model matriks bcg

10
Strategic Management Jacobus Rico Kuntag (2014) MODEL MATRIKS BCG Jacobus Rico Kuntag (2014) Kenapa harus menggunakan Analisis BCG? Divisi-divisi otonom (atau pusat laba) dari suatu organisasi memetakan apa yang disebut sebagai keragaman usaha atau portofolio bisnis (business portfolio). Ketika divisi- divisi suatu perusahaan bersaing di industri yang berbeda, strategi yang terpisah harus dikembangkan untuk setiap bisnis. Matriks BCG secara khusus dirancang untuk membantu upaya-upaya perusahaan multidivisional dalam merumuskan strategi. Matriks BCG merupakan salah satu model perencanaan portofolio yang diperkenalkan pada tahun 1968 oleh Bruce Henderson dari The Boston Consulting Group (BCG), 1 sebuah perusahaan konsultasi manajemen swasta yang berbasis di Boston. BCG mempekerjakan sekitar 1.400 konsultan di seluruh dunia. Apa itu Model BCG? 2 Model BCG dikenal sebagai alat manajemen portofolio yang digunakan dalam teori siklus produk (product life cycle). Model BCG sering digunakan untuk memprioritaskan produk mana dalam bauran produk perusahaan yang mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian. Model BCG didasarkan pada klasifikasi produk (dan secara implisit juga unit bisnis perusahaan) dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar (market growth) dan pangsa pasar relatif (relative market share) terhadap pesaing terbesar (highest competitor). Kerangka kerja ini mengategorikan produk dalam portofolio sebuah perusahaan sebagai bintang, sapi perah, anjing, atau tanda tanya sesuai dengan tingkat pertumbuhan, pangsa pasar, dan arus kas positif atau negatif. Dengan menggunakan arus kas positif, perusahaan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan. 1 The Boston Consulting Group (http://www.bcg.com/about_bcg/vision/our_heritage/history/history_1968.aspx) 2 Gambar dimodifikasi oleh Maxi-Pedia (http://www.maxi-pedia.com/BCG+matrix+model)

Upload: endividia

Post on 18-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

manajemen strategi

TRANSCRIPT

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    MODEL MATRIKS BCG

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Kenapa harus menggunakan Analisis BCG?

    Divisi-divisi otonom (atau pusat laba) dari suatu organisasi memetakan apa yang

    disebut sebagai keragaman usaha atau portofolio bisnis (business portfolio). Ketika divisi-

    divisi suatu perusahaan bersaing di industri yang berbeda, strategi yang terpisah harus

    dikembangkan untuk setiap bisnis. Matriks BCG secara khusus dirancang untuk membantu

    upaya-upaya perusahaan multidivisional dalam merumuskan strategi. Matriks BCG

    merupakan salah satu model perencanaan portofolio yang diperkenalkan pada tahun 1968

    oleh Bruce Henderson dari The Boston Consulting Group (BCG),1 sebuah perusahaan

    konsultasi manajemen swasta yang berbasis di Boston. BCG mempekerjakan sekitar 1.400

    konsultan di seluruh dunia.

    Apa itu Model BCG? 2

    Model BCG dikenal sebagai alat manajemen

    portofolio yang digunakan dalam teori siklus

    produk (product life cycle). Model BCG sering

    digunakan untuk memprioritaskan produk

    mana dalam bauran produk perusahaan yang

    mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian.

    Model BCG didasarkan pada klasifikasi

    produk (dan secara implisit juga unit bisnis

    perusahaan) dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar (market

    growth) dan pangsa pasar relatif (relative market share) terhadap pesaing terbesar (highest

    competitor). Kerangka kerja ini mengategorikan produk dalam portofolio sebuah perusahaan

    sebagai bintang, sapi perah, anjing, atau tanda tanya sesuai dengan tingkat pertumbuhan,

    pangsa pasar, dan arus kas positif atau negatif. Dengan menggunakan arus kas positif,

    perusahaan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan.

    1 The Boston Consulting Group (http://www.bcg.com/about_bcg/vision/our_heritage/history/history_1968.aspx) 2 Gambar dimodifikasi oleh Maxi-Pedia (http://www.maxi-pedia.com/BCG+matrix+model)

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Kapan kita menggunakan Analisis BCG?

    Setiap produk memiliki siklus hidup, dan setiap tahapan dalam siklus hidup produk

    mewakili perbedaan profil pengembalian dan risiko (risk and return). Secara umum,

    perusahaan harus menjaga portofolio yang seimbang dari produk. Memiliki portofolio yang

    seimbang mencakup di dalamnya produk yang pertumbuhannya tinggi serta produk yang

    pertumbuhannya rendah.

    Produk yang pertumbuhannya tinggi, misalnya produk-produk baru yang mencoba

    untuk mendapatkan beberapa pasar. Butuh beberapa upaya dan sumber daya untuk

    memasarkannya, untuk membangun saluran distribusi, dan untuk membangun infrastruktur

    penjualan, tetapi ini adalah produk yang diharapkan dapat membawa emas di masa yang

    akan datang. Contoh dari produk ini adalah iPad.

    Produk yang pertumbuhannya rendah, misalnya produk yang sudah dikenal pasar.

    Karakteristik dari produk ini tidak banyak berubah, pelanggan tahu apa yang mereka

    peroleh, dan harga tidak banyak berubah. Produk ini hanya memiliki anggaran terbatas untuk

    pemasaran, diumpamakan sapi perah yang membawa aliran uang tunai secara konstan.

    Contoh dari produk ini adalah pasta gigi Colgate.

    Tetapi pertanyaannya adalah: bagaimana kita persis mengetahui apa fase produk

    kita, dan bagaimana kita mengklasifikasi apa yang kita jual? Selain itu juga: mana setiap

    produk kita yang sesuai dengan bauran produk? haruskah kita mempromosikan salah satu

    produk lebih dari produk yang lain? Model Matriks BCG dapat membantu.

    Matriks BCG menjangkau lebih jauh dari bauran produk. Mengetahui apa yang kita

    jual, membantu para manajer untuk membuat keputusan tentang prioritas untuk menetapkan

    tidak hanya produk tetapi juga korporasi dan unit bisnis.

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Bagaimana Matriks BCG bekerja?

    Perusahaan menganalisis dan kemudian menempatkan suatu unit bisnis (dalam hal

    ini, produk) ke dalam Matrix BCG pada empat kategori berikut:

    1. Question marks adalah kondisi suatu unit bisnis di pasar yang berkembang, tetapi

    memiliki pangsa pasar yang rendah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada produk-

    produk baru, di mana masih sedikit pembeli yang menggunakan produk-produk

    tersebut. Produk dapat memiliki tingkat permintaan yang tinggi namun tingkat return

    yang rendah karena pangsa pasar rendah. Tujuan dari strategi pemasaran untuk

    membuat pasar menggunakan produk-produk tersebut. Strategi yang dapat digunakan

    adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk. Jika strategi

    yang diterapkan berhasil, maka produk bisa berpindah ke posisi stars. Sebaliknya jika

    gagal, maka akan berpindah ke posisi dogs. Alternatif strategi lainnya adalah divestasi.

    2. Stars adalah kondisi suatu unit bisnis yang memiliki pangsa pasar tinggi di pasar

    berkembang. Dalam siklus hidup produk yang baik, kondisi ini merupakan tahapan

    setelah question marks. Pada kondisi ini, produk menjadi pemimpin dalam suatu unit

    bisnis yang masih perlu banyak dukungan untuk promosi dan penempatan. Berbagai

    alternatif strategi yang dapat dilakukan seperti integrasi ke belakang, integrasi ke depan,

    integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan produk, atau pengembangan

    produk. Jika pangsa pasar dijaga dengan baik, stars cenderung tumbuh menjadi cash

    cows. Sebaliknya jika tidak, stars akan kembali ke posisi dogs.

    3. Cash cows adalah kondisi suatu unit bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar yang

    tinggi di pasar yang dewasa. Jika keunggulan kompetitif telah dicapai, cash cows

    memiliki margin keuntungan yang tinggi dan menghasilkan banyak aliran kas. Oleh

    karena pertumbuhan yang rendah, maka promosi dan penempatan investasi juga rendah.

    Produk-produk pada kondisi ini biasanya diperjuangkan oleh perusahaan. Strategi

    terbaik adalah pengembangan produk atau diversifikasi. Namun ketika kondisi ini

    melemah, maka alternatif strategi lainnya adalah penciutan atau divestasi.

    4. Dogs adalah kondisi suatu bisnis yang berada pada posisi pangsa pasar yang rendah di

    pasar yang pertumbuhannya juga rendah. Kondisi semacam ini sering kali membuat

    suatu divisi harus dilikuidasi, didivestasi, atau dipangkas melalui penciutan. Produk

    yang berada pada kondisi ini untuk pertama kalinya, strategi terbaik adalah penciutan.

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Gambar berikut memperlihatkan urutan sukses (success sequence) dan urutan bencana

    (disaster sequence) yang mungkin dialami oleh suatu produk.

    Bruce Henderson (1970) dalam BCG-Perspective (2014)3

    3 The Boston Consulting Group (https://www.bcgperspectives.com/content/Classics/strategy_the_product_portfolio/)

    Alternatif strategi: Integrasi, pengembangan pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk.

    II

    Alternatif strategi: Pengembangan produk, diversifikasi, penciutan, atau divestasi.

    Alternatif strategi: Penciutan, divestasi, atau likuidasi.

    Alternatif strategi: Penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, atau divestasi.

    I

    III IV

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Keterbatasan Model BCG

    Penting untuk memahami bahwa Model Matriks BCG juga memiliki beberapa kelemahan

    sebagai berikut:

    1. Masalah pertama adalah bagaimana kita mendefinisikan pasar dan bagaimana kita

    mendapatkan data tentang pangsa pasar.

    2. Pangsa pasar yang tinggi tidak selalu menghasilkan profitabilitas setiap saat.

    3. Saham atau ceruk bisnis (niche businesses) yang rendah dapat juga menguntungkan

    (beberapa dogs bisa lebih menguntungkan daripada cash cows).

    4. Model tidak mencerminkan tingkat pertumbuhan pasar secara keseluruhan.

    5. Model ini mengabaikan efek sinergi antara unit bisnis.

    6. Pertumbuhan pasar bukan satu-satunya indikator untuk daya tarik pasar.

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Langkah-Langkah membangun Matriks BCG 4

    1. Pilih unit yang akan dianalisis Matriks BCG dapat digunakan untuk menganalisis

    unit bisnis strategis, merek terpisah, produk atau perusahaan sebagai unit itu sendiri.

    Unit yang akan dipilih akan berdampak pada keseluruhan analisis. Oleh karena itu,

    sangat penting untuk menentukan unit yang Anda pilih untuk dianalisis.

    2. Tentukan pasar secara tepat Menentukan pasar merupakan salah satu hal yang

    paling penting dilakukan dalam analisis ini, karena salah menentukan pasar dapat

    menyebabkan penempatan posisi yang buruk. Sebagai contoh, jika kita melakukan

    analisis untuk merek mobil Mercedes-Benz di pasar kendaraan umum/penumpang,

    maka itu akan berakhir pada posisi dogs (berada kurang dari 20% pangsa pasar relatif),

    tetapi akan menjadi cash cows di pasar mobil mewah. Penentuan ini penting agar secara

    jelas mendefinisikan pasar untuk lebih memahami posisi portofolio perusahaan.

    3. Hitunglah pangsa pasar relatif Pangsa pasar relatif dapat dihitung dari segi

    pendapatan atau pangsa pasar. Perhitungan ini dilakukan dengan membagi pangsa pasar

    (atau pendapatan) unit Anda sendiri dengan pangsa pasar (atau pendapatan) pesaing

    terbesar Anda dalam industri yang sama. Sebagai contoh, jika pangsa pasar pesaing

    Anda dalam industri TV adalah 25% dan pangsa pasar merek perusahaan Anda adalah

    10% pada tahun yang sama, maka pangsa pasar relatif Anda hanya senilai 0,4. Pangsa

    pasar relatif diposisikan pada sumbu x, dengan sudut kiri atas pada angka 1, titik tengah

    pada angka 0,5, dan sudut kanan atas pada angka 0.

    4. Cari tahu tingkat pertumbuhan pasar Tingkat pertumbuhan pasar/industri dapat

    ditemukan dalam laporan industri, yang biasanya tersedia gratis secara online. Tingkat

    pertumbuhan juga dapat dihitung dengan melihat pertumbuhan pendapatan rata-rata

    perusahaan industri terkemuka, yang diukur dalam persentase. Titik tengah sumbu y

    biasanya ditetapkan pada tingkat pertumbuhan 10%, tetapi ini bisa saja bervariasi (lihat

    contoh analisis). Kadang, beberapa industri tumbuh selama bertahun-tahun tetapi pada

    tingkat rata-rata 1% atau 2% per tahun. Oleh karena itu, ketika melakukan analisis, Anda

    harus mencari tahu dengan cermat mana tingkat pertumbuhan yang dianggap signifikan

    (sebagai titik tengah).

    4 Sumber diadaptasi dari Strategic Management Insight (http://www.strategicmanagementinsight.com/tools/bcg-matrix-growth-share.html)

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Contoh Analisis 1

    Perusahaan Anda memiliki lima divisi, masing-masing ditunjukkan pada tabel

    berikut beserta informasi pendapatan, laba, pangsa pasar, dan tingkat pertumbuhan pasar.

    Pendapatan berkisar antara 1.000 hingga 5.000. Masing-masing divisi memiliki tingkat

    pertumbuhan industri yang positif.

    Unit Pendapatan Pendapatan

    (%) Laba

    Laba

    (%)

    Pangsa

    Pasar

    Kompetitor

    Teratas

    (%)

    Pangsa

    Pasar

    Anda

    (%)

    Pangsa

    Pasar

    Relatif

    Tingkat

    Pertumbuhan

    Pasar

    (%)

    Divisi A 5.000 34,48 2.000 23,53 20 5 0,25 11

    Divisi B 3.500 24,14 3.000 35,29 25 21 0,84 12

    Divisi C 2.500 17,24 1.000 23,53 15 8 0,53 8

    Divisi D 2.500 17,24 2.000 11,76 50 23 0,46 17

    Divisi E 1.000 6,90 500 5,88 30 5 0,17 4

    Total 14.500 100 8.500 100 - - - -

    Kolom pendapatan menunjukkan revenue atau hasil penjualan dari setiap unit bisnis

    (divisi/segmen/merek). Kolom laba menunjukkan profit atau pemasukan dari setiap divisi.

    Kolom pangsa pasar menunjukkan porsi pangsa pasar dari masing-masing divisi disertai

    dengan porsi yang dikuasai oleh top competitor atau market leader di industri yang sama.

    Pangsa pasar relatif dihitung sebagai rasio pangsa pasar (atau pendapatan) terhadap pangsa

    pasar (atau pendapatan) pesaing terbesar di industri yang sama. Tingkat pertumbuhan pasar/

    industri merupakan persentase kenaikan atau penurunan pendapatan suatu divisi pada

    periode yang sama.

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Divisi A memiliki volume penjualan terbesar, sehingga ukuran lingkaran yang

    mewakili divisi tersebut adalah yang terbesar dalam Matriks BCG. Lingkaran pada Divisi D

    adalah yang terkecil karena volume penjualannya adalah yang paling rendah dari seluruh

    divisi. Potongan lingkaran berwarna hijau menunjukkan persentase laba perusahaan yang

    dihasilkan oleh setiap divisi. Sebagaimana ditunjukkan, Divisi C menghasilkan persentase

    laba tertinggi, sedangkan Divisi E menghasilkan persentase laba terendah. Perhatikan dalam

    Gambar, bahwa Divisi A ditempatkan pada posisi tanda tanya, Divisi B ditempatkan pada

    posisi bintang, Divisi C ditempatkan pada posisi sapi perah, Divisi D ditempatkan

    pada posisi tanda tanya, dan Divisi E ditempatkan pada posisi anjing.

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Contoh Analisis 2

    Berikut contoh analisis pada pangsa pasar relatif yang lebih tinggi dari 100% dan

    dengan pertumbuhan pasar yang negatif. Perhatikan bahwa contoh berikut berbeda dengan

    contoh sebelumnya.

    Unit Pendapatan Pendapatan

    (%)

    Pangsa Pasar

    Kompetitor

    Teratas (%)

    Pangsa Pasar

    Anda (%)

    Pangsa

    Pasar Relatif

    Tingkat

    Pertumbuhan

    Pasar

    (%)

    Divisi A 2.500 46,67 15 15 1 3

    Divisi B 2.500 20 30 5 0,17 -15

    Divisi C 5.000 20 45 30 0,67 4

    Divisi D 2.000 13,33 10 1 0,1 8

    Total 15.000 100 - - - -

  • Strategic Management

    Jacobus Rico Kuntag (2014)

    Referensi:

    Fred David (2011). Strategic Management Concepts and Cases, 13th Edition. New Jersey:

    Prentice Hall.

    Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2011). Marketing Management, 14th Edition. New

    Jersey: Prentice Hall.

    http://www.bcg.com/

    https://www.bcgperspectives.com/

    http://www.maxi-pedia.com/

    http://www.strategicmanagementinsight.com/

    1. Kenapa harus menggunakan Analisis BCG?2. Apa itu Model BCG?3. Kapan kita menggunakan Analisis BCG?4. Bagaimana Matriks BCG bekerja?5. Keterbatasan Model BCG6. Langkah-langkah membangun Matriks BCG7. Contoh AnalisisReferensi