modul 3 transistor bipolar
DESCRIPTION
JJTRANSCRIPT
Modul Praktikum Laboratorium Elektronika dan Telekomunikasi Elektronika Teknik Elektro Fakultas Teknik 2015 Universitas Bengkulu
MODUL 3
TRANSISTOR BIPOLAR 3.1. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik transistor bipolar
2. Mampu merancang konfigurasi Common Emitter (CE)
3. Mampu merancang konfigurasi Common Base (CB)
3.2. Dasar Teori
Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif dan merupakan dioda semikonduktor yang terdiri dari dua dioda yang mempunyai satu elektroda yang bersama.
Dengan memilih elektroda pengontrol dari tipe N atau tipe P sebagai elektroda persekutuan
antara dua buah dioda yang dipertemukan , maka dihasilkan transistor PNP atau transistor
NPN
Gambar 3.1 Simbol transistor jenis (a) PNP dan (b) NPN
3.2.1 Alpha DC
Perbandingan arus kolektor dengan arus emitter hampir sama, alpha dc
sebagai definisi perbandingan kedua arus tersebut :
Adc = Ic
IE
3.2.2 Beta DC
Arus kolektor telah dihubungkan dengan arus emitter dengan menggunakan Adc. Juga menghubungkan arus kolektor dengan arus basis dengan mendefinisikan beta DC
Transistor. βdc = Ic
IB 3.2.3 Hubungan Adc dan βdc
Hukum Kirchoff menyatakan :
IE= IC + IB
Dengan aljabar maka dapat disusun menjadi :
Βdc = Adc
1-Adc
Atau
Modul Praktikum Laboratorium Elektronika dan Telekomunikasi Elektronika Teknik Elektro Fakultas Teknik 2014 Universitas Bengkulu
Adc = βdc βdc +1
Transistor Bipolar sebagai saklar elektronika dengan memanfaatkan dua keaadaan
transistor yaitu:
Keadaan Saturasi (sebagai saklar tertutup)
Keadaan cut off ( sebagai saklar terbuka)
Pada saat saturasi maka arus kolektor
IC(sat) = VCC
RC
Arus Basis yang menimbulkan penjenuhan
IB (sat) = IC (sat)
βdc
Pada saat cut off tegangan kolektor emitter sama dengan tegangan sumber kolektor
dan arus basis mendekati nol
VCE(cut off) = VCC
3.3. Peralatan
1. Ohmmeter
2. Voltmeter
3. Ammeter
4. Kit praktikum
5. Kabel penghubung
3.4. Langkah Kerja
3.4.1 Configuration Common Emitter
1. Susunlah rangkaian seperti pada Gambar 3.2. (Q1=2N3904; RB= RC= 1 Kohm;
VBB= 12 Volt; VCC=2 Volt)
2. Ubah VCC = 2,4,7,9,12,15 volt.
3. Ukur besar VCE dan IC pada setiap perubahan VCC
4. Ubah VBB= 14 volt
5. Ulangi langkah 1-5
6. Catat data hasil percobaan pada Tabel 3.1
Modul Praktikum Laboratorium Elektronika dan Telekomunikasi Elektronika Teknik Elektro Fakultas Teknik 2014 Universitas Bengkulu
Gambar 3.2 Rangkaian percobaan karakteristik transistor
3.4.2 Configuration Common Base
1. Susunlah rangkaian seperti pada Gambar 3.3. (Q1=2N3904; RB= 2 Kohm RC= 1
Kohm; VEE= 12 Volt; VCC=2 Volt)
Gambar 3.3 Rangkaian Common Base
2. Ubah VCC = 2,4,7,9,12,15 volt.
3. Ukur besar VCB dan IC pada setiap perubahan VCC
4. Ubah VEE= 14 volt
5. Ulangi langkah 1-5
6. Catat data hasil percobaan pada Tabel 3.2
Evaluasi : 1. Hitunglah IC untuk tiap-tiap percabaan dan bandingkan dengan Ic pengukuran! 2. Buat dan bahas Kurva transistor VCE terhadap IC untuk percobaan Konfigurasi Common
Emitter! 3. Buat dan bahas Kurva transistor VCB terhadap IC untuk percobaan Konfigurasi Common
Base!
Modul Praktikum Laboratorium Elektronika dan Telekomunikasi
Elektronika Teknik Elektro Fakultas Teknik
2014 Universitas Bengkulu
3.5 Tabel Data Percobaan
Tabel 3.1 Data Percobaan Konfigurasi Common Emitter
VCC (V) VBB = 12 Volt VBB = 14 Volt
VCE IC VCE IC
2
4
7
9
12
15
Tabel 3.2 Data Percobaan Konfigurasi Common Base
VCC (V) VBB = 12 Volt VBB = 14 Volt
VCB IC VCB IC
2
4
7
9
12
15