model energi global

12

Click here to load reader

Upload: agus-sugiyono

Post on 12-Jun-2015

614 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dalam makalah ini dibahas model energi global yang sudah ada saat ini, yaitu : modelEdmond-Reilly, model Global 2100 dan model MARIA. Model-model ini dikembangkandari model sederhana untuk satu wilayah negara dengan menambahkan perdagangan energiantar negara.

TRANSCRIPT

Page 1: Model Energi Global

1

Model Energi Global1

Ir, Agus Sugiyono, M.Eng.

Peneliti BPP Teknologi

Intisari

Model energi global dapat merupakan salah satu alat untuk perencanaan energi, yaituuntuk menganalisis keterkaitan ekonomi, energi dan lingkungan bagi keseluruhan wilayah didunia dengan memperhitungkan perdagangan energi antar negara untuk jangka panjang.Dalam makalah ini dibahas model energi global yang sudah ada saat ini, yaitu : modelEdmond-Reilly, model Global 2100 dan model MARIA. Model-model ini dikembangkandari model sederhana untuk satu wilayah negara dengan menambahkan perdagangan energiantar negara dan mengadaptasi teknik terbaru yang lebih baik untuk menganalisis persoalanbidang energi. Bagi Indonesia yang sedang mempersiapkan memasuki era perdaganganbebas, perlu mengadaptasi model energi global yang telah ada tersebut. Karena model-model tersebut menggunakan PC maka tidaklah sulit untuk segera direalisasikan.

1. Pendahuluan

Sejalan dengan pertumbuhan permintaan energi, perlu suatu studi kelayakan untuk membangun

infrastruktur penyediaan energi termasuk di dalamnya mempersiapakan teknologi dan finansialnya.

Penggalian sumber energi serta dampak negatifnya terhadap lingkungan merupakan salah satu

karakteristik persoalan dalam perencanaan energi. Untuk menangani situasi yang kompleks ini,

perencana mempunyai beberapa cara untuk menganalisis yang meliputi : kebijaksanaan jumlah dan

harga energi, investasi, riset dan pengembangan lainnya. Keseluruhan aktivitas ini mempunyai

tingkat ketidakpastian yang dapat di luar kendali dari suatu negara, seperti harga energi dunia. Hal

ini memerlukan analisis berdasarkan data-data yang tersedia dan biasanya menggunakan komputer

sebagai alat bantu untuk keperluan tersebut dalam bentuk model energi.

Model energi pada saat ini telah digunakan secara luas oleh berbagai negara sejak terjadi krisis

minyak pada tahun 1973-1974. Model matematik banyak digunakan dalam model energi. Model

tersebut bervariasi mulai dari model yang berorientasi pada sisi penyediaan energi saja sampai

model yang menyeluruh yang meliputi sistem energi dan ekonomi.

Dalam kerjasama ekonomi Asia-Pasific (APEC) yang bertujuan untuk menggalang kerjasama

ekonomi dan menciptakan perdagangan bebas di wilayah tersebut, bidang energi juga mendapat

perhatian yang besar. Untuk keperluan itu perlu suatu perencanaan yang baik dalam menangani

kerjasama bidang energi. Model energi global dapat merupakan salah satu alat untuk keperluan

1 Laporan Teknis, Desember 1995

Page 2: Model Energi Global

2

perencanaan energi tersebut. Model ini menganalisis keterkaitan ekonomi, energi dan lingkungan

untuk keseluruhan wilayah di dunia dengan memperhitungkan perdagangan energi antar negara

untuk jangka panjang. Model ini sudah banyak digunakan meskipun belum ada yang dikhususkan

untuk keperluan APEC.

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa model energi global yang dapat dimodifikasi oleh

perencana energi di Indonesia untuk menganalisis persoalan bidang energi dalam menghadapi

pasaran bebas. Dibahas juga perangkat lunak dan perangkat keras yang banyak digunakan saat ini.

2. Model Energi Umum

Berbagai model energi telah dikembangkan untuk membantu dalam perencanaan energi. Model

yang berdasarkan ekonometrik banyak digunakan untuk membuat proyeksi kebutuhan energi,

sedangkan untuk strategi penyediaan energi, digunakan teknik optimasi dengan fungsi obyektif

tertentu. Disamping itu, juga telah dikembangkan model rekursif yang berdasarkan kesetimbangan

permintaan dan penyediaan energi dengan mengatur parameter harga. Secara umum klasifikasi

model energi ditunjukkan pada Tabel 1.

Table 1. Klasifikasi Model Energi [1]

Model Energi Tujuan MetodologiModel permintaan energi Mengkaji dan menganalisis struktur

dan variable permintaan.-ekonometrik-engineering process

Model penyediaan energi Mengidentifikasi jenis energi danteknologi mix.

-simulasi-optimasi

Model ekonomi energi Menganalisis hubungan timbal balikantara sektor energi dan ekonomi.

- simulasi dan optimasi-input output dan ekonometrik-system dynamic

Sebagai tanggapan dari kenaikan penggunaan energi untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan

kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, dewasa ini keterkaitan sistem energi, ekonomi makro dan

lingkungan telah menjadi parameter dalam pemodelan energi. Pada umumnya model energi saat ini

terdiri atas 3 modul yaitu modul ekonomi makro, modul sistem energi, dan modul lingkungan.

Analisis ekonomi makro diperlukan untuk memberi gambaran tentang struktur ekonomi saat ini

dan pertumbuhannya. Termasuk di dalamnya input-output dari sektor energi dan analisis

keterkaitan sektor energi terhadap perekonomian.

Sistem energi dapat merupakan sistem yang kompleks yang terdiri atas hubungan antara aliran

energi dan teknologi energi. Aliran energi menggambarkan jaringan sistem energi dari sumber

sampai ke konsumen. Analisis dalam model harus dapat memilih beberapa alternatif yang sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisis dapat difokuskan pada sisi permintaan, misalnya :

evaluasi permintaan energi sekunder yang berdasarkan pertumbuhan ekonomi, konservasi, demand

Page 3: Model Energi Global

3

side management, dan substitusi antar berbagai jenis energi sekunder. Alternatif lain yaitu analisis

sisi penyediaan yang dapat memenuhi permintaan dengan mempertimbangkan sumber energi

primer dan teknologi yang tersedia. Dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, analisis sisi

permintaan harus disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan energi yang konsisten dengan

pertumbuhan perekonomian dan sosial serta asumsi kebijaksanaan yang akan diterapkan.

Table 2. Beberapa jenis model energi [2][3]

Model Organisasi Perangkat keras Perangkat lunak Metode Ruang lingkup

CO2DB IIASA-PC 386-8 MB RAM-VGA color monitor

-DOS 5.0-db-VISTA-Graphic C

-Database-Ekonomi makro-Sistem energi-Dampak lingkungan

EFOM CEC-PC 386 & coprocessor-4 MB RAM-VGA graphic card

-DOS 5.0 atau UNIX-FORTRAN atau GAMS/MINOS

-Program linier-Sistem energi-Detail sistem listrik-Dampak lingkungan

MARKAL IEA/ETSAP-PC 386-4 MB RAM-Color monitor

-DOS 5.0-OMI dan HSLP atau XPRESS

-Program linier-Sistem energi-Detail sistem listrik-Dampak lingkungan

MESSAGEIII

IIASA-PC 386 & coprocessor 8 MB RAM 300 MB hard disk-atau Workstation

-UNIX atau MS-DOS-FORTRAN-MINOS, MOPS atau OSL

-Program linier-Simulasi ekonometrik

-Ekonomi makro-Sistem energi-Detail sistem listrik-Dampak lingkungan

ENPEP IIASA/U.S. DOE

-PC 386-2 MB RAM-VGA color monitor

-DOS 3.1 -Simulasi-Sistem energi-Detail sistem listrik-Dampak lingkungan

LEAPTELLUSInstitute

-PC 286-640 KB RAM-CGA monitor

-DOS 3.1 -Simulasi-Ekonomo makro-Sistem energi-Dampak lingkungan

MESAP IER -PC 386-30 MB hard disk

-DOS atau UNIX-MINOS-Paradox atau Quattro-SYSTAT dan IAS

-Simulasi ekonometrik-Program linier

-Ekonomi makro-Sistem energi-Detail sistem listrik-Dampak lingkungan

SUPER/OLADE-BID OLADE/IDB

-PC 386 & coprocessor-8 MB RAM-40 MB hard disk

-DOS & Windows-SIPLEX -Least cost

-Sistem energi-Detail sistem listrik-Dampak lingkungan

ETA-MACRO

StanfordUniversity

-PC 386 & coprocessor-4 MB RAM

-DOS-GAMS/MINOS

-Ekonometrik-Dynamic nonlinier programming

-Ekonomi makro-Sistem Energi

ESGSwiss FederalInstitute ofTechnologi

-PC 386 & coprocessor atau Mac II-16 MB RAM

-DOS 3.0 atau UNIX-Spread sheet program-FORTRAN

-Ekonometrik-Alokasi proporsional

-Input/Output ekonomi-Sistem Energi-Dampak lingkungan

CEC : Commission of the European CommunitiesIEA : International Energy AgencyIER : Institute for Energy Economics and the Rational Use of Energy, University of StuttgartIIASA : International Institute for Applied System AnalysisOLADE : Latin American Energy Organization

Dampak penggunaan energi terhadap udara, tanah dan air, serta limbah yang dihasilkan

diperhitungkan berdasarkan data yang tersedia, contohnya : karakteristik teknologi energi yang

digunakan serta standard dan peraturan dari baku mutu lingkungan. Jumlah emisi tergantung dari

jenis energi yang dipakai, teknologi yang digunakan serta peralatan pengurang emisi yang

terpasang.

Pada Tabel 2 ditampilkan beberapa jenis model energi yang banyak digunakan saat ini. Model-

model tersebut hanya diimplementasikan untuk level satu negara, tanpa ada keterkaitan

perdagangan energi antar negara.

Page 4: Model Energi Global

4

2.1 Database

Database energi seperti historical data penggunaan energi di berbagai sektor serta jenis energi

diperlukan untuk membuat model permintaan energi. Secara lebih umum lagi, model energi juga

memerlukan data jumlah penduduk, pertumbuhan industri, pertumbuhan ekonomi, serta data

teknis, ekonomi dan karakteristik lingkungan dari teknologi energi.

2.2 Perangkat keras

Beberapa tahun yang silam, dibutuhkan komputer mainframe untuk pemodelan energi.

Komputer mainframe memerlukan ruangan yang besar serta sistem pendingin khusus. Bagi

perencana bidang energi tidak mudah untuk membeli komputer jenis ini karena memerlukan biaya

investasi dan biaya operasi yang tinggi. Tetapi saat ini model energi mulai ada kecenderungan

untuk menggunakan personal computer (PC) meskipun masih ada sebagian yang menggunakan

komputer mainframe. Penggunaan PC dalam model energi ini karena : kemampuan prosesor

semakin baik, waktu proses makin cepat, kapasitas memori dan kapasitas hard-disk semakin besar

serta harganya yang relatif murah. Prosesor yang sekarang banyak digunakan yaitu 486 dan

Pentium. Prosesor yang terakhir ini mampu untuk melakukan proses pada kecepatan 100 MHz

dengan memori 16 MByte. Dengan PC yang tersedia saat ini, model energi global dapat

diimplementasikan.

2.3 Perangkat lunak

Sejalan dengan perbaikan kemampuan dari perangkat keras, perangkat lunak untuk pemodelan

energi juga terus mengalami perbaikan. Spead sheet seperti Lotus-123 dan EXCEL merupakan

perangkat lunak yang telah banyak dipakai dalam pemodelan energi disamping program yang

dibuat menggunakan bahasa Fortran. Ada juga yang berupa paket program yang mudah digunakan

tetapi merupakan model black-box yang tidak bisa dikembangkan sendiri oleh pemakai model

tersebut.

Untuk keperluan optimasi, telah dikembangkan paket program seperti XPRESS-MP dan

GAMS (General Algebric Modeling System). Kedua paket program ini proses optimisasinya

relatif cepat meskipun dilakukan pada PC. GAMS mempunyai kelebihan dibandingkan XPRESS-

MP yaitu dapat digunakan untuk menyelesaikan program nonlinier dengan modul MINOS. GAMS

menggunakan metode simplex standard yang dikembangkan oleh G. Danzig untuk menyelesaikan

program linier. Untuk program nonlinier, digunakan algoritma projected Lagrangean bila fungsi

pembatasnya tidak linier dan menggunakan algoritma reduced gradient yang dikombinasikan

dengan quasi Newton bila fungsi obyektif tidak linier.

Page 5: Model Energi Global

5

3. Model Energi Global

Saat ini telah dikembangkan pendekatan terintegrasi dalam perencanaan energi, disamping

memperhitungkan kondisi perekonomian dan lingkungan juga keterkaitan perdagangan energi

antar negara yang sering disebut model energi global. Model-model tersebut diantaranya adalah

model Edmond-Reilly, Global 2100 dan MARIA. Model-model ini dikembangkan dari model

sederhana untuk satu wilayah negara dengan menambahkan perdagangan energi antar negara.

3.1 Model Edmond-Reilly

Gambar 1. Struktur model Edmonds-Reilly [4]

Model Edmonds-Reilly yang dipublikasi tahun 1983 merupakan model energi global yang

terbagi menjadi 9 wilayah (Amerika, negara OECD bagian barat, negara OECD Asia, Eropa

bagian tengah, Asia bagian tengah, Timur Tengah, Afrika, Ameria Latin, dan Asia bagian timur

dan selatan). Model terdiri atas 4 modul, yaitu : penyediaan, permintaan, kesetimbangan energi,

dan emisi CO2. Modul pertama dan kedua menghitung besarnya penyediaan dan permintaan energi

untuk 9 jenis energi primer (minyak bumi, gas alam, batubara, energi terbarukan, nuklir, dan

tenaga matahari) untuk tiap wilayah. Modul kesetimbangan energi menghitung kesetimbangan

pasar global dari perdagangan energi. Analisis dilakukan sampai tahun 2050 dengan tahuan 1975

sebagai tahun dasar untuk pemodelan. Model ini menggunakan bahasa Fortran dan dapat

dijalankan menggunakan PC. Struktur model Edmonds-Reilly ditunjukkan pada Gambar 1.

Page 6: Model Energi Global

6

Dalam model ini, penyediaan ditentukan berdasarkan model ekstrapolasi sederhana. Produksi

dari sumber energi yang terbatas ditentukan berdasarkan fungsi logistik. Parameter utama untuk

menentukan permintaan energi adalah : jumlah penduduk, aktivitas ekonomi dan harga dari

berbagai jenis energi primer. Harga energi dunia dan permintaan energi untuk tiap wilayah

ditentukan berdasarkan kesesuaian dengan fungsi penyediaan energi melalui model kesetimbangan.

3.2 Model Global 2100

A.S. Manne dan R.G. Richels mengembangkan model Global 2100 pada tahun 1990 untuk PC

dengan menggunakan perangkat lunak GAMS/MINOS. Model ini merupakan pengembangan dari

model ETA-MACRO yang merupakan interaksi antara sektor energi dan kesetimbangan ekonomi.

Submodel ETA merupakan model untuk pengkajian teknologi energi dan submodel MACRO

merupakan model untuk pertumbuhan ekonomi yang menggunakan fungsi produksi dengan

substitusi antara kapital, tenaga kerja dan input energi. Gambar 2 memperlihatkan keterkaitan

antara teknologi energi dan ekonomi makro dalam ETA-MACRO.

Exhoustible Rersources

(petroleum, natural gas)

Energy Costs

Electric,Nonelectric

Energy

Labor

Investment

Capital

Consumption

Electric and NonelectricEnergy Conversion

Technologies(coal, nuclear, renewables)

ETA MACRO

Gambar 2. Skema model ETA-MACRO [2]

Model ETA-MACRO merupakan alat untuk memproyeksikan penyediaan dan permintaan energi

jangka panjang. Penyediaan, permintaan dan harga dihitung melalui dynamic nonlinear

programming. Metode kesetimbangan parsial diterapkan untuk menghitung besarnya penyediaan

energi pada satu perioda. Kemampuan konsumen untuk mengkonsumsi ditunjukkan dengan fungsi

peluruhan dan fungsi penyediaan diformulasikan sebagai fungsi step yang meningkat terhadap

kuantitas seperti ditunjukkan pada Gambar 3..

Page 7: Model Energi Global

7

Price

Net Economic

Benefits

Demand Function(willingness to pay) Supply Function

(cost for incrementak supplies)

Quantity

Gambar 3. Mekanisme pasar dan proses optimalisasi [2]

Model Global 2100 terbagi menjadi 5 wilayah, yaitu : Amerika Serikat, OECD, Bekas negara

Rusia, Cina, dan negara-negara lainnya. Proyeksinya mempunyai interval 10 tahun dari tahun 2000

sampai tahun 2100 dengan tahun 1990 sebagai tahun dasar untuk pemodelan. Aktivitas ekonomi

tiap wialyah dinyatakan dalam satu fungsi produksi dengan beberapa pilihan energi teknologi.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) merupakan kunci utama untuk pertumbuhan

permintaan energi, disamping jumlah penduduk. Dalam model ini pertumbuhan konsumsi energi

sebanding dengan kelipatan dua dari pertumbuhan PDB untuk jangka panjang.

3.3 Model MARIA

Model MARIA (Multi-regional Approach for Resource and Industry Allocation)

dikembangkan dari model DICE (Dynamic Integrated Climate-Economy Model of the Economics

of Global Warming) oleh S. Mori pada tahun 1994. W. Nordhaus mengembangkan model DICE

untuk memproyeksikan hubungan antara aktivitas manusia dengan kerusakan lingkungan akibat

pemanasan global pada pertumbuhan ekonomi dunia. Model MARIA menambahkan sistem energi

pada model DICE. Model ini memproyeksikan teknologi energi untuk jangka panjang disamping

memproyeksikan juga harga bahan bakar fossil di pasar dunia dan kemungkinan perdagangan emisi

CO2. Sumber energi primer dalam model ini adalah : batubara, minyak bumi, gas alam, nuklir,

biomasa, dan sumber energi baru lainnya. Energi sekunder terbagi atas energi listrik (E) dan non

listrik (N), sedangkan sektor konsumsi final dikelompokkan menjadi : sektor industri, transportasi

dan sektor lainnya. Seluruh dunia dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu : negara OECD dan negara-

negara lainnya (ROW : Rest of World).

Page 8: Model Energi Global

8

Gambar 4. Struktur model MARIA [6]

Model ini menggunakan perangkat lunak GAMS dan dapat dijalankan menggunakan PC.

Gambar 4 memperlihatkan struktur dari model MARIA. Seperti pada model Global 2100, model

ini merupakan dynamic nonlinear programming. Kalau dalam model Global 2100 menggunakan

fungsi produksi CES (Constant Elasticity of Substitution), model ini menggunakan fungsi

produksi Cobb-Douglas dengan parameter kapital, tenaga kerja, energi listrik, dan energi

nonlistrik. Untuk menjamin hasil perhitungan yang optimal baik untuk tiap wilayah maupun global

pada mekanisme perdagangan internasional, model ini menggunakan Negishi-weight pada fungsi

obyektifnya. Secara matematik, Negishi-weight merupakan invers Lagrange-multiplier dari fungsi

pembatas yang sebanding dengan konsumsi perkapita untuk tiap wilayah.

4. Proyeksi Energi Global

Model Edmonds-Reilly mempunyai pembagian wilayah yang lebih terinci dari pada model lain.

Dalam makalah ini hanya hasil proyeksi model Edmonds-Reilly yang dibahas. Gambar 5

memperlihatkan proyeksi energi primer untuk berbagai wilayah dan jenis energi. Mulai tahun 2025

pangsa batubara dalam penyediaan energi dunia mencapai 38 % dan naik menjadi 46 % pada tahun

2050. Permintaan energi untuk wilayah Asia bagian timur dan selatan juga terus meningkat. Pada

Page 9: Model Energi Global

9

tahun 2025 pangsanya hanya 8 % dari total permintaan energi dunia, meningkat menjadi 10 %

pada tahun 2050.

Gambar 5. Proyeksi energi primer [5]

5. Penutup

Model energi global dikembangkan dari model energi untuk satu wilayah yang telah ada dan

mengadaptasi teknik terbaru yang lebih baik untuk menganalisis persoalan bidang energi. Model ini

dapat memberi gambaran umum sumber energi yang ekonomis untuk masa depan di tiap wilayah

dengan mempertimbangkan perdagangan energi antar wilayah. Bagi Indonesia yang sedang

mempersiapkan memasuki era perdagangan bebas, perlu mengadaptasi model energi global yang

telah ada seperti model Edmond-Reilly, model Global 2100 atau model MARIA. Karena model-

model tersebut menggunakan PC maka tidaklah sulit untuk segera direalisasikan.

Daftar Pustaka

[1] A. Reuter dan A. Voss, Tools for energy planning in developing counties, Energy - The

International Journal, Vol. 15, No. 7/8, hal. 705-714, 1990.

[2] A.S. Manne dan R.G. Richels, Buying Greenhouse Insurance : The economic costs of CO2

emission limit, The MIT Press, 1992.

[3] IAEA, Decades : Computerised tools for comparative assessment of electricity generation

options and strategies, Mei, 1994.

Page 10: Model Energi Global

10

[4] J. Edmonds and J. Reilly, A long-term global energy-economic model of carbon dioxide

release from fossil fuel use, Energy Economics, hal. 74-88, April 1983.

[5] J. Edmonds and J. Reilly, Global Energy Production and Use to the Year 2050, Energy, Vol.

8, No. 6, hal. 419-432, 1983.

[6] S. Mori, MARIA - Multi-regional Approach for Resource and Industry Allocation model -

and its first simulations, Technical report, Department of Industrial Administration, Science

University of Tokyo, October 1994.

[7] W.A. Buehring, Energy and Economy Modeling on the Microcomputer, Energy - The

International Journal, Vol. 15, No. 7/8, hal. 697-704, 1990.

Page 11: Model Energi Global

Paper/Publication Available at www.geocities.com/Athens/Academy/1943/paper.htm Published Paper 1. Agus Sugiyono, Renewable Energy Development Strategy in Indonesia: CDM Funding

Alternative, Proceeding of the 5th Inaga Annual Scientific Conference and Exibition, p. 64-69, ISBN 979-8918-28-2, Yogyakarta, 7-10 March 2001.

2. Agus Sugiyono, Indikator Pembangunan Sektor Tenaga Listrik yang Berkelanjutan, dalam Aryono, N.A. dkk., Editor, Pengelolaan dan Pemanfaatan Energi dalam Mendukung Pembangunan Nasional Berkelanjutan, hal. 150-155, ISBN 979-95499-1-1, BPPT, Jakarta, 2000.

3. M. Sidik Boedoyo dan Agus Sugiyono, Optimasi Suplai Energi dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga Listrik Jangka Panjang di Indonesia, dalam Wahid, L.O.M.A. dan E. Siregar, Editor, Pengaruh Krisis Ekonomi terhadap Strategi Penyediaan Energi Nasional Jangka Panjang, hal. 19-23, ISBN 979-95999-0-3, BPPT, Jakarta, 2000.

4. Agus Sugiyono, Prospek Penggunaan Teknologi Bersih untuk Pembangkit Listrik dengan Bahan Bakar Batubara di Indonesia, Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.1, No.1, hal. 90-95, ISSN 141-318X, BPPT, Jakarta, Januari 2000

5. Agus Sugiyono, Pengembangan Industri Padat Energi di DAS Mamberamo sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Timur Indonesia, Prosiding Teknologi, Ekonomi dan Otonomi Daerah, hal. 2-89 - 2-96, ISBN 979-9344-01-8, BPPT, Jakarta, 1999.

6. Agus Sugiyono, Energy Supply Optimization with Considering the Economic Crisis in Indonesia, Proceeding of the 8th Scientific Meeting, p. 65-68, ISSN 0918-7685, Indonesia Student Association in Japan, Osaka, September 1999.

7. Agus Sugiyono, Permintaan dan Penyediaan Energi Berdasarkan Kondisi Perekonomian di Indonesia dengan Menggunakan Model Nonlinear Programming, Majalah Ilmiah Analisis Sistem, No. 12, Tahun VI, ISSN 0854-9117, BPPT, Jakarta, 1999.

8. Agus Sugiyono, Kendali Sistem Energi untuk Pertanian Rumah Kaca, Prosiding Seminar Nasional Penerapan Teknologi Kendali dan Instrumentasi pada Pertanian, hal. S5-5.1 - S5-5.4, ISBN 979-8263-19-7, MASDALI - BPPT, Oktober 1998.

9. Agus Sugiyono, Social, Economic, and Culture Aspects for Mamberamo RCA Development, Mamberamo Now Quarterly Newsletter, Vol.2, No.3, ISSN 1410-5578, October 1998, MIC.

10. Agus Sugiyono, Assessment of Environmental Impact in Upstream Mamberamo, Mamberamo Now Quarterly Newsletter, Vol.2, No.2, ISSN 1410-5578, July 1998, MIC.

11. Agus Sugiyono, Strategi Penggunaan Energi di Sektor Transportasi, Majalah BPP Teknologi, No. LXXXV, hal 34-40, ISSN 0216-6569, Mei 1998, Penerbit BPPT.

12. Agus Sugiyono, Overview of Nickel Industry in Indonesia, Mamberamo Now Quarterly Newsletter, Vol.2, No.1, ISSN 1410-5578, April 1998, MIC.

13. Agus Sugiyono, Teknologi Turbin Gas/Gasifier Biomasa Terintegrasi untuk Industri Gula, Prosiding Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi, DJLPE dan BPPT, hal. 28 - 41, ISBN 979-95441-0-6, Januari 1998.

14. Agus Sugiyono, Hydroelectric Potentials in Mamberamo 1, Mamberamo 2, and Edi Valen, Mamberamo Now Quarterly Newsletter, Vol.1, No.3, October 1997, MIC.

15. Agus Sugiyono, Mamberamo Related Information on the WEB, Mamberamo Now Quarterly Newsletter, Vol.1, No.2, July 1997, MIC.

16. Agus Sugiyono, Teknologi Daur Kombinasi Gasifikasi Batubara Terpadu, Prosiding Hasil-hasil Lokakarya Energi 1996, KNI WEC, Oktober 1996.

17. Agus Sugiyono, Proses Hydrocarb untuk Biomas dan Bahan Bakar Fosil, INNERTAP- Indonesia, DJLPE, September 1995.

18. Agus Sugiyono and Shunsuke Mori, Energy-Economy Model to Evaluate the Future Energy Demand-Supply in Indonesia, The Institute of Energy and Resource, Japan, Januari 1995. (+GAMS Source Program)

19. Agus Sugiyono and Shunsuke Mori, Integrated Energy System to Improve Environmental Quality in Indonesia, The Institute of Instrumentation and Control System, Japan, Oktober 1994.

20. Agus Sugiyono, Prospek Pembangkit Listrik Daur Kombinasi Gas untuk Mendukung Diversifikasi Energi, Komite Nasional Indonesia, World Energy Council, Juli 1991.

Page 12: Model Energi Global

21. Setiadi Indra D.N. dan Agus Sugiyono, Pola Pemakaian dan Distribusi Gas Bumi di Indonesia pada Perioda Pembangunan Tahap Kedua, Komite Nasional Indonesia, World Energy Council, Juni 1990.

22. Agus Sugiyono, Proyeksi Pemanfaatan Gas Alam untuk Pembangkit Tenaga Listrik, BPP Teknologi, Januari 1990.

23. Agus Sugiyono, Model Komputer Pertumbuhan Ekonomi Makro dengan Menggunakan Bahasa Pascal, Biro Hukum dan Humas, Deputi Bidang Administrasi, BPP Teknologi, Januari 1990.

Technical Note 1. Agus Sugiyono, Pembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas

untuk Pande Besi, Laporan Teknis, Maret 2000. 2. Agus Sugiyono, Studi Pendahuluan untuk Analisis Energi-Exergi Kota Jakarta,

Laporan Teknis, Maret 2000. 3. Agus Sugiyono, Sistem Informasi Pengembangan PLTA Mamberamo di Internet,

Laporan Teknis, Desember 1999. 4. M Sidik Boedoyo, Endang Suarna, and Agus Sugiyono, Case Studies on Comparing

Sustainable Energy Mixes for Electricity Generation in Indonesia, Presented at Co-ordination Research Project Meeting on Case Study to Assess and Compare Different Sources in Sustainable Energy and Electricity Supply Strategies, Zurich, Switzerland, 14-16 December 1999.

5. Agus Sugiyono dan M. Sidik Boedoyo, Perubahan Pola Penggunaan Energi dan Perencanaan Penyediaan Energi, submitted, KNI-WEC, 1999.

6. Agus Sugiyono, Aspek-Aspek dalam Desain PLTA Mamberamo, Laporan Teknik, Pebruari 1999.

7. Agus Sugiyono, Prospek Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Skala Besar Mamberamo I, Mamberamo II, dan Edi Vallen di Irian Jaya, Laporan Teknik, Pebruari 1999.

8. Agus Sugiyono, La Ode M.A. Wahid, Irawan Rahardjo, and Farid S. Kresna, Electricity Planning in Indonesia using DECADES Tools, Presented at IAEA Regional Training Course on Comparative Assessment of Nuclear Power & Other Energy Sources in Support of Sustainable Energy Developments, 8 June - 3 July 1998, Taejon, Korea.

9. Agus Sugiyono and Dadang Hilman, Mitigation of GHGs from Energy and Forestry Sector in Indonesia, Presented at Climate Change Mitigation in Asia and Financing Mechanism Conference, UNEP-GEF-World Bank, Goa, India, 4-6 May 1998.

10. Agus Sugiyono, Perencanaan Energi Nasional dengan Model MARKAL, Laporan Teknis, Desember 1997.

11. Abubakar Lubis and Agus Sugiyono, DECADES Tool to Make Comparative Assessment of Electricity Generation in Indonesia, Presented at Review of Experience in Using the Agency's Databases and Software Packages for Assessment of Nuclear and Other Energy Systems, Argonne National Laboratory, USA, 2-13 December 1996.

12. Abubakar Lubis and Agus Sugiyono, Overview of Energy Planning in Indonesia, Presented at Technical Committe Meeting to Assess and Compare the Potential Rule of Nuclear Power and Other Options in Allevating Health and Environmental Impacts from Electricity Generation, IAEA, Vienna 14 - 16 October 1996.

13. Agus Sugiyono, Buku Panduan Jaringan Komputer di Direktorat Teknologi Energi, BPP Teknologi, Laporan Teknis, DTE BPPT, April 1996.

14. Agus Sugiyono and Agus Cahyono Adi, Comparative Assessment of Electricity Supply Strategies in Indonesia, Presented at Coordination Meeting on Case Studies to Assess and Compare the Potential Role of Nuclear Power and other Options in Reducing the Emissions and Residuals from Electricity Generation, 27 to 29 March 1996, Bucharest, Rumania.

15. Agus Sugiyono, Model Energi Global, Laporan Teknis, Direktorat Teknologi Energi, BPPT, Desember 1995.

16. Agus Sugiyono, Strategi Penyediaan Energi yang Berkesinambungan, Laporan Teknis, Direktorat Teknologi Energi, BPPT, Desember 1995.

17. Agus Sugiyono, Metodologi Studi Markal, Disampaikan pada Workshop on Environmental Analysis Using Energy and Power Evaluation Programme (ENPEP), BATAN, September 1995.