mini project h tel saw j

Upload: atid-amanda

Post on 14-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

MINI PROJECT HT

TRANSCRIPT

kumpulan askep dnispucha

PAGE

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal. Di seluruh dunia hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang akan datang karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Data yang dikumpulkan dari berbagai literature menunjukan jumlah penderita hipertensi dewasa diseluruh dunia pada tahun 2000 adalah 957-987 juta orang. Prevalensinya diduga akan semakin meningkat setiap tahunya sampai mencapai angka 1,56 milyar (60% dari populasi dewasa dunia) pada tahun 2025.

WHO menetapkan hipertensi sebagai faktor risiko nomor tiga penyebab kematian didunia dan bertanggung jawab terhadap 62% timbulnya kasus stroke 49% timbulnya serangan jantung dan tujuh juta kematian premature tiap tahunnya. Hampir disetiap negara, hipertensi menduduki tingkat pertama sebagai penyakit yang paling sering dijumpai (WHO, 2000). Sekitar 1 miliyar penduduk dunia menderita hipertensi, dan mengkontribusikan lebih dari 7,1 juta kematian di dunia tiap tahunnya (WHO, 2002).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 70% penderita hipertensi yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi 1,56 milyar penduduk di seluruh dunia.. (Depkes RI, 2007).

Menurut AHA (American Heart Assosiation) di Amerika tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 285 atau 59 juta orang mengidap hipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaanya dan hanya 61% medikasi, dari penderita yang mendapat medikasi hanya satu pertiga mencapai target darah yang optimal/normal.

Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menunjukan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di Amerika dan terjadi peningkatan 15 juta dari NHANES tahun 1988-1991).

Di negara maju, pengendalian hipertensi juga belum memuaskan bahkan di banyak Negara pengendalian tekanan darah hanya 8% karena menyangkut banyak faktor dari penderita, tenaga kesehatan, obat - obatan maupun pelayanan kesehatan. Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) seperti yang juga ahli jantung menyatakan hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah bila faktor risiko dapat dikendalikan. Upaya tersebut meiputi monitoring tekanan darah secara teratur program hidup sehat tanpa asap rokok, peningkatan aktifitas fisik/gerakan badan diet yang sehat dengan kalori seimbang melalui konsumsi tinggi serat, rendah lemak dan rendah garam.

Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah sebesar 31,7%. Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%). Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%). 5 Provinsi dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi dalam Jumlah Absolut (Jiwa):

5 Provinsi dengan Prevalensi Hipertensi Terendah dalam Jumlah Absolut (Jiwa):

Prevalensi tertinggi di Provinsi Bangka Belitung (30,9%), dan Papua yang terendah (16,8)%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat sendiri.

Selanjutnya gambaran di tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Suatu kondisi yang cukup mengejutkan. Terdapat 13 provinsi yang persentasenya melebihi angka nasional, dengan tertinggi di Provinsi Bangka Belitung (30,9%) atau secara absolut sebanyak 30,9% x 1.380.762jiwa = 426.655 jiwa.

Berdasarkan tabel di atas prevalensi hipertensi berdasarkan jenis kelamin tahun 2007 maupun tahun 2013 prevalensi hipertensi perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Hipertensi di Indonesia terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penderita hipertensi dengan judul upaya pembentukan kelompok penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah :1. Sekitar 1 miliyar penduduk dunia menderita hipertensi, dan

mengkontribusikan lebih dari 7,1 juta kematian di dunia tiap tahunnya

(WHO, 2002).

2. Di tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. ( Riskesdas,2013 )3. Hipertensi di Indonesia terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah

penyakit jantung dan kankerC. Tujuan Penelitian

Meningkatkan pengetahuan berkaitan penyakit hipertensi pada para peserta dan membentuk kelompok penderita hipertensi berjangka panjang di Puskesmas Kelurahan Cakung Barat dengan menggunakan pendekatan kelompok sehingga kelak dapat menyelesaikan masalah masalah yang muncul berkaitan dengan penyakit hipertensi.D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, peneliti diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh.

Menambah pengalaman dan juga pengetahuan mengenai penyakit penyakit di Puskesmas terutama berkaitan dengan penyakit hipertensi.

Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program internship dokter umum Indonesia.2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan yang berguna tentang penyakit hipertensi.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas Kelurahan Cakung Barat , Jakarta Timur, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit hipertensi. BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II. Konsep Hipertensi1. Pengertian

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Istilah tekanan darah berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, pada populasi manula hipertensi di defenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Brunner & Suddarth vol 2 : 896).

Hipertensi menurut Manjoer dkk (2001) hipertensi adalah tekanan sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. Hipertensi (HTN) adalah peningkatan tekanan darah arteial abnormal yang langsung terus-menerus (Aplikasi Klinis Patofisiologi edisi 2:1).

Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistole). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali (diastole). Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi dari pada tekanan darah diastolik.tekanan darah manusia selalu berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,di mana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

Pada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah akan di peroleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah di tulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik,misalnya 120/80 mmHg, di baca seratus dua puluh per delapan puluh. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampao usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan bahkan menurun drastis. Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah juga diperngaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi ahri dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel 1 dibawah (Gray, et al. 2005).Tabel 2.1.Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7Klasifikasi TekananDarahTekanan Darah Sistolik(mmHg)Tekanan DarahDiastolik (mmHg)

Normal< 120< 80

Prahipertensi120-13980-89

Hipertensi derajat 1140-15990-99

Hipertensi derajat 2> 160> 100

The Joint National Community on Preventation, Detection evaluation and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia WHO dengan International Society of Hipertention membuat definisi hipertensi yaitu apabila tekanan darah seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. Pada anak-anak, definisi hipertensi yaitu apabila tekanan darah lebih dari 95 persentil dilihat dari umur, jenis kelamin, dan tinggi badan yang diukur sekurang-kurangnya tiga kali pada pengukuran yang terpisah (Bakri, 2008).2. Penyebab Penyakit Hipertensi Berhubung lebih dari 90% penderita hipertensi digolongkan atau disebabkan oleh hipertensi primer, maka secara umum yang disebut hipertensi primer. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor keturunan, ciri perseorangan dan kebiasaan hidup. a. Faktor Keturunan

Dari data statistik terbukti seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

b. Ciri Perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur, jenis kelamin dan umur yang bertambah akan menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita. Juga statistik di Amerika menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih. c. Kebiasaan Hidup

Kebiasaan hirup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi, kegemukan (makan berlebihan) stres dan pengaruh lain.

1) Konsumsi garam yang tinggi

Dari data statistik ternyata dapat diketahui bahwa hipertensi jarang diderita oleh suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah. Dunia kedokteran juga telah membuktikan bahwa pembatasan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah dan pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik (pelancar kencing) akan menurunkan tekanan darah.

2) Kegemukan atau makan berlebihan

Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih dari berat badan ideal obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan dengan perhitungan IMT 27,0. Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat oleh sebab itu lebih cepat merasa gerah dan kelelahan akibat dari obesitas para penderita cenderung menderita penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes mellitus.

3) Stres atau ketegangan jiwa

Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktifitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu) stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam rasa takut) dapat merangsang belajar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat, jika stress berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan patologis, gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag. (Anjali, Arora, 2008).4) Pengaruh lain

Pengaruh lain yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah yaitu.

a) Merokok

Nikotin penyebab ketagihan merokok akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot jantung selain itu meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan dapat menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia) serta berbagai kerusakan lainnya. (Anjali Arora, 2008)

b) Minuman beralkohol c) Olahraga

Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan dapat memacu emosi sehingga dapat mempercepat peningkatan tekanan darah seperti tinju, panjat tebing dan angkat besi. (Kuswandi, 2004).

Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki, bersepeda, senam, berenang dan aerobic, olahraga yang bersifat kompetisi dan meningkatkan kekuatan tidak dibolehkan bagi penderita hipertensi karena akan memacu emosi sehingga akan mempercepat peningkatan tekanan darah. d) Minum obat-obatan, misal ephedrin, prednison, epinefrin. (Lany Gunawan, 2001)3. Gejala Penyakit Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi disebut sebagai silent killer karena dua hal yaitu:

a. Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus, gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi, hipertensi dapat diketahui dengan mengukur secara teratur.

b. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal.Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul gejala berikut:

1. Sakit kepala

2. Kelelahan 3. Jantung berdebar-debar4. Mual

5. Muntah

6. Sesak nafas

7. Gelisah

8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.9. Telinga berdenging

10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. (Trisha Macnair, 2007).4. Patosifisiologi

ACE (Angiotensin Converting Enzyme), memegang peran fisiologi penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh ACE yang terdapat di paru-paru angiotensin 1 diubah menjadi angiotensin II (peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. a. Meningkatkan sekresi hormone antidiuretik (ADH) dan rasa haus, ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitasi) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH sangat sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya untuk mengencerkanya volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. b. Menstimulasi sekrsi aldosteron dari korteks adrenal, aldosteron merupakan hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi eksresi NaCl dengan cara mengabsorbsinya dari tubulus ginjal. Naiknya kosentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang pada giliranya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. (Astawan, 2005).5. Penatalaksaan

Bagi penderita tekanan darah tinggi penting mengenal hipertensi dengan membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan tekanan darah anda tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk mengatasinya antara lain:a. Mengatasi Risiko

Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki sejarah keluarga penderita hipertensi? Apakah anda memiliki berat badan berlebihan? Apakah anda makan makanan berkadar garam tinggi? Apakah anda cukup olahraga atau apakah anda merokok? Jika jawaban anda ya pada salah satu pertanyaan diatas anda berisiko memiliki tekanan darah tinggi.b. Mengontrol pola makan

Apabila anda ingin terhindar dari risiko hipertensi jauhi makanan berlemak dan mengandung garam.

c. Tingkat konsumsi potassium (K) dan magnesium (mg)Pola makan yang rendah potassium dan magnesium menjadi salah satu faktor pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar adalah sumber terbaik bagi kedua nutrisi tersebut.d. Makan makanan jenis padi-padian

Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padi-padian kecil kemungkinan terkena penyakit hingga 20%.

e. Tingkat aktifitasOrang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Jika anda menyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic sedang selama 30 menit sehari selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda, berenang, aerobic. (Trisna Macnair, 2007).

Tidak diragukan meningkatkan aktifitas dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet hanya 30 menit sampai 45 menit 5 hari dalam seminggu cukup untuk menurunkan hipertensi.

f. Sertakan bantuan dari kelompok pendukung

Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukungn pada pola hidup sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih mudah dan lebih asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasil dalam membuat perubahan gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.g. Berhenti merokok

Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti sekarang juga. Walaupun merokok tidak ada kaitanya dengan timbulnya hipertensi. Merokok dapat menimbulkan risiko komplikasi lainnya seperti penyakit jantung dan stroke.

h. Latihan relaksasi atau meditasiRelaksasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa, relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan otot tubuh sambil membayangkan sesuatu yang damai, indah dan menyenangkan dilakukan dengan mendengarkan musik atau bernyanyi. (www.google.com, 2008)

6. Pengobatan pada tekanan darah tinggi (Hipertensi) Pengobatan pada penyakit tekanan darah tinggi harus memperhatikan terlebih dahulu faktor penyebabnya oleh karena itu dianjurkan untuk memeriksakan kesehatanya kepada dokter yang sama agar dokter dapat mengikuti riwayat penyakit pasien dengan demikian dokter akan memiliki obat yang tepat. a. Pengobatan pada golongan khusus

1) Hipertensi pada golongan khusus

Obat anti hipertensi diberikan pada ibu hamil bila tekanan diastolenya 90 mmHg pada trimester pertama dan 100 mmHg para trimester ketiga.2) Hipertensi pada dislipidemiaObat yang biasa digunakan untuk mengatasi keadaan tersebut adalah gemfibrozil ini dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL secara nyata.3) Hipertensi pada pembuluh darah otakTekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah, apabila yang pecah adalah pembuluh darah otak keadaan ini dikenal dengan stroke.4) Hipertensi pada penyakit jantung

Pemberian obat pada hipertensi dengan kelalian jantung harus disesuaikan dengan jenis gangguan pada jantung dan derajat hipertensinya. Pemeriksaan fungsi jantung perlu dilakukan untuk menentukan pengobatanya.

5) Hipertensi pada gagal ginjal

Pengobatan pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar yakni pengobatan pada refrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna, pengobatan pada nefrosisklerosis benigna dilakukan secepatnya hingga mendekati normal penurunan tekanan darah yang cepat akan mengurangi kerusakan akibat nekrosis arteroti sehingga dalam jangka panjang diharapkan terjadi perbaikan fungsi ginjal.b. Perubahan gaya hidupGaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan berbagai penyakit degeneratif lainnya adalah:

1) Mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh2) Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik (tidak mengeluarkan tenaga terlalu banyak seperti berenang, jogging (jalan kaki cepat), naik sepeda)

3) Meningkatkan porsi buah-buahan dan sayuran segar dalam pola makan4) Mengkonsumsi kalium dalam jumlah tinggi seperti semangka, avokad, kismis, pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat membantu menjaga tekanan darah agar tetap normal.

5) Menjauhkan dan menghindarkan stress dengan pendalaman agama sebagai salah satu upayanya.

c. Pengaturan MakananUpaya penanggulangan hipertensi melalui pengaturan makanan pada dasarnya dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam dan diet rendah kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori disesuaikan dengan berat badan.Pilihan obat dalam mengatasi hipertensi diantaranya:

1) Hipertensi tanpa komplikasi diuretic, beta bloken

2) Indikasi tertentu enhibitor ACE, penghmabat reseptor angiotensin II, Alfa bloker, alfa-beta bloker, antagonisca, diuretic.

3) Indikasi yang disesuaikan: diabetes mellitus tipe I dengan protein nuria inhibitor ACE, gagal jantung ibhibitor ACE diuretic, hipertensi sistolik terisolasi, infark miokard beta bloker (non ISA) inihibitor ACE (dengan disfungsi sistolik). (Mansjoer dkk, 2001).

Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis maksimal atau menambahkan obat golongan lain atau mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran penurunan tekanan darah adalah kurang dari 140/90 dengan efek samping minimal penurunan dosis obat dapat dilakukan pada golongan hipertensi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama satu tahun.

1. Diuretik

Diuretic adalah obat yang memperbanyak kencing, mempertinggi pengeluaran garam (NaCl) dengan turunya kadar Na+ makan tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang kuat. Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya panjang sehingga dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretic yang hemat kalium seperti spironolacton, HCT, Furosemide.2. Alfa-Bloker

Alfa blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan menyebabkan vasodilatasi perifer serta turunya tekanan darah karena efek hipotensinya ringan sedangkan efek sampingnya agak kuat misalnya hipotensi ostotatik dan tachikardia maka jarang digunakan. Seperti prognosin dan terazosin.3. Beta-BlockerMekanisme kerja obat beta-blocker belum diketahui dengan pasti diduga kerjanya berdasarkan beta blocker pada jantung sehingga mengurangi daya dan frekuensi kontrasi jantung. Dengan demikian tekanan darah akan menurun dan daya hipotensinya baik. Seperti : propanolol, bisoprolol, dan antenolol.4. Obat yang bekerja sentralObat yang bekerja sentral dapat mengurangi pelepasan non adrenalin sehingga menurunkan aktifitas saraf adretergik perifer dan turunya tekanan darah, penggunaan obat ini perlu memperhatikan efek hipotensi ostatik seperti reserpine, clonidine dan metildopa5. Vasodilator

Obat vasodilator dapat langsung mengembangkan dinding arteriola sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darah menurun seperti hidralazine dan tecrazine.

6. Antagonis Kalsium

Mekanisme obat antagonis kalisum adalah menghambat pemasukan ion kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh dengan efek vasidilatasi dari turunya tekanan darah seperti : nipedipin,amlodipine, dan verapamil.7. Penghambat ACE

Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat angiotensin converting enzyme yang berdaya vasodilatori kuat seperti captopril, lisinopril. (Lany Gunawan, 2001).Tabel 2.3Beberapa obat antihipertensi yang sering dipakai

NoJenis obatDosis sehari (mg)Frekuensi pemakaian sehari

MinMaks

1Diuretik

HCT

Chlorbalidone

Indopamide

Spironolactone12,5-25

12,5-25

2,5

2,5 50

50

5

101x

1x

1x

1x

2Bekerja netral

Clonidene

Gufacine

Methidopa 0,1

1

2501,2

3

20002x

1x

2x

3Penyakit alfa-1

Prozoin

Doxazosin

Terazosin 1-2

1-2

1-220

15

202x

1x

1x

4Penyakit beta

Metoprolol

Atenolol

Propanolol

Acebutolol 50

25

40

200200

150

320

12001x

1x

1x

1x

5Vasodilator

HydralazineEcarazine HCL 50

30300

120 2x

2x

6Penghambat ACE

Captopril

Lisinopril

Enalapril 25-50

5

2,5-5 300

40

401-3x

1x

1-2x

d. Pencegahan Hipertensi dengan cara tradisionalBanyak ramuan tradisional yang dapat dipercaya untuk menurunkan tekanan darah, beberapa ramuan sudah diteliti secara laboratories contoh yang berkhasiat menurunkan tekanan darah: cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada dan bawang putih.Tabel 2.4Efek Samping obat anti hipertensi

Golongan obat Efek samping

Thiazide/diuretic menyerupai thiaziae misalnya aprinox Kadar kalium dalam darah rendah (dideteksi dengan pemeriksaan darah)

Toleransi glukosa terganggu (kadar glukosa darah diatas normal) terutama jika dikombinasi dengan beta blocker (dideteksi pemeriksaan darah)

Peningkatan kadar kolesterol LDL, trigliserida dan asam urat (cek darah dan urine).

Disfungsi ereksi (impotensi pada pria)

Gout (radang pada persendian akibat peningkatan kadar gula)

Alfa blocker

(misalnya cardura) Inkontinensia

Rasa melayang pada saat berdiri

Beta-blocker

(misalnya cardicor) Kadar glukosa tidak terkontrol

Latargi (lesu)

Gangguan memori dan kosentrasi

Gejala penyakit arteri perifer memburuk, sirkulasi yang buruk pada tungkai.

Inhibitor ACE

(misalnya capoten) Batuk

Fungsi ginjal memburuk

Hipotensi (akut, penurunan tekanan darah tiba-tiba)

Ruam

Blocker kenal kalsium golongan non-dihydropyridine misalnya ticdiem Edema perifer (akumulasi cairan dan pembengkakan di mata kaki)

Pembesaran gusi dan konstipasi

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai tropi bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain atau mencari penyebab hipertensi, biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah, (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan EKG. (Arif Mansjoer dkk, 2001). 8. Diagnosis Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakan dalam satu kali pengukuran hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis pengukuran tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar setelah beristirahat selama 5 menit dengan ukurang pengukuran lengan yang sesuai (menutupi 80% lengan) tensimeter dengan air raksa masih tetap dianggap alat pengukuran yang terbaik. Anamnesis dilakukan meliputi tingkat hipertensi dan lama menderitanya, riwayat dan gejala penyakit, penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit serebrovaskuler. Apakah terdapat riwayat penyakit dalam keluarga, gejala-gejala yang berkaitan dengan penyebab hipertensi, perubahan aktifitas/kebiasaan (merokok), konsumsi makanan, riwayat obat-obat bebas, hasil dan efek samping terapi antihipertensi sebelumnya bila ada dan faktor psikososial lingkungan (keluarga, pekerjaan dll).

Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan kontralateral dikaji perbandingan berat badan dan tinggi pasien, kemudian dilakukan pemeriksaan funduskopi untuk mengetahui adanya retio hipertensif, pemeriksaan leher untuk mencari bising carotid, pembesaran vena, atau kelenjara tiroid. (Arif Mansjoer dkk, 2001).

9. KomplikasiPemakaian obat dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai komplikasi seperti terganggunya fungsi atau terjadi kerusakan organ otak, ginjal, jantung dan mata. Kerusakan pada otak terjadi pembesaran otot jantung bagian kiri yang berakhir pada kegagalan jantung. Kejadian ini biasanya ditandai dengan bengkak pada kaki, kelopak mata, kelelahan dan sesak nafas.

Kerusakan pada ginjal akibat hipertensi bisa menurunkan ginjal sebagai penyaring racun dalam tubuh sekaligus sebagai produsen hormone yang dibutuhkan tubuh, penderita yang mengalami komplikasi ginjal harus cuci darah setiap minggu dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan pada mata sering tidak disadari sebagai akibat tekanan darah tinggi, kerusakan pada mata buta menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan.Kerusakan pada otak ditandai dengan nyeri kepala hebat, berubahnya kesadaran kejang dengan deficit neurology fokal ozotermia, mual dan muntah. Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna, tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan kedalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf pusat. (Corwin, 2000)BAB IIIMETODE PENELITIAN

III.1 Jenis Mini Project

Mini project ini dilakukan dengan metode penyuluhan langsung dengan pendekatan kelompok. Mini project ini ditujukan kepada penderita hipertensi yang berobat ke Puskesmas Kelurahan Cakung Barat.III.2 Waktu dan Tempat Mini Project Mini project ini dilaksanakan pada tanggal 29 April 2015 dan 28 Mei 2015 di kantor kelurahan Cakung Barat.

III.3 Populasi Mini ProjectPopulasi mini project adalah penderita penyakit hipertensi yang berobat di Puskesmas Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung, Jakarta Timur yaitu sebanyak 30 orang.

III.4 Media

Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah power pointBAB IV

HASIL PENELITIAN

IV.1. Profil Komunitas Umum

Kelurahan Cakung Barat menurut Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 memiliki kepadatan penduduk sebesar 11555.44 jiwa per km2 yang merupakan kelurahan dengan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi urutan keempat setelah Kelurahan Penggilingan (22557.03 jiwa per km2), Jatinegara (15624.10 jiwa per km2) dan Pulogebang (14665.17 jiwa per km2). IV.2 Data GeografisPuskesmas Kelurahan Cakung Barat terletak di jalan Tipar RT 001/RW 007, Luas wilayah kelurahan Cakung Barat + 612 Ha, dan terdiri dari 10 RW dan 100 RT. Adapun yang mempunyai batas-batas : Sebelah Utara: Kel. Sukapura Jakut

Sebelah Selatan: Kel. Panggilingan

Sebelah Barat: Kel. Rawaterate

Sebelah Timur : Kel. Cakung Timur

Gambar 1. Peta Kelurahan Cakung Barat

IV.3 Data Demografik

IV.4 Sumber Daya Kesehatan yang Ada Dibawah ini adalah sumber daya kesehatan yang dimiliki puskesmas kelurahan Cakung Barat :

IV.5 Sarana Pelayanan Kesehatan yang Ada Dibawah ini adalah fasilitas kesehatan yang ada di puskesmas kelurahan Cakung barat, yaitu :

IV.6 Data Kesehatan Masyarakat

Berdasarkan laporan bulanan Desember 2014, penyakit hipertensi termasuk dalam 10 penyakit terbanyak yang diderita pasien di puskesmas kelurahan Cakung Barat Cakung, Jakarta Timur, yakni sebanyak 2.523 orang. Dibawah ini merupakan proporsi 10 penyakit terbanyak di puskesmas kelurahan Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur tahun 2014 :

IV.6.1 Data Intervensi Mini Project Intervensi berupa penyuluhan langsung dengan pendekatan kelompok pada tanggal 29 April 2015 pukul 13.00 15.00 dan 28 Mei 2015 dimulai pukul 09.00 12.30. Acara ini dihadiri 30 penderita hipertensi yang berobat di puskesmas kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur. Pada hari Rabu, 29 April 2015 dilakukan kegiatan berikut : Disebarkan lembaran pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai penyakit hipertensi kepada 30 penderita hipertensi yang hadir Disebarkan lembaran post-test untuk mengetahui apakah intervensi yang dilakukan berhasil atau tidakTabel I.1 Kriteria Nilai Rata-RataKategori NilaiRata-rata

Kurang 50

Cukup51 69

Baik 70

Tabel I.2 Data Jumlah Peserta yang Menjawab Benar Mengenai Pengetahuan Hipertensi Sebelum Dilakukan Intervensi No.PengetahuanSebelum Intervensi

N%

1.Yang mengetahui tentang tekanan darah normal2273

2.Yang mengetahui tentang pengertian hipertensi1963

3.Yang mengetahui tentang tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi1963

4.Yang mengetahui tentang faktor risiko hipertensi1136,6

5.Yang mengetahui tentang makanan yang perlu dihindari jika memiliki hipertensi2583

6.Yang mengetahui tentang gejala hipertensi 2376

7.Yang mengetahui tentang komplikasi hipertensi1136,6

8.Yang mengetahui tentang pencegahan hipertensi1343,3

9.Yang mengetahui tentang pemeriksaan hipertensi2376

10.Yang mengetahui tentang pola hidup sehat berkaitan dengan hipertensi2480

Dari data pretest yang dilakukan pada 30 penderita hipertensi didapatkan pengetahuan yang kurang berkaitan dengan factor risiko hipertensi, komplikasi hipertensi dan pencegahan hipertensi.Tabel I.3 Peningkatan Pengetahuan Mengenai Hipertensi Dilihat Dari Jawaban Benar Tiap Soal Sebelum dan Sesudah dilakukan Intervensi

NoPengetahuanSebelum IntervensiSetelah IntervensiKenaikan

N%N%%

1Yang mengetahui tentang tekanan darah normal2273268613

2Yang mengetahui tentang pengertian hipertensi1963237613

3Yang mengetahui tentang tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi1963248017

4Yang mengetahui tentang faktor risiko hipertensi1136,6237639,4

5Yang mengetahui tentang makanan yang perlu dihindari jika memiliki hipertensi2583299613

6Yang mengetahui tentang gejala hipertensi237625837

7Yang mengetahui tentang komplikasi hipertensi1136,6217033,4

8Yang mengetahui tentang pencegahan hipertensi1343,32066,623,3

9Yang mengetahui tentang pemeriksaan hipertensi2376279014

10Yang mengetahui tentang pola hidup sehat berkaitan dengan hipertensi2480289313

Setelah dilakukan penyuluhan langsung tentang hipertensi dengan pendekatan kelompok, ternyata terdapat peningkatan presentase yang signifikan pada hal hal yang berkaitan dengan penyakit hipertensi dimana sebelumnya termasuk dalam kategori kurang.

BAB VPEMBAHASAN

Dari 30 penderita hipertensi yang berobat di puskesmas Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dilakukan intervensi berupa penyuluhan langsung dengan pendekatan kelompok pada hari Rabu, 29 April 2015. Setelah perhitungan pretest dan posttest, ternyata terdapat peningkatan presentasi yang signifikan yakni :

Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Faktor Resiko Hipertensi, hasil pre test nya dalam persentase adalah 36,6%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 76%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 39,4%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetahuan responden mengenai Faktor Resiko Hipertensi.Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Komplikasi Hipertensi, hasil pre test nya dalam persentase adalah 36,6%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 70%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 33,4%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetahuan responden mengenai Komplikasi Hipertensi.Sebelum dilakukan penyuluhan Hipertensi khususnya mengenai Pencegahan Hipertensi, hasil pre test nya dalam persentase adalah 43,3%, sedangkan setelah diberikan penyuluhan, nilai posttestnya dalam persentase adalah 66,6%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 23,3%. Hal ini menandakan penyuluhan dapat dikatakan berhasil menambah pengetahuan responden mengenai Pencegahan Hipertensi.Pelaksanaan kegiatan mini project dilaksanakan selama 2 hari yakni tanggal 29 April 2015 dan 28 Mei 2015. Kegiatan yang yang dilakukan berupa pertemuan para penderita hipertensi yang berobat ke puskesmas kelurahan Cakung Barat, disertai penyuluhan berkaitan penyakit hipertensi serta diskusi tanya jawab mengenai permasalahan yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Selain itu juga diberikan kuesioner pretest dan posttest pada pertemuan pertama kelompok penderita hipertensi.Pada pelaksanaan penyuluhan yang diikuti 30 orang penderita hipertensi yang berobat ke puskesmas kelurahan Cakung Barat antusias para peserta sangat baik, hal ini terlihat saat respon dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan pada sesi diskusi dan tanya jawab mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan hipertensi, gejala hipertensi sampai dengan cara menjaga pola makan yang baik dan benar guna mencegah meningkatnya tekanan darah. Selain itu dari hasil diskusi, kendala-kendala yang dihadapi penderita hipertensi sesuai dengan hasil pretest dan posttest yakni ketidaktahuan apa sajakah faktor risiko dari penyakit hipertensi, bagaimana mencegah penyakit hipertensi sampai dengan komplikasi hipertensi.Kesulitan yang dihadapi selama penyuluhan diakibatkan masih rendahnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakatan di Kelurahan Cakung Barat mengakibatkan kurangnya pengetahuan para penderita hipertensi mengenai hal hal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanDiketahui dengan adanya penyuluhan langsung dengan pendekatan kelompok pada pertemuan pertama pada tanggal 29 April 2015 di Kantor Kelurahan Cakung Barat, didapatkan peningkatan pengetahuan para penderita hipertensi yang hadir melalui kuesioner pretest dan posttest yang dilaksanakan. Pemecahan masalah dalam upaya peningkatan pengetahuan yang berkaitan dengan penyakit hipertensi diupayakan faktor manusia dan lingkungan seperti diadakannya pertemuan kelompok penderita hipertensi secara rutin setiap bulannya yakni setiap minggu keempat, dimana sebelumnya belum terdapat kelompok seperti ini. Hal ini bertujuan dapat membekali peserta hipertensi dengan pengetahuan yang memadai sampai memecahkan masalah masalah berkaitan penyakit hipertensi dengan diskusi tanya jawab .B. Saran

1. Untuk Penderita Hipertensi Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan terjadinya penyakit hipertensi dengan mengikuti penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan terdekat agar dapat terhindar penyakit hipertensi secara dini. Supaya mempraktikan apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai hipertensi terutama waspada jika memiliki faktor resiko hipertensi. Rajin memeriksakan tekanan darah secara rutin ke puskesmas kelurahan Cakung Barat

Rajin mengikuti pertemuan kelompok penderita hipertensi yang akan diselenggarakan setiap minggu keempat setiap bulannya

Para penderita hipertensi dapat mulai mengikuti kegiatan PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) yang bertujuan mengelola dengan baik penyakit penyakit kronis seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus dan lainnya.2. Untuk Petugas Kesehatan

Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat lebih meningkatkan sosialisasi tentang penyakit tekanan darah tinggi dan memberikan penyuluhan tentang upaya mencegah penyakit hipertensi secara dini serta menjelaskan pentingnya memeriksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat. Selain itu dapat ditambahkan kegiatan kegiatan yang dapat lebih menarik minat para penderita hipertensi untuk rajin datang ke pertemuan hipertensi selanjutnya.DAFTAR PUSTAKA

Arora. 20085 langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta : Bhauana Ilmu Populer.Bustan. 2000

Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka CiptaGunawan Lany. 2000Hipertensi Tekanan darah tinggi. Yogjakarta : Kanisus Hidayat, Aziz Alimul. 2007

Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :Salemba Medika

Kompas Cyber Media. 2007. http/www depkes. Go.id/index, diakses 09-03-2009 pukul 08.50 WIBLaporan UPTD Puskesmas Kelurahan Cakung Barat 2013Laporan UPTD Puskesmas Kelurahan Cakung Barat 2014

Macnair, Trisha. 2001.

Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga

Mansjoer, Arif, dkk. 2001Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius: FKUI

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Sarwono Warpadzi, Soeparman,dkk. 2006.

Ilmu Penyakit Dalam jilid VI. Jakarta : Balai Penerbitan FKUI.Wolf Harf Peter. 2006.

Hipertensi. Jakarta : Buana Ilmu Populer

LAMPIRAN 1Pertemuan 1 kelompok hipertensi hari Rabu, 29 April 2015 di Kantor Kelurahan Cakung Barat

Pertemuan 2 kelompok hipertensi hari Kamis, 28 Mei 2015 di Kantor Kelurahan Cakung Barat

LAMPIRAN 2PRETEST-POSTTEST HIPERTENSIPUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG BARAT RT 001 / RW 07, KELURAHAN CAKUNG BARAT, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR29 APRIL 2015

No. Kuisioner :

Nama responden:

Umur Responden:Jenis Kelamin

:Laki-laki / Perempuan

Pekerjaan

:

Pendidikan

: a. Tidak sekolahc. SMP

e. Diploma/PT

b. SD

d. SMA

1. Menurut anda, berapakah tekanan darah yang normal?

a. 120/80 mmHg

b. 110/70 mmHg

c. 130/90 mmHg

d. 140/100 mmHg

2. Apakah itu hipertensi?

a. Peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal

b. Peningkatan tekanan darah yang terjadi akibat emosi

c. Penurunan tekanan darah yang terjadi secara menetap

3. Berapa tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi / tekanan darah tinggi?

a. Kurang dari 120/80 mmHg

b. Diatas 120/80 mmHg

c. 140/90 mmHg atau lebih

4. Dibawah ini yang BUKAN faktor yang dapat menyebabkan hipertensi?

a. Stress

b. Kegemukan

c. Pola hidup sehat

d. Makan makanan yang asin/garam5. Makanan apa saja yang perlu dihindari jika anda memiliki hipertensi?

a. Makanan tinggi garam dan kolesterolb. Makanan tinggi karbohidrat

c. Makanan tinggi purin

d. Nasi

6. Apa saja gejala hipertensi yang anda ketahui?

a. Pusing, leher terasa berat, mudah lelah

b. Sering sakit perut, mualc. Sering buang air kecil malam hari

d. Sesak

7. Menurut anda dari penyakit dibawah ini yang bukan komplikasi dari hipertensi?

a. Stroke

b. Serangan jantung

c. Gangguan ginjal

d. Penyakit infeksi

8. Dibawah ini adalah pencegahan untuk menghindari terjadinya hipertensi ?

a. Menjaga pola makan yang sehat

b. Olahraga teratur dan tidak merokokc. Menghindari stress

d. Semua benar9. Bagi seseorang penderita hipertensi, dianjurkan untuk memeriksa tekanan darah secara rutin setiap :

a. 1 tahun sekali

b. 3 bulan sekali

c. 1 bulan sekali

d. Tidak perlu diperiksa secara rutin

10. Apa yang anda ketahui tentang pola hidup sehat ?

a. Menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari stres, rokok, dan minuman keras, serta tidur cukup

b. Makan apa saja yang membuat senang, tidak membawa barang-barang berat, tidur setidaknya 2 jam sehari.

c. Makan sering dengan porsi sedikit, olahraga sebulan sekaliLAMPIRAN 3JAWABAN PRETEST-POSTTEST HIPERTENSIPUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG BARAT RT 001 / RW 07, KELURAHAN CAKUNG BARAT, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR29 APRIL 2015

1.Menurut anda, berapakah tekanan darah yang normal? A. 120/80 mmHg2. Apakah itu hipertensi?

A. tekanan darah yang menetap diatas normal

3.Berapa tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi / tekanan darah

tinggi?C. 140/90 mmHg atau lebih

4.Dibawah ini yang BUKAN faktor yang dapat menyebabkan hipertensi?

C. Pola hidup sehat

5.Makanan apa saja yang perlu dihindari jika anda memiliki hipertensi?

A. Makanan tinggi garam dan kolesterol6. Apa saja gejala hipertensi yang anda ketahui?

A. Pusing, leher terasa berat, mudah lelah

7. Menurut anda dari penyakit dibawah ini yang bukan komplikasi dari

hipertensi?

D. Penyakit infeksi

7. Dibawah ini adalah pencegahan untuk menghindari terjadinya hipertensi ?

D. Semua benar8. Bagi seseorang penderita hipertensi, dianjurkan untuk memeriksa tekanan darah secara rutin setiap :

C. 1 bulan sekali

9. Apa yang anda ketahui tentang pola hidup sehat ?

A. Menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari stres, rokok, dan minuman keras, serta tidur cukup

LAMPIRAN 4JADWAL PERTEMUAN

KELOMPOK HIPERTENSI

2015

April29 April 2015 *

Mei27 Mei 2015 *

Juni24 Juni 2015

Juli29 Juli 2015

Agustus 26 Agustus 2015

September30 September 2015

Oktober28 Oktober 2015

November 25 November 2015

Desember 30 Desember 2015

PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG BARAT, KECAMATAN CAKUNG

JAKARTA TIMUR

2015

Catatan :* sudah dilaksanakanLEMBAR PENGESAHANCakung Barat, 29 Juni 2015Kepala Puskesmas Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur, DKI Jakartadr. Santi Rosamarlia NIP : 197008072006042024PAGE 1