bab ii kajian pustaka dan hipotesis penelitian 2.1 ... · 12 bab ii kajian pustaka dan hipotesis...

24
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Davis (dalam Handayani, 2007) menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk memeroleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan sistem informasi. Model TAM menjelaskan perilaku para pengguna teknologi informasi dengan melihat dari perspektif kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relatioship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri (Ferda, 2011; Seeman, 2009). Perluasan dari konsep Technology Acceptance Model (TAM) ini diharapkan akan dapat membantu dalam memrediksi sikap dan penerimaan seseorang terhadap teknologi dan dapat memberikan informasi mendasar yang diperlukan mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong sikap individu tersebut (Rose, 2006). Technology acceptance model berteori bahwa niat seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) yang didefinisikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya,

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari Theory of

Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Davis (dalam Handayani, 2007)

menawarkan sebuah teori sebagai landasan untuk memeroleh pemahaman yang

lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan sistem

informasi. Model TAM menjelaskan perilaku para pengguna teknologi informasi

dengan melihat dari perspektif kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat

(intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relatioship). Tujuan

model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku

pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi

informasi itu sendiri (Ferda, 2011; Seeman, 2009). Perluasan dari konsep

Technology Acceptance Model (TAM) ini diharapkan akan dapat membantu

dalam memrediksi sikap dan penerimaan seseorang terhadap teknologi dan dapat

memberikan informasi mendasar yang diperlukan mengenai faktor-faktor yang

menjadi pendorong sikap individu tersebut (Rose, 2006).

Technology acceptance model berteori bahwa niat seseorang untuk

menggunakan sistem atau teknologi ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi

kemanfaatan (perceived usefulness) yang didefinisikan sebagai tingkat di mana

seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya,

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

13

dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) yang didefinisikan

sebagai tingkat sejauh mana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan

membuat dirinya bebas dari upaya atau lebih mudah dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan (Venkatesh dan Davis, 2000). Technology acceptance model

merupakan model yang paling berpengaruh untuk dapat melihat penerimaan

penggunaan sistem informasi. Technology acceptance model meyakini bahwa

penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerja individu atau

perusahaan, dan penggunaan sistem informasi tersebut akan memermudah

pemakainya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan (Dasgupta, 2002).

Dengan dua faktor penentu utama, yaitu persepsi kemanfaatan dan

persepsi kemudahan, maka technology acceptance model diharapkan dapat

menjelaskan penerimaan pemakai sistem informasi terhadap sistem informasi itu

sendiri. Menurut Kumar dan Anderson (dalam McCoy, 2002) perkembangan

dunia bisnis yang berkelanjutan menimbulkan adanya kebutuhan untuk

melanjutkan studi mengenai penggunaan teknologi informasi. Penelitian

mengenai faktor-faktor yang memrediksi diterimanya teknologi informasi

menerima banyak perhatian karena banyak perusahaan mengadopsi dan

menggunakan teknologi informasi dan technology acceptance model merupakan

salah satu model yang dapat digunakan untuk menyelidiki hal tersebut (Mohd,

2011).

2.1.2 Theory of Reasoned Action (TRA)

Theory of Reasoned Action (TRA) disebutkan oleh Fishbein dan Ajzen

(dalam Nor et al, 2008) mengasumsikan bahwa perilaku didasarkan oleh niat

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

14

individu untuk terlibat dalam perilaku atau tindakan tertentu. Niat individu

tersebut ditentukan oleh dua faktor, yaitu sikap individu terhadap hasil dari

tindakan dan pendapat lingkungan sosial individu tersebut yang disebut dengan

norma subyektif (Hamzah, 2009). Norma subyektif mengacu pada tekanan sosial

yang dirasakan oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

tindakan. Teori ini menunjukkan bahwa seseorang sering bertindak berdasarkan

persepsi mereka mengenai apa yang orang lain pikir mereka harus lakukan.

Keinginan mereka untuk melakukan suatu tindakan juga dipengaruhi oleh orang-

orang yang dekat dengan mereka.

Theory of Reasoned Action (TRA) berhubungan dengan sikap dan perilaku

individu dalam melakukan kegiatan atau tindakan yang beralasan dalam konteks

penggunaan teknologi informasi. Individu akan memanfaatkan penggunaan

teknologi informasi dengan alasan bahwa teknologi informasi atau sistem

informasi akan memberikan manfaat bagi dirinya. Theory of Reasoned Action

telah banyak digunakan untuk memredikasi perilaku individu, seperti dalam

penelitian yang dilakukan oleh Nor et al. (2008) yang meneliti mengenai

penerimaan penggunaan internet banking di Malaysia dengan berdasarkan konsep

theory of reasoned action ini. Hasil dari penelitian tersebut sesuai dengan harapan

peneliti, di mana hasilnya sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa niat

seseorang untuk menggunakan internet banking dipengaruhi oleh sikap dan norma

subyektif.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

15

2.1.3 Teori Sikap dan Perilaku (Theory of Attitude and Behavior)

Teori sikap dan perilaku (theory of attitudes and behavior) dikembangkan

oleh Triandis (dalam Sumarsana, 2013) yang menyatakan bahwa perilaku

seseorang ditentukan oleh sikap yang terkait dengan apa yang orang-orang ingin

lakukan serta terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku,

aturan-aturan sosial yang terkait dengan apa yang mereka pikirkan akan mereka,

dan kebiasaan yang terkait dengan apa yang mereka biasa lakukan. Model

perilaku interpersonal yang lebih komprehensif yang disajikan Triandis (dalam

Sumarsana, 2013) menyatakan bahwa faktor-faktor sosial, perasaan dan

konsekuensi yang dirasakan memengaruhi tujuan perilaku dan sebaliknya akan

memengaruhi perilaku. Perilaku tidak mungkin terjadi jika situsasinya atau

kondisi yang memfasilitasi tidak memungkinkan. Sesuai dengan Theory of

Reasoned Action, jika seseorang bermaksud untuk menggunakan personal

computer, tetapi tidak mempunyai kemudahan atau kesempatan untuk

memerolehnya, maka manfaat yang dirasakan akan berkurang.

2.1.4 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian

subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi

yang berguna dalam pengambilan keputusan (Kusrini, 2007: 9). Sistem informasi

berbasis komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan

sistem pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat

dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi dan kendali, serta visualisasi dan analisis. Fattah (2007) menyebutkan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

16

bahwa sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem informasi

yang memergunakan teknologi komputer untuk melaksanakan beberapa atau

seluruh tugasnya. Sistem informasi berbasis komputer terdiri dari komputer

pribadi (PC) dan perangkat lunak, atau dapat pula terdiri atas beberapa ribu

komputer dengan ratusan printer maupun alat lain seperti jaringan komunikasi dan

database.

Sumarsana (2013) menyebutkan Sistem informasi berbasis komputer

menjadi suatu hal yang penting karena alasan sebagai berikut:

1) Komputer

Komputer memberikan CBIS kemampuan yang tidak mungkin dilakukan

dalam sistem informasi yang lain.

2) Organisasi modern

Ukuran, kepadatan, penyebaran geografi, dan proses produksi yang

kompleks banyak ditemukan dalam organisasi modern.

3) Sesuai dengan undang-undang dan lingkungan sosial

Catatan dan sistem pelaporan pemerintah dimudahkan dengan

pemanfaatan CBIS.

4) Mempercepat teknologi

Ketepatan yang tinggi dalam memonitori proses produksi diperlukan oleh

industri yang berteknologi (memanfaatkan teknologi) yang tinggi.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

17

5) Mengembangkan peran manajemen

Para manajer menggunakan CBIS untuk pembuatan keputusan atas tugas-

tugas yang tidak mungkin dilakukan pada saat sebelum diterapkannya

CBIS.

Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi informasi, peran komputer

saat ini tidak hanya dalam hal menghitung ataupun mengetik saja, tapi komputer

saat ini juga digunakan pula sebagai suatu teknologi yang mampu

menghubungkan satu orang dengan yang lainnya, sehingga mampu meningkatkan

koordinasi serta meningkatkan kualitas pekerjaan. Dirga Yusa (2011) menyatakan

bahwa komputer juga dapat menimbulkan permasalahan misalnya: apabila input

buruk maka hasil output juga akan buruk, hilangnya kreativitas, fleksibilitas, dan

akses data penyimpanan. Selain itu, ketergantungan yang tinggi pada komputer

juga bisa menimbulkan masalah, misal data hilang karena virus atau listrik mati

mendadak maka timbul kemacetan pekerjaan dan informasi.

2.1.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Thompson et al. (dalam Tjhai 2003) menyatakan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi merupakan suatu manfaat yang diharapkan oleh pengguna

sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya atau perilaku dalam menggunakan

teknologi pada saat melakukan pekerjaan. Sigatolang, dkk. (2006) menyatakan

bahwa pemanfaatan teknologi menunjukkan keputusan seseorang untuk

memanfaatkan atau tidak memanfaatkan teknologi dalam menyelesaikan

tugasnya. Kesesuaian tugas dan teknologi dipengaruhi oleh interaksi antara

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

18

karakteristik-karakteristik seperti: individual pemakai, teknologi yang digunakan,

dan tugas yang berbasis teknologi (Jurnali, 2001).

Thompson et al (dalam Tjhai, 2003) menyebutkan bahwa faktor-faktor

yang memengaruhi pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai berikut:

1) Faktor sosial

Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu

menganggap bahwa orang lain atau lingkungan meyakinkan dirinya untuk

menggunakan teknologi informasi. Faktor sosial dapat ditunjukkan dari

besarnya dukungan rekan kerja, atasan, dan organisasi.

2) Affect

Affect dapat diartikan bagaimana perasaan individu saat memanfaatkan

teknologi informasi. Apakah saat menggunakan teknologi informasi dalam

berkerja mampu membuatnya senang (nyaman) atau tidak senang (tidak

nyaman). Hal ini menunjukkan bahwa jika individu senang (nyaman)

melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, maka

individu tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi.

3) Kesesuaian tugas

Tugas merupakan suatu hal yang wajib dikerjakan atau suatu hal yang

menjadi tanggung jawab seseorang. Dalam konteks ini, tugas diartikan

sebagai segala tindakan yang dilakukan oleh individu-individu dalam

memroses input menjadi output. Karakteristik tugas mencerminkan sifat

dan jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi. Kesesuaian antara

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

19

tugas dengan teknologi informasi akan menunjukan sejauh mana

pemanfaatan teknologi informasi digunakan dalam menyelesaikan tugas.

4) Konsekuensi jangka panjang

Konsekuensi jangka panjang diukur dari output yang dihasilkan apakah

mempunyai keuntungan pada masa yang akan datang, seperti peningkatan

karier dan peningkatan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang

lebih penting. Untuk beberapa individu, motivasi untuk menggunakan

teknologi informasi dapat dihubungkan dengan rencana pada masa yang

akan datang dan tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini.

5) Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi

Menurut Triandis (dalam Tjhai, 2003) kondisi yang memfasilitasi

pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektif yang ada di

lingkungan kerja yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu

pekerjaan. Kondisi yang memfasilitasi dalam konteks pemanfaatan

teknologi dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang memengaruhi

pemanfaatan teknologi informasi.

2.1.6 Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness)

Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu

akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Rahadi, 2007). Adamson

dan Shine (2003) mendefinisikan persepsi kemanfaatan sebagai konstruksi

kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu

meningkatkan kinerja mereka. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

20

persepsi kemanfaatan sistem berkaitan dengan produktifitas dan efektifitas sistem

dari kegunaan dalam tugas secara menyeluruh untuk meningkatkan kinerja orang

yang menggunakan sistem tersebut. Venkatesh dan Morris (2003) menyatakan

bahwa terdapat pengaruh penting manfaat dalam pemahaman respon individual

dalam teknologi informasi.

Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi persepsi kemanfaatan

menjadi berikut:

1) Penggunaan sistem mampu meningkatkan kinerja individu (improves job

performance).

2) Penggunaan sistem mampu menambah tingkat produktifitas individu

(increases productivity).

3) Penggunaan sistem mampu meningkatkan efektifitas kinerja individu

(enhances effectiveness).

4) Penggunaan sistem bermanfaat bagi individu (the system is useful).

Adamson dan Shine (2003) menyebutkan bahwa hasil riset-riset empiris

menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan merupakan faktor yang cukup kuat

memengaruhi penerimaan, adopsi dan penggunaan sistem oleh pengguna.

2.1.7 Persepsi Kemudahan Pemakaian (Perceived Ease of Use)

Persepsi kemudahan pemakaian (perceived ease of use) didefinisikan

sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan

mudah dipahami (Rahadi, 2007). Definisi tersebut juga didukung oleh Arief

Wibowo (2006) yang menyatakan bahwa persepsi tentang kemudahan pemakaian

sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

21

bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kemudahan

pemakaian mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk

memelajari sistem atau teknologi karena individu yakin bahwa sistem atau

teknologi tersebut mudah untuk dipahami. Intensitas penggunaan dan interaksi

antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan

penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem

tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh

penggunanya (Rahadi, 2007).

Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi persepsi kemudahan

penggunaan menjadi berikut:

1) Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti (clear and

understandable).

2) Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem tersebut

(does not require a lot of mental effort).

3) Sistem mudah digunakan (easy to use).

4) Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu

kerjakan (easy to get the system to do what he/she wants to do).

2.1.8 Kompetensi

Kompetensi merupakan sesuatu motif, konsep diri, sifat, pengetahuan,

maupun keahlian yang melekat pada diri individu yang digunakan untuk

memrediksi tingkat kinerjanya (Setyowati: 2006). Kompetensi yang berupa

pengetahuan dan keahlian bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

22

Dalam literatur psikologi, pengetahuan spesifik dan lama pengalaman bekerja

sebagai faktor penting untuk meningkatkan kompetensi. Ukuran kompetensi tidak

cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain

dalam pembuatan keputusan yang baik karena pada dasarnya manusia memiliki

sejumlah unsur lain seperti definisi kompetensi dalam bidang auditing pun sering

diukur dengan pengalaman (Mayangsari, 2003).

Lanstanti (2005) mendefinisikan kompetensi sebagai keterampilan dari

seorang ahli, dimana ahli didefinisikan sebagai seorang yang memiliki tingkat

keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang

diperolehnya dari pelatihan dan pengalaman. Trotter dalam Saifudin (2004)

mendefinisikan bahwa seseorang yang berkompeten adalah seseorang yang

memiliki keterampilan untuk mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat,

intuitif, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Kompetensi juga

merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan

pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-

rutin.

Lasmahadi ( 2002) kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi

dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior.

Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

2.1.9 Teknik Audit Berbantu Komputer (TABK)

TABK merupakan suatu proses audit dalam memeriksa laporan keuangan

dengan menggunakan teknologi komputer. Secara umum, Teknik Audit

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

23

Berbantuan Komputer (TABK) adalah setiap penggunaan teknologi informasi

sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. TABK dapat juga didefinisikan sebagai

penggunaan perangkat dan teknik untuk mengaudit aplikasi komputer serta

mengambil dan menganalisa data (Novrilin, 2009). Beberapa manfaat TABK

menurut SPAP No.39 Sa Seksi 327 adalah tidak adanya dokumen masukan atau

tidak adanya jejak audit (audit trail) dapat mengharuskan auditor menggunakan

TABK dalam penerapan pengujian pengendalian dan pengujian substantif serta

dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dengan penggunaan

TABK.

Menurut Agoes (2004) terdapat tiga pendekatan dalam penggunaan Teknik

Audit Berbantu Komputer antara lain:

1) Auditing Around the Computer dapat dilakukan jika dokumen sumber

tersedia dalam bahasa non mesin, dokumen-dokumen disimpan dengan

cara yang memungkinkan pengalokasiannya untuk tujuan auditing,

outputnya memuat detail yang memadai, yang memungkinkan auditor

menelusuri suatu transaksi dari dokumen sumber ke output atau

sebaliknya. Dalam metode ini, pelaksanaan penelaahan pengendalian

intern dan pengujian atas transaksi serta prosedur verifikasi saldo

perkiraan sama dengan yang dilaksanakan pada sistem pengolahan data

biasa, tidak ada usaha menguji efektivitas pengendalian pada departemen

EDP (meskipun auditor mengunakan komputer untuk melaksanakan

prosedur auditing). Dalam hal ini, auditor memandang sistem dan program

komputer sebagai kotak hitam dan hanya menelaah dokumen input. Data

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

24

input diseleksi dan diuji dibandingkan dengan hasil outputnya, jika cocok,

sah, dan akurat maka pengendalian intern dapat dikatakan berjalan dengan

baik.

2) Auditing Through the Computer lebih ditekankan pada pengujian sistem

komputer daripada pengujian output komputer. Auditor menguji dan

menilai efektivitas prosedur pengendalian operasi dan program komputer

serta ketepatan proses di dalam komputer. Hal ini dilakukan dengan

menelaah dan mengesahkan sumber transaksi dan langsung menguji

program logika serta program pengendalian komputer.

3) Auditing with the Computer dilakukan dengan menggunakan komputer

dan software untuk mengotomatiskan prosedur pelaksanaan audit.

Tentunya metode ini lebih sulit dan kompleks dari kedua metode diatas,

serta biaya yang besar. Akan tetapi jika kemampuan dan keahlian dimiliki,

hasil yang diperoleh akan lebih tepat.

PSA NO.59 SA seksi 327 yang mengatur tentang Teknik Audit Berbantu

Komputer menyatakan ada dua atau lebih tipe TABK yang lebih umum, yaitu

perangkat lunak audit dan data uji yang digunakan untuk tujuan audit.

1) Perangkat Lunak Audit

Perangkat lunak audit terdiri dari program komputer yang digunakan oleh

auditor sebagai bagian prosedur auditnya, untuk mengolah data audit yang

signifikan dari Standar Profesional Akuntan Publik sistem akuntansi entitas.

Perangkat lunak audit dapat terdiri dari program paket, program yang dibuat

dengan tujuan khusus (purpose-written programs), dan program utilitas (utility

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

25

programs). Terlepas dari sumber program, auditor harus meyakini validitas

program tersebut untuk tujuan audit sebelum menggunakan program tersebut.

a. Program paket (package programs) adalah program komputer yang

dirancang untuk melaksanakan fungsi pengolahan data yang mencakup

pembacaan file komputer, pemilihan informasi, pelaksanaan perhitungan,

pembuatan file data, dan pencetakan laporan dalam suatu format yang

telah ditentukan oleh auditor.

b. Program yang dibuat dengan tujuan khusus (purpose-written programs)

adalah program komputer yang dirancang untuk melaksanakan tugas audit

dalam keadaan khusus. Program ini dapat disiapkan oleh auditor, oleh

entitas, atau oleh pemrogram luar yang di oleh auditor. Dalam beberapa

hal, program entitas yang ada dapat digunakan oleh auditor dalam bentuk

aslinya atau dalam bentuk yang sudah dimodifikasi karena hal ini dapat

lebih efisien dibandingkan dengan jika program tersebut dikembangkan

secara independen.

c. Program utilitas (utility programs) adalah program yang digunakan oleh

entitas untuk melaksanakan fungsi pengolahan umum seperti penyortasian,

pembuatan, dan pencetakan file. Program ini umumnya dirancang untuk

tujuan audit dan, oleh karena itu, mungkin tidak memiliki kemampuan

seperti penghitungan record secara otomatis (automatic record count) atau

total kontrol (control totals).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

26

2) Data Uji (Test Data)

Teknik data uji digunakan dalam pelaksanaan prosedur audit dengan cara

memasukkan data (misalnya suatu contoh transaksi) ke dalam sistem komputer

entitas, dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang telah

ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan teknik data uji adalah:

a. Data uji digunakan untuk menguji pengendalian khusus dalam program

komputer, seperti on-line password dan pengendalian akses data.

b. Transaksi uji yang dipilih dari transaksi yang telah diproses atau telah

dibuat sebelumnya oleh auditor untuk menguji karakteristik pengolahan

tertentu yang dilakukan entitas dengan sistem komputernya. Transaksi ini

umumnya diolah secara terpisah dari pengolahan normal yang dilakukan

oleh entitas.

c. Transaksi uji yang digunakan dalam suatu pengujian terpadu dengan cara

menciptakan “dummy unit" (seperti departemen atau karyawan) untuk

mem posting transaksi uji ke dalam dummy unit tersebut dalam siklus

pengolahan normal entitas.

2.1.10 Generalized Audit Software (GAS)

Generalized Audit Software (GAS) adalah pendekatan yang menggunakan

suatu perangkat lunak tertentu yang dimanfaatkan untuk menyeleksi, mengakses,

mengorganisasikan data untuk kepentingan pengujian substantif (Wahyuni,2010).

GAS ini dapat berupa perangkat lunak yang memang dibuat untuk membantu

fungsi audit (misalnya IDEA, ACL), manajemen basisdata (misalnya MS-

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

27

Access), bahasa query (misalnya SQL) ataupun perangkat lunak lembar kerja

spreadsheet software (misalnya M-Excel) (Darono, 2010).

Menurut (Mahyuni, 2010) ada banyak software GAS yang saat ini beredar

dan digunakan oleh kantor-kantor akuntan publik di seluruh dunia. Beberapa

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. ACL (Audit Command Language)

ACL for Windows dirancang khusus untuk menganalisa data dan

menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa

(common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users).

Dengan menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat

daripada proses auditing secara manual yang memerlukan waktu sampai

berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.

2. IDEA (Interactive Data Analysis Software)

IDEA adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk

membantu akunting dan professional keuangan meningkatkan keahlian

auditing, mendeteksi kecurangan, dan memenuhi dokumen-dokumen

standar. Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan

cepat, menyertakan, menganalisa, mengambil sample dan mengekstrak

data dari berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari

sebuah file.

3. APG (Audit Program Generator)

APG memungkinkan tim audit memersiapkan daftar perencanaan audit

mereka. APG memungkinkan tim audit untuk menambah, menghapus atau

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

28

melakukan modifikasi item-item individual dalam daftar perencanaan

audit untuk menyesuaikan antara pekerjaan auditor dengan keperluan klien

mereka.

4. Microsoft Excel

Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan Publik

dalam melakukan audit berbantuan komputer adalah dengan menggunakan

Microsoft Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Microsoft

Excel adalah program aplikasi spreadsheet yang paling populer saat ini.

Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan MDB,

serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/formula-formula yang ada,

maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan sebagai

software GAS.

5. AUDIT-Easy

Adalah software yang digunakan untuk mengembangkan dan melakukan

audit kepatuhan internal dan eksternal.

6. EZ-R Stats

Adalah software audit dengan beberapa kegunaan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi duplikasi, selisih-selisih, jumlah populasi, klasifikasi

dan stratifikasi data, univariate statistik, menentukan ukuran sample,

persentil/quartile, histogram, dan lainnya.

b. Menentukan prosedur-prosedur seperti misalnya test Hukum Benford

(Benford’s Law) besaran nilai kumulatif moneter sampling, interval

sampling,cross tabulasi,

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

29

c. Dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian statistik seperti

Chi Square, pemeriksaan nomor kartu kredit, penyusunan nomor

keatas dan kebawah.

d. Menghasilkan grafik – histogram, garis trend, grafik pareto, dan lain-

lain

7. QSAQ

Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan

mengadakan internal audit, penilaian, pengujian dan pemeriksaan.

Software ini didesain untuk mengorganisasikan, melangsungkan,

mendokumentasikan, dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal

audit.

8. Random Audit Assistant

Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari batasan

audit yang telah ditetapkan.

9. RAT-STATS

Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor

dalam menetapkan sample audit secara acak dan mengevaluasi hasilnya.

10. Auto Audit

Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi. Software

ini memungkinkan departemen audit untuk menyelesaikan pekerjaan

mereka dalam satu database. Dengan fasilitas untuk menaksir risiko,

perencanaan, penjadwalan, kertas kerja, dan lainnya, maka menggunakan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

30

software ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengelola sebuah

departemen audit.

11. GRC on Demand

Adalah software dengan kegunaan untuk manajemen pengendalian

keuangan, otomatisasi audit, risiko manajemen, teknologi informasi

pemerintahan.

2.1.11 Microsoft Excel sebagai Sofeware Audit

Beberapa audit tools, seperti ACL dan IDEA, merupakan audit tools yang

dikembangkan dan diakui secara internasional. Memang pengakuan secara

internasional belum tentu selalu sesuai dengan kondisi masing-masing negara,

organisasi KAP, atau sektor organisasi bisnis yang lain. Bagi kebanyakan KAP

menengah dan kecil maupun organisasi bisnis sektor UKM, harga audit tools

seperti ACL dan IDEA merupakan investasi yang sangat besar. Seringkali

investasi besar tersebut cukup memberatkan KAP dan sektor organisasi UKM

yang ada (Yuliana,2006).

Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan Publik

dalam melakukan audit berbantuan komputer adalah dengan menggunakan

Microsoft Excel. Microsoft Excel merupakan sebuah program paket dari

Microsoft office yang berfungsi untuk mengoah data angka dengan dukungan

fungsi fungsi/formula-formula yang dimilikinya (Putri, 2013). Sebagaimana telah

diketahui bersama bahwa Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet

yang paling populer saat ini. Dengan kemampuannya membaca file database

seperti DBF dan MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi fungsi/formula-

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

31

formula yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat

dijadikan sebagai software GAS.

Dengan memilih menggunakan Microsoft Excel sebagai GAS, maka

berarti Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan telah melakukan efisiensi biaya.

Hal ini karena Microsoft Excel adalah program aplikasi yang cukup populer, yang

dapat dipastikan ada pada setiap PC, terlepas dari apakah software tersebut asli

atau bajakan.

Cara kerja audit berbantuan komputer dengan Microsoft Excel sebenarnya

hampir sama dengan software GAS yang lain, yaitu setelah file data diimpor atau

disalin, maka selanjutnya dapat dilakukan pengolahan/manipulasi data sesuai

keperluan audit yang dilakukan, tentunya dengan menginputkan formula-formula

yang diperlukan. Sekalipun demikian, tetap harus diakui bahwa penggunaan

Microsoft Excel untuk audit tetap memiliki kekurangan dibandingkan dengan

paket software yang memang dikhususkan untuk audit. Hal ini karena file yang

telah diimpor atau disalin bukanlah jenis file read only sehingga sangat rentan

kesalahan yang diakibatkan kesalahan pengetikan dan pengeditan yang dilakukan.

Keterbatasan lainnya adalah keterbatasannya dalam mengenali dan membaca file

sumber data, jika dibandingkan dengan program seperti ACL dan IDEA yang

mempunyai kemampuan membaca file dalam banyak tife/ekstensi (Mahyuni,

2010).

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

32

2.2 Hipotesis Penelitian

2.2.1 Pengaruh kemanfaatan pada keberhasilan penerapan teknik audit

berbantu komputer

Kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang

percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat bermanfaat untuk

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut (Rahadi, 2007). Dari definisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan berkaitan dengan produktifitas dan

efektifitas kegunaan sistem dalam menyelesaikan tugas secara menyeluruh untuk

meningkatkan kinerja orang yang menggunakan sistem tersebut.

Kemanfaatan pada penelitian ini merupakan pandangan positif auditor

mengenai manfaat yang diperoleh dalam peningkatan kinerjanya karena

menerapkan teknik audit berbantu komputer. Ketika auditor telah menerapkan

teknik audit berbantu komputer berkali-kali, maka auditor telah merasakan

manfaat dari penerapan teknik audit berbantu komputer tersebut. Sikap positif

dalam penerapan teknik audit berbantu komputer timbul karena auditor yakin

bahwa penerapan teknik audit berbantu komputer dapat meningkatkan kinerja,

produktifitas dan efektifitas kinerja bagi auditor. Oleh karena itu, kemanfaatan

memengaruhi keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer.

Venkatesh dan Morris (2003) menyatakan bahwa terdapat pengaruh

penting manfaat dalam pemahaman respon individual dalam teknologi informasi.

Adamson dan Shine (2003) menyebutkan bahwa hasil riset-riset empiris

menunjukkan bahwa kemanfaatan merupakan faktor yang cukup kuat

memengaruhi penerimaan, adopsi dan penggunaan sistem oleh pengguna. Hasil

penelitian Santoso (2014) juga membuktikan adanya pengaruh yang positif

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

33

kemanfaatan terhadap penerimaan teknologi informasi. Penelitian lainnya

dilakukan oleh Tangke (2004) membuktikan bahwa kemanfaatan memiliki

pengaruh yang positif terhadap penerimaan penerapan teknik audit berbantu

komputer. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut.

H1: Kemanfaatan berpengaruh positif pada keberhasilan penerapan teknik

audit berbantu komputer.

2.2.2 Pengaruh kemudahan pemakaian pada keberhasilan penerapan

teknik audit berbantu komputer

Kemudahan pemakaian didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana

seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami (Rahadi,

2007). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kemudahan

pemakaian mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk

memelajari sistem atau teknologi karena individu yakin bahwa sistem atau

teknologi tersebut mudah untuk dipahami. Intensitas penggunaan dan interaksi

antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan

penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem

tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh

penggunanya (Rahadi, 2007).

Kemudahan pemakaian pada penelitian ini berarti auditor percaya bahwa

teknik audit berbantu komputer mudah untuk dipahami dan memberikan

kemudahan bagi auditor dalam melakukan pekerjaannya. Kemudahan akan

mengurangi usaha baik waktu maupun tenaga para auditor dalam melakukan

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

34

pekerjaannya. Dengan demikian, bila penerapan teknik audit berbantu komputer

mudah digunakan oleh para auditor maka teknik audit berbantu komputer tersebut

akan sering digunakan. Oleh karena itu, kemudahan pemakaian memengaruhi

keberhasilan penerapan teknik audit berbantu komputer.

Hasil penelitian Santoso (2014) membuktikan adanya pengaruh yang

positif kemudahan terhadap penerimaan teknologi informasi. Penelitian lainnya

dilakukan oleh Tangke (2004) membuktikan bahwa kemudahan memiliki

pengaruh yang positif terhadap penerimaan penerapan teknik audit berbantu

komputer. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut.

H2: Kemudahan pemakaian berpengaruh positif pada keberhasilan penerapan

teknik audit berbantu komputer.

2.2.3 Pengaruh kompetensi auditor pada keberhasilan teknik audit

berbantu komputer

Kompetensi merupakan suatu motif, konsep diri, sifat, pengetahuan,

maupun keahlian yang melekat pada diri individu yang digunakan untuk

memrediksi tingkat kinerjanya (Setyowati: 2006). Dalam standar umum ketiga

(SA seksi 230 dalam SPAP, 2011) disebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit

akan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran

profesionalnya dengan cermat dan seksama. Esya (2008) menyatakan bahwa

auditor harus berkompeten dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya. Selain itu,

auditor juga harus mengikuti perkembangan yang terjadi untuk meningkatkan

pengetahuan dan pengalamannya sehingga kinerjanya akan menjadi lebih baik.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 ... · 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology

35

PSA No 57.SA Seksi 335 menyatakan bahwa pengetahuan dan

pengalaman auditor dalam penggunaan software merupakan hal yang penting

dalam mengaudit dengan bantuan komputer. Oleh karena itu setiap auditor wajib

memiliki kompentensi dalam menggunakan pendekatan audit dengan teknik audit

berbantu komputer. Penelitian yang dilakukan Sumarsana (2013) membuktikan

bahwa kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap penerapan teknik audit

sekitar komputer. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut.

H3: Kompetensi auditor berpengaruh positif pada keberhasilan penerapan

teknik audit berbantu komputer.