minggu, 16 januari 2011 | media indonesia al-attiyah dan ... fileitu makin mendekati untuk me rebut...

1
pemain diharapkan tumbuh rasa berani, percaya diri, dan pantang menyerah menghadapi masa- lah. Bekal tersebut diharapkan menjadi modal mereka dalam menghadapi pertandingan. “Sebagaimana dalam per- tandingan, para atlet takut dan khawatir saat bertemu lawan tangguh. Dengan pelatihan men- tal, mereka diharap mampu me- lawan rasa takut. Kalau kalah, mereka akan kembali bangkit,” tutur Direktur Zona 235 Ronny Aprilyanto. Sementara itu, terkait pelak- sanaan outbond yang bertujuan penempaan mental atlet, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan pihaknya ingin melatih softskill para atlet yang berusia 10-15 tahun. “Kami berharap mereka memi- liki mental kuat, semangat tidak kendur, tangguh, disiplin, dan pantang menyerah walaupun gagal. Itu adalah mental juara,” ungkap Yoppy. (NG/R-4) 5 MINGGU, 16 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA S PO RT RT itu, saya harus tetap fokus dan tidak boleh melakukan kesalah- an,” ucap Al-Attiyah. “Kadang kala saya berjalan cepat, kadang kala saya berja- lan lambat. Namun saya perlu menjaga konsentrasi dan men- jaga agar kecepatan sama,” tambahnya. Pada etape terakhir atau etape ke-13, Reli Dakar akan menempuh rute sepanjang 120 km dari Kota Baradero menuju daerah barat laut Buenos Aires. Pada Minggu (16/1) waktu se- tempat, pesta podium untuk para juara akan digelar. Pesta itu sekaligus sebagai tanda berakhirnya reli yang dimulai 1 Januari lalu. Coma berpeluang Pada kategori sepeda motor, Marc Coma masih belum tergo- yahkan. Pembalap Spanyol itu tinggal selangkah lagi menyan- dang gelar juara. Apalagi pada etape ke-12, pembalap tim KTM itu kembali menjadi pembalap tercepat dan finis terdepan. Rekan setimnya, Cyril De- spres dengan selisih waktu 37 detik, finis di posisi kedua. Jadi secara keseluruhan, Coma ma- sih memimpin dengan 16:36. Pembalap berusia 36 tahun Al-Attiyah dan Coma kian Dekati Gelar Juara Pembalap Qatar Al-Attiyah masih belum tergeserkan dan berpeluang besar raih gelar perdana Reli Dakar. DERI DAHURI N ASSER Al-Attiyah dari tim Volkswa- gen kian membuk- tikan sebagai pem- balap tangguh ajang lomba Reli Dakar. Pembalap Qatar itu makin mendekati untuk merebut gelar juara. Pada etape ke-12 dengan rute San Juan, Cile, hingga Cordoba, Argentina, Jumat (14/1), Al- Attiyah kembali menyentuh garis finis pertama. Rekan sa- tu timnya sekaligus pesaing utamanya, Carlos Sainz, harus puas finis pada posisi ketiga. Pada etape ke-12, Al-Attiyah mencatat waktu lebih cepat 6 menit, 11 detik dari Sainz yang merupakan pemegang gelar juara tahun lalu. Dengan hasil itu, pembalap Spanyol tersebut kian sulit untuk mengulang kesuksesan sebagaimana ta- hun lalu. Hasil klasemen umum, Al- Attiyah masih berada di posisi puncak. Waktu yang dibuku- kan hingga etape ke-12, dia mengungguli pembalap Afrika Selatan Giniel de Villiers de- ngan waktu lebih lambat 48:21. Sainz harus puas pada posisi ketiga dengan waktu 1:21:16. Secara umum, ajang Reli Dakar menjadi dominasi tim Volks wagen. Pasalnya tiga SEKILAS GELANGGANG JEMBATAN kayu sepanjang 20 meter itu membentang di atas sungai. Ketinggian jembatan dari sungai sekitar 30 meter. Di ujung jembatan terdapat rumah bercat warna hitam dipadu hijau dengan motif loreng militer. Suhu di sekitarnya yang men capai 20 derajat celsius cukup membuat tubuh menggi- gil. Suasananya memang tidak begitu bersahabat, terasa sepi dan angker. Itulah keadaan Zona 235, lokasi yang dijadikan penggemblengan mental. Justru sebanyak 57 atlet mu- da dari klub bulu tangkis PB Djarum harus menyusuri jalan menuju tenda yang telah berdiri. Mereka bukan tengah berta- masya, melainkan tengah mengi- kuti pelatihan mental di daerah Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/1). “Suasananya seperti di peng- ungsian. Kami cukup kaget,” ujar pemain tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa. Namun, keta- kutannya sirna saat uji mental dengan melakukan hiking yang menyusuri semak belukar, su- ngai, dan menuruni air terjun. Para pebulu tangkis muda itu bukan hanya ditempa mental mereka saat matahari bersinar. AP/NATACHA PISARENKO LINTASI RUTE KE-12: Pembalap Volkswagen Nasser Al-Attiyah dari Qatar dan asistennya, Timo Gottschalk dari Jerman, berjuang melintasi rute etape ke-12 dari wilayah Cile ke Argentina, Jumat (14/1). Murray tidak Puas hanya Jadi Finalis gelar di Melbourne Park. Na- mun langkah pemegang gelar Australia Terbuka 2004 itu bakal mendapat banyak rintangan. Meski begitu, petenis berusia 28 tahun itu mengaku senang jelang laga grand slam pembuka tahun. Alasannya, cedera siku- nya telah pulih. Pemegang tujuh gelar grand slam itu mengaku siap bertanding. Sementara itu, dari turnamen Kooyong Classic di Melbourne, Australia, kemarin, petenis tuan rumah yang juga mantan petenis nomor satu dunia Llyeton He- witt merebut gelar juara sete- lah mengalahkan Gael Monfils (Prancis) 7-5, 6-3. Pada ajang Auckland Terbuka di Auckland, Selandia Baru, kemarin, petenis Spanyol David Ferrer juga merebut gelar juara. Pada babak final ia mengalahkan David Nalbandian (Argentina) 6-3, 6-2. (Reuters/Drd/R-1) rumput, Wimbledon. Namun setelah ajang Wimble- don, kecemerlangan Murray meredup. Pasalnya pada Ameri- ka Serikat (AS) Terbuka, ia harus tersingkir di babak ketiga. Ke- kalahan itu cukup mengejutkan dan menyakitkan baginya. Dengan prestasi yang naik tu- run, Murray mengaku bertekad mewujudkan impiannya mem- bawa pulang gelar Australia Terbuka yang dimulai besok. Dia juga mengaku tak puas ha- nya sebagai runner-up grand slam dua kali. “Saya banyak melaku- kan pertandingan tahun lalu. Saya telah melewati jalan sulit, khususnya setelah Australia Terbuka. Saya harus bangkit dan saya telah belajar sehingga saya pikir secara mental dalam kon- disi lebih baik,” kata Murray. Dari sektor putri, mantan pe- tenis nomor satu Justine Henin dari Belgia tengah membidik pembalap teratas klasemen per- olehan poin, semuanya berasal dari tim pabrikan asal Jerman tersebut. Dengan posisi yang masih berada di puncak, Al-Attiyah siap menggeser Sainz. Tahun lalu, pembalap Spanyol kela- hiran 12 April 1962 itu merebut trofi juara. Al-Attiyah hanya menjadi runner-up. Tampaknya kali ini, peluang Al-Attiyah lebih besar daripada Sainz. Apalagi ambisinya untuk merebut gelar juara perdana Reli Dakar sangat besar. “Ini betul-betul etape yang sangat berat dalam hidup saya. Karena itu memiliki peluang kembali merebut gelar juara Reli Dakar ketiga kalinya. Pasalnya tahun lalu, juara Reli Dakar 2006 dan 2009 itu gagal meraih prestasi terbaiknya. “Masih ada sekitar 190 km lebih pada etape terakhir untuk lomba besok (Minggu),” ucap Coma. “Memang normalnya tidak ada masalah, namun kami masih harus berlomba dengan pembalap lain. Ini harus di- lakukan. Pokoknya kami harus menunggu dan melihat besok,” papar Coma.(Reuters/AP/R-1) [email protected] PB Djarum Tempa Mental Pebulu Tangkis JELANG turnamen grand slam Australia Terbuka, Andy Murray mengaku telah siap secara men- tal. Tak hanya itu, petenis nomor lima dunia itu bertekad mewu- judkan impiannya untuk meraih gelar perdana grand slam. Petenis Inggris berusia 23 ta hun itu memang pernah menembus nomor dua dunia. Sayangnya, trofi grand slam be- lum bisa direbutnya. Padahal dia telah dua kali menjadi fina- lis ajang turnamen grand slam. Dua belas bulan lalu, Murray memang selangkah lagi mere- but gelar Australia Terbuka. Namun impiannya buyar ka- rena dijegal petenis nomor dua dunia Roger Federer. Prestasi petenis kelahiran Skot- landia itu memang cukup bagus pada tahun lalu. Selain menjadi finalis di Melbourne Park, Aus- tralia, ia juga menjadi semifinalis pada ajang grand slam lapangan Jelang malam dan suasana gelap gulita, mereka harus me- lakukan jurit malam. “Kami semula memang merasa takut,” ucap beberapa pemain. Namun di balik upaya meng- atasi ketakutan, pada diri para ANTARA/AUDY ALWI OUTBOND: Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin (kiri), instruktur Zona 235 Rony Aprilyanto (tengah) menyaksikan seorang pebulu tangkis yang mengikuti outbond di Lembang, Bandung, Jabar, Jumat (14/1). KASUS tuduhan penggunaan doping telah mendera Lance Arms- trong. Namun, pembalap sepeda asal Amerika Serikat itu mengaku tidak kehilangan tidur nyenyaknya. Juara tujuh kali Tour de France itu tetap siap berlomba pada ajang internasional terakhirnya. Armstrong akan mengakhiri karier balapnya. Meskipun begitu, sebelumnya ia akan membela tim Radio Shack pada ajang Tour Down Under yang dimulai hari ini di Adelaide, Australia. Armstrong dituduh menggunakan doping atas laporan rekan satu timnya, Flyod Landis. Dari tuduhan itu, pihak antidoping AS pun menyelidikinya. Namun dia mengaku tetap tenang menghadapi tuduhan tersebut. “Saya tidak pernah kehilangan tidur nyenyak,” kata pembalap berusia 39 tahun itu. “Itu tidak berdampak pada hidup saya dan nol. Bagi orang lain mungkin bisa.”(Reuters/R-4) O’Neal Bawa Kemenangan Celtics SHAQUILLE O’Neal memang tidak lagi muda. Center Boston Celtics itu telah menginjak usia 38 tahun. Namun tidak berarti penampilannya mengendur. Justru O’Neal mampu menjadi motor penggerak kemenangan timnya. Pada laga lanjutan NBA di Boston, Amerika Serikat, kema- rin, O’Neal menyumbang 23 poin dengan 5 rebound, dan 5 blok. Kiprahnya bersama rekan satu timnya mengantarkan Celtics membungkam tamunya, Charlotte Bobcats, 99-94. Penampilan O’Neal selama 35 menit turut mengakhiri keme- nangan beruntun Bobcats. Ia menghasilkan 10 dari 12 lemparan dan berhasil memasukkan tiga lemparan bebasnya. “Saya tahu bahwa apa pun yang terjadi saya akan siap,” ujar O’Neal. Pelatih Celtics Doc Rivers mengaku tidak bermaksud menu- runkan O’Neal selama 35 menit. Namun peraih tiga gelar pemain terbaik itu yang memintanya. (AP/R-4) Dewi Safitri Terima Penghargaan SEKRETARIS Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Wafid Muharam memberi penghargaan kepada atlet angkat besi muda, Dewi Safitri. Tidak hanya Safitri, pelatihnya, Sodikin, juga mendapat penghargaan. Dalam pers rilisnya, disebutkan Safitri mendapat penghargaan setelah membawa pulang medali perunggu pada ajang Youth Olympic Games di Singapura, Agustus tahun lalu. Pada ajang tersebut, atlet yang masih berusia 17 tahun itu sebe- narnya kurang beruntung ketika turun di kelas 53 kg. Safitri harus puas berada di peringkat tiga di bawah atlet dari Bulgaria dan Chi- na. Padahal dia masih berpeluang mencetak prestasi lebih baik. “Saya sangat senang menerima penghargaan dari pemerintah, dan mengenai target pada SEA Games 2011 nanti saya yakin bisa memperoleh medali emas. Mudah-mudahan dalam SEA Games, saya bisa lebih baik,” kata Safitri. (*/R-4) Armstrong Tenang Hadapi Doping AP Shaquille O’Neal Center Boston Celtics

Upload: vumien

Post on 04-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

pemain diharapkan tumbuh rasa berani, percaya diri, dan pantang menyerah menghadapi masa-lah. Bekal tersebut diharapkan menjadi modal mereka dalam menghadapi pertandingan.

“Sebagaimana dalam per-tandingan, para atlet takut dan khawatir saat bertemu lawan tangguh. Dengan pelatihan men-tal, mereka diharap mampu me-lawan rasa takut. Kalau kalah, mereka akan kembali bangkit,” tutur Direktur Zona 235 Ronny Aprilyanto.

Sementara itu, terkait pelak-sanaan outbond yang bertujuan penempaan mental atlet, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan pihaknya ingin melatih softskill para atlet yang berusia 10-15 tahun.

“Kami berharap mereka memi-liki mental kuat, semangat tidak kendur, tangguh, disiplin, dan pantang menyerah walaupun gagal. Itu adalah mental juara,” ungkap Yoppy. (NG/R-4)

5MINGGU, 16 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA SPORTRT

itu, saya harus tetap fokus dan tidak boleh melakukan kesalah-an,” ucap Al-Attiyah.

“Kadang kala saya berjalan cepat, kadang kala saya berja-lan lambat. Namun saya perlu menjaga konsentrasi dan men-jaga agar kecepatan sama,” tam bahnya.

Pada etape terakhir atau etape ke-13, Reli Dakar akan menempuh rute sepanjang 120 km dari Kota Baradero menuju daerah barat laut Buenos Aires. Pada Minggu (16/1) waktu se-tempat, pesta podium untuk para juara akan digelar. Pesta itu sekaligus sebagai tanda

ber akhirnya reli yang dimulai 1 Januari lalu.

Coma berpeluangPada kategori sepeda motor,

Marc Coma masih belum tergo-yahkan. Pembalap Spanyol itu tinggal selangkah lagi menyan-dang gelar juara. Apalagi pada etape ke-12, pembalap tim KTM itu kembali menjadi pembalap tercepat dan fi nis terdepan.

Rekan setimnya, Cyril De-spres dengan selisih waktu 37 detik, fi nis di posisi kedua. Jadi secara keseluruhan, Coma ma-sih memimpin dengan 16:36.

Pembalap berusia 36 tahun

Al-Attiyah dan Coma kian Dekati Gelar Juara

Pembalap Qatar Al-Attiyah masih belum tergeserkan dan berpeluang besar raih gelar perdana Reli Dakar.

DERI DAHURI

NASSER Al-Attiyah dari tim Volkswa-gen kian membuk-ti kan sebagai pem-

balap tangguh ajang lomba Reli Dakar. Pembalap Qatar itu makin mendekati untuk me rebut gelar juara.

Pada etape ke-12 dengan rute San Juan, Cile, hingga Cordoba, Argentina, Jumat (14/1), Al-Attiyah kembali menyentuh garis fi nis pertama. Rekan sa-tu timnya sekaligus pesaing uta manya, Carlos Sainz, harus puas fi nis pada posisi ketiga.

Pada etape ke-12, Al-Attiyah mencatat waktu lebih cepat 6 menit, 11 detik dari Sainz yang merupakan pemegang gelar jua ra tahun lalu. Dengan hasil itu, pembalap Spanyol tersebut kian sulit untuk mengulang kesuk sesan sebagaimana ta-hun lalu.

Hasil klasemen umum, Al-Attiyah masih berada di posisi puncak. Waktu yang dibuku-kan hingga etape ke-12, dia mengungguli pembalap Afrika Selatan Giniel de Villiers de-ngan waktu lebih lambat 48:21. Sainz harus puas pada posisi ketiga dengan waktu 1:21:16.

Secara umum, ajang Reli Da kar menjadi dominasi tim Volks wagen. Pasalnya tiga

SEKILAS GELANGGANG

JEMBATAN kayu sepanjang 20 meter itu membentang di atas sungai. Ketinggian jembatan dari sungai sekitar 30 meter. Di ujung jembatan terdapat rumah bercat warna hitam dipadu hijau dengan motif loreng militer.

Suhu di sekitarnya yang men capai 20 derajat celsius cu kup membuat tubuh menggi-gil. Suasananya memang tidak begitu bersahabat, terasa sepi dan angker. Itulah keadaan Zo na 235, lokasi yang dijadikan penggemblengan mental.

Justru sebanyak 57 atlet mu-da dari klub bulu tangkis PB Djarum harus menyusuri jalan menuju tenda yang telah berdiri. Mereka bukan tengah berta-masya, melainkan tengah mengi-kuti pelatihan mental di daerah Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/1).

“Suasananya seperti di peng-ungsian. Kami cukup kaget,” ujar pemain tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa. Namun, keta-

kutannya sirna saat uji mental dengan melakukan hiking yang menyusuri semak belukar, su-ngai, dan menuruni air terjun.

Para pebulu tangkis muda itu bukan hanya ditempa mental mereka saat matahari bersinar.

AP/NATACHA PISARENKO

LINTASI RUTE KE-12: Pembalap Volkswagen Nasser Al-Attiyah dari Qatar dan asistennya, Timo Gottschalk dari Jerman, berjuang melintasi rute etape ke-12 dari wilayah Cile ke Argentina, Jumat (14/1).

Murray tidak Puas hanya Jadi Finalis

gelar di Melbourne Park. Na-mun langkah pemegang gelar Australia Terbuka 2004 itu bakal mendapat banyak rintangan.

Meski begitu, petenis berusia 28 tahun itu mengaku senang jelang laga grand slam pembuka tahun. Alasannya, cedera siku-nya telah pulih. Pemegang tujuh gelar grand slam itu mengaku siap bertanding.

Sementara itu, dari turnamen Kooyong Classic di Melbourne, Australia, kemarin, petenis tuan rumah yang juga mantan petenis nomor satu dunia Llyeton He-witt merebut gelar juara sete-lah mengalahkan Gael Monfi ls (Prancis) 7-5, 6-3.

Pada ajang Auckland Terbuka di Auckland, Selandia Baru, kemarin, petenis Spanyol David Ferrer juga merebut gelar juara. Pada babak fi nal ia mengalahkan David Nalbandian (Argentina) 6-3, 6-2. (Reuters/Drd/R-1)

rumput, Wimbledon.Namun setelah ajang Wimble-

don, kecemerlangan Murray meredup. Pasalnya pada Ameri-ka Serikat (AS) Terbuka, ia harus tersingkir di babak ketiga. Ke-kalahan itu cukup mengejutkan dan menyakitkan baginya.

Dengan prestasi yang naik tu-run, Murray mengaku bertekad mewujudkan impiannya mem-bawa pulang gelar Australia Terbuka yang dimulai besok.

Dia juga mengaku tak puas ha-nya sebagai runner-up grand slam dua kali. “Saya banyak melaku-kan pertandingan tahun lalu. Saya telah melewati jalan sulit, khususnya setelah Australia Terbuka. Saya harus bangkit dan saya telah belajar sehingga saya pikir secara mental dalam kon-disi lebih baik,” kata Murray.

Dari sektor putri, mantan pe-tenis nomor satu Justine Henin dari Belgia tengah membidik

pem balap teratas klasemen per-olehan poin, semuanya berasal dari tim pabrikan asal Jerman tersebut.

Dengan posisi yang masih ber ada di puncak, Al-Attiyah siap menggeser Sainz. Tahun lalu, pembalap Spanyol kela-hiran 12 April 1962 itu merebut trofi juara. Al-Attiyah hanya menjadi runner-up.

Tampaknya kali ini, peluang Al-Attiyah lebih besar daripada Sainz. Apalagi ambisinya untuk merebut gelar juara perdana Reli Dakar sangat besar. “Ini be tul-betul etape yang sangat berat dalam hidup saya. Karena

itu memiliki peluang kembali merebut gelar juara Reli Dakar ketiga kalinya. Pasalnya tahun lalu, juara Reli Dakar 2006 dan 2009 itu gagal meraih prestasi terbaiknya.

“Masih ada sekitar 190 km lebih pada etape terakhir untuk lomba besok (Minggu),” ucap Coma. “Memang normalnya tidak ada masalah, namun kami masih harus berlomba dengan pembalap lain. Ini harus di-lakukan. Pokoknya kami harus menunggu dan melihat besok,” papar Coma.(Reuters/AP/R-1)

[email protected]

PB Djarum Tempa Mental Pebulu Tangkis

JELANG turnamen grand slam Australia Terbuka, Andy Murray mengaku telah siap secara men-tal. Tak hanya itu, petenis nomor lima dunia itu bertekad mewu-judkan impiannya untuk meraih gelar perdana grand slam.

Petenis Inggris berusia 23 ta hun itu memang pernah me nembus nomor dua dunia. Sayangnya, trofi grand slam be-lum bisa direbutnya. Padahal dia telah dua kali menjadi fi na-lis ajang turnamen grand slam.

Dua belas bulan lalu, Murray memang selangkah lagi mere-but gelar Australia Terbuka. Namun impiannya buyar ka-rena dijegal petenis nomor dua dunia Roger Federer.

Prestasi petenis kelahiran Skot-landia itu memang cukup bagus pada tahun lalu. Selain menjadi fi nalis di Melbourne Park, Aus-tralia, ia juga menjadi semifi nalis pada ajang grand slam lapangan

Jelang malam dan suasana ge lap gulita, mereka harus me-lakukan jurit malam. “Kami semula memang merasa takut,” ucap beberapa pemain.

Namun di balik upaya meng-atasi ketakutan, pada diri para

ANTARA/AUDY ALWI

OUTBOND: Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin (kiri), instruktur Zona 235 Rony Aprilyanto (tengah) menyaksikan seorang pebulu tangkis yang mengikuti outbond di Lembang, Bandung, Jabar, Jumat (14/1).

KASUS tuduhan penggunaan doping telah mendera Lance Arms-trong. Namun, pembalap sepeda asal Amerika Serikat itu mengaku tidak kehilangan tidur nyenyaknya. Juara tujuh kali Tour de France itu tetap siap berlomba pada ajang internasional terakhirnya.

Armstrong akan mengakhiri karier balapnya. Meskipun begitu, sebelumnya ia akan membela tim Radio Shack pada ajang Tour Down Under yang dimulai hari ini di Adelaide, Australia.

Armstrong dituduh menggunakan doping atas laporan rekan satu timnya, Flyod Landis. Dari tuduhan itu, pihak antidoping AS pun menyelidikinya. Namun dia mengaku tetap tenang menghadapi tuduhan tersebut. “Saya tidak pernah kehilangan tidur nyenyak,” kata pembalap berusia 39 tahun itu. “Itu tidak berdampak pada hidup saya dan nol. Bagi orang lain mungkin bisa.”(Reuters/R-4)

O’Neal Bawa Kemenangan CelticsSHAQUILLE O’Neal memang tidak lagi muda. Center Boston Celtics itu telah menginjak usia 38 tahun. Namun tidak berarti penampilannya mengendur. Justru O’Neal mampu menjadi motor penggerak kemenangan timnya.

Pada laga lanjutan NBA di Boston, Amerika Serikat, kema-rin, O’Neal menyumbang 23 poin dengan 5 rebound, dan 5 blok. Kiprahnya bersama rekan satu timnya mengantarkan Celtics membungkam tamunya, Charlotte Bobcats, 99-94.

Penampilan O’Neal selama 35 menit turut mengakhiri keme-nangan beruntun Bobcats. Ia menghasilkan 10 dari 12 lemparan dan berhasil memasukkan tiga lemparan bebasnya. “Saya tahu bahwa apa pun yang terjadi saya akan siap,” ujar O’Neal.

Pelatih Celtics Doc Rivers mengaku tidak bermaksud menu-runkan O’Neal selama 35 menit. Namun peraih tiga gelar pemain terbaik itu yang memintanya. (AP/R-4)

Dewi Safitri Terima PenghargaanSEKRETARIS Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Wafi d Muharam memberi penghargaan kepada atlet angkat besi muda, Dewi Safi tri. Tidak hanya Safi tri, pelatihnya, Sodikin, juga mendapat penghargaan.

Dalam pers rilisnya, disebutkan Safi tri mendapat penghargaan setelah membawa pulang medali perunggu pada ajang Youth Olympic Games di Singapura, Agustus tahun lalu.

Pada ajang tersebut, atlet yang masih berusia 17 tahun itu sebe-narnya kurang beruntung ketika turun di kelas 53 kg. Safi tri harus puas berada di peringkat tiga di bawah atlet dari Bulgaria dan Chi-na. Padahal dia masih berpeluang mencetak prestasi lebih baik.

“Saya sangat senang menerima penghargaan dari pemerintah, dan mengenai target pada SEA Games 2011 nanti saya yakin bisa memperoleh medali emas. Mudah-mudahan dalam SEA Games, saya bisa lebih baik,” kata Safi tri. (*/R-4)

Armstrong Tenang Hadapi Doping

AP

Shaquille O’NealCenter Boston Celtics