model pembelajaran berbicara pada forum diskusi siswa...

6
MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA (DISKUSI PANEL) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TALK-POWER TERHADAP SISWA SMAN 14 GARUT KELAS XI TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh EUIS DEDEH SUMIARTINI (10.21.0435) PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

Upload: buikhuong

Post on 05-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/EUIS-DEDEH-SUMIARTINI.pdf · usaha atau bahkan pembicaraan antara siswa dengan

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA (DISKUSI PANEL)

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TALK-POWER TERHADAP SISWA SMAN 14 GARUT

KELAS XI TAHUN AJARAN 2011/2012

MAKALAH

Oleh

EUIS DEDEH SUMIARTINI

(10.21.0435)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SILIWANGI BANDUNG

2012

Page 2: MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/EUIS-DEDEH-SUMIARTINI.pdf · usaha atau bahkan pembicaraan antara siswa dengan

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA (DISKUSI PANEL)

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TALK-POWER TERHADAP SISWA SMAN 14 GARUT

KELAS XI TAHUN AJARAN 2011/2012

OlehEUIS DEDEH SUMIARTINI

(10.21.0435)

Program Studi Bahasa Dan Sastra IndonesiaSekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) Siliwangi Bandung2012

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Model Pembelajaran Berbicara Pada Forum Diskusi Siswa (Diskusi Panel) Dengan MenggunakanTeknik Talk-Power”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami sebagian siswa ketika harus berbicara dalamforum diskusi kelas. Mereka sering dihinggapi perasaan takut, cemas dan tesang. Hal tersebut dikarenakan selama inipembelajaran berbicara yang monoton dan ketidaktepatan teknik yang digunakan oleh guru sehingga menyebabkan siswa takutuntuk tampil berbicara dan kesulitan dalam menentukan bahan pembicaraan.

Penelitian ini ingin menjawab rumusan masalah mengenai keefektifan penggunaan teknik talk power dalampembelajaran berbicara pada forum diskusi siswa, serta apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaranberbicara dengan teknik talk power dan hasil pembelajaran berbicara dengan teknik ceramah?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran berbicara menggunakan teknik talk power.Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaranberbicara menggunakan teknik talk power pada diskusi panel siswa dengan hasil pembelajaran berbicara dengan teknikklasikal/ceramah pada diskusi panel siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Caranya dengan membandingkan hasilpembelajaran berbicara siswa menggunakan teknik talk power pada forum diskusi panel siswa dengan hasil pembelajaranherbicara menggunakan teknik klasikal/ ceramah.

Data hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan berbicara siswa melalui pembelajaran dengan teknik talkpower mengalami peningkatan yang lebih baik dibanding dengan teknik ceramah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata N-gain sebesar 0,54 untuk kelas eksperimen dan 0.31 untuk kelas kontrol yang menggunakan teknik pembelajaranklasik/ceramah.

Kata kunci: talk power, diskusi panel.

PENDAHULUAN

Latar Belakang MasalahPembelajaran berbicara dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia mengarahkan setiap siswa untukmeningkatkan / kemampuan berkomunikasi secaralisan dengan baik dan benar di hadapan publik.Berbicara di depan publik terkait dengan keahlianmental dan fisik untuk tampil. yang berbeda dengankeahlian yang dibutuhkan dalam pembicaraan biasa.Dalam pembicaraan biasa, baik antara siswa dengansiswa, siswa dengan guru, siswa dengan staf tatausaha atau bahkan pembicaraan antara siswa denganKepala Sekolah tentu ada aturan mainnya. Siswa bisaberbicara dengan nada berwibawa/penuh rasa hormat,

dengan nada simpatik atau melawan. dengan nadamenghibur atau provokatif tergantung situasi ataulawan bicara siswa. Berbeda dengan pembicaraanbiasa, berbicara di depan publik khususnya berbicaradalam diskusi panel membutuhkan keahlian mentaldan fisik yang lebih, yakni siswa dituntut untuk lebihberkonsentrasi, berkoordinasi dan bereaksi secaracepat serta membutuhkan latihan yang sistematis.

Pada kenyataannya, beberapa penelitianmemperlihatkan bukti bahwa masih banyak siswayang mengalami hambatan/kesulitan ketika harusmengutarakan gagasan/idenya secara lisan di dalamforum-forum diskusi publik. Safari satu penyebabnyaadalah masalah pembelajaran berbicara yang belumterpecahkan. Kesalahan pengajaran menyebabkan

Page 3: MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/EUIS-DEDEH-SUMIARTINI.pdf · usaha atau bahkan pembicaraan antara siswa dengan

siswa tidak berani untuk tampil di depan kelas/publik,mereka dihinggapi perasaan tidak percaya diri, takut,dan tegang. Sebenarnya rasa takut tidak hanyadisebabkan oleh faktor luar saja tapi juga dari dalamdiri setiap individu. Rakhmat (1994:65) menyebutkanistilah untuk kecemasan dalam berkomunikasi dengandemam panggung (stage fright), kecemasan berbicara(speech anvlety), atau yang lebih umum stress kerja(performance stress). Berdasarkan fenomena tersebutrasanya saat ini perlu ada metode atau teknik yangbenar-benar cocok untuk mengatasi permasalahanyang dihadapi para siswa. Untuk itu, dalampelaksanaannya diperlukan teknik-teknikpembelajaran agar tujuan pembelajaran bahasaIndonesia tercapai. Teknik ini bisa berupa tekniktanya-jawab, teknik ceramah, teknik diskusi, tekniksimulasi, dan bermain peran. Untuk mengatasipermasalahan tersebut diperlukan berbagai upayauntuk menciptakan proses belajar mengajar yang tidakmonoton melalui cara pengajaran yang kreatif.Kreatifitas pengajaran yang dilakukan para gurudengan pengelolaan pembelajaran yang efektif akanmenghasilkan prestasi yang optimal bagi parapembelajarnya.

Salah satu model pembelajaran yangdiperkirakan efektif untuk meningkatkan kemampuanberbicara adalah teknik talk-power. Teknik talk-poweradalah suatu teknik yang mengajak siswa untukberhadapan langsung dengan rasa takut sebagaipenyebab utama yang memisahkan siswa dengankeberhasilan untuk berbicara dalam diskusi publik.Teknik ini mengajarkan secara terperinci dansistematis mengenai teknik-teknik berbicara di depanpublik. Tidak seperti teknik lain, teknik talk-powermengondisikan tekanan yang dirasakan siswa menjadiberkurang, karena tubuhnya dikondisikan untukbereaksi terhadap rasa takut dengan cara baru yanglebih sesuai, yang menghalau rasa takut untukberbicara di depan publik. Selain itu, teknik talk-power menawarkan sejumlah latihan yang lebihmendalam.

Kelebihan-kelebihan teknik talk-power inimendorong penulis membuktikan keefektifannyadalam pembelajaran berbicara siswa melalui sebuahpenelitian berjudul “Model Pembelajaran BerbicaraPada Forum Diskusi Siswa (Diskusi Panel) DenganMenggunakan Teknik Talk-Power Terhadap SiswaKelas XI SMAN 14 Garut”.

KAJIAN TEORI DAN METODE

Pengertian Teknik Talk-PowerTalk-power merupakan suatu teknik untuk

mengatasi permasalahan ketika harus berbicara dalamforum-forum diskusi publik. Teknik talk-power inisangat berhubungan erat dengan kondisi psikologis

seseorang. Secara umum, teknik ini berisi program-program pelatihan sistematis yang memungkinkansiswa bisa berlatih sekaligus memonitor setiapkemajuan yang dialaminya. Karena rasa takut untukberbicara di depan forum-forum diskusi kelas/publikdianggap sebagai kondisi alami dan mendunia, makasejak awal teknik ini mengembangkan rasamengendalikan. Perasaan “mampu mengendalikan”ini memberi harapan dan dorongan yang merupakanelemen penting untuk mengatasi reaksi rasa takut.

Selain itu, teknik ini pun mengajarkanbagaimana cara siswa bersikap ketika berbicara didepan forum-forum diskusi kelas/publik mulai daricara siswa berdiri dari tempat duduk-berjalan kemimbar atau tempat panelis menyampaikan informasisampai siswa duduk kembali ke posisi semula.Adapula pelatihan bagi siswa yang mengalami fobiauntuk berbicara di depan forum-forum diskusikelas/publik yang dikenal dengan pelatihan “klinikrasa panik” berupa latihan membayangkan ingatanindrawi, melatih kinestetik.Pengertian Berbicara Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa

yang berkembang pada kehidupan anak yangdidahului oleh keterampilan menyimak, dan padamasa tersebutlah kemampuan berbicara atauberujar dipelajari. Berbicara terbentuk dari katabicara yang artinya akal budi; pikiran. Setelahmengalami afiksasi, berbicara berarti berkata;bercakap; berbahasa. (Pusat Bahasa DepartemenPendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar BahasaIndonesia Edisi ketiga. Jakarta : Balai Pustaka).

Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yangintegral dari keseluruhan personalitas ataukepribadian, mencerminkan lingkungan sangpembicara. kontak-kontak sosial, danpendidikannya. Aspek-aspek lain seperti caraberpakaian atau mendandani diri bersifateksternal sedangkan ujaran bersifat inheren ataupembawaan. (Tarigan, Henry Guntur 1981:15).

Berbicara adalah kemampuan mengucapkanbunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untukmengekspresikan, menyatakan sertamenyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

Dengan demikian, berbicara itu lebih darisekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata.Berbicara adalah suatu alat untukmengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusunserta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar. Dalam sistem inilah kita salingbertukar pendapat, gagasan, perasaan, keinginansehingga berbicara merupakan sarana ekspresi darigagasan-gagasan tersebut dan menekankan hubungan-hubungan yang bersifat dua arah memberi danmenerima.

Page 4: MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/EUIS-DEDEH-SUMIARTINI.pdf · usaha atau bahkan pembicaraan antara siswa dengan

Pengertian Diskusi Panel Diskusi merupakan suatu metode memecahkan

masalah-masalah dengan proses berpikirkelompok. Diskusi dapat pula dikatakan sebagaisuatu kegiatan kerjasama atau aktivitaskoordinatif yang mengandung langkah-langkahdasar tertentu yang harus dipatuhi oleh seluruhkelompok. (Tarigan, Henry Guntur. 1981.Berbicara sebagai Suatu KeterampilanBerbahasa. Bandung : Angkasa).

Panel adalah suatu kelompok yang terdiri atastiga sampai enam orangahli yang ditunjuk untuk mengemukakanpandangannya dari berbagai segi mengenai suatumasalah. (Pusat Bahasa Departemen PendidikanNasional. 2005. Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka).

Dari definisi di atas dapat ditarikkesimpulan bahwa diskusi panel merupakan suatudiskusi oleh sekelompok orang (yang disebut panel)membahas suatu topik yang menjadi perhatian umumdi depan khalayak/pendengar, khalayak/pendengardiberi kesempatan untuk bertanya atau memberikantanggapan/pendapat.Pendekatan dan Metode Penelitian

Pencapaian suatu tujuan yang diharapkanhendaknya menggunakan suatu pendekatan, yaitudengan cara yang dapat mengungkapkan masalahsesuai tujuan yang diharapkan. Berkenaan denganmetode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisiketiga yang diterbitkan oleh Balai Pustaka dandisusun oleh Hasan Alwi (2002 : 740) mengemukakanarti suatu metode adalah : “Cara teratur yangdigunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agartercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerjayang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatukegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.”

Pada penelitian ini pendekatan yangdigunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitupendekatan yang menggunakan data yangdikualifikasikan dan menganalisisnya dengan analisisstatistik. Pendekatan ini memungkinkan dilakukanpencatatan dan penganalisisan data hasil penelitiandengan menggunakan statistik.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitumengetahui pengaruh penerapan teknik talk powerdalam pembelajaran berbicara siswa pada forumdiskusi siswa (diskusi panel), maka metode penelitianyang digunakan adalah metode penelitian eksperimen.Desain penelitian yang diterapkan adalah NonEquivalent Control Group Design yaitu menempatkansubjek penelitian dalam dua kelompok yang terdiriatas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Hasil PenelitianPengumpulan dari hasil penelitian dilakukan

dengan menggunakan instrumen berupa tes objektif.Data prestasi belajar sebagai parameter penelitiandiambil dari dua keiompok sampei, yaitu kelompokeksperimen dan kelompok kontrol. Data-data yangdiperoieh dari penelitian ini berupa data hasil pre test,data hasil post test, dan data peningkatan hasil belajar(gain).

a) Deskripsi Data Pre TestData pre test yang dihasilkan, digunakan

untuk menentukan tingkat homogenitas 2 (dua) kelasyang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontroldalam penelitian ini. Data hasil pre test dapat dilihatpada tabel 3.

Data Hasil Pre test

Kelas SkorTertinggi

SkorTerendah

Rata-rata( ̅) Varians( )

Kontrol 73.33(no. 7)

16.67(no. 16) 51. IS 241.88

Eksperimen

76,67(no. 31)

10.00(no. 14) 44.84 240.62

b) Deskripsi. DataData pos test yang dihasilkan digunakan

untuk menentukan selisih antara nilai pre test dan posttest kedua kelas yang mcnjadi sampel penelitian, sertauntuk melihat tingkat penguasaan kompetensi. Datahasil post test dapat dilihat pada tabel 4.

Data Hasil Post test

Kelas SkorTertinggi

SkorTerendah

Rata-rata( ̅)Kontrol 86,67

(no.7)40,00

(no.15) 66,56

Eksperimen

90,00(no.31)

50,00(no.14) 75,16

c) Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar (Gain)Data peningkatan hasil belajar (gain)

diperoleh dari selisih hasil pre tes dan pos tes. Datapeningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat padatabel 5.

Page 5: MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/EUIS-DEDEH-SUMIARTINI.pdf · usaha atau bahkan pembicaraan antara siswa dengan

Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)

Kelas SkorTertinggi

SkorTerendah

Rata-rata( ̅)

Kontrol 40,00(no.20)

3,33(no.14) 15,38

Eksperimen

53,33(no.15)

3,33(no.6) 30,32

Analisis Data Hasil PenelitianHasil analisis data kelas eksperimen

(pembelajaran berbicara dengan teknik talk powerpada diskusi panel) dan kelas kontrol (pembelajaranberbicara dengan teknik pembelajaran klasikal/ceramah pada diskusi panel) yang dilakukan melaluiuji homogenitas. uji normalitas dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapatdijelaskan sebagai berikut:

a) Uji homogenitas hasil pre test didapat =1.01, nilai ini berada pada P-value = 0,111dengan dk = n – l. Karena P-value = 0,111 α =0,05 terletak pada penerimaan homogen.Artinya data pre test kedua sampel homogenpada taraf signifikansi 11%. Berdasarkan ujihomogenitas tersebut maka pelaksanaaneksperimen dapat dilakukan pada kedua kelastersebut.

b) Uji normalitas peningkatan hasil belajar (gain)untuk kelompok kontrol diperoleh =7,18 nilai ini berada pada P - value = 0,07 > α= 0,05 terletak pada penerimaan normal. Untukkelompok eksperimen diperoleh = 2,33nilai ini berada pada P- value = 0,225 > α =0,05 untuk dk = k–3. Karena P- value = 0,225> a = 0,05 terletak pada penerimaan normal.Kondisi gain kelompok eksperimenberdistribusi normal pada taraf signifikansi22,5%, hal ini berarti memenuhi asumsipengujian statistik parametrik.

c) Hasil pengujian hipotesis untuk peningkatanbelajar (gain) didapat nilai thitung=6,18. Untukdk = 60 diperoleh ttobei =1,67. Karena >

maka ditolak yang artinya terdapatperbedaan yang signifikan antara prestasibelajar kelas eksperimen yang menggunakanteknik talk power dengan prestasi belajar kelaskontrol yang menggunakan modelpembelajaran klasikal/ceramah.

Pembahasan Hasil PenelitianPenulis mengamati keadaan siswa-siswa pada

kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebelumdilakukan penelitian, siswa cenderung untuk tidakmencatat materi yang guru berikan. Penulis jugamelakukan pemeriksaan buku catatan siswa yang

hasilnya hanya terdapat coretan-coretan grafiti yangtidak berhubungan dengan materi pelajaran. Siswahanya mengandalkan penjelasan yang guru berikantanpa adanya proses pengulangan perabelajaran dalamdiri siswa. Hal ini menunjukkan sikap siswa yangkurang aktif dalam mencari sumber-sumberpengetahuan yang sebenarnya masih dapat siswausahakan.

Teknik pembelajaran talk power untuk matapelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan daripemetaan pada ko'mpetensi berbicara secaraberjenjang mulai dari tingkat kognitif pengetahuan,kognitif pemahaman, dan kognitif aplikasi yangdisesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensisiswa. Dalam penelitian ini dilakukan beberapatahapan yaitu pre test, proses belajar. dan post testsebagaimana diungkapkan Mulyasa (2004: 100)“Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tigahal: pre test, proses, post test”. Melalui ketiga langkahtersebut diperoleh data hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan adanyapengaruh penerapan teknik talk power pada diskusipanel siswa. yaitu berupa peningkatan kemampuanberbicara siswa jika dibandingkan dengan yang tidakmenggunakan teknik talk power. Hal tersebut dapatdilihat dari perolehan peningkatan kemampuanberbicara siswa kelas eksperimen lebih tinggi iikadibandingkan dengan perolehan peningkatan prestasibelajar sicwa kelas kontrol.

Dengan menerapkan teknik talk powersebagian besar siswa yang tidak memiliki bukupedoman sebagai acuan belajar dapat lebih aktifmencari sumber pengetahuan lainnya baik dariinternet, modul pelajaran maupun penjelasan guruyang kemudian merangkumnya dalam bentuk catatanyang kreatif. Namun, proses pembelajaran dalam dirisiswa tidak terlepas dari adanya pengulanganpengetahuan yang didapat siswa saat belajar. Prosespengulangan yang terjadi dalam ingatan akanmenguatkan jalinan-jalinan informasi yang terkaitdidalam otak siswa sehingga diharapkan siswa dapatmemiliki pemahaman yang utuh dan terintegrasisecara menyeluruh.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan pembahasan hasil penelitian

maka dapat disimpulkan bahwa:1) Model pembelajaran menggunakan teknik talk

power dalam pembelajaran berbicara padaforum diskusi untuk mata pelajaran BahasaIndonesia dikembangkan secara berjenjangmulai dari tingkat kognitif pengetahuan,kognitif pemahaman, dan kognitif aplikasi yangdisesuaikan dengan indikator pencapaian

Page 6: MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA PADA FORUM DISKUSI SISWA …publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/EUIS-DEDEH-SUMIARTINI.pdf · usaha atau bahkan pembicaraan antara siswa dengan

kompetensi siswa.2) Siswa yang menggunakan teknik talk power

mengalami kenaikan prestasi belajar dalamkompetensi berbicara dengan kategori sedangyang ditunjukkan oleh nilai rata-rata N-gainsebesar 0,54.

3) Siswa yang menggunakan teknik pembelajaranklasikal pun mengalami kenaikan prestasibelajar dalam kategori sedang yang ditunjukkanoleh nilai rata-rata N-gain sebesar 0,31.

4) Terdapat pengaruh penggunaan teknik talkpower terhadap prestasi belajar siswa padakompetensi berbicara khususnya ketika diskusipanel.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. 1996. Tes Prestasi. Yogyakarta: PustakaPelajar

Dahlan, M. 1984. Beberapa Aspek PengembanganSumber Belajar. Jakarta: Mediyatama

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. KurikulumSMA edisi tahun 2006. Jakarta:

Depuiknas Departemen Pendidikan Nasional. 2004.Undang-undang Nomor 20: tahun 2003Sistem Pendidikan Nasional pasal 3. Jakarta:Depdiknas

DePorter, B. Et al. 2002. Quantum Teaching:Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa

DePorter, B dan Hernacki, M. 2004. QuantumLearning: Membiasakan Belajar Nyaman danMenyenangkcn. Bandung: Kaifa

Hake, R. (1997). Interactive-engagement VersusTraditional Methods [Online]. Tersedia:www.phvsics.indiana.edu [8 September 2007]

Henry, Guntur T. 1981. Berbicara sebagai SuatuKeterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

King, Larry. 2007. Sent Berbicara Kepada Siapa Saja,Kapan Saja, di mana Saja. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung: Rosda

Nazir, M. 1989. Metode Penelitian. Jakarta: GhaliaIndonesia

Purwanto, N. 1985. Prinsip-prinsip dan TeknikEvaluasi Pengajaran. Bandung: RemadjaKarya

Rogers, Natalie. 2004. Berani Bicara di Depart Publik.Bandung: Nuansa.

Siregar, S. 2004. Statistika Terapan untuk Penelitian.Bandung: Grasindo

Sudjana, N. 1996. Metode Statistika. Bandung:Tarsito

Sudjana, N. dan Ibrahim. 1997. Penelitian danPenilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administratif.Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2005. Statistike untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara

Sururi dan Suharto, N. 2007. Belajar SPSS:Mengelola Data Penelitian. Bandung: DewaRuchi

Suryadi. 2003. Penuntun Penyusunan Paper-Skripsi-Thesis dan Disertasi Beserta CaraPengetikannya. Surabaya: Usaha Nasional

Tim Penyusun. 2003. Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. Bandung: UPI

Tim P3 Bahasa. 1999. Pedoman lirnum EjaanBahasa Indonesia yang Disempurnakan.Jakarta: Balai Pustaka