Namun karena eksperimen dilakukan di dalam laboratorium maka temuan yang

diperoleh khas sebagai fenomena di laboratorium, sehingga sangat sukar melakukan

generalisasi dengan desain eksperimen.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VALIDITAS INTERNAL

History Effect

Adalah sebuah peristiwa yang terjadi ketika berlangsungnya sebuah eksperimen yang

bisa menyebabkan hubungan variabel independen – variabel dependen berubah

sehingga mempengaruhi validitas internal eksperimen yang dilakukan. Misalnya,

seorang peneliti akan mengukur apakah perbedaan kuat cahaya menyebabkan

perbedaan produktifitas dalam sebuah eksperimen selama 3 jam. Ketika eksperimen

berlangsung, tiba tiba terdengar musik yang menggelorakan semangat para pekerja.

Suara musik ini menyebabkan history efect dalam eksperimen tersebut.

Maturation Effect

Adalah efek biologis dan psiologis yang terjadi selama eksperimen, yang ikut

mempengaruhi hubungan variabel independen – variabel dependen. Misalnya

kelelahan, lapar, ngantuk, rasa bosan dll.

Testing Effect

Dalam eksperimen dilakukan pretest dan post test, setelah responden diekspose dngan

variabel independen. Perbedan nilai pretest dan post test adalah perbedaan yang

disebabkan oleh keberadaan variabel independen. Namun adanya prestest, bisa saja

menyebabkan jawaban responden pada post test terpengaruh.

Instrumentation Effects

Timbul bila ada perubahan dalam instrumen eksperimen yang digunakan, baik

pertanyaan, skala, simulasi, dan lain lain ketika dilakukan pretest dengan post test.

Selection Bias Effects

Terjadi jika karakteristik responden yang terdapat pada kelompok eksperimental berbeda

dengan yang terdapat pada kelompok pengendali.

Page 38: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Statistical Regression

Orang orang yang cenderung memiliki skor variabel dependen rendah pada pre test

umumnya akan memiliki skor post test yang tinggi. Demikian sebaliknya, mereka yang

cenderung memperoleh skor pre test tinggi akan memperoleh skor post test yang lebih

rendah.

Mortality

Adalah perbedaan skor pre dan post test akibat adanya anggota kelompok eksperimen

atau pengendali yang tidak terus ikut dalam eksperimen.

DESAIN EKSPERIMEN

Pretest-Post Test Wihout Control Group Pre test Treatment (variabel independen) Post test

X1 0 X2

Ho: X1 = X2

H1: X1 = X2

Post Test Only With Experiment Group

Group Treatment Post Test

Experiment 0 X2.1

Control X2.2

Ho : X2.1 = X 2.2

H1: X2.1 = X2.2

Pre Test and Post Test With Control Group

Group Pretest Treatment Post Test

Experiment X1.1 0 X2.1

Control X1.2 X2.2

Page 39: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Ho.1 : X1.1 = X2.1 Test Efek treatmen * efek pengganggu

H1.1 : X1.1 = X2.1

Ho.2 : X1.2 = X2.2 Test efek variabel pengganggu

H1.2 : X1.2 = X2.2

Ho.3 : X2.1 = X2.2 Test Efek Treatmen

H1.3 : X2.1 = X2.2

Solomon 4 Groups Design

Group Pretest Treatmen Posttest

Experimen X1.1 0 X2.1

Conrol X1.2 X2.2

Experimen X1.3 0 X2.3

Control X2.4

Tugas: Buat desain H0 dan H1 nya

Page 40: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 10 CLEANING DATA STATISTICS Data Editing Data yang berasal dari responden sebaiknya di periksa pada hari dimana kuesioner

diterima oleh peneliti, baik oleh peneliti sendiri atau oleh orang kepercayaannya.

Pemeriksaan dilakukan terhadap adanya pertanyaan yang tidak terjawab, atau jawaban

yang tidak konsisten. Dalam hal jawaban pertanyaan hanya diketahui oleh responden

maka hal itu harus ditanyakan ulang pada responden bersangkutan. Untuk kasus

keosongan jawaban yang bisa di lacak oleh peneliti/pengumpul data, maka kekosongan

itu bisa di isi sendiri. Misalnya respondn tidak mengisi kolom Status Pernikahan. Namun

dalam pertanyaan “usia pernikahan” dia mengisi 12 tahun, maka peneliti bisa langsung

mengisi kolom status pernikahannya dengan “kawin”.

Ketidak konsistenan jawaban harus ditanyakan ulang. Misalnya responden menjawab

tidak bekerja dalam kolom pekerjaan. Namun dalam kolom penghasilan dia menjawab

3-5juta/bulan. Ini tentu aneh dan tidak bisa diselesaikan oleh peneliti tanpa

mengkonfirmasi ulang pada responden.

Jawaban Kosong

Ada kalanya responden tidak mengisi pertanyaan pertanyaan tertentu karena alasan

pribadi. Jika jumlah pertanyaan yang tidak dijawab sangat banyak, hingga mencapai

25% dari pertanyaan maka mungkin lebih baik data responden tersebut dibuang saja

dalam tahap analisis. Namun bila hanya satu atau dua pertanyaan yang tidak dijawab

dan tidak ada waktu lagi untuk melakukan konfirmasi ulang, maka peneliti bisa

melakukan manipulasi yang sah untuk mengisi jawaban kosong tersebut. Cara pertama

adalah dengan mengisi jawaban kosong tersebut pada skala tengah yang digunakan

kuesioner. Cara kedua adalah mengisi jawaban tersebut menggunakan angka rata rata

dari seluruh jawaban responden untuk nomor pertanyaan tersebut. Dengan cara ini

SPSS tetap dapat memproses data responden tersebut tanpa mempengaruhi nilai

keseluruhan data responden.

Page 41: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Coding

SPSS hanya memproses angka. Oleh karena itu yakinkan bahwa kuesioner telah

mengandung angka, baik untuk nomor pertanyaan (variabel) maupun response pada

pertanyaan.

1. Usia

a. Di bawah 25

b. 25-35

c. 36-45

d. 46-55

e. Di atas 55

Adalah cara yang tidak benar dalam menyusun kuesioner. Jika proses pengolahan data

menggunakan coding sheet maka jawaban2 responden di atas dikoding ulang dengan

angka 1-5 untuk masing-masing response responden. Jika tidak dikehendaki untuk

memproses data menggunakan coding sheet maka kuesioner seharusnya dibuat secara

precoded sebagai berikut:

1. Usia

1. Dibawah 25

2. 25-35

3. 36-45

4. 46-55

5. Di atas 55

Nomor pertanyaan dalam kuesioner sebaiknya langsung menjadi nomor variabel. Dalam

contoh di atas, variabel 1 adalah usia. Dilanjutkan pertanyaan berikutnya, nomor 2

adalah Pekerjaan….menjadi variabel 2.

Bila pertanyaan selanjutnya merupakan operasionalisasi sebuah konsep misalnya

pertanyaan 7 adalah Gaya Leadership yang dioperasionalkan sebagai (a) cara atasan

melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan (b) Cara atasan dalam

mengarahkan pekerjaan anak buah dan (c) Cara atasan dalam mengendalikan

pekerjaan anak buah, maka sebaiknya indikator indikator jawaban (a-c) di koding

berdasarkan vatriabel Latentnya, dalam hal ini Leadership, sebagai berikut:

Page 42: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

V7Leaders : Variabel 7 Leadership V7.1GayDM : Variabel 7.1 Cara atasan melibatkan bawahan dalam Decision Making V7.2GayDir : variabel 7.2 Cara Direction V7.3GayContr: Variabel 7.3 Cara Controlling Hal ini akan memudahkan peneliti dalam memanipulasi variabel variabel penelitian pada

tahap analisis data.

Goodness Data Testing

Reliability

Reliability diukur dengan angka Cronbach Alpha, yang menunjukkan seberapa besar

indikator indikator dalam satu variabel latent saling berhubungan secara positip.

Semakin besar angka cronbach alpha menunjukkan konsistensi jawaban responden.

Page 43: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Validity

Validitas adalah persoalan apakah indikator yang digunakan mengukur konsep yang

akan diukur. Bila indeikator tertentu gagal mengukur konsep yang akan diukur maka

seharusnya indikator tersebut dibuang dari analisis.

Seperti telah dijelaskan dalam pertemuan sebelumnya, validitas yang akan diukur

adalah validitas convergent dan validitas discriminant.

Kedua validitas ini diukur dengan menggunakan Analisis Faktor, yaitu dengan melihat

nilai Rotated Loading Factor indikator indikator terhadap Variabel Latent nya.

Rotated Factor Matrixa

Factor

1 2

Produk1 -.046 .587

Produk2 .063 .858

Produk3 .119 .870

Produk5 .147 .582

Produk6 .158 .467

Harga1 .690 .090

Harga2 .424 .110

Harga3 .872 .143

Harga4 .870 .243

Harga5 .569 -.049

Harga6 .287 .331

Dari hasil analisi faktor atas konsep Produk dan Harga di atas, maka indikator Produk 6

bukanlah indikator dari variabel Latent Produk, karena Loading Factornya secara

convergen tidak berkorelasi dengan Konsep 2 (Produk). Secara discriminant, seluruh

indikator produk tidak berkorelasi dengan Konsep 1 (Harga). Sementara, indikator Harga

2, Harga dan Harga 6, secara convergen bukan merupakan indikator bagi Konsep 1

(Harga). Secara discriminant seluruh indikator harga tidak berhubungan dengan konsep

2 (produk).

Page 44: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Hipotesis Statistik

Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah pengujian hipotesis penelitian melalui analisis

data statistik penelitian. Namun hipotesis penelitian secara teknis tidak bisa diuji, karena

analisis data statistik menghasilkan tingkat signifikansi atas parameter-parameter

tertentu, sedangkan hipotesis penelitian tidak mengandung parameter parameter yang

dihasilkan analisis statistik. Oleh karena itu hipotesis penelitian harus diubah menjadi

hipotesis statistik agar bisa diuji dengan sejumlah data penelitian.

Pengujian beda dua rata rata

Perbedaan dua kelompok bisa diuji melalui beda rerata kelompok tersebut. Hal ini

disebabkan karena rerata sebuah kelompok merupakan representasi kelompok tersebut.

Dalam pengujian beda dua rerata, yang diuji adalah parameter atau statistik x.

Ho : H1 : Secara teknis, uji beda dua rerata juga bisa digunakan untuk pengujian hubungan

preferensi antar dua kelompok. Misalkan hipotesis penelitiannya dirumuskan sebagai:

“Adanya hubungan antara tingkat preferensi atas produk motor bebek dengan jenis

kelamin khalayak pemirsa iklan”

Maka hipotesis penelitian seperti itu bisa diubah menjadi hipotesis statistik uji beda dua

rerata sebagai berikut:

Ho : H1 : Dimana adalah rerata nilai preferensi kelompok lelaki terhadap motor bebek

sedangkan adalah rerata nilai preferensi kelompok wanita. Jika dalam analisis

dihasilkan penolakan terhadap Ho maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

nilai preferensi atas motor bebek dengan jenis kelamin pemirsa iklan.

Page 45: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Pengujian beda beberapa kelompok (ANOVA)

Mirip dengan pengujian beda rerata dua kelompok, adalah pengujian beda beberapa

kelompok. Namun dalam hal ini yang diuji bukanlah beda rerata antar kelompok,

melainkan perbedaan varians antar kelompok.

Varians per definisi adalah sebaran variasi nilai nilai pada suatu kelompok terhadap

reratanya. Dua kelompok yang memiliki varians sama, merupakan dua kelompok yang

memiliki distribusi nilai x yang sama, oleh karena itu dapat dikatakan merupakan dua

kelompok yang tidak berbeda. Oleh karena itu dengan menguji perbedaan varians

berbagai kelompok, dapat diuji ada tidaknya beda kelompok kelompok tersebut.

Ho :

H1 :

Pengujian hubungan variabel independen dengan variabel dependen

Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat dinyatakan

sebagai pengujian koefisien pada persamaan regresi yang menyatakan hubungan

atas variabel-variabel tersebut. Oleh karena itu, pengujian hipotesis :

“ Semakin tinggi nilai motivasi suatu kelompok akan semakin tinggi pula nilai kepuasan

kerja kelompok tersebut”

Atau:

“Ada hubungan antara skor motivasi suatu kelompok dengan skor kepuasan kerjanya”

Dapat dirumuskan dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho : H1 : Dimana adalah koefisien hubungan variabel bebas pertama (motivasi) terhadap

variabel tidak bebas (kepuasan kerja).

Page 46: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Pengujian hubungan beberapa variabel bebas terhadap variabel tidak bebas

Hubungan berbagai variabel tidak bebas terhadap variabel bebas dinyatakan sebagai

koefisien korelasi r2. Oleh karena itu hipotesis penelitian:

“Ada hubungan antara skor motivasi dan skor perhatian pimpinan secara bersama sama

terhadap skor skor kepuasan kerja suatu kelompok”

Dapat dirumuskan dengan hipotesis statistik berikut:

Ho : r2 = 0

H1 : r2 = 0

Pengujian hubungan variabel nominal

Kadang peneliti menggunakan variabel nominal, seperti laki-laki dan wanita. Suka dan

tidak suka. Pengujian hubungan dua variabel nominal seperti itu menggunakan uji Chi

Square (). Hipotesis penelitian:

“Ada hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi suka-tidak suka terhadap produk

pembersih XX”

Bisa dirumuskan sebagai hipotesis statistik berikut:

Ho : H1 : Sedangkan tingkat keeratan hubungan variabel variabel nominal tersebut dapat diuji

dengan pengujian statistik Cochran Q dan Fisher.

Page 47: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 11 REGRESI DAN KORELASI Korelasi adalah tingkat keeratan hubungan antar dua variabel, tanpa melihat arah

hubungannya. Nilai koefisien korelasi bisa diperoleh dari analisis korelasi, dan bisa juga

diperoleh melalui analisis regresi.

Analisis korelasi dilakukan untuk menganalisis hubungan 1-1 antar dua variabel interval

seperti yang bisa diikuti pada tabel 10.1

Tabel 10.1

Correlations

Produk1 Produk2 Produk3 Harga1 Harga2 Harga3

Produk1 Pearson Correlation 1 .495** .483** .031 .276** -.005

Sig. (2-tailed) .000 .000 .751 .004 .961

Produk2

Pearson Correlation .495** 1 .764** .119 .087 .186

Sig. (2-tailed) .000 .000 .219 .368 .053

Produk3 Pearson Correlation .483** .764** 1 .162 .124 .230*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .093 .199 .016

Harga1 Pearson Correlation .031 .119 .162 1 .283** .614**

Sig. (2-tailed) .751 .219 .093 .003 .000

Harga2 Pearson Correlation .276** .087 .124 .283** 1 .344**

Sig. (2-tailed) .004 .368 .199 .003 .000

Harga3

Pearson Correlation -.005 .186 .230* .614** .344** 1

Sig. (2-tailed) .961 .053 .016 .000 .000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Nilai signifikansi merupakan probailita penolakan Ho yang apabila nilainya lebih kecil

dari kesalahan maka Ho korelasi sebesar nol seharusnya ditolak.

Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan software SPSS sebagai beikut:

Page 48: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan teknik analisis multivariat bila variabel bebas dan tidak

bebas merupakan variabel interval. Tujuannya adalah untuk melihat ada tidaknya

hubungan antar masing masing variabel bebas dengan tidak bebas baik secara sendiri

sendiri maupun secara bersama sama. Persamaan regresi yang menyatakan hubungan

antara variabel Motivasi dan Perhatian Pimpinan terhadap Kepuasan Kerja dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Kepu = MotPerhat

Dimana Kepu adalah variabel tidak bebas kepuasan kerja, Mot adalah Motivasi

Pegawai, dan Perhat adalah variebl persepsi pegawai atas perhatian yang diberikan

atasan.

Tugas: Buatlah hipotesis statistik pengujian hubungan variabel2 bebas dengan tidak

bebas, baik secara sendiri sendiri maupun secara bersama sama.

Page 49: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Hasil Analisis Regresi Model di atas adalah sebagai berikut:

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .467a .218 .136 .857

a. Predictors: (Constant), Perhat, Mot

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.224 .923 2.409 .026

Mot .408 .195 .424 2.087 .051

Perhat -.188 .218 -.175 -.860 .401

a. Dependent Variable: Kepu

Tugas: Diskusikan tabel di atas, dan berdasarkan tabel diatas buatlah persamaan

regresinya dan jelaskan apakah kesimpulan hipotesis yang anda buat apakah menolak

Ho atau menerima Ho?

Page 50: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih
Page 51: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 12 DISKRIMINAN DAN ANOVA Diskriminan Adalah analisis multivariat ketika variabel terikat adalah variabel nominal dan variabel

bebas adalah variabel interval. Misalnya Variabel terikatnya adalah kecenderungan

responden untuk berkunjung atau tidak berkunjung ke Lombok. Sedangkan variabel

bebasnya adalah: (1) Besarnya income (2) Ketertarikan pada Lombok (3) Usia (4) Usia

pernikahan. Berkunjung/tidak berkunjung adalah variabel nominal. Besarnya income

adalah variabel rasio, ketertarikan pada lombok adalah variabel interval, Usia dan usia

pernikahan adalah variabel rasio.

Berkunjung/Tidak = f (Income, ketertarikan, Usia, Usia pernikahan)

Nominal Interval/Rasio

Syarat Analisis Diskriminan

Ada dua syarat analisis diskriminan: (1) Varians/covarians pada kelompok yang

diprediksi adalah sama (2) Tidak boleh ada multicolinearity pada variabel variabel

bebas.

Untuk menguji yang pertama, dilakukan uji Box M Equality Covarians.

Ho : Covariansi = covariansj = covariansn

H1 : Covariansi = covariansj = covariansn

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

Test Results

Box's M 13.775

F

Approx. 2.027

df1 6

df2 5680.302

Sig. .059

Page 52: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dengan hasil signifikansi sebesar 0,059 yang lebih besar dari nilai /2 sebesar 0,025

berarti Ho diterima dan equality of varians diantara dua kelompok terbukti. Artinya

analisis diskriminan bisa dilanjutkan.

Pengujian kedua adalah multicollinearity. Pengolahan SPSS atas data responden

menunjukkan bahwa secara statistik terdapat multicollinearity. Namun hal itu adalah

kebetulan yang timbul karena adanya korelasi data belaka; Income, usia dan

ketertarikan untuk berkunjung ke Lombok secara natural adalah variabel variabel yang

berbeda.

Correlations

Income Ketertarikan Usia

Income Pearson Correlation 1 .676 -.735

Ketertarikan Pearson Correlation .676 1 -.663

Usia Pearson Correlation -.735 -.663 1

Determinating variables test

Apakah ketiga variabel bebas benar benar bisa menjadi prediktor pembedaan antara

kelompok yang Akan berkunjung dan tidak akan berkunjng ke Lombok? Level of

signifikansi dari Wilks Lambda dari seluruh variabel bebas sebesar nol ( 0 )

menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas merupakan pembeda bagi dua kelompok.

Tests of Equality of Group Means

Wilks' Lambda F df1 df2 Sig.

Income .294 67.291 1 28 .000

Ketertarikan .293 67.460 1 28 .000

Usia .243 87.083 1 28 .000

Dari segi variabel mana yang paling berpengaruh dalam membedakan kedua kelompok,

angka koefisien diskriminan yang terstandar menunjukkan bahwa Ketertarikan Pada

Lombok dan Income berturut turut merupakan variabel pembeda dua kelompok

sedangkan Usia memiliki korelasi negatif terhadap keinginan berkunjung ke Lombok.

Page 53: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Standardized Canonical

Discriminant Function

Coefficients

Function

1

Income .544

Ketertarikan .722

Usia -.723

Fungsi Diskriminan

Fungsi Diskriminan mirip dengan fungsi regresi, menunjukkan hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat, Hanya saja, dalam fungsi diskriminan variabel terikatnya

berupa variabel nominal.

Fungsi diskriminan disusun berdasarkan koefisien kanonikal diskriminan yang tidak

terstandar, di bawah ini.

Canonical Discriminant

Function Coefficients

Function

1

Income .418

Ketertarikan .984

Usia -.151

(Constant) .523 Unstandardized coefficients

Dari tabel tersebut fungsi diskriminan yang dapat disusun adalah:

Kecenderungan berkunjung = 0,523 + 0,418 Income + 0,984 Ketertarikan – 0,151 Usia

Superioritas Fungsi

Superioritas fungsi menunjukkan seberapa baik fungsi diskriminan memprediksi

pemisahan dua kelompok. Pengujian dilakukan dengan koefisien korelasi kanonik dan

pengujian koefisien Kai Kuadrat.

Page 54: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Eigenvalues

Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical

Correlation

1 10.486a 100.0 100.0 .955

a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.

Wilks' Lambda

Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig.

1 .087 64.689 3 .000

Angka korelasi kanonik sebesar 0,955 dan signifikansi Kai Kuadrat sebesar 0,000 yang

jauh lebih kecil daripada kesalahan alpha sebesar 0,025 menunjukkan bahwa fungsi

diskriminan yang digunakan mampu melakukan pemisahan dua kelompok.

Group Centroid

Group centroid merupakan nilai titik tengah dari masing masing nilai diskriminan kedua

kelompok.

Functions at Group Centroids

Kecenderungan Function

1

Tidak Berkunjung -3.128

Berkunjung 3.128

Unstandardized canonical

discriminant functions evaluated

at group means

Nilai diskriminan responden yang mendekati angka 3,128 adalah mereka yang memiliki

kecenderungan untuk berwisata ke Lombok sementara responden dengan nilai

diskriminan mendekati -3,128 adalah mereka yang tidak memiliki kecenderungan

berkunjung ke lombok. Untuk menentukan batas nilai (discriminant value cut off) dapat

dihitung dengan rumus berikut:

CO = n1GC1 + n2GC2/ (n1+n2)

Page 55: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dimana CO adalah Cut Off Point, GC adalah Group Centroid.

Perhitungan atas GC masing masing terhadap Cut Off adalah sebagai berikut:

CO = 15 x 3,128 + 15 x -3,128/ 30

= 0

Nilai GC dan CO dapat dipetakan sebagai berikut

Tidak cenderung Cenderung

-3,128 ----------------------0------------------------3,128

Prediksi Kecendrungan Responden

Fungsi Diskriminan dan Nilai GC dapat digunakan untuk menggolongkan dimana

kecenderungan seorang responden untuk berkunjung ke Lombok. Katakanlah seorang

responden dengan usia 35 tahun, pendapatan perbulan sebesar 7,5 juta dan nilai

ketertarikan terhadap lombok sebesar 3, apakah dia memiliki kecenderungan

berkunjung ke lombok atau tidak?

1. Hitung nilai diskriminan responden

D = 0,523 + 0,418 Income + 0,984 Ketertarikan – 0,151 Usia

= 0,523 + 0,418 x 7,5 + 0,984 x 3 – 0,151 x 35

= 1,325

2. Petakan dalam garis GC

Nilai 0,325 adalah nilai di sebelah kanan titik nol, berarti responden tersebut

berada dalam kelompok orang yang memiliki kecenderungan berkunjung ke

Lombok.

Tidak cenderung Cenderung

-3,128 ----------------------0— 0,325------------------3,128

Page 56: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

ANALISYS OF VARIANS (ANOVA)

ANOVA adalah salah satu teknik analisis data multivariat dimana variabel independen

bersifat nominal dan variabel dependen bersifat interval/rasio. Misalnya penelitian yang

dilakukan untuk melihat persepsi turis terhadap 4 destinasi pariwisata. Penelitian

tersebut tepat dianalisis menggunakan ANOVA dengan variabel independen destinasi

wisata dan variabel dependen persepsi turis. Teknik ANOVA juga bisa dilakukan untuk

mencari hubungan antara variabel independen nominal dengan variabel dependen

interval/rasio Misalnya dalam kasus ingin mengetahui adanya hubungan antara jenis

kelamin dengan intensi membeli sebuah produk. Kegunaan lain dari ANOVA adalah

untuk melakukan pengujian terhadap adanya perbedaan antara kelompok pengendali

(control group) yang tidak memperoleh treatment variable dengan kelompok eksperimen

yang memperoleh treatment variables.

Y = + X

Interval Nominal

ANOVA dalam pengujian hubungan

Hipotesis penelitian : “ Ada hubungan antara attitude terhadap produk X dengan jenis

kelamin konsumen”

Dalam hipotesis tersebut di atas, variabel independen Jenis Kelamin merupakan

variabel nominal dengan nilai (1) adalah laki-laki dan (2) adalah wanita. Dengan

demikian, persoalan ini adalah persoalan pengujian perbedaan attitude antara kelompok

laki-laki dan kelompok wanita. Oleh karena itu maka hipotesis statistik dapat dinyatakan

sebagai berikut:

Ho :

H1 :

Hasil analisis atas data untuk menguji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

Page 57: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dengan signifikansi sebesar 0,02 yang lebih kecil daripada kesalahan sebesar 0,025

maka Ho ditolak dan H1 diterima. Berarti terbukti ada hubungan antara jenis kelamin

konsumen dengan attitudenya.

ANOVA dalam experimen

Salah satu tahap dalam eksperimen adalah menguji adanya perbedaan skor antara

kelompok eksperimen dengan kelompok pengendali untuk membuktikan bahwa

treatment variables memang bermanfaat untuk memanipulasi attitude responden.

Misalnya dua kelompok eksperimen diberi treatment variabel diskon (kelompok 1) dan

hadiah (kelompok 2). Lantas diukur intensi membelinya terhadap produk.

Ho :

H1 :

Hasil analisis datanya dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

Page 58: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dengan signifikansi 0,212 yang lebih besar dari kesalahan sebesar 0,025 berarti Ho

diterima. Artinya rata-rata attitude untuk membeli ketiga kelompok tidak berbeda. Ini

berarti bahwa program diskon 20% dan pemberian bonus pada konsumen tidak bisa

mengubah attitude konsumen untuk membeli produk

Page 59: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 13 ANALISIS VARIABEL INTERVENING DAN VARIABEL MODERATING

Dalam pertemuan 2 telah dibahas mengenai Variabel intervening dan variabel

moderating. Analisis tersebut dilakukan dengan SPSS melalui proses manipulasi

statistik. Berikut ini akan dijelaskan teknik manipulasinya.

Analisis Variabel Moderating

Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah hubungan antara Kinerja dengan

Tingkat Teknologi yang digunakan dapat diperkuat/diperlemah dengan variabel Tingkat

Biaya operasi yang dialokasikan. Persoalan tersebut dapat digambarkan dalam diagram

hubungan sebagai berikut:

Secara Statistik hubungan tersebut dapat dirumuskan dalam dua persamaan berikut:

1. KINERJA = + TEKNOLOGI

2. KINERJA = + TEKNOLOGI + TEKN*BIAYA

Persamaan 1 digunakan untuk melihat hubungan awal antara kinerja dengan tingkat

teknologi yang digunakan, sedangkan persamaan 2 digunakan untuk melihat apakah

terdapat perubahan hubungan antara keduanya, jika diperkenalkan variabel tingkat

biaya operasional sebagai variabel moderating.

Pengaruh variabel moderating Biaya berinteraksi dengan Teknologi merupakan

perkalian dari nilai kedua variabel tersebut.

Untuk menguji hal tersebut dibutuhkan 3 syarat:

Page 60: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

1. Hubungan pada persamaan 1 signifikan

2. Hubungan pada persamaan 2 signifikan

3. Variabel moderating mengubah hubungan variabel independen dan dependen

Hipotesis Statistik 1

Ho.1 :

H1.1 :

Hasil Pengolahan persamaan 1 sebagai berikut:

Dengan tingkat signifikansi 0,000 maka Ho ditolak. Berarti ada hubungan antara Kinerja

dengan tingkat teknologi dengan sebesar 0,628

Hipotesis Persamaan 2

Ho.2 :

H1.2 :

Ho.3 :

H1.3 :

Page 61: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 maka Ho.2 ditolak, namun Ho.3 diterima

karena tingkat signifikansinya 0,809, lebih besar daripada tingkat kesalahan sebesar

0,025. Dari sini sudah terlihat bahwa vaiabel moderasi tidak signifikan pengaruhnya.

Namun karena nilainya berubah dari 0,628 menjadi dengan nilai sebesar 0,643

maka kita uji perubahan tersebut dengan Ho.4 sebagai berikut:

Ho.4 :

H1.4 :

Untuk menguji hipotesis 4 harus dilakukan secara manual, karena SPSS tidak

mengeluarkan uji parameternya sebagai berikut:

t = (/ V (s22/n1 + s1

2/n2)

= (0,643-0,628) / V (0,091/60 + 0,065/60)

= 0,29

Nilai t tabel untuk alpha 0,05 pengujian 2 arah adalah 1,645. Karena nilai t hitung< t

tabel maka kta terima Ho bahwa . Hal ini berarti bahwa variabel moderasi tidak

mengubah hubungan variabel bebas dan terikat, karena selain koefisiennya tidak

signifikan, secara statistik juga tidak mengubah parameter dari persamaan regeresi.

Analisis Variabel intervening

Variabel intervening adalah variabel yang menjelaskan mengapa variabel independen

berhubungan dengan variabel dependen.

Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah Wealth menjelaskan hubungan

antara Earning dan Income.

Hubungan ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 62: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Secara statistik hubungan ketiga variabel dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Income = + Earns + Wealth

2. Wealth = + Earns

Syarat Variabel intervening:

1. Semua parameter signifikan

2. Nilai Hubungan tidak langsung minimal 60% dari Hubungan Langsung. Kurang

dari itu berarti hanya partially intervening.

Tugas: Rumuskan Ho dsan H1 yang diperlukan

Hasil Perhitungan persamaan 1 adalah sebagai berikut:

Kedua variabel bebas secara signifkan berhubungan dengan variabel terikat.

Hubungan langsung antara Income dengan Earns adalah 0,764

Hubungan langsung antara Wealth dengan Income adalah 0. 195

Hasil perhitungan persamaan 2 adalah sebagai berikut:

Page 63: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Hubungan antara variabel Wealth dengan Earns adalah signifikan.

Nilai hubungan Wealth dengan Earns adalah : 0,625

Sehingga nilai hubungan ketiganya adalah sebagaimana tergambar dalam gambar

berikut:

Hubungan tak langsung Earns dan Income melalui Wealth = 0,625 * 0,195 = 0, 0122

Hubungan Langsung Earns dan Income = 0,764

Besarnya hubungan tidak langsung 0,0122/0,764 = 1,59%. Berarti Wealth adalah

partially intervening variable.

Bagaimana signifikansi hubungan tidak langsung sebesar 0,0122 itu? Untuk menjawab

dapat dilakukan uji Z dengan formula Sobel sebagai berikut:

Z sobel = (p2 x p3) / V ( p22 x SEp3

2) + ( p32 x SEp2

2)

= 0,0122 / V (0,6252 x 0,0192) + (0,1952 x 0,2582)

= 0,0122/0,0144

= 0,846

Nilai Z 0,846 lebih kecil daripada nilai Z tabel sebesar 1,65 berarti hubungan tidak

langsung Income dengan Earns melalui Wealth tidak signifikan.

Page 64: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

PERTEMUAN 14 STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) Analisis regresi dapat menguji hubungan antar berbagai variabel independen dengan

variabel dependen. Namun apabila berbagai variabel independen saling berhubungan

dengan satu atau lebih variabel dependen sehingga membentuk sebuah path,

menggunakan analisi regresi akan menjadi rumit karena membutuhkan penjabaran ke

dalam beberapa persamaan regresi.

Contohnya adalah sebagai berikut:

Apabila menggunakan persamaan regresi akan dibutuhkan penjabaran ke dalam 2

persamaan regresi:

1. Loyalitas = + Servq + Price

2. Kepuasan = + Servq

Dengan SEM maka kerumitan tersebut dapat dihindari.

Langkah Analisis SEM

1. Menguji Goodness of fit model

2. Uji validitas dan reliabilitas

3. Respesifikasi model

4. Pengujian Struktural

Page 65: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Uji Goodness of Fit

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan fit dengan

persamaan SEM yang digunakan. Untuk itu dilakukan pengujian terhadap sejumlah

parameter, diantaranya: Kai Kuadrat, RMSEA, ECVI, AIC, NFI, NNFI dan lain lain.

Bisa dilihat bahwa dari seluruh indikator, data yang digunakan cukup Fit dengan

persamaan SEM yang digunakan.

Uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas dimaksud untuk melihat apakah indikator2 yang digunakan secara benar

menjelaskan variabel latent nya sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk melihat

apakah instrumen penelitian yang digunakan cukup handal.

Uji Validitas menggunakan indikator T value > 1,96 dan SLF >0,5

Page 66: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

Bisa dilihat bahwa indikator L1 tidak valid sehingga harus dihilangkan dari analisis.

Sedangkan uji reliabilitas menggunakan indikator Composite Realibility (CE) > 0,7 dan

Variance Ekstracted (VE) > 0,5 sebagai berikut:

Terlihat bahwa indikator2 L1 sampai dengan L3 tidak reliabel. Oleh karena itu harus

dilakukan wording ulang agar dapat dipahami secara benar oleh responden.

Respesifikasi Model

Setelah diketahui variabel-variabel mana yang tidak valid maka variabel tersebut harus

dibuang. Variabel latent yang operasionalisasinya tidak reliabel perlu disusun ulang

wordingnya. Barulah survey yang sesungguhnya dilakukan, dan dilanjutkan dengan

pengolahan data dengan data penuh.

Respesifikasi model dilakukan dengan cara:

Page 67: MODUL METODE RISET BISNISstaff.ui.ac.id/system/files/users/zuliani_d/material/...Model dan Hipotesis Model Model penelitian adalah gambaran tentang hubungan dua variabel atau lebih

1. Dilakukan untuk memperoleh CFA (Confirmatory Factor Analysis)

2. Dilakukan dengan membuang indikator yang tidak valid dan tidak reliabel

sehingga:

3. Uji ulang Goodness Of Fit (GOF), validitas dan reliabilitas dikatakan baik

Analisis Model Struktural

Pasca respesifikasi model, diperoleh data yang benar-benar fit dengan model SEM yang

digunakan. Analisis model struktural dilakukan untuk menguji hipotesis-hipotesis

penelitian yang dikembangkan. Dalam tahap ini diperoleh nilai-nilai koefisien dari

setiap “path” yang ada dalam model, beserta nilai t hitung masing-masing.

Nilai “t” yang disajikan oleh program LISREL dibandingkan dengan nilai “t” untuk

kesalahan alpha yang direncanakan, apabila berada di daerah penolakan Ho berarti

untuk path tersebut signifikan.