newsletterapmmi.or.id/wp-content/uploads/2013/06/newsletter-apmmi-no-2-updat… · mm unib dalam...

4
1 NEWSLETTER NEWSLETTER Vol. 1 No. 2 Desember 2013 Quality Standard for Management Education Musyawarah Nasional APMMI II B ersamaan dengan penyelenggaraan Seminar Nasional APMMI II di Mataram - Lombok, jabatan pengurus APMMI Periode Tahun 2010-2013 juga sudah berakhir. Hal tersebut mendasari perlunya diselenggarakan kembali Musyawarah Nasional (Munas) APMMI II, untuk melakukan pemilihan ketua baru APMMI untuk periode tahun 2013- 2016. Berdasarkan hasil Munas APMMI II tersebut yang diselenggarakan pada hari Senin, 28 Oktober 2013 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Dr.Ir. Arief Daryanto, MEc terpilih kembali menjadi Ketua APMMI untuk periode Tahun 2013–2016. Keputusan berikutnya juga dari acara Munas tersebut adalah penetapan kembali Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D sebagai Ketua Dewan Pembina APMMI Tahun 2013–2016. Acara Rapat Pengurus dan Dewan Permbangan APMMI dilaksanakan untuk membahas program kerja dan agenda kegiatan APMMI diselenggarakan di Bandung pada tanggal 7 Januari 2014 yang dirangkaikan dengan penyelenggaraan acara Joint Seminar ABEST21, AFEBI dan APMMI. PENGURUS APMMI tahun 2013-2016 Ketua : Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (MB-IPB) Wakil Ketua : Reza A. Nasuon, Ph.D (MBA-ITB) Sekretaris : Dr. Tengku Ezni Balqiah (MM-UI) Bendahara : Sri Gunawan, DBA (MM-UNAIR) Bidang Pengembangan Akademik : Dr. Ningky Sasan Munir, MBA/ (MM-PPM) Dr. Alexander Liang,M.Eng Bidang Kerjasama : Dr. Ibnu Widiyanto, MA (MM-UNDIP) Bidang Organisasi : Yudi Azis, Ph.D (MM-UNPAD) Dewan Permbangan APMMI tahun 2013-2016 Ketua : Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D (MM-UGM) Anggota : Prof.Dr. Yulinah Trihadiningrum, M.App.Sc (MMT-ITS) Prof. Christanus Dwiatmadja, SE, ME, Ph.D (MM-UKSW) Dr. Lisbeth Mananeke, SE, MS. (MM-UNSRAT) Workshop APMMI Tahun 2013 : Internaonal Accreditaon and Quality Assurance of Graduate Business and Management Educaon in a Globalized World D alam rangka mempersiapkan APMMI sebagai mitra Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam menerapkan kebijakan Lembaga Akreditasi Mandiri di Indonesia, APMMI menyelenggarakan Seminar-Workshop Tahun 2013 dengan tema “Internaonal Accreditaon and Quality Assurance of Graduate Business and Management Educaon in a Globalized World” pada tanggal 21-23 Juni 2013 bertempat di Hotel Horizon – Bengkulu. Berndak sebagai Organizing Comiee pada acara tersebut adalah Program Studi Magister Manajemen Universitas Bengkulu. Keynote Speech disampaikan oleh Fumio Itoh Ph.D (President of ABEST21), dan Dr. Illah Sailah (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen DIKTI yang diwakili oleh Dra. Nursamsiah, M.Si). Sesi workshop juga menampilkan sharing session mengenai implementasi Akreditasi dan Penjaminan Mutu Internasional oleh MM UI (Dr. Tengku Ezni Balqiah), MM UGM (Dr. B.M. Purwanto) dan MBA-ITB (Reza A. Nasuon, Ph.D). Di samping itu juga diadakan sharing session yang mengetengahkan pengalaman ABEST21 yang disampaikan oleh Ruslan Prijadi, Ph.D dengan tema The Importance of Accreditaons and Rankings in Graduate Business and Management Programs”, pengalaman MB- IPB yang disampaikan oleh Arief Daryanto, Ph.D dengan tema The Importance of Quality Management System and Rankings in Graduate Business and Management Educaon Programs: Lessons Learnt from MB-IPB”, serta pengalaman MM UNSRI yang disampaikan oleh Welly Nailis, SE, MM dengan topik “The Importance of Quality Management System and Rankings in Graduate Business and Management Educaon Programs : Lessons Learnt from MM UNSRI”. Acara Seminar- Workshop tersebut dihadiri oleh 84 orang peserta yang berasal dari 47 program studi MM/MAB di seluruh Indonesia. Di samping itu, hadir juga para mahasiswa Program MM UNIB dalam rangka Seminar MM UNIB Angkatan XXIII dan XXIV. The Joint Seminar : “A New Paradigm in Business and Management Educaon” T he ABEST21 Indonesia Local Commiee (THE ALLIANCE ON BUSINESS EDUCATION AND SCHOLARSHIP FOR TOMORROW, a 21st century organizaon) bekerjasama dengan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dan APMMI menyelenggarakan acara The Joint Seminar dengan tema “A New Paradigm in Business and Management Educaon”. Acara tersebut akan berlangsung pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2014 bertempat di Aula Gedung MM-UNPAD Lt. 4, Jl. Dipa Ukur No 46, Bandung – Jawa Barat mulai pukul 07.30-13.30 WIB. Acara The Joint Seminar ini bertujuan untuk membahas tantangan ke depan penyelenggaraan program pendidikan manajemen dan bisnis dengan mendasarkan pada berbagai paradigma terkini dalam kondisi dunia yang mengglobal. Hadir pada acara ini diantaranya adalah para dekan/direktur yang tergabung sebagai ABEST21 School Members di Indonesia (Indonesia Local Commiee), Presidium dan Dewan Pengurus AFEBI Tahun 2014 serta para pengelola Program MM/MAB anggota APMMI yang berjumlah sekitar 50 orang. Pada kesempatan tersebut, President of ABEST21, Fumio Itoh, Ph.D, menyampaikan keynote speech dengan tema “The ABEST21 Approach to Quality Assurance and Advancement in Business and Management Educaon”, serta panelis yang terdiri dari Prof. Wihana Kirana Jaya, Ph.D (Dekan FEB- UGM) yang menyampaikan materi dengan tema “A New Paradigm for Teaching and Learning in Business and Management Educaon”, Prof. Candra Fajri Ananda, Ph.D (Dekan FEB-UB) dengan tema “A New Paradigm for Research and Outreach in Business and Management Educaon”, serta Arief Daryanto, Ph.D (Ketua APMMI dan Direktur MB-IPB) yang menyampaikan materi dengan tema “A New Paradigm in Business and Management Educaon: The Role of Business School”. Diskusi panel dimoderatori oleh Nury Effendi, Ph.D (Dekan FEB-UNPAD).

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Newsletterapmmi.or.id/wp-content/uploads/2013/06/Newsletter-APMMI-no-2-updat… · MM UNIB dalam rangka Seminar MM UNIB Angkatan XXIII dan XXIV. The Joint Seminar : “A New Paradigm

1

Newsletter

Newsletter

Vol. 1 No. 2 Desember 2013Quality Standard for Management EducationMusyawarah Nasional APMMI II

Bersamaan dengan penyelenggaraan Seminar Nasional APMMI II di Mataram - Lombok, jabatan pengurus APMMI Periode Tahun

2010-2013 juga sudah berakhir. Hal tersebut mendasari perlunya diselenggarakan kembali Musyawarah Nasional (Munas) APMMI II, untuk melakukan pemilihan ketua baru APMMI untuk periode tahun 2013-2016.

Berdasarkan hasil Munas APMMI II tersebut yang diselenggarakan pada hari Senin, 28 Oktober 2013 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Dr.Ir. Arief Daryanto, MEc terpilih kembali menjadi Ketua APMMI untuk periode Tahun 2013–2016. Keputusan berikutnya juga dari acara Munas tersebut adalah penetapan kembali Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D sebagai Ketua Dewan Pembina APMMI Tahun 2013–2016.

Acara Rapat Pengurus dan Dewan Pertimbangan APMMI dilaksanakan untuk membahas program kerja dan agenda kegiatan APMMI diselenggarakan di Bandung pada tanggal 7 Januari 2014 yang dirangkaikan dengan penyelenggaraan acara Joint Seminar ABEST21, AFEBI dan APMMI.

PENGURUS APMMI tahun 2013-2016

Ketua : Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (MB-IPB)Wakil Ketua : Reza A. Nasution, Ph.D (MBA-ITB)Sekretaris : Dr. Tengku Ezni Balqiah (MM-UI)Bendahara : Sri Gunawan, DBA (MM-UNAIR)

Bidang Pengembangan Akademik : Dr. Ningky Sasanti Munir, MBA/ (MM-PPM)Dr. Alexander Liang,M.Eng Bidang Kerjasama : Dr. Ibnu Widiyanto, MA (MM-UNDIP)Bidang Organisasi : Yudi Azis, Ph.D (MM-UNPAD)

Dewan Pertimbangan APMMI tahun 2013-2016

Ketua : Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D (MM-UGM)Anggota : Prof.Dr. Yulinah Trihadiningrum, M.App.Sc (MMT-ITS) Prof. Christantius Dwiatmadja, SE, ME, Ph.D (MM-UKSW) Dr. Lisbeth Mananeke, SE, MS. (MM-UNSRAT)

Workshop APMMI Tahun 2013 : International Accreditation and Quality Assurance of Graduate Business and Management Education in a Globalized World

Dalam rangka mempersiapkan APMMI sebagai mitra Pemerintah Republik

Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam menerapkan kebijakan Lembaga Akreditasi Mandiri di Indonesia, APMMI menyelenggarakan Seminar-Workshop Tahun 2013 dengan tema “International Accreditation and Quality Assurance of Graduate Business and Management Education in a Globalized World” pada tanggal 21-23 Juni 2013 bertempat di Hotel Horizon – Bengkulu. Bertindak sebagai Organizing Comittee pada acara tersebut adalah Program Studi Magister Manajemen Universitas Bengkulu.

Keynote Speech disampaikan oleh Fumio Itoh Ph.D (President of ABEST21), dan Dr. Illah Sailah (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen DIKTI yang diwakili

oleh Dra. Nursamsiah, M.Si). Sesi workshop juga menampilkan sharing session mengenai implementasi Akreditasi dan Penjaminan Mutu Internasional oleh MM UI (Dr. Tengku Ezni Balqiah), MM UGM (Dr. B.M. Purwanto) dan MBA-ITB (Reza A. Nasution, Ph.D). Di samping itu juga diadakan sharing session yang mengetengahkan pengalaman ABEST21 yang disampaikan oleh Ruslan Prijadi, Ph.D dengan tema “The Importance of Accreditations and Rankings in Graduate Business and Management Programs”, pengalaman MB-IPB yang disampaikan oleh Arief Daryanto, Ph.D dengan tema “The Importance of Quality Management System and Rankings in Graduate Business and Management Education Programs: Lessons Learnt from MB-IPB”, serta pengalaman MM UNSRI yang disampaikan oleh Welly Nailis, SE, MM dengan topik “The Importance of Quality Management System and Rankings in Graduate Business and

Management Education Programs : Lessons Learnt from MM UNSRI”. Acara Seminar-Workshop tersebut dihadiri oleh 84 orang peserta yang berasal dari 47 program studi MM/MAB di seluruh Indonesia. Di samping itu, hadir juga para mahasiswa Program MM UNIB dalam rangka Seminar MM UNIB Angkatan XXIII dan XXIV.

The Joint Seminar : “A New Paradigm in Business and Management Education”

The ABEST21 Indonesia Local Committee (THE ALLIANCE

ON BUSINESS EDUCATION AND SCHOLARSHIP FOR TOMORROW, a 21st century organization) bekerjasama dengan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dan APMMI menyelenggarakan acara The Joint Seminar dengan tema “A New Paradigm in Business and Management Education”. Acara tersebut akan berlangsung pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2014 bertempat di Aula Gedung MM-UNPAD Lt. 4, Jl. Dipati Ukur No 46, Bandung – Jawa Barat mulai pukul 07.30-13.30 WIB. Acara The Joint Seminar ini bertujuan untuk membahas tantangan ke depan

penyelenggaraan program pendidikan manajemen dan bisnis dengan mendasarkan pada berbagai paradigma terkini dalam kondisi dunia yang mengglobal. Hadir pada acara ini diantaranya adalah para dekan/direktur yang tergabung sebagai ABEST21 School Members di Indonesia (Indonesia Local Committee), Presidium dan Dewan Pengurus AFEBI Tahun 2014 serta para pengelola Program MM/MAB anggota APMMI yang berjumlah sekitar 50 orang.

Pada kesempatan tersebut, President of ABEST21, Fumio Itoh, Ph.D, menyampaikan keynote speech dengan tema “The ABEST21 Approach to Quality Assurance and Advancement in Business and Management

Education”, serta panelis yang terdiri dari Prof. Wihana Kirana Jaya, Ph.D (Dekan FEB-UGM) yang menyampaikan materi dengan tema “A New Paradigm for Teaching and Learning in Business and Management Education”, Prof. Candra Fajri Ananda, Ph.D (Dekan FEB-UB) dengan tema “A New Paradigm for Research and Outreach in Business and Management Education”, serta Arief Daryanto, Ph.D (Ketua APMMI dan Direktur MB-IPB) yang menyampaikan materi dengan tema “A New Paradigm in Business and Management Education: The Role of Business School”. Diskusi panel dimoderatori oleh Nury Effendi, Ph.D (Dekan FEB-UNPAD).

Page 2: Newsletterapmmi.or.id/wp-content/uploads/2013/06/Newsletter-APMMI-no-2-updat… · MM UNIB dalam rangka Seminar MM UNIB Angkatan XXIII dan XXIV. The Joint Seminar : “A New Paradigm

2Newsletter

Seminar Nasional APMMI II : “Regional Competitiveness, Creative Economy and Enterpreneurship”

Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia giat membangun

di segala bidang untuk mewujudkan harapan menjadi negara maju, sejahtera dan kreatif. Pembangunan nasional menekankan pada peningkatan daya saing bangsa melalui peningkatan daya saing regional, percepatan pertumbuhan industri maupun investasi. Hal ini pada akhirnya akan menuntut pengembangan kemampuan individu untuk kreatif dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, industri, daerah dan bangsa.

Munculnya individu-individu yang memiliki semangat, inovatif, kreatif dan mandiri atau lebih tepatnya yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sebuah keharusan untuk menopang pembangunan nasional. Ekonomi kreatif yang mencakup industri kreatif di Indonesia berkembang dan memberikan sumbangan yang signifikan terhadap GDP, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan dan perdagangan luar negeri.

Industri/ekonomi kreatif diyakini memiliki peranan penting untuk meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja

Pembedaan Administrasi dan Manajemen

Perkembangan pendidikan bisnis dalam sepuluh tahun terakhir membuat

perubahan peta jati diri program studi terkait yang ditawarkan pada tingkat perguruan tinggi. Berbekal alasan pelayanan pendidikan pada masyarakat pemekaran dan pembukaan program studi pada lingkup keilmuan bisnis semakin marak. Bukan hanya perubahan nama dari fakultas ekonomi menjadi fakultas ekonomi dan bisnis yang terjadi, nama program studi baru juga bermunculan dalam bidang manajemen dan administrasi bisnis, serta

bidang turunan lainnya seperti administrasi pendidikan, administrasi perhotelan, manajemen informatika, manajemen pariwisata, dan manajemen industri.

Bidang keilmuan bisnis adalah salah satu penyumbang terhadap penambahan nomenklatur dan jumlah penyelenggara program studi. Daftar nama program studi menurut data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melonjak tajam dari 524 pada tahun 2007 menjadi 864 pada tahun 2013. Penawaran program studi yang beranekaragam bukan hanya membingungkan calon mahasiswa maupun pengguna lulusan tetapi juga menimbulkan ketidakjelasan dari pihak penyelenggara terhadap jati diri dan penjaminan mutu pendidikan. Persaingan antar program studi untuk berebut jumlah mahasiswa maupun pencaplokan bidang-bidang kajian diperkirakan semakin sengit.

Perebutan hegemoni

Pemekaran program studi merupakan fenomena yang lazim yang dilakukan oleh perguruan tinggi dengan motivasi untuk menangkap peluang pasar dan sekaligus mengokohkan jati diri. Selain berpotensi mempersempit ruang lingkup keilmuan pada aplikasi bidang kerja tertentu pembukaan program studi sering menimbulkan konflik dengan program studi sejenis dalam berebut pengaruh. Program studi administrasi bisnis yang kebanyakan dikembangkan di Fakultas Ilmu Politik dan Sosial (FISIP) mempunyai kemiripan dengan program studi manajemen yang dikembangkan di Fakultas Ekonomika. Beberapa perguruan tinggi di Jawa Barat seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Pasundan, dan Universitas Parahyangan menyelenggarakan kedua program studi tersebut secara bersamaan. Pada saat ini cukup sulit membedakan

Oleh :Prof. Togar M. Simatupang, M. Tech., Ph.D Guru Besar Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

serta mewujudkan inklusi sosial, keragaman budaya dan pengembangan sumber daya manusia. Industri/ekonomi kreatif telah dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan ekonomi sehingga dianggap sebagai sektor industri yang penting dan strategis. Oleh karena itu, pengembangan potensi pada industri/ekonomi kreatif ini menjadi terobosan untuk meningkatkan pembangunan daerah dan nasional. Melalui ekonomi kreatif diharapkan akan dapat mengatasi permasalahan pengangguran, kemiskinan dan rendahnya daya saing industri.

Program Studi Magister Manajemen UNRAM bekerjasama dengan Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI) terdorong untuk menyelenggarakan seminar nasional dengan tema yang sangat relevan dengan kondisi nasional sebagaimana diuraikan di atas. Adapun tema utama seminar tersebut adalah “Regional Competitiveness, Creative Economy and Entrepreneurship”. Dengan berlangsungnya kegiatan ini telah bermunculan pemikiran-pemikiran terbaru dari para akademisi dan praktisi sebagai konstribusi mereka untuk ikut serta dalam mewujudkan impian menjadi bangsa yang maju, berdaya saing, sejahtera dan kreatif. Dengan diangkatnya tema ini, selain ditujukan untuk mempererat tali silahtuhrahmi, para akademisi dan praktisi merasa terpanggil untuk memberikan andil juga atau sumbangsih pemikiran dan pengalaman dalam upaya peningkatan daya saing regional, ekonomi kreatif dan enterpreneurship.

Seminar Nasional tersebut menghadirkan Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA (Deputi

BAPPENAS) sebagai Keynote Speaker dengan tema “Regional Economy in Transition: Searching for New Sources of Competitiveness“ dan para pembicara utama yang terdiri dari Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (Ketua APMMI/Direktur MB-IPB) yang menyampaikan materi dengan topik “Sustainable Regional Competitiveness and The Role of Business”, Bapak Anton J. Supit (Ketua APINDO dan Pengurus KPPOD) menyampaikan makalah dengan tema “Daya Saing Regional, Sistem Logistik Nasional, dan Kewirausahaan”, serta Dr. Prayitno Basuki (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mataram/Tenaga Ahli Regional Bappenas-GIZ RED NTB) yang menyampaikan materi dengan topik “Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Green Economy”. Acara berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram – Lombok pada tanggal 28 – 30 Oktober 2013. Acara tersebut dihadiri oleh 128 orang peserta seminar yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, terdiri dari 101 orang peserta dari Program MM/MAB Anggota APMMI dan 27 orang peserta lainnya berasal dari non Anggota APMMI.

Pada penyajian makalah, terkumpul sebanyak 47 judul makalah yang dipresentasikan pada kesempatan Seminar Nasional APMMI II tersebut. Secara umum, seluruh makalah terkait dengan tema utama seminar yang dibagi menjadi beberapa sub tema sebagai berikut: regional competitiveness, creative economy, dan entrepreneurship, serta corresponding topics dalam bidang manajemen. Prosiding Seminar Nasional APMMI II dapat diunduh dalam bentuk PDF pada situs Pascasarjana UNRAM.

Page 3: Newsletterapmmi.or.id/wp-content/uploads/2013/06/Newsletter-APMMI-no-2-updat… · MM UNIB dalam rangka Seminar MM UNIB Angkatan XXIII dan XXIV. The Joint Seminar : “A New Paradigm

3Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 1 No. 2 Desember 2013Pembedaan Administrasi dan Manajemen (Lanjutan)

muatan kurikulum dan bidang kajian antara bidang administrasi bisnis dan manajemen. Padahal Dirjen Dikti sudah menetapkan bahwa suatu program studi harus mempunyai perbedaan paling sedikit 60% dibandingkan dengan program studi sejenis lainnya.

Keilmuan administrasi bisnis di Indonesia merupakan perluasan dari administrasi negara yang semula mengurusi kepemerintahan bergeser untuk mengurusi perusahaan atau korporasi. Individu maupun penyelenggara program studi administrasi bisnis dari berbagai perguruan tinggi telah diwadahi dalam lembaga profesi Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) yang didirikan pada 2 Desember 2008. Sejak tahun 2010, AIABI mengalihkan istilah administrasi niaga yang dekat dengan dagang atau kegiatan komersial menjadi administrasi bisnis yang lebih setara dengan program studi yang telah berkembang di Amerika dan Australia. Penamaan administrasi bisnis pada tingkat sarjana juga lebih konsisten dengan penamaan pada tingkat magister yang disebut dengan magister administrasi bisnis.

Tidak jauh berbeda dengan keilmuan administrasi bisnis, para penyelenggara program studi manajemen telah membentuk Forum Manajemen Indonesia (FMI) pada 10 Nopember 2008 yang mencoba menekankan bidang-bidang yang menjadi cakupan keilmuan manajemen. Bukan itu saja, para penyelenggara tingkat fakultas juga membuat himpunan berbadan hukum yang disebut dengan Asosiasi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (AFEBI) pada tahun 2010. Para dosen yang berkecimpung dalam keilmuan ekonomika dan bisnis juga tidak mau ketinggalan dengan membentuk Asosiasi Dosen Ekonomika dan Bisnis Indonesia pada tanggal 14 Maret 2013 di Semarang.

Perebutan hegemoni jati diri bidang keilmuan bukan hanya berlangsung antara program studi administrasi bisnis (kode 63-203) dan manajemen (kode 61-201), belakangan ini sudah muncul pula program studi baru yang disebut kewirausahaan dengan kode 61-202. Sementara administrasi bisnis dan manajemen berkutat pada pembenahan korporasi yang sudah ada, program studi kewirausahaan mencoba mendidik para mahasiswa menjadi lulusan yang dapat membangun sistem usaha untuk menciptakan pekerjaan bukan mencari pekerjaan. Proses perebutan hegemoni tidak akan berhenti di antara pengurus

REDAkSI APMMI NEwSLETTER: Penasehat : Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D(Ketua Dewan Pertimbangan APMMI)Penanggungjawab: Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (Ketua APMMI)Redaksi Pelaksana: Ir. Yudi Setiadi, MMDesain dan Layout: Sulistiyo Sekretariat : Gedung MB-IPBJln Raya Pajajaran, Bogor. Email : [email protected]

REDAkSI APMMI NEwSLETTER mengucapkan

SELAMAT TAhUN bARU

program studi yang mempunyai tingkat pembeda yang kecil. Bila tidak ada unsur-unsur pembeda yang jelas, bisa jadi hegemoni yang dijalankan oleh asosiasi masing-masing bidang ilmu berjalan dengan kekuatan politik dan bukan menjadi kendali terhadap interaksi intelektual komunitas melalui sarana-sarana dialog dan penelitian. Hegemoni antara bidang-bidang ilmu bisnis yang ideal adalah adanya upaya menentukan jati diri yang jelas melalui bujukan dan konsensus antar bidang ilmu daripada pemaksaan.

Rumpun ilmu bisnis

Penjelasan Pasal 10 Ayat 2 Huruf f Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa bisnis termasuk rumpun ilmu terapan yang mengkaji dan mendalami ilmu bagi kehidupan manusia. Bisnis adalah suatu lembaga yang terdiri dari manusia yang secara kolektif memberikan nilai tambah kepada para pelanggannya secara berkelanjutan. Dengan demikian, ilmu bisnis adalah sekumpulan teori, model, standar, instrumen, dan pengalaman dalam mendirikan, merancang, mengembangkan, dan memperbaiki suatu entitas bisnis.

Penjelasan ilmu bisnis harus bisa memberikan bentuk rancang bangun dan lingkup pengenalan terhadap pengetahuan bisnis secara lengkap. Keilmuan bisnis dapat dibedakan berdasarkan dua dimensi, yaitu fokus misi yang dijalankan oleh suatu organisasi dan spesifikasi struktur yang membatasi perilaku bisnis dalam menjalankan misi tersebut. Fokus misi adalah kewajiban capaian kinerja apakah pada suatu fase tertentu atau daur hidup organisasi. Spesifikasi struktur adalah penjelasan tentang keadaan yang memampukan dan membatasi sebuah organisasi bisnis dalam menjalankan misinya. Spesifikasi struktur dapat berupa keteraturan yang membentuk stabilitas melalui aturan atau keluwesan yang mempermudah penyesuaian terhadap perubahan.

Bila kedua dimensi digabungkan maka membentuk empat jenis bidang-bidang kajian ilmu bisnis. Pertama, manajemen (ketatakelolaan) menekankan keluwesan pada suatu fase tertentu melalui perencanaan, pengelolaan fungsional, analisis keputusan, dan penggunaan sumberdaya. Kedua, administrasi (ketatausahaan) menekankan keteraturan pada suatu fase organisasi melalui kebijakan, standar dan prosedur, governansi, dan dokumentasi. Ketiga, kewirausahaan (entrepreneurship) mempunyai fokus kewajiban pada daur hidup organisasi dengan menekankan keluwesan melalui pemanfaatan peluang, perencanaan bisnis, pengadaan sumberdaya, dan pertumbuhan bisnis. Keempat kewiralayanan (stewardship) menekankan keteraturan yang serasi dengan komunitas dan lingkungan hidup

dan kewajiban misi daur hidup organisasi melalui inovasi kelestarian lingkungan, governansi keberlanjutan, sertifikasi, bisnis inklusif, dan hubungan sosial.

Keempat bidang-bidang ilmu bisnis di atas mempunyai penekanan jati diri yang berbeda tetapi secara terpadu dapat menjelaskan entitas bisnis sehingga berada dalam suatu rumpun ilmu bisnis. Kajian administrasi dan manajemen dapat dikatakan telah mencapai kedewasaan, sementara kewirausahaan dan kewiralayanan menuju tahap kedewasaan sebagai suatu disiplin ilmu. Penyelesaian hegemoni jati diri bukanlah ditempuh dengan persaingan untuk menguasai bidang-bidang yang diminati pasar tetapi menentukan jati diri yang membuka kesempatan sumbangsih yang lebih baik pada peningkatan mutu pendidikan.

Sumbangsih dari bidang-bidang studi yang bernaung dalam rumpun ilmu bisnis dapat dilakukan dengan pembenahan yang dilakukan secara kolektif terhadap capaian pembelajaran (learning outcomes) masing-masing bidang studi menurut Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban dari perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan kualifikasi yang standar. Berikutnya, asosiasi-asosiasi yang terkait dengan keilmuan bisnis dapat bekerjasama dalam membangun Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) untuk bidang bisnis sehingga pelaksanaan akreditasi lebih efisien ditilik dari perbaikan kelembagaan, mutu pendidikan, dan mutu penelitian.

Sumber: Kolom Opini, Pikiran Rakyat15 Mei 2013

Page 4: Newsletterapmmi.or.id/wp-content/uploads/2013/06/Newsletter-APMMI-no-2-updat… · MM UNIB dalam rangka Seminar MM UNIB Angkatan XXIII dan XXIV. The Joint Seminar : “A New Paradigm

4Newsletter

Sebagai tindak lanjut dari amanah Rektor IPB yang menyatakan dalam surat keputusannya

bahwa MB-IPB merupakan embrio berdirinya Sekolah Bisnis IPB, pada tanggal 16-17 Oktober 2013 bertempat di IPB Internasional Convetion Center, Bogor diselenggarakan acara Lokakarya dengan tema “Pemantapan Pembentukan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor”. Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah persiapan berdirinya Sekolah Bisnis IPB yang telah dirintis selama beberapa waktu terakhir.

Hadir pada acara lokakarya tersebut sebanyak 56 orang peserta dan narasumber diantaranya Rektor IPB, para Wakil Rektor IPB, praktisi pendidikan, staf pengajar IPB, akademisi non IPB, praktisi dari kalangan industri sebagai pengguna lulusan perguruan tinggi, alumni, mahasiswa, serta para pakar yang terkait dengan sekolah bisnis. Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc (Rektor IPB)mengemukakan bahwa IPB sedang menyiapkan pembukaan Sekolah Bisnis sebagai salah satu alternatif untuk menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif dan berjiwa wirausaha. Namun demikian, Sekolah Bisnis IPB juga ditujukan untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga profesional di dunia kerja. Rektor IPB juga menyatakan bahwa Sekolah Bisnis IPB ini nantinya diharapkan dapat berfungsi sebagai pengelola sumberdaya manusia pertanian yang akan memperkuat IPB untuk mencapai visi besar sebagai perguruan tinggi berbasis riset, bertaraf internasional dan penggerak prima pengarusutamaan pertanian.

Lokakarya Pemantapan Pembentukan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor

Narasumber dan pakar terkait Sekolah Bisnis yang dihadirkan untuk menyampaikan pemikiran-pemikirannya pada sesi pertama adalah Prof. Dr. Martani Huseini (Guru Besar Ilmu Administrasi FISIP-UI) dengan tema “Peranan Sekolah Bisnis dalam Membangun Budaya Kewirausahaan di Indonesia, Prof. Togar M Simatupang, M.Tech., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Akademik SMB-ITB) menyampaikan materi dengan tema “Konsep Pendidikan dan Landasan Filosofi Pendirian Sekolah Bisnis ITB – Sebuah Pengalaman Empiris”, serta Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB) menyampaikan materi tentang “Peranan Sekolah Bisnis dalam Mewujudkan Visi IPB”, serta Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc (Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB) menyampaikan tema “Peranan Sekolah Bisnis dalam Peningkatan Daya Saing yang Berkelanjutan”. Sesi tersebut dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS.

Kemudian pada sesi berikutnya terkait dengan Kurikulum Sekolah Bisnis IPB yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc menampilkan pembicara yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Agus W Suhadi (Wakil Ketua STIE Prasetiya Mulya) dengan tema “Tren Pasar Pendidikan Manajemen dan Bisnis serta Dampak terhadap Pentingnya Penyesuaian Kurikulum”, Prof. Dr. Bambang Supriyono (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi, UB) menyampaikan topik “Kurikulum S1 Administrasi Bisnis Berbasis KKNI”, dan Aries Heru Prasetyo,

SE, MM, RFP-I (Ketua Program Sarjana Manajemen Bisnis-PPM) menyampaikan materi dengan topik “Kurikulum S1 Manajemen dan Bisnis : Perspektif Pengguna (Corporation Perspective)”. Hasil pembahasan dalam lokakarya pembentukan Sekolah Bisnis IPB tersebut itu telah mendapatkan masukan-masukan dari para pakar yang hadir dan juga segenap stakeholder agar Sekolah Bisnis IPB yang terbentuk nanti akan mampu berperan dan menjawab tantangan seperti menciptakan ‘entrepreneur’ yang handal dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa.

Pada hari Sabtu, tanggal 16 November 2013 di Gedung Aula Seminar Lt.4 Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya (FIA-UB) diadakan Seminar Perkembangan Paradigma Administrasi Bisnis. Para pembicara yang mengemukakan konsep-konsep berpikir tentang paradigma tersebut adalah: Prof. Togar M. Simatupang, M. Tech, Ph.D selaku Wakil Direktur Bidang Akademik SBM-ITB, Dr.Ir.Arief Daryanto, MEc (Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor) dan Dr. Kusdi Raharjo, DEA selaku Ketua Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI).

Dekan FIA-UB Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS mengemukakan harapan-harapan beliau agar dalam seminar tersebut diperoleh kemajuan yang sangat berarti bagi kajian bahan kurikulum Administrasi Bisnis berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Kurikulum Nasional Indonesia). Selanjutnya, Prof. Dr. Endang Siti Astuti (Ketua Jurusan Administrasi Bisnis

FIA-UB) mengatakan bahwa pendidikan bisnis semakin banyak diminati dalam era sekarang ini, semisal di Universitas Brawijaya telah adanya beberapa pendidikan bisnis pada pertanian (agrobisnis), Fakultas Ekonomi, menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dalam seminar ini Prof. Togar M. Simatupang membawakan makalah dengan tema “Analisa Paradigmatis Pendekatan Majemuk Terhadap Disiplin Bisnis”, Dr. Kusdi Rahadjo membawakan materi dengan tema “Menelusuri Perkembangan Pendidikan Bisnis di Indonesia”, sedangkan materi yang disampaikan oleh Dr. Arief Daryanto bertemakan “Paradigm Shift in Business Education and The Role of Business Schools in Improving Sustainable Competitiveness”.

Sumber:http://fia.ub.ac.id/prodibisnis/berita/seminar-perkembangan-paradigma-administrasi-bisnis-di-jurusan-bisnis-fia-ub.html

Seminar Perkembangan Paradigma Administrasi Bisnis