modul 2- pengenalan koordinat langit
DESCRIPTION
Modul Ilmu FalakTRANSCRIPT
Oleh:
M. Ma’rifat Iman KH. Dosen Fakultas Agama Islam
Unversitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka
(UHAMKA)
PENGENALAN SISTEM
KOORDINAT BOLA LANGIT1
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan pengenalan koordinat bola langit?
Jawaban :
Untuk menjawab pertanyaan singkat di atas, tetapi mempunyai jawaban
yang luas dan panjang, tentunya perlu diuraikan dan dijelaskan dengan
mengetahui hal-hal di bawah ini sebagai berikut :
1. Pengenalan sistem koordinat horizon
2. Pengenalan sistem koordinat ekuator
3. Pengenalan sistem koordinat ekliptika
4. Pengenalan Waktu Matahari dan Waktu Bintang
5. Pengenalan bola langit pada titik zenith
6. Pengenalan bola langit pada titik barat
7. Pengenalan koreksi-koreksi tinggi lihat
1. Pengenalan Sistem Koordinat Horison
a. Dasar Sistem Koordinat Horison
Koordinat horizon adalah suatu sistem lingkaran yang
dibentuk untuk mengetahui arah azimuth dan tinggi benda
langit pada bola langit. Koordinat horisan terdiri dari azimuth A
1 Lihat Sriyatin Shadiq Al Falaky, Pengantar Ilmu Falak dan Hisab Rukyat I,
Surabaya: Yayasan Al Falakiyah, 2000, hlm :
MODUL 2
PENGENALAN
SISTEM
KOORDINAT
BOLA LANGIT
sama dengan azimuth benda langit dan h sama dengan tinggi
benda langit.
Kaidah dasar sistem koordinat horison sebagai berikut :
Lingkaran dasar adalah lingkaran horison.
Koordinat adalah azimuth (A) dan tinggi (h)
Azimut adalah panjang busur yang dihitung dari titik Utara
searah jarum jam sepanjang lingkaran horison sampai ke titik
kaki langit (K). Rentang azimuth (A) adalah 0o s/d 360
o
Tinggi adalah panjang busur yang dihitung dari titik kaki langit
(K) di horison sepanjang busur ketinggian ke arah (atas) zenith
(Z) jika h positif, dan ke arah (bawah) nadir (N) jika berharga
negatif. Rentang tinggi benda (h) adalah 0o
s/d 90o
atau 0o
s/d
– 90o.
b. Keuntungan dan Kelemahan
Keuntungan sistem ini adalah praktis, sederhana, mudah dan
langsung dapat dibayangkan letak bendanya pada bola langit.
Kelemahan sistem ini : a. tergantung tempat di muka bumi.
Bila tempatnya berbeda, horisonnyapun berbeda. b. tergantung
waktunya, karena terpengaruh oleh gerak harian.
c. Macam-macam Horizon
Horizon dapat dibagi tiga macam:
1). Horizon hakiki atau horizon sejati adalah bidang yang tegak
lurus garis vertikal dan melalui pusat bumi.
2). Horizon mar’i atau horizon semu adalah bidang yang
menyinggung bumi pada tempat pengamat berdiri.
3). Horizon hissi atau horizon kodrati adalah batas pandangan
mata tempat pertemuan langit dan bumi. Di tepi laut batas
itu tampak jelas, merupakan batas langit dan permukaan air
laut.
d. Cara Membuat Koordinat Horison
Letak titik koordinat (UTSB) pada bola langit dapat dibuat
secara bebas, asalkan arah SBUT atau UTSB searah jarum jam.
Dalam sistem koordinat horizon bumi ini dianggap sebagai titik
yang besarnya diabaikan terhadap bola langit, karena pusat bola
langit juga merupakan pusat bola bumi.
Langkah-langkah dan cara melukis koordinat Horison, sebagai
berikut :
1). Lukislah lingkaran meridian langit.
2). Lukislah garis datar dan tegak berpotongan di titik pusat bola
langit.
3). Lukislah lingkaran horizon yang perpotongangan dengan
meridian langit di titik U dan S
4). Lukislah lingkaran vertikal utama yang perpotongannya
dengan meridian langit di Z dan N serta perpotongannya
dengan horison di B dan T. Ingat : perhatikan urutan arah titik
koordinat UTSB atau SBUT searah putaran jarum jam.
5). Melukis azimuth, yaitu tarik busur dari titik U sepanjang
lingkaran horison sampai ke titik kaki langit (K).
6). Melukis tinggi yaitu tarik busur dari titik K ke arah Z jika harga
h positif atau ke arah N jika h berharga negatif sampai ke letak
benda langit.
Penjelasan: a. Letak lingkaran meridian langit dan lingkaran
vertikal utama dapat ditukar tempatnya. b. Lingkaran terletak di
depan bola langit digambar garis penuh, di belakang garis
putus-putus.
GAMBAR
HORISON
MERIDIAN LANGIT
U
T
S
B
Z
N
KA
LINGKARAN VERTIKAL
UTAMA
Bintang
h
KOORDINAT ( A , h )
SISTEM KOORDINAT HORISONSISTEM KOORDINAT HORISON
A
*
e. Cara Membaca Koordinat Horison
Cara membaca koordinat horizon sebagai berikut:
1, 2, 3, 4). Cara membacanya sama dengan melukis koordinat
horison.
5). Tariklah busur lingkaran vertikal dari Z melalui benda langit
sampai ke N yang perpotongannya dengan horison di titik K.
6). Ukurlah azimuth benda langit dari U sampai ke K. Arah
penelusuran azimuth searah putaran jarum jam.
7). Ukurlah panjang busur dari K sampai ke posisi benda langit,
untuk menentukan tinggi (h)
8). Koordinat benda langit tersebut di atas adalah azimuth (A) dan
tinggi (h).
2. Pengenalan Sistem Koordinat Ekuator
a. Dasar Sistem Koordinat Ekuator
Koordinat ekuator adalah suatu sistem lingkaran yang
dibentuk untuk mengetahui panjatan tegak benda langit (asensio
rekta) dan deklinasi pada bola langit. Koordinat ekuator terdiri dari
panjatan tegak = asensio rekta (dan deklinasi (.
Kaidah dasar sistem koordinat ekuator sebagai berikut :
Lingkaran dasar adalah lingkaran Ekuator Langit
Koordinat adalah asensio rekta () dan deklinasi ()
Asensio rekta adalah panjang busur yang dihitung dari titik
Aries (titik itik Musim Semi (TMS), Titik Hamal) pada
lingkaran ekuator langit sampai ke titik kaki langit (K) dengan arah
penelusuran ke arah timur. Rentang asensio rekta adalah 0 s/d 24
jam atau 0o s/d 360
o
Deklinasi adalah panjang busur dari titik kaki langit (K) pada
lingkaran ekuator langit ke arah kutub langit sampai ke letak
benda pada bola langit. Deklinasi berharga positif ke arah KLU
(Kutub Lintang Utara), dan negatif ke arah KLS (Kutub Lintang
Selatan). Adapun rentang deklinasi adalah 0o
s/d 90o
atau 0o
s/d –
90o
b. Kegunaan Sistem Koordinat Ekuator
1). Sudut Jam Bintang Lokal ( SJBL) adalah panjang busur
dalam jam (1 jam = 150
busur dan 1 derajat = 4 menit),
dihitung dari titik kulminasi atasnya pada meridian langit ke
arah barat.
2). Jam bintang adalah sudut jam bintang titik Aries.
3). Sudut jam bintang lokal = Jam bintang – Asensio Rekta.
4). Koordinat ekuator bersifat universal dan standar.
Sistemkoordinat ini umumya dipakai dalam astronomi
karena tidak terpengaruh oleh letak dan waktu pengamat
di permukaan bumi.
Dalam penggunaan keperluan praktis umumnya sistem
koordinat ekuator ini seringkali dinyatakan dalam koordinat
sudut jam lokal (t) dan deklinasi (
c. Cara Membuat Koordinat Ekuator
Langkah-langkah dan cara membuat koordinat Ekuator sebagai
berikut :
1). Lukislah lingkaran meridian langit.
2). Lukislah lingkaran horison.
3). Lalu tandai setiap perpotongan garis datar dan tegak dengan
meridian langit dengan: U,T,Z,N.
4). Tentukan letak KLS (Kutub Lintang Selatan) dan KLU
(Kutub Lintang Utara) sesusai dengan lintang geografis
pengamat. Jika lintang positif KLU di atas titik U,
sebaliknya jika lintang berharga negatif maka KLS berada
di atas titik S.
5). Lalu lukislah lingkaran ekuator langit tegak lurus garis
KLU-KLS. Berilah tandai huruf pada puncak ekuator.
Titik-titik perpotongan ekuator dengan horison tandai
dengan titik T dan B. Ingat : dalam memberi tanda dan
penempatannya.
6). Tentukan waktu bintang atau letak titik pada ekuator. Lalu
tarik busur dari titik ke arah Barat sepanjang ekuator
sebesar jam bintang dikalikan 15 derajat.
7). Cara melukis Asensio Rekta atau cara menentukan titik K.
Tariklah busur dari titik ke arah Timur atau berlawanan
dengan arah sudut jam sampai ke titik K, sesuai dengan
harga Asensio Rekta.
8). Cara melukis deklinasi. Tariklah busur dari titik K ke arah
KLU jika deklinasi berharga positif atau ke arah KLS
jika berharga negatif sampai ke posisi benda langit.
9). Lalu buatlah lingkaran gerak harian benda langit tersebut
sejajar dengan ekuator dan arah geraknya dari Timur ke arah
Barat.
GAMBAR
LINGKARAN
HORISON
U
T
S
B
Z
N
KLS
LINTANG GEOGRAFIS
KLU
Jam Bintang
K
* Bintang
Sudut jam BintangSudut jam Bintang
LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN
DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN
LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN
DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN
SISTEM KOORDINAT EKUATORSISTEM KOORDINAT EKUATOR
d. Cara Membaca Koordinat Ekuator
Cara membaca koordinat horizon sebagai berikut :
1. s/d 6). Cara membacanya sama dengan melukis koordinat
ekuator
7). Lalu tariklah busur dari KLU jika benda langit berada di
belahan langit Utara atau dari KLS jika berada di belahan langit
Selatan yang melewati benda langit dan memotong pada
ekuator di titik K. Jarak busur dari K - Bt adalah deklinasinya.
8). Membaca sudut jam benda langit. Ukur panjang busur dari titik
ke arah barat sampai ke titik K.
9). Jika jam bintang diketahui saat pengamatan maka ditentukan
dari jam bintang dikurangi sudut jam benda langit tersebut.
10). Koordinat benda langit tersebut di atas adalah koordinat
benda langit Asensio Rekta () dan deklinasi ().
3. Pengenalan Sistem Koordinat Ekliptika
a. Dasar Sistem Koordinat Ekliptika
Koordinat ekliptika adalah suatu sistem lingkaran yang
dibentuk untuk mengetahui bujur ekliptika dan lintang ekliptika
pada bola langit. Koordinat ekliptika terdiri dari bujur ekliptika ()
dan lintang ekliptika ().
Kaidah dasar koordinat ekliptika sebagai berikut:
Lingkaran dasar adalah lingkaran ekliptika. Koordinat adalah
bujur ekliptika () dan lintang ekliptika (). Bujur ekliptika adalah
panjang busur yang diukur dari titik Aries ke arah timur
sepanjang lingkaran ekliptika sampai ke titik kaki langit (K).
Adapun rentang bujur ekliptika (adalah (0 s/d 360
o
Lintang ekliptika adalah panjang busur yang diukur dari
titik kaki langit (K) di lingkaran ekliptika ke arah kutub ekliptika
sampai ke letak benda langit. Harga positif ke arah KEU atau
negatif ke arah KES. Rentang lintang ekliptika (adalah 00 s/d
900
atau 00
s/d – 900
b. Kegunaan Koordinat Ekliptika :
1). Lingkaran ekliptika membuat sudut kemiringan 23 ½ 0
terhadap lingkaran ekuator langit.
2). Titik perpotongan epliptika dengan ekuator langit setiap
tanggal 21 Maret disebut titik Aries atau Titik Musim Semi
(TMS) di belahan bumi utara, dan matahari berada
maksimum di belahan langit utara setiap tanggal 22 Juni
(23 ½ 0) disebut Titik Musim Panas (TMP) atau Titik
Cancer. Matahari maksimum berada di belahan langit
selatan (-23 ½o) dicapai matahari setiap tanggal 22
Desember, dan dinamakan Titik Musim Dingin (TMD) atau
Titik Capricornus.
3). Sistem koordinat ekliptika umumnya digunakan untuk
mengetahui posisi matahari dan anggota tatasurya lainnya.
c. Cara Membuat Koordinat Ekliptika
Langkah-langkah dan cara membuat koordinat Ekliptika sebagai
berikut :
1 s/d 5) sama dengan melukis koordinat Ekuator.
6). Lukislah garis KES –KEU yang berpotongan di pusat bola
langit untuk membentuk sudut 23 ½o terhadap garis KLS-
KLU.
7). Lukislah lingkaran ekliptika tegak lurus terhadap garis KES-
KEU.
8). Lalu tentukan letak titik pada ekuator. Jika kutub ekliptika
terletak di meridian langit, letak titik berada di titik Timur
atau Barat.
9). Cara menentukan bujur ekliptika ( ). Ukurlah panjang
busur dari titik ke arah timur sepanjang lingkaran
ekliptika sampai ke titik K.
10). Cara menentukan lintang ekliptika . Ukurlah panjang
busur dari titik K ke arah KEU jika berharga positif atau
ke arah KES jika negatif, sampai ke posisi benda langit di
bola langit.
11). Lalu buatlah lingkaran gerak harian benda langit sejajar
dengan ekuator.
GAMBAR
SISTEM KOORDINAT EKLIPTIKASISTEM KOORDINAT EKLIPTIKA
U=KLU S=KLS
T
B
KEU
KES
EKLIPTIKA
=
K
*Bintang
Letak benda langit di belahan langit
ekliptika utara dari ekuator bumi
d. Cara Membaca Koordinat Ekliptika
Cara membaca koordinat ekliptika sebagai berikut :
1 s/d 8) Sama dengan melukis koordinat ekliptika.
9). Cara menentukan bujur ekliptika Ukurlah panjang busur
dari titik sampai ke titik K.
10). Cara menentukan lintang ekliptika . Tariklah garis dari
KEU atau dari KES tergantung letaknya di bola langit,
melalui benda langit sampai memotong lingkaran ekliptika
di titik K. Panjang busur dari K ke Letak Bt adalah
lintang ekliptika benda langit tersebut.
11). Koordinat benda langit tersebut di atas adalah koordinat
benda langit bujur ekliptika dan lintang ekliptika
Penjelasan: Seperti halnya titik Aries, KEU dan KES melakukan
gerak harian dari ke arah barat, lingkaran geraknya sejajar dengan
ekuator.
4. Pengenalan Waktu Matahari dan Waktu Bintang
Di bawah ini akan dijelaskan hubungan antara waktu matahari
dengan waktu bintang, sebagai berikut :
a. Waktu Matahari Menengah (WMM) sama dengan sudut jam
matahari ditambah 12 jam. Jam 0 waktu matahari adalah
matahari menengah yang berada di titik kulminasi bawah. Satu
hari matahari sama dengan 24 jam
b. Waktu Bintang (waktu sideris) sama dengan sudut jam titik
Aries. Jam 0 waktu bintang adalah letak titik Aries berada di
titik kulminasi atas. Satu hari bintang = 23 jam 56 menit 4.0982
detik.
c. Letak-letak istimewa titik Aries terhadap matahari :
1). Sekitar tanggal 21 Maret (TMS = Titik Musim Semi) adalah
letak matahari berimpit dengan titik Aries. Jam 0 WMM
sama jam 12 waktu bintang.
2). Sekitar tanggal 22 Juni (TMP = Titik Musim Panas) adalah
saat matahari berada di kulminasi bawah, titik Aries
berimpit dengan titik Timur. Jam 0 WMM sama jam 18
waktu bintang.
3). Sekitar tanggal 23 September (TMG = Titik Musim Gugur)
adalah saat matahari berada di kulminasi bawah, titik Aries
berada di titik kulminasi atas. Jam 0 WMM sama dengan
jam 0 waktu bintang.
4). Sekitar tanggal 22 Desember (TMD = Titik Musim Dingin)
adalah saat matahari berada di kulminasi bawah, titik Aries
berimpit dengan titik Barat. Jam 0 WMM sama dengan jam
06 waktu bintang.
5. Pengenalan Bola Langit Pada 0° Lintang, dilihat Dari Arah
Titik Zenith ( Depag [1981 : 259]
6. Pengenalan Bola Langit Pada 20° Lintang Selatan Dilihat Dari
Arah Barat ( Depag [1981 : 260]
7. Pengenalan Koreksi-Koreksi Tinggi Lihat dan Tinggi Nyata
(Depag [1981 : 258]