modul daring smp damin - storage.googleapis.com · kelas : vii guru mapel : arma’atus sholichah,...
TRANSCRIPT
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
Grow With Technology 1
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS : VII
GURU MAPEL : ARMA’ATUS SHOLICHAH, S.Pd
MATERI POKOK : 3.1 MEMAHAMI CARA MENERAPKAN POLA LANTAI
SUB MATERI : POLA LANTAI
RINGKASAN MATERI
Sebelumnya yang membahas mengenai seni tari namun perbedaan pembahasn kita kali ini ialah
pada level geraknya dan pengertian daripada level itu sendiri didalam dunia seni tari dan untuk lebih
lengkapnya mari kita telaah bersama-sama penjelasna yang berikut ini :
Ketika kita melakukan gerak , ada tingkatan tinggi maupun rendah misalnya ketika kita berdiri,
duduk atau melompat. Tinggi rendahnya gerak yang kita lakukan sering disebut dengan level. Di Indonesia
juga ada tradisi yang dilakukan dengan level tingi yaitu melayang, di daerah Nias dengan tradisi lompat
batu . tradisi ini telah hidup sejak ratusan tahun silam dan masih terpelihara hingga saat ini.
Demikain juga dalam melakukan gerak tari, ada gerakan yang dilakukan dengan level tinggi,
sedang dan rendah. Gerak level rendah dilakukan dengan menyentuh lantai, level sedang dilakukan sejajar
dengan tubuh dan gerak level tinggi dilakukan sebatas kemampuan penari melakukan gerak secara
vertical. Level gerak yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat membentuk disain bawah dan atas.
Disain ini dapat memberikan kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan. Level gerak juga dapat
berfungsi untuk menunjukkan tokoh dalam penampilan tari.
Penggambaran level ini dapat di lihat dari pementasan yang jika ada seorang penari yang berdiri
sejajar dengan tubuhnya maka itu adalah level sedang dan jika posisi penari itu berbaring di lantai maka
itulah level rendah.
Setiap gerak tari daerah memiliki kesamaan pada levelnya , baik itu level tinggi, sedang atau
rendah. Tari secara keseluruhan ada yang memiliki kesamaan atau kemiripan dengan daerah lain bahkan
dengan daerah lain. Tari daerah Kalimantan memiliki kesamaan dengan Malaysia terutama daerah sabah.
Jadi budaya dapat melintas batas tidak hanya pada satu wilayah provinsi saja tetapi dapat juga pada batas
wilayah. Dikalimantan dan sabah sama-sama miliki budaya dayak yang sama. Kemiripan seni dan budaya
juga dapat dijumpai pada masyarakat bali dan sasak di nusa tenggara barat dan selain itu juga, seni budaya
dapat menjadi media perekat antara suku, ras, Agama maupun golngan.
1. Level Tinggi
Level tingi pada seni gerak tari sering dilakukan pada tradisi tari balet. Penari sering melakukan
gerakan pada level tinggi dengan melayang , untuk dapat melakukan gerak melayang, diperlukan teknik
gerak yang baik dan benar.
MODUL DARING SMP DAMIN
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
2 Grow With Technology
Level tinggi juga dapat dijumpai pada tari tradisi di Indonesia. Misalnya pada suku dayak yang
melakukan gerak tari dengan melompat atau melayang yang memberikan kesan dinamis dan kekuatan
yang laur biasa. Taria dengan tema perang disetiap suku memiliki kemiripan level tinggi . level tinggi
berfungsi juga untuk menunjukkan antara dua peran yang berbeda.
2. Level Sedang
Gerakan pada level sedang , hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia. Level sendang
pada gerak tari di tunjukkan pada posisi penari yang berdiri sejajar secara tegak lurus diatas pentas. Gerak
yang dilakukan memiliki kesan maskulinitas karena gerak seperti ini sering dilakukan oleh penari pria.
Property dengan menggunakan tongkat sering dijumpai pada gerak tari jawa, sunda,
Kalimantan dan papua serta beberapa daerah yang lainnya. Tongkat atau tombak yang digunakan
oleh seorang penari biasanya menunjukkan bahwa tari tersebut bertemakan tentang peperangan.
3. Level Rendah
Kamu tentunyza pasti pernah melihat seorang anak berguling dari satu tempat ke tempat yang
lainnya dan terus bergerak seolah tanpa lelah dan didalam dunia seni tari, gerak ini disebut dengan gerak
tari level rendah yang dimana ketinggian minimal dipacapai penari adalah pada saat rebah di lantai.
Jadi pada penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan singkat bahwa level gerak yang
dilakukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tinggi sedang dan rendah . level pada gerak berfungsi untuk
membuat desain bawah dan atas sehinggagerak tari yang dilakukan tampak dinamis. Level gerak juga
berhubungan dengan ruang , waktu dan tenaga. Untuk membentuk ruang dan waktu tentunya
membutuhkan tenaga untuk dapat melakuka gerak sesuai dengan intensitasnya.
1. Pengertian Pola lantai
Pola lantai adalah perpindahan gerak dalam menari dari tempat yang satu ketempat yang
lain, dengan berbagai bentuk dan pola. Pola lantai juga dapat berupa garis atau lintasan yang di
lalui oleh penari pada sebuah panggung
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
Grow With Technology 3
2. Bentuk pola lantai
Secara umum pola lantai dalam pementasan dibagi menjadi dua macam, yaitu pola lantai
garis lurus dan pola lantai lengkung.
a. Pola lantai garis lurus.
Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia.
Tari Saman dari Aceh mengunakan pola lantai garis lurus secara horizontal yang
menunjukan hubungan antar manusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertical atau
keatas menunjukkan pada hubungan dengan Tuhun sebagai pencipta. Pada tari Saman
iringan mengunakan pujian terhadap Sang Pencipta bernafaskan keagamaan.
Pola lantai garis lurus juga dijumpai pada tarian Bedoyo dikeraton Jawa. Garis lurus
yang dibuat oleh penari menyimbulkan tidak hanya hubungan antar manusia tetapi juga
dengan sang Pencipta.
Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level rendah seperti
berbaring atau duduk. Pada level sedang pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan
berlutut atau jongkok. Pola lantai level tinggi dapat dilakukan dengan berdiri, jijit atau
bahkan melompat dan melayang. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis
penyajian tari berpasangan atau kelampok.
b. Pola lantai garis lengkung.
Pola lantai garis lengkung bisa berbentuk pola lengkung atau pola berbentuk
lingkaran. Tari Kecak merupakan salah satu contoh pola lantai garis lengkung yang
membentuk lingkaran. Selain itu dapat dijumpai pada tari Randai dari Minangkabau
dimana penari berjalan mengelilingi pentas membentuk lingkaran . Berkaitan dg pola
lingkaran, Sulawesi selatan (Toraja) juga terdapat tari Badong. Di flores dapat
dijumpai tari dengan garis lengkung yaitu tari Gawi. Di Bali ada tari Rejang Dewa.
Pola lantai Gabungan bisa menggunaan campuran dari kedua macam bentuk.
Misalnya tayub dari Jawa, Tari Gandrung dari Sasak, Tari Joget Bumbung dari Bali ,
tari perang dari Papua.
Dari kedua pola tersebut bisa dikembangkan ke dalam bermacam – macam bentuk
pola diantaranya : persegi panjang, belah ketupat, V, U, W dan lain sebagainya.
Contoh macam –macam pola lantai pd sebuah tarian :
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
4 Grow With Technology
a. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke
samping.
b. Pola lantai lingkaran : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.
c. Pola lantai W : pada pola ini lima penari berpose secara zig zag
d. Pola lantai diagonal : pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut
ke kanan atau ke kiri.
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
Grow With Technology 5
e. Pola lantai acak : pada pola ini penari ditempatkan secara acak dan tidak mengikuti
bentuk tertentu
3. Pengertian Pola lantai
Pola lantai adalah perpindahan gerak dalam menari dari tempaat yang satu ketempat yang lain,
dengan berbagai bentuk dan pola atau dengan kata lain, pola lantai adalah lintasan yang di lalui oleh penari
> -----------------------------+
V
4. Berbagai contoh pola lantai gerak
a. Pola lantai garis lurus
Contoh gambar foto :
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
6 Grow With Technology
Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia.
Tari Saman dari Aceh mengunakan pola lantai garis lurus secara horizontal yang menunjukan
hubungan antar manusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertical atau keatas menunjukkan pada
hubungan dengan Tuhun sebagai pencipta. Pada tari Saman iringan mengunakan pujian terhadap Sang
Pencipta bernafaskan keagamaan.
Pola lantai garis lurus juga dijumpai pada tarian Bedoyo dikeraton Jawa. Garis lurus yang dibuat
oleh penari menyimbulkan tidak hanya hubungan antar manusia tetapi juga dengan sang Pencipta.
Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level rendah seperti berbaring atau duduk.
Pada level sedang pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berlutut atau jongkok. Pola lantai
level tinggi dapat dilakukan dengan berdiri, jijit atau bahkan melompat dan melayang. Pola lantai garis
lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelampok.
b. Pola lanati garis lengkung
Pembelajaran Daring SMP Darul Muta’allimin
Grow With Technology 7
UJI KEMAMPUANMU