model pembelajaran berbasis peningkatan ketrampilan proses sains

20
 Haryono, Model Pembelajaran Berbasis .. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Haryono* Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains guna meningkatkan kemampuan proses sains dan hasil bel ajar siswa. Dengan pendekatan R and D penelitian dilakukan di Kabupaten Pati, Purbalingga, dan Sukoharjo Jawa Tengah. Tahapan penelitian mencakup pengembangan  model dan uji keefektifan model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) keteram pilan proses sains siswa dan guru SD pada umumnya rendah (4,08% dan 65,79%), (2) di SD  keterampilan proses sains umumnya dikembangkan secara terintegrasi dengan pembelajaran yang berpola deduktif, (3) model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang menterjemahkan keterampilan proses sains ke dalam rangkaian proses pembelajaran di kelas, (4) model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains secara signifik an efektif untuk meningkatkan kemampuan proses sains siswa (dari 46,08% menjadi 67,27%). Abstract: This research aims at developing the instructional model based on scie nce process skill to improve the students science process ability and their achieveme nt. Using R and D approach the reseach was conducted at Elementary schools within the regencies of Pati, Purbalingga and Sukoharjo Jawa Tengah Central Java. The Phase s cover the model development and mode effectiveness test. The findings indicate t hat 1) in general the science process skill of the students and the teachers are low (46,0 8% and 65,79%); 2) it is developed integratedly with the deductively learning pattern; 3) it is defined as a part of classroom learning process; 4) it significantly improves th e students  science ability process. Kata Kunci: model pembelajaran, keterampilan proses sains. Laju perkembangan IPTEK dan proses globalisasi secara tidak langsung telah menuntut prasyarat kemampuan manusia untuk memperoleh peluang partisipasi di dalamnya. Masyarakat masa depan yang terus mengejar kualitas dan keunggulan (Til aar 1999:53), menuntut manusia bercirikan kreatif kritis, fleksibel, terbuka, inovat if, tangkas (dexterity), kompetitif, peka terhadap masalah, menguasai informasi, mampu bekerja  dalam team work lintas bidang, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan (Semiawan 1998:10). Untuk memperoleh peluang partisipasi di dalamnya dibutuhkan kemampuan mengubah tantangan dan atau hambatan menjadi peluang, suatu ketahanmal angan atau Adversity Quotient ( AQ) yang merupakan kerangka kerja konseptual

Upload: eni-marta

Post on 15-Jul-2015

358 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENINGKATANKETERAMPILAN PROSES SAINS

Haryono*

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran berbasisketerampilan proses sains guna meningkatkan kemampuan proses sains dan hasil belajarsiswa. Dengan pendekatan R and D penelitian dilakukan di Kabupaten Pati,Purbalingga, dan Sukoharjo Jawa Tengah. Tahapan penelitian mencakup pengembangan model dan uji keefektifan model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) keterampilanproses sains siswa dan guru SD pada umumnya rendah (4,08% dan 65,79%), (2) di SD keterampilan proses sains umumnya dikembangkan secara terintegrasi dengan

pembelajaran yang berpola deduktif, (3) model pembelajaran berbasis peningkatanketerampilan proses sains didefinisikan sebagai proses pembelajaran yangmenterjemahkan keterampilan proses sains ke dalam rangkaian proses pembelajarandikelas, (4) model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains secara signifikanefektif untuk meningkatkan kemampuan proses sains siswa (dari 46,08% menjadi67,27%).

Abstract: This research aims at developing the instructional model based on scienceprocess skill to improve the students science process ability and their achievement.

Using R and D approach the reseach was conducted at Elementary schools within theregencies of Pati, Purbalingga and Sukoharjo Jawa Tengah Central Java. The Phasescover the model development and mode effectiveness test. The findings indicate that 1) ingeneral the science process skill of the students and the teachers are low (46,08% and65,79%); 2) it is developed integratedly with the deductively learning pattern;3) it isdefined as a part of classroom learning process; 4) it significantly improves the students science ability process.

Kata Kunci: model pembelajaran, keterampilan proses sains.

Laju perkembangan IPTEK dan proses globalisasi secara tidak langsung telahmenuntut prasyarat kemampuan manusia untuk memperoleh peluang partisipasi didalamnya. Masyarakat masa depan yang terus mengejar kualitas dan keunggulan (Tilaar1999:53), menuntut manusia bercirikan kreatif kritis, fleksibel, terbuka, inovatif, tangkas(dexterity), kompetitif, peka terhadap masalah, menguasai informasi, mampu bekerja dalam team work lintas bidang, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan(Semiawan 1998:10). Untuk memperoleh peluang partisipasi di dalamnya dibutuhkan

kemampuan mengubah tantangan dan atau hambatan menjadi peluang, suatu ketahanmalanganatau Adversity Quotient (AQ) yang merupakan kerangka kerja konseptual

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

baru dan piranti yang diperlukan untuk memahami dan mencapai kesuksesan tertentu sebagai hasil dari interaksi antara Inteligent Quotient dan Emotional Quotient yangtinggi (Stoltz 2000:9).

* Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Program Pascasarjana (PPs) UNNES

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13

Implikasi dari tuntutan perubahan itu terhadap sistem pendidikan adalahperlunya perubahan kurikulum sekolah dan orientasi proses pembelajaran di kelas/sekolah. Kurikulum yang dibutuhkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia abad

21 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi (Balitbang Depdiknas 2001:6). Hal inidiperlukan guna lebih membekali peserta didik kemampuan menghadapi tantangan hidupdi kemudian hari secara mandiri, cerdas, kritis, rasional, dan kreatif.

Pembelajaran dalam konteks mempersiapkan sumber daya manusia abad 21harus lebih mengacu pada konsep belajar yang dicanangkan oleh Komisi UNESCOdalam wujud the four pillars of education (Delors 1996:86), yaitu belajar untukmengetahui (learning to know), belajar melakukan sesuatu (learning to do), belajarhidup bersama sebagai dasar untuk berpartisipasi dan bekerjasama dengan orang lain

dalam keseluruhan aktivitas kehidupan manusia (learning to life together), dan belajarmenjadi dirinya (learning to be). Model pembelajaran yang diperlukan adalah yangmemungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir ilmiah, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito 1989:120). Modelpembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untukbelajar (Joice & Weil 1996:7), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan,keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa (Zamroni 2000:30; Semiawan 1998:13). 

Berkenaan dengan model pembelajaran yang dibutuhkan diatas, modelpembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains diharapkan dapat menjadialternatif. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalahmodel pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistempenyajian materi secara terpadu (Beyer 1991:112). Model ini menekankan pada prosespencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjekbelajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanya

lahseorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.Dalam model ini siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaandengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukanoleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur 1998:19), dengandemikian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.

Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa

dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta,konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan 1992:18). Kepada siswa diberikan

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

kesempatan untuk langsung terlibat dalam aktivitas dan pengalaman ilmiah sepertiapayang dilakukan / dialami oleh ilmuwan. Dengan demikian siswa dididik dan dilatihuntukterampil dalam memperoleh dan mengolah informasi melalui aktivitas berpikir denganmengikuti prosedur (metode) ilmiah, seperti terampil melakukan pengamatan,

pengukuran, pengklasifikasian, penarikan kesimpulan, dan pengkomunikasian hasiltemuan.

Model pembelajaran ini merupakan strategi guided discovery yang membantusiswa belajar untuk belajar (learn to learn), membantu siswa memperoleh pengetahuandengan cara menemukannya sendiri (Carin & Sund 1989: 94). Di dalam model ini jugatercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan,

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan padakemampuan siswa dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan

atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehinggalebihmemberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi(Houston 1988:208). Dengan demikian siswa lebih diberdayakan sebagai subjek belajaryang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar,danguru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangunkompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap

ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sainspada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitukemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalammengembangkan diri (Chain and Evans 1990:5). Beberapa penelitian sebelumnyamembuktikan bahwa model-model pembelajaran yang menempatkan aktivitas siswasebagai yang utama, lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untukbersentuhan dengan berbagai objek belajar, dan adanya hubungan baik antara gurudansiswa, dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dan mendorongpenggunaan analitis kritis dan partisipasi aktif siswa (Haryono 1997:44; Nur 1997:3;

Sopyan 1999:125).

Terkait dengan masalah dan kebutuhan akan model pembelajaran yang relevandengan tuntutan perubahan, penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan modelpembelajaran berbasis keterampilan proses sains yang efektif untuk meningkatkanketerampilan proses sains siswa dan sekaligus pencapaian hasil belajar siswa disekolah.Model dikembangkan untuk lebih memberdayakan siswa dalam proses belajar,dirancang dengan mengacu pada teori dan model yang ada, serta hasil penelitianlapangan. Dengan demikian hasil akhir dari penelitian ini adalah model pembelajaranberbasis peningkatan keterampilan proses sains yang aplikabel dan secara empirik

telahteruji keefektifannya dalam mengembangkan kemampuan proses sains siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Research and Development (Rand D), yaitu suatu program penelitian yang ditindaklanjuti dengan programpengembangan untuk perbaikan atau penyempurnaan (Borg and Gall 1989:784-5). Untukmenghasilkan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains, ditempuhlangkah-langkah sistematis melalui riset dan data awal, perancangan, pengembanganmodel awal (preliminary form product) dan pengujian lapangan tingkat awal (preli

minaryfield testing).

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu konseptualisasi model dan ujikeefektifan model. Untuk konseptualisasi model, dilakukan kajian empiris tentang kemampuan proses sains guru dan siswa SD dan model pengembangan keterampilanproses sains dalam pembelajaran di SD. Dengan rancangan survei dan evaluatif,penelitian dilakukan di Kabupaten Pati, Purbalingga, dan Sukoharjo Jawa Tengah.Berdasarkan hasil kajian empiris tentang model pengembangan keterampilan proses

sains

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13

dalam pembelajaran di SD dan rujukan model teoretik, disusun model pembelajaranberbasis keterampilan proses sains yang diasumsikan lebih efektif. Selanjutnya padatahap uji keefektifan model, penelitian dilakukan dengan desain eksperimen yang

diawalidengan penyusunan Buku Panduan Model Pembelajaran Berbasis Keterampilan ProsesSains sebagai acuan bagi guru dalam merancang, melaksanakan pembelajaran, danmelakukan evaluasi. Dengan rancangan one group postest only (Millan 2001:330), modelpembelajaran berbasis keterampilan proses sains diujicobakan untuk pembelajaransainsatau IPA di kelas V pada 2 (dua) SD di Kabupaten Pati, 2 (dua) SD di KabupatenPurbalingga, dan 1 (satu) SD di Kabupaten Sukoharjo. Untuk keefektifan modeldilakukan uji t-test satu sampel dengan standar pencapaian 70%.

Secara sederhana langkah dan target yang dicapai dari setiap tahapan penelitian

tervisualisasikan dalam flow-chart berikut ini.

LANGKAH I:Studi Pustakadan Hasil-hasilPenelitianyang relevanLANGKAH II:Merancang danMelaksanakanPenelitianPendahuluanDESKRIPSI:

1. Keterampilan prosessains siswa.2. Keterampilan prosessains guru.3. Model pengembanganketerampilan prosessains di sekolah saat ini.LANGKAH III:"Pengembangan/KonseptualisasiModel

LANGKAH IV:"SeminarLokakarya danPelatihan Modelbagi Guru KaderPROTOTYPEMODELPEMBELAJARANBERBASISKETERAMPILANPROSES SAINSLANGKAH VUji Model

melaluiEksperimenLANGKAH

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

VIRevisiModel1. MODEL PEMBELAJARANBERBASIS KETERAMPILANPROSES SAINS (dalam bentukbuku siap publikasi).

2. Deskripsi tentang Keefektivadan Feasibilitas Model dalammengembangkan keterampilanproses sains siswaTAHAP I(TH. 2003)TAHAP II(TH. 2004)Bagan 1: Rangkaian Kegiatan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran BerbasisKeterampilan Proses Sains

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

Hasil dan Pembahasan

Deskripsi Hasil Penelitian

Sesuai dengan tahapan penelitian pengembangan yang dilakukan, hasilpenelitian ini mencakup kemampuan proses sains siswa dan guru SD, model/polapengembangan keterampilan proses sains di SD, model pembelajaran berbasisketerampilan proses sains, dan keefektifan model pembelajaran berbasis keterampilanproses sains dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

1.Kemampuan proses sains siswa dan guru SDKemampuan proses sains dasar siswa Kelas IV dan V SD pada umumnya masihrendah, tingkat penguasaan proses sains siswa baru mencapai 46,08% atau denganrerata sekor 17,51 dari rentang sekor antara 0 38. Antara Kelas IV dan V SD tida

kmenunjukkan adanya perbedaan yang signifikan di dalam penguasaan keterampilanproses sainsnya (Fo = 0,809 dengan p = 0,369). Sementara kemampuan proses sainsguru Kelas IV dan V SD pada umumnya juga masih rendah, tingkat penguasaanproses sains guru baru mencapai 65,79% atau dengan rerata sekor 25,00 dari sekor maksimum 38. Antara kemampuan proses sains yang dikuasai oleh guru Kelas IVdan yang dikuasai oleh guru Kelas V, juga tidak menunjukkan adanya perbedaanyang signifikan (Fo = 0,242 dengan p = 0,628).

2.Model atau pola pengembangan keterampilan proses sains di SDPengembangan kemampuan proses sains siswa dalam pembelajaran di SD masih

terbatas, proses pembelajaran yang dikembangkan oleh para guru Kelas IV dan V SD sejauh ini belum kondusif bagi berkembangnya keterampilan proses sains siswa.Meski secara umum pengembangan keterampilan proses sains telah menjadi bagiandari program pembelajaran guru, tetapi belum secara nyata menjadi fokuspembelajaran guru. Pembelajaran keterampilan proses sains dilaksanakan secaraterintegrasi dengan penyajian materi pelajaran, dikembangkan dalam konteks sebagaisarana pembuktian konsep atau teori, dengan intensitas kegiatan guru untukmendorong berkembangnya keterampilan proses sains yang masih rendah, dievaluasisecara terintegrasi dengan evaluasi hasil belajar siswa dalam bentuk tes tertulis

dengan fokus pada hasil atau produk proses sains.

3.Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sainsModel pembelajaran berbasis keterampilan proses sains didefinisikan/dirumuskansebagai penerjemahan keterampilan proses sains yaitu perangkat kemampuankompleks yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikanilmiah ke dalam rangkaian proses pembelajaran. Pembelajaran dirancang untuk lebihmemberikan kesempatan kepada siswa dalam menemukan fakta, membangunkonsep, dan nilai-nilai baru melalui proses peniruan terhadap apa yang biasadilakukan oleh para ilmuwan. Secara substantif model pembelajaran inidikembangkan dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan, penyajian (inti), dan penutup

dengan pola kegiatan sebagaimana tervisualisasikan dalam bagan pada gambar 2.Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains ini, secara rinci

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

tertuang dalam buku panduan yang berisi tentang konsep, rancangan, pelaksanaan,dan sistem evaluasi dalam pembelajaran berbasis keterampilan proses sains

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13

Guru menetapkan tujuanpembelajaran (termasukjenis keterampilan prosessains yang mau dicapai)

Guru mengajukan suatupermasalahan yang harus dicarijawabnya oleh siswa

Siswa menyusun hipotesis/jawaban sementara yang perludikaji lebih lanjutSiswa melakukan proses sainsuntuk mengunpulkan data danmenguji hipotesis denganmengikuti LKS yang disiapkanSiswa kurang antusias/tidaktertarik untuk melakukan prosessains

Guru memotivasi siswauntuk melakukan aktivitasproses sainsSiswa menemukan jawab -hasildari proses sains

TERJADI PROSESDISCOVERY

Gambar 2: Tahapan Proses Pembelajaran Berbasis PeningkatanKeterampilan Proses Sains

4.Keefektifan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sainsUji keefektifan model dilakukan di SD Margorejo 01 dan SD Pati Kidul 01Kabupaten Pati, SD Kalimanah 01 dan SD Bojanegara 01 Kabupaten Purbalingga,dan SD Sukoharjo 02 Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Hasil pengukuranterhadap pencapaian hasil belajar IPA (sains) sebagai efek dari treatment berupa penerapan model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains yang dilaksanakan selama kurun waktu dua bulan (AgustusSeptember 2004), adalahsebagai berikut.

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

Tabel 1: Hasil Belajar IPA (Sains) Siswa Kelas V SD dalam Persen

Variabel N S Min S Mak Mean SEM SD VariansPenguasaan Konsep Sains 192 54.29 77.14 66.35 .6183 8.57 73.40

Penguasaan Proses Sains 192 50.00 78.26 67.27 .5661 9.09 82.65Penguasaan Sikap Sains 192 58.75 82.50 69.92 .5684 7.88 62.03

Dari tabel itu dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian hasil belajar IPA siswakelas V SD yang memperoleh treatment pembelajaran berbasis keterampilan proses sainssudah relatif lebih baik dibandingkan dengan pencapaian periode sebelumnya. Tingkatpenguasan proses sains siswa telah mencapai 67,27%, sudah jauh di atas tingkatpencapaian siswa pada tahun sebelumnya yang baru 46,08%.

Selanjutnya hasil uji hipotesis deskriptif dengan standar pencapaian atau mean

populasi (µ) 70%, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 2: Rangkuman Hasil Analisis Uji Hipotesis

Variabel t df p KeteranganPenguasaan Konsep Sains -5.897 191 .000 SignifikanPenguasaan proses Sains -4.166 191 .000 SignifikanPenguasaan Sikap Sains -.149 191 .882 Non Signifikan

Hasil itu menunjukkan bahwa dengan standar pencapaian hasil belajar IPA(sains) siswa kelas V SD 70% baik dalam hal penguasaan konsep, penguasaan proses,dan sikap sains, secara empirik yang terbukti baru dalam hal penguasaan sikap sa

ins (te =-0,149 dengan p = 0,882).

Pembahasan Hasil Penelitian

Beberapa hal yang perlu didiskusikan berkenaan dengan hasil temuan di atasadalah:

1. Rendahnya kemampuan proses sains dasar siswa dan guru SDTingkat penguasaan kemampuan proses sains siswa SD sebagai kemampuandasar untuk menemukan dan mengelola pengetahuan baru masih kurang dari 50%.Hal ini perlu menjadi perhatian, terlebih jika dikaitkan dengan keterampilan pro

sessains menjadi salah satu bidang keterampilan dasar hidup yang berkenaan denganupaya pengembangan dan penciptaan diri secara maksimum. Keterampilan prosessains merupakan dasar keterampilan akademik, di samping sebagai basic learningtools yang merupakan keterampilan untuk membentuk landasan pada setiapindividu dalam mengembangkan diri secara lebih lanjut. Kemampuan proses sainstidak saja sebagai bagian dari sains dalam pengertian natural science, tetapi

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13

juga menjadi alat (tools) bagi penyelidikan ilmiah yang dapat digunakan padasemua bidang keilmuan.

Dari sisi pembelajaran di SD, rendahnya kemampuan proses sains siswa

setidaknya dapat dijelaskan dari aspek proses pembelajaran yang berlangsung dandari aspek sistem penilaian yang dikembangkan oleh para guru. Dari sisi prosespembelajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru SD tampakbelum kondusif bagi perkembangan kemampuan proses sains siswa. Hal ini tampakdari intensitas kegiatan pembelajaran yang mendorong pengembangan keterampilanproses sains siswa, seperti; mengkondisikan siswa untuk mempelajari petunjukkegiatan siswa atau LKS, membimbing siswa untuk menyusun hipotesis, melakukanproses sains, menyimpulkan hasil proses sains, menyusun laporan hasil proses sains,dan membahas hasil temuan dari proses sains, masih kadang-kadang dilakukanoleh para guru, belum merupakan sesuatu yang selalu dilakukan oleh guru dalamproses pembelajarannya. Metode pembelajaran yang paling sering diterapkan oleh

guru juga masih berkisar pada ceramah dan tanya jawab, sedangkan metode proyekdan studi lapangan maupun metode penemuan masih jarang dilakukan oleh paraguru. Penggunaan alat pelajaran atau media dalam proses pembelajaran lebih sebagaialat bantu mengajar guru, bukan sebagai sumber belajar bagi siswa.

Dari sisi sistem evaluasi yang dikembangkan oleh para guru selama ini jugatampak kurang mendorong bagi pengembangan keterampilan proses sains siswa.Evaluasi kemampuan proses sains dilakukan secara terintegrasi dengan evaluasi hasilbelajar pada umumnya dalam bentuk tes tertulis. Baru sedikit yang mengembangkanevaluasi kemampuan proses sains dalam bentuk pengamatan, dan fokus penilaianpun masih cenderung pada produk atau hasil dari suatu proses sains bukan pada

proses bagaimana siswa melakukan proses sains itu sendiri.

Satu hal yang cukup signifikan memberikan kontribusi terhadap masihrendahnya penguasaan kemampuan proses sains siswa tampaknya adalah dari sisikemampuan guru yang secara umum juga masih rendah. Kemampuan proses sainsyang dimiliki oleh para guru, betapapun menjadi landasan dalam perancangan danpelaksanaan proses pembelajarannya. Dengan demikian dapat dimengerti mengapaproses pembelajaran yang ada di sekolah tersebut belum kondusif bagiberkembangnya kemampuan proses sains siswa. Kemungkinan terbesarnya adalahkarena masih terbatasnya kemampuan proses sains para guru sendiri (yang barumencapai 65,79%).

2. Model pengembangan keterampilan proses sains di SD pada umumnyaHasil penelitian menunjukan keterampilan proses sains dikembangkan dalam kotekssebagai sarana pembuktian konsep dan atau teori, dilakukan secara terintegrasi dalampenyajian materi ajar dengan prakarsa dan kendali guru dalam keseluruhan prosespembelajaran masih sangat tinggi. Proses pembelajaran yang dikembangkan dandilaksanakan oleh para guru SD cenderung bersifat ekspositorik dengan berpusatpada guru, guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama (Jacobsen, Eggen, &Kauchak 1989:166). Meskipun dalam pelaksanaannya juga digunakan metode selainceramah dan dilengkapi atau dudukung dengan penggunaaan media, penekanannyatetap lebih pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

proses pencarian dan konstruksi pengetahuan.

Model pembelajaran guru yang didalamnya terkandung maksud untukmengembangkan keterampilan proses sains siswa tersebut, secara garis besar dapat

 dibedakan dalam tiga tahapan, yaitu; (a) tahap pendahuluan dimana gurumenyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaranyang akan dicapai, (b) tahap penyajian atau inti dimana guru menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengandemonstrasi untuk memperjelas materi yang disajikan, dan biasanya diakhiri denganpenyampaian ringkasan atau latihan-latihan, kemudian (c) tahap penutup dimanaguru melakukan evaluasi berupa tes dan kegiatan tindak lanjut seperti penugasandalam rangka perbaikan dan pengayaan/pendalaman materi. Secara visual dalambentuk bagan proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru SD tersebut

 adalah sebagai berikut.

Guru

merumuskan

tujuan

pembelajaran

Guru melakukanapersepsi

Guru menginformasikantentang materi dan tujuanpembelajaranSiswa memberikanresponsGuru melakukan EKSPOSITORI,menyajikan materi pembelajaranmelalui demonstrasi denganaktivitas proses sains sebagai saranaklarifikasi konsep/teoriGambar 3: Proses Pengembangan Keterampilan Proses Sains dalamPembelajaran di Kelas/ Sekolah

3. Buku panduan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sainsUntuk memperkenalkan dan sekaligus membekali para guru tentang modelpembelajaran berbasis keterampilan proses sains, telah dikembangkan/disusun Buku Panduan Model Pembelajaran berbasis Keterampilan Proses Sains. Buku ini berisitentang ; (a) konsep pembelajaran berbasis keterampilan proses sains, (b) rancanganpembelajaran berbasis keterampilan proses sains, (c) pelaksanaan model

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13

pembelajaran berbasis keterampilan proses sains, dan (d) sistem evaluasi dalampembelajaran berbasis keterampilan proses sains.

Sebagai pegangan guru dalam merancang suatu model pembelajaran berbasis

keterampilan proses sains, melaksanakan dalam praktik pembelajaran dikelas/sekolah, dan melakukan evaluasi terhadap keberhasilan proses pembelajaran, Buku Panduan Model Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains, secarasubstantif telah memenuhi fungsi dan target yang ingin dicapai. Hal ini dapatdisimpulkan dari respon guru yang mengikuti sosialisasi untuk implementasi, merasamudah menangkap isi dan memahami apa yang mesti dilakukan dalampengembangan program pembelajaran berikut pelaksanaan hingga evaluasinya. Bukupanduan yang dikemas dalam bahasa yang relatif sederhana, tidak terlalu teoretis,dan singkat cukup akomodatif terhadap situasi dan kondisi guru yang sarat dengan

 tugas. Sebagai pembimbing guru, di dalamnya telah disajikan sejumlah contohaplikatif yang mempermudah guru untuk mengimplementasikan sesuai denganbidang garapan masing-masing.

Buku panduan yang ditawarkan tersebut akan lebih baik jika dilengkapi denganbeberapa ilustrasi gambar. Namun demikian ilustrasi yang dimaksud supayadiperhatikan tingkat relevansi dan kebermanfaatannya, dibandingkan sebagaipelengkap yang justru dapat mengacaukan makna atau justru menimbulkankesalahan konsep.

4. Keefektifan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sainsPenerapan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains secara riil

mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar sains siswa, terutama dalam halpenguasaan keterampilan proses sains. Jika keterampilan proses sains diterima dandiakui sebagai kemampuan dasar hidup siswa terutama dalam membangunkemampuan belajar dan penciptaan diri, model pembelajaran yang dikembangkan inidapat menjadi salah satu media bagi pengembangannya. Melalui prosespembelajaran yang mengitegrasikan keterampilan proses sains dalam suaturangkaian proses pembelajaran, memungkinkan siswa memperoleh pengalamanbelajar yang beragam dan relatif lebih bermakna. Dengan melakukan proses sainssebagaimana yang dilakukan oleh para saintis dalam penyelidikan ilmiahnya, parasiswa dapat mengembangkan berbagai aspek kemampuan untuk belajar lebih lanjut,di samping mengembangkan berbagai sikap ilmiah yang standar.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains sebagai bentuk strategipembelajaran, dalam implementasinya menuntut komitmen dari guru dan sekolahsecara kelembagaan. Guru dituntut untuk mau belajar dan terus melakukan inovasidalam praktik pembelajarannya. Model ini menuntut guru untuk berpikir positif danberupaya mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembelajaran yang lebihmemungkinkan siswa beraktivitas melakukan proses sains. Guru harus selalumenyediakan lembar kerja siswa yang dapat menjadi pedoman bagi siswa dalammelakukan aktivitas belajar, dan ini membutuhkan komitmen guru akan panggilantugas profesionalnya. Dari sisi sekolah sebagai sistem dimana proses pembelajarandikembangkan guru, model pembelajaran berbasis keterampilan proses sainsmembutuhkan kemampuan manajerial kelas yang baik dengan jumlah siswa yang

akomodatif dan fasilitas belajar yang memadai.

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

Terkait dengan tingkat keefektifan model pembelajaran berbasis keterampilanproses sains yang dirasakan belum maksimal, dapat dijelaskan dari kondisi lapanganyang belum secara utuh mendukung implementasi model. Dari sisi siswa yang harus

dikelola oleh guru dalam suatu program pembelajaran, bagi sekolah yang secara riildinilai oleh masyarakat sebagai sekolah maju, sekolah favorit, jumlah siswanyarata-rata melebihi kapasitas (di atas 40 siswa). Dengan demikian kondisi ini kurangkondusif bagi terapan model, terlebih jika tidak didukung oleh fasilitas belajaryangdiperlukan. Di samping itu para guru belum terbiasa berfungsi sebagai manajerdalam proses pembelajaran dan sebagai fasilitator bagi siswa dalam proses belajar,sehingga kecenderungan untuk mendominasi aktivitas belajar di kelas masih menjadi

hambatan psikologis baik yang disadari maupun tidak oleh para kebanyakan guru,terutama di SD.

Simpulan dan Saran

Simpulan dari penelitian ini adalah; (1) Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah bentuk pembelajaran yang mengintegrasikanketerampilan proses sains ke dalam rangkaian proses belajar mengajar guna mengarahkansiswa pada proses konstruksi pengetahuan secara mandiri. Proses pembelajaran dirancangsedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep,

teori, dan sikap tertentu melalui proses sains secara mandiri. Secara rinci modelpembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains ini dituangkan dalam bentuk Buku Panduan yang berisi tentang ; (a) konsep pembelajaran berbasisketerampilan proses sains, (b) rancangan pembelajaran berbasis keterampilan prosessains, (c) pelaksanaan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains, dan (d)sistem evaluasi dalam pembelajaran berbasis keterampilan proses sains. (2) Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains terbukti cukup efektif dalam

meningkatkan kemampuan proses sains siswa sekaligus pencapaian hasil belajarnyasecara keseluruhan. Tingkat pencapaian penguasaan konsep sains, penguasaan prosessains, dan sikap sains siswa yang memperoleh treatment pembelajaran berbasisketerampilan proses sains, masing-masing adalah 66,35%, 67,27%, dan 69,92%. Khususuntuk penguasaan proses sains dengan diterapkannya model ini telah dapat meningkatkanpencapaian siswa menjadi 67.27% dari kondisi sebelumnya yang baru 46.08%.

Selanjutnya berdasarkan temuan tersebut, disarankan: (1) Kepada para guru SDuntuk lebih memahami tentang makna belajar bagi siswa yang selanjutnya berimplikasi

pada pelaksanaan fungsi sebagai pembelajar. Belajar bagi siswa supaya dipahami sebagaiproses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan atau pengetahuan yang

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

dilakukan oleh siswa secara mandiri atau bersama-sama dengan orang lain. Dengandemikian mengajar adalah kegiatan partisipasi guru dalam membangun pemahamansiswa, bukan sekedar transfer informasi dari guru kepada siswa. Dalam konteks inilahmodel pembelajaran berbasis keterampilan proses mengarahkan pada pembentukanpengetahuan oleh siswa sebagai hasil dari proses pencarian dan penemuannya sendiri. Itu

berarti fungsi guru dalam proses pembelajaran di kelas/sekolah lebih sebagai manajeryang mengelola aneka sumber belajar yang ada, dan sebagai fasilisator bagi terjadinyaproses belajar bagi siswa. (2) Untuk mendukung terlaksananya Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains dapat dijadikan alternatif untuk melengkapi berbagai model pembelajaran yang direkomendasi

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

JURNAL PENDIDIKAN DASAR VOL.7, NO.1, 2006: 1-13

kan oleh kurikulum. Kurikulum 2004 sangat menganjurkan penerapan modelpembelajaran kontekstual, melalui pembelajaran berbasis keterampilan proses sainspembelajaran menjadi sangat kontekstual dengan memberikan pengalaman belajar yan

gberagam dan lebih bermakna.

Daftar Acuan

Beyer, Barry K. 1991. Teaching Thinking Skill: A Handbook for Elementary SchoolTeachers. New York, USA: Allyn & Bacon.

Borg, Walter R. and Meredith Damien Gall. 1989. Educational Research. New York:Longman.

Carin, Arthur A and Robert B. Sund, 1989. Teaching Science Through Discovery.

Columbus, Ohio: Merril Publishing Company.

Chain, Sandra E and Jack M. Evan. 1990. Sciencing: An Involvement Approach toElementary Science Methods. Columbus, Ohio: Merril Publishing Company.

Delor, Jacquis. 1996. Learning: The Treasure Within. Paris: UNESCO.

De Vito, Alfred. 1989. Creative Wellsprings for Science Teaching. West Lafayette,Indiana: Creative Venture.

Haryono. 1997. Penelitian dan Pengembangan Model Proses Belajar yang BercirikanPeningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kritis Siswa SD, Laporan

Penelitian Hibah Bersaing III/3 Perguruan Tinggi 1996/1997. Semarang:Lemlit IKIP Semarang.

Houston, W. Robert., et all. 1988. Touch the Future Teach. St. Paul, MN: WestPublishing Company.

Joice, Bruce and Marsha Weil. 1996. Model of Teaching. (Boston: Allyn and Bacon. 

Millan, James H. Mc. 2001. Research in Education. New York: Addison, WesleyLongman.

Nur, Mohamad. 1997. Pengembangan Model PBM IPA Berorientasi PKP untukMeningkatkan Daya Nalar Siswa", Executive Summary Hasil-hasil PenelitianHibah Bersaing Perguruan Tinggi, Buku IV. Jakarta: Ditbinlitabmas DirjenDikti Depdikbud.

Nur, Mohamad (Editor). 1998. Proses Belajar Mengajar dengan Metode PendekatanKeterampilan Proses. Surabaya: SIC.

Semiawan, Conny R. dkk. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia.

Semiawan, Conny R. 1998. Pendidikan Tinggi: Peningkatan Kemampuan ManusiaSepanjang Hayat Seoptimal Mungkin. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-

Haryono, Model Pembelajaran Berbasis..

Sopyan,Ahmad. 1999. Pengaruh Teknik Pembelajaran Kreatif dan KemampuanPenalaran terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SLTP, Disertasi (tidakditerbitkan). Jakarta: PPS UNJ.

Stoltz, Paul G. 2000. Adversity Quetient: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang. (AlihBahasa: T.Hermaya). Jakarta: Grasindo.

Tilaar, H. A. R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalamPerspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia.

Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.

5/13/2018 Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Ketrampilan Proses Sains - slidepdf....

http://slidepdf.com/reader/full/model-pembelajaran-berbasis-peningkatan-ketrampilan-proses-