model endemik sir pada penyakit campak dengan faktor vaksinasi dan imigrasi
DESCRIPTION
Menggunakan metode SIR terhadap penyakit campak dengan memperhatikan faktor vaksinasi dan imigrasi.TRANSCRIPT
Model Endemik SIR Pada Penyakit Campak dengan Faktor
Vaksinasi dan Imigrasi
Beverly C. Wicaksono, Hasna Nabila K., Ghiffaniaz Zahra F.
Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung β Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363
Telp 022-84288888 Fax. 022-84288889 Website: www.unpad.ac.id
ABSTRAK
Penyakit Campak (Measles) merupakan salah satu penyakit endemik yang menjadi perhatian
penting dari berbagai sudut bagian Negara. Penyakit Campak adalah penyakit yang biasanya terjadi
pada anak-anak dan disebabkan oleh virus golongan Paramixovirus. Dari kasus campak pada
sebagian besar Negara, pencegahan campak salah satunya dilakukan dengan vaksinasi saat usia bayi
karena penyakit tersebut cenderung menyerang pada rentan umur di bawah 15 bulan atau masa kanak-
kanak. Sehingga, pada artikel ini akan dibahas Model SIR (Suspectible,-Infected-Recovered) dengan
faktor vaksinasi dan imigrasi. Dengan asumsi, vaksinasi diberikan kepada populasi bayi yang baru
lahir dan imigran, dengan tujuan untuk mengurangi peneybaran penyakit campak tersebut dari
berbagai dimensi umur..
Kata kunci : Penyakit Endemik, Model SIR, Vaksinasi, Imigrasi.
ABSTRACT
Measles is one of endemic diseases that has became important problem in the world. Measles
usually attacks children and caused by Paramixovirus. In most country all around the world, measles
is being prevented by vaccination at infant age because Measles tends to attack those under 15 months
years old or children. //Having done so, there are immigrants coming every time and it's not certain
whether they've been vaccinated or not, which means they might have bought along the disease. //That's
why, this article will be about SIR model (Suspectible, Infected, Recovered) with vaccination and
immigration factor, assuming vaccination is given to newborn baby and immigrant to lessen Measles
from spreading in any range of age.
Keywords : Endemic Diseases, SIR Models, Vaccination, Immigration.
I. PENDAHULUAN
Penyakit menular merupakan penyakit yang menjadi masalah terpenting di berbagai kalangan
bagian tiap Negara tanpa memandang status, baik umur, gender, maupun lingkup sosial karena
penyebarannya melalui virus. Penyakit menular yang sering sekali terjadi biasanya penyakit pada anak,
seperti rubella (Campak Jerman), Campak, gondok, dan pertussis atau batuk 100 hari.
Penyakit Campak kerap sekali menjadi penyakit yang sangat bersahabat di kalangan anak-anak
maupun remaja dan dewasa. Di Indonesia, penyakit campak merupakan penyakit menular yang paling
mendominasi. Penyakit campak disebarkan oleh Virus Rubeolla yang dapat tertular dari udara, yaitu
jika menghirup percikan ludah penderita campak yang keluar saat bersin, batuk, atau pilek. Salah satu
pencegahan yang dilakukan banyak Negara dalam menghadapi kasus penyakit campak tersebut adalah
dengan melakukan vaksinasi saat masih bayi,
Penularan penyakit campak tidak hanya dalam lingkup sederhana dari suatu daerah terisolasi yang
memungkinkan peyebaran terjadi karena saat bayi belum dilakukan vaksinasi. Tetapi, penyakit menular
seperti campak juga berkaitan dengan faktor imigran, yaitu individu yang menjadi pendatang dalam
suatu populasi. Karena pada dasarnya individu yang datang sebagai imigran di suatu Negara tertentu
belum diketahui imun tubuhnya terhadap penyakit menular seperti campak. Ada dua kemungkinan
bahwa imigran sebagai pembawa virus atau tidak membawa virus. Sehingga, imigran juga menjadi
sangat berperan menjadi individu yang mungkin terinfeksi atau rentan terhadap penyakit menular
(suspectible). Semakin banyaknya imigran, maka semakin banyak pula populasi yang rentan yang dapat
terinfeksi kembali jika adanya indivisu yang telah terinfeksi. Solusi dari sebagian besar Negara adalah
dengan melakukan vaksin kepada para imigran. Oleh karena itu, pada Model SIR (Suspectible-Infected-
Recovered) diasumsikan bahwa vaksinasi diberikan kepada bayi baru lahir dan imigran. Model SIR
akan melihat interaksi antara individu an rentan terhadap penyakit campak, dengan penderita yang telah
terinfeksi dan individu yang telah pulih.
II. PEMBAHASAN
A. Model Matematika
Model SIR merupakan salah satu model matematika yang berkaitan dengan persaamaan diffrensial
dalam melihat interaksi antara indivisu yang sehat namun rentan terinfeksi, individu yang terinfeksi,
dan individu yang telah pulih.
Persamaan yang diperoleh sebagai berikut.
Persamaan (1)
ππ
ππ‘= (1 β π1)π1π + (1 β π2)π2π β
π½ππΌ
πβ (π1 + π2)π
ππΌ
ππ‘=
π½ππΌ
πβ πΎπΌ β (π1 + π2)πΌ
ππ
ππ‘= π1π1π + π2π2π + πΎπΌ β (π1 + π2)π
Jumlah populasi adalah π sehingga persamaan (1) dapat disederhanakan dengan proporsi
banyaknya individu pada tiap kelompok dinyatakan sebagai οΏ½ΜοΏ½ =π
π , πΜ =
πΌ
π , οΏ½ΜοΏ½ =
π
π , populasi
dinormalisasi yang artinya οΏ½ΜοΏ½ + πΜ + οΏ½ΜοΏ½ = 1 dan persamaan yang baru sebagai berikut.
ππ
ππ‘= (1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β π½οΏ½ΜοΏ½οΏ½ΜοΏ½ β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
ππΌ
ππ‘= π½οΏ½ΜοΏ½πΜ β πΎπΜ β (π1 + π2)π Μ
ππ
ππ‘= π1π1 + π2π2 + πΎπΜ β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
Penjelasan setiap variabel dan parameter sebagai berikut.
Tabel 1. Parameter yang Mempengaruhi Model SIR dengan Faktor Vaksinasi dan Imigrasi.
Notasi Keterangan
π Jumlah populasi
π1 Laju kelahiran warga Negara
π2 Laju imigran yang masuk ke populasi
π1 + π2 Laju kematian alami
π1 Laju warga yang divaksinasi saat lahir/tahun
π2 Laju imigran yang masuk populasi dan diberi vaksin
π½ Laju perubahan populasi dari rentan menjadi terinfeksi
πΎ Laju perubahan populasi dari terinfeksi menjadi sembuh
B. Analisis Model Matematika
Analisis Titik Kesetimbangan
Setelah diperoleh Model SIR untuk penyakit campak, yaitu diperolehnya persamaan (2), maka
selanjutnya dapat dilakukan analisis kesetimbangan untuk persamaan (2) tersebut dengan mencari nilai
eigen dari persamaan (2).
Membahas tentang model dari suatu penyakit endemik, tentunya akan memperoleh dua hal
pembahasan, yaitu persamaan untuk penyakit endemik dan persamaan untuk penyakit non endemik.
Dalam kasus penyakit campak tersebut, persamaan yang menyatakan penyakit endemik yatu ketika S, I,
dan R saling terkait. Sedangkan untuk persamaan yang menyatakan bagian non endemik, yaitu ketika hanya
S dan I yang saling terkait atau berpengaruh dan R diabaikan.
Dalam kasus ini, akan dibahas bagian non endemic dari penyakit campak. Sehingga, persamaan yang
digunakan yaitu S (Susceptible) dan I (Infected).
Persamaan (3) sebagai berikut.
ππ
ππ‘= (1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β π½οΏ½ΜοΏ½πΜ β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
ππΌ
ππ‘= π½οΏ½ΜοΏ½οΏ½ΜοΏ½ β πΎπΜ β (π1 + π2)π Μ
Kasus 1
Jika pada persamaan (3) dengan ππ
ππ‘= 0 dan
ππΌ
ππ‘= 0 maka tidak diperoleh titik keseimbangan yang
memenuhi persamaan. Sehingga kriteria tersebut tidak sesuai dengan Model SIR pada penyakit campak
tersebut.
Kasus 2
Jika persamaan (3) dengan ππ
ππ‘β 0 dan
ππΌ
ππ‘= 0 maka persamaan (3) akan berubah menjadi berikut.
(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β π½οΏ½ΜοΏ½πΜ β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½ = 0
(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½ = 0
(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 = (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
οΏ½ΜοΏ½ =(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2
(π1 + π2)
Diperoleh titik setimbangan,
(π, πΌ) = ((1 β π1)π1 + (1 β π2)π2
(π1 + π2), 0)
Kasus 3
Jika persamaan (3) dengan ππ
ππ‘= 0 dan
ππΌ
ππ‘β 0 maka tidak diperoleh titik kestimbangan yang memenuhi
persamaan. Sehingga kriteria tersebut tidak sesuai dengan Model SIR pada penyakit campak.
Kasus 4
Jika persamaan (3) dengan ππ
ππ‘β 0 dan
ππΌ
ππ‘β 0 maka persamaan (3) akan berubah menjadi berikut.
ππ
ππ‘= (1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β π½οΏ½ΜοΏ½οΏ½ΜοΏ½ β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
ππΌ
ππ‘= π½οΏ½ΜοΏ½οΏ½ΜοΏ½ β πΎπΜ β (π1 + π2)π Μ
Modifikasi persamaan menjadi.
π½οΏ½ΜοΏ½πΜ β πΎπΜ β (π1 + π2)πΜ = 0
π½οΏ½ΜοΏ½πΜ = πΎπΜ + (π1 + π2)πΜ
οΏ½ΜοΏ½ =πΎπΜ + (π1 + π2)πΜ
π½πΜ
οΏ½ΜοΏ½ =πΎ + (π1 + π2)
οΏ½ΜοΏ½(β)
Substitusikan (*) pada persamaan ππ
ππ‘
(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β π½οΏ½ΜοΏ½πΜ β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½ = 0
π½οΏ½ΜοΏ½οΏ½ΜοΏ½ = (1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
πΜ =(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2 β (π1 + π2)οΏ½ΜοΏ½
π½οΏ½ΜοΏ½
πΜ =(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2
π½οΏ½ΜοΏ½β(π1 + π2)
π½
πΜ =(1 β π1)π1 + (1 β π2)π2
πΎ + π1 + π2β(π1 + π2)
π½
πΜ =π1π½ β π1π1π½ + π2π½ β π2π2π½ β (π1 + π2)(πΎ + π1 + π2)
π½(πΎ + π1 + π2)
πΜ =π½(π1 + π2 β π1π1 β π2π2) β (π1 + π2)(πΎ + π1 + π2)
π½(πΎ + π1 + π2)
Diperoleh titik kesetimbangan,
(π, πΌ) = (πΎ + (π1 + π2)
οΏ½ΜοΏ½,π½(π1 + π2 β π1π1 β π2π2) β (π1 + π2)(πΎ + π1 + π2)
π½(πΎ + π1 + π2))
Untuk lebih jelasnya, hasil dari titik kesetimbangan yang telah diperoleh di atas dapat dilihat pada
simulasi numerik berikut ini.
Analisis Numerik
Pada bagian ini, Model SIR akan lebih diperjelas dengan suatu kasus tentang penyebara penyakit
campak dengan laju kelahiran warga negara π1=0.015875, laju imigran yang masuk ke dalam populasi
π2=0.015, dan laju perubahan populasi dari rentan menjadi terinfeksi π½=1700. Kemudian parameter
vaksinasi untuk laju warga Negara yang divaksinasi saat lahir π1=0.6 dan laju imigran yang masuk ke dalam
populasi diberi vaksin π2=0.5, dan laju perubahan populasi dari terinfeksi menjadi sembuh πΎ=100.
Gambar 1. Vektor Field Analisis Numerik
1500 1000 500 0 500 1000 1500
1500
1000
500
0
500
1000
1500
Phase portrait dari analisis numerik tersebut berbentuk stable spiral sehingga Model SIR seimbang
pada kasus tersebut.
III. KESIMPULAN
Pada permasalahan penyakit endemik seperti penyakit campak digunakan Model SIR dan akan dikaitkan
dengan variabel pendukung lain terkait dengan penyakit campak tersebut. Kemudian Model SIR akan
dianalisis titik kesetimbangannya. Dalam artikel ini, pembahasan lebih ke arah non endemik yaitu kaitannya
antara susceptible dengan infected. Sehingga akan ditemukan dua hal terkait keterikatan S dan I.
Kekurangan dari Model SIR tersebut yaitu tidak mengikutsertakan Resceptible dalam menganalisis titik
kesetimbangan sehingga kurang akuratnya model endemik penyakit campak.
DAFTAR PUSTAKA
1. C. Piccolo, L. Billings, 2005, The Effect of Vaccinations in an Immigrant Model, Montclair State
University.
2. N. anggriani, A. Supriatna, B. Subartini, R. Wulantini, Kontrol Optimum pada Model Epidemik
SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi,Universitas Padjadjaran.