mini riset perguruan tinggi

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi dilihat sebagai sebuah proses akan memiliki empat tahapan pokok yaitu (1) Masukan; (2) Proses; (3) Luaran; dan (4) hasil ikutan (outcome). Yang termasuk dalam katagori masukan antara lain adalah dosen, mahasiswa, buku, staf administrasi dan teknisi, sarana dan prasarana, dana, dokumen kurikulum, dan lingkungan. Yang masuk dalam katagori proses adalah proses pembelajaran, proses penelitian, proses manajemen. Yang dikatagorikan luaran adalah lulusan, hasil penelitian dan karya IPTEK lainnya, sedang yang termasuk dalam katagori hasil ikutan (outcome) antara lain adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap luaran perguruan tinggi, kesinambungan, peningkatan mutu hidup masyarakat dan lingkungan. Sistem pendidikan yang baik didukung oleh beberapa unsur yang baik pula, antara lain : (1) Organisasi yang sehat; (2) Pengelolaan yang transparan dan akuntabel; (3) Ketersediaan Rencana Pembelajaran dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja; (4) Kemampuan dan Ketrampilan sumberdaya manusia di bidang akademik dan non akademik yang handal dan profesional; (5) Ketersediaan sarana-prasarana dan fasilitas belajar yang memadai, serta lingkungan akademik yang kondusif. (Kunaefi: 2008) 1

Upload: heru-christian-strecker-aritonang

Post on 04-Dec-2015

297 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

materi ajar

TRANSCRIPT

Page 1: Mini Riset Perguruan Tinggi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan lulusan

yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi dilihat sebagai sebuah proses akan memiliki empat

tahapan pokok yaitu (1) Masukan; (2) Proses; (3) Luaran; dan (4) hasil ikutan (outcome).

Yang termasuk dalam katagori masukan antara lain adalah dosen, mahasiswa, buku, staf

administrasi dan teknisi, sarana dan prasarana, dana, dokumen kurikulum, dan lingkungan.

Yang masuk dalam katagori proses adalah proses pembelajaran, proses penelitian, proses

manajemen. Yang dikatagorikan luaran adalah lulusan, hasil penelitian dan karya IPTEK

lainnya, sedang yang termasuk dalam katagori hasil ikutan (outcome) antara lain adalah

penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap luaran perguruan tinggi, kesinambungan,

peningkatan mutu hidup masyarakat dan lingkungan. Sistem pendidikan yang baik didukung

oleh beberapa unsur yang baik pula, antara lain : (1) Organisasi yang sehat; (2) Pengelolaan

yang transparan dan akuntabel; (3) Ketersediaan Rencana Pembelajaran dalam bentuk

dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja; (4) Kemampuan dan

Ketrampilan sumberdaya manusia di bidang akademik dan non akademik yang handal dan

profesional; (5) Ketersediaan sarana-prasarana dan fasilitas belajar yang memadai, serta

lingkungan akademik yang kondusif. (Kunaefi: 2008)

Dengan didukung kelima unsur tersebut, perguruan tinggi akan dapat mengembangkan

iklim akademik yang sehat, serta mengarah pada ketercapaian masyarakat akademik yang

professional. Namun sebagai sebuah sistem yang terbuka, perguruan tinggi juga dituntut

bersinergi dengan lembaga pendidikan tinggi lain baik didalam maupun diluar Indonesia,

sehingga dapat berperan serta dalam pengembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat

dunia. Oleh karena itu kurikulum di perguruan tinggi bisa saja mengalami perubahan kearah

yang lebih sempurna.

Perubahan kurikulum didorong dengan adanya perubahan otonomi perguruan tinggi

yang dijamin dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yang memberi kelonggaran

terhadap perguruan tinggi untuk menentukan dan mengembangkan kurikulumnya sendiri.

Peran DIKTI juga berubah yaitu hanya memfasilitasi, memberdayakan, dan mendorong

perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya, jadi tidak lagi berperan sebagai penentu atau

regulator seperti masa-masa sebelumnya. Disini secara konseptual dipisahkan antara

pengembangan kelembagaan dan pengembangan kurikulum/isi pendidikannya. Sehingga

perguruan tinggi lebih bisa mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan tujuan

1

Page 2: Mini Riset Perguruan Tinggi

yang ingin dicapai. Jadi sangat dimungkinkan perubahan kurikulum disebabkan juga oleh

adanya perubahan rencana strategis perguruan tinggi yang termuat dalam visi dan misinya.

(Kunaefi: 2008)

Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang struktur materi,

komposisi materi, sifat dan perubahan materi serta energi yang terlibat pada perubahan

materi. Dengan mempelajari ilmu kimia kita dapat memberikan cirri-ciri (karakteristik) zat-

zat yang dapat dibedakan antara satu dengan yang lain, kondisi zat saat berinteraksi, sifat-sifat

dan zat baru apa saja yang dihasilkan (Keenan : 1999).

Tugas Pokok dan fungsi FPMIPA adalah mengupayakan pembinaan sumber daya

manusia dalam bidang Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA) dan

bidang MIPA yang diperlukan oleh berbagai jenis dan jenjang pendidikan yang relevan serta

dunia industri. FPMIPA menaungi 4 (empat) jurusan dan sepuluh program studi. Keempat

jurusan itu adalah Jurusan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Biologi, dan Jurusan Pendidikan Kimia. Masing-masing jurusan menaungi dua

program studi yaitu program studi kependidikan dan program studi non kependidikan.

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.

Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam

kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,

terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata

kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan

keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai

dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana

pembelajaran dan evaluasi. Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan

tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard

skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam

berbagai situasi dan kondisi

Dalam Penelitian ini, peneliti ingin menganalisa dan memaparkan materi ajar kimia di

jurusan Pendidikan Matematika Universitas Alwasliyah Labuhanbatu (UNIVA) serta melihat

permasalahan yang ada dalam pembelajaran mata kuliah kimia dasar.

2

Page 3: Mini Riset Perguruan Tinggi

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam mini riset ini adalah :

1. Mini riset ini hanya dilakukan di Universitas Alwasliyah Labuhanbatu pada jurusan

Pendidikan Matematika.

2. Ruang lingkup permasalahan adalah Materi ajar Kimia Dasar di Jurusan Pendidikan

Matematika UNIVA dan Permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran Kimia Dasar di

Jurusan Pendidikan Matematika UNIVA.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam mini riset ini adalah :

1. Bagaimanakah Materi ajar Kimia Dasar diajarkan di Jurusan Pendidikan Matematika

UNIVA?

2. Adakah kendala dalam pembelajaran mata kuliah Kimia Dasar di Jurusan Pendidikan

Matematika UNIVA?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam mini riset ini adalah untuk mengetahui sejauh mana materi

ajar Kimia dasar diajarkan di Jurusan Pendidikan Matematika UNIVA.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam mini riset ini adalah sebagai bahan masukan bagi rekan

mahasiswa untuk mengembangkan materi ajar Kimia dasar diperguruan tinggi nantinya.

3

Page 4: Mini Riset Perguruan Tinggi

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu (UNIVA).

B. Populasi dan sampel

Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh komponen yang ada di Jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Al-

Washliyah Labuhanbatu (UNIVA).

C. Instrumen Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian materi ajar, ketersediaaan sarana dan

prasarana, serta komponen-komponen lain yang menunjang jalannya proses perkuliahan

yang terkait dengan materi kimia.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara langsung dan terinci tentang semua

komponen yang menyangkut materi ajar dalam proses perkuliahan.

D. Metode Analisis

Studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kualitas

materi ajar kimia di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu (UNIVA). Oleh karena itu, metode penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif.

Kualitas materi ajar yang ditelaah adalah yang berkenaan dengan kriteria isi materi

dan kriteria strategi penyajian. Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian materi dengan

silabus materi yang terkait dengan kimia, kesesuaian standard kompetensi dengan kompetensi

dasar dengan proses pembelajaran, kesesuaian materi ajar dengan sarana dan prasarana,

kesesuaian tes formatif dengan kompetensi dasar dalam proses penilaian, kesesuaian materi

ajar dengan kualifikasi dosen, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat proses

perkuliahan dilakukan.

4

Page 5: Mini Riset Perguruan Tinggi

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Universitas Alwasliyah Labuhanbatu

Universitas Al Washliyah adalah salah satu perjuangan Al Washliyah khususnya

dalam bidang pendidikan di Labuhanbatu. Al Jam`iyatul Washliyah merupakan organisasi

kemasyarakatan dengan amal ittifaknya yaitu pendidikan, dakwah dan amal sosial yang

didirikan oleh pelajar-pelajar Maktab Islamiah Tapanuli Medan, Sumatera Utara pada tanggal

9 Rajab 1349 H bertepatan tanggal 30 Nopember 1930 dan organisasi tersebut diberi nama

ALJAM`IYATUL WASHLIYAH (Al Washliyah) oleh Ulama Besar Shyeh H. Muhammad

Yunus.

Untuk menindaklanjuti tujuan didirikannya Al Jam`iyatul Washliyah maka Pimpinan

Daerah Al Jam`iyatul Washliyah Labuhanbatu, H. Ali Amran Zakaria mensponsori rintisan

pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Washliyah Labuhanbatu bersama tokoh

lainnya. Amal usaha Al Washliyah di bidang pendidikan mulai dari pendidikan usia dini,

pendidikan dasar dan menengah sampai perguruan tinggi yaitu TK/Raudhatul Athfal, SD/MI,

MTs/SMP, SMA/MA, SMK dan Perguruan Tinggi. STIT Al Washliyah Labuhanbatu yang

dirintis tanggal 21 Mei 1991 bertepatan 7 Zulkaedah 1411 H diasuh oleh Yayasan Sekolah

Tinggi Islam Al Washliyah (STIA) Labuhanbatu dengan akta Notaris No: 08 tanggal 4 Juli

1992 dan sebagai Dewan Badan Pengurus H. Moh. Hasan Basri (Ketua Umum), H. Bahroem

Dalimunthe (Sekretaris Umum), H. Abd. Rahim Ja`far, H. Makmur Batubara, Johan M.Rokan

(Ketua I, II, III), Zulkifli Dalimunthe, Hazrat, BA, Abdul Halim Hasan (Sekretaris I, II, III),

H. Abd. Aziz Ritonga (Bendahara Umum), H. Abd. Aziz Hasibuan (Bendahara I). dan Ketua

STIT Al Washliyah Labuhanbatu di jabat oleh Drs. H. AHMAD IDRIS.

STIT berkembang menjadi beberapa program studi agama, maka berubah nama

menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Washliyah dengan Surat Keputusan Dirjen

Kelembagaan Agama Islam No: E/23/1999 tanggal 30 Oktober 1998 dan pada tahun 2002 –

2005 STAI di lola oleh Badan Pelaksana Harian dengan SK PB Al Jam`iyatul Washliyah No:

Kep-952/PB-AW/XVIII/2002 tanggal 8 Agustus 2002 dengan Susunan Personalia : Drs. H.

Abd. Roni Harahap (Ketua), Drs. H. Bukhari Is, MM (Sekretaris), Drs. H. Hasyim Syahid, Ali

Amran Zakaria, Drs. H. Abd. Halim Hasan (Anggota), dan Ketua STAI adalah Drs. KARIM,

MA.

Dan selanjutnya untuk menampung aspirasi ummat belajar pengetahuan umum

maka kembali berubah bentuk dari STAI menjadi Universitas. Berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No: 158/D/O/2008 tanggal 31 Juli 2008

5

Page 6: Mini Riset Perguruan Tinggi

bertepatan tanggal 28 Rajab 1429 H di bawah naungan Yayasan Sekolah Tinggi Islam Al

Washliyah Labuhanbatu dengan Ketua Drs. H. Johan M. Rokan, dan Sekretaris Drs. Zulkifli

Dalimunthe.

Dalam perjalanan panjang STAI menjadi Universitas Al Washliyah Labuhanbatu,

alamat kampus yang pertama sekali digunakan adalah Jalan Siringo-ringo Rantauprapat dan

saat ini Universitas Al Washliyah Labuhanbatu yang beralamat di Jalan H. Adam Malik /

Lingkar By Pass Rantauprapat diatas tanah 14.800 m2, yang merupakan wakaf dari Bapak H.

TUTUR PARAPAT. Selanjutnya tanggal 9 Agustus 2008 tepatnya hari Wisuda Sarjana STAI

Al Washliyah Labuhanbatu Angkatan X kembali bapak H. Tutur Parapat mewakafkan

tanahnya seluas 4000 m2 sebagai hadiah telah terbitnya ijin Universitas Al Washliyah

Labuhanbatu tanggal 31 Juli 2008.

Universitas Al Washliyah Labuhanbatu terdiri dari 4 (empat) Fakultas yaitu : Fakutas

Agama (FA) dengan Prodi Pendidikan Agama Islam (S1), Prodi Komunikasi Penyiaran Islam

(S1) Fakultas Teknik (FT) dengan Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (S1), Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan Prodi Pendidikan Biologi (S1), Pendidikan

Matematika (S1), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1), Pendidikan Bahasa Inggris

(S1), Fakultas Ekonomi (FE) dengan Prodi Manajemen (S1).

I. Visi

Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi bermutu, profesional, dan islami yang

kompetitif di bidang kependidikan MATEMATIKA.

II. Misi

1. Melaksanakan pendidikan yang berpola ilmiah, inovatif, imtaq, dan adaptif di bidang

kependidikan MATEMATIKA.

2. Melaksanakan penelitian ilmiah dan terapan yang sesuai perkembangan IPTEKS di

bidang kependidikan MATEMATIKA.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berpengamalan islami di bidang

kependidikan MATEMATIKA.

III. Tujuan

Tujuan Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika S1 Universitas Al

Washliyah (UNIVA) Labuhanbatu adalah agar mahasiswa mampu:

1. Menghasilkan tenaga pendidik yang bermutu dan profesional di bidang Pendidikan

Matematika.

6

Page 7: Mini Riset Perguruan Tinggi

2. Menghasilkan penelitian di bidang kependidikan yang inovatif dan kompetitif.

3. Mewujudkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang kependidikan yang

bernilai islami.

4. Mewujudkan kerjasama di bidang kependidikan dengan pengguna lulusan sebagai

sarana

IV. Sasaran

Sasaran pendidikan difokuskan pada sasaran profesi dan atau tempat kerja yang akan

didapatkan atau apa yang akan dilakukan mahasiswa setelah selesai perkuliahan. Sasaran

profesi guru mata pelajaran matematika , sedang tempat kerja dapat berupa: perusahaan,

kantor, lembaga konsultasi (konsultan), instansi, dan tempat kerja lain sebagai pengguna

lulusan. Sasaran Pendidikan ini terdiri dari sasaran utama, sasaran pendukung, dan sasaran

lain (pilihan).

Sasaran pendukung pendidikan (profesi/pekerjaan) dan Kompetensi Pendukung Lulusan

untuk Program Studi Manajemen adalah manjadi:

1. Manajer Sumber Daya Manusia (Personalia) pada perusahaan; yang mampu mendesain

dan mengimplementasikan sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan

ketenagakerjaan yang baik.

2. Manajer perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang Manajemen Hubungan

Pelanggan; yang mampu merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-

aktivitas pra-penjualan dan pasca-penjualan dalam sebuah perusahaan.

3. Manajer perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang Manajemen Strategis; yang

mampu menyusun, menerapkan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional

yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya.

Sasaran Mutu:

1. Tepat waktu studi antara 4,0 sampai dengan 4,5 tahun sebesar 75%.

2. Kehadiran mahasiswa minimal 75%.

3. Kehadiran dosen 100% (Jika berhalangan, akan diganti pada hari lain).

4. Dosen menyelesaikan seluruh program pembelajaran sesuai silabus dan SAP.

5. Alumni:

- Rata-rata waktu tunggu alumni untuk mendapatkan pekerjaan antara 2 bulan

sampai 5 bulan. Pencapaian ini dilakukan dengan kerjasama UNIVA dengan

berbagai perusahaan yang akan menjalankan berbagai jenis manajemen.

7

Page 8: Mini Riset Perguruan Tinggi

- Kesesuaian dengan bidang kerja antara 65% sampai 85%. Pencapaian ini

dilakukan dengan kerjasama UNIVA dengan berbagai perusahaan.

Strategi Pencapaiannya:

Untuk mencapai sasaran di atas diperlukan strategi dalam upaya yang terukur dan lebih

jelas indikator pencapaiannya, di antaranya:

1. Meningkatkan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru secara berkelanjutan.

2. Menyiapkan dokumen struktur kurikulum, silabus, satuan acara perkuliahan, bahan

ajar/modul/ materi pembelajaran, dan media/alat pembelajaran sesuai standar kompetensi

lulusan (profesi) di atas.

3. Membentuk Unit Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran yang secara periodik akan:

a) Mengevaluasi kurikulum sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan

masyarakat; b) Melakukan pengamatan dan pengkajian dan perbaikan secara terus

menerus demi terciptanya proses pembelajaran yang kondusif; dan c) Tanggap terhadap

perkembangan, melakukan secara kontiniu evaluasi kebutuhan pengguna lulusan dan

perkembangan IPTEKS, dan menampung masukan dari berbagai pihak demi perbaikan

program studi.

4. Menyiapkan panduan pembelajaran dan penilaian hasil belajar (untuk kegiatan

perkuliahan (teori) dan praktik di laboratorium) serta panduan praktik kerja lapangan dan

penulisan tugas akhir (skripsi).

5. Menyediakan tenaga pengajar (dosen) dan praktisi sesuai standar kompetensi lulusan

(profesi) dan melakukan rekrutmen dosen baru yang kompeten, akuntabel, dan relevan

sesuai dengan kebutuhan program studi.

6. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mencapai standar kompetensi

lulusan (profesi).

7. Menyiapkan dan menerapkan secara konsisten jadwal perkuliahan per semester sesuai

struktur kurikulum yang sudah disepakati.

8. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai jadwal perkuliahan per semester. Kegiatan

perkuliahan dilakukan 16 kali pertemuan per semester, termasuk UTS dan UAS.

9. Secara kontiniu KPS dan timnya mengawasi kegiatan proses pembelajaran dan

pelaksanaan UTS dan UAS per semester, memantau kehadiran dosen dan mahasiswa, dan

melakukan rekapitulasi kehadiran dosen dan mahasiswa setiap semester.

10. Setiap dosen wajib mengisi daftar kegiatan yang dilakukan di kelas dan lab. per

pertemuan.

8

Page 9: Mini Riset Perguruan Tinggi

11. Melakukan pemantauan terhadap daftar kegiatan yang diisi dosen untuk mengetahui

kesesuaian antara dokumen silabus dengan kegiatan yang dilaksanakan.

12. Melaksanakan rapat evaluasi keberhasilan pengajaran dan pembelajaran per semester.

13. Melaksanakan kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, pelatihan, dan pertemuan

ilmiah (lokakarya, seminar, dll.) yang berkaitan dengan manajemen perusahaan.

14. Menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas kehidupan kampus dan kehidupan

masyarakat.

15. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui: seminar, lokakarya, dan penelitian

serta studi lanjut bagi dosen, baik secara lokal, nasional, maupun internasional.

16. Melaksanakan uji kompetensi di tingkat program studi dan asosiasi/lembaga yang

berwenang (tahap rencana).

Menjalin kerjasama dengan para praktisi dan asosiasi/lembaga dalam bidang manajemen

yang profesional dan berpengalaman serta mendatangkan tenaga ahli untuk berbagai

pelatihan.

B. Kurikulum

Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam

kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,

terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata

kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan

keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai

dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana

pembelajaran dan evaluasi.

Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan

kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan

keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai

situasi dan kondisi.

Struktur Kurikulum

Semester I

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

5

MKP 1015

MKU 1001

MKU 1005

MKDK

1007

Kealwasliyahan

Pendidikan Pancasila

Ilmu budaya Dasar

Pengantar Pendidikan

PKLH

2

2

2

3

2

9

Page 10: Mini Riset Perguruan Tinggi

6

7

8

9

10

MKDK

1008

MKK 1040

MKK 1040

MKK 1036

MAT 1041

MKK 1030

Biologi Umum

Praktek Biologi

Kimia Dasar dan Praktek

Aljabar

Fisika Dasar 1 Dan Praktek

Jumlah SKS

2

1

3

4

3

24

Semester II

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

MKU 2002

MKU 2003

MKU 2004

MKDK

2009

MKDK

2010

MKK 2031

MAT 2042

MAT 2043

MAT 2044

Kewarganegaraan

Pendidikan Agama

Ilmu Sosial Dasar

Perkembangan Peserta Didik

Administrasi Mengajar

Dasar-Dasar MIPA

Pengetahuan Dasar

Matematika

Kalkulus I

Statistika Dasar I

Jumlah SKS

2

2

2

2

2

3

2

2

4

20

Semester III

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

5

6

7

8

MKP 3016

MKU 3006

MKP 3024

MKDK

3011

MKDK

3012

MAT 3045

MAT 3046

MAT 3047

Qiroatul Qur’an I

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Psikologi Pendidikan

Belajar dan Pembelajaran

Kalkulus II

Fisika Dasar 2 dan Praktek

Statistika Matematika

Jumlah SKS

2

2

2

2

3

3

3

3

20

Semester IV

No Kode MK Mata Kuliah SKS

10

Page 11: Mini Riset Perguruan Tinggi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

MKP 4017

MKDK

4022

MKP 4018

MKDK

4013

MKDK

4021

MAT 4048

MKK 4032

MKK 4033

MAT 4049

MAT 4050

Qiroatul Qur’an

Pengantar Metodologi

Research

Pengenalan Komputer

Profesi Kependidikan

Tekhnik Evaluasi

Kalkulus Lanjut

Fisika Dasar 3

Praktek Fisika Dasar 3

Geometri

Statistik Matematika

Jumlah SKS

2

2

2

2

2

2

2

1

2

3

20

Semester V

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

5

6

7

8

MKK 5023

MKDK

5014

MAT 5051

MAT 5052

MAT 5053

MKK 4034

MKK 4035

MAT 5054

Seminar

Kurikulum Sek. Dasar dan

Menengah

Matematika Program Linier

Matematika Teori Bilangan

Geometri Transformasi

Fisika Dasar 3 (Lanjut)

Evaluasi & Proses Hasil Belajar

MTK

Analisi I

Jumlah SKS

2

2

3

2

3

2

3

3

20

Semester VI

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

MKP 6019

MKK 6037

MKK 6038

MAT 6055

Studi Islam

Telaah Kurikulum Matematika

Dasar & Proses Pembelajaran

MTK

2

2

3

2

11

Page 12: Mini Riset Perguruan Tinggi

5

6

7

8

MAT 6056

MAT 6057

MAT 6058

MAT 6059

Seminar Matematika

Analisis II

Persamaan Differensial

Matematika Numerik

Kapita Selekta

Jumlah SKS

3

3

3

3

20

Semester VII

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

MKK 7026

MKK 7027

MKK 7028

MKK 7029

Bimb. Prog. Pengalaman

Lapangan

Microteaching

Bimbingan Penulisan Skripsi

PPL

Jumlah SKS

2

2

2

6

12

Semester VIII

No Kode MK Mata Kuliah SKS

1

2

3

4

5

6

MKP 8020

MKP 8025

MAT 6060

MAT 6061

MAT 6062

MKK 8039

Studi Islam II

Conversation

Analisis kompleks

Matematika Diskrit

Matematika Nilai Awal

Skripsi

2

2

3

3

3

6Total Jumlah SKS Keseluruhan adalah 156 SKS.

C. Silabus

1. Mekanisme peninjauan kurikulum: Peninjauan kurikulum dilakukan oleh Tim yang

ditentukan oleh KPS dan disahkan oleh Ketua berdasarkan surat keputusan. Setiap 5 tahun

sekali dilakukan revisi kurikulum. Revisi kurikulum dilakukan dengan menggunakan buku

Panduan Penyusunan Desain Kurikulum, Implementasi Kurikulum, dan Evaluasi

Kurikulum. Revisi kurikulum meliputi: kompetensi lulusan atau sasaran profesi, struktur

matakuliah (kurikulum), silabus, satuan acara perkuliahan (SAP), materi ajar dalam bentuk

buku ajar (modul dan diktat), dan buku-buku pedoman (PKL, Laboratorium, Penulisan

Tugas Akhir). Peninjauan kompetensi lulusan atau sasaran profesi disesuaikan dengan

12

Page 13: Mini Riset Perguruan Tinggi

kebutuhan masyarakat dan pengguna lulusan saat ini dan masa depan (4-5 tahun ke depan

setelah mahasiswa lulus per periode perkuliahan). Peninjauan atau pemeriksaan rutin oleh

tim yang ditentukan oleh KPS untuk mengetahui kekonsistenan penerapan kurikulum

dilakukan per semester, di awal dan akhir semester. Pada awal semester dilakukan

pemeriksaan hubungan antara kompetensi lulusan dan struktur kurikulum dengan silabus,

SAP, dan bahan/buku ajar yang disusun dosen. Pada akhir semester dilakukan pemeriksaan

kesesuaian pelaksanaanya dengan desain kurikulum, silabus, SAP, dan bahan ajar yang

sudah ditulis oleh dosen.

2. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses peninjauan: Dosen, KPS, alumni, asosiasi,

pengguna lulusan (perusahaan, lembaga, atau industri terkait sesuai PS), dosen PS

Manajemen dari PT lain, dan tenaga ahli kependidikan/kurikulum.

D. Pelaksanaan Proses pembelajaran

1. Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan,

ranah belajar dan hierarkinya.

2. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang

menantang, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan

bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber.

3. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan

memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa),

penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.

Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan dalam bentuk desain

kurikulum yang disusun berdasarkan panduan. Desain kurikulum tersebut berupa: visi, misi,

tujuan, dan sasaran profesi atau kompetensi lulusan untuk PS Manajemen, jejaring

matakuliah, jadwal perkuliahan, struktur matakuliah (kurikulum), sebaran matakuliah per

semester, silabus, satuan acara perkuliahan (SAP), materi ajar dalam bentuk buku ajar (modul

dan diktat), dan buku-buku pedoman (PKL, Laboratorium, Penulisan Tugas Akhir/Skripsi).

Tujuan-tujuan pembelajaran dalam silabus dan SAP diupayakan berdasarkan ranah

tahapan/hierarkinya Taksonomi Bloom, baik untuk capaian kompetensi kognitif, afektif,

maupun psikomotorik.

Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas (teori), di laboratorium (praktik), dan di luar

kelas (praktik kerja lapangan). Porsi waktu pembelajaran teori 65%, praktik 25%, dan PKL

10%. Model pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode,

strategi, dan teknik yang sesuai dengan karakter dan kemampuan siswa yang berasal dari

pedesaan dan daerah yang jauh dari kota. Karena karakter mahasiswa yang sangat beragam

13

Page 14: Mini Riset Perguruan Tinggi

dan kemampuan notabene di bawah rata-rata, model pembelajaran juga disesuaikan dengan

kemampuan mereka. Waktu pembelajaran diperlama dan diutama model pembelajaran yang

berbasis pengalaman (experience learning) dan penyelesaian masalah (problem solving).

Dosen dituntut untuk lebih sabar, namun harus mempunyai banyak pengalaman dan

pengetahuan praktis di lapangan untuk menarik minat belajar mahasiswa. Oleh karena itu,

beberapa dosen adalah dari kalangan praktisi.

Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan

memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa),

penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. Mekanisme monitoring

pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara rutin, dengan memberikan format isian di

antaranya format: kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, kegiatan pembelajaran harian

berupa unit kompetensi (topik pembelajaran) atau elemen kompetensi (subtopik

pembelajaran) dan kriteria unjuk kerja (tujuan pembelajaran) di kelas setiap hari yang harus

diisi rutin oleh dosen yang bersangkutan atau pengganti. Rekapitulasi hasil pembelajaran dan

persentase kehadiran dosen dan mahasiswa bermasalah dan masalah lain akan diumumkan

dan dibahas pada rapat program studi (rapat nilai) setiap akhir semester.

E. Sarana dan Prasarana

NO.JENIS

PRASARANA

JLH

UNIT

TOTAL

LUAS

(M2)

KEPEMILI

KANKONDISI

UTILISASI

(JAM/

MINGGU)SD SWTERA

WAT

TDK

TERA

WAT

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Kantor 1 56 √ - √ - 60

2 Ruang Kelas 4 224 √ - √ - 60

3Laburatorium

Matematika

1 √ √ 60

4Laboratorium

Komputer

1 56 √ - √ - 60

5 Perpustakaan 1 56 √ - √ - 54

6Ruang

Sidang

1 56 √ - √ - 4

Keterangan:

SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama

14

Page 15: Mini Riset Perguruan Tinggi

F. Analisis Mata Kuliah Kimia Dasar di Jurusan Pendidikan Matematika Universitas

Alwasliyah Labuhanbatu

Jurusan Pendidikan Matematika adalah bagian dari Fakultas MIPA yang salah satu

materi ajarnya yaitu mata kuliah Kimia Dasar terdapat dalam kurikulum. Mata kuliah Kimia

Dasar terdiri dari 2 SKS dan disertakan dengan Mata Kuliah Praktikum Kimia Dasar

sebanyak 1 SKS sehingga jumlahnya 3 SKS. Mata Kuliah ini diajarkan pada semester

pertama dan termasuk kedalam mata kuliah keahlian. Mata kuliah Kimia Dasar diberikan

oleh Bapak Selamat S.Pd merupakan Sarjana Pendidikan Fisika.

Adapun tujuan mata kuliah ini adalah Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang

Materi, Struktur Atom, Tabel Periodik, Tata nama senyawa Kimia, Ikatan Kimia, Persamaan

Kimia, stoikimetri, Termokimia dan Gas. Untuk mata kuliah Kimia dasar ini tidak memiliki

prasyarat.

Untuk mata kuliah Praktikum Kimia Dasar termasuk mata kuliah yang harus diikuti

mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika pada semester I dan dibebankan 1 SKS bergabung

dengan mata kuliah Kimia Dasar. Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk mengaplikasikan.

Adapun pokok isi mata kuliah ini adalah pemisahan dan pemurnian zat, berlangsungnya suatu

reaksi, thermokimia, gas, pembentukan Kristal dan kesetimbangan kimia, reaksi asam basa,

reaksi redoks, pembentukan endapan, elektrokimia, kinetika kimia, system koloid dan

senyawa karbon.

G. Hasil Survey dan wawancara

A. Ketua jurusan

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan ketua jurusan di dapat hasil

sebagai berikut :

Pertanyaan :

1. Pada Jurusan Pendidikan Matematika, Mata kuliah Kimia Dasar termasuk kedalam

kelompok mata kuliah apa ?

Jawab : Mata kuliah kimia dasar termasuk kedalam kurikulum jurusan pendidikan

Matematika dan termasuk kepada kelompok mata kuliah keahlian. Mata kuliah

ini terdapat pada semester I dengan 2 SKS dan praktikum 1 SKS, kedua mata

kuliah digabung menjadi 3 SKS.

2. Siapa yang membuat silabus mata kuliah Kimia Dasar tersebut ?

Jawab : Silabus mata kuliah dibuat sendiri oleh dosen yang bersangkutan yaitu bapak

Selamat, S.Pd yang mengacu kepada kurikulum nasional.

15

Page 16: Mini Riset Perguruan Tinggi

3. Bagaimana proses perkuliahan mata kuliah Kimia Dasar ini ?

Jawab : Proses perkuliahan untuk mata kuliah ini secara teori disampaikan diruang

perkuliahan sedangkan untuk praktikum dilakukan di Laboratorium jurusan

Pendidikan Matematika.

4. Buku atau referensi apa yang digunakan ?

Jawab : Buku Ajar (Referensi) yang digunakan untuk mata kuliah Kimia dasar dan

praktikum kimia dasar adalah Keenan, Kleinfelter,Wood A. Hadyana

Pudjaatmadja.

5. Bagaimana dengan sarana dan prasarana untuk mata kuliah kimia Dasar ini ?

Jawab : Sarana yang terdapat pada jurusan Pendidikan Matematika sebagai penunjang

perkuliahanyang berkaitan dengan materi diantaranya Projektor, whiteboard dan

spidol serta laboratorium di Jurusan Pendidikan Matematika.

6. Bagaimana kinerja dosen terhadap perkuliahan menurut mahasiswa ?

Jawab : Berdasarkan lembar evaluasi mahasiswa terhadap kinerja dosen dalam

perkuliahan yang diambil secara random dari jurusan Pendidikan Matematika

terlihat bahwasanya rencana perkuliahan semester/Silabus/SAP diberikan pada

awal perkuliahan. Perkuliahan yang diberika oleh dosen sudah sesuai dengan

RSP/Silabus/SAP. Pembelajaran di kelas dimulai dan diakhiri dengan tepat

waktu. Dosen pengajar memiliki tingkat kehadiran yang baik, memberikan

respon yang baik pula terhadap pertanyaan mahasiswa berkaitan dengan materi

kuliah. Dosen pengajar juga sering memberikan umpan balik terhadap hasil kera

mahasiswa. Disamping itu dosen juga menunjukkan sikap, prilaku dan kerapian

yang baik pula.

7. Adakah kendala pada saat perkuliahan berlangsung?

Jawab : Adapun masalah yang terlihat dalam proses pembelajaran kimia di Jurusan

Pendidikan Matematika ini terletak pada penggunaan alat bantu kuliah (OHP,

Laptop, LCD, dll) yang sangat minim, kurangnya penggunaan media dan sumber

materi kuliah, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang

sangat minim.

16

Page 17: Mini Riset Perguruan Tinggi

8. Bagaimana dengan praktikum Kimia Dasar?? Adakah kendala pada saat melakukan

praktikum?

Jawab : Ya. Ada peralatan dan zat kimia yang terdapat dilaboratorium sangat minim

sehingga untuk melaksanakan praktikum dipilih yang sederhana saja.

B. Mahasiswa

Pengumpulan data dari mahasiswa berupa tanya jawab yang diperoleh dari beberapa

mahasiswa pada jurusan Pendidikan Matematika Hasilnya diperoleh sebagai berikut :

Pertanyaan :

1. Apakah anda mempelajari Mata kuliah Kimia Dasar di Jurusan Matematika? Pada

semester berapa dan berapa jumlah SKSnya?

Jawab : Ya. Pada semester I dan 3 SKS.

2. Siapakah nama dosen yang mengajar Mata Kuliah Kimia Dasar?

Jawab : Bapak Selamat, S.Pd

3. Apakah sebelum memulai perkuliahan dosen memberikan rancangan program

pengajaran?

Jawab : Ya memberikan penjelasan tentang rancangan pengajaran.

4. Bagaimana cara dosen tersebut menyajikan mata kuliah Kimia Dasar ?

Jawab : Memberikan penjelasan tentang materi yang disajikan, memberikan tugas-tugas

sebagai uji pemahaman mahasiswa.

5. Apakah mata kuliah Praktikum Kimia Dasar disajikan berpisah dengan Mata kuliah

Kimia Dasar (Teori) ?

Jawab : Tidak.

6. Apakah sering dilakukan Praktikum?? Jika tidak apa kendala sehingga tidak dilaksanakan

praktikum?

Jawab : Jarang, Kendalanya yaitu kurangnya alat praktikum serta zat-zat yang tersedia

sangat minim.

17

Page 18: Mini Riset Perguruan Tinggi

7. Bagaimana penilaian anda dengan mata kuliah Kimia dasar di Jurusan Pendidikan

Matematika?

Jawab : Tidak terlalu penting, hanya sekedar untuk mengetahui saja.

8. Jika penting diajarkan untuk Jurusan Matematika dalam bidang apa sajakah terlihat?

Jawab : Penting bagi seorang guru harus bisa mengetahui pelajaran lain yang

menyangkut dengan pelajaran Matematika seperti kimia, fisika atau biologi.

18

Page 19: Mini Riset Perguruan Tinggi

BAB IV

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari uraian diatas adalah sebagai berikut :

1. Terdapat materi ajar kimia pada jurusan Pendidikan Matematia Universitas Alwasliyah

Labuhanbatu, pada semester I dengan beban SKS sebanyak 2 SKS dan mata kuliah ini

digabung dengan Mata kuliah Praktikumnya sebanyak 1 SKS.

2. Sebaran mata kuliah terdiri atas Mata Kuliah Pilihan (MKP) sebanyak 28 SKS, Mata

Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) sebanyak 20 SKS, Mata Kuliah Keahlian (MKK)

sebanyak 46 SKS, dan mata kuliah Jurusan (MAT) sebanyak 62 SKS.

3. Materi ajar Kimia tidak merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai mahasiswa

jurusan Pendidikan Matematika.

4. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran kimia,

seperti kurangnya peralatan laboratorium, basic pendidikan dosen, sarana dan prasarana di

dalam ruangan perkuliahan.

5. Mekanisme peninjauan kurikulum yaitu Peninjauan kurikulum dilakukan oleh Tim yang

ditentukan oleh KPS dan disahkan oleh Ketua berdasarkan surat keputusan. Setiap 5 tahun

sekali dilakukan revisi kurikulum

19

Page 20: Mini Riset Perguruan Tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Keenan, Kleinfelter, wood A. Hadyana Pudjaatmadja (Alih Bahas), 1986. Kimia Untuk Universitas,

Jilid I, Jakarta, Erlangga.

Kunaefi, T.D. (2008), Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan

Tinggi, Jakarta : Direktorat Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi.

Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara

20