modul 2 : know about business (kab) - mari belajar bisnis
TRANSCRIPT
MARI BELAJAR
BISNISPendidikan Kewirausahaan untukSekolah Menengah Kejuruan dan
Lembaga Pelatihan Kejuruan dan Teknis
MODUL 2
Siapa itu Pengusaha?
RENCANA SESI PELATIHAN
Departemen Pendidikan NasionalDan
International Labour Organization (ILO), Jakarta
MODUL 2
Tujuan Modul:
→ Agar para peserta dapat mengerti karakteristik pribadi yang diperlukan untuk menjadi Pengusaha yang berhasil.
Modul ini Meliputi:
Halaman
1. Menilai potensi kewirausahaan……………….. 3
2. Mengidentifikasi Karakteristik Pengusaha……………. 13
3. Pengusaha sebagai Pemimpin………………………… 31
4. Pembuatan Keputusan ………………… 38
5. Pengambilan Risiko ………………….. 52
I TOPIK 1: MENILAI POTENSI KEWIRAUSAHAAN II WAKTU YANG DISARANKAN: 3 Jam
III TUJUAN Peserta dapat menilai potensi mereka untuk menjadi pengusaha di masa yang akan
datang
IV DASAR PEMIKIRAN
Tes penilaian diri akan membantu peserta memahami karakteristik pribadi mereka
dengan lebih baik sehubungan dengan karakteristik pengusaha. Berdasarkan
jawaban mereka, peserta akan mengetahui karakteristik khusus yang mereka
perlukan untuk meningkatkan atau mengembangkan jika mereka ingin menjadi
pengusaha di masa datang.
V KEGIATAN:
1. Minta peserta mengerjakan di rumah LEMBAR KERJA 1 dan 2 dengan memilih pada
masing-masing jawaban untuk dibahas pada pelajaran berikutnya.
2. Berikan waktu 15 menit, kepada peserta dengan menunjukan pedoman pemberian skor
pada transparansi 1 akan memungkinkan peserta untuk menilai sendiri jawaban mereka;
setelah menjumlahkan skor mereka, mintalah peserta memberi nilai berdasarkan skala
berikut:
0-25 Berjiwa Kewirausahaan pada level kurang
26-36 Berjiwa Kewirausahaan pada level sedang
37-47 Berjiwa Kewirausahaan pada level tinggi
48+ Berjiwa Kewirausahaan pada level istimewa
3. Berikan tekanan kepada peserta supaya memahami bahwa nilai-nilai ini hanya mewakili
kecenderungan kewirausahaan. Test ini dirancang untuk membantu peserta agar belajar
lebih banyak tentang kewirausahaan dan ketrampilan yang diperlukan untuk memulai
usaha.
Masing-masing dari ke-32 pasang kalimat tersebut dapat dibahas di kelas untuk
menunjukkan bagian kalimat mana yang sebagian besar berhubungan dengan jiwa
kewirausahaan.
4. Berikan waktu sekitar 15 menit bagi peserta untuk memberikan penilaian terhadap 50
pertanyaan pada LEMBAR KERJA 2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk menunjukkan
bagaimana jawaban seorang pengusaha. Karakteristik khusus kewirausahaan dapat
dilihat dalam tanda kurung apda halaman 11. Harap diperhatikan bahwa informasi ini
mewakili "kecenderungan kewirausahaan"; bukan kebenaran universal yang dapat
diterapkan bagi semua orang . Minta agar kelas membahas jawabannya untuk masing-
masing pertanyaan.
Jawaban untuk ke 50 pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga
kategori: Latar Belakang Pribadi, Pola Perilaku dan gaya Hidup.:
Latar Belakang Pribadi (10 Pertanyaan)
Pola Perilaku (30 Pertanyaan)
Gaya Hidup (10 Pertanyaan)
Mintalah peserta untuk menilai jawaban mereka yang mirip dengan jawaban yang
biasa diberikan oleh pengusaha dalam masing-masing kategori: Skor peserta
dapat dirangkum dalam sebuah bagan, dan peserta dengan skor yang paling
mendekati limapuluh akan dianggap paling berjiwa kewirausahaan. Sekali
lagi, peserta harus diingatkan bahwa skor ini hanya mewakili "kecenderungan";
dan bahwa kecenderungan ini dapat berubah seiring dengan waktu.
5. Berdasarkan hasil dari kedua instrumen penilaian kewirausahaan, tanyakanlah pada
peserta pertanyaan berikut:
a. Kelemahan pribadi apa yang anda temui?
b. Menurut anda bisakah anda menjadi pengusaha dengan kelemahan tersebut?
c. Apa yang dapat anda lakukan untuk memperbaiki bidang kelemahan anda?
d. Apakah kekuatan anda?
e. Dapatkah kekuatan anda menutupi kelemahan anda?
f. Apakah gaya hidup anda sesuai dengan tuntutan yang dihadapi oleh seorang
pengusaha?
Kedua tes dalam LEMBAR KERJA 1 dan LEMBAR KERJA 2 dirancang agar peserta
dapat menentukan kecenderungan kewirausahaan mereka. Kecenderungan ini
hanyalah indikasi bagaimana perasaan peserta mengenai diri mereka sendiri
sehubungan dengan karakteristik kewirausahaan.
6. Kedua tes ini dapat diberikan lagi pada akhir pelatihan untuk menentukan perbedaan
dalam nilai. Jika nilainya lebih tinggi pada akhir pelatihan, hal ini menunjukkan bahwa
peserta lebih sadar tentang karakteristik peserta untuk menjadi pengusaha dan
pandangan untuk menjadi pengusaha di masa datang akan akan menjadi lebih positif.
Jika nilainya lebih rendah pada akhir pelatihan, hal ini mungkin berarti bahwa peserta
sadar akan karakteristik pengusaha dan memutuskan bahwa menjalankan suatu bisnis
bukanlah suatu pilihan karier yang baik bagi mereka.
LEMBAR KERJA 1 Modul 2: Topik 1
Sifat-Sifat Pribadi
Dan 32 pasang kalimat berikut , pilihlah salab satu a atau b tergantung pada pernyataan
mana yang paling mencerminkan pandangan pribadi anda. Tandai jawaban anda (a atau b)
untuk masing pasang kalimat pada lembaran yang terpisah.
1. A Pekerjaan harus diselesaikan.
B Saya senang berteman dengan kawan-kawan yang baik sehingga saya
mendapatkan masukan mereka mengenai pekerjaan saya.
2. A Saya merasa gembira bila tanggung jawab saya bertambah
B Saya akan menetap di tempat yang tepat, dan membiarkan apapun terjadi
3. A Saya tidak akan pernah melakukan apapun yang dapat menyebabkan kerugian.
B Pemahaman tentang cara mendapat uang adalah langkah pertama dalam bisnis.
4. A Saya tidak akan mengupayakan apapun, bagaimanapun baiknya, jika kegagalan
akan mengakibatkan saya diperolok.
B Selain melakukan pekerjaan saya, saya juga akan memikirkan kesejahteraan
orang lain.
5. A Saya akan mengupayakan kemajuan dalam usaha apapun yang saya mulai.
B Saya hanya akan melakukan tindakan yang akan membuat saya senang dan
merasa aman.
6. A Orang-orang akan memperolok saya jika saya gagal.
B Saya memerlukan nasehat orang lain, meskipun saya percaya pada diri sendiri.
7. A Saya akan menemukan solusi bagi kesulitan saat kesulitan datang.
B Jika saya gagal dalam usaha baru ini, saya akan melanjutkan pekerjaan saat ini.
8. A Saya melaksanakan ide baru, jika saya merasa ide itu benar
B Saya dapat melakukan lebih baik dari apa yang saya lakukan saat ini
9. A Walaupun bekerja, saya akan selalu memperhatikan pentingnya hubungan pribadi.
B Apapun yang terjadi, saya mempunyai kesempatan untuk belajar dari pengalaman
10. A Meskipun saya gagal dalam usaha saya, saya telah belajar sesuatu.
B Saya senang memiliki kehidupan yang menyenangkan dan nyaman.
11. A Saya hanya akan berinvestasi dalam balapan/lotere/undian berhadiah dan satu
saat keberuntungan akan memihak saya.
B Jika saya gagal dalam pekerjaan, saya akan mencoba mencari sebabnya.
12. A Saya akan menganggap pegawai saya sebagai teman dan memperlakukan mereka
dengan sama rata.
B Jika saya mendapat pekerjaan yang lebih baik, saya akan meninggalkan pekerjaan
saya yang sekarang.
13. A Saya akan berpikir dengan hati-hati sebelum melaksanakan ide baru.
B Saya tidak keberatan jika pekerjaan saya kurang berhasil demi kemajuan bagi
orang lain.
14. A Saya hanya dapat mengembangkan bisnis jika memiliki modal.
B Saya ingin dapat membuat keputusan penting sendiri.
15. A Saya tidak akan bertindak secara tidak peduli bila kebaikan dan kepercayaan
orang dikhianati.
B Jika sesuatu tidak terwujud sesuai keinginan saya, saya akan mencari alternatif
lain.
16. A Saya akan membuat kesalahan.
B Saya senang sekali mengobrol dengan teman.
17. A Saya ingin agar uang saya dapat disimpan dengan aman di bank.
B Saya percaya sepenuhnya pada pekerjaan saya dan menyadari pro dan kontranya.
18. A Saya ingin memiliki banyak uang agar dapat hidup dengan nyaman.
B Saya ingin mendapat bantuan seseorang dalam membuat keputusan.
19. A Orang harus pertama-tama mengurusi kerabatnya dan kenalan sendiri.
B Saya menikmati memecahkan masalah yang sulit.
20. A Meskipun saya harus menderita, saya tidak akan berlaku sedemikian rupa sehingga
membuat orang lain merasa tidak enak.
B Uang adalah suatu keharusan untuk perkembangan bisnis.
21. A Saya ingin usaha saya cepat tumbuh sehingga saya tidak mempunyai masalah
keuangan.
B Saya akan berhati-hati agar tidak disalahkan atas ketidakberhasilan saya.
22. A Saya seharusnya dibiarkan bertindak bebas sesuai pikiran saya sendiri.
B Kebahagiaan saya terletak pada mengumpulkan uang yang banyak untuk masa
depan saya.
23. A Jika saya gagal, ini terutama akibat kesalahan orang lain.
B Saya hanya akan melakukan hal-hal yang saya rasa baik dan mernuaskan.
24. A Sebelum mengambil pekerjaan, saya akan berhati-hati agar hal itu tidak merugikan
reputasi saya di masyarakat.
B Saya ingin, seperti orang lain, dapat pula membeli barang mahal.
25. A Saya ingin memiliki rumah tinggal yang nyaman.
B Saya akan belajar dari kesalahan saya
26. A Sebelum melakukan pekerjaan apapun, saya akan memikirkan akibat jangka
panjangnya.
B Saya ingin agar segala sesuatu dapat terjadi menurut instruksi saya
27. A Uang mendatangkan semua kenyamanan, jadi tujuan utama saya adalah untuk
menghasilkan uang.
B Saya senang bekerja dimana semua teman saya sering berkumpul
28. A Saya tahu apa yang saya lakukan dan tidak takut dikritik orang lain.
B Jika saya gagal, saya merasa tidak enak terhadap diri saya sendiri.
29. A Saya sadar sering terjadi kesulitan. Saya harus mendapat pekerjaan baru yang
baik.
B Sebelum memulai pekerjaan saya, saya akan menerima nasehat teman saya.
30. A Semua pengalaman saya akan mendukung saya.
B Saya ingin memiliki banyak uang.
31. A Saya senang menjalani hari-hari saya dengan santai, berhasil dan tanpa
kekhawatiran.
B Jika saya gagal, saya akan berusaha menentukan mengapa hal itu terjadi.
32. A Saya tidak suka jika orang lain turut campur dengan apa yang saya lakukan.
B Saya akan melakukan apa saja untuk menghasilkan uang
TRANSPARANSI 1 Modul 2 : Topik 1
Menilai Sifat Pribadi
Tes ini terdiri dari 32 pasang kalimat. Dari setiap pasang yang diberikan, peserta diminta memilih satu kalimat, baik "A" atau "B"; sebagai jawabannya. Skor yang diperoleh harus dijumlahkan
Nilai Pernyataan
1) A = 1 9) A = 1 17) A = 0 25) A = 1
B = 2 B = 2 B = 2 B = 2
2) A = 2 10) A = 2 18) A = 1 26) A = 1
B = 1 B = 1 B = 0 B = 1
3) A = 0 11) A = 0 19) A = 0 27) A = 1
B = 1 B = 2 B = 2 B = 1
4) A = 0 12) A = 1 20) A = 1 28) A = 2
B = 1 B = 1 B = 1 B = 0
5) A = 2 13) A = 2 21) A = 1 29) A = 0
B = 1 B = 0 B = 0 B = 1
6) A = 0 14) A = 1 22) A = 1 30) A = 2
B = 2 B = 1 B = 1 B = 1
7) A = 2 15) A = 1 23) A = 0 31) A = 1
B = 0 B = 2 B = 2 B = 2
8) A = 1 16) A = 2 24) A = 1 32) A = 1
B = 2 B = 1 B = 1 B = 0
Ambillah total pernyataan yang ditandai di lembar jawaban oleh peserta, kemudian ikuti
tabel yang diberikan untuk skor final.
0 - 25 = Berjiwa kewirausahaan pada level kurang
26 - 36 = Berjiwa kewirausahaan pada level sedang37 - 47 = Berjiwa kewirausahaan pada level baik48+ = Berjiwa kewirausahaan pada level istimewa
LEMBAR KERJA 2 Modul 2: Topik 1
Menguji Kecenderungan Pribadi Anda
Maksud dari penilaian ini adalah untuh mengenali kekuatan dan kelemahan anda.
Harap menjawab tiap pertanyaan dengan tanda (x) baik untuk JARANG atau TIDAK, atau
SERING atau YA.
JarangAtauTidak
SeringAtauYa
1. Khawatirkah anda tentang apa yang dipikirkan orang lain
tentang anda? _______ _______
2. Apakah anda suka membaca buku? _______ _______
3. Apakah anda mengambil risiko hanya demi kesenangan? _______ _______
4. Mudahkah bagi anda untuk meminta orang lain melakukan
sesuatu bagi anda? _______ _______
5. Pernahkah seseorang di keluarga anda membicarakan
memulai usaha dengan anda? _______ _______
6. Apakah anda percaya bahwa tugas-tugas harus diatur sebelum
memulai? _______ _______
7. Apakah Anda sering sakit? _______ _______
8. Apakah anda senang melakukan sesuatu hanya untuk
membuktikan bahwa anda dapat melakukannya? _______ _______
9. Apakah Anda pernah dipecat dari pekerjaan? _______ _______
10. Seringkah anda mempunyai ide baru? _______ _______
11. Apakah lebih baik bagi anda jika orang lain menentukan
kegiatan sosial anda? _______ _______
12. Senangkah anda di sekolah? _______ _______
13. Apakah anda seorang peserta yang baik? _______ _______
14. Apakah anda anggota dari kelompok extra kurikuler di sekolah? _______ _______
15. Apakah anda berpartisipasi dalam kegiatan sekolah atau olah
raga?
_______ _______
16. Senangkah anda mengurusi hal-hal kecil? _______ _______
17. Apakah anda percaya bahwa pekrjaan dengan gaji tetap
adalah yang aman dan menarik? _______ _______
18. Apakah anda akan sengaja mencari konfrontasi langsung untuk
memperoleh hasil yang dibutuhkan? _______ _______
19. Apakah anda anak sulung? _______ _______
20. Apakah ayah anda sering berada di rumah pada saat anda
kecil?
_______ _______
21. Apakah anda diharapkan melakukan pekerjaan sambilan di
rumah sebelum umur 10 tahun? _______ _______
22. Apakah Anda mudah merasa bosan? _______ _______
23. Apakah anda pernah sombong mengenai keberhasilan anda? _______ _______
24. Dapatkah anda berkonsentrasi untuk waktu yang lama pada
satu topik? _______ _______
25. Apakah anda perlu sekali-sekali disemangati oleh orang lain
agar dapat berjalan terus? _______ _______
26. Apakah anda menemukan sumber energi yang tidak disangka
sementara anda menangani hal-hal yang anda sukai? _______ _______
27. Apakah kepuasan pribadi berarti lebih dari memiliki uang untuk
dibelanjakan? _______ _______
28. Pernahkah anda dengan sengaja bertindak melebihi
kewenangan anda di tempat kerja? _______ _______
29. Apakah anda suka bergaul secara teratur? _______ _______
30. Apakah anda mencoba mencari manfaat dari situasi yang
kurang menguntungkan?
_______ _______
31. Apakah anda menyalahkan orang lain bila sesuatu berjalan
tidak baik?
_______ _______
32. Apakah anda senang menjalankan tugas tanpa mempelajari
kemungkinan timbulnya masalah?
_______ _______
33. Apakah anda merasa penolakan adalah sesuatu yang bersifat
pribadi?
_______ _______
34. Apakah anda percaya bahwa anda memiliki banyak
keberuntungan yang menjelaskan keberhasilan anda?
_______ _______
35. Apakah anda biasa bekerja untuk waktu yang lama demi
mencapai tujuan anda?
_______ _______
36. Apakah anda senang dapat membuat keputusan sendiri dalam
pekerjaan?
_______ _______
37. Apakah anda hampir selalu merasa bahagia setiap bangun
tidur?
_______ _______
38. Dapatkah anda menerima kegagalan tanpa mengaku kalah? _______ _______
39. Apakah anda memiliki rekening tabungan dan investasi pribadi
lainnya?
_______ _______
40. Apakah anda percaya bahwa pengusaha mengambil risiko
besar?
_______ _______
41. Apakah anda merasa bahwa pengusaha yang berhasil harus
memiliki ijazah perguruan tinggi? _______ _______
42. Apakah anda berupaya menggunakan kesalahan masa lampau
sebagai proses belajar? _______ _______
43. Apakah anda lebih berorientasi pada orang daripada tujuan? _______ _______
44. Apakah anda menemukan bahwa jawaban untuk masalah
datang entah darimana?
_______ _______
45. Apakah anda senang mendapat jawaban untuk masalah yang
membuat frustrasi?
_______ _______
46. Apakah anda lebih senang memutuskan sesuatu sendiri? _______ _______
47. Dalam percakapan anda, apakah anda lebih banyak
membahas tentang orang daripada peristiwa atau ide?
_______ _______
48. Apakah anda merasa nyaman dengan diri sendiri meskipun
dikritik orang lain?
_______ _______
49. Apakah anda tidur sesedikit mungkin? _______ _______
50. Apakah anda tetap melakukan sesuatu walaupun orang lain
mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat dilakukan?
_______ _______
TRANSPARANSI 2 Modul 2: Topik 1
TANGGAPAN UNTUK MENGUJI KECENDERUNGAN PRIBADI
No. Kelompok Jawaban & Penjelasan Kecenderungan Ideal
1 Pola Perilaku JT (kepercayaan diri, locus control)
2 Gaya Hidup JT (tidak membuang waktu)
3 Pola Perilaku SY mengambil risiko, locus control intenal)
4 Pola Perilaku SY (kepemimpinan)
5 Latar Belakang SY (pendidikan keluarga)
6 Pola Perilaku SY (manajemen, penetapan sasaran)
7 Latar Belakang JT (sikap, energi, kesehatan)
8 Pola Perilaku SY (berorientasi hasil)
9 Latar Belakang SY (pengalaman pindah)
10 Pola Perilaku SY (kreatif, inovasi)
11 Gaya Hidup JT (control, tanggung jawab)
12 Latar Belakang SY ( pendidikan)
13 Latar Belakang JT (rata-rata adalah biasa)
14 Latar Belakang JT (kemandirian)
15 Latar Belakang SY (kebutuhan untuk berhasil)
16 Pola Perilaku JT (ketidaksabaran, orientasi risiko)
17 Pola Perilaku JT (locus control inteJTal)
18 Pola Perilaku SY ketetapan hati, ketegasan)
19 Latar Belakang SY (tanggung jawab)
20 Latar Belakang JT (tanggung jawab dini)
21 Latar Belakang SY ( pengalaman dini)
22 Pola Perilaku SY (ketidaksabaran, energik)
23 Pola Perilaku SY (kepercayaan diri, kemandirian)
24 Pola Perilaku SY (ketekunan, ketetapan hati)
25 Pola Perilaku JT (menggerakan sendiri, control diri)
26 Pola Perilaku SY energi, inisiatif)
27 Pola Perilaku SY egoisme)
28 Pola Perilaku SY (kepercayaan diri, ketegasan)
29 Gaya Hidup JT (orientasi sasaran, manajemen waktu)
30 Pola Perilaku SY (optimisme, fleksibilitas)
31 Pola Perilaku JT (tanggung jawab pribadi, pemecahan persoalan)
32 Pola Perilaku SY (kreatif, pengambilan risiko)
33 Pola Perilaku JT (fleksibilitas, kepercayaan diri)
34 Pola Perilaku JT (tempat control inteJTal)
35 Gaya Hidup SY (ketekunan, ketetapan hati)
36 Pola Perilaku SY (kemandirian, tanggung jawab)
37 Pola Perilaku SY (optimisme)
38 Pola Perilaku SY (tekad, optimisme)
39 Gaya Hidup SY (orientasi keuntungan)
40 Pola Perilaku JT (kepercayaan diri)
41 Pola Perilaku JT (kreatifitas, inisiatif)
42 Pola Perilaku SY (inisiatif, optimisme)
43 Gaya Hidup JT (kebutuhan untuk berprestasi)
44 Pola Perilaku SY (pandangan ke depan, cepat mengerti, ketekunan
45 Pola Perilaku SY (toleransi akan kerancuan, inisiatif)
46 Gaya Hidup SY (kemandirian, kepercayaan diri)
47 Gaya Hidup JT (orientasi ide, Kreativitas)
48 Gaya Hidup SY (toleransi terhadap kerancuan, kepercayaan dir
49 Gaya Hidup SY (manajemen waktu, energi)
50 Pola Perilaku SY (optimisme)
CATATAN FASILITATOR Modul 2: Topik 1
Kumpulkan jawaban peserta untuk LEMBAR KERJA 1 dan LEMBAR KERJA 2 untuk digunakan kemudian. Pada akhir mata-pelajaran, peserta mungkin akan diminta untuk mengerjakan dua test itu lagi. Peserta akan dapat membandingkan jawabannya dan membahas alasan untuk perubahan di dalamnya.
Pertanyaannya adalah: “Apakah peserta akan lebih berjiwa kewirausahaan pada akhir kursus?”
Dalam beberapa hal, peserta mungkin akan memutuskan untuk tidak menjadi Pengusaha. Keputusan ini akan dianggap keputusan yang baik karena ini merupakan keputusan yang dibuat atas dasar informasi dari isi pelajaran.
Berdasarkan hasil dari kedua instrumen penilaian kewirausahaan, tanyakanlah pada peserta pertanyaan berikut:
Kelemahan pribadi apa yang Anda temui? Menurut anda bisakah anda menjadi Pengusaha dengan kelemahan tersebut? Apa yang dapat anda lakukan untuk memperbaiki bidang kelemahan anda? Apakah kekuatan anda? Dapatkah kekuatan anda menutupi kelemahan anda? Apakah gaya hidup anda sesuai dengan tuntutan yang dihadapi oleh seorang
Pengusaha?
Kedua tes dalam LEMBAR KERJA 1 dan LEMBAR KERJA 2 dirancang agar peserta dapat menentukan kecenderungan kewirausahaan mereka. Kecenderungan ini hanyalah indikasi dari bagaimana perasaan peserta mengenai diri mereka sendiri sehubungan dengan karakteristik kewirausahaan. Melalui kursus Mengetahui tentang Bisnis, peserta akan mendapat informasi tentang diri mereka dan tentang menjadi Pengusaha. Kedua tes ini dapat diberikan lagi pada akhir mata-pembelajaran untuk menentukan perbedaan dalam nilai.
Jika nilainya lebih tinggi pada akhir mata-pelajaran, hal ini menunjukkan bahwa peserta lebih sadar tentang karakteristik untuk menjadi Pengusaha dan sikapnya akan menjadi lebih positif untuk menjadi Pengusaha di masa datang. Jika nilainya lebih rendah pada akhir kursus, ini mungkin berarti bahwa peserta sadar akan karakteristik Pengusaha dan telah memutuskan bahwa memiliki bisnis sendiri mungkin bukan suatu pilihan karier yang baik bagi mereka.
I TOPIK 2: MENGENALI KARAKTERISTIK
KEWIRAUSAHAANII WAKTU YANG DISARANKAN : 3 Jam
III TUJUAN :
Agar peserta dapat mengidentifikasi berbagai karakteristik kewirausahaan yang penting
yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah bisnis.
IV DASAR PEMIKIRAN : Terdapat beberapa karakteristik yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh seseorang,
jika ingin menjadi Pengusaha. Dalam sebuah kelompok, bila dilakukan pengukuran
berbagai karakteristik dan ketrampilan terhadap anggota kelompok, sejumlah sifat
muncul (seperti kemampuan mengambil risiko dan kepemimpinan) yang
membedakan antara pengusaha dan non-pengusaha..
V KEGIATAN
1. Minta peserta untuk mengisi kuis penilaian Diri Sendiri, pada LEMBAR KERJA 1,
minta peserta untuk menjumlah hasil dari kuis, tulis hasil skor peserta di papan tulis :
Hasil Penilaian Kuis
2. Dengan menggunakan PEGANGAN FASILITATOR, berikan penjelasan terhadap
masing-masing pernyataan dalam kuis, DENGAN TANPA MEMBERIKAN
KESIMPULAN, tunjukkan penilaian kuis dengan menggunakan TRANSPARANSI 1,
tekankan pentingnya Sikap Kewirausahaan harus dimiliki oleh sesorang untuk menjadi
Pengusaha yang sukses.
3. Minta peserta untuk membaca HANDOUT 1 dan membahas delapan
pertanyaan mengenai kualitas seorang Pengusaha.
4. Minta peserta membaca HANDOUT 2. Tunjukkan TRANSPARANSI 1 dan minta
mereka membahas setiap sifat dari 16 sifat dan mengidentifikasi orang di lingkungan
mereka yang menunjukkan sifat ini.
5. Bagikan HANDOUT 3 dan LEMBAR KERJA 2. Bagi kelas menjadi kelompok-
kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 peserta. Minta peserta untuk membaca lembar
hasil wawancara dengan Pengusaha A: Amir Ibrahim). Masing-masing kelompok
harus membahas sikap kewirausahaan yang ditunjukkan oleh Amir Ibrahim dan
Score Jumlah
Peserta
80 – 100
60 – 79
40 – 59
0 – 39
menuliskannya dalam ruang yang tersedia dalam LEMBAR KERJA 2. Sikap
kewirausahaan yang ditunjukkan oleh Amir dapat meliputi: kemandirian, kepercayaan
diri, realitas, dorongan dan energi.
Beri waktu bagi kelompok untuk membaca, membahas, dan mengidentifikasi sikap-
sikap seorang pengusaha dalam wawancara yang lain. Diskusikan sifat
kewirausahaan yang ditunjukkan oleh masing-masing Pengusaha yang
diwawancarai.
6. Undanglah seorang Pengusaha untuk membahas sikap-sikap karakteristik
Pengusaha yang berhasil dengan peserta.
Mintalah salah seorang peserta menulis di papan tulis daftar karakteristik
kewirausahaan yang diidentifikasi dalam studi kasus. Daftar itu mungkin meliputi
sifat-sifat berikut:
o Percaya diri
o Mandiri
o Optimis
o Pemimpin yang
dinamis
o Kreatif dan Inovatif
o Mandiri
o Cerdik
o Memiliki komitmen
yang tinggi
o Mau belajar setiap
saat
o Fleksibel
o Responsif terhadap
umpan balik
o Berorientasi
pencapaian tujuan
o Membangun untuk
masa depan
o Bermotivasi tinggi
o Berorientasi pada
keuntungan
o Mempunyai ketekunan dan
ketetapan hati
o Mau mendengarkan
o Pekerja cerdas
o Energik dan berkemauan kuat
o Beorientasi tujuan
o Pengambil risiko yang telah
diperhitungkan
o Menerima tantangan
o Berkomunikasi dengan efektif
o Pembuat keputusan
o Menetapkan standard kinerja
sendiri
o Melihat gambaran luas
o Memiliki kestabilan mental
o Mengenali potensi diri sendiri
o Mengelola organisasi
o Memiliki integritas
o Mampu menangani situasi
ketidakpastian
Mintalah kepada peserta untuk meninjau karakteristik kewirausahaan yang didaftar pada
papan tulis. Mintalah mereka menilai diri sendiri dengan tinggi atau rendah untuk masing-
masing karakteristik. Tekankan pentingnya karakteristik kewirausahaan pribadi ini untuk
berhasil dalam bisnis.
Anda dapat menambah sifat atau karakteristik yang lainnya bila diperlukan.
LEMBAR KERJA 1 Modul 2: Topik 2
Survei Penilaian Diri tentang Karakteristik Kewirausahaan
Ini bukanlah tes !. Survei ini adalah untuk informasi pribadi Anda. Jawablah pertanyaan di bawah ini sejujur mungkin.
SangatSetuju
Setuju AgakSetuju
TidakSetuju
Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
___________ 1. Saya bersedia bekerja selama 50 jam atau lebih per minggu secara terus menerus
___________ 2. Keluarga saya akan mendukung saya apabila saya membuka bisnis.___________ 3. Saya bersedia menerima resiko keuangan dan karier, jika perlu ___________ 4. Saya tidak memerlukan benefit yang disediakan oleh pekerjaan tetap.___________ 5. Saya bersedia mengambil tanggungjawab penuh untuk kesuksesan atau
kegagalan bisnis saya. ___________ 6. Saya akan mendapatkan kesuksesan keuangan dengan mengoprasikan
bisnis saya. ___________ 7. Saya merasa bangga jika saya berhasil menyelesaikan proyek dengan
berhasil. ___________ 8. Saya mempunyai tingkat energi tinggi yang dapat dipergunakan sepanjang
waktu. ___________ 9. Saya senang mengerjakan tugas pekerjaan saya sendiri dan mengambil
keputusan yang berdampak terhadap pekerjaan saya___________ 10. Saya percaya bahwa saya bertanggungjawab terhadap kesuksesan dan
kegagalan saya ___________ 11. Saya memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai hasil yang positif,
meskipun memerlukan usaha tambahan___________ 12. Saya memiliki kemampuan dalam hal bagaimana mengelola bisnis.___________ 13. Saya dapat bekerja dalam situasi yang tidak pasti ___________ 14. Satu atau kedua orang tua saya adalah Pengusaha ___________ 15. Saya percaya bahwa kemampuan dan keterampilan saya lebih besar dari
rekan-rekan sekerja saya.___________ 16. Tiap orang menaruh kepercayaan kepada saya dan menganggap saya
jujur dan dapat dipercaya.___________ 17. Saya selalu mencoba untuk menyelesaikan setiap proyek yang saya
lakukan, tanpa memandang tantangan dan kesulitan proyek tersebut.___________ 18. Saya bersedia melakukan sesuatu meskipun orang akan mentertawakan
atau mengejek saya apabila saya melakukan hal tersebut.___________ 19. Saya mampu membuat keputusan secara cepat.___________ 20. Saya memiliki jaringan kerja yang baik dengan teman, professional, dan
pengusaha. TOTAL:_____
Totalkan jumlah angka yang anda peroleh dalam Kolom TOTAL.
Pegangan Fasilitator Modul 2: Topik 2
Karakteristik Pengusaha
Berikut ini diberikan deskripsi beberapa karakteristik Pengusaha. Angka setelah karakteristik
mencerminkan keterkaitan terhadap pernyataan pada Kuis penilaian pribadi. Ini hanya bersifat
kualitatif. Sebagai catatan, sangat sulit untuk memberikan gambaran tepat mengenai
karakterisktik Pengusaha yang sukses. Sehingga, Anda dapat mendapatkan skor rendah pada
peniliaian dan tetap dapat sukses sebagai pengusaha.
Kerja Cerdas Works Hard (Pernyataan 1 & 8 Statements 1 & 8) Bekerja mandiri (self-employment) memerlukan usaha dan komitmen terhadap waktu. Anda
harus menjalankan tugas-tugas dengan konsumsi waktu yang bervariasi. 77% dari Pengusaha
melaporkan bahwa mereka bekerja lebih dari 50 jam per minggu, dan 54 % mengatakan bahwa
mereka bekerja lebih dari 60 jam per minggu. Komitmen waktu seperti itu menunjukkan bahwa
anda perlu memiliki tingkat energi yang tinggi.
Menginginkan Kesuksesan Keuangan Wants Financial Success (Pernyataan 6)
Alasan mendasar yang dimiliki oleh kebanyakan orang untuk berbisnis adalah mencapai
kesuksesan keuangan. Jika anda ingin menjadi Pengusaha, anda harus merumuskan suatu
tujuan keuangan yang beralasan/mendasar yang ingin anda raih melalui kerja mandiri. Tujuan
ini akan membantu anda mengukur seberapa baik anda berbuat untuk meraih kebutuhan pribadi
melalui karir sebagai seorang pengusaha.
Dukungan Keluarga (Pernyataan 2)Seorang Pengusaha yang sukses memerlukan dukungan keluarga. Sebagai contoh, jika
Pengusaha tersebut telah menikah, isteri atau suami si-Pengusaha harus yakin atas bisnis yang
anda jalankan, karena bisnis tersebut akan memerlukan pengorbanan waktu dan uang.
Stres akan menciptakan keretakan dalam hubungan keluarga. Jika pengusaha tersebut sudah
memiliki anak-anak, diperlukan pengertian yang tinggi bahwa Anda akan sedikit meluangkan
waktu dengan kelaurga. Semakin banyak dukungan positif yang anda peroleh dari keluarga
anda, semakin anda berkonsentrasi mencapai kesuksesan dalam bisnis anda.
Energik (Pernyataan 1 & 8)
Mempekerjakan diri sendiri memerlukan waktu kerja yang lebih lama. Anda akan menemukan
kesulitan mengendalikan sejumlah waktu yang diperlukan untuk memenuhi semua tugas-tugas
yang penting. Pengusaha harus memiliki energi yang tinggi untuk menjalankan permintaan
pekerjaan.
Memiliki rasa tanggung jawab untuk mencapai keberhasilan (Pernyataan 10)
Pengusaha sukses memiliki internal locus of control atau perasaan bertanggung jawab dari
dalam diri atas pencapaian hasil dari suatu pekerjaan.
Untuk menjadi Pengusaha, anda harus memiliki keinginan yang kuat sebagai “pemenang” yang
bertanggung jawab atas setiap tindakan anda. Jika, anda seringkali menganggap diri anda
“tertuduh” dan menyalahkan orang lain, tidak beruntung, atau menghadapi situasi yang sulit atas
kegagalan anda, maka menjadi Pengusaha kemungkinan bukanlah karir yang tepat untuk anda
Pengambil Resiko (Pernyataan 3)
Pengusaha adalah pengambil resiko. Mereka mengambil resiko karir, waktu dan uang untuk
meraih sukses atas bisnis mereka. Untuk sukses dengan mempekerjakan diri sendiri, anda
harus merasa nyaman ketika mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
Rela tidak mendapatkan benefit apabila bekerja pada orang lain (Pernyataan 4)
Satu dari sekian kenyataan bekerja mandiri adalah bahwa anda tidak akan menerima gaji tetap.
Anda menggaji diri anda sendiri. Kantor yang bagus, sekretaris, peralatan dan keistimewaan
pekerjaan yang anda harapkan tidak akan tersedia, kecuali anda menyediakannya sendiri.
Keinginan untuk meraih sukses (Pernyataan 7 & 11)
Pengusaha memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai sukses. Mereka berjuang untuk
mencapai tujuan yang cukup tinggi. Anda harus mau menetapkan tujuan yang tinggi untuk anda
dan berjuang untuk meraih tujuan itu.
Memiliki dalam berbisnis (Pernyataan 12)
Seorang Pengusaha harus memiliki pengalaman bisnis untuk sukses. Pengalaman manajemen
sangat bermanfaat karena seorang pengusaha harus tahu tentang semua jenis manajemen.
Pelatihan dan pendidikan formal dalam bidang manajemen juga sangat membantu.
Mandiri (Pernyataan 5 & 9) Pengusaha biasanya lebih senang mandiri dan mengendalikan situasi. Banyak orang yang
menjadi pekerja mandiri menganggap bahwa peluang menjadi boss sebagai keuntungan utama
dari bekerja mandiri. Meskipun menjadi independen mungkin bukanlah keinginan utama anda,
tetapi yang pasti merupakan salah satu aspek bekerja mandiri yang anda perlu kembangkan.
Jika anda tidak mampu mempekerjakan orang ketika anda memulai suaha pertama kali, anda
harus pertama-pertama menjadi satu-satunya pegawai di tempat usaha anda.
Memiliki “Orang Tua - Pekerja Mandiri sebagai Model Panutan (Pernyataan 14)
Penelitian telah membuktikan bahwa Pengusaha biasanya memiliki orang tua Pekerja Mandiri.
Inspirasi orang tua dan pengetahuan tentang mengelola sebuah bisnis dapat berkontribusi positif
terhadap keberhasilan seorang Pengusaha.
Memiliki Rasa Percaya Diri (Pernyataan 10,15, dan 18)
Suatu karakter penting seorang pengusaha adalah rasa percaya diri. Faktor ini umumnya
penting ketika anda menghadapi tantangan dan kesulitan dalam binis anda. Anda harus yakin
terhadap diri anda sendiri. Keyakinan anda akan membantu anda mengatasi masalah yang
mempengaruhi setiap orang yang menjadi pekerja mandiri pada tahapan karir mereka.
Memiliki Integritas (Pernyataan 16)
Kejujuran dan integritas merupakan salah satu karakteristik Pengusaha. Pelanggan tidak mau
berhubungan dengan pemilik bisnis yang tidak jujur dan tidak etis. Anda harus bersikap positif
atas perlakuan Anda pada orang lain dan berkomitmen menjalankan bisnis dengan integritas
yang tinggi.
Memiliki Determinasi (Pernyataan 17) Salah satu dari kebanyakan karakteristik Pengusaha adalah determinasi. Sifat ini sangat dekat
dan berkaitan dengan rasa percaya diri. Semakin anda yakin terhadap diri anda sendiri, semakin
kuat daya juang anda meraih sukses, meskipun anda menghadapi kendala yang hebat. Anda
memerlukan determinasi guna mengatasi masalah yang muncul di setiap tahapan kesuksesan.
Mampu beradaptasi terhadap perubahan Adapts to Change (Pernyataan 13 dan 19)Bisnis berubah sedemikian cepat, sehingga seorang Pengusaha harus mampu beradaptasi
dengan perubahan. Dua keterampilan dasar yang diperlukan untuk beradaptasi dengan
perubahan: kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan secara
cepat. Kemampuan lainnya adalah kemampuan untuk belajar dari kesalahan.
Memiliki jaringan-kerja baik dengan Profesional (Pernyataan 20)
Seorang Pengusaha memiliki jaringan-kerja baik dengan professional. Jaringan ini merupakan
akses bagi mereka yang memerlukan bantuan masukan/pendapat, informasi, dan referensi.
Anda harus mampu mengembangkan jaringan kerja yang luas yang kelak anda memerlukan
bantuannya.
TRANSPARANSI 1 Modul 2: Topik 2
Penilaian Kuis
Skor Total Penilaian oleh peserta pada LEMBAR KERJA 1.
Skor Penilaian
80 – 100 Anda memiliki kemampuan yang luar biasa untuk
menjadi seorang Pengusaha
60 - 79 Anda memiliki kemampuan yang memuaskan untuk
menjadi seorang Pengusaha
40 - 59 Menjadi pekerja mandiri mungkin bukan merupakan
karir yang tepat untuk Anda
0 - 39 Sebaiknya Anda tidak berbisnis
HANDOUT 1 Modul 2: Topik 2
Mengidentifikasi Potensi Kewirausahaan
Semakin banyak pegawai merasa tidak puas menjadi pekerja yang digaji. Alasan itu terutama
karena:
1. Mereka tidak suka diperintah atau mengikuti perintah
2. Kemampuan mereka tidak diakui
3. Gaji sudah ditentukan
4. Tanggung jawab mereka terbatas
5. Sulit untuk merealisasikan ide mereka sendiri
6. Mereka tidak suka tergantung pada majikannya
Pegawai yang tidak puas mungkin akan mencari kesempatan baru untuk menjadi Pengusaha.
Mereka cenderung membuka bisnis sendiri untuk berbagai alasan:
1. Kemandirian - mereka ingin menjadi bos atas bisnis mereka sendiri
2. Adanya kebutuhan yang mendesak
3. Ingin menambah penghasilan
4. Ingin mengembangkan usaha untuk masa depan anak-anak mereka
5. Ingin menghasilkan lebih banyak uang daripada yang mereka terima sebagai pegawai
6. Kesempatan untuk membuktikan kemampuannya
Meskipun istilah Pengusaha umumnya digunakan untuk menjelaskan orang yang bekerja
mandiri, menjadi seorang Pengusaha lebih daripada pekerjaan atau karier. Ini merupakan gaya
hidup. Maka anda harus melihat kualitas pribadi anda dengan cara yang realistis.
Jawaban atas pertanyaan berikut akan menginspirasikan anda atas kemampuan
kewirausahaan anda:
1. Apakah Anda biasanya memotivasi diri dan bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan
yang telah anda?
2. Dapatkah Anda bekerja sama dengan orang lain?
3. Dalam sekelompok orang, apakah Anda biasanya mengambil peran pimpinan?
4. Dapatkah Anda berkomunikasi secara baik dengan orang lain?
5. Apakah Anda seorang pendengar yang baik?
6. Apakah Anda percaya diri?
7. Apakah Anda mempunyai citra diri yang positif ?
8. Apakah Anda cepat dalam membuat/mengambil keputusan?
Semakin banyak jawaban ”YA” atas pertanyaan diatas, semakin tinggi sifat kewirausahaan
Anda. Salah satu faktor utama untuk menjadi Pengusaha ialah bahwa anda memberi sesuatu
yang bernilai bagi orang lain. Semakin orang membutuhkan produk atau jasa anda, semakin
besar kemungkinan imbalan yang akan anda dapatkan. Jika anda bekerja untuk membantu
orang lain untuk meningkatkan standar hidupnya dan memperbaiki hidupnya, Anda akan
menyediakan kebutuhan hidup masyarakat. Ini adalah bagian dari menjadi warga negara yang
baik selain menjadi Pengusaha yang baik.
HANDOUT 2 Modul 2: Topik 2
Sifat-Sifat Penting Pengusaha
1. Pekerja keras dan cerdas: menjalankan suatu usaha memerlukan banyak energi dan dorongan. Ini meliputi kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lebih lama, bila perlu, untuk bekerja keras terus menerus dan dapat mengatasi apabila kurang tidur. (tambahan: tetapi anda juga harus menjadi pekerja yang cerdas. Artinya, melakukan pekerjaan yang memang harus anda kerjakan. Dengan demikian, anda melakukan efisiensi terhadap tenaga dan waktu anda.
2. Percaya diri: agar berhasil, seorang pengusaha harus percaya diri sendiri dan yakin terhdap kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya. Ini ditunjukkan oleh kepercayaan, bahwa jika "anda sangat menginginkan sesuatu dan bersedia bekerja keras untuk mendapatkannya, maka anda pasti berhasil mendapatkannya".
3. Membangun untuk masa depan: sasaran bagi kebanyakan Pengusaha sukses ialah untuk membangun pekerjaan yang aman dan penghasilan bagi mereka berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Ini berarti seorang Pengusaha mengerti, bahwa perlu beberapa tahun untuk meraih keberhasilan atas bisnis sampai mencapai standar yang wajar.
4. Berorientasi pada perolehan Laba (Keuntungan): minat untuk menghasilkan uang merupakan indikator yang jelas dari seorang Pengusaha untuk menjadi pemilik bisnis. Ini berarti kesediaan untuk mengakui, bahwa bisnisnya adalah hal yang utama. Setelah mendapat keuntungan, ia baru dapat membuat keputusan mengenai bagaimana keuntungan itu digunakan - untuk memperluas bisnisnya atau untuk keperluan pribadi.
5. Orientasi sasaran: sukses dalam berbisnis tergantung pada kemampuan untuk menetapkan sasaran atau target yang realistis dan bekerja dengan tekad penuh untuk mencapainya. Kemampuan untuk menetapkan sasaran (untuk hal-hal yang dianggap pantas dikejar) dan bekerja untuk mencapainya adalah hal mendasar bagi seorang Pengusaha.
6. Ketekunan: semua usaha memiliki masalah dan hal-hal yang mengecewakan. Bersifat tekun dalam memecahkan persoalan adalah salah satu kunci untuk menjadi Pengusaha yang berhasil.
7. Dapat mengatasi kegagalan: semua bisnis tidak terlepas dari kekecewaan dan kegagalan selain keberhasilan. Mengatasi kegagalan berarti mengakui kegagalan, belajar dari kegagalan itu dan mencari peluang baru. Tanpa karakteristik ini, kegagalan awal dapat mengakhiri upaya seseorang untuk menjadi pemilik bisnis.
8. Kemampuan memberikan umpan balik/respon: Pengusaha ingin mengetahui apakah usaha mereka berjalan dengan baik dan mengikuti kinerja mereka. Mendapat umpan balik dan nasehat yang berguna dari orang lain ialah karakteristik lain yang penting dari seorang pengusaha.
9. Menunjukkan inisiatif: riset menunjukkan bahwa pengusaha yang berhasil mengambil inisiatif untuk menempatkan diri mereka dalam posisi dimana mereka bertanggung jawab secara pribadi atas keberhasilan atau kegagalan.
10. Menjadi pendengar yang baik: pengusaha yang berhasil bukan orang yang melihat ke dalam dan tidak pernah menggunakan sumber daya luar. Kemandirian tidak meniadakan kemampuan untuk meminta bantuan, bila perlu, dari orang-orang seperti Pegawai Bank,
Akuntan, dan Konsultan Bisnis. Kemampuan mendengar nasehat dari orang lain adalah karakteristik kunci dari seorang pengusaha.
11. Menetapkan standar kinerja sendiri: menetapkan standar kinerja kemudian bekerja untuk mencapainya adalah indikator lain dari seorang pengusaha yang berhasil. Standar ini antara lain penghasilan, kualitas, penjualan, atau omzet produk. Kebanyakan pengusaha ingin berbuat lebih baik tiap tahun, menetapkan dan mencapai standard yang lebih tinggi dari tahun ke tahun.
12. Dapat mengatasi ketidakpastian: menjadi seorang pengusaha mengandung lebih banyak ketidakpastian daripada menjadi pegawai. Ketidakpastian ini menyangkut penjualan dan omzet, namun sering juga dalam hal lainnya, seperti pengiriman material dan harga, dan dukungan bank. Kemampuan untuk mengatasi ketidakpastian tanpa merasa stress adalah sifat yang diperlukan bagi seorangpengsuaha.
13. Memiliki komitmen: memulai dan menjalankan bisnis menuntut adanya komitmen total oleh seorang pengusaha dari segi waktu, uang, dan gaya hidup. Ini harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan pengusaha.
14. Membangun diatas kekuatan: pengusaha yang sukses bekerja berdasarkan kekuatan yang dimilikinya seperti keterampilan manual, keterampilan antar pribadi (interpersonal skill), keterampilan menjual, keterampilan berorganisasi, keterampilan menulis, pengetahuan produk atau jasa khusus, pengetahuan tentang orang-orang yang bergerak di bidang yang sama dan kemampuan untuk membuat dan menggunakan jaringan bisnis dan kontak.
15. Keandalan dan integritas: kualitas kejujuran, keadilan, dan keandalan dari segi melakukan apa yang telah dijanjikan adalah sifat yang penting dari seorang pengusaha.
16. Bersedia mengambil risiko: menjadi seorang pengusaha melibatkan beberapa risiko. Seorang pengusaha mempunyai kemampuan untuk mengambil risiko yang terukur atau diperhitungkan. Risiko demikian meliputi memikirkan kemungkinan biaya dan keuntungan, kemungkinan sukses dan percaya diri untuk membuat/mengubah risiko itu menjadi bermanfaat bagi bisnisnya. Pengusaha dapat dianggap menghindari risiko bila mereka mengurangi risikonya dengan cara orang lain mengambil sebagian risikonya. Mereka yang mengambil risiko mungkin, adalah Bankir, Supplier dan Pelanggan.
TRANSPARANSI 2 Modul 2: Topik 2
Sifat-Sifat Pengusaha
pekerja keras dan cerdas
percaya diri
membangun untuk masa depan
berorientasi laba
berorientasi sasaran
tekun
mengatasi kegagalan
tanggap terhadap umpan balik
menunjukkan inisiatif
bersedia mendengar
menetapkan standar sendiri
mampu mengatasi ketidakpastian
memiliki komitmen yang tinggi
membangun diatas kekuatan
dapat diandalkan dan memiliki integritas
mampu mengambil risiko
HANDOUT 3 Modul 2 : Topik 2
Wawancara dengan Sembilan Pengusaha
Seorang pengusaha dapat didefinisikan sebagai seseorang yang dapat menilai lingkungan di
sekitarnya, mendapatkan gagasan, mengumpulkan sumber daya dan mengambil keuntungan
dari kesempatan itu. Peserta perlu menyadari adanya kemungkinan-kemungkinan jiwa
kewirausahaan juga mungkin ada dalam kehidupan pribadi mereka dan dalam melakukan
kegiatan-kegiatan bisnis mereka.
Peserta harus menyadari bahwa dibutuhkan berbagai sumber daya untuk meraih kesuksesan
dalam bisnis. Para Pengusaha adalah Ahli dalam menggunakan sumber daya mereka dalam
kehidupan pribadi dan situasi bisnis, yakni: uang, alat, energi, keterampilan, pengetahuan dan
waktu.
Agar ekonomi berbasis pasar dapat berkerja dengan baik, efisien dan sejahtera, dibutuhkan para
pengusaha - yakni orang-orang yang dapat mengenali apa yang dibutuhkan dan diinginkan
pasar dan menemukan cara yang efisien untuk memenuhi permintaan tersebut. Para pengusaha
membuat sistem ekonomi bekerja dan membuat kehidupan lebih baik bagi setiap orang yang
berkepentingan dengan membuat produk/jasa baru, mengembangkan metode-metode yang baru
dan efisien, dan menawarkan harga yang bersaing melalui kompetisi yang efektif.
Seorang pengusaha yang sukses mengetahui apa yang diinginkan atau akan diinginkan oleh
konsumen, dan kemudian memproduksinya dengan cara yang kompetitif untuk dijual.
Keuntungan adalah apa yang didapatkan suatu bisnis bila permintaan dipenuhi dengan baik, dan
kerugian adalah hasil dari suatu bisnis yang tidak dapat memenuhi permintaan ini.
Seorang pengusaha yang sukses juga membuat keputusan-keputusan yang efektif tentang
bagaimana memproduksi sesuatu dengan efisien, agar mendapatkan produk yang kompetitif
dengan harga dan kualitas yang dapat diterima konsumen. Pengusaha yang bertanggungjawab
secara sosial juga akan membuat suatu produk dengan memenuhi prasyarat keamanan,
lingkungan hidup, dan prasyarat hukum lainnya.
Pengusaha juga membuat keputusan tentang bagaimana menyalurkan barang dan jasa yang
diproduksi kepada para konsumen yang bersedia dan dapat membelinya. Melalui kompetisi,
pengusaha dapat menawarkan harga yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
Untuk lebih memahami hal-hal tersebut, bacalah wawancara dengan pengusaha berikut ini,
kemudian carilah informasi yang menarik berkaitan dengan kesuksesannya serta identifikasi
karakteristik pribadi yang menurut anda penting dalam pemilikan dan pengelolaan sebuah bisnis.
Pengusaha A : Amir Ibrahim(Amir Telah Memiliki Restoran Kecil Selama Tiga Tahun)
Saya mulai dengan bekerja di restoran di kota lain. Saya melayani pelanggan, memasak, melakukan pembelian dan pembukuan dan belajar mengenai pengertian dasar bisnis. Lalu, saya bekerja di dua restoran lain di kota tersebut sambil belajar mengelola restoran. Banyak orang mengira jika mereka pandai memasak mereka dapat membuka restoran. Tidak semudah itu! Anda harus mengetahui setiap aspek dari bisnis makanan, seperti pembelian, periklanan, memasak, mengelola pegawai, dan hubungan pelanggan.
Banyak pemuda-pemudi mendatangi saya dan mengatakan;' saya ingin belajar menjalankan restoran dari anda sehingga saya bisa membuka restoran saya sendiri." Saya mengatakan pada mereka. " Boleh saja. Saya akan minta anda memasak, menunggu tempat pesan minuman, melayani pelanggan, dan membersihkan meja:' Mereka bilang,' anda tidak mengerti. Saya ingin belajar cara mengelola." Saya mengerti, tetapi saya percaya anda harus `merasakan bisnis ini"' dari bawah sebelum anda dapat menjalankannya.
Saya menyukai kebebasan dalam menjalankan bisnis. Saya menyukai menjadi majikan saya sendiri. Saya memiliki dua belas pegawai, dan saya merasa senang bila mereka meminta nasehat kepada saya. Akan sulit bagi saya untuk bekerja bagi orang lain. Meskipun mungkin saja saya akan menjadi pegawai di masa datang. Umur saya baru dua puluh delapan tahun, dan karier saya masih dapat berubah. Saya harap seandainya saya harus bekerja untuk orang lain, saya dapat melakukan apa yang saya inginkan. Saya suka membuat keputusan dan menjadi pemimpin.
Pengusaha B: Dian Wahyuni(Dian Memiliki Toko Farmasi. Ia telah menjalankan bisnisnya selama enam tahun)
Menurut saya, orang yang ingin memulai bisnis harus menetapkan tenggang waktu kapan mereka akan memulainya. Sementara itu, mereka harus mencari sebanyak mungkin informasi mengenai laba, volume, harga, arus kas, pegawai, iklan&promosi, dan akuntan. Memiliki bisnis sendiri tidak menghabiskan lebih banyak waktu daripada bekerja untuk perusahaan besar. Bila anda bekerja untuk sebuah perusahaan, mereka merasa bahwa hidup anda adalah hidup mereka. Lebih baik anda menjadi bos anda sendiri. Meskipun secara fisik saya meninggalkan tempat bisnis saya, secara mental saya tidak pernah meninggalkan bisnis saya. Saya selalu memikirkannya. Jika saya tidak membuat sesuatu dilaksanakan dalam bisnis saya, tidak ada yang akan terlaksana. In filsafat bisnis saya.
Meskipun saya sendiri adalah minoritas, salah satu kesenangan terbesar yang saya peroleh dari bisnis saya ialah memberikan pekerjaan yang layak bagi orang lain. Saya kira alasan lain untuk memiliki perusahaan ini ialah pendapatan saya telah meningkat. Pengeluaran untuk konsumsi saya berkurang karena saya menggunakan sebagian besar uang saya untuk mengembangkan bisnis saya.
Keenam apotek lain di kota dimiliki oleh laki-laki. Sayalah satu-satunya perempuan yang memiliki apotek.
Pengusaha C : Maria Sihombing.(Maria memiliki Jasa Bengkel Sepeda Motor dan Toko Suku Cadang (Spare Part). Ia telah menjalankan bisnis ini selama enam bulan).
Menurut saya, Anda seorang pengusaha atau tidak. Jika anda berjiwa kewirausahaan, anda akan selalu berpikir untuk memulai dan mendirikan bisnis sendiri. Pemuda atau pemudi yang berbakat bisnis dan tidak memiliki terlalu banyak modal sebenarnya saat ini lebih baik mempunyai bisnis yang dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Jika anda menyimpan uang anda ke rekening tabungan, maka orang lain yang akan menggunakan uang tersebut.
Saya bersama mitra kerja saya membeli bengkel ini setelah dua tahun lulus dari Sekolah Kejuruan jurusan Mekanik otomotif. Saya bukan seorang ahli dalam servise sepeda motor secara keseluruhan, tetapi kekurangan saya dapat ditutupi oleh mitra saya yang lain. Saya rasa tidak jadi soal jenis bisnis apa yang saya dirikan selama saya berkemauan untuk terus belajar dan dengan sedikit kemampuan berkomunikasi serta daya imajinatif untuk mengembangkan ide dan produk yang saya jual.
Saya memiliki banyak pengalaman sebagai pendamping service sepeda motor dan penjual spare part. Kebanyakan pengusaha berpikir untuk membuat sesuatu berkembang. Kami telah memperluas bisnis dengan membuka bengkel yang lebih luas. Saya harap dapat membuka bengkel lain pada tahun depan. Jika anda memiliki konsep yang bagus, cara untuk menghasilkan lebih banyak uang ialah dengan membuka Bengkel Baru.
Keyakinan kami adalah dalam kondisi apapun, jika kami tetap bekerja keras pengusaha masih dapat menghasilkan uang.
Pengusaha D: Pingkan Manuhutu(Pingkan Manuhutu adalah salah seorang dari empat pemilik firma yang memiliki sebuah stasiun radio lokal. Pingkan dan mitra-mitranya memulai bisnisnya sepuluh tahun yang lalu).
Hal yang penting adalam memulai bisnis adalah dengan memasuki bisnis yang anda sukai dan industri yang anda kenal. Saya telah bekerja di bidang radio untuk beberapa tahun sebelum kami membentuk bisnis. Saat menentukan bisnis yang anda ingin masuki, anda perlu mengetahui bagaimana kondisi di lapangan. Apa masa depannya? Sepuluh tahun yang lalu kami melihat potensi pertumbuhan di radio. Waktunya tepat bagi saya dan ketiga mitra saya untuk membeli stasiun radio.
Membangun suatu bisnis memerlukan lebih banyak imajinasi dan kreativitas daripada yang disangka oleh setiap orang. Memiliki sebuah bisnis memerlukan kedewasaan dan kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan orang lain, termasuk para pegawai. Kami mempunyai banyak orang yang bekerja untuk kami sekarang dan kami harus mengetahui cara untuk menghadapi mereka. Anda perlu mempunyai bantuan yang baik, termasuk ahli hukum, akuntan, agen asuransi, dan bankir. Anda perlu uang. Akan sulit untuk mendapatkan modal terutama yang sesuai dengan syarat-syarat anda. Kami memerlukan tiga tahun untuk mendapat dana yang perlu untuk membeli stasiun radio itu.
Jika anda berbisnis dengan orang lain, baik bermitra atau dalam korporasi, anda harus memastikan bahwa anda memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Anda perlu mengetahui apa yang dilakukan dengan baik oleh setiap orang dan ketrampilan apa yang mereka dapat sumbangkan bagi bisnis tersebut. Akan berguna jika anda berteman dengan mereka. Saya tidak setuju dengan logika yang mengatakan bahwa anda tidak dapat berteman dengan mitra anda. Anda dapat melakukannya, jika komunikasi saling berjalan dengan baik.
Pengusaha E: Andi Marthin(Andi memulai tokonya yang pertama dua belas tahun yang lalu dan kini mempunyai toko di beberapa daerah).
Untuk memulai suatu bisnis anda harus sedikit agak gila. Tapi jika Anda memiliki metode dalam kegilaan tersebut, anda akan baik-baik saja. Saya memulai bisnis saya karena melihat celah khusus di pasar dimana saya tinggal. Banyak orang bepergian keluar negeri dan mengenal barang produk luar negeri. Namun tidak ada toko di daerah ini yang memiliki produk peralatan masak buatan luar negeri yang murah dan bagus.
Perlu banyak uang untuk memulai toko eceran. Anda perlu banyak uang untuk inventaris, merancang, fixture dan lokasi yang baik. Kesulitan jenis toko peralatan ini adalah bisnis tersebut tidak terlalu cepat menghasilkan uang tunai: anda tidak dapat cepat menukar aset anda dengan uang. Tergantung kondisi ekonomi, anda dapat menjual bisnis anda dengan harga sedikit lebih kurang dari nilai sebenarnya. Pada bisnis bisnis eceran, anda mungkin dalam keadaan senantiasa tanpa uang tunai. Bisnis ini dapat memberikan anda penghasilan yang baik. Namun saat anda berhasil, anda harus menggunakan keuntungan unutk membeli dan mengganti inventaris dan untuk memperluas bisnis anda. Kini saya mempunyai dua toko dan harus membagi waktu di kedua toko. Kadang saya berpikir apakah ide yang baik untuk membeli toko yang kedua. Saya sekarang dalam situasi penuh stres karena salah satu manajer toko saya mempunyai masalah pribadi yang sangat serius dan penjualan di toko itu mengalami penurunan untuk tiga bulan terakhir. Kemungkinan saya harus memecatnya dan mencari manajer baru.
Pengusaha F: Sroyer
(Sroyer memiliki bisnis dengan spesialisasi pemasaran dan komunikasi. Ia memulai bisnisnya empat tahun lalu).
Waktunya tepat bagi saya untuk memulai bisnis sendiri. Saya mempunyai isteri yang bekerja, belum punya anak, belum mempunyai tanggung jawab terlalu besar, dan sejumlah uang. Saya dulu pernah bekerja untuk biro iklan kecil selama tujuh tahun, dan saya berhenti secara baik--baik. Saya tidak membawa apapun bersama saya, maka tidak ada rasa tidak nyaman. Bisnis seperti ini dapat dimulai tanpa investasi besar. Saya kira investasi saya yang besar adalah mesin ketik. Saya menggunakan tabungan untuk membeli telpon, memberi beberapa lemari filing, dan menukarkan jasa profesional untuk ruang kantor.
Saat saya buka, saya mengirim pengumuman kepada semua orang yang saya kenal. Orang-orang tidak langsung menelpon, tetapi mereka menyimpan nama anda dalam ingatan mereka dan menghubungi Anda di kemudian hari. Saya juga mengirim surat edaran ke kenalan bisnis yang saya pikir dapat menjadi klien satu saat nanti. Bisnis apapun (tak peduli apa itu) adalah 99 persen menjual. Jika anda tidak dapat menjual, anda tidak akan menghasilkan uang.
Pengusaha G : Made Rashmi
(Made Rashmi memiliki sebuah galeri seni yang mengkhususkan diri dengan cetakan dan poster seni).
Saat pertama kali berpikir mau membuka galeri, saya berbicara dengan banyak orang di komunitas seni. Saya bertanya apa yang diperlukan untuk membuka sebuah galeri. Semakin banyak orang yang saya ajak bicara, semakin banyak ide yang saya dapat. Anda tidak boleh malu bertanya pada pemilik bisnis lainnya untuk bantuan. Tidak semua orang akan berbaik hati untuk berbagi ide, tetapi kebanyakan pemilik bisnis ramah dan percaya bahwa persaingan itu sehat. Selain itu, pengusaha yang sukses akan senang membicarakan keberhasilannya.
Menjalankan bisnis memerlukan banyak waktu. Anda harus bersedia bekerja tujuh hari seminggu. Anda perlu memikirkan bisnis anda selama 24 jam sehari. Kadang-kadang kita kesepian. Tidak ada orang yang dapat diminta bantuan, dan semua masalahnya milik anda. Mempunyai pengalaman dalam penjualan membantu saya dalam bisnis. Tetapi banyak hal khusus yang harus dipelajari di pekerjaan. Sekolah bisnis tidak mengajarkan anda cara membungkus paket, tetapi itu bagian yang penting dari bisnis retail.
Nasehat saya untuk siapapun yang memasuki bisnis, terutama bisnis eceran, ialah agar bersikap fleksibel. Bergeraklah menurut trend pasar. Jangan memborong apa yang menurut anda harus dimiliki pelanggan. Tetaplah pada standar dan selera anda, tetapi jangan menyalahkan konsumen jika barang anda tidak terjual. Galeri saya adalah sumber kebanggaan saya yang terbesar. Namun, saya harus tetap bekerja untuk membuat bisnis saya tumbuh. Saya rasa saya tidak akan pernah dapat duduk bersandar ke belakang, mengangkat kaki keatas meja dan berkata "saya telah melakukannya". Saya akan selalu punya masalah dan tugas saya adalah untuk menyelesaikannya.
Pengusaha H : Domingus (Domingus dan mitra bisnisnya memiliki bisnis yang menawarkan makanan, minuman dan musik daerah dan telah dibuka selama hampir setahun).
Saya sejak dulu menggemari musik daerah dan mempunyai teman-teman yang merupakan penyanyi lagu daerah. Mitra saya dan saya sudah lama berangan-angan memiliki tempat seperti ini. Musim panas lalu seorang teman saya melihat toko dari luar yang akan disewakan. Dia dan saya mempunyai sedikit uang, dan kami memutuskan untuk menyewanya. Lokasinya tampak ideal. Terletak di daerah dimana live musik akan berkembang dan tumbuh. Ada sembilan tempat di sekitarnya yang menawarkan live musik. Saya berpikir akan ada lebih banyak hiburan langsung (live entertainment) di sekitar sini daripada daerah lain di kota. Dan semua kompetisi itu menambah lalu lintas ke lingkungan ini.
Hal yang bagus tentang bisnis ini ialah saya tepat di tempat yang saya sukai dan saya bekerja dengan orang-orang yang baik. Saya menikmati bagian public relations dari pekerjaan saya. Bukannya tidak ada masalah. Memiliki bisnis selalu menempatkan anda di ujung kecemasan. Kemitraan ini telah berhasil baik. Tetapi bekerja sama dengan seorang teman berarti saling berhubungan dengan cara yang baru. Yang paling penting, saya merasa senang dengan bisnis ini. Saya bertanggung jawab untuk membersihkan tempat ini setiap malam. Saya benar-benar menikmati melakukan ini karena ini tempat saya sendiri.
Pengusaha I: Lita Maryadi( Lita memiliki bisnis menukar valuta asing yang ia buka empat tahun lalu )
Saya pernah bekerja di bisnis mata-uang asing selama dua puluh lima tahun, dan bertekad untuk memiliki bisnis seperti itu suatu saat. Pada mulanya saya mengalami kesulitan mendapat modal yang cukup. Saya kira bank segan membantu saya karena saya seorang perempuan. Tetapi saya perlu bantuan keuangan karena tidak memiliki cukup uang.
Perampokan merupakan tantangan jika anda memiliki bisnis di lingkungan saya. Ini merupakan tantangan terbesar yang saya hadapi dalam bisnis penukaran valuta asing. Pelanggan mungkin akan dirampok saat mereka meninggalkan tempat ini, jadi saya harus mengeluarkan uang untuk mempekerjakan seorang satpam.
Saya tidak ingin kehilangan bisnis saya, jadi saya harus bekerja keras untuk mencari nafkah. Sejujurnya, saya mengira akan menghasilkan lebih banyak uang; tetapi, saya hanya impas. Namun demikian saya senang. Saya tidak ingin bekerja untuk orang lain lagi. Saya menjadi majikan untuk diri saya sendiri dan sudah mencapai sesuatu. Impian saya benar-benar menjadi nyata. Bagi saya, memiliki bisnis sendiri adalah hal yang sangat indah.
LEMBAR KERJA 2 Modul 2: Topik 2
Sifat-Sifat PengusahaMasing-masing jawaban berikut telah memberikan informasi yang menarik dan berharga berkenaan dengan kesuksesan dalam bisnis. Bacalah kesembilan wawancara dalamHANDOUT 3 dan lingkari ungkapan yang menunjukkan karakteristik pribadi yang menurut anda penting dalam pemilikan dan pengoperasian sebuah bisnis tulislah informasi ini di tempat yang sesuai dibawah ini.
Pengusaha Sifat-Sifat
A. Amir Ibrahim
B. Dian Wahyuni
C. Maria Sihombing
D. Pingkan Manuhutu
E. Andi Martin
F. Sroyer
G. Made Rashmi
H. Domingus
I. Lita Maryadi
I TOPIK 3: PENGUSAHA SEBAGAI PEMIMPIN
II WAKTU YANG DISARANKAN : 3 Jam
III TUJUAN :
agar peserta dapat mengidentifikasi kualitas kepemimpinan yang penting bagi
keberhasilan Pengusaha.
IV DASAR PEMIKIRAN
Pengusaha dipandang sebagai pemilik/manager dari suatu bisnis. Pengusaha yang
berhasil sering dianggap sebagai pemimpin masyarakat. Banyak ketrampilan
kepemimpinan yang digunakan dalam bisnis dapat pula diterapkan dalam
pengembangan masyarakat. Dari sfat pekerjaannya, seorang Pengusaha harus
menjadi pemimpin. Pemimpin yang berhasil tergantung pada orang lain untuk
mencapai sasarannya. Cara Pengusaha memandang pegawainya akan menentukan
gaya kepemimpinan mereka. Dalam banyak kasus, para pegawai akan melakukan
setepatnya apa yang diharapkan oleh majikannya. Yaitu, jika majikan membiarkan
para pegawai malas dan tidak bertanggung jawab, maka mereka akan berperilaku
seperti itu terus menerus. Namun, jika seorang majikan mengharapkan pegawai
dapat bertanggung jawab, mereka akan bersikap bertanggung jawab.
IV KEGIATAN
1. Minta peserta membaca HANDOUT 1 sebagai informasi latar belakang.
Kemudian bagikan HANDOUT 2. Beri waktu untuk membaca handout, atau minta
dua orang secara sukarela datang ke depan kelas untuk melakukan dialog seperti
dalam Handout 2.
Gunakan pertanyaan berikut untuk memancing diskusi pada HANDOUT 2:
Apakah anda setuju dengan Lita bahwa orang secara alami membenci untuk
bekerja dengan serius ? Mengapa anda setuju ? atau mengapa anda tidak
setuju?
Mengapa anda berpikir bahwa ada perbedaan antara kedua kantor tersebut ?
Jika anda mempunyai pilihan, akankah anda pilih Lita atau Indah sebagai
majikan anda? Mengapa?
2. Minta peserta untuk membaca dan diskusikan HANDOUT 3
3. Tunjukkan TRANSPARANSI 1. Bahaslah kedua teori tersebut, dengan
membandingkan poin-poin yang disebutkan pada transparansi. Tanyakan pada
peserta untuk menanggapi masing-masing poin dan menyatakan apakah mereka
setuju atau tidak setuju dengan masing-masing poin itu. Tanyakan pertanyaan berikut
kepada peserta:
Anda memilih menjadi jenis pemimpin yang mana? Mengapa?
Andaikan anda percaya pada Teori X. Bagaimana pegawai anda akan bereaksi
pada gaya kepemimpinan anda?
Bagaimana hubungan majikan-pegawai akan berbeda jika anda lebih percaya
pada Teori X daripada Teori Y?
Tunjukan TRANSPARASI 2 dan bahas kedepalan teknik yang mungkin
digunakan oleh pemimpin yang berorientasi pada orang
Untuk menyoroti sifat-sifat kepemimpinan yang penting, tunjukkan
TRANSPARANSI 3 dan bahaslah contoh-contoh bagaimana seorang Pengusaha
menunjukan sifat-sifat ini dalam situasi bisnis
4. Minta peserta untuk membaca dan mehamai HANDOUT 4
5. Tunjukkan TRANSPARANSI 4. Bahaslah, minta peserta untuk membaca
HANDOUT 5, 6, 7,8
HANDOUT 1 Modul : Topik 3
Sifat-Sifat PemimpinPemimpin yang berhasil memiliki 7 sifat yang membuat mereka terkenal dalam bidang mereka. Sifat-sifat itu adalah:
Kompetensi Teknis. Yaitu apa yang disebut Bennis dengan kesusastraan bisnis dan sebuah pemahaman terhadap bidang seseorang. Jika anda tidak mengetahui isi dan kulit dari bisnis anda, anda akan berada dalam keadaan yang merugikan ketika menghadapi persaingan. Menjadi peserta yang obsesif terhadap bidang bisnis anda sampai anda mengetahui secara dekat bagaimana bisnis dilakukan.
Ketrampilan Konseptual. Ketrampilan konseptual adalah kemampuan untuk berfikir abstrak. Hal ini meliputi apa yang Jonathan Swift sebut dengan “melihat sesuatu yang tidak kelihatan (seeing the invisible)” yakni menggambarkan kemana orang-orang bisa pergi dan apa yang mereka dapat capai. Praktek hanya membutuhkan waktu diluar bermain dengan pemikiran anda kemana anda dan tim anda bisa pergi.
Reputasi (Track Record). Ini adalah sebuah sejarah mencapai hasil-hasil. Track record anda mempertinggi kredibilitas anda dan oleh karenanya mempertinggi otoritas anda. Jangan membiarkan macam prestasi apapun berlalu tanpa mencatatnya dan menggunakan prestasi itu untuk membiarkan orang-orang mengetahui anda sebagai orang yang mendapatkan hasil-hasil.
Kompetensi Sosial (Keahlian dalam hubungan antar manusia). Dari semua ketrampilan orang yang perlu anda miliki untuk membuat orang-orang bekerja dengan anda, 3 teratas dalam opini Bennis adalah kemampuan untuk berkomunikasi, memotivasi, dan mendelegasikan. Bulatkan hati anda untuk mengembangkan tiga ketrampilan ini sampai anda menjadi seorang master.
Kepekaan Bisnis . Ide "taste" adalah sebuah pengertian intuitif tentang dimana talenta berada. Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang menemukan potensi tepat dibawah hidup mereka. Ketika yang lainnya hanya melihat orang-orang sebagai sumber daya pada sebuah neraca, pemimpin-pemimpin yang berhasil melihat mereka sebagai potensi yang harus dikembangkan. Dapatkan cita rasa akan talenta dalam tim anda.
Cepat mengambil Keputusan. Beberapa pemimpin saat ini mampu beroperasi dalam kondisi yang sempurna. Lebih sering dari pada tidak, mereka harus mengambil keputusan dalam kondisi yang tidak sempurna. Yakni ketika pertimbangan mereka dilibatkan. Ketika waktu pendek, ketika data kurang, pemimpin-pemimpin yang hebat mengandalkan pada intuisi untuk mengatasinya. Jadikan indera keenam teman terbaik anda.
Memiliki Karakter. Karakter berarti mutu sifat-sifat yang mendefinisikan siapa diri anda. Bukan personalitas. Personalitas adalah penampilan umum anda dari luar. Nilai-nilai adalah hal yang berada di hati bagian dalam yang berarti lebih dari apapun. Putuskan apa yang menjadi karakter anda dan seberapa penting hal itu untuk anda.
HANDOUT 2 Modul 2: Topik 3
Gaya Kepemimpinan
Pengusaha bertanggung jawab untuk menetapkan sasaran dan membuat rencana bagi bisnisnya. Untuk tingkat tertentu, pekerjaan pegawai memainkan peran besar dalam pelaksanaan rencana ini dan pencapaian sasaran. Maka, mengembangkan dan memelihara semangat adalah tugas penting dari seorang Pengusaha.Kualitas kepemimpinan harus dikembangkan sendiri oleh pengusaha karena kualitas ini berbeda dari satu orang dengan orang lain. Dengan memahami bahwa anda bertanggung jawab atas kemampuan kepemimpinan anda maka anda akan berupaya untuk membuat perbaikan. Tidak ada satu cara terbaik untuk menjadi pemimpin. Seorang Pengusaha adalah individu yang telah mengembangkan gaya kepemimpinannya sendiri. Ketiga gaya kepemimpinan berikut seringkali dipergunakan:1. Pemimpin bertangan besi atau "otokratis" membuat keputusan dan perintah tanpa
menanyakan pendapat para anggotanya;2. Pemimpin yang "mencari masukan" atau demokratis memberikan kesempatan
pada anggota kelompoknya dalam pembuatan keputusan;3. Pemimpin yang "sama sekali lepas tangan" atau laissez-faire menyerahkan semua
keputusan pada anggota kelompoknya.Kebanyakan pemimpin menggunakan kombinasi gaya diatas, tergantung pada kelompok dan situasi.Pemimpin di dunia bisnis mempunyai dua tanggung jawab utama:1. tanggung jawab tugas, atau "menyelesaikan pekerjaan", dan2. tanggung jawab orang, atau memelihara semangat anggota.
Pada tingkat tertentu, kepemimpinan ialah suatu sikap yang ditunjukkan oleh pendekatan yang dilakukan oleh Pengusaha untuk "menyelesaikan pekerjaan" : pemimpin biasanya bersedia untuk menerima tantangan yang meliputi risiko besar dan potensi peluang yang besar pula.
Seorang pemimpin memahami tugas keseluruhan yang harus dilakukan dan dapat menentukan cara-cara baru dan inovatif untuk menyelesaikan tugasnya. Untuk memelihara semangat, pedoman yang baik untuk diikuti oleh pemimpin adalah "perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan". Mencoba memandang situasi melalui mata orang lain yang terlibat akan membantu mengembangkan sikap "anda" yang positif terhadap anggotanya.
Pemimpin yang baik adalah yang dapat mencapai keseimbangan antara dua jenis tanggung jawab, kadang-kadang perhatian harus lebih ditekankan pada situasi tertentu, seperti membentuk kelompok baru, hal ini memerlukan perhatian lebih besar kepada orang daripada tugas. Situasi lain, seperti diperkenalkannya prosedur baru, mungkin akan memerlukan lebih banyak perhatian pada tugas-tugas daripada perhatian pada orang. Memahami gaya kepemimpinan akan membantu para Pengusaha menjadi pemimpin yang lebih efektif.
HANDOUT 3 Modul 2: Topik3
Permainan Peran: Percakapan Dua Pengusaha
Pada suatu hari, Lita dan Indah makan siang bersama. Pekerjaan mereka sangat mirip. Keduanya memiliki percetakan kecil. Percakapan berikut berlangsung antara keduanya:
Lita : Kadang saya heran bagaimana pekerjaan dapat diselesaikan di kantor saya. Hari ini ketika saya kembali dari suatu urusan saya melihat semua pegawai berkumpul sambil bergurau dan tertawa-tawa. Saya harusmengingatkan mereka setiap saat agar tetap bekerja.
Indah : Sayang sekali. Saya sangat senang dengan kerja keras yang dilakukan oleh pegawai saya selama masa liburan.
Lita : Saya rasa semua orang membenci bekerja.
Indah : Saya tidak sependapat. Pegawai saya tampaknya menyukai pekerjaan mereka.
Lita ; Pegawai saya tidak begitu. Saya berupaya untuk membuat pekerjaannya semudah mungkin bagi mereka, tetapi mereka tidak menghargainya. Sepertinya mereka tidak tahu siapa bos di tempat tersebut. Saya harus mengingatkan mereka tiap hari bahwa sayalah atasan mereka.
Indah: Tahukah kamu, saya bertanya-tanya apakah orang biasanya memang mencari pekerjaan yang gampang. Karena menurut saya apabila pekerjaan terlalu mudah orang akan cepat bosan.
Lita : Saya tidak yakin. Yang pasti saya harus terus mendorong pegawai saya agar bebekerja keras. Kalau saya berhenti mendorong, mereka menjadi malas.
Indah : Mungkin anda mendorong mereka terlalu keras. Pegawai saya membuat banyak keputusannya sendiri mengenai cara mereka bekerja. Saya hampir tidak perlu mendorong mereka samasekali.
Lita : Pegawai saya tidak perduli apakah pekerjaan mereka selesai atau tidak. Kalau mereka harus memutuskan sendiri, mereka pasti sama sekali tidak akan bekerja. Apa yang mereka inginkan hanya mendapat cek gaji.
Indah: Saya tidak sependapat. Saya pikir orang betul-betul ingin melakukan pekerjaan yang baik. Satu bulan yang lalu pegawai saya memikirkan cara untuk mengatur ruang kerja agar lebih mudah bagi mereka untuk saling membantu. Mengapa kamu tidak meminta saran dari pegawai kamu untuk memperbaiki kantor?
Lita : Kamu pasti bercanda? Mereka tidak perduli. Kalau kemauan mereka dituruti, mereka akan berpesta tanpa henti.
CATATANSebenarnya, baik pegawai Lita maupun Indah menghasilkan jumlah pekerjaan yang hampir sama. Namun cara menangani pegawainya sangat berbeda.
TRANSPARANSI 1 Modul 2: Topik3
Bagaimana Pemimpin Memandang Pegawai
TEORI X TEORI Y
1. Lamban, malas, harus didorong.
2. Bekerja karena ancaman kelaparan,
kehilangan pekerjaan, rasa malu.
3. Gaji adalah motivasi satu-satunya.
4. Tidak mandiri, harus diarahkan, perlu
pemimpin untuk menyemangati,
mendorong, menggerakkan.
5. Tidak bertanggung jawab, tidak
dewasa, harus terus diawasi dan
diperiksa dengan hati-hati.
6. Statis, suka rutinitas, menentang
perubahan
7. Individualis, egois, tidak suka
kerjasama.
8. Puas dengan apa yang telah ada;
berpikiran sempit, memikirkan diri
sendiri, egois
9. Terbatas pada apa yang telah
dicapainya.
10. Umumnya tidak dapat dipercaya.
Secara alami aktif, berupaya.
Bekerja untuk memenuhi sasaran, mencari
kepuasan, membangun kehidupan yang
baik.
Banyak motivasinya: pencapaian,
penerimaan, pengakuan, layanan, aktualisasi
diri.
Mandiri, mampu mengarahkan diri,
menetapkan sasaran sendiri,; harus
dibebaskan dan dibantu.
Dewasa, bertanggung jawab,; mampu
mengoreksi diri.
Dinamis, berinisiatif, dapat menyesuaikan
diri, kreatif: perlu mencari cara baru.
Senang bergaul,secara alami peduli dengan
afitiasi dan kerjasama
Mencari makna yang lebih luas dalam
pekerjaan dan hidup; perlu melihat lebih jauh
dari disini dan saat ini
Perlu mengeksplorasi potensi yang belum
dikembangkan.
Biasanya dapat dipercaya.
HANDOUT 4 Modul 2: Topik 3
Memimpin Dan Memotivasi Orang Lain
Pengusaha merupakan motivator yang berhasil bagi pegawainya. Beberapa Pengusaha
memotivasi orang lain hanya melalui contoh kerja keras mereka, namun ini mungkin bukan gaya
kepemimpinan yang terbaik.
Pengusaha yang berorientasi orang cenderung merupakan motivator yang berhasil.
Berikut ini adalah teknik-teknik yang digunakan oleh Pengusaha berorientasi orang untuk
memotivasi stafnya.
1. Membangun kepercayaan diri dan harga diri pegawai dengan memuji pekerjaan yang baik
dan menunjukkan bahwa upaya terbaik mereka selalu dihargai.
2. Menginformasikan kepada para pegawai tentang apa yang harus dicapai. Komunikasi
yang baik adalah penting untuk meraih kesuksesan.
3. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan.
4. Memelihara hubungan baik dengan semua pegawai secara pribadi.
5. Memberi penghargaan bagi pegawai yang berperilaku baik, karena pegawai cenderung
mengulangi perilaku yang dihargai. Tidak mengulangi perilaku yang tidak dihargai karena
orang-orang cenderung tidak mengulangi perilaku yang tidak dihargai.
6. Menjadi pendengar yang aktif berarti memberikan umpan balik kepada orang yang
berbicara.
7. Menetapkan sasaran yang spesifik, dimengerti dengan jelas, dan dapat diukur dan
senantiasa meninjau kembali
8. Melakukan tindakan korektif. Membahas aspek negatif dari kinerja pegawai secara empat
mata. Tidak pernah mengkritik pegawai di depan umum.
TRANSPARANSI 2 Modul 2: Topik 3
Memimpin Dan Memotivasi
1. Membangun kepercayaan diri dan harga diri pegawai
2. Memberikan informasi kepada para pegawai tentang apa yang
harus dicapai
3. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada
bawahan.
4. Menggunakan peran kepemimpinan untuk memelihara kontak
pribadi dengan pegawai.
5. Memberi penghargaan bagi pegawai yang berperilaku baik
6. Menjadi pendengar yang aktif
7. Menetapkan sasaran yang spesifik
8. Melakukan tindakan korektif.
TRANSPARANSI 3 Modul 2: Topik 3
Sifat-Sifat Penting seorang Pemimpin
1. Memperlakukan orang lain dengan selayaknya.
2. Diplomatis dan konsisten dalam hubungan dengan orang lain.
3. Adil dan jujur dalam berurusan dengan orang lain.
4. Memberi contoh yang baik bagi orang lain.
5. Kooperatif/bekerjasama
6. Dapat diandalkan
7. Pendengar yang baik dan menghargai pendapat orang lain
8. Periang dan optimis
9. Membantu orang lain untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik
10. Bersedia menerima ide baru
11. Stabil secara emosi dalam berurusan dengan orang
12. Pekerja keras
13. Penuh perhatian kepada pegawai
14. Menerima tanggung jawab
15. Bersedia mengakui kesalahan sendiri
16. Berorientasi pada hasil kerja yang baik
17. Mempunyai kebiasaan kerja yang baik
18. Meningkatkan kesejahteraan pegawai dan meningkatkan rasa memiliki
terhadap perusahaan
HANDOUT 5 Modul 2: Topik 3
Mengembangkan Ketrampilan Kepemimpinan
Apakah pemimpin dilahirkan atau dikembangkan?
Ya, pemimpin dilahirkan, tetapi hanya dalam negeri Antah berantah (la la land!!!) Anda dapat dilahirkan dengan sifat-sifat seorang pemimpin tetapi dorongan yang benar adalah sebuah keharusan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan memiliki keuntungan, sehingga tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai jika anda belum menemukan sifat-sifat kepemimpinan dalam diri anda! Dan hal itu tidak menjadi masalah serius.Pada bagian ini, mari kita lihat mengapa dan bagaimana mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Keberhasilan manajemen tidak hanya membebankan tugas-tugas pada tim. Perusahaan menghendaki seorang pemimpin yang dapat memberi inspirasi anggota tim untuk menggali potensi mereka secara penuh. Orang-orang ingin dipandu oleh orang yang mereka hargai, seseorang yang mengetahui tujuan/arah yang jelas. Untuk menjadi orang itu, ada hal-hal tertentu dimana anda harus MENJADI, MENGETAHUI dan MELAKUKAN. Dan tentang itulah mengembangkan keterampilan kepemimpinan itu.Jika anda ingin memberikan contoh agar orang lain mengikuti, Anda disarankan untuk mengikuti poin-poin berikut ini :
1. Ujilah air: cari tahu apa yang dipikirkan oleh orang-orang tentang gaya manajemen anda. Hal ini dapat membuka mata Anda, dan kunci untuk membuat perubahan pada gaya kepemimpinan anda. Gunakan pendekatan 360 derajat dimana anda menerima umpan balik dari anggota tim anda dan rekan anda. Biarkan tim anda berada pada tujuan dibalik survei. Sebuah lingkungan yang terbuka dan santai akan membantu menyaring opini yang jujur..
2. Dengarkan baik-baik: ketika anggota tim anda berkata pada anda tentang semua kesulitan terkait pekerjaan mereka, dengarkan mereka baik-baik. Anda dapat menyampaikan empati, menyarankan alternatif dan menciptakan suasana kerjasama yang harmonis di dalam tim. PEMIMPIN YANG HEBAT ADALAH PENDENGAR YANG HEBAT!!!!!
3. Hubungkan: gunakan tanggungjawab penuh bagaimana anda didengarkan. Selalu tekankan pesan anda agar kelihatan positif. Komunikasi yang efektif adalah sebuah seni.
4. Jadilah seseorang dalam suatu kelompok: bagian integral dari mengembangkan ketrampilan kepemimpinan adalah dengan belajar menghargai kemampuan tim anda. Biarkan anggota tim mengambil keputusan-keputusan tentang isu-isu tertentu. Percayai mereka dengan kerja mereka; jangan menjadi anjing penjaga.
5. Pimpin dengan contoh: tim anda harus percaya dengan integritas anda, dan bahwa anda benar-benar maksudkan dengan kata-kata anda. Bersiaplah anda bertanggungjawab dengan apa yang anda ucapkan. Hal ini bekerja seperti sebuah daya tarik!
6. Bagilah kepemimpinan: distribusikan tugas-tugas diantara para anggota tergantung pada situasi dan kekuatan peroangan. Anda menjadi seorang pemimpin yang lebih baik dengan melibatkan lebih banyak orang dalam proses kepemimpinan.
7. Evaluasi keberhasilan anda bersama, dengan evaluasi terhadap: tanggungjawab utama anda adalah untuk menjamin keberhasilan dan pengembangan tim. Memusatkan diri pada membangun ketrampilan mereka seperti ini akan mempertinggi motivasi dan kinerja tim. Ingat, keberhasilan mereka keberhasilan anda juga!
HANDOUT 6 Modul 2: Topik 3
Beberapa Kesalahan menjalankan Kepemimpinan
Tidak peduli betapa hebatnya anda (atau apa yang anda pikirkan), anda pasti pernah membuat
kesalahan-kesalahan. Hal yang menyenangkan bagi anda adalah tidak ada peraturan yang
mengatakan anda perlu membuat kesalahan yang dibuat orang lain. Malahan, saya mendorong
anda untuk belajar dari kesalahan-kesalahan pemimpin lain atau setidaknya belajar dari
kesalahan yang saat ini anda buat. Baca kerugian dari kesalahan pemimpin yang umum berikut
dan hindarilah hal-hal itu! Kemudian anda dapat menyimpan kesalahan anda untuk hal-hal yang
lebih besar!
1. Chief, Guy, Sport: Memanggil orang lain dengan nama panggilan umum yang mereka
miliki. Menggunakan nama panggilan pada orang-orang adalah baik asalkan nama
panggilan tersebut adalah yang dikehendaki. Saya tidak pernah bertemu siapapun yang
meminta saya untuk memanggil mereka "sport." Nama panggilan umum tidak bermakna
pribadi dan oleh karena itu tidak memiliki dampak positif. Malahan kemungkinan selalu
memiliki efek negatif..
2. Lakukan seperti yang saya katakan...: Mengharapkan pegawai untuk tidak mengikuti
seperti yang anda contohkan. Pegawai anda selalu melihat. Mereka melihat apa yang
anda lakukan dan apa yang tidak anda lakukan. Jangan membuat kesalahan dengan
berfikir hal ini baik-baik saja untuk anda, tetapi tidak bagi mereka. Mereka bisa merespon
dengan merengek jika anda beruntung. Atau, mereka bisa menjadi marah dan mencari
cara-cara untuk memboikot apa yang akan anda kerjakan. Ingatlah, ketika hal ini
menjadi sifat kepemimpinan anda, anda dapat selalu menunjukkan pada mereka hal
yang lebih baik dari pada apa yang bisa anda katakan pada mereka.
3. Teman baik saya: Menjadi seorang teman dan bukan seorang pemimpin. Kita semua
ingin disukai. Seorang pemimpin, disukai orang lain adalah merupakan hal keduan
setelah kebuuhan organisasi dan tim anda terpenuhi. Sama seperti orang tua yang harus
melakukan hal-hal untuk kebaikan anak-anaknya (bahkan jika anak-anak merespon
secara negatif), seorang pemimpin harus juga dipandu oleh prinsip-prinsip dan tidak
dipengaruhi oleh dorongan emosional yang sering terjadi dalam pertemanan. Anda
menempatkan harapan yang berbeda pada pemimpin dan teman. Ketika peranan
digabungkan, harapan-harapan menjadi membingungkan. Kebingungan seringkali
menyebabkan kesulitan.
4. Persimpangan Asumsi: tidak usah dicek, anggaplah semua hal berjalan dengan baik,
saya tidak menggunakan hal ini sebagai akronim, tetapi ketika anda berasumsi, anda
meletakkan keberhasilan anda di tangan orang lain. Lebih penting hasil, sedikit jumlah
asumsi disana yang menjadi bagian anda. Anda tidak memiliki waktu untuk mengecek
segala sesuatu secara konstan. Namun, anda tetap tidak dapat berusaha untuk
mengasumsikan tugas-tugas penting yang berjalan baik-baik saja. Lakukan follow up –
bahkan dengan pekerja yang paling anda percayai. Hal ini akan menawarkan
kesempatan untuk menoreksi kesalahan apapun, atau para pekerja anda akan memiliki
kesempatan besar untuk menunjukkan pada anda kerja hebat mereka.
5. Belum: Menurunkan tugas-tugas kecil bukan pada kategori "belum". Kita semua harus
memprriritaskan tugas-tugas kita untuk mengatur waktu kitasecara efektif. Namun, kami
juga perlu mengakui kapan kita tidak melakukan sesuatu. Merespon dengan “belum”
ketika ditanya jika kita menyelesaikan sebuah tugas adalah sebuah jebakan banyak
pemimpin yang jatuh. Terlalu banyak "belum-belum" pada orang yang sama dan anda
mulai melihat ketidakandalan. Pasti anda menyelesaikan proyek-proyek besar – tetapi
jika orang itu terus memperdengarkan kata "belum" mereka akan berfikir anda junjot,
atau mereka tidak menghormati anda. Tenang sja, katakan saja “tidak” pada hal-hal kecil
yang anda tidak akan pernah bisa menyelesaikannya.
6. Peak-a-Boo: Pikirkan masalah-masalah akan berlalu jika dibiarkan saja. Anda bisa
beruntung sesekali. Sebuah masalah pekerja berhenti sebelum anda mengatakan pada
mereka tentang performa mereka. Atau, seorang manajer baru memutuskan untuk turun
dari posisinya karena mereka menyadari posisinya tidak sesuai. Hal ini adalah semacam
pertolongan ketika hal-hal ini terjadi begitu saja untuk kebaikan kita. Celakanya, nasib
yang menguntungkan tidak datang begitu sering dan andamerusak kredibilitas anda
dengan tim anda dengan tidak melakukan hal dengan benar. Anggaplah diri anda gajah
pink tidak nerada dalam ruangan membuat analogi hebat, tetapi hal ini tidak membantu
memotivasi tim. Peak-a-Boo - EVERYONE SEES YOU!
7. WAH WAH WAH: Mengeluh pada pekerja. Organisasi anda tidak mendapat keuntungan
dari mendengarkan keluhan anda. Jika anda marah tentang sesuatu, hidup dengan hal
itu atau menghadapi hal itu – tetapi jangan pernah menangis pada pekerja anda tentang
hal itu. Dua hal buruk dapat terjadi. Satu, mereka mengungkit kekuatan emosional ekstra
ini untuk keuntungan anda. Dua, mereka menjadi letih dengan organisasi, kepemimpinan,
atau pekerja lain. Jika anda begitu berlimpah dengan sesuatu, katakan pada supervisor
anda, seorang pemimpin dari level yang sama, sewa seorang pelatih, atau dapatkan
pekerjaan baru!
HANDOUT 7 Modul 2: Topik 3
Pemimpin dan Kepemimpinan yang berkualitas
Sifat – sifat seorang pemimpin yang baik.
1. Memori Yang Baik, Memungkinkan mereka mengingat nama-nama orang, dan beberapa
fakta/keterangan penting yang berkaitan dengan banyak masalah.
2. Menganggap penting orang lain., Mereka yang anda beri tanggungjawab memimpin akan
mengetahui seketika jika anda sungguh-sungguh tertarik dengan mereka dan terutama sekali
dalam pengembangan mereka. Tunjukkan hal ini sehingga akan tercipta ikatan personal
yang penting untuk keberhasilan tim anda. Seorang pemimpin hanya dapat berhasil dengan
memastikan keberhasilan dari setiap individu dalam tim.
3. Integritas. Jika tim meragukan integritas pemimpin-nya, maka akan menyebabkan
kegagalan pada tim, kalau pemimpin memberikan tekanan.pada tim tersebut. Jika
seseorang gagal memegang keyakinannya , dia akan membiarkan anggota tim jatuh, karena
tekanan tersebut. Ketika tim meragukan pemimpin,maka keraguan itu sangat membatasi
kesempatan mereka untuk meraih keberhasilan secara gemilang..
4. Kemampuan Untuk Berkomunikasi Secara Efektif Seorang pemimpin yang baik harus
mampu berbicara – dan menulis – dengan sederhana, jelas dan persuasif. Mereka harus
juga mendengarkan dan mencerna informasi secara intense, melakukan komunikasi dua
arah.
5. Ketegasan, Ada saatnya ketika sebuah keputusan harus dibuat dan resiko harus diambil,
meskipun fakta-fakta mungkin tidak lengkap. Seorang pemimpin harus mengakui ketika
analisis lebih lanjut tidak menguntungkan tetapi perlu tindakan. Hal ini membantu jika biaya
merubah keputusan diketahui, dengan biaya rendah, resiko rendah.
6. Kemampuan Untuk Bersantai Jika suasana kerja tim mengalami ketegangan dan dibawah
tekanan, maka akan muncul gangguan dan kinerja pun mmengalami kegagalan. Hal ini
dapat diatasi dengan memberikan waktu istirahat (break) atau kesempatan ringan untuk
tertawa. Istirahat seharusnya singkat dan diberikan pada momen-momen tertentu. Istirahat
juga diberikan pada saat-saat tertentu.
7. Antusiasme, Keyakinan di dalam (hati)– kepercayaan pada tim dan tujuan-tujuan sebelum
itu – memunculkan antusiasme. Hal ini dapat dilihat pada semua anggota tim. Antusiasme
memberikan “motive power” yang mereka gunakan untuk menghadapi pekerjaan mereka
dengan sungguh-sungguh dan penuh harapan.
I TOPIK 4: Pembuatan Keputusan
II WAKTU YANG DISARANKAN : 6 Jam
III TUJUAN :
agar peserta dapat menerapkan pendekatan yang rasional dalam pembuatan
keputusan baik keputusan pribadi ataupun keputusan bisnis.
IV DASAR PEMIKIRAN :
Meskipun pegawai dapat dimintai pendapat dalam mengambil keputusan besar,
keputusan akhir tetap dibuat oleh pemilik perusahaan. Ada pedoman yang disarankan
dalam membuat keputusan, yang dapat menambah kemungkinan berhasil.
Pembuatan keputusan adalah suatu seni dan semakin sering anda melakukannya,
makan Anda akan semakin ahli.
IV KEGIATAN
1. Dalam setiap aspek kehidupan, khususnya sebagai pemilik bisnis kecil, Anda dihadapkan
dengan pengambilan keputusan setiap hari. Beberapa diantaranya bersifat rutinitas dan
menggunakan sedikit pertimbangan. Yang lainnya terkadang bersifat kritis dan
mengharuskan Anda untuk bertanya dan berpikir secara hati-hati sebelum memutuskan.
Beberapa contoh masalah yang dihadapi oleh setiap remaja dalam kesehariannya dimana
mereka harus membuat keputusan, antara lain: Mau nonton film dengan siapa? Apa
yang akan dilakukan pada hari Minggu? Baju mana yang mau dikenakan untuk
pergi ke sekolah? Kapan mau mengerjakan Pekerjaan Rumah? Mau melanjutkan
kemana saya setelah selesai sekolah menengah?
2. Sebagai pemilik usaha kecil, Anda akan terus dihadapkan dengan pembuatan keputusan.
Anda harus membuat keputusan misalnya: barang apa saja yang harus saya tambahkan
dalam inventarisasi saya? Apakah saya akan menawarkan pembelian secara kredit
kepada pelanggan saya? Bagaimana bentuknya? Bagaimana saya mencegah pelanggan
yang melakukan pencurian? Apa nama toko saya?
3. Minta peserta untuk membaca HANDOUT 1 sebagai informasi latar belakang tentang
pembuatan keputusan. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk membahas ketujuh langkah
dalam proses pembuatan keputusan. Bagikan LEMBAR KERJA 1 dan bacalah masalah
dalam lembar kerja tersebut di depan kelas. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok
yang terdiri dari tiga atau empat orang. Berikan waktu 20 menit kepada kelompok peserta
untuk membahas lembar kerja 1, dengan mengidentifikasi sedikitnya 3 pilihan solusi.
Minta peserta memberikan kemungkinan kelebihan, kekurangan dan konsekuensi dari
masing-masing pilihan solusi.
Tampilkan bagan pembuatan keputusan menggunakan papan tulis atau transparansi.
Minta agar setiap kelompok menulis pilihan solusi terbaik pada bagan, bersama dengan
kemungkinan kelebihan, kekurangan dan konsekuensinya.
Minta agar peserta membahas pilihan solusi, kemudian ambil suara tentang kemungkinan
solusi terbaik yang akan dilaksanakan. Setelah peserta memilih dan memutuskan solusi
terbaiknya, pertanyaan berikut dapat ditanyakan.
1. Mengapa solusi ini yang paling logis?
2. Akibat apa yang mungkin timbul dari keputusan yang saya ambil?
Prosedur analisa alternatif solusi secara rinci dibahas pada LEMBAR KERJA 2.
Minta agar peserta menggunakan LEMBAR KERJA 2 untuk mengkaji ulang solusi terbaik
yang telah dipilih dalam LEMBAR KERJA 1.
Bahaslah penggunaan dua formulir itu sebagai alat pembuatan keputusan.
Formulir tersebut mempermudah untuk berfokus pada masalah pribadi selain masalah
bisnis dan solusi potensial.
Pertanyaan berikut dapat mendorong diskusi:
Menurut anda bagaimana formulir ini mempermudah pembuatan keputusan?
Apakah anda merasa bahwa penggunaan formulir untuk membuat keputusan akan
memberi kepercayaan diri lebih besar dalam kemampuan membuat keputusan?
4. Minta agar peserta membaca HANDOUT 2. Tulislah soal berikut di papan tulis:
Bagaimana caranya agar kelas dapat menghasilkan uang guna membeli buku bagi
perpustakaan sekolah?
Minta peserta untuk melakukan brainstorming selama 30 menit tentang kemungkinan
cara-cara mencari dana guna membeli buku perpustakaan. Pada akhir sesi
brainstorming, identifikasi 3 kegiatan terbaik untuk mencari dana bagi buku
perpustakaan.
Diskusikan aspek positif dan negatif dari pembuatan keputusan kelompok. Soroti aspek-
aspek berikut:
a) Aspek positif dari pembuatan keputusan oleh kelompok:
jumlah total dari pengetahuan kelompok adalah lebih besar.
kelompok pada umumnya mengembangkan kisaran alternatif yang lebih luas.
partisipasi oleh anggota kelompok menyebabkan keputusan itu lebih dapat diterima
oleh seluruh kelompok.
anggota kelompok lebih mengerti mengapa suatu keputusan dibuat.
b) Aspek negatif dari pembuatan keputusan oleh kelompok: memerlukan lebih banyak
waktu.
Seorang individu dapat mendominasi dan/atau mengendalikan kelompok itu.
Tekanan untuk menyesuaikan diri dapat membatasi anggota kelompok.
Persaingan dapat berlebihan diantara anggota kelompok.
Kelompok mempunyai kecenderungan untuk menerima kemungkinan pertama
alternatif yang positif.
Keputusan itu seringkali merupakan kompromi yang mungkin kurang memuaskan.
5. Pembuatan keputusan adalah proses langkah demi langkah yang teratur. Namun, banyak
orang mencoba membuat keputusannya secara coba- coba. Langkah pertama dalam
belajar membuat keputusan adalah untuk menentukan ketrampilan mana yang perlu
diperbaiki. Kegiatan berikut didesain untuk membantu peserta mendapat gambaran yang
realistis mengenai ketrampilan pembuatan keputusan mereka sendiri, agar dapat
memperbaiki bidang-bidang dimana mereka lemah.
Bagikan LEMBAR KERJA 3. Tinjau kembali petunjuknya dengan para Peserta dan berilah
mereka sekitar 5 menit untuk menyelesaikan lembar kerja.
Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk meninjau jawabnya dengan peserta. Bahaslah
mengapa masing-masing jawaban adalah benar atau salah. Untuk jawaban yang salah,
minta peserta untuk mengganti pernyataannya sehingga menjadi benar.
HANDOUT 1 Modul 2: Topik 4
Tinjauan Atas Pembuatan KeputusanUntuk menjadi pengusaha, seseorang harus kreatif, terutama dalam pembuatan keputusan. Para pengusaha harus memiliki kepercayaan besar pada diri sendiri dan pada kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang baik. Kemampuan pembuatan keputusan adalah kemampuan utama yang membedakan seorang pengusaha. Pengusaha membuat semua keputusan utama yang berdampak besar pada masa depan organisasinya. Kemampuan membuat keputusan secara intuisi, yang merupakan jiwa kewirausahaan yang sangat berharga, datang dari pengalaman dan pernah mengalami harus mengambil keputusan dalam situasi yang kompleks.
Para pengusaha harus lebih kreatif daripada manajer yang konvensional dalam pendekatan mereka untuk membuat keputusan. Mereka harus melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari cara yang inovatif untuk memecahkannya. Dalam situasi tertentu mereka harus menggunakan pengertiannya untuk membayangkan hasil yang mungkin didapat dan akibat dari pilihan solusi.
Karena sebagian besar keputusan kewirausahaan adalah subyektif, keputusan itu tidak bebas sama sekali dari keterlibatan emosi. Untuk melihat lebih jauh lagi daripada aspek emosi sebuah keputusan, seorang pengusaha harus mengenali keuntungan dan kerugian dari sebuah kemungkinan solusi: hal ini akan membantu seorang pengusaha untuk melihat hasil dari keputusan tertentu secara lebih obyektif.
"Metode ilmiah" dari pembuatan keputusan menunjukkan bahwa terdapat prosedur tertentu yang harus diikuti untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Proses ini pada umumnya terdiri atas langkah-langkah berikut:
1. mengidentifikasi masalah pokok2. menentukan sebab pokok dari masalah 3. menentukan pilihan solusi bagi setiap masalah 4. mengevaluasi kemungkinan solusi 5. memilih solusi terbaik 6. melaksanakan solusi itu 7. memeeriksa ulang bahwa solusi itu benar
Meskipun pendekatan rasional ini bersifat logis dan masuk akal, "metode ilmiah" ini tidak selalu membuat solusi masalah itu berhasil. Kepemimpinan dan kekuasaan pengusaha juga diperlukan untuk melaksanakan sebuah solusi dengan baik. Ketegasan dan antusiasme dalam tingkatan tertentu perlu dalam melaksanakan keputusan. Pengusaha perlu bersikap positif mengenai hasil solusi di masa datang. Mereka tidak membuang waktu untuk menebak-nebak sebuah keputusan. Sekali melaksanakan keputusan, semua keraguan dan ketidakpastian ditinggalkan jauh-jauh.
Para pengusaha harus tegas dalam tindakan mereka. Organisasi harus mempunyai tujuan yang tegas dan sasaran pencapaian yang diidentifikasi dengan jelas. Kebanyakan pengusaha tidak begitu takut membuat keputusan karena mereka tidak terlalu takut akan gagal. Mereka menetapkan standar mereka sendiri untuk keberhasilan.
Pemilihan waktu sangat penting dalam pembuatan keputusan, terutama bila suatu bisnis sedang tumbuh. Dalam beberapa hal, keputusan harus dibuat dengan cepat dan langsung dilaksanakan. Beberapa keputusan pengusaha dibuat tanpa mengetahui kondisi yang akan datang, perkembangan atau kondisi yang berubah. Monitoring yang efektif dari pelaksanaan keputusan akan mengungkapkan adanya kelemahan dalam keputusan itu dan memberi informasi untuk ditindak lanjuti oleh pengusaha.
Keputusan kritis tidak mudah diambil, namun mungkin akan sering diperlukan. Satu hal yang lebih buruk daripada membuat keputusan yang salah ialah apabila pengusaha sama sekali menghindari membuat keputusan apapun. Ingat, membuat keputusan adalah suatu seni; semakin banyak dilatih, semakin ahli orang tersebut.
Setelah suatu masalah didefinisikan, dan semua informasi relevan dan data telah dikumpulkan, pengusaha harus mengidentifikasi kemungkinan solusi dari masalah. Mereka dapat memulai dengan sesi brainstorming dimana sekelompok pegawai berinteraksi dan menyusun daftar kemungkinan pilihan solusi. Meskipun masalah yang sangat rumit tidak mempunyai "solusi yang tepat"; terserah pada pengusaha untuk menentukan kemungkinan solusi terbaik.
LEMBAR KERJA I, menunjukkan satu cara untuk mengevaluasi pilihan solusi bagi situasi bermasalah. Kelebihan pokok dalam penggunaan bagan itu adalah bahwa seseorang dapat membandingkan berbagai kemungkinan kelebihan, kekurangan dan akibatnya. Membuat daftar kemungkinan kelebihan akan menunjukkan bagaimana masing-masing kemungkinan solusi akan bermanfaat. Kemungkinan kekurangan akan menggambarkan bagaimana solusi potensial tidak menguntungkan. Kelebihan atau kekurangan mungkin sama untuk dua solusi alternatif atau lebih.
Kemungkinan akibat harus diidentifikasi dalam kolom terakhir dan merupakan hasil analisa kemungkinan kelebihan dan kekurangan dan harus sama dengan hasil kemungkinan dari pelaksanaan solusi tertentu. Penggunaan bagan akan membantu pengusaha untuk menganalisa masalah-masalah utama yang berdampak besar pada bisnisnya.
TRANSPARANSI 1 Modul 2: Topik 4
Langkah-Langkah Pembuatan Keputusan
1.Identifikasi masalah pokok
2.Tentukan sebab pokok dari masalah itu
3.Tentukan kemungkinan solusi
4.Evaluasi kemungkinan solusi
5.Pilih solusi terbaik
6.Implementasikan solusi
7.Periksa ulang bahwa solusi itu benar
LEMBAR KERJA 1 Modul 2: Topik 4
Bagan Pembuatan Keputusan
MASALAH
Misalkan anda pemilik usaha dalam bisnis kecil yang mempekerjakan 4 orang. (2 secara
penuh waktu dan 2 paruh waktu). Semua pegawai anda dapat diandalkan kecuali 1 pegawai
yang bekerja penuh waktu yang sering datang terlambat dan sering meminta ijin. Situasi ini
menimbulkan masalah moril diantara pegawai lainnya.
PETUNJUK
Isi bagan dibawah ini dengan 3 alternatif solusi bersama dengan kelebihan, kekurangan, dan
akibat potensial dari masing-masing solusi.
Solusi-solusi
Alternatif
Kelebihan
Potensial
Kekurangan
Potensial
Hasil-hasil
Potensial dari
Solusi
LEMBAR KERJA 2 Modul 2 : Topik 4
Formulir Evaluasi Solusi
Petunjuk:
Tuliskan gambaran singkat masalah yang dihadapi pada bagian atas formulir
Tuliskan gambaran singkat dari kemungkinan solusi
Pada kolom "faktor yang mendukung solusi'; buat daftar dari faktor penting yang
membantu pelaksanaan solusi yang diusulkan.
Dalam kolom"faktor yang menentang solusi" sebutkan faktor yang penting untuk
tidak menjalankan solusi yang diusulkan
Beri nilai untuk masing-masing faktor menurut pentingnya faktor itu bagi anda.
Gunakan pemeringkatan numerik 1,2,3,4, dan 5. Peringkat rendah 1 menunjukkan
bahwa faktor itu hanya sedikit mempengaruhi masalah itu; peringkat tinggi 5
menunjukkan bahwa faktornya sangat penting dalam pembuatan keputusan anda.
Masing-masing faktor dalam kolom "faktor yang mendukung solusi" dan
masing-masing faktor dalam kolom "faktor yang menentang solusi" harus
mendapat peringkat angka.
Jumlahkan peringkat di kedua kolom "peringkat" : kolom dengan jumlah yang
lebih tinggi akan memberi petunjuk dari kemungkinan solusi khusus. Jika ada
perbedaan besar antara kedua jumlah (yang mengunggulkan "faktor yang
mendukung solusi"), anda mungkin akan merasa lebih aman untuk
melaksanakan solusi ini. Jika perbedaannya kecil antara jumlah kedua kolom, ini
mungkin merupakan indikasi bahwa anda perlu mendapat lebih banyak informasi
tentang masalah yang dihadapi.
Gunakan formulir evaluasi solusi untuk kedua solusi tertinggi yang
diidentifikasi dalam bagan pembuatan keputusan. Membandingkan kedua
hasilnya akan membantu untuk mempermudah keputusan anda.
GAMBARAN MASALAH
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
KEMUNGKINAN SOLUSI
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemungkinan Solusi
Peringkat (1-5) Faktor Mendukung
Solusi
Faktor Menentang
Solusi
Peringkat (1-5)
HANDOUT 2 Modul 2: Topik 4
Memikirkan Bersama (brainstorming) dan Pembuatan keputusan
Ada ungkapan kuno yang mengatakan bahwa "dua kepala lebih baik daripada satu". Hal ini mungkin benar dalam banyak situasi pembuatan keputusan. Ada banyak manfaatnya untuk melibatkan anggota kelompok kerja dalam proses pembuatan keputusan. Dengan beberapa orang yang berpartisipasi, tentu lebih banyak sumber yang dapat diharapkan. Ini biasanya menghasilkan alternatif yang lebih banyak dan lebih baik. Manfaat kedua ialah komitmen pada keputusan itu oleh anggota kelompok. Orang lebih bersedia menerima keputusan dimana mereka berpartisipasi dalam perumusannya daripada apabila keputusan dipaksakan kepadanya. Seseorang yang ikut serta dalam mencapai sebuah keputusan biasanya mempunyai komitmen untuk keberhasilan keputusan tersebut. Nilai dari pendekatan ini tidak terbatas pada keputusan akhir. Pemahaman yang lebih lengkap dari alternatif yang dipertimbangkan dan bagaimana masing-masing cara dievaluasi dapat membantu kelompok untuk menerima perubahan. Ini terutama benar jika mereka yang harus melaksanakan perubahan adalah mereka yang ikut serta membuat keputusan itu.
Ada kekurangan yang mungkin muncul dalam brainstorming sehingga lebih baik untuk membuat keputusan sendiri pada beberapa situasi. Karena keputusan kelompok hampir selalu memerlukan lebih banyak waktu, keputusan individual umumnya terbaik untuk dilakukan bila terdapat keterbatasan waktu yang kritis. Masalah yang muncul lainnya ialah kecenderungan bagi seseorang untuk mendominasi dan mengontrol kelompok. Tekanan alami untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dapat pula membatasi anggota-anggota tertentu dari suatu kelompok. Persaingan dapat berkembang sedemikian rupa hingga kemenangan lebih penting daripada isu itu sendiri. Kelompok-kelompok cenderung menerima solusi pertama yang potensial positif dan kurang memperhatikan alternatif lain. Ringkasnya, keputusan kelompok umumnya lebih diinginkan dalam hal menghindari kesalahan lebih penting daripada kecepatan.
ProsedurBrainstorming merupakan bentuk dari pembuatan keputusan kelompok yang meliputi penyampaian masalah dan kemudian membiarkan kelompok mengembangkan ide untuk mencapai solusinya. Untuk mendorong munculnya ide-ide bebas, pada awalnya tidak diperbolehkan kritik terhadap solusi yang disarankan. Hanya setelah semua ide telah disampaikan dan dicatat, baru kelompok mengevaluasi ide-ide tersebut. Pendekatan dasar ialah agar semua peserta menyuarakan ide yang muncul di benaknya. Ide-ide tersebut mungkin tampak tidak praktis, tetapi dapat menghasilkan solusi kreatif. Secara ideal sebuah sesi berlangsung 30 hingga 45 menit. Masalah yang akan dipertimbangkan tidak boleh dibahas sebelum sesi itu dilangsungkan. Ruangan yang kecil dan meja rapat dapat digunakan untuk mendorong aliran komunikasi yang bebas.
Brainstrorming sebaiknya diterapkan untuk masalah yang memerlukan ide kreatif seperti : menanamkan sebuah produk atau layanan baru, memikirkan penggunaan baru untuk produk atau mengidentifikasi cara-cara untuk mengurangi waktu yang terbuang
LEMBAR KERJA 3 Modul 2: Topik 4
Menilai Ketrampilan Anda Dalam Pembuatan Keputusan
Ini merupakan tes untuk membantu menilai ketrampilan anda dalam pemecahan persoalan. Anda tidak akan diberi nilai. Lingkari b (benar) atau s (salah) untuk masing-masing pernyataan berikut.
B S 1. Kemampuan untuk membuat keputusan secara efektif adalah sesuatu yang sudah ada sejak lahir; anda memilikinya atau tidak memilikinya.
B S 2. Setiap keputusan mempunyai satu solusi yang baik.
B S 3. Bila membuat keputusan, saya menggunakan ide pertama saya.
B S 4. Pendekatan terbaik untuk membuat keputusan adalah membuatnya dalam bentuk pertanyaan
B S 5. Satu hal yang dapat membuat keputusan lebih sulit adalah tidak mengerti permasalahannya.
B S 6. Biasanya merupakan ide yang baik untuk mencoba membuat keputusan secepat mungkin.
B S 7. Pembuatan keputusan banyak melibatkan coba-coba.
B S 8. Bila membuat keputusan, saya mencoba memikirkan semua alternatif yang mungkin sebelum memilih salah satu.
B S 9. Setelah anda memilih sebuah alternatif sebagai solusi, anda telah selesai membuat keputusan.
B S 10. Bila saya memiliki masalah yang sulit dipecahkan, saya biasanya mencari ide dari orang lain sebelum membuat keputusan.
B S 11. Bila menghadapi masalah, saya mencoba mencari sebanyak mungkin informasi tentang masalah tersebut sebelum membuat Keputusan.
B S 12. Jika seseorang berhenti memikirkan keputusan untuk sesaat, Pikirannya akan terus berjalan dengan sendirinya mengenai keputusan yang akan dibuat.
B S 13. Bila saya membuat keputusan, seringkali hasil solusi yang saya pilih akan mengejutkan saya.
B S 14. Bila membuat keputusan, saya mencoba memikirkan apa akibat dari tindakan saya.
TRANSPARANSI 2 Modul 2: Topik 4
Menilai Ketrampilan dalam Pembuatan Keputusan
1. SALAH. Orang dapat mengembangkan kemampuannya untuk membuat
keputusan yang efektif melalui belajar dan berlatih. Anggap ketrampilan membuat
keputusan menyerupai seperti menumbuhkan otot. Semakin banyak anda
menggunakannya, semakin kuat otot itu.
2. SALAH. Beberapa keputusan mempunyai banyak solusi yang bagus.
Beberapa keputusan tidak mempunyai solusi sama sekali. Sayangnya, kadang-kadang kita
harus memilih antara beberapa solusi yang "buruk".
3. SALAH. Bila membuat keputusan, pendekatan terbaik adalah untuk
memikirkan sebanyak mungkin solusi sebejum memilih salah. Semakin banyak ide yang
anda pikirkan, semakin mungkin anda memikirkan solusi yang baik.
4. BENAR. Dengan menempatkan keputusan dalam bentuk pertanyaan, anda
memperjelas permasalahannya dan pertanyaan itu memberi batu loncatan untuk
memikirkan solusi yang sebaik mungkin.
5. BENAR. Tidak memahami permasalahan seringkali menjadi hambatan
terbesar untuk menentukan solusinya. Misalnya, anggap anda batuk berat. Masalah
sebenarnya adalah bahwa mungkin anda sakit pneumonia. Dalam pekerjaan, misalkan
supervisor anda selalu mengkritik anda. Mungkin masalah sebenarnya ialah bahwa anda
tidak mengikuti petunjuk. Apakah contoh lainnya dimana suatu masalah mungkin
tersembunyi atau tidak jelas?
6. SALAH. Apabila mungkin, gunakan waktu sebanyak mungkin untuk
menghasilkan keputusan. Anda dapat membuat lebih banyak persoalan bagi diri anda
dengan mencari solusi secara terburu-buru sebelum memikirkan solusinya secara cermat.
7. SALAH pembuatan keputusan yang langkah-demi-langkah membantu
untuk menghindari kesalahan bilamana mungkin. Dengan menimbang banyak alternatif
solusi dan memperkirakan hasilnya, anda dapat mencegah kesalahan dan menghindari
cara pembuatan keputusan yang sifatnya coba-coba.
8. BENAR. Dengan memikirkan sebanyak mungkin alternatif anda dapat
menggabungkan dan memperbaiknya. Pendekatan ini akan membantu anda untuk
mengidentifikai solusi yang terbaik mungkin.
9. SALAH. Setelah memikirkan solusi, anda harus 1) melaksanakannya dan
2). mengevaluasi hasillnya. Suatu solusi tidak berguna jika tidak dilaksanakan! Tetapi
inipun bukan langkah terakhir. Anda perlu mengevaluasi untuk mengetahui apakah
keputusan itu berhasil. Jika keputusan anda tidak berhasil, anda perlu mencari sebabnya
dan mencoba lagi.
10. BENAR. Orang lain mungkin mempunyai pengalaman yang dapat
membantu anda untuk memecahkan masalah anda. Tentunya, anda harus membuat
keputusan anda sendiri. Dengan meminta nasehat orang lain, anda dapat membuat
keputusan yang lebih cerdas.
11. BENAR. Mencari faktanya adalah salah satu langkah pertama untuk
membuat keputuan. Kadang-kadang kita berpikir bahwa kita mengetahui lebih banyak
tentang suatu masalah daripada yang sebenarnya kita ketahui. Yaitu, kita sering
berasumsi. Jika kita salah berasumsi, kita akan membuat keputusan yang buruk.
12. BENAR. Pernahkah anda mendengar ungkapan "terbawa sampai tidur"?
Sekalipun anda sedang melakukan hal lain atau bila anda sedang tidur, pikiran anda tetap
memikirkan keputusan itu. Juga, meninggalkan keputusan untuk sejenak membantu anda
untuk kembali dengan ide segar. '
13. SALAH. Satu langkah dalam pembuatan keputusan adalah mencoba
memikirkan akibat solusi anda. Pembuat keputusan yang baik akan memperkirakan semua
kemungkinan akibat dari solusi jauh sebelum menjalankannya.
14. BENAR. Cara yang penting untuk menghindari kesalahan ialah untuk
berpikir "jika saya lakukan ini, maka ini akan terjadi:" anggaplah ini merupakan suatu
permainan catur. Setiap langkah adalah latihan kecil dalam memecahkan masalah. Bila
memutuskan suatu langkah, anda perlu mempertimbangkan apa yang akan dilakukan oleh
orang lain sebagai akibat langkah anda. Bila membuat keputusan, anda perlu menimbang
dampak dari tindakan anda terhadap pegawai selain terhadap bisnis anda.
I TOPIK 5: MENGAMBIL RESIKOII WAKTU YANG DISARANKAN: 5 Jam
III TUJUAN
agar peserta dapat memperagakan ketrampilan yang diperlukan untuk mengkaji
dan mengevaluasi risiko
IV DASAR PEMIKIRAN
Meskipun pengambilan risiko adalah gaya perilaku, pengambilan risiko yang diperhitungkan adalah ketrampilan yang dapat diperbaiki. Pengusaha harus mengevaluasi kebutuhannya sebelum memutuskan untuk mengambil risiko. Pertanyaan yang perlu ditanya sebelum membuat keputusan yang menyangkut risiko adalah: Apakah sasaran sebanding dengan risiko yang diambil? Apakah hambatan yang terbesar dalam pencapaian sasaran?
Prosedur bertanya tersebut diatas penting bagi proses pengambilan risiko. Pertanyaan diatas hanya sedikit dari banyak pertanyaan yang harus diajukan sebelum memasuki sebuah situasi risiko. Mengambil risiko sebelum menjawab pertanyaan tersebut dapat menyebabkan kegagalan.
Dalam bisnis dan kehidupan, jelas tidak ada cara untuk menghindari pengambilan risiko. Pengusaha menjadi lebih yakin dan mempunyai pandangan positif terhadap pengambilan risiko karena mereka menerima risiko sebagai tantangan yang memerlukan upaya mereka yang terbaik untuk mencapai sasaran.
V KEGIATAN1. Resiko berbeda untuk setiap orang, tetapi secara umum berarti, ketakutan akan
kegagalan, menjulurkan leher anda, mengambil kesempatan, tidak yakin akan diri
Anda. Resiko tidak berarti resiko ketika Anda mempunyai kepercayaan pada
kemmapuan Anda untuk melakukan sesuatu, dan pengalaman membangun
kepercayan diri. Buatlah daftar beberapa situasi ketika Anda melihatnya sebagai
resiko tetapi Anda tidak lagi melihatnya sebagi resiko. Jelaskan mengapa setiap
situasi bukan lagi resiko dan bersiaplah untuk membahasnya di kelas. Berikut ini
adalah kemungkinan contoh-contohnya:
Masuk hari pertama sekolah
Mencoba menjadi anggota sebuah klub olahraga
Melamar pekerjaan pertama kali
Berbicara di depan kelas atau dalam kelompok
Belajar naik sepeda/sepeda motor untuk pertama kali
2. Permainan melempar cincin dapat digunakan untuk menyoroti berbagai faktor
dalam pengambilan risiko. Jangan memberitahu peserta apa tujuan dari
permainan ini.
Prosedur.
Anda membutuhkan dua patok tegak yang ditancapkan di tanah dan 10
gelang terbuat dari tali berat dan pita perekat. ATAU sebagai gantinya anda
bisa menggunakan 2 keranjang (berukuran sama)
Minta masing-masing peserta untuk mengambil secarik kertas kemudian
dilipat sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti bola.
Tempatkan target (patok atau keranjang) berjarak 2 meter ( 5 keramik lantai )
di dalam ruang kelas.
Tandai interval 1 kaki ( satu keramik lantau ) dengan kapur (terdapat 12
interval). Masing interval akan bernomor ( 1 sampai 12).
Mintalah dua peserta (dekat patok) bertindak sebagai pencatat dan tandai
jarak dari patok atau keranjang dan jumlah lemparan yang masuk patok atau
kertas yang masuk keranjang.
Mintalah dua peserta pada kelompok yang sama sekaligus dan melakukan
masing-masing tiga lemparan.
Masing-masing peserta diberikan tigakali kesempatan. Mereka dapat
mengatur jarak untuk setiap lemparan.
Untuk mendapat nilai, pencatat menjumlahkan jarak dari patok atau keranjang
untuk setiap lemparan yang berhasil. Jarak tiap lemparan yang berhasil
dijumlahkan untuk mendapat nilai total.
pencatat dapat menulis pada papan tulis nilai total dari siswa dari yang
tertinggi hingga terendah.
Skema penempatan keranjang dan interval penomoran target di kelas
1. Bagaimana mereka yang mempunyai nilai tertinggi memutuskan seberapa
jauh harus berdiri dari patok atau keranjang? Berapa kali jarak ini diubah
untuk kelima lemparan?
2. Masalah apa yang dijumpai oleh mereka yang mendapat nilai terrendah?
Perubahan apa yang dibuatnya dalam cara memainkan permainan?
3. Pendekatan pengambilan risiko apa yang digunakan oleh peserta dengan
kelompok nilai menengah?
4. Jika permainan akan dimainkan lagi, perubahan apa akan dibuat oleh peserta
untuk memperbaiki nilainya?
5. Jika permainan akan dimainkan lagi dalam tim, bagaimana tim harus dipilih?
12
12
Ara
h L
em
par
12
12
Bagian II dari Permainan:
Bagi kelas menjadi kelompok beranggotakan lima atau enam orang.
Jelaskan bahwa setelah menunggu tiga menit, masing-masing peserta dalam
setiap kelompok akan diperbolehkan melempar tiga kali kemudian nilai setiap
kelompok akan dijumlahkan.
Perhatikan dengan cermat apa yang mereka lakukan dalam masa tiga menit
ini (jangan beritahu apa yang harus dilakukan). Beberapa orang mungkin
berlatih, yang lain mugkin hanya duduk mencermati.
Tanyakan pada mereka tentang kegiatan ini pada saat diskusi.
Beri setiap orang tiga kali kesempatan melempar kemudian jumlahkan nilai
tiap kelompok.
Pertanyaan Diskusi:a. Sumber daya tambahan apa yang dipergunakan dalam bagian kegiatan ini?
(seperti kisaran nilai sebelumnya, skor setiap orang sebelumnya, dan opini kelompok).
b. Apa bedanya permainan kedua ini dari permainan pertama? (para pemain mempunyai lebih banyak sumber daya dan para pemain mungkin mengalami tekanan kelompok. Akibatnya, mungkin terdapat sedikit konflik antara tujuan pribadi dan tujuan kelompok).
c. Permainan apa yang lebih realistis dalam situasi bisnis? (diskusi ini akan mengarah pada pertimbangan tekanan terhadap seorang pengusaha ketika menetapkan sasaran. Akan terdapat tekanan dari pelanggan, bawahan, kesadaran akan standar sebelumnya, perkiraan harga untuk kegagalan dan rasa kebanggaan jika berhasil).
d. Identifikasi kecenderungan jumlah lemparan oleh setiap peserta, tanyakan mengapa peserta melakukan lemparan pada angka tertentu ?
e. Seberapa besar faktor kelompok mempengaruhi pengambilan keputusan untuk memilih angka tertentu ?
3. Tunjukkan TRANSPARANSI 1 dan tinjau kembali pertanyaan yang harus ditanyakan
sebelum mengambil risiko. Prosedur bertanya ini penting bagi proses pengambilan risiko.
Pertanyaan yang ada hanyalah contoh dari sekian banyak pertanyaan yang harus
ditanyakan sebelum memasuki situasi risiko. Mengambil risiko sebelum menjawab
pertanyaan tersebut dapat menghasilkan kegagalan.
4. Mintalah agar peserta membaca HANDOUT 1 dan 2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk
membahas masing-masing faktor untuk dipertimbangkan bila menghadapi situasi
pengambilan risiko.
5. Minta agar peserta membaca HANDOUT 1 sebagai latar belakang bagi topik mengenai
pengambilan risiko. Tanyalah pada peserta mengenai pertanyaan berikut:
a) Apakah perbedaan antara mengambil risiko dan berjudi?
b) Bagaimana mengembangkan ketrampilan pengambilan risiko anda akan dapat
membantu anda agar lebih mampu menangani situasi kehidupan?
c) Risiko apa yang terlibat bila anda menghindari pengambilan keputusan?
d) Apa imbalannya ketika Anda mengambil risiko?
Untuk diskusi kelas, mintalah peserta memikirkan satu situasi dalam hidupnya yang
melibatkan sejenis risiko. Minta peserta menulis 3 alinea yang menguraikan situasi risiko
itu. Lalu minta peserta untuk menanggapi secara lisan atau tertulis pertanyaan berikut
mengenai situasi risiko mereka.
Siapa dan sumber daya lain apa yang dapat membantu meminimalkan risiko
untuk mencapai sasaran ini?
Ketakutan apa yang anda hadapi dalam mengambil risiko ini?
Apakah anda melakukan yang terbaik untuk mencapai sasaran?
Apa yang dicapai dengan mengambil risiko ini?
Persiapan apa yang diperlukan sebelum anda mengambil risiko itu?
Bagaimana anda mengetahui bahwa tujuan anda sudah dicapai?
Apa hambatan terbesar dalam mencapai tujuan anda?
Apa yang anda pelajari tentang sikap anda terhadap pengambilan risiko?
Apa yang anda sukai tentang sikap pengambilan risiko anda?
Apa yang ingin anda ubah tentang sikap pengambilan risiko anda?
Apa yang anda anggap sebagai faktor yang terpenting bila mengambil risiko?
Apakah tujuannya seimbang dengan risiko yang terlibat?
Bagaimana risiko itu dapat diminimalkan?
Informasi apa yang diperlukan sebelum mengambil risiko?
6. Minta agar peserta membaca HANDOUT 3 dan 4 sebagai salah satu cara untuk
meminimalkan resiko melalui penerapan etika bisnis di lingkungan usaha
HANDOUT 1 Modul 2: Topik 5
Pengambilan Risiko Dengan Perhitungan
Kebanyakan pengusaha mengambil risiko setelah diperhitungkan dan dalam skala sedang. Pengusaha menghindari situasi dengan risiko rendah karena kurang tantangan, tetapi mereka juga menghindari situasi berisiko tinggi karena mereka ingin berhasil. Mereka menetapkan sasaran yang tinggi dan menikmati kegembiraan dari tantangan, namun mereka tidak berjudi. Maka, situasi risiko rendah dan situasi risiko tinggi dihindari karena risiko ini tidak memuaskan pengusaha. Pendek kata, pengusaha menyukai tantangan yang sulit namun dapat dicapai.
Mendefinisikan situasi berisikoSituasi berisiko terjadi bila diperlukan pilihan antara dua alternatif atau lebih yang kemungkinan hasilnya tidak diketahui dan harus dievaluasi secara subyektif. Situasi risiko meliputi kemungkinan keberhasilan dan kerugian. Semakin besar kerugian atau kemungkinan keuntungan, semakin besar risiko yang terlibat.Pengambil risiko membuat keputusan dalam kondisi ketidakpastian, dan mereka menimbang kemungkinan keberhasilan terhadap kemungkinan kerugian. Memilih alternatif yang mengandung risiko tergantung pada:a) Seberapa menariknya alternatif itu,b) Sejauh mana pengambil risiko itu bersedia menerima kemungkinan kerugian,c) Kemungkinan relatif dari sukses dan kegagalan, dand) Sampai tingkat mana upaya sendiri menambah kemungkinan sukses dan mengurangi
kemungkinan gagal.Sebagai contoh, anda mempunyai pekerjaan yang aman, dengan gaji baik, dengan kemungkinan promosi setiap dua tahun. Anda mendapat kesempatan untuk membeli perusahaan yang masa depannya tidak pasti, namun penghasilan pemiliknya lebih besar 50%.daripada penghasilan anda sekarang sebagai pegawai. Perusahaan itu dapat terus berhasil atau mungkin gagal dalam satu atau dua tahun. Pilihan anda adalah antara tinggal di posisi yang aman dengan hasil finansial dan karier yang sedang yang dapat diprediksi, atau mengambil risiko dan mungkin memberikan imbalan dalam bentuk uang dan karier yang sangat tinggi.
Kebanyakan orang tidak akan memikirkan mengambil risiko sedemikian rupa, tak perduli kemungkinannya akan berhasil. Mereka akan lebih memilih tinggal di posisi yang aman. Orang lain tidak sabar dan tidak puas dengan posisi mereka saat ini, dan mencari "poci emas ajaib" untuk menjadikannya kaya. Orang ini cenderung terpengaruh oleh besarnya kemungkinan atas imbalan yang ditawarkan. Mereka kurang menghiraukan probabilitas dalam mencapai sukses, dan tidak banyak memikirkan besarnya upaya yang diperlukan di pihak mereka. Karena tertarik pada harapan untuk pengembalian yang tinggi dengan sedikit usaha, mereka menjadi penjudi.
Mengkaji Situasi RisikoSeorang pengusaha mengkaji sebuah situasi sangat berbeda dari kedua jenis orang diatas, meskipun pengusaha mempunyai karakteristik tertentu yang sama dengan mereka. Perbedaan yang penting adalah bahwa pengusaha akan secara sistematis dan cermat mengkaji kemungkinan sukses perusahaan dan sejauh mana upaya mereka dapat mempengaruhi kemungkinan ini. Mereka mempelajari situasi pasar, mempelajari keuntungan dalam bidang bisnis, produk, mesin dan pemrosesan, keuangan, dan membuat perbandingan sebelum membuat keputusan final. Mereka senang dapat mempengaruhi hasil akhir melalui upaya mereka sendiri dan merasakan keberhasilan. Perencanaan dapat dianggap indikator dari perilaku pengambilan risiko yang diperhitungkan dari pengusaha. Perencanaan mencegah terhadap kesulitan yang akan timbul sehingga dapat diantisipasi. Jika pengusaha dapat mempengaruhi apakah perusahaan itu berhasil atau tidak, mereka kemungkinan besar akan membeli perusahaan tersebuut sebagaimana diusulkan dalam contoh diatas.
Pengusaha bersedia menerima tanggung jawab pribadi atas konsekuensi dari keputusannya, tanpa mempedulikan apakah akibat ini menguntungkan atau tidak. Orang lain sulit menerima tanggung jawab pribadi atas keputusan yang dapat mengarah ke kegagalan, dan mereka sering menyalahkan peristiwa dalam kehidupannya pada nasib atau kekuatan diluar kendalinya, seperti persaingan bisnis atau campur tangan pemerintah. Orang-orang tersebut menolak situasi risiko karena mereka percaya bahwa mereka tidak dapat mempengaruhi hasilnya.
Kebanyakan ciri-ciri pengusaha saling berhubungan. Perilaku pengambilan risiko berhubungan dengan:
Kreatifitas dan inovasi, dan merupakan bagian esensial dari mengubah ide menjadi kenyataan.
Kepercayaan diri: semakin banyak anda percaya pada kemampuan sendiri, semakin mampu anda mempengaruhi hasil keputusan anda dan semakin besar kesediaan untuk mengambil risiko.
Faktor lain adalah jiwa kewirausahaan mengenai ketidakpastian, dan dorongan dan semangat untuk memastikan bahwa akibat tersebut akan berhasil.
Jenis-Jenis Pengambil RisikoJenis-jenis pengambil risiko tergantung untuk tingkat tertentu pada sejauh mana anda terpengaruh oleh orang lain, pengalaman masa lalu, situasi kini dan harapan anda untuk masa depan. Dalam sebuah bisnis, perlu adanya berbagai macam pengambil risiko.
Di tingkat pekerja, perlu orang-orang pengambil risiko rendah agar mereka dapat melakukan hal-hal rutin dan membawa kestabilan organisasi.
Di tingkat manajemen menengah, terdapat ruang untuk pengambilan risiko. Manajer menengah perlu mempunyai kebebasan untuk menjadi inovatif dan membuat sedikit modifikasi dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang ini dapat dianggap pengambil risiko, namun dampak mereka pada keseluruhan organisasi harus minimal. Pengusaha pada puncak struktur organisasi mempunyai kapasitas untuk merumuskan dan melaksanakan ide kreatif. Agar berhasil dalam bisnis, pengusaha harus mengambil risiko untuk mengubah idenya menjadi kenyataan.
Pengusaha adalah seseorang dengan berorientasi sasaran dan cukup percaya diri untuk menerima risiko supaya membuat idenya berhasil. Namun, mereka juga cukup praktis untuk menyadari keterbatasan mereka dan akan membatasi kegiatan mereka pada "apa yang mungkin".
Pengusaha yang sangat kreatif dan inovatif adalah pengambil risiko yang cukup tinggi, bersedia menerima perubahan, mencoba berbagai alternatif dan mengembangkan inovasi untuk produk dan jasa di bidang bisnis yang baru. Pengusaha yang sangat inovatif ini biasanya merupakan pemimpin bisnis. Mereka mempunyai ide dan mampu mencari kombinasi tepat dari orang dan sumber daya lain untuk melaksanakan ide mereka.
Wewenang Dan Tanggung JawabPengusaha adalah pemimpin dalam arti bahwa mereka mengarahkan kegiatan orang lain untuk mencapai sasaran organisasi. Membangun tim dan mencapai sasaran organisasi merupakan tanggung jawab mereka. Sebagai pimpinan organisasi yang terdiri dari orang, mereka harus bersedia untuk membagi wewenang dan tanggung jawab terhadap kegiatan tertentu kepada pegawai mereka.
Membagi wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain melibatkan risiko tertentu. Hal ini dapat memberi dampak positif atau negatif, dan pengusaha harus dapat menerima hasilnya. Agar mendapatkan manfaat maksimum, para pegawai harus memiliki derajat kekuasaan dan kebebasan tertentu untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Para pengusaha memerlukan bantuan orang lain; namun kemungkinannya mereka tidak mempunyai waktu untuk memantau pekerjaannya dengan cermat.
Mengambil risiko adalah penting ketika membagi wewenang dan tanggung jawab kepada pegawai dan membiarkan orang lain menerima kekuasaan adalah karakteristik dari pengusaha yang berorientasi pertumbuhan. Semakin banyak tanggung jawab yang dapat dibagi dengan berhasil, semakin banyak waktu bagi pengusaha untuk menangani kegiatan-kegiatan yang mempunyai dampak terbesar pada keberhasilan organisasi di masa datang.
Melaksanakan PerubahanDalam kegiatan apapun, pengusaha harus pertama-tama menentukan apakah ini melibatkan suatu risiko. Dalam situasi risiko, kekuasaan, posisi atau wewenang seorang pengusaha dapat ditantang. Bila ada masalah dalam bisnis, para pengusaha harus dapat mengkaji situasi secara realistis dan mencoba memecahkan masalahnya. Pengusaha harus mampu mengambil tindakan korektif yang perlu. Bila situasi risiko muncul, keputusan apakah akan mengambil risiko atau tidak menjadi sangat penting. Bila pengusaha memutuskan untuk mengambil risiko, mereka harus mengikuti rencana yang pasti untuk mengawali tindakan.
Rencana alternatif dapat pula disusun apabila rencana pertama tidak berhasil. Alternatif ini memungkinkan fleksibiltas apabila kondisi risiko berubah.Setelah suatu rencana tindakan disusun, rencana ini harus dijalankan. Hanya bila rencana itu dimulai maka pengusaha dapat mengetahui dan mengerti risiko yang terlibat. Pada mulanya,
hanya sedikit umpan balik yang diterima tentang keputusan itu. Kekurangan umpan balik ini dapat menciptakan keraguan. Setelah tahap awal pelaksanaan keputusan, baru pengusaha berkomitmen penuh pada keputusannya sampai masalahnya diselesaikan. Setelah mereka yakin bahwa jalur tindakan tertentu akan memecahkan persoalannya, tindakan khusus akan membantu menentukan hasilnya. Mendorong keputusan tersebut dan mendapat dukungan orang lain akan membantu berhasilnya keputusan itu.
RangkumanKemampuan mengambil keputusan dari pengusaha dapat ditingkatkan oleh:
Kesediaan untuk menggunakan kemampuan mereka sepenuhnya untuk menggerakkan
kemungkinan-kemungkinan ke arah keberhasilan;
Kapasitas mereka untuk mengkaji situasi risiko secara realistis dan kernampuan mereka
untuk mengubah kemungkinan berhasil atau gagal;
Memandang situasi risiko dari segi sasaran yang ditetapkan, dan
Perencanaan komprehensif dan pelaksanaan yang baik.
Tindakan mengambil risiko adalah bagian penting dari menjadi seorang pengusaha. Pengusaha
biasanya menetapkan sasaran yang tinggi untuk diri mereka sendiri, kemudian menggunakan
segenap kemampuan dan bakatnya untuk mencapai sasarannya. Semakin tinggi sasarannya,
semakin besar risiko yang terkait. Inovasi dalam bisnis, yang menghasilkan barang dan jasa
yang berkualitas lebih tinggi, dihasilkan oleh tindakan pengusaha yang bersedia menerima
tantangan yang besar dan mengambil risiko yang diperhitungkan.
TRANSPARANSI 1 Modul 2: Topik 5
Pertanyaan yang perlu dipertimbangkan Sebelum Mengambil Risiko
Apakah sasaran senilai dengan risiko yang ada?
Bagaimana caranya agar risiko dapat diminimalkan?
Informasi apa yang diperlukan sebelum mengambil risiko?
Orang dan sumber daya lain apa yang dapat membantu untuk
meminimalkan risiko?
Ketakutan apa yang saya hadapi dalam mengambil risiko ini?
Bersediakah saya untuk mencoba yang terbaik dalam mencapai
sasaran ini?
Apa yang akan dicapai dengan mengambii risiko ini?
Persiapan apa yang perlu saya lakukan sebelum mengambil risiko
tersebut?
Bagaimana saya mengetahui (secara kuantitatif) bila saya telah
mencapai sasaran saya?
Apakah hambatan terbesar untuk mencapai sasaran saya?
HANDOUT 2 Modul 2: Topik 5
Prosedur Untuk Menganalisa Situasi Berisiko
Meskipun pengambilan risiko adalah suatu pendekatan perilaku, pengambilan risiko yang diperhitungkan adalah ketrampilan yang dapat ditingkatkan. Berikut ini adalah prosedur yang disarankan untuk menganalisa situasi risiko:
1. Kajilah Risiko TersebutLangkah pertama adalah untuk menetapkan apakah terdapat suatu risiko . Apakah terdapat kemungkinan kerugiannya dalam memilih satu alternatif tertentu? Misalnya, anda mungkin menghadapi kebutuhan untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan yang meningkat. Pilihan anda adalah:
tetap berada pada tingkat permintaan saat ini; membeli lebih banyak peralatan untuk memenuhi permintaan itu; menyewa lebih banyak peralatan untuk memenuhi permintaan; atau mensubkontrakkan produksi kepada produsen yang lebih kecil.
Jika usaha ini mempunyai aliran dana yang baik, persediaan dana yang kuat atau fasilitas kredit yang baik dan jika permintaan pasti tumbuh di waktu dekat, terdapat sedikit risiko dalam penentuan alternatif manapun, meskipun alternatif pertama akan menyebabkan peluang untuk pertumbuhan laba terabaikan. Namun, permintaan yang berlanjut mungkin tidak dapat dipastikan. Misalnya, sebuah produk atau jasa mungkin akan ketinggalan zaman karena innovasi yang bersaing; lebih banyak perusahaan memasuki pasar; atau pasar mendekati kejenuhan. Selanjutnya, usaha tersebut mungkin tidak dapat membiayai sejumlah investasi yang dibutuhkan tanpa adanya pengembalian yang pasti atas jumlah investasi tersebut. Dalam situasi ini, jelas terdapat risiko untuk menentukan apakah harus memperluas produksi. Namun demikian, jelas terdapat derajat risiko yang berbeda dan yang berhubungan dengan keberhasilan untuk setiap alternatif yang berbeda. Bagaimana anda dapat mengkaji alternatifnya?
2. Tentukan Sasaran Dan TujuanLangkah berikutnya adalah untuk mempertimbangkan kebijakan dan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan mungkin adalah untuk mencapai pertumbuhan yang pelan, atau pertumbuhan tetap atau tanpa pertumbuhan atau pertumbuhan di bidang produk lainnya.Apakah risiko yang terlibat konsisten dengan tujuannya? Jika ya, proses pembuatan keputusan akan berlanjut; dan pengkajian rinci dari alternatifnya dilakukan.
3. Klarifikasi AlternatifnyaMengingat bahwa pada tingkat tertentu pengambilan risiko (yaitu keputusan untuk memperluas produksi) adalah konsisten dengan tujuan perusahaan, langkah berikutnya adalah untuk melakukan survei berbagai alternatifnya. Alternatif ini harus dinyatakan secara cukup rinci agar biaya yang terkait dapat dikaji secara obyektif. Kebanyakan biaya adalah biaya keuangan, tetapi biaya pegawai, sosial dan fisik harus dimasukkan bila sesuai.
Misalnya, akankah suatu alternatif memerlukan upaya pribadi yang berlebihan? Akankah kegagalan mengakibatkan kehilangan penghargaan sosial? Biaya keuangan dan biaya lain untuk masing-masing alternatif yang mungkin harus dirinci.
4. Kumpulkan informasi dan timbang alternatifnyaTahap berikutnya berupa pengumpulan informasi secara berkala sehingga dapat dibuat kajian realistis dari kemungkinan untuk setiap alternatif. Perlu dibuat perkiraan pasar untuk permintaan dalam berbagai kondisi yang dapat diprediksi. Kemungkinan reaksi kompetitif perlu dikaji dan dampak reaksi itu dihitung. Berbagai akibat harus ditindak lanjuti sampai penyelesaian yang masuk akal:
Jika permintaan mendekati titik jenuh, dapatkah modifikasi produk akan merangsang peningkatan permintaan di pasar yang baru?
Apakah tersedia pasar baru jika kegiatan kompetitif mengurangi pangsa pasar saat ini?
Dapatkah mesin dimodifikasi secara mudah untuk menangani produk lain? Apakah kemungkinan besar para pemasok dan subkontraktor akan meningkatkan
tarifnya jika permintaan meningkat?Kemungkinan pengembalian bagi perusahaan untuk masing-masing alternatif harus dikaji atas dasar informasi pasar, perkiraan permintaan yang akan datang, pengkajian dari reaksi kompetitif, dan berbagai prediksi lain termasuk perilaku dari mereka yang terlibat dalam situasi ini, seperti perusahaan keuangan atau pabrikan peralatan.
5. Minimalkan RisikoLangkah krusial ini meliputi kajian realistis dari sejauh mana pengusaha dapat mempengaruhi kemungkinannya. Hal ini meliputi:
Kesadaran yang jelas mengenai kemampuan pengusaha dan kapasitas perusahaan; Sedikit kreatifitas dalam menentukan bagaimana kemungkinannya dapat diganti
(diperbesar agar menguntungkan pengusaha); Kemampuan untuk merencanakan strategi dan taktik guna melakukan perubahan;
dan Dorongan, energi, dan semangat untuk melaksanakan strategi.
6. Rencanakan dan implementasikan alternatifSekali suatu alternative dipilih, susunlah rencana pelaksanaannya. In meliputi jangka waktu, definisi yang jelas dari sasarannya, seperangkat rencana darurat untuk kemungkinan hasil dan proses umpan balik sehingga dapat melakukan perubahan yang perlu dengan cepat.
TRANSPARANSI 2 Modul 2: Topik 5
Prosedur Untuk Menganalisa Sebuah Situasi Risiko
1. Kajilah risiko itu
2. Tentukan sasaran dan tujuan
3. Perjelas alternatifnya
4. Kumpulkan informasi/timbang alternatifnya
5. Minimalkan risiko
6. Rencanakan dan laksanakan alternative terbaik
TRANSPARANSI 3 Modul 2: Topik 5
MENJADI SEORANG PENGAMBIL RESIKO
Dalam bisnis, seperti juga dalam kehidupan, secara jelas tidak ada satu carapun untuk menghindari
pengambilan resiko. Ketika anda mengambil resiko, anda menggunakan kemampuan anda dan anda
akan dapat lebih mudah mengendalikan masa depan anda. Anda akan menjadi lebih pasti. Anda akan
mempunyai pandangan positif mengenaii pengmabilan resiko karena Anda mempunyai
kepercayaan pada kemampuan anda. Anda akan menerima resiko sebagai tantangan yang
memerlukan upaya terbaik anda dalam mencapai tujuan.