mini skripsi

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Macam-macam mesin pendingin di jaman sekarang ini semakin banyak seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia. Seperti kulkas, AC, pendinginan pada mobil, dan lain-lain. Kualitas mesin pendingin pun terus berkembang akibat tuntutan manusia mengenai mesin pendingin baik dari segi kegunaan maupun keefektifan lainnya. Namun, peningkatan kebutuhan akan kegunaan mesin pendingin tak setara dengan peningkatan dalam pemahaman prinsip kerja mesin pendingin di kalangan masyarakat. Dapat dilihat dalam implementasinya, dimana banyak perusahaan bahkan di kalangan rumah tangga yang masih membutuhkan pelayanan servis terhadap kerusakan suatu mesin pendingin. Memang bukan masalah, dilihat dari tujuannya untuk memperbaiki mesin pendingin tersebut. Namun bagaimana jika kerusakan mesin pendingin tersebut apabila kita perbaiki sendiri tidak membutuhkan waktu yang lama dan hanya mengeluarkan biaya yang jauh lebih rendah dari biaya pelayanan servis tersebut, bahkan tidak membutuhkan biaya sama sekali. Jelas akan menimbulkan persepsi yang berbeda dari sebelumnya. Penyebab utama pihak perusahaan dan kalangan rumah tangga memilih layanan servis bukan karena keterbatas waktu dalam mereparasi kerusakan mesin pendingin tersebut akibat aktivitas lain, melainkan banyaknya masyarakat yang tak dapat mengetahui letak kerusakan pada mesin pendingin tersebut. Hal ini pun terjadi akibat ketidakpahaman masyarakat mengenai prinsip kerja pada mesin pendingin tersebut. Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 1

Upload: ramdani007

Post on 24-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

skripsi mini

TRANSCRIPT

Page 1: Mini Skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Macam-macam mesin pendingin di jaman sekarang ini semakin banyak seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia. Seperti kulkas, AC, pendinginan pada mobil, dan lain-lain. Kualitas mesin pendingin pun terus berkembang akibat tuntutan manusia mengenai mesin pendingin baik dari segi kegunaan maupun keefektifan lainnya.

Namun, peningkatan kebutuhan akan kegunaan mesin pendingin tak setara dengan peningkatan dalam pemahaman prinsip kerja mesin pendingin di kalangan masyarakat. Dapat dilihat dalam implementasinya, dimana banyak perusahaan bahkan di kalangan rumah tangga yang masih membutuhkan pelayanan servis terhadap kerusakan suatu mesin pendingin. Memang bukan masalah, dilihat dari tujuannya untuk memperbaiki mesin pendingin tersebut. Namun bagaimana jika kerusakan mesin pendingin tersebut apabila kita perbaiki sendiri tidak membutuhkan waktu yang lama dan hanya mengeluarkan biaya yang jauh lebih rendah dari biaya pelayanan servis tersebut, bahkan tidak membutuhkan biaya sama sekali. Jelas akan menimbulkan persepsi yang berbeda dari sebelumnya.

Penyebab utama pihak perusahaan dan kalangan rumah tangga memilih layanan servis bukan karena keterbatas waktu dalam mereparasi kerusakan mesin pendingin tersebut akibat aktivitas lain, melainkan banyaknya masyarakat yang tak dapat mengetahui letak kerusakan pada mesin pendingin tersebut. Hal ini pun terjadi akibat ketidakpahaman masyarakat mengenai prinsip kerja pada mesin pendingin tersebut.

Oleh karena itulah, penyusun melakukan penelitian dan membuat mini skripsi tentang “Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya” ini.

B. Penegasan Istilah

Mesin pendingin disini mencakup seluruh jenis mesin yang berfungsi dalam memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Artinya tidak dilihat dari segi fungsi, tempat penyimpanan atau bahkan bentuknya.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 1

Page 2: Mini Skripsi

C. Batasan Masalah

Penelitian dalam mini skripsi ini hanya meneliti tentang prinsip kerja, kerusakan, dan langkah mereparasi kerusakannya pada mesin pendingin secara umum.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam mini skripsi ini adalah :

Bagaimana prinsip kerja pada mesin pendingin ? Apa saja kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada mesin

pendingin ? Bagaimana cara mereparasi pada bagian mesin pendingin yang

mengalami kerusakan ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai prinsip kerja pada mesin pendingin, memahami kerusakan pada bagian mesin pendingin, langkah dan cara reparasinya.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 2

Page 3: Mini Skripsi

BAB IISTUDI PUSTAKA

Mesin pendingin merupakan suatu alat yang dapat mengubah suhu awal menjadi lebih rendah (dingin) dengan cara memindahkan kalor dari dalam ruangan ke luar ruangan (Himsar Ambarita : 2010). Secara garis besar komponen sistem pendingin siklus kompresi uap terdiri dari:Kompressor

Tugas kompressor adalah “mengangkat” refrigeran dari evaporator, mengkompres, dan “mendorongnya” ke kondensor.Kondensor

Kondensor adalah APK (Alat Penukar Kalor) yang berfungsi mengubah fasa refrigeran dari kondisi superheat menjadi cair, bahkan kadang sampai kondisi subcooled.Evaporator

Jika pada kondensor refrigerant berubah dari uap menjadi cair, maka pada evaporator berubah dari cair menjadi uap. Perbedaan berikutnya adalah, sebagai siklus refrigerasi, pada evaporatorlah sebenarnya tujuan itu ingin dicapai. Artinya, jika kondensor fungsinya hanya membuang panas ke lingkungan, maka pada evaporator panas harus diserap untuk menyesuaikan dengan beban pendingin di ruangan.Katup Expansi

Fungsi dari katup expansi ada dua, yaitu menurunkan refrigeran dari tekanan kondensor sampai tekanan evaporator dan mengatur jumlah aliran refrigeran yang mengalir masuk ke evaporator.

Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan kalor dari suatu benda/ruangan ke lingkungan sehingga temperatur benda/ruangan tersebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat dipindahkan. Sehingga refrigerasi selalu berhubungan dengan proses-proses aliran panas dan perpindahan panas. Siklus refrigerasi memperlihatkan apa yang terjadi atas panas setelah dikeluarkan dari udara oleh refrigeran di dalam koil (evaporator). Siklus ini didasari oleh dua prinsip, yaitu: 1. Saat refrigeran cair berubah menjadi uap, maka refrigeran cair itu mengambil atau menyerap sejumlah panas.

2. Titik didih suatu cairan dapat diubah dengan jalan mengubah tekanan yang bekerja padanya. Hal ini sama artinya bahwa temperatur suatu cairan dapat ditingkatkan dengan jalan menaikan tekanannya, begitu juga sebaliknya.

Beban pendinginan adalah aliran energi dalam bentuk panas. Perlu diulang kembali bahwa tugas unit pendingin adalah menjaga kondisi suatu ruangan agar berada pada suhu dan kelembaban tertentu yang umumnya lebih rendah dari temperatur dan kelembaban lingkungan luar. Jenis beban pendingin, dapat dibagi

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 3

Page 4: Mini Skripsi

menjadi dua, yaitu panas sensible dan panas laten. Panas sensible adalah panas yang diterima atau dilepaskan suatu materi sebagai akibat perubahan suhunya.

Beban pendingin bagi suatu ruangan yang dikondisikan bisa berasal dari beberapa sumber. Sumber-sumber ini umumnya dibagi 2 bagian besar, yaitu beban yang berasal dari luar ruangan dan beban yang berasal dari dalam ruangan. Panas yang berasal dari luar ruangan antara lain: panas yang berpindah secara konduksi dari dinding, dari kaca, dari atap, dan dari jendela. Panas radiasi sinar matahari yang masuk dari material yang tembus pandang seperti bahan kaca dan plastic. Panas dari masuknya udara luar, yaitu udara ventilasi dan udara infiltrasi. Sementara sumber panas yang berasal dari dalam dapat berupa panas akibat lampu penerangan, panas dari mesin yang ada di ruangan, panas akibat peralatan memasak yang ada di ruangan, komputer, dll. Dan juga panas dari mahluk hidup yang ada di ruangan (manusia). Semua sumber-sumber panas ini akan dihitung beban yang diakibatkannya pada unit pendingin.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 4

Page 5: Mini Skripsi

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penyusun menggunakan jenis penelitian studi kasus. Dimana rancangan penelitian ini mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif, yaitu tentang prinsip kerja pada mesin pendingin dan reparasinya.

Penelitian ini dikategorikan pada penelitian deksriptif, yang mendeskripsikan dan menginterpretasikan tentang prinsip kerja pada mesin pendingin dan reparasinya. Hasil penelitian disajikan secara apa adanya dan diuraikan secara jelas tanpa manipulasi. Oleh karena itu, penelitian ini tidak ada hipotesis apapun, melainkan pertanyaan penelitian.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data penelitian ini melalui dokumen, baik tertulis (sumber buku) maupun elektronik (internet). Diperlukan sebagai sumber dan pendukung kelengkapan data yang diperlukan.

C. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara dipelajari dan membandingkan data yang ada.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 5

Page 6: Mini Skripsi

BAB IVPEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

Pada dasarnya, setiap mesin pendingin tersusun dari komponen-komponen seperti kompresor unit (motor penggerak dan kompresor), kondensor, saringan, pipa kapiler/ katup ekspansi, pipa penguapan (evaporator), dan refrigeran.

1. Kompresor Unit

Kompresor unit terdiri dari motor penggerak dan kompresor. Motor penggerak bertugas memutar kompresor, yang bertugas untuk menghisap dan menekan refrigeran untuk beredar di dalam unit mesin pendingin. Saat refrigeran (berfase gas uap) masuk, katup inlet terbuka untuk membiarkan uap mengalir dari evaporator ke dalam silinder. Saat kompresor berputar (kompresi), suhu dan tekanan refrigeran akan naik. Hal ini terjadi akibat molekul-molekul refrigeran bergerak lebih cepat dan saling bertabrakan. Selama proses ini, katup inlet menutup. Katup outlet dibiarkan terbuka, sehingga uap bahan pendingin hasil kompresi mengalir ke kondensor.

Gambar 2. 1 Langkah Kompresi

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 6

Page 7: Mini Skripsi

Kompresor unit terbagi atas beberapa jenis, yaitu :

a. Jenis Unit TerbukaKompresor dan motor penggeraknya berdiri sendiri. Pemutarannya

menggunakan ban (belt). Motor penggeraknya berupa motor listrik atau diesel.

Gambar 2. 2 Contoh kompresor jenis open unit

b. Semi Hermetic Unit (unit semi hermetic)Kompresor dan motor listrik berdiri sendiri, tetapi dihubungkan seperti

terlihat menyatu. Poros motor listrik terhubung dengan poros kompresor sebagai pemutar kompresornya.

Gambar 2. 3 Contoh kompresor tipe semi hermetic

c. Hermetic Unit (Unit Hermetic)Kompresor dan motor listrik benar-benar bersatu tertutup rata.

Kelemahannya, jika terjadi kerusakan pada kompresor atau motor listrik, sulit diperbaiki. Keuntungannya adalah ukurannya lebih kecil dan relatif murah.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 7

Page 8: Mini Skripsi

Gambar 2. 4 Contoh kompresor tipe hermetic

2. Kondensor

Suhu gas refrigeran (hasil kompresi) merambat pada pipa-pipa kondensor dan media pendinginan. Media pendingin pada bagian kondensor ini membantu memperlancar terjadinya proses kondensasi (pengembunan). Pada proses ini, uap panas refrigeran hasil kompresi berubah menjadi cair (mengembun). Suhu dan tekanan gas refrigeran naik sampai keseimbangan dicapai. Kondensor harus ditempatkan di tempat yang luas, agar aliran udara tak terhalang. Dan biasanya dipasang kipas angin untuk memperlancar sirkulasi udara. Cairan hasil kondensasi sebagian disimpan di receiver, sebagian cairan refrigeran mengalir ke saluran cairan tekanan tinggi menuju driver strainer (saringan). Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua mesin pendingin dilengkapi receiver (reservoir).

3. Saringan

Saringan biasanya terdiri dari silica gel (berfungsi menyerap kotoran, air) dan screen (terdiri dari kawat kasa halus yang berfungsi untuk menyaring kotoran dalam sistim seperti timah, karat, dan lain-lain. Artinya, di dalam sistim tidak boleh ada air (H2O), asam serbuk-serbuk/ kotoran-kotoran.

Disarankan, letak bagian saringan yang terhubung dengan pengontrol refrigeran harus lebih rendah dibandingkan dengan bagian saringan yang terhubung dengan kondensor, agar refrigeran cair saja yang masuk ke pengontrol refrigeran.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 8

Page 9: Mini Skripsi

4. Pengontrol Cairan Refrigeran/ Pipa Kapiler

Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigeran yang mengalir. Penggunaan pipa kapiler membuat tekanan pada kondensor dan evaporator cenderung sama saat sistim tidak bekerja. Sehingga akan meringankan tugas kompresor saat sistim mulai diaktifkan. Artinya, fungsi pipa kapiler pun untuk mempermudah proses kerja mesin pendingin saat diaktifkan.

Proses pada pipa kapiler ini menyebabkan suhu dan tekanan cairan refrigeran menjadi lebih rendah. Untuk lebih menurunkan suhu refrigeran, biasanya dipasang sistim penukar panas (heat exchanger).

5. Katup Ekspansi

Sebenarnya, tidak semua mesin pendingin dilengkapi katup ekspansi yang berfungsi menurunkan tekanan cairan refrigeran seperti pipa kapiler. Namun banyak juga mesin pendingin yang memang dipasang katup ekspansi tersebut. Ada 3 macam katup ekspansi :

a. Katup Ekspansi OtomatisTerdapat tekanan seimbang pada diafragma hasil dari 2 tekanan

yang berlawanan antara P1 (tekanan dari pegas yang dapat diatur) dan P2

(tekanan dari evaporator). Jarum pada saluran masuk membuka saat P2

lebih kecil dari P1. Sebaliknya, jika P2 lebih besar dari P1, saluran masuk semakin kecil bahkan hingga tertutup.

b. Katup Ekspansi Termo ListrikKatup ekspansi yang dikontrol dengan “thermal electric”

menggunakan thermistor, untuk mengontrol membukanya jarum jarum pada katup ekspansi.sistem ini tidak menggunakan elemen tekanan seperti pada katup ekspansi “thermostatic”. Tahanan listrik pada thermistor berubah dengan perubahan suhunya. Kenaikan suhu mengurangi tahanan thermistor. Oleh karena itu, pada tegangan yang diberikan kenaikan suhu tersebut menambah bersarnya arus listrik.

c. Katup Ekspansi ThermostatisKatup ekpansi thermoststis digunakan pada system pendinginan

majemuk. Dengan menggunakan system ini memungkinkan system

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 9

Gambar 2. 5 Contoh pengontrol cairan

Page 10: Mini Skripsi

majemuk untuk dapat memberikan suhu yang berbeda-beda pada beberapa cabinet. Katup system ini juga biasa digunakan pada penyegaran.udara.

6. EvaporatorBerfungsi untuk menguapkan cairan refrigeran dengan suhu dan tekanan

lebih rendah, sambil mengambil panas dari udara yang mengalir melalui rusuk-rusuknya.

7. HeaderBerfungsi mengumpulkan cairan refrigeran agar tidak mengalir masuk ke

kompresor. Tidak seluruh RAC menggunakan header yang khusus, biasanya fungsi header digabungkan dengan konstruksi evaporator, yaitu dari ujung pipa evaporator akhir atau di bagian saluran hisap yang ditempatkan di bagian teratas evaporator. Sehingga cairan selalu berada di bagian bawah evaporator dan hanya gas yang dapat mengalir masuk ke kompresor.

8. Saluran Hisap (Suction Line)Penghubung antara evaporator dan kondensor. Berfungsi untuk

mengalirkan gas refrigeran bersuhu dan bertekanan rendah dari evaporator ke kompresor.

Seperti yang telah diketahui, bahwa mesin pendingin banyak menggunakan pipa-pipa, seperti untuk kondensor, pipa kapiler, dan pipa evaporator. Pipa-pipa tersebut terbuat dari tembaga. Hal ini disebabkan tembaga memiliki beberapa sifat seperti :

Tembaga merupakan logam yang kuat, liat dan lunak, sehingga mudah dibentuk

Tembaga tak berkarat Tembaga merupakan penghantar panas yang baik, hal ini sangat

penting untuk terjadinya proses pendinginan.

Dalam mesin pendingin, diameter yang digunakan adalah :

Pipa Penguapan Kondensor Pipa Kapiler

Domistic Refrigerator

5/16 ” 1/4 “0,026 “ atau

0,031 “

Room Air Conditioning

3/8 “ 5/16 0,45 mm

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 10

Page 11: Mini Skripsi

9. Refrigeran (Bahan Pendingin)

a. Syarat-Syarat RefrigeranRefrigeran yang dibutuhkan bukan hanya berguna dalam proses

pendinginan, melainkan sifat refrigeran tersebut juga tidak boleh berdampak buruk bagi komponen dan kerja pada mesin pendingin. Juga tidak boleh merusak hal-hal yang berkenaan dengan biologi, seperti pada kesehatan manusia. Artinya refrigeran memiliki syarat-syarat umum seperti :

Tak beracun dan tak berbau merangsang Tak dapat terbakar atau meledak jika terkena udara, pelumas,

dan sebagainya Tak menyebabkan korosi pada setiapa komponen mesin

pendingin Bila terjadi kebocoran mudah dicari Memiliki titik didih dan titik kondensasi yang rendah Susunan kimianya stabil, tak terurai setiap kali dimampatkan,

diembunkan dan diuapkan. Perbedaan antara tekanan penguapan dan tekanan pengembunan

(kondensasi) harus sekecil mungkin Tak merusak tubuh manusia Konduktivitas termal tinggi Viskositas pada fase cair dan fase gas rendah, agar tahanan

aliran refrigeran dalam pipa sekecil mungkin. Konstanta dielektrika dari refrigeran kecil, tahanan listrik yang

besar, serta tidak menyebab korosi pada material isolator listrik. Harganya tak mahal dan mudah diperoleh.

b. Jenis Refrigeran1) Refrigeran “Fluorinated” (CFC)

Yang paling umum adalah R11, R12, R22 dan R502. R11 (CCl2F) biasanya digunakan pada AC dan instalasi pompa panas, sebab memiliki titik didih yang relative tinggi yaitu +24oC.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 11

Page 12: Mini Skripsi

R12 (CCl2F2) memiliki titik didih normal -30oC. Biasanya digunakan pada mesin refrigerasi kecil akibat panas penguapan tiap jumlah refrigeran relative kecil.

R22 (CHF2Cl) memiliki titik didih -41oC. Digunakan pada mesin freezer dan sebagainya yang menghendaki suhu yang lebih rendah. R502 (CClF2FC3) merupakan campuran antara R22 dan R115. Memiliki titik didih -46oC.2) Ammonia (NH3)

Digunakan secara luas pada mesin refrigerasi yang besar (industri). Titik didih normalnya 30oC. Memiliki karakteristik bau, meskipun pada konsentrasi yang sedikit. Tak dapat terbakar, tetapi meledak jika bercampur dengan udara berpersentase volume 13/28. Namun, tembaga atau campuran tembaga apapun tidak boleh digunakan pada mesin-mesin berammonia. Karena ammonia dapat menyebabkan korosi pada logam-logam tersebut.

3) Refrigeran SekunderBerperan sebagai media transmisi panas dari obyek

pendinginan ke evaporator. Contohnya seperti air, udara atmosfir dan air asin.

Refrigeran Kompresor Keterangan Penggunaan

R11 Sentrifugal Pendingin air sentrifugal

R12 Torak putar Sentrifugal

Penyegar udara, refrigasi dan pendingin air sentrifugal ukuran besar

R13 Torak putar Refrigasi temperature sangat rendah

R21 - Pendingin kabin alat pengangkat

R22 -

Sentrifugal

Penyegar udara, refrigasi pada umumnya, pendinginan, beberapa unit refrigasi, unit temperature rendah.Pendingin air sentrifugal temperature rendah ukuran besar.

R113 Sentrifugal Pendingin air sentrifugal ukuran kecil

R114 Torak putarSentrifugal

Pendingin kabin alat pengangkatPendingin air sentrifugal

R500 Torak putar Refrigasi pada umumnya dan

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 12

Page 13: Mini Skripsi

Sentrifugal

pendinginan, missal penyegar udaraPendingin air sentrifugal temperature rendah

R502 Torak putar Lemari pamer, unit temperature rendah, rerigerasidan pendinginan pada umumnya

R717 Torak

Sentrifugal

Unit pembuat es, ruang dingin, pendinginan larutan garam, peti es, pendinginan pabrik (proses) kimia.Ring es, pendingin larutan garam, pendinginan pabrik (proses) kimia.

Tabel 1 Penggunaan Refrigeran

Dilihat dari tabel, diketahui bahwa pemakaian refrigeran ditentukan oleh pabrik (pembuat) mesin pendingin dengan mempertimbangkan kapasitas mesin, jenis kompresor dan penggunaannya. Disarankan, tekanan uap refrigeran harus sedikit lebih tinggi dibanding tekanan atmosfir. Sehingga mencegah udara luar masuk ke sistim saat terjadi kebocoran. Itulah sebabnya, mengapa titik didih refrigeran merupakan faktor yang sangat penting.

c. Keadaan-Keadaan Refrigeran Pada Sistem yang Bekerja

Gambar 2. 6 Diagram Tekanan-Entalpi

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 13

Page 14: Mini Skripsi

Di kondisi 3, refrigeran terkondensasi pada receiver berfase cairan. Memiliki tekanan sebesar HP,memiliki suhu kondensasi dan entalpinya sebesar h3. Ketika cairan melewati katup-ekspansi fasenya berubah dari 3 ke 4. Perubahan fase diakibatkan mendidihnya cairan akibat penurunan tekanan menjadi P4. Pada saat yang bersamaan dihasilkan titik didih yang lebih rendah sebesar T4 akibat penurunan tekanan. Pada katup ekspansi, entalpi tetap sebesar h3 akibat kalor tidak diberikan atau dibuang.

Pada saluran masuk (inlet) evaporator, terdapat campuran cairan dan uap. Sedangkan pada saluran keluar (outlet) evaporator, kondisi 1 merupakan uap jenuh. Di kondisi 1, tekanan dan suhu tetap, namun entalpi berubah menjadi h1 akibat penyerapan panas oleh evaporator.

Di kondisi 2, refrigeran berada di kompresor. Tekanan meningkat hingga sama seperti HP. Suhu naik lebih tinggi dibanding suhu kondensasi. Sebab uap refrigeran telah mengalami panas dengan kuat. Pembentukan panas ini membutuhkan energy yang lebih besar sehingga entalpi berubah menjadi h2.

Pada saluran masuk (inlet) kondensor,terjadi di kondisi 2, keadaan ini adalah satu dari keadaan uap panas-super pada tekanan di titik 2a. Panas dilepaskan dari kondensor ke lingkungan sehingga entalpi berubah dalam kondidi 3. Pertama kali pada kondensor terjadi suatu perubahan fase dari uap panas-super kuat menjadi uap jenuh (titik 2a), sehingga kondensasi terjadi dari uap jenuh. Dari titik 2a samapai titik 3 suhu (suhu kondensasi) tetap sama, pada kondensasi dan penguapan terjadi pada suhu konstan.

B. Macam-Macam Kerusakan Pada Mesin Pendingin

Kerusakan pada mesin pendingin dapat terjadi pada bagian kelistrikan atau pada bagian system pendinginnyanya.

1. Kerusakan pada Sistem Kelistrikan

Kerusakan yang sering terjadi pada kelistrikan adalah pada sumber listrik (suplai), hubungan kabel-kabel, motor kompresor, motor pada kipas, thermostat, overload (OL), kapasitor dan relai.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 14

Page 15: Mini Skripsi

a. Sumber ListrikJika motor kompresor saat dihubungkan dengan sumber listrik tidak

berputar, periksa tegangan pada stop kontak menggunakan voltmeter. Jika tegangannya tidak ada, kemungkinan zekeringna putus atau ada penghubung listrik lain yang lepas.

Mesin pendingin tidak diperbolehkan bekerja dengan tegangan 10 % lebih besar atau lebih kecil dari besaran yang tertera pada pelat nama. Tegangan saat mesin pendingin bekerja dapat turun akibat kelebihan beban. Seperti penggunaan las listrik (bertegangan besar) atau saat malam hari ketika lampu-lampu, TV dan alat elektronik lain dinyalakan.

Dapat juga disebabkan instalasi kurang baik. Seperti ukuran kabel yang kecil, terlalu panjang, sambungan-sambungan kabel kurang baik, kabel sudah tua dan sebagainya.

b. Hubungan Kabel-KabelSetiap kabel diperiksa apakah sesuai dengan wiring diagram atau tidak.

Itulah alasannya, wiring diagram jangan pernah dibuang. Periksa juga klem kabel. Jika klem kabel kurang bahkan tidak kuat terhadap terminal, akan mengakibatkan tegangan turun, sehingga timbul panas atau pemutusan aliran listrik.c. Motor Kompresor

Untuk memeriksa gangguan pada motor listrik, kotak terminal dibuka dan seluruh kabel-kabel pada terminal dilepas.

d. Motor pada KipasUntuk mencari kerusakan pada kopas angin, cabut terlebih dahulu

steker dari stop kontaknya karena daun kipas jika berputar akan berbahaya saat terkena tangan.Periksa bagian mekanisnya terlebih dahulu. Seperti pada poros/ dudukan porosnya. Caranya dengan mendorong kedua ujung porosnya ke atas/ ke bawah dan ke kiri/ ke kanan. Putar juga daun kipas, untuk memastikan porosnya tidak macet dan daun kipas bergesek dengan rumahnya.

Jika sudah, periksa juga-xsew bagian kelistrikannya menggunakan ohm meter. Hubungkan kipas dengan sumber. Jika masih bermasalah, meskipun hubungan kabel-kabel sudah baik, periksa kapasitornya. Pemeriksaan paling cepat dengan cara mencoba kapasitor baru.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 15

Page 16: Mini Skripsi

e. TermostatJika mencurigai adanya kerusakan pada thermostat, dapat dilakukan

dengan memutar saklar pemilih (selector) ke posisi tombol (cool). Dari pengatur suhu di putar ke kanan (searah jarum jam). Jika kompresor tidak jalan, lepas steker dari stop kontak. Lalu periksa hubungan kontak dari termostat menggunakan ohm meter. Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan melepas steker dan ujung-ujung kabel dari termostat.

f. Overload (OL)Overload merupakan alat pengaman yang disambung seri dengan kabel

dari line. Kontak dari OL dapat terbuka saat suhu motor tinggi. Lalu akan menutup saat suhu rendah. Jika sudah dipastikan overload selalu terbuka, bukan berarti overload mengalami kerusakan. Karena overload tak dapat diperbaiki atau disetel jika menginginkan kontaknya menutup kembali. Artinya, carilah sebab-sebab lain mengapa overload selalu terbuka. Kemungkinan tegangan terlalu rendah/ tinggi, kapasitor kontak di dalam, kerusakan kompresor atau klem terminal kurang keras. Artinya, kerusakan tidak pernah berasal dari overload.

g. KapasitorKerusakan yang terjadi pada kapasitor adalah :

Kontak di dalam (short circuit) Putus hubungannya di dalam (open circuit) Kontak dengan badan (grounded) Kekuatannya menurun (chemically weak)

Pemeriksaan pada kapasitor dapat dilakukan dengan menggunakan sumber listrik dan voltmeter atau ampermeter untuk mengetahui pemakaian arus sehingga dapat menentukan µF dari kapasitor, sekaligus membandingkan µF tersebut dengan µF yang tertera pada nama plate.

2. Kerusakan pada Sistem Pendingin

Kerusakan pada system pendingin biasanya terjadi pada kompresor, pipa-pipa (kondensor/ evaporator), saringan dan refrigeran.

a. Unit KompresorPemeriksaan unit kompresor dapat dicoba dihubungkan dengan

sumber dan dipasang Ampermeter untuk mengecek arus yang ditarik oleh motornya. Kemungkinan kerusakannya adalah :

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 16

Page 17: Mini Skripsi

Motor tidak bekerja dan berarus sangat besar melebihi arus rotor yang ditahan atau LRA (Locked Rotor Ampere) dari motor. Artinya, motor sudah terbakar.

Motor tidak bekerja dan berarus 1-2 kali FLA, kompresor macet. Kompresor perlu diperiksa.

Motor dapat bekerja, tetapi berarus 1,5-2 kali FLA. Artinya motor hamper terbakar.

Motor dapat bekerja dan berarus normal, tetapi bersuara keras, kemungkinan ada pegas yang patah.

Motor dapat bekerja dan berarus normal, tetapi tekanan tak memenuhi syarat, bersuara dan katup kompresor rusak.

b. EvaporatorKemungkinan kerusakan pada evaporator akibat kebocoran dan

kebuntuan. Kebocoran dapat diperiksa pada bagian sambungan atau bagian lengkungan pipa. Sedangkan kebuntuan diakibatkan adanya kotoran atau adanya pipa yang gepeng.

c. KondensorKerusakan pada kondensor sama dengan kerusakan pada evaporator.

Pada mesin yang sedang bekerja, kondensor terasa panas jika dipegang saat mengalami kerusakan.

d. Pipa KapilerKerusakan pada pipa kapiler juga sama dengan kerusakan pada

kondensor dan evaporator. Kebuntuan pada pipa kapiler secara keseluruhan menyebabkan suara pada ujung evaporator tak terdengar dan tak terasa dingin.

e. SaringanPada saringan yang buntu sebagian, akan mengalami perbedaan panas

disbanding again dekat pipa kapiler. Pada saringan yang buntu sama sekali, bagian luar dari saringan berkeringat atau terjadi es, tekanan pada sisi tekanan tinggi menjadi lebih tinggi.

f. RefrigeranGangguan yang sering terjadi biasanya akibat kebocoran. Juga terlalu

banyak isi bahan pendingin (over changed). Ditandai dengan tekanan pada setiap sisi bertekanan tinggi, kompresor bersuara keras pendinginan

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 17

Page 18: Mini Skripsi

kurang baik, terjadi pembekuan pada saluran pipa hisap dan arus yang dialirkan berlebihan.

Gangguan juga bisa terjadi akibat kurang isi bahan pendingin (under charged). Yang ditandai arus yang dialirkan menurun, terjadi bunga es (jika pada AC) pada pipa masuk evaporator, kompresor terus bekerja, pemakaian waatt yang banyak dan pendinginan yang kurang baik.

C. Macam-Macam Gangguan, Penyebab dan Langkah Perbaikan

Gangguan Penyebab Langkah Perbaikan

Kompresor tidak bisa bekerja dan tak ada dengungan

Kabel (hubungan) terlepasPeriksa rangkaian listrik dan sekring

Terjadi overload Periksa arus

Kontak dan Kontrol terbuka

Periksa tekanan dan saklar pengontrol tekanan

Kompresor tidak bisa bekerja dan sekali-kali berdengung (cycling on protector)

Pengawatan tidak benar Periksa rangkaian listrik

Tegangan sumber menurun

Periksa tegangan sumber dan carilah lokasi penyebab tegangan turun

Kapasitor starting terbukaGanti kapasitor starting dengan yang baru.

Kontak dari relai terus terbuka

Periksa posisi pengaturnya (sesuaikan dengan petunjuk)

Open circuit pada kumparan bantu

Periksa kontak-kontak ujung, bila tak ada yang lepas, ganti kompresornya

Kompresor macetPeriksa kompresor, kemacetan mungkin akibat kekurangan minyak pelumas

Kapasitor sarting lemahGanti kapasitor starting yang baru

Kompresor dapat bekerja, tetapi starting winding tak bisa lepas

Tegangan sumber turun Naikkan tegangan

Rangkaian listrik tak sesuai prosedur

Periksa, sesuaikan dengan wiring diagram

Relai rusakPeriksa relai dengan ohm-meter, amperemeter atau voltmeter

Kapasitor lemah Periksa kapasitas

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 18

Page 19: Mini Skripsi

kapasitornya. Ganti jika rusak

Tekanan pada sisi tekanan tinggi naik

Periksa tekanan, periksa jika ada keran yang tertutup, thermostat/ pipa kapiler, drier strainer dan ventilasi

Putaran kompresor tidak lancer

Periksa kompresornya

Kompresor bisa bekerja, tetapi overload membuka/ menutup (tak menentu)

Tegangan sumber rendah Naikkan tegangan

Arus yang melewati overload melebihi batas

Periksa fan/ pompa terhubung pada overload yang salah

Tekanan pada sisi tekanan rendah erlalu tinggi

Periksa tekanan, thermostat unit

Tekanan pada sisi tekanan tinggi terlalu tinggi

Periksa ventilasi, kalau ada saluran buntu/ overcharge

Overload lemahPeriksa arusnya. Ganti jika perlu

Kapasitas running rusakPeriksa kapasitas kapasitor. Ganti jika rusak

Pendinginan motor tak cukup

Perbaiki system pendinginan

Putaran kompresor tak lancer

Periksa kompresor

Tegangan tak seimbang (untuk tiga fase)

Periksa tegangan tiap fase perbaikan

Katup untuk discharge bocor atau rusak

Ganti katup yang baru

Kapasitor start (starting kapasitor) terbakar

Short cyclingUsahakan start dilakukan kurang dari 20 kali dalam satu jam (cari sebabnya)

Kumparan antu (starting winding) terlalu lama terhubung pada waktu start

Tegangan dinaiakkan jika turun, ganti relai jika rusak kurangi beban pada saat start

Kontak relai rusakBersihkan kontak atau ganti yang baru

Kapasitor tidak sesuai Periksa part list, kapasitor yang seharusnya dipasang

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 19

Page 20: Mini Skripsi

(kapasitas dan tegangan)

Terminal dari kapasitor dari kapasitor terhubung singkat oleh air

Dikeringkan, dilakukan pengujian µf. Jika rusak ganti

Kapasitas running terbakar

Tegangan line melebihi batas

Turunkan tegangan line agar tak lebih dari 100% di atas tegangan rating dari motor

Tegangan rating dari kapasitor tidak cocok

Ganti dengan yang sesuai

Terminal kapasitor terhubung singkat oleh air

Dikeringkan, dilakukan pengujian µf. Bila rusak ganti yang baru

Relai terbakar

Tegangan line rendahNaikkan tegangan line agar tidak kurang 10% di bawah tegangan rating dari motor

Tegangan line melebihi batas

Kurangi tegangan maksimal 10% melebihi tegangan rating dari motor

Kapasitor running tak cocok

Ganti dengan running kapasitor yang cocok

Short cyclingCari sebabnya/ ganti dengan relai baru

Relai bergetar Keraskan pemasangan relai

Relai tidak cocokGanti dengan relai yang cocok

Refrigerator section terlalu panas

Pintu mesin pendingin sering dibuka

Terangkan pada pemakai

Kebocoran pada seal pintuGanti dengan yang baru atau diperbaiki jika bisa

Lampu interior hidup terus Periksa saklar dari lampu

Termostat disetel pada posisi warmer

Putar kenop pengatur pada posisi colder

Fan sirkulasi udara dingin tak bekerja sempurna

Ganti fan (kipas), saklar dari fan atau ada kerusakan/ kesalahan pada pengawasan (kabel)

Kerusakan katup hisap Periksa, perbaiki atau ganti kompresor

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 20

Page 21: Mini Skripsi

Rak terlalu penuh, sirkulasi dan udara dingin terhambat

Terangkan pada pemakai

Makanan hangat/ panas dimasukkan ke dalam rak

Terangkan pada pemakai agar tidak memasukkan makanan hangat/ panas sebelum dingin di luar mesin pendingin

Refrigerator section terlalu dingin

Kontrol dari aliran udara pada refrigerator section disetel pada posisi coldest

Putar pada posisi warmer

Kontrol dari aliran udara pada refrigerator section rusak

Periksa, perbaiki atau ganti dengan yang baru

Freezer section dan refrigerator section terlalu panas (warm)

Fan motor tak bekerjaPeriksa, perbaiki atau ganti dengan yang baru

Pengatur suhu disetel pada posisi warm atau rusak

Periksa/ putar posisi kenop pada colder atau ganti baru

Kekurangan refrigeranPeriksa kebocoran, perbaiki, divakumkan dan diisi lagi

Kondensor kotorBersihkan kotoran yang menempel

Seal pintu rusak Ganti

Pintu sering dibuka Perintahkan pada pemakai

Kompresor rusak

Kelep/ katup rusakLepas kompresor, lalu ganti kelep/ kompresornya

Minyak pelumas tak cukupTambahkan minyak pelumas hingga cukup

Kompresor terlalu panasJika ada kerusakan, bongkar lalu ganti

Ada minyak pelumas yang menetes di lantai

Cari letak kebocoran (pada terminal atau ada pipa yang bocor). Perbaiki lalu isi minyak pelumas kembali

Unit berjalan terus menerus

Sirkulasi udara yang tidak cukup di sekitarnya

Pindahkan apapun yang menghalang sirkulasi udara

Seal pintu rusak Perbaiki atau ganti yang baru

Terlalu banyak beban yang harus didinginkan

Terangkan pada pemakai

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 21

Page 22: Mini Skripsi

Kekurangan/ kelebihan refrigerant

Periksa tekanan sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah

Suhu kamar terlalu panasUsahakan sirkulasi udara sebaik mungkin

Pintu sering dibuka Terangkan pada pemakai

Pada air conditioner, terjadi es pada evaporator

Saringan udara kotor/ buntu

Saringan dibersihkan/ ditukar

Kurangnya aliran udara yang melewati evaporator.

Periksa kipas motor dan roda blower

Suhu udara di kamar/ ruangan terlalu rendah

Jika suhu kamar turun di bawah 21oC, pada evaporator akan terjadi es. Kendalikan kipas motor agar bekerja hingga es mencair

Sistem kurang refrigeranCari bagian komponen yang bocor. Lalu perbaiki dan isi refrigeran kembali.

Fan motor terkadang mati

Fan motor terlalu panas, kurang pelumasan atau ada kerusakan pada bagian kelistrikan

Suara berisik

Pipa beradu dengan pipa atau dngan cabinet

Jauhkan jaraknya

Ada sekrup yang lepas atau kurang jelas

Cari sekrup/ baut yang kurang keras atau terlepas. Pasangkan kembali

Kerusakan kipas/ motor kompresor

Periksa atau ganti bila perlu

Overload terkadang mati (unit cycle on overload)

Relai rusak Ganti dengan relai yang baru

Overload sudah lemahGanti overload dengan yang baru

Tegangan terlalu rendah

Periksa stop kontak menggunakan voltmeter, periksa alat-alat listrik pada saluran yang sama, atau ada penghubung yang terlalu panjang dan kabel yang terlalu kecil

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 22

Page 23: Mini Skripsi

BAB IVKESIMPULAN

A. Kesimpulan

Prinsip kerja mesin pendingin merupakan suatu siklus. Uap panas (refrigeran) berasal dari evaporator dihisap oleh kompresor melalui saluran hisap. Lalu disalurkan ke kondensor dengan suhu dan tekanan lebih tinggi. Pada kondensor, terjadi proses kondensasi (pengembunan) pada uap refrigeran. Lalu disalurkan ke pengontrol cairan melewati saringan dengan suhu dan tekanan tinggi. Cairan refrigeran mulai diatur , suhu dan tekanan pun menjadi lebih rendah. Ditambah akibat proses yang dilakukan katup ekspansi juga. Cairan refrigeran bersuhu dan bertekanan rendah masuk ke evaporator, cairan mulai diubah menjadi uap (panas) dengan menyerap panas dari udara. Lalu masuk kembali ke kompresor dan seterusnya.

Kerusakan-kerusakan pada mesin pendingin biasanya terjadi pada bagian kelistrikan, seperti pada sumber listrik (suplai), hubungan kabel-kabel, motor kompresor, motor pada kipas, termostat, overload (OL), kapasitor dan relai. Atau pada bagian sistem pendinginan, seperti pada kompresor, pipa-pia (kondensor/ evaporator), saringan, kontrol refrigeran dan refrigeran.

Langkah perbaikan dilakukan tergantung gangguan dan penyebab kerusakan bagian kelistrikan atau bagian pendinginan pada mesin pendinginan tersebut.

B. Saran

Perlu diingat, penelitian pada mini skripsi ini hanya menjelaskan mesin pendingin secara umum. Artinya, suatu alat yang berkonsep mesin pendingin seperti kulkas, AC, dan lain-lain dapat memiliki komponen khusus yang memiliki fungsi lain pada alat tersebut. Yang memungkinkan kerusakan komponen khusus tersebut dapat melibatkan kerusakan komponen umum mesin pendingin lainnya.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 23

Page 24: Mini Skripsi

Jadi, tetap harus diperhatikan dan dibaca setiap peringatan, step name, waring diagram, dan aturan lainnya yang berkenaan dengan alat tersebut.

Daftar Pustaka

http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/

http://belajar-di-rumah.blogspot.com/2012/10/aturan-dalam-penulisan-skripsi.html

Sumanto.20…Dasar-dasar Mesin Pendingin.Andi : Yogyakarta

http://belajarpsikologi.com/kata-pengantar-contoh-kata-pengantar/

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 24

Page 25: Mini Skripsi

Daftar Riwayat

A Syaefudin Siswanto, sering disapa dengan panggilan Siswanto ini lahir di Pandeglang, 29 Januari 1995. Tinggal di Komp. Griya Mitra Posindo 12 No. 1, Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung.

Pernah mengikuti studi pada tahun 2000-2001 di TK Sandy Putra, dilanjutkan ke SD Negeri Cibeureum Mandiri 2 tahun 2001-2007, lalu tahun 2007-2010 di SMK Negeri 8 Bandung. Dan sekarang melanjutkan

studinya sebagai mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin di Universitas Pendidikan Indonesia.

Anak pertama dari dua bersaudara ini gemar bermain sepak bola. Cita-citanya menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Motivasinya yaitu percaya pada potensi yang dimiliki. Ia selalu meraih peringkat 10 besar dari TK hingga sekarang. Tahun 2008, meraih juara 2 pada turnamen Taekwondo Walikota Cup.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 25

Page 26: Mini Skripsi

Muhammad Nur Ramdani, anak ke 3 dari 3 bersaudara ini lahir di Bandung tanggal 20 Februari 1995. Bertempat tinggal tinggal di Jl. Sariwangi Asri 1 No. 53 Rt 01/ Rw 05. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Teknik Mesin ini pernah mengikuti studi di SD Negeri Cibabat Mandiri 2 selama 6 tahun, SMP Negeri 6 Cimahi selama 3 tahun dan di SMK Angkasa selam 3 tahun.

Pernah mengikuti beberapa kejuaraan, seperti MTQ meraih juara 2, Futsal UPI juara 1 dan futsal SMK juara 1. Bercita-cita menjadi Techinal Engineering yang profesional. Moto hidupnya yaitu “Hard Work Everyday”.

Cintanya bertepuk sebelah tangan terhada Tio. Namun, mereka tetap dekat dengan hati yang begitu kuat.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 26

Page 27: Mini Skripsi

Raden Marsetio Hadi Kusuma Negara, merupakan nama lengkap yang sering dikenal Tio ini. Lahir di Bandung, tanggal 12 Agustus 1995. Tempat tinggal di GBA 01 Blok A No 71E Rt 01/ Rw13, Kab. Bandung. Anak kedua dari empat saudara ini pernah mengikuti studi selama 6 tahun di SD Negeri 1 Cijagra, di SMP Negeri 2 Baleendah selama 3 tahun, di SMA Negeri 1 Dayeuhkolot selama 3 tahun dan saat ini melanjutkan studinya di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Teknik Mesin.

Hobinya yaitu membaca, terutama membaca manga Naruto Shipuden, One Piece, Beelzebub dan The Gamer. Berharap menjadi scientist. Moto hidupnya adalah “Being myself”. Hal yang selalu diingat adalah perkataan ayahnya, yaitu “Lakukan apapun yang kau mau, selama tak bertindak BODOH dan tak merugikan orang lain”. Berusaha lebih hebat dan lebih jenius dari ayahnya. Tak peduli apapun hinaan orang lain, selama itu tak mengganggunya.

Pernah mengikuti cerdas cermat matematika di jenjang SD tingkat Kabupaten Bandung, cerdas cermat matematika di jenjang SMP tingkat Kabupaten Bandung, cerdas cermat matematika di jenjang SMA tingkat Kabupaten Bandung dan tingkat Jawa Barat. Menjadi siswa peringkat Juara Umum di SMAnya selama 3 tahun. Pernah mendapat beasiswa study di Singapore, River Road bersama 6 siswa SMA Kabupaten Bandung lainnya.

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 27

Page 28: Mini Skripsi

Prinsip Kerja Mesin Pendingin dan Reparasinya 28