model difusi air dan kinetika perubahan kekerasan …digilib.unila.ac.id/61243/3/skripsi tanpa bab...

57
MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN DAN DIMENSI JAGUNG PULUT (Zea mays Certaina Kulesh) PADA BEBERAPA SUHU PERENDAMAN (Skripsi) Oleh YULINDA FERTASARI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN DAN

DIMENSI JAGUNG PULUT (Zea mays Certaina Kulesh) PADA

BEBERAPA SUHU PERENDAMAN

(Skripsi)

Oleh

YULINDA FERTASARI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

ii

ABSTRAK

MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN DAN

DIMENSI JAGUNG PULUT (Zea mays Certaina Kulesh) PADA

BEBERAPA SUHU PERENDAMAN

Oleh

Yulinda Fertasari

Jagung pulut merupakan salah satu jenis jagung yang memiliki karakter yang

berbeda dari jenis jagung lainnya yaitu pati dalam bentuk 100% amilopektin

memiliki rasa manis, pulen dan penampilan menarik. Proses perendaman

menggunakan larutan aquades dan alkali merupakan proses untuk mengetahui

perubahan karakteristik fisik biji jagung pulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kinetika perubahan sifat fisik biji jagung pulut serta energi aktivasi

selama proses perendaman.

Penelitian ini menggunakan biji jagung pulut yang direndam selama 10 jam

dengan interval waktu pengamatan 1, 2, 4, 6, 8, 10 jam dalam larutan aquades dan

alkali dengan 2 ulangan pada 3 perlakuan suhu yaitu 30 ºC, 45 ºC dan 60 ºC.

Parameter yang diamati adalah kadar air, kekerasan dan dimensi.

Hasil penelitian ini menunjukkan laju perubahan kadar air pada perendaman

menggunakan larutan aquades dan alkali berdasarkan persamaan Peleg mengalami

Page 3: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

iii

peningkat dengan meningkatnya suhu pendamaan. Berdasarkan persamaan Peleg

koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan larutan aquades

berkisaran 0,921-0,957 x 10-10

m2/detik dan larutan alkali berkisaran 1,014-1,090

x 10-10

m2/detik. Sedangkan kekerasan menggunkan persamaan Orde 2 pada

larutan aquades berkisaran 0,015-0,062 x 10-3

menit/N dan larutan alkali 0,023-

0,075 x 10-3

menit/N. Pada dimensi menggunakan persamaan Orde 1 larutan

aquades berkisaran 0,75-1,14 x 10-3

menit/cm3 dan larutan alkali 1,13- 1,30 x 10

-3

menit/cm3.

Kata kunci: Kinetika; sifat fisik; biji jagung pulut; suhu perendaman.

Page 4: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

iv

ABSTRACT

MODEL OF WATER DIFFUSION AND CHINESE CHANGE IN

VIOLENCE AND DIMENSION OF CORN (Zea mays Certaina Kulesh)

IN SOME TEMPERATURES

By

Yulinda Fertasari

Pulut corn is one type of corn that has a different character from other types of

corn, namely starch in the form of 100% amylopectin has a sweet taste, fluffier

and attractive appearance. Immersion process using a solution of distilled water

and alkaline is a process to determine changes in physical characteristics of pulut

corn kernels. The purpose of this study was to determine the kinetics of changes

in the physical properties of pulut kernels and the activation energy during the

immersion process.

This study used pulut corn kernels which were immersed for 10 hours with

observation time intervals of 1, 2, 4, 6, 8, 10 hours in aqueous and alkaline

solutions with 2 replications at 3 temperature treatments namely 30 ºC, 45 ºC and

60 ºC. The parameters observed were water content, hardness and dimensions.

The results of this study indicate the rate of change in water content in the

immersion using a solution of distilled water and alkaline based on the Peleg

Page 5: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

v

equation has increased with increasing temperature equations. Based on the Peleg

equation the diffusion coefficient on soaking pulut corn seeds using aqueous

solution in the range of 0,921 – 0,957 x 10-10

m2/second and alkaline solution in

the range of 1,014 – 1,090 x 10-10

m2/second. While the hardness of using Orde 2

equations in aquades solution is in the range of 0,015 – 0,062 x 10-3

minutes/N.

and an alkaline solution of 0,023 – 0,075 x 10-3

minutes/N and dimention using

Orde 1 equation the distilled water solution ranged from 0,75 – 1,14 x 10-3

minutes/cm3 and alkaline solutions from 1,13 – 1,30 x 10

-3 minutes/cm

3.

Keywords: Kinetics; physical nature; pulut corn kernels; soaking temperature

Page 6: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN DAN

DIMENSI JAGUNG PULUT (Zea mays Certaina Kulesh) PADA

BEBERAPA SUHU PERENDAMAN

Oleh

Yulinda Fertasari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 7: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

vii

Judul skripsi : MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA

PERUBAHAN KEKERASAN DAN DIMENSI

JAGUNG PULUT (Zea mays Certaina Kulesh)

PADA BEBERAPA SUHU PERENDAMAN

Nama Mahasiswa : Yulinda Fertasari

Nomor Pokok Mahasiswa : 1514071070

Jurusan : Teknik Pertanian

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dwi Dian Novita, S.T.P., M.Si. Winda Rahmawati, S.T.P., M.Si., M.Sc.

NIP 19820924 200604 2 001 NIP. 19890520 201504 2 001

2. Ketua Jurusan Teknik Pertanian

Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P.

NIP 19650527 199303 1 002

Page 8: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

viii

MENGESAHKAN

1.Tim Penguji

Ketua : Dwi Dian Novita, S.T.P.,M.Si. ……………

Seketaris : Winda Rahmawati, S.T.P.,M.Si.,M.Sc. …………...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ir. Sapto Kuncoro, M.S. ……………

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP 19611020 198603 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 23 Januari 2020

Page 9: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

ix

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA

Saya adalah Yulinda Fertasari NPM 1514071070

Dengan ini menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam karya ilmiah ini adalah

hasil karya saya yang dibimbing oleh Komisi Pembimbing, 1) Dwi Dian Novita,

S.T.P., M.Si. dan 2) Winda Rahmawati, S.T.P., M.Si., M.Sc. berdasarkan pada

pengetahuan dan informasi yang telah saya dapatkan. Karya ilmiah ini berisi

material yang dibuat sendiri dan hasil rujukan beberapa sumber lain (buku, jurnal,

dll) yang telah dipublikasikan sebelumnya atau dengan kata lain bukanlah hasil

dari plagiat karya orang lain.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dan dapat dipertanggungjawabkan. Apabila

di kemudian hari terdapat kecurangan dalam karya ini, maka saya siap

mempertanggungjawabkannya.

Bandar Lampung,

Yang membuat pernyataan

Yulinda Fertasari

NPM 1514071070

Page 10: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

x

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surakarta Kecamatan Abung Timur

Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 22 Januari 1998

sebagai anak keempat dari empat bersaudara dari

pasangan Bapak Johan Syah dan Ibu Sri Yati. Penulis

menyelesaikan pendidikan di SDN 1 Tatakarya pada

tahun 2003 sampai dengan 2009. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah

pertama di SMPN 1 Kotabumi pada tahun 2012 dan sekolah menengah atas

diselesaikan di SMAN 3 Kotabumi pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik

Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri

(UM). Pada tahun 2018, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Sri Rahayu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu selama 40 hari

pada bulan Januari – Maret. Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di PT.

Perkebunan Nusantara VIII Kebun Gedeh, Cianjur, Jawa Barat dengan judul

“Mempelajari Tentang Proses Panen dan Pasca Panen Teh Hitam Orthodoks di

PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Gedeh, Cianjur, Jawa Barat” selama 30

hari kerja mulai Juli – Agustus 2018. Selama menjadi mahasiswa penulis

mengikuti organisasi, sebagai Anggota Persatuan Mahasiswa Teknik Pertanian

(PERMATEP) dan sebagai Anggota Bidang Pengembangan Sumber Daya

Page 11: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xi

Anggota Lembaga Studi Mahasiswa Pertanian (LS-MATA).

Page 12: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xii

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT

Dzat Yang Maha Agung

Kupersembahkan karya kecil ini untuk Kedua Orangtuaku tersayang

Buyah Johan Syah dan Ibu Sri Yati yang telah membesarkan serta mendidik

dengan perjuangan, kasih sayang dan selalu mendoakan yang terbaik

untuk keberhasilanku.

Kakak-kakakku dan Keluarga Besarku yang selalu mendoakan,

memberikan dukungan dan semangat kepadaku.

Serta

Almamater tercinta

Teknik Pertanian Universitas Lampung 2015

Terima kasih atas kenangan indah yang tak terlupakan

Page 13: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xiii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “MODEL DIFUSI AIR DAN

KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN DAN DIMENSI JAGUNG

PULUT (Zea mays Certaina Kulesh) PADA BEBERAPA SUHU

PERENDAMAN” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Penulis menyadari bahwa selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P., selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian

Universitas Lampung.

3. Ibu Dwi Dian Novita, S.T.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama serta

selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

membimbing, memotivasi dan memberikan saran serta kritik dalam proses

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Winda Rahmawati, S.T.P., M.Si., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah memberikan banyak masukan,bimbingan dan saran yang

membangun dalam proses penyusunan skripsi ini.

Page 14: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xiv

5. Bapak Dr. Ir. Sapto Kuncoro., M.S., selaku Dosen Penguji Utama pada ujian

skripsi. Terimakasih atas masukan dan saran yang membangun dalam proses

penyusunan skripsi.

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Teknik Pertanian yang telah memberikan

pengetahuan dan pengalaman yang beharga selama penulis menuntut ilmu.

7. Terkhusus untuk kedua orang tuaku, Buyah Johan Syah dan Ibu Sri Yati,

kakak-kakakku Beni Yati, Dedi Purwansyah dan Rade Saputra serta seluruh

keluaga besar yang selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi dan

kasih sayang yang tulus serta do’a yang tiada henti.

8. Teman seperjuangan penelitian, Anis Sapitri dan Nurul Oktaviani, terimakasih

atas kebersamaannya dan suka duka dalam penelitian.

9. Sahabat seperjuanganku Muhamad Alfin Jurin, Annisa Nastiti Putri, Hasna

Ronaziah, Fathia Sunia, Fenny Monica Utama, Elli Anggi Sapitri, Suci Fadesti

serta teman-teman Jurusan Teknik Pertanian 2015 yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, terimakasih untuk kebersamaan dan dukuangannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung,

Penulis

Yulinda Fertasari

Page 15: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xv

DAFTAR ISI

No. Teks Halaman

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ................................................... ix

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ x

SANWACANA .................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxi

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 5

2.1. Tanaman Jagung Pulut .................................................................................... 5

2.2. Struktur Biji Jagung ........................................................................................ 7

2.3. Manfaat Jagung Pulut ...................................................................................... 9

2.4. Varietas Jagung Pulut .................................................................................... 10

2.5. Perendaman Jagung Pulut ............................................................................. 12

2.6. Larutan Aquades ........................................................................................... 12

2.7. Larutan Alkali ............................................................................................... 13

2.8. Difusi Air ...................................................................................................... 14

III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 16

3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................................ 16

3.2. Alat dan Bahan .............................................................................................. 16

3.3. Tahapan Penelitian ......................................................................................... 16

3.3.1. Persiapan Alat dan Bahan ................................................................... 17

Page 16: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xvi

3.3.2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 18

3.4. Parameter Pengamatan .................................................................................. 19

3.4.1. Kadar Air ............................................................................................ 19

3.4.2. Kekerasan ............................................................................................ 20

3.4.3. Dimensi ............................................................................................... 20

3.5. Koefisien Difusi Air ....................................................................................... 21

3.5.1. Persamaan Peleg ................................................................................. 21

3.5.2. Koefisien Laju Pembahasan (kD) ........................................................ 23

3.6. Energi Aktivasi Proses Difusi ....................................................................... 25

3.6.1. Kinetika Perubahan ............................................................................. 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 30

4.1. Kadar Air ...................................................................................................... 30

4.1.1. Model Difusi ....................................................................................... 34

4.1.2. Kadar Air Kesetimbangan (Me) .......................................................... 37

4.2. Kekerasan ...................................................................................................... 42

4.2.1. Kinetika Perubahan Kekerasan ........................................................... 45

4.2.2. Energi Aktivasi ................................................................................... 48

4.3. Dimensi ......................................................................................................... 49

4.3.1. Kinetika Perubahan Dimensi .............................................................. 52

4.3.2. Energi Aktivasi .................................................................................... 54

V. KESIMPULAN ............................................................................................... 57

5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 57

5.2. Saran .............................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59

LAMPIRAN .......................................................................................................... 63

Tabel (14 – 17) ...................................................................................................... 64

Gambar (21 – 45) .................................................................................................. 88

Page 17: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Jagung pulut .............................................................................................. 6

2. Struktur biji jagung ................................................................................... 8

3. Diagram alir penelitian.............................................................................. 17

4. Pelaksanaan penelitian .............................................................................. 18

5. Prinsip pengukuran dimensi jagung pulut ................................................. 20

6. Sketsa grafik persamaan Peleg .................................................................. 23

7. Sketsa grafik laju pembasahan .................................................................. 24

8. Sketsa grafik hubungan nilai ln Deff dengan 1/T (K) ............................... 26

9. Contoh grafik Orde 1 ................................................................................ 28

10. Contoh grafik Orde 2 ................................................................................ 29

11. Perubahan kadar air biji jagung pulut selama perendaman(a) Aquades

(b) Alkali ................................................................................................... 31

12. Model laju penyerapan air berdasarkan persamaan Peleg (a) Aquades

(b) Alkali ................................................................................................... 35

13. Grafik MR pada setiap perlakuan suhu perendaman (a) Aquades

(b) Alkali ................................................................................................... 39

14. Hubungan ln Deff dengan 1/T (K) Aquades Alkali .................................. 41

15. Perubahan kekerasan biji jagung pulut selama perendaman (a) Aquades

Page 18: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xviii

(b) Alkali ................................................................................................... 43

16. Kinetika perubahan kekerasan biji jagung pulut menggunakan model

orde 2 (a) Aquades (b) Alkali ................................................................... 46

17. Hubungan ln kk dengan 1/T (K) Aquades dan Alkali ............................... 48

18. Perubahan volume biji jagung pulut selama perendaman (a) Aquades

(b) Alkali ................................................................................................... 50

19. Model kinetika orde 1 pada perubahan biji jagung pulut (a) Aquades

(b) Alkali ................................................................................................... 53

20. Grafik hubungan nilai ln kV dengan 1/T (K) Aquades dan Alkali ............ 55

Lampiran

21. Validasi data observasi dengan data prediksi pada kekerasan perlakuan

suhu (a) 30 oC, (b) 45

oC, (c) 60

oC (Aquades) ........................................ 64

22. Validasi data observasi dengan data prediksi pada kekerasan perlakuan

suhu (a) 30 oC, (b) 45

oC, (c) 60

oC (Alkali) ............................................ 65

23. Validasi data observasi dengan data prediksi pada volume perlakuan

suhu (a) 30 oC, (b) 45

oC, (c) 60

oC (Aquades) ........................................ 66

24. Validasi data observasi dengan data prediksi pada volume perlakuan

suhu (a) 30 o

C (b) 45 oC dan (c) 60

oC (Alkali) ........................................ 67

25. Tampak depan kemasan biji jagung pulut yang didapat dari Balai Penelitian

Tanaman Sereal, Maros, Sulawesi Selatan ............................................... 79

26. Tampak belakang kemasan biji jagung yang didapat dari Balai Penelitian

Tanaman Sereal, Maros, Sulawesi Selatan ............................................... 79

Page 19: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xix

27. Pensortiran biji jagung pulut ..................................................................... 80

28. Proses pengovenan biji jagung pulut yang sudah disotir guna mendapatkan

kadar air di bawah 14% sebelum perendaman .......................................... 80

29. Sampel yang sudah ditimbang sebanyak 7 gram, lalu dilakukan

pengambilan secara acak ........................................................................... 81

30. Penimbangan soda kue sebanyak 5 gr untuk pembuatan larutan alkali .... 81

31. Pengukuran PH larutan alkali ................................................................... 82

32. Pengkuran suhu air di dalam water bath sesuai suhu yang diinginkan ..... 82

33. Memasukkan sampel yang diambil secara acak ke dalam water bath ...... 83

34. Kondisi water bath pada saat running ....................................................... 83

35. Perendaman biji jagung pulut perlakuan suhu 45oC dengan waktu 240

menit (Aquades) ....................................................................................... 84

36. Perendaman biji jagung pulut perlakuan suhu 45oC dengan waktu 240

menit (Alkali) ........................................................................................... 84

37. Perbandingan perendaman biji jagung pulut perlakuan suhu 60oC dengan

waktu 600 menit pada larutan aquades dan alkali..................................... 85

38. Perbedaan warna biji jagung pulut setelah dilakukan perendaman

menggunakan larutan aquades dan alkali.................................................. 85

39. Pengambilan data kadar air biji jagung pulut (berat awal) ...................... 86

40. Pengukuran kekerasan biji jagung pulut menggunakan alat rheometer ... 86

41. Pengambilan foto dengan format jpg untuk mengukur panjang dan lebar

biji jagung pulut ........................................................................................ 87

42. Pengambilan foto dengan format jpg untuk mengukur tebal biji jagung

pulut .......................................................................................................... 87

Page 20: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xx

43. Pengukuran dimensi (panjang dan lebar) biji jagung pulut ...................... 88

44. Pengukuran dimensi (tebal) biji jagung pulut ........................................... 88

45. Proses pengovenan selama 24 jam setelah penimbangan ......................... 89

Page 21: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xxi

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Komposisi kimia jagung berdasarkan bobot kering .................................. 8

2. Komposisi kimia berbagai tipe jagung ..................................................... 10

3. Penelitian difusi air pada beberapa bahan pertanian ................................. 15

4. Perubahan kadar air biji jagung pulut setiap perlakuan suhu menggunakan

larutan aquades dan alkali ......................................................................... 32

5. Niai k1, k2 dan Me dalam persamaan Model Peleg .................................... 35

6. Nilai koefisien pembasahan (kD) dan koefisien difusi (Deff) .................... 39

7. Nilai energi aktivasi (Ea) untuk setiap perlakuan jenis larutan

perendaman ............................................................................................... 41

8. Perubahan kekerasan biji jagung pulut setiap perlakuan suhu

menggunakan larutan aquades dan alkali .................................................. 44

9. Nilai konstanta laju perubahan kekerasan (kk) dan evaluasi model koefisien

diterminasi (R2) pada perubahan kekerasan dengan menggunakan kinetika

orde 2 ........................................................................................................ 47

10. Nilai energi aktivasi (Ea) pada parameter kekerasan ............................... 48

11. Perubahan volume biji jagung pulut setiap perlakuan suhu pada perendaman

menggunakan aquades dan alkali .............................................................. 51

Page 22: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

xxii

12. Nilai konstanta laju perubahan volume (kV) dan evaluasi model koefisien

determinasi (R2) pada perubahan menggunakan model persamaan kintika

orde 1 ........................................................................................................ 54

13. Nilai energi aktivasi (Ea) pada perubahan volume biji jagung pulut ........ 55

Lampiran

14. Perhitungan laju penyerapan air biji jagung pulut berdasarkan persamaan

model Peleg pada perendaman (a) Aquades (b) Alkali............................. 68

15. Perhitungan nilai MR biji jagung pulut pada beberapa suhu perendaman

(a) Aquades (b) Alkali .............................................................................. 69

16. Nilai kinetika perubahan kekerasan menggunakan persamaan Orde 2 (a)

Aquades (b) Alkali .................................................................................... 70

17. Nilai kinetika perubahan kekerasan menggunakan persamaan Orde 1

(a) Aquades (b) Alkali .............................................................................. 71

Page 23: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomis serta

mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber

utama karbohidrat dan protein setelah beras. Hampir seluruh bagian tanaman

jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Produksi jagung

nasional meningkat rata-rata 12,49 % per tahun dengan penambahan luas panen

11 % dan produktivitas naik 1,42 %. Volume produksi ini merupakan data

perkiraan dari kementan melihat lima tahun terakhir serta memiliki volume impor

jagung per September tahun 2018 sebesar 477 ribu ton (BPS, 2018). Terdapat

berbagai jenis jagung di Indonesia salah satunya yaitu jagung pulut.

Jagung pulut atau jagung ketan merupakan salah satu jenis jagung yang memiliki

karakter yang berbeda dari jenis jagung lainnya yaitu pati dalam bentuk 100%

amilopektin memiliki rasa manis, pulen dan penampilan menarik yang tidak

dimiliki jagung lain, sehingga banyak digemari oleh masyarakat. Namun jagung

pulut kurang populer, khususnya di masyarakat kota karena kurang dipromosikan

dan belum mendapat perhatian sungguh-sungguh untuk dikembangkan. Hal ini

dapat mengakibatkan hilangnya sumber plasma nutfah jagung pulut khususnya

yang berasal dari daerah Bolaang Mongondow (Mahendradatta dkk, 2008).

Page 24: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

2

Jagung pulut mempunyai perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan jagung

lainnya, perbedaan tersebut bisa dilihat dari segi warna dan tekstur. Jagung pulut

umumnya berwarna putih dengan belang-belang ungu. Sedangkan teksturnya

sangat pulen atau kenyal jika dibandingkan dengan jagung lainnya. Tekstur pulen

ini berasal dari kandungan amilopektin. Kandungan inilah yang membuat jagung

pulut menjadi lebih pulen dan mengenyangkan. Tekstur dapat dipengaruhi oleh

protein yang terdapat pada jagung yang memiliki kulit ari. Biji jagung ini

memiliki kadar protein lebih tinggi dibandingkan dengan biji jagung tanpa kulit

ari. Hal tersebut disebabkan karena protein ikut terbawa ketika penyosohan akibat

protein yang berada di bagian endosperm yang dekat dengan aleuron banyak yang

terkikis (Suarni, 2004). Jagung pulut dapat diolah sebagai bahan makanan seperti

jagung rebus, jagung bakar dan lain sebagainya. Perendaman biji jagung pulut

bertujuan untuk memperlunak biji dan memudahkan proses pengolahan

selanjutnya.

Proses perendaman biji jagung pulut menggunakan larutan aquades dan alkali

diduga memiliki karakteristik perubahan yang berbeda. Perbedaan waktu

perendaman pada biji jagung pulut mengakibatkan jumlah air yang terserap dan

terombak mengalami perubahan, bahwa semakin lama perendaman akan

mengakibatkan lunaknya stuktur kulit biji sehingga air lebih mudah masuk

kedalam struktur selnya. Sedangkan, masuknya air ke dalam biji-bijian hingga

mencapai titik jenuh pada proses perendaman membutuhkan waktu yang cukup

lama. Perendaman biji-bijian pada suhu ruang dengan waktu yang lama dapat

beresiko besar terkontaminasi mikroba dan dapat berpengaruh terhadap kualitas

produk, misalnya warna, rasa, dan bau (Bello dkk, 2004).

Page 25: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

3

Proses perendaman yang sangat lama dan memakan waktu yang sangat panjang

maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai model difusi air dan kinetika

perubahan kekerasan dan dimensi biji jagung pulut pada beberapa suhu

perendaman.

Persamaan untuk menghitung difusi air untuk menduga nilai difusi bahan pangan

pertanian yang digunakan adalah persamaan Peleg (1988). Persamaan ini sudah

digunakan untuk menghitung difusi air dari beberapa bahan pertanian dan

menunjukkan hasil yang baik untuk menduga nilai difusi air bahan pertanian.

Beberapa penelitian yang menggunakan persamaan ini untuk menduga nilai difusi

air bahan pada perendaman beras beberapa varietas (Cunningham dkk, 2007).

1.2. Rumusan Masalah

Pada umumnya proses perendaman dilakukan sebelum mengolah bahan pangan

khususnya serealia seperti beras, sorgum hanjeli dan jagung. Proses perendaman

yang sangat lama akan mengalami kerusakan jaringan akibat pecahnya lapisan

kulit biji yang disebabkan masuknya air yang berlebihan dan akan menghambat

kepengolahan selanjutnya serta akan merubah karakteristik fisik pada jagung

pulut.

Proses perendaman yang sangat lama akan sangat berpengaruh terhadap kinetika

perubahan kekerasan pada jagung pulut. Maka, perlu dilakukannya perendaman

dengan suhu yang berbeda-beda dan perendaman menggunakan aquades dan

alkali untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada jagung pulut selama

perendaman.

Page 26: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

4

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui koefisien difusi air dan energi aktivasi biji jagung pulut pada

beberapa suhu dan jenis larutan perendaman.

2. Mengetahui model kinetika perubahan kekerasan dan dimensi biji jagung

pulut pada beberapa suhu dan jenis larutan perendaman.

3. Mengetahui koefisien perubahan kekerasan dan dimensi serta energi aktivasi

perubahan fisik biji jagung pulut pada beberapa suhu dan jenis larutan

perendaman.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

karakteristik fisik pengaruh perendaman biji jagung pulut pada suhu yang berbeda

dan memberikan informasi tentang koefisien difusi air biji jagung pulut dengan

perendaman aquades dan alkali pada beberapa suhu perendaman.

Page 27: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Jagung Pulut

Jagung pulut (waxy corn) telah banyak dikembangkan di Asia Tenggara dan Asia

Timur dan dikembangkan sebagai jagung konsumsi segar dan tanaman komersial.

Petani di Thailand telah mengembangkan jagung pulut sebagai makanan

tambahan selain beras (Ketthaisong et al, 2014). Jagung pulut juga banyak

dikembangkan di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan seperti kabupaten

Bulukumba, Gowa, Maros, Bone, Soppeng, Barru, dan Jeneponto. Jagung ini

mengandung pati yang sebagian besar adalah amilopektin yang bercabang dengan

distribusi cabang utama. Berikut klasifikasi jagung pulut:

Divisio : Spermathophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonenae

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Subfamilia : Ponicoidae

Genus : Zea

Species : Zea mays Ceratina Kulesh

Jagung pulut atau jagung ketan termasuk jenis jagung khusus yang makin populer

dan banyak dibutuhkan konsumen dan industri. Jagung pulut mempunyai cita

rasa yang enak, lebih gurih, lebih pulen dan lembut. Rasa gurih muncul karena

kandungan amilopektin yang terkandung dalam jagung pulut sangat tinggi,

Page 28: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

6

mencapai 90%. Pamor jagung pulut tidak luntur ditelan zaman. Kreasi baru

makanan olahan berbasis jagung pulut bermunculan termasuk beras jagung instan,

bubur jagung instan dan lain-lain.

Gambar 1. Jagung pulut

Sumber: Balai Penelitian Tanaman sereal

Menurut Suarni (2013), karakter fisik kimia dan fungsional jagung sebagai

landasan diversifikasi aneka olahan, hal ini sangat penting untuk memperoleh

kualitas produk yang memadai. Jagung pulut mengandung amilopektin tinggi dan

amilosa rendah sehingga sifat amilograf dan fisik kimianya berbeda dengan

jagung varietas lainnya. Hal ini memberi petunjuk berbagai olahan makanan yang

sesuai dengan sifat spesifik tersebut. Jagung pulut lokal tersebut sedang

diperkenalkan pada petani, konsumen, pengrajin berbasis jagung di beberapa

daerah di Indonesia. Diharapkan masyarakat lebih mengenal dan berminat untuk

mengonsumsi jagung pulut baik dalam bentuk jagung muda maupun produk

Page 29: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

7

makanan olahan seperti jagung marning, emping jagung, corn flag, coco chip,

krupuk dan lainnya (Winarno 1996 dan Suarni et al. 2013).

2.2. Struktur Biji Jagung

Secara struktural, biji jagung yang telah matang terdiri atas empat bagian utama,

yaitu perikarp, lembaga, endosperm, dan tip cap atau bagian yang

menghubungkan biji dengan tongkol jagung (Gambar 2). Perikarp merupakan

lapisan pembungkus biji yang berubah cepat selama proses pembentukan biji.

Pada waktu kariopsis masih muda, sel-selnya kecil dan tipis, tetapi sel-sel itu

berkembang seiring dengan bertambahnya umur biji. Pada taraf tertentu lapisan

ini membentuk membran yang dikenal sebagai kulit biji atau testa/aleuron yang

secara morfologi adalah bagian endosperm. Bobot lapisan aleuron sekitar 3% dari

keseluruhan biji (Inglett, 1987).

Lembaga merupakan bagian yang cukup besar. Pada biji jagung tipe gigi kuda,

lembaga meliputi 11,5% dari bobot keseluruhan biji. Lembaga ini sendiri

sebenarnya tersusun atas dua bagian yaitu skutelum dan poros embrio (embryonic

axis). Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji jagung, yaitu sekitar 85%,

hampir seluruhnya terdiri atas karbohidrat dari bagian yang lunak (floury

endosperm) dan bagian yang keras (hornyendosperm) (Wilson, 1981). Lembaga

terdiri atas plumula, radikel, danskutelum, yaitu sekitar 10% dan perikarp 5%.

Perikarp merupakan lapisan luar biji yang dilapisi oleh testa dan lapisan aleuron.

Lapisan aleuron mengandung 10% protein. Setiap tip cap adalah bagian yang

menghubungkan biji dengan janggel. Lapisan aleuron, perikarp, dan

lembaga mengandung protein dengan kadar yang berbeda. Lembaga juga

Page 30: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

8

mengandung lemak dan mineral (Inglett, 1987).

Gambar 2. Struktur biji jagung

Tabel 1. Komposisi kimia jagung berdasarkan bobot kering.

Komponen Biji utuh Endosperma Lembaga Kulit ari Tip cap

Protein (%) 3,7 8,0 18,4 3,7 9,1

Lemak (%) 1,0 0,8 33,2 1,0 3,8

Serat kasar (%) 86,7 2,7 8,8 86,7 -

Abu (%) 0,8 0,3 10,5 0,8 1,6

Pati (%) 71,3 87,6 8,3 7,3 5,3

Gula (%) 0,34 0,62 10,8 0,34 1,6

Sumber: Inglett (1987).

Analisis kimia biji jagung menunjukkan bahwa masing-masing fraksi mempunyai

sifat yang berbeda. Proses pengolahan dengan menghilangkan sebagian dari

fraksi biji jagung akan mempengaruhi mutu gizi produk akhir. Informasi

komposisi kimia tersebut bermanfaat bagi industri pangan untuk menentukan jenis

bahan dan proses yang harus dilakukan agar diperoleh mutu produk yang sesuai

Page 31: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

9

dengan yang diinginkan. Kulit ari jagung dicirikan oleh kandungan serat kasar

yang tinggi, yaitu 86,7% (Tabel 1), yang terdiri atas hemiselulosa 67%, selulosa

23%, dan lignin 0,1%. Di sisi lain, endosperma kaya akan pati 87,6% dan protein

8%, sedangkan kadar lemaknya relatif rendah 0,8%. Lembaga dicirikan oleh

tingginya kadar lemak 33%, protein 18,4%, dan mineral 10,5%. Berdasarkan data

tersebut dapat ditentukan apakah produk yang akan diolah memerlukan biji

jagung utuh, atau yang kulit ari atau lembaganya dihilangkan.

2.3. Manfaat Jagung Pulut

Di Indonesia jagung pulut atau jagung ketan dimanfaatkan dengan cara direbus

atau dibakar, sebagai campuran nasi, bahkan bisa diolah menjadi emping dan

marning. Daya cerna pati jagung pulut lebih rendah dibandingkan varietas jagung

non-pulut. Komposisi tersebut dapat membantu penderita diabetes yang

memerlukan pangan karbohidrat, tapi tidak tercerna sempurna menjadi glukosa.

Tanaman jagung dari buah hingga limbahnya dapat dimanfaatkan menjadi suatu

produk yang berguna, misalnya dari daun hingga batangnya dapat dimanfaatkan

sebagai pakan ternak seperti domba, sapi dan sebagainya dimana dengan

menggunakan jagung pulut dapat meningkatkan bobot binatang ternak hingga

mencapai 20%. Dari kulit jagung dapat diolah menjadi pembungkus souvenir

serta aksesoris. Bagian kepala putik dan tongkolnya sering diolah menjadi jamu.

Jagung pulut juga dapat digunakan sebagai campuran bahan baku kertas, tekstil,

dan industri perekat serta sebagai bahan perekat label botol dan memperkuat

kertas.

Page 32: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

10

Informasi komposisi kimia proksimat cukup banyak tersedia. Keragaman data

pada masing-masing komponen gizi utama sangat besar. Tabel 2 menunjukkan

komposisi kandungan zat gizi pada berbagai tipe jagung. Keragaman komposisi

tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik maupun lingkungan.

Tabel 2. Komposisi kimia berbagai tipe jagung (%)

Varietas

jagung

Air Abu Protein Serat

kasar

Lemak Karohidrat

Kristalin

Floury

Starchy

Manis

Pop

Hitam

Srikandi

Putih *)

Srikandi

Kuning *)

Anoman *)

Lokal Pulut

*)

Lokal non

pulut *)

Bisi 2 **)

Lamuru **)

10,5

9,6

11,2

9,5

10,4

12,3

10,08

11,03

10,07

11,12

10,09

9,70

9,80

1,7

1,7

2,9

1,5

1,7

1,2

1,81

1,85

1,89

1,99

2,01

1,00

1,20

10,3

10,7

9,1

12,9

13,7

5,2

9,99

9,95

9,71

9,11

8,78

8,40

6,90

2,2

2,2

1,8

2,9

2,5

1,0

2,99

2,97

2,05

3,02

3,12

2,20

2,60

5,0

5,4

2,2

3,9

5,7

4,4

5,05

5,10

4,56

4,97

4,92

3,60

3,20

70,3

70,4

72,8

69,3

66,0

75,9

73,07

72,07

73,77

72,81

74,20

75,10

76,30

Sumber: Widowati et al. (2005)

*)Suarni dan Firmansyah (2005)

2.4. Varietas Jagung Pulut

Varietas terdiri dari sejumlah genotipe yang berbeda di mana masing-masing

genotipe mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Setiap

varietas memiliki perbedaan genetik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

hasil serta kemampuan adaptasi suatu varietas berbeda-beda. Varietas bermutu

mempunyai salah satu sifat keunggulan dari varietas lokal. Keunggulan tersebut

dapat tercermin pada sifat pembawaannya yang dapat menghasilkan buah yang

Page 33: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

11

berproduksi tinggi, respon terhadap pemupukan dan resisten terhadap hama dan

penyakit. Jenis varietas yang sesuai dengan keadaan lingkungan diharapkan

tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang sesuai dengan keadaan lingkungan

diharapkan tumbuh dengan baik dengan memberikan hasil yang tinggi (Prajnanta,

2004).

Varietas unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang banyak bagi

perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan tanaman menjadi

seragam sehingga panen menjadi serempak, rendemen lebih tinggi, mutu hasil

lebih tinggi dan sesuai dengan selera konsumen, dan tanaman akan mempunyai

ketahanan yang tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit dan beradaptasi

yang tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat memperkecil penggunaan input

seperti pupuk dan pestisida (Suryana dan Prajogo, 1997).

Varietas unggul jagung dapat berupa varietas besari bebas yaitu varietas yang

benihnya diambil dari pertanaman sebelumnya dan varietas hibrida. Jagung

hibrida memiliki potensi hasil lebih tinggi dari pada varietas besari bebas, karena

afek heterosis dari gen-gen penyusun hibrida. Produktivitas jagung varietas besari

bebas dan hibrida dipengaruhi oleh adaptabilitas, bergantung pada proses seleksi

varietas tersebut. Kultivar unggul jagung dapat diperoleh melalui pemulian

tanaman. Syarat utama yang diperlukan dalam perakitan varietas unggul baru

adalah tersedianya materi genetik dengan keragaman yang luas. Keragaman

genetik muncul dari gen-gen yang bersegregasi dan berinteraksi dengan gen lain

melalui hibridisasi, mutasi, dan introduksi. Melalui hibridisasi dan segregasi akan

muncul keragaman genetik (Crowder, 1986).

Page 34: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

12

2.5. Perendaman Jagung Pulut

Perendaman menggunakan larutan aquades dan alkali dilakukan guna mengetahui

perbedaan karakteristik perendaman dengan aquades dan alkali. Pada semua

benih tanaman, air berperan untuk memulai proses perkecambahan. Air

diperlukan untuk rehidrasi benih dalam tahap penting pada permulaan proses

perkecambahan (Bewley dan Black, 1978). Biji yang dihasilkan tumbuhan

merupakan bakal buah dari tumbuhan tersebut. Biji juga digunakan sebagai bibit

tanaman baru, seperti pada jagung pulut dan sebagainya. Pada saat biji akan

ditanam sebelumnya pasti biji sudah direndam terlebih dahulu. Ketika biji

direndam terjadi proses imbibisi yaitu proses penyerapan air ke dalam rongga

jaringan melalui pori-pori secara pasif, terutama karena daya serap senyawa

polisakarida, seperti hemiselulosa, pati, dan selulosa. Proses ini terjadi ketika air

masuk ke dalam benih melalui proses imbibisi yang merupakan proses spesifik

dan imbibisi air oleh benih sangat dipengaruhi oleh komposisi kimia benih,

permeabilitas benih dan jumlah air yang tersedia, baik air dalam bentuk cairan

maupun uap air disekitar benih (Sadjad, 1975). Perendaman jagung pulut juga

berfungsi untuk mengetahui basis kering dan basis basah serta mengetahui

kandungan-kandungan yang terkandung pada jagung pulut setelah perendaman.

2.6. Larutan Aquades

Aquades merupakan air hasil dari destilasi atau penyulingan, dapat disebut juga

air murni (H2O), karena H2O tidak mengandung mineral. Sedangkan air mineral

merupakan pelarut yang universal. Air tersebut mudah menyerap atau melarutkan

berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi terkontaminasi.

Page 35: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

13

Aquades juga merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir

semua cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang melarut di dalam aquades

mencakup berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus fungsional

polar seperti gula, alkohol, aldehida dan keton. Kelarutannya disebabkan oleh

kecendrungan molekul aquades untuk membentuk ikatan hidrogen dengan gugus

hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehida dan keton (Lehninger,

1982).

2.7. Larutan Alkali

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,

serpihan, butiran atau larutan jenuh 50%. Natrium hidroksida (NaOH), juga

dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida adalah sejenis basa logam

kaustik. Sifat alami serat alam adalah hydrophilic, yaitu suka terhadap air berbeda

dengan polimer yang bersifat hydrophobic. Pengaruh perlakuan alkali terhadap

sifat permukaan serat alam selulosa telah diteliti dan bahwa kandungan optimum

air mampu direduksi sehingga sifat alami hydrophilic serat dapat memberikan

ikatan interfacial dengan matrik secara optimal. NaOH merupakan larutan basa

yang tergolong mudah larut dalam air dan termasuk basa kuat yang dapat

terionisasi dengan sempurna. NaOH juga bersifat lembab cair dan secara spontan

menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Menurut teori Arrhenius, basa adalah

zat yang dalam air menghasilkan ion OH dan ion positif (Bismarck dkk, 2002).

Page 36: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

14

2.8. Difusi Air

Difusi adalah pergerakan molekul suatu zat secara random yang menghasilkan

pergerakan molekul efektif dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh-

contohnya adalah difusi zat warna dalam air tenang, difusi glukosa dan teknik

tomografi, difusi zat melalui membran, difusi oksigen dalam membrane polimer.

Bahkan difusi tidak hanya terjadi pada skala mikro tetapi juga skala makro, seperti

difusi gas dalam galaksi. Model dasar yang digunakan dalam penelitian tentang

difusi biasanya adalah hukum Fick, namun bentuknya akan bervariasi sesuai

dengan asumsi-asumsi peneliti. Difusi larutan gula sangat penting dalam dunia

biologi, contohnya adalah fenomena transport gula dalam tanaman (Trihandaru

dkk, 2012).

Difusi dapat diartikan sebagai peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat

dalam pelarut dari bagian konsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah.

Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau

mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi

walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi (Hardianti, 2013). Beberapa penelitian

dengan menghitung koefisien difusi pada bahan pertanian yang ditunjukkan pada

Tabel 3.

Page 37: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

15

Tabel 3. Penelitian difusi air pada beberapa bahan pertanian.

No Nama Penulis Tahun Produk yang

Digunakan

Persamaan yang

Digunakan

1 Aggry dkk 2014 Jagung Peleg + Becker +

Arrhenius

2 Bello dkk 2010 Beras Crank

3 Tunde-Akintunde 2010 Sereal Nigeria Peleg

4 Kashiri dkk 2010 Sorgum Peleg + Arrhenius

Page 38: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2019 di Laboratorium

Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah water bath, timbangan

analitik, timbangan digital OHAUS (Adventurer cap 2010 g), oven listrik

(Venticell), rheometer, thermometer, cawan alumunium, gelas ukur, stopwatch,

desikator, alumunium foil dan kertas tisu. Sedangkan bahan-bahan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah larutan aquades, larutan alkali dan biji

jagung pulut.

3.3. Tahapan Penelitian

Tahapan dari penelitian ini meliputi beberapa proses yang disajikan dalam

diagram alir penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 3.:

Page 39: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

17

Gambar 3. Diagram alir penelitian

3.3.1. Persiapan Alat dan Bahan

Sebelumnya, dilakukan terlebih dahulu persiapan untuk alat dan bahan yang akan

digunakan untuk penelitian. Persiapan alat dan bahan yang digunakan yaitu

sebagai berikut:

1. Mempersiapkan cawan alumunium, stopwatch, thermometer, gelas ukur,

rheometer, desikator dan kertas tisu.

Penyortiran biji jagung pulut

Penimbangan sampel biji jagung pulut sebanyak 7 gram

untuk masing-masing perlakuan

Pengukuran parameter awal: kadar air, dimensi

panjang, lebar, ketebalan dan kekerasan

Perendaman biji jagung pulut dengan waktu 1,2,4,6,8, 10 jam

pada beberapa suhu yaitu suhu 30 ºC, 45 ºC dan 60 ºC

Pengukuran parameter kadar air, dimensi panjang,

lebar, ketebalan dan kekerasan

Analisis data dan perhitungan koefisien difusi air

Hasil analisis data dan koefisien difusi air beberapa

suhu pada jagung pulut

Selesai

Mulai

Persiapan alat dan bahan biji jagung pulut, larutan aquades dan alkali

Page 40: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

18

2. Mengkondisikan timbangan analitik dan timbangan digital.

3. Mengkondisikan water bath dan oven sesuai dengan suhu yang ditentukan.

4. Mempersiapkan bahan yang akan digunakan dengan menyortir biji jagung

pulut untuk memisahkan dari kotoran yang bercampur dan menyeragamkan

ukuran jagung pulut, sehingga kondisi biji jagung pulut yang digunakan

dalam kondisi baik dan seragam.

5. Menyiapkan larutan aquades dan alkali.

3.3.2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa proses yang disajikan dalam diagram

alir yang ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Pelaksanaan Penelitian

Biji jagung pulut disortasi sesuai ukurannya dan dilakukan pembersihan. Biji

jagung pulut yang sudah melalui proses penyortiran kemudian akan dilakukan

penimbangan sebanyak 7 gram untuk setiap sampel dan setiap perlakuan. Setelah

itu, disiapkan tabung reaksi yang sudah diisi larutan aquades dan larutan alkali

sebanyak 35 ml untuk setiap satuan percobaan, kemudian direndam di dalam

Jagung pulut Sortasi dan

pembersihan

Sampel

(7 gram)

Tabung

reaksi (35 ml

air)

Rendam

pada water

bath

Suhu air dalam

tabung reaksi

sesuai dengan

suhu perlakuan

Pengamatan

Page 41: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

19

water bath. Biji jagung pulut yang sudah mengalami perlakuan perendaman akan

dilakukan pengamatan dengan interval waktu 1,2,4,6,8, 10 jam untuk parameter

kadar air, kekerasan dan dimensi. Perlakuan suhu perendaman dilakukan pada

suhu 30 ºC, 45 ºC, dan 60 ºC dengan ulangan sebanyak dua kali. Setiap ulangan

digunakan sampel sebanyak 10 biji jagung pulut untuk pengukuran kekerasan, 5

biji untuk pengukuran dimensi. Setelah dilakukan pengukuran kekerasan dan

dimensi, sampel kembali digunakan untuk pengukuran kadar air.

3.4. Parameter Pengamatan

Parameter pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar air, dimensi

jagung pulut dan kekerasan.

3.4.1. Kadar Air

Pengukuran kadar air dilakukan dengan metode oven. Pengukuran kadar air

diawali dengan pengeringan cawan alumunium pada suhu 105 ºC selama 15 menit

yang kemudian didinginkan di dalam desikator dan selanjutnya ditimbang.

Selanjutnya, sampel jagung pulut dimasukkan ke dalam cawan yang telah

diketahui beratnya dan ditimbang. Lalu, sampel dikeringkan dalam oven pada

suhu 105 ºC selama 24 jam sampai berat konstan. Kemudian didinginkan di

dalam desikator selama ± 15 menit dan ditimbang. Kadar air dihitung dengan

persamaan [1]:

Kadar Air (% bk)

x 100% ................................................................... [1]

Kadar Air (% bb)

x 100% ................................................................... [2]

Page 42: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

20

Dimana: A = Berat awal sampel (gram)

B = Berat akhir sampel (gram)

3.4.2. Kekerasan

Pengukuran kekerasan dilakukan untuk mengetahui perubahan kekerasan yang

terjadi selama perendaman. Pengukuran tingkat kekerasan biji jagung pulut

menggunakan alat rheometer dengan kedalaman 2,2 mm dan kecepatan 60

mm/menit. Pengukuran dilakukan dengan 10 biji jagung pulut setiap ulangan.

Pengukuran diawali dengan memasang lempengan kemudian diturunkan hingga

hampir menyentuh sampel dan tombol run ditekan. Setelah lima detik, pangkal

besi diangkat dan skala yang tertera pada layar display dicatat.

3.4.3. Dimensi

Pengukuran dimensi jagung pulut dilakukan pada awal sebelum perendaman dan

selama proses perendaman pada saat interval waktu yang telah ditentukan.

Diambil sampel 5 biji jagung pulut difoto dengan background bewarna putih

dengan format jpg kemudian diukur dimensi panjang, lebar, tebal biji dengan

software imageJ. Prinsip pengukuran dimensi biji jagung pulut dapat dilihat pada

Tabel 5.

Gambar 5. Prinsip pengukuran dimensi biji jagung pulut.

W = Width (Lebar)

L = Length (Panjang)

Th = Thickness (Ketebalan)

Page 43: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

21

Untuk mencari jari-jari biji jagung pulut (r), maka perlu mencari diameter

geometri biji jagung pulut menggunakan persamaan [3].

................................................................................. [3]

Dimana: : Diameter geometri biji jagung pulut

L : Dimensi panjang biji jagung pulut

W : Dimensi lebar biji jagung pulut

Th : Dimensi tebal biji jagung pulut

Sehingga jari-jari biji jagung pulut dapat dihitung dengan persamaan:

........................................................................................................... [4]

................................................................................................ [5]

...................................................................................................... [6]

Dimana: V : Volume (cm3)

W : Dimensi lebar biji jagung pulut (cm3)

B : Dimensi bagian bulat dan biji-bijian (cm3)

3.5. Koefisien Difusi Air

Perhitungan koefisien difusi air dihitung dengan prosedur sebagai berikut:

3.5.1. Persamaan Peleg

Persamaan Peleg merupakan persamaan non eksponensial yang dapat

menggambarkan laju penyerapan massa air dan kapasitas penyerapan massa

maksimum serta untuk memodelkan mode penyerapan air oleh bahan makanan

Page 44: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

22

terutama serelia basah dan biji-bijian makanan polongan. Persamaan Peleg yang

digunakan sebagai berikut (Peleg, 1988):

M(t) =M0 +

........................................................................................... [7]

Persamaan awal Peleg dapat diselesaikan sehingga akan diperoleh persamaan

berikut:

= + t .............................................................................................. [8]

Untuk mendapatkan nilai k1 dan k2 dengan cara membuat plot antara t/(Mt – Mo)

terhadap waktu t, maka diperoleh persamaan linear. Nilai k1 dan k2 yang diperoleh

dapat digunakan untuk menjelaskan laju penyerapan air dan kadar air

kesetimbangan. Konstanta kapasitas Peleg, k2 berhubungan dengan kadar air

maksimum yang dapat dicapai. Kadar air kesetimbangan (Me) dapat dihitung

dengan persamaan berikut:

................................................................................................ [9]

Dimana: : Kadar air awal (%)

Mt : Kadar air pada waktu t (%)

t : Waktu perendaman (menit)

: Nilai konstanta Peleg (menit/%)

: Konstanta kapasitas Peleg (1/%)

Me : Kadar air kesetimbangan (%)

Nilai Me diprediksi dengan pendekatan dengan kadar air yang stabil dimasing-

masing perlakuan suhu perendaman. Selain itu, dengan memasukkan nilai Me

yang diduga tersebut kedalam persamaan [9] yang diplotkan dengan waktu yang

Page 45: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

23

akan diperoleh persamaan eksponensial masing- masing perlakuan suhu

perendaman. Nilai Me yang dipilih merupakan hasil penetapan dari nilai R2

terbesar dari grafik eksponensial yang diperoleh dengan simulasi nilai Me. Sketsa

model laju penyerapan air dan kapasitas penyerapan air maksimum berdasarkan

persamaan Peleg ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Sketsa grafik persamaan Peleg.

3.5.2. Koefisien Laju Pembahasan (kD)

Nilai koefisien difusi air dihitung dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung koefisien laju pembasahan atau penyerapan air (kD) dengan

Persamaan [10] menurut hukum Lewis (1921) dalam Tamrin (2013) :

= − D . ( − ) ......................................................................... [10]

Persamaan di atas dapat diselesaikan menggunakan metode integrasi analitik

sehingga akan diperoleh Persamaan berikut (Tamrin, 2013).

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

0 40 80 120 160 200 240 280

t/(M

t-M

0)(

me

nit

%)

Page 46: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

24

MR =

...................................................................................................... [11]

MR = ......................................................................................................... [12]

Dimana: MR : Rasio kadar air (%)

Mt : Kadar air jagung pulut pada waktu t saat perendaman (%)

M0 : Kadar air awal jagung pulut sebelum direndam (%)

Me : Kadar air kesetimbangan (%)

k : Koefisien pembasahan (1/menit)

t : waktu perendaman (menit)

Berikut adalah contoh model laju pembasan yang akan diperoleh ditunjukkan

pada Gambar 7.

Gambar 7. Sketsa grafik laju pembasahan.

Persamaan yang digunakan untuk menduga nilai koefisien difusi pada bahan yang

berbentuk bulat. Persamaan awal yaitu:

Page 47: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

25

.......................................................... [13]

.................................................................................... [14]

Dengan menggunakan persamaan [14] diperoleh persamaan sebagai berikut:

................................................................................................... [15]

........................................................................................ [16]

Maka akan diperoleh persamaan koefisien pembasahan:

..................................................................................................... [17]

sehingga, diperoleh persamaan koefisien difusi sebagai berikut:

.................................................................................................... [18]

Dimana: k : Koefisien pembasahan (1/menit)

r : Jari-jari biji jagung pulut (mm)

Deff : Koefisien difusi air (m2/detik)

3.6. Energi Aktivasi Proses Difusi

Pengaruh suhu terhadap kecepatan penyerapan air dapat dianalisis menggunakan

persamaan Arrhenius yang menyatakan bahwa kecepatan reaksi dipengaruhi oleh

suhu. Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk mengaktivasi

penyerapan air ke dalam biji jagung pulut yang dapat dihitung menggunakan

persamaan Arrhenius (Wariyah, 2005).

Koefisien difusivitas yang diperoleh dari persamaan Arrhenius dan energi aktivasi

dihitung dengan regresi linier ln Deff terhadap 1/T (Kashiri, 2010). Pengaruh

Page 48: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

26

suhu dalam koefisien difusi secara umum dijelaskan menggunakan persamaan

Arrhenius (Agarry, 2014). Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

..................................................................................... [19]

Persamaan diatas dapat diselesaikan menjadi:

.................................................................................... [20]

Dimana: Deff : Koefisien difusi air (m2/detik)

D0 : Konstanta difusi air

Ea : Energi aktivasi (kJ/mol)

R : Konstanta gas ideal (8,314 J/mol K)

T : Suhu mutlak (K)

Berikut sketsa grafik hubungan nilai ln D dengan 1/T ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Sketsa grafik hubungan nilai ln D dengan 1/T.

3.6.1. Kinetika Perubahan

Teori kinetika merupakan dasar untuk menjelaskan bentuk perubahan yang terjadi

seperti proses pemanasan maupun penyimpanan. Dengan mengetahui model

kinetika, kecendrungan laju perubahan yang terjadi selama proses dapat diprediksi

Page 49: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

27

untuk masing-masing parameter yang ingin diketahui. Laju reaksi yang terjadi

diindikasikan oleh konstanta laju reaksi (k) (Klappa, 2009).

1. Reaksi Orde Satu

Jika laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksinya, maka reaksi tersebut

memiliki orde satu. Persamaan laju reaksi orde satu merupakan persamaan linier.

Jika konsentrasinya meningkat maka laju reaksi akan meningkat 10 kali lipat.

Dari persamaan umum kinetika,

, persamaan laju reaksi orde satu

(n=2) dinyatakan sebagai persamaan [20].

.................................................................................................. [21]

Dari persamaan [21], diperoleh persamaan:

.................................................................................................. [22]

Hasil integrasi Persamaan [22] dinyatakan dengan persamaan [23].

................................................................................. [23]

Persamaan [33] merupakan persamaan linier y = ax, dimana ln sebagai

nilai y, -k sebagai (slope), dan sebagai nilai x. Nilai k yang diperoleh

kemudian digunakan untuk mencari nilai prediksi parameter tiap waktu. Prediksi

masing-masing parameter orde satu dapat dicari dengan menggunakan persamaan

[24].

............................................................................................ [24]

Berikut adalah contoh grafik dari orde 1 yang ditunjukkan pada Gambar 9.

Page 50: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

28

Gambar 9. Contoh Grafik Orde 1

2. Reaksi Orde Dua

Jika suatu laju reaksi berubah secara kuadrat terhadap konsentrasi pereaksinya,

maka reaksi tersebut memiliki orde dua. Jika konsentrasi meningkat 10 kali maka

laju reaksi akan mengalami kenaikan lebih besar. Dari persamaan umum

kinetika,

persamaan laju reaksi orde 2 (n=2) dinyatakan sebagai

persamaan [25] dan hasil pengolahan dapat juga dituliskan sebagai persamaan

[26].

................................................................................................. [25]

..................................................................................................... [26]

Hasil integrasi persamaan [26] dengan batas pada saat t=0 dan pada saat t=t

dinyatakan dalam persamaan [27].

.......................................................................... [27]

Persamaan [27] merupakan persamaan linier y = ax, dimana

sebagai

nilai y, -k sebagai a (slope), dan sebagai nilai x. Nilai k yang diperoleh

kemudian digunakan untuk mencari nilai prediksi parameter tiap waktu. Prediksi

0

1

2

3

4

5

6

7

0 1 2 3 4 5 6 7

Page 51: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

29

masing-masing parameter orde satu dapat dicari dengan menggunakan persamaan

[28].

........................................................................................ [28]

Berikut adalah contoh grafik dari orde 2 yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Contoh grafik orde 2.

.

0

1

2

3

4

5

6

7

0 1 2 3 4 5 6 7

Page 52: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

V. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Koefisien difusi air mengalami peningkatan dengan meningkatnya suhu

perendaman. Koefisien difusi pada aquades 0,921 – 0,957 x 10-10

m2/detik

dan alkali 1,014 - 1,090 x 10-10

m2/detik.

2. Nilai energi aktivasi difusi air pada biji jagung pulut selama perendaman 10

jam untuk perendaman aquades 1,067 kJ/mol dan pada alkali 2,025 kJ/mol.

3. Model kinetika perubahan kekerasan menggunakan persamaan Orde 2 dan

pada dimensi menggunakan persamaan Orde 1 yang merupakan model

terbaik dalam perhitungan nilai konstanta laju reaksi dan energi aktivasi.

4. Nilai konstanta laju perubahan kekerasan (kk) biji jagung pulut untuk jenis

perendaman aquades dan alkali secara berturut-turut berkisar antara 0,015 -

0,062 x 10-3

menit/N dan pada alkali berkisar 0,023 - 0,075 x 10-3

menit/N

Sedangkan nilai konstanta laju perubahan volume (kV) biji jagung pulut pada

jenis perendaman aquades dan alkali berkisar antara 0,75 - 1,14 x 10-3

menit/cm3 dan pada alkali berkisar 1,06 - 1,22 x 10

-3 menit/cm

3.

5. Nilai energi aktivasi perubahan kekerasan biji jagung pulut pada jenis

perendaman aquades dan alkali sebesar 39,28 kJ/mol dan 32,80 kJ/mol.

Page 53: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

58

Sedangkan energi aktivasi perubahan dimensi biji jagung pulut pada jenis

perendaman aquades dan alkali sebesar 11,47 kJ/mol dan 3,914 kJ/mol.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk

mengetahui kandungan protein pada biji jagung pulut setelah perendaman dan

perlu dilakukannya perendaman dengan waktu yang lebih lama, guna mengetahui

kadar air kesetimbangan pada biji jagung pulut tersebut.

Page 54: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Aboulkas. A., Harfi K.EL. 2008. Study of kinetic and mechanisms of thermal

decomposition of moroccan tarfaya oil shale and its kerogen. Journal Oil

Shale. Vol 25 No 4, pp: 426-443

Agarry, S. E., T. J. Afolabi dan T. Y. Tunde-Akintunde. 2014. Modelling The

Water Absorption Characteristics of Different Maize (Zea Mays L.) Types

During Soaking. Journal Food Processing and Technology. 5(5):1–9.

Agustriana. R dan T. Tripeni. 2006. Fisiologi Tumbuhan I. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Anjan, F., Oktaviani, W.R & Roesyadi, A., 2014. Studi Kinetika Dekomposisi

Glukosa Pada Temperatur Tinggi. Jurnal Teknik Pomits, III(2), pp. 38-43.

Badan Pusat Statistik. 2018. Jumlah Impor dan Produksi Jagung. diakses dari

https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/jumlah-impor-dan-produksi-

jagung-2013-2018-1548335792.

Bello, M., Tolaba M.P., dan Suarez, T. 2004. Factors affecting water uptake of

rice grain during soaking. Lebensmittel-Wissenschaft and –Technologie. Vol

37, 811–816.

Bewley, J.D. dan Black, M. 1978. Phisiology And Biochemistry of seed in

Relation to Germination. Springer-Velag Berlin Heidelberg GmbH. New

York. 302 p.

Bismarck, A., Aranberri-Askargorta, I., Springer, J., Lampke, T., Wielage, B.,

Stamboulis, A., Shenderovich, I., Limbach, H.-H. 2002. “Surface

Characterization of Flax, Hemp and Cellose Fibres: Surface Properties and

the Water Uptake Behavior”. Polym. Compos. 23, 872-894

Buckle, K. A.,Fleet, G.H., dan Wootton, M. 2008. Food Science. Penerjemah Hari

Purnomo dan Adiono dalam Ilmu Pangan. Universitas Indonesia.

Burge, R.M. and W.J. Duensing. 1989. Processing and dietary fiber ingredient

applications of combran. Journal Cereal Foods World, 34: 535-538.

Page 55: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

60

Blessin, C. W., Brecher, J.D., and Dimler, R.J. 1964. Carotenoids of Corn and

Sorghum. St. Louis, Missouri.

Carmen, W. 2003. Nixtamalization, a mesoamerican technology to process maize

at small-scale with great potential for improving the nutritional quality

of maize based foods. UNAM. D. F. Mexico.

Castelan, W. 2006. Penentuan konstanta laju penuruunan kadar iodat dalam

gerakan. Teknologi dan Bahan Pangan, XVII (1), pp. 38-43.

Cunningham, S.E., W.A.M. McMinn, T.R.A. Magee dan P.S. Richardason. 2007.

Modelling Water Absorption of Pasta During Soaking. Journal of Food

Engineering. 82(4): 600–607.

Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan. terjemahan Kusdiarti L. dan Sutarso

(ed). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta, hal. 323.

Engel, J.F., Blackwell, R.D. and Miniard, P.W. 1986. Consumer Behavior. 5th

ed.

The Dryden Press: USA.

Gutierrez-Cortez, E., Rojas-Molina, I., Rojas, A., Arjona, J.L.,Cornejo-Villegas,

M.A., Zepeda-Benitez, Y., Velazquez-Hernandez, R., Ibrra-Alvarado, C.,

Rodriguez-Garcia, M.E., 2010. Microstructural changes in the maize kernel

pericarp during cooking stage in nixtamalization process. J. Of Cereal Sci. 51,

81-88.

Hardianti, R.A. 2013. Difusi Osmosis. Jurnal difusi osmosis. Departemen Fisika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. ITB.

Inglett, G. E. 1987. Kernel, Structure, Composition and Quality. Ed. Corn:

Culture. Processing and Products. Avi Publishing Company, Westport.

Kashiri, M., Kashaninjad, M and Aghajani, N. 2010. Modeling Water Absorption

of Sorghum During Soaking. Latin American Applied Research. Vol. 40(4):

383-388.

Ketthaisong, D., Suriharn, B., Tangwongchai, Kamol, R. 2014. Combining ability

analysis in complete diallel cross of waxy corn (Zea mays var. ceratina) for

starch pasting viscosity characteristics. Scientia Horticulturae 175(2014):

229–235.

Klappa, P. 2009. Kinetics for Bioscientist. Peter Klappa and Ventus Publishing.

New York. 221 hlm.

Lehninger.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Levenspiel, O. 1999. Chemical Reaction Engineering, Third Edition. John Wiley

& Sons, Inc. New York.

Page 56: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

61

Mahendradatta dan Tawali, 2008. Jagung dan Diversifikasi Produk Olahannya.

Masagena Press. Makassar.

Peleg, M. 1988. An Empirical Model for The Description of Moisture Sorption

Curve. Journal of Food Science. 53(4):1216–1218.

Prajnanta, F. 2004. Pemeliharaan Tanaman Budidaya Secara Intensif dan Kiat

Sukses Beragribisnis. Penebar Swadaya. Bogor. 163 hlm.

Pranoto, H.S., W.Q. Mugnisjah dan E. Murniati.1990. Biologi Benih. IPB. Bogor.

Sadjad, S. 1975. Dasar-dasar Teknologi Benih. Bogor: IPB.

Saravacos, G.D. 1994. Mass Transfer Properties of Foods. Marcel Dekker. Inc,

New York : 309 hlm.

Suarni. 2004. Pemanfaatan Tepung Sorgum untuk Produk Olahan. Balai

Penelitian Tanaman Serealia. Bogor.

Suarni dan., Firmansyah, I.U dan Aqil, M. 2005 (a). Penanganan Pascapanen

Sorgum. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Puslit

Tanaman Pangan. hal. 393-398.

Suarni. 2013 (a). Pengembangan pangan tradisional berbasis jagung mendukung

diversifikasi pangan. IPTEK Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan 8(1):40-48.

Suarni. 2013 (b). Peranan sifat fisikokimia dan komponen fungsional jagung

sebagai landasan inovasi teknologi diversifikasi pangan. Pengembangan

Inovasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32(3):47-

55.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis Edisi 18. Alfabeta. Bandung.

Suharyono, S.U.,Nurdin, R.W. Arief dan Murhadi. 2005. Protein quality of

Indonesian common maize does not less superior to quality protein maize.

Makalah pada 9th ASEAN Food Conference. Jakarta 8-10 Agustus 2005.

Suryana dan U.H. Prajogo. 1997. Subsidi Benih dan Dampaknya Tehadap

Peningka-tan Produksi Pangan. Kebijakan Pembangunan Pertanian. Analisis

Kebijaksanaan Antisipatif dan Responsif. Pusat Penelitian Sosial ekonomi

Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Tamrin. 2013. Buku Ajar Teknik Pengeringan. Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 247 hlm.

Page 57: MODEL DIFUSI AIR DAN KINETIKA PERUBAHAN KEKERASAN …digilib.unila.ac.id/61243/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koefisien difusi pada perendaman biji jagung pulut menggunakan

62

Trihandaru, S., Widyayanti, A., Rachmawati, S., Toenlioe, B.S. 2012. Pemodelan

Dan Pengukuran Difusi Larutan Gula Dengan Lintasan Cahaya Laser. Jurnal

Ilmiah XXVI HFI. Jateng & DIY, ISSN : 0853-0823.

Tunde-Akintunde, T. Y.2010. Water Absorption Characteristic of Nigerian Acha

(Digitaria exilis). International Journal of Food Engineering. Vol. 6(5): 1-10.

Wariyah, C. 2005. Kinetika Penyerapan air Selama Perendaman Biji Jagung.

Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Wangsa Manggala,

Yogyakarta. Vol. 23(2):82-94.

Widowati, S dan Suarni. 2005. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung.

Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Pusat Penelitian

Tanaman Pangan. Makassar, 29-30 Sepetember 2005. p. 343- 350.

Wilson, C.M. 1981. Variations in soluble endosperm proteins of corn (Zea mays

L.) inbreds as detected by disc gel electrophoresis. Cereal Chem. 58(5):401-

408.

Winarno, F.G. 1994. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia. Jakarta.