modul dasar-dasar perencaanaan peng. sampah rev [compatibility mode]

56
Dasar-Dasar Sistem Pengelolaan Sampah Disampaikan oleh: Endang Setyaningrum Pejabat Fungsional TPL

Upload: nasrullahbone

Post on 29-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pelatihan Sanimas 2014 Makassar

TRANSCRIPT

Dasar-Dasar SistemPengelolaan Sampah

Disampaikan oleh: Endang SetyaningrumPejabat Fungsional TPL

PENANGANAN SAMPAH SAAT INI

Pendahuluan

Untuk mengatasi masalah persampahan di Indonesia, pemerintah telahmensahkan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yangbertujuan antara lain:

�Agar pengelolaan ini dapat memberikan manfaat secara ekonomi (sampahsebagai sumber daya), sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan,serta dapat mengubah perilaku masyarakat

�Agar mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah terhadapkesehatan dan lingkungan

�Agar pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, danefisien.

UUD 45Pasal 28H

UU 32/2009 PPLH

Pasal 20: ketentuan lebih lanjut mengenai baku mutu lingkungan hidup � PPPasal 60: larangan dumping limbah tanpa ijin

UU 36/2009 KESEHATAN

Pasal 163: (3) Lingkungan sehat bebas dari ganguan kesehatan limbah cair, padat, gas, sampah dll(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan sehat dan proses pengolahan limbah � PP

UU 26/2007PENATAAN

RUANG

Pasal 17: Rencana struktur ruang meliputi rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana (mencakup sistem air minum, persampahan, sanitasi)

UU 01/2011PKP

Pasal 28: rencana kelengkapan PS dan Utilitas Umum perumahan (termasuk sanitasi) merupakan bagian perencanaan PS perumahanPasal 31: ketentuan mengenai perencanaan prasarana � PP

UU 7/2004SDA PP 42/2008

PSDA

Pasal 54: pengaturan PS sanitasi�pemisahan jaringan drainase dengan jaringan pengumpul air limbah

PP 16/2005SPAM

Pasal 22 : Proses pengolahan air limbah dan sampah wajib dilakukan sesuai dengan standar teknis

UU 18/2008 PENGELOLAA

N SAMPAH

PP 81/2012PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH

TANGGA

Pasal 18 Ayat 5 : Persyaratan teknis pengumpulan dan penyediaan TPS dan / atau TPS 3R,pasal 24 ayat 3 : Penutupan dan / atau rehabilitasi TPA, pasal 25 ayat 3 : Tata cara penyediaan pasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.

PP 38/2011 SUNGAI

Pasal 77 : sungai dan/atau anak sungai yang seluruh daerah tangkapan airnya terletak dalam satu wilayah perkotaan dapat berfungsi sebagai drainase perkotaan

Rapermen Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman Terpusat

Rapermen Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman Setempat

Rapermen Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Rapermen Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

PERATURAN PERUNDANGAN

TERKAIT SANITASI/SAMPAH

Permen PU 16/2007 KSN Air Limbah

Permen PU 21/2006 KSN Persampahan

Pengertian Sampah

� Sejumlah literatur mendefinisikan sampah sebagai semua jenislimbah berbentuk padat yang berasal dari kegiatan manusiadan hewan, dan dibuang karena tidak bermanfaat atau tidakdiinginkan lagi kehadirannya.

� Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 disebutkan definisi sampahadalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alamyang berbentuk padat.

Pengelolaan Sampah

� Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan terkait dengan pengendaliantimbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahandan pemrosesan akhir/pembuangan sampah, denganmempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi,konservasi, estetika, dan faktor- faktor lingkungan lainnya yang eratkaitannya dengan respons masyarakat.

� Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 pengelolaan sampah didefinisikansebagai kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambunganyang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Kegiatan Penanganan dan Pengurangan

Kegiatan pengurangan meliputi:

� Pembatasan timbulan sampah

� Pendauran ulang sampah

� Pemanfaatan kembali sampah

Kegiatan penanganan meliputi:

� Pemilahan

� Pengumpulan

� Pengangkutan

� Pengolahan

� Pemrosesan akhir sampah

Prinsip Pengelolaan Sampah

� Mengedepankan terlebih dahulu proses pengurangan dan pemanfaatan sampah.

� Pengurangan dan pemanfaatan sebaiknya dilakukan di semua tahap yangmemungkinkan baik sejak di sumber,TPS, Instalasi Pengolahan, danTPA.

� Pengurangan dan pemanfaatan sampah sejak di sumber

� Komposisi sampah dengan kandungan organik tinggi (60-80%) merupakan potensisumber bahan baku kompos yang dapat melibatkan peran serta masyarakat.

� Daur ulang oleh sektor informal perlu diupayakan menjadi bagian dari sistempengelolaan sampah perkotaan.

� Tempat Pemrosesan Akhir merupakan tahap terakhir penanganan sampah.

� Insinerator merupakan pilihan teknologi terakhir untuk pengolahan sampah kota diIndonesia

ASPEK- ASPEK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Aspek Teknis Operasional

Aspek Kelembagaan

Aspek Peran Serta

Masyarakat

Aspek Hukum & Peraturan

Aspek Pembiayaan

ASPEK TEKNIS OPERASIONAL POLA BARU

SAMPAH

Reuse

Reduce

Recycle

RESIDU

ANGKUT

BUANG / PROSES

Pemilihan Opsi Teknologi

Definisi/ Sumber Sampah

Sumber sampah menurut UU Nomor 18Tahun 2008 :

�Sampah rumah tangga didefinisikan sebagai berasal dari kegiatan sehari-haridalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

�Sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud berasal darikawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitasumum, dan/atau fasilitas lainnya.

Sampah spesifik meliputi:

�Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun

�Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun

�Sampah yang timbul akibat bencana

�Bongkaran bangungan

�Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah

�Sampah yang timbul secara tidak periodik.

Timbulan Sampah

Ukuran timbulan sampah dapat didasarkan kepada berat dan volume :

�Satuan berat: kilogram per orang perhari (Kg/o/h) atau kilogram permeter-persegi bangunan perhari (Kg/m2/h) atau kilogram per tempattidur perhari (Kg/bed/h), dsb

�Satuan volume: liter/orang/hari (L/o/h), liter per meter-persegibangunan per hari (L/m2/h), liter per tempat tidur perhari(L/bed/h), dsb. Kota-kota di Indonesia umumnya menggunakan satuanvolume.

Metode PengukuranTimbulan Sampah

1. Mengukur langsung satuan timbulan sampah dari sejumlah sampel(rumah tangga dan non-rumah tangga) yang ditentukan secara random-proporsional di sumber selama 8 hari berturut-turut (SNI-19-3964-1995 dan SNI 36-1991-03).

2. Weight–Volume Analysis, pengukuran langsung pada kendaraanpengangkut, bisa berdasarkan berat, atau volume.

3. Load-count analysis/Analisis Penghitungan Beban

Jumlah masing-masing volume sampah yang masuk ke TPA dihitungdengan mencatat volume, berat, jenis angkutan dan sumber sampah,untuk kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama periodatertentu.

4. Material Balance Analysis

Metode PengukuranTimbulan Sampah

Jumlah timbulan sampah dalam

sistem

Laju masuk bahan ke

dalam sistem

Laju masuk bahan ke luar

sistem

Timbulan/ tertahan di

dalam sistem

Formula : dM/dt = Min – Mout + rw

Dimana,

dM/dt : laju perubahan berat bahan dalam sistem (lb/d)

Mout : jumlah bahan yang keluar dari system (lb/d)

rw : laju timbulan sampah (lb/d)

t : waktu (d)

Metode PengukuranTimbulan SampahContoh perhitungan Load Count Analysis :Tentukan berat sampah yang dihasilkan per minggu dari 1200 rumah. Dengan sistem pengumpulan sebagai berikut:Jumlah truk compactor : 9 buahVolume truk compactor : 20 m3

Jumlah dump truk : 7 buahVolume truk : 8 m3

Jumlah pick-up : 10Ukuran pick-up : 2 m3

Jawab :Truk kompaktor : 9 x 20 m3 = 180 m3

Dump truk : 7 x 8 m3 = 56 m3

Pick up : 10 x 2 m3 = 20 m3

Total sampah : 256 m3/mingguVolume sampah yang dihasilkan setiap rumah : 256 m3/1200 rumah = 0,2133 m3/rumah/minggu

Timbulan Sampah Menurut Komponen Sumber Sampah (SNI)

No Sumber Sampah Satuan Volume (l) Berat (kg)

1 Rumah Permanen Per orang/hari 2,25 -2,50 0,350-0,400

2 Rumah Semi Permanen Per orang/hari 2,00 - 2,25 0,300-0,350

3 Rumah non Permanen Per orang/hari 1,75 – 2,00 0,250-0,300

4 Kantor Per pegawai/hari 0,50 – 0,75 0,025-0,100

5 Toko/Ruko Per petugas/hari 2,50 – 3,00 0,150-0,350

6 Sekolah Per murid/hari 0,10 – 0,15 0,010-0,020

7 Jalan arteri sekunder Per meter/hari 0,02 – 0,10 0,020-0,100

8 Jalan kolektor Per meter/hari 0,10 – 0,15 0,010-0,050

9 Jalan lokal Per meter/hari 0,05 – 0,10 0,005-0,025

10 Pasar Per meter2/hari 0,20 – 0,60 0,10 – 0,30

Timbulan Sampah Menurut Klasifikasi Kota (SNI)

No Klasifikasi Kota Volume(l/org/hari)

Berat(kg/org/hari)

1 Kota Besar (500.000 – 1.000.000)

2,75 – 3,25 0,70 – 0,80

2 Kota Sedang(100.000 – 500.000)

2,75 – 3,25 0,70 – 0,80

3 Kota Kecil(20.000 – 100.000)

2,50 – 2,75 0,625 – 0,70

Faktor yang MempengaruhiTimbulanSampah

� Reduksi di sumber sampah

� Recycling

� Kebiasaan masyarakat mempengaruhi penanganan sampah mulai darisumber sampah.

� Peraturan terkait dengan kebijakan pemerintah misalkan peraturanuntuk mengurangi penggunaan kemasan yang tidak ramah lingkungan.

� Kondisi fisik dan geografi (musim, iklim, dataran tinggi)

ANALISA KOMPOSISI SAMPAH

� SNI M-36-1991-03 Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan

◦ Pengambilan contoh langsung dari rumah tangga � 100 kg � pilah � timbang (%)

◦ Pengambilan contoh langsung dari TPS dari alat pengumpul sampah – homogen � 100 kg � pilah � timbang � (%)

Densitas Sampah

� Densitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan kilogramdibandingkan dengan volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3).

� Densitas sampah sangat penting dalam menentukan jumlah timbulan sampahdan menentukan luas lahanTPA yang diperlukan.

� Penentuan densitas sampah berdasarkan SNI M-36-1991-03 dilakukan dengancara menimbang sampah yang disampling dalam 1/5-1 m3 volume sampah.

Komposisi Sampah

� Komposisi sampah adalah setiap komponen sampah yang membentuk suatukesatuan, dalam persentase (%).

� Komposisi sampah berbeda-beda berdasarkan sumber sampah, karakteristikperilaku masyarakat serta kondisi ekonomi yang berbeda dan prosespenanganan sampah di sumber sampah.

� Contoh perbandingan komposisi sampah beberapa negara :

Karakteristik Sampah

1. Karakteristik fisik, terdiri atas:

� Kandungan kadar air, yang dapat ditentukan dengan rumus berikut ini:

M = {(w-d)/w}x100%

Dimana,

w : jumlah berat sampel, kg

d : berat sampel setelah dikeringkan 105°C, kg

� Spesific Weight / Berat Jenis (berat/volume; kg/liter, lb/ft3)

� Ukuran partikel dan distribusi partikel

� Field Capacity, didefinisikan sebagai jumlah total air yang dapat ditahan oleh sampah secara gravitasi

� Permeabilitas sampah

2. Karakteristik kimiawi, yang dapat diketahui melalui:

� Proximate Analysis

Analisis terhadap kelembaban sampah, kandungan volatile di dalamsampah, fixed carbon, dan ash di dalam sampah.

� Fusing point of ash

Temperatur dimana samapah menjadi terbakar menjadi abu (clinker),yaitu pada suhu diatas 1000 0C

� Ultimate Analysis

Analisis terhadap unsur-unsur kimia penyusun sampah. Sampahmengandung komponen Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur,dan Ash. Analisis ini sangat menentukan sistem pengolahan sampah yangefektif digunakan untuk memusnahkan sampah.

� Energy content (Btu/lb)

Analisis kandungan energi dalam sampah

Karakteristik Sampah

Karakteristik Biologi, yaitu:

� Biodegradability adalah kemampuan sampah untuk diuraikan denganmemanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Karakteristik ini dapatditentukan dengan:

BF = 0.83 – 0.028 LC

Dimana,

BF : Biodegradable Fraction (fraksi bahan organik yang mudah terurai)

LC : Lignin Content (kandungan lignin)

Karakteristik Sampah

Sampah Rumah Tangga B3

Sampah domestik B3 menurut SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan SampahPemukiman didefinisikan sebagai sampah yang berasal dari aktivitas rumahtangga, mengandung bahan dan atau bekas kemasan suatu jenis bahanberbahaya dan atau beracun, yang karena sifat atau konsentarsinya dan ataujumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak danatau mencemarkan lingkungan hidup dan atau membahayakan kesehatanmanusia.

Komposisi Sampah B3 Rumah Tangga (US EPA,2011)

PENANGANAN : PEMISAHAN, PENYIMPANAN DAN PEMROSESAN DI TEMPAT

� Wadah sampah individual (di sumber) disediakan oleh setiap penghasilsampah sendiri sedangkan wadah komunal dan pejalan kaki disediakanoleh pengelola dan atau swasta.

� Spesifikasi wadah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkanoperasionalnya, tidak permanen dan higienis. Akan lebih baik apabilaada pemisahan wadah untuk sampah basah dan sampah kering.

� Pengosongan sampah dari wadah individual dilakukan paling lama 2 harisekali sedangkan untuk wadah komunal harus dilakukan setiap hari.

Pemilahan Sampah

Pola Pemilahan

� Skala Individu,

� Pemilahan Skala Kawasan/Kota

TPS

� Kompos (Sampah Organik)

Kompos skala individu

Pengumpulan

� Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara langsungdengan alat angkut (untuk sumber sampah besar atau daerah yangmemiliki kemiringan lahan cukup tinggi) atau tidak langsung denganmenggunakan gerobak (untuk daerah teratur) dan secara komunal olehmasyarakat sendiri (untuk daerah tidak teratur).

� Penyapuan jalan diperlukan pada daerah pusat kota seperti ruas jalanprotokol, pusat perdagangan, taman kota dan lain-lain.

Pemindahan

� Pemindahan sampah dari alat pengumpul (gerobak) ke alat angkut(truk) dilakukan di trasnfer depo atau container untuk meningkatkanefisiensi pengangkutan.

� Lokasi pemindahan harus dekat dengan daerah pelayanan atau radius500 m.

� Pemindahan skala kota ke stasiun transfer diperlukan bila jarak ke lokasiTPA lebih besar dari 25 km.

Contoh Pemindahan dari titik pengumpul (TPS atau TPS 3R) ke alat pengangkut (truk)

Pengolahan di TPST

Pengangkutan

� Pengangkutan secara langsung dari setiap sumber harus dibatasi padadaerah pelayanan yang tidak memungkinkan cara operasi lainnya atau padadaerah pelayanan tertentu berdasarkan pertimbangan keamanan maupunestetika dengan memperhitungkan besarnya biaya operasi yang harusdibayar oleh pengguna jasa.

� Penetapan rute pengangkutan sampah harus didasarkan pada hasil surveytime motion study untuk mendapatkan jalur yang paling efisien.

� Jenis truk yang digunakan minimal dump truck yang memiliki kemampuanmembongkar muatan secara hidrolis, efisien dan cepat.

� Penggunaan arm roll truck dan compactor truck harusmempertimbangkan kemampuan pemeliharaan.

CONTOH ANGKUTAN SAMPAH

Pengangkutan

Pengangkutan material daur ulang (sampah terpilah)

Compactor Sampah Terpilah (contoh)

go

Pemisahan, Pemrosesan, danTransformasi

� Pengolahan sampah dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yangharus dibuang ke TPA serta meningkatkan efisiensi penyelenggaraanprasarana dan sarana persampahan.

� Teknologi pengolahan sampah dapat dilakukan melalui pembuatan kompos,pembakaran sampah secara aman (bebas COx, SOx, NOx dan dioxin),pemanfaatan gas metan dan daur ulang sampah.

� Skala pengolahan sampah mulai dari individual, komunal (kawasan), skalakota dan skala regional.

� Penerapan teknologi pengolahan harus memperhatikan aspek lingkungan,dana, SDM dan kemudahan operasional.

Daur Ulang

Contoh Daur Ulang Kertas, kaleng

Contoh Daur Ulang Stereofoam

Komposting Skala Kawasan

Contoh Composting Plant (500 t/hari)

Sampah B3 Terpilah

� Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-3241-1994 tentang Tata CaraPemilihan LokasiTPA.

� Metode pembuangan akhir minimal harus dilakukan dengan controlled landfill(untuk kota sedang dan kecil) dan sanitary landfill (untuk kota besar danmetropolitan) dengan “sistem sel”.

� Prasarana dasar minimal yang harus disediakan adalah jalan masuk, drainasekeliling dan pagar pengaman (dapat berfungsi sebagai buffer zone).

� Fasilitas perlindungan lingkungan yang harus disediakan.

� Fasilitas operasional yang harus disediakan berupa alat berat (buldozer,excavator, loader dan atau landfill compactor) dan stok tanah penutup.

� Penutupan tanah harus dilakukan secara harian atau minimal secara berkaladengan ketebalan 20-30 cm.

Pemrosesan Akhir

� Penyemprotan insektisida harus dilakukan apabila penutupan sampahtidak dapat dilakukan secara harian.

� Penutupan tanah akhir harus dilakukan sesuai dengan peruntukan lahanbekasTPA.

� Kegiatan pemantauan lingkungan harus tetap dilakukan meskipunTPA telah ditutup.

� Manajemen pengelolaan TPA perlu dikendalikan secara cermat danmembutuhkan tenaga terdidik yang memadai.

� Lahan bekas TPA direkomendasikan untuk digunakan sebagai lahanuntuk berbagai keperluan seperti taman, lapangan olahraga, dan lain-lain.

Pemrosesan Akhir

Untuk Controlled Landfill

Untuk Sanitary Landfill

TPA-COMPOSTING Temesi - GIANYAR

TahunTahunTahunTahun 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012 2013201320132013 2014201420142014 2015201520152015 2016201620162016 2017201720172017 2018201820182018

CO2-e1,443 3,362 5,393 7,100 8,538 9,750 10,773 11,639 12,372 10,829

Jumlah1,443 4,805 10,198 17,298 25,836 35,586 46,359 57,998 70,370 81,199

Aspek Kelembagaan

Kelembagaan yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalah

�Memisahkan regulator dan operator pengelola sampah, misalnyamembentuk UPTD atau kerjasama dengan swasta sebagai operator (UPTDdapat dikembangkan menjadi PPK BLUD)

�Peningkatan kualitas SDM melalui training dan rekruitmen SDM untukjangka panjang sesuai dengan kualifikasi bidang keahlianpersampahan/manajemen karena struktur organisasi mencerminkan tugasdan tanggung jawab yang jelas dalam kegiatan-kegiatan penanganan sampahyang harus senantiasa ditunjang dengan kapasitas serta kualitas SDM yangmemadai

Aspek Pembiayaan

Pembiayaan yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalah sebagai berikut:

�Investasi yang lebih memadai yang didasarkan pada kebutuhan dan peningkatansarana prasarana, kapasitas SDM, serta kampanye dan edukasi bidang persampahan

�Biaya operasi dan pemeliharaan yang mencukupi untuk kebutuhan pengoperasiansarana prasarana persampahan

�Tarif atau retribusi yang disusun berdasarkan struktur/klasifikasi wajib retribusi(cross subsidi), kemampuan daerah, kemampuan masyarakat yang dapat mencukupikebutuhan operasional pengelolaan sampah (mengarah pada pola cost recovery)

�Penerapan pola insentif dan disinsentif bagi para pelaku yang terlibat dalampengelolaan persampahan

�Pendapatan dari penarikan tarif atau retribusi harus terkoordinasi dan tercatat secarabaik dan transparan serta diinvestasikan kembali untuk kepentingan pengelolaansampah.

Aspek Peraturan

Hukum dan peraturan yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalahsebagai berikut:

�Pemerintah daerah memiliki Perda yang terdiri dari Perda PembentukanInstitusi, Perda Ketentuan Penanganan Persampahan dan Perda Retribusi,dimana substansi materi Perda harus cukup menyeluruh, tegas dan dapatdiimplementasikan untuk jangka panjang (20 tahun);

�Penerapan Perda tersebut perlu didahului dengan sosialisasi, uji cobadikawasan tertentu dan penerapan secara menyeluruh. Selain itu jugadiperlukan kesiapan aparat dari mulai kepolisian, kejaksaan dan kehakimanuntuk penerapan sanksi atas pelanggaran yang terjadi;

�Evaluasi Perda perlu dilakukan setiap 5 tahun untuk menguji tingkatkelayakannya

Aspek Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat yang diharapkan dalam pengelolaan sampahadalah sebagai berikut:

�Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampahmelalui antara lain kampanye, sosialisasi dan edukasi bidangpersampahan;

�Mensosialisasikan dan menyebarluaskan NSPK (Norma, Standar,Prosedur, Kriteria) persampahan yang ada;

�Perlu dibentuk forum komunikasi sebagai media antara masyarakat danpemerintah daerah.

KESIMPULAN

� Perkembang biakan vektor penyakit

� Pencemaran air karena pembuangan sampah(termasuk B3) ke sungai, penanganan leachate di TPAyang tidak memadai

� Pencemaran udara (CO2, dioxin, CH4, dll)

� Gangguan estetika

� Dampak sosial

PENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH HARUS DILAKUKAN SECARA LEBIH MEMADAI, untuk mengatasi :