welcome to unib scholar repository - unib scholar repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/laporan...

35

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public
Page 2: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public
Page 3: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public
Page 4: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

1

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Dalam melaksanakan tugas pembangnan, pemerintah secara fiungsional tidak

dapat sepenuhnya melakukan pelayanan pembangunan bagi lapisan masyarakat,

sehingga perlu melibatkan pihak swasta dan organisasi non pemerintah lainnya. Pada

hakekatnya pengembangan kemitraan antar organisasi dalam penyediaan pelayanan

public bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam penyediaan

pelayanan public bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam

penyediaan atau produksi pelayanan public secara bersama ( co- provision or co-

production) dengan pelaku yang berkepentingan dengan jaringan kerja pelayanan

public (Eman, 1991, Lawton,1999). Kenyataannya menunjukan bahwa meskipun

organisasi pemerintah menyadari pentingnya hubungan kerja antar organisasi, namun

pengembangan hubungan kerja yang berwatak kemitraan tidak mudah dilaksanakan

secara berhasil dan berkelanjutan (Agere ,2000).

Pada kasus Indonesia, untuk dapat memaksimalkan peyediaan pelayanan public,

pihak pemerintah menghadapi permasalahan yang dilematis, di sate sisi penerimaan

Wages kurang memadai dan disisi lain pengeluaran Negara semakin membesar untuk

membiayai penyediaan pelayanannya sangat tinggi. Permasalahan tersebut dapat

ditujukan dari prsentase penerimaan Negara terhadap pendapatan domestic bruto

(PDB) yang selama priode 1985-2005 cenderung terus menurun. Secra beruntun

prosentase penerimaan Negara terhadap PDB 1985 sebesar 23,3% tahun 1990 22,3%

21, 6 % , tahun 2000 sebesar 20, 9%, dan tahun 2005 sebesar 77,8% sebagai catatan

penerimaan negara tahun 2005 secara nominal sebesar RP 404,9 triliun dan

pendapatan domestik bruto(PDB) sebesar Rp 2,318;6 triliun (bank indonesia 2006).

Untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejateraan

rakyat secara lebih memandai,pemerintaha perlu mengalokasikan anggaran bel*a

Page 5: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

2

pelayanan public paling tidak sebesar 25% dari PDB per tahunnya. Khusus bagi

belanja penyediaan pelayanan saran praarana dasar,secara ideal pemerintah harus

menalokasikan anggaran bagi penyedia sarana dan prasarana dasar paling tidak 7%

dai PDB pertahunnya. Pada kenyataan alokasi angggaran untuk penyedia prasarana

dan srana dsar tersebut dalam 10 tahun terakhir rata-rata hanya sebesar 3,2% dari

PDB (Bappenas,2005).

Dengan melihat data tersebut diatas tampaknya sangat jelas bahwa pemerintah

menghadapi permasalahan sumber daya,terutama dana,yang cendrung semakin tidak

memadai.dikhawatirkan permasalahan tersebut memberikan dampak yang fatal

terhadap kredibilitas pemerintahan dan kinerja pelayanan publik. Sebagai

konsekuensinya,sudah seharusnya pihak pemerintah melakukan langkah terobosan

dalam pengarakan dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia diluar,melalui

penggalangan kerja sama atau pengembangan kemitraan antar organisasi usaha

swasta dan masyarakat.secara empirik sesunggiinya sejak dua dekade yang lalu

oemerintahan telah menetapkan beberapa kebijakan dalam pengembangan kemitraan

yakni:

Pertama, pemerintah telah mengeluarkan keputusan presiden nomor 15/1987

tentang kemitraan antara pemerintah dan usaha swasta ( publicprivate partnership)

dalam kebijakan investasi,pengelolaan dan pembangunan prasarana

dasar(infrastructure) seperti jalan bebas hambatan, air bersih,tenaga listrik,

telekomunikasi,pelabuhan laut, dan lain-lain(kantor kementerian kordinatot

perekonomiaan,2005).

Kedua, pemerintah juga telah membuka peluang penyaluran kredit perbankan

bagi usha swasta dan organisasi nirlaba untuk meningkatkan partisispasi aktip dalam

penyediaan saran sosial ekonomi yang bersifat komersial atau semi komersial.sampai

dengan saat ini pihak swasta dan organisasi nirlabatelah berhasil melakukan

pembangunan berbagai sarana sosial ekonomi seperti sarana, pendiddikan,

kesehatan, perkantoran, perdagangan, dan perumahan. Bahkan usaha swasta telah

Page 6: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

3

berhasil membagun perumahan skala besar , kawasan pusat bisnis,kawasan industri,

kawasan kota bare, terutama dikota besar seperti di jakarta dan sekitarnya. surabaya,

medan, bandung, semarang, makassar dan lain-lainnya (Real Estate Indonesia 2004).

Ketiga, secara khusus dalam penyediaan perumahan yang layak bagi

masyarakatpemerintahan telah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam

pnyediaan perumahan secara swadaya ,pemerintah telah mengeluarkan peraturan

berupa keputusan menteri negara perumahan rakyat NO:06/KPTS/I 994 tentang

pedoman umum pembangunan perumahan bertumpuh pada kelompok masyarakat

kemudian dikeluarkan, Direkrut jendral perumahan dan permukiman

No:03/KPTS/2001 tentang petunjuk pelaksanaan pembangunan lingkungan

perumahan swadaya, baik dipermukiman perdesaan dan perkotaan.sampai dengan

saat ini terbangunnya lingkungan perumahan baik dikawasan perkotaan dan

perdesaan ,sebagian besar hasil kegiatan yang dilakukan oleh individu dan kelompok

masyarakat secara swadaya,baik dari dukungan penuh atau sebagian dari pemrintah,

maupun dukungan dari usaha swasta dan organisasi nirlaba (kantor menteri negara

perumahan rakyat,2005).

Atas dasar pemikiran diatas, salah satu langkah terobosan dalam memecahkan

masalah keterbatasan kapasitas sumber daya dan mendukung peningkatan kinerja

pelayanan publik adalah melalui strategi pengembangan kemitraan antar organisasi .

sebagai konsekuwensi setiap organisasi pemerintah sebagai penyedia pelayanan pulic

dituntut memiliki kemampuan organisasi(organizational capabillty) untuk

mengembangkan hubungan kerja kemitraan antar organisasi.namun demikian belum

tentu organisasi pemerintahan berhasil melakukan pembangunan pengembangan

hubungan kerja kemitraan antar organisasi tersebut,

Argumentasi penulis terhadap pentingnya penelitian tersebut adalah pada

dasarnya penyedia pelayanan publik merupakan sistem operasi yang dijalankan

secara berama (co-operation)dan jaringan kerja publik (service network) yan

melibatkan kepentingan dan partisipasi berbagai organisasi, baik pemerintah, usaha

Page 7: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

4

swasta dan masyarakat, yang berbentuk produksi bersama (co-production) atau

penyedia bersama (co-provision) dalam penyedia pelayanan publik tersedianya suatu

hubungan kerja antar organisasi inter organizationworking relationship).

Di Provinsi Bengkulu kegiatan penyedia infrastruktur publik melibatkan peran

dan masukkan sumber daya yang dimiliki oleh berbagai organisasi.misalnya masalah

perumahan maka perlu melakukan upaya verifikasi pemilikan tanah dan cek

kepemilikan,pembangunan oleh develover (usaha swasta).dilanjutkan dengan saran

dan praaran permukiman seperti pengadaan lampu oleh perusahaan umum listrik

negara.pengadaan saluran air olrh perusahaan daerah air minum dan

sebagainya.penelitian meliht bahwa kerja kemitraan dan masing-masing organisasi

pemerintahan tersebut terhadap organisasi usaha swasta dengan pemerintah terkadang

masih berjalan sendiri-sendiri berdasarkan kepentingan masing-

masing,belumadanyan koordinasi yang formal dalam membuat sinergi diantara

kemitraan tersebut.misal dinas pekerjaan umum dalam melaksanakan pemeliharaan

jalan,waktunya tidak bertepatan dengan rencana penyediaan permukimanbaru. PT

telkom melakukan penggalian jaringan dalam waktu yang telah ditentukan dirinya

sehingga merusak jalan yang telah diperbaiki oleh dinas PU,dina otonom yang lain

dalam memberi pengadaan pelayanan publik juga brdasar waktu yang dia rencanakan

sendiri.dari fakta-fakta tersebut sebenarnya ingin diteliti lebih jauh mengapa diantara

organisasi melakukan kegiatan pengadaan perumahan dan sarana publik tidak

melakukan koordinasi formal.yang dilakukan hanya koordinasi nonformal,bahkan

tidak memperhatikan aspek integrasi dan sinkronisasi . hal ini dipandang perlu

adanya penguatan kemampuan untuk mengembangkan hubungan kerja kemitraan

antar (organisasi penyedia pelayanan publik).

Page 8: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. TEORI-TEORI YANG RELEVAN DENGAN PERMASALAHAN

Untuk mengenali dan menggali konsep variable yang akan digunakan dalam

penelitian ini, terlebih akan dilakukan (i) review literatur tentang keberhasilan suatu

hubungan kerja kemitraan dan keberhasilan suatu organisasi dalam mengembangkan

hubungan kerja kemitraan (ii) pengembangan hubungan kerja kemitraan antar

organisasi pada paradigma administrasi publik (iii) konteks hubungan kerja antar

organisasi di dalam penyediaan pelayanan publik (iv) konsep kemampuan organisasi

dalam pengembangan hubungan kerja kemitraan antar organisasi, (v) keberhasilan

suatu organisasi pemerintah untuk menguatkan kemampuan organisasi dalam

pengembagan hubungan kerja kemitraan antar organisasi.

Tinjauan Hubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi dalam

Paradigma Administrasi Publik

Tinjauan pengembangan hubungan kerja kemitraan dalam paradigma

administrasi publik ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui perspektifnya terhadap

hubungan kerja kemitraan antar organisasi di dalam penyediaan pelayanan publik.

Ulasan yang disajikan tentang perspektif tersebut dilihat dari paradigma klasik

administrasi publik (Classical Public Administration ), paradigma new public

administration, paradigma New Govermance, dan paradigma New Public Service.

Hubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi dalam Paradigma Clasical Public

Administration

Substansi paradigma Clasical Public Administration dapat ditelusuri dari

pemikiran para ahli, seperti Woodrow Wilson (1887), yang menjelaskan tentang

bagaimana organisasi pemerintah melakukan tindakan administrasi secara

demokratis, efisien dan efektif, dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan, atau

Page 9: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

6

bagaimana organisasi pemerintah beroperasi secara memadai (properly operate),

serta dilakukan dengan benar (do the right thing) dan berhasil (do successfully). Dari

pemikiran Max Weber dapat ditelusuri penjelasan tentang bagaimana membangun

birokrasi pemerintah atas dasar kemampuan menjalankan fungsi yang ditugaskan

(merit), jaminan karir pekerjaan atas kinerja yang dihasilkan (tenure), pembagian

tugas (task) dan spesialisasi (specialization), bentuk struktur pyramid yang terdiri dari

atasan dan bawahan (hirarchy), adanya pengawasan atasan ke bawahan untuk

merasionalisasikan hasil secara efisien (rationality) dan cara kerja pegawai

pemerintah dan administrator dibawah aturan tertentu untuk menjamin keteraturan

prosedur dan rasionalitas bertindak ( rule boundedness).

Ketika para pemikir seperti Woodrow Wilson dan Max Weber melakukan

penelitian tentang pengembangan organisasi pemerintahan tersebut, diketahui bahwa

pada waktu itu organisasi pemerintah masih memiliki ukuran yang kecil. Konteks

penelitian waktu itu bertalian dengan adanya permasalahan keterbatasan kemampuan

administratif dari organisasi pemerintah yang dijalankan dengan seadanya dan

seringkali dijalankan secara tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan. Kemudian

ternyata tidak dapat menghasilkan kinerja pelayanan public seperti yang diharapkan

oleh masyarakat. Pada perkembangan berikutnya, menurut White ( 1992) bahwa

paradigma administrasi public klasik ini pada dasarnya mempersoalkan masalah

keilmuan manajemen (scientific management) dengan melihat pentingnya kapasitas

manajemen organisasi, kepemimpinan dan profesionalisme dalam birokrasi

pemerintah (executive). Pentingnya keilmuan manajemen tersebut terkait dengan

munculnya permasalahan ketidakefisienan dan penyalahgunaan kekuasaan

administrasi sejalan dengan semakin membengkaknya cakupan tugas dan kegiatan

yang dilakukan oleh birokrasi pemerintah. Kemudian paradigm ini meluaskan

perhatiannya terhadap masalah pengambilan keputusan publik dalam penetapan

aturan dan regulasi oleh organisasi pemerintah secara akuntabel dan responsive.

Lebih lanjut paradigma ini juga melihat masalah hubungan eksekutif dengan

legislatif, kelompok pelaku berkepentingan, dan konsituen dalam pengambilan

Page 10: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

7

keputusan.dalam konteks kegiatan penyediaan pelayanan publik, paradigma klasik ini

melihat masalah hubungan kerja antar organisasi yang lebih terfokus pada hubungan

kerja antar organisasi .

Hubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi dalam Paradigma New Public

Management

Munculnya paradigma New Public Management pada dasarnya terkait dengan

upaya pendobrakan terhadap paradigma Classical Public Administration, yang belum

mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kooiman dan Vliet

(1992) menyatakan bahwa paradigma New Public Management pada dasarnya

memfokuskan pada pendekatan kelembagaan Birokrasi pemeerintah untuk mengatasi

permasalahan internalnya dengan melakukan pembaharuan kelembagaan atau

membangun lembaga baru yang lebih mudah diarahkan fungsinya untuk mencapai

sasaran suatu kebijakan. Pembaharuan kelembagaan dalam manajemen publik

tersebut bersumber dari dua isu pokok, yaitu kebutuhan dan tuntutan untuk

mentransformasikan system manajemen yang dikembangkan perusahaan swasta

kedalam organisasi publik, dan pengembangan inisiatif pengaturan dan pengelolaan

pelayanan publik, seperti deregulasi, privatisasi, kontrak manajemen, partisipasi

masyarakat dan sebagainya.

Hubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi dalam Paradigma New

Govermance

Paradigma Classical Public Administration dan New Public Management

ternyata masih memiliki kelemahan untuk mengatasi permasalahan masyarakat yang

terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan yang kian hari menuntut lebih

demokratis, partisipatif, transparan dan akuntabel. Pada awal tahun 1990 an muncul

paradigma kepemerintahan (govermance) yang diperkenalkan oleh para ahli dengan

menggunakan berbagai istilah seperti good govermance, modern govermance, atau

new govermance.

Page 11: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

8

Sehubungan dengan istilah kepemerintahan (govermance), Fedrickson (1990)

berpendapat bahwa pada saat sekarang istilah kepemerintahan (govermance), lebih

tepat digunakan bagi administrasi publik. Paradigma ini melihat pentingnya jaringan

kerja organisasional (organizational network) yang didasarkan oleh saling

ketergantungan antar pemerintah dengan actor-aktor privat. Oleh karena itu pradigma

ini memandang pentingnya pendekatan manajemen (manajemen skill0 yang

semuanya bertumpu pada pengeataan keterampilan inernal organisasi pemerintah

bergeser kepada penguatan keterampilan mitra (partner) yang terlibat dalam jaringan

kerja.

Hubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

Service

Mersspon kelemahan pradigma classicsl public administration dan new public

management dalam memecahkan masalah penyediaan pelayanan public yang melihat

masyarakat sebagai pelanggan (customer), muncul anrus pemikiran yang dikenal

masyarakat sebagai warga masyarakat (citizen) (Denhadrt dan Denhardt, 2003).

Penyediaan Pelayanan Public

Menurut Rothr(1987) bahwa pelayanan public ( public service) didefinisikan sebagai

:

“ all service whice availlabel in the society, whether provided by public or private

sector, but these service still become the responsibility of healte, housing, water

supply and waste, electricity, telecomonication, public transport, road, etc”.

Dari pandangan Willcocks dan Harrow (1992) bahwa pelayanan public

(public service) merupakan pelayanan yang menghasilkan bentuk barang dan jasa

public, dimana proses penyediaan dilakukan melalui pengendalian langsung atau

tidak langsung oleh organisasi public, penggunaan dana bersumber dari pendapatan

Negara yang memerlukan akuntabilitas kepada masyarakat, dan memiliki tujuan

social ekonomi, seperd pelayanan kesehatan, pendidikan , air bersih, pemadam

Page 12: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

9

kebakaran, transportasi umum, jalan raga, energy listrik, telekomunikasi, perumahan,

kepolisian, dan sebagainya.

Hubungan Kerja Antar Organisasi Dalam Penyediaan Pelayanan Publik

Menurut Esman (1991) bahwa dalam kehidupan sehari-hari berbagai spectrum

hubungan kerja antar organisasi dalam penyediaan pelayanan public telah

berkembang di masyarakat. Hubungan kerja tersebut dilakukan melalui berbagai

tatanan kelembagaan (institutional arrangement) yang melibatakan peran berbagai

organisasi, baik organisasi pemerintah ,usaha swasta, dan masyarakat.

Kemampuan organisasi dalam pengembangan hubungan kerja

kemitraan antar organisasi

Menurut Jakson dan carter (2008)bahwa sampai dengan saat ini belum

terdapat kesepakatan umum dari pakar tentang defenisi organisasi, meskipun suatau

organisasi dapat dilihat dari identitas formal legal, dan atau mencapai suatu ruang

fisik, dan atau eksis bertempat secara temporal, namun komponen yang penting dari

suatu organisasi adalah manusia (people). Dijelaskan bahwa karena keunikan

manusia, ,maka merubah manusia berarti merubah organisasi, meskipun status hokum

atau identitas legal formal atau ruang yang tempati mungkin tetap sama.

Page 13: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

10

BAB III

METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN

Melihat tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu ( Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Bengkulu) dalam penguatan organisasi dalam pengembangan

hubungan kerja kemitraan dalam penyelidikan pelayanan publik, maka meode

penelitian yang tepat adalah Kualitatif. Lingkup penelitian ini mengenai

keberhasilanorganisasi pemerintah dalam memperkuat kemampuan organisasi dalam

pengembangan hubungan kerjakemitraan antar organisasi dalam penyediaan

pelayanan public. Mengingat indikator penguatan sifatnya subyektif bagi informan,

maka analisis interpretatif dari penelitian merupakan pilihan yang tepat.

Secara khusus penulis menggunakanpendekatan analisis penguatan kapasitas

organizational (organizational capacity building) secara kualitatif. Selanjutnya

dianalisis juga tentang faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi

pemerintah untuk melakukan penguatan kemampuan dalam pengembangan hubungan

kerja kemitraan antar organisasi.

ASPEK – ASPEK PENELITIAN

Aspek – aspek penelitian yang akan dilakukan mencangkup:

(i) Kesiapan sistem manajemen untuk mendukung pengembangan kemitraan yang

dapat dinilai dari indikator a) kesesuaian struktur organisasi, b) kesiapan

dukungan sistem pengelolaan sumber daya manusia, c) kesiapan sistem

dukungan anggaran.

(ii) Ketersediaan sumberdaya untuk melaksnakan kegiatan bersama dengan pihak

lain, yang dapat dinilai dari indikator, (a) ketersediaan tenaga dan (b)

ketersediaan dana.

Page 14: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

11

(iii) Kemampuan melakukan komunukasi dengan pihak lain, b) kemampuan

membuka ruang gerak bagi partisipasi pihak lain, serta c) kemampuan

melakukan kesepakatan kerjasama dengan pihak lain.

TEKNIS PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara:

Pertama, pengumpulan data historic, dilakukan dengan cara atau mencatat data

sekunder berupa catatan – catatan (record) dari dokimen administratif, catatan rapat,

laporan studi, media massa, data statistik dll yang diperoleh dari instansi pemerintah

atau instansi dan atau lembaga terkait.

Kedua, observasi lapangan, dilakukan dengan mengadakan kunjungan atau

pengamatan langsung secaraformal dan tidak formal untuk mengetahui realitas di

lapangan. Hal ini untuk mengetahui secara langsung dan pasti kondisi semestinya.

Ketiga, pengumpulan data melalui interview atau wawancara terfokus dan tersruktur

(focused and structured interview), yang dilakukan dengan formal maupun tidak

formal, untuk mendapatkan data yang valid. Interview dilakukan tidak saja sekali,

namun berulang sampai menemui kondisi yang relative sama.

TEKNIS PENENTUAN INFORMAN

Dalam penelitian ini, lebih tepat menggunakan istilah Informan dibanding

sampel. Informan dilakukan secara Purposive (bertujuan) yaitu organisasi –

organisasi yang terkait engan konsep kemitraan. Unit analisis penelitian ini adalah

organisasi, jadi interview mengarah pada pertanyaan keorganisasian, meskipun yang

diwawancarai adalah individu. Individu yang di wawancarai secara representatif dari

organisasi yang menjadi sasaran penelitian.

ANALISIS DATA

Proses analisis data dilakukan dengan kegiatan memeriksa, mengkategorikan,

mentabulasikan, atau mengkombinasikankembali pembukti (examining categorizing

Page 15: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

12

tabulating or recombining the evidence) untuk mendapatkan penjelasan, pembuktian

dan penilaian tentang karakteristik atau kondisi dari variabel dan sub variabel

penelitian.

Dengan tersediaanya data yang telah dikumpulkan melalui ketiga cara tersebut

di atas, selanjutnya dilakukan pengorganisasian dan dokumentasi hasil pengumpulan

data dalam bentuk data dasar dan laporan investigator. Melalui proses, tersebut

berbagai hasil temuan penelitian dianalisis secara mendalam yang dijamin

kebenarannya dan rangkaian pembuktiannya tertata runtun dari mulai pertanyaan

penelitian, variabel sub variabel, indikator, hasil penelitian, dan sampai pada hasil

temuan (catatan jawaban informan diluar indikator yang muncul saat interview).

Selanjutnya peneliti intervensi, untuk melakukan analisis dari data yang diperolehnya,

peneliti otomatis juga menjadi instrumen dari penelitiaan itu sendiri

Page 16: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

13

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian, maka di analisis berdasar sub variabel yang selanjutnya

menggunakan indikator- indikator sebagai alat ukur. Adapun sub variabel yang

digunakan dalam penelitian ini ada 3 sub variable, dan masing- masing sub variabel

menggunakan beberapa indikator. Adapun sub variabel tersebut adalah :

1. Kesiapan sistem manajemen untuk mendukung pengembangan kemitraan

dapat diihat dari indicator: a) kesesuaian struktur organisai, b) kesiapan

dukungan sisteem pengelolaan sumberdaya manusia, c) kesiapan dukungan

sistem anggaran.

a. Kesesuaian struktur organisasi

Kesesuaian struktur organisasi merupakan kondisi kesesuaian perangkat

organisasi yang dibentuk untuk mendukung kemampuan organisasi dalam

pengembangan kemitraan.

Fungsi Dinas Pekerjaan Umum secara tidak langsung mengawasi secara

teknis pembangunan perumahan atau lingkungan, perencanaan, penataan,

pemeliharaan dan perawatan lingkungan perumahan. secara fakta bahwa

organisasi yang ada di Dinas Pekerjaan Umum telah menyesuaikan

dengan kondisi kebutuhan masyarakat, Adanya 3 (tiga) bidang kerja

mencakup Bina Marga, Cipta Karya dan Pengairan. Bina Karya

menangani pekerjaan infrastruktur yang mencakup pembangunan jalan

dan jembatan. Cipta Karyamengawasi pembangunan gedung- gedung

prasarana public dan jalan lingkungan perumahan. Dalam praktek di

lapangan ada beberapa program kerja yang pelaksanaannya tumpang

tindih. Bidang Pengairan melakukan pengawasan terhadap infrastruktur

pengairan, terkait dengan irigasi dan kebutuhan sarana pengairan yang

lain.

Page 17: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

14

b. Kesiapan Dukungan Sistem Pengelolaan Sumberdaya Manusia

Kesiapan dukungan system pengolaan sumberdaya manusia merupakan

tindakan untuk mengerahkan, memanfaatkan, dan membina tenaga aparat

agar dapat melaksanakan tugas dan kegiatan dalam pengembangan

kemitraan. Kesiapan dukungan system pengelolaan sumber daya manusia

dapat dilihat kegiatan dalam pengadaan dan penempatan personil,

pengembangan sumberdaya manusia, dan pembinaan dan pengawasan

kinerja aparat. Hasil wawancara dengan informan mendapat penjelasan

bahwa sampai dengan saat ini kegiatan pengadaan dan penempatan

personil dilaksanakan dengan melihat kebutuhan organisasi dan

pembagian jatah personil yang seharusnya diadakan. Pengadaan personil

dilakukan dengan mencari dengan memagangkan orang yang berminat

dan diperkirakan berkompeten di bidang teknis untuk melakukan

pekerjaan dengan status honorer. Pengembangan sumberdaya manusia

saat ini dilakukan dengan melibatkan personil dalam kegiatan pendidikan

dan latihan berjenjang. Untuk personil yang telah menjadi personil tetap,

maka selalu dilibatkan dalam pendidikan dan pelatihan secara periodic

untuk meningkatkan keterampilan teknisnya. Bagi tenaga administrative

atau keuangan, diikutkan dalam pelatihan khusus untuk itu baik secara

terjadwal maupun tidak terjadwal. Dari pengelolaan sumberdaya yang ada

dilihat masih kurang memadai, sehingga perlu memanfaatkan atau

mengarahkan sumberdaya yang dimiliki oleh pihak lain.

c. Kesiapan Dukungan Sistem Anggaran

Dukungan system anggaran yang ada dalam lingkungan Dinas Pekerjaan

Umum dapat dilihat dari ketersediaan prosedur penyusunan anggaran dan

prosedur pelaksanaan anggaran, serta mekanisme pengadaan barang dan

jasa yang mendukung pengembangan kemitraan.

Berdasar wawancara yang dilakukan, tersedia prosedur penyusunan

anggaran tahunan, penetapan alokasi anggaran, penyaluran anggaran

Page 18: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

15

serta pengawasan dan pemantauan pelaksanaan anggaran mengikuti

peraturan yang ada. Untuk pengaturan mekanisme pengadaan barang dan

jasa dilakukan melalui system (i) swakelola dengan dilaksanakan sendiri,

(ii) kontrak kerjasama dengan pihak ketiga, (iii) kerjasama operasional

dengan masyarakat, dan (iv) kerjasama operasional dengan lembaga

lainnya. Ditambahkan bahwa untuk melaksanakan pengadaan barang dan

jasa dalam kegiatan perencanaan penataan lingkungan menggunakan

mekanisme kontrak keluar pihak ketiga. Untuk melaksanakan kegiatan

perbaikan/ pemeliharaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan

dilakukan melalui mekanisme kontrak keluar pihak ketiga dan mekanisme

kerja operasional dengan masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan

penyuluhan masyarakat, dan peningkatan partisipasi masyarakat sebagian

besar dilakukan melalui mekanisme swakelola. dari penjelasan tersebut,

meskipun mekanisme pelaksanaan anggaran dilakukan oleh kontrak keluar

pihak ketiga dan kerjasama operasional dengan masyarakat cukup

menonjol, namun mekanisme pelaksanaan anggaran tersebut tetap

memberdayakan tenaga yang dimiliki secara internal. Sehingga system

anggaran selama ini belum dapat memenuhi sumber dari pihak luar.

2. Ketersediaan sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan bersama dengan

pihak lain.

Ketersediaan sumberdaya diperlukan untuk menggerakkan system manajemen

bagi Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas dan kegiatan dan

sekaligus mendukung pengembangan kemitraan. Kondisi ketersediaan sumber

daya tersebut dapat dilihat dari indicator: (a) ketersediaan tenaga, (b)

ketersediaan dana,

(a) ketersediaan tenaga

Ketersediaan tenaga yang ada dalam komposisi 40% tenaga honorer, dan

60% tenaga tetap. proporsi ini terkait dengan volume kerja dan tanggung

jawab pekerjaan yang relative temporer sifatnya. Tenaga kerja teknik

banyak berasal dari honorer, karena mereka memang dipersiapkan untuk

Page 19: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

16

melakukan pekerjaan teknis pelaksanaan dan pengawasan sedangkan tetap

lebih pada perencanaan dan pengawasan kerja

(b) Ketersediaan dana

Secara khusus penyediaan dana untuk melaksanakan kegiatan bersama

dengan pihak lain

dengan pihak lain tidak dapat dilihat secara langsung, hal tersebut dapat

dilihat dari masing-masing komponen pembiayaan kegiatan. Alokasi dana

mencakup pembayaran gaji honorer, kegiatan penyediaan sarana dan

prasarana lingkungan, pembangunan jembatan, pembangunan jalan, dan

kegiatan perencanaan penataan lingkungan perumahan. Dijelaskan pula oleh

informan bahwa alokasi dana yang diberikan ke Dinas Pekerjaan Umum

ternyata kurang memadai dibandingkan dengan alokasi dana untuk instansi

terkait, sehingga ketersediaan dana yang dimiliki oleh Dinas terkait masih

kurang memadai. Dari hal tersebut ternyata kondisi ketersediaan dana yang

dimiliki untuk mendukung pengembangan kemitraan maupun pelaksanaan

kegiatan bersama dengan pihak lain sangat terbatas, bahkan ketersediaan dana

yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum untuk melaksanakan tugas dan

kegiatan dalam pengembangan kemitraan antar organisasi atau melaksanakan

kegiatan bersama dengan pelaku kepentingan dapat dikatakan masih kurang

memadai.

3. Keterampilan aparat berinteraksi dengan pelaku berkepentingan

(stakeholders) dalam jaringan kerja pelayanan publik.

Keterampilan aparat berinteraksi dengan pihak lain dalam jaringan kerja

pelayanan public merupakan indikasi kemampuan organisasi Dinas Pekerjaan

Umum Propinsi Bengkulu mengembangkan hubungan kerja kemitraan.

Penilaian terhadap keterampilan aparat berinteraksi dengan pihak lain dapat

dilihat dari indicator : a) kemampuan melakukan komunikasi dengan pihak

Page 20: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

17

lain, b) kemampuan membuka ruang gerak bagi partisipasi pihak lain, c)

kemampuan melakukan kesepakatan kerjasama dengan pihak lain.

a. kemampuan melakukan komunikasi dengan pihak lain.

Kemampuan aparat melakukan komunikasi dengan pihak lain dapat dilihat

dari media yang digunakan untuk berinteraksi dengan pihak lain dalam

jaringan kerja pelayanan public. Untuk melakukan komunikasi dengan pihak

lain, dari hasil interview dengan informan mengatakan bahwa kegiatan

komunikasi dilakukan untuk menjelaskan tugas dari Dinas Pekerjaan Umum

yang memerlukan dukungan dari pihak lain, meningkatkan respon masyarakat

untuk terlibat dan partisipasi dalam kegiatan pembangunan infrastruktur

public, baik menyangkut sarana prasarana maupun lingkungan perumahan.

Ajang komunikasi yang digunakan menyangkut siaran radio, TV, surat kabar

dan website dan selebaran. Diantara media yang saat ini digunakan, maka

yang efektif dan dominan adalah tatap muka langsung dengan masyarakat.

Dengan penjelasan beberapa responden, maka tatp muka jarang dilakukan,

sehingga dapat dikatakan kemampuan aparat melakukan komunikasi dengan

pelaku berkepentingan dinilai masih kurang.

b. kemampuan membuka ruang gerak bagi partisipasi pihak lain.

kemampuan membuka ruang gerak bagi partisipasi pihak lain untuk

melaksanakan kegiatan bersama pihak lain dapat dilihat dari pengalaman

mengembangkan forum lintas pelaku yang terkait dengan pelaksanaan

kegiatan dalam penyediaan pelayanan publik. Dari hasil wawancara dengan

pucuk pimpinan Dinas Pekerjaan Umum tentang pengalaman membuka ruang

gerak bagi partisipasi pihak lain maka setidaknya ada beberapa hal yang

mencakup forum kordinasi lintas pelaku tentang perbaikan kampung, Program

pemberdayaan masyarakat daerah akibat krisis ekonomi (PDM-DKF).

Program Penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP), adanya

Page 21: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

18

pembentukan Tim Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Perumahan

Daerah (TP4D) pada tingkat Propinsi.

c. kemampuan melakukan kesepakatan kerjasama dengan pihak lain

kemampuan aparat Dinas Pekerjaan Umum melakukan kesepakatan kerjasama

dengan pihak lain dapat dilihat dari kemampuan melakukan kesepakatan

dengan pihak lain untuk mensinkronisasikan perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan bersama instansi terkait, peningkatan partisipasi usaha swasta, dan

pelaksanaan kerjasama operasional dengan kelompok organisasi masyarakat.

Hasil wawancara dengan aparat Dinas Pekerjaan Umum tentang upaya yang

dilakukan untuk kesepakatan kerjasama dengan pihak lain, informan

mengatakan bahwa lingkup kesepakatan kerjasama dengan pihak lain

dilakukan terutama dalam mensinkronisasikan perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan bersama instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan penataan

lingkungan dan penyediaan sarana dan prasarana public. Proses kesepakatan

kerjasama dilakukan dengan mengadakan pertemuan teknis membahas permasalahan

pokok dan masukan kegiatan yang dapat disediakan oleh instansi terkait.

Bentuk kesepakatan kerjasama dengan pihak lain biasanya dalam bentuk

dokumen rencana kerja dan alokasi dana kerjasama, dokumen perjanjian

kerjasama kemitraan dan dokumen kerjasama operasional (KSO) pelaksaan

bersama masyarakat.

Page 22: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

19

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari analisis data di lapangan yang telah dikaji dalam hasil penelitian maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesiapan sistem manajemen untuk mendukung perkembangan kemitraan

masih terbentur dengan kesiapan sistem anggaran. Meskipun dari struktur

organisasi sudah mengatur pembagian tugas sesuai bidang seperti Bina dan

Marga. Cipta Karya dan pengairan, tetapi perencanaan yang dilakukan kurang

didukung oleh kesiapan sumberdaya manusia.

2. Ketersediaan sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan bersama dengan

pihak lain masih terkendala dengan ketersedian tenaga kerjayang relative

masih banyak masih banyak tenaga teknis oprasional (honorer) dibanding

tenaga kerja ahli dengan keterampilan dan keahlian tinggi, sumber dana masih

terganjal oleh kecilnya anggaran untuk instransi tersebut ,sehingga pola

kemitraan pendanaan merupakan peluang yang perlu dilakukan lebih inensif.

3. Keterampilan aparat berinteraksi dengan pelaku berkepentingan(stakeholders)

dalam jaringan kerjapelayanan publik masih menunjukan adanya kondisi yang

marginal ,pemberdayaan masyarakat belum menujukan adanya kondisi yang

marginal ,pemberdayaan masyarakat belum menunjukan geliatnya.sehingga

aparat penyedia layanan public masih harus bekerja keras untuk mewujudkan

kesadaran masyarakat dalam partisipasi pembangunan

SARAN

1. Perlunya penguatan kerjasama kemitraan melalui legalitas yang tinggi agar

dapat mensinergikan intstansi atau organisasi terkait yang ada di daerah.

2. Di ciptakan bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat untuk mengadakan

barang public yang benar-benar menyentuh kepentingan public

Page 23: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

20

ANGGARAN

BAHAN HABIS PAKAI

NO Macam ATK Volume Harga

satuan(Rp)

Total (Rp)

1 Kertas HVS 80 gr 5 rim 40,000 200.000

2 Flash Disk 2 buah 90.000 180.000

3 Tinta Printer Hitam 2 buah 40.000 80.000

4 Cartridge 1 buah 350.000 350.000

5 Ballpoint 2 lusin 30.000 60.000

6 Batu batre 2 kotak 50.000 100.000

7 Stabillo Bos 2 buah 4.500 9.000

Jumlah 979.000

MENGUMPULKAN DATA LAPANGAN dan ANALISA DATA

No Jenis kegiatan volume Harga

Satuan(Rp)

Total(Rp)

1 Uang lelah pencari data 4 400,000 1.600,000

2 Bantuan transportasi 4 kali 300,000 1,200.000

3 Konsumsi 4 225,000 900.000

4 Bantuan oprasional analisa

data

1 paket 1,500,000 1,500,000

Jumlah 5.200,000

LAPORAN DAN PUBLIKASI

No Jenis kegiatan volume Harga

satuan (Rp)

Total (Rp)

1 Uang lelah pembuat

laporan

1 paket 800.000 800.000

2 Pengadaan (Foto copy) 12

exsemplar

30.000 360.000

3 Penjilidan laporan 12 buah 3.000 36.000

4 Kontribusi kejurnal 2 eksemplar 100.000 200.000

Jumlah 1.396,000

Jumlah keseluruhan (1+2+3+4)= 7,575,000

Terbilang = Tujuh juta limaratus tujuh puluh lima ribu rupiah

Page 24: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

21

DAPTAR PUSTAKA

Agree S, 2000, Promoting Good Governance: principles, Practies and

perspectivees,

Commoneeth secretariat, Londen, p 1-11, 68-82

Denhart RB, Theories of Public Organization, Books/Cole Publising

Company,

California, p 52-66

Denhart RB and Grubbs J.W. 1999, Public Administration : An Action

Orientation,

Harcourt Brace College Publisher, New York, p 73-133, 294-304

Denhart JV and Denhart RB, 2003, The News Public Service, ME Sharpe,

Armonk,

New York, 3-22, 169-191

Esman, MJ, 1991, Management Dimensions of Devlopment Persfektif and

Strategies,

Kumarian Press, Inc, Conecticut, p113-114,117-118,122

Ferlie E, 1996, The New Public Management in Action, Oxford University

Press,p 9-15

Holzer M and Carter, 2000, Government at Work : Best Practies and Model

Programs,

Sage Publications, California, p 25-31

Jakson N and Carter ,2000, Rethinking Organization, Behaviour Research,

holt Rinchart an Winston, Inc, Chicago, p 27-28

Kooiman J and Vliet M , 1993, Government AND Public Organization, sage

Publications, London, p 58-72

Thoha, Miftha, 1997, Dimensi-dimensi Prima Ilmu AdministrasimNegara, PT

Rajawali Grafindo Persada, Jakarta, p 121-174

Page 25: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

22

Willcocks and Harrow (ed), 1992, Rediscoverin Public Service Management,

Mc Graw Hill Book Company, Londen, P xii-xxix

Jurnal/ Dokumen lain :

Peter J, steinberger is Robert H. And Blanche Day Ellis Profesor of Political

Science and Humanities and Dean of the Faculty, Reed College. Hegel’s

Philosophy of Right (1988) and the Concept of Political Judgment,

Catherine W Ng and Evelyn G H Ng, State, Market and Civil Society in

Hongkong : A Study of Multi-media Advertising on Buses , ASIAN

JOURNAL OF PUBLIC DMINISTRATION VOL 24, NO 2 (December

2002) 287-303

Michael Polanyi, Full Employment and Free Trade (Cambridge, UK:

Cambridge University Press, 1945), 144-142

Internasional Studies Quaterly, Vol. 19, No. 1 (Mar., 1975), 117-119.

Community development journal vol 35, no : 3, 2000. Re Theorizing the

interactive state: reflection on a popular partipating initative in Ireland,

International Political Science Review (2005) , Globalization Liberation and

Prospect for the state, James, Putzel, Volume 25, No : 1, p 5-16,

CURRICULUM VITAE

Page 26: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

23

IDENTITAS DIRI

Nama : Drs. Sugeng Suharto, MM.Msi

NIP : 196619082000120001

Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 19 Agustus 1966

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan atau Pangkat : IV/a

Jabatan Fungsional Akademik : Lektor Kepala

Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu

Alamat : Jl. Wr Suprapman Kandang Limun

Bengkulu

Telp./Faks. : 0736-21038

Alamat Rumah : Jl. Kakaktua No: 17 Bengkulu

Telp/Faks : 0736-52335

Alamat e-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI

Tahun

lulus

Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang

1992 S1 Universitas Sebelas Maret Administrasi

Negara

2000 S2 Universitas Gajah Mada Administrasi

Negara

1997 S2 STIE Jogjakarta Manajemen

Keuangan

Page 27: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

24

PELATIHAN PROFESIONAL

Tahun Pelatihan Penyelenggaraan

2005 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah DP3M Dikti Depdiknas

2007 Pelatihan Kegrafikan dan

Penyuntingan

Pusat Grafik Indonesia

Depdiknas

PENGALAMAN JABATAN

Jabatan Institusi Tahun...s.d. ....

Sekretaris

Prodi

Program Extensi Adm Negara

Fisip Bengkulu

2005 sd 2006

Sekretaris

Program

MAP

Magister Administrasi Negara

Publik UNIB Joint Program

UNIB UNSOED

2007 sd 2009

Sekretaris

Jurusan

Magister Negara, Univ

Bengkulu

2009 sd Sekarang

Direktur

Program

Magister Administrasi Publik

Unib

2009 (1 tahun)

Sekretaris Magister Ilmu Administrasi

Fisip UNIB

2010- jan 2011

Dekan Fisip Universitas Ratu Samban

Bengkulu Utara

2006-2010 dan

2010- sekarang

PENGALAMAN MENGAJAR

Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Tahun ... s.d.

...

Ilmu

Keuangan

Negara

S1 Jurusan Adm Negara 1994 sd

sekarang

Azas-azas

Manajemen

D3 Diploma 3 Jurnalistik 2003 sd

sekarang

Page 28: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

25

Keuangan Negara S2 MAP Univ

Terbuka

2005 sd 006

Manajemen Strategik Sektor

Publik

S2 MAP Univ

Bengkulu

2007 sd sekaramg

Kebijakan Sosial S1 Fisip

Univ.Bengkulu

2008 sd sekarang

Manajemen Proyek S1 Jurusan Adm

Negara

2006 sd 2008

Strategi Pembangunan S1 Jurusan Kesj.Sosial 2008 sd sekarang

Page 29: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

26

PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA

2000 s/d sekarang Skripsi 215 mhs

2008 s/d sekarang Thesis 15 mhs

PENGALAMAN PENELITIAN ( 4 Tahun terakhir)

Tahun Judul penelitian Jabatan Sumber Dana

2003 Kualitas Layanan BUMN Ketua Dep.Perhubungan

2005 Analisis Kebijakan

Program Kompensasi

Pengurangan Subsidi

Bahan Bakar Minyak

Anggota Menkokesra

2006 Kebijakan Program

Jaminan Kesehatan

Masyarakat Miskin di

Provinsi Bengkulu

Anggota Menkokesra

2007 Implementasi Program

UPKD dalam Bengkulu

Regional Development

Project A

Ketua Dikti

Regional

Teori Adm Publik S2 MIA 2010 sd sekarang

Keuangan Negara dan

kebijakan anggaran

S2 MIA 2010 sd sekarang

Formulasi, Implememtasi dan

Evaluasi Kebijakan Publik

S2 MIA 2010 sd sekarang

Page 30: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

27

KARYA TULIS ILMIAH (4 Tahun Terakhir)

A. Buku/Bab/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2003 Kualitas Layanan PT Kereta Api Daop

IV

Jurnal, Lemlit Univ

Bengkulu

2003 Pembinaan Usaha untuk mendapatakan

modal perbankan/Lembaga Keuangan

bagi pengusaha kecil dalam memperoleh

modal usaha

Jurnal , Dharma Raflesia

2004 Sistem Manajemen Buku, Pustaka Raja

1005 Pelembagaan Leraning Organitational

pada Reorganisasi PT Kereta Api

Jurnal, Triadik FKIP

Unib, terakreditasi

2007 Program Kompensasi Pengurangan

Subsidi Bahan Bakar Minyak

Buku, Pustaka Raja,

Jogjakarta

2008 Implementasi Program Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Miskin (JPKMM)

Jurnal, Akses, vol 5,

Nomor 1,Februari 2008

2008 Analisis Dampak Kebijakan Unit

Pengelola Keuangan Desa (UPKD)

Bengkulu Regional Development Project

(BRDP)

Jurnal, Akses vol 5,No 2,

Agustus 2008

B.Makala / Poster

Tahun Judul Penyelenggara

2004 Strategi Pembangunan Propinsi Bengkulu RRI Bengkulu

2005 Pembinaan Usaha Mikro oleh pemerintah

daerah

Dinas Kelautan dan

Periknan Kab.Seluma

2006 Potensi pengembangan daerah untuk

peningkatan PAD Propinsi Bengkulu

Bappeda Propinsi

Bengkulu

Page 31: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

28

2007 Implemenatsi Program PKPS-BBM

Propinsi bengkulu

Senat Univ Bengkulu

2008 Kebijakan pemerintah propinsi

menyongsong 40 Tahun Propinsi

Bengkulu

TVRI Bengkulu

2008 Kebijakan penaggulangan dana gempa TVRI Bengkulu

2008 Konflik tapal batas di kabupaten Bengkulu

Utara

TVRI Bengkulu

2008 Perebutan Kekuasaan dalam Pesta

Demokrasi

TVRI Bengkulu

2008 Administrasi Keuangan dan Logistik PMI Propinsi Bengkulu

2009 Wawasan Kebangsaan BKD Bengkulu

C.Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2004-2006 Reviewer Jurnal Jurnal Dharma Raflesia

2006-

sekarang

Reviewer Jurnal Jurnal Akses Fisip UNIB

2008-

sekarang

Reviewer Jurnal Jurnal Saintific, Univ Ratu Samban

Bengkulu Utara

PESERTA KONFERENSI / SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Tahun Judul kegiatan Penyelenggara

1993 Regional Seminar on University NFUCA

Page 32: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

29

Cooperative in Singapore

1994 Follow up Workshoop University Coop in

Thailand

ICA-NFUCA

1996 Conference of Asean economic in

Malaysia

University of Malaya

2005 Public Policy and Local Goverment UGM Jogjakarta

KEGIATAN PROFESINAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tahun Kegiatan

2005 Tim Monitor dan Evaluasi Program Kompensi Pengurangan Subsidi

Bahan Bakar Minyak Propinsi Bengkulu

2004 Survey Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah

PENGHARGAAN/PIAGAM

Tahun Kegiatan Pemberi

1993 Piagam Penatar P4 Nasional Kepala BP7 Pusat

1997 Piagam sebagai Manggala P4 Nasional Kepala BP7 Pusat

Bengkulu,Maret 2011

Ketua Peneliti

Page 33: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

30

Drs.Sugeng Suharto,MM.MSi

ANGGOTA PENELITI

IDENTITAS DIRI

1. Nama : Drs. Mirza Yasben,MSoc.Sc

2. Jabatan Fungsional : Lektor

3. NIP : 195612211984030001

4. Alamat Rumah : Jl.Sentosa 17 Curup

5. Nomor Telepon : 0811733173

6. Alamat Kantor : Fisip UNIB, Jl.Wr Supratman Bengkulu

7. Telepon : 073621170

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. S1 Universitas Tanjung Pura,Kalimantan

2. S2 New Zailand

PENGALAMAN PENELITIAN 3 TAHUN TERAKHIR

Page 34: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

31

1. Partisipasi wanita dalam pemilihan calon Legislatif,di Kab Lebong 2009

2. Peran Ganda Akademisi dalam partisipasi pembangunan, Propinsi Bengkulu,2010

3. Politik dan Peradaban dalam basis perilaku institusional, Propinsi Bengkulu,2020

PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT 3 TAHUN TERAKHIR

1. PENDAMPINGAN MASYARAKAT PENERIMA BANTUAN SLT,2009

Bengkulu, Maret 2011

Anggota Peneliti,

Drs.Mirza Yasben, MSoc.Sc

ANGGOTA PENELITI

IDENTITAS DIRI

1. Nama : Drs. Syamsurizal, Msi

2. Jabatan Fungsional : Lektor

3. NIP : 195609291984031010

4. Tempat tanggal lahir : Gunung Alam, 29-09-1956

5. Alamat Rumah : Jalan Bhayangkara no:40 Bengkulu

8. Nomor Telepon : 073651133

9. Alamat Kantor : Fisip UNIB, Jl.Wr Supratman Bengkulu

10. Telepon : 073621170

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. S1 Universitas Katolik Parahiyangan Bandung

2. S2 Universitas Indonesia

PENGALAMAN PENELITIAN 3 TAHUN TERAKHIR

Page 35: Welcome to UNIB Scholar Repository - UNIB Scholar Repositoryrepository.unib.ac.id/20843/1/Laporan Penelitian B19.pdfHubungan Kerja Kemitraan Antar Organisasi Dalam Pradigma New Public

32

1. Pengaruh Latar Belakang Sosial terhadap aktivitas generasi muda, Dikti, 1997

2. Pengaruh Sosial ekonomi terhadap aktivitas belajar mengajar, 2009

PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT 3 TAHUN TERAKHIR

1. Sosialisasi politik bagi ormas, 2009

Bengkulu, Maret 2011

Anggota Peneliti,

Drs.Syamsurizal, MSi