modul ansi

Upload: alfiandri

Post on 08-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

modul praktikum ansi

TRANSCRIPT

  • 0

    MODUL PRAKTIKUM

    ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM

    Disusun oleh :

    TIM LABORATORIUM

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

    YOGYAKARTA

  • 1

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdullilah, akhirnya MODUL PRAKTIKUM ini dapat terselesaikan

    dengan sebaik baiknya. Modul sederhana ini dimaksudkan untuk sekedar pegangan

    bagi para Mahasiswa yang mengikuti praktikum selama kurang lebih Delapan

    Minggu.

    Setiap BAB dalam modul ini diharapkan dapat segera dikuasai dalam waktu

    satu minggu. Tentu saja tambahan referensi dari buku buku lain masih sangat

    diharapkan, karena terbatasnya ruang yang tidak memungkinkan memberikan contoh

    sebanyak banyaknya. Keaktifan Mahasiswa untuk mencoba sendiri materi

    praktikum diluar jadwal praktikum sangat diharapkan.

    Meskipun demikian penulis berharap bahwa Modul ini dapat membantu paling

    tidak Mahasiswa akan tahu apa rencana dan topik praktikum setiap minggunya. Dan

    penulis menyadari bahwa Modul yang dibuat masih banyak kekurangannya, untuk itu

    kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat Kami harapkan.

    Yogyakarta, Maret 2003

    Penulis,

  • 2

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .. i

    KATA PENGANTAR ... ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB I PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM . 1

    1.1. TUJUAN PERANCANGAN SISTEM . 1

    1.2. ELEMEN YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM

    DESAIN SISTEM 2

    1.3. KEBUTUHAN SISTEM . 3

    BAB II DIAGRAM ARUS DATA .. 9

    PEDOMAN MENGGAMBAR DIAGRAM ARUS DATA 9

    BAB III DESAIN SISTEM SECARA UMUM . 10

    3.1. DESAIN MODEL SECARA UMUM . 10

    3.2. DESAIN OUTPUT SECARA UMUM 11

    3.3. DESAIN INPUT SECARA UMUM 12

    3.4. DESAIN DATABASE SECARA UMUM . 13

    BAB IV EASYCASE 17

    BAB V STUDI KASUS . 21

    5.1. Analisis sistem .. 21

    5.2. Perancangan Sistem .. 21

    5.3. Perancangan Model ... 28

    5.4. Perancangan input / output sistem 28

    5.5. Perancangan basis data . 33

    5.6. Relasi Basis data / Relationship 34

  • 3

    TATA TERTIB PRAKTIKUM

    1. Praktikum hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bila praktikan terlambat

    lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti praktikum.

    2. Praktikan berpakaian sopan, dilarang maemakai kaos oblong, topi, sandal,

    pakai anting anting (Cowok) maupun merokok dalam Laboratorium.

    3. Mengisi daftar hadir dan mengumpul kartu praktikum.

    4. Duduk sesuai dengan nama kelompok masing masing.

    5. Praktikan dilarang membawa disket sendiri maupun membawa pulang disket

    Lab.

    6. Menjaga kebersihan peralatan laboratorium dan laboratorium.

    7. Selesai praktikum, praktikan mematikan computer, printer, stabilisator, dan

    merapikan peralatan.

    8. Diberikan kesempatan inhal 1 kali pada akhir praktikum (praktikan

    berhalangan hadir dan memberi keterangan yang sah).

    9. Pada akhir praktikum akan diadakan responsi (praktikan harus hadir 100%

    untuk dapat mengikuti responsi).

    10. Bagi yang melanggar tata tertib akan dikenakan sangsi Lab.

  • 4

    PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM

    1. Laporan dibuat satu kelompok satu laporan.

    2. Laporan diketik dengan komputer pada kertas HVS ukuran kwarto.

    3. Sampul Cover Laporan Resmi.

    4. Bentuk laporan resmi memuat hal hal sebagai berikut

    Cover

    Kata pengantar

    Daftar isi

    I. Analisis sistem

    II. Perancangan sistem (Gambar Diagram Alir Data saja)

    III. Perancangan Model

    IV. Perancangan Desain Input / output

    V. Perancangan Basis data

    VI. Relasi Basis Data

    Laporan diketik rapi dengan menggunakan computer dan tidak diperbolehkan tulisan

    tangan.

  • 5

    MODUL I

    PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM

    Tahap setelah analisis sistem (System Analisis) adalah tahap perancangan sistem

    (System Design). Dimana analisis sistem akan memikirkan bagaimana membentuk

    sistem tersebut. Tahap perancangan sistem ini dikelompokkan dalam dua bagian yaitu

    perancangan sistem umum (General System Desain) yang disebut juga desain

    konseptual (Conseptual Desain) atau perancangan sistem logika (Logic Desain) dan

    bagian kedua adalah perancangan sistem terinci (Detail System Desain) yang disebut

    juga dengan perancangan sistem secara fisik (Physical System Desain) atau desain

    internal (Internal Desain).

    1.1 TUJUAN PERANCANGAN SISTEM

    Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk

    memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran yang

    jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada program computer

    (programmer) dan ahli teknik lain yang terlibat. Tujuan kedua ini adalah lebih

    condong kepada desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun

    yang jelas dan lengkap untuk digunakan oleh programmernya.

    Sehingga seorang analisis sistem harus dapat mencapai sasaran sebagai

    berikut :

    Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan.

    - Berarti harus mudah ditangkap.

    - Metode harus mudah diterapkan, dipahami dan digunakan

    Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan sesuai

    dengan yang telah didefinisikan pada tahap perancangan sistem yang

    harus dilanjutkan pada analisa sistem.

    Desain sistem harus efektif dan efisien untuk dapat mendukung

    pengolahan transaksi, pelapor manajemen dan mendukung keputusan

    yang akan dilakukan oleh manajemen termasuk tugas-tugas lain yang

    dilakukan oleh computer.

    Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang

    terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang

    meliputi data dan informasi, metode-metode, prosedur-prosedur,

  • 6

    orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian

    sistem.

    1.2 ELEMEN YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM DESAIN

    SISTEM

    Elemen yang paling kritis dari desain sistem adalah jalur pemakaian

    atau user interface yang terdiri dari layar terminal, keyboard, dan alat-alat

    lainnya, bahasa komputer dan cara lain sehingga user dapat bertukar input dan

    output dengan mesin.

    Terdapat perbedaan pilihan untuk mendesain user interface dan pilihan

    ini tergantung pada factor-faktor semacam pengalaman serta tugas-tugas yang

    harus dilaksanakan oleh user dengan beberapa pedoman yaitu sistem harus

    fleksibel, konsisten dan mudah dikontrol oleh user.

    Berikut ini beberapa elemen yang harus dipertimbangkan dalam

    perancangan (desain) untuk memenuhi interface :

    1. Query

    Secara query, pemakaian sistem harus dapat mengakses data yang

    diperlukan untuk mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program

    aplikasinya.

    2. Desain Layar

    Desain layar harus jelas, melompat-melompat dan tidak berisi informasi

    yang tidak relevan.

    3. Umpan Balik

    Dalam sistem online, aspek penting dalam umpan balik (feed back) adalah

    waktu respon (respon time), yaitu waktu antara saat user memasukkan data

    dengan respon yang diberikan oleh sistem.

    4. Bantuan (Help)

    Desain sistem yang baik harus menyediakan cara bagaimana user dapat

    meminta bantuan kepada sistem untuk menjelaskan apa yang ingin

    diketahui oleh user. Conteks sensitive help merupakan bantuan yang sering

    digunakan yaitu sistem Desain sistem yang baik harus menyediakan cara

    bagaimana user dapat meminta bantuan kepada sistem untuk menjelaskan

    apa yang ingin diketahui oleh user. Conteks sensitive help merupakan

    bantuan yang sering digunakna yaitu sistem akan menampilkan bantuan bila

    diinginkan oleh user pada posisi-posisi tertentu di layar.

    5. Pengendalian Kesalahan.

    Desain sistem harus mempertimbangkan pengendalian kesalahan ini yang

    dapat berupa :

  • 7

  • 8

    a. Pencegahan kesalahan

    Sistem harus menyediakan instruksi yang jelas kepada user

    tenggang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak melakukan

    kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

    b. Pendeteksian kesalahan

    Jika kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengidentifikasikan

    kesalahan dan dapat menampilkan berita kesalahan ini.

    Misalkan {fatal! Eror, sistem dihentikan} atau {pemasukan salah kode}

    dan sebagainya.

    c. Pembetulan kesalahan

    Jika ada suatu data yang diinputkan salah sebelum data diolah,

    maka sistem harus dapat memberikan kesempatan pada user untuk dapat

    mengoreksinya.

    Demikian juga bila data yang salah terlanjur terekam ke data base,

    maka sistem harus menyediakan cara untuk membetulkannya.

    1.3 KEBUTUHAN SISTEM

    Kebutuhan kebutuhan Sistem (system requirement) yang harus

    diperhatikan dalam mendesain sistem informasi adalah :

    1. keandalan (reability)

    menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk

    melakukan suatu proses yang dapat dipercaya dan dibutuhkan.

    2. ketersediaan ( availability )

    Sistem mudah diakses oleh user.

    3. keluwesan ( fleksibility )

    sistem mudah berdaptasi dengan memuaskan, sesuai kebutuhan user

    yang berubah.

    4. Skedule Instalasi ( installation schedule )

    Terdiri dari periode waktu antar saat organisasi dasar untuk

    membutuhkan dan saat informasi ini diterapkan.

    Selama waktu ini, analisis sistem harus dapat mendesain sistem terbaik

    dalam batas waktu yang dibutuhkan.

    5. umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expentancy dan growth

    potencial)

    sistem harus didesain sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemakai

    sistem (misal dikehendaki umur sitem harus paling sedikit 5 tahun) dan

    mampu bertumbuh bila terjadi perubahan perubahan yang cukup

    signifikan

  • 9

    6. Kemudahan dipelihara (maintainability)

    Setelah sistem diterapkan, maka sistem harus dipelihara (misalnya

    ada hal- hal yang tidak berfungsi harus dikoreksi, permintaan khusus harus

    dipertemukan, peningkatan sistem secara umum harus dilakukan dan

    sebagainya).

    Kemudian sistem harus dirawat tergantung dari desainnya. Agar mudah dirawat,

    desain harus menggunakan nama data dan bahasa pemrograman yang standar,

    pemrograman terstruktur dan moduler, konfigurasi, sistem yang standar dan

    dokumentasi sistem standar yang lengkap.

  • 10

    MODUL II

    DIAGRAM ARUS DATA

    (DATA FLOW DIAGRAM)

    Model dari sistem secara fisik dan secara logika telah didesain secara umum.

    Sistem secara fisik dapat digambarkan dengan bagan alir dokumen. Secara logika

    dapat digambarkan dengan Diagram Arus Data (DAD) / Data Flow Diagram (DFD).

    Desain model ini menggambarkan secara rinci urut urutan langkah dari masing

    masing proses yang digambarkan dalam diagram arus data.

    Ada beberapa metodologi menggambar Diagram Alir Data (DAD) yang

    digunakan dalam pengembangan sistem, salah satu diantaranya adalah SSADM

    (Structured Sistem Analysis and Design Methodology) yaitu metode analisis dan

    desain sistem secara terstruktur.

    Terdapat banyak simbol dalam penggambaran Diagram Alir Data, untuk

    pembahasan kali ini Kita menggunakan metode SSADM. Adapun simbol simbol

    dalam metode SSADM terdiri dari :

    1. External entity

    2. Repeated external entity

    3. Data flow

    4. Process

    5. Data storage (simpanan data)

    6. Repeated data storage

    1. External Entity

    Adalah kesatuan luar yang merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang

    akan mempengaruhi sistem, dengan memberikan input ataupun menerima output dari

    sistem. Kesatuan luar tersebut dapat berupa :

    Orang atau sekelompok orang dalam organisasi tetapi diluar sistem

    yang sedang dikembangkan.

    Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi misalnya

    Mahasiswa atau Assisten.

    Suatu kantor atau devisi dalam perusahaan tetapi diluar sistem yang

    sedang dikembangkan.

    Sistem informasi yang lain diluar sistem yang sedang dikembangkan.

    Sumber asli dari suatu transaksi.

    Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.

  • 11

    External entity / Kesatuan luar disimbolkan dengan :

    2. Repeated External Entity.

    Untuk menghindari keruwetan diagram, karena banyaknya garis garis

    penghubung antara External entity (Kesatuan luar), proses maupun data store

    yang saling berpotongan, maka kesatuan luar dapat digambarkan dengan lebih

    dari satu buah external entity untuk satu nama yang disebut Repeated external

    entity.

    Repeated external entity disimbolkan dengan :

    3. Data Flow

    Arus data disimbolkan dengan tanda panah dimana arah panah menunjukkan

    arah mengalirnya data. Arus data mengalir menuju proses dan atau meninggalkan

    proses. Arus data yang meninggalkan External entity (kesatuan luar) selalu menuju ke

    proses. Arus data ini dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

    dan dapat berbentuk sebagai berikut :

    Formulir atau dokumen yang digunakan sistem

    Laoran tercetak yang dihasilkan sistem

    Masukan untuk komputer

    Output ke layar monitor

    Data yang dibaca dari suatu file atau yang direkam kesuatu file

    Komunikasi ucapan

    Surat surat atau memo

    Suatu isian yang dicatat pada buku agenda

    Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti serta

    dapat mewakili data yang mengalir.

    Data flow disimbolkan dengan :

    Data mhsa

    Dt buku

    mencari

    C Mahasiswa

    C Mahasiswa

    C Mahasiswa

  • 12

    4. Process

    Adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

    dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan arus data yang

    keluar dari proses.

    Process disimbolkan dengan :

    Perlu diperhatikan bahwa arus data adalah Arus yang mengalir

    menuju proses atau Arus yang mengalir dari proses atau Arus yang

    mengalir dari proses menuju proses lain, sehingga jika arus data tidak seperti

    ketentuan tersebut maka dapat dipastikan bahwa diagram arus tersebut

    SALAH!!!.

    Kesalahan yang sering terjadi !!!!!!

    Proses mepunyai input tetapi tidak menghasilkan output

    Kesalahan ini disebut dengan blackhole (lubang hitam), karena Data

    masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas.

    Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input

    Kesalahan ini sering disebut mirade (ajaib), karena secara ajaib

    dihasilkan output tanpa pernah menerima output.

    5. Data Storage (simpanan data)

    Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :

    File atau Database si sistem komputer

    Arsip atau catatan manual

    Kotak tempat data di meja seseorang

    Tabel acuan buku

    Suatu agenda atau buku

    Data storage (simpanan data) disimbolkan dengan :

    1

    Pendaftaran

    Mahasiswa D1

  • 13

    Dalam pengambaran simpanan data yang perlu diperhatikan :

    a. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang

    menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah suatu proses.

    b. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan

    proses update terhadap data yang tersimpan di data storage. Update data

    dapat berupa :

    - Menambah atau menyimpan record baru atau dokumen baru ke

    data storage.

    - Menghapus record atau mengambil dokumen baru ke data

    storage.

    - Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang

    ada di data storage.

    c. Arus data yang berasal dari simpanan data menuju ke suatu proses dapat

    diartikan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di data

    storage untuk dilihat isinya.

    d. Untuk suatu proses dapat melakukan kedua duanya yaitu menggunakan

    dan megupdate data storage (simpanan data).

    6. Repeated Data Storage

    Untuk menghindari keruwetan diagram, karena banyaknya garis garis

    penghubung antar data storage (simpanan data), External entity (Kesatuan luar),

    proses maupun data store yang saling berpotongan, maka data storage

    (simpanan data) dapat digambarkan dengan lebih dari satu buah data storage

    untuk satu nama yang disebut Repeated Data Storage.

    Repeated data storage disimbolkan dengan :

    Mahasiswa D1 Mahasiswa D1

  • 14

    MODUL III

    PEDOMAN MENGGAMBAR DIAGRAM ARUS DATA

    1. Identisikasikan terlebih dahulu semua External entity (kesatuan luar) sistem

    yang terlibat.

    2. Identisikasikan semua input dan output yang terlibat dengan External entity

    (kesatuan luar).

    3. Gambar terlebih dahulu suatu diagram konteks atau diagram induk untuk garis

    besar, kemudian dipecah untuk level levelnya.

    4. Gambarlah bagan berjenjang (hirarchy chart) untuk semua proses yang ada

    disistem terlebih dahulu untuk mempersiapkan penggambaran DAD di level

    tingkat bawahnya.

    5. Gambarlah sketsa DAD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses

    bagan berjenjang.

    6. Gambarlah DAD untuk level level selanjutnya, yaitu level 1 yang kemudian

    dipecah lagi dalam level 2 dan seterusnya.

    7. Setelah semua level DAD digambara, berikutnya adalah menggambar DAD

    untuk pelaporan manajemen yang digambar secara terpisah.

    8. Semua level DAD yang telah digambar termasuk DAD untuk pelaporan

    manajemen digabung dalam satu diagram.

  • 15

    MODUL IV

    DESAIN SISTEM SECARA UMUM

    Tujuan perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran

    secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Perancangan sistem secara

    umum ini adalah merupakan persiapan dari desain secara terinci.

    Desain sistem secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem

    informasi dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user. Dan nantinya akan

    didesain secara rinci pada desain terinci untuk komunikasi dengan program komputer

    dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem. Komponen sistem

    informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.

    3.1. DESAIN MODEL SECARA UMUM

    Perancangan sistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu pembuatan

    model logic dan model fisik sistem. Bagan alir sistem ( sistem flowchart)

    merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan physical sistem, dimana

    symbol-simbol dengan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya,

    seperti symbol terminal, hard disk, laporan-laporan dan sebagainya. Sedangkan

    logical model dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data ( data

    flowchart diagram).

    Model logic menjelaskan bagaimana fungsi-fungsi dalam sistem

    informasi akan bekerja dengan kata lain menjelaskan kepada user bagaimana

    nanti fungsi-fungsi di sistem informasi secara logic akan bekerja. Model ini

    dapat ditunjukkan berupa pembuatan Diagram Arus Data ( DAD) yang arus

    datanya akan dijelaskan dengan data dictionary atau kamus data.

    Sedangkan model fisik menunjukkan bagaimana secara fisik, sistem

    tersebut bekerja dengan kata lain menjelaskan user bagaimana nantinya sistem

    secara fisik akan diterapkan dan penggambarannya dlakukan dengan

    menggunakan bagan alir sistem. Bagan alir sistem merupakan alat berbentuk

    grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan kegiatan dari sistem

    informasi berbasis komputer. Seringkali gambar bagan alir sistem digabungkan

    dengan alir formulir dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan

    prosedur antara sistem informasi dengan sistem lainnya di perusahaan.

  • 16

    Pembuatan metode dan prosedur dalam perancangan model akan

    menggambarkan urutan kegiatan proses yang menghasilkan keluaran

    berdasarkan masukan yang ada.

    Metode Pengolahan data

    Sistem informasi mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut:

    a) Metode pengolahan data terpusat (Centralized data processing method)

    Metode Pengolahan data yang memusatkan pengolahan pada suatu tempat

    tunggal tertentu serta Metode Pengolahan data tersebar (Distributed data

    processing method)

    Metode Pengolahan dat yang memusatkan pengolahannya pada suatu

    tempat tunggal tertentu.

    b) Metode Pengolahan data terkumpul (Batch Processing Method)

    Pengolahan terhadap data yang dikumpulkan terlebih dahulu selama

    periode tertentu (harian, mingguan, bulanan)

    Merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan umum.

    Serta metode pengolahan data langsung (Online Processing Method)

    merupakan metode pengolahan data yang mempunyai karakteristik

    tertentu, yaitu transaksi yang terjadi dapat segera dan langsung digunakan

    untuk memutakhirkan file induk.

    Pada online processing terdiri dari sebuah program pemrosesan saja,

    sedang pada batch processing terdiri dari beberapa processing run.

    3.2. DESAIN OUTPUT SECARA UMUM

    Keluaran sistem ini berupa tampilan layar monitor atau media keras

    seperti kertas dan microfilm. Langkah pembuatan rancangan keluaran sistem

    berupa penentuan kebutuhan keluaran sistem yang baru dan penentuan

    parameter keluaran.

    Kebutuhan keluaran sistem baru dapat diketahui dari diagram arus data

    (DAD) yaitu arus data dari suatu proses ke proses lain berdasarkan identifikasi

    kebutuhan keluaran sistem berupa laporan laporan, kemudian ditentukan

    bentuk- bentuk dan tata letak laporan tersebut.

    Dengan demikian desain output dapat berupa output iem ( tetap tinggal di

    perusahaan) adalah output yang digunakan untuk mendukung kegiatan

    manajemen seperti diarsipkan atau dimusnahkan jika tidak digunakan lagi.

  • 17

    Dapat juga berupa output ekstrem yaitu output yang didistribusikan ke pihak

    luar yang membutuhkannya. Output ini antara lain berupa faktur, chek, tanda

    terima pembayaran dan sebagainya.

    Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan

    (narrative) table atau grafik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang

    berbentuk table namun dengan kemampuan teknoligi komputer yang sekarang

    maka sudah banyak output yang berupa grafik.

    Langkah Desain Output

    Desain output secara umum dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

    berikut ini:

    1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru

    Output yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD ( Diagram Arus

    Data) sistem baru yang dibuat. Output di DAD ditunjukkan oleh arus data suatu

    proses ke kesatuan luar atau dari proses ke proses yang lainnya.

    2. Menentukan Parameter dari output

    Setelah kebutuhan output ditentukan, kemudian parameter output juga

    ditentukan, yang meliputi tipe dari output ( internal output),formatnya (

    keterangan-keterangan, tabel atau grafik), media yang digunakan ( media keras

    seperti kertas dan microfilm atau media lunak berupa tampilan dilayar video), alat

    output yang digunakan, jumlah tembusannya, disribusinya dan periode outputnya.

    3.3. DESAIN INPUT SECARA UMUM

    Beberapa tahapan dalam perancangan masukan adalah sebagai berikut:

    a. Perancangan dokumen dasasr

    Dokumen dasar merupakan formulir yang memuat data data yang

    akan dimasukkan sebagai masukan sistem informasi.

    b. Perancangan Kode

    Penggunaan kode berhubungan dengan prosedur pengklasifikasian

    data sehingga dapat menyederhanakan kegiatan operasional sistem. Dengan

    kode yang relatif pendek dapat diambil berbagai informasi yang banyak

    mengenai suatu entity.

    Alat input yang dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu alat

    input langsung (online input device) merupakan alat input langsung

    dihubungkan dengan CPU seperti Keyboard, Mouse, Touch screen dan

  • 18

    sebagainya. Serta alat input tidak langsung (off line input to card), KTT (Key

    To Tape) dan KTD ( Key To Disk).

    3.3.1. Proses Input

    Proses input dapat melibatkan dua atau tiga tahapah utama yaitu data, capture

    data preparation dan data entry, tergantung dari alat input yang digunakan.

    1. Penangkapan Data ( data capture)

    Merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang

    digunakan leh organisasi ke dalam dokumen dasar ( dokumen dasar

    merupakan bukti dari transaksi).

    2. Penyiapan data ( data Preparation)

    Mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh

    mesin ( machine readable form, misalnya kartu plong, pita magnetic atau disk

    magnetic).

    3. Pemasukan data

    Merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer.

    3.3.2. Tipe Input

    Ada dua kelompok tipe input yaitu input eksternal ( external input)

    yaitu input yang berasal dari luar organisasi seperti faktur pembelian, kuitansi-

    kuitansi dari luar organisasi dan input intern ( internal input) yaitu input yang

    berasal dari dalam organisasi misalnya faktur penjualan, order penjualan dan

    sebagainya. Dan biasanya dokumen dasar yang akan didesain adalah dokumen

    dasar untuk data capture input intern.

    3.3.3. Langkah Desain Input

    Langkah yang dapat ditempuh untuk mendesain input adalah sebagai berikut:

    1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru dengan berdasarkan DAD (

    Data Flow Diagram) yang telah dibuat ( ditunjukkan oleh arus data dari

    kesatuan luar ke satuan proses dalam tampilan input di alat input yang

    ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data)

    2. Menentukan Proses parameter dari input yang meliputi bentuk input,

    dokumen dasar dan bentuk isian ( dialog layar terminal) sumber input,

    jumlah tembusan dan distribusinya, alat input digunakan, volume input

    serta periode inputnya.

  • 19

    3.4. DESAIN DATABASE SECARA UMUM

    Dilakukan dengan menentukan kebutuhan file file basis data yang baru,

    melalui diagram arus data (DAD) yang telah dibuat dan dengan menentukan

    parameter file basis data. Setelah kebutuhan kebutuhan file tersebut diketahui,

    maka dilakukan pendefinisian struktur file file basis data tersebut. Struktur file

    basis dta tergantung dari data yang masuk atau keluar dari file tersebut. Hal ini

    dapat ditunjukkan dengan diagram arus data.

    Dari analisis arus data yang masuk dan keluar maka suatu file dapat

    didefinisikan strukturnya. Setelah file file keseluruhan telah didefinisikan maka

    perlu dikaji hubungan struktur data antara elemen file file tersebut.

    Hubungan antara file tersebut dikendalikanoleh suatu file kunci, sehingga

    dapat ditentukan jenis jenis filenya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi

    duplikasi data dan operasi sehingga dapat mempercepat proses dan mengurangi

    pemborosan tempat simpanan.

    Tipe File

    kumpulan file yang saling berhubungan / berkaitan bersama dengan

    program untuk pengelolaannya disebut DBMS (Data Base Management

    Sistem).

    Data base dibentuk dari kumpulan file file dan file dikategorikan dalam

    bentuk type :

    1. File Induk (Master File)

    File yang tetap ada selama sistem informasi digunakan, ada dua tipe untuk

    file induk

    File Induk Acuan (reference master file) File induk yang recordnya

    relatif statis, jarang berubah nilainya.Misalnya daftargaji, file daftar

    mata kuliah.

    File Induk Dinamik File induk yang nilai record recordnya sering

    berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai akibat dari suatu

    transaksi. Misalnya file induk persediaan, file induk langganan dan

    sebagainya.

    2. File Transaksi (transaksi file)

    File ini sering sering juga disebut dengan nama file input

    Digunakan untuk merekam data hasil atau suatu transaksi yang terjadi

    3. File Laporan

  • 20

    file ini sering juga disebut dengan nama file output

    file ini berisi informasi yang akan ditampilkan dan dibuat untuk

    mempersiapkan pembuatan suatu laporan.

    4. File Sejarah (History File)

    Disebut juga dengan file arsip (archive file), yaitu file yang berisi data

    masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk

    keperluan mendatang.

    5. File Pelindung (Backup File)

    File pelindung merupakan salinan dari file file yang masih aktif di

    database pada suatu saat tertentu

    Digunakan sebagai cadangan atau pelindung jika database yang aktif rusak

    atau hilang.

    6. File Kerja (Working File)

    Disebut juga file sementara (temporary file) atau scratch file.

    File ini dibuat karena memory komputer tidak mencukupi atau untuk

    menghemat pemakaian memory selama proses dan akan di hapus bila

    proses telah selesai.

    Akses File

    Akses File (file acces) adalah suatu metode yang menunjukkan

    bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari

    suatu file. File ini dapat di akses dengan dua cara yaitu secara urut

    (sequential acces) atau secara langsung (direct acces atau random acces).

    Metode akses urut (sequential acces methode) dilakukan dengan

    membaca atau menulis suatu record di file dengan membaca terlebih

    dahulu mulai record pertama urut sampai dengan record yang di inginkan.

    Sedangkan metode akses langsung (direct acces method) dilakukan

    dengan cara langsung membaca record pada posisinya di file tanpa

    membaca dari record pertama terlebih dahulu.

    Langkah desain Database

    Langkah-langkah yang dilakukan secara umum untuk mendesain

    Database adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru

    File yang di butuhkan dapat di lihat dari DAD (Diagram Arus

    Data) yang telah di buat, yaitu dilihat data storenya.

  • 21

    Field-field yang di perlukan dapat di lihat dari struktur data pada

    kamus data yang menjelaskan arus data yang mengarah data

    storenya.

    2. menentukan parameter dari file database

    Setelah file yang dibutuhkan dapat ditentukan, kemudian

    ditentukan parameternya yang meliputi tipe file (file induk,

    transaksi atau yang lainnya), field-field dan jenisnya yang harus

    ada di setiap file serta kunci-kuncinya.

  • 22

    MODUL V

    EASYCASE

    Pada pembahasan kali ini, untuk penggambaran Diagram Alir Data (DAD) /

    Data Flow Diagram (DFD) menggunakan software EASYCASE dengan

    menggunakan metode SSADM (Structured Sistem Analisis and Design

    Methodology). Dalam penggambaran menggunakan software EASYCASE ini tidak

    sekedar tempel menempel sebagaimana dengan menggunakan software flowchart

    yang lama. Dalam EASYCASE diberikan fasilitas semacam prosedur running

    program yang mengecek letak kesalahan penggambaran. Pengecekan pertama

    dilakukan pada letak penggambarannya sendiri, melalui menu View/Show Error.

    Pengecekan yang kedua dilakukan dalam pendefinisian masing masing simbol

    obyek yang digunakan, baik external entity, arus data, simbol proses ataupun data

    storage. Pengecekan ini ada pada menu Tools/Rule Check.

    1. Membuat project baru

    Dibawah ini adalah menu dialog untuk membuat project baru, seperti telah

    dibahas diatas metode yang digunakan adalah SSADM.

    Pada software EASCYCASE disediakan menu Access Control yang terdapat

    pada Tools Access Control, yaitu untuk membuat user user hak access.

  • 23

    2. Menu tampilan form baru pada metode SSADM

    3. cek kesalahan dengan show error dalam keadaan aktif

    Gambar diatas menunjukkan kesalahan bahwa external entity, arus data

    dan proses belum diberi nama pada masing masing external entity, arus

    data dan proses.

    4. Setelah dilakukan perbaikan kesalahan dengan memberikan masing masing

    nama pada external entity, arus data dan proses dari menu edit/name, maka

    hasilnya sebagai berikut :

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    E200

    c

    Mahasiswa

    c

    Mahasiswa

    d

    Jurusan

    e

    Laboratorium

    aMataPraktikum

    b

    Assisten

    1

    SistemInformasi Laboratorium

    Arsip Nilai

    Mt Praktikum

    Data Assisten

    Surat Puas

    Data Mahasiswa Nilai

  • 24

    Kesalahan di menu View/Show error, hanya dilakukan pada tata letak

    penggambaran dan dan nama dari simbol simbol, tetapi ditunjukkan tipe dari

    external entity, data flow serta anak cabang pada data prosesnya.

    Maka untuk mengecek kesalahan kesalahan tersebut dilakukan pada

    menu Tools Rule Check, sehingga akan tampak sebagai berikut :

    Gambar diatas maksudnya adalah menunjukkan bahwa external entity, arus data

    dan data proses masing masing pemberian nama sudah benar, namun

    kesalahan terjadi pada Define Child / Explode.

  • 25

    5. Perbaikan kesalahan dengan explode

    Perbaikan kesalahan dengan Menu/Define Child, objek objeknya

    adalah sebagai berikut :

    Objek External Entity, maka Child Type dapat berupa:

    - Text (txt).

    - Dokumen (doc).

    Objek Arus data, maka Child Type dapat berupa:

    - Record (terdiri dari beberapa element)

    - Element

    - Text

    - Dokumen

    Objek Data Proses, maka Child Type berupa:

    - Data Flow Diagram (DFD)

    Berarti Data proses tersebut mempunyai anak cabang

    proses lain.

    - Dokumen

    - Text

    Object Primitive Data Proses, maka Child Type dapat berupa:

    - Elementary Process Description (epd)

    Apabila menggunaka tipe ini pada objek Primitive Data

    Proses, menunjukkan bahwa Data Proses tersebut tidak

    memiliki anak cabang.

    - Dokumen Text

  • 26

    MODUL VI

    STUDI KASUS (I)

    6.1. Analisis sistem

    Kita akan membuat Sistem Informasi Laboratorium, akan dibahas

    proses apa saja yang ada didalam Sistem Informasi Laboratorium.

    Proses yang terjadi adalah :

    Pendaftaran Penjadwalan Kegiatan Praktikum Penilaian

    6.2. Perancangan Sistem

    6.2.1. Diagram arus data Sistem informasi laboratorium

    Diagram arus data (DFD) untuk sistem informasi laboratorium yang

    pertama merupakan satu kesatuan arus data mulai dari external entity yang akan

    diproses kemudian disimpan kedalam store (simpanan data) yang lalu akan

    digunakan kembali oleh external entity

    c

    Mahasiswa

    D1 FileMhs D2 FileAss D3 FileMtPrak

    D4 FileKlp D5 FileNilai

    kKelompokHari

    0

    SistemInformasi Laboratorium

    b

    Assisten

    aMataPraktikum

    e

    Laboratorium

    d

    Jurusan

    c

    Mahasiswa

    DtAss

    DtKlp DtNilai

    DtMhs

    Kelompok

    DtMtPrak

    Data Mahasiswa

    Data Assisten

    Mt Praktikum

    Nilai

    Arsip Nilai

    Surat Puas

    Contex Diagram Sistem Informasi Laboratorium

  • 27

    6.2.2. Diagram arus level 0

    Diagram arus level 0 ini merupakan Proses secara keseluruhan pada

    sistem informasi Laboratorium, dimana semua inputan yang ada akan

    diproses dengan empat proses yaitu Pendaftaran, Penjadwalan, Kegiatan

    Praktikum dan Penilaian.

    1

    Pendaftaran

    aMataPraktikum

    b

    Assisten

    c

    Mahasiswa

    kKelompokHari D1 FileMhs

    D2 FileAss

    D3 FileMtPrak D4 FileKlp

    2

    Penjadwalan

    3

    KegiatanPraktikum

    4

    Penilaian

    D6 FileJadwal

    D5 FileNilai

    c

    Mahasiswa

    e

    Laboratorium

    d

    Jurusan

    Data Mahasiswa

    Data Assisten

    Mt Praktikum

    Kelompok

    DtMhs

    DtAss

    DtKlpDtMtPrak

    DtMhsDtAss

    DtMpk

    DtKlpJadwal

    BerkasPrak,Lap,Resp

    DtJadwal

    DtNilai Surat Puas

    Nilai

    Arsip Nilai

    Diagram Arus Data Level 0

  • 28

    6.2.3. Diagram arus data level 1

    Diagram ini berisi penjelasan pada diagram arus data level 0 atau anak

    cabang dari diagram level 0 Proses Pendaftaran. pendaftaran yang meliputi :

    1. Pendaftaran Mahasiswa

    2. Pendaftaran Assisten

    3. Pendaftaran Mata Praktikum

    4. Pengelompokan Hari

    1.1

    PendaftaranMahasiswa

    c

    Mahasiswa D1 FileMhs

    1.2

    PendaftaranAssisten

    D2 FileAss

    1.3

    PendaftaranMata Praktikum

    D3 FileMtPrak

    aMataPraktikum

    1.4

    PengelompokanHari

    D4 FileKlp

    b

    Assisten

    kKelompokHari

    Data Mahasiswa DtMhs

    DtAss

    Data Assisten

    DtMtPrak

    Mt Praktikum

    Kelompok

    DtKlp

    DtMhs

    DtAss

    DtKlp

    DtMpk

    Diagram Arus Data Level 1

  • 29

    Dibawah ini adalah Child Type untuk Data Storage.

    1. Data Storage (simpanan data) FileMhs

    2. Data Storage (simpanan data) FileAss

  • 30

    3. Data Storage (simpanan data) FileMtprak

    4. Data Storage (simpanan data) FileKlp

  • 31

    5. Data Storage (simpanan data) FileNilai

    6. Data Storage (simpanan data) FileJadwal

  • 32

    Setelah semua Diagram Arus Data dibuat lalu Kita harus menentukan Diagram mana

    yang menjadi Induk, didalam EASYCASE melalui menu Option / Project

    Preferences. Akan mencul kotak dialog seperti dibawah ini :

    Klik Define Contex Diagram, akan muncul kotak dialog :

    Dari menu diatas pilih diagram arus data mana yang akan menjadi Induk. Pada

    pembahasan kali ini Induknya adalah Diagram arus data Sistem Informasi

    Laboratorium. Lalu OK.

  • 33

    MODUL VII

    STUDI KASUS (II)

    6.3. Perancangan Model

    Setelah diagram arus data (DFD) dibuat maka dapat kita buat

    perancangan modelnya.

    6.4. Perancangan input / output sistem

    6.4.1. Input Pendaftaran Mahasiswa

    Sistem Model

    Sistem

    Informasi

    Pendaftara Penjadwala Kegiatan

    Praktiku

    Penilaian

    Pendaftara

    n

    Pendaftara

    n Assisten

    Pendaftara

    n Mata

    Pengelompok

    an Hari

    DATA MAHASISWA NIM : xxxxxxxx Nama : xxxxxxxx Alamat : xxxxxxxx

    NIM Alamat xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx

    Nama xxxxxx xxxxxx xxxxxx

    Kebawah satu record

    Awal Record

    Keatas satu Record

    Akhir Record

    Tambah Data

    Hapus Data

    Keluar

  • 34

    6.4.2. Input Pendaftaran Assisten

    6.4.3. Input Pendaftaran Mata Praktikum

    DATA ASSISTEN Kode : xxxxxxxx Nama : xxxxxxxx Alamat : xxxxxxxx

    Kode Alamat xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx

    Nama xxxxxx xxxxxx xxxxxx

    Kebawah satu record

    Awal Record

    Keatas satu Record

    Akhir Record

    Tambah Data

    Hapus Data

    Keluar

    MATA PRAKTIKUM KODE : xxxxxxxx Nama : xxxxxxxx

    KODE Nama xxxxx x xxxxx x xxxxx x

    Kebawah satu record

    Awal Record

    Keatas satu Record

    Akhir Record

    Tambah Data

    Hapus Data

    Keluar

  • 35

    6.4.4. Input Pengelompokan Hari

    6.4.5. Input Jadwal

    6.4.6. Input Nilai

    PENGELOMPOKAN HARI Kelompok : xxxxxxxx Hari : xxxxxxxx Jam : xxxxxxxx

    Kelompok Jam xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx

    Hari xxxxxx xxxxxx xxxxxx

    Kebawah satu record

    Awal Record

    Keatas satu Record

    Akhir Record

    Tambah Data

    Hapus Data

    Keluar

    JADWAL Kelompok : xxxxxxxx NIM : xxxxxxxx Kode Assisten : xxxxxxxx Kode Praktikum : xxxxxxxx

    Kelompok NIM Kode Ass Kode Prak xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx

    Kebawah satu record

    Awal Record

    Keatas satu Record

    Akhir Record

    Tambah Data

    Hapus Data

    Keluar

    NILAI Kelompok : xxxxxxxx NIM : xxxxxxxx Kode Assisten : xxxxxxxx Kode Praktikum : xxxxxxxx Nilai : x

    Kelompok NIM Kode Ass Kode Prak Nilai xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx x xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx x xxxxx xxxxx xxxxxx xxxxxx x

    Kebawah satu record

    Awal Record

    Keatas satu Record

    Akhir Record

    Tambah Data

    Hapus Data

    Keluar

  • 36

    6.4.7. Output Nilai

    6.4.8. Output Daftar Mahasiswa

    6.4.9. Output Daftar Assisten

    DAFTAR NILAI PRAKTIKUM

    No. Kelompok NIM Nama Nilai 99 xxxxx xxxxx xxxxxxxx x

    DAFTAR MAHASISWA

    No. NIM Nama Alamat 99 xxxxx xxxxx xxxxxxxx

    DAFTAR ASSISTEN

    No. Kode Nama Alamat 99 xxxxx xxxxx xxxxxxxx

  • 37

    6.4.10. Output Daftar Mata Praktikum

    6.4.11. Output Daftar Surat Puas

    6.4.12. Output Daftar Absensi

    DAFTAR MATA PRAKTIKUM

    No. Kode Prak Nama Prak 99 xxxxx xxxxxxxxxx

    SURAT KETERANGAN

    Nama : xxxxxxx NIM : xxxxxxx Praktikum : xxxxxxx Nilai : x Tanggal : dd mm yyyy Mengetahui, Kajur, Kepala Lab,

    DAFTAR MATA PRAKTIKUM

    Praktikum : xxxxx Kelompok : xxxx Tanggal : dd mm yyyy Jam : hh:nn Jumlah Prakt. : 99 No. Kode Prak Nama Prak 99 xxxxx xxxxxxxxxx Assisten jaga praktikum : xxxxxx xxxxxx xxxxxx

  • 38

    6.5. Perancangan basis data

    Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan basis data adalah

    menunjukkan entitas dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan, yang

    disebut perancangan model konseptual. Perancangan model konseptual yang

    dimaksud yaitu teknik normalisasi yang mempunyai definisi proses

    pengelompokan data elemen menjadi tabel tabel yang menunjukkan entitas

    dan relasinya.

    6.5.1. Tabel Mahasiswa / File Mahasiswa

    Tabel untuk menyimpan data data Mahasiswa

    No Nama field Tipe Lebar

    1 NIM Text 12

    2 Nama Mahasiswa Text 50

    3 Alamat Mahasiswa Text 50

    6.5.2. Tabel Assisten / File Assisten

    Tabel untuk menyimpan data data Assisten

    No Nama field Tipe Lebar

    1 Kode Assisten Text 12

    2 Nama Assisten Text 50

    3 Alamat Assisten Text 50

    6.5.3. Tabel Mata Praktikum / File Mata Praktikum

    Tabel untuk menyimpan data data Mata Praktikum

    No Nama field Tipe Lebar

    1 Kode Praktikum Text 12

    2 Nama Praktikum Text 50

    6.5.4. Tabel Jadwal / File Jadwal

    Tabel untuk menyimpan data data Jadwal

    No Nama field Tipe Lebar

    1 NIM Text 12

    2 Kode Assisten Text 12

    3 Kode Praktikum Text 12

    4 Kelompok Text 12

  • 39

    6.5.5. Tabel Kelompok / File Kelompok

    Tabel untuk menyimpan data data Kelompok

    No Nama field Tipe Lebar

    1 Kelompok Text 12

    2 Hari Text 12

    3 Jam Number Integer

    6.5.6. Tabel Nilai / File Nilai

    Tabel untuk menyimpan data data Nilai

    No Nama field Tipe Lebar

    1 Kelompok Text 12

    2 NIM Text 12

    3 Kode Assisten Text 12

    4 Kode Praktikum Text 12

    5 Nilai Text 1

    6.6. Relasi Basis data / Relationship

  • 40

    MODUL VIII

    TUGAS

    Buatlah sebuah Perancangan Sistem informasi suatu instansi. Lengkap mulai

    dari Diagram alir data (dengan menggunakan software EASYCASE), desain sistem,

    perancangan input / output , sampai dengan perancangan basis datanya. Contoh dapat

    dilihat pada Studi Kasus BAB V.