modul fikih kl 7 sm 2

100
BAB I SHOLAT JUMAT DAN SHALAT JENAZAH STANDAR KOMPETENSI : 1.Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu KOMPETENSI DASAR : 1. 1.Menjelaskan ketentuan shalat dan Khutbah Jum’at 1.2. Mempraktikkan Khutbah dan shalat Jum,at 1.3. Menjelaskan ketentuan shalat jenazah 1.4. Menghafal bacaan – bacaan shalat jenazah. 1.5. Mempraktekkan shalat jenazah. INDIKATOR 1.1.1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum shalat jumat 1.1.2. Siswa dapat menjelaskan dalil shalat jumat 1.1.3. Siswa dapat menjelaskan syarat wajib dan waktu mendirikan shalat jumat 1.1.4. Siswa dapat menjelaskan rukun dan syarat khutbah jumat 1.1.5. Siswa dapat menjelaskan sunah jumat. 1

Upload: rohmad-gun

Post on 22-Nov-2015

94 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

MODUL

TRANSCRIPT

BAB ISHOLAT JUMAT DAN SHALAT JENAZAHSTANDAR KOMPETENSI :1.Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu

KOMPETENSI DASAR :1. 1.Menjelaskan ketentuan shalat dan Khutbah Jumat

1.2. Mempraktikkan Khutbah dan shalat Jum,at

1.3. Menjelaskan ketentuan shalat jenazah

1.4. Menghafal bacaan bacaan shalat jenazah.

1.5. Mempraktekkan shalat jenazah.INDIKATOR1.1.1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum shalat jumat1.1.2. Siswa dapat menjelaskan dalil shalat jumat

1.1.3. Siswa dapat menjelaskan syarat wajib dan waktu mendirikan shalat jumat

1.1.4. Siswa dapat menjelaskan rukun dan syarat khutbah jumat

1.1.5. Siswa dapat menjelaskan sunah jumat.

1.1.6. Siswa dapat mempraktekkan khutbah dan shalat jumat

1.1.7. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum shalat jenazah1.1.8. Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat dan rukun shalat jenazah

1.1.9. Siswa hafal bacaan-bacaan shalat jenazah

1.1.10. Siswa dapat mempraktekkan shalat jenazahKELAS/SEMESTER : 7/GENAPSHOLAT JUMAT DAN SHALAT JENAZAH Setiap orang Islam yang sudah memenuhi ketentuan dalam shalat jumat , wajib baginya melaksanakan shalat jumat. Shalat jumat merupakan salah satu shalat yang wajib dilaksanakan selain shalat fardhu lima waktu.

Shalat jumat oleh umat Islam biasa dipahami sebagai pengganti shalat dhuhur. Pendapat ini muncul karena shalat jumat dilaksdanakan pada waktu shalat dhuhur. ( )Artinya : Siapa yang berwudhu lalu membaikkan wudhunya itu kemudian dia pergi berjumat, lalu mendengarkan khutbah dengan diam maka diampuni baginya dosanya antara hari jumat ini dengan hari jumat yang lalu dan ditambah tiga hari lagi. (Al-Hadits)A. SHALAT DAN KHUTBAH JUMATDalam pokok bahasan ini akan dibahas ketentuan-ketentuan shalat dan khutbah Jumat meliputi : pengertian shalat jumat dan hukumnya, syarat wajib dan sahnya shalat jumat, rukun shalat jumat, sunah shalat jumat, dan ketentuan-ketentuan khutbah jumat.

1. Pengertian Shalat Jum'at dan Hukumnya

Shalat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah khutbah pada waktu dhuhur di hari Jum'at. Dengan demikian shalat jum'at dilakukan hanya sekali dalam seminggu. Shalat Jum'at hukumnya fardu ain bagi setiap muslim laki-laki dewasa.Firman Allah SWT sebagai berikut :

((((((((((( ((((((((( ((((((((((( ((((( ((((((( ((((((((((( ((( (((((( (((((((((((( (((((((((((( (((((( (((((( (((( ((((((((( (((((((((( ( ((((((((( (((((( (((((( ((( ((((((( (((((((((((

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.( QS. Al-Jumuah : 9)Dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Tariq ibnu Syihab dijelaskan bahwa Shalat Jum'at tidak wajib bagi wanita, anak-anak. hamba sahaya, orang sakit, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan (musafir).

Hadits Rasulullah SAW tersebut adalah :

( )Artinya : Jum'at itu hak yang wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam dengan berjamaah, kecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak-anak, dan orang-orang musafir.(HR. Dawud dan Hakim)

2. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat Jum'at

Syarat-syarat shalat Jum'at meliputi syarat wajib dan syarat sah shalat. Kedua syarat itu harus diketahui dan dipahami setiap muslim.

a. Syarat Wajib Shalat Jum'at

Shalat Jum'at wajib dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Islam2) Balig (dewasa)3) Sehat akal4) Laki-laki

5) Sehat badan6) Bermukim (tidak sedang bepergian)

b. Syarat Sah Shalat Jum'at

Untuk mendirikan shalat Jum'at, harus terpenuhi syarat sah sebagai berikut:

1)dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah tetap

2)dilaksanakan secara berjamaah3) dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang bunyinya sebagai berikut: ( )Artinya : Rasulullah SAW shalat Jum'at ketika matahari telah tergelincir. (H.R.al-Bukhari)4) shalat Jum'at diawali dengan dua khutbahDalam hadits riwayat Muslim sebagai berikut:

( )Artinya : Dari lbnu Umar berkata, " Rasulullah SAW berkhutbah pada hari Jum'at sambil berdiri kemudian duduk kemudian berdiri. (H.R. Muslim).3. Rukun Shalat Jum'at

Rukun shalat Jum'at adalah sebagai berikut :

a. khatib b. jamaah Jum'atc. dua khutbah atau khutbah dua kali dan duduk di antara keduanya, dan

d. shalat dua rakaat (shalat Jum'at) dengan berjamaah.

4. Sunah-Sunah Jum'at

Beberapa hal yang disunahkan bagi orang yang akan melaksanakan shalat Jum'at, antara lain:

a. mandi sebelum berangkat ke masjidb. memakai pakaian putih/ paling bagus (jika ada)c. memakai harum-haruman (kecuali bagi wanita) d. bersiwak atau sikat gigiRasulullah SAW bersabda : ( )Artinya : Sepantasnyalah tiap muslim itu mandi dan berharum-haruman serta menggosok gigi pada hari Jum'at. (H.R. Ahmad )Hal-hal yang disunahkan tersebut menunjukkan bahwa shalat Jum'at hendaknya dilaksanakan secara tertib, bersih, dan rapi. Selain itu, pelaksanaan ibadah dalam suasana yang baik seperti itu dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan demikian, amalan sunah dapat berfungsi sebagai sarana dakwah Islamiah.

5. Ketentuan Khutbah Jum'at

Pembahasan ketentuan khutbah Jum'at meliputi pengertian khutbah Jum'at, syarat dan rukun khutbah Jum'at; adab ketika khutbah sedang berlangsung; beberapa hal yang membatalkan shalat Jum'at dan pahala shalat Jum'at.

a. Pengertian Khutbah Jum'at

Khutbah Jum'at adalah pidato tentang ajaran agama Islam sebagai rangkaian shalat Jum'at. Khutbah Jum'at dilaksanakan sebelum shalat Jum'at.

b. Syarat dan Rukun Khutbah Jum'at

Khutbah Jum'at dilakukan sebelum shalat dikerjakan. Khutbah Jumat baru dianggap sah apabila syarat dan rukunnya terpenuhi.

1) Syarat Khutbah Jum'at

Syarat Khutbah Jum'at, antara lain:

a) khatib harus suci dari hadats dan najis,

b) khatib harus menutup aurat,

c) khutbah dimulai setelah masuk waktu shalat Dhuhur,

d)khutbah dilakukan dengan berdiri (jika mampu),

e) khatib duduk sejenak antara dua Khutbah, dan

f) suara khatib terdengar oleh jamaah.

2) Rukun Khutbah Jum'at

Rukun Khutbah Jum'at yang harus dipenuhi bagi seorang khatib adalah sebagai berikut:

a) Khatib harus mengucapkan tahmid (puji-pujian kepada Allah SWT).

b) Khatib harus mengucapkan solawat atas Nabi Muhammad saw.

c) Khatib harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Rasulullah SAW bersabda : ( )

Artinya : Setiap Khutbah yang tidak dibaca syahadat di dalamnya bagaikan tangan yang terpotong. (H.R. Abu Dawud ).

d) Khatib berwasiat untuk jamaah tentang ketakwaan dan hal yang dipandang perlu sesuai kondisi jamaah.

e) Khatib membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu Khutbah.

f)Khatib berdoa yang ditujukan kepada muslimin dan muslimat yang berisi permohonan ampun atas segala dosa.

c. Adab ketika Khutbah sedang Berlangsung

Selama Khutbah berlangsung, jamaah hendaknya bersikap sebagai berikut:

l) Jamaah tenang mendengarkan Khutbah dan duduk menghadap ke arah kiblat.

. ( ).Artinya : Ketika Rasulullah SAW berdiri di atas mimbar, para sahabat menghadapkan wajahnya ke arah beliau. (H.R. Ibnu Majjah )2) Jamaah tidak berbicara selama Khutbah berlangsung. Jamaah yang berbicara saat Khutbah berlangsung dapat merusak ibadahnya sendiri dan juga memperoleh dosa karena mengganggu jamaah lain yang hendak mendengarkan Khutbah.

Rasulullah saw. bersabda: ( )Artinya : Apabila engkau berkata kepada kawanmu pada hari Jum,at dengan kata-kata diamlah, sedangkan saat itu khatib sedang berkhutbah maka sungguh engkau laga (sia-sia) shalat Jum'at. (H.R. al-Bukhari )3)Jamaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk di antara dua Khutbah. Waktu di antara dua Khutbah adalah waktu ijabah (waktu yang banyak dikabulkannya doa saat itu). Sebelum duduk, biasanya khatib mengucapkan

Artinya : Mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Atau

Artinya : Katakanlah! "Wahai Rabb-ku! Ampuni dan kasihilah (aku)! Engkau sebaik-baik yang menyayangi.

d. Beberapa Hal yang Membatalkan Shalat Jum'at dan Pahala Shalat Jum'at

Yang membatalkan shalat Jum'at adalah semua yang membatalkan shalat fardu. Yang membatalkan pahala shalat Jum'at (saat Khutbah berlangsung) adalah sebagai berikut:

1) bercakap-cakap antara sesama jamaah2) mengingatkan atau menegur jamaah lain yang sedang bercakap-cakapRasulullah SAW bersabda : ( )Artinya : Barang siapa berbicara pada hari Jum'at, sedangkan imam berKhutbah maka dia bagaikan himar yang membawa kitab, sedangkan orang yang mengucapkan kata-kata " diamlah" maka tidak dianggap Jum'at. (H.R. Ahmad).

Khutbah Jum'at adalah rangkaian dari shalat Jum'at. Oleh karena itu, tidak sah apabila shalat Jum'at tidak diawali dengan Khutbah Jum'at. Itulah sebabnya, Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang berbicara atau memperingatkan orang yang bercakap-cakap saat Khutbah berlangsung dinyatakan tidak ada shalat Jum'at baginya. Dengan kata lain, shalat Jum'at yang dilakukan tidak diperhitungkan sehingga tidak mendapatkan pahala dari sisi Allah SWT. 6. Praktik Khutbah dan Shalat Jum'at

Setelah memahami ketentuan-ketentuan shalat Jum'at dan khutbahnya, praktikkan bersama teman-temanmu Khutbah dan shalat Jum'at dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Persiapan

Untuk melakukan praktik Khutbah dan shalat Jum'at, perlu melakukan persiapan sebagai berikut:

1) musyawarahkan terlebih dahulu bersama teman-temanmu sial yang hendak menjadi imam dan khatib;

2) calon khatib dan imam hendaknya menyusun khutbah secara singkat, yang penting memenuhi rukun dan syaratnya;

3) karena hanya latihan, khatib cukup memakai pakaian seragam Madrasah (jika latihannya di Madrasah);

4) khatib harus siap mental agar tegar di atas mimbar;

5) pilihlah petugas adzan.b. Pelaksanaan

Untuk praktik Khutbah dan shalat Jum'at, perlu melaksanakan hal-hal berikut:

1) Setelah selesai persiapan, muazin segera mengumandangkan adzan sebagai pertanda dimulainya pelaksanaan Khutbah.

2) Khatib melakukan Khutbah sesuai syariat dan rukun.

3) Khatib mengakhiri Khutbah kedua dengan bacaan doa untuk kaum muslimin dan muslimat.

4) Khatib memimpin shalat Jum'at dua rakaat setelah berakhirnya Khutbah Jum'at.B. SHALAT JENAZAHDalam ketentuan hukum Islam, seorang muslim yang meninggal dunia maka hukum fardu kifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untuk menyelenggarakan empat perkara. Salah satu diantaranya adalah menshalatkan jenazah. Bagaimana ketentuan shalat Jenazah? Perhatikan uraian materi berikut ini !1. Pengertian dan Hukum Shalat Jenazah

Shalat Jenazah adalah shalat yang dilakukan oleh kaum muslimin terhadap saudaranya sesama muslim yang meninggal dunia dengan syarat dan rukun tertentu. Jumhur ulama (mayoritas ulama) sepakat bahwa menyalatkan jenazah muslim hukumnya fardu kifayah. Maksudnya, apabila sudah ada salah satu muslim atau muslimah yang menyalatkan, orang lain yang tidak ikut menyalatkan bebas dari kewajiban, tidak berdosa. Akan tetapi, jika tidak ada seorangpun yang menyalatkanya, semua muslim dan muslimah di lingkungan jenazah tersebut berdosa. Menyalatkan jenazah orang yang ingkar kepada Allah SWT adalah haram hukumnya. Allah SWT berfirman:

(((( ((((((( (((((( (((((( (((((((( ((((( ((((((( (((( (((((( (((((( (((((((((( ( (((((((( ((((((((( (((((( (((((((((((( (((((((((( (((((( (((((((((( Artinya : Dan janganlah engkau (Muhammad) melaksanakan shalat untuk seseorang yang mati di antara mereka (orang-orang munafik), selama-lamanya dan janganlah engkau berdiri (mendoakan) di atas kuburnya. Sesungguhnya mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasik.(Q.S. at-Taubah/9: 84).

2. Syarat dan Rukun Shalat Jenazah

a. Syarat Shalat JenazahSyarat shalat Jenazah adalah :

1) Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari hadats dan najis serta menutup aurat dan menghadap kiblat, sebagaimana shalat biasa;

2) Shalat dilakukan sesudah jenazah selesai dimandikan dan dikafani;

3) Jenazah ditaruh di depan orang yang shalat, kecuali apabila shalat Ghaib.

b. Rukun Shalat Jenazah

Rukun shalat Jenazah adalah :

1) niat (cukup dalam hati),

2) berdiri jika mampu,

3) membaca takbir empat kali,

4) membaca al-Fatihah dan selawat atas Nabi Muhammad SAW dan

5) membaca doa untuk jenazah.

6) membaca salam

3. Shalat Ghaib

Shalat Gaib adalah shalat Jenazah yang jenazahnya tidak berada di depan/ ditempat shalat atau sudah dikubur. Rasulullah SAW pernah melaksanakan shalat Gaib, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut :

( )

Artinya : Dari Abu Hurairah R.A. berkata : "Nabi SAW mengumumkan wafatnya Najashi (Raja Habsyi) kepada khalayak ramai pada ia wafat. Mereka pergi bersama menuju lapangan. Maka dibariskannya para sahabatnya, dan disholatkannya dengan empat kali takbir." (Al Jama'ah)

4. Bacaan-Bacaan Shalat Jenazah

Setelah terpenuhi semua syarat, hendaknya orang yang akan menyalatkan jenazah berdiri menghadap jenazah. Apabila jenazahnya laki-laki, hendaknya imam berdiri di dekat kepalanya. Apabila jenazahnya perempuan, hendaknya imam berdiri di dekat pinggangnya, sementara itu, para makmum berdiri di belakang imam.

Setelah imam dan makmum menempatkan diri pada posisi yang benar, shalat Jenazah dimulai dengan urutan dan bacaan shalat Jenazah sebagai berikut:

a. Takbir pertama (takbiratul ihram) diteruskan membaca al-Fatihah.

Bacaan Al Fatihah sebagai berikut :

(((((( (((( (((((((((((( (((((((((( . (((((((((( (( ((((( (((((((((((((( . (((((((((((( (((((((((( . ((((((( (((((( ((((((((( . ((((((( (((((((( ((((((((( ((((((((((( . ((((((((( ((((((((((( ((((((((((((((( . ((((((( ((((((((( (((((((((( (((((((((( (((((( ((((((((((((( (((((((((( (((( ((((((((((((( .Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ( QS. Surat Al-Fatihah 1- 7)

b. Takbir kedua diteruskan membaca shalawat Nabi Muhammad SAWAdapun bacaan shalawat nabi adalah sebagai berikut :

() () () () () () () () Artinya:

Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi lbrahim beserta keluarganya. Berilah berkah kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.c. Takbir ketiga, diteruskan membaca doa berikut untuk jenazah. () () () Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia, hapuskanlah segala dosanya dan jadikanlah janah sebagai tempat pembaringand. Takbir keempat diteruskan membaca salam.

Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami atas pahalanya, janganlah Engkau fitnah kami setelah kepergiannya, ampunilah kami dan dia. Artinya: Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa dilimpahkan kepada kamu sekalian.Doa untuk jenazah boleh dibaca setelah takbir ketiga saja, boleh pula ditambah setelah takbir keempat (sebelum salam). Bacaan doa jenazah bermacam-macam. Selain doa jenazah di atas, boleh juga membaca doa berikut.

(/) () () () () () () () Artinya:

Ya Allah, ampunilah dia, sayangilah dia, maafkanlah dia hapuslah dosanya, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, bersihkanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkan dia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran. Buatkanlah ia ganti sebuah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia). Masukkanlah dia ke janah dan selamatkanlah dia dari fitnah kubur dan siksa nar.

Dhamir (kata ganti) " " dalam doa shalat Jenazah berlaku untuk semua jenazah, baik laki-laki maupun peremp Apabila disesuaikan dengan jenazahnya, damir diganti sebagai berikut: : berlaku untuk jenazah laki-laki seorang : berlaku untuk jenazah laki-laki banyak (campur antara laki-laki dan Perempuan) dan Dlomir : berlaku untuk jenazah perempuan seorang.5. Praktik Shalat Jenazah

Setelah memahami tata cara shalat Jenazah tersebut, praktikkan shalat Jenazah bersama teman-temanmu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.menyiapkan boneka atau gambar jenazah di atas meja di tempat kamu shalat Jenazah;

2.memilih salah seorang dari kamu untuk menjadi imam, beberapa orang menjadi makmum, dan tiga orang menjadi pengamat;

3. imam berdiri di dekat kepala jenazah (anggap jenazahnya lelaki);

4.melakukan shalat jenazah sekali saja. Shalat yang kedua, imam berdiri di dekat pinggang Jenazah (anggap saja jenazahnya perempuan);

5. mulailah shalat Jenazah sesuai ketentuan di atas;

6.pengamat memerhatikan secara cermat kesalahan-kesalahan yang terjadi, kemudian mendiskusikannya setelah selesai shalat;

7. untuk lebih baiknya, shalat Jenazah diulangi oleh tim pengamat.

Sementara itu, teman-teman yang semula menyalatkan beralih tugas menjadi pengamat;

8. mintalah petunjuk kepada gurumu jika mendapatkan kesulitan.TUGAS TERSETRUKTUR1. Jelaskan peeengertian, hukum dan dalil shalat jumat!

2. Jelaskan syarat wajib dan waktu mendirikan shalat jumat!

3. Jelaskan rukun dan syarat khutbah jumat!

4. Jelaskan syarat dan rukun shalat jenazah!

5. Hafalkan bacaan-bacaan shalat jenazah dan praktekkan shalat jenazah tersebut!TUGAS TIDAK TERSETRUKTUR 1. Buatlah tek khutbah jumat secara sederhana!

2. Berilah tanda V sesuai dengan kegiatan yang pernah kalian lakukan !NOPernyataanKebiasaanAlasan

selaluseringjarangTidak pernah

1.Setiap hari jumat saya mengerjakan shalat jumat dengan khusuk dan khidmad

2.Untuk menyempurnakan ibadah shalat jumat saya tiba dimasjid sebelum khatib mulai berkhutbah /naik mimbar.

3.Sebelum pergi kemasjid untuk shalat jumat terlebih dahulu saya mandi, potong kuku, memakai wangi-wangian dan baju yang bagus dan suci.

4.Ketika ada saudara muslim yang meninggal saya ikut menyolatkan

5.Dalam melakukan shalat jenazah, saya membaca doa shalat jenazah

dengan benar.

SOAL ULANGAN HARIAN KE 1

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar!

1. Hukum melaksanakan shalat Jum'at bagi wanita adalah ....

a. mubah c. makruh

b. fardu/wajib d. haram

2. Telah masuk waktu dhuhur termasuk ... shalat Jum'at.

a. rukun c. syarat sahnya

b. sunah d. kesempurnaan

3. Berikut ini yang tidak termasuk sunah shalat Jum'at ialah ....

a. memakai harum-haruman

b. mandi terlebih dahulu

c. berangkat dan pulang lewat jalan yang berbeda

d. duduk menghadap kiblat/khatib

4. Membaca dua kalimah syahadat termasuk... Khutbah.

a. rukun

b. sunah

c. kesempurnaan

d. keutamaan5. Berdoa untuk kaum muslimin dan muslimat dilakukan pada ....

a. awal Khutbahb. pertengahan Khutbahc. akhir Khutbahd. awal dan akhir Khutbah 6. Hukum menyalatkan jenazah orang kafir dan musyrik adalah ....

a. mubah c. makruh

b. haram d. mandub

7. Shalat Gaib adalah shalat Jenazah yang ,...

a. jenazahnya sudah dikubur

b. jenazahnya sulit dilihat

c. jenazahnya dirahasiakan

d. jenazahnya tidak ada di depan orang yang menyalatkan

8. Ahmad tidak berdosa karena tidak menyalatkan jenazah tetangganya yang muslim apabila ....

a. belum kenal dengan jenazahnya.

b. sudah ada yang menyalatkannya

c. jenazahnya perempuan

d. tidak mendapat izin keluarganya

9. Imam shalat Jenazah berdiri di dekat kepala jenazah apabila ....

a. jenazahnya lelaki

b. jenazahnya hanya seorang

c. jenazahnya masih anak-anak

d. jenazahnya keluarga sendiri

10. Takbir sebanyak empat kali termasuk ..

a. rukun shalat jenazah

b. sunah shalat jenazah

c. wajib shalat Jenazah

d. keutamaan shalat JenazahB. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

l. Ditujukan kepada siapakah panggilan pada Surah al-Jumuah Ayat 9?

2. Sebutkan dua adab atau tatakrama saat Khutbah berlangsung!

3. Sebutkan dua manfaat dilaksanakannya shalat Jumat!

4. Sebutkan urut-urutan tata cara shalat Jenazah!

5. Tulis doa dalam shalat jenazah setelah melakukan takbir keempat?

BAB II

SHALAT JAMA, QASHAR , JAMA QASHAR DAN SHALAT DALAM KEADAAN DARURATSTANDAR KOMPETENSI :2. Melaksanakan tata cara shalat jamak, qasar, jamak qasar, dan shalat dalam keadaan daruratKOMPETENSI DASAR :2.1. Menjelaskan ketentuan shalat jamak, qashar, dan jamak qashar2.2. Mempraktikkan shalat jamak, qashar, dan jamak qashar2.3. Menjelaskan ketentuan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di kendaraan

2.4. Mempraktikkan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di kendaraan

INDIKATOR :

1.1.1. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dan dalam keadaan darurat1.1.2. Siswa dapat menjelaskan hukum dan dalil shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat

1.1.3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat1.1.4. Siswa dapat menjelaskan sebab-sebab di bolehkannya shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat1.1.5. Siswa dapat menjelaskan tata cara shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar shalat dalam keadaan darurat1.1.6. Siswa dapat mempraktekkan shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan daruratKELAS/SEMESTER : 7/GENAPSHALAT JAMA, QASHAR , JAMA QASHAR DAN SHALAT DALAM KEADAAN DARURATA. Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak QasarPembahasan ketentuan shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar meliputi pengertian shalat Jamak dan Qasar; macam-macam shalat Jamak; shalat yang boleh dijamak dan diqasar; syarat shalat Jamak dan asar.

1. Pengertian Shalat Jamak dan Qasar Secara bahasa, jamak artinya mengumpulkan, sedangkan menurut istilah syariat Islam, shalat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang dilakukan secara berurutan dalam satu waktu.

Shalat Jamak merupakan keringanan yang diperbolehkan, kecuali menjamak shalat Dhuhur dan shalat Asar di Arafah dan menjamak shalat Maghrib dengan shalat Isya pada malam hari di Muzdalifah. Menjamak shalat di kedua tempat tersebut merupakan ketetapan baku yang tidak memiliki pilihan lain (wajib). Hal itu didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Asar di Arafah dengan satu adzan dan dua ikamah. Ketika beliau tiba di Muzdalifah, beliau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya dengan satu adzan dan dua ikamah.

Adapun hukum melaksanakan shalat Jamak adalah mubah (boleh) bagi orang yang dalam perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya.

Shalat Jamak pernah dilaksanakan Rasulullah SAW seperti dijelaskan dalam hadits berikut.

( )Artinya :

Dari Muaz bahwasanya Nabi Muhammad SAW dalam Perang Tabuk apabila beliau berangkat sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan shalat Dhuhur sehingga beliau kumpulkan pada shalat Asar (beliau shalat Dhuhur dan Asar pada waktu Asar). Jika beliau berangkat sesudah tergelincir matahari, beliau melaksanakan shalat Dhuhur dan shalat Asar sefuiligus, kemudian beliau berjalan. Jiknbeliau berangkat sebelum Maghrib, beliau mengakhirkan shalat Maghrib sehingga beliau mengerjakan shalat Maghrib beserta Isya; dan jika beliau berangkat sesudahwaktu Maghrib, beliau menyegerakan shalat Isya dan beliau shalat Isya beserta Maghrib. (H.R. Ahmad: 21080 dan Abu Dawud: 1031 dan at-Tirmizi: 508).

Sedangkan Qasar artinya meringkas atau memendekkan. Shalat Qasar ialah melaksanakan (shalat fardu) dengan cara meringkas jumlah rakaatnya dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Shalat yang dapat diqasar adalah shalat Dhuhur, Asar, dan Isya. Sementara itu, shalat Maghrib tetap tiga rakaat dan shalat Subuh juga tetap dua rakaat. DIsyariatkannya mengqasar shalat termasuk rukhsah (keringanan), sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut.

((((((( (((((((((( ((( (((((((( (((((((( (((((((((( ((((((( ((( ((((((((((( (((( ((((((((((( (((( (((((((( ((( (((((((((((( ((((((((( (((((((((( ( (((( (((((((((((((( (((((((( (((((( ((((((( (((((((( (((((

Artinya :Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qasar shalat, jika kamu takut diserang orang kafir .... (Q.S. an Nisa'/4: 101)

2. Macam-Macam Shalat Jamak

Shalat Jamak dibagi menjadi dua macam, yaitu shalat Jamak Takdim dan shalat Jamak Takhir.

a. Shalat Jamak Takdim adalah mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Asar pada awal waktu shalat Dhuhur atau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya pada awal waktu shalat Isya.

b. Shalat Jamak Takhir adalah shalat Dhuhur dan shalatAsar dikerjakan pada waktu shalatAsar atau shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.

3. Shalat yang Boleh Dijamak dan Diqasar

Menurut sunah Rasulullah saw., shalat yang boleh dijamak ialah shalat Dhuhur dengan shalat Asar dan shalat Maghrib dengan shalat Isya. Shalat Subuh tidak boleh dijamak sehingga shalat Subuh harus dilaksanakan secara terpisah dari shalat lain. Jadi, shalat Subuh tetap dilaksanakan pada waktunya.

Adapun shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya empat. Dengan demikian. shalat maghrib dan Subuh tidak boleh diqasar. Shalat Maghrib dan Subuh tetap dilakukan tiga rakaat dan dua rakaat.

4. Syarat Shalat Jamak dan Qasar

Setiap orang Islam diperbolehkan menjamak shalat apabila terpenuhi syarat sebagai berikut :a. sebagai musafir atau sedang bepergian b. dalam keadaan tertentu, seperti turun hujan lebatc. keadaan sakitd. ada keperluan penting lainnyae. Shalat Qasar boleh dilakukan bagi mereka yang dalam perjalananf. jarak perjalanan adalah jarak yang membolehkan qasar (80,6 Km)g. perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat.

5. Praktik Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar

Cara mempraktikkan shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar adalah sebagai berikut.

1. Shalat Jamak

Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu shalat Jamak Takdim dan shalat Jamak Takhir.

a. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takdim

1) Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Dhuhur. Mula-mula kita mengerjakan shalat Dhuhur empat rakaat. Pada saat itu juga, kita berniat akan melaksanakan shalat Asar pada waktu shalat Dhuhur. Setelah mengerjakan shalat Dhuhur, kita membaca ikamah, diteruskan mengerjakan shalat Asar empat rakaat.

2) Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Maghrib. Mula-mula kita mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat. Pada saat itu juga, kita berniat akan melaksanakan shalat Isya pada waktu shalat Maghrib. Setelah selesai mengerjakan shalat Maghrib, kita menyerukan ikamah, lalu mengerjakan shalat Isya sebanyak empat rakaat.

b. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takhir

1) Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Asar.

Ketika masih dalam waktu shalat Dhuhur, kita berniat bahwa shalat Dhuhur akan dikerjakan pada waktu shalat Asar. Setelah masuk waktu shalat Asar, kita mengerjakan shalat Dhuhur sebanyak empatrakaat. Selesai shalat Dhuhur, kita menyerukan ikamah dan langsung mengerjakan shalat Asar.

2) Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.

Ketika masih dalam waktu shalat Maghrib, kita berniat mengerjakan shalat Maghrib pada waktu shalat Isya (Jamak Takhir). Setelah masuk waktu shalat Isya, kita mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat, kemudian menyerukan ikamah dan terus mengerjakan shalat Isya empat rakaat.

Dalam menjamak shalat, baik shalat Jamak Takdim maupun shalat Jamak Takhir, di antara kedua shalat tersebut tidak boleh disela dengan zikir karena shalat tersebut seakan-akan satu shalat.

2. Shalat Qashar

Shalat Qashar adalah meringkas bilangan rakaat dalam shalat fardu, dari empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat. Oleh karena itu, shalat fardu yang jumlah rakaatnya kurang dari empat rakaat tidak boleh diqasar, seperti shalat Maghrib dan shalat Subuh.

Bagaimana cara melakukan shalat Qashar?

Perhatikan uraian berikut!

a. Jika yang diqashar shalat Dhuhur, caranya adalah berniat untuk mengerjakan shalat Zuhut dengan qasar. Bacaan dan gerakannya seperti shalat Dhuhur, yang berbeda hanya niat.

b. Jika yang diqasar shalat Asar, caranya seperti mengqasar shalat Dhuhur, yang berbeda hanya niat.

c. Jika yang diqasar shalat Isya, cara mengerjakannya pun sama seperti mengqasar shalat Dhuhur, baik bacaannya maupun gerakannya, yang berbeda hanya niat.

3. Shalat Jamak Qashar

Shalat Jamak Qashar adalah dua shalat fardu yang dikerjakan secara berurutan dalam satu waktu dan jumlah rakaatnya diringkas. Apabila dikerjakan pada waktu shalat yang awal, disebut shalat Jamak Qashar Takdim. Apabila dikerjakan pada waktu shalat yang akhir, disebut shalat Jamak Qashar Takhir.

a. Shalat Jamak Takdim dengan Qashar

1) Shalat Dhuhur dan Asar

Cara mengerjakannya, yaitu shalat Dhuhur dua rakaat kemudian dilanjutkan shalat Asar dua rakaat. Shalat Dhuhur dan Asar ini dikerjakan pada waktu dhuhur. Bacaan dari gerakannya seperti shalat Dhuhur dan Asar, yang berbeda hanya niatnya.

2) Shalat Maghrib dan Isya

Cara mengerjakannya, yaitu shalat Maghrib dahulu tiga rakaat, kemudian dilanjutkan shalat Isya dua rakaat. Salam Maghrib dan Isya ini dikerjakan pada waktu maghrib. Bacaan dan gerakannya seperti shalat Maghrib dan Isya yang biasa kita kerjakan, yang berbeda hanya niatnya.

b. Shalat Jamak Takhir dengan Qashar

Shalat Jamak Takhir dengan qasar adalah shalat Dhuhur dan Asar. Cara mengerjakannya adalah shalat Dhuhur dahulu dua rakaat, kemudian dilanjutkan shalatAsar dua rakaat. Shalat Dhuhur

danAsar ini dikerjakan pada waktu asar. Gerakan dan bacaannya seperti shalat Dhuhur dan Asar yang biasa kita kerjakan, yang berbeda hanya niatnya.

Contoh. ; Hasna pergi ke Bandung untuk silaturahmi ke tempat saudara. Ia berangkat dari rumah pukul 7.00 dan tiba di Bandung pukul 17.00 dengan mengendarai mobil pribadi. Dalam perjalanan panjangnya, Hasna tentu harus memenuhi kewajibannya untuk shalat Dhuhur dan Asar. Bolehkah Hasna mengerjakan shalat Jamak Takdim atau Takhir?

B. Ketentuan Shalat dalam Keadaan Darurat

1. Shalat dalam Keadaan Sakita. Tata Cara Bersuci bagi Orang Sakit

Cara bersuci bagi orang sakit adalah sebagai berikut:

1) Cara Berwudhu

Apabila orang sakit itu masih mampu menggunakan air, wudhu dapat dilakukan sambil duduk di tempat tidak dengan dibantu perawatnya. Apabila sudah tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya, orang sakit dapat diwudhukan oleh orang lain.

2) Tayamum

Apabila orang yang sakit tidak sanggup menggunakan air (menurut pertimbangan dokter), wudhu boleh digantikan dengan tayamum, baik sebagai pengganti wudhu maupu pengganti mandi.

b. Shalat bagi Orang Sakit

Shalat bagi orang yang sakit dapat dilakukan dengan cara :

1) Duduk

Orang sakit yang shalat dengan duduk, duduknya adalah duduk iftirasy (duduk antara dua sujud) atau menurut kemampuannya. Gerakan rukuk cukup dilakukan dengan membungkukkan badan sekadarnya. Iktidal dilakukan dengan duduk lalu sujud sebagaimana biasa, sedangkan duduk di antara dua sujud sama. Selanjutnya, duduk tasyahud akhir dilakukan dengan duduk tawaruk. Gerakan dan bacaan salamnya sama dengan shalat biasa.

2) Berbaring (Tidur Miring)

Apabila seseorang yang sakit mengerjakan shalat dengan berbaring, hendaklah ia berbaring ke sebelah kanan dengan menghadap kiblat. Bagi orang Indonesia yang berada di sebelah timur Ka'bah, shalat dilakukan dengan membujur kearah utara sehingga kaki berada di sebelah selatan.

Semua bacaan shalat dengan berbaring sama dengan bacaan shalat sambil berdiri. Adapun gerakan dalam shalat, seperti rukuk, iktidal, sujud, dan seterusnya cukup memberikan Isyarat dengan kepalanya atau kedipan mata.

3) Telentang

Apabila seseorang sakit dan mengerjakan shalat dengan telentang, hendaklah kedua kakinya dihadapkan ke arah kiblat. Jika memungkinkan, kepalanya diberi bantal agar mukanya dapat menghadap ke arah kiblat. Dengan demikian, ia tidur dengan kepala berada di sebelah timur dan kaki di sebelah barat.

Bacaan dalam shalat telentang sama dengan shalat sambil berdiri. Gerakan dalam shalatnya sama dengan gerakan shalat sambil berbaring (tidur miring). Jika seseorang yang mengerjakan shalat dengan telentang sudah tidak mampu lagi untuk memberikan Isyarat, baginya tidak wajib melakukan apa-apa.

2. Shalat dalam Kendaraan

a. Tata Cara Bersuci dalam Kendaraan

Apabila kamu sedang dalam kendaraan (naik bus misalnya) dan tidak ada kesempatan untuk turun mengambil air wudhu, lakukan tayamum. Tepukkan kedua tanganmu pada dinding kendaraan atau kursi bagian belakang yang ada di depanmu. Usapkan sekali untuk wajah dan teruskan (tidak usah menepukkan tangan lagi) kedua telapak tanganmu bagian luar sampai pergelangan tangan.

b. Praktik Shalat dalam Kendaraan

Setelah selesai tayamum,lakukan shalat dengan cara sebagai berikut.

1) Apabila tidak mungkin melakukan shalat dengan berdiri (karena takut terjatuh dan sebagainya), lakukanlah shalat dengan duduk di tempat dudukmu.

2) Apabila tidak mungkin dapat rukuk dan sujud sebagai mestinya, lakukan dengan Isyarat saja.

Usahakan agar pada waktu takbiratulihram engkau dapat menghadap kiblat. Jika tidak dapat (misalnya kendaraan terus menuju ke arah timur. utara, dan selatan), niatkan di dalam hatimu bahwa engkau menghadap kiblat.

Gerakan salam tetap dilakukan ke kanan dahulu, walaupun saat dikendaraan tidak menghadap ke arah barat.

c. Praktik Shalat dalam Keadaan Darurat

1. Shalat dalam Keadaan Sakit

Praktikkan shalat dalam keadaan sakit dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut!

a. Tentukan siapa yang akan mendemonstrasikan terlebih dahulu, siapa pula yang menjadi pengamatnya.

b. Demonstran memperagakan terlebih dahulu tatacara shalat dalam keadaan sakit, sedangkan pengamat memerhatikan dengan sungguh-sungguh.

c. Selesai mendemonstrasikan shalat, bicarakan benar atau salahnya.

d. Mintalah bimbingan gurumu apabila menjumpai kesulitan!

2. Shalat dalam Kendaraan

Praktikkan bersama teman-temanmu di Madrasah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

a. Tentukan siapa di antara kamu yang memperagakan shalat, siapa pula yang menjadi pengamatnya.

b.Anggaplah kamu sedang bepergian jauh. Gunakan kursi sebagai ganti kursi kendaraan. Sementara itu, di kursi sebelah kanan dan kirimu diisi teman-temanmu sebagai ganti penumpang lain.

c.Lakukan tayamum dengan menebakkan telapak tangan pada kursi di depanmu jika kamu sedang bepergian jauh.

d. Beritahukan kepada teman di kanan dan kirimu yang berperan sebagai penumpang lain agar tidak terganggu shalatmu.

e.Tim pengamat memperhatikan dan mengingat-ingat kesalahan yang terjadi saat pratik shalat. Kemudian, bahaslah bersama-sama setelah selesai shalat.

TUGAS TERSETRUKTUR1. Jelaskan pengertian shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dan dalam keadaan darurat!2. Jelaskan hukum dan dalil shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat!3. Jelaskan macam-macam shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat!4. Jelaskan sebab-sebab di bolehkannya shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat!5. Praktekkan shalat jamak, Qasar dan Jamak Qasar dalam keadaan darurat!TUGAS TIDAK TERSETRUKTUR1. Tanyakan kepada kerabat atau tetanggamu yang pernah menunaikan ibadah haji, bagaimana dia dalam mengerjakan shalat selama dalam perjalanan ibadah haji!

2. Bolehkah seseorang yang bepergian dari Wonosari ke Jogjakarta melakukan jama dalam shalatnya. Kalau jawaban kamu boleh atau tidak jelaskan alasannya.SOAL ULANGAN HARIAN KE 2A. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang paling benar !

1. Diperbolehkannya menjamak shalat merupakan ... dalam syariat Islam.

a. takhasus

b. khusus

c. rukhsah

d. qisas

2. Ketentuan shalat secara jamak hanya berlaku dalam ...

a. shalat fardu saja

b. shalat wajib dan sunah

c. bepergian saja

d. bagi orang tertentu saja

3. Arti jamak menurut bahasa adalah

a. mengumpulkan

b. meringkas

c. memisahkan

d. menyatukan

4. Menjamak shalat Dhuhur dan shalat Asar dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur disebut shalat....

a. Jamak Takdim

b. Jamak Takhir

c. Jamak Qasar

d. Jamak Takdim Qasar

5. Pukul 18.15 Ahmad melakukan shalat Maghrib, kemudian diteruskan dengan shalat Isya masing-masing 3 dan 4 rakaat. Shalat Ahmad disebut shalat ....

a. Jamak

b. Jamak Takdim

c. Takhir

d. Jamak Takhir

6. Keringanan dalam melaksanakan shalat berlaku bagi ....

a. semua keadaan

b. orang yang tahu

c. semua manusia tanpa kecuali

d. orang yang sedang dalam kesulitan

7. Keringanan yang diberikan Allah SWT dinamakan ....

a. rukhsah

b. khusus

c. ringkas

d. sunah

8. Keringanan dalam pelaksanaan shalat sebagai bukti ....

a. keluwesan ajaran Islam

b. keluasan ajaran Islam

c. kedalaman ajaran Islam

d. kelengkapan ajaran Islarn

9. Ibadah yang sama sekali tidak boleh ditinggalkan adalah ....

a. shalat wajib

b. puasa sunah

c. haji

d. zakat harta

10. Orang yang shalat di dalam pesawat terbang, arah kiblat menghadap ....

a. mengikuti arah pesawat

b. ke timur

c. ke selatan

d. ke baratB. Jawablah pertanyaan berikut secara jelas dan singkat1. Jelaskan pengertian shalat Jamak menurut syariat Islaml

2Sebutkan syarat sah shalat Jamak!

3. apakah perbedaan antara jamak dan qosor ?4. Untuk siapa saja ketentuan shalat Qasar itu berlaku?

5.Selain dalam hal bersuci, masih ada lagi keringanan dalam Islam. Kemukakan keringanan ajaran Islam dalam hal shalat bagi orang sakit!

LATIHAN SOAL TENGAH SEMESTERA. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau jawaban yang paling benar !

1. Suci dari hadats dan najis termasuk ... Khutbah.

a. syarat sahnya

b. rukun

c. keutamaan

d. kesempurnaan

2. Pada waktu khatib duduk di antara dua Khutbah, jamaah hendaknya . ...

a. membaca selawat Nabi saw.

b. membaca istigfar

c. membaca Al-Qur'an walau satu surah

d. segera bangun dari tidurnya

3. Jika orang-orang yang tidak terkena kewajiban shalat Jum'at menghadiri shalat Jum'at dan shalat bersama imam, hukumnya ... dan ia tidak perlu lagi shalat Dhuhur.

a. sah

b. mubah

c. makruh

d. sunah

4.Terjemahan yang benar dari sabda Rasulullah saw. di atas adalah ....

a. Barang siapa mendapatkan satu rakaat shalat, ia telah mendapatkan shalat semuanya (Muttafaq 'Alaih)

b. Shalat Jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan

c. Barang siapa tidak mendapatkan satu rakaat, ia harus mengulangi shalat semuanya

d. Shalat Jum'at itu tidak wajib bagi anak-anak, wanita, dan musafir

5. Rasulullah saw. bersabda:

artinya....

a. shalat Jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan

b. shalat Jum'at wajib bagi orang yang tidak bepergian

c. shalat Jum'at tidak wajib bagi orang yang sakit

d. shalat Jum'at sunah bagi wanita yang mengerjakannya

6. Nabi Ibrahim a.s. pernah memohonkan ampun kepada Allah untuk ayahnya yang mati dalam keadaan kafir karena ....

a. beliau ingin berbakti kepadanya

b. ia yang melahirkan Nabi Ibrahim a.s.

c. beliau terlanjur janji kepadanya

d. ayah harus dihormati

7. Nabi Ibrahim a.s. berhenti mendoakan ayahnya setelah diberitahu Allah bahwa....

a. doanya tidak mungkin dikabulkan

b. Azar hidup pada zaman Raja Namrud

c. Azar menjadi musuh Allah SWTd. Azar pembuat patung

8. Dalam shalat Jenazah, setelah takbir kedua kemudian membaca ....

a. al-Fatihah

b. selawat Nabi saw.

c. doa iftitah

d. doa untuk jenazah

9. Berikut ini yang termasuk doa shalat Jenazah adalah ....

10. Berikut ini yang bukan termasuk syarat sah shalat Jenazah adalah ....

a. berdiri (jika mampu)

b. menghadap kiblat

c. badan suci dari hadats dan naiis

d. telah tiba waktu shalat

11. Shalat yang dapat diqasar adalah shalat ....

a. Dhuhur dan Asar

b. Isya dan Maghrib

c. yang jumlah rakaatnya empat

d. yang jumlah rakaatnya lebih dari dua

12.Shalat Dhuhur dan Asar apabila diqasar dilakukan dengan ....

a. dua rakaat, dua rakaat

b. tiga rakaat, dua rakaat

c. empat rakaat, dua rakaat

d. lima rakaat, dua rakaat

13. Shalat yang tidak boleh dijamak dan tidak boleh diqasar ialah ...

a. Maghrib

b. Asar dan Maghrib

c. Maghrib dan Isya

d. Maghrib dan Subuh

14. Bagi orang yang bepergian jauh, mengqasar shalat hukumnya ....

a. wajib ain

b. mubah

c. wajib kifayah

d. sunah

15. Berikut ini yang bukan merupakan syarat sah shalat Qasar adalah ....

a. perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat (terlarang)

b. perjalanan itu berjarak jauh (perjalanan sehari semalam)

c. shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya empat

d. tidak berniat shalat Qasar pada waktu takbiratulihram

16. Jika seseorang mengerjakan shalat dengan berbaring, hendaklah ia berbaring ke ....

a. sebelah kanan

b. sebelah kiri

c. arah tenggaru

d. arah timur

17. Kemudahan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya dalam melaksanakan shalat ketika sakit, dalam perjalanan, dan perang diterangkan dalam Surah ....

a. al-Baqarah: 68

b. al-Anfal: 58

c. al-Hajj: 78

d. al-Md'idah: 871

18. Jika seseorang mengerjakan shalat dengan telentang sudah tidak mampu lagi untuk memberikan Isyarat, baginya ....

a. tidak wajib melakukan apa pun juga

b. minta orang lain untuk menyalatkan

c. minta bantuan orang lain menggerakkan sebagian tubuhnya

d. berteriak minta tolons

19. Jika seseorang shalat sambil duduk duduknya hendaklah ....

a. duduk tawaruk

b. duduk iftirasy

c. duduk santai

d. duduk bersila

20. Cara shalat dengan berbaring, gerakan rukuk, iktidal, dan sujud cukup memberikan Isyarat dengan ....

a. kepala atau kedipan mata

b. kaki digerakkan

c. tangan

d. mulut

B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

1. Sebutkan tiga rukun shalat jumat ?

2. Apa sebab shalat jumat mempunyai nilai-nilai syiar dalam Islam ?

3. Sebutkan hokum menyalatkan jenazah? jelaskan ?

4. Sebutkan alas an diperbolehkannya menjama shalat ?

5. Bagaimana cara menghadap kiblat bagi orang yang shalat diatas kendaraan ?BAB IIISHOLAT SUNAH MUAKAD DAN GHOIRU MUAKADSTANDAR KOMPETENSI :2. Melaksanakan tata cara shalat sunah muakad dan ghairu muakadKOMPETENSI DASAR ;2.1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat sunah muakad2.2. Menjelaskan macam-macam shalat sunah muakad.2.3. Mempraktekkan shalat sunah muakad2.4. Menjelaskan ketentuan shalat sunah ghoiru muakad.2.5. Menjelaskan macam-macam shalat sunah ghairu muakad.2.6. mempraktekkan shalat sunah ghoiru muakad

INDIKATOR:3.1.1. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat sunah muakad

3.1.2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam shalat sunah muakad dan dalilnya

3.1.3. Siswa dapat mempraktekkan shalat sunah muakad

3.1.4. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat sunah ghairu muakad

3.1.5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam shalat sunah ghairu muakad dan dalilnya

3.1.6. Siswa dapat mempraktekkan shalat sunah ghairu muakad

KELAS/SEMESTER : 7/GENAPSHOLAT SUNAH MUAKAD DAN GHOIRU MUAKADKita sering melihat di masjid-masjid atau musholla orang-orang melakukan shalat sunah sebelum dan sesudah mengerjakan shalat fardu yang dilakukan dengan dua rakaat terus salam. Shalat sunah yang demikian dalam istilah syariat Islam ialah shalat rowatib. Shalat sunah ada dua macam yaitu shalat sunah muakad dan shalat sunah ghairu muakad Yang termasuk shalat sunah muakad antara lain : shalat rawatib, sholat sunah lail, shalat sunah idain, tahiyatul masjid dan shalat dhuha, untuk itu kita sebagai umat Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai sunah sudah semestinya menjunjung tinggi segala warisan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. seperti yang disabdakan: ( )

Artinya : Telah aku tinggalkan untuk kalian dua macam, yang tidak akan sesat setelah berpegang pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan sunnahku (Al-Haditst)A. Pengertian Shalat Sunah:

Shalat sunah atau disebut juga mustahab, tatawwuadalah: shalat yang dikerjakan selain shalat lima waktu yang berfungsi sebagai tambahan (nawaafil) dari yang wajib yang dianjurkan oleh agama dan di contohkan oleh Rasulullah SAW. sehingga akan mendapatkan hikmah dan pahala yang besar disisi Allah SWT.1. Sholat rowatib

a. Pengertian Shalat RawatibYaitu: shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu lima waktu. Baik yang dilakukan sebelumnya (qabliyah) maupun sesudahnya (badiyah).

b. Macam shalat Sunah Rowatib Shalat Sunah Rowatib itu ada dua macam :

1) Shalat Sunah Rowatib Muakkad yaitu shalat sunah rowatib yang sangat di anjurkan atau sangat penting.

2) Shalat Sunah Rowatib Ghairu muakkad yaitu shalat sunah rowatib yang kurang dianjurkan atau kurang di pentingkan.

Dalil dalil shalat sunah rowatib

Haditst Nabi SAW. :

: . ( ) Artinya : Dari Abdullah bin umar dia berkata : Saya ingat dari rasululllah mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat sesudah zhuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum subuh. (HR. Bukhari)

: ( )

Artinya : Dari umi Habibah Romlah binti Abi Subyan RA berkata : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : tiada orang muslim yang shalat sunah karena Allah pada tiap hari dua belas rakaat, melainkan Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. (HR. Muslim)

c.Bilangan shalat Sunah Rowatib

1. Bilangan shalat sunah rowatib muakkadada 10 rakaat yaitu :

a. Dua rakaat sebelum zhuhur

b. Dua rakaat sesudah zhuhur

c. Dua rakaat sesudah maghrib

d. Dua rakaat sesudah Isya

e. Dua rakaat sebelum subuh

2. Bilangan shalat Sunah Rowatib Ghairu muakkad 10 rakaat yaitu :

a. Dua rakaat sebelum zhuhur, sehingga menjadi 4 rakaat (yang dua sunah muakkad) .

b. Dua rakaat sesudah zhuhur, sehingga menjadi 4 rakaat (yang dua sunah muakkad) .

c. Empat rakaat sebelum asar.

d. Dua rakaat sebelum maghrib.

d. Mempraktekkan shalat Sunah Rowatib :

Perlu disadari bahwa shalat sunah rowatib itu sangat besar pahalanya, baik yang muakkad maupun yang ghairu muakkad. Bahkan shalat rowatib dapat berfungsi sebagai penyempurna kekurangan-kekurangan pada shalat fardu. Oleh karena itu, kita harus membiasakan supaya kita mampu melaksanakan dengan shalat fardu lima waktu.

B. Shalat Sunah Malam (Lail)

Pada saat bulan Romadhon, kita selalu melaksanakan shalat tarawih dan shalat witir, malamnya sering kali shalat tahajud, hajat dan lainnya.

1. Pengertian Shalat Malam

Shalat sunah malam adalah salah sunah yang dikerjakan pada malam hari sesudah shalat Isya sampai sebelum fajar. Sering disebut shalat Qiyamul lail. Firman Allah SWT dalam surat Al-Isra 79:

Artinya : Dan sebagian malam hari hendaklah kamu mengerjakan shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra : 79)

Haditst Nabi SAW :

, , ( )

Artinya: Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan, hubungi semua kerabat, dan shalatlah di waktu malam di kala orang-orang sedang, pasti kamu akan masuk dalam syurga dengan selamat sejahtera. (HR. Bukhari, Ibnu Majah dan Tirmidzi).

: ( )

Artinya : Rosulullah SAW. telah bersabda : shalat yang paling utama sesudah shalat fardu adalah shalat malam. (H. R Muslim)

2. Waktu mengerjakanya

Shalat malam di kerjakan setelah Isya hingga terbit fajar. Lebih utama pada sepertiga malam yang terakhir .3. Syarat dan rukun shalat malam

Syarat dan rukun sholat malam ketentuannya sama dengan shalat-shalat yang lainnya.

4. Macam shalat malam dan bilangan rakaatnyaa. Shalat tahajjud yaitu shalat malam sesudah bangun dari tidur, bilangannya paling sedikit 2 rakaat, bisa berjamaah.

b. Shalat Tarawih yaitu shalat yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan, bilangan rakaatnya ada yang 8 rakaat ada pula yang 20 rakaat.

(Dalil hal 72)

c. Shalat witir yaitu shalat malam yan bilangan rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas. Yang pertengahan di kerjakan 3 rakaat. Shalat ini bisa sendiri maupun berjamaah. (dalil hal 73 atas)

1. Keutamaan shalat sunah malam

a. Diberikan kedudukan yang mulia.

b. Menentramkan jiwa.

c. Doanya terkabul.

d.diberikan pahala.

e.Dimasukkan ke dalam syurga.

2. Membiasakan shalat malam

Mengingat fadlilah yang begitu besar dan pahala shalat sunah malam sangat besar, maka dianjurkan untuk mengerjakannya pada tiap-tiap malam, terutama shalat tahajud dan witir.

Rasulullah bersabda : . ( ) Artinya : Jadikanlah witir sebagai akhir dari shalat malammu (HR. Bukhari-Muslim)

( )

Artinya : Shalatlah sebagaimana melihat aku shalat (H.R. Muslim)

C. Shalat Sunah Id (Shalat Hari Raya)

Setahun dua kali umat Islam merayakan hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha (sholat idain), melaksanakan shalat sunah 2 rakaat yang diselenggarakan baik di masjid-masjid, musholla, maupun lapangan. Shalat id adalah shalat yang dilakukan karena datangnya hari raya. Shalat id hukumnya sunah muakkad. shalat id itu utamanya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid maupun di tanah lapang, shalat id dilaksanakan sebelum Khutbah hari raya dimulai.

Firman Allah dalam surat Al-Kautsar : 1-2

. . Artinya : Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (QS. Al-Kautsar :1-2)

: ( )

Artinya : Dari Ibnu Abbas RA. : Aku hadir pada saat shalat dari raya beserta Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Ustman RA. Kesemuanya melaksanakan shalat sebelum Khutbah. (HR. Bukhori Muslim)

: ( ) Artinya :

Rasulullah SAW. Telah memerintahkan kami pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, agar kami membawa gadis yang masih subur (belum menopaus) , yang sedang haid dan yang memakai cadar (tutup) ke tempat shalat hari raya. (HR. Bukhori Muslim)

Macam shalat Id dan Waktu Pelaksanaannya

a. Shalat hari raya Idul Fitri adalah shalat hari raya yang dikerjakan pada tanggal 1 syawal.

b. Shalat hari raya Idul Adha adalah shalat hari raya yang dikerjakan pada tanggal 10 dzulhijjah.

Waktu Mengerjakannya

Shalat Id dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit sekitar pukul 07. 00 sampai selesai. Sesudah shalat Id dilaksanakan Khutbah Id. Rasulullah bersabda :

. ( )

Artinya : Adalah Rasulullah SAW. Abu Bakar, Umar melakukan sembahyang hari raya sebelum berKhutbah (HR. Jamaah)

Tata cara shalat Id

Dalam mengerjakan shalat id itu sama saja ucapan dan gerakannya dengan shalat yang lain. Hanya ada beberapa perbedaan yang disunahkan dalam mengerjakan shalat id :

a. Sesudah takbiratul ikhram pada rakaat pertama membaca takbir sebanyak 7 kali dan pada rakaat kedua membaca takbir 5 kali. Di sela-sela takbir membaca tasbih

b. Pada saat takbir mengangkat tangan

c. Pada rakaat pertama membaca al-fatihah dan membaca surah al-ala dan rakaat kedua surah Al-Ghasyiyah

: . ( ) . Artinya: Adalah Rasulullah pada shalat idayni dan Shalat Jumat membaca Surat Sabbihisma Rabbikal Ala dan Hal Ataka Haditsul Ghasiyah (HR. Muslim) .

d. Imam hendaklah menyaringkan bacaannya

e. Tidak diadakan adzan dan iqamah

f. Tidak diadakan shalat Qabliyah dan BadiyahHal-hal yang disunatkan sebelum dan sesudah shalat Id :

a. Sebelum berangkat shalat disunahkan mandi

b. Memakai pakaian yang paling baik/yang baru

c. Memakai harum-haruman

d. Pada saat Idul Fitri sebelum berangkat makan terlebih dahulu, dan sebaliknya pada hari raya Idul Adha makan setelah shalat.

. ( ).Artinya: Adalah Rasululllah SAW: tidak berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri kecuali sudah makan pagi dan pada hari raya Idul Adha beliau makan sesudah shalat. (HR. Ahmad)

e. Waktu berangkat berbeda jalan dengan waktu pulang

f. Pada hari raya Idul Fitri hendaklah mengumandangkan takbir sejak terbenam matahari tanggal 1 syawal sampai dengan diselenggarakan shalat id. Pada saat hari raya Qurban dikumandangkan takbir sejak subuh hari arafah sampai dengan shalat id dan pada setiap habis shalat pada hari tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

D. Shalat DhuhaShalat dhuha adalah shalat yang dilaksanakan pada waktu dhuha. Waktu dhuha yaitu Matahari naik agak tinggi kira-kira sepenggalah atau antara sekitar jam tujuh sampai dengan sebelum waktu shalat dhuhur.

Shalat dhuha itu hukumnya sunnah muakkad (sangat ditekankan), yaitu pahalanya amat besar dan sangat banyak fadhilahnya. Bersabda Rasulullah SAW:

: . ( ).

Artinya: "Dari Abi Hurairah radhiyallah anhu berkata: kekasihku Rasulullah SAW berpesan kepadaku saya supaya berpuasa tiga hari pada setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari - Muslim) : } : ( ) .

Artinya:

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang, ia harus bersedekah dengan ruas tulang itu. Para sahabat bertanya? Siapa yang mampu melaksanakan itu Ya Rasulullah? Beliau menjawab: dahak yang ada di masjid lalu dibersihkan atau menyingkirkan gangguan dari jalan itu berarti sedekah atau sekiranya kuasa cukuplah diganti dengan mengerjakan shalat dhuha.

(HR. Ahmad dan Abu Dawud) .

Bilangan Rakaat Shalat Dhuha

Shalat dhuha itu paling sedikitnya di laksanakan 2 rakat yang petengahan 4 rakaat. Boleh 8 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Rasulullah SAW. Bersabda :

: . ( )

Artinya : adalah rasulullah SAW. shalat dhuha 4 rakaat dan beliau menambahkanya beberapa rakaat yang dikehendaki oleh Allah (HR. Ahmad, Muslim, Ibnu Majjah)

. . . ( )

Artinya : Shalat dhuha itu sebanyak 8 rakaat dan tiap-tiap dua rakaat salam (HR. Abu Daud)

: ( ) Artinya : Rasulullah SAW. Bersabda : barangsiapa mengerjakan shalat dhuha dua belas rakaat Allah akan membuatkan istana di surga (HR. Tirmidzi dan ibnu Majjah)

Tata cara mengerjakan shalat dhuha

Shalat dhuha itu cara mengerjakannya baik ucapan maupun gerakannya sama saja dengan shalat biasa : cara mengerjakanya secara munfarid (sendiri-sendiri) tidak disunahkan berjamaah. Lebih utama surat yang dibaca pada rakaat pertama setelah surat al Fatihah adalah As Syams dan rakaat kedua surat Ad Dhuha. Bila mengerjakan lebih dari dari dua rakaat, surat yang dibaca adalah Al Kafirun dan Al Ikhlas.

Doa Shalat Dhuha :

. . . .

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu waktu engkau. Cahaya cemerlang, keindahan, kekuatan, kekuasaan, penjagaan semua itu adalah hak yang ada pada engkau. Ya Allah, bilamana rizqi itu di langit maka turunkanlah, apabila di dalam bumi maka keluarkanlah, bilamana sukar maka mudahkanlah, bilamana haram maka jadikanlah suci, dan apabila jauh maka dekatkanlah, apabila sedikit maka perbanyaklah, dan apabila banyak maka berikanlah berkah, dengan hak engkau di waktu dhuha, cahaya, cemerlang, keindahan, kekuatan, kekuasaan dan penjagaan Engkau, anugerahkan kepadaku seperti apa-apa yang telah Engkau berikan kepada para hamba Engkau yang sholeh-sholeh. Mengingat keutamaan shalat dhuha, dan pahala besar bagi orang yang menjalankannya, serta dijanjikan rizqi yang luas akan diturunkan oleh Allah kepada kita, apabila dikerjakan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.. jika kita mau melaksanakan shalat dhuha dengan istiqamah setiap harinya.E. Shalat Sunah Tahiyyatul Masjid1. Pengertian sholat tahiyyatul masjid :

Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika memasuki masjid untuk menghormati masjid.

Shalat tahiyyatul masjid itu sebanyak 2 rakaat, waktu pelaksanaannya ketika masuk masjid. Adapun syarat maupun rukunnya seperti sholat-sholat yang lain.

Sabda Rasulullah SAW. :

: ( )

Artinya : Dari Abi Qotadah ra.: Rasulullah SAW. Bersabda: apabila salah seorang kamu masuk ke masjid, maka hendaklah ia jangan ia duduk, sebelum sembahyang dua rakaat. (HR. Muslim)

: . ( ) .Artinya : dari Jabir RA. berkata: saya datang kepada Nabi SAW. yang sedang di masjid, maka Nabi SAW. berkata kepada saya shalatlah dua rakaat. (HR. Bukhari Muslim).

2. Tata cara shalat tahiyyatul masjid

Tata cara shalat tahiyyatul masjid sama dengan shalat-shalat yang lain baik ucapan maupun gerakannya. Ketika memasuki masjid bertepatan dengan adzan sedang dikumandangkan maka seyogyanya tetap berdiri mendengarkan adzan sampai selesai setelah itu baru dilakukan shalat tahiyatul masjid. Doa ketika memasuki masjid:

Artinya: dengan nama Allah Ya Allah limpahkanlah rahmat dan salam pada Muhammad Ya Allah bukalah kepadaku pintu rahmat. 3.Tata cara Itikaf dan pengertiannya:

Pengertian Itikaf:

Itikaf adalah berdiam diri di masjid karena Allah. Masjid adalah tempat sujud dan tempat beribadah kepada Allah. Oleh karena itu agar setiap orang untuk shalat ketika memasuki masjid dan melaksanakan ibadah-ibadah yang lain.

Tata cara Itikaf:

1. Niat Itikaf

2. Tidak berhadats besar seperti junub, haidh dan nifas.

3. Berada di masjid.

Dalil tentang Itikaf:

Potongan Firman Allah surat Al-Baqarah : 187: .

Artinya: . . . dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam mesjid.(Q.S. Al-Baqarah :187 ).

Sabda Rasulullah SAW: : . ( ) .

Artinya: dari AIsyah ra. Berkata: adalah Rasululllah SAW melakukan Itikaf pada malam-malam yang sepuluh hari akhir bulan Romadhon hingga wafat kemudian dilanjutkan kelakuan itu oleh istri-istrinya sepeninggal Nabi Muhammad SAW.

.( )

Artinya: Adalah Rasulullah SAW beritikaf pada setiap bulan Romadhon sepuluh hari dan pada tahun dimana beliau meninggal beritikaf dua puluh hari. (HR. Bukhari) .

4. Hikmah Shalat Sunnah

1. Shalat sunnah adalah ibadah shalat yang berupa anjuran hikmah dan manfaatnya untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada dalam shalat fardhu, misalnya shalat rowatib.

2. Dalam shalat sunnah lail atau tahajjud insya Allah derajat bagi orang yang mengerjakannya ditempatkan pada tempat yang terpuji dan digolongkan pada tempat orarng-orang muttaqin serta memperloleh ketentrraman hidup lahir dan batin.

3. Mengerjakan shalat dhuha memperoleh keutamaan yang besar dan merupakan pengganti kebaikan yang tidak dapat dijalankan serta mempermudah dan barokah rizki.

4. Shalat tarawih dapat melebur dosa-dosa yang telah lewat dan dapat menyemarakkan malam Romadhon sebagai qiyamul lail.

5. Shalat idayni yang merupakan shalat tahunan umat Islam ini dapat melebur dosa-dosa daan dapat mempererat tali ukhuwah Islamiyah juga dapat menambah syiar Islam dan dapat menguatkan keimanan.

6. Shalat tahiyatul masjid dapat menambah semarak dan memakmurkan masjid lebih-lebih sebagai remaja manakala berdiam diri di masjid dengan membaca Al-Quran dan majlis talim merupakan nilai tambah dan pahala yang besar.

F. Shalat Istisqa

Shalat Istisqa adalah : shalat yang dikerjakan ketika terjadi kemarau yang panjang untuk memohon kepada Allah SWT agar di berikan hujan. Yang kekeringan tersebut sampai menjadikan kesulitan bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan binatang yang ada didaerah itu, yang cara pelaksanaannya adalah;

1. Disunahkan berpuasa 4 empat hari terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat istisqa . Kemudian setelah hari yang ke empat di pagi hari shalat baru dilaksanakan.

2. Shalat dikerjakan ditanah lapang, dengan mengajak semua warga masyarakat, baik yang tua, muda, dan anak-anak, laki-laki dan perempuan dengan berpakaian sehari-hari dan sekadar pantas yang terpenting menutup aurat, serta berjalan dengan tenang seraya tunduk kepada Allah SWT.3. Dilakukan Khutbah terlebih dahulu sebelum Shalat dimulai yang isinya memohon ampunan dari segala dosa yang telah diperbuat dan anjuran untuk bertaubat. Karena salah satu bencana diturunkan oleh AllahSWT. disebabkan oleh perilaku hamba-Nya banyak menjalankan kemaksiatan dan dosa.

4. Setelah semua siap, kemudian secara bersama-sama niat untuk memohon diturunkan hujan dan dilakukan shalat dua rakaat yang pelaksanaannya seperti shalat Hari Raya (Id ) yang bedanya adalah ;

a. Pada shalat Istisqa di rakaat yang pertama setelah takbir jamaah membaca Istigfar tujuh kali dan pada rakaat kedua membaca lima kalib. Pada rakaat pertama membaca Surat Nuh dan Surah Al-Alaa dan di rakaat yang kedua membaca surah Al-Ghasyiyah dibaca dengan keras (Jahr)

5. Setelah selesai sholat dilakukan lagi khutbah yang ke dua.dengan cara;a. Pada Khutbah pertama khatib mengawali dengan membaca istigfar sembilan kali dan pada khutbah yang kedua membaca istighfar tujuh kali, kemudian;

b. Membaca hamdallah (memmuji kepada Allah )c. Membaca shahadad dan shalawat atas Nabi

d. Wasiat taqwa kepada Allah, meninggalkan perbuatan dzalim, maksiat serta menghentikan perusakan terhadap alam, segeraa bertobat atas segala dosa dan anjuran untuk beramal shalih dan bersedekah.6. Khatib mengangkat tangan dengan merendahkan diri lalu berbalik membelakangi jamaah dengan menghadap kiblat serta membalikkan selendang kemudian kembali menghadap jamaah7. Setelah selesai khotbah imam dan jamaah memutar selendangnya yang kanan kekiri yang kiri kekanan dan membaca doa;

( )

Artinya; Segala puji bagi Allah yang memelihara sekalian alam. Pengasih lagi Penyayang, yang menguasai hari pembalasan. Tidak ada Tuhan selain Allah yang berbuat sesuai kehendak-Nya. Ya Allah, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau Maha Kaya (tidak membutuhkan siapa pun) dan kami kaum miskin ( yang membutuhkan-Mu ) Turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah hujan itu menjadi kekuatan serta mencukupi kami sampai habis masa keperluan kami ( HR. .TUGAS TERSETRUKTUR

1. Sebutkan shalat-shalat sunah muakad!

2. Sebutkan shalat-shalat sunah ghairu muakad!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan shalat rawatib qabliyah dan badiyah!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan shalat Tahiyatul Masjid!

5. Jelaskan tata cara Shalat Id, secara singkat dan jelas!

TUGAS TIDAK TERSETRUKTUR

1. Buatlah laporan tentang pelaksanaan shalat sunah yang pernah kamu kerjakan!

2. Buatlah teks Khutbah Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha!

SOAL ULANGAN HARIAN KE 3

A. Pilihlah jawaban, a,b,c, atau d yang paling tepat

1. Shalat sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan adalah shalat sunah ...a. Muakad

b. Ghairu Muakad

c. Rawatib

c. Idaiin2. Sholat sunah yang mengiring-iringi shalat lima waktu adalah ...

a. Muakad

b. Ghairu Muakad

c. Rawatib

c. witir

3. Shalat sunah dibawah ini yang termasuk Ghairu Muakad adalah ...

a. Dua rokaat sebelum magrib c. Dua rokaat setelah maghribb. Shalat tarawih

d. Empat rokaat sebelum asar

4. Sholat sunah yang bisa di laksanakan di malam bulan ramadlon atau diluar ramadlon yang jumlah rakaatnya ganjil adalah shalat...

a. Istisqa

b. Tarwih

c. Witir

d. Hajad 5. Waktu pelaksanaan shalat tarwih yang paling tepat adalah adalah...

a. Setelah sholat isyak sampai terbitnya fajar

b. Bisa dikerjakan setelah masuk waktu isyak walaupun belum shalat isyak

c. Dikerjakan setelah sholat isyak dan sesudah tidurd. Dikerjakan setelah maghrib sampai sebelum fajar

6. Rokaat shalat witir dikerjakan paling banyak...a. 3 rakaat

b. 5 rakaat

c. 9 rakaat

d. 11 rakaat

7. Sholat sunah malam yang disyariatkan dikerjakan setelah bangun tidur, sholat...

a. Hajad

b. Witir

c. Tahajud

d. Tarwih

8. Sholat yang dikerjakan karena terjadi gerhana matahri disebut shalat...

a. Khusuf

b. Kusuf

c. Khouf

d. Istisqo9. Sholat yang dikerjakan karena terjadi gerhana bulan disebut shalat...

a. Khusuf

b. Kusuf

c. Khouf

d. Istisqo

10. Ketentuan takbir pada rakaat yang pertama pada waktu shalat Id adalah...a. 5 kali

b. 7 kali

c. 3 kali

d. 9 kali

11. Shalat tahiyatul masjid dikerjakan pada saat...

a. Masuk masjid

c. Meninggalkan masjid

b. Meninggalkan masjidil haram

d. Masuk masjidil haram

12. Sholat yang dalam satu rakaat tetapi dengan rukuk dua kali adalah shalat ...a. Gerhana

b. Tasbihc. Minta hujan

d. Minta jodoh

13. Shalat dluha bisa dikerjan paling banyak...........

a. 2 rakaat

b. 4 rakaatc. 6 rakaat

d. 8 rakaat14. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dluha adalah jam...a. 06.00

b. 09.00c. 11.00

d. 12.00

15. Salah satu hikmah melaksanakan shalat dluha secara rutin adalah...

a. Mempermudah mendapatkan rizki yang barokah.b. Dihapus dari dosa-dosa yang telah lalu

c. Dimudahkan mendapatkan jodoh

d. Diberikan hujan yang barokah

16. Berdiam diri di dalam masjid dengan niat taqarub kepada Allah SWT disebut...a. Berhalwat

b. Mujahadah

c. Itikaf

d. Munajat

17. Shalat istisqa dilakukan untuk memohon kepada Allah agar diberikan...a. Jodoh

b. Hujan

c. Harta

d. pengampunan

18. Perhatikan potongan ayat Alquran Surat Al-Isra Ayat : 79 berikut ini!

...

Ayat di atas yang paling tepat menjelaskan dalil shalat sunah

a. Tarawih

b. Tahajud

c. Witird. hajat19. Shalat Tahajud yang paling baik di kercakan secaraa. Sendiri-sendiri ( Munfarid)

c. bersama-sama (berjamaah)b. Berjamaah dengan jenis kelamin sama

d. Munfarid atau berjamaah20. Dalam menjalankan shalat Istisqa di rakaat yang pertama membaca istighfar ...a. 1 kali

b. 3 kali c. 5 kalid. 7 kali.

UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK )B. Pilihlah jawaban, a,b,c, atau d yang paling tepat1. Shalat wajib sebagai pengganti shalat wajib dhuhur yang dilakukan pada jumat adalah

a. Shalat jama

b. Shalat qasshar

c. Shalat jumat

d. Shalat dhuha

2. Hokum melakukan shalat jumat bagi alaki-laki adalah

a. Fardhu ain

b. Fardhu kifayah

c. Sunnah muakad

d. Sunnah ghoiru muakad

3. Syarat yang harus di penuhi dalam melaksanakan shalat jumat, jika ssalah satu saja dari syarat tersebut tidak terpenuhi, maka shalat jumat dinyatakan tidak syah. Adalah pengertian dari

a. Syarat syah shalat jumat

b. Syarat wajib shalat jumat

c. Syarat shalat jumat

d. Pengertian shalat jumat

4. Sebelum kita berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat, alangkah baiknya jika melaksanakan sunah-sunah dalam shalat jumat, berikut ini yang tidak termasuk sunah dalam melaksanakan shalat jumat yaitu

a. Mandi untuk pergi shalat jumat

b. Berhias dengan memakai pakaian yang sebaik-baiknya

c. Memakai wangi-wangian

d. Makan terlebih dahulu

5. Di bawah ini adalah orang-orang yang harus melaksanakan shalat jumat

a. Laki-laki yang merdeka

b. Perempuan yang sehat

c. Laki-laki dan perempuan

d. Hamba sahaya

6. Urutan rukun khutbah jumat yang benar adalah

a. Mengucapkan syahadad, membaca shalawat nabi dan membaca hamdalah

b. Membaca hamdalah, membaca shalawat nabi dan mengucapkan syahadad

c. Membaca hamdalah, mengucapkan syahadad dan membaca shalawat nabi

d. Membaca basmalah, syahadad dan shalawat

7. Saat khotib berkhutbah, yang harus dilakukan jamaah adalaha. Mendiskusikan isi khutbah

b. Menegur bila ada orang berbicara

c. Memperhatikan dengan tenang

d. Menjaga agar tidak ada yang bermain

8. Hukum melaksanakan shalat jenazah adalah

a. Fardhu kifayah

b. Fardhu ain

c. Sunnah muakad

d. Sunnah ghaoiru makad

9. Takbir dalam shalat jenazah adalah

a. 3

b. 4

c. 5

d. 6

10. Shalawat atas nabi dibaca setelah melakukan takbir yang ke

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

11. Shalat jenazah yang dilakukan apabila jenazahnya tidak ada di tempat adalah

a. Shalat mayat

b. Shalat ghaib

c. Shalat sunnah

d. Shalat jenazah

12. Posisi imam shalat jenazah pada mayat perempuan adalah lurus dengan

a. Kepala

b. Dada

c. Perut

d. Kaki.

13. Posisi imam shalat jenazah pada mayat laki-laki adalah lurus dengan

a. Kepala

b. Dada

c. Perut

d. Kaki.

14. Yang tidak termasuk rukun shalat jenazah adalah

a. Niat.

b. Mendoakan mayat.

c. Memandikan mayat.

d. Memberi salam.

15. Orang sedang bepergian jauh boleh mengerjakan dua shalat fardhu dalam satu waktu dengan mengumpulkan keduanya adalah pengertian dari

a. Shalat Jama.

b. Shalat Qashar.

c. Shalat Jama Qashar.

d. Shalat Qashar jama.

16. Shalat yang bisa diqashar adalah shalat

a. Dhuhur.

b. Maghrib.

c. Subuh.

d. Sunah.

17. Orang boleh mengqashar shalat apa bila yang dilakukan adalah

a. Perjalanan maksiat.

b. Belum mencapai 80,64 km.

c. Perjalanan untuk beribadah ( haji ).

d. Perjalanan apa saja.

18. Mengumpulkan dua shalat fardhu dengan cara mendahulukan waktu shalat kedua disebut

a. Shalat Jama Taqdim.

b. Shalat jama Takhir.

c. Shalat Qashar.

d. Shalat Jama Qashar.

19. Shalat yang diringkas bilangan rakaatnya, yang mestinya empat rakaat menjadi dua rakaat adalah pengertian

a. Shalat jama.

b. Shalat Qashar.

c. Shalat Jama Qashar.

d. Shalat qashar Jama.

20. Berikut ini adalah syarat melekukan shalat Qashar,kecuali a. Shalat yang bilangan rakaatnya empat.

b. Berniat Qashar sewaktu takbiratul ihram.

c. Merupakan shalat adaan.

d. Dilaksanakan pada waktu siang hari.

21. Shalat yang dalam memenuhi sebagian rukun dan tata caranya disesuaikan dengan keadaan yang diperoleh karena keterpaksaan yang dibenarkan oleh syariah merupakan pengertian dari

a. Shalat dalam keadaan darurat.

b. Shalat Jama.

c. Shalat Qashar.

d. Shalat Rawatib.

22. Jika seseorang tidak mampu untuk melaksanakan shalat dengan berdiri, maka boleh melakukan shalat dengan cara

a. Duduk.

b. Berbaring.

c. Berdiri.

d. Telentang.

23. Gerakan shalat pada waktu shalat dengan berbaring adalah dengan

a. Isyarat.

b. Gerakan kepala.

c. Gerakan tangan.

d. Gerakan kaki.

24. Shalat sunah yang menyertai shalat fardhu adalah

a. Shalat tahiyatul masjid.

b. Shalat rawatib.

c. Shalat tarawih.

d. Shalat witir.

25. Shalat rawatib yang dilakukan sesudah shalat dhuhur jumlah rekaatnya adalah ..

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

26. Waktu mengerjakan shalat tahajud adalah

a. Setelah shalat isya sampai jam 12.00 malam.

b. Setelah shalat maghrib sampai terbit fajar.

c. Setelah shalat isa sampai terbit fajar.

d. Setelah jam 12 .00 malam sampai terbit fajar.

27. Shalat sunah yang dilaksanakan pada malam hari dengan jumlah bilangan rakaat ganjil disebut

a. Shalat witir

b. Shalat tarawih

c. Shalat tahajud

d. Shalat rawatib

28. Shalat tarawih dilaksanakan pada malam bulan

a. Syawal

b. Syaban

c. Dzulhijjah

d. Ramadhan

29. Shalat idain adalah shalat

a. Hari raya idul fitri

b. Hari raya idul adha

c. Hari raya haji

d. Hari raya idul fitri dan idul adha.

30. Shalat hari raya idul adha dilaksanakan pada tanggal

a. 1 syawal

b. 10 Muharram

c. 10 Dzulhijjah

d. 1 Dzulhijjah.

31. Shalat sunah yang waktu mlaksanakannyasejak matahari terbit setinggi tombak sampai sebelum matahari tergelincir ke barat adalah shalat sunah

a. Rawatib

b. Dhuha

c. Witir

d. Gerhana

32. Berikut ini adalah sunah-sunah yang dilakukan ketika kita hendak melaksanakan shalat iedul fitri, kecuali ..

a. Mandi, berhias memakai pakaian yang terbaik dan memakai wangi-wangian.

b. Makan terlebih dahulu sebelum pergi melaksanakan shalat ied.

c. Memakai pakaian yang paling baik.

d. Berangkat dan pulang melalui jalan yang sama.

33. Shalat sunah dua rekaat untuk menghormati masjid yang dikerjakan ketika masuk masjid sebelum duduk, disebut ..

a. Shalat rawatib

b. Shalat tahiyatul masjid

c. Shalat witir.

d. Shalat tarawih.

34. Bediam diri didalam masjid sebagai ibadah sunah yang dikerjakan setiap waktu, disebu .

a. Itikaf

b. Iftiham

c. Istisqo

d. Istiqomah.

35. Waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat sunah adalah .

a. Setelah Shalat magrib

b. Setelah shalat dhuhur

c. Setelah shalat isya

d. Setelah shalat subuh.

36. Pada rakaat pertama pada shalat ied kita membaca takbir sebanyak ..

a. 3 kali

b. 5 kali

c. 7 kali

d. 9 kali

37. Waktu yang paling baik untuk melaksankan shalat tahajud adalah

a. Sepertiga malam yang pertama

b. Sepertiga malam yang kedua.

c. Sepertiga malam terakhir.

d. Sepertiga setelah shalat isya

38. Shalat yang disyaratkan dikerjakan setelah bangun tidur diwaktu malam adalah

a. Shalat hajat

b. Shalat mutlak

c. Shalat tahajud

d. Shalat istikharoh

39. Berikut ini adalah hikmah melaksanakan shalat sunah, kecuali

a.Menutup kekurangan-kekurangan shalat fardhu.

b. Ditempatkan pada tempat yang terpuji.

c. Memperoleh ketentraman hidup lahir dan batin

d. Menghabiskan waktu.

40. Shalat sunah yang hukumnya Muakad adalah

a. Shalat hajad

b. Shalat Idain

c. Shalat mutlak

d. Shalat jenazah

B. Jawablah pertnyaaan dibawah ini dengan benar !

1. Sebutka rukun shalat jenazah ?

2. Ada berapakah shalat yang bisa di jama ?

3. Sebutkan 3 shalat rawatib yang termasuk sunah muakad ?

4. Bagaimana tata cara beritikaf di masjid?

5. Tulislah doa yang dibaca setelah takbir keempat pada shalat jenazah ?

Lembar Praktek Shalat Rowatib

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

Lembar Praktek Shalat Tahajjud

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

Lembar Praktek Tarawih

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

Lembar Praktek Witir

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

Lembar Praktek idain

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

Lembar Praktek Shalat Dhuha

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

Lembar Praktek Shalat Tahiyyatul Masjid

Nama

:

Kelas

:

Kelompok:

No. Absen:

NO KEGIATANPELAKSANAANKETERANGAN

BENARBELUM BENARTIDAK BENAR

1Niat

2Takbiratul Ikhram

3Do'a Iftitah

4Surat Al-Fatihah

5Surat/Ayat Al-Qur'an

6Rukuk

7Bacaan Rukuk

8I'tidad

9Bacaan I'tidal

10Sujud

11Bacaan Sujud

12Duduk Diantara dua sujud

13Bacaan duduk diantara dua sujud

14Duduk Iftirasy

15Bacaan Tasyahud Awal

16Duduk Tawaruk

17Bacaan Tasyahud Akhir

18Salam Pertama

19Salam Kedua

20Do'a

1. Latihan Soal

2. Sebutkan 10 rakaat shalat rowatib muakkad!

3. Apa manfaat dari melaksanakan shalat sunah rowatib?

4. Berapa jumlah rakaat shalat tahajjud, tarawih dan witir?

5. Sebutkan keutamaan melaksanakan shalat sunah malam (lail)!

6. Apa yang kamu ketahui tentang shalat idain?

7. Apa perbedaan antara shalat hari raya Idhul Fitri dengan hari raya Idhul Adha?

8. Kapan waktu dhuha itu tiba?

9. Shalat dhuha dikerjakan secara munfarid, apa yang anda ketahui tentang munfarid?

10. Jelaskan batasan mengumandangkan taqdir pada shalat Id?

11. Apa keutamaan itikaf?

66