modul 9 jawaban

14
MAKALAH USAHA TANI Kelayakan Usaha Tani Tanman SemusimKelompok 2: Astrini Putri H 125040100111099 Lina Triyani 125040100111105 Lita Septiani 125040100111103 Muhammad Jamaludin 125040100111101 Windasari Widya N 125040100111098 Kelas D PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

Upload: muhammad-jamaludin

Post on 02-Jul-2015

489 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jawban modul 9 rancangan usaha agribisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 9 jawaban

MAKALAH

USAHA TANI

“Kelayakan Usaha Tani Tanman Semusim”

Kelompok 2:

Astrini Putri H 125040100111099

Lina Triyani 125040100111105

Lita Septiani 125040100111103

Muhammad Jamaludin 125040100111101

Windasari Widya N 125040100111098

Kelas D

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Modul 9 jawaban

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Kelayakan Usaha Tani Tanaman Semusim” untuk

memenuhi tugas kelompok mata kuliah Usaha Tani.

Ucapan terima kasih tidak luput kami sampaikan kepada Ibu Silvana yang telah

memberikan penjelasan dan menambah wawasan kami tentang pengetahuan dan aspek terkait

di dalamnya.

Semoga makalah ini mampu menambah pengetahuan pembaca tentang definisi ilmu

usaha tani, pertanian dan agribisnis serta aspek-aspek yang terkait di dalamnya.

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk menunjang

kesempurnaan makalah ini.

Malang, 10 November 2013

Penulis

Page 3: Modul 9 jawaban

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian BEP

Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak

memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama

dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila

perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume

penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya

cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita

kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi

biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan

pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dapat dilakukan

dengan tiga langkah sebagai berikut, yaitu :

1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasional serendah-rendahnya

dengan mempertahankan tingkat harga, kualitas dan kunatitas.

2. Menentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai dengan laba yang

dikehendaki.

3. Meningkatkan volume kegitan semaksimal mungkin.

Dari ketiga langkah-langkah tersebut diatas tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah

karena tiga faktor tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan. Pengaruh

salah satu faktor akan membawa akibat terhadap seluruh kegiatan operasi. Oleh karena itu

struktur laba dari sebuah perusahaan sering dilukiskan dalam break even point, sehingga

mudah untuk memahami hubungan antara biaya, volume kegiatan dan laba.

Namun ada juga yang membuat pengertian break even point sebagai berikut :

Menurut S. Munawir (2002) Titik break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan

sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak

menderita rugi (total penghasilan = Total biaya).

Menurut Abdullah (2004) Analisis Break even point disebut juga Cost Volume Profit

Analysis. Arti penting analisis break even point bagi menejer perusahaan dalam pengambilan

keputusan keuangan adalah sebagai berikut, yaitu :

1. Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.

Page 4: Modul 9 jawaban

2. Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba

tertentu.

3. Penetapan seberapa jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir agar

perusahaan tidak menderita rugi.

Menurut Purba (2002) Titik impas (break even) berlandaskan pada pernyataan sedarhana,

berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.

Menurut PS. Djarwanto (2002) Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila

telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak

mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugian.

Menurut Harahap (2004) Break even point berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak

mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

kegiatan produksi ini dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan. Total biaya (biaya tetap dan

biaya variabel) sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba tidak ada rugi.

Menurut Garrison dan Noreen (2004) Break even point adalah tingkat penjualan yang

diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional, dimana break even tersebut laba

sebelum bunga dan pajak sama dengan nol (0). Langkah pertama untuk menentukan break

even adalah membagi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya operasi menjadi biaya tetap

dan biaya variabel. Biaya Tetap merupakan fungsi dari waktu, bukan fungsi dari jumlah

penjualan dan biasanya ditetapkan berdasarkan kontrak, misalnya sewa gudang. Sedangkan

biaya variabel tergantung langsung dengan penjualan, bukan fungsi dari waktu, misalnya

biaya angkut barang.

R/C Ratio

Efisiensi menurut Soekartawi (1995), merupakan gambaran perbandingan terbaik antara

suatu usaha dan hasil yang dicapai. Efisien tidaknya suatu usaha ditentukan oleh besar

kecilnya hasil yang diperoleh dari usaha tersebut serta besar kecilnya biaya yang diperlukan

untuk memperoleh hasil tersebut. Tingkat efisiensi suatu usaha biasa ditentukan dengan

menghitung per cost ratio yaitu imbangan antara hasil usaha dengan total biaya

produksinya.Untuk mengukur efisiensi suatu usahatani digunakan analisis R/C ratio.

Menurut Soekartawi (1995), R/C Ratio (Return Cost Ratio) merupakan

perbandingan antara penerimaan dan biaya, yang secara matematik dapat dinyatakan

sebagai berikut:

R / C = PQ . Q / (TFC+TVC)

Page 5: Modul 9 jawaban

Keterangan:

R = penerimaan

C = biaya

PQ = harga output

Q = output

TFC = biaya tetap (fixed cost)

TVC = biaya variabel (variable cost)

Ada tiga kriteria dalam R/C ratio, yaitu:

R/C rasio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan

R/C rasio = 1, maka usahatani tersebut BEP

R/C rasio < 1, maka tidak efisien atau merugikan

Page 6: Modul 9 jawaban

BAB III

PEMBAHASAN

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)

1. Apa yang dimaksud dengan tanaman semusim dan beri contohnya

Tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen

hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak

diperlonggar menjadi tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam

rentang setahun. Istilah dalam bahasa Inggris, annual plant, menunjukkan bahwa yang

dimaksud "satu musim" adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah

beriklim sedang seringkali yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang

dimaksud tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya (vernalisasi).

Berikut beberapa jenis tanaman semusim yang merupakan jenis umbi-umbian:

1. BENGKUANG ( Pachyrrhizus erosus )

Bengkuang adalah suatu terna merambat dan berdaun majemuk beranak daun 8,

merupakan salah satu anggota suku leguminoceae. Bunga-buang tersusun dalam satu

tandan yang panjangnya 15-25 cm, buahnya berbulu halus berbentuk polong dan

berisi 4-9 biji, umbi akarnya putih, berbentuk gasing yang kulitnya mudah dikupas.

Jenis ini ditanam terutama untuk umbinya yang dapat dimakan mentah, sedangkan

untuk asinan atau rujak dapat dimakan setelah dimasak. Perbanyakan dilakukan

melalui stek batang, umbi maupun bijinya yang biasanya ditanam di atas bedengan-

bedengan di tanah sawah. Biji bengkuang memerlukan 1-3 minggu untuk

berkecambah, setelah umur 1 bulan tanaman memerlukan tonggak panjang sebagai

penunjang untuk merambat, agar diperoleh umbi yang besar pembungaannya perlu

dibuang. Umbi bengkuang umumnya dipanen setelah tanaman berumur 6-11 bulan.

2. UBI MANIS ( Dioscorea alata )

Diantara jenis-jenis Dioscorea ubi inilah yang paling digemari karena rasanya yang

paling enak. Daunnya berbentuk bundar telur, bentuk umbinya sangat beragam ada

yang bulat, pipih panjang, biasanya nama daerahnya diberikan berdasarkan bentuk

umbi. Umbi ini sebagai penghasil karbohidrat.

Pada musim kemarau umbinya mengalami masa istirahat, agar tidak busuk biasanya

umbinya disimpan di tempat yang kering, diatas peraian di dapur atau juga dibungkus

dengan abu, menjelang musim hujan umbi ini akan bertunas. Umbi yang telah

Page 7: Modul 9 jawaban

bertunas digunakan sebagai bibit, setelah berumur 9-12 bulan umbinya dapat dipanen.

Tanaman ini tumbuh di tanah datar hingga ketinggian 800 m dpl.

3. KIMPUL ( Xanthosoma violaceum )

Kimpul dapat dibedakan dari C. esculenta dari umbi dan bentuk daunnya serta letak

tangkai daunnya. Pada X. violaceum yang dapat dimakan ialah umbi anaknya, sedang

C. esculenta umbi induknya. Umbi anak kimpul ini akan berlendir setelah direbus dan

rasanya tak seenak umbi talas.

Dari tanaman budidaya ini banyak anaknya yang terbuang tidak dipelihara dan

tumbuh liar. Kimpul ini dikenal sedikitnya 2 forma, yaitu yang tangkai dan urat

daunnya bewarna biru tua sampai hitam dan yang tangkai dan urat daunnya bewarna

hijau. Kimpul ini cara penanamannya menyerupai talas. Umbi biobniot digunakan

anak yang tumbuh di samping induknya, tetapi walaupun begitu cara memanennya

sangat berbeda dengan talas. Kimpul dipanen tanpa membongkar pohonnya, caranya

ialah dengan menggali di sekeliling tanaman dan melepaskan umbi anak dari

induknya, kemudian tanaman ditimbun lagi untuk dipanen kembali setelah 3-4 bulan.

4. UBI BUAH ( Dioscorea bulbifera L. )

Ubi buah merupakan perdu merambat, batangnya bulat dapat mencapai tinggi 3-10 m.

Daunnya tunggal berbentuk jantung, umbinya bulat diliputi rambit akar yang pendek

dan kasar. Daging umbinya bewarna kuning, keras dan sangat bergetah. Selain

membentuk umbi di dalam tanah tumbuhan ini juga membentuk umbi batang pada

ketiak daun yang disebut ubi gantung atau bulbil. umbi gantung berbentuk hati,

berukuran kecil dan rasanya enak.

Selain dimakan umbinya dan umbi gantungnya dapat digunakan sebagai obat.

Perbanyakan ubi buah dapat dilakukan baik dengan umbi maupun dengan umbi

gantungnya. Umbi yang telah bertunas dapat digunakan sebagai bibit. Umbi dapat

dipanen setelah berumur 1 tahun.

5. UBI JALAR ( Ipomoea batatas L. )

Ubi jalar, telo atau hui boled ini termasuk dalam suku kangkung–kangkungan

(Convolvulaceae). Batang tanaman berakar banyak dan menjalar di permukaan tanah,

bewarna hijau, kuning atau ungu baik bentuk maupun warnanya. Demikian pula

halnya untuk bentuk warna dan rasa umbinya. Umbinya dimakan setelah direbus atau

Page 8: Modul 9 jawaban

dibakar atau juga diolah lebih lanjut untuk bahan industri alkohol, sari karotin, bahan

perekat atau sirup. Zat patinya merupakan salah satu dalam pembuatan tekstil atau

kertas. Daun bersama batang mudanya digunakan untuk sayuran juga dipakai sebagai

bahan makanan ternak.

Perbanyakan tanaman biasanya dilakukan dengan stek, batang mudanya ditanam pada

gulu dan yang cukup tinggi. Setelah berumur 2-3 minggu batangnya dinaikkan ke

puncak.

6. UBI KAYU ( Manihot esculenta )

Di Indonesia ubi kayu mempunyai arti ekonomi terpenting dibandingkan dengan jenis

umbi-umbian lainnya. Umbi ini termasuk kedalam suku Euphorbiaceae. Pohonnya

dapat mencapai tinggi 1,5- 5 m, warna batangnya beraneka ragam. Daunnya berbagi

menjari dengan cangap 5-9. Tiap tanaman pada umumnya dapat menghasilkan 5-10

umbi.

Ubi kayu masak yang diragikan dikenal dengan nama tapai ubi, yang mentah

merupakan bahan mentah untuk tepung tapioka. Daunnya banyak mengandung

banyak protein, perbanyakan tanaman biasanya dilakukan dengan stek, batangnya

yang sudah berkayu. Sebagai bibit dipergunakan sebagai batang yang matanya belum

tumbuh, caranya dicondongkan, direbahkan dan ada yang tegak lurus. Selain itu dapat

pula dilakukan dengan sistem mukibat yang dilakukan dengan cara penyambungan

atau penempelan tunas ubi kayu karet pada batang poko

7. TALAS BOGOR ( Colocasia esculenta (L.) Schott )

Bedanya dengan kimpul, jenis ini mempunyai daun yang berbentuk hati yang ujung

pelepah daunnya tertancap agak ke tengah helai daun sebelah bawah. Warna

pelepahnya bermacam-macam. Perbungaanya terdiri atas tangkai, bunga jantan di

sebelah atasnya, sedang diantaranya terdapat bagian yang menyempit. Pada ujung

tongkolnya terletak bunga-bunga yang mandul. Umbinya berbentuk silinder sampai

agak membulat. Talas bogor ini mengandung kristal yang menyebabkan rasa gatal.

Terdapat keaneragaman pada bentuk daun, warna pelepah, bentuk dan rasa umbi serta

kandungan kristalnya.

Di Indonesia talas ini bisa dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi

pantai sampai ke pegunungan diatas 1.000 m dpl., baik liar maupun ditanam. Bogor

dan Malang terkenal sebagai penghasil beberapa kultivar yang enak rasanya

Page 9: Modul 9 jawaban

Untuk pertumbuhanya diperlukan tanah yang kaya akan humus dan berdrainase baik.

Kultivar yang terkenal enak rasanya di Jawa di tanam pada tanah kering. Masa tanam

yang tepat ialah sebelum musim hujan. Talas berkembang biak dengan anakan, sulur,

umbi anak atau pangkal umbi serta sebagian pelepah daunnya. Anakan-anakanya

perlu dibuang agar umbi induk bisa tumbuh menjadi besar. Tanaman dipanen setelah

berumur 6 – 9 bulan.

2. Apa yang dimaksud dengan BEP serta paparkan kurvanya

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak

mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).Teknik analisis titik

impas sudah umum bagi segenap pelaku bisnis. Hal ini sangat berguna di dalam

pengaturan bisnis dalam cakupan yang luas, termasuk organisasi yang kecil dan besar.

Ada 2 (dua) alasan mengapa para pelaku bisnis menerima alasan ini :

1. Analisis ini berdasarkan pada asumsi yang lugas.

2. Perusahaan-perusahaan telah menemukan bahwa informasi yang didapat dari metode

titik impas ini sangat menguntungkan di dalam pengambilan keputusan.

Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya

tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total

biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini

bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya

variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya

variabel. Apabila penjualan hanya cukup menutupi biaya variabel dan sebagian biaya

tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan memperoleh

keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus

dikeluarkan.

Kurva Break event point

Page 10: Modul 9 jawaban

Tujuan

Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan

pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dapat

dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut, yaitu :

1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasional serendah-rendahnya dengan

mempertahankan tingkat harga, kualitas dan kunatitas.

2. Menentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.

3. Meningkatkan volume kegitan semaksimal mungkin.

Dari ketiga langkah-langkah tersebut diatas tidak dapat dilakukan secara

terpisah-pisah karena tiga faktor tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling

berkaitan. Pengaruh salah satu faktor akan membawa akibat terhadap seluruh kegiatan

operasi. Oleh karena itu struktur laba dari sebuah perusahaan sering dilukiskan

dalam break even point, sehingga mudah untuk memahami hubungan antara biaya,

volume kegiatan dan laba.

Manfaat Analisa Break Even Point.

Menurut Rony (1990, p. 357) analisis titik impas atau analisis Break Even Point

sangat bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan operasional

yang penting dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan yaitu:

a. Pertimbangan tentang produk baru dalam menentukan berapa tingkat penjualan yang

harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba.

b. Sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional.

c. Membantu manajemen dalam menganalisis konsekuensi penggeseran biaya variabel

Page 11: Modul 9 jawaban

menjadi biaya tetap karena otomisasi mekanisme kerja dengan peralatan yang

canggih.

Matz, Usry dan Hammer (1991, p. 224) juga menjelaskan beberapa manfaat

analisa break even untuk manajemen, yaitu :

a. Membantu pengendalian melalui anggaran.

b. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan.

c. Menganalisa dampak perubahan volume.

d. Menganalisa harga jual dan dampak perubahan biaya.

e. Merundingkan upah.

f. Manganalisa bauran produk.

g. Manerima keputusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan.

h. Menganalisa margin of safety.

Kegunaan Break Even Point

Diatas telah dikemukakan bahwa analisa break even point sangat penting bagi pimpinan

perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama

dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui break even

point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi

atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan.

Analisis Break Even Point berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhui. Asumsi-

asumsi tersebut adalah :

1. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan dalam biaya variabel

dan biaya tetap.

2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume

produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.

3. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume

produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena

adanya perubahan volume kegiatan.

4. Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang diproduksi.

5. Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.

6. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis

komposisi masing-masing jenis produk dianggap konstan (tetap).

Page 12: Modul 9 jawaban

Analisa break even point juga dapat digunakan oleh pihak menejemen perusahaan

dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai :

1. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

3. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar

perusahaan tidak menderita kerugian.

4. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap

laba yang diperoleh.

Break even point juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun

ketiganya saling berhubungan, yaitu untuk :

1. Menganalisa program otomatisasi dimana suatu perusahaan akan beroperasi secara

lebih mekanis dan otomatis dan mengganti biaya variabel dengan biaya tetap.

2. Menelaah impak dari perluasan tingkat operasi secara umum.

3. Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika perusahaan

menginginkan break even point dalam suatu proyek yang diusulkan.

Menurut Harahap (2004) Dalam analisa laporan keuangan kita dapat

menggunakan rumus break even point untuk mengetahui :

1. Hubungan antara penjualan biaya dan laba.

2. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel.

3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana

perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.

4. Untuk mengetahui hubungan antara cost, volume, harga dan laba.

Analisa break even point memberikan penerapan yang luas untuk menguji tindakan-

tindakan yang diusulkan dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif atau tujuan

pengambilan keputusan yang lain. Analisa break even point tidak hanya semata-mata

untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break even saja, akan tetapi analisa break

even point mampu memeberikan informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai

berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungan dengan kemungkinan memperoleh

laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan

3. Apa yang dimaksud dengan R/C Ratio jelaskan beserta indikatornya.

Page 13: Modul 9 jawaban

Efisiensi menurut Soekartawi (1995), merupakan gambaran perbandingan

terbaik antara suatu usaha dan hasil yang dicapai. Efisien tidaknya suatu usaha

ditentukan oleh besar kecilnya hasil yang diperoleh dari usaha tersebut serta besar

kecilnya biaya yang diperlukan untuk memperoleh hasil tersebut. Tingkat efisiensi

suatu usaha biasa ditentukan dengan menghitung per cost ratio yaitu imbangan

antara hasil usaha dengan total biaya produksinya.Untuk mengukur efisiensi suatu

usahatani digunakan analisis R/C ratio.

Menurut Soekartawi (1995), R/C Ratio (Return Cost Ratio) merupakan

perbandingan antara penerimaan dan biaya, yang secara matematik dapat dinyatakan

sebagai berikut:

R / C = PQ . Q / (TFC+TVC)

Keterangan:

R = penerimaan

C = biaya

PQ = harga output

Q = output

TFC = biaya tetap (fixed cost)

TVC = biaya variabel (variable cost)

Ada tiga kriteria dalam R/C ratio, yaitu:

R/C rasio > 1, maka usaha tersebut efisien dan menguntungkan

R/C rasio = 1, maka usahatani tersebut BEP

R/C rasio < 1, maka tidak efisien atau merugikan

Page 14: Modul 9 jawaban

DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa.2012.http://bertani-bertani.blogspot.com/2012/10/contoh-tanaman-

semusim.html. Diakses tanggal 9 November 2013

Anonymousb.2012.http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/05/analisis-break-event-point-break-

even.html. Diakses tanggal 9 November 2013

Anonymousc.2012.http://www.wealthindonesia.com/wealth-growth-and-accumulation/cara-

simple-menghitung-break-even-point-dalam-usaha.html. Diakses tanggal 9 November 2013