cakupan imunisasi bcg (autosaved)
DESCRIPTION
medicalTRANSCRIPT
BAB IV
PENYELESAIAN MASALAH
4.1 Program Imunisasi di Puskesmas Sei Selincah
1. Ada 11 program imunisasi yang dilakukan di Puskesmas Sei Selincah,diantaranya:
2. Pemberian imunisasi di posyandu
Program ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kecatatan & kematian
dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di posyandu.
3. Pemberian Imunisasi Campak
Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit campak.
4. Bulan imunisasi anak sekolah (DT/TT)
BIAS ditujukan untuk mencegah, tetanus toksoid dan difteri tetani pada anak SD
kelas 1,2 dan 3.
5. Monitor suhu vaksin
Program ini bertujuan agar suhu tetap stabil, sehingga vaksin tidak rusak dengan
cara menggunakan lemari sebagai tempat penyimpanan vaksin.
6. Penyuluhan individu
Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi.
7. Penyuluhan kelompok
Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi di
posyandu dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun.
8. KIPI
Program ini bertujuan untuk memantau semua kejadian sakit dan kematian yang
terjadi dalam masa satu bulan setelah pemberian imunisasi.Kerjasama lintas sektoral
9. Pembuatan PWS
Program ini ditujukan untuk mempermudah pelayanan imunisasi di wilayah kerja
puskesmas.
10. Pencatatan & Pelaporan
Program ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah bayi yang diimunisasi di
puskesmas dan posyandu.
19
4.2 Distribusi Jumlah Bayi di Puskesmas Sei Selincah
Berdasarkan Profil Kesehatan Puskesmas Sei Selincah tahun 2011, terdapat 664
bayi usia 0-11 bulan dalam wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah. Hasil ini didapatkan
dari perkalian jumlah penduduk total dengan nilai proyeksi yang sudah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten8
Berikut adalah perhitungan jumlah bayi (0-11 bulan) yang diestimasikan oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.12
Gambar2..EstimasiPendudukSasaran Program Pembangunan KesehatanTahun 2012 Provinsi
Sumatera Selatan
Berdasarkan nilai estimasi di atas, persentase jumlah bayi terhadap populasi
sebanyak 2.01 % maka, 12 perhitungan diatas diterapkan di dalam perhitungan jumlah
bayi di wilayah kerja puskesmas Sei Selincah.
Jumlah Bayi = Nilai Estimasi Bayi x Jumlah Penduduk
= 2,01 x 33.071 jiwa
= 664jiwa
Distribusi Jumlah Bayi Menurut Kelurahan di Puskesmas Sei Selincah Tahun 2011
20
Tabel 4.DistribusiJumlah Bayi menuru tkelurahan
Kelurahan JumlahBayi
Sei Selincah 390
SeiLais 274
Puskesmas 664
4.3 Input
Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan program
imunisasi
a. Sumber
1. Manusia (man)
Berdasarkan petunjuk Indikator Pelayanan imunisasi tahun 2011, tenaga petugas
program imunisasi di tingkat Puskesmas terdiri dari 4 orang bidan.
2.Dana (money)
Pelayanan kesehatan imunisasi di Puskesmas Sei Selincah tidak memiliki kendala
dalam hal pembiayaan. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, pembiayaan imunisasi
ditanggung oleh Jamkesmas. Selain itu, pembiayaan juga dapat diklaim dari program
Jamsoskes, atau lebih lengkapnya Jamsoskes Sumsel Semesta, bagi masyarakat Sumsel yang
miskin dan tidak mampu yang tidak termasuk dalam Askes, Jamkesmas, Asabri dan jaminan
kesehatan lain. Setiap mengadakan suatu program, misalkan penyuluhan maupun program
promosi lainnya, pemegang program harus memberikan pengajuan dana kepada pemimpin
puskesmas untuk biaya yang diperlukan. Dengan demikian belum ada standarisasi alokasi
dana yang jelas untuk program promosi imunisasi.
3. Sarana (material)
Pelayanan kesehatan imunisasi di Puskesmas Sei Selincah telah didukung dengan
sarana dan prasarana yang cukup memadai.
4.Metode (method)
21
Untuk metode program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah Palembang, terbagi
menjadi dalam gedung dan luar gedung. Untuk di dalam gedung, program pelayanan
imunisasi dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pasien didaftar di ruang pendaftaran
2. Pasien dipanggil menurut nomor urut
3. Petugas memberi konseling mengenai obat-obat imunisasi
4. Petugas menganamnesis, memeriksa dan mengisi kartu
5. Petugas memberikan pelayanan imunisasi
6. Petugas memberikan pesan untuk kontrol secara teratur atau jika ada keluhan
7. Pasien boleh pulang
Dari keseluruhan langkah di atas, tidak terdapat kekurangan dari segi metode.
b. Tata Cara
Kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Puskesmas Sei Selincah untuk pelayanan imunisasi
adalah sebagai berikut:
1. Adanya ruangan
2. Adanya meja dan kursi
3. Adanya petugas
4. Adanya alat-alat/ obat-obat imunisasi
5. Adanya pencatatan dan pelaporan
c. Kesanggupan
Petugas program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah Palembang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dan informasi mengenai imunisasi
secara efektif.
4.4 Proses
a. Perencanaan (Planning)
Siklus perencanaan yang dilakukan di Puskesmas Sei Selincah Palembang adalah satu
tahun (perencanaan tahunan) sesuai dengan periode tahun anggaran, dan dibuat dalam bentuk
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), yang dimulai dari perumusan Rencana Usulan
22
Kegiatan (RUK) sampai Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Perencanaan program
Imunisasi berpedoman pada pedoman nasional program imunisasi.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pelayanan kesehatan imunisasi di Puskesmas Sei Selincah memiliki penanggung
jawab dr. Sri M sebagai pimpinan Puskesmas. Adapun pemegang program pelayanan
kesehatan wajib imunisasi dipercayakan kepada 1 orang bidan, Made yang bertanggung
jawab membuat laporan serta melaporkan data-data yang di kumpulkan dalam pelayanan
imunisasi, yang juga merangkap sebagai pelaksana pelayanan..
c. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kegiatan yang telah direncanakan pada perencanaan
awal. Lalu dilanjutkan dengan fungsi koordinasi yang meliputi koordinasi horizontal terdiri
dari kerja sama lintas program dan kerja sama lintas sektoral.
Kerjasama lintas program dilakukan dengan adanya mini lokakarya tiap bulan, selain
itu dokter yang menjabat sebagai pimpinan Puskesmas melakukan supervisi kepada bidan,
perawat atau paramedis yang bertanggungjawab terhadap program imunisasi di Puskesmas
Sei Selincah. Dokter serta penanggungjawab kegiatan program imunisasi bersama dengan
petugas imunisasi lainnya juga memberikan penyuluhan kepada anggota masyarakat
mengenai imunisasi, tujuan dan manfaatnya, serta berbagai metode kontrasepsi yang ada.
Sedangkan untuk kerjasama lintas sektoral dilakukan dengan mini lokakarya
tribulanan. Kerjasama lintas sektoral bisa berupa memberikan penyuluhan kepada ketua
RT/RW, lurah, camat atau tokoh-tokoh masyarakat setempat lainnya yang menjadi panutan
dan dihormati oleh masyarakat.
d. Pengontrolan (Controlling)
Pada prinsipnya semua kegiatan dimonitor dan dievaluasi antara lain kegiatan
pelaksanaan akseptor imunisasi, penyediaan sarana dan prasarana pelengkap lainnya,
pelatihan petugas, program promosi imunisasi, dan supervisi. Salah satu alat kontrol atau
pemantauan program imunisasi adalah Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) imunisasi.
Dengan PWS imunisasi, dapat dipantau cakupan pelayanan imunisasi secara teratur
(bulanan) dan terus menerus, dapat dinilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan
hasil pencapaian, dapat ditentukan urutan wilayah prioritas yang akan ditangani secara
23
intensif, dapat direncanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia,
serta dapat menjadi sarana komunikasi lintas sektoral (dengan lurah dan camat). Pemantauan
juga dapat dilakukan dengan menelaah laporan, pengamatan langsung dan wawancara dengan
kader maupun dengan masyarakat sasaran, mendeteksi hambatan yang ada serta
menanggulanginya termasuk aktivitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian target, yang
dirumuskan dalam penilaian kinerja.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan cakupan peserta imunisasi perlu
diupayakan pengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek kualitas,
teknis dan aspek manajerial pelayanan imunisasi. Dari aspek kualitas perlu diterapkan
pelayanan yang sesuai standard dan variasi pilihan metode imunisasi sedangkan dari segi
teknis perlu dilakukan pelatihan klinis dan non-klinis secara berkesinambungan. Selanjutnya
aspek manajerial, pengelola program imunisasi perlu melakukan revitalisasi dalam segi
analisis situasi program imunisasi dan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan imunisasi.
24
4.5 Output
4.5.1 Cakupan Imunisasi BCG
Cakupan imunisasi BCG di Puskesmas Sei Selincah pada akhir tahun 2011 adalah
100,9%.Cakupan imunisasi BCG ini sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar
95%. Secara umum, pencapaian imunisasi BCG dari bulan januari sampai desember
pada tahun 2011 menunjukkan kemajuan yang stabil dan dapat memenuhi target yang
ditetapkan setiap bulannya. (lihat lampiran, grafik 4.3.1).
Grafik 4.5.1 Cakupan Imunisasi BCG di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 9 18 26.4 35.3 42.5 50 57.4 66.1 74.8 83.7 92.3 104.4
Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95
4.5.2 CakupanI munisasi HBUniject
Cakupan imunisasi HBUniject di PuskesmasSei Selincah pada akhir tahun 2011
adalah 86,9%. Cakupan imunisasi HBUniject ini melebihi 6.9% dari target 80%
25
Grafik 4.5.2 Cakupan Imunisasi Hbuniject di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 7.5 15 22.5 30 37.4 44.
8
52 54.1 63.1 71.4 79.5 86.9
Target 6.6 13.2 19.8 26.4 33 39.
6
46.2 52.8 59.4 66 72.6 80
ket: persentase (%)
4.5 .3 Cakupan Imunisasi DPT
Target imunisasi DP 1, 2 dan 3 pada tahun 2011 di Puskesmas Sei Selincah
secara berturut turut adalah 95%, 92% dan 90%. Semua target imunisasi tersebut dapat
dicapai dengan baik di Puskesmas Sei Selincah. Hal ini terlihat di grafik 2, grafik 3 dan
grafik 4 dimana pencapaian imunisasi DPT 1, 2 dan 3 adalah sebanyak 104,4%, 102%
dan 99,8%. Dari bulan Januari sampai bulan Desember, Puskesmas Sei Selincah secara
konsisten dapat menjalankan program imunisasinya dimana kunjungan imunisasi sudah
memenuhi target setiap bulannya. Data tersebut menggambarkan bahwa program
imunisasi DPT di Puskesmas Sei SelincahPalembang pada tahun 2011 sudah terlaksana
dengan baik karena pencapian imunisasinya bisa memenuhi target. Selengkapnya dapat
dilihat di lampiran, grafik 4.5.1, grafik 4.5.2 dan grafik 4.5.3.
26
Grafik 4.5.3.1 Cakupan Imunisasi DPT1 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 9 17.9 26.8 35.8 44.7 53.4 62.3 71 79.6 88.5 100 104.4
Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95
ket: persentase (%)
27
Grafik 4.5.3.2 Cakupan Imunisasi DPT2 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 8.9 17.5 26.1 34.7 43.3 52.2 60.8 69.1 77.2 85 93.3 102
Target 7.6 15.2 22.8 30.7 38.3 45.9 53.5 61.1 68.7 76.3 83.9 92
ket: persentase (%)
28
Grafik 4.5.3.3 Cakupan Imunisasi DPT 3 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
Series 1Series 2
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 8.3 16.7 25 33.3 41.7 50.1 58.4 66.7 74.8 83.1 91.4 99.8
Target 7.5 15 22.5 30 37.5 45 52.5 60 67.5 75 82.5 90
ket: persentase (%)
4.5.4 Cakupan Imunisasi Polio
Dari lampiran, grafik 4.6.1 dapat terlihat bahwa pencapaian imunisasi polio 1 di
Puskesmas Sei Selincah adalah sebesar 105,4% melampaui target yang ditetapkan.
Selain itu, pencapaian imunisasi polio 2 juga memenuhi melampaui target 101,6%
seperti yang tergambar di grafik 4.6.2. Lalu, grafik 4.6.3 memperlihatkan bahwa target
imunisasi polio 3 yang sebesar 92,% dapat dicapai sebanyak 104,1%. Selain itu,untuk
cakupan imunisasi polio 4 juga mencapai target yang diharapkan, yakni melebihi target
93% (tergambar di grafik 4.6.4). Jadi, program imunisasi polio yang dilakukan di
29
Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011 sudah berjalan dengan baik dimana cakupan
imunisasi polio 1, 2, 3 dan 4 dapat mencapai target.
Grafik 4.5.4.1 Cakupan Imunisasi Polio 1 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 8.9 17.6 26.2 34.8 38.1 52.4 61.4 70.3 79 87.9 89.9 105.4
Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95
ket: persentase (%)
30
Grafik 4.5.4.2 Cakupan Imunisasi Polio2 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 8.6 17 25.6 34 35.7 49.7 59.3 67.7 76.3 84.9 84.9 101.6
Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95
ket: persentase (%)
Grafik 4.5.4.3 Cakupan Imunisasi Polio 3 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
31
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
20
40
60
80
100
120
PencapaianTarget
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 8.9 17.5 26.1 34.5 39 50.8 50.7 68 76.6 84.9 84.9 104.1
Target 7.6 15.2 22.8 30.7 38.3 45.9 53.5 61.1 68.7 76.3 83.9 92
ket: persentase (%)
Grafik 4.5.4.4 Cakupan Imunisasi Polio 4 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PencapaianTarget
32
Pencapaian 4.1 12.7 21 29.3 33.8 45.7 53.8 62.1 70.1 78.4 78.4 95.2
Target 7.6 15.2 22.8 30.7 38.3 45.9 53.5 61.1 68.7 76.3 83.9 92
ket: persentase (%)
4.5.5 Cakupan Imunisasi Campak
Pada akhir tahun 2011, terlihat di lampiran grafik 3.6.1 bahwa bahwa pencapaian
cakupan imunisasi campak melebihi target 90%yaknisebesar 109,5%. Ada 664 bayi yang
sudah mendapat imunisasi campak dari total 733 bayi di Puskesmas Sei Selincah pada
tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa program imunisasi campak di Puskesmas Sei
Selincah pada tahun 2011 sudah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi target yang
dinginkan.
Grafik 4.5.5 Cakupan Imunisasi Campak di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pencapaian 8.9 17.3 25.6 41 52.3 60.6 68.4 76.7 84.8 93.1 96.7 109.5
Target 7.5 15 22.5 30 37.5 45 52.5 60 67.5 75 82.5 90
ket: persentase (%)
.
4.6 Sasaran
33
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
PencapaianTarget
Sasaran program ini pada dasarnya yaitu seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas
Sei Selincah, yang berjumlah 664 jiwa.
4.7 Dampak
Dampak yang diharapkan dengan dilaksanakannya program imunisasi yaitu dengan
terpenuhinya target cakupan peserta imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah. Dari
manajemen program imunisasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2011, didapatkan angka
cakupan peserta imunisasi melebihi semua target imunisasi yang membuktikan bahwa angka
prevalensi akseptor imunisasi di Puskesmas ini masih tergolong.
4.8 Fishbone Diagram Analisis Penyebab Masalah
Berikut adalah identifikasi sekaligus analisis masalah yang mungkin menyebabkan
tingginya prevalensi penderita di Puskesmas tersebut dengan menggunakan Fishbone
diagram seperti tertera dalam gambar berikut.
Gambar 1. Fishbone diagram Permasalahan Program imunisasidi Puskesmas Sei Selincah
34
Sarana
Pencapaian iminisasi yang jauh melebihi dari target yang sudah ditetapkan
Manusia
Pengetahuan tentang jumlah pasti penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah
Dana
Metode
4.9 Prioritas penyebab masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan diatas, harus ditetapkan satu prioritas
masalah yaitu dengan menggunakan metode USG yang menggunakan pertimbangan
beberapa aspek yaitu :
1. Urgency (dilihat dari mendesak atau tidaknya masalah tersebut)
2. Seriousness (tingkat keseriusan masalah)
3. Growth (tingkat perkembangan masalah)
Masing-masing aspek dinilai dengan menggunakan kriteria-kriteria dibawah ini
Kriteria yang sangat penting : Skor 5
Kriteria yang penting : Skor 4
Kriteria yang cukup penting : Skor 3
Kriteria yang kurang penting : Skor 2
Kriteria yang tidak penting : Skor 1
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan menjadi
prioritas masalah.
No Aspek Masalah Urgency Seriousness Growth Total
1. Pengetahuan tentang jumlah pasti penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah
5 5 4 14
Tabel 4. Penentuan Prioritas Masalah Pelaksanaan Program imunisasi Puskesmas Sei
Selincah
Dari hasil skoring dengan metode USG diatas, didapatkan prioritas masalahnya adalah
pengertahuan mengenai jumlah pasti penduduk di wilayah kerja puskesmas Sei Selincah
4.10 Prioritas Penyelesaian Masalah
Setelah menganalisis masalah dengan fishbone diagram dan menentukan prioritas
masalah berdasarkan metode USG, maka dapat disimpulkan ada beberapa metode yang
paling tepat untuk menyelesaikan masalah rendahnya prevalensi imunisasi di Puskesmas Sei
Selincah. Adapun beberapa langkah alternatif yang dapat diambil yaitu: Melakukan kerja
35
sama dengan pihak Badan Pusat Statistik Pada prinsipnya, pencapaian target imunisasi di
puskesmas Sei Selincah ini amat dipengaruhi dengan jumlah penduduk yang berada pada
wilayah kerja Sei Selincah ini. Dicurigai, pencapaian puskesmas yang jauh melebihi target ini
dikarenakan oleh tidak akuratnya jumlah penduduk yang ada pada wilayah kerja puskesmas.
Hal ini dapat terjadi karena data yang didapat (jumlah penduduk di wilayah kerja
puskesmas) dari kader-kader yang telah tersebar dari setiap kecamatannya.maka dari itu
kepala puskesmas perlu melakukan kerja sama dengan pihak Badan Pusat Statistik, agar
dapat diketahui secara jelas jumlah penduduk di wilayah kerja ini
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011 semuanya
memenuhi target yang telah ditetapkan. Dari 664 bayi di Puskesmas Sei Selincah, 100,9%
bayi sudah diimunisasi campak. 86,9% bayi sudah diimunisasi HBuniject. Sementara itu,
104,4% bayi telah diimunisasi DPT dan HB 1, 102% bayi telah diimunisasi DPT dan HB 2
serta 99,8% bayi telah diimunisasi DPT dan HB 3. Selain itu, pencapaian imunisasi polio
1, 2, 3 dan 4 juga memenuhi target yaitu secara berturut-turut sebanyak 105,4%, 101,6%,
104,1% dan 95,2%. Dan 109,5% bayi telah diberikan imunisasi campak. Dari data ini dapat
diketahui bahwa program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah sudah berjalan dengan baik
dimana cakupan imunisasi dasar dapat melebihi target yang dinginkan.
Data jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Sei Selincah merupakan data yang
didapat dari kader-kader yang tersebar di wilayah kerja puskesmas
5.2 Saran
Puskesmas Sei Selincahdiharapkan dapat secara konsisten melaksanakan program
imunisasi yang telah dilakukan pada tahun-tahun berikutnya sehingga pencapaian cakupan
imunisasi dasar dapat terus ditingkatkan hinggamencapaikeadaancakupan optimal 100%.
Keberhasilan program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah ini juga sebaiknya
dipublikasikan.
Selain itu pihak puskesmas, dalam kasus ini diwakili oleh kepala puskesmas harus
melakukan kerjasama dengan pihak Badan Pusat statistic agar mendapatkan data yang akurat.
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Data Statistik Indonesia. 2010. Angka Kematian Balita. [dikutip 12 Juni2011]; Tersedia
di: http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/440/440/
2. Departemen Kesehatan. 2010. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Kematian
Bayi Perlu Kerja Keras. [dikutip 12 Juni2011]; Tersedia di:
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/793-untuk-menurunkan-angka-
kematian-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kerja-keras.html
3. Dinkes Banyuwangi. 2009. Upaya Peningkatan Cakupan Imunisasi. [dikutip12 Juni
2011]; Tersedia di: http://dinkes.banyuwangikab.go.id/bidang-p2p/upaya-peningkatan-
cakupan-imunisasi.html
4. MenteriKesehatanRepublik Indonesia. KeputusanMenteriKesehatan RI Nomor128 Tahun
2004 TentangKebijakanDasarPusatKesehatanMasyarakat. Jakarta; 2004.
5. Senewe FP, Wiryawan Y. ManajemenPemantauan Wilayah
SetempatKesehatanIbudanAnak Kota SukabumiTahun 2007.
PusatpenelitiandanPengembanganEkologidan Status Kesehatan,
BadanpenelitiandanPengembanganKesehatanDepartemenKesehatanRepublik Indonesia.
Jakarta : 2010
6. DinasKesehatanProvinsiSumaera Selatan. BukuProfilKesehatanProvinsi Sumatera
Selatan tahun 2010. Palembang ; 2010
7. Rosalina L. 1990. Program ImunisasidanPermasalahannya di Indonesia. Jakarta:
CerminDuniaKedokteran.
8. Rahardjo E. 1991. Imunisasi Polio danPermasalahannya. Jakarta:
CerminDuniaKedokteran.
37
9. Suyitno H. 1989.
PerananPencegahanPenyakitDalamPeningkatanTumbuhKembangAnak. Semarang:
FKUniversitasDiponegoro, hlm: 15.
10. Banin U. 2010. PengetahuandanSikapIbu yang
MelahirkanTentangPemberianImunisasiDasarPadaBayi di
RumahSakitIbudanAnaimunisasiadrulAini Medan Tahun 2010. Medan: FKMUSU, hlm: 1
11. Rosalina L. 1990. Program ImunisasidanPermasalahannya di Indonesia. Jakarta:
CerminDuniaKedokteran.
12. Rahardjo E. 1991. Imunisasi Polio danPermasalahannya. Jakarta:
CerminDuniaKedokteran.
13. SuyitnoH. 1989. PerananPencegahanPenyakitDalamPeningkatanTumbuhKembangAnak.
Semarang: FKUniversitasDiponegoro, hlm: 15.
14. BuletinSulteng. 2006. LaporanHasilKegiatanImunisasiProvinsi Sulawesi Tengah Tahun
2005. Palu: DinkesSulteng
38