model

13
Reza Abiokta A. W 111.130.164 Arti Penting Perencanaan dalam kegiatan eksplorasi Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker (2000) dalam Rustiadi (2008 h.339). Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi (2008 h.339) menyatakan bahwa : “Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.” Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Upload: reza-abiokta

Post on 05-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Model Eksplorasi

TRANSCRIPT

Page 1: Model

Reza Abiokta A. W

111.130.164

Arti Penting Perencanaan dalam kegiatan eksplorasi

Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker

(2000) dalam Rustiadi (2008 h.339). Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi (2008

h.339) menyatakan bahwa :

“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang

serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan

berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu,

sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa

yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan

untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai

arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan

(kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-

langkah untuk mencapainya.”

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana

yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan

rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka

waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap

anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk

mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi kegiatan eksplorasi, sebagai

berikut :

1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan eksplorasi dapat diusahakan

dengan efektif dan efisien.

2. Tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam kegiatan eksplorasi serta dapat

melakukan koreksi atas masalah – masalah yang timbul pada kegiatan eksplorasi..

Page 2: Model

3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dalam kegiatan eksplorasi

dengan mengatasi hambatan dan ancaman.

4. Dapat menghindari adanya penambahan biaya yang dilakukan saat eksplorasi karena

sudah terarahkan dan terkontrol.

Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan

dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem

komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan

hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas

pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin,

mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan

perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa

yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan

tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan

– Menetapkan tujuan dan target bisnis

– Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut

– Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

– Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

Langkah langkah dalam menyusun perencanaan

1. Merumuskan Misi dan Tujuan.

Page 3: Model

Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran

sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama

perusahaan yang bersangkutan.

2. Memahami Keadaan Saat ini.

Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat

sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan

langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan

sampai jangka panjang.

3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.

Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini

mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih

kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.

4. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.

Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

1. Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat

dipilih.

2. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.

3. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-

alternatif lain.

Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting

dari manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.

Contoh kasus perencanaan dalam kehidupan adalah seperti:

Page 4: Model

1. Kendaraan apa yang hendak digunakan jika kita ingin berpergian ke suatu tempat?

Saya adalah mahasiswi yang berdomisili di tangerang dan kuliah di Universitas Gunadarma

depok. Setiap hari saya harus menempuh ± 2 jam untuk mencapai universitas tersebut. Saya

harus menentukan dan merencanakan kendaraan apa yang cocok untuk saya gunakan untuk

mencapai tujuan saya. Bis atau Kereta. Sebelumnya saya harus tahu terlebih dahulu kendala apa

yang sekiranya akan saya hadapi dijalan entah naik kereta atau bus. Dan perkiraan ongkos yang

akan saya habiskan. Setelah itu barulah saya bisa melaksanakan perencanaan saya untuk

mencapai tujuan tersebut.

Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang,

termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi,

teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan

hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin untuk

mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel.

Prinsip ini dicetuskan oleh ilmuwan Jerman bernama Werner Heisenberg di tahun 1927.

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan,

tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan

yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas,

keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi.

Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :

1. obsesi

2. phobia

3. kompulasi

4. hysteria

5. delusi

6. halusinasi

7. keadaan emosi

Page 5: Model

Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata

penyebabnya sudah diketahui,kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi,

maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri kepsikolog.

Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian.

Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan

perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan

ketidakpastian.

Risiko

Dalam faktor resiko, dapat diketahui bahwa seiring dengan menurunya resiko geologi

maka seseorang akan menginvestasi lebih banyak dalam eksplorasi tersebut. Karena

semakin bekurangnya resiko geologi di tempat tersebut. Untuk mengetahui resiko resiko

tersebut maka dijabarkan berikut :

1. Faktor Politik

Dalam suatu eksplorasi, faktor politik adalaah yang paling penting. Seseorang

investor, tidak akan mau menginvestasikan modalnya dalam negara / daerah yang

sedang mengalami masalah politik. Karena dapat diketahui, daerah tersebut sedang

diperbutkan / dalam status 2 kepemilikan sehingga hukum sewaktu waktu dapat

menyuruh eksplorasionist untuk pergi dari daerah tersebut.

2. Faktor Keteknikan

Faktor keteknikan berhubungan dengan teknologi yang dipakai, dalam hal ini, faktor

keteknikan sangat berpengaruh dalam kegiatan eksplorasi. Pada teknologi jadul, maka

eksplorasi akan berjalan lambat dan sering terjadi masalah. Maka faktor resiko

keteknikan sangatlah penting dalam pengerjaanya.

3. Faktor Geologi

Merupakan faktor paling penting dalam eksplorasi. Suatu endapan / SDA yang baru

saja dieksplorasi memiliki resiko lebih tinggi karena tingkat ketidakpastian akan SDA

tersebut masih besar. Seiringya waktu, apabila SDA tersebut ditemukan dengan pasti,

maaka resiko tersebut menurun dan investor akan mulai banyak menanamkan saham

di tempat itu. Kemudian resiko akan turn sampai studi kelayakan dan penambangan.

4. Faktor Ekonomi

Page 6: Model

Apabila suatu endapan ditemukan, tetapi kemudian nilai tukar uang tersbut rendah /

jatuh maka eksplorasi tidak akan berjalan karena harga akan menjadi turun,

membuatnya rugi. Seperti yang terjadi dalamm tahun 2014 – 2015 ini, dimana harga

SDA terutama minyak sedang dalam posisi membahayakan akibat melimpahnya

pasokan dari Amerika. Sehingga banyak kegiatan eksplorasi yang dihentikan untuk

meminimalisir kerugian.

5. Faktor Alam

Faktor alam adalah faktor yang terjadi secara alami tanpa dapat disadari. Tetapi dapat

dicegah dengan mengetahui apa saja yang dapat memicu tersebut. Seperti yang terjadi

pada tambang di batugamping, longsor terjadi karean pelarutan batuan itu. Tambang

dibatuan beku lebih kuat dari tambang di batugamping, karena resistensi dari batuan.

Gambar 1. Peningkatan potensi sumberdaya bumi sesuai dengan tahapan eksplorasinya (atas). Skema perilaku resiko dan investasi pada industri mineral (bawah).

Natural Risk

Economic Risk

Engineering RiskPolitical Risk

Geological Risk

Incr

ease

High Risk GamblingInvestment relatively small

Low Risk GamblingInvestment relatively high

DepositsInvestigation

DIS

CO

VER

Y o

rD

EPO

SIT

Detail Investigation

ACTIVITIES GRADE IN INDUSTRY OF MINERAL

FEA

SIB

ILIT

YST

UD

Y

STA

RTIN

GPR

OD

UC

TIO

N

Dev

elop

men

t/C

onst

ruct

ion

MineralProduction

Processing

Page 7: Model

Kesalahan-kesalahan dalam Eksplorasi

Ada beberapa factor yang dapat menggagalkan eksplorasi diantaranya yaitu:

1. Perencana kegiatan eksplorasi yang kurang matang karena tidak memperhitungkan

resiko

2. Pelaksana kegiatan eksplorasi tersebut kurang memiliki pengalaman atau perhitungan

yang rinci

3. Kurangnya pengawasan pada pelaksanaan eksplorasi.

4. Ketidaktentuan situasi masa depan dari kegiatan eksplorasi

berdasarkan faktor-faktor pembatas tersebut, maka dapat diketahui bahwa sumber

permasalahan di dalam kegiatan eksplorasi adalah akibat faktor kesalahan manusia sebagai

penyelenggara kegiatan eksplorasi atau secara spesifik adalah explorationist itu sendiri.

Permasalahan atau kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:

1. Faktor subyektif explorationist .

2. Faktor non-subyektif explorationist.

Faktor non-subyektif explorationist, yaitu ketidaktentuan dari masalah eksternal, antara lain

hukum, politik, dana, pemasaran, lingkungan alam, bencana alam dan aspek sosial.

KESALAHAN-KESALAHAN DI DALAM KEGIATAN EKSPLORASI (Popoff, 1966)

• Kesalahan interpretasi: kesalahan analogi, sangat tergantung pengalaman

explorationist

• Kesalahan teknis: kurang sempurnanya alat dan teknik yang digunakan.Sekalipun alat

dan teknik yang digunakan sudah sempurna, tetapi pelaksana di belakang alat tetap

merupakan faktor yang mengandung kesalahan.

• Kesalahan analitis: terjadi akibat kesalahan analisis.

Ketiga jenis kesalahan tersebut dapat dijumpai pada setiap tahapan eksplorasi, yaitu mulai

dari tahap:

Page 8: Model

1. Rancangan program (program design).

2. Reconnaissance.

3. Eksplorasi target permukaan.

4. Eksplorasi target bawah permukaan

5. Evaluasi.

Kesalahan dapat muncul pada saat:

• Memperoleh/mengumpulkan data, yaitu meliputi sumber data, cara pengambilan data,

pemilahan jenis data, hingga pemrosesan data.

• Analisis, meliputi analisis data, metode analisis, hingga interpretasi hasil analisis.

• Representasi data, yaitu meliputi: kerapatan/kepa-datan, jumlah dan sebaran data yang

semata-mata bukan hanya berdasarkan hitungan statistik belaka, tetapi harus

memperhatikan aspek genetiknya.

• Terakhir adalah sintesa dan upaya membangun model geologi dan menentukan

model eksplorasinya.

Kesalahan-kesalahan dapat berlanjut pada tahap:

1. Penentuan strategi eksplorasi (tahapan)

2. Pemilihan metode eksplorasi yang tepat-guna.

3. Penentuan spesifikasi dan karakteristik kualitas

4. Perhitungan sumberdaya dan cadangan

Page 9: Model

5. Penentuan prospek pengembangan, prospek pemanfaatan serta arahan

penambangan

UPAYA MENGATASI KESALAHAN PADA KEGIATAN EKSPLORASI

1. Faktor subyektif explorationist memegang peran besar sebagai sumber timbulnya

kesalahan.

2. Explorationist sekaligus dapat berperan penting untuk mengatasi kesalahan-kesalahan

yang muncul.

3. Explorationist harus memperhatikan keseluruhan perolehan data, pemilahan jenis data,

pemrosesan data, penentuan metode, peralatan dan analisis data dari seluruh rangkaian

kegiatan eksplorasi.

Eksplorasionist harus mampu Memastikan kondisi target eksplorasi dan kondisi

geologinya.

1. Meliputi karakteristik target eksplorasi dan proses-proses geologi yang

mengendalikannya berdasarkan pendekatan konsep eksplorasi (model geologi dan model

eksplorasi).

2. Tujuannya untuk mengetahui secara lebih baik ukuran, bentuk, sebaran, kemenerusan dan

kadar atau kualitas target eksplorasi .

3. Memaksimalkan kelengkapan dan tingkat kepercayaan data eksplorasi

4. Membuat standarisasi untuk perolehan, pemrosesan dan analisis data eksplorasi.

5. Cermati metode eksplorasi dan kemampuan personil.

6. Apabila perencanaan eksplorasi tidak baik atau eksplorasi dilaksanakan secara

berlebihan, maka dapat berakibat pada kelebihan data yang tidak diperlukan.

7. Menentukan tingkat ketelitian yang merupakan derajat kebenaran yang dikehendaki dan

tergantung kepada sistem eksplorasi. Berdasarkan:

Jenis dan kerapatan pengambilan contoh.

Page 10: Model

Penentuan ketepatan data dari sudut pandang geologi, bentuk geometri tubuh

endapan mineral, macam pola sebaran, faktor-faktor kesalahan dan kategori

cadangan.

8. Perhitungan sumberdaya tahap pendahuluan cukup menggunakan metode sederhana

karena hasilnya diperlukan segera, bersifat awal dan perkiraan umum,

9. Perhitungan cadangan untuk perancangan tambang, diperlukan perhitungan lengkap,

memperhatikan sistem penambangan, dan keekonomian.